Anda di halaman 1dari 32

Naskah Sidang Peradilan Semu Pidana

Sidang I
Pembacaan Dakwaan

Panitera : Majelis Hakim memasuki ruang sidang, hadirin dimohon berdiri. (setelah
hakim duduk, hadirin dipersilahkan duduk kembali panitera menyerahkan berita acara
kepada majelis hakim).

Hakim Ketua : Sidang Perkara Pidana Pengadilan Negeri Denpasar yang


memeriksa dan mengadili perkara pidana Nomor 1112Pid.B/2023/PN DPS, atas nama
Terdakwa ARIE FATMASWARI dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum, (Ketuk palu 3
kali).

Penuntut Umum apakah Terdakwa sudah siap? kepada penuntut umum dipersilahkan untuk
menghadirkan terdakwa ke ruang sidang.

JPU : Saudara terdakwa, dipersilahkan masuk dalam ruang


persidangan (terdakwa dalam keadaan bebas dan didampingi kuasa hukumnya)

Hakim Ketua : Baiklah Saya Akan Menanyakan Identitas Saudara sebagaimana


yang telah terdapat didalam BAP:

Nama Lengkap : ARIE FATMASWARI


Tempat Lahir : Bogor
Umur/Tanggal Lahir : 20 Tahun, 06 januari 2004
Jenis Kelamin : Perempuan
Kebangsaan : Indonesia
Tempat tinggal : jl. Sedap malam gg. Rampai IX B no. 8, Kesiman Denpasar timur
Agama : Islam
Pekerjaan : Wira Swasta
Pendidikan : SMA

Hakim Ketua : Saudara terdakwa, apakah saudara dalam keadaan sehat, baik
jasmani maupun rohani dan siap mengikuti persidangan hari ini?

Terdakwa : Ya, saya dalam keadaan sehat baik jasmani maupun rohani dan
saya siap mengikuti persidangan hari ini.

Hakim Ketua : Saudara Terdakwa, saudara oleh penunutut umum di dakwa


melakukan tindak pidana Penganiayaan yang mengakibatkan kematian dengan
Pemberatan Pasal 351 ayat (3) KUHP , apakah saat ini saudara di dampingi oleh penasehat
hukum saudara?

Terdakwa : Ya, saat ini saya didampingi oleh penasehat hukum saya. Yaitu
saudari (SONIA)

Hakim Ketua : Betul beliau penasehat hukum saudara ?

Terdakwa : Betuk Yang Mulia

Hakim Ketua : Saudara penasehat hukum, apakah saudara membawa surat


kuasa khusus dari terdakwa dan kartu Advokat saudara? Jika ada mohon ditunjukkan.

PH Terdakwa : Ya, Majelis Hakim yang terhormat, kami membawanya (PH


menunjukkan surat kuasa dan surat tugas pada Majelis Hakim / serta surat kuasa dan
kartu Advokatnya di tinggalkan di meja Hakim)

Hakim Ketua : (Setelah hakim ketua menerima kedua surat tersebut,


kemudian menunjukkkan pada Hakim 1 dan 2 dan menunjukan kepada Penuntut Umum
Untuk memeriksa)

Hakim Ketua : Baiklah, kepada saudara Jaksa penuntut umum, apakah sudah
siap membacakan dakwaannya?

JPU : Sudah siap Majelis Hakim yang terhormat.

Hakim Ketua : Baiklah silakan dibacakan saudara Jaksa Penuntut Umum.

JPU : (membacakan dakwaannya sambil berdiri)

Hakim Ketua : Baik saudara terdakwa, Apakah saudara terdakwa mengerti


dengan dakwaan yang dibacakan oleh Jaksa penuntut umum?

Terdakwa : Saya mengerti Yang Mulia.

Hakim Ketua : Apakah saudara akan mengajukan eksepsi terhadap dakwaan


Jaksa penuntut umum?

Terdakwa : Majelis Hakim yang terhormat, kami tidak mengajukan eksepsi, oleh karena
terdakwa sudah memahami dakwaan tersebut Yang Mulia.
Hakim Ketua : Baik, karena Penasehat Hukum tidak mengajukan eksepsi maka
sidang kita lanjutkan dengan pemeriksaan barang bukti dan saksi – saksi kepada jaksa
penuntut umum apakah telah siap dengan barang bukti dan saksi – saksinya?

JPU : Majelis Hakim yang terhormat, kami akan mengajukan alat bukti
dan saksi-saksi, namun pada persidangan ini kami belum siap untuk itu kami mohon agar
persidangan ini bisa ditunda Yang Mulia.

Hakim Ketua : Apakah Penasehat Hukum terdakwa setuju sidang ini untuk
ditunda.

PH Terdkwa : Kami setuju Majelis hakim.

Hakim Ketua : (Berdiskusi Sejenak dengan Hakim Ang.I dan Hakim


Ang.2) Baiklah, sidang hari ini ditunda dan dilanjutkan pada hari Rabu tanggal 29 Nov 2017,
pukul 09.00 WITA dengan agenda Acara pemeriksaan alat bukti dan saksi-saksi kepada Jaksa
penuntut umum agar menghadapkan kembali terdakwa dan menghadirkan alat bukti dan
saksi-saksi pada persidangan berikut. Dengan demikian maka sidang dinyatakan ditunda dan
ditutup (Ketua mengetuk palu 3 kali).
Sidang II Lanjutan
(Pemeriksaan Alat Bukti dan Keterangan Saksi – Saksi)

Hakim Ketua : Sidang Lanjutan Perkara Pidana PN Denpasar yang memeriksa


dan mengadili perkara pidana Nomor 1112Pid.B/2023/PN DPS, atas nama
Terdakwa ADELVY RESI SETIA dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum, (Ketuk palu 3
kali).

Hakim Ketua : Sesuai berita acara sidang yang lalu, maka sidang hari ini adalah
pemeriksaan alat bukti dan saksi – saksi, saudara JPU, apakah alat bukti dan saksi – saksi
sudah siap dihadirkan di persidangan ini?

JPU : Sudah siap Yang Mulia.

Hakim Ketua : Saudara Terdakwa dipersilahkan mengambil tempat disamping


penasehat hukumnya (Terdakwa pindah duduk disamping penasehat hukumnya)

Hakim Ketua : Baik selanjutnya ada berapa orang saksi yang akan dihadirkan di
persidangan ini Jaksa Penuntut Umum?

JPU : 2 orang saksi Yang Mulia

Hakim Ketua : Silahkan dihadirkan para saksinya

JPU : Baik Yang Mulia

Petugas mohon hadirkan Saksi I atas nama YOGA ke persidangan

Petugas Sidang : (Memanggil Saksi) Saksi atas nama YOGA di persilahkan


memasuki ruang sidang.

Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penuntut Umum Saksi di sini sebagai apa?

