Anda di halaman 1dari 10

PUTUSAN

No. 113/Pid.B/2020/PN.SEMU.Bengkulu

DEMI KEADILAN
BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

            Pengadilan Negeri Semu Bengkulu yang mengadili perkara pidana dalam peradilan tingkat
pertama, telah menjatuhkan putusan seperti tercantum dikat pertama, telah menjatuhkan putusan
seperti tercantum dibawah ini dalam perkara terdakwa :
           
Nama                           : Reky
Umur/Tanggal Lahir    : 22 Tahun/03 Mei 1998
Jenis Kelamin              : Laki-laki
Kebangsaan                 : Indonesia
Tempat Tinggal           :Jalan Al Mukaromah RT 15 Rw 06 Nomor 56
Agama                         : Islam
Pendidikan                  : Mahasiswa

Nama                           : Dika Nofrian Dwitara


Umur/Tanggal Lahir    :24 Tahun/30 November 1996
Jenis Kelamin              : Laki-laki
Kebangsaan                 : Indonesia
Tempat Tinggal           :Jalan Batang Hari Nomor 28 RT 11 RW 04
Agama                         : Islam
Pendidikan                  : Mahasiswa

Nama                           : Aldy Shafwan Irawan


Umur/Tanggal Lahir    :22 Tahun/31 Agustus 1998
Jenis Kelamin              : Laki-laki
Kebangsaan                 : Indonesia
Tempat Tinggal           :Jalan Cimanuk Nomor 25
Agama                         : Islam
Pendidikan                  : Mahasiswa

Pengadilan Negeri tersebut;


Membaca surat-surat perkara;
Mendengarkan keterangan Terdakwa dan saksi-saksi;
Mendengarkan pula pembacaan;

Menimbang, bahwa terdakwa dengan surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum pada tanggal 12 Oktober
2020, yang pada pokoknya sebagai berikut :

Dakwaan Primer :

Bahwa Terdakwa Reky, Pada hari Rabu tanggal 10 Juli 2020, pukul 16:00 WIB, atau setidak-
tidaknya pada suatu waktu yang masih pada bulan Juli 2020 bertempat di tangga dasar Gedung
Fakultas Hukum Universitas Prof .Dr. Hazairin, SH, Jalan Ahmad Yani. No. 01 Kebun Ros, atau
setidak-tidaknya mengingat Pasal 84 Ayat (2) Kitap Undang-Undang Hukum Acara Pidana
(KUHAP), Pengadilan Negeri Semu Bengkulu berwenang mengadili, karena Terdakwa bertempat
tinggal di wilayah hukum Pengadilan Negeri Semu Bengkulu dan sebagian Saksi yang dipanggil lebih
dekat pada tempat Pengadilan Negeri Semu Bengkulu, yang didalam daerah tindak pidana itu
dilakukan,  Telah dengan sengaja dilakukan perbuatan Pembunuhan yang direncanakan
terlebih dahulu, Terhadap korban ANGELINE yang dilakukan oleh Terdakwa dengan cara sebagai
berikut:
1. Bahwa Terdakwa Reky, Dika Nofrian Dwitara, dan Aldy Shafwan adalah seorang
mahasiswa di Kampus Fakultas Hukum Universitas Prof. Dr. Hazairin SH yang terletak di
Jalan Ahmad Yani No 01 Kebun Ros Kota Bengkulu.
2. Bahwa Terdakwa telah menjalin hubungan dekat (pacaran) dengan Korban Angeline sejak
tahun 2018.
3.  Bahwa Terdakwa yang telah membuat janji bertemu dengan Korban di tangga dasar
Gedung Universitas Prof. Dr. Hazairin SH, bertemu dengan Korban Angeline dan berbicara
didepan ruang kelas lantai dasar Gedung Fakultas Hukum Universitas Prof. Dr. Hazairin.
SH.
4.  Bahwa sekitar jam 16:00 WIB atau setidak-tidaknya pada hari Rabu 10 Juli 2020,
Terdakwa mengutarakan maksud agar Korban Angeline bergegas untuk mengugurkan
kandungan yang ada dalam perutnya.
5. Bahwa ditengah-tengah pembicaraan, Korban Angeline menolak untuk mengugurkan
kandungannya.
6. Bahwa Terdakwa (Reky) sebelumnya sudah merencanakan pembunuhan terhadap Korban
(Angeline) pada saat Terdakwa berada di kontrakan ( Aldy Shafwan).
7. Bahwa terjadi pertengkaran antara terdakwa dan korban Angeline, yang membuat
Terdakwa naik pitam dan mengambil pisau dalam tas milik terdakwa, yang sebelumnya
telah meminjam pisau tersebut kepada temannya (Aldy Shafwan Irawan) yang bertempat
tinggal didekat kampus UNIHAZ. Lalu Terdakwa menikamkan pisau pada dada Korban
sebanyak 7 kali, dan Terdakwa langsung melarikan diri.
8. Bahwa didalam proses melarikan diri, terdakwa dibantu oleh temannya (Dika Nofrian
Dwitara) ditengah perjalanan menuju kosan temannya (Dika Nofrian Dwitara) terdakwa
(Reky) membuang pisau yang gunakan untuk menikam korban dengan maksud untuk
menghilangkan alat bukti.
9. Bahwa Surat hasil Visum et Repertum, RS. Bhayangkara Bengkulu, yang ditanda tangani
oleh Dokter Santika Harianti, Spfk. Tanggal 13 Juli 2020, menyatakan adanya luka tusukan
pada dada kiri sebanyak 6 kali dengan kedalaman 10 cm dan panjang 7 cm, dan luka
tusukan pada dada kanan korban sebanyak 1 kali dengan kedalaman 8 cm dan panjang 6
cm.

Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam Pidana dalam Pasal 340 Kitab Undang-
Undang Hukum Pidana.

Dakwaan Subsidair :

Bahwa Terdakwa Reky, Pada hari Rabu tanggal 10 Juli 2020, pukul 16:30 WIB, atau
setidak-tidaknya pada suatu waktu yang masih pada bulan Juli 2020 bertempat di tangga dasar
Gedung Barat Fakultas Hukum Universitas Prof. Dr. Hazairin, SH beralamat Jalan Ahmad Yani No
01 Kebun Ros, atau setidak-tidaknya mengingat Pasal 84 Ayat (2) Kitap Undang-Undang Hukum
Acara Pidana (KUHAP), Pengadilan Negeri Semu Bengkulu berwenang mengadili, karena Terdakwa
bertempat tinggal di Wilayah hukum Pengadilan Negeri Semu Bengkulu dan sebagian Saksi yang
dipanggil lebih dekat pada tempat Pengadilan Negeri Semu Bengkulu, yang didalam Daerah tindak
pidana itu dilakukan, Telah melakukan perbuatan Pembunuhan Terhadap korban Angeline yang
dilakukan oleh Terdakwa dengan cara sebagai berikut:
1. Bahwa Terdakwa Reky, Dika Nofrian Dwitara, dan Aldy Shafwan adalah Seorang Mahasiswa
di Kampus Fakultas Hukum Universitas Prof. Dr Hazairin, SH beralamat di Jalan Ahmad
Yani No 01 Kebun Ros.
2. Bahwa Terdakwa telah menjalin hubungan dekat (pacaran) dengan Korban Angeline sejak
tahun 2018.
3. Bahwa Terdakwa yang telah membuat janji bertemu dengan Korban di tangga dasar Gedung
Universitas Prof. Dr. Hazairin SH, bertemu dengan Korban Angeline dan berbicara didepan
ruang kelas lantai dasar Gedung Fakultas Hukum Universitas Prof. Dr. Hazairin. SH.
4.  Bahwa sekitar jam 16:00 WIB atau setidak-tidaknya pada hari Rabu 10 juli 2020, Terdakwa
mengutarakan maksud agar Korban Angeline bergegas untuk mengugurkan kandungan yang
ada dalam perutnya.
5. Bahwa ditengah-tengah pembicaraan, Korban Angeline menolak untuk mengugurkan
kandungannya.
6. Bahwa terjadi pertengkaran antara terdakwa dan korban Angeline, yang membuat Terdakwa
naik pitam dan mengambil pisau dalam tas milik terdakwa, yang sebelumnya telah
meminjam pisau tersebut kepada temannya (Aldy Shafwan Irawan) yang bertempat tinggal
didekat kampus UNIHAZ. Lalu Terdakwa menikamkan pisau pada dada Korban sebanyak 7
kali, dan Terdakwa langsung melarikan diri.
7. Bahwa didalam proses melarikan diri, terdakwa dibantu oleh temannya (Dika Nofrian
Dwitara) ditengah perjalanan menuju kosan temannya (Dika Nofrian Dwitara) terdakwa
(Reky) membuang pisau yang gunakan untuk menikam korban dengan maksud untuk
menghilangkan alat bukti.
8. Bahwa Surat hasil Visum et Repertum, RS. Bhayangkara Bengkulu, yang ditanda tangani
oleh Dokter Santika Harianti, Spfk. Tanggal 13 Juli 2020, menyatakan adanya luka tusukan
pada dada kiri sebanyak 6 kali dengan kedalaman 10 cm dan panjang 7 cm, dan luka tusukan
pada dada kanan korban sebanyak 1 kali dengan kedalaman 8 cm dan panjang 6 cm.

Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam Pidana dalam Pasal 338 Kitab Undang-
Undang Hukum Pidana.

   FAKTA FAKTA PERSIDANGAN


Untuk itu guna membuktikan dakwaan tersebut telah didengarkan oleh saksi-saksi dan adanya barang
bukti yang diajukan di persidangan sebagai berikut:

 Keterangan Saksi-Saksi

Saksi JPU :

1. Yosi Fatika Sari : Sore itu sekitar jam 15:30WIB saya melihat saudara Reky bersama kedua
temannya saudara Dika dan Aldy berkumpul di kontrakan saudara Aldy yang beralamatkan
didekat kampus UNIHAZ, setelah itu mereka bertiga pergi menuju kampus UNIHAZ dan
saudara Reky membawa tas dipunggungnya.

2. Muhammad Alam H. : Saya bersama teman saya saudara Apri yang juga ikut menjadi saksi
di kasus ini sedang duduk di sebuah warung dekat kampus UNIHAZ, kemudian kami melihat
ketiga terdakwa berjalan menuju kampus UNIHAZ, dilihat dari raut wajah saudara Reky,
terlihat sangat panik dan cemas, mereka berjalan dengan sangat terburu buru menuju kampus
UNIHAZ.

3. Apriansyah Charisman : Seperti yang sudah dijelaskan saudara alam sebelumnya, kami
memang melihat ketiga terdakwa berjalan menuju kampus UNIHAZ dangan sangat terburu
buru, setelah itu kami tidak lagi mengetahui pasti apa yg terjadi, yang jelas ada suara
teriakkan perempuan (yang saya perkirakan adalah suara teriakan dari Angeline) sekitar 15
menit setelah ketiga terdakwa lewat didepan warung tempat kami duduk, tapi kami tidak
terlalu terfokus dengan teriakan tersebut dikarenakan warung tempat kami duduk berada tepat
dipinggir jalan dan keadaan jalan saat itu sedang sangat ramai.

Saksi A de Charge :

1. Rendra Anggara : Sebelumya saya tidak pernah mendengar saudara Reky mempunyai niatan
atau rencana membunuh saudari Angeline (pacarnya) dan sudara Reky pun tergolong pasif
dalam kisah percintaannya, ya seperti tidak banyak ceritalah, dan saya juga sudah mengneal
saudara Reky cukup lama kira kira sekitar 5-6 tahun yang lalu atau tepatnya sewaktu kami
masih duduk dibangku SMA.

2. Robi Candra : Saya sudah cukup lama tidak bertemu saudara Reky, terakhir kali beremu
kira-kira setengah tahun yang lalu, tapi saya ragu (kurang yakin) jika saudara Reky melalukan
hal seperti ini, yang saya tahu saudara Reky ini tidak banyak bicara ya bisa dikatakan cupu
lah kalo ditongkrongan. Saya juga sudah cukup mengenal saudara Reky ini, kami saling
mengenal semenjak masih bersekolah di SMA dulu.

3. M. Ersyad Teja Basory : Seperti yang sudah dijelaskan oleh kedua saksi sebelumya, saya
mengenal saudara Reky ini juga sejak kami masih bersekolah di SMA dulu, saya juga
mengenal saudara Reky ini sebagai pribadi yang pendiam, dan saya juga kurang yakin kalau
orang yang tidak banyak bicara seperti saudara Reky ini melakukan hal yang semacam ini.

Keterangan Terdakwa
Nama: Reky
Menimbang bahwa terdakwa dipersidangan menerangkan :
1. Telah mengakui perbuatannya yaitu melakukan pembunuhan terhadap korban
Angeline dengan cara menikam dada korban dengan pisau.
2. Perbuatan tersebut terdakwa lakukan karena adanya bisikan gaib yang menyuruh
terdakwa membunuh korban Angeline sehingga terdakwa bersama kedua rekannya
yaitu saudara Dika dan Aldy berangkat dari kontrakan Aldy menuju kampus
UNIHAZ untuk menemui korban dan saat itu juga terdakwa reky menikam dada
korban dengan pisau.
3. Dan benar pada saat melakukan aksi pembunuhan terhadap korban Angeline,
terdakwa dalam keadaan sadar dan tidak mengkonsumsi obat.

