Anda di halaman 1dari 29

Skenario Sidang Peradilan TUN

I. SIDANG PERTAMA
Galuh, … Mei 2021
Sidang sengketa Tata Usaha Negara
Nomor : 221/G/2020/PTUN/GLH
Antara : Fadil Muhamad Fadilah, S.Pd selaku Penggugat berhadapan dengan Dr.H.
Mochamad Ridwan Kamil, S.T., M.U.D. (Gubernur Galuh) sebagai
tergugat.

Sidang Pertama … Mei 2021


Opas : “Majelis Hakim akan memasuki ruang sidang, hadirin
dimohon berdiri (setelah majelis Hakim memasuki
ruang sidang dan duduk ditempatnya hadirin
dipersilahkan duduk kembali)

Hakim Ketua : Kepada para peserta sidang silahkan persiapkan hal-hal


yang berkenaan dengan persidangan, agar tidak
mengganggu jalannya proses persidangan.
“Hari ini tanggal … Mei 2021 sidang sengketa Tata
Usaha Negara nomor: 221/G/2020/PTUN/GLH dibuka
dan terbuka untuk umum, hadirin dimohon untuk
tenang selama proses persidangan. (Hakim mengetuk
palu 3X) Setelah melalui pemeriksaan pendahuluan dan
rapat permusyawaratan yang dilaksanakan tanggal 15
april 2021, maka dinyatakan bahwa gugatan dapat
diterima, selanjutnya sidang dapat dimulai.
Panitera, apakah penggugat dan tergugat sudah hadir?
Panitera : Penggugat dan tergugat sudah hadir pak Hakim

Hakim ketua : Persilahkan mereka dihadapkan kemuka sidang

1
Panitera : Baik pak Hakim, para pihak dipersilahkan memasuki
ruang sidang dan menempati tempat yang telah
disediakan.

Hakim ketua : Apakah benar saudara sebagai pihak penggugat dalam

perkara ini?
Penggugat : Benar pak Hakim yang mulia, saya penggugat dalam
perkara ini

Hakim ketua : Apakah anda telah dipanggil secara patut?

Penggugat : Saya sudah dipanggil secara patut yang mulia

Hakim ketua : Dapatkah saudara memperlihatkan surat panggilan


tersebut?

Penggugat : Dapat pak Hakim yang mulia (maju kedepan Hakim


sambil memperlihatkan surat panggilan)

Hakim ketua : Saudara penggugat, sebutkan identitas saudara. Nama?

Penggugat : Fadil Muhamad Fadilah pak

Hakim ketua : Apakah pekerjaan saudara?

Penggugat : Saya bekerja sebagai pegawai negeri sipil

Hakim ketua : Dapatkah saudara menunjukkan identitas saudara?

Penggugat : Dapat pak Hakim (maju kedepan sambil


memperlihatkan identitasnya)

Hakim ketua : Saudara penggugat, apakah dalam hal ini anda


didampingi penasehat hukum?

Penggugat : Iya pak Hakim yang mulia

Hakim ketua : Apakah saudara dapat menghadirkan penasehat hukum


saudara?

Penggugat : Dapat pak Hakim

Panitera : Kuasa hukum penggugat dipersilahkan maju kemuka


sidang

2
KH P. : (maju kemuka sidang meberi hormat kepada para
Hakim)
Hakim ketua : Benarkah saudara sebagai kuasa hukum penggugat
dalam perkara ini?

KH P. : Benar pak Hakim

Hakim ketua : Kalau benar, tolong tunjukan surat kuasa saudara

KH P. : (maju sambil memperlihatkan surat kuasa dari


penggugat
kepada Hakim

Hakim ketua : (setelah memeriksa dari KH P., lalu menoleh ke arah


tergugat). Apakah benar saudara sebagai pihak tergugat
dalam perkara ini?

Tergugat : Benar pak Hakim yang mulia


Hakim ketua : Apakah saudara telah dipanggil secara patut?
Tergugat : Saya telah dipanggil secara patut pak Hakim
Hakim ketua : Saudara tergugat sebutkan identitas saudara, nama?
Tergugat : Nama saya Mochamad Ridwan Kamil pak Hakim yang
mulia

Hakim ketua : Apa jabatan saudara?


Tergugat : Jabatan saya sebagai Gubernur Galuh pak Hakim yang
mulia

Hakim ketua : Dapatkah saudara menunjukkan identitas saudara?


Tegugat : Dapat pak Hakim (sambil maju kedepan menunjukan
KTP nya)
Hakim ketua : Apakah dalam hal ini saudara didampingi oleh
penasehat hukum?

Tergugat : Iya pak Hakim, saya didampingi oleh penasehat hukum


saya

Hakim ketua : Dapatkah saudara menghadirkan penasehat hukum


saudara tersebut?

Tergugat : Dapat pak Hakim


Panitera : Kuasa hukum tergugat dipersilahkan menuju kemuka

3
sidang
KH T. : (maju sambil memberi hormat kepada para Hakim)
Hakim ketua : Silahkan menempati tempat yang telah disediakan.
Benarkah saudara kuasa hukum tergugat dalam perkara
ini?

KH T. : Benar pak Hakim


Hakim ketua : Tolong saudara tunjukan surat kuasa khusus saudara?
KH T. : (Maju kearah pak Hakim dan menunjukan surat
kuasanya)

Hakim ketua : (membaca surat kuasa yang diberikan). Kuasa tergugat,


apakah perlu dibacakan surat gugatan kembali?

