Sidang I
Pembacaan Dakwaan
Panitera : Majelis Hakim memasuki ruang sidang, hadirin dimohon berdiri. (setelah
hakim duduk, hadirin dipersilahkan duduk kembali panitera menyerahkan berita acara
kepada majelis hakim).
Penuntut Umum apakah Terdakwa sudah siap? kepada penuntut umum dipersilahkan untuk
menghadirkan terdakwa ke ruang sidang.
Hakim Ketua : Saudara terdakwa, apakah saudara dalam keadaan sehat, baik
jasmani maupun rohani dan siap mengikuti persidangan hari ini?
Terdakwa : Ya, saya dalam keadaan sehat baik jasmani maupun rohani dan
saya siap mengikuti persidangan hari ini.
Terdakwa : Ya, saat ini saya didampingi oleh penasehat hukum saya. Yaitu
saudari (SONIA)
Hakim Ketua : Baiklah, kepada saudara Jaksa penuntut umum, apakah sudah
siap membacakan dakwaannya?
Terdakwa : Majelis Hakim yang terhormat, kami tidak mengajukan eksepsi, oleh karena
terdakwa sudah memahami dakwaan tersebut Yang Mulia.
Hakim Ketua : Baik, karena Penasehat Hukum tidak mengajukan eksepsi maka
sidang kita lanjutkan dengan pemeriksaan barang bukti dan saksi – saksi kepada jaksa
penuntut umum apakah telah siap dengan barang bukti dan saksi – saksinya?
JPU : Majelis Hakim yang terhormat, kami akan mengajukan alat bukti
dan saksi-saksi, namun pada persidangan ini kami belum siap untuk itu kami mohon agar
persidangan ini bisa ditunda Yang Mulia.
Hakim Ketua : Apakah Penasehat Hukum terdakwa setuju sidang ini untuk
ditunda.
Hakim Ketua : Sesuai berita acara sidang yang lalu, maka sidang hari ini adalah
pemeriksaan alat bukti dan saksi – saksi, saudara JPU, apakah alat bukti dan saksi – saksi
sudah siap dihadirkan di persidangan ini?
Hakim Ketua : Baik selanjutnya ada berapa orang saksi yang akan dihadirkan di
persidangan ini Jaksa Penuntut Umum?
Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penuntut Umum Saksi di sini sebagai apa?
Hakim Ketua : Baiklah, Saudara Saksi, apakah saudara dalam keadaan sehat
jasmani dan rohani dan siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan hari ini ?
Saksi I : Ya, saya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan siap
memberikan keterangan dalam persidangan ini Yang Mulia
SAKSI I
N a m a : Yoga
Tempat/Tanggal Lahir : Darmasaba 23 November 2000
Jenis Kelamin : Laki - Laki
U m u r : 23
Agama : Hindu
Alamat : Jalan Raya Darmasaba
Pekerjaan : Pegawai di Hotel Nusa Indah
Kebangsaan : Indonesia
SAKSI II
N a m a : Rio
Tempat/Tanggal Lahir : Denpasar, 6 Januari 1999
Jenis Kelamin : Laki - Laki
U m u r : 24
Agama : Hindu
Alamat : Jalan Ahmad Yani Utara, Peguyangan
Pekerjaan : Pegawai di Hotel Nusa Indah
Kebangsaan : Indonesia
Hakim Ang. I : (Silakan berdiri) Saudara ikut kata-kata saya, ”Saya berjanji bahwa
saya sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang benar dan tidak
lain dari yang sebenarnya” (silahkan duduk, kepada Rohaniawan silahkan kembali
ketempat)
Hakim Ketua : Saudara Saksi telah berjanji menurut Agama yang saudara anut,
untuk itu kami berharap saudara dapat memberikan keterangan yang benar, karena apabila
terbukti saudara memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat diancam dengan
pidana penjara selama-lamanya 7 tahun, sebagaimana diatur dalam pasal 242 KUHP,
Apakah saudara saksi mengerti?
