Anda di halaman 1dari 19

SKENARIO SIDANG I PRAKTEK PERADILAN PIDANA AGENDA PEMBACAAN

SURAT DAKWAAN
SIDANG 1 PEMBACAAN DAKWAAN TERHADAP TERDAKWA
Panitera:
Pada hari ini selasa tanggal 21 Februari 2023, Sidang Perkara Pidana Nomor
465/Pid.B/2023/Pn.Jkt dengan Terdakwa ADAM siap dimulai. Majelis Hakim akan
memasuki ruang sidang, hadirin dimohon berdiri !! (Majelis Hakim masuk ruang sidang dan
duduk di Kursi Majelis Hakim)... Hadirin dipersilahkan duduk kembali !!!
Hakim Ketua :
Apakah saudara jaksa penuntut umum sudah siap mengikuti  persidangan ?
JPU 1:
Siap.
Hakim Ketua:
Apakah saudari penasehat hukum sudah siap mengikuti  persidangan ?
PH 1:
Siap.
Hakim Ketua:
PADA HARI INI, SELASA 21 FEBRUARI 2023, SIDANG PENGADILAN NEGERI
JAKARTA YANG MEMERIKSA DAN MENGADILI PERKARA PIDANA TINGKAT
PERTAMA Nomor 465/Pid.B/2023/Pn.Jkt DENGAN TERDAKWA ADAM, SAYA
NYATAKAN DIBUKA DAN TERBUKA UNTUK UMUM (Ketuk Palu 3x)
Hakim Ketua:
Kepada Saudara Jaksa Penuntut Umum harap menghadirkan Terdakwa di ruang sidang.
JPU 1:
Baik.. Majelis Hakim.. Kepada Terdakwa ADAM dipersilahkan memasuki ruang sidang.
(Terdakwa memasuki ruang sidang sambil memberi hormat kepada Majelis Hakim dengan
menganggukkan kepala).
Hakim Ketua :
(mempersilahkan Terdakwa duduk). Apakah Saudara bisa berbahasa Indonesia dengan
baiK?
Terdakwa :
Bisa, Pak Hakim.
Hakim Ketua :
Apakah Saudara dalam keadaan sehat jasmani dan rohani ?
Terdakwa :
Sehat, Pak Hakim.
Hakim Ketua :
Kepada Penasehat hukum, Apakah saudari bena rPenasehat Hukum dari Terdakwa ?
PH 1 DAN 2 :
Iya, Yang Mulia.
Hakim Ketua :
Silahkan perlihatkan Surat Kuasa dan Surat Ijin Praktek Saudara ?
PH 1 DAN 2:
Baik, Yang Mulia. (Maju menyerahkan surat kuasa dan surat ijin praktek).
Hakim Ketua :
Saudara Jaksa Penuntut Umum, apakah Saudara ingin memeriksa Surat Kuasa dan Surat
Ijin Praktek dari Penasehat hukum Terdakwa ?
JPU 1:
Iya, Majelis Hakim. (Maju melihat keaslian Surat Kuasa dan surat Ijin Praktek kuasa hukum
Terdakwa).
Hakim Ketua :
Sebelumnya saya akan menanyakan identitas Saudara. Bisakah Saudara memperlihatkan
Kartu Identitas Saudara ?
Terdakwa :
Bisa, Pak Hakim. (Maju menyerahkan kartu identitas).
Hakim Ketua :
Nama saudara ?
Terdakwa :
ADAM
Hakim Ketua :
Tempat lahir ?
Terdakwa :
JAKARTA
Hakim Ketua :
Tanggal lahir ?
Terdakwa :
28 JUNI 1999
Hakim Ketua :
Kebangsaan ?
Terdakwa :
Indonesia
Hakim Ketua :
Tempat tinggal ?
Terdakwa :
Jalan Gunung Sahari 11 Kecil Nomor 22,RT 3 RW 3, Jakarta Pusat
Hakim Ketua :
Agama ?
Terdakwa :
Islam
Hakim Ketua :
Pekerjaan ?
Terdakwa :
Karyawam swasta
Hakim Ketua :
Pendidikan ?
Terdakwa :
SMA.
Hakim Ketua :
Apakah saudara siap mengikuti persidangan ?
Terdakwa :
siap, Pak hakim
Hakim Ketua :
Baiklah, sidang akan dilanjutkan dengan agenda  pembacaan Surat Dakwaan oleh Jaksa
Penuntut Umum. Apakah saudari Penasehat Hukum sudah menerima salinan surat
dakwaan ?
PH 2:
Sudah, Yang Mulia.
Hakim Ketua :
Silahkan Jaksa Penuntut Umum untuk membacakan surat dakwaannya.
JPU 2:
(membacakan surat dakwaan).Bahwa terdakwa Adam  pada hari senin tanggal 12 februari
2023 jam 01.00 pagi wib telah dengan sengaja dilakukan  perbuatan pembunuhan berkenaan
dengan Pasal 338 KUHP
Hakim Ketua :
Saudara terdakwa, apakah sudah mengerti dengan surat dakwaan yang dibacakan oleh Jaksa
Penuntut Umum tadi ?
Terdakwa :
Sudah, Pak hakim.
Hakim Ketua :
Saudara terdakwa, apakah saudara akan mengajukan keberatan terhadap surat dakwaan
yang dibacakan oleh Jaksa Penuntut Umum ?
Terdakwa :
Iya, Pak hakim dan saya serahkan sepenuhnya kepada kuasa hukum saya.
Hakim Ketua :
Saudari Penasehat Hukum, apakah akan mengajukan eksepsi atas surat dakwaan yang
dibacakan oleh Jaksa Penuntut Umum ?
PH 1:
Iya, Yang Mulia.
Hakim Ketua :
Apakah saudari sudah siap untuk membacakan eksepsi atas surat dakwaan Jaksa Penuntut
Umum ?
PH 2:
Belum yang mulia, jika diperkenankan kami meminta waktu agar mempersiapkannya
terlebih dahulu
Hakim Ketua:
(berembuk sejenak dengan hakim ang.i dan hakim ang.2) baiklah, sidang hari ini ditunda
dan dilanjutkan pada siding selanjutnya dengan agenda pembacaan eksepsi dan acara
pemeriksaan alat bukti dan saksi-saksi kepada jaksa penuntut umum agar menghadapkan
terdakwa dan menghadirkan alat bukti dan saksi-saksi pada persidangan berikut. Dengan
demikian maka sidang dinyatakan ditunda dan ditutup (ketua mengetuk palu 3 kali).

