Hakim Ketua (Valen) : Sidang Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta yang memeriksa dan
mengadili sengketa Tata Usaha Negara No 230/TF/2019/PtunJakarta antara
aliansi jurnalis independent dan pembela kebebasan berekspresi Asia
Tenggara melawan menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia
dan Presiden Republik Indonesia sidang terbuka dan terbuka untuk umum.
(Ketuk Palu 3x)
Hakim Ketua (Valen) : Pada para Penggugat dan Tergugat serta Kuasa Hukumnya dipanggil masuk
ke ruang sidang, kepada Panitera apakah Penggugat dan Tergugat sudah
hadir?
Hakim Ketua (Valen) : Baik, Silahkan pihak untuk menghadapkan muka persidangan
Panitera (Tania) : Baik yang mulia, para pihak dipersilahkan memasuki ruang sidang dan
menempati ruang sidang yang sudah disediakan .
Hakim Ketua (Valen) : Baik, apakah benar Saudari sebagai Penggugat dalam persidangan kali ini?
Penggugat (tania) : Benar yang mulia Hakim Ketua, saya perwakilan penggugat dalam perkara
ini
Hakim Ketua (Valen) : Baik, apakah anda telah dipanggil secara patut ?
Hakim Ketua (Valen) : Baik, silahkan perwakilan penggugat memperlihatkan Surat Panggilan
tersebut.
Hakim Ketua (Valen) : Pada Saudari Penggugat, sebutkan Identitas Saudari, Nama ?
Penggugat (Tania) : Nama saya, Tania Sekar Ayu , saya mewakili Aliansi Jurnalis Independen
dan Pembela Kebebasan Berekpresi Asia Tenggara atau SAFEnet yang Mulia.
Hakim Ketua (Valen) : Baik, selanjutnya saat ini anda bekerja sebagai apa?
Penggugat (Tania) : Saya bekerja sebagai Jurnalis dan Ketua umum Aliansi Jurnalis Independen
yang Mulia.
Hakim Ketua (Valen) : Baik, apakah Saudari dapat menunjukkan identitas Saudari?
Hakim Ketua (Valen) : Baik, Saudari Penggugat apakah dalam hal ini anda didampingi oleh Kuasa
Hukum Saudari?
Penggugat (Tania) : Iya yang Mulia, saya didampingi oleh Diyan Pebi Melisa Ninda, S.H., M.H.
Hakim Ketua (Valen) : Baik, kepada sauadari Kuasa Hukum, benarkah saudari sebagai Kuasa
Hukum Penggugat dalam perkara ini?
KHP (Melisa) : Benar yang Mulia, saya Diyan Pebi Melisa Ninda sebagai Kuasa Hukum dari
Saudari Tania Sekar Ayu, Advokat dari Kantor Hukum Melisa Ninda, S.H.,
M.H. and Partners’s di jalan Pegangsaan Utara No.12, RT01/ RW05,
Kelurahan Menteng, Jakarta Pusat. yang menerima kuasa dari
penggugat sebagai pemberi kuasa menangani kasus ini berdasarkan surat
kuasa Nomor 001/SKK-PTUN/ADV/X/2019
Hakim Ketua (Valen) : Jika benar, silahkan tunjukkan Surat Kuasa Saudari.
Hakim Ketua (Valen) : Saudara wahyu apakah benar saudara sebagai pihak tergugat dalam
perkara ini?
KHT (Wahyu) : Benar yang mulia, pada kesempatan ini tergugat tidak hadir dan diwakili
oleh Kuasa Hukumnya, saya Wahyu Dwi Prasetyo, S.H., M.H, advokat dari
Kantor Hukum Prasetyo, S.H., M.H and Partners’s yang berkantor di Jalan
Sultan Hasanudin No.1 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. yang menerima
kuasa dari Tergugat sebagai pemberi kuasa menangani kasus ini berdasarkan
surat kuasa Nomor 001/SKK-PTUN/ADV-WDP/X/2019
Hakim Ketua (Valen) : Baik jika benar demikian, tolong tunjukkan surat Kuasa Saudara.
Hakim Ketua (Valen) : Baik, Kuasa Hukum Tergugat apakah perlu dibacakan surat gugatan
Kembali?
KHT(Wahyu) : Iya yang mulia, kami mohon dengan sangat agar gugatan tersebut dapat
dibacakan Kembali
Hakim Ketua (Valen) : Baik, kepada pihak Penggugat, apakah Saudari siap untuk bacakan surat
gugatan Saudari? Apakah anda akan membaca secara keseluruhan atau
sebagaian atau hanya pokok gugatannya saja?
Penggugat (tania) : Kami sudah siap membacakan gugatannya yang mulia, kami hanya akan
membacakan pokok gugatannya saja.
Hakim Ketua (Valen) : Baik kepada pihak tergugat agar mendengar dan menyimak dengan baik,
kepada Kuasa Hukum Penggugat silahkan dibacakan gugatannya.
Penggugat (tania) : Demikian pembacaan gugatan kami yang mulia, untuk selanjutnya saya
serahkan kepada kuasa hukum saya yang mulia
Hakim Ketua (Valen) : Baik, kepada Tergugat dan Kuasa Hukumnya apakah Saudara sudah
memahami dan mengerti isi gugatan tersebut?