Hakim Ketua : Saudara Saksi tahu dari mana bahwa telah terjadi
peristiwa ini?
Saksi I : Saya panik, dan ketakutan dan mau mencari siapa yang
melakukan perbuatan pembunuhan di kamar ini
Saksi I : Pada saat itu waktu sudah menunjukkan untuk korban check out. Jadi
saya mengetuk kamar korban untuk mengingatkan jam check out dan membereskan kamar,
saya mengetuk pintu namun tidak ada jawaban dari dalam kamar, kemudian saya pergi ke
lobby untuk mengambil beberapa peralatan kebersihan. Kemudian saya kembali mengetuk
kamar terdakwa namun tidak ada juga jawaban dari dalam. Saya pun membuka kamar
dengan kunci cadangan dan saya pun terkejut dan panik menemukan korban dengan
kondisi tidak bernyawa.
Hakim Ketua : Baik saudara Saksi RIO (Saksi II) apakah benar yang dijelaskan oleh
saudara YOGA itu sesuai dengan peristiwa yang terjadi saat itu?
Hakim Ketua : Baik saudara Jaksa Penuntut Umum silahkan serahkan barang
bukti ke Majelis Hakim.
JPU : Baik Majelis Hakim yang terhormat (JPU maju membawa Barang
Bukti ke meja Hakim)
Hakim Ketua : Apakah benar barang ini adalah barang yang saudara lihat saat di
TKP?
Saksi : Iya benar Yang Mulia, barang tersebut yang saya jumpai saat di
kamar korban.
JPU I : Baik Terimakasih Yang Mulia, Saudara saksi, apakah saudara bisa
menjelaskan lebih detail apa yang saudara lakukan saat menemukan korban di kamar?
Saksi Korban : Bisa pak Pak, Jadi Pada saat itu waktu sudah menunjukkan pukul
12.00 WITA jadi sudah waktunya untuk korban check out. Jadi saya mengetuk kamar korban
untuk mengingatkan jam check out dan membereskan kamar, saya mengetuk pintu namun
tidak ada jawaban dari dalam kamar, kemudian saya pergi ke lobby untuk mengambil
beberapa peralatan kebersihan. Kemudian saya kembali mengetuk kamar terdakwa namun
tidak ada juga jawaban dari dalam. Saya pun membuka kamar dengan kunci cadangan dan
saya pun terkejut dan panik menemukan korban dengan kondisi tidak bernyawa.
Karena panik sayapun Kembali ke lobby dan menemui saudara Rio (Saksi II), saya pun
menceritakan apa yang saya lihat di kamar. Saudara Rio pun segera menghubungi pihak
kepolisian untuk melaporkan kejadian tersebut. Pada pukul 12.40 WITA petugas kepolisian
datang setelah menerima laporan dari saksi RIO. Bahwa segera dilakukan pengamanan TKP
oleh pihak kepolisian. Dan akhirnya pada pukul 13.40 WITA jasad korban dibawa ke RS
Sanglah untuk diotopsi
Saksi Korban : Iya Pak, Saat itu saya menemukan dan terdapat sebuah botol
parfum pecah dan sebuah ikat pinggang dengan kondisi leher korban yang masih terlilit ikat
pinggang.
Saksi Korban : Pada saat itu sekitar pukul 04.30 pagi saya hendak pergi untuk
sembahyang dan saya sudah mendapatkan bahwa motor scopy saya sudah tidak ada
ditempatnya.
PH.Terdakwa : Pada saat anda mendapati sepeda motor scoopy anda tidak ada
benar terkunci?
Saksi Korban : Benar, sebelum tidur saya selalu mengunci pintu gerbang untuk
menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
PH.Terdakwa : Apa benar gembok rusak dan rantai hilang pada saat anda
menyadari sepeda motor anda hilang?
Saksi Korban : Benar, gembok gerbang rusak dan rantai pada gembok hilang
pada saat saya menyadari honda scopy saya telah hilang.
