Anda di halaman 1dari 33

Skenario Praktek Peradilan Semu Perkara Pidana

SMAN 24 Bandung

Sidang I Rabu, 1 Juli 2022 (Pembacaan Dakwaan Terdakwa)

Petugas Ruang Sidang : Majelis Hakim memasuki ruang sidang, hadirin


dimohon berdiri. (setelah hakim duduk, hadirin
dipersilahkan duduk kembali panitera
menyerahkan berita acara kepada majelis hakim).
Hakim Ketua : Sidang Peradilan Semu Bandung yang memeriksa dan
mengadili perkara pidana Nomor
378/Pid.B/2022/PS.B, atas nama
Terdakwa………………….. dinyatakan dibuka dan
terbuka untuk umum, (Ketuk palu 3 kali).
Penuntut Umum apakah Terdakwa sudah siap? kepada
penuntut umum dipersilahkan untuk menghadirkan
terdakwa ke ruang sidang.
JPU : Saudara terdakwa, dipersilahkan masuk dalam ruang
persidangan (terdakwa dalam keadaan bebas dan
didampingi kuasa hukumnya)
Hakim Ketua : Baiklah Saya Akan Menanyakan Identitas Saudara
sebagaimana yang telah terdapat didalam BAP
Nama Saudara : …………………………
Tempat Lahir/Umur : …………………………
Jenis Kelamin : ………………………...
Kewarganegaraan : …………………………
Alamat : …………………………
Agama : .......................................
Pekerjaan : ......................................
Hakim Ketua : (Hakim Anggota I menyerahkan KTP kepada
panitera pengganti) Saudara terdakwa, apakah saudara
dalam keadaan sehat, baik jasmani maupun rohani dan
siap mengikuti persidangan hari ini?
Terdakwa : Ya, saya dalam keadaan sehat baik jasmani maupun
rohani dan saya siap mengikuti persidangan hari ini.
Hakim Ketua : Saudara Terdakwa, saudara oleh penunutut umum di
dakwa melakukan tindak pidana pencurian pasal 362
KUHP, apakah saat ini saudara di dampingi oleh
penasehat hukum saudara?
Terdakwa : Ya, saat ini saya didampingi oleh penasehat hukum saya
dari lembaga dan klinik bantuan hukum Ujungberung.
Yaitu saudara (………………..) dan
Saudara (…………….)
Hakim Ketua : Betul mereka penasehat hukum saudara ?
Terdakwa : Betuk Pak Hakim
Hakim Ketua : Saudara penasehat hukum, apakah saudara membawa
surat kuasa khusus dari terdakwa dan kartu Advokat
saudara? Jika ada mohon ditunjukkan.
Terdakwa : Ya, Majelis Hakim yang terhormat, kami
membawahnya (terdakwa menunjukkan surat
kuasa dan surat tugas pada Majelis Hakim / serta
surat kuasa dan kartu Advokatnya di tinggalkan di
meja Hakim)
Hakim Ketua : (Setelah hakim ketua menerima kedua surat
tersebut, kemudian menunjukkkan pada Hakim 1
dan 2)
Hakim Ketua : Baiklah, kepada saudara Jaksa penuntut umum, apakah
sudah siap membacakan dakwaannya?
JPU : Sudah siap Majelis Hakim yang terhormat.
Hakim Ketua : Baiklah silakan dibacakan saudara Jaksa Penuntut
Umum.
JPU : (membacakan dakwaannya sambil berdiri)
Hakim Ketua : Baik saudara terdakwa, Apakah saudara terdakwa
mengerti dengan dakwaan yang dibacakan oleh Jaksa
penuntut umum?
Terdakwa : Saya mengerti Pak Hakim.
Hakim Ketua : Apakah saudara akan mengajukan eksepsi terhadap
dakwaan Jaksa penuntut umum?
Terdakwa : Untuk eksepsi saya serahkan sepenuhnya kepada
Penasehat Hukum saya Pak Hakim.
Hakim Ketua : Apakah Penasehat Hukum terdakwa akan mengajukan
eksepsi?
Terdakwa : Majelis Hakim yang terhormat, kami tidak
mengajukan eksepsi, oleh karena terdakwa sudah
memahami dakwaan tersebut Pak Hakim.
Hakim Ketua : Baik, karena Penasehat Hukum tidak mengajukan
eksepsi maka sidang kita lanjutkan dengan pemeriksaan
alat bukti dan saksi – saksi kepada jaksa penuntut
umum.apakah telah siap dengan alat bukti dan saksi –
saksinya ?
JPU : Majelis Hakim yang terhormat, kami akan mengajukan
alat bukti dan saksi-saksi, namun pada persidangan ini
kami belum siap untuk itu kami mohon agar persidangan
ini bisa ditunda Pak Hakim.
Hakim Ketua : Apakah Penasehat Hukum terdakwa setuju sidang ini
untuk ditunda.
PH Terdkwa : Kami setuju Majelis hakim.
Hakim Ketua : (BEREMBUK Sejenak dengan Hakim Ang.I dan
Hakim Ang.2) Baiklah,sidang hari ini ditunda dan
dilanjutkan pada hari Rabu tanggal 8 Juli 2022, jam
13.00 WIB dengan agenda Acara pemeriksaan alat
bukti dan saksi-saksi kepada Jaksa penuntut umum agar
menghadapkan kembali terdakwa dan menghadirkan
alat bukti dan saksi-saksi pada persidangan berikut.
Dengan demikian maka sidang dinyatakan ditunda dan
ditutup (Ketua mengetuk palu 3 kali)

Sidang II Rabu, 8 Juli 2022 (Pemeriksaan Alat Bukti dan Keterangan Saksi –
Saksi)
Hakim Ketua : Sidang Peradilan Semu Bandung yang memeriksa
dan mengadili perkara pidana Nomor
378/Pid.B/2022/P. SEMU BDG , atas nama
terdakwa................................. dinyatakan dibuka dan
terbuka untuk umum (ketuk palu 3 kali)
Hakim Ketua : Sesuai berita acara sidang yang lalu, maka sidang hari
ini adalah pemeriksaan alat bukti dan saksi – saksi,
saudara JPU, apakah alat bukti dan saksi – saksi sudah
siap dihadirkan di persidangan ini?
JPU : Sudah siap Pak Hakim.
Hakim Ketua : Saudara Terdakwa dipersilahkan mengambil tempat
disamping penasehat hukumnya (Terdakwa pindah
duduk disamping penasehat hukumnya)

