Anda di halaman 1dari 32

SKENARIO PRAKTEK PERADILAN SEMU

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS PAKUAN


PERKARA PIDANA

A. Skenario Praktek Peradilan Semu Fakultas Hukum Perkara Pidana.


Sidang I
Sabtu, 8 September 2018 (Pembacaan Dakwaan Terdakwa)

PANITERA : Sidang Perkara Pidana Nomor Registrasi Nomor


378/Pid.B/2018/PS.F.H. UNPAK,, Pada Hari ini sabtu, Tanggal 8
September 2018 akan segera dimulai.

Peradilan Semu fakultas hukum UNPAK yang memeriksa perkara pidana


pada tingkat pertama dalam perkara pidana pencurian atas nama terdakwa
Kimas Pranata Alias Kimas, 27 tahun, Alamat jalan raya Tajur No. 36 B
Bogor Selatan.

Adapun susunan majelis hakim adalah sebagai berikut :

1. ADAM KUSUMAH S.H.,M.H. sebagai Hakim Ketua


2. HANALYA S.H.,M.H. sebagai Hakim Anggota I
3. HAURA EGA S.H.,M.H. sebagai Hakim Anggota II
Dan BAYU PANGESTU S.H., sebagai Panitera .

Sebelum persidangan dimulai kepada para hadirin dimohon agar menon-aktifkan


alat komunikasi demi kelancaran jalannya persidangan.

Panitera : Majelis Hakim memasuki ruang sidang, hadirin dimohon


berdiri. (setelah hakim duduk, hadirin dipersilahkan duduk
kembali panitera menyerahkan berita acara kepada
majelis hakim).
Hakim Ketua : Sidang Peradilan Semu F.H. UNPAK yang memeriksa dan
mengadili perkara pidana Nomor 378/Pid.B/2018/PS.F.H.
UNPAK, atas nama Terdakwa KIMAS
PRANATA dinyatakan dibuka dan terbuka untuk
umum, (Ketuk palu 3 kali).

Hakim Ketua : Penuntut Umum apakah Terdakwa sudah siap? kepada


penuntut umum dipersilahkan untuk menghadirkan terdakwa ke
ruang sidang.

JPU : Saudara terdakwa, dipersilahkan masuk dalam ruang


persidangan (terdakwa dalam keadaan bebas dan
didampingi kuasa hukumnya)

Hakim Ketua : Baiklah Saya Akan Menanyakan Identitas Saudara


sebagaimana yang telah terdapat didalam BAP. Saudara
terdakwa mohon perlihatkan kartu identitas anda. (terdakwa
memberikan kartu identitasnya kepada hakim ketua)

Nama Saudara : KIMAS PRANATA


Tempat Lahir/Umur : Bogor, 21 September 1991
Jenis Kelamin : Laki – Laki
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Jalan Raya Tajur N.32 Bogor selatan
Agama : Islam

Hakim Ketua : (Hakim Anggota I menyerahkan KTP kepada panitera


pengganti) Saudara terdakwa, apakah saudara dalam keadaan
sehat, baik jasmani maupun rohani dan siap mengikuti
persidangan hari ini?

Terdakwa : Ya, saya dalam keadaan sehat baik jasmani maupun rohani dan
saya siap mengikuti persidangan hari ini.

Hakim Ketua : Saudara Terdakwa, saudara oleh penunutut umum di dakwa


melakukan tindak pidana pencurian pasal 362 KUHP, apakah
saat ini saudara di dampingi oleh penasehat hukum saudara?
Terdakwa : Ya, saat ini saya didampingi oleh penasehat hukum saya dari
lembaga bantuan hukum Universitas Pakuan.
Yaitu saudara (Cahyo Guritno Sikukung, SH) dan
Saudara (Ari Ananta, SH)

Hakim Ketua : apakah benar mereka penasehat hukum saudara ?

Terdakwa : Benar yang mulia


Hakim Ketua : Saudara penasehat hukum, apakah saudara membawa surat
kuasa khusus dari terdakwa dan kartu Advokat saudara? Jika
ada mohon ditunjukkan.

PH Terdakwa : Ya, Majelis Hakim yang terhormat, kami membawahnya (PH


menunjukkan surat kuasa dan surat tugas pada Majelis
Hakim / serta surat kuasa dan kartu Advokatnya di
tinggalkan di meja Hakim)

Hakim Ketua : (Setelah hakim ketua menerima kedua surat tersebut,


kemudian menunjukkkan pada Hakim 1 dan 2).

Hakim Ketua : Baiklah, kepada saudara Jaksa penuntut umum, apakah sudah
siap membacakan dakwaannya?

JPU : Sudah siap Majelis Hakim yang terhormat.

Hakim Ketua : Baiklah silakan dibacakan saudara Jaksa Penuntut Umum.

JPU : (membacakan dakwaannya sambil berdiri)

Hakim Ketua : Baik saudara terdakwa, Apakah saudara terdakwa mengerti


dengan dakwaan yang dibacakan oleh Jaksa penuntut umum?

Terdakwa : Saya mengerti yang mulia.


Hakim Ketua : Apakah saudara akan mengajukan eksepsi terhadap dakwaan
Jaksa penuntut umum?

Terdakwa : Untuk eksepsi saya serahkan sepenuhnya kepada Penasehat


Hukum saya Yang mulia.

Hakim Ketua : Apakah Penasehat Hukum terdakwa akan mengajukan


eksepsi?

PH. Terdakwa : Majelis Hakim yang terhormat, kami tidak mengajukan


eksepsi, oleh karena terdakwa sudah memahami dakwaan
tersebut Yang mulia.

Hakim Ketua : Baik, karena Penasehat Hukum tidak mengajukan eksepsi


maka sidang kita lanjutkan dengan pemeriksaan alat bukti dan
saksi – saksi kepada jaksa penuntut umum.apakah telah siap
dengan alat bukti dan saksi – saksinya ?

JPU : Majelis Hakim yang terhormat, kami akan mengajukan alat


bukti dan saksi-saksi, namun pada persidangan ini kami belum
siap untuk itu kami mohon agar persidangan ini bisa ditunda
Yang mulia.

Hakim Ketua : Apakah Penasehat Hukum terdakwa setuju sidang ini untuk
ditunda.

PH Terdkwa : Kami setuju Majelis hakim.

Hakim Ketua : (BEREMBUK Sejenak dengan Hakim Ang.I dan Hakim


Ang.2) Baiklah, sidang hari ini ditunda dan dilanjutkan pada
hari Senin tanggal 17 September 2018, jam 10.00
WIB dengan agenda Acara pemeriksaan alat bukti dan saksi-
saksi kepada Jaksa penuntut umum agar menghadapkan
kembali terdakwa dan menghadirkan alat bukti dan saksi-saksi
pada persidangan berikut.
Dengan demikian maka sidang dinyatakan ditunda dan
ditutup (Ketua mengetuk palu 3 kali)

Sidang II Senin, 17 September 2018 (Pemeriksaan Alat Bukti dan Keterangan Saksi
– Saksi)
Hakim Ketua : Sidang Peradilan Semu F.H. UNPAK yang memeriksa dan
mengadili perkara pidana Nomor 378/Pid.B/2012/P. SEMU
F.H. UNPAK, atas nama terdakwa KIMAS
PRANATA dinyatakan dibuka dan terbuka untuk
umum (ketuk palu 3 kali).

