Anda di halaman 1dari 28

SKENARIO SIDANG

      A.    SIDANG PERTAMA
Jambi, 15 April 2015
Sidang Sengketa Tata Usaha Negara
Nomor             : 120/2015/PTUN/Jambi
Antara             : Hari Saputra sebagai penggugat berhadapan dengan Walikota Jambi (Pristi Yulandari)
sebagai tergugat.

Opas : “Majelis Hakim akan memasuki ruang sidang, hadirin


dimohon berdiri (setelah Majelis Hakim memasuki ruang
sidang dan duduk ditempatnya hadirin dipersilahkan
duduk kembali).

Hakim Ketua : Kepada para peserta sidang silahkan persiapkan hal-hal


yang berkenaan dengan persidangan, agar tidak
mengganggu jalannya proses persidangan.

“hari ini tanggal 15 April 2015 sidang sengketa Tata


Usaha Negara nomor: 120/2015/PTUN/Jambi dibuka dan
terbuka untuk umum, hadirin dimohon untuk tenang
selama proses persidangan. (Hakim mengetuk palu 3X)

Setelah melalui pemeriksaan pendahuluan dan rapat


permusyawaratan yang dilaksanakan tanggal 11 Maret 
2015, maka dinyatakan bahwa gugatan dapat diterima,
selanjutnya sidang dapat dimulai.

Panitera, apakah penggugat dan tergugat sudah hadir?

Panitera : Penggugat dan Tergugat sudah hadir pak Hakim

Hakim ketua : Persilahkan mereka dihadapkan kemuka sidang

Panitera : Baik pak Hakim, para pihak dipersilahkan memasuki


ruang sidang dan menempati tempat yang telah
disediakan.

Hakim ketua : Apakah benar saudara sebagai pihak penggugat dalam


perkara ini?
Penggugat : Benar pak Hakim yang mulia, saya penggugat dalam
perkara ini

Hakim ketua : Apakah anda telah dipanggil secara patut?

Penggugat : Saya sudah dipanggil secara patut yang mulia

Hakim ketua : Dapatkah saudara memperlihatkan surat panggilan


tersebut?

Penggugat : Dapat pak Hakim yang mulia (maju kedepan Hakim


sambil memperlihatkan surat panggilan)

Hakim ketua : Saudara penggugat, sebutkan identitas saudara. Nama?

Penggugat : Hari Saputra pak

Hakim ketua : Apakah pekerjaan saudara?

Penggugat : Wiraswasta pak, saya sebagai pemilik Toko Harum


Manis Jaya Pak

Hakim ketua : Dapatkah saudara menunjukkan identitas saudara?

Penggugat : Dapat pak Hakim (maju kedepan sambil memperlihatkan


identitasnya)

Hakim ketua : Saudara penggugat, apakah dalam hal ini anda


didampingi penasehat hukum?

Penggugat : Iya pak Hakim yang mulia

Hakim ketua : Apakah saudara dapat menghadirkan penasehat hukum


saudara?

Penggugat : Dapat pak Hakim

Panitera : Kuasa hukum penggugat dipersilahkan maju kemuka


sidang

KH P. : (maju kemuka sidang meberi hormat kepada para Hakim)

Hakim ketua : Benarkah saudari sebagai kuasa hukum penggugat dalam


perkara ini?

KH P. : Benar pak Hakim

Haki ketua : Kalau benar, tolong tunjukan surat kuasa saudari

KH P. : (maju sambil memperlihatkan surat kuasa dari penggugat


kepada Hakim

Hakim ketua : (setelah memeriksa dari KH P., lalu menoleh ke arah


tergugat). Apakah benar saudara sebagai pihak tergugat
dalam perkara ini?

Tergugat : Benara pak Hakim yang mulia

Hakim ketua : Apakah saudara telah dipanggil secara patut?

Tergugat : Saya telah dipanggil secara patut pak Hakim

Hakim ketua : Saudara tergugat sebutkan identitas saudara, nama?

Tergugat : Nama saya Pristi Yulandari pak Hakim yang mulia

Hakim ketua : Tempat dan tanggal lahir saudara dimana?

Tergugat : Jambi, 17 agustus 1994

Hakim ketua : Apa jabatan saudara?

Tergugat : Jabatan saya sebagai Walikota Jambi pak Hakim yang


mulia

Hakim ketua : Dapatkah saudara menunjukkan identitas saudara?

Tegugat : Dapat pak Hakim (sambil maju kedepan menunjukan


KTP nya)

Hakim ketua : Apakah dalam hal ini saudara didampingi oleh penasehat
hukum?

Tergugat : Iya pak Hakim, saya didampingi oleh penasehat hukum


saya
Hakim ketua : Dapatkah saudara menghadirkan penasehat hukum
saudara tersebut?

Tergugat : Dapat pak Hakim

Panitera : Kuasa hukum tergugat dipersilahkan menuju kemuka


sidang

KH T. : (maju sambil memberi hormat kepada para Hakim)

Hakim ketua : Silahkan menempati tempat yang telah disediakan.

Benarkah saudari kuasa hukum tergugat dalam perkara


ini?

KH T. : Benar pak Hakim

Hakim ketua : Tolong saudara tunjukan surat kuasa khusus saudara?