SIDANG II (PEMBACAAN EKSEPSI DAN PEMERIKSAAN ALAT BUKTI DAN


KETERANGAN SAKSI – SAKSI
Hakim Ketua:
sidang lanjutan perkara pidana pn yang memeriksa dan mengadili perkara pembunuhan, atas
nama terdakwa Adam dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum, (ketuk palu 3 kali).
Hakim Ketua:
sesuai berita acara sidang yang lalu, maka sidang hari ini adalah pembacaan eksepsi beserta
pemeriksaan alat bukti dan  saksi – saksi. Kepada penasehat hukum terdakwa apakah sudah
siap untuk membacakan eksepsi?
Penasehat Hukum 1:
Siap yang mulia
Hakim Ketua:
Silahkan dibacakan kalo begitu
Penasehat Hukum 1:
Majelis Hakim yang kami muliakan, setelah mendengar dakwaan dari jaksa penuntut umum
seperti yang disampaikan pada persidangan yang lalu sebelum kami menanggapi surat
dakwaan tersebut kami menemukan kejanggalan dalam persidangan. Adapun hal-hal yang
kami maksudkan adalah :

1. Bahwa jaksa penuntut umum terlalu mendramatisir dakwaan dan cenderung keluar
dari pokok perkara.
2. Bahwa dakwaan jaksa penuntut umum tidak memenuhi kaidah-kaidah penyusunan
surat dakwaan, sehingga menyesatkan (misleading) dan cenderung asal asalan saja
dalam penerapan pasal yang mengisyaratkan bahwa jaksa penuntut umum tidak
memahami duduk perkara dalam perkara ini.