Hakim Ketua : Sesuai berita acara sidang yang lalu, maka sidang hari ini
adalah pemeriksaan alat bukti dan saksi – saksi, saudara JPU,
apakah alat bukti dan saksi – saksi sudah siap dihadirkan di
persidangan ini?

JPU : Sudah siap Majelis hakim.

Hakim Ketua : Saudara Terdakwa dipersilahkan mengambil tempat


disamping penasehat hukumnya (Terdakwa pindah duduk
disamping penasehat hukumnya)

Hakim Ketua : Baik selanjutnya ada berapa orang saksi yang akan dihadirkan
di persidangan ini Jaksa Penuntut Umum?

JPU : 2 orang saksi Majelis hakim

Hakim Ketua : Silahkan dihadirkan saksi-saksi tersebut

JPU : Petugas, hadirkan saksi-saksi ke ruang sidang.

(Saksi masuk ke ruangan)


HAKIM KETUA : Saudara saksi, apakah saudara mengetahui untuk apa saudara hadir
dipersidangan ini?

SAKSI : Ya, saya hadir dipersidangan ini untuk memberikan kesaksian mengenai kasus
pencurian pak hakim.

(dijawab oleh semua saksi secara bergantian)

HAKIM KETUA : Saudara saksi, apakah anda dalam keadaan sehat, dan siap untuk memberikan
keterangan pada persidangan hari ini?

SAKSI : ya, saya sehat yang mulia. Dan siap memberikan keterangan.

HAKIM ANGGOTA : Saudara saksi saya ingatkan apabila anda memberikan keterangan
palsu, maka anda akan di jerat dengan sanksi pidana, mengerti?

SAKSI : Mengerti yang mulia. (dijawab bergantian).

HAKIM ANGGOTA : Tolong ikuti perkataan saya, “Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya
akan memberikan keterangan yang benar dan tidak lain dari yang
sebenarnya”.

(dibaca mengikuti perkataan hakim).

HAKIM KETUA : Untuk saksi 2, silahkan anda tunggu di luar ruang sidang. Sedangkan untuk saksi
1, silahkan duduk di tempat yang telah tersedia.

Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penuntut Umum Saksi di sini sebagai apa?

JPU : Saksi di sini, merupakan Saksi Korban Majelis Hakim

Hakim Ketua : Baiklah, Saudara Saksi, apakah saudari dalam keadaan sehat
jasmani dan rohani dan siap untuk memberikan keterangan
dalam persidangan hari ini ?

Saksi Korban : Ya, saya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan siap
memberikan keterangan dalam persidangan ini Yang mulia
Hakim Ketua : Baiklah, pertama-tama saya akan menanyakan
Identitas Saudara, sebagaimana terdapat didalam BAP dan saya
minta saudari menjawabnya dengan jelas. (saksi meberikan
kartu identitas kepada majelis hakim dan duduk kembali)

N a m a : ATIKAH
Tempat/Tanggal Lahir : AMBON, 12 September 1997
Jenis Kelamin : Perempuan
U m u r : 21 Tahun
Agama : ISLAM
Alamat :
Kebangsaan : INDONESIA

Hakim Ketua : Saudari Saksi telah berjanji menurut Agama yang saudari
anut, untuk itu kami berharap saudari dapat memberikan
keterangan yang benar, karena apabila terbukti saudari
memberikan keterangan palsu, maka saudari dapat diancam
dengan pidana penjara selama-lamanya 7 tahun, sebagaimana
diatur dalam pasal 242 KUHP, Apakah saudari saksi mengerti?

Saksi Korban : Saya mengerti yang mulia

Hakim Ketua : Saudari kenal dengan Terdakwa ?

Saksi Korban : Iya Yang mulia saya mengetahui terdakwa karena terdakwa
peserta PKKMB

Hakim Ketua : Saudari saksi apakah saudari ada hubungan keluarga dengan
Terdakwa

Saksi Korban : Tidak Yang mulia

Hakim Ketua : Saudari Saksi tahu dari mana bahwa telah hilang 1(satu) unit
HANDPHONE dengan merek SIMBADDA
Saksi Korban :Saya mengetahuinya setelah saya ingat handphone saya
tertinggal di ruangan tersebut

Hakim Ketua : Bagaimana reaksi saudari setelah mengetahui hilangnya


handphone saudari?

Saksi Korban : Saya bingung, dan panik setelah saya juga memeriksa kedalam
tas dan menanyakan kepada teman- teman saya lalu saya
mencari handphone saya lagi yang mulia

Hakim Ketua : Baik Coba saudari jelaskan, pada saat saudari keluar dari
ruangan tersebut saudari, apakah ada barang atau benda lain
yang berubah posisi pada saat itu?

Saksi Korban :Tidak ada yang berubah yang mulia, melainkan cuman
handphone saya yang tidak ada di ruangan yang mulia.

Hakim Ketua : Baik saudara Jaksa Penuntut Umum silahkan serahkan barang
bukti ke Majelis Hakim.

JPU : Baik Majelis Hakim yang terhormat (JPU maju membawa


Daftar Bukti ke meja Hakim)

Hakim Ketua : Apakah benar barang ini adalah barang milik korban? (sambil
menunjukan barang bukti ke korban)
Berupa :
1 Unit Handphone dengan merek SIMBADDA
1 Buah photo pada saat dilakukan penggeledahan

Saksi Korban :Iya benar yang mulia, barang tersebut adalah kepunyaan saya
yang mulia
Hakim Ketua :(Baik) Silahkan Hakim Anggota I, Apakah ada pertanyaan
untuk Saudari Saksi?
Hakim Anggota I : (Baik terima kasih Ketua) Baik, Saudari Saksi, kapan Saudari
Saksi mengetahui bahwa Terdakwa KIMAS PRANATA
mengambil Handphone saudari di ruangan tersebut?

Saksi Korban :saya mengetahui setelah teman saya menceritakan kejadian


tersebut

Hakim Ketua : Silahkan Hakim Anggota II Apakah ada pertanyaan untuk


Saudari Saksi?

Hakim Anggota II : (Baik terima kasih ketua) Saudari Saksi, Apakah Saudari
tahu sebab apa sehingga Terdakwa melakukan pencurian pada
saat itu?

Saksi Korban :Saya sama sekali tidak tahu sebab apa sehingga
pelaku/Terdakwa melakukan hal tersebut ayang mulia

Hakim Anggota II : Selain barang tersebut, apakah ada barang lain yang diambil
oleh Terdakwa ?