Hakim Ketua : Baik selanjutnya ada berapa orang saksi yang akan
dihadirkan di persidangan ini Jaksa Penuntut Umum?
JPU : 3 orang saksi Pak Hakim
Hakim Ketua : Silahkan dihadirkan saksi pertamanya
JPU : Saksi pertama atas nama ……………………….. yang
dimana saksi merupakan saksi korban Pak Hakim
Petugas Sidang : (Memanggil Saksi) Saksi atas nama......................... di
persilahkan memasuki ruang sidang.
Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penuntut Umum Saksi di sini sebagai apa?
JPU : Saksi di sini, merupakan Saksi Korban Pak Hakim
Hakim Ketua : Baiklah, Saudara Saksi, apakah saudari dalam keadaan
sehat jasmani dan rohani dan siap untuk memberikan
keterangan dalam persidangan hari ini ?
Saksi Korban : Ya, saya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan
siap memberikan keterangan dalam persidangan ini Pak
Hakim
Hakim Ketua : Baiklah, pertama-tama saya akan menanyakan identitas
Saudara, sebagaimana terdapat didalam BAP dan saya
minta saudari menjawabnya dengan jelas.
N a m a : …………………………..
Tempat/Tanggal Lahir :…………………………...
Jenis Kelamin : …………………………
U m u r : …………………………
Agama : …………………………
Alamat : ………………………….
Pekerjaan : ………………………….
Kebangsaan : ………………………….
Hakim Ketua : (Hakim Anggota I menyerahkan KTP kepada
Panitera pengganti) Baiklah sebelum saudari
memberikan keterangan di persidangan ini, menurut
Undang-Undang saudari harus bersumpah atau berjanji
terlebih dahulu untuk itu saudari bersedia disumpah atau
berjanji ?
Saksi Korban : Saya berjanji Bapak Hakim
Hakim Ketua : Kepada Petugas Rohaniawan agar mengambil tempat.
Hakim Ang. I : (Silakan berdiri) Saudari ikut kata-kata saya, saya
berjanji bahwa saya sebagai saksi dalam perkara ini,
akan memberikan keterangan yang benar dan tidak lain
dari yang sebenarnya (silahkan duduk, kepada
Rohaniawan silahkan kembali ketempat)
Hakim Ketua : Saudari Saksi telah berjanji menurut Agama yang
saudari anut, untuk itu kami berharap saudari dapat
memberikan keterangan yang benar, karena apabila
terbukti saudari memberikan keterangan palsu, maka
saudari dapat diancam dengan pidana penjara selama-
lamanya 7 tahun, sebagaimana diatur dalam pasal 242
KUHP, Apakah saudari saksi mengerti?
Saksi Korban : Saya mengerti Bapak Hakim
Hakim Ketua : Saudara kenal dengan Terdakwa ?
Saksi Korban : Iya Pak Hakim saya kenal dan sebatas rekan kerja
Hakim Ketua : Saudari saksi apakah saudari ada hubungan keluarga
dengan Terdakwa
Saksi Korban : Tidak Pak Hakim
Hakim Ketua : Saudara Saksi tahu dari mana bahwa telah hilang
1(satu) tas berwarna hitam dan berisi uang sebanyak
Rp. 50.000.000,- (Lima Puluh Juta Rupiah) dan 2
buah Hp
Saksi Korban : Saya mengetahuinya setelah rekan kerja saya yang
bernama............................, yang memberitahukan
kepada saya bahwa dia mengetahui kejadian tersebut
dari saudara……………….. yang melihat terdakwa
masuk ke ruangan kerja dan membawa tas kerja saya
keluar dari ruangan kerja saya Pak Hakim.
Hakim Ketua : Bagaimana reaksi saudara setelah mengetahui hilangnya
tas saudara?
Saksi Korban : Saya bingung, dan marah dan mau mencari siapa yang
mengambil tas saya Pak Hakim
Hakim Ketua : Baik Coba sudara jelaskan, pada saat saudara keluar dari
ruangan kerja saudari dan pergi ke toilet, apakah ada
barang atau benda lain yang berubah posisi pada saat
itu?
Saksi Korban : Tidak ada yang berubah pak hakim, melainkan cuman
tas saya yang tidak ada di ruangan kerja saya pak hakim.
Hakim Ketua : Baik saudara Jaksa Penuntut Umum silahkan serahkan
barang bukti ke Majelis Hakim.
JPU : Baik Majelis Hakim yang terhormat (JPU maju
membawa Barang Bukti ke meja Hakim)
Hakim Ketua : Apakah benar barang ini adalah barang milik
korban? (sambil menunjukan barang bukti ke
korban )
Berupa :
1 Buah tas berwarna hitam
1 Buah amplop coklat berisi sejumlah uang sebesar
Rp.50.000.000,-
2 Buah HP Samsung dan Lenovo
Saksi Korban : Iya benar Bapak Hakim, barang tersebut adalah
kepunyaan saya pak hakim
Hakim Ketua : (Baik) Silahkan Hakim Anggota I, Apakah ada
pertanyaan untuk Saudari Saksi?
Hakim Anggota I : (Baik terima kasih Ketua) Baik, Saudari Saksi, kapan
Saudari Saksi mendengar bahwa
Terdakwa............................ telah masuk dan mengambil
Tas di ruangan Saudari?
Saksi Korban : Saya mengetahuinya setelah balik dari toilet Bapak
Hakim, saya diberitahukan oleh
saudara........................ bahwa dia tadi diberitahu oleh
saudara…………………. yang melihat Terdakwa
masuk ke ruangan saya dan keluar membawa tas saya.
Hakim Anggota I : (Baik Saudara Saksi), sudah berapa lama saudara
terdakwa bekerja di perusahaan tersebut dan berapa
gaji yang di peroleh terdakwa?

Saksi Korban : Ya Pak Hakim, terdakwa sudah bekerja kurang lebih


2(dua ) tahun setengah dan gaji terdakwa perbulan
sebesar Rp. 2.100.000-, (dua juta seratus ribu rupiah
) pak hakim.
Hakim Anggota I : Baik, Apakah sebelumnya Saudari Saksi dan Terdakwa
telah mempunyai permasalahan?
Saksi Korban : Saya sama sekali tidak mempunyai masalah dengan
Terdakwa baik sebelum maupun sesudahnya terjadinya
tindakan pidana pencurian ini Pak Hakim
Hakim Anggota I : Baik cukup Pak Ketua (Memberitahukan ke Hakim
Ketua)
Hakim Ketua : Silahkan Hakim Anggota II Apakah ada pertanyaan
untuk Saudari Saksi?
Hakim Anggota II : (Baik terima kasih ketua) Saudari Saksi, Apakah
Saudari tahu sebab apa sehingga Terdakwa melakukan
pencurian pada saat itu?
Saksi Korban : Saya sama sekali tidak tahu sebab apa sehingga
pelaku/Terdakwa melakukan hal tersebut Bapak Hakim
Hakim Anggota II : Coba Saudari jelaskan barang apa saja yang diambil oleh
Terdakwa pada saat Tindak Pidana pencurian tersebut
?
Saksi Korban : Terdakwa mengambil tas kerja saya yang didalamnya
berisi uang sebesar Rp. 50.000.000,- (Lima Puluh Juta
Rupiah) dan 2 HP Samsung dan Lenovo Bapak Hakim
Hakim Anggota II : Selain barang tersebut, apakah ada barang lain yang
diambil oleh Terdakwa ?
Saksi Korban : Tidak ada Bapak Hakim
Hakim Anggota II : Baik cukup (sambil bicara ke Hakim Ketua dan
