Anda di halaman 1dari 21

SKENARIO SIDANG PRAKTEK PERDATA

PERKARA WASIAT

SIDANG I, Hari SELASA 21 November 2023

Panitera : Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Pada hari ini, Senin, Tanggal 21 November 2023, sidang perkara perdata No.
123/Pdt.G/2023 PA.MJN akan segera dimulai, Majelis Hakim akan memasuki ruang
sidang, hadirin dimohon berdiri......... (hakim masuk)

hadirin dipersilahkan duduk kembali.

Hakim Ketua : Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Sidang perkara perdata No.123/Pdt.G/2023 PA. MJN tentang perkara gugatan


Wasiat antara Salsabil Karina Kaharuddin sebagai PENGGUGAT dan Khalsum selaku
Tergugat pada tanggal 21 November 2023 dengan mengucap
Bismillahirrahmanirrahim dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum. (ketok 3X)

Kepada pihak penggugat, apakah saudara penggugat hadir atau diwakili?


Penggugat : saya hadir yang mulia, namun saya didampingi oleh kuasa hukum
Hakim ketua : saudari Penggugat, apakah saudara dalam keadaan sehat dan siap mengikuti sidang
hari ini?
Penggugat : iya yang mulia, saya sehat dan siap mengikuti persidangan hari ini.
Hakim ketua : sebelum persidangan dimulai, , terlebih dahulu saya akan menanyakan identitas
saaudari. Namun dapatkah menunjukkan kartu identitas saudari?
Penggugat : (maju dan memberikan kartu identitas kepada hakim)
Hakim ketua : saudari penggugat, siapa nama saudari?

Penggugat : Salsabil Harina kaharuddin

Hakim ketua : Umur?

Penggugat :

Hakim anggota : Tempat Tanggal lahir?


Penggugat : .......................

Hakim ketua : Kewarganegaraan?

Penggugat : Indonesia

Hakim ketua : Agama?

Penggugat :

hakim ketua : Pekerjaan?


Penggugat :

Hakim ketua : Alamat?

Penggugat : ……………………………………….
Hakim ketua : saudari tergugat, apakah sidang hari anda didampingi oleh kuasa hukum?

KHP : saya didampingi oleh kuasa hukum saya yang mulia

Hakim Ketua : Baik.. Silahkan Kuasa Hukum Penggugat, Mohon maju ke meja majelis untuk
menyerahkan surat kuasa dan surat ijin beracara.

KHP : (maju menyerahkan surat Kuasa Penggugat dan Surat ijin beracara ke meja
Majelis Hakim)

Hakim Ketua : Sebelumnya Majelis Hakim ingin saudara menyebutkan identitas saudara.

KHP : ASLAN S.H. dikantor Advokat , jln. Poros Prof. Dr.Baharuddin Lopa No.7 Majene.

Hakim Ketua : Kepada pihak Tergugat, apakah saudara Tergugat hadir atau diwakili?

Tergugat : saya hadir yang mulia


Hakim ketua : saudari tergugat, apakah saudara dalam keadaan sehat dan siap mengikuti sidang hari
ini?
Penggugat : iya yang mulia, saya sehat dan siap mengikuti persidangan hari ini.
Hakim ketua : sebelum persidangan dimulai, , terlebih dahulu saya akan menanyakan identitas
saaudari. Namun dapatkah menunjukkan kartu identitas saudari?
Penggugat : (maju dan memberikan kartu identitas kepada hakim)
Hakim ketua : saudari penggugat, siapa nama saudari?

tergugat : Khalsum

Hakim ketua : Umur?

tergugat :

Hakim anggota : Tempat Tanggal lahir?


tergugat : .......................

Hakim ketua : Kewarganegaraan?

tergugat : Indonesia

Hakim ketua : Agama?

Penggugat :

hakim ketua : Pekerjaan?

tergugat :
Hakim ketua : Alamat?

tergugat : ……………………………………….
Hakim ketua : saudari tergugat, apakah sidang hari anda didampingi oleh kuasa hukum?

KHP : saya didampingi oleh kuasa hukum saya yang mulia


Hakim Ketua : Silahkan Kuasa Hukum Tergugat, Mohon maju ke meja majelis untuk menyerahkan
surat kuasa dan surat ijin beracara.
KHT : (maju menyerahkan surat Kuasa Tergugat dan Surat ijin beracara ke meja Majelis
Hakim)

Hakim Ketua : Sebelumnya Majelis Hakim ingin saudara menyebutkan identitas saudara.

KHT :ISMAIL SH, berkantor di Jln. Lembang Kab. Majene

Hakim Ketua : Baiklah, karena para pihak telah lengkap. Berdasarkan dengan aturan yang berlaku
yaitu Peraturan Mahkamah Agung no.1 tahun 2008 tentang Mediasi di Pengadilan,
maka sebelum pemeriksaan dilanjutkan, saudara akan kami beri kesempatan untuk
melakukan mediasi terlebih dahulu. Bagaimana Kuasa Hukum Penggugat ?
Bagaimana Kuasa Hukum Tergugat ?

KHP dan KHT : Baik Majelis Hakim

Hakim Ketua : Apakah para pihak akan menunjuk mediator sendiri atau ditunjuk oleh pengadilan?

KHP : Tidak Yang Mulia, kami akan menunjuk mediator sendiri.

KHT : Kami akan menunjuk mediator sendiri Yang Mulia.

Hakim Ketua :Baiklah, untuk memberikan kesempatan mediasi pada pihak PENGGUGAT dan pihak
TERGUGAT,dengan demikian sidang pada hari ini ditunda selama 1 minggu dari
sekarang.

Hakim Anggota I : 1 minggu dari sekarang, tanggal berapa panitera?

Panitera : Hari Selasa, tanggal 28 November 2023 majelis hakim

Hakim Anggota I : Apakah ada jadwal persidangan lain pada hari itu?

Panitera : Tidak ada majelis.