KHT (Wahyu) : Kami sudah memahami isi gugatan tersebut yang Mulia.
Hakim Ketua (Valen) : Baik, selanjutnya kepada Kuasa Hukum Tergugat, apakah saudara akan
mengajukan jawaban atau eksepsi atas gugatan yang telah disampaikan oleh
Penggugat atau kuasanya tersebut?
KHT(Wahyu) : Iya yang mulia, kami akan membrikan eksepsi atas gugatan yang telah
disampaikan pihak penggugat
KHT (Wahyu) : Sudah yang mulia, kami sudah menyiapkan Eksepsi atas gugatan Penggugat
secara tertulis.
Hakim Ketua (Valen) : Baiklah, apakah Saudara siap untuk membacakan Eksepsi Saudara, apakah
Suadara akan membacakan secara keseluruhan, atau Sebagian, atau hanya
pokoknya saja?
KHT (Wahyu) : Kami sudah siap membacakan Eksepsi kami yang Mulia, kami hanya akan
membacakan pokoknya saja.
Hakim Ketua (Valen) : Baik, kepada pihak penggugat dan Kuasa Hukumnya diharapkan agar
mendengar dan menyimak dengan baik Eksepsi dari pihak tergugat.
Selanjutnya kepada pihak Kuasa Hukum tergugat silahkan dibacakan pokok
Eksepsinya
Hakim Ketua (Valen) : baik terima kasih kepada kuasa hukum tergugat. Selanjutnya kepada
penggugat atau kuasa hukumnya, apakah saudari sudah memahami eksepsi
tersebut ?
KHP (diyan) : Kami sudah memahami dan memahami eksespsi tersebut yang mulia.
HK (valen) : baik. Kalau begitu langsung saja pemeriksaan alat-alat bukti berupa surat-
surat, dokumen, saksi. Kepada penggugat dan tergugat agar menyerahkan
alat bukti berupa surat surat atau dokumen. Silahkan dimulai dari pihak
penggugat, dilanjutkan oleh tergugat.
HK (valen) : baik dengan demikian pemeriksaan alat bukti berupa surat surat, dan
dokumen dari kedua pihak dianggap selesai. Selanjutnya sidang dilanjutkan
dengan pemeriksaan saksi-saksi. Yaitu mendengar keterangan saksi yang
diajukan dalam persidangan ini. Saudari kuasa hukum penggugat, apakah
sudah menyiapkan saksi-saksinya.
KHP (diyan) : kami sudah menyiapkannya yang mulia, kami akan menghadirkan satu
orang saksi untuk memberikan keterangan dalam persidangan ini.
HK (valen) : baik, kepada panitera agar memanggil masuk saksi ke ruang sidang.
Panitera (tania) : kepada andre cahya pratama dipersilahkan memasuki ruang sidang.
HK (valen) : baik silahkan saudara duduk. Saudara saksi apakah saudara dalam keadaan
sehat jasmani dan rohani ?
HK (valen) : baik. Sebelum saudari saksi memberi keterangan, terlebih dahulu kami
akan menanyakan identitas saudara, nama ?
Usia : 23 tahun
Agama : Islam
HK (valen) : baik saudara saksi apakah saudara bersedia untuk memberikan keterangan
dalam persidangan hari ini ?
HA 1 (widia) : saudara saksi ikuti kata kata saya. Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya
sebagai saksi telah atau akan menerangkan dengan sesungguh nya dan
sebenarnya tidak lain dari yang sebenarnya. Jika saya berdusta, saya akan
mendapat hukuman dari Tuhan semoga Allah menolong saya.
HK (valen) : saudara saksi telah bersumpah menurut agama saudara. Untu itu dimohon
saudara memberikan keterangan yang sebenarnya. Baik apakah saudara
tahu mengapa saudara saksi dihadirkan dalam persidangan hari ini ?
SP (andre) : saya tahu yang mulia. Saya dihadirkan untuk dimintai keterangan
sehubungan dengan perkara penggugat aliansi jurnalis independen dengan
pembela kebebasan berekspresi asia tenggara (SAFEnet).
HK (valen) : baik. Selanjutnya saudara tahu dalam sengketa apa hari ini ?
SP (andre) : tahu yang mulia. Yaitu dalam sengketa Gugatan sengketa Siaran Pers No.
154/HM/KOMINFO/08/2019 Throttling atau pelambatan akses/bandwidth di
beberapa wilayah Provinsi Papua pada 19 Agustus 2019.
HK (valen) :baik. Saudara saat terjadi pemblokiran internet saudara saksi ada dimana ?
SP (andre) : saat terjadi pemblokiran internet dari tanggal 3-8 september 2019 saya
sedang ditugaskan oleh kantor untuk meliput kerusuhan yang ada di papua
khususnya di jayapura.
HK (valen) : darimana kah saudara saksi tahu bahwa ada pemblokiran internet di papua
?
SP (andre) : saya hanya mendengar isu-isu dari teman teman jurnalis serta kru yang ada
di jayapura.