mengangguk kepala ke Hakim Ketua)
Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penuntut Umum, apakah ada yang perlu
dipertanyakan?
JPU I : Ada Bapak Hakim, Saudari saksi, coba saudari jelaskan,
apakah ruangan kerja saudari, semua karyawan bebas
keluar masuk?
Saksi Korban : Tidak Pak, Ruangan saya tidak di perbolehkan karyawan
bebas keluar masuk, kecuali bagi yang mempunyai
kepentingan mengenai administrasi dan keuangan.
JPU II : Saudari saksi,apakah selain terdakwa masih ada orang
lain yang ikut membantu terdakwa, melakukan
pencurian tersebut?
Saksi Korban : Tidak ada orang lain yang membantunya pak, melainkan
hanya terdakwa sendiri yang melakukan pencurian itu
pak
JPU : Baik pak hakim, pertanyaan dari kami cukup.
Hakim Ketua : Kepada penasehat hukum terdakwa, apakah ada
pertanyaan yang ingin di tanyakan kepada saksi?
PH.Terdakwa : Ada pak hakim.
PH.Terdakwa I : Kepada Saudari saksi, ingin saya tanyakan, saudari
berada dimana sehingga saudari tahu bahwa
saudara……………………….yang mengambil 1 tas
berisi uang dan 2 buah HP.
Saksi Korban : Saya saat itu berada di toilet Pak.
PH.Terdakwa II : 1). Saudara saksi Saya tanyakan lagi, apakah
saudarayakin isi dari tas tersebut uang sebesar
Rp50.000.000,- dan 2 buah HP ?
2). mengapa sehingga saudari menyimpan uang di
tas tersebut?
Saksi Korban : 1). Benar Pak, isi dari tas saya yaitu berisi uang
sebesar Rp50.000.000,- yang berada didalam amplop
coklat dan 2 buah HP.
2). Namun uang tersebut rencananya akan disimpan di
bank Pak.
PH.Terdakwa : Baik, pertanyaan dari kami untuk sementara cukup
Majelis Hakim.
Hakim Ketua : Kepada Jaksa Penuntut Umum apakah ada yang ingin di
tanyakan lagi kepada Saksi?
JPU : Tidak ada Pak Hakim
Hakim Ketua : saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari
saudara saksi ?
Terdakwa : Benar Pak Hakim.
Hakim Ketua : Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami
ucapkan terima kasih, dan apabila kami membutuhkan
keterangan dari saksi lagi, kami berharap saudari saksi
tidak berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan
ini, silahkan saudari saksi dapat meninggalkan ruang
sidang.
Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penutut Umum silahkan hadirkan Saksi
berikut :
JPU : Saksi kedua atas nama.........................
Petugas Sidang : (Memanggil Saksi) Saksi atas nama................... di
persilahkan memasuki ruang Sidang.
Hakim Ketua : Saudara Saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani
dan siap untuk memberikan keterangan dalam
persidangan pada hari ini?
Saksi II : Ya Pak Hakim, saya sehat dan siap memberikan
keterangan dalam persidangan ini
Hakim Ketua : Baiklah, bisa lihat kartu identitas saudara berupa(KTP)?
Saksi III : (maju dan memberikan kartu identitasnya ke Pak
Hakim)
Hakim Ketua : Baiklah, pertama-tama saya akan menanyakan identitas
dari saudara dan saya minta saudara menjawabnya
dengan jelas.
N a m a : …………………………
Tempat tanggal lahir :.........................................
Jenis Kelamin : ......................................
U m u r : .......................................
Agama : …………………………..
Alamat : …………………………..
Pekerjaan : …………………………..
Kebangsaan : …………………………
Hakim Ketua : (Hakim Anggota I menyerahka KTP kepada
Panitera pengganti) Baiklah sebelum saudara
memberikan keterangan di persidangan ini menurut UU,
saudara harus disumpah atau berjanji, untuk itu saudara
bersedia disumpah atau berjanji?
Saksi : Saya Bersumpah Bapak Hakim
Hakim Ketua : Kepada Rohaniawan dipersilahkan untuk mengambil
tempat
Hakim Ang. I : (Silahkan Berdiri) Saudara ikuti kata-kata saya, saya
bersumpah bahwa saya sebagai saksi dalam perkara ini,
akan memberikan keterangan yang benar dan tidak lain
dari yang sebenarnya, (silahkan duduk, kepada
Rohaniawan silahkan kembali ketempat)
Hakim Ketua : Saudara saksi telah bersumpah menurut agama yang
saudara anut, untuk itu kami berharap saudara dapat
meberikan keterangan yang benar, karena apabila
terbukti saudara memberikan keterangan palsu, maka
saudara dapat diancam dengan pidana penjara selama-
lamanya 7 tahun sebagaimana diatur dalam pasal 242
KUHP, Apakah saudara saksi mengerti ?
Saksi II : Saya mengerti Bapak Hakim
Hakim Ketua : Saudara Saksi, Apakah saudara kenal dengan Terdakwa?
Saksi II : Ya Pak Hakim, kenal sebatas rekan kerja
Hakim Ketua : Saudara Saksi, apakah saudara ada hubungan keluarga
dengan Terdakwa?
Saksi II : Tidak, Pak Hakim
Hakim Ketua : Apakah Saudara kenal saudari ………………….?
Saksi II : Ya Pak Hakim kenal, sebatas rekan kerja juga Pak
Hakim
Hakim Ketua : Saudara Saksi, Mengertikah saudara mengapa dimintai
keterangan sebagai saksi dipersidangan ini?
Saksi II : Ya, saya mengerti Pak Hakim, sehubungan dengan telah
terjadinya tindak pidana pencurian
Hakim Ketua : Apakah saudara tahu, antara korban Terdakwa telah
mempunyai permasalahan sebelumnya?
Saksi II : Menurut sepengetahuan saya tidak pernah terjadi
permasalahan antara korban dan terdakwa Pak Hakim
Hakim Ketua : Coba saudara jelaskan selain Saksi pertama, apakah ada
orang lain yang ikut mengetahui bahwa telah terjadi
tindak pidana pencurian
Saksi II : Ya, Pak Hakim, pada saat Terdakwa masuk ke ruangan
kerja milik saudara ……………… dan keluar
membawa tas korban pada saat itu rekan kerja saya yang
bernama ……………… melihatnya Pak Hakim
Hakim Ketua : Apa yang saudara beritahukan kepada Korban yang pada
saat itu panik dan kebingungan pada saat kehilangan
tasnya?
Saksi II : Iya Pak Hakim, Saya menceritakan bahwa sebelum
saudari korban kehilangan tasnya di ruang kerja,
terlebih dahulu saudara……………… memberitahukan
kepada saya, bahwa tadi melihat Terdakwa yaitu
saudara............................ masuk keruang kerja korban
dan keluar membawa tas korban.
Hakim Ketua : Baik, saudara Hakim Anggota I dipersilahkan kalau ada
pertanyaan
Hakim Anggota I : (Baik Ketua) Saudara Saksi, apakah saudara tahu atau
mendengar kejadian tersebut terjadi pukul berapa?

