Anda di halaman 1dari 8

TUGAS ANALISIS PENGADILAN

HUKUM ACARA PIDANA

Oleh :
Yosefina Rumondang Satiti Hasibuan (110110160027)

Dosen : - Dr. Lies Sulistiani S.H., M.H

- I Tajudin S.H., M.H


I

PENDAHULUAN

A. Jenis Perkara : Narkotika

B. Nomor Register Perkara : 98/Pid.Sus/2018/PN Bdg

C. Tanggal Pendaftaran : Selasa, 23 Januari 2018

D. Pasal yang dikenakan :

Primair: Perbuatan terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 114
ayat (1) UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Subsidair: Perbuatan terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 127
ayat (1) huruf a UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
II. IDENTITAS - IDENTITAS

Nama Lengkap : Muhamad Azis Saeful Rohman BIN Anda Sukarya

Tempat Lahir : Kebumen

Umur atau Tanggal Lahir: 32 Tahun/ 16 Juli 1983

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Kebangsaan : Indonesia

Tempat Tinggal : Kp.Talun RT 001 RW 001 Ds.Tanggukun, Kab.Bandung

Agama : Islam

Pekerjaan : Wiraswasta

Nama Panitera Pengganti: Mela Septiani

Nama Hakim : Toga Napitupulu ( Hakim Ketua ) , Haran Tarigan ( Hakim


Anggota ), dan Nawaji ( Hakim Anggota)
III. KASUS POSISI

Bahwa terdakwa Muhamad Azis Saeful Rohman BIN Anda Sukarya pada hari kamis tanggal 18
Januari 2018 sekira pukul 13.00 WIB atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam bulan Januari
2018 bertempat di dalam rumah milik tersangka yaitu Muhamad Azis Saeful Rohman BIN Anda
Sukarya di Kp.Talun RT 001 RW 001 Ds.Tanggukun, Kab.Bandung atau setidak-tidaknya di
suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah Hukum Pengadilan Negeri Bandung telah
melakukan kejahatan pidana yaitu "tanpa hak dan melawan hukum menggunakan narkotika
golongan I bagi diri sendiri" sebagaimana diatur dalam Pasal 127 ayat (1) huruf a UU R.I No. 35
Tahun 2009 jo. Pasal 127 ayat (1) huruf a UU R.I No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut di atas, terdakwa sedang melakukan pesta
Narkoba. Narkoba yang dimaksud disini adalah narkoba yang termasuk dalam narkotika
golongan 1, yaitu ganja. Ketika itu pemilik rumah yakni tersangka, sedang melakukan pesta
narkoba. Pada saat sedang melakukan pesta narkoba, datanglah petugas dari BNN yang segera
melakukan aksi penggrebekan terhadap pesta narkoba tersebut.

Petugas BNN mendapatkan laporan mencurigakan dari warga sekitar rumah terdakwa yang
menyatakan bahwasannya tingkah laku dari tersangka beberapa kali tampak mencurigakan,
beberapa kali ada orang yang datang ke tempat tinggal terdakwa dan melakukan pesta- pesta
kecil. Pesta tersebut dicurigai oleh warga sekitarnya sehingga terjadilah laporan kepada pihak
yang berwajib.

Perbuatan terdakwa sendiri diatur di dalam Pasal 127 ayat (1) huruf a UU R.I No. 35 Tahun 2009
jo. Pasal 127 ayat (1) huruf a UU R.I No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika yang mengakibatkan
terdakwa dijatuhi hukuman selama 1 (satu) Tahun 10 bulan penjara dan menetapkan agar
terdakwa dibebani membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.000,- (dua ribu rupiah).
IV. TAHAP PERSIDANGAN AWAL

Pada Kasus dengan Nomor perkara 98/Pid.sus/2018/Pn.Bdg , terdapat tahapan persidangan,


yaitu:

1. Selasa,23 Januari 2018 pendaftaran berkas perkara dan penunjukan panitera pengganti
2. Rabu,24 Januari 2018 penetapan majelis hakim/ hakim yang mengadili
3. Jumat, 26 Januari 2018 Penetapan hari siding pertama
4. Kamis, 01 Februari 2018 dilaksanakannya sidang hari pertama
5. Kamis, 08 Februari 2018 dilaksanakannya sidang lanjutan
6. Kamis 22 Februari 2018 dibacakannya tuntutan oleh Jaksa Penuntut Umum dan
pembacaan putusan akhir oleh Majelis Hakim.
V. ANALISA KASUS

Pada hari kamis tanggal 18 Januari 2018 sekira pukul 13.00 WIB, Terdakwa yang bernama
Muhamad Azis Saeful Rohman BIN Anda Sukarya terkena operasi tangkap tangan yang
dilakukan oleh BNN. BNN sebelumnya telah mendengar laporan dari warga sekitar rumah
terdakwa yang menyatakan bahwa mencurigai perbuatan yang dilakukan terdakwa di rumahnya
sehari- harinya. Perbuatan terdakwa tersebut melanggar ketentuan yang terdapat pada dalam
Pasal 127 ayat (1) huruf a UU R.I No. 35 Tahun 2009 jo. Pasal 127 ayat (1) huruf a UU R.I No.
35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Berdasarkan tuntutan yang dilakukan JPU, Terdakwa dituntut
selama 2 (dua) tahun masa tahanan dikurangi dengan tahanan yang sudah dijalani, dan dibebani
membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.000,- (dua ribu rupiah).