Hakim Ketua : Dengan demikian sidang ditunda dan akan dilanjutkan pada hari Minggu, tanggal 28
November 2023, Pkl 09.00 WITA di Pengadilan Negeri MAJENE, Kepada Para pihak
diperintahkan untuk menghadap sidang tanpa surat panggilan dari pengadilan.
Sidang hari ini ditutup. (ketuk palu 3x)

Panitera : Majelis Hakim akan meninggalkan ruang sidang, hadirin dimohon berdiri.

PREMEMORI
SIDANG II : Selasa, tanggal 28 November 2023

Panitera : Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Pada hari ini Selasa, tanggal 28 November 2023, sidang perkara perdata No.123
/Pdt.G/2023 PN.MAJENE akan segera dimulai, Majelis Hakim akan memasuki ruang
sidang, hadirin dimohon berdiri.........(hakim masuk)

PREMEMORI

hadirin dipersilahkan duduk kembali.

Hakim Ketua : Assalamu’alaikum Wr.Wb.


Sidang perkara perdata No.123 /Pdt.G/2023 PN. MAJENE tentang perkara
gugatan wasiat antara Salsabil Karina kaharuddin sebagai PENGGUGAT dan Khalsum
sebagai TERGUGAT dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum. (ketok 3X)………

Hakim ketua : Apakah saudara pihak penggugat sudah siap mengikuti sidang hari ini?
Pihak penggugat : siap yang mulia
Hakim ketua : Apakah saudara pihak tergugat sudah siap mengikuti sidang hari ini?
Pihak tergugat : siap yang mulia

Hakim Ketua : Saudara pihak Penggugat dan pihakTergugat, dari laporan mediasi yang Majelis
Hakim terima, ternyata dari proses mediasi tidak dapat dicapai kesepakatan antara
Penggugat dan Tergugat. Oleh karena itu, sidang akan dilanjutkan dengan acara
pembacaan gugatan. Saudara Kuasa Hukum Penggugat, apakah saudara telah siap
dengan gugatan saudara?

KHP : Siap Majelis Hakim

Hakim Ketua : Silahkan dibacakan. Kepada Kuasa Hukum Tergugat dimohon untuk memperhatikan
dengan seksama.

(KHP membacakan surat gugatan)


Hakim ketua : bagaimana saudara kuasa hukum tergugat, apakah gugatan yang dibacakan dapat anda
mengerti?
KHT : iya yang mulai, saya mengerti

Hakim ketua : Baik, untuk pihak tergugat apakah sudah siap dengan jawaban dari surat gugatan?

KHT : Baik yang mulia, kami akan langsung menjawab dan eksepsi terhadap gugatan dari
pihak penggugat.

Hakim Ketua : Baiklah, silahkan kepada kuasa hukum tergugat untuk membacakan jawaban dan

eksepsinya.

KHT : (KHT maju ke depan memberikan salinan Surat Jawaban Gugatan kepada Hakim dan KHP)

Sebelumnya terimakasih atas kesempatannya dengan ini kami membacakan eksepsi


dan jawaban kami . (kuasa tergugat membacakan eksepsi dan jawaban)
Demikian eksepsi dan jawaban dari kami yang mulia

Hakim Ketua : Terima kasih Kuasa Hukum Tergugat atas eksepsi dan jawaban
saudara, Kuasa Hukum Penggugat, apakah sudah mengerti atas eksepsi dan
jawaban dari pihak tergugat?
KHP : Sudah yang mulia.

Hakim Ketua : Baiklah, kami persilahkan kepada pihak penggugat apakah membacakan replik
langsung pada saat ini atau tidak?

KHP : Terima kasih yang mulia. Untuk saat ini kami tidak dapat membacakan replik dan kami
mohon waktu 10 menit untuk menyiapkan replik. Pertimbangan 10 menit karena saya
akan mendiskusikan terlebuh dahulu dengan Salsabil selaku klien kami.

Hakim Ketua : Baiklah, bagaimana pihak tergugat? dengan pertimbangan dari pihak penggugat
apakah bisa diterima?

KHT : baik majelis hakim, kami terima

Hakim Ketua : (hakim bermusyawarah)


Baiklah, karena pihak Penggugat belum siap dengan Repliknya maka sidang hari ini
saya skors 1x10 menit dari pukul ............. ...(Ketuk 2x)
Hakim Ketua : Dengan memperhatikan waktu skorsing yang telah habis, maka skors saya cabut dan
sidang dilanjutkan. (ketuk 2x)

Hakim Ketua : Apakah para pihak sudah siap memulai persidangan ini?

KHP : Sudah yang mulia silahkan dimulai.

KHT : Sudah yang mulia silahkan dimulai.

Hakim Ketua : Baiklah, sidang akan dilanjutkan dengan pembacaan REPLIK dari pihak Penggugat.
Apakah saudara Kuasa hukum penggugat sudah siap dengan Repliknya?

KHP : Siap Yang Mulia.

Hakim Ketua : Silahkan dibacakan Replik saudara. Kepada Kuasa Hukum Tergugat dimohon untuk
memperhatikan dengan seksama.

KHP : Terima Kasih yang mulia, sebelumnya saya akan menyerahkan salinan Replik kepada
Majelis Hakim dan KHT.

Hakim Ketua : Baik, Silahkan..

KHP : (KHT maju ke depan memberikan salinan Replik kepada Hakim dan KHP)

Baik Yang Mulia, terima kasih atas kesempatannya dengan ini kami
membacakan Replik kami (membacakan Replik).

Demikian Replik dari kami yang mulia.

Hakim ketua : Saudara Kuasa Hukum Tergugat apakah saudara sudah mengerti dengan replik yang
diajukan pihak penggugat?
KHT : Mengerti Yang Mulia.

Hakim Ketua : Apakah pihak tergugat akan mengajukan Duplik atas Replik yang telah dibacakan oleh
Kuasa Hukum Penggugat?

KHT : Tentunya yang mulia. Namun untuk saat ini kami tidak dapat membacakan duplik dan
kami mohon waktu 10 menit untuk menyiapkan duplik. Pertimbangan 10 menit
karena saya akan mendiskusikan terlebuh dahulu dengan Khalsum selaku klien kami.

Hakim Ketua : Baiklah, bagaimana pihak penggugat? dengan pertimbangan dari pihak tergugat
apakah bisa diterima?