KH T. : Bapak Hakim yang mulia, kami mohon dengan sangat


agar gugatan tersebut dapat dibacakan kembali.

Hakim ketua : Baiklah, kami akan membacakan kembali surat gugatan


tersebut (silahkan Hakim anggota I membaca surat
gugatan tersebut)

Hakim anggota 1 : Baik pak Hakim yang mulia (membaca surat gugatan)
Hakim ketua : Kepada pihak tergugat apakah saudara sudah
mendengar isi dan mengerti isi gugatan dari penggugat
tersebut?
KH T. : Kami telah mendengar dan mengerti yang mulia
Hakim ketua : Apakah saudara keberatan dengan surat gugatan
tersebut?
KH T. : Iya pak Hakim yang terhormat, kami keberatan dengan
isi surat gugatan tersebut

Hakim ketua : Apakah saudara sudah mepersiapkan eksepsi secara


lisan ataupun tulisan atas gugatan tersebut?

KH T. : Kami belum mempunyai eksepsi baik lisan maupun


tulisan
Pak Hakim yang mulia, kami mohon pak hakin
memberikan waktu agar kami bisa mepersiapkannya
terlebih dahulu.
Majelis Hakim berembuk mempertimbangkannya
Hakim ketua : Baiklah, mengingat asas peradilan kita cepat, sederhana
dan murah, agar saudara mepersiapkan 1 minggu

4
setelah sidang ini.
KH T. : Baik pak Hakim yang mulia

Hakim ketua : Setelah mendengar gugatan yang telah dibacakan dan


atas
keberatan pihak tergugat, maka untuk menunggu pihak
tergugat mepersiapkan jawaban atau esepsinya atas
gugatan tersebut, maka sidang ditunda dan akan
dilanjutkan pada tanggal … Mei 2021, kepada pihak yang
berpekara diharapkan kehadirannya pada sidang tersebut
tanpa harus melalui pemanggilan terlebih dahulu dan
dengan ini dinyatakan bahwa para pihak telah dipanggil
secara patut. Sidang hari ini ditutup (ketuk palu 3x)
Opas : Majelis Hakim meninggalkan ruang sidang, hadirin
dimohon berdiri. (Hakim keluar terlebih dahulu beru
diikuti peserta sidang lain).

II. SIDANG KEDUA


Galuh, .... Mei 2021
Sidang sengketa Tata Usaha Negara
Nomor : 221/G/2020/PTUN/GLH
Antara : Fadil Muhamad Fadilaj, S.Pd berhadapan dengan Dr.H.Mochamad
Ridwan Kamil, S.T., M.UD. (Gubernur Galuh) sebagai tergugat.
Opas : Majelis Hakim akan memasuki ruang sidang, hadirin
dimohon berdiri (setelah majelis Hakim memasuki
ruang sidang dan duduk di tempatnya hadirin
dipersilahkan duduk kembali).

Hakim ketua : Hari ini tanggal … Mei 2021 sidang tata usaha negara
nomor: 221/G/2020/PTUN/GLH dibuka dan terbuka
untuk umum (ketuk palu 3x), panitera, apakah
penggugat dan tergugat sudah hadir?

Panitera : Pihak penggugat dan tergugat telah hadir pak Hakim


yang mulia

Hakim ketua : Panitera persilahkan mereka masuk untuk dihadapkan

5
kemuka sidang
Panitera : Baik pak Hakim, para pihak dipersilahkan memasuki

ruang sidang dan menempati tempat yang telah


disediakan.

KH P. Dan KH T. : (memasuki ruang sidang dan memberi hormat kepada


Hakim kemudian duduk)
Hakim ketua : Bagaimana pihak tergugat dan penggugat, apakah
sidang sudah bisa kita mulai?

KH P. Dan KH T. : Sudah pak Hakim yang mulia.

Hakim ketua : Pihak tergugat, apakah saudara telah menyiapkan


gugatan penggugat tersebut?

KH T. : Sudah pak yang mulia, saya sudah menyiapkan eksepsi


atas gugatan penggugat secara tertulis pak Hakim

Hakim ketua : Silahkan saudara bacakan jawaban gugatan tersebut

KH T. : Baik pak Hakim yang mulia, terima kasih (membacakan


jawaban atas gugatan penggugat). Sudah pak Hakim

Hakim ketua : Apakah ada yang ingin saudara sampaikan berkenaan


dengan jawaban gugatan tersebut?

KH P. : Ada yang mulia hakim

Hakim ketua : Silahkan saudara sampaikan hal yang berkenaan dengan


jawaban gugatan tersebut.

KH P. : Bapak Hakim yang mulia, pada dalil gugatan yang


kami layangkan, yang berisikan tentang ketidakpuasan
dan kerugian dari klien saya adalah karena surat
keputusan tersebut dianggap tidak sesuai

Hakim Ketua : Selanjutnya, apakah Hakim anggota ada pertanyaan?

Hakim Anggota 1 : Ada pak Hakim, saya ingin bertanya kepada kuasa
hukum penggugat.

Hakim Ketua : Baiklah, dipersilahkan pak Hakim anggota 1.