HK (valen) : baik untuk hakim anggota 1 apakah ada pertanyaan untuk saksi ?
HA 1 (widia) : ada yang mulia. Kepada saudara saksi apakah ada dampak yang saudara
saksi alami terhadap pemblokiran internet di papua ?
SP (andre) : pada saat melakukan rekaman hasil rekaman tersebut akan dikirimkan ke
jkt. Tapi pengiriman ke jakarta tidak lancar. Maka pengiriman tertunda
sampai 12 jam
HA 2 (vika) : ada yang mulia. Saudara saksi, ketika sedang bertugas meliput di jayapura,
anda beserta tim ada berapa orang yang ikut dalam tugas meliput ?
SP (andre) : dalam 1 tim ada 3 orang, ada koresponden atau reporter, kameramen, dan
saya sebagai produser lapangan
KHP (diyan) : ada yang mulia. Saudara saksi, apakah anda tetap dapat melakukan live
report sedangkan masih terdapat pemutusan internet di papua ?
SP (andre) : saya kesulitan dalam melakukan live report yang menggunakan gambar
karena tidak ada jaringan internet live report dapat dilakukan dengan dua
cara yang pertama menggunakan mobile satelit yaitu langsung
menggunakan jaringan internet satelit dan yang kedua menggunakan
stringbox yaitu dengan menggunakan jaringan internet data (simcard).
KHP (diyan) : apakah pemblokiran internet ini mempengaruhi kinerja saudara sebagai
jurnalis yang akan memberikan informasi kepada masyarakat ?
SP (andre) : sebagai anggota pers, pemblokiran ini sangat mempengaruhi kinerja saya.
Mengingat adanya pemblokiran ini mempersulit akses penyaluran berita ke
masyarakat.
KHT (wahyu) : ada yang mulia, terima kasih. Apakah pada saat itu saudara tetap bisa
melakukan live report?
SP (andre) : pada saat itu terjadi hambatan dari tanggal 3 sampai 8 September 2019 live
report yang harus Tayang ada 19 ada yang tidak terpenuhi ada 5 Life report
internet masih bisa diakses melalui hotel tetapi saksi mengalami kendala
internet Hotel karena limitnya tidak cukup untuk memadai untuk mengirim
file gambar dan suara, beda dengan wartawan lain yang mengirim teks dan
foto. Saya menunggu hingga Tengah malam saat internet sepi dan itu pun
berkali-kali gagal jadi materi liputan yang saya liput setiap hari yang
semestinya dikirim Im cerpen 2 sampai 12 jam atau 1 hari karena perawatan
internet dari tanggal 3 sampai 8 September 2019 Saya tidak memenuhi 5
Life report para wartawan yang bekerja untuk memenuhi Informasi Publik
dan jika target dari kantor tidak tercapai maka saya Sebagai wartawan tidak
bisa melakukan Real Time pada saat itu.
KHT (wahyu) : Apakah pemerintah setempat tidak memberikan bantuan kepada pihak
pers?
SP (andre) : karena kesulitan internet saya dan tim pers kehilangan koordinasi dengan
pemerintah, bahkan saya tidak mengetahui bahwa pada tanggal 5
September 2019 pemerintah telah menyediakan akses internet kepada pers
di kantor pintal Jayapura dan di kantor Telkom Manokwari.
KHT (wahyu) : Baiklah pertanyaan yang saya ajukan sudah cukup yang mulia
HK (valen) : kepada saudara saksi keterangan ada sudah dianggap cukup, dan bilamana
pengadilan masih membutuhkan keterangan kami akan memanggil kembali
saudara saksi Untuk itu saudara saksi dipersilakan meninggalkan ruang
sidang.
HK (valen) : baik dengan demikian pemeriksaan saksi penggugat dianggap cukup, dan
dipersilahkan kepada pihak tergugat untuk menghadirkan saksinya ,
Siapakah pihak tergugat sudah siap dengan saudari saksinya?
KHT ( wahyu) : majelis hakim yang mulia kami sudah siap dengan saksi kami
HK (valen) : Oke, Berapa orang saksi akan dihadirkan dan saksi atas nama siapa?
KHT (wahyu) : kami akan menghadirkan 1 orang saksi atas nama Jefri
HK (valen) : baik kepada petugas ruang sidang agar memanggil masuk ke ruang sidang
saksi atas nama Jefri
HK (valen) : baik, silakan saudara saksi duduk. Saudara saksi apakah saudara dalam
keadaan sehat jasmani dan rohani?
HK (VALEN) : baik, sebelum saudara saksi memberikan keterangan, saudara saksi silakan
perkenalkan diri
ST (JEFRI) : Nama saya Jefri arianto berumur 56 tahun, beragama islam Saya bekerja di
kominfo sejak Oktober 2016 sampai sekarang dengan jabatan sebagai
Direktur Jenderal aplikasi Informatika sebelum bertugas di kominfo saya
juga pernah menjabat sebagai ketua Asosiasi penyelenggara jasa internet
Indonesia.