Saksi Korban : Ya bu, saya sempat bertanya kepada tetangga saya, namun tidak
ada yang mengetahui informasi terkait hilangnya sepeda motor saya.
Hakim Ketua : Silahkan Hakim Anggota II Apakah ada pertanyaan untuk Saudara
Saksi?
Hakim Ketua : Kepada Jaksa Penuntut Umum apakah ada yang ingin di tanyakan
lagi kepada Saksi?
Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penutut Umum silahkan hadirkan Saksi berikut.
Petugas Sidang : (Memanggil Saksi) Saksi atas nama KADEK ADI ERAWAN di
persilahkan memasuki ruang Sidang.
Hakim Ketua : Saudara Saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan siap
untuk memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini?
Saksi II : Ya Yang Mulia, saya sehat dan siap memberikan keterangan dalam
persidangan ini
U m u r : 24 Tahun
Agama : Hindu
Kebangsaan : Indonesia
Hakim Ang. I : (Silahkan Berdiri) Saudara ikuti kata-kata saya, “Saya bersumpah
bahwa saya sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang benar dan
tidak lain dari yang sebenarnya”, (silahkan duduk, kepada Rohaniawan silahkan kembali
ketempat)
Hakim Ketua : Saudara saksi telah bersumpah menurut agama yang saudara
anut, untuk itu kami berharap saudara dapat meberikan keterangan yang benar, karena
apabila terbukti saudara memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat diancam
dengan pidana penjara selama-lamanya 7 tahun sebagaimana diatur dalam pasal 242 KUHP,
Apakah saudara saksi mengerti ?
Hakim Ketua : Saudara Saksi, apakah saudara ada hubungan keluarga dengan
Terdakwa?
Saksi II : Iya Pak, saya bersama rekan saya satu regu piket yang melakukan
penangkapan terhadap terdakwa.
Saksi II : Tidak, pada saat itu karena terdakwa sudah kami kepung maka
tidak dapat melarikan diri.
Hakim Ketua : Baik saudara JPU, selanjutnya kepada saudara Penasehat Hukum
Terdakwa apakah ada yang perlu ditanyakan?
Penasehat Hukum : Ada, Yang Mulia, baik Saudara Saksi, Darimana anda mengetahui
bahwa saudara yustus yang melakukan pencurian?
bahwa dirumah tersebut banyak onderdil sepeda motor yang sudah dibongkar.
Penasehat Hukum : Apakah ada barang bukti yang saudara temukan di TKP?
Saksi II : Iya Pak, kami mengamakan nomor plat kendaraan dan 1 buah
obeng yang digunakan terdakwa melakukan pencurian tersebut.
Penasehat Hukum : Darimana anda tahu bahwa obeng tersebut merupakan
barang bukti yang digunakan untuk melakukan pencurian?
Penasehat Hukum : Apakah benar saudara terdakwa telah mengaku yang melakukan
pencurian tersebut?
Penasihat Hukum : Apa saja yang saudara terdakwa akui kepada saudara?
Hakim Anggota II : Terimakasih Pak Ketua, Saudara saksi, apakah saat melakukan
penangkapan terdakwa hanya seorang diri di lokasi ?
Saksi Korban : Ya, pada saat itu terdakwa seorang diri sedang beristirahat.
Hakim Ketua : Kepada Jaksa penuntut umum, apakah ada yang ingin di
tanyakan lagi kepada Saksi?
Saksi II : Baik, untuk sementara cukup Yang Mulia keterangan dari saya.
Hakim Ketua : Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan
terima kasih, dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami berharap
saudara saksi tidak berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan ini, silahkan saudara
saksi dapat menuju tempat yang telah disediakan dan jangan bercakap-cakap dengan saksi
atau ahli lainnya.
JPU : Baik Yang Mulia. Petugas Mohon hadirkan Saksi III atas nama Meri
Kristiani ke persidangan!
