Anda di halaman 1dari 14

NASKAH SIDANG PERADILAN PIDANA

Hakim Ketua :
Hakim Anggota 1 :
Hakim Anggota 2 :
Panitera :
Terdakwa :
Korban :
JPU 1 :
JPU 2 :
Saksi 1 :
Saksi 2 :
Penasehat hukum 1 :
Penasehat Hukum 2 :
Saksi 1 (PH) :
Saksi 2 (PH) :

: Pada hari ini (hari/tanggal/bulan/tahun), sidang perkara pidana No.Reg.Perkara:189 akan


dilaksanakan pada hari ini, majelis hakim memasuki ruang sidang, hadirin berdiri. (setelah
Panitera
hakim duduk), hadirin dipersilahkan duduk kembali (Panitera menyerahkan berita acara
kepada majelis hakim)
: Sidang perkara pidana Pengadilan Negeri Pekan Baru yang memeriksa dan mengadili
perkara pidana Nomor 189 Pid.b/2022/PN Pekan Baru, atas nama terdakwa
Hakim Ketua (………………………..) dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum, (ketuk palu 3 kali).
Penuntut umum apakah terdakwa sudah siap ?, kepada penuntut umum dipersilahkan
untuk menghadirkan terdakwa ke ruang sidang.
: Saudara terdakwa, dipersilahkan masuk dalam ruang persidangan (terdakwa dalam
JPU
keadaan bebas dan didampingi kuasa hukumnya)
: Baiklah saya akan menanyakan identitas saudara sebagaimana yang telah terdapat dalam
BAP :
Nama saudara
Tempat lahir/umur
Hakim Ketua Jenis kelamin
Kewarganegaraan
Alamat
Agama
pekerjaan
: Saudara terdakwa, apakah saudara dalam keadaan sehat, baik jasmani maupun rohani dan
Hakim Ketua
siap mengikuti persidangan hari ini?
: Ya, saya dalam keadaaan sehat jasmani maupun rohani dan saya siap mengikuti
Terdakwa
persidangan hari ini.
Hakim Ketua : Betul mereka penasehat hukum saudara ?
Terdakwa : Betul yang mulia hakim
: Saudara penasehat hukum, apakah saudara membawa surat kuasa dari terdakwa dan kartu
Hakim Ketua
advokasi saudara ?, jika ada mohon ditunjukkan !
Penasehat : Ya, majelis hakim yang terhormat, kami membawanya (PH menunjukkan surat kuasa dan
Hukum surat tugas pada majelis hakim / serta surat kuasa dan kartu advokatnya di tinggalkan di
meja hakim)
: (setelah hakim ketua menerima kedua surat tersebut, kemudian menunjukkan pada hakim
Hakim Ketua
1 dan 2, dan menunjukkan kepada penuntut umum untuk diperiksa)
Hakim Ketua : Baiklah, kepada jaksa penuntut umum, apakah sudah siap membacakan dakwaannya ?
JPU : Sudah siap majelis hakim yang terhormat
Hakim Ketua : Baiklah silahkan dibacakan saudara Jaksa Penuntut Umum
JPU : (Membacakan dakwaannya sambil berdiri)
: Baik saudara terdakwa, apakah saudara terdakwa mengerti dengan dakwaan yang
Hakim Ketua
dibacakan oleh Jaksa Penuntut Umum?
Terdakwa : Saya mengerti yang mulia hakim
Hakim Ketua : Apakah saudara akan mengajukan Eksepsi terhadap dakwaan Jaksa Penuntut Umum?
: Untuk Eksepsi saya serahkan sepenuhnya kepada Penasehat Hukum saya yang mulia
Terdakwa
hakim.
Hakim Ketua : Apakah Penasehat Hukum terdakwa akan mengajukan Eksepsi ?
Penasehat : Majelis Hakim yang terhormat, kami tidak mengajukan eksepsi, oleh karena terdakwa
Hukum sudah memahami dakwaan tersebut yang mulia hakim
: Baik, karena Penasehat Hukum tidak mengajukan Eksepsi maka sidang kita lanjutkan
Hakim Ketua dengan pemeriksaan pemeriksaan barang bukti dan saksi-saksi, kepada Jaksa Penuntut
Umum apakah telah siap dengan barang bukti dan saksi-saksi ?
: Baik Yang Mulia Hakim, kami akan mengajukan alat bukti dan saksi-saksi pada
JPU
persidangan kali ini
: Baik, selanjutnya ada berapa saksi yang akan dihadirkan di persidangan kali ini Jaksa
Hakim Ketua
Penuntut Umum ?
JPU : 2 orang saksi yang mulia hakim
Hakim Ketua : Silahkan dihadirkan saksi pertamanya
: Baik Yang Mulia Hakim, Panitera mohon hadirkan saksi atas nama
JPU
…………………….ke persidangan
: (memanggil saksi) saksi atas nama ………………………….dipersilahkan memasuki
Panitera
ruangan sidang.
Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penuntut Umum, saksi disini sebagai apa ?
JPU : Saksi disini merupakn saksi korban Yang Mulia
: Baiklah, saudara saksi, apakah saudara dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, dan siap ,
Hakim Ketua
memberikan keterangan dalam persidangan hari ini?
: Ya Yang Mulia, saya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan siap memberikan
Saksi Korban
keterangan dalam persidangan ini .
: Baiklah, pertam-tama saya akan menanyakan identitas saudara, sebagaimana terdapat
dalam BAP dan saya minta saudara menjawab dengan jelas.
Nama
Tgl Lahir
Jenis kelamin
Hakim Ketua
Umur
Agama
Alamat
Pekerjaan
Kebangsaan
: Baiklah, sebelum saudara memberikan keterangan di persidangan ini, menurut UU
Hakim Ketua saudara harus bersumpah dan berjanji terlebih dahulu, untuk itu apakah saudara bersedia
bersumpah atau berjanji?
Saksi Korban : Saya bersedia disumpah yang mulia Hakim
Hakim Ketua : Kepada petugas Rohaniawan agar mengambil tempat
Hakim 1 : (Silahkan berdiri) saudara ikuti kata-kata saya, “saya berjanji bahwa saya sebagai saksi
dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang benar dan tidak lain dari yang
sebenarnya”, (silahkan duduk kembali, kepada Rohaniawan silahkan kembali ketempat)
: Saudara saksi telah berjanji menurut agama yang saudara anut, umtuk itu kami berharap
saudara dapat memberikan keterangan yang benar, karena apabila terbukti saudara
Hakim Ketua memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat diancam dengan Pidana Penjara
selama-lamanya 7 tahun, sebagaimana diatur dalam Pasal 242 KUHP, apakah saudara
saksi mengerti ?
Saksi Korban : Saya mengerti Yang Mulia Hakim
Hakim Ketua : Saudara kenal dengan terdakwa ?
Saksi Korban : Tidak Yang Mulia Hakim
: Saudara saksi apakah mengetahui terkait perkara apa saudara diperiksa dalam persidangan
Hakim Ketua
ini?
: Saya mengetahuinya Yang Mulia Hakim, terkait Pencurian Sepada Motor yang terjadi
Saksi Korban
dirumah saya.
: Saudara saksi tahu dari mana bahwa telah hilang 1 unit sepeda motor scoopy BM 5461 NI
Hakim Ketua
?
: Saya mengetahuinya dan menyadarinya pada saat bangun tidur dini hari Yang Mulia
Saksi Korban
Hakim setelah saya mengecek parker didepan rumah saya
: Baiklah, coba jelaskan, saat saudara mengetahui hilangnya sepeda motor saudara, apakah
Hakim Ketua
ada benda lain yang hilang atau rusak ?
: Ada Yang Mulia Hakim, yaitu gembok garasi rumah saya rusak dan rantai untuk
Saksi Korban
menggembok garasi sudah hilang.
Hakim Ketua : Baik saudara Jaksa Penuntut Umum silahkan serahkan barang bukti ke Majelis Hakim
JPU : Baik Majelis Hakim yang terhormat (JPU maju membawa barang bukti ke meja hakim)
: apakah benar barang bukti ini adalah barang bagian dari sepeda motor milik saudara ?
Hakim Ketua
(sambil menunjukkan barang bukti ke korban berupa satu plat BM 5461 NI)
Saksi Korban : Iya benar Yang Mulia Hakim, barang tersebut plat sepeda motor Scoopy saya
Hakim Ketua : Baik saudara Jaksa Penutut Umum, silahkan untuk mengajuka pertanyaan !
: Baik terima kasih Yang Mulia, saudara saksi, apakah benar pada saat itu stang motor
JPU 1
saudara sudah terkunci?
Saksi Korban : Benar pak, saya selalu mengunci stang sepeda motor saya.
: Saudara saksi, apakah benar anda menemukan kunci gembok pagar rumah anda rusak dan
JPU 2
rantai untuk menggembok saat itu sudah hilang ?
: Iya, saat itu saya menemukan gembok pagar saya sudah rusak dan rantai untuk
Saksi Korban
menggembok pagar sudah tidak ada pada saat sepeda motor hilang.
JPU : Baik Majelis Hakim yang terhormat, pertanyaan dari kami cukup
: Kepada Penasehat Hukum terdakwa, apakah ada pertanyaan yang ingin ditanyakan kepada
Hakim Ketua
saksi ?
: Ada Yang Mulia Hakim, terima kasih kepada saudara saksi, ingin saya tanyakan, pada
Penasehat saat anda mendapati sepeda motor Scoopy anda tidak ada pada tempatnya anda juga
Hukum mendapati gembok anda terbuka apakah pada malam sebelumnya pintu gerbang anda
sudah benar-benar terkunci ?
: Benar pak, sebelum tidur saya selalu mengunci pintu gerbang untuk menghindari hal-hal
Saksi Korban
yang tidak diinginkan.
Penasehat : Saudara saksi saya tanyakan lagi, disaat penangkapan ditemukan Plat dengan Nomor
Hukum Polisi BM 5461 NI, apakah benar itu Plat motor anda yang hilang?
Saksi Korban : Benar pak, motor Scoopy dengan Nomor Polisi BM 5461 NI itu milik saya
Penasehat :
Apa benar gembok rusak dan rantai hilang anda sadari saat motor anda hilang ?
Hukum
: Benar pak, gembok gerbang rusak dan rantai hilang saya menyadarinya setelah menyadari
Saksi Korban
motor Scoopy saya telah hilang.
Penasehat Baik, pertanyaan dari kami untuk sementara cukup Mejelis Hakim
Hukum
Hakim Ketua : Baik, silahkan Hakim Anggota 1, pertanyaan untuk saudara saksi ?
: Terima kasih ketua, saudara saksi aoakah saudara sempat mencari keterangan atau
Hakim 1
informasi kepada kerabat atau tetangga saudara terkait hilangnya motor saudara ?
: Iya yang mulia, sempat bertanya kepada tetangga saya, namun tidak ada yang mengetahui
Saksi Korban
informasi terkait hilangnya motor saya.
Hakim 1 : Baik cukup
Hakim Ketua : Silahkan Hakim Anggota 2, apakah ada pertanyaan untuk saudara saksi ?
Hakim 2 : Tidak, saya rasa cukup Yang Mulia
Hakim Ketua : Jaksa Penuntut Umum, apakah ada yang ingin dipertanyakan lagi ?
JPU : Tidak ada Yang Mulia
Hakim Ketua : Baik, saudara Terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari saudara saksi ?
Terdakwa : Benar Yang Mulia
: Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan terima kasih dan apabila
kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami berharap saudara saksi tidak
Hakim Ketua
keberatan untuk hadir kembali di persidangan ini, silahkan saudara saksi dapat menuju
tempat yang telah disediakan dan jagan bercakap-cakap dengan saksi atau ahli lainnya.
Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penuntut Umum silahkan hadirkan saksi berikutnya.
: Baik Yang Mulia Hakim. Petugas mohon hadirkan saksi 2 atas nama
JPU
………………………..!
: (memanggil saksi) saksi atas nama …………………….dipersilahkan memasuki ruang
Panitera
sidang !
: Saudara saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan siap untuk memberikan
Hakim Ketua
keterangan dalam persidangan pada hari ini /
: Ya Yang Mulia Hakim, saya sehat jasmani dan rohani dan siap memberikan keterangan
Saksi 2
dalam persidangan ini
: Baiklah pertama-tama saya akan menanyakan identitas dari saudara dan saya minta
saudara menjawab dengan jelas
Nama
TTL
Jenis Kelamin
Hakim Ketua
Umur
Agama
Alamat
Pekerjaan
Kebangsaan
: Baiklah, sebelum memberikan keterangan di persidangan ini menurut UU, saudara harus
Hakim Ketua
disumpah atau berjanji, untuk itu saudara bersedia disumpah atau berjanji ?
Saksi 2 : Saya siap disumpah Yang Mulia Hakim
Hakim Ketua : Kepada Rohaniawan dopersilahkan untuk mengambil tempat
: (Silahkan Berdiri) saudara ikuti kata-kata saya, “saya bersumpah saya sebagai saksi dalam
Hakim 1 perkara ini, akan memberikan keterangan yang benar dan tidak lain dari yang sebenarnya”,
(silahkan duduk kembali, kepada Rohaniawan dipersilahkan kembali ketempat)
: Saudara saksi telah berjanji menurut agama yang saudara anut, umtuk itu kami berharap
saudara dapat memberikan keterangan yang benar, karena apabila terbukti saudara
Hakim Ketua memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat diancam dengan Pidana Penjara
selama-lamanya 7 tahun, sebagaimana diatur dalam Pasal 242 KUHP, apakah saudara
saksi mengerti ?
Saksi 2 : Ya Yang Mulia
Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah saudara kenal dengan terdakwa ?
Saksi 2 : Ya Yang Mulia Hakim
Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah saudara ada hubungan keluarga dengan terdakwa ?
Saksi 2 : Tidak Yang Muia Hakim
: Saudara saksi, mengertikah saudara mengapa dimintai keterangan sebagai saksi
Hakim Ketua
dipersidangan ini ?
: Mengerti Yang Mulia, terkait penangkapan yang saya lakukan pada tanggal 01 Oktober
Saksi 2
2022
Hakim Ketua : Baik, silahkan Penuntut Umum, apakah ada pertanyaan yang akan diajukan kepada saksi ?
: Ada yang Mulia Hakim, apakah benar anda yang melakukan penangkapan terhadap
JPU
saudara terdakwa ?
Saksi 2 : Benar pak, saya bersama rekan saya yang melakukan penangkapan terhadap terdakwa.
JPU : Kapan saudara melakukan penangkapan terhadap terdakwa ?
: Saya melakukan penangkapan dengan teman saya tepatnya pada hari rabu 01 Oktober
Saksi 2
2022
JPU : Dimana saudara melakukan penangkapan terhadap terdakwa?
Saksi 2 : Penangkapan dilakukan dikediaman terdakwa
: Apakah saat melakukan penangkapan terdakwa melakukan perlawanan atau mencoba
JPU
melarikan diri ?
Saksi 2 : Tidak, pada saat itu karena terdakwa sudah dikepung maka tidak dapat melarikan diri
JPU : Baik, cukup Yang Mulia Hakim
: Baik saudara Jaksa Penuntut Umum, selanjutnya saudara Penasehat Hukum Terdakwa
Hakim Ketua
apakah ada yang perlu ditanyakan ?
Penasehat : Ada Yang Mulia Hakim, baik saudara saksi, darimana anda mengetahui bahwa saudara
Hukum terdakwa yang melakukan pencurian ?
: Kami bersama rekan yang lain mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa dirumah
Saksi 2
tersebut banyak onderdil motor yang sudah dibongkar.
Penasehat :
Apakah ada barang bukti yang anda temukan di TKP?
Hukum
: Iya pak, kami menemukan nomor plat kendaraan dan 1 buah obeng yang digunkan
Saksi 2
terdakwa melakukan pencurian
Penasehat : Darimana anda tahu bahwa obeng tersebut merupakan barang bukti yang digunakan untuk
Hukum melakukan pencurian ?
: Saya bersama rekan saya mengetahuinya dari pengakuan terdakwa pada saat melakukan
Saksi 2
penangkapan
Penasehat :
Apakah benar saudara terdakwa telah mengaku yang melakukan pencurian tersebut ?
Hukum
Saksi 2 : Benar pak, pada saat penangkapan saudara terdakwa sudah mengakui perbuatannya
Penasehat :
Apa saja yang saudara terdakwa akui kepada saudara ?
Hukum
: Saudara terdakwa megakui sudah beberap kali melakukan pencurian sepeda motor salah
Saksi 2 satunya Scoopy BM 5461 NI dan alat yang digunakan untuk pencurian adalah satuah
obeng
Penasehat :
Baik Yang Mulia Hakim, pertanyaan dari kami cukup
Hukum
Hakim Ketua : Selanjutnya pada Hakim anggota 1, apakah ada pertanyaan ?
Hakim 1 : Tidak Yang Mulia
Hakim Ketua : Hakim Angota 2 apakah ada pertanyaan ?
: Terima kasih Yang Mulia, saudara saksi apakah saat melakukan penangkapan terdakwa
Hakim 2
hanya seorang diri di lokasi ?
Saksi 2 : Ya Yang Mulia, pada saat itu terdakwa seorang diri sedang istirahat
Hakim 2 : Baik cukup Yang Mulia
Hakim Ketua : Kepada Jaksa Penuntut Umum apakah ada yang ingin ditanyakan lagi kepada saksi ?