Saksi Korban : Tidak ada yang mulia

Hakim Anggota II : Baik cukup (sambil bicara ke Hakim Ketua dan


mengangguk kepala ke Hakim Ketua)

Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penuntut Umum, apakah ada yang perlu
dipertanyakan?

JPU II : Saudari saksi,apakah selain terdakwa masih ada orang lain


yang ikut membantu terdakwa, melakukan pencurian tersebut?
Saksi Korban :Tidak ada orang lain yang membantunya pak, melainkan hanya
terdakwa sendiri yang melakukan pencurian itu yang mulia

JPU : Baik yang mulia, pertanyaan dari kami cukup.

Hakim Ketua : Kepada penasehat hukum terdakwa, apakah ada pertanyaan


yang ingin di tanyakan kepada saksi?

PH.Terdakwa : Ada majelis hakim.

PH.Terdakwa I : Kepada Saudari saksi, ingin saya tanyakan, saudari berada


dimana sehingga saudari tahu bahwa saudara KIMAS
PRANATA yang mengambil 1 buah handphone.

Saksi Korban : Saya saat itu berada diluar ruangan tersebut


.
PH.Terdakwa II : 1). Saudari saksi Saya tanyakan lagi, apakah saudara yakin
handphone tersebut milik saudari
2). Mengapa sehingga saudari menaruh handphone di meja?

Saksi Korban : 1). Benar Pak, itu adalah handphone saya.


2). Saya lupa membawa handphone tersebut karena handphone
tersebut berada diluar tas saya

PH.Terdakwa :Baik, pertanyaan dari kami untuk sementara cukup Majelis


Hakim.

Hakim Ketua :Kepada Jaksa Penuntut Umum apakah ada yang ingin di
tanyakan lagi kepada Saksi?

JPU : Tidak ada Yang mulia.

Hakim Ketua : saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari saudara


saksi ?
Saksi Korban : Benar Yang mulia.
Hakim Ketua : Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan
terima kasih, dan apabila kami membutuhkan keterangan dari
saksi lagi, kami berharap saudari saksi tidak berkeberatan untuk
hadir kembali di persidangan ini, silahkan saudari saksi dapat
meninggalkan ruang sidang.

Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penutut Umum silahkan hadirkan Saksi berikut:

JPU : Saksi kedua atas nama BINTANG CHEPPY

Panitera : (Memanggil Saksi) Saksi atas nama BINTANG CHEPPY di


persilahkan memasuki ruang Sidang.

Hakim Ketua : Saudara Saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan
siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan pada hari
ini?
Saksi II : Ya Yang mulia, saya sehat dan siap memberikan keterangan
dalam persidangan ini

Hakim Ketua : Baiklah, bisa lihat kartu identitas saudara berupa(KTP)?

Saksi II : (maju dan memberikan kartu identitasnya ke Majelis


Hakim)

Hakim Ketua : Baiklah, pertama-tama saya akan menanyakan identitas dari


saudara dan saya minta saudara menjawabnya dengan jelas.

N a m a : BINTANG CHEPPY
Tempat tanggal lahir : BOGOR, 20 APRIL 1997

Jenis Kelamin : LAKI – LAKI


U m u r : 21 TAHUN
Agama : HINDU
Alamat : KARADENAN PALSU
Kebangsaan : Indonesia

Hakim Ketua : Saudari Saksi telah berjanji menurut Agama yang saudari
anut, untuk itu kami berharap saudari dapat memberikan
keterangan yang benar, karena apabila terbukti saudari
memberikan keterangan palsu, maka saudari dapat diancam
dengan pidana penjara selama-lamanya 7 tahun, sebagaimana
diatur dalam pasal 242 KUHP, Apakah saudari saksi mengerti?

Saksi Korban : Saya mengerti yang mulia

Hakim Ketua : Saudara Saksi, Apakah saudara kenal dengan Terdakwa?

Saksi II : Ya Yang mulia, kenal sebatas mengetahui terdakwa adalah peserta


PKKMB

Hakim Ketua : Saudara Saksi, apakah saudara ada hubungan keluarga dengan
Terdakwa?

Saksi II : Tidak, Yang mulia

Hakim Ketua : Apakah Saudara kenal saudari ATIKAH?

Saksi II : Ya Yang mulia saya kenal, saudari ATIKAH sebatas rekan dalam
kepanitiaan

Hakim Ketua : Saudara Saksi, Mengertikah saudara mengapa dimintai keterangan


sebagai saksi dipersidangan ini?
Saksi II : Ya, saya mengerti Yang mulia, sehubungan dengan telah terjadinya
tindak pidana pencurian
Hakim Ketua : Coba saudara jelaskan selain Saksi pertama, apakah ada orang lain
yang ikut mengetahui bahwa telah terjadi tindak pidana pencurian

Saksi II : tidak yang mulia

Hakim Ketua : Apa yang saudara beritahukan kepada Korban yang pada saat itu panik
dan kebingungan pada saat kehilangan handphne nya?

Saksi II : Iya Yang mulia, Saya langsung menceritakan kepada saudari saksi
bahwa saya melihat saudara terdakwa mengambil handphone yang
tergeletak di bangku tempat korban duduk.

Hakim Ketua : Baik, saudara Hakim Anggota I dipersilahkan kalau ada pertanyaan

Hakim Anggota I : (Baik Ketua) Saudara Saksi, apakah saudara tahu atau mendengar
kejadian tersebut terjadi pukul berapa?

Saksi II : Sekitar pukul 11.00 WIB Yang mulia

a Hakim Anggota I : Saudara saksi, saudara saksi tahu dari siapa ?

Saksi II : saya melihat sendiri pada saat kejadian tersebut saudara terdakwa
melakukan tindak pidana pencurian

Hakim Anggota I : Apa yang saudara lakukan setelah melihat terdakwa melakukan
tindak pidana pencurian

Saksi II : Saya langsung memberitahukan korban yang dimana pada saat itu
sedang bingung mencari handphonenya di ruangan

a Hakim Anggota I : Baik, Pak Ketua, pertanyaan dari saya cukup.


Hakim Ketua : Selanjutnya pada Hakim Anggota II, apakah ada pertanyaan
Hakim Anggota II : (Ada Pak Ketua) Saudara Saksi, apakah benar saudara Saksi tidak tahu
sebab apa sehingga Terdakwa melakukan pencurian, dan hanya
handphone saja yang diambil oleh Terdakwa?

Saksi II : Tidak tahu Yang mulia, dan yang sepengetahuan saya yang saya
dengar, Pelaku/Terdakwa mengambil handphone ditempat
korban duduk

Hakim Anggota II : dimana saudara saksi memberitahukan kepada korban bahwa


handphonenya telah diambil oleh saudara terdakwa??

Saksi II : saya memberitahukan kejadian tersebut diluar ruangan kejadian

Hakim Anggota : Baik, bagaimana saudara saksi membuktikan kebenaran bahwa


saudara terdakwa yang mengambil handphone korban?