Petugas Sidang : Saksi atas nama Meri Kristiani di persilahkan memasuki Ruang
Sidang
Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan siap
untuk memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini?
Saksi III : Ya, saya sehat jasmani dan rohani, dan siap memberikan
keterangan dalam persidangan ini Yang Mulia.
Hakim Ketua : Baiklah, bisa lihat kartu identitas saudara berupa (KTP)?
Umur : 27 Tahun
Agama : Hindu
Telkom No 3A Denpasar
Kebangsaan : Indonesia
Hakim Ang. I : (Silahkan Berdiri) Saudara ikut kata-kata saya, saya bersumpah
bahwa saya sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang benar dan
tidak lain dari yang sebenarnya (silahkan duduk, kepada Rohaniawan silahkan kembali
ketempat)
Hakim Ketua : Saudara Saksi telah berjanji menurut agama yang saudara anut,
untuk itu kami berharap saudara dapat memberikan keterangan yang benar, karena apabila
terbukti saudara memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat diancam dengan
pidana penjara selama-lamanya 7 tahun sebagaimana diatur dalam pasal 242 KUHP, apakah
saudara saksi mengerti?
Saksi III : Ya, saya mengerti Yang Mulia , sehubungan dengan telah
terjadinya tindak pidana pencurian dan penyidikan yang saya lakukan terhadap terdakwa.
Saksi III : tidak Bu, kami tidak ada mlakukan penekanan dan pemaksaan
dalam pemeriksaan, kami melakukan pemeriksaan sesuai dengan SOP yang berlaku.
1. Terdakwa : Baik saudara saksi, kapan anda melakukan pemeriksaan terhadap terdakwa?
Saksi III : Iya Pak, saudara terdakwa sudah memberikan keterangan dengan
benar dan tanpa intervensi.
1. PH. Terdakwa : Apakah saat melakukan penyidikan terdakwa telah mengakui
perbuatannya?
Saksi III : Iya Pak, Dalam BAP sudah tercantum bahwa terdakwa telah
mengakui perbuatannya.
Hakim Ketua : Baik, saudara Hakim Anggota I, apakah ada yang perlu
ditanyakan kepada Saudara Saksi?
Hakim Ketua : Saudara Hakim Anggota II apakah ada yang perlu dipertanyakan
kepada Saksi?
Hakim ketua : Kepada JPU apakah masih ada yang ingin di tanyaka kepada
Saksi?
Hakim Ketua : Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan
terima kasih, dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami berharap
saudara saksi tidak berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan ini, silahkan saudara
saksi dapat menuju tempat yang telah disediakan dan jangan bercakap-cakap dengan saksi
atau ahli lainnya.
Hakim Ketua : Saudara JPU apakah masih ada saksi yang ingin diajukan di
persidangan ini lagi ?
JPU : Tidak ada, Yang Mulia.
PH.Terdakwa : Baik, Yang Mulia Mohon ijin untuk menghadirkan saksi atas nama
Stefani Muliati ke dalam ruang persidangan.
Hakim Ketua : Petugas Silahkan hadirkan saksi atas nama Stefani Muliati ke
dalam ruang persidangan.
Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan siap
untuk memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini?
Saksi I (PH) : Ya, saya sehat jasmani dan rohani, dan siap memberikan
keterangan dalam persidangan ini Yang Mulia.
Hakim Ketua : Baiklah, bisa lihat kartu identitas saudara berupa (KTP)?
Umur : 22 Tahun
Agama : Katolik
Pekerjaan : Pedagang
Kebangsaan : Indonesia
Hakim Ang. I : (Silahkan Berdiri) Saudara ikut kata-kata saya, saya bersumpah
bahwa saya sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang benar dan
tidak lain dari yang sebenarnya (silahkan duduk, kepada Rohaniawan silahkan kembali
ketempat)
Hakim Ketua : Saudara Saksi telah berjanji menurut agama yang saudara anut,
untuk itu kami berharap saudara dapat memberikan keterangan yang benar, karena apabila
terbukti saudara memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat diancam dengan
pidana penjara selama-lamanya 7 tahun sebagaimana diatur dalam pasal 242 KUHP, apakah
saudara saksi mengerti?
