Anda di halaman 1dari 8

Tanggal Tuntutan Selasa, 08 Mar.

2016

Isi Tuntutan

KEJAKSAAN NEGERI BANTUL P - 42

“ UNTUK KEADILAN”

SURAT TUNTUTAN

Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Bantul dengan memperhatikan hasil
pemeriksaan sidang dalam perkara atas nama terdakwa :

Nama Lengkap : ERI TRI UTAMI

Tempat Lahir : Bantul

Umur/Tanggal Lahir : 23 Tahun/ 14 September 1992

Jenis Kelamin : Perempuan

Kebangsaan : Indonesia

Tempat tinggal : Dsn. Bulus Kulon, RT.05, Ds. Sumberagung, Kec. Jetis , Kab. Bantul

Agama : Islam

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Pendidikan : SMA

Berdasarkan Surat Pelimpahan Perkara Acara Pemeriksaan Singkat Nomor


B-295/O.4.13/Epp.2/03/2016 tanggal 02 Maret 2016 terdakwa telah dihadapkan di depan
persidangan dengan dakwaan :

Bahwa ia Terdakwa ERI TRI UTAMI pada hari Kamis tanggal 22 Oktober 2015 sekira pukul 10.00 wib
atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan Oktober 2015 atau setidak-tidaknya dalam
tahun 2015 bertempat di Dsn. Bulus Kulon Rt.05, Ds. Sumberagung, Kec. Jetis, Kab. Bantul atau
setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri
Bantul telah melakukan penganiayaan terhadap IRA WIJI YUASRI , perbuatan mana dilakukan oleh
terdakwa dengan cara sebagai berikut :
Pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut diatas ketika saksi korban Ira Wiji Yuasri sedang
makan di ruang tamu rumah Terdakwa tiba-tiba Terdakwa mendatangi saksi korban Ira Wiji Yuasri
dan menyuruhnya untuk pergi dari rumah Terdakwa kemudian Terdakwa menyiramkan air kopi panas
yang sedang diminum saksi korban Ira Wiji Yuasri dengan menggunakan tangan kanannya mengenai
kepala saksi korban Ira Wiji Yuasri kemudian Terdakwa mencakar wajah serta dada dan leher saksi
korban Ira Wiji Yuasri dengan tangannya berulang-ulang selanjutnya memukul saksi korban Ira Wiji
Yuasri dengan tangan kanan mengepal ke wajah saksi korban Ira Wiji Yuasri.

Bahwa akibat perbuatan terdakwa tersebut diatas saksi korban Ira Wiji Yuasri merasakan sakit
sebagaimana dinyatakan dalam surat Visum Et repertum No.440/666 tanggal 30 Desember 2015
yang dibuat dan ditandatangani oleh dr. Dian Kumalasari selaku dokter pada Puskesmas Jetis I Bantul
menyatakan bahwa pada hari Kamis tanggal 22 Oktober 2015 telah memeriksa dengan diantu dr. Arif
Handoko dan paramedic telah memeriksa IRA WIJI YUASRI dengan kesimpulan hasil pemeriksaan
yaitu terdapat tiga luka lecet geser di pipi kiri dengan ukuran 0,5x4 sentimeter, 0,5x3 sentimeter,
0,5x4 sentimeter, terdapat tiga luka lecet geser di leher kanan dengan ukuran 0,5x3 sentimeter, 0,5x2
sentimeter, 0,5x5 sentimeter, terdapat tiga luka lecet geser di dada kanan, dengan ukuran 0,5x7
sentimeter, 0,5x4 sentimeter, 0,5x5 sentimeter

Bahwa perbuatan terdakwa sebagaimana tersebut diatas diatur dan diancam pidana dalam Pasal 351
Ayat (1) KUHP

Fakta-fakta yang terungkap dalam pemeriksaan di persidangan secara berturut-turut berupa


keterangan saksi-saksi, Surat, keterangan terdakwa, petunjuk yaitu :