Barang-barang Bukti
1. Pisau
2. Baju Terdakwa
3. HP Terdakwa
4. Tali

             III. ANALISIS FAKTA


Bahwa dari fakta-fakta hukum yang kami uraikan diatas, dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Bahwa Terdakwa Reky, Dika Nofrian Dwitara, dan Aldy Shafwan adalah seorang
mahasiswa di Kampus Fakultas Hukum Universitas Prof. Dr. Hazairin SH yang terletak di
Jalan Ahmad Yani No 01 Kebun Ros Kota Bengkulu.
2. Bahwa Terdakwa telah menjalin hubungan dekat (pacaran) dengan Korban Angeline sejak
tahun 2018.
3.  Bahwa Terdakwa yang telah membuat janji bertemu dengan Korban di tangga dasar
Gedung Universitas Prof. Dr. Hazairin SH, bertemu dengan Korban Angeline dan berbicara
didepan ruang kelas lantai dasar Gedung Fakultas Hukum Universitas Prof. Dr. Hazairin.
SH.
4.  Bahwa sekitar jam 16:00 WIB atau setidak-tidaknya pada hari Rabu 10 Juli 2020,
Terdakwa mengutarakan maksud agar Korban Angeline bergegas untuk mengugurkan
kandungan yang ada dalam perutnya.
5. Bahwa ditengah-tengah pembicaraan, Korban Angeline menolak untuk mengugurkan
kandungannya.
6. Bahwa Terdakwa (Reky) sebelumnya sudah merencanakan pembunuhan terhadap Korban
(Angeline) pada saat Terdakwa berada di kontrakan ( Aldy Shafwan).
7. Bahwa terjadi pertengkaran antara terdakwa dan korban Angeline, yang membuat
Terdakwa naik pitam dan mengambil pisau dalam tas milik terdakwa, yang sebelumnya
telah meminjam pisau tersebut kepada temannya (Aldy Shafwan Irawan) yang bertempat
tinggal didekat kampus UNIHAZ. Lalu Terdakwa menikamkan pisau pada dada Korban
sebanyak 7 kali, dan Terdakwa langsung melarikan diri.
8. Bahwa didalam proses melarikan diri, terdakwa dibantu oleh temannya (Dika Nofrian
Dwitara) ditengah perjalanan menuju kosan temannya (Dika Nofrian Dwitara) terdakwa
(Reky) membuang pisau yang gunakan untuk menikam korban dengan maksud untuk
menghilangkan alat bukti.
9. Bahwa Surat hasil Visum et Repertum, RS. Bhayangkara Bengkulu, yang ditanda tangani
oleh Dokter Santika Harianti, Spfk. Tanggal 13 Juli 2020, menyatakan adanya luka tusukan
pada dada kiri sebanyak 6 kali dengan kedalaman 10 cm dan panjang 7 cm, dan luka
tusukan pada dada kanan korban sebanyak 1 kali dengan kedalaman 8 cm dan panjang 6
cm.

             IV.ANALISIS YURIDIS

Dari fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan yaitu keterangan saksi-saksi, keterangan
Ahli dan keterangan Terdakwa sendiri, maka Kami Penasehat Hukum Terdakwa telah
menganalisa Dakwaan dan juga Tuntutan yang dibacakan oleh Jaksa Penuntut Umum sangat
bertentangan dengan fakta-fakta peristiwa pidana yang sesungguhnya telah terjadi.

Dakwaan dan Tuntutan yang dibacakan Jaksa Penuntut Umum, yang mendakwa
Terdakwa Reky, Dika Nofrian Dwitara, dan Aldy Shafwan dengan Primair: Pasal 340 Kitab
Undang-undang Hukum Pidana, sangat tidak rasional dengan unsur-unsur pasal dan fakta di
lapangan, dimana Terdakwa Reky, Dika Nofrian Dwitara, dan Aldy Shafwan tidak memiliki
niat untuk Membunuh Korban Angeline, Seperti yang telah diterangkan oleh Saksi yang
merupakan Saksi yang meringankan Terdakwa dan keterangan Terdakwa Reky sendiri bahwa
terdakwa Reky membunuh korban Angeline dengan pisau yang dipinjamnya dari saudara
Aldy Shafwan. Karena dorongan emosi yang hebat atau dikenal dengan The Episodic
Criminal dalam Ilmu Kriminologi, maka pisau digunakannya untuk menikam dada korban.