Saksi I (PH) : Tidak Pak, saya hanya sebagai pedagang di komplek perumahan
kenyeri gang X yang kebetulan berdekatan dengan rumah terdakwa.
Hakim Ketua : Baik. Silahkan Penasihat Hukum untuk mengajukan pertanyaan.
1. Terdakwa : Terimakasih Yang Mulia. Saudara saksi seberapa dekat hubungan saudara
dengan terdakwa?
Saksi I (PH) : Hubungan saya dengan terdakwa hanya sebatas pedagang dan
pelanggan, karena terdakwa sering berbelanja di warung saya.
Saksi I (PH) : Untuk sehari-harinya saya tidak mengetahui secara pasti pak,
namun yang saya ketahui terdakwa bekerja serabutan. Kadang ikut proyek pembangunan
jalan, kadang jadi kuli bangunan.
1. Terdakwa : Apa yang saudara ketahui terkait dengan kondisi ekonomi terdakwa?
Saksi I (PH) : ya namanya kerja serabutan pak, tidak terus pegang uang. Kalau di
warung saya terdakwa sering ngutang, tapi terdakwa rajin untuk melunasi hutang-
hutangnya di warung saya pak.
1. Terdakwa : Apakah saudara mengetahui terkait dengan pencurian yang dilakukan oleh
terdakwa bersama temannya andy?
Saksi I (PH) : ya pak, saya baru mengetahuinya, dan saya terkejut karena
sepengetahuan saya Mba. Adhel ini rajin beribadah dan di kampung juga sangat baik
orangnya dengan warga yang lainnya.
Saksi I (PH) : Tidak bu, saya tidak pernah melihatnya. Yang saya ketahui Mba
adhel ini juga tidak terlalu sering bergaul dengan Andy.
Hakim Ketua : Baik, saudara Hakim Anggota I, apakah ada yang perlu
ditanyakan kepada Saudara Saksi?
Hakim Ketua : Saudara Hakim Anggota II apakah ada yang perlu dipertanyakan
kepada Saksi?
Hakim Ketua : Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan
terima kasih, dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami berharap
saudara saksi tidak berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan ini, silahkan saudara
saksi dapat menuju tempat yang telah disediakan dan jangan bercakap-cakap dengan saksi
atau ahli lainnya.
PH.Terdakwa : Baik, Yang Mulia Mohon ijin untuk menghadirkan saksi atas nama
Yustus Rudi Wantu ke dalam ruang persidangan.
Hakim Ketua : Petugas Silahkan hadirkan saksi atas nama Yustus Rudi Wantu ke
dalam ruang persidangan.
Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan siap
untuk memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini?
Saksi II (PH) : Ya, saya sehat jasmani dan rohani, dan siap memberikan
keterangan dalam persidangan ini Yang Mulia.
Hakim Ketua : Baiklah, bisa lihat kartu identitas saudara berupa (KTP)?
Umur : 28 Tahun
Agama : Katolik
Denpasar
Pekerjaan : Swasta
Kebangsaan : Indonesia
Hakim Ang. I : (Silahkan Berdiri) Saudara ikut kata-kata saya, saya bersumpah
bahwa saya sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang benar dan
tidak lain dari yang sebenarnya (silahkan duduk, kepada Rohaniawan silahkan kembali
ketempat)
Hakim Ketua : Saudara Saksi telah berjanji menurut agama yang saudara anut,
untuk itu kami berharap saudara dapat memberikan keterangan yang benar, karena apabila
terbukti saudara memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat diancam dengan
pidana penjara selama-lamanya 7 tahun sebagaimana diatur dalam pasal 242 KUHP, apakah
saudara saksi mengerti?