KHP : baik majelis hakim, kami terima

Hakim Ketua : (hakim bermusyawarah)


Baiklah, karena pihak Penggugat belum siap dengan dupliknya maka sidang hari ini
saya skors 1x10 menit dari pukul ............. ...(Ketuk 2x)
Hakim Ketua : Dengan memperhatikan waktu skorsing yang telah habis, maka skors saya cabut dan
sidang dilanjutkan. (ketuk 2x)

Hakim Ketua : Apakah para pihak sudah siap memulai persidangan ini?

KHP : Sudah yang mulia silahkan dimulai.

KHT : Sudah yang mulia silahkan dimulai.

Hakim Ketua : Baiklah, sidang akan dilanjutkan dengan pembacaan duplik dari pihak tergugat.
Apakah saudara Kuasa hukum tergugat sudah siap dengan dupliknya?

KHT : Siap Yang Mulia.

Hakim Ketua : Silahkan dibacakan duplik saudara. Kepada Kuasa Hukum penggugat dimohon
untuk memperhatikan dengan seksama.

KHT : Terima Kasih yang mulia, sebelumnya saya akan menyerahkan salinan duplik kepada
Majelis Hakim dan KHP.

Hakim Ketua : Baik, Silahkan..

KHT : (KHT maju ke depan memberikan salinan duplik kepada Hakim dan KHP)

Baik Yang Mulia, terima kasih atas kesempatannya dengan ini kami
membacakan duplik kami (membacakan duplik).

Demikian duplik dari kami yang mulia.

Hakim ketua : Saudara Kuasa Hukum penggugat apakah saudara sudah mengerti dengan duplik
yang diajukan pihak tergugat?

KHP : Mengerti Yang Mulia.

Hakim Ketua : Apakah Kuasa Hukum Penggugat akan mengajukan jawaban atau tanggapan atas
duplik dari pihak tergugat?

KHP : Tidak yang mulia. Kami tetap pada gugatan kami semula Yang Mulia.

Hakim Ketua : Kalau begitu, apakah saudara sudah siap untuk mengajukan bukti-bukti?
KHP : Belum Yang Mulia, untuk itu kami mohon agar diberikan waktu selama 7 hari untuk
menyiapkan bukti-bukti tersebut dan kami juga akan mengajukan saksi-saksi yang
Mulia.

Hakim Ketua : Bagaimana Kuasa Hukum Tergugat dengan waktu selama 7 hari?

KHT : Setuju Yang Mulia.

Hakim ketua dan hakim anggota berunding dulu

Hakim anggota I : Sidang akan dilanjutkan kembali 7 hari dari sekarang, tanggal berapa panitera?

Panitera : Tanggal 4 Desember 2023 yang mulia.

Hakim Anggota I : Apakah ada jadwal persidangan lain pada hari itu?

Panitera : Tidak Ada. Majelis Hakim

Hakim Ketua : Baiklah, untuk itu sidang hari ini ditunda dan sidang akan dilanjutkan kembali pada
hari Selasa tanggal 4 Desember 2023 pukul 09.00 WIB di tempat yang sama, yaitu
Pengadilan Negeri Majene, dengan agenda sidang Pengajuan bukti-bukti dan saksi
oleh Pihak Penggugat, dan kepada para pihak diperintahkan agar datang menghadap
sidang tanpa dipanggil kembali. Sidang dinyatakan ditutup (ketuk 3x).

Panitera : Majelis Hakim akan meninggalkan ruang sidang, hadirin dimohon berdiri.

PREMEMORI

SIDANG III : Hari Selasa tanggal 4 Desember 2023

Panitera : Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Pada hari ini, hari Selasa tanggal4 Desember 2023, sidang perkara perdata
No.123/Pdt.G/2023 PN.Majene akan segera dimulai, Majelis Hakim akan memasuki
ruang sidang, hadirin dimohon berdiri…………..

PREMEMORI

hadirin dipersilahkan duduk kembali.

Hakim Ketua : Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Sidang perkara perdata No.123 /Pdt.G/2023 PN. Majene tentang perkara


gugatan wasiat antara Salsabil karina Kaharuddin sebagai PENGGUGAT dan khalsum
sebagai TERGUGAT dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum. (ketok 3X)………

Hakim Ketua : Apakah pihak Penggugat sudah siap untuk melanjutkan persidangan?
Pihak penggugat : Siap Yang Mulia..

Hakim Ketua : Apakah pihak Tergugat sudah siap untuk melanjutkan persidangan?

Pihak Tergugat : Siap Yang Mulia.

Hakim Ketua : Baiklah, sidang akan dilanjutkan, dan sesuai dengan perintah sidang yang lalu maka
agenda sidang hari ini adalah pengajuan bukti-bukti dari pihak Penggugat. Apakah
saudara pihak Penggugat sudah siap dengan Bukti-buktinya?

KHP : Siap Yang Mulia. Pada sidang hari ini saya akan mengajukan bukti berupa pengajuan
saksi-saksi.

Hakim Ketua : Bagaimana saudara Kuasa Hukum Penggugat, apakah saudara sudah siap untuk
mengajukan saksi-saksi?

KHP : Siap Yang Mulia.

Hakim Ketua : Berapa orang saksi yang akan saudara ajukan ke persidangan?

KHP : 2 orang saksi Yang Mulia.

Hakim Ketua : kepada panitera dimohon untuk memanggil para saksi untuk menghadap keruang
sidang.

Panitera : Para saksi dari pihak Penggugat dipersilahkan untuk masuk ke dalam ruang sidang.

Saksi Penggugat : (masuk lalu duduk).

Hakim Ketua : Kepada para saksi, apakah saudara dalam keadaan sehat jasmani dan rohani?

Saksi I : Iya Yang Mulia, saya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani.

Saksi II : Iya Yang Mulia, saya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani.

Hakim ketua : saudara sebagai saksi 1, saksi 2. Mohon maju ke meja majelis untuk menyerahkan
identitas saudara?

(Para saksi maju dan menyerahkan kartu identitas) (Hakim anggota mohon dibantu
memeriksa.)

