Anda di halaman 1dari 12

SKENARIO PRAKTEK PERADILAN PERKARA PIDANA PENCURIAN

A. Skenario Praktek Peradilan Semu Fakultas Hukum Perkara Pidana.

Sidang I Rabu, 13 April 2012 (Pembacaan Dakwaan Terdakwa)

Petugas Ruang Sidang : Majelis Hakim memasuki ruang sidang, hadirin dimohon berdiri.
(setelahhakim duduk), hadirin dipersilahkan duduk kembali panitera menyerahkan berita acara
kepada majelis hakim).

Hakim Ketua : Sidang Peradilan Semu F.H. UNIYAP yang memeriksa dan mengadili perkara pidana
Pasal 340 KUHP, atas nama Terdakwa Rayhan kaesa diandra dinyatakan dibuka dan terbuka untuk
umum, (Ketuk palu 3 kali). Penuntut Umum apakah Terdakwa sudah siap kepada penuntut umum
dipersilahkan untuk menghadirkan terdakwa ke ruang sidang.

JPU : Saudara terdakwa, dipersilahkan masuk dalam ruang persidangan (terdakwa dalam keadaan
bebas dan didampingi kuasa hukumnya)

Hakim Ketua : Baiklah Saya Akan Menanyakan Identitas Saudara sebagaimana yang telah terdapat
didalam BAP

Nama Saudara : Rayhan kaesa diandra

Tempat Lahir/Umur : PONOROGO 7 NOVEMBER 2008

Jenis Kelamin : Laki – Laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : JLN Niken gandini

Agama : Islam

Pekerjaan : Pengangguran

Hakim Ketua : (Hakim Anggota I menyerahkan KTP kepada panitera pengganti) Saudara terdakwa,
apakah saudara dalam keadaan sehat, baik jasmani maupun rohani dan siap mengikuti
persidangan hari ini?

Terdakwa : Ya, saya dalam keadaan sehat baik jasmani maupun rohani dan saya siap mengikuti
persidangan hari ini.

Hakim Ketua : Saudara Terdakwa, saudara oleh penunutut umum di dakwa melakukan tindak
pidana pembunuhan pasal 340 KUHP, apakah saat ini saudara di dampingi oleh penasehat hukum
saudara?

Terdakwa : Ya, saat ini saya didampingi oleh penasehat hukum saya yaitu anggun febrianti

Hakim Ketua : Betul mereka penasehat hukum saudara ?

Terdakwa : Betuk bu hakim

Hakim Ketua : Saudara penasehat hukum, apakah saudara membawa surat


kuasa khusus dari terdakwa dan kartu Advokat saudara? Jika ada mohon ditunjukkan.

PH Terdakwa : Ya, Majelis Hakim yang terhormat, kami membawahnya (PH menunjukkan surat
kuasa dan surat tugas pada Majelis Hakim / serta surat kuasa dan kartu Advokatnya di tinggalkan
di meja Hakim)

Hakim Ketua : (Setelah hakim ketua menerima kedua surat tersebut,kemudian menunjukkkan pada
Hakim 1 dan 2)

Hakim Ketua : Baiklah, kepada saudara Jaksa penuntut umum, apakah sudah siap membacakan
dakwaannya?

JPU : Sudah siap Majelis Hakim yang terhormat.

Hakim Ketua : Baiklah silakan dibacakan saudara Jaksa Penuntut Umum.

JPU :(membacakan dakwaannya sambil berdiri)

Hakim Ketua : Baik saudara terdakwa, Apakah saudara terdakwa mengerti dengan dakwaan yang
dibacakan oleh Jaksa penuntut umum?

Terdakwa : Saya mengerti bu hakim.

Hakim Ketua : Apakah saudara akan mengajukan eksepsi terhadap dakwaan

Jaksa penuntut umum?

Terdakwa : Untuk eksepsi saya serahkan sepenuhnya kepada Penasehat

Hukum saya bu Hakim.

Hakim Ketua : Apakah Penasehat Hukum terdakwa akan mengajukan eksepsi?

PH. Terdakwa : Majelis Hakim yang terhormat, kami tidak mengajukan eksepsi, oleh karena
terdakwa sudah memahami dakwaan tersebut bu hakim.

Hakim Ketua : Baik, karena Penasehat Hukum tidak mengajukan eksepsi maka sidang kita
lanjutkan dengan pemeriksaan alat bukti dan saksi – saksi kepada jaksa penuntut umum.apakah
telah siap dengan alat bukti dan saksi – saksinya ?

JPU : Majelis Hakim yang terhormat, kami akan mengajukan alat bukti dan saksi-saks..