Saksi II (PH) : Tidak Pak, saya hanya sebagai tetangga terdakwa pak.
Saksi II (PH) : Yang saya ketahui bahwa Mba. Adhel ini tidak memiliki pekerjaan
tetap, dan kadang ikut sebagai buruh proyek pak, dan Mba. Adhel Pekerja keras pak,
soalnya saya lihat kalau misalnya habis pulang dari proyek dia langsung mencari pekerjaan
tambahan seperti mencuci pakaian pak.
Saksi II (PH) : Tidak pak, terdakwa ini orangnya terbuka dan ramah kepada orang
lain.
1. Terdakwa : Lantas apakah saudara mengetahui terkait dengan onderdil sepeda motor yang
berada di rumah terdakwa?
Saksi II (PH) : Iya pak saya mengetahui dan saya sempat menanyakannya. Mba
adhel bilang bahwa barang-barang tersebut milik Andy.
JPU : Saudara saksi, apakah saudara pernah melihat terdakwa keluar
bersama–sama dengan rekannya andy?
Saksi II (PH) : Pernah sekali buk, tapi yang saya lihat pak andy yang main ke
rumahnya terdakwa, saya tidak melihat mereka keluar rumah.
Saksi II (PH) : Tidak pernah sama sekali buk, sesuai yang saya katakan tadi, Mba
adhel ini ramah sekali orangnya.
Hakim Ketua : Baik, saudara Hakim Anggota I, apakah ada yang perlu
ditanyakan kepada Saudara Saksi?
Hakim Ketua : Saudara Hakim Anggota II apakah ada yang perlu dipertanyakan
kepada Saksi?
Hakim Ketua : Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan
terima kasih, dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami berharap
saudara saksi tidak berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan ini, silahkan saudara
saksi dapat menuju tempat yang telah disediakan dan jangan bercakap-cakap dengan saksi
atau ahli lainnya.
Hakim Ketua : Saudara Penasihat Hukum apakah ada saksi lain yang akan
dihadirkan lagi ke dalam ruang persidangan ?
Hakim Ketua : Sesuai Berita Acara sidang yang lalu, maka sidang hari ini adalah
pemeriksaan Terdakwa, kepada terdakwa dipersilahkan mengambil tempat kembali
didepan.
Terdakwa : Ya, saya sehat jasmani dan rohani, dan siap memberikan
keterangan dalam persidangan ini Yang Mulia.
Hakim Ketua : Baiklah sebagaimana identitas saudara sudah jelas di dalam BAP.
Maka kita lanjutkan saja persidangan ini.
Berupa :
Hakim Ketua : Baik. kepada Jaksa Penuntut Umum, apakah ada yang ingin
ditanyakan ?
JPU : Saudara terdakwa, coba saudara jelaskan apakah ada orang lain
yang ikut membantu saudara dalam melakukan pencurian tersebut?
Terdakwa : Sebenarnya pada tengah malam sekitar jam 12an saya diajak
keluar oleh teman saya Andy tanpa tujuan hanya sekedar cari angin. Nah, lewat di depan
rumah korban saya melihat kondisi rumah yang sepi dan agak gelap, sehingga menimbulkan
pikiran untuk mengambil sepeda motor yang ada di dalam rumah, kemudian teman saya
masuk dengan merusak gembok pagar rumah terlebih dahulu, lalu mengeluarkan sepeda
motor scoopy dan setelah di luar pagar rumah membobolnya dengan menggunakan obeng
agar bisa dikendarai.
Terdakwa : Motornya telah dijual oleh teman saya andy dengan harga 2
juta rupiah.
PH Terdakwa : (Ada Yang Mulia) terima kasih. Saudara Terdakwa saat anda
dimintai keterangan apakah anda sudah meberikan atau mengatakan semua keterangan
dengan sejujur-jujurnya?
Terdakwa : Iya Pak. Saya sudah mengatakan semua dengan jujur dan
terbuka.
