Oleh:
Dosen:
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
untuk menyelesaikan tugas ini. Kurang lebih dua bulan sudah penulis
menjadi satu dari tiga tindak pidana luar biasa yang penegakannya
penulis berharap agar tugas ini dapat menjadi bahan pembelajaran dan
Terima kasih.
Penulis
KASUS POSISI
2
Berawal dari laporan masyarakat, Saksi Setyo Pambudi dan Saksi
dalam berkas perkara terpisah). Pada hari yang sama, kedua saksi melakukan
mereka beli seharga Rp750.000,00 (tujuh ratus lima puluh ribu rupiah)
NARKOBA tanggal 20 Januari 2017 dari Sdr. Delpin (DPO) pada tanggal
Pajajaran, Bandung.
dengan cara membakar bubuk sabu-sabu melalui bong yang mana asapnya
3
akan mereka hisap untuk menimbulkan efek halusinasi. Dan berdasarkan
DAKWAAN
Narkotika), yakni:
Diri Sendiri
4
Nomor Register Perkara: 373/Pid.B/2017/PN Bdg
Adapun Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara
ANALISIS YURIDIS
UU Narkotika
2. Majelis Hakim menolak dihadirkannya Saksi Verbalisan untuk
benar
5
2. Panitera tidak menggunakan pakai sesuai ketentuan
perundang-undangan
3. Majelis Hakim tidak menyatakan sidang dibuka dan terbuka
untuk umum
sebagai berikut:
sendiri.
b. Jelas, yaitu memuat redaksi yang mempertemukan fakta-fakta yang
6
sehingga uraian mengenai keadaan dan peristiwa dengan
Terdakwa.
132 ayat (1) UU Narkotika. Karena sejatinya, pasal tersebut tidak dapat
Narkotika berbunyi:
terdapat dalam KUHP dan keduanya ditujukan untuk tindak pidana yang
tidak selesai. Lebih lanjut, AR. Sujono juga mejelaskan terkait kata
7
...bahwa Pasal 1 angka 18 UU Narkotika antara lain mengatakan
Permufakatan Jahat adalah perbuatan dua orang atau lebih
yang bersepakat untuk melakukan...
...bahwa dengan demikian ada Permufakatan Jahat apabila tindak
pidana Narkotika itu belum terlaksana, baru dalamtahap
persekongkolan atau kesepakatan untuk melakukan tindak
pidana Narkotika, dan apabila tindak pidana itu sudah selesai
maka yang ada adalah tindak pidana itu sendiri bukan lagi
permufakatan jahat.
dalam Pasal 132 ayat (1) UU Narkotika terhadap perbuatan yang telah
8
kualifikasi sebagai keterangan saksi sebagaimana yang diterangkan dalam
Majelis Hakim yang mengadili perkara ini untuk menolak saksi yang
Konstitusi telah mengatur bahwa saksi tidak hanya orang yang melihat,
mendengar atau merasakan sendiri, tetapi juga setiap orang yang punya
dakwaan terdiri dari beberapa lapisan, tetapi hanya satu dakwaan saja
9
Laboratoris untuk menguji Narkotika dan mengeluarkan Berita Acara
aparat penegak hukum secara jelas. Maka dari itu, ketentuan lebih lanjut
10
atau jubah, simare untuk hakim berwarna hitam dan untuk jaksa serta
diwajibkan bagi Panitera adalah jas berwarna hitam, kemeja putih dan
berdasi hitam. Namun, pada saat sidang pemeriksaan saksi dan alat bukti
dongker dan berperilaku tidak pantas. Panitera justru sibuk bermain alat
umum
perkara kesusilaan dan anak. Pada saat Majelis Hakim hendak membuka
sidang, wajib menyatakan sidang terbuka untuk umum. Setiap orang yang
11
sidang. Sesuai dengan ketentuan Pasal 153 ayat (4) KUHAP, pelanggaran
Akan tetapi, pada saat sidang pembacaan Pendapat oleh Penuntut Umum,
12