KH T. : (Maju kearah pak Hakim dan menunjukan surat


kuasanya)

Hakim ketua : (membaca surat kuasa yang diberikan). Kuasa Hakim


tergugat, apakah perlu dibacakan surat gugatan kembali?

KH T. : Bapak Hakim yang mulia, kami mohon dengan sangat


agar gugatan tersebut dapat dibacakan kembali.

Hakim ketua : Baiklah, kami akan membacakan kembali surat gugatan


tersebut (silahkan Hakim anggota I membaca surat
gugatan tersebut)

Hakim anggota 1 : Baik pak Hakim yang mulia (membaca surat gugatan)

Hakim ketua : Kepada pihak tergugat apakah saudara sudah mendengar


isi dan mengerti isi gugatan dari penggugat tersebut?

KH T. : Kami telah mendengar dan mengerti yang mulia

Hakim ketua : Apakah saudara keberatan dengan surat gugatan tersebut?

KH T. : Iya pak Hakim yang terhormat, kami keberatan dengan isi


surat gugatan tersebut

Hakim ketua : Apakah saudara sudah mepersiapkan eksepsi secara lisan


ataupun tulisan atas gugatan tersebut?

KH T. : Kami belum mempunyai eksepsi baik lisan maupun tulisa


pak Hakim yang mulia, kami mohon pak
hakim memberikan waktu agar kami bisa
mepersiapkannya terlebih dahulu.

Majelis Hakim berembuk mempertimbangkannya

Hakim ketua : Baiklah, mengingat asas peradilan kita cepat, sederhana


dan murah, agar saudara mepersiapkan 1 minggu setelah
sidang ini.

KH T. : Baik pak Hakim yang mulia

Hakim ketua : Setelah mendengar gugatan yang telah dibacakan dan atas
keberatan pihak tergugat, maka untuk menunggu pihak
tergugat mepersiapkan jawaban atau esepsinya atas
gugatan tersebut, maka sidang ditunda dan akan
dilanjutkan pada tanggal 22 April 2015, kepada pihak
yang berpekara diharapkan kehadirannya pada sidang
tersebut tanpa harus melalui pemnggilan terlebih dahulu
dan dengan ini dinyatakan bahwa para pihak telah
dipanggil secara patut. Sidang hari ini ditutup (ketuk palu
3x)

Opas : Majelis Hakim meninggalkan ruang sidang, hadirin


dimohon berdiri. (Hakim keluar terlebih dahulu beru
diikuti peserta sidang lain).

      B.     SIDANG KEDUA
Jambi, 22 April 2015
Sidang sengketa Tata Usaha Negara
Nomor             : 120/2015/PTUN/Jambi
 Antara            : Hari Saputra sebagai penggugat berhadapan dengan Walikota Jambi (Pristi
Yulandari) sebagai tergugat.
Opas : Majelis Hakim akan memasuki ruang sidang, hadirin
dimohon berdiri (setelah majelis Hakim memasuki ruang
sidang dan duduk di tempatnya hadirin dipersilahkan duduk
kembali).
Hakim ketua : Hari ini tanggal 22 April 2015 sidang tata usaha negara
nomor: 120/2015/PTUN/Jambi dibuka dan terbuka untuk
umum (ketuk palu 3x), panitera, apakah penggugat dan
tergugat sudah hadir?

Panitera : Pihak penggugat dan tergugat telah hadir pak Hakim yang
mulia

Hakim ketua : Panitera persilahkan mereka masuk untuk dihadapkan


kemuka sidang

Panitera : Baik pak Hakim, para pihak dipersilahkan memasuki ruang


sidang dan menempati tempat yang telah disediakan.

KH P. Dan KH T. : (memasuki ruang sidang dan memberi hormat kepada Hakim


kemudian duduk)

Hakim ketua : Bagaimana pihak tergugat dan penggugat, apakah sidang


sudah bisa kita mulai?

KH P. Dan KH T. : Sudah pak Hakim yang mulia.

Hakim ketua : Pihak tergugat, apakah saudara telah menyiapkan gugatan


pengguagat tersebut?

KH T. : Sudah pak yang mulia, saya sudah menyiapkan eksepsi atas


gugatan penggugat secara tertulis pak Hakim

Hakim ketua : Silahkan saudara bacakan jawaban gugatan tersebut

KH T. : Baik pak Hakim yang mulia, terima kasih (membacakan


jawaban atas gugatan penggugat). Sudah pak Hakim

Hakim ketua : Apakah ada yang ingin saudari sampaikan berkenaan dengan
jawaban gugatan tersebut?

KH P. : Ada pak

Hakim ketua : Silahkan saudari sampaikan hal yang berkenaan dengan


jawaban gugatan tersebut.

KH P. : Bapak Hakim yang mulia, pada dalil gugatan yang kami


layangkan, yang berisikan tentang ketidakpuasan dari klien
saya adalah karena surat keputusan tersebut dianggap tidak
sesuai dengan peraturan daerah Kota Jambi.

Hakim Ketua : Selanjutnya, apakah Hakim anggota ada pertanyaan?