Terdakwa : Iya Pak, saya sudah mengakui melakukan pencurian itu dan
menceritakan semua kronologinya kepada petugas.
Terdakwa : Iya Pak benar, rekan saya mengajak keluar dan saya disuruh
menunggu didepan sedangkan rekan saya yang masuk untuk mengambil sepeda motor
tersebut.
Terdakwa : Saat itu masih belum ada tanda-tanda bahwa ada orang yang
terganggu atau terbangun dengan tindak pencurian yang saya lakukan.
Hakim Ketua : Silahkan Hakim Anggota II masih ada yang perlu ditanyakan.
Terdakwa : Saya mendapat 500rb dari teman saya Andy Yang Mulia.
Hakim Ketua : Kepada JPU apakah ada yang ingin di tanyakan lagi kepada
Terdakwa?
Hakim Ketua : Baiklah jika tidak ada pertanyaan lagi, kepada saudara
Penuntut Umum, apakah sudah siap untuk membacakan tuntutannya pada sidang hari ini?
JPU : Kami belum mempersiapakan tuntutannya, maka kami mohon
ke Majelis Hakim yang terhormat agar menunda sidang ini 1 minggu ke depan, agar kami
dapat mempersiapkan tuntutan kami Majelis Hakim.
PH Terdakwa : Iya Yang Mulia, kami setuju sidang ditunda 1 minggu ke depan.
Hakim Ketua : Sesuai Berita Acara sidang yang lalu, maka sidang hari ini adalah
pembacaan tuntutan. Apakah Saudara Jaksa Penuntut Umum sudah siap membacakan
tuntutannya?
Hakim Ketua : Demikianlah tuntutan pidana yang telah dibacakan oleh Jaksa
Penuntut Umum, kepada Terdakwa, apakah saudara akan mengajukan pembelaan atas
tuntutan pidana tersebut?
1. Terdakwa : Kami akan mengajukan pembelaan, dan kami mohon Majelis Hakim
memberikan waktu untuk mempersiapkan pembelaan
Hakim Ketua : (BEREMBUK), baiklah sidang hari ini ditunda dan dilanjutkan
pada hari Rabu Tanggal 20 Desember 2017 Jam 09.00 WITA dengan agenda acara
pembacaan pembelaan dari Terdakwa atau Penasehat Hukum kepada Jaksa Penuntut
Umum, kami perintahkan untuk menghadirkan kembali Terdakwa dan kepada Terdakwa
atau Penasehat Hukum agar mempersiapkan pembelannya pada hari sidang yang sudah
ditetapkan, sidang hari ini dinyatakan ditunda dan ditutup (ketuk palu 3 kali)
Hakim Ketua : Sesuai dengan berita acara sidang minggu lalu, maka agenda
sidang hari ini adalah mendengar pembelaan dari terdakwa atau Penasehat Hukum kepada
saudara Terdakwa atau Penasehat Hukum apakah saudara sudah siap untuk membacakan
pembelaan atau pledoinya?
Hakim Ketua : Baiklah Sidang hari ini dinyatakan cukup dan selanjutnya
memberikan kesempatan Majelis Hakim bermusyawarah mengambil keputusan, dan sidang
ini ditunda dua minggu kedepan dengan pada hari Rabu, 27 Desember 2017 dengan agenda
pembacaan putusan. Kepada Jaksa Penunut Umum, Penasehat Hukum, dan Terdakwa
diharapkan hadir dalam persidangan tanpa dipanggil kembali, maka dengan demikian sidang
hari ini dinyatakan ditunda dan ditutup (ketuk palu 3 kali).
Hakim Ketua : Apakah Saudara Terdakwa sudah siap mendengar putusan sidang
hari ini?
Hakim Ketua : Kepada Terdakwa apakah saudara mengerti dengan putusan ini?
Hakim Ketua : Saudara penasihat hukum siap dibantu ya apabila terdakwa akan
mengajukan banding.