Hakim Ketua : Kepada saksi 2, silahkan meninggalkan ruangan sidang terlebih dahulu dan
menunggu di ruang yang disediakan.

(Saksi 2)
Hakim ketua : silahkan duduk saudari saksi.

Hakim Ketua : apakah saudara saksi mempunyai hubungan keluarga dengan

penggugat? Saksi Penggugat 1 : Dia Sepupu saya Pak Hakim.

Hakim Ketua : dengan tergugat ?

Saksi Penggugat 1 : tidak ada Pak Hakim.

(Hakim anggota mohon dibantu memeriksa dan Identitas diserahkan kepada Hakim
Anggota)
Hakim Anggota 1 : (Bertanya kepada Saksi) Siapa Nama Saudara ?
Saksi Penggugat 1 : Nurfadilah
Hakim Anggota I : Umur?

Saksi Penggugat 1 : 20 Tahun

Hakim Anggota I : Tempat Tanggal lahir?

Saksi Penggugat 1 :Majene, 04 Novenber 2003

Hakim Anggota I : Kewarganegaraan?

Saksi Penggugat 1 : Indonesia

Hakim Anggota I : Agama?

Saksi Penggugat 1 : Islam

Hakim Anggota I : Pekerjaan?

Saksi Penggugat : mahasiswa

Hakim Anggota I : Alamat?

Saksi Penggugat : Kel. Lembang, majene

Hakim Ketua : apakah saudara saksi bersedia untuk diambil sumpah?

Saksi Penggugat 1 : bersedia Pak Hakim,

Hakim ketua : Silahkan Bu..

Hakim Anggota I : baik, terima kasih. Silahkan saudara saksi maju kedepan.

ikuti kata-kata saya ya..

Hakim Anggota I : “Bissmilahirohmanirohim, Demi Allah Saya Bersumpah, bahwa saya akan
menerangkan hal yang sebenarnya, dan tidak lain dari pada yang sebenarnya”. Terima
kasih silahkan duduk kembali.
Hakim anggota I : Baik, perlu saya ingatkan bahwa saudara harus memberikan keterangan sesuai
dengan yang anda lihat, dengar, dan alami sendiri. Jika tidak saudara dapat dikenakan
sanksi pidana berupa pemberian sumpah palsu. Saudara bisa mengerti?

Saksi Penggugat 1: Mengerti Bu Hakim.


Hakim anggota 1 : Saudara saksi, apakah sudah siap untuk diperiksa ?

Saksi Penggugat 1 : Siap, Bu hakim..

Hakim anggota 1 : apakah saudara saksi kenal dengan penggugat, tolong dijelaskan

Saksi Penggugat 1 : kenal Bu hakim, saya adalah sepupu dari saudara Salsabil

Hakim anggota 1 : apakah saudara saksi tahu mengenai perkara ini ? tolong saudara saksi jelaskan apa
yang diketahui

Saksi Penggugat 1 : setahu saya mengenai surat wasiat yang diberikan oleh si Bapak kepada anak angkat
yang tidak diketahui oleh anak kandung pak hakim,

Hakim anggota 1 : Apakah benar saudara Khalsum adalah anak angkat dari bapak Andika?

Saksi 1 Penggugat 1 : benar yang mulia.

Hakim anggota 1: Saudara saksi penggugat 1, apakah benar bapak andika tidak memberikan informasi
kepada pihak keluarga atas pemberian wasiat kepada saudara Khalsum?

Saksi Penggugat 1 : benar yang mulia, pemberian wasiat kepada saudara khalsum sama sekali tidak
diketahui oleh pihak keluarga, terutama anak kandungnya

Hakim anggota 1 : sudah cukup pak.

Hakim Ketua : Apakah ibu ada pertanyaan ?

Hakim anggota 2 : ada yang mulya,

Hakim ketua : Baik silahkan

Hakim Anggota 2 : Terimahkasih yang Mulia.

Saudara saksi penggugat 1, apakah anda pernah pernah bertemu dengan

tergugat?

Saksi Penggugat 1 : Pernah yang mulia

Hakim anggota 2 : Apakah anda pernah berkomunikasi masalah wasiat ini dengan saudara khalsum?

Saksi penggugat 1 : Tidak ada yang mulia

Hakim Anggota 2 : sudah cukup yang pak


Hakim Ketua : Kuasa Hukum Penggugat, apakah ada pertanyaan ?

Hakim Ketua : Bagaimana kuasa hukum Tergugat apakah ada pertanyaan yang ingin diajukan kepada
saksi?

KHT : ada yang mulia

Hakim Ketua : baik, saya persilahkan.

KHT : Terima kasih yang mulia, baik saudara saksi, apakah saudara mengetahui berapa
Luas tanah yang di wasiat bapak andika kepada Saudara khalsum?

Saksi penggugat 1 : setahu saya tanah yang diberikan kepada saudara khalsum seluas 10x20 meter
persegi.

KHT : Sudah cukup, Yang Mulia


Hakim ketua : baik, kepada saudara saksi, apakah saudara bersedia dipanggil kembali untuk
Memberikan keterangan apabila dibutuhkan?
Saksi Penggugat 1 : bersedia Pak Hakim.
Hakim ketua : baik terimakasih saudara saksi atas keterangannya, silahkan saudara maju kemeja

majelis
untuk mengambil kartu identitas saudara dan silahkan meninggalkan
ruang sidang.

(Saksi Penggugat Maju untuk Mengambil identitas, lalu langsung keluar dari ruang
sidang).

Panitera silahkan memanggil saksi Penggugat yang kedua.

Panitera : Kepada saksi Pengugat 2, saudara Warsi silahkan memasuki ruang sidang.

Hakim ketua : silahkan duduk saudara saksi.

Hakim ketua : Apakah saudara dalam keadaan sehat jasmani dan rohani?

Saksi Penggugat 2 : Iya Yang Mulia, saya dalam keadaan sehat jasmani dan

rohani

Hakim Ketua : apakah saudara saksi mempunyai hubungan keluarga dengan tergugat?