HK (VALEN) : baik, saudara saksi sebelum saudara saksi memberikan kesaksian terlebih
dahulu akan diambil Sumpah dan janjinya, Apakah saudara saksi bersumpah
dan berjanji?
HK (VALEN) : baik, kepada HA 2 silakan mengambil tempat dan untuk saudara saksi
silakan maju dan berdiri, hakim anggota silakan bacakan sumpahnya
HA 2 (NOVI) : saudara saksi ikuti kata-kata Saya demi Allah saya bersumpah bahwa saya
sebagai saksi telah atau akan menerangkan dengan sesungguhnya dan
sebenarnya tidak lain dari yang sebenarnya jika saya berdusta saya akan
mendapatkan hukuman dari Tuhan. Semoga Allah menolong saya
HK (VALEN) : baik, HA2 silakan kembali ke tempatnya dan saudara saksi Silakan duduk
kembali. Ya Saudara saksi sudah berjanji menurut agama dan kepercayaan
Anda diharapkan sudah saksi memberikan kesaksian yang sebenar-benarnya
dan sepanjang sepengetahuan saudari saja, dan apabila saudara
memberikan kesaksian atau keterangan palsu dalam persidangan hari ini
saudara diancam dengan ancaman pidana sesuai dengan ketentuan pasal
242 kitab undang-undang hukum pidana.
HK (VALEN) : baik, Apakah saudara tahu Apa maksud saksi dihadirkan dalam persidangan
hari ini?
ST (JEFRI) : saya tahu yang mulia, saya dihadirkan untuk dimintai keterangan
sehubungan dengan perkara penggugat aliansi jurnalis independen dan
pembela kebebasan berekspresi Asia Tenggara
Hakim ketua : saudara saksi tahu, saudara saksi dihadirkan dalam sengketa apa?
ST (JEFRI) : Iya Yang Mulia dalam sengketa berkaitan dengan Gugatan sengketa Siaran
Pers No. 154/HM/KOMINFO/08/2019 Throttling atau pelambatan
akses/bandwidth di beberapa wilayah Provinsi Papua pada 19 Agustus 2019.
HK (VALEN) : Terima kasih hakim ketua, saudara saksi Apakah Anda mengetahui
mengenai perlambatan internet di Papua?
ST (JEFRI) : pada tanggal 19 Agustus 2019 pagi ada pertemuan terlebih dahulu di
tingkat publik lalu dilanjutkan pada pertemuan di WA grup yang akhirnya
diputuskan untuk dilakukan perlambatan internet pada tanggal 19 Agustus
2019 dan melakukan penutupan terbatas pada tanggal 21 Agustus 2019 atas
intruksi dari pemerintah, pertemuan di WA grup tersebut dihadiri oleh
menteri kominfo Dirjen sumber daya perangkat pos dan Informatika, Irjen
informatika dan dan saya sendiri Dirjen aplikasi Informatika. A saat itu juga
ada CEO dari operator seluler dan CEO dari Telkom.
HA 2 (NOVI) : terima kasih yang mulia . kepada saksi Siapa yang memberikan keputusan
atas tindakan tersebut serta Apakah anda tahu siapa yang memberikan
perintah bisa anda jelaskan beserta alasannya?
ST (JEFRI) : keputusan yang diambil Melalui rapat dalam wa grup tersebut didasarkan
pada undang-undang ite pasal 40 ayat 2 bahwa pemerintah wajib
melindungi kepentingan umum dari segala jenis gangguan sebagai akibat
penyalahgunaan iptek yang mengganggu ketertiban umum menurut kami
cara yang paling efektif dalam hal ini adalah dengan melakukan perlambatan
internet dan berdasarkan laporan di lapangan dibutuhkan penutupan
terbatas titik kebijakan ini dipilih karena berdasarkan informasi dari aparat
keamanan di lapangan dan laporan dari intelijen penyebaran hoax yang
pada saat itu tidak bisa dikendalikan dan tidak bisa dilakukan dengan cara
normal, sedangkan yang memerintahkan operator untuk memutus internet
adalah menteri, kemudian secara lisan dihubungkan kepada publik karena
keterbukaan kepada publik wajib hukumnya pemutusan akses dikarenakan
hoax berdasarkan data-data dan dari kondisi terverifikasi dari kondisi di
lapangan dan otoritas dari pihak yang berwenang terhadap hal itu.
HK (VALEN) : baik terima kasih, baik kepada HA1 apakah ada yg ingin ditanyakan kepada
saksi ?
HK (VALEN) : selajutnya kepada saudara kuasa hukum penggugat apakah ada yang ingin
ditanyakan kepada saksi?
KHP (DIYAN) : ada yang mulia, Apakah tidak ada pilihan lain selain pembatasan atau
perlambatan?
KHP (DIYAN) : Apakah ada ketentuan atau unsur yang harus dipenuhi jika ingin melakukan
pemblokiran?
