Anda di halaman 1dari 6

Panitera : Assalamualaikum wr.

wb sidang pengadilan negeri Tipikor kota Tangerang yang


memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana korupsi pada tingkat pertama dengan acara
pemeriksaan biasa dengan nomor perkara 438/0.1.14/Ft/03/2008 Dengan terdaka MIftahudin, Pada hari
ini, 12 febuari 2014 dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum

Hakim ketua membuka sidang

Hakim ketua : sidang pengadilan negeri Tipikor kota Cianjur yang memeriksa dan mengadili perkara-
perkara pidana korupsi pada tingkat pertama dengan acara pemeriksaan biasa dengan nomor perkara
438/0.1.14/Ft/03/2008 Dengan terdaka Mifahudin , Pada hari ini, 12 febuari 2019 dibuka dan
dinyatakan terbuka untuk umum (palu di ketuk 3x)

Hakim ketua memerintahkan panitera agar para pihak dipersilakan masuk

Hakim ketua : kepada panitera persilahkan terdakwa dan penasihat hukumnya untuk masuk ke ruang
persidangan

Panitera : para terdakwa dan para penasehat Hukum dipersilakan masuk ke dalam ruang sidang.

Hakim ketua memerintahkan para pihak duduk di tempatnya masing-masing.

Hakim ketua : Silahkan para pihak untuk duduk ditempatnya masing-masing

Hakim Ketua : Dalam kasus ini apakah saudara didampingi oleh penasehat hukum?

Terdakwa : iya saya didampingi oleh penasehat hokum

Lalu hakim menanyakan penasehat hukum terdakwa

Hakim ketua : Benarkah saudara Penasehat Hukum dari terdakwa Miftahudin, coba tunjukan surat
kuasa dan surat izin beracara saudara, Saudara Jaksa PU Sah?

Penasehat Hukum (menyerahkan surat kuasa ke jaksa penuntut umum)

Jaksa PU : Iya benar sah Yang mulia

Penasehat Hukum : iya benar yang mulia saya selaku penasehat Hukum nya

Hakim ketua : baiklah untuk saat ini perkara saudara akan di persidangkan di pengadilan negeri
Tipikor kota Brebes, jadi segala sesuatu yang terjadi dalam persidangan ini tolong anda dengarkan
dengan baik.

Panitera :selanjutnya, Hakim Ketua memerintahkan Jaksa PU untuk membacakan dakwaannya

Hakim ketua : bagaimana saudara penuntut umum apakah sudah siap dengan dakwaannya ?
Saudara terdakwa apakah sudah menerima salinannya?

Terdakwa : sudah yang mulia

Jaksa PU : Dalam kasus ini terdakwa di dakwa dengan dakwaan sbb: Pasal 2 ayat (1) Jo. Pasal 18
Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo. Undang-
Undang RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Jo.
Pasal 55 ayat (1) ke -1 KUHP SUBSIDAIR Pasal 3 Jo. Pasal 18 Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP

Hakim menanyakan terdakwa

Hakim : apakah saudara sudah mengerti dengan surat dakwaan yang telah dibacakan oleh PU tadi,
bagaimana saudara Penasehat Hukum apakah akan melakukan pembelaan Hukum terhadap dakwaan
dari saudara PU?

Terdakwa : iya yang mulia saya mengerti

Penasihat hukum : ya yang mulia saya akan melakukan pembelaan

Hakim : silakan bacakan eksepsi dari saudara

Penasehat Hukum : yang mulia dalam kasus ini saudara Miftahudin tidak ikut campur tangan, ada
beberapa petinggi dari perusahan lain yang tidak suka dengan saudara Miftahudin Saudara Miftahudin
hanya menjadi korban dari kasus ini. Hal ini berawal dari lelang proyek di jawa barat yang dimenangkan
oleh saudara Miftahudin. Mereka tidak suka proyek itu dimenangkan oleh saudara Miftahudin, jadi
mereka balas dendam dengan menuduh saya telah melakukan korupsi.

• Hakim menanyakan jaksa penuntut umum terhadap tanggapan atas eksepsi dari penasehat Hukum
(berunding)

Hakim : saudara penuntut umum bagaimana tanggapan saudara terhadap eksepsi yang dibacakan
penasehat Hukum tadi??

