Anda di halaman 1dari 62

PERSIDANGAN KASUS PENCURIAN

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 4
XII MIPA 1

1. Panitera: Keira Inaya Maharani


2. Hakim Ketua: Naufal Abiyyi Rahmani
3. Hakim Anggota: Maria Frances Angelika
4. Jaksa Penuntut Umum (JPU): Shaquila Lubis
5. Pengacara/Kuasa Hukum: Giver Petra Ivolala Bidaya
6. Terdakwa/Pelaku: Muhammad Dhafa Sadewo
7. Korban: Nur Aisati Rodiyah
8. Saksi: Bagas Harta Wijaya & Revanessa Zaskia Fitri

KEIRA (PANITERA)
Assalamualaikum Wr. Wb.
Salam Sejahtera bagi kita semua, Pada hari ini, Senin tanggal 9 Oktober 2023 Pengadilan Negeri
Kota Tangerang yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dengan nomor
1777/Pid.B/2017/PN DPS ata nama terdakwa Muhammad Dava Sadewo.

Selanjtunya Majelis Hakim akan memasuki ruang sidang, para hadirin dimohon berdiri.
(hakim memasuki ruang siding, hadirin dipersilahkan untuk duduk kembali)
Hadirin dipersilahkan untuk duduk kembali

NAUFAL (HAKIM KETUA)


Sidang hari ini, Senin tanggal 9 Oktober 2023 Pengadilan Negeri Kota Tangerang yang
memeriksa dan mengadili perkara pidana dengan nomor 1777/Pid.B/2017/PN DPS dengan
nama terdakwa Muhammad Dava Sadewo dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum,
(Ketuk palu 3 kali).

Penuntut Umum apakah Terdakwa sudah siap?

SHAQUILA (JPU)
Terdakwa sudah kami siapkan Yang Mulia

NAUFAL (HAKIM KETUA)


kepada penuntut umum dipersilahkan untuk menghadirkan terdakwa ke ruang sidang.

SHAQUILA (JPU)
Saudara terdakwa, dipersilahkan masuk dalam ruang persidangan (terdakwa dalam
keadaan bebas dan didampingi kuasa hukumnya)

NAUFAL (HAKIM KETUA)


Baiklah Saya Akan Menanyakan Identitas
Saudara sebagaimana yang telah terdapat didalam BAP:

Nama Saudara : ADELVY RESI SETIA

Tempat Lahir/Umur : Manado / 21 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Perum Alam Indah blok A NO 15


Agama : Hindu

Pekerjaan : Serabutan

Hakim Ketua : Saudara terdakwa, apakah saudara dalam keadaan sehat,


baik jasmani maupun rohani dan siap mengikuti persidangan hari ini?
Terdakwa : Ya, saya dalam keadaan sehat baik jasmani maupun rohani
dan saya siap mengikuti persidangan hari ini.

Hakim Ketua : Saudara Terdakwa, saudara oleh penunutut umum di


dakwa melakukan tindak pidana pencurian dengan Pemberatan pasal 363 ayat (2)
KUHP , apakah saat ini saudara di dampingi oleh penasehat hukum saudara?

Terdakwa : Ya, saat ini saya didampingi oleh penasehat hukum saya.
Yaitu saudara (PUTRA KUNING, ANIK PRESILIANI, dan Sdr. STEFANI
RAISI)

Hakim Ketua : Betul mereka penasehat hukum saudara ?

Terdakwa : Betuk Pak Hakim

Hakim Ketua : Saudara penasehat hukum, apakah saudara membawa


surat kuasa khusus dari terdakwa dan kartu Advokat saudara? Jika ada mohon
ditunjukkan.

PH Terdakwa : Ya, Majelis Hakim yang terhormat, kami


membawanya (PH menunjukkan surat kuasa dan surat tugas pada Majelis
Hakim / serta surat kuasa dan kartu Advokatnya di tinggalkan di meja
Hakim)

Hakim Ketua : (Setelah hakim ketua menerima kedua surat


tersebut, kemudian menunjukkkan pada Hakim 1 dan 2 dan menunjukan
kepada Penuntut Umum Untuk memeriksa)

Hakim Ketua : Baiklah, kepada saudara Jaksa penuntut umum, apakah


sudah siap membacakan dakwaannya?

JPU : Sudah siap Majelis Hakim yang terhormat.

Hakim Ketua : Baiklah silakan dibacakan saudara Jaksa Penuntut


Umum.
JPU : (membacakan dakwaannya sambil berdiri) Hakim
Ketua : Baik saudara terdakwa, Apakah saudara terdakwa
mengerti dengan dakwaan yang dibacakan oleh Jaksa penuntut umum?

Terdakwa : Saya mengerti Pak Hakim.


Hakim Ketua : Apakah saudara akan mengajukan eksepsi terhadap
dakwaan Jaksa penuntut umum?

Terdakwa : Untuk eksepsi saya serahkan sepenuhnya kepada


Penasehat Hukum saya Pak Hakim.

Hakim Ketua : Apakah Penasehat Hukum terdakwa akan mengajukan


eksepsi?

1. Terdakwa : Majelis Hakim yang terhormat, kami tidak mengajukan


eksepsi, oleh karena terdakwa sudah memahami dakwaan tersebut Pak Hakim.

Hakim Ketua : Baik, karena Penasehat Hukum tidak mengajukan eksepsi


maka sidang kita lanjutkan dengan pemeriksaan barang bukti dan saksi – saksi kepada
jaksa penuntut umum apakah telah siap dengan barang bukti dan saksi
– saksinya?

JPU : Majelis Hakim yang terhormat, kami akan mengajukan alat


bukti dan saksi-saksi, namun pada persidangan ini kami belum siap untuk itu kami
mohon agar persidangan ini bisa ditunda Pak Hakim.

Hakim Ketua : Apakah Penasehat Hukum terdakwa setuju sidang ini


untuk ditunda.

PH Terdkwa : Kami setuju Majelis hakim.

Hakim Ketua : (BEREMBUK Sejenak dengan Hakim Ang.I dan


Hakim Ang.2) Baiklah, sidang hari ini ditunda dan dilanjutkan pada
hari Rabu tanggal 29 Nov 2017, pukul 09.00 WITA dengan agenda Acara
pemeriksaan alat bukti dan saksi-saksi kepada Jaksa penuntut umum agar
menghadapkan kembali terdakwa dan menghadirkan alat bukti dan saksi-saksi pada
persidangan berikut. Dengan demikian maka sidang dinyatakan ditunda dan ditutup
(Ketua mengetuk palu 3 kali).
Sidang II Rabu, 29 Nov 2017 (Pemeriksaan Alat Bukti dan Keterangan
Saksi – Saksi)
Hakim Ketua : Sidang Lanjutan Perkara Pidana PN Denpasar
yang memeriksa dan mengadili perkara pidana Nomor
1777Pid.B/2017/PN DPS, atas nama Terdakwa ADELVY RESI
SETIA dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum, (Ketuk palu 3 kali).