6
Hakim Anggota 1 : Terima kasih yang mulia Hakim, kepada saudara kuasa

hukum penggugat, saudara tadi mengatakan bahwa


tergugat terlebih dahulu melakukan pemberitahuan secara
lisan dan tulisan, tetapi dalam pelaksanaannya oleh
tergugat pada penggugat tersebut tidak sesuai dengan
ketentuan yang berlaku, bisa saudara buktikan bahwa
pelaksanaannya kepada penggugat tersebut tidak sesuai
dengan prosedur yang berlaku.
KH P. : Bisa pak Hakim yang terhormat, dibuktikan dengan
tidak adanya surat panggilan terhadap penggugat
sebelum mengeluarkan SK nomor : 08/II/1189/2015
tentang pencabut izin usaha momo cafe.

Hakim Anggota 1 : Saudara kuasa hukum tergugat apakah ada yang ingin
saudara kemukakan berkenaan dengan argumen dari
pihak penggugat?

KH T. : Ada pak Hakim yang mulia, berkenaan dengan


argumen tadi pihak penggugat tersebut tidak benar pak
hakim karena pihak tergugat dalam mengeluarkan surat
keputusan tersebut telah dilaksanakan sesuai prosedur
dan ketentuan yang berlaku.

Hakim anggota 1 : Bagaimana prosedur yang anda maksudkan?


KH T. : Prosedurnya yaitu dalam pengeluaran SK tersebut telah
sesuai dengan pasal 20 ayat (1) huruf b Peraturan
Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang
Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian
Pegawai Negeri Sipil

Hakim Ketua : Selanjutnya, apakah Hakim ada pertanyaan?


Hakim Anggota II : Ada yang mulia hakim, saya ingin bertanya kepada
kuasa hukum tergugat.

7
Hakim Ketua : Baiklah dipersilahkan Hakim anggota II.
Hakim anggota II : Terima kasih yang mulia Hakim, baiklah saudara kuasa
hukum tergugat, tolong saudara tunjukkan surat-surat
yang berkenaan dengan penjelasan saudara tadi?

KH T. : (memberikan surat-surat tersebut kepada Hakim


suratsurat tersebut).

Hakim anggota II : Saudara penggugat, apakah benar saudara pernah


menerima surat peringatan bahkan surat keputusan
yang disebutkan oleh pihak penggugat?

Penggugat : pernah pak Hakim yang mulia


Hakim ketua : KH P., apakah ada yang perlu saudara kemukakan lagi?
KH P. : Ada pak Hakim yang mulia, bolehkah kami melihat
surat yang diperlihatkan tadi?

Hakim ketua : Boleh, silahkan maju kepada penggugat dan kuasa


hukumnya dipersilahkan untuk maju.

Penggugat dan KH P. : (maju kemuka sidang dan memeriksa surat tersebut,


kemudian kembali ketempat semula)

Hakim ketua : Saudara kuasa hukum tergugat, apakah ada yang ingin
disampaikan?

KH T. : Ada pak Hakim yang mulia


Hakim ketua : Silahkan
KH T. : Bapak Hakim yang mulia, pihak kami telah memberikan
surat peringatan secara tertulis berupa surat keputusan.
Jika surat tersebut tidak sampai ketangan penggugat,
maka itu bukan kesalahan dari pihak kami dan kami surat
yang dikeluarkan oleh tergugat pun sudah sesuai dengan
prosedur “cukup pak Hakim”.

8
:
mohon berdiri

III. SIDANG KETIGA


Jambi, 14 Juni 2015
Hakim ketua Baiklah, kepada pihak penggugat dan tergugat, apakah
ada yang ingin ditambahkan lagi?
KH T. : Tidak pak Hakim, akan tetapi bila diizinkan kami
meminta agar sidang ditunda selama 7 hari, karena
kami akan menghadirkan saksi-saksi pak Hakim yang
mulia.
Majelis Hakim : (setelah majelis Hakim berembuk). Panitera, satu
minggu setelah sidang ini dilaksanakan tepatnya tanggal
berapa?
Panitera : Tanggal .. Mei 2021 yang mulia

Hakim ketua : Baiklah permintaan saudara kami terima, atas


permintaan tergugat, maka sidang ditunda dan
dilanjutkan 7 hari setelah sidang ini ditetapkan,
tepatnya pada tanggal ... Mei 2021.
Dengan ini pihak-pihak yang berkepentingan
diharapkan kehadirannya pada sidang berikutnya dan
dengan ini dinyatakan bahwa para pihak telah dipanggil
secara patut, sidang hari ini ditutup (ketuk 3 kali).

Opas : Majelis Hakim meninggalkan ruang sidang, hadirin di

Sidang sengketa Tata Usaha Negara


Nomor : 132/2015/12/PTUN/Jambi
Antara : Kevin Ahmad Hasyaputra berhadapan dengan Walikota Jambi
(Dicko Handaka Prayudi)

Sidang ketiga (14 Juni 2015)

9
:
Opas : Majelis Hakim akan memasuki ruang sidang, hadirin
dimohon berdiri, hadirin dimohon duduk kembali
Hakim ketua Hari ini tanggal 14 Juni 2015 sidang Tata Usaha
Negara nomor: 132/2015/12/PTUN/Jambi dibuka
dan terbuka untuk umum (ketuk 3 kali). Panitera
apakah pihak penggugat dan tergugat telah hadir?

Panitera : Sudah yang mulia

Hakim ketua : Panitera persilahkan mereka untuk dihadapkan


kemuka sidang

Panitera : Baik pak Hakim, para pihak dipersilahkan


memasuki ruangan sidang dan menempati tempat
yang telah disediakan.