Saksi II : Sekitar pukul 13.15 Pak Hakim


Hakim Anggota I : Saudara saksi, saudara saksi tahu dari siapa ?
Saksi II : Dari rekan kerja saya Pak Hakim, yaitu
saudara............. yang melihat
Terdakwa ………………. melakukan Tindak Pidana
Pencurian
Hakim Anggota I : Apa yang saudara lakukan setelah diberitahu dari
saudari............... yang melihat Terdakwa melakukan
Tindak Pidana Pencurian.
Saksi II : Saya langsung memberitahukan korban yang dimana
pada saat itu sedang bingung karena tasnya sudah tidak
ada lagi di ruang kerjanya Pak Hakim.
Hakim Anggota I : Baik, Pak Ketua, pertanyaan dari saya cukup.
Hakim Ketua : Selanjutnya pada Hakim Anggota II, apakah ada
pertanyaan
Hakim Anggota II : (Ada Pak Ketua) Saudara Saksi, apakah benar saudara
Saksi tidak tahu sebab apa sehingga Terdakwa
melakukan pencurian, dan hanya tas saja yang diambil
oleh Terdakwa?
Saksi II : Tidak tahu Pak Hakim, dan yang sepengetahuan saya
yang saya dengar, Pelaku/Terdakwa mengambil tas
Korban yang dimana berisi uang sebesar Rp. 50.000.000,-
dan 2 buah HP, Pak Hakim.
Hakim Anggota II : Saudara Saksi, bahwa benar Terdakwa pada saat masuk
ke ruangan Korban dan mengambil tas Korban tidak
meminta izin kepada Korban atau siapapun?
Saksi II : Iya, Pak Hakim Terdakwa tidak meminta izin kepada
Korban dan Karyawan lainnya Pak Hakim.
Hakim Anggota II : Baik, cukup Pak Ketua pertanyaan dari saya.
Hakim Ketua : Terima kasih Hakim Anggota II, selanjutnya kepada
Jaksa Penuntut Umum, apakah ada yang perlu
ditanyakan.
JPU : Ada Pak Hakim, Saudara Saksi apakah benar pada saat
terjadinya pencurian saksi berada di ruangan kerja Saksi
dan jarak antara ruangan kerja saksi dan korban kira-
kira berapa meter?
Saksi II : Iya Pak, saya berada diruangan kerja saya, akan tetapi
saya tidak melihat secara langsung karena saya lagi
melakukan pembekuan pada saat itu, dan jaraknya hanya
sekitar 4 meter dari ruang kerja korban Pak.
JPU : Coba saudara jelaskan siapa saja yang berada dilokasi
kejadian pada saat terjadinya pencurian?
Saksi II : Sepengetahuan saya Pak pada saat itu yang ada dilokasi
kejadian, hanya ada saya serta saudara……………..Pak.
Karena karyawan yang lain belum kembali dari jam makan
siang.
JPU : Baik cukup Pak Hakim pertanyaan dari kami
Hakim Ketua : Baik saudara JPU, selanjutnya kepada saudara Penasehat
Hukum Terdakwa apakah ada yang perlu ditanyakan?
Penasehat Hukum : Ada, Pak Hakim, baik Saudara Saksi, pekerjaan Korban
di Kantor tersebut sebagai apa?
Saksi II : Pekerjaan Korban yaitu sebagai Bendahara Kantor Pak.
Penasehat Hukum : Saudara Saksi, apakah pada saat Korban kehilangan
tasnya, korban langsung menanyakannya kepada
Saudara?
Saksi II : Iya Bapak, korban menanyakan dan saya menceritakan
kepada Korban apa yang saya dengar dari
Saudari………………….. yang melihat Terdakwa
mengambil tas Korban.
Penasehat Hukum : Baik Pak Hakim, pertanyaan dari saya cukup
Hakim Ketua : Kepada Jaksa penuntut umum, apakah ada yang ingin di
tanyakan lagi kepada Saksi?
JPU : Tidak ada Pak Hakim
Hakim Ketua : Baik Saudara saksi, apakah saudara saksi akan
menambahkan keterangan yang saudara ketahui lagi?
Saksi II : Baik, untuk sementara cukup Pak Hakim keterangan dari
saya.
Hakim Ketua : Saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari
saudara saksi?
Terdakwa : Benar Pak Hakim
Hakim Ketua : Baik, keterangan dari Saksi dianggap cukup, dan kami
ucapan terima kasih, dan apabila kami membutuhkan
keterangan dari Saksi lagi, kami berharap Saudara Saksi
tidak berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan
ini, silahkan Saudara Saksi dapat meninggalkan
ruang Sidang.
Hakim Ketua : Saudara JPU silahkan dihadirkan Saksi ke III ke ruang
persidangan
JPU : Saksi ketiga atas nama …………….
Petugas Sidang : (Memanggil Saksi) Saksi atas nama ………….di
persilahkan memasuki Ruang Sidang
Hakim Ketua : Saudari saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani
dan siap untuk memberikan keterangan dalam
persidangan pada hari ini?
Saksi III : Ya, saya sehat jasmani dan rohani, dan siap memberikan
keterangan dalam persidangan ini Pak Hakim.
Hakim Ketua : Baiklah, bisa lihat kartu identitas
saudara berupa (KTP)?
Saksi III : (maju dan memberikan kartu identitasnya ke Pak
Hakim)
Hakim Ketua : Baiklah, saudari saksi pertama-tama saya akan
menanyakan identitas diri saudari dan saya minta
saudari menjawabnya dengan jelas.
Nama : ……………………….
Tempat tanggal lahir : .....................................
Jenis Kelamin : …………………………
Umur : ......................................
Agama : ........................................
Pekerjaan : .......................................
Kebangsaan : ........................................
Hakim Ketua : (Hakim Anggota menyerahkan KTP kepada
Panitera pengganti)
Hakim Ketua : Baiklah sebelum saudari memberikan keterangan di
persidangan ini menurut UU, saudari harus bersumpah
atau berjanji, untuk itu saudari bersedia disumpah atau
berjanji?
Saksi III : Saya besumpah Bapak Hakim
Hakim Ketua : Kepada petugas Rohaniawan dipersilahkan untuk
mengambil tempat
Hakim Ang. I : (Silahkan Berdiri) Saudari ikut kata-kata saya, saya
bersumpah bahwa saya sebagai saksi dalam perkara ini,
akan memberikan keterangan yang benar dan tidak lain
dari yang sebenarnya (silahkan duduk, kepada
Rohaniawan silahkan kembali ketempat)
Hakim Ketua : Saudari Saksi telah berjanji menurut agama yang saudara
anut, untuk itu kami berharap saudara dapat
memberikan keterangan yang benar, karena apabila
terbukti saudari memberikan keterangan palsu, maka
saudari dapat diancam dengan pidana penjara selama-
lamanya 7 tahun sebagaimana diatur dalam pasal 242
KUHP, apakah saudari saksi mengerti?
Saksi III : Saya mengerti Bapak Hakim
Hakim Ketua : Apakah Saudara mengenal Terdakwa
Saksi III : Ya, Pak Hakim saya mengenal Terdakwa, tapi hanya
sekedar rekan kerja Pak Hakim.
Hakim Ketua : Saudari saksi, mengertikah saudari mengapa dimintai
keterangan sebagai saksi dipersidangan ini ?
Saksi III : Ya, saya mengerti pak Hakim , sehubungan dengan telah
terjadinya tindak pidana pencurian.
Hakim Ketua : Baik, Saudari Saksi, apakah betul Saudari Saksi melihat
Terdakwa mengambil tas milik Korban?
Saksi III : Iya, Pak Hakim, saya melihat Terdakwa masuk dan
mengambil tas milik korban diruangan kerjanya.
Hakim Ketua : Baik Saudara Saksi pada saat Terdakwa melakukan
tindak pidana pencurian saudari berada dimana?
Saksi III : Saya berada tidak jauh dari ruangan Korban Pak Hakim
Hakim Ketua : Baik, saudari Hakim Anggota I, apakah ada yang perlu
ditanyakan kepada Saudari Saksi?
Hakim Anggota I : (Baik Ketua terima kasih) Saudari saksi, saudari pada
saat itu sedang melakukan apa?
Saksi III : Saya sedang mengambil minum di dispenser yang
berada tepat mengarah kearah ruangan Korban Pak
Hakim.
Hakim Anggota I : Saudari pada saat mengambil air minum saudari melihat
Terdakwa masuk dan keluar membawa tas Korban?
Saksi III : Benar Pak Hakim saya melihat Terdakwa keluar
membawa tas sambil melihat sekelilingnya.
Hakim Anggota I : (Baik Ketua) pertanyaan dari saya cukup.
Hakim Ketua : Saudara Hakim Anggota II apakah ada yang perlu
dipertanyakan kepada Saksi?
Hakim Anggota II : (Ada Pak Ketua) baik Saudara Saksi berapa jarak
Saudari dengan ruang kerja Korban?
Saksi III : Kurang lebih sekitar 5 meter Pak Hakim
Hakim Anggota II : Coba Saudara jelaskan dengan cara apa Terdakwa
melakukan pencurian tersebut?
Saksi III : Sepengetahuan yang saya lihat Pak Hakim, Terdakwa
masuk pelan-pelan ke ruangan kerja Korban dan
mengambil tas Korban. Setelah itu terdakwa keluar
sambil memperhatikan sekelilingnya dengan hati-hati
Pak Hakim.
Hakim Anggota II : Pertanyaan dari saya cukup Ketua
Hakim Ketua : (Baik Hakim Anggota II) selanjutnya bagi Jaksa
Penuntut Umum apakah ada yang perlu
dipertanyakan?
JPU : Baik terima kasih Pak hakim, saudari saksi apakah pada
saat Terdakwa keluar dari ruang kerja korban dan
membawa tas, apakah Terdakwa sempat melihat
saudarayang sedang memperhatikan Terdakwa ?
Saksi III : Iya Pak, sempat melihat dan saya menundukan kepala
kearah gelas yang sedang saya isi dan saya sambil
memperhatikan Terdakwa dengan hati-hati jangan
sampai Terdakwa tahu bahwa saya melihatnya Pak.
JPU : Coba Saudari jelaskan dengan cara bagaimana terdakwa
melakukan pencurian tersebut?
Saksi III : Ya Pak, setahu saya pelaku melakukan pencurian
tersebut dengan cara masuk ke ruang kerja korban dan
mengambil tas milik korban yang pada saat itu berada
di atas meja kerja korban. Kemudian meninggalkan
ruang kerja korban.
JPU : Saudari saksi, apakah saudari saksi melihat selain
terdakwa ada orang lain yang membantu dalam proses
pencurian tersebut?
Saksi III : Ya Pak, sepengetahuan saya tidak ada orang lain yang
membantu terdakwa, melainkan terdakwa sendiri yang
melakukan pencurian itu.
JPU : Saudari saksi, coba saudari jelaskan barang apa saja
yang di ambil oleh terdakwa pada saat pencurian
tersebut?
Saksi III : Ya Pak, sepengetahuan saya terdakwa mengambil tas
warna hitam milik korban, tapi saya kurang mengetahui
isi dalam tas tersebut.
JPU : Pak Hakim pertanyaan dari kami cukup.
Hakim ketua : (Baik saudara Jaksa Penuntut Umum) selanjutnya
Penasehat Hukum Terdakwa apakah ada yang perlu
dipertanyakan ?
PH. Terdakwa : Iya ada Majelis Hakim yang terhormat.
Hakim ketua : Silahkan Penasehat Hukum Terdakwa.
PH. Terdakwa : Baik saudara saksi, tadi saudari saksi mengatakan bahwa
saudari melihat dan memperhatikan gerak gerik
terdakwa, berarti saudari tidak bekerja saat itu, apa yang
sebenarnya saudari lakukan saat itu?
Saksi III : Ya Pak, saya sedang bekerja, akan tetapi saya merasa
haus dan saya kemudian menggambil air di dispenser.
Dan pada saat itulah saya melihat gerak gerik terdakwa
yang mencurigakan.
PH. Terdakwa : Saudari saksi, saudara melihat terdakwa masuk ke
ruangan korban saat itu dan keluar membawa tas korban.
Kenapa saksi tidak langsung menegur terdakwa?
Saksi III : Ya Pak, pada saat itu saya ingin atau mau menegur
terdakwa, akan tetapi saya takut akan di ancam oleh
terdakwa.
PH. Terdakwa : Baik Majelis Hakim, pertanyaan dari kami cukup.
Hakim ketua : (Menanyakan kepada JPU), Kepada JPU apakah
masih ada yang ingin di tanyaka kepada Saksi?
JPU : Tidak ada lagi Majelis Hakim.
Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah saudari saksi ingin menambahkan
keterangan saudari lagi ?
Saksi III : Baik untuk sementara keterangan dari saya cukup pak
Hakim
Hakim Ketua : Saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari
saudara saksi?
Terdakwa : Ya, benar Pak Hakim.
Hakim Ketua : Baiklah, Dengan demikian pemeriksaan saksi III, kami
anggap cukup, kami ucapkan terima kasih, dan apabila
kami membutuhkan keterangan dari saudari saksi lagi
maka kami berharap saudari saksi tidak berkeberatan
untuk hadir kembali di persidangan ini,
saudaradipersilahkan meninggalkan Ruang Sidang.
Hakim Ketua : Saudara JPU apakah masih ada saksi yang ingin diajukan
di persidangan ini lagi ?
JPU : Tidak ada, Pak Hakim.
Hakim Ketua : Selanjutnya kepada PH.Terdakwa apakah ada saksi yang
di hadirkan untuk meringankan terdakwa?
PH.Terdakwa : kami tidak menghadirkan saksi pak hakim.
Hakim Ketua : (BEREMBUK dengan Hakim Ang. I dan Hakim
Ang. 2) Dengan demikian, sidang hari ini kami tunda
selama 1(satu) minggu, dan dilanjutkan pada
hari Rabu tanggal 15 Juli 2022, jam 13.00
WIB dengan Agenda Acara pemeriksaan Terdakwa.
Kepada JPU agar dapat menghadirkan kembali
Terdakwa dan barang Bukti pada persidangan yang
akan datang. Maka dengan demikian Sidang hari ini
dinyatakan ditunda dan
ditutup (ketuk palu 3 kali).