Hakim Anggota 1 : Ada pak Hakim saudari kuasa hukum penggugat, saudari
tadi mengatakan bahwa tergugat terlebih dahulu melakukan
pemberitahuan secara lisan dan tulisan, tetapi dalam
pelaksanaannya oleh tergugat pada penggugat tersebut tidak
sesuai dengan ketentuan yang berlaku, bisa saudari buktikan
bahwa pelaksanaannya kepada penggugat tersebut tidak
sesuai dengan prosedur yang berlaku.

KH P. : Bisa pak Hakim yang terhormat, dibuktikan dengan tidak


adanya surat panggilan terhadap penggugat sebelum
mengeluarkan SK nomor :
06/II/1180/2015 tentang Pencabutan Izin Usaha Toko Haru
m Manis Jaya

Hakim Anggota 1 : Saudara kuasa hukum tergugat apakah ada yang ingin
saudara kemukakan berkenaan dengan argumen dari pihak
penggugat?

KH T. : Ada pak Hakim yang mulia, berkenaan dengan argumen tadi


pihak penggugat tersebut tidak benar pak hakim karena
pihak tergugat dalam pencabutan izin usaha Toko Harum
Manis Jaya tersebut telah dilaksanakan sesuai prosedur dan
ketentuan yang berlaku.

Hakim anggota 1 : Bagaimana prosedur yang anda maksudkan?

KH T. : Prosedurnya yaitu dalam pencabutan izin Toko Harum


Manis Jaya maka harus ada pemberitahuan kepada pihak
yang bersangkutan dan harus ada persetujuan dari instansi
yang terkait, kemudian harus ada alasan-alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan berkaitan dengan pencabutan izin
usaha toko tersebut

Hakim ketua : Bisakah saudara buktikan bahwa pemeriksaan tersebut sudah


sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku?
KH T. : Bisa pak Hakim, dalam membuat surat keputusan
pencabutan izin usaha Toko Harum Manis Jaya kepada oleh
bupati kepada penggugat, tergugat mengikuti cara yang
benar pak Hakim yang mulia, yan pertama yaitu telah
melakukan panggilan lisan, dalam hal ini tim yang dibentuk
oleh Walikota. Yang kedua tergugat telah melakukan
panggilan secara tertulis kepada penggugat dalam hal ini
yang dibentuk oleh Walikota.

Hakim Ketua : Selanjutnya, apakah Hakim ada pertanyaan.

Hakim anggota II : Ada pak Hakim, saudara kuasa hukum tergugat, tolong
saudara tunjukkan surat-surat yang berkenaan dengan
penjelasan saudara tadi?

KH T. : (memberikan surat-surat tersebut kepada Hakim surat-surat


tersebut).

Hakim Anggota II : Saudara penggugat, apakah benar saudara pernah menerima


surat panggilan yang disebutkan oleh pihak penggugat.

Penggugat : Tidak pernah pak Hakim yang mulia

Hakim ketua : KH P, apakah ada yang perlu saudari kemukakan lagi?

KH P. : Ada pak Hakim yang mulia, bolehkah kami melihat surat


panggilan yang diperlihatkan tadi?

Hakim ketua : Boleh, silahkan maju kepada penggugat dan kuasa


hukumnya untuk maju.

Penggugat dan KH P. : (maju kemuka sidang dan memeriksa surat tersebut,


kemudian kembali ketempat semula)

Hakim ketua : Saudara kuasa hukum tergugat, apakah ada yang ingin
disampaikan?

KH T. : Ada pak Hakim yang mulia

Hakim ketua : Silahkan


KH T. : Bapak Hakim yang mulia, pihak kami telah memberikan
surat peringatan secara tertulis berupa surat keputusan
mengenai usaha Toko Harum Manis Jaya. Jika surat tersebut
tidak sampai ketangan penggugat, maka itu bukan kesalahan
dari pihak kami “cukup pak Hakim”.

Hakim ketua : Baiklah, kepada pihak penggugat dan tergugat, apakah ada
yang ingin ditambahkan lagi?

KH T. : Tidak pak Hakim, akan tetapi bila diizinkan kami meminta


agar sidang ditunda selama 7 hari, karena kami akan
menghadirkan saksi-saksi pak Hakim yang mulia.

Majelis Hakim : (setelah majelis Hakim berembuk). Panitera, satu minggu


setelah sidang ini dilaksanakan tepatnya tanggal berapa?

Panitera : Tanggal 29 April yang mulia

Hakim ketua : Baiklah permintaan saudara kami terima, atas permintaan


tergugat, maka sidang ditunda dan dilanjutkan 7 hari setelah
sidang ini ditetapkan, tepatnya pada tanggal 29 april 2015.

Dengan ini pihak-pihak yang berkepentingan diharapkan


kehadirannya pada sidang berikutnya dan dengan ini
dinyatakan bahwa para pihak telah dipanggil secara patut,
sidang hari ini ditutup (ketuk 3 kali)

Opas : Majelis Hakim meninggalkan ruang sidang, hadirin di


mohon berdiri

      C.    SIDANG KETIGA
Jambi, 29 april 2015
Sidang sengketa Tata Usaha Negara
Nomor             : 120/2015/PTUN/Jambi
                         Antara             : Hari Saputra sebagai penggugat berhadapan dengan Walikota Jambi (Pristi
Yulandari) sebagai tergugat

Opas : Majelis Hakim akan memasuki ruang sidang, hadirin


dimohon berdiri, hadirin dimohon duduk kembali

Hakim ketua : Hari ini tanggal 29 april 2015 sidang Tata Usaha


Negara nomor: 120/2015/PTUN/Jambi dibuka dan
terbuka untuk umum (ketuk 3 kali). Panitera apakah
pihak penggugat dan tergugat telah hadir?