Hakim Ketua : Sesuai berita acara sidang yang lalu, maka sidang hari ini
adalah pemeriksaan alat bukti dan saksi – saksi, saudara JPU, apakah alat bukti dan
saksi – saksi sudah siap dihadirkan di persidangan ini?

JPU : Sudah siap Pak Hakim.

Hakim Ketua : Saudara Terdakwa dipersilahkan mengambil tempat


disamping penasehat hukumnya (Terdakwa pindah duduk disamping penasehat
hukumnya)

Hakim Ketua : Baik selanjutnya ada berapa orang saksi yang akan
dihadirkan di persidangan ini Jaksa Penuntut Umum?

JPU : 3 orang saksi Pak Hakim

Hakim Ketua : Silahkan dihadirkan saksi pertamanya

JPU : Baik Yang Mulia

Petugas mohon hadirkan Saksi I atas nama INTAN SETYAWARDANI ke


persidangan

Petugas Sidang : (Memanggil Saksi) Saksi atas nama INTAN


SETYAWARDANI di persilahkan memasuki ruang sidang.

Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penuntut Umum Saksi di sini sebagai apa?

JPU : Saksi di sini, merupakan Saksi Korban Pak Hakim


Hakim Ketua : Baiklah, Saudara Saksi, apakah saudara dalam keadaan
sehat jasmani dan rohani dan siap untuk memberikan keterangan dalam
persidangan hari ini ?

Saksi Korban : Ya, saya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan siap
memberikan keterangan dalam persidangan ini Pak Hakim
Hakim Ketua : Baiklah, pertama-tama saya akan menanyakan identitas
Saudara, sebagaimana terdapat didalam BAP dan saya minta saudara menjawabnya
dengan jelas.

N a m a : INTAN SETYAWARDANI

Tempat/Tanggal Lahir : 23 November 1996

Jenis Kelamin : Perempuan

U m u r : 21 Tahun

Agama : Hindu

Alamat : Gianyar

Pekerjaan : Pegawai di perusahaan Swasta

Kebangsaan : Indonesia

Hakim Ketua : (Hakim Anggota I menyerahkan KTP kepada


Panitera pengganti) Baiklah sebelum saudara memberikan keterangan di
persidangan ini, menurut Undang-Undang saudara harus bersumpah atau berjanji
terlebih dahulu untuk itu saudara bersedia disumpah atau berjanji ?

Saksi Korban : Saya bersedia disumpah Bapak Hakim

Hakim Ketua : Kepada Petugas Rohaniawan agar mengambil tempat.

Hakim Ang. I : (Silakan berdiri) Saudara ikut kata-kata saya, ”Saya


berjanji bahwa saya sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang
benar dan tidak lain dari yang sebenarnya” (silahkan duduk, kepada Rohaniawan
silahkan kembali ketempat)
Hakim Ketua : Saudara Saksi telah berjanji menurut Agama yang saudara
anut, untuk itu kami berharap saudara dapat memberikan keterangan yang benar,
karena apabila terbukti saudara memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat
diancam dengan pidana penjara selama-lamanya 7 tahun, sebagaimana diatur dalam
pasal 242 KUHP, Apakah saudara saksi mengerti?

Saksi Korban : Saya mengerti Bapak Hakim

Hakim Ketua : Saudara kenal dengan Terdakwa ?


Saksi Korban : Tidak pak hakim

Hakim Ketua : Saudara Saksi apakah mengetahui terkait perkara apa


saudara diperiksa dalam persidangan ini?

Saksi Korban : Saya mengetahuinya pak hakim , terkait pencurian sepeda


motor yang terjadi di rumah saya.

Hakim Ketua : Saudara Saksi tahu dari mana bahwa telah hilang
1(satu) unit sepeda motor scoopy BK 5541 AEM ?

Saksi Korban : Saya mengetahuinya dan menyadarinya pada saat bangun


tidur dini hari pak hakim setelah saya mengecek parkir depan rumah saya.

Hakim Ketua : Bagaimana reaksi saudara setelah mengetahui hilangnya


sepeda motor saudara?

Saksi Korban : Saya bingung, dan marah dan mau mencari siapa yang
mengambil sepeda motor saya

Hakim Ketua : Baik Coba sudara jelaskan, saat saudara mengetahui


hilangnya sepeda motor saudara apakah ada benda lain yang hilang ataupun rusak?

Saksi Korban : ada pak hakim, yaitu gembok garase rumah saya rusak
dan rantai untuk menggembok garase sudah hilang.

Hakim Ketua : Baik saudara Jaksa Penuntut Umum silahkan serahkan


barang bukti ke Majelis Hakim.

JPU : Baik Majelis Hakim yang terhormat (JPU maju


membawa BB ke meja Hakim)

Hakim Ketua : Apakah benar barang ini adalah barang bagian dari spm
milik saudara? (sambil menunjukan barang bukti ke korban )
Berupa : Satu Plat BK 5541 AEM

Saksi Korban : Iya benar Bapak Hakim, barang tersebut plat sepeda
motor scoopy saya

Hakim Ketua : (Baik) Saudara Jaksa Penuntut Umum, Silahkan untuk


mengajukan pertanyaan.
JPU I : Baik Terimakasih Yang Mulia, Saudara saksi, Apakah benar
pada saat itu stang sepeda motor saudara sudah terkunci?

Saksi Korban : Benar Pak, saya selalu mengunci stang sepeda motor saya.

JPU II : Saudara saksi, Apakah benar anda menemukan kunci


gembok pagar rumah anda rusak dan rantai untuk menggembok saat itu sudah hilang?

Saksi Korban : Iya Pak, Saat itu saya menemukan gembok pagar saya
sudah rusak dan rantai untuk menggembok pagar sudah tidak ada pada saat sepeda
motor hilang.

JPU : Baik pak hakim, pertanyaan dari kami cukup.

Hakim Ketua : Kepada penasehat hukum terdakwa, apakah ada


pertanyaan yang ingin di tanyakan kepada saksi?

PH.Terdakwa : Ada pak hakim. Terimakasih

PH.Terdakwa : Kepada Saudara saksi, ingin saya tanyakan, kapan anda


menyadari sepeda motor anda itu telah hilang atau dicuri?

Saksi Korban : Pada saat itu sekitar pukul 04.30 pagi saya hendak pergi
untuk sembahyang dan saya sudah mendapatkan bahwa motor scopy saya sudah tidak
ada ditempatnya.

PH.Terdakwa : Pada saat anda mendapati sepeda motor scoopy anda tidak
ada

pada tempatnya anda juga mendapati gembok anda terbuka apakah pada malam

sebelumya pintu gerbang anda sudah benar- benar terkunci?