Hakim Ketua :
Saudara Jaksa Penuntut Umum, apakah sudah mengerti dengan eksepsi dari Penasehat
Hukum ?
JPU 1:
Mengerti, Majelis hakim.
Hakim Ketua :
Baiklah sidang akan dilanjutkan dengan pemeriksaan saksi. Saudara Jaksa Penuntut Umum
apakah sudah siap untuk menghadirkan saksi?
JPU 1:
Siap, Majelis hakim dengan 2 orang saksi
Hakim Ketua :
Baik silahkan Saudara Jaksa Penuntut Umum untuk menghadirkan saksi 1
JPU 1 :
Baik, kepada Saudari saksi gendis harap memasuki ruang sidang (meme memasuki ruang
sidang sambil memberi hormat kepada Majelis Hakim dengan menganggukkan kepala).
Hakim Ketua :
(HAKIM MEMPERSILAHKAN SAKSI DUDUK). Selamat pagi, saudari meme
SAKSI 1 :
Selamat pagi, Pak hakim.
Hakim Ketua :
Apakah saksi, hari ini dalam keadaan sehat jasmani dan rohani ?
SAKSI 1 :
sehat Pak hakim
Hakim Ketua :
Apakah saksi sudah siap mengikuti persidangan ?
SAKSI 1 :
siap, Pak hakim
Hakim Ketua :
Saudari saksi, sebelumnya saya akan memeriksa identitas saksi terlebih dahulu ya, silahkan
memperlihatkan kartu identitas dari saudara saksi.
Hakim Ketua :
Nama saudara siapa ?
Saksi 1:
meme
Hakim Ketua :
Tempat lahir saksi dimana?
Saksi 1:
di Jakarta pak hakim
Hakim Ketua :
Tanggal lahir adik?
Saksi 1:
30 September 1999
Hakim Ketua :
Kebangsaan Adik, Indonesia ?
Saksi 1:
Benar Pak Hakim
Hakim Ketua :
Tempat tinggal adik ?
Saksi 1:
Jalan Gunung Sahari 11 Kecil Nomor 22,RT 3 RW 3, Jakarta Pusat
Hakim Ketua :
Agama?
Saksi 1:
Islam pak hakim.
Hakim Ketua :
Jenis kelamin perempuan ya?
Saksi 1:
Perempuan pak hakim.
Hakim ketua :
Apakah saksi mempunyai hubungan keluarga atau hubungan darah dengan terdakwa?
Saksi 1:
Tidak pak hakim
Hakim Ketua :
Sebelum memberikan kesaksian, apakah saudari saksi bersedia untuk diambil sumpah ?
Saksi 1:
Bersedia, Bpk. hakim
Hakim Ketua :
Silahkan kepada Hakim Anggota 1 untuk mengambil sumpah dari saudari saksi ?
HA 1 :
Saudari saksi silahkan berdiri dan ikuti kata-kata saya. (saksi berdiri kemudian melakukan
sumpah dengan dibantu oleh Juru Sumpah). “Bissmillahirrohmanirrohim, Demi Allah, saya
bersumpah akan mengatakan yang sebenarnya tidak lain daripada yang sebenarnya.”(kata-
kata diikuti oleh saksi)
HA 1 :
baik perlu saya ingatkan bahwa saudari saksi harus memberikan keterangan sesuai dengan
yang anda lihat, dengar dan alami sendiri. Jika tidak saudari bisa dikenai sanksi pidana
berupa pemberian sumpah palsu, saudari apakah bisa dimengerti?
Saksi 1:
mengerti pak hakim

Hakim Ketua :
Kepada saudari saksi dalam memberikan kesaksian pada persidangan ini, saudari harus
dengan tenang ya, berikan kesaksian dengan sejelas-jelasnya dan tidak usah takut. Serta
saudari saksi harus memberikan keterangan tentang apa yang saudari alami, dengar, dan
lihat sendiri, tanpa ada tekanan. Baiklah, proses pemeriksaan saya serahkan kepada Hakim
Anggota 1.