Saksi Penggugat 2 : tidak ada Yang Mulia.

Hakim Ketua : dengan penggugat

? Saksi Penggugat 2 : Tidak Yang

Mulia

Hakim Ketua : Pemeriksaan saksi selanjutnya saya serahkan pada ibu. Silahkan

bu.. Hakim anggota 1 : baik terimakasih pak.

Hakim anggota 1 : Siapa Nama Saudara ?

Saksi Penggugat 2 :

Hakim Anggota 1 : Umur?

Saksi Penggugat 2 :

Hakim Anggota 1 : Tempat Tanggal lahir?


Saksi Penggugat 2 : .......................

Hakim Anggota 1 : Kewarganegaraan?

Saksi Penggugat 2 : Indonesia

Hakim Anggota 1 : Agama?

Saksi Penggugat 2 : Kristen

Hakim Anggota 1: Pekerjaan?

Saksi Penggugat 2 :

Hakim Anggota 1: Alamat?

Saksi penggugat 2 : ……………………………………….


Hakim ketua : apakah saudari saksi bersedia untuk diambil sumpah ?

Saksi Penggugat 2: bersedia pak hakim

Hakim ketua : Silahkan Bu..

Hakim anggota 1 : baik, terima kasih, Silahkan saudari saksi berdiri dan letakkan tangan kiri saudara
diatas kitab suci, lalu angkat kedua jari tangan kanan saudara seperti yang saya
lakukan, kemudian ikuti lafaz janji yang saya ucapkan :

”DEMI TUHAN SAYA BERJANJI, UNTUK MENJADI SAKSI DI MUKA SIDANG, UNTUK
MEMBERIKAN KESAKSIAN YANG SEBENARNYA, DAN TIADA LAIN DARI YANG
SEBENARNYA, SEMOGA TUHAN MENOLONG SAYA” baik terimakasih. Silahkan
saksi duduk kembali.

Hakim anggota I : Baik, perlu saya ingatkan bahwa saudara harus memberikan keterangan sesuai
dengan yang anda lihat, dengar, dan alami sendiri. Jika tidak saudara dapat
dikenakan sanksi pidana berupa pemberian sumpah palsu. Saudara bisa
mengerti?

Saksi Penggugat 2: Mengerti bu..


Hakim anggota 1: Saudari saksi, apakah sudah siap untuk diperiksa ?

Saksi Penggugat 2 : Siap Bu hakim.

Hakim Ketua : Kepada Saksi 2 dari pihak Penggugat, silahkan saudara menempati tempat yang telah
disediakan

Hakim anggota 1: Saudara saksi, apakah sudah siap untuk diperiksa ?

Saksi 2 Penggugat : Siap, Bu hakim..

Hakim anggota 1 : Saudara saksi, apakah saudara saksi kenal dengan penggugat, tolong dijelaskan.

Saksi 2 Penggugat : Kenal Bu hakim, beliau adalah tetangga saya dan anak dari bapak Andika.

Hakim anggota 1 : apakah saudara saksi tahu mengenai perkara ini ? tolong saudara saksi jelaskan apa
yang diketahui

Saksi Penggugat 2: setahu saya mengenai surat wasiat yang diberikan oleh si Bapak kepada anak angkat

yang tidak diketahui oleh anak kandung pak hakim.

Hakim anggota 1 : Apsksh anda pernah melihak bapak andika menggarap tanah itu yang
dipersengketakan?

Saksi 2 Penggugat : Bapak andika menggarap dan menggunakan tanah itu yang mulia

Hakim anggota 1 : sudah cukup pak.

Hakim Ketua : Apakah ibu ada pertanyaan ?

Hakim anggota 2 : Tidak ada Pak..

Hakim Ketua : Kuasa Hukum Penggugat, apakah ada


pertanyaan ? KHP: tidak ada, Yang Mulia

Hakim Ketua : Baik

Hakim Ketua : Saudara Kuasa Hukum Tergugat, apakah ada pertanyaan ?

KHT : tidak Ada, Yang Mulia

Hakim Ketua : Baik, kepada saudari saksi, apakah saudari bersedia dipanggil kembali untuk
memberikan keterangan apabila dibutuhkan?

Saksi Penggugat 2 : Bersedia yang mulia.

Hakim ketua : Baik terimakasih saudari saksi atas keterangannya, silahkan saudari maju kemeja
majelis untuk mengambil kartu identitas saudari dan silahkan meninggalkan
ruang sidang.

Hakim ketua : baiklah, apakah saudara Kuasa Hukum Tergugat menerima keterangan saudara saksi?

KHT : kami menerima dan tidak keberatan dengan keterangan saksi yang mulia.

Hakim Ketua : Baiklah, sidang akan dilanjutkan dengan agenda pengajuan bukti-bukti dari pihak
Tergugat. Apakah saudara Kuasa Hukum Tergugat sudah siap dengan Bukti-
buktinya?

KHT : Siap yang mulia

Hakim Ketua : Kepada Kuasa Hukum Tergugat dipersilahkan untuk menunjukkan bukti-bukti surat dan
saksi.

KHT : Baik yang mulia (maju ke depan menyerahkan bukti-bukti surat kepada hakim, 2
rangkap, 1 asli dan 1 fotocopy segel. Yang asli di bawa lagi sama PH)

Hakim Ketua : Saudara Kuasa Hukum Penggugat silahkan maju dan memeriksannya.

KHP : Baik yang mulia.

Hakim Ketua : Bagaimana saudara Kuasa Hukum Tergugat, apakah saudara juga sudah siap untuk
mengajukan saksi-saksi?

KHT : Siap yang mulia.

Hakim Ketua : Berapa orang saksi yang akan saudara ajukan ke persidangan?

KHT : 2 orang saksi yang mulia.

Hakim Ketua : Baik, kepada panitera mohon agar para saksi dipersilakan masuk ke ruang sidang.

Panitera : kepada para saksi mohon memasuki ruang sidang.

Hakim Ketua : Kepada para saksi, apakah saudara dalam keadaan sehat jasmani dan rohani?

Saksi I : Iya Yang Mulia, saya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani.