Saksi Korban : Benar, sebelum tidur saya selalu mengunci pintu gerbang
untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
PH.Terdakwa : Saudara saksi Saya tanyakan lagi, disaat penangkapan
ditemukan plat dengan Nomor Polisi BK 5541 AEM, apakah benar itu plat nomor
sepeda motor anda yang hilang?
Saksi Korban : Benar Pak, motor Honda Scoopy dengan Nomor Polisi
BK 5541 AEM itu milik saya.

PH.Terdakwa : Apa benar gembok rusak dan rantai hilang pada saat anda
menyadari sepeda motor anda hilang?

Saksi Korban : Benar, gembok gerbang rusak dan rantai pada gembok
hilang pada saat saya menyadari honda scopy saya telah hilang.

PH.Terdakwa : Baik, pertanyaan dari kami untuk sementara cukup


Majelis Hakim.

Hakim Ketua : (Baik) Silahkan Hakim Anggota I, pertanyaan untuk


Saudara Saksi?

Hakim Anggota I : Terimakasih Pak Ketua,

Saudara saksi apakah saudara sempat mencari keterangan atau informasi kepada
kerabat atau tetangga saudara terkait hilangnya sepeda motor saudara?

Saksi Korban : Ya bu, saya sempat bertanya kepada tetangga saya, namun
tidak ada yang mengetahui informasi terkait hilangnya sepeda motor saya.

Hakim Anggota I : Baik Cukup Yang Mulia.

Hakim Ketua : Silahkan Hakim Anggota II Apakah ada pertanyaan untuk


Saudara Saksi?

Hakim Anggota II : Tidak, Saya Rasa Cukup Yang Mulia.

Hakim Ketua : Kepada Jaksa Penuntut Umum apakah ada yang ingin di
tanyakan lagi kepada Saksi?
JPU : Tidak ada Pak Hakim

Hakim Ketua : saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari


saudara saksi ?

Terdakwa : Benar Pak Hakim.


Hakim Ketua : Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami
ucapkan terima kasih, dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami
berharap saudara saksi tidak berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan ini,
silahkan saudara saksi dapat menuju tempat yang telah disediakan dan jangan
bercakap-cakap dengan saksi atau ahli lainnya.

Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penutut Umum silahkan hadirkan Saksi


berikut.

JPU : Baik Yang Mulia

Petugas Mohon Hadirkan Saksi II atas nama KADEK ADI ERAWAN ke Persidangan !

Petugas Sidang : (Memanggil Saksi) Saksi atas nama KADEK ADI


ERAWAN di persilahkan memasuki ruang Sidang.

Hakim Ketua : Saudara Saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani
dan siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini?

Saksi II : Ya Pak Hakim, saya sehat dan siap memberikan keterangan


dalam persidangan ini

Hakim Ketua : Baiklah, bisa lihat kartu identitas saudara berupa(KTP)?

Saksi III : (maju dan memberikan kartu identitasnya ke


Pak Hakim)

Hakim Ketua : Baiklah, pertama-tama saya akan menanyakan identitas


dari saudara dan saya minta saudara menjawabnya dengan jelas.

N a m a : KADEK ADI ERAWAN

Tempat tanggal lahir : Singaraja / 07 September 1993

Jenis Kelamin : Laki-Laki


U m u r : 24 Tahun

Agama : Hindu

Alamat : Asrama Polisi Kreneng Blok P


Pekerjaan : Polri

Kebangsaan : Indonesia

Hakim Ketua : (Hakim Anggota I menyerahka KTP kepada


Panitera pengganti) Baiklah sebelum saudara memberikan keterangan di
persidangan ini menurut UU, saudara harus disumpah atau berjanji, untuk itu saudara
bersedia disumpah atau berjanji?

Saksi : Saya Bersumpah Bapak Hakim

Hakim Ketua : Kepada Rohaniawan dipersilahkan untuk mengambil


tempat

Hakim Ang. I : (Silahkan Berdiri) Saudara ikuti kata-kata saya, “Saya


bersumpah bahwa saya sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan
yang benar dan tidak lain dari yang sebenarnya”, (silahkan duduk, kepada
Rohaniawan silahkan kembali ketempat)

Hakim Ketua : Saudara saksi telah bersumpah menurut agama yang


saudara anut, untuk itu kami berharap saudara dapat meberikan keterangan yang
benar, karena apabila terbukti saudara memberikan keterangan palsu, maka saudara
dapat diancam dengan pidana penjara selama-lamanya 7 tahun sebagaimana diatur
dalam pasal 242 KUHP, Apakah saudara saksi mengerti ?

Saksi II : Saya mengerti Bapak Hakim

Hakim Ketua : Saudara Saksi, Apakah saudara kenal dengan


Terdakwa?

Saksi II : Ya Pak Hakim,

Hakim Ketua : Saudara Saksi, apakah saudara ada hubungan keluarga


dengan Terdakwa?

Saksi II : Tidak, Pak Hakim.


Hakim Ketua : Saudara Saksi, Mengertikah saudara mengapa dimintai
keterangan sebagai saksi dipersidangan ini?

Saksi II : Mengerti Yang Mulia, Terkait penangkapan yang saya


lakukan pada tanggal 5 juli 2017.
Hakim Ketua : Baik. Silahkan Penuntut Umum apakah ada pertanyaan
yang akan diajukan kepada saksi?

JPU : Ada Pak Hakim, Apakah benar anda yang melakukan


penangkapan terhadap saudara terdakwa?

Saksi II : Iya Pak, saya bersama rekan saya satu regu piket yang
melakukan penangkapan terhadap terdakwa.

JPU : Kapan saudara melakukan penangkapan terhadap


terdakwa?

Saksi II : Saya melakukan penangkapan bersama rekan saya tepatnya


pada hari hari rabu 5 juli 2017.

JPU : Dimana saudara melakukan penangkapan terhadap


terdakwa?

Saksi II : Penangkapan dilakukan dikediaman terdakwa.

JPU : Apakah saat melakukan penangkapan terdakwa melakukan


perlawanan atau mencoba melarikan diri?

Saksi II : Tidak, pada saat itu karena terdakwa sudah kami kepung
maka tidak dapat melarikan diri.

JPU : Baik cukup Pak Hakim pertanyaan dari kami

Hakim Ketua : Baik saudara JPU, selanjutnya kepada saudara


Penasehat Hukum Terdakwa apakah ada yang perlu ditanyakan?

Penasehat Hukum : Ada, Pak Hakim, baik Saudara Saksi, Darimana anda
mengetahui bahwa saudara yustus yang melakukan pencurian?
Saksi II : Kami bersama rekan mendapatkan informasi dari
masyarakat

bahwa dirumah tersebut banyak onderdil sepeda motor yang sudah dibongkar.

Penasehat Hukum : Apakah ada barang bukti yang saudara temukan di


TKP?
Saksi II : Iya Pak, kami mengamakan nomor plat kendaraan dan 1
buah obeng yang digunakan terdakwa melakukan pencurian tersebut.

Penasehat Hukum : Darimana anda tahu bahwa obeng tersebut merupakan


barang bukti yang digunakan untuk melakukan pencurian?