JPU : Tidak ada Yang Mulia
Hakim Ketua : Baik saudara saksi, apakah saudara saksi akan menambahkan keterangan yang saudara
ketahui lagi ?
Saksi 2 : Tidak yang mulia, sementara cukup keterangan dari saya
Hakim Ketua : Saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari saudara saksi ?
Terdakwa : Benar Yang Mulia Hakim
: Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan terima kasih dan apabila
kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami berharap saudara saksi tidak
Hakim Ketua
keberatan untuk hadir kembali di persidangan ini, silahkan saudara saksi dapat menuju
tempat yang telah disediakan dan jagan bercakap-cakap dengan saksi atau ahli lainnya.
Hakim Ketua : Saudara JPU silahkan hadirkan saksi ke 3 ke ruang persidangan !
: Baik Yang Mulia, petugas mohon hadirkan saksi 3 atas nama ………………..ke
JPU
persidangan !
Panitera : Saksi atas nama …………………….dipersilahkan memasuki ruang sidang !
: Saudara saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani, dan siap untuk memberikan
Hakim Ketua
keterangan dalam persidangan pada hari ini ?
: Ya Yang Mulia, saya sehata jasmani dan rohani, dan siap memebrikan keterangan dalam
Saksi 3
persidangan ini
: Baiklah pertama-tama saya akan menanyakan identitas dari saudara dan saya minta
saudara menjawab dengan jelas
Nama
TTL
Jenis Kelamin
Hakim Ketua
Umur
Agama
Alamat
Pekerjaan
Kebangsaan
: Baiklah, sebelum memberikan keterangan di persidangan ini menurut UU, saudara harus
Hakim Ketua
disumpah atau berjanji, untuk itu saudara bersedia disumpah atau berjanji ?
Saksi 3 : Saya siap disumpah Yang Mulia Hakim
Hakim Ketua : Kepada Rohaniawan dopersilahkan untuk mengambil tempat
: (Silahkan Berdiri) saudara ikuti kata-kata saya, “saya bersumpah saya sebagai saksi dalam
Hakim 1 perkara ini, akan memberikan keterangan yang benar dan tidak lain dari yang sebenarnya”,
(silahkan duduk kembali, kepada Rohaniawan dipersilahkan kembali ketempat)
: Saudara saksi telah berjanji menurut agama yang saudara anut, umtuk itu kami berharap
saudara dapat memberikan keterangan yang benar, karena apabila terbukti saudara
Hakim Ketua memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat diancam dengan Pidana Penjara
selama-lamanya 7 tahun, sebagaimana diatur dalam Pasal 242 KUHP, apakah saudara
saksi mengerti ?
Saksi 3 : Saya mengerti Yang Mulia
Hakim Ketua : Apakah saudara mengenal terdakwa
Saksi 3 : Ya Yang Mulia saya mengenal terdakwa
: Saudara saksi, menegrtkah saudara mengapa dimintai keterangan sebagai saksi
Hakim Ketua
dipersidangan ini ?
: Ya Yang Mulia, saya mengerti, sehubungan dengan telah terjadinya tindak pidana
Saksi 3
pencurian dan penyidikan yang saya lakukan terhadap terdakwa
Hakim Ketua : Baik, silahkan JPU untuk mengajukan pertanyaan !
: Baik terima kasih Yang Mulia, baik saudara saksi, apakah benar saudara yang melakukan
JPU
pemeriksaan terhadap terdakwa ?
Saksi 3 : Benar, saya yang melakukan pemeriksaan
JPU : Apakah dala proses pemeriksaan anda melakukan penekanan dan paksaan ?
: Tidak, kami tidak melakukan penekanan dan pemaksaan dalam peeriksaan, kami
Saksi 3
melakukan pemeriksaan sesuai dengan SOP yang berlaku
JPU : Yang Mulia, pertanyaan dari kami cukup
: Baik, Jaksa Penuntut Umum, selanjutnya Penasehat Hukum Terdakwa apakah ada yang
Hakim Ketua
perlu di pertanyakan ?
Penasehat :
Iya ada Yang Mulia
Hukum
Hakim Ketua : Silahkan Penasehat Hukum Terdakwa
Penasehat :
Baik saudara saksi, kapan anda melakukan pemeriksaan terhadap terdakwa ?
Hukum
Saksi 3 : Saya melakukan pemeriksaan terhadap terdakwa pada hari kamis 7 Oktober 2022
Penasehat : Apakah saat melakukan pemeriksaan terdakwa sudah memberikan keterangan yang
Hukum sebenarnya dan tidak melakukan intervensi ?
Saksi 3 : Iya, saudara terdakwa sudah memberikan keterangan dengan benar dan tanpa intervensi
Penasehat :
Apakah saat melakukan penyidikan terdakwa telah mengakui perbuatannya?
Hukum
Saksi 3 : Iya benar, dalam BAP sudah tercantum bahwa terdakwa telah mengakui perbuatannya
Penasehat :
Baik majelis Hakim, pertanyaan dari kami cukup
Hukum
Hakim Ketua : Baik, saudara Hakim Anggota 1, apakah ada yang perlu ditanyakan kepada saksi ?
Hakim Anggota 1 : Tidak Yang Mulia
Hakim Ketua : Saudara Hakim Anggota 2, apakah masih ada yang ingin dipertanyakan kepada saksi ?
Hakim Anggota 2 : Tidak ada yang mulia
Hakim Ketua : Kepada JPU apakah masih ada yang ingin dipertanyakan ?
JPU : Tidak ada lagi Yang Mulia Majelis Hakim
Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah saudara saksi ingin menambah keterangan saudara lagi ?
Saksi 3 : Cukup Yang Mulia
Hakim Ketua : Saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari saudara saksi ?
Terdakwa : Ya, Benar yang mulia Hakim
: Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan terima kasih dan apabila
kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami berharap saudara saksi tidak
Hakim Ketua
keberatan untuk hadir kembali di persidangan ini, silahkan saudara saksi dapat menuju
tempat yang telah disediakan dan jagan bercakap-cakap dengan saksi atau ahli lainnya.
Hakim Ketua : Saudara JPU apakah masih ada saksi yang ingin diajukan di persidangan ini lagi ?
JPU : Tidak ada Yang Mulia Majelis Hakim
: Selanjutnya kepada Penasehat Hukum Terdakwa apakah ada saksi yang dihadirkan untuk
Hakim Ketua
meringankan terdakwa ?
Penasehat :
Iya, kami akan menghadirkan 2 orang saksi Yang Mulia Hakim
Hukum
Hakim Ketua : Apakah saksi sudah siap ?
Penasehat :
Sudah yang mulia
Hukum
Hakim Ketua : Baik Silahkan Hadirkan saksi pertama kedalam ruang sidang !
Penasehat : Baik Yang Mulia Mohon izin untuk menghadirkan saksi atas nama…………………….ke
Hukum dalam ruang persidangan
: Petugas silahkan hadirkan saksi atas nama ………………………..ke dalam ruang
Hakim Ketua
persidangan
Panitera : Saksi atas nama …………………….dipersilahkan memasuki ruang sidang !
: Saudara saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani, dan siap untuk memberikan
Hakim Ketua
keterangan dalam persidangan pada hari ini ?
: Ya Yang Mulia, saya sehata jasmani dan rohani, dan siap memebrikan keterangan dalam
Saksi 1 (PH)
persidangan ini
Hakim Ketua : Baiklah pertama-tama saya akan menanyakan identitas dari saudara dan saya minta
saudara menjawab dengan jelas
Nama
TTL
Jenis Kelamin
Umur
Agama
Alamat
Pekerjaan
Kebangsaan
: Baiklah, sebelum memberikan keterangan di persidangan ini menurut UU, saudara harus
Hakim Ketua
disumpah atau berjanji, untuk itu saudara bersedia disumpah atau berjanji ?
Saksi 1 (PH) : Saya siap disumpah Yang Mulia Hakim
Hakim Ketua : Kepada Rohaniawan dopersilahkan untuk mengambil tempat
: (Silahkan Berdiri) saudara ikuti kata-kata saya, “saya bersumpah saya sebagai saksi dalam
Hakim 1 perkara ini, akan memberikan keterangan yang benar dan tidak lain dari yang sebenarnya”,
(silahkan duduk kembali, kepada Rohaniawan dipersilahkan kembali ketempat)
Saudara saksi telah berjanji menurut agama yang saudara anut, umtuk itu kami berharap
saudara dapat memberikan keterangan yang benar, karena apabila terbukti saudara
Hakim Ketua memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat diancam dengan Pidana Penjara
selama-lamanya 7 tahun, sebagaimana diatur dalam Pasal 242 KUHP, apakah saudara
saksi mengerti ?
Saksi 1 (PH) : Saya mengerti Yang Mulia
Hakim Ketua : Apakah saudara mengenal terdakwa ?
Saksi 1 (PH) : Ya Yang Mulia, saya mengenal terdakwa
Hakim Ketua : Apakah saudara memiliki hubungan darah dengan terdakwa ?
: Tidak Yang Mulia, saya hanya sebagai pedagang di komplek perumahan Jati Mandiri
Saksi 1 (PH)
yang kebetulan berdekatan dengan rumah terdakwa
Hakim Ketua : Baik, silahkan Penasehat Hukum untuk mengajukan pertanyaan
Penasehat : Terima kasih Yang Mulia, saudara saksi seberapa dekat hubungan saudara dengan
Hukum terdakwa ?
: Hubungan saya dengan terdakwa hanya tetangga dan sebatas pedagang dan pelanggan,
Saksi 1 (PH)
karena terdakwa sering berbelanja di warung saya
Penasehat :
Kemudian apakah saudara mengetahui kegiatan sehari-hari terdakwa ?
Hukum
: Untuk keseharian saya tidak mengetahui secara pasti, tapi yang saya ketahui terdakwa
Saksi 1 (PH) bekerja serabutan, terkadang ikut proyek pembangunan jalan, terkadang jadi kuli
bangunan.
Penasehat :
Apa yang saudara ketahui terkait dengan kondisi ekonomi terdakwa ?
Hukum
: Ya namanya kerja serabutan, tidak terus pegang uang, kalau di warung saya terdakwa
Saksi 1 (PH)
sering ngutang, tapi terdakwa rajin untuk melunasi hutang-hutangnya di warung
Penasehat :
Apakah saudara mengetahui terkait dengan pencurian yang dilakukan oleh terdakwa ?
Hukum
: Ya, saya baru mngetahuinya dan saya terkejut karena sepengetahuan saya saudara
Saksi 1 (PH) terdakwa ini rajin beribadah dan di kampong sangat baik orangnya dengan warga yang
lainnya.
Penasehat :
Baik cukup Yang Mulia
Hukum
Hakim Ketua : Baik, silahkan JPU untuk mengajukan pertanyaan !
: Saudara saksi apakah saudara pernah melihat terdakwa membawa onderdil motor di
JPU
kediamannya ?
Saksi 1 (PH) : Tidak, saya tidak pernah melihatnya.
JPU : Saudara saksi apakah terdakwa pernah melakukan tindakan pencurian di komplek anda ?
Saksi 1 (PH) : Kalau sepengetahuan saya di komplek tidak pernah ada masalah
JPU : Cukup Yang Mulia
: Baik, saudara Hakim Anggota 1 apakah ada yang perlu dipertanyakan kepad saudara saksi
Hakim Ketua
?
Hakim 1 : Tidak Yang Mulia
Hakim Ketua : Saudara Hakim Anggota 2 apakah ada yang perlu dipertanyakan kepada saksi ?
Hakim 2 : Tidak Yang Mulia
Hakim Ketua : Baik, saudara saksi apakah saudara ingin menambahkan keterangan lain ?