Saksi II : setelah saya memberitahukan kepada korban dilakukanlah


penggeledahan terhadap barang bawaan terdakwa tersebut. Lalu
ditemukanlah handphone korban didalam saku celana terdakwa.

Hakim Ketua : Terima kasih Hakim Anggota II, selanjutnya kepada Jaksa Penuntut
Umum, apakah ada yang perlu ditanyakan.

JPU : Ada Yang mulia, Saudara Saksi apakah benar pada saat terjadinya
pencurian saksi berada di ruangan tersebut dan jarak saudara
dengan pelaku kira-kira berapa meter?

Saksi II : Iya Pak, saya berada diruangan tersebut, akan tetapi saya tidak
melihat secara langsung karena saya lagi melakukan
pembekuan pada saat itu, dan jaraknya hanya sekitar 4 meter
dari ruang kerja korban Pak.

JPU : Coba saudara jelaskan siapa saja yang berada dilokasi kejadian pada
saat terjadinya pencurian?
Saksi II : wahhh rame banget pak, karena disini sedang berlangsun kegiatan
PKKMB

JPU : Baik cukup Yang mulia pertanyaan dari kami

Hakim Ketua : Baik saudara JPU, selanjutnya kepada saudara Penasehat


Hukum Terdakwa apakah ada yang perlu ditanyakan?

Penasehat Hukum : Ada, majelis hakim, baik Saudara Saksi, tadi sadara saksi
mengatakan bahwa saudara melihat dan memperhatikan
gerak gerik terdakwa berarti saudara saksi disitu sedang
melakukan kegiatan apa?

Saksi II : iya pak, pada saat itu saya sedang melakukan dokumentasi
kegiatan dan tidak sengaja melihat terdakwa menghambil
handphone korban

Penasehat Hukum : Saudara Saksi, saudara melihat terdakwa mengambil


handphone korban. Kenapa saudara saksi langsung menegur
terdakwa?

Saksi II : Iya Bapak, pada saat itu saya ingin dan menegur terdakwa
akan tetapi saya menganggap awalnya itu adalah handphone
pelaku. Jadi saya diamkan saja

Penasehat Hukum : lantas, mengapa saudara saksi diluar ruangan bercerita


bahwa handphone korban diambil oleh terdakwa

Saksi II : ya, karena korban terakhir kali duduk disamping pelaku

Penasehat Hukum : Baik majelis hakim, pertanyaan kami cukup.


Hakim Ketua : Kepada Jaksa penuntut umum, apakah ada yang ingin di
tanyakan lagi kepada Saksi?

JPU : Tidak ada Yang mulia

Hakim Ketua : Baik Saudara saksi, apakah saudara saksi akan menambahkan
keterangan yang saudara ketahui lagi?

Saksi II : Baik, untuk sementara cukup Yang mulia keterangan dari saya.

Hakim Ketua : Saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari saudara


saksi?

Terdakwa : Benar Yang mulia

Hakim Ketua : Baik, keterangan dari Saksi dianggap cukup, dan kami ucapan
terima kasih, dan apabila kami membutuhkan keterangan dari
Saksi lagi, kami berharap Saudara Saksi tidak berkeberatan untuk
hadir kembali di persidangan ini, silahkan Saudara Saksi dapat
meninggalkan ruang Sidang.

Hakim Ketua : (BEREMBUK dengan Hakim Ang. I dan Hakim Ang. 2)


Dengan demikian, sidang hari ini kami tunda selama
1(satu) minggu, dan dilanjutkan pada hari senin tanggal 24
September 2018, jam 13.00 WIT dengan Agenda Acara
pemeriksaan Terdakwa. Kepada JPU agar dapat menghadirkan
kembali Terdakwa dan barang Bukti pada persidangan yang akan
datang. Maka dengan demikian Sidang hari ini dinyatakan
ditunda dan ditutup (ketuk palu 3 kali).
SIDANG III Senin, 24 September 2018 (Pemeriksaan Keterangan Terdakawa)