Saksi II : Saya bersama rekan mengetahui dari pengakuan terdakwa


pada saat melakukan penangkapan.

Penasehat Hukum : Apakah benar saudara terdakwa telah mengaku yang


melakukan pencurian tersebut?

Saksi II : Benar Pak, Pada saat penangkapan saudara terdakwa sudah


mengakui perbuatanya.

Penasihat Hukum : Apa saja yang saudara terdakwa akui kepada saudara?

Saksi II : Saudara terdakwa mengakui sudah beberapa kali


melakukan pencurian sepeda motor salah satunya, Honda Scopy DK 5541 AEM, Dan
alat yang digunakan untuk pencurian adalah satu buah obeng.

Penasehat Hukum : Baik Pak Hakim, pertanyaan dari saya cukup.

Hakim Ketua : Selanjutnya pada Hakim Anggota I, apakah ada


pertanyaan?

Hakim Anggota I : Tidak, Pak Ketua.

Hakim Ketua : Hakim Anggota II, apakah ada pertanyaan?

Hakim Anggota II : Terimakasih Pak Ketua, Saudara saksi, apakah saat


melakukan penangkapan terdakwa hanya seorang diri di lokasi ?
Saksi Korban : Ya, pada saat itu terdakwa seorang diri sedang beristirahat.

Hakim Anggota II : Baik Cukup Yang Mulia.

Hakim Ketua : Kepada Jaksa penuntut umum, apakah ada yang ingin di
tanyakan lagi kepada Saksi?
Hakim Ketua : Baik Saudara saksi, apakah saudara saksi akan
menambahkan keterangan yang saudara ketahui lagi?

Saksi II : Baik, untuk sementara cukup Pak Hakim keterangan dari


saya.

Hakim Ketua : Saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari


saudara saksi?

Terdakwa : Benar Pak Hakim

Hakim Ketua : Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami
ucapkan terima kasih, dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami
berharap saudara saksi tidak berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan ini,
silahkan saudara saksi dapat menuju tempat yang telah disediakan dan jangan
bercakap-cakap dengan saksi atau ahli lainnya.

Hakim Ketua : Saudara JPU silahkan dihadirkan Saksi ke III ke ruang


persidangan!

JPU : Baik Yang Mulia. Petugas Mohon hadirkan Saksi III atas
nama Meri Kristiani ke persidangan!

Petugas Sidang : Saksi atas nama Meri Kristiani di persilahkan


memasuki Ruang Sidang

Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani
dan siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini?

Saksi III : Ya, saya sehat jasmani dan rohani, dan siap memberikan
keterangan dalam persidangan ini Pak Hakim.

Hakim Ketua : Baiklah, bisa lihat kartu identitas saudara berupa (KTP)?
Saksi III : (maju dan memberikan kartu identitasnya ke
Pak Hakim)

Hakim Ketua : Baiklah, saudara saksi pertama-tama saya akan


menanyakan identitas diri saudara dan saya minta saudara menjawabnya dengan jelas.
Nama : Ketut Meri Cristiani

Desember 1990
Tempat tanggal lahir : Denpasar / 25

Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 27 Tahun Agama

: Hindu

Alamat : Jln Pulau Moyo Perumahan

Telkom No 3A Denpasar

Pekerjaan : Penyidik Polri

Kebangsaan : Indonesia

Hakim Ketua : (Hakim Anggota menyerahkan KTP kepada


Panitera pengganti)

Hakim Ketua : Baiklah sebelum saudara memberikan keterangan di


persidangan ini menurut UU, saudara harus bersumpah atau berjanji, untuk itu saudara
bersedia disumpah atau berjanji?

Saksi III : Saya besumpah Bapak Hakim

Hakim Ketua : Kepada petugas Rohaniawan dipersilahkan untuk


mengambil tempat

Hakim Ang. I : (Silahkan Berdiri) Saudara ikut kata-kata saya, saya


bersumpah bahwa saya sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan
yang benar dan tidak lain dari yang sebenarnya (silahkan duduk, kepada
Rohaniawan silahkan kembali ketempat)
Hakim Ketua : Saudara Saksi telah berjanji menurut agama yang saudara
anut, untuk itu kami berharap saudara dapat memberikan keterangan yang benar,
karena apabila terbukti saudara memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat
diancam dengan pidana penjara selama-lamanya 7 tahun sebagaimana diatur dalam
pasal 242 KUHP, apakah saudara saksi mengerti?

Saksi III : Saya mengerti Bapak Hakim


Saksi III : Ya, Pak Hakim saya mengenal Terdakwa.

Hakim Ketua : Saudara saksi, mengertikah saudara mengapa dimintai


keterangan sebagai saksi dipersidangan ini ?

Saksi III : Ya, saya mengerti pak Hakim , sehubungan dengan telah
terjadinya tindak pidana pencurian dan penyidikan yang saya lakukan terhadap
terdakwa.

Hakim Ketua : Baik. Silahkan Jaksa Penuntut umum untuk mengajukan


pertanyaan.

JPU : Baik Terimakasih Yang Mulia,

baik saudara saksi, apakah benar saudara yang melakukan pemeriksaan terhadap
terdakwa?

Saksi III : benar Bu, saya yang melakukan pemeriksaan.

JPU : apakah dalam proses pemeriksaan anda melakukan


penekanan dan paksaan?

Saksi III : tidak Bu, kami tidak ada mlakukan penekanan dan
pemaksaan dalam pemeriksaan, kami melakukan pemeriksaan sesuai dengan SOP yang
berlaku.

JPU : Pak Hakim pertanyaan dari kami cukup.

Hakim ketua : (Baik saudara Jaksa Penuntut Umum)


selanjutnya Penasehat Hukum Terdakwa apakah ada yang perlu dipertanyakan ?

1. Terdakwa : Iya ada Majelis Hakim yang terhormat.

Hakim ketua : Silahkan Penasehat Hukum Terdakwa.


1. Terdakwa : Baik saudara saksi, kapan anda melakukan pemeriksaan
terhadap terdakwa?

Saksi III : Ya Pak, Saya yang melakukan pemeriksaan terhadap


terdakwa pada hari kamis tanggal 6 juli 2017.
1. PH. Terdakwa : Apakah saat melakukan pemeriksaan terdakwa sudah
memberikan keterangan yang sebenarnya dan tidak melakukan intervensi?

Saksi III : Iya Pak, saudara terdakwa sudah memberikan keterangan


dengan benar dan tanpa intervensi.

1. PH. Terdakwa : Apakah saat melakukan penyidikan terdakwa telah


mengakui perbuatannya?

Saksi III : Iya Pak, Dalam BAP sudah tercantum bahwa terdakwa
telah mengakui perbuatannya.

1. Terdakwa : Baik Majelis Hakim, pertanyaan dari kami cukup.

Hakim Ketua : Baik, saudara Hakim Anggota I, apakah ada yang perlu
ditanyakan kepada Saudara Saksi?