Panitera : Sudah yang mulia

Hakim ketua : Panitera persilahkan mereka untuk dihadapkan kemuka


sidang

Panitera : Baik pak Hakim, para pihak dipersilahkan memasuki


ruangan sidang dan menempati tempat yang telah
disediakan.

KH P. Dan KH T. : Masing-masing kuasa hukum penggugat dan tergugat


memasuki ruang sidang dan memberi hormat kepada
Hakim kemudian duduk di tempat yang telah
disediakan.

Hakim ketua : Bagaimana pihak penggugat dan tergugat, apakah


sidang sudah bisa kita lanjutkan?

KH P. Dan KH T. : Sudah pak Hakim yang mulia

Hakim ketua : Saudari kuasa hukum penggugat, apakah saudara telah


mempersiapkan replik?

KH P. : Sudah pak Hakim yang mulia

Hakim ketua : Silahkan kepada penggugat untuk membacakan


repliknya

KH P. : Terimakasih pak Hakim yang mulia (membacakan


replik)

Hakim Ketua : Silahkan pihak tergugat, apakah sudah mempersiapkan


dupliknya?

KH T. : Sudah bapak Hakim yang mulia


Hakim Ketua : Baiklah, silahkan bacakan

KH T. : Terimakasih bapak Hakim yang mulia (baca duplik)

Hakim ketua
:
Kepada pihak tergugat dan penggugat ada yang ingin ditambahkan?

KH T.
:
Ada pak Hakim yang mulia

Hakim ketua
:
Silahkan

KH T.
:
Terima kasih pak Hakim, perlu diingat bahwa klien kami mengeluarkan surat keputusan
nomor: 06/II/1180/2015 tentang pencabutan izin usaha toko, SK tersebut ditujukan kepada
saudara Hari Saputra (penggugat), berdasarkan suatu alasan yang tidak kuat dimana surat
keputusan tersebut berdasarkan keputusan Walikota Kota Jambi selaku pimpinan di Kota
Jambi dan bahwa surat keputusan tersebut sudah memenuhi prosedur yang merapat dalam
peraturan daerah Kota Jambi nomor 5 tahun 2012 tentang usaha Toko pasal 3 huruf C

Hakim Ketua
:
Saudara hukum tergugat, adakah bukti yang dapat memperkuat argumen saudara

KH T.
:
Ada pak Hakim yang mulia untuk lebih jelasnya kami menghadirkan saksi kemuka sidang
untuk didengarkan kesaksiannya.

Hakim ketua
:
(berembuk) silahkan dihadapkan kemuka sidang saksi yang anda maksud.

KH T.
:
Baik pak Hakim yang mulia, kami akan memanggil Pegawai Badan pengawas daerah Kota
Jambi
Panitera
:
Kepada saksi dipersilahkan masuk ke ruangan sidang (saksi memberi hormat kepada Hakim
dan duduk di tempat yang telah disediakan)

Hakim ketua
:
Saudara saksi apakah saudara mengetahui bahwa saudara dihadapkan kemuka sidang dengan
alasan apa?

Saksi Tergugat
:
Tahu pak Hakim yang mulia

Hakim ketua
:
Saudara saksi, sebutkan identitas saudara?

Saksi Tergugat
:
Nama saya M. Riza Pahlepi pak Hakim yang mulia

Hakim ketua
:
Tempat tanggal lahir saudara?

Saksi Tergugat
:
Jambi, 12 oktober 1992

Hakim ketua
:
Agama saudara?

Saksi Tergugat
:
Islam pak Hakim yang mulia

Hakim ketua
:
Apakah saudara ada hubungan darah atau keluarga dengan pihak tergugat?
Saksi Tergugat
:
Tidak pak Hakim yang mulia

Hakim ketua
:
Apakah saudara bersedia disumpah dalam memberikan kesaksian menurut agama yang
saudara anut?

Saksi Tergugat
:
Bersedia pak Hakim

(Rohaniawan menuju kearah saksi yang akan diambil sumpahnya, saksi berdiri)

Hakim anggota 1
:
Ikuti kata-kata saya

Saksi Tergugat
:
Baik pak Hakim yang mulia

Hakim anggota 1
:
Bismillahirrohmanirrohim, demi Allah, saya bersumpah akan memberikan keterangan yang
sebenar-benarnya, yang tidak lain dan tidak bukan dari yang sebenarnya.

Saksi Tergugat
:
(duduk kembali)

Hakim ketua
:
Saudara saksi, apakah saudara pernah melakukan panggilan lisan atau tulisan kepada
penggugat?

Saksi Tergugat
:
Saya pernah memberi informasi secara tulisan maupun lisan kepada yang bersangkutan
melalui telepon terhadap pemilik Toko Harum Manis Jaya pak Hakim

Hakim ketua
:
Selanjutnya, apakah Hakim anggota ada pertanyaan?

Hakim Anggota 1                :    Ada Hakim ketua, kepada saudara saksi, berapa kali  saudara
meberikan informasi melalui telepon kepada penggugat dan apa alasan penggugat dan
tanggal berapa?

