Anda di halaman 1dari 28

SIDANG PERTAMA

Cirebon, 07 Oktober 2021


Sidang Sengketa Tata Usaha Negara
Nomor             : 120/2021/PTUN/Cirebon
Antara             : Febriyanti Syamsudin Putri sebagai penggugat berhadapan
dengan Walikota Cirebon Mumarisatul Hak sebagai tergugat.

Panitera : “Majelis Hakim akan memasuki ruang sidang, hadirin


dimohon berdiri (setelah Majelis Hakim memasuki ruang
sidang dan duduk ditempatnya hadirin dipersilahkan
duduk kembali).

Hakim Ketua : .“Hari ini tanggal 07 Oktober 2021 sidang sengketa Tata


Usaha Negara nomor: 120/2021/PTUN/Cirebon dibuka
dan terbuka untuk umum, hadirin dimohon untuk tenang
selama proses persidangan. (Hakim mengetuk palu 3X)

Panitera, apakah penggugat dan tergugat sudah hadir?

Panitera : Penggugat dan Tergugat sudah hadir Yang Mulia

Hakim ketua : Persilahkan mereka dihadapkan kemuka sidang

Panitera : Baik Yang Mulia, para pihak dipersilahkan memasuki


ruang sidang dan menempati tempat yang telah
disediakan.

Hakim ketua : Apakah benar saudara sebagai pihak penggugat dalam


perkara ini?

Penggugat : Benar Yang Mulia, saya penggugat dalam perkara ini

Hakim ketua : Apakah anda telah dipanggil secara patut?

Penggugat : Saya sudah dipanggil secara patut yang mulia


Hakim ketua : Dapatkah saudara memperlihatkan surat panggilan
tersebut?

Penggugat : Dapat Yang Mulia (maju kedepan Hakim sambil


memperlihatkan surat panggilan)

Hakim ketua : Saudara penggugat, sebutkan identitas saudara. Nama?

Penggugat : Febriyanti Syamsudin Putri

Hakim ketua : Apakah pekerjaan saudara?

Penggugat : Wiraswasta Yang Mulia, saya sebagai pemilik Maju Jaya

Hakim ketua : Dapatkah saudara menunjukkan identitas saudara?

Penggugat : Dapat Yang Mulia (maju kedepan sambil memperlihatkan


identitasnya)

Hakim ketua : Saudara penggugat, apakah dalam hal ini anda


didampingi penasehat hukum?

Penggugat : Iya Yang Mulia

Hakim : Apakah saudara dapat menghadirkan penasehat hukum


saudara?

Penggugat : Dapat Yang Mulia

Panitera : Kuasa hukum penggugat dipersilahkan maju kemuka


sidang

KH P. : (maju kemuka sidang meberi hormat kepada para Hakim)

Hakim ketua : Benarkah saudari sebagai kuasa hukum penggugat dalam


perkara ini?

KH P : Benar Yang Mulai

Hakim ketua : Kalau benar, tolong tunjukan surat kuasa saudari

KH P : (maju sambil memperlihatkan surat kuasa dari penggugat


kepada Hakim)

Hakim ketua : (setelah memeriksa dari KH P., lalu menoleh ke arah


tergugat). Apakah benar saudara sebagai pihak tergugat
dalam perkara ini?

Tergugat : Benara Yang Mulia

Hakim ketua : Apakah saudara telah dipanggil secara patut?

Tergugat : Saya telah dipanggil secara patut Yang Mulia

Hakim ketua : Saudara tergugat sebutkan identitas saudara, nama?

Tergugat : Nama saya Mumarisatul Hak Yang Mulia

Hakim ketua : Tempat dan tanggal lahir saudara dimana?

Tergugat : Cirebon, 17 April 1995

Hakim ketua : Apa jabatan saudara?

Tergugat : Jabatan saya sebagai Walikota Cirebon Yang Mulia

Hakim ketua : Dapatkah saudara menunjukkan identitas saudara?

Tegugat : Dapat Yang Mulia (sambil maju kedepan menunjukan


KTP nya)

Hakim ketua : Apakah dalam hal ini saudara didampingi oleh penasehat
hukum?

Tergugat : Iya Yang Mulia, saya didampingi oleh penasehat hukum


saya

Hakim ketua : Dapatkah saudara menghadirkan penasehat hukum


saudara tersebut?

Tergugat : Dapat Yang Mulia

Panitera : Kuasa hukum tergugat dipersilahkan menuju kemuka


sidang

KH T. : (maju sambil memberi hormat kepada para Hakim)

Hakim ketua : Silahkan menempati tempat yang telah disediakan.

Benarkah saudari kuasa hukum tergugat dalam perkara


ini?

KH T. : Benar Yang Mulia

Hakim ketua : Tolong saudara tunjukan surat kuasa khusus saudara?

KH T. : (Maju kearah pak Hakim dan menunjukan surat


kuasanya)

Hakim ketua : (membaca surat kuasa yang diberikan). Kuasa Hakim


tergugat, apakah perlu dibacakan surat gugatan kembali?