Hakim Anggota I : Tidak Pak Ketua.

Hakim Ketua : Saudara Hakim Anggota II apakah ada yang perlu


dipertanyakan kepada Saksi?

Hakim Anggota II : Tidak Pak Ketua.

Hakim ketua : Kepada JPU apakah masih ada yang ingin di tanyaka
kepada Saksi?

JPU : Tidak ada lagi Majelis Hakim.

Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah saudara saksi ingin menambahkan


keterangan saudara lagi ?

Saksi III : Cukup pak Hakim

Hakim Ketua : Saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari


saudara saksi?
Terdakwa : Ya, benar Pak Hakim.

Hakim Ketua : Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami
ucapkan terima kasih, dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami
berharap saudara saksi tidak berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan ini,
silahkan saudara saksi dapat menuju tempat yang telah disediakan dan jangan
bercakap-cakap dengan saksi atau ahli lainnya.
Hakim Ketua : Saudara JPU apakah masih ada saksi yang ingin diajukan
di persidangan ini lagi ?

JPU : Tidak ada, Pak Hakim.

Hakim Ketua : Selanjutnya kepada PH.Terdakwa apakah ada saksi yang


di hadirkan untuk meringankan terdakwa?

PH.Terdakwa : Iya kami akan menghadirkan 2 orang saksi pak hakim.

Hakim Ketua : Apakah saksi sudah siap?

PH.Terdakwa : Sudah Yang Mulia

Hakim Ketua : Baik silahkan hadirkan saksi pertama kedalam ruang


persidangan.

PH.Terdakwa : Baik, Yang Mulia Mohon ijin untuk menghadirkan saksi


atas nama Stefani Muliati ke dalam ruang persidangan.

Hakim Ketua : Petugas Silahkan hadirkan saksi atas nama Stefani


Muliati ke dalam ruang persidangan.

Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani
dan siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini?

Saksi I (PH) : Ya, saya sehat jasmani dan rohani, dan siap memberikan
keterangan dalam persidangan ini Pak Hakim.

Hakim Ketua : Baiklah, bisa lihat kartu identitas saudara berupa (KTP)?

Saksi I (PH) : (maju dan memberikan kartu identitasnya ke


Pak Hakim)
Hakim Ketua : Baiklah, saudara saksi pertama-tama saya akan
menanyakan identitas diri saudara dan saya minta saudara menjawabnya dengan jelas.

Nama : Stefani Muliati

1995
Tempat tanggal lahir : Ruteng/20 September
Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 22 Tahun Agama

: Katolik

Alamat : Jln Kenyeri 16 Denpasar

Pekerjaan : Pedagang

Kebangsaan : Indonesia

Hakim Ketua : (Hakim Anggota menyerahkan KTP kepada


Panitera pengganti)

Hakim Ketua : Baiklah sebelum saudara memberikan keterangan di


persidangan ini menurut UU, saudara harus bersumpah atau berjanji, untuk itu saudara
bersedia disumpah atau berjanji?

Saksi I (PH) : Saya besumpah Bapak Hakim

Hakim Ketua : Kepada petugas Rohaniawan dipersilahkan untuk


mengambil tempat

Hakim Ang. I : (Silahkan Berdiri) Saudara ikut kata-kata saya, saya


bersumpah bahwa saya sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan
yang benar dan tidak lain dari yang sebenarnya (silahkan duduk, kepada
Rohaniawan silahkan kembali ketempat)

Hakim Ketua : Saudara Saksi telah berjanji menurut agama yang saudara
anut, untuk itu kami berharap saudara dapat memberikan keterangan yang benar,
karena apabila terbukti saudara memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat
diancam dengan pidana penjara selama-lamanya 7 tahun sebagaimana diatur dalam
pasal 242 KUHP, apakah saudara saksi mengerti?

Saksi I (PH) : Saya mengerti Bapak Hakim

Hakim Ketua : Apakah Saudara mengenal Terdakwa


Saksi I (PH) : Ya, Pak Hakim saya mengenal Terdakwa.

Hakim Ketua : Apakah Saudara memiliki hubungan darah dengan


terdakwa?
Saksi I (PH) : Tidak Pak, saya hanya sebagai pedagang di komplek
perumahan kenyeri gang X yang kebetulan berdekatan dengan rumah terdakwa.

Hakim Ketua : Baik. Silahkan Penasihat Hukum untuk mengajukan


pertanyaan.

1. Terdakwa : Terimakasih Yang Mulia. Saudara saksi seberapa dekat


hubungan saudara dengan terdakwa?

Saksi I (PH) : Hubungan saya dengan terdakwa hanya sebatas pedagang


dan pelanggan, karena terdakwa sering berbelanja di warung saya.

1. Terdakwa : Kemudian apakah saudara mengetahui kegiatan sehari-hari


terdakwa ?

Saksi I (PH) : Untuk sehari-harinya saya tidak mengetahui secara


pasti pak, namun yang saya ketahui terdakwa bekerja serabutan. Kadang ikut proyek
pembangunan jalan, kadang jadi kuli bangunan.

1. Terdakwa : Apa yang saudara ketahui terkait dengan kondisi ekonomi


terdakwa?

Saksi I (PH) : ya namanya kerja serabutan pak, tidak terus pegang uang.
Kalau di warung saya terdakwa sering ngutang, tapi terdakwa rajin untuk melunasi
hutang-hutangnya di warung saya pak.

1. Terdakwa : Apakah saudara mengetahui terkait dengan pencurian yang


dilakukan oleh terdakwa bersama temannya andy?

Saksi I (PH) : ya pak, saya baru mengetahuinya, dan saya terkejut karena
sepengetahuan saya Mba. Adhel ini rajin beribadah dan di kampung juga sangat baik
orangnya dengan warga yang lainnya.
JPU : Saudara saksi, apakah saudara pernah melihat terdakwa
dengan rekannya andy membawa onderdil sepeda motor di kediamannya?

Saksi I (PH) : Tidak bu, saya tidak pernah melihatnya. Yang saya ketahui
Mba adhel ini juga tidak terlalu sering bergaul dengan Andy.
JPU : Saudara saksi apakah terdakwa pernah melakukan
tindakkan pencurian di Komplek/Kampung anda?

Saksi I (PH) : Kalau sepengetahuan saya, di kampung tidak pernah ada


masalah bu.

JPU : Cukup Yang Mulia.

Hakim Ketua : Baik, saudara Hakim Anggota I, apakah ada yang perlu
ditanyakan kepada Saudara Saksi?

Hakim Anggota I : Tidak Pak Ketua.

Hakim Ketua : Saudara Hakim Anggota II apakah ada yang perlu


dipertanyakan kepada Saksi?

Hakim Anggota II : Tidak Pak Ketua.

Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah saudara saksi ingin menambahkan


keterangan lain ?