ST (JEFRI) : semua berita yang tidak benar itu bisa diblokir selama itu menyangkut dan
meresahkan masyarakat yang memenuhi dua unsur yaitu meresahkan dan
mengganggu ketertiban umum Sesuai dengan undang-undang keputusan
untuk memperlambat dan menutup akses dilakukan setelah melakukan
verifikasi data di majas Apakah kejadian benar atau tidak, kominfo telah
memiliki MoU dan payung hukum maka kami tidak perlu lagi surat-menyurat
kepada aparat, karena situasi tidak terkendali maka kita Tenangkan dulu
masyarakat yang di Papua barang lainnya kami proses, jika keadaan normal
kontennya Akan kami cari lalu dilakukan upaya hukum untuk menutup
konten, tetapi hal tersebut tidak mungkin kami lakukan karena prosesnya
yang lama dalam undang-undang pemerintah wajib untuk menindak dan jika
kami tidak melakukan apa-apa saya bisa digugat di saat situasi seperti itu
diperlukan pertemuan bersifat terbuka dengan panglima ABRI yang bersifat
tertutup demi keamanan negara.
KHP (DIYAN) : baik kami sudah selesai mengajukan pertanyaan yang Mulya
HK (VALEN) : baik terima kasih, selanjutnya pada pihak tergugat silakan mengajukan
pertanyaannya
KHT (WAHYU) : baik yang mulia, saudara saksi Apakah bisa anda jelaskan mekanisme
perlambatan tersebut?
KHT (WAHYU) : baiklah apakah terdapat dasar dari tindakan yang dilakukan kominfo
tersebut?
HK (VALEN) : baik terima kasih , selanjutnya pada saudara saksi keterangan saudara
sudah dianggap cukup dan bilamana pengadilan masih membutuhkan
keterangan kami akan memanggil kembali saudari. Untuk itu saudari saksi
dipersilahkan meninggalkan ruang sidang .
HK (VALEN) : baik kepada petugas sidang silakan hadapkan kemukah sidang saksi ahli
yang pertama
Panitera (TANIA) : baik yang mulia saudara ahli atas nama .... silakan masuk
AP 1 (ANJAS) : nama Anjas Bagus Mahendra SH MH, umur 37 tahun, Agama Islam, saya
sebagai ketua pusat kajian anti korupsi fakultas UGM dan deputi sekjen
Indonesia network for education, saya hadir dalam persidangan ini di
sebagai ahli hukum ITE
HK (VALEN) : baik, kepada HA1 silakan mengambil tempat dan untuk saudara saksi
silakan maju dan berdiri, hakim anggota silakan bacakan sumpahnya.
HA1 (WIDIA) : saudara ahli ikuti kata-kata saya, demi Allah saya bersumpah bahwa saya
telah atau akan memberikan keterangan yang sebenarnya tidak lain dari
yang sebenarnya bila saya berdusta saya akan mendapat kutukan dari
tuhan.
HK (VALEN) :Saudara saksi sudah berjanji menurut agama dan kepercayaan Anda
diharapkan sudah saksi memberikan kesaksian yang sebenar-benarnya dan
sepanjang sepengetahuan saudari saja.
HA 1 (WIDIA) : baik terima kasih pertanyaan dari saya sudah cukup yang mulia.
Hakim Ketua : Baik terima kasih, selanjutnya apakah ada pertanyaan dari HA 2 ?
HK (VALEN) : selanjutnya dari KHP, apakah ada yg ingin ditanyakan kepada ahli ?
HA 2( NOVI) : Ada yang mulia, Baik terima kasih Menurut anda apakah tindakan
pemutusan akses oleh pemerintah tersebut sudah berdasarkan
ketentuan yang ada?
AP 1 (ANJAS) : Bila di elboresikan dari asas kecermatan maka isi pasal 40 ayat 2B
undang-undang nomor 19 tahun 2016 tentang ite tidak dapat
mengakomodir asas kecermatan itu sendiri sebagai hal yang sudah
dijelaskan tadi dari diksi yang sifatnya melanggar hukum ini tidak
diberi penjelasan lebih lanjut tidak diberi parameter dalam hal
menentukan muatan tersebut sifatnya melawan hukum kemudian Siapa
yang berwenang untuk menentukan ketika muatan tersebut memiliki
sifat yang menghukum kemudian harus dibuktikan terlebih dahulu
atau diasumsikan saja dengan adanya hal-hal tersebut hal ini kabur dan
tidak mendasar.
HA 2 (NOVI) : cukup yang mulia.
HK (VALEN) : selanjutnya dari KHP, apakah ada yg ingin ditanyakan kepada ahli ?
KHP (DIYAN) :Ada yang mulia. Menurut suadara ahli Apakah penggunaan internet di
Papua sudah sesuai dalam undang-undang ITE
AP 1(ANJAS) : Sebagaimana Sudah saya sampaikan bahwa pemerintah berhak tau
berwenang melakukan pemutusan akses selama muatan tersebut
memiliki sifat yang melawan hukum, menjadi perhatian ialah kapan
serta bagaimana cara menentukan sifat melawan hukum? Karena di
dalam UU ITE tersebut tidak Jelaskan bagaimana cara menentukan
Ketika suatu muatan yang sifatnya melawan hukum.
KHP (Diyan) : cukup yang mulia.
HK (VALEN) : selanjutnya dari KHT, apakah ada yg ingin ditanyakan kepada ahli ?