KH T. : Bapak Hakim yang mulia, kami mohon dengan sangat


agar gugatan tersebut dapat dibacakan kembali.

Hakim ketua : Baiklah, kami akan membacakan kembali surat gugatan


tersebut (silahkan Hakim anggota I membaca surat
gugatan tersebut)
Hakim anggota 1 : Baik pak Hakim yang mulia (membaca surat gugatan)

Hakim ketua : Kepada pihak tergugat apakah saudara sudah mendengar


isi dan mengerti isi gugatan dari penggugat tersebut?

KH T. : Kami telah mendengar dan mengerti yang mulia

Hakim ketua : Apakah saudara keberatan dengan surat gugatan tersebut?

KH T. : Iya Yang Mulia yang terhormat, kami keberatan dengan


isi surat gugatan tersebut

Hakim ketua : Apakah saudara sudah mepersiapkan eksepsi secara lisan


ataupun tulisan atas gugatan tersebut?

KH T. : Kami belum mempunyai eksepsi baik lisan maupun


tulisan yang mulia, kami mohon pak hakim memberikan
waktu agar kami bisa mepersiapkannya terlebih dahulu.

Majelis Hakim berembuk mempertimbangkannya

Hakim ketua : Baiklah, mengingat asas peradilan kita cepat, sederhana


dan murah, agar saudara mepersiapkan 1 minggu setelah
sidang ini.

KH T. : Baik Yang Mulia

Hakim ketua : Setelah mendengar gugatan yang telah dibacakan dan atas
keberatan pihak tergugat, maka untuk menunggu pihak
tergugat mepersiapkan jawaban atau esepsinya atas
gugatan tersebut, maka sidang ditunda dan akan
dilanjutkan pada tanggal 14 Oktober 2021, kepada pihak
yang berpekara diharapkan kehadirannya pada sidang
tersebut tanpa harus melalui pemnggilan terlebih dahulu
dan dengan ini dinyatakan bahwa para pihak telah
dipanggil secara patut. Sidang hari ini ditutup (ketuk palu
3x)

Panitera : Majelis Hakim meninggalkan ruang sidang, hadirin


dimohon berdiri. (Hakim keluar terlebih dahulu baru
diikuti peserta sidang lain).

I.SIDANG KEDUA
Cirebon, 14 Oktober 2021
Sidang sengketa Tata Usaha Negara
Nomor             : 120/2021/PTUN/Cirebon
Antara            : Febriyanti Syamsudin Putri sebagai penggugat berhadapan dengan
Walikota Cirebon (Mumarisatul Hak) sebagai tergugat.

Panitera : Majelis Hakim akan memasuki ruang sidang, hadirin


dimohon berdiri (setelah majelis Hakim memasuki ruang
sidang dan duduk di tempatnya hadirin dipersilahkan
duduk kembali).

Hakim ketua : Hari ini tanggal 14 Oktober 2021  sidang tata usaha negara
nomor: 120/2021/PTUN/Cirebon dibuka dan terbuka untuk
umum (ketuk palu 3x), panitera, apakah penggugat dan
tergugat sudah hadir?

Panitera : Pihak penggugat dan tergugat telah hadir Yang Mulia

Hakim ketua : Panitera persilahkan mereka masuk untuk dihadapkan


kemuka sidang

Panitera : Baik Yang Mulai, para pihak dipersilahkan memasuki


ruang sidang dan menempati tempat yang telah disediakan.

KH P. Dan KH T. : (memasuki ruang sidang dan memberi hormat kepada


Hakim kemudian duduk)

Hakim ketua : Bagaimana pihak tergugat dan penggugat, apakah sidang


sudah bisa kita mulai?

KH P. Dan KH T. : Sudah Yang Mulia.

Hakim ketua : Pihak tergugat, apakah saudara telah menyiapkan gugatan


pengguagat tersebut?

KH T. : Sudah Yang Mulia sudah menyiapkan eksepsi atas gugatan


penggugat secara tertulis Yang Mulia

Hakim ketua : Silahkan saudari bacakan jawaban gugatan tersebut

KH T. : Baik pak Hakim yang mulia, terima kasih (membacakan


jawaban atas gugatan penggugat). Yang Mulia

Hakim ketua : Apakah ada yang ingin saudari sampaikan berkenaan


dengan jawaban gugatan tersebut?

KH P. : Ada Yang Mulai

Hakim ketua : Silahkan saudari sampaikan hal yang berkenaan dengan


jawaban gugatan tersebut.

KH P. : Bapak Hakim yang mulia, pada dalil gugatan yang kami


layangkan, yang berisikan tentang ketidakpuasan dari klien
saya adalah karena surat keputusan tersebut dianggap tidak
sesuai dengan peraturan daerah Kota Cirebon.

Hakim Ketua : Selanjutnya, apakah Hakim anggota ada pertanyaan?