Saksi I (PH) : Cukup pak Hakim

Hakim Ketua : Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami
ucapkan terima kasih, dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami
berharap saudara saksi tidak berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan ini,
silahkan saudara saksi dapat menuju tempat yang telah disediakan dan jangan
bercakap-cakap dengan saksi atau ahli lainnya.

Hakim Ketua : Saudara Penasihat Hukum silahkan hadirkan saksi


selanjutnya.
PH.Terdakwa : Baik, Yang Mulia Mohon ijin untuk menghadirkan saksi
atas nama Yustus Rudi Wantu ke dalam ruang persidangan.

Hakim Ketua : Petugas Silahkan hadirkan saksi atas nama Yustus Rudi
Wantu ke dalam ruang persidangan.

Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani
dan siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini?
Saksi II (PH) : Ya, saya sehat jasmani dan rohani, dan siap memberikan
keterangan dalam persidangan ini Pak Hakim.

Hakim Ketua : Baiklah, bisa lihat kartu identitas saudara berupa (KTP)?

Saksi II (PH) : (maju dan memberikan kartu identitasnya ke


Pak Hakim)

Hakim Ketua : Baiklah, saudara saksi pertama-tama saya akan


menanyakan identitas diri saudara dan saya minta saudara menjawabnya dengan jelas.

Nama : Rudi Wantu

Agustus 1989
Tempat tanggal lahir : Labuan Bajo/20

Jenis Kelamin : Laki-Laki Umur : 28 Tahun Agama

: Katolik

Alamat : Jln Kenyeri 16 Gg. Kurma, Denpasar

Pekerjaan : Swasta

Kebangsaan : Indonesia

Hakim Ketua : (Hakim Anggota menyerahkan KTP kepada


Panitera pengganti)

Hakim Ketua : Baiklah sebelum saudara memberikan keterangan di


persidangan ini menurut UU, saudara harus bersumpah atau berjanji, untuk itu saudara
bersedia disumpah atau berjanji?

Saksi II (PH) : Saya besumpah Bapak Hakim


Hakim Ketua : Kepada petugas Rohaniawan dipersilahkan untuk
mengambil tempat

Hakim Ang. I : (Silahkan Berdiri) Saudara ikut kata-kata saya, saya


bersumpah bahwa saya sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan
yang benar dan tidak lain dari yang sebenarnya (silahkan duduk, kepada
Rohaniawan silahkan kembali ketempat)

Hakim Ketua : Saudara Saksi telah berjanji menurut agama yang saudara
anut, untuk itu kami berharap saudara dapat memberikan keterangan yang benar,
karena apabila terbukti saudara memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat
diancam dengan pidana penjara selama-lamanya 7 tahun sebagaimana diatur dalam
pasal 242 KUHP, apakah saudara saksi mengerti?

Saksi II (PH) : Saya mengerti Bapak Hakim

Hakim Ketua : Apakah Saudara mengenal Terdakwa

Saksi II (PH) : Ya, Pak Hakim saya mengenal Terdakwa.

Hakim Ketua : Apakah Saudara memiliki hubungan darah dengan


terdakwa?

Saksi II (PH) : Tidak Pak, saya hanya sebagai tetangga terdakwa pak.

1. Terdakwa : Saudara saksi apakah saudara mengetahui aktifitas seharai-


hari terdakwa?

Saksi II (PH) : Yang saya ketahui bahwa Mba. Adhel ini tidak memiliki
pekerjaan tetap, dan kadang ikut sebagai buruh proyek pak, dan Mba. Adhel Pekerja
keras pak, soalnya saya lihat kalau misalnya habis pulang dari proyek dia langsung
mencari pekerjaan tambahan seperti mencuci pakaian pak.
1. Terdakwa : Selama di kediamannya apakah terdakwa pernah
menunjukkan hal-hal mencurigakan?

Saksi II (PH) : Tidak pak, terdakwa ini orangnya terbuka dan ramah
kepada orang lain.

1. Terdakwa : Lantas apakah saudara mengetahui terkait dengan onderdil


sepeda motor yang berada di rumah terdakwa?
Saksi II (PH) : Iya pak saya mengetahui dan saya sempat menanyakannya.
Mba adhel bilang bahwa barang-barang tersebut milik Andy.

JPU : Saudara saksi, apakah saudara pernah melihat terdakwa


keluar bersama–sama dengan rekannya andy?

Saksi II (PH) : Pernah sekali buk, tapi yang saya lihat pak andy yang main
ke rumahnya terdakwa, saya tidak melihat mereka keluar rumah.

JPU : Apakah terdakwa pernah melakukan tidakkan yang tidak


menyenangkan terhadap saudara?

Saksi II (PH) : Tidak pernah sama sekali buk, sesuai yang saya katakan
tadi, Mba adhel ini ramah sekali orangnya.

JPU : Cukup Yang Mulia.

Hakim Ketua : Baik, saudara Hakim Anggota I, apakah ada yang perlu
ditanyakan kepada Saudara Saksi?

Hakim Anggota I : Tidak Pak Ketua.

Hakim Ketua : Saudara Hakim Anggota II apakah ada yang perlu


dipertanyakan kepada Saksi?

Hakim Anggota II : Tidak Pak Ketua.


Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah saudara saksi ingin menambahkan
keterangan lain ?

Saksi II (PH) : Cukup pak Hakim

Hakim Ketua : Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami
ucapkan terima kasih, dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami
berharap saudara saksi tidak berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan ini,
silahkan saudara saksi dapat menuju tempat yang telah disediakan dan jangan
bercakap-cakap dengan saksi atau ahli lainnya.
Hakim Ketua : Saudara Penasihat Hukum apakah ada saksi lain yang
akan dihadirkan lagi ke dalam ruang persidangan ?

PH.Terdakwa : Cukup Yang Mulia.

Hakim Ketua : (BEREMBUK dengan Hakim Ang. I dan Hakim


Ang. 2) Dengan demikian, sidang hari ini kami tunda selama 1 (satu) minggu, dan
dilanjutkan pada hari Rabu tanggal 6 Desember 2017, jam 09.00 WITA dengan
Agenda Acara pemeriksaan Terdakwa. Kepada JPU agar dapat menghadirkan kembali
Terdakwa dan barang Bukti pada persidangan yang akan datang. Maka dengan
demikian Sidang hari ini dinyatakan ditunda dan ditutup (ketuk palu 3 kali).

SIDANG III Rabu, 6 Desember 2017 (Pemeriksaan Keterangan


Terdakawa)

Hakim Ketua : Sidang Lanjutan Perkara Pidana PN Denpasar


yang memeriksa dan mengadili perkara pidana Nomor
1777Pid.B/2017/PN DPS, atas nama Terdakwa ADELVY RESI
SETIA dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum, (Ketuk palu 3 kali).