Saksi Tergugat
:
Saya memberi peringatan panggilan lisan 1 kali pada tanggal 07 April 2015 pak Hakim yang
mulia dan jawabannya bahwa penggugat akan mempertimbangkannya.

Hakim ketua
:
Selanjutnya, apakah Hakim anggota ada pertanyaan lagi?

Hakim anggota 2
:
Ada Hakim ketua, saudara saksi hukum penggugat apakah ada yang ingin saudara sampaikan
terkait kesaksian tersebut?

KH P.
:
(setelah berembuk dengan penggugat), ada pak Hakim yang mulia

Hakim anggota 2
:
Silahkan

KH P.
:
Pak Hakim, bahwa saksi saya memberikan panggilan pada tanggal 07 April 2015 dan SK
dikeluarkan pada tanggal 2 Februari 2015 jika diperhatikan jangka waktu pengeluaran surat
keuptusan dan panggilan yang dilakukan kepada penggugat tidak relevan, seharusnya
dilakukan pemnggilan secara  tertulis kepada penggugat sebelum mengeluarkan sebelum
mengeluarkan surat keputusan. Sedangkan dalam fakta perkara ini tidak ada panggilan secara
tertulis dan yang ada panggilan lewat telepon dan itupun hanya satu kali. Dan menurut kami
panggilan tersebut tidak resmi.

Hakim ketua
:
Apakah penggugat ada yang ingin ditambahkan?

Penggugat
:
Tidak pak Hakim yang mulia, karena semua urusan kepada berkaitan dengan persidangan
telah saya serahkan kuasa hukum saya.

Hakim anggota 2
:
Saudara saksi, apakah anda pernah memberikan surat panggilan kepada penggugat

Saksi Tergugat
:
Iya pak Hakim yang mulia, saya pernah ditugaskan untuk memberikan surat panggilan
kepada penggugat yang mulia.

Hakim anggota 2
:
Kapan itu diberikan?

Saksi Tergugat
:
Tepatnya pada tanggal 6 januari 2015, kemudian tanggal 13 januari dan terakhir 20 Januari
2015 pak Hakim yang mulia

Hakim Anggota 2
:
Kepada siapa anda memberikan surat tersebut?

Saksi Tergugat
:
Surat itu saya berikan kepada pekerja di toko Harum Manis Jaya tersebut yang mulia.

Hakim Anggota 2
:
Apa ada bukti tentang hal tersebut?
Saksi Tergugat
:
Ada yang mulia, ini bukti serah terima surat tersebut yang mulia.

Hakim
:
(Berembuk)

Hakim Ketua
:
Apakah ada yang ingin ditanyakan lagi?

Hakim Anggota 2
:
Cukup Hakim ketua.

Hakim
:
Apakah ada yang ingin ditambahkan dari pihak Kuasa Hukum Penggugat?

KH P.
:
Tidak Hakim yang mulia, tapi jika di izinkan kami meminta waktu satu minggu untuk
menghadirkan saksi.

(Majelis Hakim Berembuk)

Hakim ketua
:
Panitera satu minggu setelah sidang tanggal berapa?

Panitera
:
6 mei 2015 yang mulia

Hakim ketua
:
Baiklah, permintaan saudara kami terima, atas permintaan saudara, maka sidang kami tunda
dan dilanjutkan pada tanggal 6 mei 2015.
Dengan ini pihak-pihak yang berkepentingan diharapkan kehadirannya pada sidang
berikutnya dan dengan ini dinyatakan bahwa para pihak telah dipanggil secara patut, sidang
hari ini ditutup (ketuk palu 3x)

      D.    SIDANG KEEMPAT
Jambi, 6 Mei 2015
Sidang Sengketa Tata Usaha Negara
Nomor             : 120/2015/PTUN/Jambi
Antara             : Hari Saputra sebagai penggugat berhadapan dengan Walikota Jambi (Pristi
Yulandari) sebagai tergugat. 

Opas : Majelis akan memasuki ruang sidang, hadirin dimohon


berdiri, hadirin dimohon duduk  kembali.

Hakim ketua : Hari ini tanggal 06 mei 2015 sidang Tata Usaha


Negara nomor : 120/2015/PTUN/Jambi dengan ini
dinyatakan terbuka dan dibuka untuk umu (ketuk 3
kali). Panitera apakah pihak penggugat dan tergugat
telah hadir?

Panitera : Sudah yang mulia

Hakim ketua : Panitera persilahkan mereka untuk dihadapkan kemuka


sidang

Panitera : Baik pak Hakim, para pihak dipersilahkan memasuki


ruangan sidang dan menempati tempat yang telah
disediakan.

Hakim ketua : Bagaimana pihak penggugat dan tergugat, apakah


sidang sudah bisa kita lanjutkan?

KH P. & KH T. : Sudah pak Hakim yang mulia

Hakim Ketua : Saudari kuasa hukum penggugat, apakah saudara telah


membawa saksi?

KH P. : Iya pak Hakim yang mulia.

Hakim Ketua : Silahkan dihadapkan kemuka sidang


KH P. : Baik pak Hakim yang mulia, kami membawa 2 saksi
yang mulia dimana saksi kami tersebut adalah pekerja
ditoko kami.