KHT (WAHYU) : ada yang mulia. menurut saudara ahli Apa pendapat anda mengenai
tindakan pemerintah ?
AP 1 (ANJAS) : harus diingat terlebih dahulu bahwa pemerinta indonesia mengadopsi
asas-asas umum peerintahan yang baik atau dikenal juga dengan aubg
yang terdiri dari berbagai jenis asas salah satu asasnya adalah asas
kecermatan didalam penjelasan Undang-Undang Pemerintah Nomor 30
tahun 2014 Jelaskan bahwa setiap tindakan pemerintah dan atau
keputusan yang dilakukan harus didasarkan pada informasi dan
dokumen yang lengkap untuk mendukung legalitas penetapan dan atau
pelaksanaan keputusan dan atau tindakan sehingga keputusan dan atau
tindakan pemerintah yang harus dipersiapkan dengan
cermat.sedangkan di dalam UU ITE No 19 Tahun 2016 tidak
mengakomodir diksi muatan yang sifatnya melawan hukum maka
dilakukan pemblokiran akses itu sendiri harus ada parameter dalam hal
ini pemerintah melakukan parameter secara mandiri, maka dengan itu
sendiri pun telah melanggar ketentuan asas kecermatan di dalam
AAUPB bilamana Putusan tersebut dilakukan tanpa dasar yang
menjelas dapat berpotensi menyebabkan kerugian bagi masyarakat
sendiri dan justru akan melenceng dari semangat undang-undang ITE
tersebut.
KHT (WAHYU) : baik cukup yang mulia
HK (VALEN) : baik. Terima kasih untuk keterangan dari saudara ahli. Anda boleh
meninggalkan ruang sidang. Kepada panitera untuk memanggil AP 2
dalam ruang persidangan.
Panitera (tania) : baik yang mulia. Kepada saudara dendy dipersilahkan masuk.
Hk (valen) : baik saudara ahli bisa sebutkan identitas saudara?
AP 2(DENDY) : Oke perkenalkan yang mulia nama saya Dendy Ragil saya berumur
37 tahun beragama Islam saya sebagai dosen fakultas hukum
Universitas Airlangga dan ketua pusat studi hak asasi manusia Fakultas
Hukum Universitas Airlangga saya hadir di sini sebagai ahli hukum
dan HAM
HK (VALEN) : baik apakah saudara bersedia di sumpah menurut agama saudara?
AP 2(DENDY) : bersedia Hakim yang mulia
HK (VALEN) : untuk petugas sumpah silakan menempati tempatnya dan kepada
saudara ahli silahkan berdiri. Hakim anggota silahkan bacakan
sumpahnya
HA 2(NOVI) : saudara ahli Ikuti kata-kata “ saya demi Allah saya bersumpah. demi
Allah saya bersumpah bahwa saya telah atau akan memberikan
keterangan yang sebenarnya tidak lain dari yang sebenarnya jika saya
berdusta Saya akan mendapat kutukan dari Tuhan.
HK (VALEN) : baik saudara ahli telah di sumpah silahkan duduk kembali
HK (VALEN) :baik saudara ahli telah berjanji menurut agama dan keyakinan saudara
memberikan kesaksianyang sebenarnya dan sepanjang sepengetahuan
saudara saja.
HK (VALEN) : kepada hakim anggota di persilahkan mengajukan pertanyaan kepada
saudara ahli
HA 1 (WIDIA) : baik jelaskan pendapat saudara mengenai hubungan HAM dengan
perkembangan teknologi informasi !
AP 2 (DENDY) : Oke seiring dengan berjalannya waktu dunia semakin berkembang
dari segala bidang terutama di bidang teknologi dan informasi dari
yang menciptakan proses komunikasi jarak jauh melalui pesawat
telepon dari yang dimulai dari antar suara bahkan sampai semakin
berkembangnya zaman kita dapat melihat satu sama lain melalui fitur
video call, namun hal itu semua tidak akan berkembang tanpa adanya
sebuah bantuan dari internet, karena internet merupakan sebuah objek
dasar dalam mengembangkan segala fitur teknologi informasi pada
abad ini bahkan dengan adanya internet maka kebebasan berpendapat
setiap manusia semakin luas dengan memberikan kritik saran dan
pendapat terhadap segala sesuatu melalui sebuah platfrom media sosial
seiring berjalannya waktu internet merupakan objek yang bisa didapat
oleh setiap manusia dan merupakan bagian dari hak asasi manusia di
era globalisasi ini menurut saya akan cukup sulit jika manusia
berinteraksi tanpa menggunakan sebuah internet. Oleh karena itu
pemerintah memiliki kewajiban dalam pengaruh internet di negaranya
masing-masing.
HA 2 (NOVI) : saudara ahli tolong Jelaskan mengenai kriteria perbuatan yang dapat
dilakukan pemerintah dan apa saja yang termasuk kategori melanggar?