Keterangan Saksi-Saksi

IRA WIJI YUASRI Tempat/tanggal lahir : Bantul/ 24 Maret 1996, Jenis kelamin : Perempuan, agama :
Islam , pekerjaan : Ibu Rumah Tangga, Kewarganegaraan Indonesia, alamat KTP : Dsn.Jipangan RT.02
Ds. Bangunjiwo, Kec. Kasihan, Kab. Bantul, alamat tempat tinggal : Dsn. Pringgading RT.06, Ds.
Giwosari, Kec. Pajangan, Kab. Bantul, memberikan keterangan dibawah sumpah yang pada pokoknya
menerangkan sebagai berikut:

Bahwa Saksi mengerti dihadapkan ke persidanan sehubungan dengan adanya perkara penganiayaan
yang dilakukan Terdakwa dan korbannya adalah saksi sendiri

Bahwa penganiayaan tersebut terjadi pada hari Kamis tanggal 22 Oktober 2015 sekira pukul 10.00
Wib bertempat di Dsn. Bulus Kulon Rt.05, Ds. Sumberagung, Kec. Jetis, Kab. Bantul;

Bahwa saksi tidak tahu sebab Terdakwa melakukan penganiayaan kepada Saksi karena Saksi merasa
tidak ada masalah dengan Terdakwa;

Bahwa Saksi mengenal Terdakwa karena Saksiadalah teman Terdakwa;

Bahwa kejadian penganiayaan tersebut awalnya saksi korban Ira Wiji Yuasri sedang makan di ruang
tamu rumah Terdakwa tiba-tiba Terdakwa mendatangi saksi korban Ira Wiji Yuasri dan menyuruhnya
untuk pergi dari rumah Terdakwa kemudian Terdakwa menyiramkan air kopi panas yang sedang
diminum saksi korban Ira Wiji Yuasri dengan menggunakan tangan kanannya mengenai kepala saksi
korban Ira Wiji Yuasri kemudian Terdakwa mencakar wajah serta dada dan leher saksi korban Ira Wiji
Yuasri dengan tangannya berulang-ulang selanjutnya memukul saksi korban Ira Wiji Yuasri dengan
tangan kanan mengepal ke wajah saksi korban Ira Wiji Yuasri;

Bahwa sebab Terdakwa melakukan penganiayaan karena Terdakwa tidak suka saksi menginap di
rumah Terdakwa pulang malam dan sering membawa teman laki-laki dan perempuan;

Bahwa setelah Terdakwa menganiaya saksi lalu saksi di jemput teman saksi yaitu saksi Mira dan
setelah itu saksi sempat bertemu lagi dengan Terdakwa dan terjadi lagi keributan dan saksi dipukul
lagi;

Bahwa sore harinya saksi melapor ke polisi dan dilakukan visum;

Bahwa akibat perbuatan Terdakwa tersebut saksi merasakan sakit dan baru sembuh satu minggu
kemudian;

Bahwa Terdakwa baru meminta maaf setelah saksi melaporkan ke kantor polisi;

Bahwa saksi belum menerima bantuan biaya pengobatan dari Terdakwa;

Terdakwa tidak membenarkan keterangan saksi.

MIRA NOVITA MAHARANI :Tempat/tanggal lahir : Bantul/ 24 November 1995, Jenis kelamin :
perempuan, agama : Islam , pekerjaan : Pelajar, Kewarganegaraan Indonesia, alamat : Dsn.
Tegaldowo DK. Grujugan RT.05, Ds. Bantul, Kec. Bantul, Kab. Bantul, memberikan keterangan
dibawah sumpah yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

Bahwa Saksi mengerti dihadapkan ke persidanan sehubungan dengan adanya perkara penganiayaan
yang dilakukan Terdakwa dan korbannya adalah IRA WIJI YUASRI;

Bahwa penganiayaan tersebut terjadi pada hari Kamis tanggal 22 Oktober 2015 sekira pukul 10.00
Wib bertempat di Dsn. Bulus Kulon Rt.05, Ds. Sumberagung, Kec. Jetis, Kab. Bantul;

Bahwa saksi tahu hari itu saksi di sms korban disuruh menjemput ke rumah Terdakwa dan saksi
diberitahu bahwa korban dipukul oleh Terdakwa;

Bahwa saat menjemput di rumah Terdakwa saksi melihat korban wajahnya sudah berdarah-darah
lalu saksi mengantar ke apotik mencari obat merah untuk mengobati luka korban kemudian saksi
pulang;

