Anda di halaman 1dari 10

NASKAH PRAKTEK SIDANG KASUS PEMBUNUHAN BERENCANA

“ KASUS PEMBUNUHAN RACUN ARSENIK”

Runtutan Sidang :
1 Pembacaan tata tertib persidangan oleh panitera
2. Pembukaan oleh Hakim ketua
3. Jaksa membacakan surat dakwa
4. Penasihat tidak melakukan pembelaan karena tidak ada esepsi
5. Sidang dilanjutkan dengan pemeriksaan barang bukti dan saksi saksi
6. Saksi 1 menyampaikan laporannya
7. Jaksa dan penasehat mengajukan pertanyaan mengenai laporan saksi
8. Hakim ketua menghadirkan saksi 2
9. Saksi 2 menyampaikan laporannya
10. Jaksa dan saksi 2 memberikan barang bukti kepada majelis hakim
11. Penasehat melakukan nota pembelaan
12. Jaksa mengajukan pertanyaan terakhir kepada terdakwa
13. Jaksa dan Penasehat melakukan debat di amankan oleh kepolisian
14. Jaksa melakukan respon atas nota pembelaan penasehat
15. Hakim ketua membacakan putusan hukuman terdakwa
16. Sidang ditutup oleh Panitera
HAKIM KETUA : NINA NURAZIZAH
HAKIM ANGGOTA : ELSA R
HAKIM ANGGOTA : KOMALA LESTARI
PANITERA : SITI NOPIYANTI
JAKSA PENUNTUT UMUM : AURELIA S
PENASIHAT HUKUM : ALI MUBAROK
TERDAKWA : M DANI
KORBAN : M RAFKI
SAKSI 1 : SYARAH SAMSIAH
SAKSI 2 : VINA ANJANI
POLISI : ADHAM, SYAHRUL

Panitera: Assalamualaikum wr wb, pengadilan PN CJR kelas 1B, tata tertib dalam
persidangan
1. Setiap pengunjung di ruang sidang wajib menunjukan sikap hormat pada pengadilan
2. Setiap pengunjung wajib berpakaian sopan dipersidangan dan tidak bertopi
3. Pengunjung dilarang merokok, makan, dan membaca Koran diruang sidang
4. Pengunjung dilarang membuat kegaduhan didalam ruang sidang
5. Tidak diperkenankan menerima/ menghubungi dengan menggunakan hp saat
persidangan
6. Dilarang membawa senjata api, senjata tajam maupun bahan peledak/ benda yang
dapat membahayakan dalam persidangan
7. Dilarang membawa anak dibawah umur kedalam ruang sidang
8. Dilarang keluar masuk pada saat persidangan
9. Pengambilan foto/ merekam diruang sidang seizin majelis hakim
10. Siapapun yang disidang pengadilan bersikap tidak sesuai martabat pengadilan dan
idak menaati tata tertib setelah mendapat peringatan dari hakim ketua sidang atas
perintahnya yang bersangkutan dikeluarkan dari ruang sidang ( pasal 218 ayat 2
KUHP)
11. Dalam hal pelanggaran tata tertib sebagaimana dimaksud ayat (3) bersifat suatu tindak
pidana tidak mengurangi kemungkinan dilakukan dilakukan penuntutan terhadap
pelakunya (pasal 216 ayat 3 KUHP)

Panitera: praktek sidang peradilan dengan no perkara 4/Pid.B/2023/PN CJR, dengan nama
terdakwa Muhammad Dani, Rabu 15 februari 2023, silakan Jaksa Penuntut umum dan
Penasehat Hukum memasuki ruang sidang

Panitera: Majelis hakim dipersilakan memasuki ruang sidang hadirin dimohon untuk berdiri
Panitera: hadirin dipersilakan untuk duduk kembali