JPU : Saksi di sini, merupakan Saksi Yang Mulia

Hakim Ketua : Baiklah, Saudara Saksi, apakah saudara dalam keadaan sehat
jasmani dan rohani dan siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan hari ini ?
Saksi I : Ya, saya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan siap
memberikan keterangan dalam persidangan ini Yang Mulia

Hakim Ketua : Baiklah, pertama-tama saya akan menanyakan identitas Saudara,


sebagaimana terdapat didalam BAP dan saya minta saudara menjawabnya dengan jelas.

SAKSI I
N a m a : Yoga
Tempat/Tanggal Lahir : Darmasaba 23 November 2000
Jenis Kelamin : Laki - Laki
U m u r : 23
Agama : Hindu
Alamat : Jalan Raya Darmasaba
Pekerjaan : Pegawai di Hotel Nusa Indah
Kebangsaan : Indonesia

SAKSI II
N a m a : Rio
Tempat/Tanggal Lahir : Denpasar, 6 Januari 1999
Jenis Kelamin : Laki - Laki
U m u r : 24
Agama : Hindu
Alamat : Jalan Ahmad Yani Utara, Peguyangan
Pekerjaan : Pegawai di Hotel Nusa Indah
Kebangsaan : Indonesia

Hakim Ketua : (Hakim Anggota I menyerahkan KTP kepada Panitera pengganti)


Baiklah sebelum saudara memberikan keterangan di persidangan ini, menurut Undang-
Undang saudara harus bersumpah atau berjanji terlebih dahulu untuk itu saudara bersedia
disumpah atau berjanji ?

Saksi I : Saya bersedia disumpah Yang Mulia

Hakim Ketua : Kepada Petugas Rohaniawan agar mengambil tempat.

Hakim Ang. I : (Silakan berdiri) Saudara ikut kata-kata saya, ”Saya berjanji bahwa
saya sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang benar dan tidak
lain dari yang sebenarnya” (silahkan duduk, kepada Rohaniawan silahkan kembali
ketempat)

Hakim Ketua : Saudara Saksi telah berjanji menurut Agama yang saudara anut,
untuk itu kami berharap saudara dapat memberikan keterangan yang benar, karena apabila
terbukti saudara memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat diancam dengan
pidana penjara selama-lamanya 7 tahun, sebagaimana diatur dalam pasal 242 KUHP,
Apakah saudara saksi mengerti?

Saksi I : Saya mengerti Yang Mulia

Hakim Ketua : Saudara kenal dengan Terdakwa ?

Saksi I ` : Tidak Yang Mulia

Hakim Ketua : Saudara Saksi apakah mengetahui terkait perkara apa


saudara diperiksa dalam persidangan ini?

Saksi I : Saya mengetahuinya Yang Mulia , terkait pembunuhan


yang terjadi di Hotel Nusa Indah yang mulia.

Hakim Ketua : Saudara Saksi tahu dari mana bahwa telah terjadi
peristiwa ini?

Saksi I : Saya mengetahuinya pada saat saya mengecek kamar di


hotel saat waktunya korban check out Yang Mulia

Hakim Ketua : Bagaimana reaksi saudara setelah mengetahui kondisi


kamar yang saudara periksa?

Saksi I : Saya panik, dan ketakutan dan mau mencari siapa yang
melakukan perbuatan pembunuhan di kamar ini

Hakim Ketua : Baik Coba sudara jelaskan, saat saudara mengetahui


pembunuhan yang terjadi di kamar yang saudara periksa?

Saksi I : Pada saat itu waktu sudah menunjukkan untuk korban check out. Jadi
saya mengetuk kamar korban untuk mengingatkan jam check out dan membereskan kamar,
saya mengetuk pintu namun tidak ada jawaban dari dalam kamar, kemudian saya pergi ke
lobby untuk mengambil beberapa peralatan kebersihan. Kemudian saya kembali mengetuk
kamar terdakwa namun tidak ada juga jawaban dari dalam. Saya pun membuka kamar
dengan kunci cadangan dan saya pun terkejut dan panik menemukan korban dengan
kondisi tidak bernyawa.
Hakim Ketua : Baik saudara Saksi RIO (Saksi II) apakah benar yang dijelaskan oleh
saudara YOGA itu sesuai dengan peristiwa yang terjadi saat itu?

Saksi II : Benar yang mulia

Hakim Ketua : Baik saudara Jaksa Penuntut Umum silahkan serahkan barang
bukti ke Majelis Hakim.

JPU : Baik Majelis Hakim yang terhormat (JPU maju membawa Barang
Bukti ke meja Hakim)

Hakim Ketua : Apakah benar barang ini adalah barang yang saudara lihat saat di
TKP?

Berupa : Satu buah ikat pinggang dan Pecahan botol parfum

Saksi : Iya benar Yang Mulia, barang tersebut yang saya jumpai saat di

kamar korban.

Hakim Ketua : (Baik) Saudara Jaksa Penuntut Umum, Silahkan untuk


mengajukan pertanyaan.

JPU I : Baik Terimakasih Yang Mulia, Saudara saksi, apakah saudara bisa
menjelaskan lebih detail apa yang saudara lakukan saat menemukan korban di kamar?

Saksi Korban : Bisa pak Pak, Jadi Pada saat itu waktu sudah menunjukkan pukul
12.00 WITA jadi sudah waktunya untuk korban check out. Jadi saya mengetuk kamar korban
untuk mengingatkan jam check out dan membereskan kamar, saya mengetuk pintu namun
tidak ada jawaban dari dalam kamar, kemudian saya pergi ke lobby untuk mengambil
beberapa peralatan kebersihan. Kemudian saya kembali mengetuk kamar terdakwa namun
tidak ada juga jawaban dari dalam. Saya pun membuka kamar dengan kunci cadangan dan
saya pun terkejut dan panik menemukan korban dengan kondisi tidak bernyawa.

Karena panik sayapun Kembali ke lobby dan menemui saudara Rio (Saksi II), saya pun
menceritakan apa yang saya lihat di kamar. Saudara Rio pun segera menghubungi pihak
kepolisian untuk melaporkan kejadian tersebut. Pada pukul 12.40 WITA petugas kepolisian
datang setelah menerima laporan dari saksi RIO. Bahwa segera dilakukan pengamanan TKP
oleh pihak kepolisian. Dan akhirnya pada pukul 13.40 WITA jasad korban dibawa ke RS
Sanglah untuk diotopsi

JPU I : Saudara saksi, Apakah benar anda menemukan barang barang


bukti tersebut

Saksi Korban : Iya Pak, Saat itu saya menemukan dan terdapat sebuah botol
parfum pecah dan sebuah ikat pinggang dengan kondisi leher korban yang masih terlilit ikat
pinggang.

JPU : Baik Yang Mulia, pertanyaan dari kami cukup.

Hakim Ketua : Kepada penasehat hukum terdakwa, apakah ada pertanyaan


yang ingin di tanyakan kepada saksi?

PH.Terdakwa : Ada Yang Mulia. Terimakasih

PH.Terdakwa : Kepada Saudara saksi, ingin saya tanyakan, kapan anda


menyadari sepeda motor anda itu telah hilang atau dicuri?