Panitera : Kepada saksi dipersilahkan masuk

Hakim Ketua : Saudara saksi apakah saudara mengetahui bahwa


saudara dihadapkan kemuka sidang dengan alasan
apa?

Saksi P1,P2 : Tahu pak Hakim yang mulia.

Hakim ketua : Saudara saksi sebutkan identitas saudara

Saksi P1 : Nama saya Febrian Chandra

Hakim ketua : Tempat tanggal Lahir saudara?

Saksi P1 : Jambi, 11 Februari 1995.

Hakim Ketua : Agama Saudara

Saksi P1 : Islam yang mulia

Hakim ketua : Apakah saudara ada hubungan darah atau keluarga


dengan pihak tergugat?

Saksi P1 : Tidak pak Hakim yang mulia

Hakim ketua : Saudara saksi kedua, sebutkan identitas saudara

Saksi P2 : Nama saya Hidayah Saninda, saya lahir tanggal 15


September 1995

Hakim ketua : Apakah saksi P1 dan Saksi P2 bersedia untuk di ambil


sumpah?

Saksi P1,P2 : Bersedia pak Hakim

Rohaniawan menuju kearah saksi yang akan diambil sumpahnya, saksi berdiri

Hakim Anggota 1 : Ikuti kata-kata saya. Bismillahirrohmanirrohim, demi


Allah, saya bersumpah akan memberikan keterangan
yang sebenar-benarnya, yang tidak lain dan tidak
bukan dari yang sebenarnya.

Saksi P1 dan P2 : (duduk Kembali)

Hakim ketua : Saudara saksi apakah kalian pernah menerima surat


panggilan untuk saudara penggugat dari dinas badan
pengawas daerah Kota Jambi.

Saksi P1 : Saya tidak tahu pasti siapa yang memberikan yang


mulia, tapi yang memberikan surat tersebut
menggunakan pakaian dinas yang mulia, dan orang
tersebut memberikan saya surat untuk diberikan
kepada Pak Hari Saputra saya yang mulia yang dalam
hal ini sebagai penggugat

Hakim Ketua : Kapan anda menerima surat tersebut?

Saksi P1 : Tepatnya pada tanggal 07 April 2015 yang mulia.

Hakim ketua : Apakah Hakim anggota ada yang ingin ditanyakan

Hakim anggota 2 : Ada yang mulia

Hakim ketua : Silahkan

Hakim anggota 2 : Terima kasih yang mulia. Saudara saksi, apakah benar
anda pernah menandatangani tanda bukti penyerahan
surat tersebut?

Saksi P1 : Pernah yang mulia, setelah surat itu saya terima saya
menandatangain tanda bukti bahwa surat tersebut telah
diterima yang mulia

Hakim anggota 2 : Kemudian, anda apakan surat tersebut?

Saksi P1 : Saya letakkan diatas meja kerja Pak Hari Saputra saya


yang mulia, karena pada saat itu beliau tidak ada di
tempat.

Hakim anggota 2 : Saudara penggugat, benar pada tanggal 07 April


2015 anda tidak ada di tempat?

Penggugat : Benar yang mulia, saat itu saya sedang berada diluar
Kota yang mulia.

Hakim anggota 2 : Jadi anda hanya menerima satu surat saja pada waktu
itu?

Saksi P1 : Benar yang mulia

Hakim ketua : Saudara saksi, setelah hal tersebut apakah ada lagi
surat panggilan yang ke 2.

Saksi P2 : Ada yang mulia, yang menerima surat panggilan kedua


saya sendiri yang mulia.

Hakim ketua : Kapan anda menerima surat tersebut?

Saksi P2 : Surat kedua saya terima pada tanggal 14 April 2015

Hakim ketua : Apakah anda juga diminta untuk menandatangani


tanda bukti serah terima?

Saksi P2 : Iya yang mulia.

Hakim ketua : Apakah ada pertanyaan para Hakim anggota?

Hakim anggota 1 : Ada yang mulia.

Hakim ketua : Silahkan

Hakim anggota 1 : Terimakasih yang mulia. Saudara saksi, dalam


menerima surat tersebut apakah langsung anda
serahkan kepada penggugat?

Saksi P2 : Tidak yang mulia, karena pada saat itu Pak Hari
Saputra yang dalam hal ini sebagai penggugat juga
sedang tidak ditempat, jadi saya letakkan di atas meja..

Hakim anggota 1 : Jadi, surat kedua anda letakkan diatas meja kerja
penggugat.

Saksi P2 : Benar pak Hakim yang mulia


Hakim anggota 1 : Saudara penggugat, apakah yang dikatakan saksi
benar?

Penggugat : Benar yang mulia

Hakim anggota 1 : Saudara penggugat, apa benar apa yang dikatakan


saksi ketiga?

Penggugat : Benara yang mulia, tapi saya tidak tahu kalau itu surat
peringatan, karena saksi tidak memberitahu kepada
saya terkait hal itu.

Hakim anggota 1 : Kenapa anda tidak tahu, apakah anda tidak


mengeceknya?

Penggugat : Tidak pak Hakim, karena pada saat itu saya sedang
berbicara dengan pelanggan saya.

Hakim anggota 1 : Baik. Dari saya cukup itu dulu yang mulia Hakim
ketua

Hakim ketua : Baik. Apakah ada yang ingin ditambahkan dari pihak
penggugat?