Hakim ketua: Assalamualikum wr wb, sidang peradilan Pengadilan Negeri Cianjur yang
memeriksa dan mengadili perkara pidana no 4/Pid.B/2023/PN CJR, atas nama terdakwa
Muhammad Dani
Dinyatakan terbuka dan terbuka untuk umum ( ketuk 3), bagaimana apakah jaksa penuntut
umum sudah siap?
JPU: siap yang mulia
Hakim ketua: penasihat hukum apakah sudah siap?
PH: siap yang mulia
Hakim ketua: baik untuk jaksa penuntut umum apakah terdakwa sudah bisa dihadirkan
dipersidangan?
JPU: bisa yang mulia
Hakim ketua : silakan untuk bisa dihadirkan dipersidangan
JPU: kepada terdakwa silakan memasuki ruang sidang

Hakim ketua: apakah saudara terdakwa dalam keadaan sehat dan siap mengikuti persidangan
pada kali ini?
Terdakwa : sehat dan siap yang mulia
Hakim ketua: baiklah, sesuai dengan pasal 155 ayat 1 KUHP, majelis Hakim akan
menanyakan identitas anda terlebih dahulu, nama lengkap saudara?
Terdakwa: Muhammad Dani
Hakim ketua: tempat dan tanggal lahir saudara?
Terdakwa: Cianjur 5 maret 2000
Hakim ketua: umur saudara?
Terdakwa: 22 tahun
Hakim ketua: jenis kelamin?
Terdakwa: laki laki
Hakim ketua: kebangsaan?
Terdakwa: Indonesia
Hakim ketua: Alamat saudara?
Terdakwa: Jl Adi Sucipto
Hakim ketua: Agama saudara?
Terdakwa: islam
Hakim ketua: pekerjaan?
Terdakwa: Buruh
Hakim ketua: baiklah apakah saudara didampingi oleh penasihat hukum?
Terdakwa: didampingi yang mulia
Hakim ketua: benarkah saudara sebagai penasihat hukum terdakwa?
PH: benar yang mulia
Hakim ketua: baiklah, silakan saudara penasihat hukum maju kedepan untuk menunjukan
surat kuasa, dan kartu tanda advokat dan kepada penuntut umum silakan maju untuk
memeriksa

Hakim ketua: saudara terdakwa, mulai hari ini saudara akan disidangkan di pengadilan negeri
cianjur, oleh mengenai itu segala sesuatu yang terjadi dalam persidangan ini silakan saudara
perhatikan dan dengarkan bik baik, untuk saudara penuntut umum apakah sudah siap
membacakan surat dakwaan?
Penuntut umum: siap yang mulia
Hakim ketua: apakah saudara penasihat hukum sudah mendapatkan salinannya?
Penasehat hukum: sudah yang mulia
Hakim ketua: silakan saudara penuntut umum membacakan dakwaannya
JPU: (membaca dakwaannya)
Hakim ketua: apakah saudara mengerti dengan dengan dakwaan yang dibacakan jaksa
penuntut umum?
Terdakwa: saya mengerti yang mulia
Hakim ketua: apakah saudara akan mengambil esepsi dalam dakwaan tersebut?
Terdakwa: untuk esepsi saya serahkan kepada penasehat hukum saya
Hakim ketua:apakah saudara penasihat hukum akan mengajukan esepsi?
PH: majelis hakim yang terhormat kami tidak mengajukan esepsi, oleh karena terdakwa telah
memahami dakwaan tersebut
Hakim ketua: baik, karena penasehat hukum tidak mengajukan esepsi maka sidang akan kita
lanjutkan dengan pemeriksaan barang barang bukti dan saksi saksi, kepada saudari jaksa
penuntut umum apakah sudah siap dengan barang bukti dengan saksi saksinya
JPU: sudah yang mulia
Hakim ketua: saudara terdakwa silakan duduk mengambil tempat disamping saudara
penasehat hukumnya

Hakim ketua: selanjutnya, ada berapa saksi yang akan dihadirkan dalam persidangan ini
saudara jaksa penuntut umum?
JPU: 2 orang saksi yang mulia
Hakim ketua: baik tolong hadirkan saksi pertamanya
JPU: baik yang mulia, saksi 1 atas nama Syarah samsiah dipersilakan untuk memasuki ruang
persidangan