SIDANG III Rabu, 15 Juli 2022 (Pemeriksaan Keterangan Terdakawa)

Hakim Ketua : Sidang Peradilan Semu FH. UNIYAP yang


memeriksa dan mengadili Perkara Pidana Nomor.
378/Pid. B/2022/P. Semu. BDG, atas nama
terdakwa....................... dinyatakan dibuka dan
terbuka untuk umum (ketuk palu 3 kali).
Hakim Ketua : Sesuai Berita Acara sidang yang lalu, maka sidang
hari ini adalah pemeriksaan Terdakwa, kepada
terdakwa dipersilahkan mengambil tempat kembali
didepan.
Hakim Ketua : (Baik kepada Saudara terdakwa silahkan
kembali mengambil tempat duduk saudara di
depan) Baik, Saudara Terdakwa, apakah saudara sehat
jasmani dan rohani dan siap untuk memberikan
keterangan dalam persidangan pada hari ini?
Terdakwa : Ya, saya sehat jasmani dan rohani, dan siap
memberikan keterangan dalam persidangan ini Pak
Hakim.
Hakim Ketua : Baiklah sebagaimana identitas saudara sudah jelas di
dalam BAP. Maka kita lanjutkan saja persidangan ini.
Hakim Ketua : Saudara Terdakwa, apakah saudara kenal dengan
korban ?
Terdakwa : Kenal pak Hakim, korban adalah Rekan Kerja saya
Pak Hakim.
Hakim Ketua : Saudara terdakwa, apa benar barang ini adalah
barang yang saudara curi? (sambil menunjukkan
barang bukti kepada terdakwa)
Berupa :
1 Buah tas berwarna hitam
1 Buah amplop coklat berisi sejumlah uansebesar
Rp.50.000.000,-
2 Buah HP Samsung dan Lenovo
1 Buah kalkulator
Terdakwa : Ya, benar pak Hakim (sambil menganggukan
kepala)
Hakim Ketua : Apakah sebelumnya saudara telah mempunyai
rencana untuk melakukan pencurian tersebut ?
Terdakwa : Saya sama sekali tidak mempunyai rencana untuk
melakukan pencurian tersebut, Pak Hakim.
Hakim Ketua : coba saudara jelaskan, sebab apa sehingga saudara
melakukan pencurian pada saat itu ?
Terdakwa : Iya Pak, lantaran pada saat itu saya melihat
ruangan kerja korban yang tidak ada orang dan hanya
ada sebuah tas, saya melakukan pencurian itu karena
saya dengan spontan melihat ruangan kerja korban
lagi tidak ada siapa – siapa, maka saya langsung
mengambil tas korban yang berada diatas meja.
Hakim Ketua : Apakah selain penyebab itu masih ada penyebab
lainnya ?
Terdakwa : Iya Pak Hakim, pada saat itu, saya terpaksa
melakukannya karena ibu saya sedang sakit keras, dan
membutuhkan biaya perawatan.
Hakim Ketua : Coba saudara jelaskan bagaimana situasi ditempat
kejadian pada saat saudara melakukan pencurian ?
Terdakwa : Pada saat itu, situasi ditempat kejadian belum terlalu
ramai karena karyawan lainnya masih ada yang belum
balik dari jam makan siang, Pak Hakim.
Hakim Ketua : Pada saat melakukan pencurian, apakah ada orang
lain yang mengetahuinya ?
Terdakwa : Menurut saya pada saat itu, tidak ada orang yang
melihat saya, Pak Hakim.
Hakim Ketua : (Baik Hakim Anggota I silahkan mengajukan
pertanyaan).
Hakim Anggota I : (Terima kasih Pak Ketua), Saudara terdakwa,
Coba saudara jelaskan dengan cara bagaimana
saudara melakukan pencurian ?
Terdakwa : Pada saat itu saya masuk keruangan kerja korban
yang tidak ada orang diruangan itu, dan saya melihat
tas diatas meja korban, dan saya secara spontan
mengambil tas itu dan keluar dari ruangan kerja
korban sambil memperhatikan sekeliling saya dengan
hati-hati, Pak Hakim.
Hakim Anggota I : Baik, apakah selain saudara, masih ada orang lain
yang membantu saudara saat melakukan pencurian
tersebut ?
Terdakwa : Tidak ada, hanya saya saja, Pak Hakim.
Hakim Anggota I : (Baik Ketua pertanyaan dari saya cukup).
Hakim Ketua : Silahkan Hakim Anggota II masih ada yang perlu
ditanyakan.
Hakim Anggota II : (Iya ada Pak Ketua) saudara Terdakwa coba
saudara jelaskan barang-barang apa saja yang
saudara ambil dalam pencurian itu ?
Terdakwa : Pada saat itu, saya hanya mengambil tas korban, yang
berisi Amplop Coklat yang dimana didalamnya berisi
sejumlah uang sebesar Rp. 50.000.000,- dan 2 Hp
merek Samsung dsn Lenovo, Pak Hakim.
Hakim Anggota II : Selain sejumlah uang dan 2 buah Hp, apakah masih
ada barang yang saudara ambil ?
Terdakwa : Tidak ada Pak Hakim, hanya barang tersebut saja
yang saya ambil, Pak Hakim.
Hakim Anggota II : (Pak Ketua, pertanyaan dari saya cukup).
Hakim Ketua : (Baik terima kasih Hakim Anggota II) kepada
Jaksa Penuntut Umum, apakah ada yang ingin
ditanyakan ?
JPU : (Ada Pak Hakim), Saudara Terdakwa, coba saudara
jelaskan korban pada saat itu pergi ke Toilet apakah
saudara tahu ?
Terdakwa : Tidak tahu Pak, tetapi saya cuma melihat korban
pergi meninggalkan ruang kerjanya, Pak.
JPU : Baik, saudara terdakwa apakah selain korban,
adakah orang lain yang ikut menjadi korban pada
saat terjadinya pencurian?
Terdakwa : Tidak ada Pak, cuma saudara ……….. selaku korban
pada saat itu.
JPU : Apakah saudara terdakwa sebelumnya mempunyai
permasalahan dengan korban?
Terdakwa : Tidak Pak, antara saya dengan korban sama sekali
tidak mempunyai permasalahan sebelumnya.
JPU : Saudara terdakwa, coba saudara jelaskan apakah ada
orang lain yang ikut membantu saudara dalam
melakukan pencurian tersebut?
Terdakwa : Tidak ada Pak, melainkan hanya saya sendiri yang
melakukan pencurian tersebut.
JPU : Baik, Pak Hakim pertanyakan dari kami cukup.
Hakim Ketua : Apakah saudara Penasehat Hukum, apakah ada
pertanyaan yang ingin diajukan untuk Terdakwa ?
PH Terdakwa : (Ada Pak Hakim) terima kasih. Saudara Terdakwa
apakah sebelumnya saudara pernah terlibat dalam
perkara Pidana dan apakah saudara pernah dihukum?
Terdakwa : Tidak pernah Pak.
PH Terdakwa : Saudara terdakwa, apa maksud atau alasan saudara
melakukan pencurian itu? Kenapa sampai saudara
melakukan hal tersebut?
Terdakwa : Iya Pak, saya melakukan pencurian itu karena saya
dengan spontan melihat ruangan kerja korban lagi
tidak ada siapa – siapa, maka saya langsung
mengambil tas korban yang berada diatas meja, dan itu
saya terpaksa lakukan karena ibu saya sedang sakit
keras, dan membutuhkan biaya perawatan.
PH Terdakwa : Berarti saudara melakukan pencurian itu, karena
saudara ingin menolong ibu saudara yang sedang sakit
keras?
Terdakwa : Iya Pak, benar.
PH Terdakwa : Apakah saudara Terdakwa menyesal setelah
melakukan pencurian itu?
Terdakwa : Iya Pak, saya menyesal.
PH Terdakwa : Dan apakah saudara berjanji tidak akan mengulangi
perbuatan serupa lagi?
Terdakwa : Iya Pak, saya berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
PH Terdakwa : Baik, Bapak Majelis Hakim pertanyaan dari kami
cukup.
Hakim Ketua : Kepada JPU apakah ada yang ingin di tanyakan lagi
kepada Saksi?
JPU : Tidak ada lagi Pak Hakim
Hakim Ketua : Baiklah jika tidak ada pertanyaan lagi, kepada
saudara Penuntut Umum, apakah sudah siap untuk
membacakan tuntutannya pada sidang hari ini?
JPU : Baik Pak Hakim, kami belum mempersiapakan
tuntutannya, maka kami mohon ke Majelis Hakim
yang terhormat agar menunda sidang ini 1 minggu ke
depan, agar kami dapat mempersiapkan tuntutan kami
Majelis Hakim.
Hakim Ketua : Baik apakah Penasehat Hukum terdakwa setuju
sidang di tunda 1 minggu ke depan?