Hakim Ketua : Sidang Peradilan Semu FH. UNPAK yang memeriksa dan mengadili
Perkara Pidana Nomor. 378/Pid. B/2012/P. Semu. F.H. Unpak, atas
nama terdakwa KIMAS PRANATA dinyatakan dibuka dan terbuka
untuk umum (ketuk palu 3 kali).
Hakim Ketua : Sesuai Berita Acara sidang yang lalu, maka sidang hari ini adalah
pemeriksaan Terdakwa, kepada terdakwa dipersilahkan mengambil
tempat kembali didepan.
Hakim Ketua : (Baik kepada Saudara terdakwa silahkan kembali mengambil
tempat duduk saudara di depan) Baik, Saudara Terdakwa, apakah
saudara sehat jasmani dan rohani dan siap untuk memberikan keterangan
dalam persidangan pada hari ini?
Terdakwa : Ya, saya sehat jasmani dan rohani, dan siap memberikan keterangan
dalam persidangan ini Yang mulia.
Hakim Ketua : Baiklah sebagaimana identitas saudara sudah jelas di dalam BAP. Maka
kita lanjutkan saja persidangan ini.
Hakim Ketua : Saudara Terdakwa, apakah saudara kenal dengan korban ?
Terdakwa : Kenal yang mulia, korban adalah Rekan Kerja saya Yang mulia.
Hakim Ketua : Saudara terdakwa, apa benar barang ini adalah barang yang saudara
curi? (sambil menunjukkan barang bukti kepada terdakwa)
Berupa :
1 (satu) unit handphone dengan type Simbadda
Terdakwa : Ya, benar yang mulia (sambil menganggukan kepala)
Hakim Ketua : Apakah sebelumnya saudara telah mempunyai rencana untuk melakukan
pencurian tersebut ?
Terdakwa : Saya sama sekali tidak mempunyai rencana untuk melakukan pencurian
tersebut, Yang mulia.
Hakim Ketua : coba saudara jelaskan, sebab apa sehingga saudara melakukan pencurian
pada saat itu ?
Terdakwa : Iya Pak, lantaran pada saat itu saya melihat handphone yang tergeletak di
atas bangku tepat disebelah saya duduk. Dan saya pikir itu tidak ada yang
melihat.
Hakim Ketua : Apakah selain penyebab itu masih ada penyebab lainnya ?
Terdakwa : Iya Yang mulia, pada saat itu, saya terpaksa melakukannya karena uang
perkuliahan saya masih dalam tangguhan, dan saya berfikir untuk menjual
handphone tersebut.
Hakim Ketua : Coba saudara jelaskan bagaimana situasi ditempat kejadian pada saat
saudara melakukan pencurian ?
Terdakwa : Pada saat itu, situasi ditempat kejadian edang ramai dan berlangsung
materi dari pembicara dalam kegiatan PKKMB. Yang Mulia.
Hakim Ketua : Pada saat melakukan pencurian, apakah ada orang lain yang
mengetahuinya?
Terdakwa : Menurut saya pada saat itu, tidak ada orang yang melihat saya, Yang
mulia.
Hakim Ketua : (Baik Hakim Anggota I silahkan mengajukan pertanyaan).
Hakim Anggota I : (Terima kasih Pak Ketua), Saudara terdakwa, Coba saudara jelaskan
dengan cara bagaimana saudara melakukan pencurian ?
Terdakwa : Pada saat itu saya melihat handphone diatas bangku tempat korban
duduk, dan saya secara spontan mengambil handphone itu dan
memasukkannya di saku celana saya, Yang mulia.
Hakim Anggota I : Baik, apakah selain saudara, masih ada orang lain yang membantu
saudara saat melakukan pencurian tersebut ?
Terdakwa : Tidak ada, hanya saya saja, Yang mulia.
Hakim Anggota I : (Baik Ketua pertanyaan dari saya cukup).
Hakim Ketua : Silahkan Hakim Anggota II masih ada yang perlu ditanyakan.
Hakim Anggota II : (Iya ada Pak Ketua) saudara Terdakwa coba saudara jelaskan
barang-barang apa saja yang saudara ambil dalam pencurian itu ?
Terdakwa : Pada saat itu, saya hanya mengambil handphone yang ada diatas
bangku itu saja.
Hakim Anggota II : (Pak Ketua, pertanyaan dari saya cukup).
Hakim Ketua : (Baik terima kasih Hakim Anggota II) kepada Jaksa Penuntut
Umum, apakah ada yang ingin ditanyakan ?
JPU : (ada yang mulia) Baik, saudara terdakwa apakah selain korban,
adakah orang lain yang ikut menjadi korban pada saat terjadinya
pencurian?
Terdakwa : Tidak ada Pak, cuma saudara ATIKA selaku korban pada saat itu.
JPU : Saudara terdakwa, coba saudara jelaskan apakah ada orang lain yang ikut
membantu saudara dalam melakukan pencurian tersebut?
Terdakwa : Tidak ada Pak, hanya saya sendiri yang melakukan pencurian tersebut.
JPU : saudara terdakwa, jika saudara terdakwa memang membutuhkan biaya
untuk melunasi penangguhan perkuliahan. Kami rasa mustahil jika hanya
mengambil handphone korban, apakah tidak ada korban lain ?
terdakwa : benar pak, meski saya membutuhkan biaya. Saya tidak ada niat sedikitpun
untuk mencuri. Ini hanya kebetulan dan saya menyesal.
JPU : Baik, Yang mulia pertanyakan dari kami cukup.
Hakim Ketua : Apakah saudara Penasehat Hukum, apakah ada pertanyaan yang ingin
diajukan untuk Terdakwa ?
PH Terdakwa : (Ada Yang mulia) terima kasih. Saudara Terdakwa apakah sebelumnya
saudara pernah terlibat dalam perkara Pidana dan apakah saudara pernah
dihukum?
Terdakwa : Tidak pernah Pak.
PH Terdakwa : Saudara terdakwa, apa maksud atau alasan saudara melakukan pencurian
itu? Kenapa sampai saudara melakukan hal tersebut?
Terdakwa : Iya Pak, saya melakukan pencurian itu karena saya dengan spontan
melihat handphone tergletak diatas bangku, maka saya langsung mengambil
handphone korban tersebut, dan itu saya terpaksa lakukan karena untuk
mambayar biaya penangguhan perkuliahan saya.
PH Terdakwa : Berarti saudara melakukan pencurian itu, karena saudara ingin membayar
biaya penangguhan tersebut?
Terdakwa : Iya Pak, benar.
PH Terdakwa : Apakah saudara Terdakwa menyesal setelah melakukan pencurian itu?
Terdakwa : Iya Pak, saya menyesal.
PH Terdakwa : Dan apakah saudara berjanji tidak akan mengulangi perbuatan serupa
lagi?
Terdakwa : Iya Pak, saya berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
PH Terdakwa : Baik, Bapak Majelis Hakim pertanyaan dari kami cukup.
Hakim Ketua : Kepada JPU apakah ada yang ingin di tanyakan lagi kepada Saksi?
JPU : Tidak ada lagi Yang mulia
Hakim Ketua : Baiklah jika tidak ada pertanyaan lagi, kepada saudara Penuntut Umum,
apakah sudah siap untuk membacakan tuntutannya pada sidang hari ini?
JPU : Baik Yang mulia, kami belum mempersiapakan tuntutannya, maka kami
mohon ke Majelis Hakim yang terhormat agar menunda sidang ini 1
minggu ke depan, agar kami dapat mempersiapkan tuntutan kami
Majelis Hakim.
Hakim Ketua : Baik apakah Penasehat Hukum terdakwa setuju sidang di tunda 1 minggu
ke depan?
PH Terdakwa : Iya Yang mulia, kami setuju sidang ditunda 1 minggu ke depan.
Hakim Ketua : (Berembuk dengan Hakim Anggota), baiklah Sidang hari
ini Senin tanggal 1 Oktober 2018, kami rasa cukup dan kami tunda
selama 1 (satu) minggu kedepan, yaitu pada hari Senin tanggal 1
Oktober 2018 dengan Agenda Pembacaan Tuntutan Penuntut Umum,
untuk itu kami beritahu kepada saudara Penuntut Umum agar
menyiapkan tuntutannya, serta menghadirkan Terdakwa pada
persidangan yang akan datang dan kepada Penasehat Hukum agar hadir
kembali pada persidangan yang akan datang tanpa dipanggil kembali.
Dengan demikian, sidang pada hari ini kami nyatakan ditunda dan ditutup (ketuk palu 3 kali).

Sidang IV Senin, 1 Oktober 2018 (Penyerahan Barang Bukti dan Pembacaan


Tuntutan)

Hakim Ketua : Sidang Peradilan Semu FH UNPAK yang memeriksa dan mengadili
Perkara Pidana Nomor 378/Pid. B/2012/P. Semu. FH Unpak, atas nama
terdakwa KIMAS PRANATA dinyatakan dibuka dan terbuka untuk
umum (ketuk palu 3 kali).
Hakim Ketua : Sesuai Berita Acara sidang yang lalu, maka sidang hari ini adalah
pembacaan tuntutan. Apakah Saudara Jaksa Penuntut Umum sudah siap
membacakan tuntutannya?
JPU : Tuntutannya sudah siap, Yang mulia.
Hakim Ketua : Saudara Terdakwa agar dapat mengambil tempat duduk kembali di depan.
Silahkan Jaksa Penuntut Umum untuk membacakannya (membacakan
tuntutan pidana sebagaiman terlampir)
JPU : (membacakan sambil berdiri)
Hakim Ketua : Demikianlah tuntutan pidana yang telah dibacakan oleh Jaksa Penuntut
Umum, kepada Terdakwa, apakah saudara akan mengajukan pembelaan atas tuntutan pidana
tersebut?
Terdakwa : Saya serahkan sepenuhnya kepada PH saya Yang mulia
Hakim Ketua : Bagaimana Penasehat Hukum Terdakwa apakah akan mengajukan
pembelaan atasa tuntutan tersebut
PH. Terdakwa : Kami akan mengajukan pembelaan, dan kami mohon Majelis Hakim
memberikan waktu untuk mempersiapkan pembelaan
Hakim Ketua : Bagaimana Jaksa Penuntut Umum, apakah saudara bersedia Siadng ini di
tunda?
JPU : Iya Majelis Hakim, kami setuju sidang ini ditunda.
Hakim Ketua : (BEREMBUK), baiklah sidang hari ini ditunda dan dilanjutkan pada
hari Senin Tanggal 8 Oktober 2018 Jam 11.00 WIB dengan agenda acara
pembacaan pembelaan dari Terdakwa atau Penasehat Hukum kepada Jaksa
Penuntut Umum, kami perintahkan untuk menghadirkan kembali Terdakwa
dan kepada Terdakwa atau Penasehat Hukum agar mempersiapkan
pembelannya pada hari sidang yang sudah ditetapkan, sidang hari ini
dinyatakan ditunda dan ditutup (ketuk palu 3 kali).

