Anda di halaman 1dari 18

Nama Anggota :

1.  Fahmil Ulum (116)


2.  Kodrat Hakiki Farosy (185)
3.  R.B. Moh. Nur Fuady (142)
4.  Neng Wiwin Indrawati (621)
5.  Galuh Salsabila L.A (168)
 
6.  Khairunnisa Oktaviani H (076)
7.  Cahyo Aulia Andi Putra (620)
8.  Praktikum HAP Kel 18

DIALOG SIDANG PERKARA PIDANA

Dialog Hakim Sidang Acara Pembuktian (Agenda Pemeriksaan Alat Bukti Dan Saksi)

Panitera : Pada hari senin 27 Juli 2020 Sidang lanjutan majelis hakim Pengadilan negeri
Purwakarta yang memeriksa dan mengadili perkara Pidana No.
Reg:20/Pdn.B/2020/PN.PWK. atas nama Terdakwa Suratman alias Eman
Panitera : Majelis Hakim memasuki ruang sidang, hadirin dimohon berdiri !!
(Majelis Hakim masuk ruang sidang dan duduk di Kursi Majelis Hakim)
Hadirin dipersilahkan duduk kembali !!!

(Panitera, JPU, dan Penasehat Hukum Terdakwa memasuki ruang persidangan)

Hakim         : Sidang lanjutan majelis hakim Pengadilan negeri Purwakarta yang memeriksa
dan mengadili perkara Pidana No. Reg:20/Pdn.B/2020/PN.PWK. Tanggal 27 bulan Juli tahun
2020 terhadap APRIL dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum (ketuk palu 1X).

Hakim  Ketua       : Mengingat telah dilewatinya acara pembacaan Putusan Sela yang
menolak eksepsi dari Penasehat Hukum Terdakwa, maka agenda sidang
hari ini adalah Pembuktian.

 Hakim Ketua : Kepada saudara jaksa, untuk menghadirkan terdakwa dimuka sidang.

JPU : Baik yang mulia, “Keamanan harap menghadirkan terdakwa Andi


Susilo diruang sidang” (terdakwa didampingi petugas keamanan
memasuki ruang sidang sambil memberi hormat kepada mejelis hakim).

Hakim Ketua : Silahkan duduk!

Apakah Saudara Terdakwa dalam keadaan sehat jasmani dan rohani?


Terdakwa : Sehat yang mulia.

Hakim Ketua : Apakah saudara terdakwa siap mengikuti persidangan hari ini?

Terdakwa : Siap Yang Mulia.

Hakim Ketua : Sesuai berita acara sidang yang lalu, maka agenda pada sidang hari ini
adalah pemeriksaan alat bukti dan saksi-saksi, saudara JPU, apa yang
saudara ajukan dalam sidang hari ini?

JPU : 3 orang saksi yang mulia. 1 orang sebagai saksi korban, dan 2 lagi
sebagai saksi mengetahui.

Hakim Ketua : baik saudara jaksa penuntut umum, Silahkan hadirkan ketiga saksi

JPU : Saksi pertama atas nama SUDARMAN, saksi kedua atas nama BUDI
SUSANTO dan saksi ketiga MUHAMMAD DODIK (Memanggil
Saksi) dipersilahkan memasuki ruang sidang.

(Saksi-saksi memasuki ruang sidang)

Hakim Ketua : Silahkan Duduk!

Saksi-saksi : Terima kasih yang mulia.

Hakim Ketua : Apakah saudara semuanya bisa berbahasa Indonesia?

Saksi-saksi : bisa yang mulia. (menjawab bergantian)

Hakim Ketua : Apakah saudara semuanya berada dalam keadaan sehat jasmani dan
rohani?

Saksi-saksi : sehat yang mulia (menjawab begantian)

Hakim ketua : apakah saudara siap mengikuti persidangan ini?

Saksi-saksi : Siap yang mulia (menjawab bersama-sama)

Hakim ketua : saksi-saksi ini bernama SUDARMAN (1), BUDI SUSANTO (2) dan
MUHAMMAD DODIK (3)?

Saksi-saksi : benar Yang Mulia.

Hakim Ketua : Sebelum saudara saksi-saksi memberikan keterangan di persidangan ini,


apakah saudara bersedia untuk disumpah?

Saksi-saksi : Bersedia Yang Mulia.


Hakim Ketua : baiklah, kepada hakim anggota 1 untuk mengambil sumpah dari saksi 1
SUDARMAN , Saksi 2 BUDI SUSANTO dan saksi 3 MUHAMMAD
DODIK.