HA 1 :
Ya, Hakim Ketua
Hakim Ketua :
Silahkan.
HA 1 :
Apakah saksi mengenal terdakwa ?
Saksi 1:
Ya aku kenal, dia bang adam dia memang tetangga saya
HA 1 :
saksi, sudah berapa lamakah adik mengenal Terdakwa ?
Saksi 1:
Sekitar 3 tahuan, karena bang adam juga sama isterinya kebetulan baru pindah ke samping
kontrakan saya sekitar 3 tahunan yang lalu
HA 1 :
Kapan saksi melihat kejadian pembunuhan itu?
Saksi 1:
Hari Minggu, Tanggal 12 februari 2023 pak hakim.
HA 1 :
Apakah saksi mengingat sekitar jam berapa kejadian cekcok tersebut ?
Saksi 1:
Sekitar jam 12 an pa hakim, kebetulan saya kerja itu shift malam jadi pulang sekitar jam 12
an mendengar adanya rebut-ribut di kontrakan bang adam sama isterinya.
HA 1 :
Kemduian apa yang dilakukan saudari saat itu ?
Saksi 1:
Saya pikir mungkin rebut-ribut biasa aja nanti juga biasanya baikan lagi.
HA 1 :
Baik, terimakasih saksi atas keterangannya,
Hakim Ketua :
Baik, kepada Saudara Jaksa Penuntut Umum, apakah ingin mengajukan  pertanyaan?
JPU 2:
Iya, saya ingin mengajukan pertanyaan majelis hakim
Hakim Ketua :
Baik Silahkan.
JPU 2:
Tadi saudari katakana bahwa rebut-ribut itu sudah biasa ? memang sering atau bagaimana
yang saudari ketahui?
Saksi 1:
Ya pak.
JPU 2:
bagaimana ?
Saksi 1:
Sebelumnya memang beberapa kali saya mendengar mereka rebut-ribut cekcok Cuma
biasanya pagi-paginya itu mereka sudah biasa lagi
JPU 3:
Oke baik, kemudian apa yang saudari lakukan saat malam itu ?
Saksi 1:
Saya biasa aja pak hakim maksudnya yaudah lah gitu nanti juga baikan lagi. Tapi kok
cekcoknya semakin kenceng gitu suaranya ditambah seperti ada suara bantingan ke tembok
tapi saya tidak tau persis apa yang dibanting tersebut
JPU 3:
Lalu apa yang saksi lakukan saat itu ?
Saksi 1 :
Saya tidak langsung lapor, baru setelah sekitar 30 menit saya langusng menghubungi
pemilik kontrakan, setelah itu ada Pak RT dan warga segala macem .
JPU 3:
Oke baik, kemudian barang bukti apa yang anda temukan di tempat anda kejadian?
Saksi 1:
Saya menemukan pisau dapur yang tergeletak tidak jauh di tempat isteri bang adam
tergeletak
JPU 3:
Baik, terima kasih saudari saksi, dari saya cukup hakim ketua.
Hakim Ketua :
Kepada Saudari Penasehat Hukum, apakah ingin mengajukan pertanyaan ?
PH 1:
Iya, ada beberapa hal yang ingin kami tanyakan, Majelis Hakim.
Hakim Ketua :
Silahkan!!
PH 1:
Apakah saudari saksi tahu apa yang sedang diributkan malam itu?
Saksi 1:
Tidak tahu secara pastinya, namun seminggu yang lalu kalo ga salah isteri bang adam ada
curhat ke saya, katanya akhir-akhir ini lagi banyak masalah di rumahnya terlebih bang adam
suka kasar kaya mukul dan nampar gitu padahal sebelumnya ga pernah melakukan itu.
PH 2:
Apa yang terjadi saat setelah rt dan warga setempat datang?
Saksi 1:
Warga langsung mendobrak pintu kontrakan bang adam karena ga dibuka-buka kita ketok-
ketok itu
PH 2:
Oke kemudian ?
Saksi 1:
Kami semua mendapati isteri bang adam sudah terkapar di dapur tepanya dekat kulkas.
PH 2:
Baik Terimakasih saksi, dari saya Cukup Yang Mulia dan Mohon kepada Majelis untuk
memerintahkan kepada Panitera untuk mencatat pernyataan saksi tersebut tersebut.
Hakim Ketua :
Apakah ada yang ingin ditambahkan oleh saudari saksi?
Saksi 1:
Tidak ada pak hakim
Hakim Ketua :
Kalau begitu saudari saksi meninggalkan ruang sidang dan silahkan mengambil kembali
kartu identitas.
Saksi 1:
Baik, Bapak hakim
Hakim Ketua :
Saudara Jaksa Penuntut Umum, apakah masih akan mengajukan saksi lagi ?
JPU 1:
Masih ada 1 saksi lagi Majelis Hakim.
Hakim Ketua :
Baik ,saudara Jaksa Penuntut Umum untuk menghadirkan saksi di muka sidang.
JPU :
Baik majelis hakim, kepada saudari saksi suci untuk memasuki ruang sidang. (Saksi
memasuki ruang sidang sambil memberi hormat kepada Majelis Hakim dengan
menganggukkan kepala).
Hakim Ketua :
(Silahkan duduk). Selamat pagi, saudari saksi.
Saksi 2 :
Selamat pagi, Pak hakim.
Hakim Ketua :
Apakah saudari bisa berbahasa Indonesia ?
Saksi 2:
bisa, Pak hakim
Hakim Ketua :
Apakah saudari dalam keadaan sehat jasmani dan rohani ?
Saksi 2:
sehat Pak hakim
Hakim Ketua :
Apakah saudari siap mengikuti persidangan ?
Saksi 2:
siap, Pak hakim
Hakim Ketua :
Saudari saksi, sebelumnya saya akan memeriksa identitas saudari terlebih dahulu. Saudari
saksi, silahkan maju untuk memperlihatkan kartu identitas saudari.
Saksi 2 :
baik pak hakim (maju menyerahkan kartu identitas).
Hakim Ketua :
Nama saudara ?
Saksi 2:
suci
Hakim Ketua :
Tempat lahir?
Saksi 2:
jakarta
Hakim Ketua :
Tanggal lahir?
Saksi 2:
08 Desember 1980
Hakim Ketua :
Kebangsaan?
Saksi 2:
Indonesia
Hakim Ketua :
Tempat tinggal?
Saksi 2 :
Jalan Gunung Sahari 11 Kecil Nomor 22,RT 3 RW 3, Jakarta Pusat
Hakim Ketua :
Agama?
Saksi 2:
Islam
Hakim Ketua :
Pekerjaan?
Saksi 2:
Saya ibu rumah tangga sekaligus pemilik kontrakan
Hakim ketua :
Jenis kelamin saudari ?
Saksi 2:
Perempuan.
Hakim Ketua :
Pendidikan?
Saksi 2:
SMA
Hakim Ketua :
Apakah Saudari saksi mempunyai hubungan keluarga atau hubungan darah dengan
terdakwa?
Saksi 2:
Tidak pak hakim
Hakim Ketua :
Sebelum memberikan kesaksian, apakah saudari saksi bersedia untuk diambil sumpah ?
Saksi 2:
Bersedia, Bpk. hakim
HA 2 :
baik perlu saya ingatkan bahwa saudara harus memberikan keterangan sesuai dengan yang
anda lihat, dengar dan alami sendiri. Jika tidak saudara akan dikenai sanksi pidana berupa
pemberian sumpah palsu, saudara bisa dimengerti?
Saksi 2:
Mengerti pak hakim.