Hakim Anggota 1 : Ada Yang Mulia saudari kuasa hukum penggugat, saudari
tadi mengatakan bahwa tergugat terlebih dahulu
melakukan pemberitahuan secara lisan dan tulisan, tetapi
dalam pelaksanaannya oleh tergugat pada penggugat
tersebut tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku, bisa
saudari buktikan bahwa pelaksanaannya kepada penggugat
tersebut tidak sesuai dengan prosedur yang berlaku.

KH P. : Bisa pak Hakim yang terhormat, dibuktikan dengan tidak


adanya surat panggilan terhadap penggugat sebelum
mengeluarkan SK nomor :
06/II/1180/2021 tentang Pencabutan Izin Usaha Toko Maju
Jaya

Hakim Anggota 1 : Saudari kuasa hukum tergugat apakah ada yang ingin
saudara kemukakan berkenaan dengan argumen dari pihak
penggugat?

KH T. : Ada Yang Mulia, berkenaan dengan argumen tadi pihak


penggugat tersebut tidak benar pak hakim karena pihak
tergugat dalam pencabutan izin usaha Toko Maju
Jaya tersebut telah dilaksanakan sesuai prosedur dan
ketentuan yang berlaku.

Hakim anggota 1 : Bagaimana prosedur yang anda maksudkan?

KH T. : Prosedurnya yaitu dalam pencabutan izin Toko Maju


Jaya maka harus ada pemberitahuan kepada pihak yang
bersangkutan dan harus ada persetujuan dari instansi yang
terkait, kemudian harus ada alasan-alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan berkaitan dengan pencabutan izin
usaha toko tersebut

Hakim ketua : Bisakah saudari buktikan bahwa pemeriksaan tersebut


sudah sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku?

KH T. : Bisa pak Hakim, dalam membuat surat keputusan


pencabutan izin usaha Toko Maju Jaya kepada oleh bupati
kepada penggugat, tergugat mengikuti cara yang benar
yang mulia, yan pertama yaitu telah melakukan panggilan
lisan, dalam hal ini tim yang dibentuk oleh Walikota. Yang
kedua tergugat telah melakukan panggilan secara tertulis
kepada penggugat dalam hal ini yang dibentuk oleh
Walikota.

Hakim Ketua : Selanjutnya, apakah Hakim Anggota ada pertanyaan.

Hakim anggota II : Ada pak Hakim, saudara kuasa hakim tergugat, tolong
saudara tunjukkan surat-surat yang berkenaan dengan
penjelasan saudara tadi?

KH T. : (memberikan surat-surat tersebut kepada Hakim surat-surat


tersebut).

Hakim Anggota II : Saudara penggugat, apakah benar saudara pernah


menerima surat panggilan yang disebutkan oleh pihak
penggugat.

Penggugat : Tidak pernah pak Hakim yang mulia

Hakim ketua : KH P, apakah ada yang perlu saudari kemukakan lagi?

KH P. : Ada Yang Mulia, bolehkah kami melihat surat panggilan


yang diperlihatkan tadi?

Hakim ketua : Boleh, silahkan maju kepada penggugat dan kuasa


hukumnya untuk maju.

Penggugat dan KH P. : (maju kemuka sidang dan memeriksa surat tersebut,


kemudian kembali ketempat semula)

Hakim ketua : Saudara kuasa hukum tergugat, apakah ada yang ingin
disampaikan?
KH T. : Ada Yang Mulia

Hakim ketua : Silahkan

KH T. : Bapak Hakim yang mulia, pihak kami telah


memberikan surat peringatan secara tertulis berupa
surat keputusan mengenai usaha Toko Maju Jaya.
Jika surat tersebut tidak sampai ketangan
penggugat, maka itu bukan kesalahan dari pihak
kami “cukup Yang Mulia”.

Hakim ketua : Baiklah, kepada pihak penggugat dan tergugat, apakah ada
yang ingin ditambahkan lagi?

KH T. : Tidak Yang Mulia, akan tetapi bila diizinkan kami


meminta agar sidang ditunda selama 7 hari, karena kami
akan menghadirkan saksi-saksi pak Hakim yang mulia.

Majelis Hakim : (setelah majelis Hakim berembuk). Panitera, satu minggu


setelah sidang ini dilaksanakan tepatnya tanggal berapa?

Panitera : Tanggal 21 Oktober 2021 yang mulia

Hakim ketua : Baiklah permintaan saudari kami terima, atas permintaan


tergugat, maka sidang ditunda dan dilanjutkan 7 hari
setelah sidang ini ditetapkan, tepatnya pada tanggal 21
Oktober 2021.