Dan kemudian terkait dakwaan Subsidair pasal 338 Kitab Undang-undang Hukum Pidana,
Menurut analisis Kami selaku Kuasa Hukum Terdakwa Reky, Dika Nofrian Dwitara, dan
Aldy Shafwan , sangat tidak sesuai dengan unsur-unsur hukum dan fakta atau kasus posisi
tindak pidana tersebut, dimana dengan sungguh-sungguh Terdakwa Reky memberi
keterangan bahwa niat sebagai unsur yang menentukan tindak pidana yang dilakukan adalah
bukan untuk “Membunuh” Korban, melainkan hanya untuk menyuruh korban Angeline
menggugurkan kandungannya, terdakwa Reky membunuh korban Angeline disebabkan
karena dorongan emosi yang hebat, Korban menolak permintaan Terdakwa untuk
menggugurkan kandungannya dengan alasan Korban ingin mempertahankan kandungannya,
hal tersebut membuat keguncangan terhadap bhatin Terdakwa sehingga dengan spontanitas
Terdakwa mengeluarkan pisau yang dipinjamnya melalui terdakwa Aldy Syafwan, lalu
menikamkan pisau tersebut pada Korban.

Sehingga Pasal-pasal yang didakwakan pada Terdakwa, baik Primair maupun Subsidair
adalah cacat hukum, dimana Terdakwa tidak ada unsur niat untuk membunuh, dengan
berakibat yang tidak diduga oleh Terdakwa adalah kematian Korban tersebut.

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dipersidangan yaitu keterangan para saksi
dan terdakwa serta dikuatkannya dengan barang bukti bahwa terdakwa telah terbukti melakukan
tindak pidana sesuai dengan unsur-unsur yang tertera diatas;
Menimbang bahwa oleh karena selama proses pemeriksaan dipersidangan terhadap terdakwa, Hakim
majelis tidak menemukan alasan pembenar dan alasan pemaaf maupun menghapus pidana, maka
terdakwa haruslah dinyatakan bersalah dan dipidana setimpal dengan perbuatannya;
Menimbang, bahwa terdakwa dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana, maka kepada terdakwa
dibebankan pula untuk membayar biaya perkara ini;
Menimbang bahwa terhadap terdakwa selama proses pemeriksaan telah dilakukan penahanan, maka
masa penahanan tersebut haruslah dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.
Menimbang bahwa sebelum menjatuhkan pidana, hakim majelis terlebih dahulu akan
mempertimbangkan hal-hal yang memberatkan dan hal-hal yang meringankan bagi terdakwa:
Hal-hal yang memberatkan :
1.      Terdakwa tidak melaporkan kejadian tersebut kepada pihak yang berwajib.
2.      Perbuatan terdakwa telah merugikan korban baik secara fisik maupun mental
Hal-hal yang meringankan :
1.      Terdakwa mengakui perbuatannya;
2.      Terdakwa tidak melarikan diri;
3.      Terdakwa tidak pernah dihukum;
4.      Terdakwa menyesali perbuatannya;
5.      Berlaku jujur selama persidangan;
6.      Terdakwa sopan dalam persidangan.

Menimbang bahwa hakim majelis berpendapat bahwa pidana yang akan dijatuhlan telah tepat,adil dan
setimpal dengan kesalahan terdakwa;

MEMUTUSKAN

1. Menyatakan, bahwa terdakwa Reky, Dika Noprian Dwitara, dan Aldi Shafwan Irawan telah
terbukti dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan Pasal 340 Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana dan Pasal 338 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup.
2. Menetapkan, bahwa hukum tersebut harus dikurangi seluruhnya dengan waktu terdakwa
berada dalam masa tahanan sementara.
3. Memerintahkan supaya terdakwa tetap berada dalam tahanan.
4. Memerintahkan supaya barang-barang bukti berupa pisau, baju terdakwa , HP terdakwa dan
tali untuk disita oleh Negara.
5. Menetapkan biaya perkara dibebankan kepada terdakwa masing-masing sebesar
Rp.570.000,- (Limar ratus tujuh puluh ribu rupiah).

Demikian diputuskan pada hari Senin tanggal 22 Desember 2015 oleh kami Majelis Hakim dengan
ketua Hakim, Brigitta Sekarnoni, S.H., M.H. dan Hakim anggota masing – masing M. Yusuf
Akbar,S.H., M.H., Ratna Suci Ramadhanti,S.H., M.Hum pada hari itu juga dalam sidang yang terbuka
untuk umum, dengan dihadiri oleh Hakim-Hakim anggota, Jaksa Penuntut Umum, Panitera pengganti
dan terdakwa beserta penasehat hukumnya.

Hakim Anggota :                                                        Hakim Ketua :


M. Yusuf Akbar, S.H., M.H                                         Brigita Yulian Sekarnoni, S.H., M.H

Ratna Suci Ramadhanti, S.H., M.Hum

Panitera Pengganti :

Elsa Pitriani, S.H

Anda mungkin juga menyukai