Hakim ketua: saudari jaksa penuntut umum, saksi disini sebagai apa?
JPU: saksi disini sebagai saksi 1, yaitu tetangga dari terdakwa dan korban yang mulia
Hakim ketua: baiklah saudari saksi, apakah saudari dalam keadaan sehat jasmani maupun
rohani serta siap memberikan keterangan dalam persidangan hari ini?
Saksi 1: iya saya dalam keaadaan sehat jasmani dan rohani, serta siap memberikan
keterangan dalam persidangan ini yang mulia
Hakim anggota 1: baiklah, pertama pertama saya akan menanyakan identitas saudari
sebagaimana terdapat dalam BAP, nama Syarah samsiah, tempat tanggal lahir Cianjur 18
januari, jenis kelamin perempuan, umur 23 tahun, agama islam, alamat Jl KH Saleh,
pekerjaan buruh, kebangsaan Indonesia
Hakim ketua: baiklah sebelum saudari memberikan keterangan di persidangan ini sesuai
pasal 160 ayat 3 KUHP sebelum diambil keterangannya saudari akan disumpah terlebih
dahulu sesuai dengan agama dan kepercayaan masing masing
Hakim ketua: kepada hakim anggota 1, dan panitera silakan mengambil tempat

Hakim anggota 1: saudari silakan ikuti kata kata saya, (saya bersumpah, bahwa saya sebagai
saksi, dalam perkara ini, akan memberikan keterangan, yang benar dan, tidak lain dari yang
sebenarnya)