Pada kenyataannya, hasil putusan hakim menjatuhkan bahwasannya terdakwa dijatuhi hukuman
selama 1 (satu) Tahun 10 bulan penjara dan menetapkan agar terdakwa dibebani membayar
biaya perkara sebesar Rp. 2.000,- (dua ribu rupiah). Apabila merujuk kepada Pasal 127 ayat (1)
huruf a UU R.I No. 35 Tahun 2009 tentang narkotika yang menyatakan bahwa “Narkotika
Golongan I bagi diri sendiri dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun”,
bisa dikatakan tuntutan yang diberikan oleh Jaksa Penuntut Umum ( JPU ) tidaklah terlalu berat,
namun apabila kembali berkaca kepada Pasal ini, dikatakan bahwa “bagi dirinya sendiri” yang
dimana si terdakwa melakukan perbuatan ini sendiri saja, tidak kembali memperdagangkan
narkotika, mengajak orang lain, atau hal lainnya yang bisa memberatkan hukuman pidana si
terdakwa.

Mengenai putusan akhir yang dijatuhkan oleh hakim tersebut, saya setuju dengan putusannya.
Selain dikarenakan putusan akhir harus lebih ringan dibandingkan tuntutan yang diajukan JPU
atau sama dengan tuntutan yang diajukan JPU, faktor- faktor lainnya pun harus dilihat, seperti
Terdakwa yang kooperatif selama persidangan, dan juga terdakwa mengakui serta menyesali
perbuatan yang ia lakukan dan berjanji tidak mengulanginya lagi.
VI. ANALISIS SIDANG PERKARA

Pada sidang perkara dengan nomor perkara 98/Pid.sus/2018/Pn.Bdg yang dilaksanakan pada
bulan Februari 2018, sidang ini berjalan dengan baik dan sesuai prosedur. Pada sidang ini,
dihadiri oleh 3 Hakim yang hendak mengadili kasus ini, 1 Panitera Pengganti, 1 Terdakwa , dan
2 orang saksi.

Dalam sidang tersebut awal mulanya adalah sidang dibuka oleh hakim ketua dan dinyatakan
sidang dibuka untuk umum, kemudian hakim memulai dengan menanyakan kondisi terdakwa
saat itu dan terdakwa menyatakan bahwa ia dalam keadaan sehat dan siap mengikuti persidangan
lalu hakim menanyakan terkait kasus dari terdakwa setelah itu hakim ketua mempersilahkan
penuntut umum untuk membacakan tuntutannya kepada terdakwa. Pada sidang tersebut,
dimunculkan alat bukti yaitu Narkotika golongan 1, yaitu Ganja yang pada saat dilakukan
penangkapan, Terdakwa kedapatan sedang memegang alat bukti tersebut dan memakainya di
rumah Terdakwa sendiri. Setelah Jaksa Penuntut Umum membacakan tuntutannya, Hakim pun
menanyakan kebenaran dari tuntutan yang dibacakan oleh Jaksa Penuntut Umum tersebut kepada
Terdakwa. Terdakwa pun mengakui seluruh kesalahan yang ia lakukan tersebut. Terdakwa pun
meminta maaf berulang kali kepada Majelis Hakim atas perbuatan yang ia lakukan dan selalu
berjanji untuk tidak mengulanginya kembali.

Setelah Hakim dan JPU mengajukan pertanyaan terhadap terdakwa, sidang pun diakhiri. Pada
sidang selanjutnya, Hakim mengadakan pengecekan ulang atas semua informasi berupa alat
bukti, kesamaan data yang sudah didapatkan selama berjalannya sidang. Setelah semua sudah
sesuai, maka Majelis Hakim pun membacakan putusan akhir dari kasus ini. Putusan akhir dari
kasus ini adalah terdakwa dijatuhi hukuman selama 1 (satu) Tahun 10 bulan penjara dan
menetapkan agar terdakwa dibebani membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.000,- (dua ribu
rupiah) yang dimana hal ini belum dipotong selama Terdakwa ditahan guna pemeriksaan lebih
lanjut dan juga memperhatikan faktor lainnya yaitu Terdakwa yang kooperatif selama
persidangan, dan juga terdakwa mengakui serta menyesali perbuatan yang ia lakukan dan
berjanji tidak mengulanginya lagi.
VII. KESIMPULAN

Berdasarkan analisa kasus dan analisa sidang berperkara di Pengadilan Negeri Bandung yang
dengan nomor perkara 98/Pid.sus/2018/Pn.Bdg, dapat disimpulkan bahwasannya Pada sidang
perkara dengan nomor perkara 98/Pid.sus/2018/Pn.Bdg yang dilaksanakan pada bulan Februari
2018, sidang ini berjalan dengan baik dan sesuai prosedur. Pada kasus ini narkotika ini, saya
setuju dengan putusan akhirnya. Selain dikarenakan putusan akhir harus lebih ringan
dibandingkan tuntutan yang diajukan JPU atau sama dengan tuntutan yang diajukan JPU, faktor-
faktor lainnya pun harus dilihat, seperti Terdakwa yang kooperatif selama persidangan, dan juga
terdakwa mengakui serta menyesali perbuatan yang ia lakukan dan berjanji tidak mengulanginya
lagi.

Anda mungkin juga menyukai