Saksi Korban : Pada saat itu sekitar pukul 04.30 pagi saya hendak pergi untuk
sembahyang dan saya sudah mendapatkan bahwa motor scopy saya sudah tidak ada
ditempatnya.

PH.Terdakwa : Pada saat anda mendapati sepeda motor scoopy anda tidak ada

pada tempatnya anda juga mendapati gembok anda terbuka

apakah pada malam sebelumya pintu gerbang anda sudah benar-

benar terkunci?

Saksi Korban : Benar, sebelum tidur saya selalu mengunci pintu gerbang untuk
menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

PH.Terdakwa : Saudara saksi Saya tanyakan lagi, disaat penangkapan ditemukan


plat dengan Nomor Polisi BK 5541 AEM, apakah benar itu plat nomor sepeda motor anda
yang hilang?
Saksi Korban : Benar Pak, motor Honda Scoopy dengan Nomor Polisi BK 5541
AEM itu milik saya.

PH.Terdakwa : Apa benar gembok rusak dan rantai hilang pada saat anda
menyadari sepeda motor anda hilang?

Saksi Korban : Benar, gembok gerbang rusak dan rantai pada gembok hilang
pada saat saya menyadari honda scopy saya telah hilang.

PH.Terdakwa : Baik, pertanyaan dari kami untuk sementara cukup Majelis


Hakim.

Hakim Ketua : (Baik) Silahkan Hakim Anggota I, pertanyaan untuk Saudara


Saksi?

Hakim Anggota I : Terimakasih Pak Ketua,

Saudara saksi apakah saudara sempat mencari keterangan atau


informasi kepada kerabat atau tetangga saudara terkait hilangnya sepeda motor saudara?

Saksi Korban : Ya bu, saya sempat bertanya kepada tetangga saya, namun tidak
ada yang mengetahui informasi terkait hilangnya sepeda motor saya.

Hakim Anggota I : Baik Cukup Yang Mulia.

Hakim Ketua : Silahkan Hakim Anggota II Apakah ada pertanyaan untuk Saudara
Saksi?

Hakim Anggota II : Tidak, Saya Rasa Cukup Yang Mulia.

Hakim Ketua : Kepada Jaksa Penuntut Umum apakah ada yang ingin di tanyakan
lagi kepada Saksi?

JPU : Tidak ada Yang Mulia

Hakim Ketua : saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari saudara


saksi ?

Terdakwa : Benar Yang Mulia.


Hakim Ketua : Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan
terima kasih, dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami berharap
saudara saksi tidak berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan ini, silahkan saudara
saksi dapat menuju tempat yang telah disediakan dan jangan bercakap-cakap dengan saksi
atau ahli lainnya.

Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penutut Umum silahkan hadirkan Saksi berikut.

JPU : Baik Yang Mulia

Petugas Mohon Hadirkan Saksi II atas nama RIO ke Persidangan !

Petugas Sidang : (Memanggil Saksi) Saksi atas nama KADEK ADI ERAWAN di
persilahkan memasuki ruang Sidang.

Hakim Ketua : Saudara Saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan siap
untuk memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini?

Saksi II : Ya Yang Mulia, saya sehat dan siap memberikan keterangan dalam
persidangan ini

Hakim Ketua : Baiklah, bisa lihat kartu identitas saudara berupa(KTP)?

Saksi III : (maju dan memberikan kartu identitasnya ke Yang Mulia)

Hakim Ketua : Baiklah, pertama-tama saya akan menanyakan identitas dari


saudara dan saya minta saudara menjawabnya dengan jelas.

N a m a : KADEK ADI ERAWAN

Tempat tanggal lahir : Singaraja / 07 September 1993

Jenis Kelamin : Laki-Laki

U m u r : 24 Tahun

Agama : Hindu

Alamat : Asrama Polisi Kreneng Blok P


Pekerjaan : Polri

Kebangsaan : Indonesia

Hakim Ketua : (Hakim Anggota I menyerahka KTP kepada Panitera pengganti)


Baiklah sebelum saudara memberikan keterangan di persidangan ini menurut UU, saudara
harus disumpah atau berjanji, untuk itu saudara bersedia disumpah atau berjanji?

Saksi : Saya Bersumpah BaYang Mulia

Hakim Ketua : Kepada Rohaniawan dipersilahkan untuk mengambil tempat

Hakim Ang. I : (Silahkan Berdiri) Saudara ikuti kata-kata saya, “Saya bersumpah
bahwa saya sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang benar dan
tidak lain dari yang sebenarnya”, (silahkan duduk, kepada Rohaniawan silahkan kembali
ketempat)

Hakim Ketua : Saudara saksi telah bersumpah menurut agama yang saudara
anut, untuk itu kami berharap saudara dapat meberikan keterangan yang benar, karena
apabila terbukti saudara memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat diancam
dengan pidana penjara selama-lamanya 7 tahun sebagaimana diatur dalam pasal 242 KUHP,
Apakah saudara saksi mengerti ?

Saksi II : Saya mengerti BaYang Mulia

Hakim Ketua : Saudara Saksi, Apakah saudara kenal dengan Terdakwa?

Saksi II : Ya Yang Mulia,

Hakim Ketua : Saudara Saksi, apakah saudara ada hubungan keluarga dengan
Terdakwa?

Saksi II : Tidak, Yang Mulia.

Hakim Ketua : Saudara Saksi, Mengertikah saudara mengapa dimintai


keterangan sebagai saksi dipersidangan ini?

Saksi II : Mengerti Yang Mulia, Terkait penangkapan yang saya lakukan


pada tanggal 5 juli 2017.
Hakim Ketua : Baik. Silahkan Penuntut Umum apakah ada pertanyaan yang
akan diajukan kepada saksi?

JPU : Ada Yang Mulia, Apakah benar anda yang melakukan


penangkapan terhadap saudara terdakwa?

Saksi II : Iya Pak, saya bersama rekan saya satu regu piket yang melakukan
penangkapan terhadap terdakwa.

JPU : Kapan saudara melakukan penangkapan terhadap terdakwa?

Saksi II : Saya melakukan penangkapan bersama rekan saya tepatnya pada


hari hari rabu 5 juli 2017.

JPU : Dimana saudara melakukan penangkapan terhadap terdakwa?

Saksi II : Penangkapan dilakukan dikediaman terdakwa.

JPU : Apakah saat melakukan penangkapan terdakwa melakukan


perlawanan atau mencoba melarikan diri?

Saksi II : Tidak, pada saat itu karena terdakwa sudah kami kepung maka
tidak dapat melarikan diri.

JPU : Baik cukup Yang Mulia pertanyaan dari kami

Hakim Ketua : Baik saudara JPU, selanjutnya kepada saudara Penasehat Hukum
Terdakwa apakah ada yang perlu ditanyakan?

Penasehat Hukum : Ada, Yang Mulia, baik Saudara Saksi, Darimana anda mengetahui
bahwa saudara yustus yang melakukan pencurian?