Hakim ketua: saudari saksi telah bersumpah menurut agama saudari anut, untuk itu kami
berharap saudari saksi dapat memberikan keterangan yang benar, karena apabila terbukti
saudari memberikan keterangan palsu, maka saudari akan dikenakan pasal 174 tentang
kesaksian palsu dengan ancaman 242 KUHP dengan selama lamanya 7 tahun penjara, apakah
saudari saksi mengerti?
Saksi 1: mengerti yang mulia
Hakim anggota 1: apakah saudari mengenal korban?
Saksi 1: mengenal yang mulia
Hakim anggota 1:apa yang saudari ketahui tentang korban?
Saksi 1:korban merupakan teman sekaligus tetangga saya yang sedang merantau, serta rekan
kerja saya
Hakim anggota 1: bisa diberitahukan kapan dan dimana kejadian tersebut?
Saksi 1: kejadiaannya hari minggu malam hari pukul 19.00 malam hari di dalam rumahnnya
dalam keadaan seluruh tubuh memerah serta pucat yang mulia
Hakim anggota 1: bisa diceritakan bagaimana kejadiaannya pada hari tersebut?
Saksi 1: pukul 09.00 pagi hari saya sedang menyapu halaman rumah saya, saya melihat
terdakwa dan korban sedang berbincang dihalaman rumah korban, saya tidak curiga sama
sekali karena memang biasanya pada hari libur terdakwa selalu pergi ke rumah nya untuk
main atau sekedar berkunjung, pukul 10.00 pagi saat saya akan pergi untuk membeli daging
ke pasar, saya masih mendengar obrolan terdakwa dan korban didalam rumahnya, pukul
12.00 siang hari saya hendak memberikan memberikan makanan kepada tetangga saya karena
biasanya kebiasaan di lingkungan rumah kami selalu begitu, namun ketika saya mencoba
mengetuk pintu rumah korban tidak ada jawaban dan terlihat sepi, dan sepertinya terdakwa
sudah sudah pulang dari rumah korban ,saya masih berfikir positif mungkin korban sedang
pergi keluar, lalu saya memutuskan kembali ke dalam rumah saya, pukul 19.00 malam hari
saat saya hendak pergi ke warung saya merasa aneh, tidak biasanya motor dan jemurannya
masih diluar padahal keadaannya pakaian sudah kering, lampu luar dan didalamnya pun tidak
menyala seperti biasa padahal hari sudah malam, saya mencoba menelepon korban tidak di
angkat namun saya mendengar dering telepon nya dari dalam, saya coba untuk mendatangi
rumahnya, tapi pintu depan ke kekunci jadi saya coba untuk coba lewat pintu belakang
ternyata tidak dikunci, keadaan didalam benar benar gelap, saya mencoba masuk kekamar
korban untuk mengecek keadaan, terlihat korban tertidur seperti biasa namun saya melihat
keanehan, badannya memerah, posisi badannya saat tertidur itu menghadap ke tembok (kiri)
saat saya coba panggil dan membalikan badannya saya kaget wajah nya merah dan pucat, di
situ tanpa pikir panjang saya langsung menelepon ambulan.
Hakim anggota 1: baik cukup kepada saudara jaksa penuntut umum silakan untuk
mengajukan pertanyaan
JPU: baik terimakasih yang mulia, saudari saksi apakah benar anda yang pertama
menemukan korban pada hari itu?
Saksi 1: iya benar.
JPU: apakah saudari mengenal terdakwa?
Saksi 1: ya saya mengenal karena terdakwa sudah terbilang sering mengunjungi rumah
korban, tapi tidak akrab karena kami jarang mengobrol kalau pun terdakwa datang ke rumah
itu sekedar menanyakan keberadaan korban
JPU: apakah anda sempat curiga dengan gerak gerik terdakwa pada saat hari itu?
Saksi 1: tidak sama sekali karena yang saya dengar pun tidak ada terdengar pertengakaran
sama sekali
JPU: bagaimana keadaan sekitar saat saudari memasuki rumah korban?
Saksi 1: tidak ada sama sekali yang aneh , keadaan rapi dan gaada tanda tanda bekas
keributan sama sekali, hanya terlihat bekas makanan dan minuman yang belum habis, dan
terlihat dari porsi makanannya itu untuk 2 orang dan pintu depan terkunci dari dalam
JPU: cukup yang mulia
Hakim ketua: baik, untuk saudari penasehat hukum apakah ada pertanyaan yang ingin
diajukan kepada saksi?
PH: ada yang mulia terimakasih, saudari saksi apakah saudari mengecek keadaan korban saat
itu masih bernyawa atau tidak?
Saksi 1: saya tidak tau, saat itu saya sangat ketakutan dan tidak berani menyentuh korban
setelah membalikan tubuh korban
PH: apakah saudari tidak meminta tolong kepada tetangga sekitar pada saat itu saat mencoba
membuka pintu rumah korban ?
Saksi 1: sudah, saya sempat mencoba meminta pertolongan sekitar namun beberapa orang
mengatakan kepada saya untuk menunggu saja sampai besok karena bisa saja korban sedang
berada di luar rumah, tapi saya merasa tidak biasanya korban seperti ini karena saya cukup
menenal korban jadi saya memutuskan untuk mengecek keadaan rumah nya sendiri
PH: apakah anda yakin bahwa terdakwa lah yang melakukan hal tersebut yang membuat
korban meninggal dunia?
Saksi 1: saya tidak tau pasti, tapi hanya terdakwa lah yang berkunjung ke rumah nya korban
pada hari itu
PH : baik yang mulia pertanyaan saya cukup terhadap saksi
Hakim anggota 1: baik saudara jaksa penuntut umum apakah ada pertanyaan kembali kepada
saksi?
PH: tidak ada yang mulia
Hakim ketua: baik keterangan dari saksi dianggap cukup dan kami ucapkan terimakasih, dan
apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi kami harap saksi tidak keberatan untuk
hadir kembali dalam persidangan ini, silakan saudari untuk kembali ketempat yang telah
disediakan dan tidak bercakap cakap dengan saksi lainnya

Hakim ketua: kepada jaksa penuntut umum silakan untuk menghadirkan saksi kedua
JPU: baik yang mulia, kepada saudari ahli Vina Anjani dipersilakan untuk memasuki ruangan
persidangan

Hakim ketua: baik saudari saksi apakah saudari dalam keadaan sehat jasmani maupun rohani
serta siap memberikan keterangan pada persidangan hari ini?
Saksi 2: iya yang mulia saya sehat secara jasmani maupun rohani serta siap memberikan
kesaksian pada persidangan hari ini
Hakim ketua: baik, bisakah saudari menunjukan kartu identitas berupa KTP?
Saksi 2: bisa yang mulia