SIDANG V, Rabu 8 Oktober 2018 (Pembacaan Pembelaan / Pledoi Terdakwa)

Hakim Ketua : Sidang Peradilan Semu F.H. UNPAK yang memeriksa dan mengadili
perkara Nomor 378/Pid.B/2012/P. SEMU F.H. UNPAK, atas nama
terdakwa KIMAS PRANATA dinyatakan dibuka dan terbuka untuk
umum(ketuk palu 3 kali)
Hakim Ketua : Sesuai dengan berita acara sidang minggu lalu, maka agenda sidang hari ini
adalah mendengar pembelaan dari terdakwa atau Penasehat Hukum kepada saudara Terdakwa
atau Penasehat Hukum apakah saudara sudah siap untuk membacakan pembelaan atau
pledoinya?
Terdakwa : Sudah siap Yang mulia.
PH. Terdakwa : (Iya, Kami sudah siapkan Yang mulia)
Hakim Ketua : Silahkan dibacakan (Penasehat Hukum membacakan pembelaan
sebagaimana terlampir).
PH Terdakwa : (Membacakan sambil berdiri)
Hakim Ketua : Baiklah demikian pembelaan dari PH.Terdakwa,
KepadaJPU akan mengajukan Replik atas pembelaan dariPH.Terdakwa?
JPU : Baik terima kasih majelis hakim, Kami tidak mengajukanReplik dan kami tetap
pada tuntutan kami Majelis Hakim
Hakim Ketua : baik karena JPU tidak mengajukan Replik dengan
demikian PH.Terdakwa tidak mengajukan Duplik
Hakim Ketua : Baiklah Sidang hari ini dinyatakan cukup dan selanjutnya memberikan
kesempatan Majelis Hakim bermusyawarah mengambil keputusan, dan sidang ini ditunda dua
minggu kedepan dengan pada hari Senin, 15 Oktober 2018 dengan agenda pembacaan
putusan kepada Jaksa Penunut Umum, Penasehat Hukum, dan Terdakwa diharapkan hadir
dalam persidangan tanpa dipanggil kembali, maka dengan demikian sidang hari ini dinyatakan
ditunda dan ditutup(ketuk palu 3 kali).

Sidang VI Senin, 15 Oktober 2018 (Pembacaan Putusan)

Hakim Ketua : Sidang Peradilan Semu Fakultas Hukum UNPAK yang memeriksa
dan mengadili perkara pidana Nomor378/Pid.B/2018/PS. F.H. UNPAk, atas nama terdakwa
KIMAS PRANATA dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum (ketuk palu 3 kali).
Hakim Ketua : Sesuai dengan berita acara sidang yang lalu maka sidang hari ini adalah
pembacaan putusan Majelis Hakim.
Hakim Ketua : Saudara Terdakwa, diberitahukan bahwa acara persidangan pada hari ini
adalah pembacaan putusan pengadilan.
Hakim Ketua : Apakah Saudara Terdakwa sudah siap mendengar putusan sidang hari ini?
Terdakwa : Ya, sudah siap Yang mulia.

(Ketua Majelis membacakan putusan sebagaimana terlampir, dan apabila selesai


membaca putusan Majelis Hakim mengetuk Palu 1 kali)

Hakim Ketua : Baik demikian putusan Majelis Hakim, Diberitahukan


kepada JPU dan PH.Terdakwa apabila keberatan dengan keputusan ini, dapat mengajukan
upaya Banding selambat-lambatnya 14 hari sejak putusan ini di bacakan.
Hakim Ketua : Kepada Terdakwa apakah saudara mengerti dengan putusan ini?
Terdakwa : Saya mengerti yang mulia.
Hakim Ketua : Apakah saudara terdakwa akan mengajukan banding?
Terdakwa : Saya serahkan sepenuhnya kepada Penasehat Hukum
saya Yang mulia.
Hakim Ketua : Kepada PH.Terdakwa apakah akan mengajukan
banding?
PH. Terdakwa : Majelis Hakim yang terhormat kami minta waktu sebentar untuk
bicara dengan Terdakwa.
Hakim Ketua : Baiklah silahkan
PH Terdakwa : (Setelah berbicara dengan Terdakwa) baik Majelis Hakim kami
akan mengajukan banding.
Hakim Ketua : Baiklah, dengan demikian pemeriksaan perkara pidanaNomor
378/Pid.B/2018/PS. F.HUKUM UNPAk, dengan Terdakwa KIMAS PRANATA di
nyatakan selesai dan sidang ini kami nyatakan di tutup (ketuk palu 3 kali)
SURAT TUNTUTAN
NO. REG. PERK : 378/Pid.B/2018/PS – F.H. UNPAK

Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Jayapura dengan memperhatiakn hasil
memeriksaan persidangan dalam perkara pidana atas nama Terdakwa :
Nama Lengkap : KIMAS PRANATA
Tempat lahir : Jayapura
Umur/Tgl. Lahir : 22 Tahun / 02 February 1989
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kebangsaan : Indonesia
Tempat tinggal : Perumahan Jaya Asri Blok G
Agama : Islam
Pekerjaan : Pegawai Perusahaan Swasta
Pendidikan : SMU
Berdasarkan Penetapan Hakim pada Pengadilan Semu Fakultas Hukum Universitas
Pakuan, Nomor : 378/Pen. Pid.B/2018/PS. F.H. UNPAK tanggal 7 september 2018, terdakwa
dihadapkan ke persidangan dengan dakwaan TUNGGAL yaitu melanggarPasal 362 KUHP, l
yang telah dibacakan pada tanggal 8 september 2018.
Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dalam pemeriksaan dipersidangan secara berturut-
turut berupa keterangan saksi-saksi, petunjuk dan keterangan terdakwa yaitu :

Keterangan Saksi-saksi :
1. Atika Faiha
2. Bintang Cheppie

Yang masing-masing telah memberikan keterangan dibawah sumpah, didepan persidangan


termuat dalam Berita Acara Sidang dan Berita Acara Pemeriksaan dan telah diakui dan
dibenarkan oelh terdakwa sehingga dianggap merupakan satu kesatuan yang utuh dalam
tuntutan pidana ini.
Petunjuk
Berdasarkan pasal 188 ayat (2) KUHAP bahwa alat bukti petunjuk dapat diperoleh dari
keterangan saksi dan keterangan terdakwa. Dalam perkara ini, berdasarkan fakta yang
terungkap dipersidangan, maka apabila dihubungkan antara keterangan saksi yang satu dengan
yang lain serta keterangan terdakwa maka kesesuaian dengan tindak pidana yang dilakukan
oleh terdakwa yaitu melanggar Pasal 362 KUHP sehingga petunjuk tersebut dapat menjadi alat
bukti yang sah menurut hukum.