PH Terdakwa : Iya Pak Hakim, kami setuju sidang ditunda 1 minggu


ke depan.

Hakim Ketua : (Berembuk dengan Hakim Anggota), baiklah


Sidang hari ini Rabu tanggal 15 Juli 2022, kami rasa
cukup dan kami tunda selama 1 (satu) minggu
kedepan, yaitu pada hari Rabu tanggal 22 Juli 2022
dengan Agenda Pembacaan Tuntutan Penuntut
Umum, untuk itu kami beritahu kepada saudara
Penuntut Umum agar menyiapkan tuntutannya,
serta menghadirkan Terdakwa pada persidangan yang
akan datang dan kepada Penasehat Hukum agar hadir
kembali pada persidangan yang akan datang tanpa
dipanggil kembali.
Dengan demikian, sidang pada hari ini kami
nyatakan ditunda dan ditutup (ketuk palu 3 kali).
Sidang IV Rabu, 22 Juli 2022 (Penyerahan Barang Bukti dan Pembacaan
Tuntutan)

Hakim Ketua : Sidang Peradilan Semu FH UNIYAP yang


memeriksa dan mengadili Perkara Pidana
Nomor378/Pid. B/2022/P. Semu. BDG, atas nama
terdakwa.................... dinyatakan dibuka dan terbuka
untuk umum (ketuk palu 3 kali).
Hakim Ketua : Sesuai Berita Acara sidang yang lalu, maka sidang
hari ini adalah pembacaan tuntutan. Apakah Saudara
Jaksa Penuntut Umum sudah siap membacakan
tuntutannya?
JPU : Tuntutannya sudah siap, Pak Hakim.
Hakim Ketua : Saudara Terdakwa agar dapat mengambil tempat
duduk kembali di depan.
Silahkan Jaksa Penuntut Umum untuk
membacakannya (membacakan tuntutan pidana
sebagaiman terlampir)

JPU : (membacakan sambil berdiri)

Hakim Ketua : Demikianlah tuntutan pidana yang telah dibacakan


oleh Jaksa Penuntut Umum, kepada Terdakwa,
apakah saudara akan mengajukan pembelaan atas
tuntutan pidana tersebut?
Terdakwa : Saya serahkan sepenuhnya kepada PH saya Pak
Hakim
Hakim Ketua : Bagaimana Penasehat Hukum Terdakwa apakah
akan mengajukan pembelaan atasa tuntutan tersebut
PH. Terdakwa : Kami akan mengajukan pembelaan, dan kami mohon
Majelis Hakim memberikan waktu untuk
mempersiapkan pembelaan
Hakim Ketua : Bagaimana Jaksa Penuntut Umum, apakah saudara
bersedia Siadng ini di tunda?
JPU : Iya Majelis Hakim, kami setuju sidang ini ditunda.
Hakim Ketua : (BEREMBUK), baiklah sidang hari ini ditunda dan
dilanjutkan pada hari Rabu Tanggal 29 Juli 2022
Jam 13.00 WIB dengan agenda acara pembacaan
pembelaan dari Terdakwa atau Penasehat Hukum
kepada Jaksa Penuntut Umum, kami perintahkan
untuk menghadirkan kembali Terdakwa dan kepada
Terdakwa atau Penasehat Hukum agar mempersiapkan
pembelannya pada hari sidang yang sudah ditetapkan,
sidang hari ini dinyatakan ditunda dan ditutup (ketuk
palu 3 kali)
SIDANG V, Rabu 29 Juli 2022 (Pembacaan Pembelaan / Pledoi Terdakwa)

Hakim Ketua : Sidang Peradilan Semu F.H. UNIYAP yang memeriksa


dan mengadili perkara Nomor 378/Pid.B/2022/P. SEMU
F.H. BDG, atas nama terdakwa......................... dinyatakan
dibuka dan terbuka untuk umum(ketuk palu 3 kali)
Hakim Ketua : Sesuai dengan berita acara sidang minggu lalu, maka
agenda sidang hari ini adalah mendengar pembelaan dari
terdakwa atau Penasehat Hukum kepada saudara
Terdakwa atau Penasehat Hukum apakah saudara sudah
siap untuk membacakan pembelaan atau pledoinya?
Terdakwa : Sudah siap Pak Hakim.
PH. Terdakwa : (Iya, Kami sudah siapkan Pak Hakim)
Hakim Ketua : Silahkan dibacakan (Penasehat Hukum membacakan
pembelaan sebagaimana terlampir).
PH Terdakwa : (Membacakan sambil berdiri)
Hakim Ketua : Baiklah demikian pembelaan dari PH.Terdakwa, Kepada
JPU akan mengajukan Replik atas pembelaan
dari PH.Terdakwa?
JPU : Baik terima kasih majelis hakim, Kami tidak
mengajukanReplik dan kami tetap pada tuntutan
kami Majelis Hakim
Hakim Ketua : baik karena JPU tidak mengajukan Replik dengan
demikian PH.Terdakwa tidak mengajukan Duplik
Hakim Ketua : Baiklah Sidang hari ini dinyatakan cukup dan selanjutnya
memberikan kesempatan Majelis Hakim bermusyawarah
mengambil keputusan, dan sidang ini ditunda dua minggu
kedepan dengan pada hari Rabu, 13 Agustus 2022 dengan
agenda pembacaan putusan kepada Jaksa Penunut Umum,
Penasehat Hukum, dan Terdakwa diharapkan hadir dalam
persidangan tanpa dipanggil kembali, maka dengan
demikian sidang hari ini dinyatakan ditunda dan
ditutup(ketuk palu 3 kali).

Sidang VI Rabu 13 Agustus 2022 (Pembacaan Putusan)


Hakim Ketua : Sidang Peradilan Semu Fakultas Hukum UNIYAP yang
memeriksa dan mengadili perkara
pidana Nomor378/Pid.B/2022/PS. F.H. BDG, atas nama
terdakwa……………… dinyatakan dibuka dan terbuka untuk
umum (ketuk palu 3 kali).
Hakim Ketua : Sesuai dengan berita acara sidang yang lalu maka sidang hari
ini adalah pembacaan putusan Majelis Hakim.
Hakim Ketua : Saudara Terdakwa, diberitahukan bahwa acara persidangan
pada hari ini adalah pembacaan putusan pengadilan.
Hakim Ketua : Apakah Saudara Terdakwa sudah siap mendengar putusan
sidang hari ini?
Terdakwa : Ya, sudah siap Pak Hakim.
(Ketua Majelis membacakan putusan sebagaimana terlampir, dan apabila selesai
membaca putusan Majelis Hakim mengetuk Palu 1 kali)
Hakim Ketua : Baik demikian putusan Majelis Hakim, Diberitahukan
kepada JPU dan PH.Terdakwa apabila keberatan dengan
keputusan ini, dapat mengajukan upaya Banding selambat-
lambatnya 14 hari sejak putusan ini di bacakan.
Hakim Ketua : Kepada Terdakwa apakah saudara mengerti dengan putusan
ini?
Terdakwa : Saya mengerti pak hakim.
Hakim Ketua : Apakah saudara terdakwa akan mengajukan banding?
Terdakwa : Saya serahkan sepenuhnya kepada Penasehat Hukum
saya Pak Hakim.
Hakim Ketua : Kepada PH.Terdakwa apakah akan mengajukan
banding?
PH. Terdakwa : Majelis Hakim yang terhormat kami minta waktu sebentar
untuk bicara dengan Terdakwa.
Hakim Ketua : Baiklah silahkan
PH Terdakwa : (Setelah berbicara dengan Terdakwa) baik Majelis
Hakim kami akan mengajukan banding.
Hakim Ketua : Baiklah, dengan demikian pemeriksaan perkara pidana
Nomor 378/Pid.B/2022/PS. F.H BDG, dengan
Terdakwa...................di nyatakan selesai dan sidang ini
kami nyatakan di tutup (ketuk palu 3 kali)

SURAT TUNTUTAN
NO. REG. PERK : 378/Pid.B/2022/PS – F.H.BDG

Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Bandung dengan memperhatikan hasil
memeriksaan persidangan dalam perkara pidana atas nama Terdakwa :
Nama Lengkap : ………………………………….
Tempat lahir : ....................................................
Umur/Tgl. Lahir : …………………………………
Jenis Kelamin : ....................................................
Kebangsaan : .....................................................
Tempat tinggal : .....................................................
Agama : ………………………………….
Pekerjaan : ………………………………….
Pendidikan : …………………………………
Berdasarkan Penetapan Hakim pada Pengadilan Semu FH BDG, Nomor : 378/Pen.
Pid.B/2022/PS. F.H. BDG tanggal 1 Juli 2022, terdakwa dihadapkan ke persidangan dengan
dakwaan TUNGGAL yaitu melanggar Pasal 362 KUHP, yang telah dibacakan pada tangga 8
Juli 2022.
Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dalam pemeriksaan dipersidangan secara
berturut-turut berupa keterangan saksi-saksi, petunjuk dan keterangan terdakwa yaitu :