Saksi II : Kami bersama rekan mendapatkan informasi dari masyarakat

bahwa dirumah tersebut banyak onderdil sepeda motor yang sudah dibongkar.

Penasehat Hukum : Apakah ada barang bukti yang saudara temukan di TKP?

Saksi II : Iya Pak, kami mengamakan nomor plat kendaraan dan 1 buah
obeng yang digunakan terdakwa melakukan pencurian tersebut.
Penasehat Hukum : Darimana anda tahu bahwa obeng tersebut merupakan
barang bukti yang digunakan untuk melakukan pencurian?

Saksi II : Saya bersama rekan mengetahui dari pengakuan terdakwa pada


saat melakukan penangkapan.

Penasehat Hukum : Apakah benar saudara terdakwa telah mengaku yang melakukan
pencurian tersebut?

Saksi II : Benar Pak, Pada saat penangkapan saudara terdakwa sudah


mengakui perbuatanya.

Penasihat Hukum : Apa saja yang saudara terdakwa akui kepada saudara?

Saksi II : Saudara terdakwa mengakui sudah beberapa kali melakukan


pencurian sepeda motor salah satunya, Honda Scopy DK 5541 AEM, Dan alat yang
digunakan untuk pencurian adalah satu buah obeng.

Penasehat Hukum : Baik Yang Mulia, pertanyaan dari saya cukup.

Hakim Ketua : Selanjutnya pada Hakim Anggota I, apakah ada pertanyaan?

Hakim Anggota I : Tidak, Pak Ketua.

Hakim Ketua : Hakim Anggota II, apakah ada pertanyaan?

Hakim Anggota II : Terimakasih Pak Ketua, Saudara saksi, apakah saat melakukan
penangkapan terdakwa hanya seorang diri di lokasi ?

Saksi Korban : Ya, pada saat itu terdakwa seorang diri sedang beristirahat.

Hakim Anggota II : Baik Cukup Yang Mulia.

Hakim Ketua : Kepada Jaksa penuntut umum, apakah ada yang ingin di
tanyakan lagi kepada Saksi?

JPU : Tidak ada Yang Mulia


Hakim Ketua : Baik Saudara saksi, apakah saudara saksi akan menambahkan
keterangan yang saudara ketahui lagi?

Saksi II : Baik, untuk sementara cukup Yang Mulia keterangan dari saya.

Hakim Ketua : Saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari saudara


saksi?

Terdakwa : Benar Yang Mulia

Hakim Ketua : Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan
terima kasih, dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami berharap
saudara saksi tidak berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan ini, silahkan saudara
saksi dapat menuju tempat yang telah disediakan dan jangan bercakap-cakap dengan saksi
atau ahli lainnya.

Hakim Ketua : Saudara JPU silahkan dihadirkan Saksi ke III ke ruang


persidangan!

JPU : Baik Yang Mulia. Petugas Mohon hadirkan Saksi III atas nama Meri
Kristiani ke persidangan!

Petugas Sidang : Saksi atas nama Meri Kristiani di persilahkan memasuki Ruang
Sidang

Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan siap
untuk memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini?

Saksi III : Ya, saya sehat jasmani dan rohani, dan siap memberikan
keterangan dalam persidangan ini Yang Mulia.

Hakim Ketua : Baiklah, bisa lihat kartu identitas saudara berupa (KTP)?

Saksi III : (maju dan memberikan kartu identitasnya ke Yang Mulia)

Hakim Ketua : Baiklah, saudara saksi pertama-tama saya akan menanyakan


identitas diri saudara dan saya minta saudara menjawabnya dengan jelas.

Nama : Ketut Meri Cristiani

Tempat tanggal lahir : Denpasar / 25 Desember 1990


Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 27 Tahun

Agama : Hindu

Alamat : Jln Pulau Moyo Perumahan

Telkom No 3A Denpasar

Pekerjaan : Penyidik Polri

Kebangsaan : Indonesia

Hakim Ketua : (Hakim Anggota menyerahkan KTP kepada Panitera pengganti)

Hakim Ketua : Baiklah sebelum saudara memberikan keterangan di persidangan


ini menurut UU, saudara harus bersumpah atau berjanji, untuk itu saudara bersedia
disumpah atau berjanji?

Saksi III : Saya besumpah BaYang Mulia

Hakim Ketua : Kepada petugas Rohaniawan dipersilahkan untuk mengambil


tempat

Hakim Ang. I : (Silahkan Berdiri) Saudara ikut kata-kata saya, saya bersumpah
bahwa saya sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang benar dan
tidak lain dari yang sebenarnya (silahkan duduk, kepada Rohaniawan silahkan kembali
ketempat)

Hakim Ketua : Saudara Saksi telah berjanji menurut agama yang saudara anut,
untuk itu kami berharap saudara dapat memberikan keterangan yang benar, karena apabila
terbukti saudara memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat diancam dengan
pidana penjara selama-lamanya 7 tahun sebagaimana diatur dalam pasal 242 KUHP, apakah
saudara saksi mengerti?

Saksi III : Saya mengerti BaYang Mulia

Hakim Ketua : Apakah Saudara mengenal Terdakwa

Saksi III : Ya, Yang Mulia saya mengenal Terdakwa.


Hakim Ketua : Saudara saksi, mengertikah saudara mengapa dimintai
keterangan sebagai saksi dipersidangan ini ?

Saksi III : Ya, saya mengerti Yang Mulia , sehubungan dengan telah
terjadinya tindak pidana pencurian dan penyidikan yang saya lakukan terhadap terdakwa.

Hakim Ketua : Baik. Silahkan Jaksa Penuntut umum untuk mengajukan


pertanyaan.

JPU : Baik Terimakasih Yang Mulia,

baik saudara saksi, apakah benar saudara yang melakukan


pemeriksaan terhadap terdakwa?

Saksi III : benar Bu, saya yang melakukan pemeriksaan.

JPU : apakah dalam proses pemeriksaan anda melakukan penekanan


dan paksaan?

Saksi III : tidak Bu, kami tidak ada mlakukan penekanan dan pemaksaan
dalam pemeriksaan, kami melakukan pemeriksaan sesuai dengan SOP yang berlaku.

JPU : Yang Mulia pertanyaan dari kami cukup.

Hakim ketua : (Baik saudara Jaksa Penuntut Umum) selanjutnya Penasehat


Hukum Terdakwa apakah ada yang perlu dipertanyakan ?

1. Terdakwa : Iya ada Majelis Hakim yang terhormat.

Hakim ketua : Silahkan Penasehat Hukum Terdakwa.

1. Terdakwa : Baik saudara saksi, kapan anda melakukan pemeriksaan terhadap terdakwa?

Saksi III : Ya Pak, Saya yang melakukan pemeriksaan terhadap terdakwa


pada hari kamis tanggal 6 juli 2017.

1. PH. Terdakwa : Apakah saat melakukan pemeriksaan terdakwa sudah memberikan


keterangan yang sebenarnya dan tidak melakukan intervensi?