Hakim Ang. I : Kepada Petugas Sidang agar mengambil tempat. (Petugas Sidang
Menempatkan Al-quran tepat di atas kepala saksi).

Hakim Anggota I : Baiklah sdr saksi silahkan berdiri. Silahkan ikuti kata-kata saya,”Demi
Allah saya bersumpah bahwa saya akan menerangkan dengan
sebenarnya dan tidak lain dari yang sebenarnya” (Saksi mengucapkan
sumpah)

Panitera : (menoleh ke hakim ketua dan mengatakan bahwa pengambilan sumpah


telah selesai)

Hakim Ketua : perlu diingat saudara saksi, dalam memberikan kesaksian di


persidangan ini saudara dapat melakukannya dengan tenang, dapat
memberikan kesaksian dengan sejelas-jelasnya dan tidak usah takut,
serta saudara harus memberikan keterangan tentang apa yang saudara
dengar dan lihat sendiri tanpa ada tekanan, untuk itu kami berharap
saudara dapat memberikan keterangan yang benar, karena apabila
terbukti saudara memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat
diancam dengan pidana penjara selama-lamanya 7 tahun, sebagaimana
diatur dalam pasal 242 KUHP, apakah saudara saksi mengerti?

Saksi-saksi : baik kami mengerti Yang Mulia. (bersama-sama)

Hakim Ketua : baik sidang dilanjutkan dengan pemeriksaan saksi yang pertama, kepada
saksi pertama silahkan duduk, saksi kedua silahkan meninggalkan
ruang sidang dan menunggu.

Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penuntut Umum Saksi di sini sebagai apa?

JPU : Saksi di sini, merupakan Saksi korban yang mulia.

Hakim Ketua : Baik. Pertama-tama saya akan membacakan identitas Saudara,


sebagaimana terdapat didalam BAP dan saya minta saudara
menjawabnya dengan jelas.

Nama : Sudarman
Tempat/Tanggal Lahir : Surabaya, 1 januari 1997
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 22 Tahun
Agama : ISLAM
Alamat : Kampung Warung Mekar RT. 02 RW. 03 Desa Bungursari, Kec.
Bungursari, Kab. Purwakarta
Pekerjaan : Mahasiswa
Kebangsaan : Indonesia

Hakim Ketua : apakah benar?

Saksi Korban : iya benar Yang Mulia.

Hakim Ketua : apakah saudara kenal dengan Terdakwa?

Saksi korban : Saya tidak mengenal dengan terdakwa hanya mengetahui bahwa
terdakwa merupakan seorang sebrang kecamatan dan terhadap korban
saya mengenalnya

Hakim Ketua : Saudara Saksi apakah mengetahui terkait perkara saudara diperiksa


dalam persidangan ini?

Saksi korban : Saya mengetahuinya yang mulia

Hakim ketua : Apakah saudara saksi mempunyai hubungan keluarga atau hubungan
darah dengan terdakwa?

Saksi Korban : Tidak yang mulia

Hakim ketua : Kapan dan dimana pencurian dilakukan?

Saksi Korban : Pencurian dilakukan pada hari kamis, 21 Mei 2020 sekira pukul 02.30
WIB di Kampung Warung Mekar RT.02 RW.03 Desa Bungurasri Kec.
Bungurasri Kab. Purwakarta.

Hakim ketua : Dimana keberadaan saudara saksi saat pencurian terjadi?

Saksi Korban : Pada saat itu saya melakukan piket jaga pos kampling

Hakim ketua : Bisa saudara jelaskan kronologi terjadinya pencurian tersebut?

Saksi Korban : Pada saat itu saya dan teman saya sedang melakukan patroli keliling
kampung, lalu secara tiba tiba saya dipukuli oleh terdakwa dan
mengambil secara paksa barang barang saya yaitu 1 buah Hp Merk
Oppo A5 dan dompet berisi uang RP. 1.000.000,- KTP, SIM, dan ATM.
Pada saat itu saya tidak menaruh curiga dan pasrah Ketika terdakwa
melakukan penggeledahan secara paksa karena menodongkan pistol,
terdakwa menggunakan tangan sebelah kanan yang dikepalkan untuk
memukul muka saya sebanyak 2 kali seketika saya terjatuh tersungkur
dan pelipis serta bibir saya berdarah. Pada saat kejadian rekan jaga saya
sedang tidak berada disatu lokasi dengan saya mereka berpencar untuk
patrol keliling kampung tetapi teman saya memergoki kejadian tersebut
dan bergegas Kembali ke pos kamling dan melihat saya sedang dipukuli
oleh terdakwa seketika rekan saya berteriak dan mengakibatkan
terdakwa berlari tetapi Ketika rekan saya mengejarnya mereka
kehilangan jejak.