Saksi II : Iya Yang Mulia, saya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani.

Hakim ketua : saudara sebagai saksi 1 dan saksi 2. Mohon maju ke meja majelis untuk menyerahkan
identitas saudara?

(Para saksi maju dan menyerahkan kartu identitas) (Hakim anggota mohon dibantu
memeriksa.)

Hakim Ketua : Kepada saksi 2, silahkan meninggalkan ruangan sidang terlebih dahulu dan menunggu
di ruang yang disediakan.

(Saksi 2 keluar)
Hakim Ketua : silahkan duduk saudari saksi.

Hakim Ketua : apakah saudara saksi mempunyai hubungan keluarga dengan tergugat?

Saksi tergugat I : tidak ada Yang Mulia.

Hakim Ketua : dengan penggugat ?

Saksi tergugat I : juga tidak Yang Mulia

Hakim ketua : Baik, untuk pemeriksaan saksi tergugat 1 selanjutnya saya serahkan pada hakim
anggota 2. Silahkan hakim anggota 2

Hakim anggota 2 :(Bertanya kepada Saksi) Siapa Nama Saudara ?

Saksi Tergugat I : Rosmini

Hakim Anggota 2 : Umur?

Saksi Tergugat I : .......................

Hakim Anggota 2 : Tempat Tanggal lahir?

Saksi Tergugat I : .......................

Hakim Anggota 2 : Kewarganegaraan?

Saksi Tergugat I : Indonesia

Hakim Anggota 2 : Agama?

Saksi Tergugat 1 : Islam

Hakim Anggota 2: Pekerjaan?

Saksi Tergugat 1 : karyawan

Hakim Anggota 2: Alamat?

Saksi Tergugat 1 : .......................

Hakim ketua : apakah saudari saksi bersedia untuk diambil sumpah ?

Saksi Tergugat 1: bersedia pak hakim

Hakim ketua : Silahkan Bu..

Hakim Anggota II : baik, terima kasih. Silahkan saudara saksi maju kedepan.

ikuti kata-kata saya ya..


Hakim Anggota II : “Bissmilahirohmanirohim, Demi Allah Saya Bersumpah, bahwa saya akan
menerangkan hal yang sebenarnya, dan tidak lain dari pada yang sebenarnya”. Terima
kasih silahkan duduk kembali.

Hakim anggota II : Baik, perlu saya ingatkan bahwa saudara harus memberikan keterangan sesuai
dengan yang anda lihat, dengar, dan alami sendiri. Jika tidak saudara dapat
dikenakan sanksi pidana berupa pemberian sumpah palsu. Saudara bisa
mengerti?

Saksi Tergugat 1 : Mengerti bu..


Hakim anggota II: Saudari saksi, apakah sudah siap untuk diperiksa ?

Saksi Tergugat 1 : Siap, bu hakim

Hakim anggota II : Apakah saudari saksi mengetahui masalah wasiat antara Penggugat dan Tergugat ?

Saksi Tergugat 1 : Iya, bu hakim

Hakim anggota II : Apakah saudara melihat pemberian wasiat itu kepada saudara Khalsum?

Saksi Tergugat 1 : Iya bu hakim, saya menyaksikan langsung pemberian wasiat itu kepada saudara
khalsum.

Hakim anggota II: Dengan siapa anda menyaksikan pemberian wasiat itu?

Saksi Tergugat 1 : saya bersama salah satu tetangga saya dan seorang advokat.

Hakim anggota II : siapa nama tetangga anda?

Saksi Tergugat 1 : Dia bernama Rifka

Hakim anggota II : Sudah cukup Pak.

Hakim Ketua : Baiklah Apakah ibu ada pertanyaan ?

Hakim anggota 1 : Tidak ada, Pak.

Hakim Ketua : Baiklah, apakah kuasa hukum tergugat ada pertanyaan

? KHT : Tidak ada Yang Mulia

Hakim Ketua : Apakah dari Kuasa Hukum Penggugat ada pertanyaan

? KHP : Ada Yang Mulia..

Hakim Ketua : Baik, Silahkan..

KHP : Apakah Bapak andika sengaja menyembunyikan pemberian wasiat itu?

Saksi tergugat 1 : saya tidak tahu yang mulia, saya hanya diminta untuk menyaksikan pemberian wasiat

itu.

KHP : Sudah cukup, Yang Mulia

Hakim ketua : Baik, kepada saudari saksi, apakah saudari bersedia dipanggil kembali untuk
memberikan keterangan apabila dibutuhkan?
Saksi tergugat 1 : Bersedia yang mulia.

Hakim ketua : Baik terimakasih saudari saksi atas keterangannya, silahkan saudari maju kemeja
majelis untuk mengambil kartu identitas saudari dan silahkan meninggalkan ruang
sidang. (Saksi Maju mengambil identitas dan Keluar dari Ruang Sidang)

Hakim Ketua : silahkan memanggil saksi Tergugat yang kedua.


Panitera : Kepada saksi Tergugat 2, saudari Rifka silahkan memasuki ruang sidang.
Hakim ketua : silahkan saudara saksi untuk duduk

Hakim ketua : Apakah saudara dalam keadaan sehat jasmani dan rohani?

Saksi tergugat 2 : Iya Yang Mulia, saya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani

Hakim Ketua : apakah saudara saksi mempunyai hubungan keluarga dengan tergugat?

Saksi tergugat 2 : tidak ada Yang Mulia.

Hakim Ketua : dengan penggugat

? Saksi tergugat 2 : Tidak Yang Mulia

Hakim Ketua : Pemeriksaan saksi selanjutnya saya serahkan pada ibu. Silahkan

bu.. Hakim anggota 1 : baik terimakasih pak.

Hakim anggota 1 : Siapa Nama Saudara ?

Saksi Tergugat 2 : Rifka

Hakim Anggota 1 : Umur?

Saksi Tergugat 2 :

Hakim Anggota 1 : Tempat Tanggal lahir?

Saksi Tergugat 2 : .......................

Hakim Anggota 1 : Kewarganegaraan?


Saksi Tergugat 2 : Indonesia

Hakim Anggota 1 : Agama?