KH P. Dan KH T. : (Masing-masing kuasa hukum penggugat dan


tergugat memasuki ruang sidang dan memberi
hormat kepada Hakim kemudian duduk di tempat
yang telah disediakan.)

Hakim ketua : Bagaimana pihak penggugat dan tergugat, apakah


sidang sudah bisa kita lanjutkan?

KH P. Dan KH T. : Sudah pak Hakim yang mulia

Hakim ketua : Saudara kuasa hukum penggugat, apakah saudara


telah mempersiapkan replik?

KH P. : Sudah pak Hakim yang mulia

Hakim ketua : Silahkan kepada pihak penggugat untuk


membacakan repliknya

KH P. : Terimakasih pak Hakim yang mulia (membacakan


replik)

Hakim Ketua : Silahkan pihak tergugat, apakah sudah


mempersiapkan dupliknya?

KH T. : Sudah bapak Hakim yang mulia

10
:

Hakim Ketua : Baiklah, silahkan bacakan

KH T. : Terimakasih bapak Hakim yang mulia (baca duplik)

Hakim ketua : Kepada pihak tergugat dan penggugat ada yang ingin

ditambahkan?

KH T. Ada pak Hakim yang mulia


Hakim ketua : Silahkan

KH T. : Terima kasih pak Hakim, perlu diingat bahwa klien


kami mengeluarkan surat keputusan nomor:
08/II/1189/2015 tentang pencabutan izin usaha
momo cafe, SK tersebut ditujukan kepada saudara
Kevin Ahmad Hasyaputra (penggugat), berdasarkan
suatu alasan yang tidak kuat dimana surat keputusan
tersebut berdasarkan keputusan Walikota Kota
Jambi selaku pimpinan di Kota Jambi dan bahwa
surat keputusan tersebut sudah memenuhi prosedur
yang merapat dalam peraturan daerah Kota Jambi
nomor 5 tahun
2012 tentang usaha Toko pasal 3 huruf C
Hakim Ketua : Saudara hukum tergugat, adakah bukti yang dapat
memperkuat argumen saudara

KH T. : Ada pak Hakim yang mulia untuk lebih jelasnya


kami menghadirkan saksi kemuka sidang untuk
didengarkan kesaksiannya.

Hakim ketua : silahkan dihadapkan kemuka sidang saksi yang anda


maksud.

KH T. : Baik pak Hakim yang mulia, kami akan memanggil


Kepala dan Pegawai Badan pengawas daerah Kota

11
:
Jambi
Panitera : Kepada saksi dipersilahkan masuk ke ruangan
sidang (saksi memberi hormat kepada Hakim dan
duduk di tempat yang telah disediakan)

Hakim ketua : Saudara saksi apakah saudara mengetahui bahwa


saudara dihadapkan kemuka sidang dengan alasan
apa?

Saksi T1dan T2 : Tahu pak Hakim yang mulia

Hakim ketua : Saudara saksi, sebutkan identitas saudara?

Saksi T1 Nama saya Ir. Gusti Sujatmiko pak Hakim yang


mulia
Hakim ketua : Tempat tanggal lahir saudara?

Saksi T1 : Jambi, 12 Oktober 1980

Hakim ketua : Agama saudara?

Saksi T1 : Islam pak Hakim yang mulia

Hakim ketua : Apakah saudara ada hubungan darah atau keluarga


dengan pihak tergugat?

Saksi T1 : Tidak pak Hakim yang mulia

Hakim ketua : Saudara saksi kedua, sebutkan identitas saudara?

Saksi T2 : Nama Saya Amal Putra Agus Salim, S.H. pak Hakim
yang mulia

Hakim ketua : Tempat tanggal lahir saudara?

Saksi T2 : Jambi, 02 Februari 1985

Hakim Ketua : Agama Saudara?

Saksi T2 : Islam

Hakim Ketua : Apakah saudara ada hubungan darah atau keluarga

12
:
dengan pihak tergugat?
Saksi T2 : Tidak pak Hakim yang mulia

Hakim ketua : Apakah saudara berdua bersedia disumpah dalam


memberikan kesaksian menurut agama yang saudara
anut?

Saksi T1 : Bersedia pak Hakim

Rohaniawan menuju kearah saksi yang akan diambil sumpahnya, saksi berdiri
Hakim anggota I : Ikuti kata-kata saya

Saksi T1 & T2 : Baik pak Hakim yang mulia

Hakim anggota I : Bismillahirrohmanirrohim, demi Allah, saya


bersumpah akan memberikan keterangan yang
sebenar-benarnya, yang tidak lain dan tidak bukan
dari yang sebenarnya.

Saksi T1 & T2 : (duduk kembali)

Hakim ketua : Saudara saksi pertama, apakah saudara pernah

13
melakukan panggilan lisan atau tulisan kepada
penggugat?
Saksi T1 : Saya pernah memberi informasi secara tulisan
maupun lisan kepada yang bersangkutan melalui
telepon terhadap pemilik Momo Cafe pak Hakim.

Hakim ketua : Selanjutnya, apakah Hakim anggota ada pertanyaan?

Hakim Anggota II : Ada Pak Hakim.