Dengan ini pihak-pihak yang berkepentingan diharapkan


kehadirannya pada sidang berikutnya dan dengan ini
dinyatakan bahwa para pihak telah dipanggil secara patut,
sidang hari ini ditutup (ketuk 3 kali)

Panitera : Majelis Hakim meninggalkan ruang sidang, hadirin di


mohon berdiri
II.SIDANG KETIGA
Cirebon, 21 Oktober 2021
Sidang sengketa Tata Usaha Negara
Nomor             : 120/2021/PTUN/Cirebon
Antara             : Febriyanti Syamsudin Putri sebagai penggugat berhadapan dengan
Walikota Cirebon (Mumarisatul Hak) sebagai tergugat

Panitera : Majelis Hakim akan memasuki ruang sidang, hadirin


dimohon berdiri, hadirin dimohon duduk kembali

Hakim ketua : Hari ini tanggal 21 Oktober 2021 sidang Tata Usaha


Negara nomor: 120/2015/PTUN/Jambi dibuka dan
terbuka untuk umum (ketuk 3 kali). Panitera apakah
pihak penggugat dan tergugat telah hadir?

Panitera : Sudah yang mulia

Hakim ketua : Panitera persilahkan mereka untuk dihadapkan kemuka


sidang

Panitera : Baik Yang Mulia, para pihak dipersilahkan memasuki


ruangan sidang dan menempati tempat yang telah
disediakan.

KH P. Dan KH T. : (Masing-masing kuasa hukum penggugat dan tergugat


memasuki ruang sidang dan memberi hormat kepada
Hakim kemudian duduk di tempat yang telah
disediakan).

Hakim ketua : Bagaimana pihak penggugat dan tergugat, apakah


sidang sudah bisa kita lanjutkan?

KH P. Dan KH T. : Sudah Yang mulia

Hakim ketua : Saudari kuasa hukum penggugat, apakah saudari telah


mempersiapkan replik?

KH P. : Sudah Yang Mulia

Hakim ketua : Silahkan kepada penggugat untuk membacakan


repliknya

KH P. : Terimakasih Yang mulia (membacakan replik)

Hakim Ketua : Silahkan pihak tergugat, apakah sudah mempersiapkan


dupliknya?

KH T. : Sudah Yang mulia

Hakim Ketua : Baiklah, silahkan bacakan

KH T. : Terimakasih bapak Hakim yang mulia (baca duplik)

Hakim ketua : Kepada pihak tergugat dan penggugat ada yang ingin
ditambahkan?

KH T. : Ada pak Hakim yang mulia

Hakim ketua : Silahkan

KH T. : Terima kasih pak Hakim, perlu diingat bahwa klien


kami mengeluarkan surat keputusan nomor:
06/II/1180/2015 tentang pencabutan izin usaha toko,
SK tersebut ditujukan kepada saudara Febryanti
Syamsudin Putri (penggugat), berdasarkan suatu
alasan yang tidak kuat dimana surat keputusan tersebut
berdasarkan keputusan Walikota Kota Cirebon selaku
pimpinan di Kota Cirebon dan bahwa surat keputusan
tersebut sudah memenuhi prosedur yang merapat
dalam peraturan daerah Kota Cirebon nomor 5 tahun
2012 tentang usaha Toko pasal 3 huruf C

Hakim Ketua : Saudari hukum tergugat, adakah bukti yang dapat


memperkuat argumen saudara

KH T. : Ada Yang mulia untuk lebih jelasnya kami


menghadirkan saksi kemuka sidang untuk didengarkan
kesaksiannya.

Hakim ketua : (berembuk) silahkan dihadapkan kemuka sidang saksi


yang anda maksud.:
KH T. Baik Yang mulia, kami akan memanggil Pegawai
Badan pengawas daerah Kota Cirebon

: Kepada saksi dipersilahkan masuk ke ruangan sidang


Panitera (saksi memberi hormat kepada Hakim dan duduk di
tempat yang telah disediakan)

: Saudara saksi apakah saudara mengetahui bahwa


Hakim ketua saudara dihadapkan kemuka sidang dengan alasan
apa?

Saksi Tergugat : Tahu Yang mulia

Hakim ketua : Saudari saksi, sebutkan identitas saudara?


Saksi Tergugat : Nama saya Haryati Yang mulia

Hakim ketua :: Tempat tanggal lahir saudara?

Saksi Tergugat : Cirebon, 12 Juli 1993

Hakim ketua : Agama saudara?

Saksi Tergugat : Islam Yang Mulia

Hakim ketua : Apakah saudari ada hubungan darah atau keluarga


dengan pihak tergugat?
Saksi Tergugat : Tidak Yang mulia
Hakim ketua : Apakah saudari bersedia disumpah dalam memberikan
kesaksian menurut agama yang saudari anut?
Saksi Tergugat : Bersedia Yang Mulia

(Rohaniawan menuju kearah saksi yang akan diambil sumpahnya, saksi berdiri)
Hakim anggota 1 : Ikuti kata-kata saya
Saksi Tergugat : Baik Yang mulia
Hakim Anggota 1 Bismillahirrohmanirrohim, demi Allah, saya
bersumpah akan memberikan keterangan yang
sebenar-benarnya, yang tidak lain dan tidak bukan dari
yang sebenarnya.