AT (AMRUN) : berdasarkan ketentuan dalam pasal 1 angka 4 perma nomor 2 tahun 2019
dijelaskan bahwa sengketa perbuatan melawan hukum oleh badan dan atau
pejabat pemerintahan an-nas sengketa yang mengandung tuntutan untuk
menyampaikan tidak sah dan atau batal tindakan pemerintahan dan atau
batal tindakan pemerintahan atau tidak mempunyai kekuatan hukum serta
ganti rugi sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dalam hal ini
notasi Amar yang disampaikan bukan perbuatan melawan hukum tetapi
tidak sah atau batal nya tindakan pemerintah tersebut.
AT (AMRUN) : merujuk pada pasal 1 angka 6 uu nomor 2 tahun 2019 tidak ada salah satu
definisi tentang penjelasan masalah kepentingan penggugat dirugikan
dengan adanya pemutusan internet sebagai akibat dilakukannya tindakan
pemerintahan, menurut saya pada pasal 53 ayat 1 undang-undang peratun
kata kerugian pada pasal tersebut adalah kata yang mendasar adanya
kerugian yang nyata yang sifatnya terbukti ada suatu kerugian yang nyata,
merasa ada kerugian itu bersifat potensi yang harus dibuktikan kemudian
titik kerugian dalam bahwa nomor 2 tahun 2019 mewakili kerugian
masyarakat secara keseluruhan dalam hal ini masyarakat Papua, ketika
kerugian tersebut hanya mewakili legal standing yang berdasarkan
bidangnya hanya berlaku untuk bidangnya saja titik tidak bisa kemudian
mengatasnamakan masyarakat umum dengan tidak adanya prinsip-prinsip
seolah-olah Resection maka disini legal standing kedudukan penggugat itu
dalam konteks seperti apa. Jika konstruksinya adalah memiliki asosiasi
jurnalis maka hanya terbatas pada kerugian atau potensi kerugian yang
diderita oleh wartawan yang tergabung dalam asosiasi jurnalis tersebut
HA 2 (NOVI) : baik Terima kasih, pertanyaan yang saya ajukan sudah cukup hakim ketua
HK (VALEN) : Baik terima kasih, silakan kepada pihak tergugat untuk mengajukan
pertanyaan kepada saudara ahli.
KHT (WAHYU) : baik yang mulia Terima kasih, bisa anda Jelaskan mengenai kewenangan
pemerintah yang semestinya pada kasus ini?
AT (AMRUN) : misalnya dalam penerbitan suatu PTUN harus didasari kewenangan. Dalam
undang-undang ite pasal 40 ayat 2 salah satu tujuan yaitu melindungi
kepentingan dan keamanan negara, artinya penggunaan telekomunikasi
termasuk internet harus dalam koridor itu, sehingga secara contrarius aktif,
kewenangan adalah baik dalam memberikan pelayanan atau mencabut
pelayanan ketika dihadapkan kepada kepentingan dan keamanan negara,
ketika tergugat pertama mempunyai kewenangan namun namun belum
mendapatkan s o p untuk melakukan tindakan pemerintahan dalam hal ini
adalah pemutusan internet maka berdasarkan pasal 9 ayat 4 undang-undang
administrasi pemerintahan menyatakan bahwa ketiadaan peraturan
perundang-undangan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 20 B tidak
menghalangi badan atau pejabat pemerintahan yang memiliki kewenangan
untuk menetapkan atau melakukan keputusan sepanjang memberikan
kemanfaatan umum sesuai dengan AAUPB maka dari itu dalam undang-
undang administrasi pemerintahan terdapat deskresi yang artinya adalah
ketika terdapat satu kebutuhan tindakan yang belum ada regulasinya dapat
dilakukan tindakan tindakan diskresi.
KHT (WAHYU) : baik, Bisa dijelaskan Bagaimana suatu deskripsi dapat diperlakukan?
AT (AMRUN) : untuk keselamatan dan kepentingan umum dimungkinkan untuk membuat diskresi
terutama yang berkaitan dengan masalah dan dengan keadaan mendesak
seperti pada pasal 49 undang-undang nomor 5 tahun 1986 dalam penjelasan
pasal 25 ayat 5 undang-undang nomor 30 tahun 2014, keadaan mendesak
adalah suatu kondisi objektif di mana dibutuhkan dengan segera penetapan
dan atau pelaksanaan putusan dan atau tindakan oleh pejabat pemerintah
untuk dapat menangani kondisi yang mempengaruhi, menghambat atau
menghentikan penyelenggaraan pemerintahan. Diskresi itu tidak hanya tidak
ada peraturan diskresi adalah suatu kondisi yang dimungkinkan ketika tidak
ada undang-undang ada ketidakjelasan dalam undang-undang merupakan
pilihan dan dalam hal terjadi stagnasi.
KHT (WAHYU) : berbicara mengenai diskresi tadi Apa maksud dan kondisi diskresi bukan
hanya pada keadaan tidak ada undang-undang?