Hakim Ketua : Dipersilahkan hakim anggota II

Hakim Anggota II : Terima kasih yang mulia hakim, baiklah kepada


saudara saksi pertama, berapa kali saudara
meberikan informasi melalui telepon kepada
penggugat dan apa alasan penggugat dan tanggal
berapa?
Saksi T1 : Saya memberi peringatan panggilan lisan 1 kali pada
tanggal 02 Maret 2015 pak Hakim yang mulia dan
jawabannya bahwa penggugat akan
mempertimbangkannya.

Hakim Ketua : Selanjutnya, apakah hakim anggota ada pertanyaan


lagi?

Hakim anggota I : Ada yang Mulia hakim.

Hakim Ketua : Baiklah dipersilahkan hakim anggota I

Hakim anggota I : Terima kasih yang mulia hakim, baiklah saudara


saksi hukum penggugat apakah ada yang ingin
saudara sampaikan terkait kesaksian tersebut?

KH P. : (setelah berembuk dengan penggugat), ada pak


Hakim yang mulia

Hakim anggota I : Silahkan

KH P. : Pak Hakim, bahwa saksi saya memberikan panggilan

14
pada tanggal 14 Maret 2015 dan SK dikeluarkan pada
tanggal 19 Maret 2015 jika diperhatikan jangka waktu
pengeluaran surat keuptusan dan panggilan yang
dilakukan kepada penggugat tidak relevan, seharusnya
dilakukan pemanggilan secara tertulis kepada
penggugat sebelum mengeluarkan surat keputusan.
Sedangkan dalam fakta perkara ini tidak ada panggilan
secara tertulis dan yang ada panggilan lewat telepon
dan itupun hanya satu kali. Dan menurut kami
panggilan tersebut tidak resmi.
Hakim ketua : Apakah penggugat ada yang ingin ditambahkan?

Penggugat : Tidak pak Hakim yang mulia, karena semua urusan


kepada berkaitan dengan persidangan telah saya
serahkan kuasa hukum saya.

Hakim anggota II : Saudara saksi kedua, apakah anda pernah


memberikan surat panggilan kepada penggugat

Saksi T2 : Iya pak Hakim yang mulia, saya pernah ditugaskan


untuk memberikan surat panggilan kepada
penggugat yang mulia.

Hakim anggota II : Kapan itu diberikan?

Saksi T2 : Tepatnya pada tanggal 7 Maret 2015, kemudian


tanggal 14 Maret dan terakhir 16 Maret 2015 pak
Hakim yang mulia
Hakim anggota II : Kepada siapa anda memberikan surat tersebut?

Saksi T2 : Surat itu saya berikan kepada pekerja momo cafe


tersebut yang mulia.

Hakim anggota II : Apa ada bukti tentang hal tersebut?


Saksi T2 : Ada yang mulia, ini bukti serah terima surat tersebut
yang mulia.

15
Hakim : (Berembuk)
Hakim Ketua : Apakah ada yang ingin ditanyakan lagi?
Hakim Anggota II : Cukup Hakim ketua.
Hakim : Apakah ada yang ingin ditambahkan dari pihak Kuasa
Hukum Penggugat?
KH P. : Tidak Hakim yang mulia, tapi jika di izinkan kami
meminta waktu satu minggu untuk menghadirkan
saksi.
Majelis Hakim berembuk
Hakim ketua : Panitera satu minggu setelah sidang tanggal berapa?
Panitera : 21 Juni 2015 yang mulia
Hakim ketua : Baiklah, permintaan saudara kami terima, atas
permintaan saudara, maka sidang saya tunda dan
dilanjutkan pada tanggal 21 Juni 2015.
Dengan ini pihak-pihak yang berkepentingan
diharapkan kehadirannya pada sidang berikutnya dan
dengan ini dinyatakan bahwa para pihak telah
dipanggil secara patut, sidang hari ini ditutup (ketuk
palu 3x)

IV. SIDANG KEEMPAT


Jambi, 21 Juni 2015
Sidang Sengketa Tata Usaha Negara
Nomor : 132/2015/12/PTUN/Jambi
Antara : Kevin Ahmad Hasyaputra berhadapan dengan Walikota Jambi
(Dicko Handaka Prayudi)

Sidang Keempat (21 Juni 2015)


Opas : Majelis akan memasuki ruang sidang, hadirin
dimohon berdiri, hadirin dimohon duduk kembali.
Hakim ketua : Hari ini tanggal 21 Juni 2015 sidang Tata Usaha
Negara nomor : 132/2015/12/PTUN/Jambi dengan

16
ini dinyatakan terbuka dan dibuka untuk umum
(ketuk 3 kali). Panitera apakah pihak penggugat dan
tergugat telah hadir?

Panitera : Sudah yang mulia

Hakim ketua : Panitera persilahkan mereka untuk dihadapkan kemuka


sidang
Panitera : Baik pak Hakim, para pihak dipersilahkan memasuki
ruangan sidang dan menempati tempat yang telah
disediakan.

Hakim ketua : Bagaimana pihak penggugat dan tergugat, apakah


sidang sudah bisa kita lanjutkan?

KH P. & KH T. : Sudah pak Hakim yang mulia


Hakim Ketua : Saudara kuasa hukum penggugat, apakah saudara telah
membawa saksi?

KH P. : Iya pak Hakim yang mulia.


Hakim Ketua : Silahkan dihadapkan kemuka sidang
KH P. : Baik pak Hakim yang mulia, kami membawa saksi
yang mulia dimana saksi kami tersebut adalah
pekerja ditoko kami.