Hakim Ketua :
Apakah Saudari saksi mengenal terdakwa ?
Saksi 2:
Saya mengenalnya pak.
Hakim Ketua :
Apakah Saudari tahu dan mengerti mengapa dihadirkan dalam  persidangan ini ?
Saksi 2:
Tahu Pak Hakim, untuk memberikan kesaksian tentang pembunuhan yang dilakukan
terdakwa
Hakim Ketua :
Saudari saksi dalam memberikan kesaksian pada persidangan ini, saudari dapat
melakukannya dengan tenang, dapat memberikan kesaksian dengan sejelas- jelasnya dan
tidak usah takut. Serta saudariharus memberikan keterangan tentang apa yang saudarialami,
dengar, dan lihat sendiri, tanpa ada tekanan. Baiklah, proses pemeriksaan saya serahkan
kepada
HA 2 :
Baik, Hakim Ketua
Hakim Ketua :
Silahkan
HA 2 :
Kapan dan dimana pmbunuhan dilakukan?
Saksi 2:
tanggal 14 Februari 2023 sekitar pukul 12 malam, dikontrakan saya pak hakim.
HA 2 :
Dimana keberadaan saudari saksi saat pembunuhan terjadi ?
Saksi 2:
waktu itu saya sedang berada di rumah.
HA 2 :
Bisa saudari. jelaskan kronologi terjadinya pembunuhan ?
Saksi 2:
Bisa pak hakim, namun saya tidak tahu pasti awal mula terjadinya pembunuhan tersebut.
Pada malam hari saya di telepon sama sudari meme katanya mba ini bang adam sama
isterinya lagi rebut-ribut besar katanya sampe ada suara-suara bantingan sebelumnya belum
pernah separah ini kalo ada rebut-ribut itu
HA 2 :
Kemudian apa yang anda lakukan selanjutnya ?
Saksi 2:
Saya menghampiri kontrakan meme sama adam Cuma saya juga merasa takut, dan benar aja
waktu saya kesana ada suara-suara bantingan gitu, langsung lah saya manggil pak RT dan
beberapa warga kebetulan kan suka ada yang meronda kalo malam hari itu.
HA 2 :
Cukup, Hakim Ketua.
Hakim Ketua :
Pada hakim anggota 1 apakah akan mengajukan pertanyaan ?
HA 1 :
ya, hakim ketua
Hakim Ketua :
silahkan.
HA 1 :
Saudara saksi, kemudian apa yang saudara lakukan steelah mendapati isteri dari terdakwa
itu sudah tidak bernyawa?
Saksi 2:
Hmmm….. (saksi mengingat-ingat) setau saya pas dikontrakan itu korban belum
meninggal, saya bersama warga lainnya langsung membawa isteri adam tersebut ke rumah
sakit namun belum lama sampe di rumah sakit korban dinyatakan meninggal dunia karena
banyaknya darah yang keluar.
HA 1 :
Apakah anda menemukan barang bukti atau barang apapu itu yang anda curigai telah
digunakan oleh terdakwa?
Saksi 2:
saya tidak terpikir pada barang barang atau apapun itu, pada saat kejadian saya hanya
memikirkan bagaimana agar korban itu segera ditangani rumah sakit, saat itu saya hanya
befikir untuk menelpon ambulance dan membawa korban ke rumah sakit, tetapi
seperingatan saya mba meme itu menemukan pisau dapur yang tergeletak di samping
korban dengan pakaian satu set yang korban kenakan saat itu.