Hakim anggota 2: baiklah, pertama pertama saya akan membacakan identitas saudari
sebagaimana terdapat dalam BAP, nama Vina anjani, tempat tanggal lahir 27 april, jenis
kelamin perempuan, umur 32 tahun, agama islam, alamat Jl Siliwangi, pekerjaan dokter,
kebangsaan Indonesia
Hakim ketua: baiklah sebelum saudari memberikan keterangan di persidangan ini sesuai
pasal 160 ayat 3 KUHP sebelum diambil keterangannya saudari akan disumpah terlebih
dahulu sesuai dengan agama dan kepercayaan masing masing
Hakim ketua: kepada hakim anggota 1, dan panitera silakan mengambil tempat

Hakim anggota 2: saudari silakan ikuti kata kata saya, (saya bersumpah, bahwa saya sebagai
saksi, dalam perkara ini, akan memberikan keterangan, yang benar dan, tidak lain dari yang
sebenarnya)

Hakim ketua: saudari saksi telah bersumpah menurut agama saudari anut, untuk itu kami
berharap saudari saksi dapat memberikan keterangan yang benar, karena apabila terbukti
saudari memberikan keterangan palsu, maka saudari akan dikenakan pasal 174 tentang
kesaksian palsu dengan ancaman 242 KUHP dengan selama lamanya 7 tahun penjara, apakah
saudari saksi mengerti?
Saksi 2: mengerti yang mulia
Hakim anggota 2: saudari saksi, apakah benar anda yang pertama menangani korban saat tiba
di rumah sakit?
Saksi 2: benar yang mulia
Hakim anggota 2: bisakah anda menjelaskan keadaan korban saat tiba dirumah sakit?
Saksi 2: bisa yang mulia, keadaan korban sudah tidak bernyawa, dengan keadaan kulit merah
dan menggelap,disertai lecet dibagian kaki, perkiraan korban meninggal pukul 10.30 pagi
hari karena terdapat racun ditubuh korban yang diduga racun tersebut adalah arsenik
Hakim anggota 2: bisakah anda menjelaskan secara spesifik mengenai racun arsenik yang ada
pada tubuh korban?
Saksi 2: bisa yang mulia, racun yang terdapat pada tubuh korban yaitu sebanyak 30 miligram
yakni bisa terbilang dosis yang fatal hingga korban meninggal dunia dalam waktu 30 menit
saja, dikatakan seperti itu karena racun arsenik merupakan racun yang terletak di golongan
VA perioda 4 pada table periodic susunan berkala unsur unsur kimia sehingga bahaya jika
terdapat dalam tubuh manusia
Hakim anggota 2: kepada saudari jaksa penuntut umum untuk mengajukan pertanyaan
JPU: baik terimakasih yang mulia, menurut saudari saksi disebabkan apakah luka yang
menyebabkan lecet pada kaki korban?
Saksi 2: kemungkinan luka lecet tersebut disebabkan pelaku menarik paksa korban dengan
cara menarik kedua tangan korban ke atas dengan kaki tergesek di lantai karena kaki korban
disertai banyak nya goresan
JPU: apakah menurut anda adakah unsur kesengajaan dari kejadian ini?
Saksi 2: jika dipikir dengan logika disertai hasil medis sudah pasti itu dilakukan dengan
sengaja, karena pelaku memasukan racun tersebut kedalam minuman korban dengan dosis
yang cukup besar, serta menyeret korban dengan paksa
JPU: baik sudah cukup yang mulia
Hakim ketua: baiklah saudara penasehat hukum apakah ada pertanyaan yang ingin diajukan
kepada saksi?
PH : ada yang mulia terimakasih, kepada saudari saksi seperti yang anda katakan tadi bahwa
kaki korban lecet karena terdakwa menyeret korban secara paksa, bukankah luka tersebut
bisa jadi faktor lain, seperti bisa aja korban sempat terjatuh jauh sebelum terjadi kejadian
pada hari itu?
Saksi 2: luka tersebut memang terlihat hasil dari paksaan seseorang, karena luka tersebut
berbentuk memanjang dibagian betis, disertai luka dibagian mata kaki yang kemungkinan
kaki korban terbentur, jika luka tersebut adalah luka hasil terjatuh kemungkinan luka terdapat
bagian depan kaki terutama lutut bukan dibagian belakang
PH: dan sebelumnya anda berkata bahwa racun tersebut di berikan pada minuman korban
apakah anda yakin? Karena bisa saja racun tersebut berasal dari hal lain selain dari minuman
tersebut dan bisa jadi bukan terdakwa yang melakukan hal tersebut?
Saksi 2: iya saya yakin Karena didalam makanan yang korban makan tidak ada sama sekali
racun yg tersimpan, hanya pada minuman saja
JPU: maaf yang mulia, saya ingin menjawab pertanyaan dari penasehat hukum, saya dapat
membuktikan sebelumnya tim kepolisian inafis telah mengidentifikasi sidik jari pada racun
tersebut dan sidik jari yang ada pada racun arsenik adalah milik terdakwa yang mulia, dan
meyakinkan terdakwa yang melakukannya adalah mengapa terdakwa mengunci pintu depan
rumah nya dan memutuskan kabur lewat pintu belakang? Bagian cylinder pintu pun memiliki
kerusakan yang kemungkinan terdakwa sempat kesulitan untuk mengunci pintu tersebut,
selain dalam racun arsenik, kepolisian pun menemukan sidik jari terdakwa didalam gelas
korban padahal korban lah yang menyajikan kedua minuman tersebut, selain itu terdapat
sidik jari terdakwa juga pada pergelangan tangan korban akibat tarikan dari terdakwa yang
mulia
Hakim anggota 2: saudari jaksa penuntut umum, apakah apakah anda memiliki bukti terkait
dengan kesaksian yang dinyatakan oleh saksi?
JPU: ada yang mulia