Hakim Ketua : Sesuai Berita Acara sidang yang lalu, maka sidang hari ini
adalah pemeriksaan Terdakwa, kepada terdakwa dipersilahkan mengambil tempat
kembali didepan.
Hakim Ketua : (Baik kepada Saudara terdakwa silahkan kembali
mengambil tempat duduk saudara di depan) Baik, Saudara Terdakwa, apakah
saudara sehat jasmani dan rohani dan siap untuk memberikan keterangan dalam
persidangan pada hari ini?

Terdakwa : Ya, saya sehat jasmani dan rohani, dan siap memberikan
keterangan dalam persidangan ini Pak Hakim.
Hakim Ketua : Baiklah sebagaimana identitas saudara sudah jelas di
dalam BAP. Maka kita lanjutkan saja persidangan ini.

Hakim Ketua : Saudara Terdakwa, apakah saudara kenal dengan korban ?

Terdakwa : Kenal pak Hakim,

Hakim Ketua : Saudara terdakwa, apa benar barang ini adalah bagian
dari barang yang saudara curi? (sambil menunjukkan barang bukti kepada
terdakwa)

Berupa :

1 Buah Plat BK 5541 AEM

Terdakwa : Ya, benar pak Hakim (sambil menganggukan


kepala)

Hakim Ketua : Baik. kepada Jaksa Penuntut Umum, apakah ada yang
ingin ditanyakan ?

JPU : (Ada Pak Hakim), Saudara Terdakwa, apakah benar


saudara yang melakukan pencurian?

Terdakwa : Iya Bu.

JPU : Baik, saudara terdakwa apakah sebelumnya saudara


merencanakan pencurian tersebut?

Terdakwa : Sebelumnya saya tidak berencana untuk melakukan


pencurian tersebut, tetapi karena saya melihat kondisi rumah yang sepi, saya langsung
berniat untuk melakukan pencurian.

JPU : Apakah saudara sebelumnya pernah melakukan


pencurian sepeda motor ?
Terdakwa : Pernah Bu, beberapa kali saya lupa.

JPU : Saudara terdakwa, coba saudara jelaskan apakah ada


orang lain yang ikut membantu saudara dalam melakukan pencurian tersebut?
Terdakwa : Ada bu bersama rekan saya bernama andy yang
sekarang masih DPO.

JPU : Saudara coba jelaskan kronologis saat saudara


melakukan pencurian tersebut.

Terdakwa : Sebenarnya pada tengah malam sekitar jam 12an


saya diajak keluar oleh teman saya Andy tanpa tujuan hanya sekedar cari angin. Nah,
lewat di depan rumah korban saya melihat kondisi rumah yang sepi dan agak gelap,
sehingga menimbulkan pikiran untuk mengambil sepeda motor yang ada di dalam
rumah, kemudian teman saya masuk dengan merusak gembok pagar rumah terlebih
dahulu, lalu mengeluarkan sepeda motor scoopy dan setelah di luar pagar rumah
membobolnya dengan menggunakan obeng agar bisa dikendarai.

JPU : Kemudian saudara apakan motor milik korban?

Terdakwa : Motornya telah dijual oleh teman saya andy dengan


harga 2 juta rupiah.

JPU : Baik, Pak Hakim pertanyakan dari kami cukup.

Hakim Ketua : Apakah saudara Penasehat Hukum, apakah ada


pertanyaan yang ingin diajukan untuk Terdakwa ?

PH Terdakwa : (Ada Pak Hakim) terima kasih. Saudara Terdakwa


saat anda dimintai keterangan apakah anda sudah meberikan atau mengatakan semua
keterangan dengan sejujur-jujurnya?

Terdakwa : Iya Pak. Saya sudah mengatakan semua dengan jujur


dan terbuka.

PH Terdakwa : Saudara terdakwa, apa saat anda memberi keterangan


anda sudah mengakui semua perbuatan anda?

Terdakwa : Iya Pak, saya sudah mengakui melakukan pencurian itu


dan menceritakan semua kronologinya kepada petugas.
PH Terdakwa : Berarti saat saudara melakukan pencurian itu, benar
rekan anda yang mengajak terebih dahulu dan rekan anda yang masuk dan mengambil
sepeda motor dan anda hanya menunggu diluar pagar?

Terdakwa : Iya Pak benar, rekan saya mengajak keluar dan saya
disuruh menunggu didepan sedangkan rekan saya yang masuk untuk mengambil
sepeda motor tersebut.
PH Terdakwa : Saudara terdakwa apakah saudara mengetahui akibat
hukum dari tindakan saudara?

Terdakwa : Iya, pak saya mengetahui.

PH Terdakwa : Apakah saudara Terdakwa menyesal setelah melakukan


pencurian itu?

Terdakwa : Iya Pak, saya sangat menyesal.

PH Terdakwa : Baik, Bapak Majelis Hakim pertanyaan dari kami cukup.

Hakim Ketua : Baik Hakim Anggota I silahkan mengajukan


pertanyaan.

Hakim Anggota I : Terimakasih Pak Ketua, Saudara terdakwa


bagaimana situasi rumah korban saat saudara pergi membawa sepeda motor milik
korban?

Terdakwa : Saat itu masih belum ada tanda-tanda bahwa ada orang
yang terganggu atau terbangun dengan tindak pencurian yang saya lakukan.

Hakim Anggota I : Baik Cukup Pak Ketua.

Hakim Ketua : Silahkan Hakim Anggota II masih ada yang perlu


ditanyakan.
Hakim Anggota II : Terimakasih Pak Ketua, Saudara terdakwa tadi
anda mengatakan bahwa sepeda motor milik korban telah dijual dengan harga 2 juta
rupiah, lantas saudara mendapatkan berapa rupiah bagian dari penjualan tersebut?

Terdakwa : Saya mendapat 500rb dari teman saya Andy pak hakim.

Hakim Anggota II : Baik Cukup Pak Ketua.

Hakim Ketua : Kepada JPU apakah ada yang ingin di tanyakan lagi
kepada Terdakwa?
JPU : Tidak ada lagi Pak Hakim

Hakim Ketua : Baiklah jika tidak ada pertanyaan lagi, kepada saudara
Penuntut Umum, apakah sudah siap untuk membacakan tuntutannya pada sidang hari
ini?

JPU : Kami belum mempersiapakan tuntutannya, maka kami


mohon ke Majelis Hakim yang terhormat agar menunda sidang ini 1 minggu ke depan,
agar kami dapat mempersiapkan tuntutan kami Majelis Hakim.

Hakim Ketua : Baik apakah Penasehat Hukum terdakwa setuju sidang


di tunda 1 minggu ke depan?

PH Terdakwa : Iya Pak Hakim, kami setuju sidang ditunda 1 minggu ke


depan.