Saksi Tergugat 2 : Kristen

Hakim Anggota 1: Pekerjaan?

Saksi Tergugat 2 : .......................

Hakim Anggota 1: Alamat?

Saksi Tergugat 2 : .......................

Hakim ketua : apakah saudari saksi bersedia untuk diambil sumpah ?

Saksi Tergugat 2 : bersedia pak hakim

Hakim ketua : Silahkan Bu..

Hakim anggota 1: baik, terima kasih, Silahkan saudari saksi berdiri dan letakkan tangan kiri saudara
diatas kitab suci, lalu angkat ketiga jari tangan kanan saudara seperti yang saya
lakukan, kemudian ikuti lafaz janji yang saya ucapkan :

”DEMI TUHAN SAYA BERJANJI, UNTUK MENJADI SAKSI DI MUKA SIDANG, UNTUK
MEMBERIKAN KESAKSIAN YANG SEBENARNYA, DAN TIADA LAIN DARI YANG
SEBENARNYA, SEMOGA TUHAN MENOLONG SAYA” baik terimakasih. Silahkan saksi
duduk kembali.

Hakim anggota I : Baik, perlu saya ingatkan bahwa saudara harus memberikan keterangan sesuai
dengan yang anda lihat, dengar, dan alami sendiri. Jika tidak saudara dapat
dikenakan sanksi pidana berupa pemberian sumpah palsu. Saudara bisa
mengerti?

Saksi Tergugat 2 : Mengerti bu..


Hakim anggota 1: Saudari saksi, apakah sudah siap untuk diperiksa ?

Saksi Tergugat 2 : Siap Bu hakim.

Hakim anggota 1 : Apakah saudara melihat pemberian wasiat itu kepada saudara Khalsum?

Hakim anggota 1 : Dengan siapa anda menyaksikan pemberian wasiat itu?


Saksi Tergugat 2 : saya bersama salah satu tetangga saya dan seorang advokat

Saksi Tergugat 2 : Iya bu hakim, saya menyaksikan langsung pemberian wasiat itu kepada saudara
khalsum.

Hakim anggota 1 : Dengan siapa anda menyaksikan pemberian wasiat itu?

Saksi Tergugat 2: Iya bu hakim, saya menyaksikan langsung pemberian wasiat itu kepada saudara
khalsum.

Hakim Anggota 1 : Apakah benar Bahwa pemberian warisan itu disaksikan oleh Advokat?

Saksi Tergugat 2 : Iya yang mulia, seorang advokad hadir pada saat itu

Hakim anggota 1: Cukup, Pak ..

Hakim Ketua : Baiklah Apakah Ibu ada pertanyaan ?

Hakim anggota 2 : Tidak ada Pak,

Hakim Ketua : Baik, apakah kuasa hukum

Tergugat ada pertanyaan ?

KHT : tidak ada, Yang Mulia

Hakim Ketua : Saudara Kuasa Hukum Penggugat, apakah ada pertanyaan ?

KHP : Ada, Yang Mulia

Hakim Ketua : Silahkan..

KHP : Terimakasih, Yang Mulia. Saudara saksi, apakah bapak andika sengaja merahasiakan
pemberian wasiat itu?

Saksi Tergugat 2: Saya tidak tahu masalah itu yang mulia.


KHP : Apakah Bapak Andika pernah mengatakan untuk tidak memberitahukan hal ini kepada
orang lain?

Saksi Tergugat 2: Iya pak, bapak andika pernah bilang untuk tidak memberi tahu anak kandungnya karna
takut anak kandungnya tidak setuju

KHP : Pertanyaan saya sudah cukup, Yang Mulia.

Hakim Ketua : bagaimana bu (Hakim anggota 2), apakah ada pertanyaan ?

Hakim anggota 2: Sudah cukup Pak.

Hakim Ketua : Baik, kepada saudari saksi, apakah saudari bersedia dipanggil kembali untuk
memberikan keterangan apabila dibutuhkan?

Saksi tergugat 2 : Bersedia yang mulia.

Hakim ketua : Baik terimakasih saudari saksi atas keterangannya, silahkan saudari maju kemeja
majelis untuk mengambil kartu identitas saudari dan silahkan meninggalkan ruang sidang

Hakim Ketua : baiklah, dikarenakan pemerikasaan barang bukti dan saksi telah selesai. Agenda
selanjutnya adalah pembacaan kesimpulan dari para pihak. Majelis Hakim akan
memberikan waktu selama 7 hari kepada Kuasa Hukum Penggugat dan Kuasa
Hukum Tergugat untuk menyiapkan kesimpulan.

Hakim anggota 1: sidang akan dilanjutkan kembali 7 hari dari sekarang, tanggal berapa panitera?

Panitera : tanggal 11 Desember 2023 Yang Mulia.

Hakim Ketua : Baiklah, untuk itu sidang hari ini ditunda dan sidang akan dilanjutkan kembali pada
hari Selasa tanggal 11 desember 2023 jam 09.00 WITA di tempat yang sama, yaitu
Pengadilan Negeri Majene, dengan agenda sidang pembacaan kesimpulan dari Kuasa
Hukum Penggugat dan Kuasa Hukum Tergugat dan kepada para pihak diperintahkan
agar datang menghadap sidang tanpa dipanggil kembali. Sidang dinyatakan ditutup
(ketuk 1x).

Panitera : Majelis Hakim akan meninggalkan ruang sidang, hadirin dimohon berdiri.

PREMEMORI

SIDANG IV :SELASA , 11 Desember 2023

Panitera : Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Pada hari ini, Selasa, 11 desember 2023, sidang perkara perdata No.123
/Pdt.G/2023 PN.Majene akan segera dimulai, Majelis Hakim akan memasuki
ruang sidang, hadirin dimohon berdiri………

PREMEMORI
hadirin dipersilahkan duduk kembali.

Hakim Ketua : Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Sidang perkara perdata No.123 /Pdt.G/2023 PN. Majene tentang perkara


gugatan Wasiat antara Salsabil karina kaharuddin sebagai PENGGUGAT dan Khalsum
sebagai TERGUGAT dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum. (ketok 3X)………

Hakim Ketua : Apakah pihak penggugat atau yang mewakilinya sudah siap untuk melanjutkan
persidangan?