HA 1:
Pertanyaan dari saya cukup hakim ketua.

Hakim Ketua: 
baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan terima kasih, dan apabila kami
membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami berharap saudara saksi tidak berkeberatan untuk
hadir kembali di persidangan ini, silahkan saudara saksi dapat menuju tempat yang telah disediakan
dan jangan bercakap-cakap dengan saksi atau ahli lainnya.

Hakim Ketua:
saudara JPU apakah masih ada saksi yang ingin diajukan di persidangan ini lagi ?

JPU 1 : 
tidak ada, pak hakim.

Hakim Ketua (caca) : 


(berembuk dengan hakim ang. I dan hakim ang. 2) dengan demikian, sidang hari ini kami tunda
selama 1 (satu) minggu, dan dilanjutkan pada siding selanjutnya dengan agenda acara pembacaan
tuntutan. Kepada JPU agar mendapat menghadirkan kembali terdakwa dan barang bukti pada
persidangan yang akan datang. Maka dengan demikian sidang hari ini dinyatakan ditunda dan
ditutup (ketuk palu 3 kali).

SIDANG III (PEMBACAAN TUNTUTAN)

Hakim Ketua :
Baik, sesuai dengan agenda, agenda sidang hari ini adalah PEMBACAAN SURAT
TUNTUTAN, sdra JPU Apakah saudara sudah siap dengan surat Tuntutan ?
JPU :
Siap Majelis Hakim
Hakim Ketua :
Saya persilahkan Sdr. JPU untuk membacakan surat tuntutannya.
JPU 1 :
Terima kasih Majelis Hakim
M E N U N T U T:
Supaya Hakim/ Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta yang memeriksa dan mengadili
perkara ini
memutuskan:
Menyatakan bahwa terdakwa Adam secara sah dan meyakinkan menurut hukum melakukan
tindak pidana dengan melakukan pembunuhan.
Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Vino Andara dengan pidana penjara selama 12
tahun.
Menyatakan seluruh barang bukti berupa pakaian korban dan pisau dapur milik terdakwa
disita oleh
negara untuk dimusnahkan.
Menetapkan supaya terpidana dibebani biaya perkara sebesar Rp. 5.000,00 (Lima ribu
rupiah)

(Setelah membacakan menyerahkan salinan surat tuntutan kepada Majelis Hakim dan PH)
Hakim Ketua :
Apakah Sdr. Terdakwa telah mengerti isi tuntutan tersebut?
Terdakwa :
Mengerti, Bapak Hakim.
Hakim Ketua      : 
demikianlah tuntutan pidana yang telah dibacakan oleh jaksa penuntut umum, kepada terdakwa,
apakah saudara akan mengajukan pembelaan atas tuntutan pidana tersebut?

Terdakwa  :    
saya akan mengajukan pembelaan, dan kami mohon majelis hakim memberikan waktu untuk
mempersiapkan pembelaan

Hakim Ketua                     :    


bagaimana jaksa penuntut umum, apakah saudara bersedia sidang ini di tunda?

JPU                                   :   
iya majelis hakim, kami setuju sidang ini ditunda.

Hakim Ketua (caca)                    :    


(berembuk), baiklah sidang hari ini ditunda dan dilanjutkan minggu depan dengan agenda acara
pembacaan pembelaan dari terdakwa atau penasehat hukum kepada jaksa penuntut umum, kami
perintahkan untuk menghadirkan kembali terdakwa dan kepada terdakwa atau penasehat hukum agar
mempersiapkan pembelannya pada hari sidang yang sudah ditetapkan, sidang hari ini dinyatakan
ditunda dan ditutup (ketuk palu 3 kali)

SIDANG IV, (PEMBACAAN PEMBELAAN / PLEDOI TERDAKWA)


 
Hakim Ketua   :   
 sidang lanjutan perkara pidana pn denpasar yang memeriksa dan mengadili perkara pidana nomor
465/Pid.B/2023/Pn.Jkt, atas nama terdakwa Adam dinyatakan dibuka dan terbuka untuk
umum, (ketuk palu 3 kali).

Hakim Ketua  :   
sesuai dengan berita acara sidang minggu lalu, maka agenda sidang hari ini adalah mendengar
pembelaan dari terdakwa atau penasehat hukum kepada saudara terdakwa atau penasehat hukum
apakah saudara sudah siap untuk membacakan pembelaan atau pledoinya?

Terdakwa   :   
sudah siap pak hakim.
Hakim Ketua  :   
silahkan dibacakan (terdakwa membacakan pembelaan sebagaimana terlampir).

Terdakwa :