Keterangan Saksi-saksi :
1. ……………………….
2. ……………………….
3. ………………………
Yang masing-masing telah memberikan keterangan dibawah sumpah, didepan
persidangan termuat dalam Berita Acara Sidang dan Berita Acara Pemeriksaan dan telah diakui
dan dibenarkan oelh terdakwa sehingga dianggap merupakan satu kesatuan yang utuh dalam
tuntutan pidana ini.
Petunjuk
Berdasarkan pasal 188 ayat (2) KUHAP bahwa alat bukti petunjuk dapat diperoleh dari
keterangan saksi dan keterangan terdakwa. Dalam perkara ini, berdasarkan fakta yang
terungkap dipersidangan, maka apabila dihubungkan antara keterangan saksi yang satu dengan
yang lain serta keterangan terdakwa maka kesesuaian dengan tindak pidana yang dilakukan
oleh terdakwa yaitu melanggar Pasal 362 KUHP sehingga petunjuk tersebut dapat menjadi alat
bukti yang sah menurut hukum.
Barang bukti :
- 1 buah tas berwarna hitam
- Uang tunai senilai Rp. 50.000.000,- (Lima Puluh Juta Rupiah)
- 2 buah HP Samsung dan Lenovo
- 1 buah kalkulator
Keterangan Terdakwa
Terdakwa…………………………. yang memberikan keterangannya didepan
persidangan sebagaimana termuat dalam Berita Acara Sidang sesuai dengan Berita Acara
Pemeriksaan oleh Penyidik dan Terdakwa telah membernarkan perbuatannya sehingga
dianggap satu kesatuan yangutuh dalam tuntutan pidana ini.
ANALISA FAKTA
Bahwa berdasarkan fakta-fakta terungkap dalam pemeriksaan persidangan yang
diperoleh melalui keterangan saksi-saksi yaitu saksi........................., …………………. Dan
……………………….. keterangan terdakwa ……………………, barang bukti serta
petunjuk, maka telah terdapat persesuaian antara satu dengan yang lainnya sehingga
menunjukkan telah terdapat fakta telah terjadi tindak pidana pencurian yang dilakukan oleh
terdakwa …………………… pada hari Selasa tanggal 1 Juni 2022 sekitar jam 11.00 WIB
bertempat ruangan kerja Korban yaitu perusahaan PT. ALIM RUGI yang berada di Kota
Bandung yaitu dengan cara masuk ke ruang kerja saksi Korban.................... dan mengambil tas
yang berada diatas meja kerja saksi Korban yang berisi uang sejumlah Rp. 50.000.000,- dan 2
buah HP Samsung dan Lenovo dari dalam tas yang berada di atas ruangan kerja Saksi Korban
selanjutnya terdakwa pergi meninggalkan ruangan kerja saksi korban dan pergi meninggalkan
Kantor.
ANALISAS YURIDIS
Bahwa terdakwa diajukan ke persidangan dengan dakwaan Pasal 362 KUHP.
Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap di dalam persidangan yaitu ANALISA FAKTA,
terdakwa terbukti tindak pidana melanggar Pasal 362 KUHP, dengan unsur-unsur sebagai
berikut :
1. Barangsiapa :
Yang dimaksud dengan unsur barangsiapa adalah subjek hukum pendukung hak dan
kewajiban yang dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya, tidak ditemukan adanya alas
an pemaaf dan pembenar dalam diri terdakwa yang dapat menghapuis sifat melawan hukumnya
suatu perbuatan pidana yang dilakukannya.
Dalam hal ini berdasarkan keterangan para saksi, barang bukti, keterangan terdakwa serta
petunjuk, bahwa Terdakwa ……………………. adalah pribadi yang dapat diminta
pertanggung jawaban selaku terdakwa atas perbuatan yang didakwakan kepadanya.
Dengan demikian unsur ini telah terpenuhi.
2. Mengambil suatu barang
Menurut R. SIANTURI yang dimaksud dengan “mengambil” ialah memindahkan
penguasaan nyata terhadap suatu barang kedalam penguasaan nyata sendiri dari penguasaan
nyata orang lain.
Bahwa berdasarkan keterangan para saksi dan didukung dengan keterangan terdakwa
sendiri bahwa cara terdakwa ……………….. melakukan pencurian yaitu dengan masuk ke
dalam ruang kerja korban …………….. dan mengambil tas korban yang berisi sejumlah uang
sebesar Rp. 50.000.000,- dan 2 buiah HP Samsung dan Lenovo dan selanjutnya terdakwa pergi
meninggalkan ruang kerja korban dan pergi meninggalkan kantor.
Dengan demikian unsur ini telah terpenuhi
3. Sebagian atau seluruhnya milik orang lain
Bahwa berdasarkan keterangan para saksi dan didukung dengan keterangan
terdakwa …………….. sendiri bahwa uang senilai Rp. 50.000.000,- dan 2 buah Samsung dan
Lenovo terdakwa ambil merupakan uang dan HP milik saksi korban………………….. yang
terdakwa ambil dari tas saksi korban yang terletak di ruangan kerja saksi korban
Dengan demikian unsur ini telah terpenuhi.
4. Dengan maksud untuk memiliki secara melawan hukum
Menurut R. SIANTURI yang dimaksud dengan “memiliki” adalah melakukan perbuatan
apa saja terhadap barang itu seperti halnya seorang pemilik.
Bahwa berdasarkan keterangan terdakwa............................., terdakwa mengambil uang
sebesar Rp. 50.000.000,- dan 2 buah HP Samsung dan Lenovo dan terdakwa mau
menggunakan uang tersebut tersebut dan mengambil uang tersebut tanpa sepengatahuan atau
bertentangan dengan yang berhak atau yang memiliki yaitu saksi Korban..............................
Dengan demikian unsur ini telah terpenuhi.
Berdasarkan uraian-uraian tersebut maka terdakwa ……………………. terbukti secara
sah dan meyakinkan menurut Hukum melakukan tindak pidana sebagaimana dalam
dakwaan Pasal 362 KUHP. Dengan demikian patutlah terdakwa dijatuhi hukuman setimpal
dengan perbuatannya.
Sebelum kami sampai pada tuntutan pidana di atas diri terdakwa, perkenankanlah kami
untuk mengemukakan hal-hal yang kami jadikan pertimbangan mengajukan tuntutan pidana
yaitu :
Hal-hal yang meberatkan
perbuatan terdakwa meresakan rekan-rekan terdakwa di perusahaan
hal-hal yang meringankan
- Terdakwa berlaku sopan selama menjalani prose persidangan
- Terdakwa mengaku dan menyesali perbuatannya.
Berdasarkan uraian dimaksud kami, Jaksa Penuntut Umum dalam perkara ini dengan
memperhatikan Ketentuan Undang-Undang yang bersangkutan.
MENUNTUT
Supaya Hakim/Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jayapura yang memeriksa dan
mengadili perkara ini memutuskan :
1. Menyatakan terdakwa ………………………….. bersalah melakukan tindak pidana
pencurian sebagaimana dalam pasal 362 KUHP dalam dakwaan Penuntut Umum.
2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa berupa pidana penjara selama 1 (satu)
Tahun Enam Bulan dengan dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan sementara
dengan perintah terdakwa tetap ditahan.
3. Menetapkan barang bukti berupa uang Rp. 50.000.000,- (Lima Puluh Juta Rupiah)
dan 2 buah HP Samsung dan Lenovo dikembalikan kepada yang berhak.
4. Menetapkan agar terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp 1000 (Seribu
Rupiah)
Demikianlah surat tuntutan ini kami bacakan dan diserahkan dalam sidang hari ini
Rabu, 13 Agustus 2022.

JAKSA PENUNTUT UMUM I JAKSA PENUNTUT UMUM II

(.........................................) (...............................................)