KH P. : Ada yang mulia Hakim.

Hakim ketua : Silahkan.

KH P. : Menurut saya tetap saja ini tidak masuk akal yang


mulia, pihak tergugat tidak memberikan surat tersebut
langsung kepada klien kami akan tetapi melalu
perantara orang lain. Tentunya ini tidak sesuai dengan
prosedur yang mulia

KH T. : Keberatan yang mulia.

Hakim Ketua : Keberatan diterima, silahkan.

KH T. : Apa yang dilakukan oleh klien kami sudah mematuhi


aturan. Jadi saya rasa apa yang dilakukan klien saya
adalah hal yang sesuai.

Hakim Ketua : (Berembuk). Baiklah, untuk memastian kebenaran


tentang aturan dalam kasus ini, pihak pengadilan akan
mendatangkan saksi ahli, oleh sebab itu maka sidang
ditunda dan dilanjutkan 7 hari setelah sidang ini,
tepatnya pada tanggal 13 Mei 2015.

Dengan ini pihak-pihak yang berkepentingan


diharapkan kehadirannya pada sidang berikutnya dan
dengan ini dinyatakan bahwa para pihak telah
dipanggil secara patut, sidang hari ini ditutup (ketuk
3x) 

Opas : Majelis Hakim meniggalkan ruang sidang, hadirin


dimohon berdiri.

      E.     Sidang Kelima
Jambi, 13 Mei 2015
Sidang Sengketa Tata Usaha Negara
Nomor             : 120/2015/PTUN/Jambi
Antara             : Hari Saputra sebagai penggugat berhadapan dengan Walikota Jambi (Pristi
Yulandari) sebagai tergugat.

Opas : Majelis Hakim akan memasuiki ruang sidang, hadirin


dimohon berdiri, hadirin dimohon duduk kembali.

Hakim ketua : Hari ini tanggal 13 Mei 2015 sidang Tata Usaha


Negara nomor : 120/2015/PTUN/Jambi dibuka dan
terbuka untuk umum (ketuk 3 kali). Panitera apakah
pihak penggugat dan tergugat telah hadir?

Panitera : Sudah yang mulia

Hakim ketua : Panitera persilahkan mereka untuk dihadapkan kemuka


sidang

Panitera : Baik pak Hakim, para pihak dipersilahkan memasuki


ruangan sidang dan menmpati tempat yang telah
disediakan.

KH P. & KH T : (Memasuki ruang sidang dan memberi hormat kepada


Hakim kemudian duduk di tempat yang telah
disediakan)

Hakim ketua : Bagaimana Pihak Penggugat dan tergugat, apakah


sidang bisa kita mulai.

KH P. & KH T. : Bisa yang mulia

Hakim ketua : Panitera, apakah saksi ahli sudah hadir?

Panitera : Sudah yang mulia

Hakim ketua : Silahkan hadapkan kemuka sidang

Panitera : Baik yang mulia, saksi ahli silahkan masuk

Saksi ahli : (masuk dan memberi hormat kemudian duduk)

Hakim ketua : Saudara saksi ahli, bisa sebutkan identitas saudara

Saksi ahli : Azumi Khazanah

Hakim ketua : Tanggal lahir saudara?

Saksi ahli : 28 November 1980

Hakim Ketua : Agama saudara?

Saksi ahli : Islam yang mulia

Hakim Ketua : Apa pekerjaan saudara?

Saksi Ahli : Saya Dosen Fakultas Hukum Universitas Jambi Yang


mulia.

Hakim ketua : Apakah saudara bersedia disumpah dalam memberikan


kesaksian menurut agama saudara?

Saksi ahli : Bersedia pak Hakim.


Rohaniawan menuju kearah saksi yang akan diambil sumpahnya, saksi berdiri

Hakim Anggota 2 : Ikuti kata-kata saya. Ikuti kata-kata saya.


Bismillahirrohmanirrohim, demi Allah, saya
bersumpah akan memberikan keterangan yang
sebenar-benarnya, yang tidak lain dan tidak bukan dari
yang sebenarnya.

Saksi ahli : (duduk kembali)

Hakim Ketua : Saudara saksi ahli, ada beberapa pertanyaan yang


harus anda jawab sesuai keahlian anda. Bisa anda
jelaskan, bagaimana prosedur jika suatu pihak ingin
mencabut surat izin dari suatu usaha?

Saksi ahli : Baik yang mulia. Ada beberapa prosedur yang harus
dilakukan, hal pertama ialah memberi peringatan
tertulis kepada pihak yang memiliki usaha dimana 
surat tersebut berasal dari badan atau pejabat eksekutif.
Hal ini sesuai dengan Pasal 143 ayat (1) Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah. Itu yang mulia.

Hakim ketua : Kepada Pihak Penggugat atau tergugat apakah ada


yang ditanyakan?

KH T. : Ada yang mulia.

Hakim ketua : Silahkan

KH T. : Terimakasih yang mulia. Saudara saksi ahli dalam


memberi surat peringatan, berapa kali surat itu harus
diberikan kepada pihak yang dicabut izinnya?

Saksi ahli : 3 kali. Surat peringatan pertama, kedua dan ketiga.