Bahwa saksi tahu kemudian korban bertemu lagi dengam Terdakwa dan terjadi lagi keributan;

Bahwa saksi tahu Terdakwa meminta maaf setelah di kantor polisi;

Terdakwa tidak membenarkan keterangan saksi

L E G I R A H :Tempat/tanggal lahir : Bantul/ 15 Oktober 1973, Jenis kelamin : perempuan, agama :


Islam , pekerjaan : Buruh harian lepas, Kewarganegaraan Indonesia, alamat : Dsn. Pringgading RT.01,
Ds. Guwosari, Kec. Pajangan, Kab. Bantul, memberikan keterangan dibawah sumpah yang pada
pokoknya menerangkan sebagai berikut:

Bahwa Saksi mengerti dihadapkan ke persidanan sehubungan dengan adanya perkara penganiayaan
yang dilakukan Terdakwa dan korbannya adalah IRA WIJI YUASRI;

Bahwa korban adalah anak saksi;

Bahwa penganiayaan tersebut terjadi pada hari Kamis tanggal 22 Oktober 2015 sekira pukul 10.00
Wib bertempat di Dsn. Bulus Kulon Rt.05, Ds. Sumberagung, Kec. Jetis, Kab. Bantul;

Bahwa saksi tahu hari itu melihat anak korban pulang dengan wajah berdarah ada luka di wajah,
dada, leher dan tangan;

Bahwa anak saksi sakit selama seminggu;

Bahwa saksi diajak anak saksi ke kantor polisi bahwa akan ada perdamaian di kantor polisi;

Terdakwa tidak membenarkan keterangan saksi;

Surat

Surat Visum Et repertum No.440/666 tanggal 30 Desember 2015 yang dibuat dan ditandatangani
oleh dr. Dian Kumalasari selaku dokter pada Puskesmas Jetis I Bantul menyatakan bahwa pada hari
Kamis tanggal 22 Oktober 2015 telah memeriksa dengan diantu dr. Arif Handoko dan paramedic
telah memeriksa IRA WIJI YUASRI dengan kesimpulan hasil pemeriksaan yaitu terdapat tiga luka
lecet geser di pipi kiri dengan ukuran 0,5x4 sentimeter, 0,5x3 sentimeter, 0,5x4 sentimeter, terdapat
tiga luka lecet geser di leher kanan dengan ukuran 0,5x3 sentimeter, 0,5x2 sentimeter, 0,5x5
sentimeter, terdapat tiga luka lecet geser di dada kanan, dengan ukuran 0,5x7 sentimeter, 0,5x4
sentimeter, 0,5x5 sentimeter.

Barang Bukti : -

Keterangan Terdakwa

ERI TRI UTAMI, memberikan keterangan yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

Bahwa Terdakwa belum lama kenal dengan korban;

Bahwa benar Terdakwa telah melakukan penganiayaan terhadap korban IRA WIJI YUASRI;

Bahwa benar kejadiannya pada penganiayaan tersebut terjadi pada hari Kamis tanggal 22 Oktober
2015 sekira pukul 10.00 Wib bertempat di rumah Terdakwa di Dsn. Bulus Kulon Rt.05, Ds.
Sumberagung, Kec. Jetis, Kab. Bantul;

Bahwa pada waktu itu Terdakwa mendatangi saksi korban Ira Wiji Yuasri dan menyuruhnya untuk
pergi dari rumah Terdakwa kemudian Terdakwa menyiramkan air kopi panas yang sedang diminum
saksi korban Ira Wiji Yuasri dengan menggunakan tangan kanannya mengenai kepala saksi korban Ira
Wiji Yuasri kemudian Terdakwa mencakar wajah serta dada dan leher saksi korban Ira Wiji Yuasri
dengan tangannya berulang-ulang selanjutnya memukul saksi korban Ira Wiji Yuasri dengan tangan
kanan mengepal ke wajah saksi korban Ira Wiji Yuasri;

Bahwa Terdakwa melakukan penganiayaan sebabnya Terdakwa tidak suka korban Ira menginap di
rumah Terdakwa tapi sering pulang malam dan suka membawa teman-temannya;

