Panitera : Assalamualaikum wr wb. Salam Sejahtera bagi kita semua. Pada hari ini
Senin, tanggal 4 November tahun 2011, sidang perkara pidana nomor Register Perkara
733/PID.B/2011/PN.PLG atas nama terdakwa DIDI HARYADI akan dilaksanakan. Kepada
seluruh peserta sidang diharapkan untuk tidak melakukan hal-hal yang dapat mengganggu
jalannya persidangan. Selanjutnya, Majelis Hakim akan memasuki ruang sidang. Hadirin
dimohon untuk berdiri.
Hakim Ketua : Sidang Perkara Pidana Pengadilan Negeri Palembang yang memeriksa
dan mengadili perkara pidana Nomor 733/PID.B/2011/PN.PLG, atas nama terdakwa DIDI
HARYADI dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum.(hakim mengetuk palu 3x).
Panitera dimohonkan untuk menghadirkan terdakwa dan penasehat hukumnya dipersilakan
masuk ke ruang sidang.
Hakim Ketua : Baiklah saya akan membacakan identitas saudara sebagaimana yang
telah terdapat didalam BAP ;
Hakim Ketua : Saudara terdakwa, apakah identitas yang sudah dibacakan itu sudah
benar?
Terdakwa : Iya, sudah benar yang mulia.
Hakim Ketua : Saudara terdakwa, apakah saudara dalam keadaan sehat, baik jasmani
maupun rohani dan siap mengikuti persidangan hari ini?
Terdakwa : Ya, saya dalam keadaan sehat baik jasmani maupun rohani dan saya siap
mengikuti persidangan hari ini.
Hakim Ketua : Saudara Terdakwa, saudara oleh penuntut umum didakwa melakukan
tindak pidana pembunuhan dengan mutilasi dengan pemberatan Pasal 340 KUHP, apakah
saat ini saudara didampingi oleh penasehat hukum saudara?
Terdakwa : Benar yang mulia, saya didampingi oleh penasehat hukum saya.
Hakim Ketua : Penasehat hukum, apakah saudara mendapat kuasa dari terdakwa untuk
menjadi penasehat hukum terdakwa ?
PH Terdakwa : Benar yang mulia, saya adalah penasehat hukum terdakwa
Hakim Ketua : Sebelum itu, kepada saudara penasehat hukum, apakah saudara
membawa surat kuasa khusus beserta kartu Advokat saudara? Jika ada mohon ditunjukan.
PH Terdakwa : Ya, majelis hakim yang terhormat, saya membawanya.
(PH menunjukkan surat kuasa beserta kartu advokat dan meninggalkannya di meja hakim)
(PH Korban menyerahkan barang bukti video dan foto kejadian yang didapatkan kepada
hakim, hakim memeriksanya dan PH Korban kembali ke tempat)
Hakim Ketua : Saudara Penasehat Hukum Korban, apakah masih ada barang bukti yang
ingin diajukan di persidangan ini lagi?
PH Korban : Tidak ada yang mulia.
Hakim Ketua : Baik selanjutnya, kepada Penasehat Hukum Terdakwa. Apakah ada saksi
yang dihadirkan untuk meringankan terdakwa?
PH Terdakwa : Tidak ada yang mulia
Panitera : Baik, sidang dilanjutkan dengan pemeriksaan terdakwa.
Hakim Ketua : Baiklah, berdasarkan pasal 189 KUHP, saudara terdakwa dimintai untuk
menyampaikan keterangan. Apakah saudara siap?
Terdakwa : Siap Yang Mulia.
Hakim Ketua : Baiklah, saudara terdakwa, segala keterangan yang saudara berikan
dapat dipertimbangkan dalam keputusan terhadap dakwaan saudara. Apakah saudara
mengenal korban?
Terdakwa : Saya mengenali korban yang mulia
Hakim Ketua : Apa benar pada tanggal 15 Oktober 2011, saudara menghubungi korban
untuk melakukan pertemuan
Terdakwa : Benar yang mulia.
Hakim Ketua : Apakah saudara dengan sengaja menculik korban untuk melakukan
pembunuhan yang saudara lakukan?
Terdakwa : Benar yang mulia.
Hakim Ketua : Apakah benar saudara membawa dan menyekap korban menuju rumah
kediaman Anda?
Terdakwa : Benar yang mulia.
Hakim Ketua : Lalu, apa benar Saudara melakukan pembunuhan bersama rekan-rekan
lain?
Terdakwa : Tidak yang mulia. Saya melakukannya sendiri.
Hakim Ketua : Baik, cukup dari saya. Silahkan kepada jaksa penuntut umum untuk
melanjutkan.
JPU : Baik, yang mulia. Saudara terdakwa, dapatkah saudara menjelaskan
secara kronologis bagaimana saat saudara melakukan penculikan tersebut.
Terdakwa : (Terdakwa menceritakan secara kronologis)
JPU : Sekian, pertanyaan dari saya, yang mulia.
Hakim Ketua : Saudara penasehat hukum, apakah ada pertanyaan yang ingin ditanyakan
kepada terdakwa ?
PH Korban : Ada, yang mulia.
Hakim Ketua : Silahkan untuk mengajukan pertanyaan kepada terdakwa
PH Korban : Baik, yang mulia. Apakah saudara memiliki kriteria untuk korban
saudara?
Terdakwa : Tidak, saya melakukannya secara acak
PH Korban : Apakah saudara yakin saudara tidak melakukan aksi Anda bersama
rekan lain? Bagaimana saudara dapat menculik dan membunuh korban seorang diri? Menurut
informasi yang saya dapatkan, saudara sampai ke lokasi TKP dengan menggunakan
kendaraan yang bukan milik pribadi. Jadi apakah mungkin saudara melakukan tindak pidana
ini seorang diri? Apakah benar saudara melakukan aksi ini hanya karena pencemaran nama
baik yang dilakukan oleh korban? Atau ada alasan lain?
PH Terdakwa : (memotong pertanyaan) Yang mulia, pertanyaan saudara penasehat
hukum menjerat. Mohon untuk tidak dilanjutkan.
Hakim Ketua : Baiklah.
PH Korban : Sekian, pertanyaan saya yang mulia.
Hakim Ketua : Baiklah, saudara jaksa penuntut umum, apakah saksi sudah siap?
JPU : Saksi sudah siap yang mulia.
Panitera : Kepada saudara terdakwa dimohon kembali ke tempat dan kepada saksi,
saudari Arya dipersilakan untuk memasuki ruang sidang.
Hakim Ketua : Apakah ada yang keberatan terhadap kesaksian saudara Arya?
(Seisi ruangan diam, tidak ada yang mengajukan keberatan)
Hakim Ketua : Baiklah kesaksian saudara Arya selesai dan dianggap cukup. Terima
kasih saudara Alya.
Panitera : Kepada saudara Arya diharapkan kembali ke tempat.
(Saksi kembali ke tempat)
Panitera : Selanjutnya, saudara keluarga korban dipersilahkan memasuki ruangan
dan memberikan penjelasan.
(keluarga korban memasuki ruangan)
Panitera : Sidang kasus hari ini, Senin 4 November tahun 2011 di Pengadilan
Negeri Palembang berakhir dengan hasil terdakwa DIDI HARYADI dijatuhi hukuman
penjara seumur hidup. Majelis Hakim meninggalkan ruang sidang. Hadirin dimohon berdiri.
(hadirin berdiri)