Saksi III : Iya Pak, saudara terdakwa sudah memberikan keterangan dengan
benar dan tanpa intervensi.
1. PH. Terdakwa : Apakah saat melakukan penyidikan terdakwa telah mengakui
perbuatannya?

Saksi III : Iya Pak, Dalam BAP sudah tercantum bahwa terdakwa telah
mengakui perbuatannya.

1. Terdakwa : Baik Majelis Hakim, pertanyaan dari kami cukup.

Hakim Ketua : Baik, saudara Hakim Anggota I, apakah ada yang perlu
ditanyakan kepada Saudara Saksi?

Hakim Anggota I : Tidak Pak Ketua.

Hakim Ketua : Saudara Hakim Anggota II apakah ada yang perlu dipertanyakan
kepada Saksi?

Hakim Anggota II : Tidak Pak Ketua.

Hakim ketua : Kepada JPU apakah masih ada yang ingin di tanyaka kepada
Saksi?

JPU : Tidak ada lagi Majelis Hakim.

Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah saudara saksi ingin menambahkan


keterangan saudara lagi ?

Saksi III : Cukup Yang Mulia

Hakim Ketua : Saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari


saudara saksi?

Terdakwa : Ya, benar Yang Mulia.

Hakim Ketua : Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan
terima kasih, dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami berharap
saudara saksi tidak berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan ini, silahkan saudara
saksi dapat menuju tempat yang telah disediakan dan jangan bercakap-cakap dengan saksi
atau ahli lainnya.

Hakim Ketua : Saudara JPU apakah masih ada saksi yang ingin diajukan di
persidangan ini lagi ?
JPU : Tidak ada, Yang Mulia.

Hakim Ketua : Selanjutnya kepada PH.Terdakwa apakah ada saksi yang di


hadirkan untuk meringankan terdakwa?

PH.Terdakwa : Iya kami akan menghadirkan 2 orang saksi Yang Mulia.

Hakim Ketua : Apakah saksi sudah siap?

PH.Terdakwa : Sudah Yang Mulia

Hakim Ketua : Baik silahkan hadirkan saksi pertama kedalam ruang


persidangan.

PH.Terdakwa : Baik, Yang Mulia Mohon ijin untuk menghadirkan saksi atas nama
Stefani Muliati ke dalam ruang persidangan.

Hakim Ketua : Petugas Silahkan hadirkan saksi atas nama Stefani Muliati ke
dalam ruang persidangan.

Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan siap
untuk memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini?

Saksi I (PH) : Ya, saya sehat jasmani dan rohani, dan siap memberikan
keterangan dalam persidangan ini Yang Mulia.

Hakim Ketua : Baiklah, bisa lihat kartu identitas saudara berupa (KTP)?

Saksi I (PH) : (maju dan memberikan kartu identitasnya ke Yang Mulia)

Hakim Ketua : Baiklah, saudara saksi pertama-tama saya akan menanyakan


identitas diri saudara dan saya minta saudara menjawabnya dengan jelas.

Nama : Stefani Muliati

Tempat tanggal lahir : Ruteng/20 September 1995

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 22 Tahun
Agama : Katolik

Alamat : Jln Kenyeri 16 Denpasar

Pekerjaan : Pedagang

Kebangsaan : Indonesia

Hakim Ketua : (Hakim Anggota menyerahkan KTP kepada Panitera pengganti)

Hakim Ketua : Baiklah sebelum saudara memberikan keterangan di persidangan


ini menurut UU, saudara harus bersumpah atau berjanji, untuk itu saudara bersedia
disumpah atau berjanji?

Saksi I (PH) : Saya besumpah BaYang Mulia

Hakim Ketua : Kepada petugas Rohaniawan dipersilahkan untuk mengambil


tempat

Hakim Ang. I : (Silahkan Berdiri) Saudara ikut kata-kata saya, saya bersumpah
bahwa saya sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang benar dan
tidak lain dari yang sebenarnya (silahkan duduk, kepada Rohaniawan silahkan kembali
ketempat)

Hakim Ketua : Saudara Saksi telah berjanji menurut agama yang saudara anut,
untuk itu kami berharap saudara dapat memberikan keterangan yang benar, karena apabila
terbukti saudara memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat diancam dengan
pidana penjara selama-lamanya 7 tahun sebagaimana diatur dalam pasal 242 KUHP, apakah
saudara saksi mengerti?

Saksi I (PH) : Saya mengerti BaYang Mulia

Hakim Ketua : Apakah Saudara mengenal Terdakwa

Saksi I (PH) : Ya, Yang Mulia saya mengenal Terdakwa.

Hakim Ketua : Apakah Saudara memiliki hubungan darah dengan terdakwa?

Saksi I (PH) : Tidak Pak, saya hanya sebagai pedagang di komplek perumahan
kenyeri gang X yang kebetulan berdekatan dengan rumah terdakwa.
Hakim Ketua : Baik. Silahkan Penasihat Hukum untuk mengajukan pertanyaan.

1. Terdakwa : Terimakasih Yang Mulia. Saudara saksi seberapa dekat hubungan saudara
dengan terdakwa?

Saksi I (PH) : Hubungan saya dengan terdakwa hanya sebatas pedagang dan
pelanggan, karena terdakwa sering berbelanja di warung saya.

1. Terdakwa : Kemudian apakah saudara mengetahui kegiatan sehari-hari terdakwa ?

Saksi I (PH) : Untuk sehari-harinya saya tidak mengetahui secara pasti pak,
namun yang saya ketahui terdakwa bekerja serabutan. Kadang ikut proyek pembangunan
jalan, kadang jadi kuli bangunan.

1. Terdakwa : Apa yang saudara ketahui terkait dengan kondisi ekonomi terdakwa?

Saksi I (PH) : ya namanya kerja serabutan pak, tidak terus pegang uang. Kalau di
warung saya terdakwa sering ngutang, tapi terdakwa rajin untuk melunasi hutang-
hutangnya di warung saya pak.

1. Terdakwa : Apakah saudara mengetahui terkait dengan pencurian yang dilakukan oleh
terdakwa bersama temannya andy?

Saksi I (PH) : ya pak, saya baru mengetahuinya, dan saya terkejut karena
sepengetahuan saya Mba. Adhel ini rajin beribadah dan di kampung juga sangat baik
orangnya dengan warga yang lainnya.

JPU : Saudara saksi, apakah saudara pernah melihat terdakwa dengan


rekannya andy membawa onderdil sepeda motor di kediamannya?

Saksi I (PH) : Tidak bu, saya tidak pernah melihatnya. Yang saya ketahui Mba
adhel ini juga tidak terlalu sering bergaul dengan Andy.

JPU : Saudara saksi apakah terdakwa pernah melakukan tindakkan


pencurian di Komplek/Kampung anda?
Saksi I (PH) : Kalau sepengetahuan saya, di kampung tidak pernah ada masalah
bu.

JPU : Cukup Yang Mulia.

Hakim Ketua : Baik, saudara Hakim Anggota I, apakah ada yang perlu
ditanyakan kepada Saudara Saksi?