Saksi 1 (PH) : Cukup Yang Mulia
: Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan terima kasih dan apabila
kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami berharap saudara saksi tidak
Hakim Ketua
keberatan untuk hadir kembali di persidangan ini, silahkan saudara saksi dapat menuju
tempat yang telah disediakan dan jagan bercakap-cakap dengan saksi atau ahli lainnya.
Hakim Ketua : Saudara Penasehat Hukum silahkan hadirkan saksi lainnya !
Penasehat : Baik, Yang Mulia mohon izin untuk menghadirkan saksi atas nama ………………………
Hukum kedalam ruang persidangan
: Petugas silahkan hadirkan saksi atas nama ………………………..ke dalam ruang
Hakim Ketua
persidangan
Panitera : Saksi atas nama …………………….dipersilahkan memasuki ruang sidang !
: Saudara saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani, dan siap untuk memberikan
Hakim Ketua
keterangan dalam persidangan pada hari ini ?
: Ya Yang Mulia, saya sehata jasmani dan rohani, dan siap memebrikan keterangan dalam
Saksi 2 (PH)
persidangan ini
: Baiklah pertama-tama saya akan menanyakan identitas dari saudara dan saya minta
saudara menjawab dengan jelas
Nama
TTL
Jenis Kelamin
Hakim Ketua
Umur
Agama
Alamat
Pekerjaan
Kebangsaan
: Baiklah, sebelum memberikan keterangan di persidangan ini menurut UU, saudara harus
Hakim Ketua
disumpah atau berjanji, untuk itu saudara bersedia disumpah atau berjanji ?
Saksi 2 (PH) : Saya siap disumpah Yang Mulia Hakim
Hakim Ketua : Kepada Rohaniawan dopersilahkan untuk mengambil tempat
: (Silahkan Berdiri) saudara ikuti kata-kata saya, “saya bersumpah saya sebagai saksi dalam
Hakim 1 perkara ini, akan memberikan keterangan yang benar dan tidak lain dari yang sebenarnya”,
(silahkan duduk kembali, kepada Rohaniawan dipersilahkan kembali ketempat)
Saudara saksi telah berjanji menurut agama yang saudara anut, umtuk itu kami berharap
saudara dapat memberikan keterangan yang benar, karena apabila terbukti saudara
Hakim Ketua memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat diancam dengan Pidana Penjara
selama-lamanya 7 tahun, sebagaimana diatur dalam Pasal 242 KUHP, apakah saudara
saksi mengerti ?
Saksi 2 (PH) : Saya mengerti Yang Mulia
Hakim Ketua : Apakah saudara mengenal terdakwa ?
Saksi 2 (PH) : Ya Yang Mulia saya mengenal terdakwa
Hakim Ketua : Apakah saudara memiliki hubungan darah dengan terdakwa ?
Saksi 2 (PH) : Tidak Yang Mulia, saya hanya tetangga terdakwa
Hakim Ketua : Baik, silahkan Penasehat Hukum untuk mengajukan pertanyaan
Penasehat :
Saudara saksi apakah saudara mengetahui aktifitas sehari-hari terdakwa ?
Hukum
: Yang saya ketahui bahwa terdakwa ini tidak memiliki pekerjaan tetap dan kadang ikut
sebagai buruh proyek, dan terdakwa merupakan pekerja keras, karena saya lihat kalau
Saksi 2 (PH)
misalnya habis pulang dari proyek dia langsung mencari pekerjaan tambahan seperti
mencuci pakaian.
Penasehat : Selama dikediamannya apakah terdakwa pernah menunjukkan hal-hal yang mencurigakan
Hukum ?
Saksi 2 (PH) : Tidak, terdakwa ini orangnya terbuka dan ramah kepada orang lain
Penasehat : Lantas apakah saudara mengetahui terkait dengan onderdil motor yang berada di rumah
Hukum terdakwa ?
: Iya saya mengetahui dan sempat menanyakannya. Terdakwa bilang bahwa barang-barang
Saksi 2 (PH)
tersebut milik dia sendiri.
Penasehat :
Cukup Yang Mulia
Hukum
Hakim Ketua : Baik, silahkan kepad JPU untuk mengajukan pertanyaan kepada saksi
: Apakah terdakwa pernah melakukan tindakan yang tidak menyenangkan terhadap saudara
JPU
?
: Tidak pernah sama sekali, sesuai yang saya katakana tadi, terdakwa ini ramah sekali
Saksi 2 (PH)
orangnnya.
JPU : Cukup Yang Mulia
Hakim Ketua : Baik, saudara Hakim Anggota 1, apakah ada yang perlu dipertanyakan ?
Hakim 1 : Tidak Yang Mulia
Hakim Ketua : Saudara Hakim Anggota 2, apakah ada yang perlu dipertanyakan ?
Hakim 2 : Tidak yang Mulia
: Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan terima kasih dan apabila
kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami berharap saudara saksi tidak
Hakim Ketua
keberatan untuk hadir kembali di persidangan ini, silahkan saudara saksi dapat menuju
tempat yang telah disediakan dan jagan bercakap-cakap dengan saksi atau ahli lainnya.
: Saudara Penasehat Hukum, apakah ada saksi lain yang akan dihadirkan lagi ke dalam
Hakim Ketua
ruang persidangan ?
Penasehat :
Cukup Yang Mulia
Hukum
: (berembuk dengan Hakim Anggota 1 dan 2) dengan demikian, sidang hari ini kami tunda
selama 1 minggu, dan dilanjutkan pada (hari/tanggal/bulan/tahun/jam) dengan agenda
Hakim Ketua acara pemeriksaan terdakwa. Kepada JPU agara dapet menghadirkan kembali terdakwa
dan barang bukti pada persidangan yang akan dating. Maka dengan demikian sidang hari
ini dinyatakan ditunda dan ditutup (ketuk palu 3 kali)