 Hakim ketua : Baik saudara Jaksa Penuntut Umum silahkan serahkan barang bukti ke
Majelis Hakim.

JPU : Baik Yang Mulia (JPU maju membawa BB ke meja Hakim)

Hakim Ketua : Apakah anda mengenal barang-barang ini? (sambil menunjukan


barang bukti ke saksi korban )

Saksi korban : iya Yang Mulia, itu adalah barang milik saya, alhamdulillah.

Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penuntut Umum apakah ada yang Perlu dipertanyakan?

JPU : Ada Yang Mulia Hakim, Kepada saudara saksi saya bertanya, Apakah
anda mempunyai musuh sebelumnya?

Saksi Korban : saya rasa tidak ada pak.

JPU : Baik pak Hakim, sudah cukup pertanyaan dari kami.

Hakim Ketua : Kepada penasehat hukum terdakwa, apakah ada pertanyaan yang ingin
di tanyakan kepada saksi?

PH.Terdakwa : Ada yang mulia hakim. Kepada saudara saksi saya bertanya, Apakah
anda yakin pelipis dan bibir anda berdarah dikarenakan pukulan
terdakwa?

Saksi Korban : Saya yakin

PH. Terdakwa : Terima Kasih Yang Mulia, kami cukupkan pertanyaannya.

Hakim Ketua : Apakah suadara terdakwa ada keberatan atas keterangan yang
disampaikan oleh saksi korban?

Terdakwa : tidak ada Yang Mulia

Hakim Ketua : Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan terima
kasih, dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami
berharap saudara saksi tidak berkeberatan untuk hadir kembali di
persidangan ini, silahkan saudara saksi dapat meninggalkan ruang
sidang.

Hakim ketua : Saudara Jaksa Penutut Umum silahkan hadirkan Saksi berikutnya.

JPU : Saksi berikutnya atas nama Budi Susanto. Saksi atas nama Budi
dipersilahkan memasuki ruang sidang. (memanggil saksi)

Hakim ketua : Baiklah, proses pemeriksaan saya serahkan kepada Hakim Anggota 1,
silahkan kepada Hakim Anggota 1

Hakim 1 : Baik, Hakim Ketua

Hakim 1 : Baik kepada saksi Budi Susanto silahkan duduk?

Saksi Budi : Baik Yang Mulia

Hakim 1 : Saudara Jaksa Penuntut Umum Saksi di sini sebagai apa?

JPU : Saksi di sini, merupakan Saksi yang mengetahui bahwa terdakwa


merupakan seorang sebrang kecamatan dan mengenal sikorban.

Hakim 1 : Saudara Saksi, apakah saudara dalam keadaan sehat jasmani dan rohani
dan siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan hari ini?

Saksi Budi : Ya, saya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan siap memberikan
keterangan dalam persidangan ini Yang Mulia

Hakim 1 : Pertama-tama saya akan membacakan identitas Saudara, sebagaimana


terdapat didalam BAP dan saya minta saudara menjawabnya dengan
jelas.

Nama : Budi susanto


Tempat/Tanggal Lahir : Malang, 7 september 1997
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 21 Tahun
Agama : ISLAM
Alamat : Kampung Warung Mekar RT. 02 RW. 03 Desa Bungursari, Kec.
Bungursari, Kab. Purwakarta.
Pekerjaan :Penjaga pos kamling
Kebangsaan : Indonesia

Hakim 1 : apakah benar?

Saksi budi : benar yang mulia.


Hakim 1 : apakah saudara kenal dengan Terdakwa atau korban?

Saksi Budi : Saya tidak mengenal dengan terdakwa hanya mengetahui bahwa
terdakwa merupakan seorang sebrang kecamatan dan terhadap korban
saya mengenalnya 

Hakim 1 : Saudara saksi apakah saudara ada hubungan keluarga dengan


Terdakwa?

Saksi Budi : Tidak ada Yang Mulia

Hakim 1      : Seberapa dekat hubungan saksi dengan korban ?

Saksi budi : Hubungan kami cukup dekat Yang Mulia

Hakim 1      : Kapan dan dimana pencurian dilakukan?