KH T. : Berapa jarak waktu dalam memberikan surat tersebut?

Saksi ahli : Jarak pemberian surat adalah 7 hari dan dihitung sejak
surat itu mulai diberikan.

KH T. : Cukup yang mulia.


Hakim ketua : Baiklah. Pihak penggugat apakah ada yang ingin
ditanyakan?

KH P. : Ada yang mulia.

Hakim ketua : Silahkan

KH P. : Terimakasih yang mulia. Saudara saksi ahli. Dalam


memberikan surat peringatan, apakah boleh jika
memberikannya bukan kepada yang bersangkutan, tapi
kepada orang lain.

Saksi ahli : Ada baiknya diberikan langsung kepada pihak yang


bersangkutan, namun jika pihak tidak bisa ditemui atau
sedang tidak berada ditempat maka boleh diberikan
kepada orang lain. Dalam hal ini orang tersebut adalah
orang yang bisa dipercaya dan terakhir dalam
memberikan surat tersebut harus ada tanda bukti serah
terima.

KH P. : Saudara saksi ahli, bagaimana jika surat yang


diberikan kepada orang lain, tapi tidak sampai kepada
orang yang bersangkutan. Apakah itu tetap sah?

Saksi Ahli : Seperti yang telah saya jelaskan tadi, bahwa dalam
memberikan surat tersebut harus kepada orang yang
tepat, misalnya saudara atau keluarga. Jika perusahaan
atau usaha bisa diberikan kepada karyawan atau
pekerja. Jadi, masalah sampai atau tidaknya itu bukan
lagi menjadi urusan pihak pemberi surat dan surat
tersebut tetap sah.

KH P. : Cukup yang mulia

Hakim Ketua : Baiklah. Terima kasih atas keterangan yang saudara


sampaikan, anda boleh meninggalkan ruangan sidang.

Maka pembuktian telah selesai dan pembuktian yang


diajukan, dengan demikian keterangan oleh pihak
penggugat dan tergugat serta keterangan para saksi,
maka majelis Hakim akan memberikan putusan 7 hari
setelah sidang ini, yaitu tanggal 20 Mei 2015. Pihak-
pihak yang berpekara diaharpkan kehadirannya pada
sidang kelima dan dengan ini dinyatakan para pihak
telah dipanggil secara patut. Sidang hari ditutup (ketuk
3 kali)

Opas : Majelis Hakim meninggalkan ruang sidang hadirin


dimohon berdiri.

      F.     Sidang Keenam
Jambi, 20 Mei 2015
Sidang Sengketa Tata Usaha Negara
Nomor             : 120/2015/PTUN/Jambi
Antara             : Hari Saputra sebagai penggugat berhadapan dengan Walikota Jambi (Pristi
Yulandari) sebagai tergugat.

Opas : Majelis Hakim akan memasuiki ruang sidang, hadirin


dimohon berdiri, hadirin dimohon duduk kembali.

Hakim ketua : Hari ini tanggal 13 mei 2015 sidang Tata Usaha


Negara nomor : 120/2015/PTUN/Jambi dibuka dan
terbuka untuk umum (ketuk 3 kali). Panitera apakah
pihak penggugat dan tergugat telah hadir?

Panitera : Sudah yang mulia

Hakim ketua : Panitera persilahkan mereka untuk dihadapkan kemuka


sidang

Panitera : Baik pak Hakim, para pihak dipersilahkan memasuki


ruangan sidang dan menmpati tempat yang telah
disediakan.

KH P. & KH T : (Memasuki ruang sidang dan memberi hormat kepada


Hakim kemudian duduk di tempat yang telah
disediakan)

Hakim Ketua : Pada hari ini tanggal 20 Mei 2015 adalah pembacaan


putusan terhadap perkara Nomor:
120/2015/PTUN/Jambi atas Surat Keputusan Walikota
Jambi Nomor: 06/II/1180/2015 tanggal 2 Februari
2015 tentang Pencabutan Toko Usaha Harum Manis
Jaya, kepada para pihak agar didengarkan dan
diperhatikan. (Hakim ketua membacakan putusan dan
kemudian dilanjutkan oleh Hakim anggota 1 dan
Hakim anggota II, kemudian Hakim mengetuk palu 3
kali)

Haki ketua : Saudara tergugat, apakah anda menerima putusan ini?

KH P. : Menerima yang mulia

Hakim ketua : Saudara penggugat, apakah saudara menerima putusan


ini?

KH T. : Untuk sementara, kami menerima putusan ini

Hakim ketua : (Berembuk). Baiklah majelis Hakim memberikan


waktu selama 14 hari pada pihak penggugat untuk
melakukan banding.

Dengan demikian, Sengketa terhadap perkara Nomor:


120/2015/PTUN/Jambi, atas Surat Keputusan
Walikota Jambi Nomor: 06/II/1180/2015 tanggal 2
Februari 2015 tentang Pencabutan Toko Usaha Harum
Manis Jaya dinyatakan selesai. Kepada pihak tergugat
dan penggugat agar mematuhi putusan ini. Sidang
pada hari ini ditutup. (ketok 3 kali)

Opas                                         : Sidang selesai para Majelis Hakim saling bersalaman

                                                   dan Para Pihak saling berjabat tangan.

Anda mungkin juga menyukai