SIDANG 2, (HARI,TANGGAL/BULAN /TAHUN) – PEMERIKSAAN KETERANGAN TERDAKWA

Pada hari ini (hari/tanggal/bulan/tahun), sidang lanjutan perkara pidana


No.Reg.Perkara:189 akan dilaksanakan pada hari ini, majelis hakim memasuki ruang
Panitera :
sidang, hadirin berdiri. (setelah hakim duduk), hadirin dipersilahkan duduk kembali
(Panitera menyerahkan berita acara kepada majelis hakim)
Sidang lanjutan perkara pidana Pengadilan Negeri Pekan Baru yang memeriksa dan
Hakim Ketua : mengadili perkara pidana Nomor 189 Pid.b/2022/PN Pekan Baru, atas nama terdakwa
(………………………..) dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum, (ketuk palu 3 kali).
Hakim Ketua : Sesuai berita acara sidang yang lalu, maka sidang pada hari ini adalah pemeriksaan
terdakwa, kepada terdakwa dipersilahkan mengambil tempat kembali di depan.
(setalah terdakwa duduk), baik saudara terdakwa, apakah saudara sehat jasmani dan
Hakim Ketua :
rohani, dan siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini ?
Ya, saya sehat jasmani dan rohani dan siap memberikan keterangan dalam persiadngan ini
Terdakwa :
Yang Mulia Hakim
Baiklah sebagaimana identitas saudara sudah jelas di BAP, maka kita lanjutkan saja
Hakim Ketua :
persidangan ini
Hakim Ketua : Saudara terdakwa, apakah saudara kenal dengan korban ?
Terdakwa : Kenal Yang Mulia Hakim
Saudara terdakwa, apa benar barang ini adalah bagian dari barang yang saudara curi ? (
Hakim Ketua :
sambil menunjukkan barang bukti berupa plat motor)
Terdakwa : Ya, benar yang mulia
Hakim Ketua : Baik, kepada Jaksa Penuntut Umum, apakah ada yang ingin dipertanyakan ?
JPU : Ada Yang Mulia, saudara terdakwa, apakah benar saudara yang melakukan pencurian ?
Terdakwa : Benar
JPU : Baik, apakah saudara sebelumnya saudara merencanakan pencurian tersebut ?
Sebelumnya saya tidak berencanakan melakukan pencurian tersebut, tapi karena saya
Terdakwa :
melihat kondisi rumah yang sepi, saya langsung berniat untuk melakukan pencurian.
JPU : Apakah saudara sebelumnya pernah melakukan pencurian sepeda motor ?
Terdakwa : Pernah, beberapa kali saya lupa
Saudara terdakwa, coba saudara jelaskan apakah ada orang lain yang ikut membantu
JPU :
saudara dalam melakukan pencurian tersebut !
Terdakwa : Tidak ada, saya sendiri
JPU : Saudara coba jelaskan kronologis saat saudara melakukan pencurian tersebut !
Sebenarnya tengah malam sekitar pukul 1 saya pergi jalan-jalan tanpa tujuan hanya
sekedar mencari angin, nah lewat di depan rumah korban saya melihat kondisi rumah yang
sepi dan gelap, sehingga menimbulkan pikiran untuk mengambil motor yang ada didalam
Terdakwa :
rumah, kemudian saya masuk dengan merusak gembok pagar rumah terlebih dahulu, lalu
mengeluarkan motor Scoopy dan setelah di luar pagar rumah saya membobolnya dengan
obeng agar bisa dikendarai
JPU : Kemudian anda apakan motor milik korban
Terdakwa : Saya berencana menjualnya
JPU : Baik cukup Yang Mulia
Hakim Ketua : Baik, apakah Penasehat Hukum ada pertanyaan yang ingin diajukan untuk terdakwa ?
Penasehat Ada Yang Mulia, saudara terdakwa saat anda dimintai keterangan apakah anda sudah
:
Hukum memberikan atau mengatakan semua keterangan dengan sejujur-jujurnya ?
terdakwa : Iya, saya sudah mengatakan semua dengan jujur dan terbuka
Penasehat
: Saudara terdakwa, apakah anda sudah mngakui semua perbuatan anda ?
Hukum
Iya, saya sudah mengakui melakukan pencurian itu dan meceritakan semua kronologinya
Terdakwa :
kepada petugas
Penasehat
: Saudara terdakwa, apakah saudara mengetahui akibat hukum dari tindakan saudara ?
Hukum
Terdakwa : Iya, saya mengetahuinya
Penasehat
: Apakah saudara terdakwa menyesal setelah melakukan pencurian itu ?
Hukum
Terdakwa : Iya, saya menyesal
Penasehat
: Baik, cukup Yang Mulia Hakim
Hukum
Hakim Ketua : Baik, kepada Hakim Anggota 1 apakah ada yang ingin dipertanyakan ?
Terima kasih yang mulia, saudara terdakwa bagaimana situasi runah korban saat saudara
Hakim 1 :
pergi membawa motor milik korban ?
Saat itu masih belum ada tanda-tanda bahwa ada orang yang terganggu atau terbangun
Terdakwa :
dengan tindak pencurian yang saya lakukan
Hakim 1 : Baik cukup Yang Mulia
Hakim Ketua : Baik, kepada Hakim Anggota 2 apakah ada yang ingin dipertanyakan ?
Hakim 2 : Cukup yang mulia
Hakim Ketua : Kepada JPU apakah masih ada yang ingin dipertanyakan kepada terdakwa ?
JPU : Cukup Yang Mulia
Baiklah, jika tidak ada pertanyaan lagi, kepada saudara Penuntut Umum, apakah sudah
Hakim Ketua :
siap untuk membacakan tututannya pada sidang hari ini ?
Kami belum memeprsiapkan tuntutannya, maka kami mohom Majelis Hakim yang
JPU : terhormat agar menunda sidang ini 1 minggu ke depan, agar kami dapat mempersiapkan
tuntutan kami Majelis Hakim.
Baik, apakah Penasehat Hukum terdakwa setuju dengan sidang ditunda 1 minggu kedepan
Hakim Ketua :
?
Penasehat
: Iya Yang Mulia, kami setuju sidang ditunda 1 minggu kedepan
Hukum
(berembuk dengan hakim anggota ), bsiklsh sidang hari ini (hari/tanggal/bulan/yahun),
kami rasa cukup dan kami tunda selama 1 minggu kedepan, yaitu pada
(hari/tanggal/bulan/tahun) dengan agenda pembacaan tuntutan penuntut umum, untuk itu
Hakim Ketua : kami beritahukan kepada saudara Penuntut Umum agar menyiapkan tuntutannya, serta
menghadirkan terdakwa pada persidanan yang akan dating dan kepada Penasehat Hukum
agar hadir kembali pada persidangan yang akan dating tanpa dipanggil kembali. Dengan
demikian, sidang pada hari ini kami nyatakan ditunda dan ditutup (ketuk pali 3 kali)