AT (AMRUN) : makna hanya tidak ada undang-undang ketika ada undang-undang nya dan
ketika dilaksanakan menimbulkan stagnasi dapat dilakukan diskresi agar
tidak terjadi pelanggaran dan penyalahgunaan wewenang maka diskresi
harus diukur terlebih dahulu dari sisi tujuannya yang diatur dalam pasal 32
ayat 2 undang-undang nomor 30 tahun 2014 yang mengatakan tujuannya
adalah melaksanakan penyelenggaraan pemerintah, mengisi kekosongan
hukum memberikan kepastian hukum dan mengatasi stagnasi pemerintahan
titik ketika undang-undang sudah jelas dan setelah dipakai tidak
menimbulkan masalah kemudian tiba-tiba mengambil diskresi maka itu
merupakan penyalahgunaan wewenang tetapi jika ada undang-undangnya
dan terjadi stagnasi maka membuat diskresi itu boleh atau tanpa undang-
undangnya pada pasal 29 undang-undang nomor 30 tahun 2014 diskresi
boleh langsung dilakukan tetapi setelahnya dilaporkan oleh yang melakukan
tindakan itu kepada atasannya dalam hal ini kepada Presiden sebagai atasan
menteri.
KHT (WAHYU) : Apakah terdapat regulasi atau aturan yang memiliki legitimasi sebagai
dasar dari tindakan pemerintah atau diskresi tersebut?
AT (AMRUN) : terdapat aturan yang memiliki legitimasi sebagai dasar dan tinjauan
pemerintah yaitu memadamkan internet masuk ke dalam ranah
kewenangan permainan nomor 2 tahun 2019 suatu lembaga atau pejabat
publik pemerintah dalam mengeluarkan diskresi melalui grup WhatsApp
dapat dibenarkan dikarenakan merupakan tindakan yang terdapat di pasal
29 karena merupakan suatu tindakan bahkan tidak memerlukan
Pemberitahuan kepada masyarakat dalam undang-undang nomor 3 tahun
2014 pejabat yang melaksanakan diskresi Sesuai dengan pasal 26 pasal 27
dan pasal 28 dikecualikan dari ketentuan Pemberitahuan kepada masyarakat
sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 ayat 2 suatu diskresi mempunyai
kepastian hukum yang artinya dapat saja kepastian hukumnya ada pada
tenggang waktu tertentu atau dapat diperpanjang sampai diberitahukan
sebaliknya dan jika di dalam tindakan tidak ada yang mengeluarkan
tenggang waktu dapat dibenarkan karena kebijakan diskresi memiliki sifat
terus berlanjut
KHT (WAHYU) : Baik terima kasih, kami sudah selesai mengajukan pertanyaan yang mulia
HK (VALEN) : Baik terima kasih, selanjutnya pada pihak tergugat silakan mengajukan
pertanyaan kepada saudari ahli
KHP (DIYAN) : baik yang mulia terima kasih. apakah disebutkan dalam undang-undang
mengenai kewenangan pembatasan itu?
AT (AMRUN) : dalam pasal 40 ayat 2B undang-undang ite jelas sesuai kewenangan yang
sifatnya terbukti langsung diberikan oleh undang-undang kepada
pemerintah dalam hal ini adalah menkominfo sebagai pembina.
KHP (DIYAN) : Jadi apakah pemimpin memiliki kewenangan untuk melakukan tindak
rambatan berdasarkan situasi dan kondisi nyata
AT (AMRUN) : kominfo memiliki tanggung jawab dan tanggung buatnya harus dilihat dari
sumber kewenangan dari kominfo itu sendiri siapa yang mendapat
kewenangan tersebut dalam undang-undang telekomunikasi sudah jelas
dikatakan kewenangan atributif kominfo bertanggung jawab sepenuhnya
atas semua tindakan yang dilakukan kita harus menunjukkan tindakan
pengikut tersebut karena para konsumen internet tidak berhubungan secara
langsung dengan kominfo tapi berhubungan dengan penyelenggara.
Sehubungan dengan hoax dalam undang-undang ite adalah tindakan pidana
untuk pidananya yang pasti adalah politik kewenangan kominfo adalah
kewenangan di bidang internet dan telekomunikasi atas dasar penilaian
penilaian dalam pasal 25 dan keadaan mendesak berdasarkan informasi
yang didapatkan seperti di rapat rapat di Jakarta atas dasar itu pemimpin
melakukan tindakan yang berdasarkan kewenangannya jika bertindak di
bidang internet berarti merupakan kewenangan absolut dikarenakan itu
sudah diatur dalam undang-undang telekomunikasi dan undang-undang ite
jika masalah berkaitan dengan hoax itu termasuk dalam politik
HK (VALEN) : baik terima kasih kepada saudara atas keterangan yang sudah disampaikan
Anda boleh meninggalkan ruang sidang yang ada. Baik dengan demikian
pembuktian telah selesai keterangan oleh pihak tergugat beserta para saksi
dan ahli telah selesai maka majelis hakim akan membacakan putusan sidang
hari ini. Kepada para pihak dimohon untuk mendengarkan dengan baik
putusan ini
Dengan demikian sidang perkara dengan nomor 230/G/TF/2019/PTUN-JKT antara aliansi jurnalis
independen dan pembela kebebasan berekspresi Asia tenggara melawan menteri komunikasi
dan informatika republik Indonesia dan presiden republik Indonesia telah selesai dan ditutup
(ketuk 3x)