Bahwa korban menginap di rumah Terdakwa sudah satu bulan;

Bahwa alasan korban menginap di rumah Terdakwa karena korban merasa takut pulang ke rumahnya
sebab ada masalah keluarga;

Bahwa Terdakwa sudah meminta maaf pada korban namun secara terulisnya belum ditandatangani;

Bahwa Terdakwa mengaku bersalah dan menyesal;

Bahwa Terdakwa hamil 7 bulan dan perkiraan melahirkan bulan Mei 2016;

Bahwa pada saat melakukan penganiayaan Terdakwa belum menikah dan baru menikah bulan
Januari 2016;

Bahwa setelah Terdakwa menikah adalah setelah kejadian dan Terdakwa sudah tidak berteman lagi
dengan korban;

Petunjuk

Menurut Pasal 188 Ayat ( 1 ) KUHAP adalah perbuatan, kejadian atau keadaan yang karena
persesuaiannya baik antara yang satu dengan yang lain maupun dengan Tindak Pidana itu sendiri
menandakan bahwa telah terjadi Tindak Pidana dan siapa pelakunya. Berdasarkan fakta – fakta yang
terungkap dipersidangan dapat diperoleh alat bukti petunjuk yaitu berdasarkan keterangan saksi-
saksi, dikaitkan dengan keterangan terdakwa serta alat bukti surat yang ada, maka apabila
dihubungkan antara yang satu dengan yang lain saling bersesuaian satu diperoleh adanya alat bukti
petunjuk.

Pembuktian

Berdasarkan fakta – fakta yang diungkap dalam persidangan maka sampailah kami kepada
pembuktian unsur – unsur tindak pidana yang didakwakan. Sebagaimana kami sebutkan diawal
tuntutan, terdakwa didakwa melakukan tindak pidana dalam dakwaan tunggal melanggar Pasal 351
Ayat (1) KUHP dengan unsur-unsur sebagai berikut:

Barang Siapa;

Melakukan penganiayaan;

Ad.1. Unsur Barang Siapa

Unsur barang siapa adalah setiap orang (sebagai subyek hukum) yang telah didakwa melakukan
tindak pidana dan dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya. Dalam perkara ini yang didakwa
telah melakukan tindak pidana adalah terdakwa ERI TRI UTAMI. Berdasarkan keterangan saksi IRA
WIJI YUASRI, MIRA NOVITA MAHARANI, dan LEGIRAH dan keterangan terdakwa diperoleh fakta
bahwa benar terdakwa adalah pelaku dalam perkara ini dan bukan orang lain. Demikian juga diawal
persidangan Majelis Hakim telah menanyakan identitas terdakwa dan dijawab benar oleh terdakwa
sesuai dengan identitas yang tertera dalam Surat Dakwaan Penuntut Umum sehingga tidak terjadi
Error In Persona dan selama persidangan berlangsung terdakwa dapat menjawab dengan lancar
semua pertanyaan yang diajukan kepadanya, hal ini membuktikan bahwa terdakwa adalah orang
yang sehat jasmani dan rohani sehingga dapat mempertanggungjawabkan segala perbuatannya.
Dengan demikian unsur ini telah terpenuhi secara sah dan meyakinkan menurut hukum.

Ad.2.Unsur melakukan penganiayaan

Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap di persidangan yang diperoleh dari keterangan saksi-saksi,
keterangan terdakwa, alat bukti surat dan petunjuk diperoleh fakta sebagai berikut :

Bahwa benar telah terjadi tindak pidana penganiayaan yang dilakukan Terdakwa terhadap korban
bernama IRA WIJI YUASRI ;

Bahwa peristiwa penganiayaan itu terjadi pada hari hari Kamis tanggal 22 Oktober 2015 sekira pukul
10.00 Wib bertempat di Dsn. Bulus Kulon Rt.05, Ds. Sumberagung, Kec. Jetis, Kab. Bantul;