Saksi budi : Pencurian dilakukan pada hari Kamis, 21 Mei 2020 sekira pukul 02.30
WIB di Kampung Warung Mekar RT. 02 RW. 03 Desa Bungursari, Kec.
Bungursari, Kab. Purwakarta.

Hakim 1      : Dimana keberadaan saudara saksi saat pencurian terjadi?

Saksi budi : Pada waktu itu saya melakukan piket jaga pos kamling 

Hakim 1 : Bisa saudara jelaskan kronologi terjadinya pencurian tersebut?

Saksi budi : Sebelum kejadian saya beserta teman saya berpencar dari korban untuk
melakukan patroli keliling kampung. Ketika saya beserta teman saya
kembali ke pos dimana ada korban disana, kami mendapati korban
sedang dipukuli oleh orang yang tidak dikenal. Diketahui bahwa
terdakwa memukul dan mengambil barang-barang korban. Berdasarkan
keterangan korban, korban telah kehilangan telah kehilangan 1 buah HP
merk Oppo A92 dan dompet berisi uang Rp 1.000.000,- KTP, SIM dan
ATM serta pelipis dan bibir korban berdarah

Hakim 1 : Cukup Hakim Ketua

Hakim : Baiklah apakah Hakim Anggota 2 ingin mengajukan pertanyaan?

Hakim 2 : Apa yang saudara lakukan setelah melihat korban ?

Saksi Budi : Secara spontan berteriak setelah itu terdakwa berlari, kemudian
mengejarnya namun kehilangan jejak

Hakim 2 : Cukup Hakim Ketua

Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penuntut Umum apakah ada yang Perlu dipertanyakan?
JPU : saya rasa cukup yang mulia

Hakim Ketua : Kepada penasehat hukum terdakwa, apakah ada pertanyaan yang ingin
di tanyakan kepada saksi?

PH.Terdakwa : Ada yang mulia,

Hakim ketua : Silahkan!

PH.Terdakwa : Apakah benar saksi melihat korban tergeletak di jalan?

Saksi Budi : iya benar Yang Mulia

PH.Terdakwa : Apakah saudara benar-benar melihat pelaku?

Saksi budi : Benar Yang Mulia saya mengetahuinya

PH.Terdakwa : Cukup yang mulia

Hakim Ketua : Apakah sdr Terdakwa ada keberatan atas keterangan yang disampaikan
oleh saksi budi?

Terdakwa : Tidak ada Yang Mulia.

Hakim Ketua : Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan terima
kasih, dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami
berharap saudara saksi tidak berkeberatan untuk hadir kembali di
persidangan ini, silahkan saudara saksi dapat meninggalkan ruang
sidang.

Hakim ketua : Saudara Jaksa Penutut Umum silahkan hadirkan Saksi berikutnya.

JPU : Saksi berikutnya atas nama Muhammad Dodik. Saksi atas nama Budi
dipersilahkan memasuki ruang sidang. (memanggil saksi)

Hakim ketua : Baiklah, proses pemeriksaan saya serahkan kepada Hakim Anggota 2,
silahkan kepada Hakim Anggota 2

Hakim 2 : Baik, Hakim Ketua

Hakim 2 : Baik kepada saksi Muhammad Dodik silahkan duduk?

Saksi Dodik : Baik Yang Mulia

Hakim 2 : Saudara Jaksa Penuntut Umum Saksi di sini sebagai apa?

JPU : Saksi di sini, merupakan Saksi yang mengetahui bahwa terdakwa


merupakan seorang sebrang kecamatan dan mengenal sikorban.
Hakim 2 : Saudara Saksi, apakah saudara dalam keadaan sehat jasmani dan rohani
dan siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan hari ini?

Saksi Dodik : Ya, saya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan siap memberikan
keterangan dalam persidangan ini Yang Mulia

Hakim 2 : Pertama-tama saya akan membacakan identitas Saudara, sebagaimana


terdapat didalam BAP dan saya minta saudara menjawabnya dengan
jelas.

Nama : Muhammad Dodik


Tempat/Tanggal Lahir : Purwakarta, 7 september 1996
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 21 Tahun
Agama : ISLAM
Alamat : Kampung Warung Mekar RT. 02 RW. 03 Desa Bungursari, Kec.
Bungursari, Kab. Purwakarta.
Pekerjaan :Penjaga pos kamling
Kebangsaan : Indonesia

Hakim 2 : apakah benar?

Saksi Dodik : benar yang mulia.