Hakim Ketua : (Berembuk dengan Hakim Anggota), baiklah


Sidang hari ini Rabu tanggal 6 Desember 2017, kami rasa cukup dan kami tunda
selama 1 (satu) minggu kedepan, yaitu pada hari Rabu tanggal 13
Desember 2017 dengan Agenda Pembacaan Tuntutan Penuntut Umum, untuk itu
kami beritahu kepada saudara Penuntut Umum agar menyiapkan tuntutannya,
serta menghadirkan Terdakwa pada persidangan yang akan datang dan kepada
Penasehat Hukum agar hadir kembali pada persidangan yang akan datang tanpa
dipanggil kembali. Dengan demikian, sidang pada hari ini kami nyatakan ditunda dan
ditutup (ketuk palu 3 kali).

Sidang IV Rabu, 13 Desember 2017 (Pembacaan Tuntutan)


Hakim Ketua : Sidang Lanjutan Perkara Pidana PN Denpasar
yang memeriksa dan mengadili perkara pidana Nomor
1777Pid.B/2017/PN DPS, atas nama Terdakwa ADELVY RESI
SETIA dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum, (Ketuk palu 3 kali).

Hakim Ketua : Sesuai Berita Acara sidang yang lalu, maka sidang hari ini
adalah pembacaan tuntutan. Apakah Saudara Jaksa Penuntut Umum sudah siap
membacakan tuntutannya?
JPU : Tuntutannya sudah siap, Pak Hakim.

Hakim Ketua : Saudara Terdakwa agar dapat mengambil tempat duduk


kembali di depan. Silahkan Jaksa Penuntut Umum untuk membacakannya
(membacakan tuntutan pidana sebagaiman terlampir)

JPU : (membacakan sambil berdiri)

Hakim Ketua : Demikianlah tuntutan pidana yang telah dibacakan oleh


Jaksa Penuntut Umum, kepada Terdakwa, apakah saudara akan mengajukan
pembelaan atas tuntutan pidana tersebut?

Terdakwa : Saya serahkan sepenuhnya kepada PH saya Pak Hakim

Hakim Ketua : Bagaimana Penasehat Hukum Terdakwa apakah akan


mengajukan pembelaan atasa tuntutan tersebut?

1. Terdakwa : Kami akan mengajukan pembelaan, dan kami mohon Majelis


Hakim memberikan waktu untuk mempersiapkan pembelaan

Hakim Ketua : Bagaimana Jaksa Penuntut Umum, apakah saudara


bersedia Sidang ini di tunda?

JPU : Iya Majelis Hakim, kami setuju sidang ini ditunda.

Hakim Ketua : (BEREMBUK), baiklah sidang hari ini ditunda dan


dilanjutkan pada hari Rabu Tanggal 20 Desember 2017 Jam 09.00
WITA dengan agenda acara pembacaan pembelaan dari Terdakwa atau Penasehat
Hukum kepada Jaksa Penuntut Umum, kami perintahkan untuk menghadirkan kembali
Terdakwa dan kepada Terdakwa atau Penasehat Hukum agar mempersiapkan
pembelannya pada hari sidang yang sudah ditetapkan, sidang hari ini dinyatakan
ditunda dan ditutup (ketuk palu 3 kali)
SIDANG V, Rabu 20 Desember 2017 (Pembacaan Pembelaan / Pledoi
Terdakwa)

Hakim Ketua : Sidang Lanjutan Perkara Pidana PN Denpasar


yang memeriksa dan mengadili perkara pidana Nomor
1777Pid.B/2017/PN DPS, atas nama Terdakwa ADELVY RESI
SETIA dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum, (Ketuk palu 3 kali).

Hakim Ketua : Sesuai dengan berita acara sidang minggu lalu, maka
agenda sidang hari ini adalah mendengar pembelaan dari terdakwa atau Penasehat
Hukum kepada saudara Terdakwa atau Penasehat Hukum apakah saudara sudah siap
untuk membacakan pembelaan atau pledoinya?

Terdakwa : Sudah siap Pak Hakim.

1. Terdakwa : (Iya, Kami sudah siapkan Pak Hakim) Hakim


Ketua : Silahkan dibacakan (Penasehat Hukum
membacakan pembelaan sebagaimana terlampir).

PH Terdakwa : (Membacakan sambil berdiri)

Hakim Ketua : Baiklah demikian pembelaan dari PH. Terdakwa,


Kepada JPU apakah akan mengajukan Replik atas pembelaan dari PH.Terdakwa?

JPU : Baik terima kasih majelis hakim, Kami tidak mengajukan


Replik dan kami tetap pada tuntutan kami Majelis Hakim.

Hakim Ketua : baik karena JPU tidak mengajukan Replik dengan


demikian PH.Terdakwa tidak mengajukan Duplik

Hakim Ketua : Baiklah Sidang hari ini dinyatakan cukup dan selanjutnya
memberikan kesempatan Majelis Hakim bermusyawarah mengambil keputusan, dan
sidang ini ditunda dua minggu kedepan dengan pada hari Rabu, 27
Desember 2017 dengan agenda pembacaan putusan. Kepada Jaksa Penunut Umum,
Penasehat Hukum, dan Terdakwa diharapkan hadir dalam persidangan tanpa dipanggil
kembali, maka dengan demikian sidang hari ini dinyatakan ditunda dan ditutup (ketuk
palu 3 kali).
Sidang VI Rabu, 27 Desember 2017 (Pembacaan Putusan)
Hakim Ketua : Sidang Lanjutan Perkara Pidana PN Denpasar
yang memeriksa dan mengadili perkara pidana Nomor
1777Pid.B/2017/FH.Unmas, atas nama Terdakwa ADELVY RESI
SETIA dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum, (Ketuk palu 3 kali).

Hakim Ketua : Sesuai dengan berita acara sidang yang lalu maka sidang
hari ini adalah pembacaan putusan Majelis Hakim.

Hakim Ketua : Saudara Terdakwa, diberitahukan bahwa acara


persidangan pada hari ini adalah pembacaan putusan pengadilan.

Hakim Ketua : Apakah Saudara Terdakwa sudah siap mendengar putusan


sidang hari ini?

Terdakwa : Ya, sudah siap Pak Hakim.

(Ketua Majelis membacakan putusan sebagaimana terlampir,


dan apabila selesai membaca putusan Majelis Hakim mengetuk Palu 1 kali)

Hakim Ketua : Baik demikian putusan Majelis Hakim, Diberitahukan


bahwa apabila keberatan dengan keputusan ini, dapat mengajukan upaya Banding
selambat-lambatnya 14 hari sejak putusan ini di bacakan.

Hakim Ketua : Kepada Terdakwa apakah saudara mengerti dengan


putusan ini?

Terdakwa : Saya mengerti pak hakim.

Hakim Ketua : Saudara penasihat hukum siap dibantu ya apabila


terdakwa akan mengajukan banding.

PH Terdakwa : Baik pak hakim.

Hakim Ketua : Baiklah, dengan demikian pemeriksaan perkara


pidana Peradilan Semu FH Unmas dengan Nomor Reg : 1777Pid.B/2017/PN
DPS, atas nama Terdakwa ADELVY RESI SETIA dinyatakan selesa

Anda mungkin juga menyukai