Panitera : Kepada saksi dipersilahkan masuk


Hakim Ketua : Saudari saksi apakah saudari mengetahui bahwa
saudari dihadapkan kemuka sidang dengan alasan
apa?
Saksi P : Tahu pak Hakim yang mulia.
Hakim ketua : Saudari saksi sebutkan identitas saudari
Saksi P : Nama saya Cindhy Marina
Hakim ketua : Tempat tanggal Lahir saudari?
Saksi P : Jambi, 15 desember 1994.
Hakim Ketua : Agama Saudari
Saksi P : Islam yang mulia

17
Hakim ketua : Apakah saudari ada hubungan darah atau keluarga
dengan pihak penggugat?

Saksi P : Tidak pak Hakim yang mulia


Hakim Ketua Apakah saudari bersedia disumpah dalam memberikan
kesaksian menurut agama yang saudara anut?

Saksi P : Bersedia pak Hakim

18
Rohaniawan menuju kearah saksi yang akan diambil sumpahnya, saksi berdiri
Hakim Anggota 1 : Ikuti kata-kata saya. Bismillahirrohmanirrohim,
demi Allah, saya bersumpah akan memberikan
keterangan yang sebenar-benarnya, yang tidak lain
dan tidak bukan dari yang sebenarnya.

Saksi P1 : (duduk Kembali)

Hakim ketua : Saudari saksi apakah anda pernah menerima surat


panggilan untuk saudara penggugat dari dinas badan
pengawas daerah Kota Jambi.

Saksi P1 : Saya tidak tahu pasti siapa yang memberikan yang


mulia, tapi yang memberikan surat tersebut
menggunakan pakaian dinas yang mulia, dan orang
tersebut memberikan saya surat untuk diberikan
kepada Pak Kevin yang mulia yang dalam hal ini
sebagai penggugat

Hakim Ketua : Kapan anda menerima surat tersebut?


Saksi P1 : Tepatnya pada tanggal 02 Maret 2015 yang mulia.
Hakim ketua : Apakah Hakim anggota ada yang ingin ditanyakan?
Hakim anggota II : Ada yang mulia
Hakim ketua : Silahkan
Hakim anggota II : Terima kasih yang mulia hakim, baiklah saudari
saksi, apakah benar anda pernah menandatangani
tanda bukti penyerahan surat tersebut?

Saksi P1 : Pernah yang mulia, setelah surat itu saya terima saya
menandatangain tanda bukti bahwa surat tersebut
telah diterima yang mulia

Hakim anggota II : Kemudian, anda apakan surat tersebut?


Saksi P1 : Saya letakkan diatas meja kerja Pak Kevin yang mulia,
karena pada saat itu beliau tidak ada di tempat.

19
Hakim anggota II Saudara penggugat, benar pada tanggal 02 Maret 2015
anda tidak ada di tempat?
Penggugat : Benar yang mulia, saat itu saya sedang berada diluar
Kota yang mulia.
Hakim anggota II : Jadi anda hanya menerima satu surat saja pada waktu
itu?

Penggugat : Benar yang mulia


Hakim anggota II : Cukup pertanyaan dari saya ketua hakim.
Hakim Ketua : Baiklah terima kasih hakim anggota II, kemudian
kepada saudari saksi, setelah hal tersebut apakah ada
lagi surat panggilan yang ke 2.

Saksi P : Ada yang mulia, yang menerima surat panggilan kedua


saya sendiri yang mulia.

Hakim ketua : Kapan anda menerima surat tersebut?


Saksi P : Surat kedua saya terima pada tanggal 07 Maret 2015
Hakim ketua : Apakah anda juga diminta untuk menandatangani
tanda bukti serah terima?

Saksi P2 : Iya yang mulia.

Hakim Ketua : Selanjutnya apakah hakim anggota ada yang ingin


bertanya lagi?

Hakim anggota I : Ada yang mulia

Hakim Ketua : Silahkan

Hakim anggota I : Terima kasih yang mulia hakim, baiklah saudara


saksi, dalam menerima surat kedua tersebut apakah
langsung anda serahkan kepada penggugat?

Saksi P : Tidak yang mulia, karena pada saat itu Pak Kevin
yang dalam hal ini sebagai penggugat juga sedang
tidak ditempat, jadi saya letakkan di atas meja..

20
Hakim anggota I : Jadi, surat kedua anda letakkan lagi diatas meja kerja
penggugat.

Saksi P : Benar pak Hakim yang mulia

Hakim anggota I Saudara penggugat, apakah yang dikatakan saksi


benar?
Penggugat : Benar yang mulia

Hakim anggota I : Saudara saksi, lalu apakah anda dikemudian hari


mendapat surat peringatan lagi?

Saksi P : Iya yang mulia, tepatnya tanggal 14 Maret 2015

Hakim anggota I : Terus, apa yang anda lakukan terhadap surat


tersebut?
Saksi P : Langsung saya berikan kepada Pak Kevin yang
mulia.
Hakim anggota I : Saudara penggugat, apa benar apa yang dikatakan
saksi ketiga?

Penggugat : Benar yang mulia, tapi saya tidak tahu kalau itu
surat peringatan, karena saksi tidak memberitahu
kepada saya terkait hal itu.

Hakim anggota I : Kenapa anda tidak tahu, apakah


anda tidak mengeceknya?

Penggugat : Tidak pak Hakim, karena pada saat itu saya sedang
berbicara dengan pelanggan saya.