SIDANG 3 (HARI, TANGGAL/BULAN/TAHUN) – PEMBACAAN TUNTUTAN

Pada hari ini (hari/tanggal/bulan/tahun), sidang lanjutan perkara pidana


No.Reg.Perkara:189 akan dilaksanakan pada hari ini, majelis hakim memasuki ruang
Panitera :
sidang, hadirin berdiri. (setelah hakim duduk), hadirin dipersilahkan duduk kembali
(Panitera menyerahkan berita acara kepada majelis hakim)
Sidang lanjutan perkara pidana Pengadilan Negeri Pekan Baru yang memeriksa dan
Hakim Ketua : mengadili perkara pidana Nomor 189 Pid.b/2022/PN Pekan Baru, atas nama terdakwa
(………………………..) dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum, (ketuk palu 3 kali).
Sesuai berita acara sidang yang lalu, maka sidang pada hari ini adalah Pembacaan
Hakim Ketua :
Tuntutan, kepada terdakwa dipersilahkan mengambil tempat kembali di depan.
(setalah terdakwa duduk), apakah saudara Jaksa Penuntut Umum sudah siap membacakan
Hakim Ketua :
tuntutannya ?
JPU : Tuntutannya sudah siap Yang Mulia Majelis Hakim
Hakim Ketua Silahkan Jaksa Penuntut Umum untuk membacakannya
JPU : (Membacakan tuntutan pidana sambil berdiri)
Demikianlah tututan pidana yang telah dibacakan oleh Jaksa Penuntut Umum, kepada
Hakim Ketua :
Terdakwa, apakah saudara akan mengajukan pembelaan atas tuntutan pidana tersebut ?
Terdakwa : Saya serahkan sepenuhnya kepada Penasehat Hukum Yang Mulia
Bagaimana Penasehat Hukum Terdakwa, apakah akan mengajukan pembelaan atas
Hakim Ketua :
tuntutan tersebut ?
Penasehat Kami akan mengajukan pembelaan dan kami mohon majelis hakim memberikan waktu
:
Hukum untuk mempersiapkan pembelaan
Hakim Ketua : Bagaimana Jaksa Penuntut Umum, apakah saudara bersedia siang ini ditunda ?
JPU : Iya, Majlis Hakim, kami setuju sidang ini ditunda.
(berembuk), baiklah sidang ini ditunda dan dilanjutkan pada
Hakim Ketua :
(Hari/tanggal/bulan/tahun/jam) dengan agenda acara pembacaan pembelaan dari terdakwa
atau Penasehat Hukum kepada Jaksa Penuntut Umum, kami perintahkan untuk
menghadirkan kembali terdakwa dan kepada terdakwa atau Penasehat Hukum agar
mempersiapkan pembelaannya pada hari sidang yang sudah ditetapkan, sidang hari ini
dinyatakan ditunda dan ditutp (ketuk palu 3 kali)

SIDANG 4 (HARI/TANGGAL/TAHUN) – PEMBACAAN PEMBELAAN/PLEDOI TERDAKWA)

Pada hari ini (hari/tanggal/bulan/tahun), sidang lanjutan perkara pidana


No.Reg.Perkara:189 akan dilaksanakan pada hari ini, majelis hakim memasuki ruang
Panitera :
sidang, hadirin berdiri. (setelah hakim duduk), hadirin dipersilahkan duduk kembali
(Panitera menyerahkan berita acara kepada majelis hakim)
Sidang lanjutan perkara pidana Pengadilan Negeri Pekan Baru yang memeriksa dan
Hakim Ketua : mengadili perkara pidana Nomor 189 Pid.b/2022/PN Pekan Baru, atas nama terdakwa
(………………………..) dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum, (ketuk palu 3 kali).
Sesuai berita acara sidang yang lalu, maka sidang pada hari ini adalah Pembacaan
Hakim Ketua :
Pembelaan, kepada terdakwa dipersilahkan mengambil tempat kembali di depan.
(setalah terdakwa duduk), apakah saudara terdakwa atau Penasehat Hukum sudah siap
Hakim Ketua :
membacakan pembelaan atau Pledoinya ?
Penasehat :
Sudah siap Yang Mulia
Hukum
Hakim Ketua : Silahkan dibacakan
Penasehat :
(Membacakan sambil berdiri)
Hukum
Hakim Ketua : Baiklah demikian pembelaan dari Penasehat Hukum Terdakawa, kepada JPU apakah akan
mengajukan Replik atas pembelaan dari Penasehat Hukum ?
JPU : Baik terima kasih Majelis Hakim, kami tidak mengajukan Replik dan kami tetap pada
tuntutan kami Majelis Hakim
Hakim Ketua : Karena JPU tidak mengajukan Replik dengan demikian Penasehat Hukum Terdakwa tidak
mengajukan Duplik
Hakim Ketua : Baiklah sidang hari ini dinyatakan cukup dan selanjutnya memberikan kesempatan majelis
hakim bermusyawarah mengambil keputusan dan sidang ini ditunda 1 minggu kedepan
dengan (hari/tanggal/bulan/tahun) dengan agenda Pembacaan Putusan. Kepada Jaksa
Penuntut Umum, Penasehat Hukum dan Terdakwa diharapkan hadir dalam persidangan
tanpa dipanggil kembali, maka dengan demikian sidang hari ini ditunda dan di tutup
(ketuk palu 3 kali)

SIDANG 5 (HARI/TANGGAL/TAHUN) – PEMBACAAN PUTUSAN

Pada hari ini (hari/tanggal/bulan/tahun), sidang lanjutan perkara pidana


No.Reg.Perkara:189 akan dilaksanakan pada hari ini, majelis hakim memasuki ruang
Panitera :
sidang, hadirin berdiri. (setelah hakim duduk), hadirin dipersilahkan duduk kembali
(Panitera menyerahkan berita acara kepada majelis hakim)
Sidang lanjutan perkara pidana Pengadilan Negeri Pekan Baru yang memeriksa dan
Hakim Ketua : mengadili perkara pidana Nomor 189 Pid.b/2022/PN Pekan Baru, atas nama terdakwa
(………………………..) dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum, (ketuk palu 3 kali).
Sesuai berita acara sidang yang lalu, maka sidang pada hari ini adalah Pembacaan Putusan
Hakim Ketua :
Majelis Hakim, kepada terdakwa dipersilahkan mengambil tempat kembali di depan.
Hakim Ketua : Saudara terdakwa, diberitahukan bahwa acara persidangan pada hari ini adalah Pembacaan
Putusan Pengadilan, apakah saudara terdakwa sudah siap mendengar putusan pengadilan
pada hari ini ?
Terdakwa : Ya, sudah Siap Yang Mulia
Hakim Ketua : (Hakim Ketua membacakan putusan dan jika selesai membaca putusan Hakim Ketua
mengetuk Palu 1 kali)
Hakim Ketua : Baik demikian putusan majelis hakim, diberitahukan bahwa apabila keberatan dengan
keputusan ini, dapat mengajukan upaya banding selambat-lambatnya 14 hari sejak putusan
ini dibacakan
Hakim Ketua : Kepada terdakwa apakah saudara mengerti dengan putusan ini ?
terdakwa : Saya mengerti yang mulia
Hakim Ketua : Kepada saudara Penasehat Hukum diharap siap membantu apabila terdakwa akan
mengajukan bending ?
Penasehat :
Baik Yang Mulia
Hukum
Hakim Ketua : Baiklah, dengan demikian pemeriksaan perkara pidana peradilan semu FASIH dengan
No.Reg.Perkara:189 Pid.b/2022/PN Pekan Baru, atas nama terdakwa ……………………
dinyatakan selesai dan sidang ini kami nyatakan ditutup (ketuk palu 3 kali)

Anda mungkin juga menyukai