Barang bukti :
- 1 (satu) unit handphone
- Foto saat penggeledahan

Keterangan Terdakwa
KIMAS PRANATA yang memberikan keterangannya didepan persidangan sebagaimana
termuat dalam Berita Acara Sidang sesuai dengan Berita Acara Pemeriksaan oleh Penyidik dan
Terdakwa telah membernarkan perbuatannya sehingga dianggap satu kesatuan yangutuh dalam
tuntutan pidana ini.
ANALISA FAKTA
Bahwa berdasarkan fakta-fakta terungkap dalam pemeriksaan persidangan yang diperoleh
melalui keterangan saksi-saksi yaitu saksi ATIKA FAIHA dan BINTANG
CHEPPIE keterangan terdakwa KIMAS PRANATA, barang bukti serta petunjuk, maka telah
terdapat persesuaian antara satu dengan yang lainnya sehingga menunjukkan telah terdapat
fakta telah terjadi tindak pidana pencurian yang dilakukan oleh terdakwa KIMAS
PRANATA pada hari Selasa tanggal 6 September 2018 sekitar jam 11.00 WIB bertempat
ruangan Mashudi Universitas Pakuan saksi Korban Atika dan mengambil handphone yang
berada diatas bangku tempat korban duduk selanjutnya terdakwa pergi meninggalkan ruangan
untuk ke kamar mandi.

ANALISAS YURIDIS
Bahwa terdakwa diajukan ke persidangan dengan dakwaan Pasal 362 KUHP. Berdasarkan
fakta-fakta yang terungkap di dalam persidangan yaitu ANALISA FAKTA, terdakwa terbukti
tindak pidana melanggar Pasal 362 KUHP, dengan unsur-unsur sebagai berikut :
1. Barangsiapa :
Yang dimaksud dengan unsur barangsiapa adalah subjek hukum pendukung hak dan kewajiban
yang dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya, tidak ditemukan adanya alas an pemaaf
dan pembenar dalam diri terdakwa yang dapat menghapuis sifat melawan hukumnya suatu
perbuatan pidana yang dilakukannya.
Dalam hal ini berdasarkan keterangan para saksi, barang bukti, keterangan terdakwa serta
petunjuk, bahwa Terdakwa KIMAS PRANATA adalah pribadi yang dapat diminta
pertanggung jawaban selaku terdakwa atas perbuatan yang didakwakan kepadanya.
Dengan demikian unsur ini telah terpenuhi.
2. Mengambil suatu barang
Menurut R. SIANTURI yang dimaksud dengan “mengambil” ialah memindahkan penguasaan
nyata terhadap suatu barang kedalam penguasaan nyata sendiri dari penguasaan nyata orang
lain.
Bahwa berdasarkan keterangan para saksi dan didukung dengan keterangan terdakwa sendiri
bahwa cara terdakwa KIMAS PRANATA melakukan pencurian yaitu dengan
korban Atika dan mengambil handphone yang berada diatas bangku tempat korban duduk
Sebagian atau seluruhnya milik orang lain
Bahwa berdasarkan keterangan para saksi dan didukung dengan keterangan terdakwa KIMAS
PRANATA sendiri bahwa handphone yang berada diatas bangku tempat korban Atika duduk
Dengan demikian unsur ini telah terpenuhi.
4. Dengan maksud untuk memiliki secara melawan hukum
Menurut R. SIANTURI yang dimaksud dengan “memiliki” adalah melakukan perbuatan apa
saja terhadap barang itu seperti halnya seorang pemilik.
Bahwa berdasarkan keterangan terdakwa KIMAS PRANATA, terdakwa mengambil
handphone tersebut tanpa sepengatahuan atau bertentangan dengan yang berhak atau yang
memiliki yaitu saksi Korban Atika
Dengan demikian unsur ini telah terpenuhi.
Berdasarkan uraian-uraian tersebut maka terdakwa KIMAS PRANATAterbukti secara sah
dan meyakinkan menurut Hukum melakukan tindak pidana sebagaimana dalam dakwaan Pasal
362 KUHP. Dengan demikian patutlah terdakwa dijatuhi hukuman setimpal dengan
perbuatannya.
Sebelum kami sampai pada tuntutan pidana di atas diri terdakwa, perkenankanlah kami untuk
mengemukakan hal-hal yang kami jadikan pertimbangan mengajukan tuntutan pidana yaitu :
Hal-hal yang meberatkan
perbuatan terdakwa meresakan rekan-rekan panitia dan peserta yang lain
hal-hal yang meringankan
- Terdakwa berlaku sopan selama menjalani prose persidangan
- Terdakwa mengaku dan menyesali perbuatannya.
Berdasarkan uraian dimaksud kami, Jaksa Penuntut Umum dalam perkara ini dengan
memperhatikan Ketentuan Undang-Undang yang bersangkutan.

MENUNTUT
Supaya Hakim/Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jayapura yang memeriksa dan mengadili
perkara ini memutuskan :
1. Menyatakan terdakwa KIMAS PRANATA bersalah melakukan tindak pidana pencurian
sebagaimana dalam pasal 362 KUHP dalam dakwaan Penuntut Umum.
2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa berupa pidana penjara selama 1 (satu) Tahun
Enam Bulan dengan dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan sementara dengan
perintah terdakwa tetap ditahan.
3. Menetapkan barang bukti berupa Handphone Simbadda dikembalikan kepada yang
berhak.
4. Menetapkan agar terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp 1000 (Seribu Rupiah)

Demikianlah surat tuntutan ini kami bacakan dan diserahkan dalam sidang hari ini Senin. 1
Oktober 2018.