Hakim 2 : Apakah Saudara tahu dan mengerti mengapa dihadirkan dalam


persidangan ini ?

Saksi Dodik : Mengerti yang mulia

Hakim 2 : Apakah saudara saksi mengenal terdakwa atau korban ?

Saksi Dodik : Saya tidak mengenal dengan terdakwa hanya mengetahui terdakwa
merupakan seorang sebrang kecamatan dan terhadap korban saya
mengenalinya

Hakim 2 : Seberapa dekat hubungan saksi dengan korban ?

Saksi Dodik : Hubungan kami cukup dekat yang mulia

Hakim 2 : Kapan dan dimana pencurian dilakukan?

Saksi Dodik : Pencurian dilakukan pada hari kamis, 21 Mei 2020 sekira pukul 02.30
WIB di Kampung Warung Mekar RT.02 RW.03 Desa Bungurasri Kec.
Bungurasri Kab. Purwakarta.
Hakim 2 : Dimana keberadaan saudara saksi saat pencurian terjadi?

Saksi Dodik : Pada saat itu saya melakukan piket jaga pos kampling

Hakim 2 : Bisa saudara jelaskan kronologi terjadinya pencurian tersebut?

Saksi Dodik : Sebelum kejadian saya beserta teman saya berpencar dari korban untuk
melakukan patroli keliling kampung. Ketika saya beserta teman saya
kembali ke pos dimana ada korban disana, kami mendapati korban
sedang dipukuli oleh orang yang tidak dikenal. Diketahui bahwa
terdakwa memukul dan mengambil barang-barang korban. Berdasarkan
keterangan korban, korban telah kehilangan telah kehilangan 1 buah HP
merk Oppo A92 dan dompet berisi uang Rp 1.000.000,- KTP, SIM dan
ATM serta pelipis dan bibir korban berdarah

Hakim 2 : Cukup Hakim Ketua

Hakim ketua : Baiklah apakah Hakim Anggota 1 ingin mengajukan pertanyaan?

Hakim 1 : Apa yang saudara lakukan setelah melihat korban ?

Saksi Dodik : Secara spontan berteriak setelah itu terdakwa berlari, kemudian
mengejarnya namun kehilangan jejak

Hakim 1 : Cukup Hakim Ketua

Hakim ketua : Saudara JPU apakah akan mengajukan pertanyaan kepada saksi Dodik?

JPU : Saya rasa cukup hakim ketua

Hakim ketua : Saudara Penasehat HukumTerdakwa apakah ada pertanyaan yang akan
diajukan kepada saksi

PH : Saya rasa cukup yang mulia

Hakim ketua : Baiklah sidang akan dilanjutkan dengan pemeriksaan saksi selanjutnya.

Hakim ketua : saudara penasihat hukum apakah ada saksi yang ingin anda hadirkan?

PH : ada 1 orang saksi yang mulia

Hakim Ketua : baik saudara Penasehat Hukum, Silahkan hadirkan saksi ke ruang
sidang

PH : Saksi Wahyu Setiawan (Memanggil Saksi) dipersilahkan memasuki


ruang sidang.
(Saksi memasuki ruang sidang)

Hakim Ketua : Silahkan Duduk!

Saksi : Terima kasih majelis hakim.

Hakim Ketua : Apakah saudara bisa berbahasa Indonesia?

Saksi : bisa yang mulia.

Hakim Ketua : Apakah saudara berada dalam keadaan sehat jasmani dan rohani?

Saksi : sehat majelis hakim

Hakim ketua : apakah saudara siap mengikuti persidangan ini?

Saksi : Siap majelis hakim

Hakim ketua : saksi ini bernama WAHYU SETIAWAN?

Saksi : benar majelis.

Hakim Ketua : Sebelum saudara saksi memberikan keterangan di persidangan ini,


apakah saudara bersedia untuk disumpah?

Saksi-saksi : Bersedia Yang Mulia.

Hakim Ketua : baiklah, kepada hakim anggota 2 untuk mengambil sumpah dari saksi
WAHYU SETIAWAN.

Hakim Anggota II : Kepada Petugas Sidang agar mengambil tempat. (Petugas Sidang
Menempatkan Al-quran tepat di atas kepala saksi).