Bahwa kejadian penganiayaan tersebut awalnya saksi korban Ira Wiji Yuasri sedang makan di ruang
tamu rumah Terdakwa tiba-tiba Terdakwa mendatangi saksi korban Ira Wiji Yuasri dan menyuruhnya
untuk pergi dari rumah Terdakwa kemudian Terdakwa menyiramkan air kopi panas yang sedang
diminum saksi korban Ira Wiji Yuasri dengan menggunakan tangan kanannya mengenai kepala saksi
korban Ira Wiji Yuasri kemudian Terdakwa mencakar wajah serta dada dan leher saksi korban Ira Wiji
Yuasri dengan tangannya berulang-ulang selanjutnya memukul saksi korban Ira Wiji Yuasri dengan
tangan kanan mengepal ke wajah saksi korban Ira Wiji Yuasri;

Bahwa saksi korban Ira Wiji Yuasri setelah dianiaya Terdakwa merasakan sakit sebagaimana
dinyatakan dalam surat Visum Et repertum No.440/666 tanggal 30 Desember 2015 yang dibuat dan
ditandatangani oleh dr. Dian Kumalasari selaku dokter pada Puskesmas Jetis I Bantul menyatakan
bahwa pada hari Kamis tanggal 22 Oktober 2015 telah memeriksa dengan diantu dr. Arif Handoko
dan paramedic telah memeriksa IRA WIJI YUASRI dengan kesimpulan hasil pemeriksaan yaitu
terdapat tiga luka lecet geser di pipi kiri dengan ukuran 0,5x4 sentimeter, 0,5x3 sentimeter, 0,5x4
sentimeter, terdapat tiga luka lecet geser di leher kanan dengan ukuran 0,5x3 sentimeter, 0,5x2
sentimeter, 0,5x5 sentimeter, terdapat tiga luka lecet geser di dada kanan, dengan ukuran 0,5x7
sentimeter, 0,5x4 sentimeter, 0,5x5 sentimeter;

Dengan demikian unsur ini telah terpenuhi secara sah dan meyakinkan menurut hukum.

Dengan terpenuhinya unsur-unsur pasal sebagaimana diuraikan seperti tersebut di atas maka kami
Jaksa Penuntut Umum dalam perkara ini berpendapat bahwa terdakwa ERI TRI UTAMI telah terbukti
secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Penganiayaan sebagaimana dalam
dakwaan melanggar Pasal 351 Ayat (1) KUHP. Mengingat bahwa di dalam persidangan tidak terdapat
adanya alasan pembenar maupun pemaaf pada diri terdakwa dalam melakukan perbuatan tersebut
maka terdakwa dapat bertanggungjawab atas perbuatannya tersebut.

Sebelum kami sampai kepada tuntutan pidana atas diri terdakwa, perkenankanlah kami
mengemukakan hal-hal yang kami jadikan pertimbangan mengajukan tuntutan pidana yaitu :
Hal-hal yang memberatkan :

Perbuatan terdakwa menyebabkan dapat membahayakan keselamatan korban;

Hal-hal yang meringankan :

Terdakwa mengakui perbuatannya dan menyesal

Terdakwa dalam keadaan hamil

Terdakwa belum pernah dihukum

Berdasarkan uraian dimaksud kami Jaksa Penuntut Umum dalam perkara ini, dengan memperhatikan
ketentuan undang-undang yang bersangkutan dengan perkara ini

M E N U N T U T :

Supaya Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bantul yang memeriksa dan mengadili perkara ini
memutuskan:

Menyatakan terdakwa ERI TRI UTAMI bersalah melakukan tindak pidana “Penganiayaan”
sebagaimana diatur dan diancam pidana menurut pasal 351 Ayat (1) KUHPidana sebagaimana
tersebut dalam surat dakwaan;

Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa dengan pidana penjara selama 2 (dua) bulan dikurangi masa
tahanan yang telah dijalani Terdakwa dengan perintah agar Terdakwa tetap berada dalam tahanan.

4. Membebani terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp 2.000,- ( dua ribu rupiah).

Demikianlah surat tuntutan ini kami bacakan dan diserahkan dalam sidang hari ini SELASA Tanggal 08
Maret 2016.

Penuntut Umum,
HASTI WINASIH NOVINDARI, SH

JAKSA MUDA NIP. 19771116 200003 2 001

Anda mungkin juga menyukai