Hakim anggota 1 : Baik. Dari saya cukup itu dulu yang mulia Hakim
ketua

Hakim ketua : Baik terima kasih hakim anggota I. Baiklah apakah


ada yang ingin ditambahkan dari kuasa hukum pihak
penggugat?

KH P. : Ada yang mulia Hakim.

21
Hakim ketua : Silahkan.

KH P. : Menurut saya tetap saja ini tidak masuk akal yang


mulia, pihak tergugat tidak memberikan surat
tersebut langsung kepada klien kami akan tetapi
melalu perantara orang lain. Tentunya ini tidak
sesuai dengan prosedur yang mulia

KH T. : Keberatan yang mulia.


Hakim Ketua : Keberatan diterima, silahkan.
KH T. Apa yang dilakukan oleh klien kami sudah mematuhi
aturan. Jadi saya rasa apa yang dilakukan klien saya

22
adalah hal yang sesuai.
KH P. : Keberatan yang mulia, itu adalah argumentasi yang
tidak berdasar mulia.
Hakim Ketua : Keberatan ditolak.

Hakim Ketua : (Berembuk). Baiklah, untuk memastikan kebenaran


tentang aturan dalam kasus ini, pihak pengadilan
akan mendatangkan saksi ahli, oleh sebab itu maka
sidang ditunda dan dilanjutkan 7 hari setelah sidang
ini, tepatnya pada tanggal 28 Juni 2015.
Dengan ini pihak-pihak yang berkepentingan
diharapkan kehadirannya pada sidang berikutnya
dan dengan ini dinyatakan bahwa para pihak telah
dipanggil secara patut, sidang hari ini ditutup (ketuk
3x)

Opas : Majelis Hakim meniggalkan ruang sidang, hadirin

dimohon berdiri.

V. Sidang Kelima
Jambi, 28 Juni 2015
Sidang Sengketa Tata Usaha Negara
Nomor : 132/2015/12/PTUN/Jambi
Antara : Kevin Ahmad Hasyaputra berhadapan dengan Walikota Jambi
(Dicko Handaka Prayudi)

Sidang Kelima (28 Juni 2015)


Opas : Majelis Hakim akan memasuiki ruang sidang, hadirin
dimohon berdiri, hadirin dimohon duduk kembali.
Hakim ketua : Hari ini tanggal 28 Juni 2015 sidang Tata Usaha
:

23
Negara nomor : 132/2015/12/PTUN/Jambi dibuka dan
terbuka untuk umum (ketuk 3 kali). Panitera apakah
pihak penggugat dan tergugat telah hadir?
Panitera : Sudah yang mulia

Hakim ketua : Panitera persilahkan mereka untuk dihadapkan


kemuka sidang

Panitera : Baik pak Hakim, para pihak dipersilahkan


memasuki ruangan sidang dan menmpati tempat
yang telah disediakan.

KH P. & KH T : (Memasuki ruang sidang dan memberi hormat


kepada Hakim kemudian duduk di tempat yang telah
disediakan)

Hakim ketua : Bagaimana Pihak Penggugat dan tergugat, apakah


sidang bisa kita mulai.

KH P. & KH T. : Bisa yang mulia

Hakim ketua : Panitera, apakah saksi ahli sudah hadir?

Panitera : Sudah yang mulia

Hakim ketua : Silahkan hadapkan kemuka sidang

Panitera : Baik yang mulia, saksi ahli silahkan masuk

Saksi ahli : (masuk dan memberi hormat kemudian duduk)

Hakim ketua : Saudara saksi ahli, bisa sebutkan identitas saudara

Saksi ahli : Prof. Dr. H. Obbie Randho R, S.H.

Hakim ketua : Tanggal lahir saudara?

Saksi ahli : 07 Juni 1963

Hakim Ketua : Agama saudara?


:

24
Saksi ahli : Islam yang mulia

Hakim Ketua : Apa pekerjaan saudara?

Saksi Ahli : Saya Dosen Fakultas Hukum Universitas Jambi Yang


mulia.

Hakim ketua : Apakah saudara bersedia disumpah dalam memberikan


kesaksian menurut agama saudara?

Saksi ahli : Bersedia pak Hakim.


Rohaniawan menuju kearah saksi yang akan diambil sumpahnya, saksi berdiri
Hakim anggota II : Ikuti kata-kata saya. Ikuti kata-kata saya.
Bismillahirrohmanirrohim, demi Allah, saya
bersumpah akan memberikan keterangan yang
sebenar-benarnya, yang tidak lain dan tidak bukan
dari yang sebenarnya.

Saksi ahli : (duduk kembali)


Hakim Ketua : Saudara saksi ahli, ada beberapa pertanyaan yang
harus anda jawab sesuai keahlian anda. Bisa anda
jelaskan, bagaimana prosedur jika suatu pihak ingin
mencabut surat izin dari suatu usaha?

Saksi ahli : Baik yang mulia. Ada beberapa prosedur yang harus
dilakukan, hal pertama ialah memberi peringatan
tertulis kepada pihak yang memiliki usaha dimana
surat tersebut berasal dari badan atau pejabat
eksekutif. Hal ini sesuai dengan Pasal 143 ayat (1)
UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah. Itu yang mulia.

Hakim ketua : Kepada Pihak Penggugat atau tergugat apakah ada


yang ditanyakan?

KH T. : Ada yang mulia.