Saksi Tergugat : (duduk kembali)

Hakim ketua : Saudari saksi, apakah saudara pernah melakukan


panggilan lisan atau tulisan kepada penggugat?
Saksi Tergugat : Saya pernah memberi informasi secara tulisan maupun
lisan kepada yang bersangkutan melalui telepon
terhadap pemilik Toko Maju Jaya pak Hakim
Hakim ketua : Selanjutnya, apakah Hakim anggota ada pertanyaan?
Hakim Anggota 1         : Ada Hakim ketua, kepada saudari saksi, berapa
kali  saudari meberikan informasi melalui telepon
kepada penggugat dan apa alasan penggugat dan
tanggal berapa?
Saksi Tergugat : Saya memberi peringatan panggilan lisan 1 kali pada
tanggal 29 September 2021 Yang mulia dan
jawabannya bahwa penggugat akan
mempertimbangkannya.
Hakim ketua : Selanjutnya, apakah Hakim anggota ada pertanyaan
lagi?
Hakim anggota 2 : Ada Hakim ketua, saudari saksi hukum penggugat
apakah ada yang ingin saudari sampaikan terkait
kesaksian tersebut?
KH P. : (setelah berembuk dengan penggugat), ada Yang
mulia
Hakim anggota 2 : Silahkan

KH.P : Yang, bahwa saksi saya memberikan panggilan pada


tanggal 29 September 2021 dan SK dikeluarkan pada
tanggal 10 Agustus 2021 jika diperhatikan jangka
waktu pengeluaran surat keuptusan dan panggilan
yang dilakukan kepada penggugat tidak relevan,
seharusnya dilakukan pemanggilan secara  tertulis
kepada penggugat sebelum mengeluarkan sebelum
mengeluarkan surat keputusan. Sedangkan dalam fakta
perkara ini tidak ada panggilan secara tertulis dan
yang ada panggilan lewat telepon dan itupun hanya
satu kali. Dan menurut kami panggilan tersebut tidak
resmi.

Hakim ketua : Apakah penggugat ada yang ingin ditambahkan?


Penggugat Tidak Yang mulia, karena semua urusan kepada
berkaitan dengan persidangan telah saya serahkan
kuasa hukum saya.
Hakim anggota 2 : Saudari saksi, apakah anda pernah memberikan surat
panggilan kepada penggugat
Saksi Tergugat : Iya Yang Mulia, saya pernah ditugaskan untuk
memberikan surat panggilan kepada penggugat yang
mulia.
Hakim anggota 2 : Kapan itu diberikan?

Saksi Tergugat : Tepatnya pada tanggal 1 Juli 2021, kemudian tanggal


17 Juli dan terakhir 24 Juli 2021 Yang mulia
Hakim Anggota 2 : Kepada siapa anda memberikan surat tersebut?

Saksi Tergugat : Surat itu saya berikan kepada pekerja di toko Maju


Jaya tersebut yang mulia.
Hakim Anggota 2 : Apa ada bukti tentang hal tersebut?
Saksi Tergugat : Ada yang mulia, ini bukti serah terima surat tersebut
yang mulia.
: (Berembuk)
Hakim

Hakim Ketua : Apakah ada yang ingin ditanyakan lagi?


Hakim Anggota 2 : Cukup Yang Mulia.

Hakim Apakah ada yang ingin ditambahkan dari pihak Kuasa


Hukum Penggugat?
KH P. : Tidak Yang mulia, tapi jika di izinkan kami meminta
waktu satu minggu untuk menghadirkan saksi.

(Majelis Hakim Berembuk)

Hakim Ketua : Panitera satu minggu setelah sidang tanggal berapa?


Panitera : 28 Oktober 2021 yang mulia

Hakim Ketua : Baiklah, permintaan saudara kami terima, atas


permintaan saudara, serta pengadilan akan
menghadirkan saksi ahli, maka sidang kami tunda dan
dilanjutkan pada tanggal 28 Oktober 2021.
Dengan ini pihak-pihak yang berkepentingan
diharapkan kehadirannya pada sidang berikutnya dan
dengan ini dinyatakan bahwa para pihak telah
dipanggil secara patut, sidang hari ini ditutup (ketuk
palu 3x)

III. SIDANG KEEMPAT


Cirebon, 28 Oktober 2021
Sidang Sengketa Tata Usaha Negara
Nomor : 120/2021/PTUN/Cirebon
Antara : Febryanti Syamsudin Putri sebagai penggugat berhadapan dengan
Walikota Cirebon (Mumarisatul Hak) sebagai tergugat. 

Panitera : Majelis akan memasuki ruang sidang, hadirin dimohon


berdiri, hadirin dimohon duduk  kembali.

Hakim ketua : Hari ini tanggal 28 Oktober 2021 sidang Tata Usaha


Negara nomor : 120/2021/PTUN/Cirebon dengan ini
dinyatakan terbuka dan dibuka untuk umu (ketuk 3
kali). Panitera apakah pihak penggugat dan tergugat
telah hadir?