Hakim Ketua :Baiklah,sidang hari ini pada hari Selasa, tanggal 7 maret 2023, dengan agenda Acara
pemeriksaan alat bukti dan saksi-saksi kepada Jaksa penuntut umum agar menghadapkan
kembali terdakwa dan menghadirkan alat bukti dan saksi-saksi pada persidangan berikut. Dengan
demikian maka sidang dinyatakan dibuka (Ketua mengetuk palu 3 kali) Sidang II Rabu, 20 April 201
2 (Pemeriksaan Alat Bukti dan Keterangan Saksi – Saksi)

Hakim Ketua : Sidang Peradilan Ponorogo yang memeriksa dan mengadili perkara pidana Pasal
340 KUHP atas nama terdakwa Rayhan kaesa diandra dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum
(ketuk palu 3 kali)
Hakim Ketua : Sesuai berita acara sidang yang lalu, maka sidang hari ini adalah pemeriksaan alat
bukti dan saksi – saksi, saudara JPU, apakah alat bukti dan saksi – saksi sudah siap dihadirkan di
persidangan ini?

JPU : Sudah siap bu hakim.

Hakim Ketua : Saudara Terdakwa dipersilahkan mengambil tempat disamping penasehat


hukumnya (Terdakwa pindah duduk)

Hakim Ketua : Sidang Peradilan Semu F.H. UNIYAP yang memeriksa dan mengadili perkara pidana
Nomor 378/Pid.B/2012/P. SEMU F.H. UNIYAP, atas nama terdakwa DENI S PARINGGA dinyatakan
dibuka dan terbuka untuk umum (ketuk palu 3kali)

Hakim Ketua : Sesuai berita acara sidang yang lalu, maka sidang hari ini adalah pemeriksaan alat
bukti dan saksi – saksi, saudara JPU, apakah alat bukti dan saksi –saksi sudah siap dihadirkan di
persidangan ini?

JPU : Sudah siap bu hakim.

Hakim Ketua : Saudara Terdakwa dipersilahkan mengambil tempat disamping penasehat


hukumnya (Terdakwa pindah duduk)

Hakim Ketua : Baik selanjutnya ada berapa orang saksi yang akan dihadirkan di persidangan ini
Jaksa Penuntut Umum?

JPU : 1 orang saksi bu Hakim

Hakim Ketua : Silahkan dihadirkan saksinya

JPU : Saksi atas nama Melvina dwi natania dan faridha aprilia. yang dimana saksi merupakan saksi
korban bu hakim

Petugas Sidang : (Memanggil Saksi) Saksi atas nama melvina dwi natania dan faridha aprilia
dipersilahkan memasuki ruang sidang.

Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penuntut Umum Saksi di sini sebagai apa?

JPU : Saksi di sini, merupakan Saksi Korban bu Hakim

Hakim Ketua : Baiklah, Saudara Saksi, apakah saudari dalam keadaan sehat jasmani dan rohani
dan siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan hari ini ?

Saksi Korban : Ya, saya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan siap memberikan keterangan
dalam persidangan ini bu hakim

Hakim Ketua : Baiklah, pertama-tama saya akan menanyakan identitas Saudara, sebagaimana
terdapat didalam BAP dan saya minta saudari menjawabnya dengan jelas.

Nama:

Tempat/Tanggal Lahir :

Jenis Kelamin :

Umu r:

A g a m a : ISLAM
Al a mat :

Pekerjaan : Pegawai di perusahaan,Swasta

Kebangsaan : INDONESIA

Hakim Ketua : (Hakim Anggota I menyerahkan KTP kepada Panitera pengganti) Baiklah sebelum
saudari memberikan keterangan di persidangan ini, menurut Undang-Undang saudari harus
bersumpah atau berjanji terlebih dahulu untuk itu saudara bersedia disumpah atau berjanji ?

Saksi Korban : Saya berjanji bu hakim

Hakim Ketua : Kepada Petugas Rohaniawan agar mengambil tempat.

Hakim :(Silakan berdiri) Saudari ikut kata-kata saya, saya berjanji bahwa saya sebagai saksi dalam
perkara ini, akan memberikan keterangan yang benar dan tidak lain dari yang sebenarnya (silahkan
duduk, kepada Rohaniawan silahkan kembali ketempat)

Hakim Ketua : Saudari Saksi telah berjanji menurut Agama yang saudari anut, untuk itu kami
berharap saudari dapat memberikan keterangan yang benar, karena apabila terbukti saudari
memberikan keterangan palsu, maka saudari dapat diancam dengan pidana Hukuman mati,
sebagaimana diatur dalam pasal 340 KUHP, Apakah saudari saksi mengerti?