Hakim Anggota I : Tidak Pak Ketua.

Hakim Ketua : Saudara Hakim Anggota II apakah ada yang perlu dipertanyakan
kepada Saksi?

Hakim Anggota II : Tidak Pak Ketua.

Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah saudara saksi ingin menambahkan


keterangan lain ?

Saksi I (PH) : Cukup Yang Mulia

Hakim Ketua : Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan
terima kasih, dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami berharap
saudara saksi tidak berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan ini, silahkan saudara
saksi dapat menuju tempat yang telah disediakan dan jangan bercakap-cakap dengan saksi
atau ahli lainnya.

Hakim Ketua : Saudara Penasihat Hukum silahkan hadirkan saksi selanjutnya.

PH.Terdakwa : Baik, Yang Mulia Mohon ijin untuk menghadirkan saksi atas nama
Yustus Rudi Wantu ke dalam ruang persidangan.

Hakim Ketua : Petugas Silahkan hadirkan saksi atas nama Yustus Rudi Wantu ke
dalam ruang persidangan.

Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan siap
untuk memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini?

Saksi II (PH) : Ya, saya sehat jasmani dan rohani, dan siap memberikan
keterangan dalam persidangan ini Yang Mulia.
Hakim Ketua : Baiklah, bisa lihat kartu identitas saudara berupa (KTP)?

Saksi II (PH) : (maju dan memberikan kartu identitasnya ke Yang Mulia)

Hakim Ketua : Baiklah, saudara saksi pertama-tama saya akan menanyakan


identitas diri saudara dan saya minta saudara menjawabnya dengan jelas.

Nama : Rudi Wantu

Tempat tanggal lahir : Labuan Bajo/20 Agustus 1989

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Umur : 28 Tahun

Agama : Katolik

Alamat : Jln Kenyeri 16 Gg. Kurma,

Denpasar

Pekerjaan : Swasta

Kebangsaan : Indonesia

Hakim Ketua : (Hakim Anggota menyerahkan KTP kepada Panitera pengganti)

Hakim Ketua : Baiklah sebelum saudara memberikan keterangan di persidangan


ini menurut UU, saudara harus bersumpah atau berjanji, untuk itu saudara bersedia
disumpah atau berjanji?

Saksi II (PH) : Saya besumpah BaYang Mulia

Hakim Ketua : Kepada petugas Rohaniawan dipersilahkan untuk mengambil


tempat

Hakim Ang. I : (Silahkan Berdiri) Saudara ikut kata-kata saya, saya bersumpah
bahwa saya sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang benar dan
tidak lain dari yang sebenarnya (silahkan duduk, kepada Rohaniawan silahkan kembali
ketempat)
Hakim Ketua : Saudara Saksi telah berjanji menurut agama yang saudara anut,
untuk itu kami berharap saudara dapat memberikan keterangan yang benar, karena apabila
terbukti saudara memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat diancam dengan
pidana penjara selama-lamanya 7 tahun sebagaimana diatur dalam pasal 242 KUHP, apakah
saudara saksi mengerti?

Saksi II (PH) : Saya mengerti BaYang Mulia

Hakim Ketua : Apakah Saudara mengenal Terdakwa

Saksi II (PH) : Ya, Yang Mulia saya mengenal Terdakwa.

Hakim Ketua : Apakah Saudara memiliki hubungan darah dengan terdakwa?

Saksi II (PH) : Tidak Pak, saya hanya sebagai tetangga terdakwa pak.

1. Terdakwa : Saudara saksi apakah saudara mengetahui aktifitas seharai-hari terdakwa?

Saksi II (PH) : Yang saya ketahui bahwa Mba. Adhel ini tidak memiliki pekerjaan
tetap, dan kadang ikut sebagai buruh proyek pak, dan Mba. Adhel Pekerja keras pak,
soalnya saya lihat kalau misalnya habis pulang dari proyek dia langsung mencari pekerjaan
tambahan seperti mencuci pakaian pak.

1. Terdakwa : Selama di kediamannya apakah terdakwa pernah menunjukkan hal-hal


mencurigakan?

Saksi II (PH) : Tidak pak, terdakwa ini orangnya terbuka dan ramah kepada orang
lain.

1. Terdakwa : Lantas apakah saudara mengetahui terkait dengan onderdil sepeda motor yang
berada di rumah terdakwa?

Saksi II (PH) : Iya pak saya mengetahui dan saya sempat menanyakannya. Mba
adhel bilang bahwa barang-barang tersebut milik Andy.
JPU : Saudara saksi, apakah saudara pernah melihat terdakwa keluar
bersama–sama dengan rekannya andy?

Saksi II (PH) : Pernah sekali buk, tapi yang saya lihat pak andy yang main ke
rumahnya terdakwa, saya tidak melihat mereka keluar rumah.

JPU : Apakah terdakwa pernah melakukan tidakkan yang tidak


menyenangkan terhadap saudara?

Saksi II (PH) : Tidak pernah sama sekali buk, sesuai yang saya katakan tadi, Mba
adhel ini ramah sekali orangnya.

JPU : Cukup Yang Mulia.

Hakim Ketua : Baik, saudara Hakim Anggota I, apakah ada yang perlu
ditanyakan kepada Saudara Saksi?

Hakim Anggota I : Tidak Pak Ketua.

Hakim Ketua : Saudara Hakim Anggota II apakah ada yang perlu dipertanyakan
kepada Saksi?

Hakim Anggota II : Tidak Pak Ketua.

Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah saudara saksi ingin menambahkan


keterangan lain ?

Saksi II (PH) : Cukup Yang Mulia

Hakim Ketua : Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan
terima kasih, dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami berharap
saudara saksi tidak berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan ini, silahkan saudara
saksi dapat menuju tempat yang telah disediakan dan jangan bercakap-cakap dengan saksi
atau ahli lainnya.

Hakim Ketua : Saudara Penasihat Hukum apakah ada saksi lain yang akan
dihadirkan lagi ke dalam ruang persidangan ?

PH.Terdakwa : Cukup Yang Mulia.


Hakim Ketua : (BEREMBUK dengan Hakim Ang. I dan Hakim Ang. 2) Dengan
demikian, sidang hari ini kami tunda selama 1 (satu) minggu, dan dilanjutkan pada
hari Rabu tanggal 6 Desember 2017, jam 09.00 WITA dengan Agenda Acara pemeriksaan
Terdakwa. Kepada JPU agar dapat menghadirkan kembali Terdakwa dan barang Bukti pada
persidangan yang akan datang. Maka dengan demikian Sidang hari ini dinyatakan ditunda
dan ditutup (ketuk palu 3 kali).

SIDANG III Rabu, 6 Desember 2017 (Pemeriksaan Keterangan Terdakawa)

Hakim Ketua : Sidang Lanjutan Perkara Pidana PN Denpasar yang memeriksa


dan mengadili perkara pidana Nomor 1777Pid.B/2017/PN DPS, atas nama
Terdakwa ADELVY RESI SETIA dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum, (Ketuk palu 3
kali).