JAKSA PENUNTUT UMUM I JAKSA PENUNTUT UMUM II


DIPO DIRGANTORO, SH, MH INSANI ILHAM, S.H
SURAT PEMBELAAN
No. Reg. Perk 378/Pid.B/2018/PS.F.H. Unpak

Majelis Hakim yang mulia,


Jaksa Penunutut Umum yang kami hormati
Dan Hadirin yang kami banggakan,
Pada kesempatan ini perkenankanlah kami menyampaikan penghargaan serta ucapan terima
kasih kepada Majelis Hakim dalam memimpin persidangan hari ini, serta kepada Penunutut
Umum yang telah melaksanakan tugasnya.
Penasehat Hukum Terdakwa, setelah menyimak tuntutan Jaksa Penuntut Umum maka dengan
ini kami sampaikan pembelaan kami atas :
Nama : KIMAS PRANATA
Tempat Tanggal Lahir : Bogor, 11 juli 1995
Umur : 23 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Tempat tinggal : Jalan Pahlawan. Bogor
Pekerjaan : mahasiswa
Terdakwa dihadapkan ke depan persidangan ini dengan tuntutan sebagaimana telah dibacakan
dalam sidang yang lalu dan telah dimengerti dan dibenarkan oleh Terdakwa.
Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan baik dan keterangan para saksi dan
keterangan Terdakwa dan petunjuk yang semuanya bersesuaian satu dengan yang lain sebagai
alat bukti yang sah menurut Hukum, maka ditemukan fakta hukum sebagai berikut :
Pada hari Sabtu 8 september 2018 sekitar pukul 11.00 WIB Terdakwa KIMAS
PRANATA telah melakukan pidana pencurian terhadap saksi korban ATIKA
Bahwa :
1. Terdakwa masih muda
2. Terdakwa sopan dan jujur dalam persidangan
3. Terdakwa mengakui perbuatannya, serta menyesal dan berjanji tidak akan mengulangi
perbuatannya.
Berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas maka kami Penasehat Hukum, mengajukan
pembelaan dalam perkara ini :
MEMBELA
Agar Majelis Hakim Pengadilan Semu Fakultas Hukum Universitas Yapis Papua Jayapura
yang memeriska dan mengadili perkara ini memutuskan :
Agar mengurangi masa hukuman sebagaimana yang dituntut oleh Jaksa Penuntut Umum
yakni 1 tahun enam bulan dikurangi menjadi 1 (satu) tahun penjara.
Demikian Surat Pembelaan ini kami bacakan dan serahkan dalam sidang ini tanggal 8 Oktober
2018.
PUTUSAN
No. 378/pid.B/2018/PS.FH.UNPAK
Demi keadilan berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa

Peradilan Semu Fakultas Hukum Universitas Yapis Papua, yang memeriksa dan mengadili
perkara pidana, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut, dalam perkara Terdakwa :
Nama : KIMAS PRANATA
Tempat Tanggal Lahir : Bogor, 11 juli 1995
Umur : 23 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Tempat tinggal : Jalan Pahlawan. Bogor
Pekerjaan : mahasiswa
Bahwa setelah mempelajari dengan seksama berkas perkara tersebut, maka Peradilan Semu
Fakultas Hukum Universitas Yapis Papua, memberikan pertimbangan – pertimbangan sebagai
berikut :
Menimbang berdasarkan Pasal 362 KUHP, dan berdasarkan fakta – fakta yang
terungkap dipengadilan dan telah meliputi unsur – unsur yaitu :
1. Unsur barang siapa, telah terbukti.
2. Mengambil suatu barang, telah terbukti.
3. Sebagian atau seluruhnya milik orang lain, telah terbukti.
4. Dengan maksud untuk miliki secara melawan hokum, telah terbukti.

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, maka berkesimpulan bahwa terdakwa
telah terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hokum melakukan tidak pidana sebagaimana
melanggar Pasal 362 KUHP.
Menimbang bahwa pelaku mengakui perbuatannya.
Memperhatikan pasal – pasal dan Undang – Undang dan ketentuan hukum yang
bersangkutan:……………………

MENGADILI
1. Menyatakan terdakwa KIMAS PRANATA yang identitas selengkapnya seperti tersebut
diatas terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “PENCURIAN”
2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa KIMAS PRANATA oleh karena itu dengan
pidana penjara selama 1 tahun empat bulan.
3. Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa dikurangkan seluruhnya
dari pidana yang dijatuhkan.
4. Memerintahkan pula agar terdakwa tetap berada dalam tahanan.
5. Menetapkan barang bukti :
* 1 (satu) unit handphone simbadda
Agar dikembalikan kepada yang berhak.
6. Membebani terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp1.000,- (seribu)Rupiah.
Demikian diputus dalam Rapat Permusyawaratan Majelis Hakim pada hari ini senin,
15 oktober 2018, Oleh kami ADAM KUSUMAH SH,MH Sebagai Ketua Majelis
Hakim, HANALYA DANISSA SH dan HAURA EGA SH masing – masing sebagai Hakim
Anggota I dan II pada Pengadilan Semu Fakultas Hukum Universitas Pakuan, putusan yang
mana diucapkan pada hari itu juga dalam sidang yang terbuka untuk umum oleh Majelis
Hakim, dan dibantu oleh BAYU PANGESTU SH sebagai Panitera Pengganti Pengadilan
Semu Fakultas Hukum Universitas Pakuan, serta dihadiri juga oleh DIPO
DIRGANTORO SH dan INSANI ILHAM SH sebagai Jaksa Penuntut Umum serta CAHYO
GURITNO SH dan ARI ANANTA SEBAYANG SH sebagai Penasihat Hukum Terdakwa,
pada Pengadilan Semu Fakultas Hukum Universitas Pakuan.
HAKIM ANGGOTA HAKIM KETUA MAJELIS
1. Hanalya Danissa SH Adam Kusumah SH,MH
2. Haura ega SH

PANITERA PENGGANTI
Bayu Pangestu SH
SURAT DAKWAAN
No. Reg. Perk : 378/pid.B/2018/PS. F.Hukum.Unpak

A. IDENTITAS TERDAKWA :
Nama : KIMAS PRANATA
Tempat Tanggal Lahir : Bogor, 11 juli 1995
Umur : 23 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Tempat tinggal : Jalan Pahlawan. Bogor
Pekerjaan : mahasiswa

B. PENAHANAN :
- Penyidik polri : Sejak tanggal 8 september sampai 8 september 2018

C. DAKWAAN :
-------------- Bahwa terdakwa KIMAS PRANATA, Pada hari Sabtu, Tanggal 8 september
2018, sekitar jam 11.00 WIT, atau setidak – tidaknya pada waktu lain dalam bulan september
2018, atau setidak – tidaknya pada waktu lain dalam Tahun 2018, bertempat di FAKULTAS
HUKUM UNIVERSITAS PAKUAN setidaknya pada tempat lain yang masih termaksud
dalam daerah Hukum Peradilan semu FH Unpak , Mengambil Barang Sesuatu, yang
seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain, dengan maksud untuk dimiliki secara
melawan hukum,perbuatan sebagai mana terdakwa lakukan dengan cara sebagai berikut :
------------------------------------------------------------
Telah melakukan pencurian berupa sebuah Handphone merek SIMBADA di Ruang Mashudi
Fakultas Hukum Universitas Pakuan Bogor milik ATIKAH sebagai korban. Sehingga
terdakwa di duga telah melakukan tindak pidana yang diatur dalam pasal 362 KUHP.

Bogor, 8 September 2018

Anda mungkin juga menyukai