Jaksa PU : maaf yang mulia, eksepsi yang dibacakan penasihat hukum terdakwa terlalu berbelit-
belit. Saya butuh waktu untuk menyelesaikan dan mengerti apa yang dimaksud oleh penasihat hukum
terdakwa dalam eksepsi. Menurut kami eksepsi yang dibacakan oleh penasihat hukum terdakwa tidak
sesuai dengan dakwaan kasus yang sebelumnya telah dibacakan saya. Bahwa apa yang dibacakan dalam
eksepsi PH terdakwa disebutkan bahwa ada pihak pihak yang mempunyai kompetisi dalam
mengeluarkan berita acara terima barang untuk menyetujui perjanjian tsb padahal dalam kasus
miftahudin ini melakukan penandatanganan sendiri dan langsung berhadapan dengan perwakilan PT.
Tawada Graha

Setelah selesai mengadili diketuk palu sekali. TOK!

Hakim : saudara terdakwa, PH, PU demikian putusan sela dari majelis Hukum, sesuai dengan
pelanggaran primer pasal 170 (2) ke 1 KUHP dan pelanggaran subside pasal 170 (2) ke 1 KUHP saudara
dapat mmengajukan perlawanan terhadap putusan dan sela ini kepada pengadilan tinggi maka untuk itu
silahkan saudara nanti berhubungan dengan paniteraan’’

Sesuai dengan acara putusan sela tersebut , maka acara persidangan akan dilanjutkan dengan
pembuktian.

Hakim : bagaimana saudara PU sudah siap dengan alat bukti dan tuntutannya

Penuntut umum : saya sudah siap yang mulia

Hakim : silahkan bacakan tuntutannya


• Jaksa PU :1. Menyatakan terdakwa Miftahudinbersalah secara bersama-sama melakukan Tindak
Pidana Korupsi sebagaimana diatur dalam Pasal 2 ayat (1) jo. Pasal 18 Undang-Undang No. 31 tahun
1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2001 tentang perubahan atas Undang-Undang No. 31 tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana sebagaimana dalam
dakwaan alternatif Pertama

• 2.Menjatuhkan pidana terhadap Ir. NURATNA DAMBA dengan pidana penjara selama 15 (lima) tahun,
dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan kota, dengan perintah supaya terdakwa ditahan rutan

• 3. Membayar denda terhadap terdakwa sebesar Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) subsidiair
terdakwa selama 6 (enam) bulan kurungan.

• 4. Menetapkan agar Ir. NURATNA DAMBAMUTIA Membayar uang pengganti sebesar Rp.
5.988.227.272,80 (lima milyar sembilan ratus delapan puluh delapan juta dua ratus dua puluh tujuh ribu
dua ratus tujuh puluh dua rupiah delapan puluh sen) yang dibebankan secara tanggung renteng oleh
terdakwa Ir. NURATNA DAMBAMUTIA, dikompensasikan dengan Uang titipan yang berasal dari PT.
Tawada Graha sebesar Rp. 1.700.000.000,- (satu milyar tujuh ratus juta rupiah).Uang titipan yang
dipergunakan untuk pembayaran kerugian keuangan negara Ir. NURATNA DAMBAMUTIA sebesar Rp.
2.540.000.000,- (dua milyar lima ratus empat puluh juta rupiah) - Yang seluruhnya sejumlah Rp.
5.988.227.272 (lima milyar sembilan ratus delapan puluh delapan juta dua ratus dua puluh tujuh ribu
dua ratus tujuh puluh dua rupiah), Apabila uang titipan Rp. 5.988.227.272 (lima milyar sembilan ratus
delapan puluh delapan juta dua ratus dua puluh tujuh ribu dua ratus tujuh puluh dua rupiah) tidak
diperhitungkan sebagai uang pengganti maka bila terdakwa tidak membayar uang pengganti dalam
waktu 1 (satu) bulan sesudah putusan pengadilan memperoleh kekuatan hukum tetap, maka harta
bendanya disita oleh Jaksa dan dilelang untuk menutupi uang pengganti tersebut. Jika terdakwa tidak
mempunyai harta benda yang mencukupi untuk membayar uang pengganti tersebut, maka dipidana
dengan pidana penjara selama 3 (tiga) tahun penjara.