Hakim Ketua : Sesuai Berita Acara sidang yang lalu, maka sidang hari ini adalah
pemeriksaan Terdakwa, kepada terdakwa dipersilahkan mengambil tempat kembali
didepan.

Hakim Ketua : (Baik kepada Saudara terdakwa silahkan kembali mengambil


tempat duduk saudara di depan) Baik, Saudara Terdakwa, apakah saudara sehat jasmani
dan rohani dan siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini?

Terdakwa : Ya, saya sehat jasmani dan rohani, dan siap memberikan
keterangan dalam persidangan ini Yang Mulia.

Hakim Ketua : Baiklah sebagaimana identitas saudara sudah jelas di dalam BAP.
Maka kita lanjutkan saja persidangan ini.

Hakim Ketua : Saudara Terdakwa, apakah saudara kenal dengan korban ?

Terdakwa : Kenal Yang Mulia,


Hakim Ketua : Saudara terdakwa, apa benar barang ini adalah bagian dari
barang yang saudara curi? (sambil menunjukkan barang bukti kepada terdakwa)

Berupa :

1 Buah Plat BK 5541 AEM

Terdakwa : Ya, benar Yang Mulia (sambil menganggukan kepala)

Hakim Ketua : Baik. kepada Jaksa Penuntut Umum, apakah ada yang ingin
ditanyakan ?

JPU : (Ada Yang Mulia), Saudara Terdakwa, apakah benar saudara


yang melakukan pencurian?

Terdakwa : Iya Bu.

JPU : Baik, saudara terdakwa apakah sebelumnya saudara


merencanakan pencurian tersebut?

Terdakwa : Sebelumnya saya tidak berencana untuk melakukan pencurian


tersebut, tetapi karena saya melihat kondisi rumah yang sepi, saya langsung berniat untuk
melakukan pencurian.

JPU : Apakah saudara sebelumnya pernah melakukan pencurian


sepeda motor ?

Terdakwa : Pernah Bu, beberapa kali saya lupa.

JPU : Saudara terdakwa, coba saudara jelaskan apakah ada orang lain
yang ikut membantu saudara dalam melakukan pencurian tersebut?

Terdakwa : Ada bu bersama rekan saya bernama andy yang sekarang


masih DPO.

JPU : Saudara coba jelaskan kronologis saat saudara melakukan


pencurian tersebut.

Terdakwa : Sebenarnya pada tengah malam sekitar jam 12an saya diajak
keluar oleh teman saya Andy tanpa tujuan hanya sekedar cari angin. Nah, lewat di depan
rumah korban saya melihat kondisi rumah yang sepi dan agak gelap, sehingga menimbulkan
pikiran untuk mengambil sepeda motor yang ada di dalam rumah, kemudian teman saya
masuk dengan merusak gembok pagar rumah terlebih dahulu, lalu mengeluarkan sepeda
motor scoopy dan setelah di luar pagar rumah membobolnya dengan menggunakan obeng
agar bisa dikendarai.

JPU : Kemudian saudara apakan motor milik korban?

Terdakwa : Motornya telah dijual oleh teman saya andy dengan harga 2
juta rupiah.

JPU : Baik, Yang Mulia pertanyakan dari kami cukup.

Hakim Ketua : Apakah saudara Penasehat Hukum, apakah ada pertanyaan


yang ingin diajukan untuk Terdakwa ?

PH Terdakwa : (Ada Yang Mulia) terima kasih. Saudara Terdakwa saat anda
dimintai keterangan apakah anda sudah meberikan atau mengatakan semua keterangan
dengan sejujur-jujurnya?

Terdakwa : Iya Pak. Saya sudah mengatakan semua dengan jujur dan
terbuka.

PH Terdakwa : Saudara terdakwa, apa saat anda memberi keterangan anda


sudah mengakui semua perbuatan anda?

Terdakwa : Iya Pak, saya sudah mengakui melakukan pencurian itu dan
menceritakan semua kronologinya kepada petugas.

PH Terdakwa : Berarti saat saudara melakukan pencurian itu, benar rekan


anda yang mengajak terebih dahulu dan rekan anda yang masuk dan mengambil sepeda
motor dan anda hanya menunggu diluar pagar?

Terdakwa : Iya Pak benar, rekan saya mengajak keluar dan saya disuruh
menunggu didepan sedangkan rekan saya yang masuk untuk mengambil sepeda motor
tersebut.

PH Terdakwa : Saudara terdakwa apakah saudara mengetahui akibat hukum


dari tindakan saudara?

Terdakwa : Iya, pak saya mengetahui.


PH Terdakwa : Apakah saudara Terdakwa menyesal setelah melakukan
pencurian itu?

Terdakwa : Iya Pak, saya sangat menyesal.

PH Terdakwa : Baik, Bapak Majelis Hakim pertanyaan dari kami cukup.

Hakim Ketua : Baik Hakim Anggota I silahkan mengajukan pertanyaan.

Hakim Anggota I : Terimakasih Pak Ketua, Saudara terdakwa bagaimana situasi


rumah korban saat saudara pergi membawa sepeda motor milik korban?

Terdakwa : Saat itu masih belum ada tanda-tanda bahwa ada orang yang
terganggu atau terbangun dengan tindak pencurian yang saya lakukan.

Hakim Anggota I : Baik Cukup Pak Ketua.

Hakim Ketua : Silahkan Hakim Anggota II masih ada yang perlu ditanyakan.

Hakim Anggota II : Terimakasih Pak Ketua, Saudara terdakwa tadi anda


mengatakan bahwa sepeda motor milik korban telah dijual dengan harga 2 juta rupiah,
lantas saudara mendapatkan berapa rupiah bagian dari penjualan tersebut?

Terdakwa : Saya mendapat 500rb dari teman saya Andy Yang Mulia.

Hakim Anggota II : Baik Cukup Pak Ketua.

Hakim Ketua : Kepada JPU apakah ada yang ingin di tanyakan lagi kepada
Terdakwa?

JPU : Tidak ada lagi Yang Mulia

Hakim Ketua : Baiklah jika tidak ada pertanyaan lagi, kepada saudara
Penuntut Umum, apakah sudah siap untuk membacakan tuntutannya pada sidang hari ini?
JPU : Kami belum mempersiapakan tuntutannya, maka kami mohon
ke Majelis Hakim yang terhormat agar menunda sidang ini 1 minggu ke depan, agar kami
dapat mempersiapkan tuntutan kami Majelis Hakim.

Hakim Ketua : Baik apakah Penasehat Hukum terdakwa setuju sidang di


tunda 1 minggu ke depan?

PH Terdakwa : Iya Yang Mulia, kami setuju sidang ditunda 1 minggu ke depan.