:

25
Hakim ketua : Silahkan
KH T. : Terimakasih yang mulia. Saudara saksi ahli dalam
memberi surat peringatan, berapa kali surat itu harus
diberikan kepada pihak yang dicabut izinnya?

Saksi ahli : 3 kali. Surat peringatan pertama, kedua dan ketiga.


KH T. : Berapa jarak waktu dalam memberikan surat tersebut?
Saksi ahli : Jarak pemberian surat adalah 7 hari dan dihitung sejak
surat itu mulai diberikan.

KH T. : Cukup yang mulia.


Hakim ketua : Baiklah. Pihak penggugat apakah ada yang ingin
ditanyakan?
KH P. : Ada yang mulia.

Hakim ketua : Silahkan

KH P. : Terimakasih yang mulia. Saudara saksi ahli. Dalam


memberikan surat peringatan, apakah boleh jika
memberikannya bukan kepada yang bersangkutan,
tapi kepada orang lain.

Saksi ahli : Ada baiknya diberikan langsung kepada pihak yang


bersangkutan, namun jika pihak tidak bisa ditemui
atau sedang tidak berada ditempat maka boleh
diberikan kepada orang lain. Dalam hal ini orang
tersebut adalah orang yang bisa dipercaya dan
terakhir dalam memberikan surat tersebut harus ada
tanda bukti serah terima.

KH P. : Saudara saksi ahli, bagaimana jika surat yang


diberikan kepada orang lain, tapi tidak sampai
kepada orang yang bersangkutan. Apakah itu tetap
sah?
Saksi Ahli : Seperti yang telah saya jelaskan tadi, bahwa dalam

26
memberikan surat tersebut harus kepada orang yang
tepat, misalnya saudara atau keluarga. Jika
perusahaan atau usaha bisa diberikan kepada
karyawan atau pekerja. Jadi, masalah sampai atau
tidaknya itu bukan lagi menjadi urusan pihak
pemberi surat dan surat tersebut tetap sah.

KH P. : Cukup yang mulia

Hakim Ketua : Baiklah. Terima kasih atas keterangan yang saudara


sampaikan, anda boleh meninggalkan ruangan sidang.
Maka pembuktian telah selesai dan pembuktian yang
diajukan, dengan demikian keterangan oleh pihak
penggugat dan tergugat serta keterangan para saksi,
maka kami majelis hakim akan memberikan putusan 7
hari setelah sidang ini, yaitu tanggal 06 Juli 2015.

Pihak-pihak yang berpekara diaharapkan kehadirannya


pada sidang keenam dan dengan ini dinyatakan para
pihak telah dipanggil secara patut. Sidang hari ditutup
(ketuk 3 kali)
Opas : Majelis Hakim meninggalkan ruang sidang hadirin
dimohon berdiri.

VI. Sidang Keenam


Jambi, 06 Juli 2015
Sidang Sengketa Tata Usaha Negara
Nomor : 132/2015/12/PTUN/Jambi
Antara : Kevin Ahmad Hasyaputra berhadapan dengan Walikota Jambi
(Dicko Handaka Prayudi)

27
Sidang Keenam (20 mei 2014)
Opas : Majelis Hakim akan memasuiki ruang sidang, hadirin
dimohon berdiri, hadirin dimohon duduk kembali.
Hakim ketua : Hari ini tanggal 06 Juli 2015 sidang Tata Usaha
Negara nomor : 132/2015/12/PTUN/Jambi dibuka
dan terbuka untuk umum (ketuk 3 kali). Panitera
apakah pihak penggugat dan tergugat telah hadir?

Panitera : Sudah yang mulia

Hakim ketua : Panitera persilahkan mereka untuk dihadapkan


kemuka sidang

Panitera : Baik pak Hakim, para pihak dipersilahkan


memasuki ruangan sidang dan menmpati tempat
yang telah disediakan.

KH P. & KH T : (Memasuki ruang sidang dan memberi hormat


kepada
Hakim kemudian duduk di tempat yang telah
disediakan)

Hakim Ketua : Pada hari ini tanggal 06 Juli 2015 adalah pembacaan
putusan terhadap perkara Nomor:
132/2015/12/PTUN/Jambi atas surat keputusan
Walikota Jambi
Nomor: 08/II/1189/2015 tanggal 19 Maret 2015
tentang Pencabutan Izin Usaha Momo Cafe, kepada
para pihak agar didengarkan dan diperhatian.
(Hakim ketua membacakan putusan dan kemudian
Hakim mengetuk palu 3 kali)

Hakim ketua : Saudara tergugat, apakah anda menerima putusan


ini?
KH T. : Menerima yang mulia

28
Hakim ketua : Saudara penggugat, apakah saudara menerima
putusan ini?

KH P. : Untuk sementara, kami menerima putusan ini

Hakim ketua : Baiklah kami sebagai majelis hakim memberikan

waktu selama 14 hari pada pihak penggugat untuk


melakukan banding.
Dengan demikian, sengketa terhadap perkara Nomor:
132/2015/12/PTUN/Jambi
Nomor: 08/II/1189/2015 tanggal 19 April 2015 tentang
Pencabutan Izin Usaha Momo Cafe dinyatakan selesai. Kepada pihak tergugat dan
penggugat agar mematuhi putusan ini. Sidang pada hari ini ditutup. (ketok 3 kali)
Semua pihak bersalaman dengan Hakim

29

Anda mungkin juga menyukai