JAKSA PENUNTUT UMUM III

(..............................................)
SURAT PEMBELAAN
No. Reg. Perk 378/Pid.B/2022/PS.F.H. BDG

Majelis Hakim yang mulia,


Jaksa Penunutut Umum yang kami hormati
Dan Hadirin yang kami banggakan,
Pada kesempatan ini perkenankanlah kami menyampaikan penghargaan serta ucapan
terima kasih kepada Majelis Hakim dalam memimpin persidangan hari ini, serta kepada
Penunutut Umum yang telah melaksanakan tugasnya.
Penasehat Hukum Terdakwa, setelah menyimak tuntutan Jaksa Penuntut Umum maka
dengan ini kami sampaikan pembelaan kami atas :
Nama : ………………………………
Tempat Tanggal Lahir : ................................................
Umur : .................................................
Jenis Kelamin : .................................................
Kewarganegaraan : ..................................................
Agama : ................................................
Tempat tinggal : ...................................................
Pendidikan : ....................................................
Pekerjaan : ....................................................
Terdakwa dihadapkan ke depan persidanga ini dengan tuntutan sebagaimana telah
dibacakan dalam sidang yang lalu dan telah dimengerti dan dibenarkan oleh Terdakwa.
Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan baik dan keterangan para
saksi dan keterangan Terdakwa dan petunjuk yang semuanya bersesuaian satu dengan yang
lain sebagai alat bukti yang sah menurut Hukum, maka ditemukan fakta hukum sebagai berikut
:
Pada hari Selasa tanggal 1 Juni 2022 sekitar jam 11.00 WIB telah melakukan pidana
pencurian terhadap saksi korban.............................
Bahwa :
1. Terdakwa masih muda
2. Terdakwa sopan dan jujur dalam persidangan
3. Terdakwa mengakui perbuatannya, serta menyesal dan berjanji tidak akan
mengulangi perbuatannya.
Berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas maka kami Penasehat Hukum, mengajukan
pembelaan dalam perkara ini :
MEMBELA
Agar Majelis Hakim Pengadilan Semu FH BDG yang memeriska dan mengadili perkara
ini memutuskan :
Agar mengurangi masa hukuman sebagaimana yang dituntut oleh Jaksa Penuntut Umum
yakni 1 tahun enam bulan dikurangi menjadi 1 (satu) tahun penjara.
Demikian Surat Pembelaan ini kami bacakan dan serahkan dalam sidang ini tanggal
.................................................
PUTUSAN
No. 378/pid.B/2022/PS.FH.BDG
Demi keadilan berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa

Peradilan Semu FH BDG, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana, telah
menjatuhkan putusan sebagai berikut, dalam perkara Terdakwa :
Nama : ………………………………….
Tempat Tanggal Lahir : ………………………………….
Umur : ………………………………….
Jenis Kelamin : ………………………………….
Kewarganegaraan : ………………………………….
Agama : ………………………………….
Tempat tinggal : ………………………………….
Pendidikan : ………………………………….
Pekerjaan : ………………………………….
Bahwa setelah mempelajari dengan seksama berkas perkara tersebut, maka Peradilan
Semu FH BDG, memberikan pertimbangan – pertimbangan sebagai berikut :
Menimbang berdasarkan Pasal 362 KUHP, dan berdasarkan fakta – fakta yang
terungkap dipengadilan dan telah meliputi unsur – unsur yaitu :
1. Unsur barang siapa, telah terbukti.
2. Mengambil suatu barang, telah terbukti.
3. Sebagian atau seluruhnya milik orang lain, telah terbukti.
4. Dengan maksud untuk miliki secara melawan hokum, telah terbukti.

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, maka berkesimpulan bahwa


terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hokum melakukan tidak pidana
sebagaimana melanggar Pasal 362 KUHP.
Menimbang bahwa pelaku mengakui perbuatannya.
Memperhatikan pasal – pasal dan Undang – Undang dan ketentuan hukum yang
bersangkutan:……………………
MENGADILI
1. Menyatakan terdakwa ……………………….. yang identitas selengkapnya seperti
tersebut diatas terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak
pidana “PENCURIAN”
2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa ………………………… oleh karena itu
dengan pidana penjara selama 1 tahun empat bulan.
3. Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa dikurangkan
seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.
4. Memerintahkan pula agar terdakwa tetap berada dalam tahanan.
5. Menetapkan barang bukti :
* 1 (satu) Buah tas berwarna hitam.
* 1 (satu) Buah amplop berwarna coklat yang didalamnya berisi sejumlah uang sebesar
Rp50.000.000,- (Lima puluh juta rupiah)
* 2 (dua) Buah HP Samsung dan Lenovo.
Agar dikembalikan kepada yang berhak.
6. Membebani terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar
Rp1.000,- (seribu)Rupiah.
Demikian diputus dalam Rapat Permusyawaratan Majelis Hakim pada hari ini
Rabu, 13 Agustus 2022, Oleh kami ………………………….. Sebagai Ketua Majelis
Hakim, …………………………….. dan................................... masing – masing sebagai
Hakim Anggota I dan II pada Pengadilan Semu FH BDG, putusan yang mana diucapkan pada
hari itu juga dalam sidang yang terbuka untuk umum oleh Majelis Hakim, dan dibantu oleh
..................................... sebagai Panitera Pengganti Pengadilan Semu FH BDG, serta dihadiri
juga oleh....................... dan ……………… sebagai Jaksa Penuntut Umum
serta …………………………. dan …………………….. sebagai Penasihat Hukum
Terdakwa, pada Pengadilan Semu FH BDG.

HAKIM ANGGOTA HAKIM ANGGOTA

(………………………………) (………………………………)

HAKIM KETUA

(………………………………)

PANITERA PENGGANTI

(………………………………)
SURAT DAKWAAN
No. Reg. Perk : 378/pid.B/2022/PS. FH BDG
A. IDENTITAS TERDAKWA :
Nama : ………………………………
Tempat Tanggal Lahir : ………………………………
Umur : ………………………………
Jenis Kelamin : ………………………………
Kewarganegaraan : ………………………………
Agama : ………………………………
Tempat tinggal : ………………………………
Pendidikan : ………………………………
Pekerjaan : ………………………………

B. PENAHANAN :
- Penyidik : Sejak tanggal 3 Juni 2022 sampai
dengan tanggal 10 Juni 2022
- Diperpanjang Penuntut Umum : Tanggal 10 Juni 2022 sampai dengan
tanggal 13 Juni 2022
- Penuntut Umum : Tanggal 13 Juni 2022 sampai dengan
tanggal 27 Juni 2022
- Jenis Penahanan : RUTAN

C. DAKWAAN :
-------------- Bahwa terdakwa…………………., Pada hari Selasa tanggal 1 Juni 2022,
sekitar jam 11.00 WIB, atau setidak – tidaknya pada waktu lain dalam bulan Juni, atau setidak
– tidaknya pada waktu lain dalam Tahun 2022, bertempat di Perusahaan swasta (PT ALIM
RUGI) Kota Bandung atau setidak – tidaknya pada tempat lain yang masih termaksud dalam
daerah Hukum Pengadilan Negeri Bandung, Mengambil Barang Sesuatu, yang seluruhnya
atau sebagian kepunyaan orang lain, dengan maksud untuk dimiliki secara melawan
hukum,perbuatan sebagai mana terdakwa lakukan dengan cara sebagai berikut : ---------------
---------------------------------------------
- Bahwa berawal ketika saksi korban ………………… pergi ke toilet dan saksi
korban ………………………. meninggalkan tasnya diruang kerjanya tersebut, lalu
terdakwa ………………………. selaku pegawai di perusahaan PT ALIM RUGI melihat
ruangan kerja saksi korban ………………………. dalam keadaan tidak ada seorang pun,
selanjutnya terdakwa ………………………. masuk dan keluar membawa tas milik saksi
korban ………………………. dan keluar dari ruangan kerjanya. Dan terdakwa pergi
meninggalkan area kantor.
Dan sekembalinya saksi korban ………………………. dari toilet, saksi korban
……………………….terkejut melihat tas miliknya sudah tidak ada di ruangan kerjanya.
Kemudian terdakwa ………………………. pulang kerumahnya dan melihat isi dalam tas
tersebut yang berisi 1 (satu) Buah amplop coklat yang di dalamnya berisi sejumlah uang
Rp50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dan 2(dua) Buah HP Samsung dan Lenovo, milik
saksi korban ………………………., kemudian terdakwa ………………………. menyimpan
tas tersebut di lemarinya.
- Bahwa terdakwa ………………………. mengambil tas milik saksi korban
………………………. yang didalamnya berisi 1 (satu) Buah amplop coklat berisi sejumlah
uang Rp50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dan 2 (dua) Buah HP Samsung dan Lenovo,
milik saksi korban ………………………., tanpa sepengetahuan dan seizin dari saksi
korban ………………………. sehingga akibat perbuatan terdakwa saksi
korban ………………………. mengalami kerugian sebesar Rp53.500.000,- (lima puluh tiga
juta lima ratus ribu rupiah)
----------- Perbuatan terdakwa diatur dan diancam pidana sesuai dengan Pasal 362
KUHP ------------
Bandung, 13 Agustus 2022

JAKSA PENUNTUT UMUM I JAKSA PENUNTUT UMUM

(………………………………) (………………………………)

JAKSA PENUNTUT UMUM III

(………………………………)

Anda mungkin juga menyukai