Panitera : Sudah yang mulia

Hakim ketua : Panitera persilahkan mereka untuk dihadapkan kemuka


siding

Panitera : Baik Yang Mulia, para pihak dipersilahkan memasuki


ruangan sidang dan menempati tempat yang telah
disediakan.

Hakim ketua : Bagaimana pihak penggugat dan tergugat, apakah


sidang sudah bisa kita lanjutkan?

KH P. & KH T. : Sudah Yang mulia

Hakim Ketua : Saudari kuasa hukum penggugat, apakah saudara telah


membawa saksi?

KH P. : Iya pak Hakim yang mulia.

Hakim Ketua : Silahkan dihadapkan kemuka sidang

KH P. : Baik Yang Mulia, kami membawa 2 saksi yang mulia


dimana saksi kami tersebut adalah pekerja ditoko
kami.

Panitera : Kepada saksi dipersilahkan masuk

Hakim Ketua : Saudari saksi apakah saudara mengetahui bahwa


saudari dihadapkan kemuka sidang dengan alasan apa?

Saksi P1,P2 : Tahu Yang mulia.

Hakim ketua : Saudari saksi sebutkan identitas saudara

Saksi P1 : Nama Maizan Safarini

Hakim ketua : Tempat tanggal Lahir saudari?

Saksi P1 : Jakarta, 12 Mei 1995.


Hakim Ketua : Agama Saudari

Saksi P1 : Islam yang mulia

Hakim ketua : Apakah saudari ada hubungan darah atau keluarga


dengan pihak tergugat?

Saksi P1 : Tidak Yang mulia

Hakim ketua : Saudari saksi kedua, sebutkan identitas saudara

Saksi P2 : Nama saya Ika Damayanti, saya lahir tanggal 25


September 1995

Hakim ketua : Apakah saksi P1 dan Saksi P2 bersedia untuk di ambil


sumpah?

Saksi P1,P2 : Bersedia Yang Hakim

Rohaniawan menuju kearah saksi yang akan diambil sumpahnya, saksi berdiri

Hakim Anggota 1 : Ikuti kata-kata saya. Bismillahirrohmanirrohim, demi


Allah, saya bersumpah akan memberikan keterangan
yang sebenar-benarnya, yang tidak lain dan tidak
bukan dari yang sebenarnya.

Saksi P1 dan P2 : (duduk Kembali)

Hakim ketua : Saudari saksi apakah kalian pernah menerima surat


panggilan untuk saudara penggugat dari dinas badan
pengawas daerah Kota Cirebon.

Saksi P1 : Saya tidak tahu pasti siapa yang memberikan yang


mulia, tapi yang memberikan surat tersebut
menggunakan pakaian dinas yang mulia, dan orang
tersebut memberikan saya surat untuk diberikan
kepada Ibu Febryanti Syamsudin Putri, yang mulia
yang dalam hal ini sebagai penggugat

Hakim Ketua : Kapan anda menerima surat tersebut?

Saksi P1 : Tepatnya pada tanggal 29 September yang mulia.

Hakim ketua : Apakah Hakim anggota ada yang ingin ditanyakan

Hakim anggota 2 : Ada yang mulia

Hakim ketua : Silahkan

Hakim anggota 2 : Terima kasih yang mulia. Saudari saksi, apakah benar
anda pernah menandatangani tanda bukti penyerahan
surat tersebut?

Saksi P1 : Pernah yang mulia, setelah surat itu saya terima saya
menandatangain tanda bukti bahwa surat tersebut telah
diterima yang mulia

Hakim anggota 2 : Kemudian, anda apakan surat tersebut?

Saksi P1 : Saya letakkan diatas meja kerja Ibu Febryanti


Syamsudin yang mulia, karena pada saat itu beliau
tidak ada di tempat.

Hakim anggota 2 : Saudari penggugat, benar pada tanggal 29 September


2021 anda tidak ada di tempat?

Penggugat : Benar yang mulia, saat itu saya sedang berada diluar
Kota yang mulia.

Hakim anggota 2 : Jadi anda hanya menerima satu surat saja pada waktu
itu?

Saksi P1 : Benar yang mulia


Hakim ketua : Saudari saksi, setelah hal tersebut apakah ada lagi surat
panggilan yang ke 2.

Saksi P2 : Ada yang mulia, yang menerima surat panggilan kedua


saya sendiri yang mulia.

Hakim ketua : Kapan anda menerima surat tersebut?

Saksi P2 : Surat kedua saya terima pada tanggal 06 Oktober 2021

Hakim ketua : Apakah anda juga diminta untuk menandatangani


tanda bukti serah terima?

Saksi P2 : Iya yang mulia.

Hakim ketua : Apakah ada pertanyaan para Hakim anggota?

Hakim anggota 1 : Ada yang mulia.