Hakim Ketua : (Berembuk dengan Hakim Anggota), baiklah Sidang hari


ini Rabu tanggal 6 Desember 2017, kami rasa cukup dan kami tunda selama 1 (satu) minggu
kedepan, yaitu pada hari Rabu tanggal 13 Desember 2017 dengan Agenda Pembacaan
Tuntutan Penuntut Umum, untuk itu kami beritahu kepada saudara Penuntut Umum agar
menyiapkan tuntutannya, serta menghadirkan Terdakwa pada persidangan yang akan
datang dan kepada Penasehat Hukum agar hadir kembali pada persidangan yang akan
datang tanpa dipanggil kembali. Dengan demikian, sidang pada hari ini kami nyatakan
ditunda dan ditutup (ketuk palu 3 kali).

Sidang IV Rabu, 13 Desember 2017 (Pembacaan Tuntutan)

Hakim Ketua : Sidang Lanjutan Perkara Pidana PN Denpasar yang memeriksa


dan mengadili perkara pidana Nomor 1777Pid.B/2017/PN DPS, atas nama
Terdakwa ADELVY RESI SETIA dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum, (Ketuk palu 3
kali).

Hakim Ketua : Sesuai Berita Acara sidang yang lalu, maka sidang hari ini adalah
pembacaan tuntutan. Apakah Saudara Jaksa Penuntut Umum sudah siap membacakan
tuntutannya?

JPU : Tuntutannya sudah siap, Yang Mulia.

Hakim Ketua : Saudara Terdakwa agar dapat mengambil tempat duduk


kembali di depan. Silahkan Jaksa Penuntut Umum untuk membacakannya (membacakan
tuntutan pidana sebagaiman terlampir)
JPU : (membacakan sambil berdiri)

Hakim Ketua : Demikianlah tuntutan pidana yang telah dibacakan oleh Jaksa
Penuntut Umum, kepada Terdakwa, apakah saudara akan mengajukan pembelaan atas
tuntutan pidana tersebut?

Terdakwa : Saya serahkan sepenuhnya kepada PH saya Yang Mulia

Hakim Ketua : Bagaimana Penasehat Hukum Terdakwa apakah akan


mengajukan pembelaan atasa tuntutan tersebut?

1. Terdakwa : Kami akan mengajukan pembelaan, dan kami mohon Majelis Hakim
memberikan waktu untuk mempersiapkan pembelaan

Hakim Ketua : Bagaimana Jaksa Penuntut Umum, apakah saudara bersedia


Sidang ini di tunda?

JPU : Iya Majelis Hakim, kami setuju sidang ini ditunda.

Hakim Ketua : (BEREMBUK), baiklah sidang hari ini ditunda dan dilanjutkan
pada hari Rabu Tanggal 20 Desember 2017 Jam 09.00 WITA dengan agenda acara
pembacaan pembelaan dari Terdakwa atau Penasehat Hukum kepada Jaksa Penuntut
Umum, kami perintahkan untuk menghadirkan kembali Terdakwa dan kepada Terdakwa
atau Penasehat Hukum agar mempersiapkan pembelannya pada hari sidang yang sudah
ditetapkan, sidang hari ini dinyatakan ditunda dan ditutup (ketuk palu 3 kali)

SIDANG V, Rabu 20 Desember 2017 (Pembacaan Pembelaan / Pledoi Terdakwa)

Hakim Ketua : Sidang Lanjutan Perkara Pidana PN Denpasar yang memeriksa


dan mengadili perkara pidana Nomor 1777Pid.B/2017/PN DPS, atas nama
Terdakwa ADELVY RESI SETIA dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum, (Ketuk palu 3
kali).

Hakim Ketua : Sesuai dengan berita acara sidang minggu lalu, maka agenda
sidang hari ini adalah mendengar pembelaan dari terdakwa atau Penasehat Hukum kepada
saudara Terdakwa atau Penasehat Hukum apakah saudara sudah siap untuk membacakan
pembelaan atau pledoinya?

Terdakwa : Sudah siap Yang Mulia.

1. Terdakwa : (Iya, Kami sudah siapkan Yang Mulia)

Hakim Ketua : Silahkan dibacakan (Penasehat Hukum membacakan pembelaan


sebagaimana terlampir).

PH Terdakwa : (Membacakan sambil berdiri)

Hakim Ketua : Baiklah demikian pembelaan dari PH.


Terdakwa, Kepada JPU apakah akan mengajukan Replik atas pembelaan
dari PH.Terdakwa?

JPU : Baik terima kasih majelis hakim, Kami tidak


mengajukan Replik dan kami tetap pada tuntutan kami Majelis Hakim.

Hakim Ketua : baik karena JPU tidak mengajukan Replik dengan


demikian PH.Terdakwa tidak mengajukan Duplik

Hakim Ketua : Baiklah Sidang hari ini dinyatakan cukup dan selanjutnya
memberikan kesempatan Majelis Hakim bermusyawarah mengambil keputusan, dan sidang
ini ditunda dua minggu kedepan dengan pada hari Rabu, 27 Desember 2017 dengan agenda
pembacaan putusan. Kepada Jaksa Penunut Umum, Penasehat Hukum, dan Terdakwa
diharapkan hadir dalam persidangan tanpa dipanggil kembali, maka dengan demikian sidang
hari ini dinyatakan ditunda dan ditutup (ketuk palu 3 kali).

Sidang VI Rabu, 27 Desember 2017 (Pembacaan Putusan)

Hakim Ketua : Sidang Lanjutan Perkara Pidana PN Denpasar yang memeriksa


dan mengadili perkara pidana Nomor 1777Pid.B/2017/FH.Unmas, atas nama
Terdakwa ADELVY RESI SETIA dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum, (Ketuk palu 3
kali).
Hakim Ketua : Sesuai dengan berita acara sidang yang lalu maka sidang hari ini
adalah pembacaan putusan Majelis Hakim.

Hakim Ketua : Saudara Terdakwa, diberitahukan bahwa acara persidangan pada


hari ini adalah pembacaan putusan pengadilan.

Hakim Ketua : Apakah Saudara Terdakwa sudah siap mendengar putusan sidang
hari ini?

Terdakwa : Ya, sudah siap Yang Mulia.

(Ketua Majelis membacakan putusan sebagaimana terlampir, dan apabila selesai


membaca putusan Majelis Hakim mengetuk Palu 1 kali)

Hakim Ketua : Baik demikian putusan Majelis Hakim, Diberitahukan bahwa


apabila keberatan dengan keputusan ini, dapat mengajukan upaya Banding selambat-
lambatnya 14 hari sejak putusan ini di bacakan.

Hakim Ketua : Kepada Terdakwa apakah saudara mengerti dengan putusan ini?

Terdakwa : Saya mengerti Yang Mulia.

Hakim Ketua : Saudara penasihat hukum siap dibantu ya apabila terdakwa akan
mengajukan banding.

PH Terdakwa : Baik Yang Mulia.

Hakim Ketua : Baiklah, dengan demikian pemeriksaan perkara pidana Peradilan


Semu FH Unmas dengan Nomor Reg : 1777Pid.B/2017/PN DPS, atas nama
Terdakwa ADELVY RESI SETIA dinyatakan selesai

Anda mungkin juga menyukai