Hakim Anggota II : Baiklah sdr saksi silahkan berdiri. Silahkan ikuti kata-kata saya,”Demi
Allah saya bersumpah bahwa saya akan menerangkan dengan
sebenarnya dan tidak lain dari yang sebenarnya” (Saksi mengucapkan
sumpah)

Panitera : (menoleh ke hakim ketua dan mengatakan bahwa pengambilan sumpah


telah selesai)

Hakim Ketua : perlu diingat saudara saksi, dalam memberikan kesaksian di


persidangan ini saudara dapat melakukannya dengan tenang, dapat
memberikan kesaksian dengan sejelas-jelasnya dan tidak usah takut,
serta saudara harus memberikan keterangan tentang apa yang saudara
dengar dan lihat sendiri tanpa ada tekana. untuk itu kami berharap
saudara dapat memberikan keterangan yang benar, karena apabila
terbukti saudara memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat
diancam dengan pidana penjara selama-lamanya 7 tahun, sebagaimana
diatur dalam pasal 242 KUHP, apakah saudara saksi mengerti?

Saksi-saksi : baik kami mengerti Yang Mulia. (bersama-sama)

Hakim Ketua : baik sidang dilanjutkan dengan pemeriksaan saksi wahyu, kepada saksi
wahyu silahkan duduk,

Hakim Ketua : Saudara Penasehat Hukum Saksi di sini sebagai apa?

PH : Saksi di sini, merupakan Saksi yang bertetangga dengan terdakwa.

Hakim Ketua : baiklah, Pertama-tama saya akan membacakan identitas Saudara,


sebagaimana terdapat didalam BAP dan saya minta saudara
menjawabnya dengan jelas.

Nama : WAHYU SETIAWAN 


Tempat/Tanggal Lahir : Purwakarta, 20 Maret 1998
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Umur : 21 Tahun
Agama : ISLAM
Alamat : Jl. Angrek no.20 Kec. Cempak Kab. purwakarta
Pekerjaan : buruh pabrik
Kebangsaan : Indonesia

Hakim Ketua : apakah benar ?

Saksi Wahyu : benar yang mulia.

Hakim ketua : Apakah saudara kenal dengan Terdakwa?

Saksi Wahyu : Iya saya kenal yang mulia, tetangga saya.

Hakim Ketua : Saudara saksi apakah saudara ada hubungan keluarga dengan
Terdakwa?

Saksi Wahyu : Tidak ada Yang Mulia

Hakim Ketua : Seberapa dekat hubungan saksi dengan Terdakwa ?

Saksi Wahyu : Hubungan saya dengan terdakwa hanya sebatas tetangga terdakwa

Hakim Ketua : Kapan dan dimana pencurian dilakukan?


Saksi Wahyu : Saya tidak mengatahui lebih tepatnya kapan dan dimana pencurian itu
dilakukan , karena saya hanya mendapati terdakwa pulang kerumah tapi
dengan keadaan tergesa-gesa. Saya tidak menaruh curiga kepada
terdakwa dan baru menyadari kalau terdakwa melakukan pencurian
ketika pagi hari mendapati terdakwa ditangkap oleh polisi dirumahnya.

Hakim : Baiklah apakah Hakim Anggota 1 ingin mengajukan pertanyaan?

Hakim 1 : Apa saudara mengetahui bahwa Terdakwa melakukan perbuatan


tersebut ?

Saksi Wahyu : Ya, saya baru mengetahuinya setelah terdakwa mendapati ditangkap
polisi dirumahnya

Hakim 1 : Cukup yang mulia

Hakim Ketua : Kepada penasehat hukum terdakwa, apakah ada pertanyaan yang ingin
di tanyakan kepada saksi?

PH.Terdakwa : Saya rasa cukup yang mulia

Hakim Ketua : Kepada Jaksa Penuntut Umum apakah ada yang ingin di tanyakan
kepada Saksi?

JPU : Ada yang mulia hakim. Kepada saudara saksi, saya bertanya,
bagaimana keseharian terdakwa di dalam lingkungan masyarakat?

Saksi Wahyu : Menurut saya, terdakwa adalah pribadi yang cukup baik di lingkungan
masyarakat, dia juga merupakan tulang punggung keluarga semenjak
ayahnya meninggal.

JPU : Apakah anda mengetahui motif terdakwa melakukan pencurian?

Saksi Wahyu : saya rasa terdakwa melakukan pencurian dikarenakan tuntutan ekonomi
pak.

JPU : Baik Yang Mulia Hakim, Pertanyaan dari kami sudah cukup.

Hakim Ketua : Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan terima
kasih, dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami
berharap saudara saksi tidak berkeberatan untuk hadir kembali di
persidangan ini,

Hakim ketua : apakah sudara terdakwa siap untuk diperiksa akan keterangannya
dengan sejujurnya?
Terdakwa : Siap, yang mulia.