Hakim ketua : Silahkan

Hakim anggota 1 : Terimakasih yang mulia. Saudari saksi, dalam


menerima surat tersebut apakah langsung anda
serahkan kepada penggugat?

Saksi P2 : Tidak yang mulia, karena pada saat itu Ibu Febryanti
Syamsudin Putri yang dalam hal ini sebagai penggugat
juga sedang tidak ditempat, jadi saya letakkan di atas
meja..

Hakim anggota 1 : Jadi, surat kedua anda letakkan diatas meja kerja
penggugat.

Saksi P2 : Benar Yang mulia

Hakim anggota 1 : Saudari penggugat, apakah yang dikatakan saksi


benar?

Penggugat : Benar yang mulia

Hakim anggota 1 : Saudari penggugat, apa benar apa yang dikatakan saksi
ketiga?

Penggugat : Benara yang mulia, tapi saya tidak tahu kalau itu surat
peringatan, karena saksi tidak memberitahu kepada
saya terkait hal itu.

Hakim anggota 1 : Kenapa anda tidak tahu, apakah anda tidak


mengeceknya?

Penggugat : Tidak Yang Mulia, karena pada saat itu saya sedang
berbicara dengan pelanggan saya.

Hakim anggota 1 : Baik. Dari saya cukup itu dulu yang mulia Hakim
ketua

Hakim ketua : Baik. Apakah ada yang ingin ditambahkan dari pihak
penggugat?

KH P. : Ada yang mulia Hakim.

Hakim ketua : Silahkan.

KH P. : Menurut saya tetap saja ini tidak masuk akal yang


mulia, pihak tergugat tidak memberikan surat tersebut
langsung kepada klien kami akan tetapi melalu
perantara orang lain. Tentunya ini tidak sesuai dengan
prosedur yang mulia

KH T. : Keberatan yang mulia.

Hakim Ketua : Keberatan diterima, silahkan.


KH T. : Apa yang dilakukan oleh klien kami sudah mematuhi
aturan. Jadi saya rasa apa yang dilakukan klien saya
adalah hal yang sesuai.

Hakim ketua : Baik, Panitera, apakah saksi ahli sudah hadir?

Panitera : Sudah yang mulia

Hakim ketua : Silahkan hadapkan kemuka sidang

Panitera : Baik yang mulia, saksi ahli silahkan masuk

Saksi ahli : (masuk dan memberi hormat kemudian duduk)

Hakim ketua : Saudara saksi ahli, bisa sebutkan identitas saudara

Saksi ahli : Samsudin

Hakim ketua : Tanggal lahir saudara?

Saksi ahli : 28 November 1980

Hakim Ketua : Agama saudara?

Saksi ahli : Islam yang mulia

Hakim Ketua : Apa pekerjaan saudara?

Saksi Ahli : Saya Dosen Fakultas Hukum Universitas Gunung


Djati Yang mulia.

Hakim ketua : Apakah saudara bersedia disumpah dalam memberikan


kesaksian menurut agama saudara?

Saksi ahli : Bersedia Yang Mulia.


Rohaniawan menuju kearah saksi yang akan diambil sumpahnya, saksi berdiri

Hakim Anggota 2 : Ikuti kata-kata saya. Ikuti kata-kata saya.


Bismillahirrohmanirrohim, demi Allah, saya
bersumpah akan memberikan keterangan yang
sebenar-benarnya, yang tidak lain dan tidak bukan dari
yang sebenarnya.

Saksi ahli : (duduk kembali)

Hakim Ketua : Saudara saksi ahli, ada beberapa pertanyaan yang


harus anda jawab sesuai keahlian anda. Bisa anda
jelaskan, bagaimana prosedur jika suatu pihak ingin
mencabut surat izin dari suatu usaha?

Saksi ahli : Baik yang mulia. Ada beberapa prosedur yang harus
dilakukan, hal pertama ialah memberi peringatan
tertulis kepada pihak yang memiliki usaha dimana 
surat tersebut berasal dari badan atau pejabat eksekutif.
Hal ini sesuai dengan Pasal 143 ayat (1) Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah. Itu yang mulia.

Hakim ketua : Kepada Pihak Penggugat atau tergugat apakah ada


yang ditanyakan?

KH T. : Ada yang mulia.

Hakim ketua : Silahkan

KH T. : Terimakasih yang mulia. Saudara saksi ahli dalam


memberi surat peringatan, berapa kali surat itu harus
diberikan kepada pihak yang dicabut izinnya?

Saksi ahli : 3 kali. Surat peringatan pertama, kedua dan ketiga.


KH T. : Berapa jarak waktu dalam memberikan surat tersebut?

Saksi ahli : Jarak pemberian surat adalah 7 hari dan dihitung sejak
surat itu mulai diberikan.

KH T. : Cukup yang mulia.

Hakim ketua : Baiklah. Pihak penggugat apakah ada yang ingin


ditanyakan?

KH P. : Ada yang mulia.