Penggugat : Siap yang mulia. Untuk sidang kali ini penggugat tetap bersama kuasa hukum

Hakim Ketua : Apakah pihak tergugat atau yang mewakilinya sudah siap untuk melanjutkan
persidangan?

Tergugat : Siap yang mulia. Sesuai dengan kesepakatan surat kuasa jadi saya tetap ditemani oleh
kuasa hukum

Hakim Ketua : Sebelum persidangan ini dilanjutkan, Majelis Hakim ingin bertanya kepada para pihak,
apakah upaya perdamaian telah dilakukan? Dan apakah sudah mendapat kesepakatan
untuk berdamai? Bagaiamana Kuasa Hukum Penggugat?

KHP : Upaya perdamaian sudah kami lakukan, namun tidak berhasil. Untuk itu kami mohon
agar sidang tetap dilanjutkan, dan kami akan tetap mengusahakan perdamaian dengan
pihak Tergugat.

Hakim Ketua : Bagaimana dengan pihak Tergugat?

KHT : Kami juga mohon agar sidang tetap dilanjutkan, dan kami juga akan
tetap mengusahakan perdamaian dengan pihak Penggugat.

Hakim Ketua : Baiklah, sidang akan dilanjutkan, dan sesuai dengan perintah agenda sidang yang lalu
maka agenda sidang hari ini adalah Penyampaian Kesimpulan. Apakah saudara Kuasa
Hukum Penggugat sudah siap untuk menyampaikan kesimpulan?

KHP : Siap yang mulia. (maju menyerahkan pada hakim).

Hakim Ketua : Bagaimana dengan saudara Kuasa Hukum Tergugat, apakah saudara juga sudah siap
untuk menyampaikan kesimpulan?

KHT : Siap yang mulia. (maju menyerahkan pada hakim)

Hakim ketua dan hakim anggota berunding dulu

Hakim anggota I : sidang akan dilanjutkan kembali 7 hari dari sekarang, tanggal berapa panitera?

Panitera : tanggal 18 Desember 2023 Yang Mulia.

Hakim Anggota 1 : Apakah ada jadwal persidangan lain pada hari itu?

Panitera : Tidak ada. Majelis Hakim

Hakim Ketua : Baiklah, untuk itu sidang hari ini ditunda dan sidang akan dilanjutkan kembali pada
hari Selasa tanggal 18 Desember 2023 jam 09.00 WIB di tempat yang sama, yaitu
Pengadilan Negeri Majene, dengan agenda sidang Pembacaan PUTUSAN, dan
kepada para pihak diperintahkan agar datang menghadap sidang tanpa dipanggil
kembali. Sidang dinyatakan ditutup (ketuk 3X).

Panitera : Majelis Hakim akan meninggalkan ruang sidang, hadirin dimohon berdiri.

PREMEMORI

SIDANG X : SELASA, 18 DESEMBER 2023

Panitera : Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Pada hari ini, Minggu tanggal18 Desember 2023, sidang perkara perdataNo.123
/Pdt.G/20123 PN.Majene akan segera dimulai, Majelis Hakim akan memasuki ruang
sidang, hadirin dimohon berdiri………(pre memori)

hadirin dipersilahkan duduk kembali.

Hakim Ketua : Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Sidang perkara perdata No.123/ Pdt.G/2023 PN.Majene tentang perkara


gugatan wasiat antara Salsabil Karina kaharuddin sebagai PENGGUGAT dan Khalsum
sebagai TERGUGAT dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum. (ketok 3X)………

Hakim Ketua : Apakah pihak penggugat atau yang mewakilinya sudah siap untuk melanjutkan
persidangan?

KHP : Siap yang mulia.

Hakim Ketua : Apakah pihak tergugat atau yang mewakilinya sudah siap untuk melanjutkan
persidangan?

KHT : Siap yang mulia.

Hakim Ketua : Sebelum persidangan ini dilanjutkan, Majelis Hakim ingin bertanya kepada para pihak,
apakah upaya perdamaian telah dilakukan? Dan apakah sudah mendapat kesepakatan
untuk berdamai? Bagaiamana Kuasa Hukum Penggugat?

KHP : Upaya perdamaian sudah kami lakukan, namun tidak berhasil. Untuk itu kami mohon
agar sidang tetap dilanjutkan, dan kami akan tetap mengusahakan perdamaian dengan
pihak Tergugat.

Hakim Ketua : Bagaimana dengan pihak Tergugat?

KHT : Kami juga mohon agar sidang tetap dilanjutkan, dan kami juga akan tetap
mengusahakan perdamaian dengan pihak Penggugat.

Hakim Ketua : baiklah.. sidang akan dilanjutkan sesuai dengan perintah agenda sidang yang lalu, maka
agenda sidang hari ini adalah Pembacaan Putusan dan diperintahkan kepada para pihak
untuk memperhatikan isi putusan. Sebelumnya kami tanyakan pada pihak Kuasa Hukum
Penggugat dan Kuasa Hukum Tergugat apakah putusan ingin dibacakan seluruhnya atau
hanya amarnya saja?

KHP : Cukup amarnya saja yang mulia


KHT : Cukup amarnya saja yang mulia

MEMBACAKAN AMAR PUTUSAN

Ketok 1x

Hakim Ketua : Atas putusan Majelis Hakim, para pihak dapat menanggapi isi putusan dan diberi
kesempatan untuk mempergunakan hak-haknya. Apabila tidak puas dengan putusan
Majelis Hakim ini, maka dapat mengajukan banding dalam jangka waktu 14 hari sejak
putusan ini dibacakan.

Terimakasih atas perhatian para pihak dan para hadirin dalam sidang perkara ini.
Dengan ini sidang dinyatakan ditutup. (ketuk 3x)

Panitera : Majelis Hakim akan meninggalkan ruang sidang, hadirin dimohon berdiri.

(hadirin dimoho n dudk kembali)

Anda mungkin juga menyukai