Hakim : penuntut umum apakah para saksi sudah siap, silahkan saksi dipanggil ke persidangan

Jaksa : sudah yang mulia

Panitera : Kepada saksi pertama , saudari Ahmad nasrulloh’ silahkan memasuki ruang sidang.

Saksi : (masuk dan duduk di depan majelis hakim)

Setelah saksi datang, hakim menanyakan saksi

Hakim : apakah saudara sehat hari ini ?dan siap mengikuti persidangan hari ini?

Saksi : hari ini alhamdullilah saya sehat yang mulia dan siap mengikuti persidangan hari ini

Hakim : Benar anda bernama Ahmad nasrulloh’, umur 20 tahun, pekerjaan sebagai karyawan swasta?

Saksi : iya benar yang mulia

Hakim :apakah saudara kenal dengan terdakwa sebelumnya?? Ada hubungan darah dengan saudara
dengan tersangka?

Saksi : iya saya mengenal yang mulia, dan saya tidak ada hubungan darah dengan terdakwa
Hakim : baiklah para saksi sesuai dengan pasal 160 (3) KUHAP sebelum diminta keterengannya saudara
akan disumpah dulu sesuai engan agama masing-masing, saudara saksi siap?

Saksi : siap yang mulia

Hakim anggota : Ulangi setelah saya, ‘’ saya berjanji sebagai saksi akan memberikan keterangan yang
benari, tidak lain dari yang sebenarnya , semoga tuhan menolong saya’’

Saksi : ‘’saya berjanji sebagai saksi akan memberikan keterangan yang benar, tidak lain dari yang
sebenernya,semoga tuhan menolong saya’’

Memberikan keterangan kepada saksi

Hakim anggota : baiklah anda telah di berjanji jadi kami mohon dalam memberikan keterangan nantinya
harus sesuai dan dengan keterangan yang sebenarnya , karena anda dapat dipidana sesuai dengan pasal
351 (2) KUHP apabila anda memberikan keteringan palsu dengan hukuman maksimal 10 bulan penjara
dan denda saksi sebesar Rp 200000atas kasus korupsi

Hakim menanyakan keterangan kepada saksi

Hakim : ada hubungan apa anda dengan terdakwa??

Saksi : saya selaku sekretaris pribadinya yang mulia

Hakim : sudah berapa lama anda mengenal terdakwa??

Saksi : sudah 1 tahun yang lalu yang mulia

Hakim : apa yang anda ketahui tentang terdakwa?

Saksi : yang saya ketahui terdakwa bernama Ir.Nuratna , dia bekerja sebagai direktur utama PT.
Surveyor Indonesia, dan saya selaku karyawan PT. Surveyor Indonesia

Hakim : silahkan jaksa penuntut umum untuk mengajukan pertanyaan kepada terdakwa

Jaksa PU : ya yang mulia. Kepada saksi, jelaskan apa yang anda ketahui dalam kasus ini

Saksi : saya menerima perintah mencairkan uang di surat perjanjian kerjasama antara PT. Surveyor
Indonesia dan PT. Tawada Graha tentang audit pembangkit PT. PLN pada sistem kelistrikan jawa-bali-
madura tanggal 31 oktober

Hakim : penuntut umum apakah masih ada pertanyaan ?saudara Penasehat Hukum? Saudara
terdakwa apakah keterangan dari saksi tadi sudah jelas?

Penuntut umum : saya rasa cukup yang mulia ketua

Setelah saksi pertama selesai, selanjutnya saksi ke dua.

Panitera : kepada saksi kedua, Siti musropah silahkan memasuki ruang sidang

Saksi : (masuk dan duduk di hadapan majelis hakim)

Hakim : apakah saudara sehat hari ini ?dan siap mengikuti persidangan hari ini?
Saksi : hari ini alhamdullilah saya sehat yang mulia dan siap mengikuti persidangan hari ini

Hakim : Benar anda bernama Siti musropah, umur 22 tahun, pekerjaan sebagai karyawan swasta?

Saksi : iya benar yang mulia

Hakim :apakah saudara kenal dengan terdakwa sebelumnya?? Ada hubungan darah dengan saudara
dengan tersangka?