Saksi Korban : Saya mengerti Babu hakim

Hakim Ketua : Saudara kenal dengan Terdakwa ?

Saksi Korban : Tidak yang mulia

Hakim Ketua : Saudari saksi apakah saudari ada hubungan keluarga dengan Terdakwa

Saksi Korban : Tidak bu hakim

Hakim Ketua : Saudara Saksi tahu dari mana bahwa telah terjadi pembunuhan di kebun pisang

Saksi Korban : Saya mengetahuinya setelah saya ingin panen di kebun pisang dan mencium bau
busuk yang ditimbun oleh dedaunan

Hakim Ketua : Bagaimana reaksi saudara setelah mengetahui peristiwa tersebut?

Saksi Korban : Saya bingung dan kaget

Hakim Ketua : Baik Coba sudara jelaskan, pada saat saudari ingin panen apakah ada barang atau
benda lain yang berubah posisi pada saat itu?

Saksi Korban : Tidak ada yang berubah yang mulia, hanya ada bekas pisau yang berlumuran darah

Hakim Ketua : Baik saudara JPU silahkan serahkan barang buktinya.

(memberikan bukti berupa kunci salinan untuk membawa kabur motor dan beberapa foto cctv)

JPU: apakah ada barang lain yang diambil oleh saudara terdakwa?

Korban: tidak ada.


Hakim Ketua : Sesuai Berita Acara sidang juga beragenda pemeriksaan Terdakwa

Hakim Ketua : (Baik kepada Saudara terdakwa silahkan kembali

mengambil tempat duduk saudara di depan) Baik, Saudara Terdakwa, apakah saudara

sehat jasmani dan rohani dan siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan pada

hari ini?

Terdakwa : Ya, saya sehat jasmani dan rohani, dan siap memberikan

keterangan dalam persidangan ini bu hakim.

Hakim Ketua : Baiklah sebagaimana identitas saudara sudah jelas di

dalam BAP. Maka kita lanjutkan saja persidangan ini.

Hakim Ketua : Saudara Terdakwa, apakah saudara kenal dengan korban ?

Terdakwa : Kenal bu hakim, korban adalah teman main saya

Hakim.

Hakim Ketua : Saudara terdakwa, apa benar barang ini adalah barang

yang saudara pakai untuk membunuh korban? (sambil menunjukkan barang bukti kepada
terdakwa)

Berupa :
Pisau/ golok

Terdakwa : Ya, benar bu hakim (sambil menganggukan kepala)

Hakim Ketua : Apakah sebelumnya saudara telah mempunyai rencana

untuk melakukan pembunuhan tersebut

Iya yang mulia, karena saya tergiur untuk menjadi kaya dengan menjual organya

Hakim Ketua : Apakah selain penyebab itu masih ada

Terdakwa : Iya bu hakim, pada saat itu, saya terpaksa

melakukannya karena ibu saya sedang sakit keras, dan membutuhkan biaya perawatan.

Hakim Ketua : Coba saudara jelaskan bagaimana situasi ditempat

kejadian pada saat saudara melakukan pembunuhan

Terdakwa : Pada saat itu, situasi ditempat kejadian belum terlalu

ramai karena belum ada yang ingin panen di kebun tersebut

Hakim Ketua : Pada saat melakukan pembunuhan, apakah ada orang lain

yang mengetahuinya ?

Terdakwa : tidak yang mulia

Hakim Ketua :(Baik Hakim Anggota I silahkan mengajukan

pertanyaan).
Hakim Anggota I :(Terima kasih buKetua), Saudara terdakwa, Coba

saudara jelaskan dengan cara bagaimana saudara melakukan pencurian ?

Hakim Anggota I : Baik, apakah selain saudara, masih ada orang lain yang

membantu saudara saat melakukan pembunuhan tersebut ?

Terdakwa : Tidak ada, hanya saya saja, bu hakim.

Hakim Anggota I :(Baik Ketua pertanyaan dari saya cukup).

Hakim Ketua : Silahkan Hakim Anggota II masih ada yang perlu

ditanyakan.

Hakim Anggota II :(Iya ada buKetua) saudara Terdakwa coba saudara

jelaskan barang-barang apa saja yang saudara pakai untuk membunuh korban?

Terdakwa: pisau dengan golok yang mulia

Hakim Anggota II :(buKetua, pertanyaan dari saya cukup).

Hakim Ketua :(Baik terima kasih Hakim Anggota II) kepada Jaksa

Penuntut Umum, apakah ada yang ingin ditanyakan ?