Hakim ketua : saudara terdakwa, apakah keterangan saksi-saksi yang diajukan oleh
JPU dan PH saudara benarkan ?

Terdakwa : benar yang mulia, tetapi saya terpaksa melakukan hal tersebut karena
membutuhkan biaya untuk membiayai biaya hidup saya yang mulia
yang sekarang keadaan ekonomi keluarga saya menurun.

Hakim Ketua : apakah terdakwa menyesal karena sudah melakukan hal tersebut?

Terdakwa : iya saya menyesal yang mulia.

Hakim Ketua : apakah terdakwa berjanji tidak akan mengulangi perbuatan itu lagi?

Terdakwa : saya berjanji tidak akan mengulangi perbuatan itu lagi yang mulia.

Hakim Ketua : Baik, apakah hakim anggota 1 akan mengajukan pertanyaan kepada
terdakwa ?

Hakim 1 : saya rasa cukup hakim ketua

Hakim Ketua : Baik, apakah hakim anggota 2 akan mengajukan pertanyaan kepada
terdakwa ?

Hakim 2 : saya rasa cukup hakim ketua

Hakim ketua : apakah Jaksa Penuntut Umum akan mengajukan pertanyaan kepada
terdakwa ?

JPU : Ada yang mulia

Hakim Ketua : Silahkan!

JPU : Apakah saudara terdakwa memukul korban supaya korban terluka? atau
meninggal ?

Terdakwa : hanya untuk melukai saja yang mulia

JPU : Berapa kali anda melakukan pukulan?

Terdakwa : dua kali yang mulia

JPU : Apakah anda mengingat, dimana letak anda memukul korban?

Terdakwa : ingat pak, di bagian pelipis sama bibir.


JPU : Saudara terdakwa apakah sebelumnya saudara merencanakan pencurian
tersebut?

Terdakwa : Tidak pak, saya melakukan dengan spontanitas

JPU : saudara terdakwa, jika anda melakukan pencurian secara spontanitas,


mengapa anda membawa pistol mainan tersebut?

Terdakwa : Sebelum saya berangkat, saya meminjamnya dari keponakan saya di


rumah. Pistol tersebut punya keponakan saya.

JPU : Apakah saudara sebelumnya pernah melakukan pencurian?

Terdakwa : Belum pernah, ini yang pertama kalinya.

JPU : Baik saya rasa cukup hakim ketua

Hakim : apakah PH akan mengajukan pertanyaan kepada terdakwa ?

PH : Ada yang mulia hakim, terima kasih. Saudara terdakwa saat anda
dimintai keterangan apakah anda sudah memberikan atau mengatakan
keterangan dengan sejujur-jujurnya?

Terdakwa : Iya pak, saya sudah mengatakan dengan sejujur-jujurnya.

PH : Saudara terdakwa, saat anda memberikan keterangan, apakah anda


sudah mengakui perbuatan anda?

Terdakwa : Sudah pak, saya sudah mengakui dan menceritakan kronologinya


kepada petugas.

PH : Apakah saudara terdakwa mengetahui akibat hukum dari tindakan


saudara?

Terdakwa : iya pak, saya mengetahui

PH : Baik yang mulia hakim, pertanyaan dari kami cukup.

Hakim : Baik, Apakah JPU masih ada bukti lain yang akan diajukan?

JPU : Belum majelis hakim, kami meminta waktu 7 hari untuk menyusun
surat tuntutan

Hakim : 7 hari dari sekarang tanggal berapa panitera ?

Panitera : Tanggal 10 Agustus 2020 Majelis Hakim


Hakim : Baiklah, karena JPU belum siap dengan surat tuntutannya, maka sidang
hari ini ditunda dan akan dilanjutkan kembali pada tanggal 10 bulan
Agustus tahun 2020, dengan Acara Pembacaan Memori Tuntutan dan
Pembelaan (pledoi)

Hakim Ketua : Baiklah, sidang selanjutnya akan dilaksanakan minggu depan untuk
agenda pembacaan tuntutan. (Ketok Palu 2X).

Dialog Hakim Sidang Pembacaan Tuntutan dan Pledoi

Hakim         : Sidang lanjutan majelis hakim Pengadilan Negeri Purwakarta yang memeriksa
dan mengadili perkara pidana No. Reg: 20/Pdn.B/2020/PN.PWK. Tanggal 10 bulan Agustus
tahun 2020 terhadap APRIL, dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum (ketuk palu 1X).