Hakim ketua : Silahkan

KH P. : Terimakasih yang mulia. Saudara saksi ahli. Dalam


memberikan surat peringatan, apakah boleh jika
memberikannya bukan kepada yang bersangkutan, tapi
kepada orang lain.

Saksi ahli : Ada baiknya diberikan langsung kepada pihak yang


bersangkutan, namun jika pihak tidak bisa ditemui atau
sedang tidak berada ditempat maka boleh diberikan
kepada orang lain. Dalam hal ini orang tersebut adalah
orang yang bisa dipercaya dan terakhir dalam
memberikan surat tersebut harus ada tanda bukti serah
terima.

KH P. : Saudara saksi ahli, bagaimana jika surat yang


diberikan kepada orang lain, tapi tidak sampai kepada
orang yang bersangkutan. Apakah itu tetap sah?

Saksi Ahli : Seperti yang telah saya jelaskan tadi, bahwa dalam
memberikan surat tersebut harus kepada orang yang
tepat, misalnya saudara atau keluarga. Jika perusahaan
atau usaha bisa diberikan kepada karyawan atau
pekerja. Jadi, masalah sampai atau tidaknya itu bukan
lagi menjadi urusan pihak pemberi surat dan surat
tersebut tetap sah.

KH P. : Cukup yang mulia

Hakim Ketua : Baiklah. Terima kasih atas keterangan yang saudara


sampaikan, anda boleh meninggalkan ruangan sidang.

Maka pembuktian telah selesai dan pembuktian yang


diajukan, dengan demikian keterangan oleh pihak
penggugat dan tergugat serta keterangan para saksi,
maka majelis Hakim akan memberikan putusan 7 hari
setelah sidang ini, yaitu tanggal 4 Desember 2021.
Pihak-pihak yang berpekara diaharpkan kehadirannya
pada sidang kelima dan dengan ini dinyatakan para
pihak telah dipanggil secara patut. Sidang hari ditutup
(ketuk 3 kali)

Panitera : Majelis Hakim meninggalkan ruang sidang hadirin


dimohon berdiri.

IV.Sidang Kelima
Cirebon, 04 Desember 2021
Sidang Sengketa Tata Usaha Negara
Nomor             : 120/2021/PTUN/Cirebon
Antara             : Febriyanti Syamsudin Putri sebagai penggugat berhadapan dengan
Walikota Cirebon (Mumarisatul Hak) sebagai tergugat.

Panitera : Majelis Hakim akan memasuiki ruang sidang, hadirin


dimohon berdiri, hadirin dimohon duduk kembali.

Hakim ketua : Hari ini tanggal 04 Oktober 2021 sidang Tata Usaha


Negara nomor : 120/2021/PTUN/Cirbeon dibuka dan
terbuka untuk umum (ketuk 3 kali). Panitera apakah
pihak penggugat dan tergugat telah hadir?

Panitera : Sudah yang mulia

Hakim ketua : Panitera persilahkan mereka untuk dihadapkan kemuka


sidang

Panitera : Baik pak Hakim, para pihak dipersilahkan memasuki


ruangan sidang dan menmpati tempat yang telah
disediakan.

KH P. & KH T : (Memasuki ruang sidang dan memberi hormat kepada


Hakim kemudian duduk di tempat yang telah
disediakan)

Hakim Ketua : Pada hari ini tanggal 04 November 2021 adalah


pembacaan putusan terhadap perkara Nomor:
120/2021/PTUN/Cirebon atas Surat Keputusan
Walikota Jambi Nomor: 06/II/1180/2021 tanggal 25
Juli 2021 tentang Pencabutan Toko Usaha Maju Jaya,
kepada para pihak agar didengarkan dan diperhatikan.
(Hakim ketua membacakan putusan dan kemudian
dilanjutkan oleh Hakim anggota I dan Hakim anggota
II, kemudian Hakim mengetuk palu 3 kali)

Haki ketua : Saudari Penggugat, apakah anda menerima putusan


ini?

KH P. : Menerima yang mulia

Hakim ketua : Saudari tergugat, apakah saudari menerima putusan


ini?

KH T. : Untuk sementara, kami menerima putusan ini


Hakim ketua : (Berembuk). Baiklah majelis Hakim memberikan
waktu selama 14 hari pada pihak penggugat untuk
melakukan banding.

Dengan demikian, Sengketa terhadap perkara Nomor:


120/2015/PTUN/Jambi, atas Surat Keputusan
Walikota Cirebon Nomor: 06/II/1180/2021 tanggal 25
Juli 2021 tentang Pencabutan Toko Usaha Maju
Jaya dinyatakan selesai. Kepada pihak tergugat dan
penggugat agar mematuhi putusan ini. Sidang pada
hari ini ditutup. (ketok 3 kali)

Panitera                                    : Sidang selesai para Majelis Hakim saling bersalaman

                                                   dan Para Pihak saling berjabat tangan.

Anda mungkin juga menyukai