JPU :(Ada bu hakim), Saudara Terdakwa, coba saudara


JPU : Apakah saudara terdakwa sebelumnya mempunyai

permasalahan dengan korban?

Terdakwa : Tidak bu, antara saya dengan korban sama sekali tidak

mempunyai permasalahan sebelumnya.

JPU : Saudara terdakwa, coba saudara jelaskan apakah ada

orang lain yang ikut membantu saudara dalam melakukan pembunuhan tersebut?

Terdakwa : Tidak ada bu, melainkan hanya saya sendiri yang

melakukan pembunuhan tersebut.

JPU : Baik, bu hakim pertanyakan dari kami cukup.

Hakim Ketua : Apakah saudara Penasehat Hukum, apakah ada

pertanyaan yang ingin diajukan untuk Terdakwa ?

PH Terdakwa :(Ada bu hakim) terima kasih. Saudara Terdakwa

apakah sebelumnya saudara pernah terlibat dalam perkara Pidana dan apakah saudara pernah

dihukum?

Terdakwa : Tidak pernah bu.


PH Terdakwa : Saudara terdakwa, apa maksud atau alasan saudara

melakukan pembunuhan itu? Kenapa sampai saudara melakukan hal tersebut?

Terdakwa : Iya bu, saya melakukan pembunuhan itu karena saya terobsesi ingin menjadi kaya

dengan spontan teman saya ingin pergi ke kebun pisang, dan itu saya terpaksa lakukan

karena saya ingin kaya

PH Terdakwa : Berarti saudara melakukan pembunuhan itu, karena saudara ingin kaya?

Terdakwa : Iya bu, benar.

PH Terdakwa : Apakah saudara Terdakwa menyesal setelah melakukan

pencurian itu?

Terdakwa : Iya bu, saya menyesal.

PH Terdakwa : Dan apakah saudara berjanji tidak akan mengulangi

perbuatan serupa lagi?

Terdakwa : Iya bu, saya berjanji tidak akan mengulanginya lagi.

PH Terdakwa : Baik, buMajelis Hakim pertanyaan dari kami cukup.

Hakim Ketua : Kepada JPU apakah ada yang ingin di tanyakan lagi

kepada Saksi?
JPU : Tidak ada lagi bu hakim

Hakim Ketua : Saudara Terdakwa, diberitahukan bahwa acara persidangan pada

hari ini adalah pembacaan putusan pengadilan.

Hakim Ketua : Apakah Saudara Terdakwa sudah siap mendengar putusan sidang

hari ini?

Terdakwa : Ya, sudah siap bu hakim.

Halaman 50Mengingat akan ketentuan Pasal 340 KUHPidana, UndangundangNomor 8 Tahun 1981
dan Peraturan PerUndangUndangan yang beerkaitandengan perkara ini:MENGADILITI:Menyatakan
terdakwa RAYHAN KAESA telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukantindak
pidana secara tanpa hak dan melawan hukum PEMBUNUHANBERENCANA:menjatuhkan pidana
kepada terdakwa RAYHAN KAESA DIAMDRA oleh karena itu dengan PIDANA MATI;Memerintahkan
Terdakwa tetap

(Ketua Majelis membacakan putusan sebagaimana terlampir, dan apabila selesai

membaca putusan Majelis Hakim mengetuk Palu 1 kali)

Hakim Ketua : Baik demikian putusan Majelis Hakim, Diberitahukan kepada

JPU dan PH.Terdakwa apabila keberatan dengan keputusan ini, dapat mengajukan upaya

Banding selambat-lambatnya 14 hari sejak putusan ini di bacakan.

Hakim Ketua : Kepada Terdakwa apakah saudara mengerti dengan putusan ini?

Terdakwa : Saya mengerti bu hakim.

Hakim Ketua : Apakah saudara terdakwa akan mengajukan banding?


Terdakwa : Saya serahkan sepenuhnya kepada Penasehat Hukum

saya bu hakim.

Hakim Ketua : Kepada PH.Terdakwa apakah akan mengajukan

banding?

PH. Terdakwa : Majelis Hakim yang terhormat kami minta waktu sebentar untuk

bicara dengan Terdakwa.

Hakim Ketua : Baiklah silahkan

PH Terdakwa : (Setelah berbicara dengan Terdakwa) baik Majelis Hakim

kami akan mengajukan banding.

Hakim Ketua : Baiklah, dengan demikian pemeriksaan perkara pidana Pasal 340 KUHP, dengan
Terdakwa RAYHAN KAESA DIANDRA

nyatakan selesai dan sidang ini kami nyatakan di tutup (ketuk palu 3 kali)

Anda mungkin juga menyukai