Hakim anggota 2: saudari saksi, apakah anda memiliki bukti medis terkait kesaksian anda?
Saksi 2: ada yang mulia saya mempunyai bukti hasil visum berupa keterangan pemeriksaan
yang terdapat pada tubuh korban

Hakim ketua: kepada saudari jaksa penuntut umum apakah ada pertanyaan yg ingin diajukan
kembali kepada saksi?
JPU: sudah cukup yang mulia
Hakim anggota 2: bagaimana dengan saudari penasehat hukum apakah ada pertanyaan yang
ingin dinjukan kembali?
Hakim ketua: baik, keterangan saksi dianggap cukup dan kami ucapkan terimakasih dan
apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi kami harap saksi tidak keberatan untuk
hadir kembali dalam persidangan ini, silakan saudari untuk kembali ketempat yang telah
disediakan dan tidak bercakap cakap dengan saksi lainnya
Saksi 2: baik yang mulia

Hakim ketua: saudari penasehat hukum apakah ada pembelaan yang ingin anda sampaikan?
PH: ada yang mulia, Cianjur 2023 mata pembelaan terhadap dakwaan nomor
4/Pid.B/2023/PN CJR atas nama terdakwa Muhammad Dani kepada yang terhormat ketua
anggota majelis hakim perkara pidana nomor 4 2023 Cianjur, majelis hakim yang kami
muliakan saudara jaksa penuntut umum yang saya hormati serta hadirin yang saya hormati,
puji syukur kita panjatkan kehadirat tuhan yang maha kuasa karena atas rahmat dan kasih
sayang nya kita dapat dipertemukan di dalam majelis yang mulia ini dalam mata pembelaan
ini kami menyoroti dakwaan yang telah dibacakan jaksa penuntut umum dalam persidangan
ini, sehubungan adanya dakwaan dari rekan jaksa penuntut umum, maka perkenankan saya
menyampaikan nota pembelaan atas nama Muhammad dani sebagai berikut:

1.kami memohon majelis hakim meringankan serta mempertimbangkan masa hukuman


terdakwa, sebagaimana dalam putusan mahkamah agung nomor 572K/2006 Tahun 2006
dalam pertimbangannya yaitu terdakwa belum pernah dihukum dan terdakwa menyesali
perbuatannya.
2. saudari jaksa penuntut umum salah menerapkan pasal 340 KUHP yang berbunyi “ barang
siapa sengaja dengan rencana lebih dahulu merampas nyawa orang lain, diancam karena
pembunuhan berencana (moord) dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau
selama waktu tertentu, paling lama dua puluh tahun” yang seharusnya menerapkan pasal 338
KUHP yang berbunyi “ barangsiapa sengaja merampas nyawa orang lain, diancam paling
lama 15 tahun”
3. bahwa ketidak jelasan surat dakwaan oleh jaksa penuntut umum maka dakwaan tersebut
batal beri hukum
Berdasarkan hal tersebut maka dengan ini kami mohon kepada majelis hakim agar
memberikan putusan sebagai berikut:
1. Menerima dan mengabulkan nota pembelaan kami untuk seluruhnya
2. Menyatakan secara hukum bahwa dakwaan jaksa penuntut umum batal dihukum atau
setidak tidaknya diberi keringanan
3. Membebankan seluruh biaya perkara ini pada Negara, dengan subsider memberikan
putusan ringan seadil adil nya
Demikian nota pembelaan yang kami sampaikan atas perhatiannya majelis hakim yang mulia,
kami ucapkan terimakasih, Cianjur 2023 hormat saya penasehat hukum Ali mubarok S.H

Hakim ketua: baiklah demikian pembelaan dari penasihat hukum terdakwa, kepada saudari
jaksa penuntut umum apakah anda akan menunjukan respon atas pembelaan panasehat
hukum terdakwa?

JPU: baik terimakasih yang mulia, saya keberatan dengan putusan untuk meringankan masa
hukuman terdakwa yang disampaikan oleh penasehat hukum karena dalam pasal 338 KUHP
jika pembunuhan biasa, pelaksanaannya haruslah tidak lama setelah timbulnya kehendak
(niat) dari pelaku untuk menghilangkan nyawa korban, sebab apabila terdapat tenggang
waktu yang cukup lama dari timbulnya kehendak untuk membunuh dengan pelaksanaannya,
maka pembunuhan tersebut termasuk dalam pembunuhan berencana, yang berati menunjukan
pada pasal 340 KUHP yaitu yang berbunyi “ barangsiapa sengaja dan dengan rencana lebih
dahulu merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan dengan rencana (moord)
dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling
lama 20 tahun” hal ini karena terdakwa melakukan rencana terlebih dahulu untuk membeli
racun arsenik untuk diberikan kepada minuman korban serta terdakwa sengaja mengunci
pintu bagian depan supaya tidak ada yang masuk kedalam rumah korban dan membuat seolah
olah korban meninggal dalam keadaan tertidur.
Berdasarkan hal tersebut maka dengan ini kami mohon kepada majelis hakim agar
memberikan putusan hukuman terdakwa dengan seadil adilnya
Hakim ketua: baik dengan ini kami akan berunding mengenai putusan yang akan dijatuhkan
kepada terdakwa Muhammad Dani
Panitera : selanjutnya pembacaan putusan oleh majelis hakim oleh hakim ketua
Hakim ketua: berdasarkan catatan tadi menyatakan saudara Muhammad Dani secara sah
meyakinkan dan bersalah dengan dakwaan, dijatuhi hukuman pidana penjara seumur hidup
sesuai dengan pasal 340 KUHP atas kasus pembunuhan berencana (ketuk 3) apakah saudara
terdakwa sudah mengerti dengan putusan ini ?
Terdakwa: saya mengerti yang mulia
Hakim ketua: bagaimana dengan saudari jaksa penuntut umum serta saudara penasehat
hukum?
JPU: mengerti yang mulia
PH: Mengerti yang mulia
Panitera: sidang kasus hari ini, Rabu 15 februari 2023 berakhir dengan hasil terdakwa saudara
Muhammad Dani dijatuhi hukuman pidana penjara seumur hidup, majelis hakim silakan
meninggalkan ruangan, hadirin dimohon berdiri

Naskah ditulis Oleh: Nina Nurazizah

Anda mungkin juga menyukai