Saksi : iya saya mengenal yang mulia, dan saya tidak ada hubungan darah dengan terdakwa

Hakim : baiklah para saksi sesuai dengan pasal 160 (3) KUHAP sebelum diminta keterengannya saudara
akan disumpah dulu sesuai engan agama masing-masing, saudara saksi siap?

Saksi : siap yang mulia

Hakim anggota : ‘’ saya berjanji sebagai saksi akan memberikan keterangan yang benari, tidak lain dari
yang sebenarnya , semoga tuhan menolong saya’’

Saksi : ‘’saya berjanji sebagai saksi akan memberikan keterangan yang benar, tidak lain dari yang
sebenernya,semoga tuhan menolong saya’’

Memberikan keterangan kepada saksi

Hakim anggota : baiklah anda telah di berjanji jadi kami mohon dalam memberikan keterangan nantinya
harus sesuai dan dengan keterangan yang sebenarnya , karena anda dapat dipidana sesuai dengan pasal
351 (2) KUHP apabila anda memberikan keteringan palsu dengan hukuman maksimal 10 bulan penjara
dan denda saksi sebesar Rp 200.000 atas kasus narkoba.

Hakim menanyakan keterangan kepada saksi

Hakim : ada hubungan apa anda dengan terdakwa??

Saksi : saya hanya sebagai teman biasa yang mulia

• Hakim : sudah berapa lama anda mengenal terdakwa??

Saksi : sudah setahun lebih yang lalu yang mulia

Hakim : apa yang anda ketahui tentang terdakwa?

Saksi : saya selaku sekretaris terdakwa, mencatat semua schedul meeting. Tercatat bahwa terdakwa
melakukan pertemuan dengan perwakilan PT. Tawada Graha dalam dalam hal penandatanganan berita
acara serah terima barang yang telah terbukti fikif/palsu.

Hakim : penuntut umum apakah masih ada yang di pertanyakan kepada saksi? saudara Penasehat
Hukum? Saudara terdakwa apakah keterangan dari saksi tadi sudah jelas?

Penuntut umum : saya rasa cukup yang mulia ketua

Hakim : ya, selanjutnya pembelaan dari terdakwa, silahkan penasehat hukum saudara Galih Sícúlés
Penasehat Hukum : terima kasih yang Mulia. Majelis Hukum yang kami muliakan, Saudara Jaksa
Penuntut Umum ,dan sidang yang Mulia,perkenankanlah kami memohon keapda Majelis yang
memeriksa dan mengadili perkara ini agar;

1) Menyatakan Terdakwa tidak terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum, melakukan
tindak pidana yang didakwakan dalam surat dakwaan

2) Membebaskan Terdakwa dari dakwaan Primair dan Dakwaan subsidair tersebut sesuai dengan
pasal 191 ayat (1) KUHAP atau setidak-tidaknya melepaskan Terdakwa dari semua tuntutan hukum
sesuai dengan pasal 191 ayat (2) KUHAP

3) Mengembalikan kemampuan,nama baik,harkat,dan martabat Terdakwa ke dalam kedudukan


semula.

4) Membebankan ongkos perkara kepada negara.

Atau apabila Majelis Hukum berpendapat lain mohon putusan seadil-adilnya sesuai dengan ketentuan
hukum yang berlaku. Terima kasih.

Hakim : terima kasih saudara Nuratna. Apakah penuntut umum sudah mengerti dan apaah ada barang
bukti?

Jaksa PU : ada yang mulia saya mempunyai barang bukti

Bahwa dalam persidangan ini, rekan jaksa penuntut umum telah mengajukan barang bukti berupa: CEK,
sejumlah emas, buku tabungan.

Panitera : selanjutnya pembacaan amar putusan dan vonis untuk terdakwa oleh hakim anggota.

Hakim ketua : berdasarkan catatan sidang tadi maka agenda sekarang ysitu akan dilanjutkan dengan
pembacaan putusan

Hakim anggota : (membaca putusan,berbagi dengan hakim anggota, namun awal dan amar putusan
harus hakim ketua majelis) “ menyatakan bahwa terdakwa MIftahudin terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah dari dakwaan. Menjatuhkan hukuman selama 10 thn penjara. Membebankan
membayar ganti rugi kerugian negara sebesar Rp. 200.000.000” (ketuk palu 3x)

Anda mungkin juga menyukai