Hakim         : Mengingat telah dilewatinya acara Pembuktian, maka agenda sidang hari ini
adalah pembacaan Memori Tuntutan dari JPU dan Pledoi dari Penasehat Hukum Terdakwa.

Hakim         : Kepada pihak JPU apakah telah siap dengan Memori Tuntutannya?

JPU             : Siap Majelis Hakim

Hakim         : Apakah pihak Penasehat Hukum terdakwa telah diberikan salinannya?

JPU             : sudah majelis hakim

Hakim         : silahkan saudara bacakan memori tuntutan saudara!

JPU             : (membaca memori tuntutan)

Hakim : Apakah Pihak PH mempunyai sanggahan/nota pembelaan terhadap tuntutan


yang telah di bacakan oleh JPU?

PH : Ada yang mulia

Hakim         : Kepada pihak Penasehat Hukum terdakwa apakah telah siap dengan pledoinya?

PH        : Siap Hakim ketua

Hakim         : Apakah pihak JPU telah diberikan salinannya?

PH        : Sudah Hakim ketua

Hakim         : Baik,  silahkan saudara bacakan memori Pledoi saudara!

PH        :  (membacakan memori pledoi) baik, yang mulai


Hakim         : Kepada pihak JPU apakah masih ada hal lain yang ingin disampaikan sebagai
tambahan? (jika adaa dipersilahkan)

JPU             : baik terima kasih majelis hakim, kami tidak mengajukan Replik dan kami tetap
pada tuntutan kami majelis hakim.

Hakim         : Kepada pihak Penasehat Hukum Terdakwa apakah masih ada hal lain yang ingin
disampaikan sebagai tambahan? (jika ada dipersilahkan).

PH        : tidak ada hakim ketua

Hakim         : Mengingat telah diselesaikannya Acara penbacaan memori Tuntutan dari JPU
dan Pledoi dari Penasehat Hukum Terdakwa, maka sidang ditunda dan akan dilanjutkan kembali
pada tanggal 24 bulan Agustus 2020, dengan Acara Keputusan Majelis Hakim (ketuk palu 1X).

Dialog Hakim Sidang Acara Putusan Majelis Hakim


24 Agustus 2020
Hakim Ketua : Sidang Pengadilan Negeri Surabaya yang memeriksa dan mengadili perkara
pidana tingkat pertama, dengan Nomor Register Perkara :
20/Pdn.B/2020/PN.PWK, atas nama terdakwa Eman, saya nyatakan dibuka
dan terbuka untuk umum (ketuk palu 3x)
Hakim Ketua : Kepada Saudara Jaksa Penuntut Umum harap menghadirkan Terdakwa
dimuka sidang.
JPU : Baik yang mulia Terdakwa EMAN dipersilahkan memasuki ruang sidang.

(Terdakwa memasuki ruang sidang sambil memberi hormat kepada Majelis Hakim
dengan menganggukkan kepala).

Hakim Ketua : (mempersilahkan Terdakwa untuk duduk)... Silahkan duduk!!


Saudara Terdakwa, apakah Saudara dalam keadaan sehat ?
Terdakwa             : Sehat yang mulia.
Hakim Ketua    : Apakah saudara sudah siap mendengarkan putusan hari ini ?
Terdakwa         : Siap yang mulia.
Hakim ketua     : Baik, sesuai dengan agenda, sidang hari ini adalah PEMBACAAN
PUTUSAN dan Kepada saudara terdakwa, JPU dan PH agar menyimak
dan mendengarkan putusan ini dengan seksama.

                           (MEMBACAKAN PUTUSAN AKHIR). KETUK PALU 1X

Hakim ketua :  Apakah saudara terdakwa, JPU dan PH, sudah mengerti dengan
putusan ini?
Terdakwa : Iya Mengerti yang mulia
JPU : Iya Mengerti yang mulia.
PH : Iya Mengerti yang mulia, akan tetapi saya selaku penasehat hukum dari
terdakwa ingin mengajukan upaya hukum banding atas putusan yang
sudah dijatuhkan oleh hakim
H. Ketua : Baik. Kepada para pihak yang merasa berkeberatan terhadap isi putusan
ini dapat mengajukan upaya hukum banding dalam waktu 7 (tujuh) hari
sesudah putusan ini dibacakan. Demikian sidang pada hari ini
dinyatakan ditutup! (Ketok Palu 3X)

Anda mungkin juga menyukai