Majelis Hakim Yang Terhormat,


 
Saudara Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati,
Saya mengakui dan memohon ampun telah melakukan tindak pidana pembunuhan, saya mengakui
bahwa saya telah melakukan tindak pidana pembunuhan dan saya sangat menyesali hal tersebut. saya
mengakui benar-benar khilaf telah melakukan perbuatan yang sangat keji yang telah saya lakukan
kepada isteri saya. saat itu saya benar-benar tersulut emosi dan tanpa sadar melakukan hal tersbebut.
namun sekiranya jaksa penuntut umum yang saya hormati untuk mengurangi masa tahanan saya.
karena saya merupakan tulang punggung keluarga, saya merupakan satu-satunya orang yang masih
membantu memberi nafkah untuk ibu dan adik saya.
Teropong keadilan selalu dapat melihat dengan jelas, sisi-sisi gelap hukum. Oleh karenanya teropong
keadilan lah yang kami harapkan digunakan oleh Yang Mulia Majelis Hakim dalam mengadili
perkara ini. Kita semua  percaya bahwa lembaga Kehakiman adalah lembaga yang independen, bukan
lembaga yang mengabdi pada kepentingan pihak-pihak tertentu. Harapan kami semoga dalam
mengambil keputusannya kelak, Yang Mulia Majelis Hakim dapat bertindak obyektif dan imparsial
dengan tujuan semata- mata untuk mengungkap kebenaran materil guna mewujudkan keadilan yang
didasari oleh kesadaran dan pertanggungjawaban iman kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Pembelaan ini dilandasi dengan sebuah harapan agar yang mulia Majelis Hakim pemeriksa dan
memutus perkara ini dengan bijaksana dan penuh kearifan, serta senantiasa berkiblat pada rasa
keadilan, hati nurani kemanusiaan dan tanggung jawab kepda Tuhan Yang Maha Esa, sekiranya yang
mulia Majelis Hakim berkenan untuk memberikan putusan terhadap diri terdakwa, suatu putusan yang
adil, arif dan bijaksana yang semata-mata didasarkan pada keadilan yang hakiki, atas dasar mencari
Ridho dari Allah SWT, semata
Aamiin..
Penasehat Hukum 1 :
Mohon izin yang mulia, sekiranya dapat dipertimbangkan kembali mengenai dakwaan yang diberikan
kebawa terdakwa.

Hakim Ketua   :   


baiklah demikian pembelaan dari  Terdakwa,  kepada JPU apakah akan mengajukan replik atas
pembelaan dari terdakwa?

JPU    :
baik terima kasih majelis hakim, kami tidak mengajukan replik dan kami tetap pada tuntutan
kami majelis hakim.

Hakim Ketua   :   


baik karena JPU tidak mengajukan replik dengan demikian ph.terdakwa tidak mengajukan duplik

Hakim Ketua    :  


baiklah sidang hari ini dinyatakan cukup dan selanjutnya memberikan kesempatan majelis hakim
bermusyawarah mengambil keputusan, dan sidang ini ditunda satu minggu kedepan dengan agenda
pembacaan putusan. Kepada jaksa penunut umum, penasehat hukum, dan terdakwa diharapkan hadir
dalam persidangan tanpa dipanggil kembali, maka dengan demikian sidang hari ini dinyatakan
ditunda dan ditutup (ketuk palu 3 kali).

SKENARIO SIDANG PRAKTEK PERADILAN PIDANA AGENDA PEMBACAAN


PUTUSAN

Panitera :
Pada hari ini SENIN TANGGAL 28 FEBRUARI 2023 Sidang perkara  pidana No. Reg.
Perk. Nomor 465/Pid.B/2023/PN.Jkt dengan Terdakwa Adam siap dimulai. Majelis Hakim
memasuki ruang sidang, hadirin dimohon berdiri !! ( PREMEMORI)... Hadirin
dipersilahkan duduk kembali !!! Hakim Ketua : Apakah saudara jaksa penuntut umum
sudah siap mengikuti persidangan ?
JPU 1:
Siap.
Hakim Ketua :
Apakah saudari penasehat hukum sudah siap mengikuti persidangan ?
PH 1:
Siap.
Hakim Ketua :
PADA HARI INI SELASA TANGGAL 28 FEBRUARI 2023 ,SIDANG PENGADILAN
NEGERI JAKARTA YANG MEMERIKSA DAN MENGADILI PERKARA PIDANA
TINGKAT PERTAMA Nomor 465/Pid.B/2023/PN.jKT, DENGAN TERDAKWA adam,
SAYA NYATAKAN DIBUKA DAN TERBUKA UNTUK UMUM (Ketuk Palu 1x).
Hakim Ketua :
Kepada Saudara Jaksa Penuntut Umum harapmenghadirkan Terdakwa di muka sidang.
JPU 1:
Baik Majelis Hakim... Terdakwa adam dipersilahkan memasuki ruang sidang. (Terdakwa
memasuki ruang sidang sambil memberi hormat kepada Majelis Hakim dengan
menganggukkan kepala).
Hakim Ketua :
(mempersilahkan Terdakwa untuk duduk)... Silahkan duduk!! Saudara Terdakwa, apakah
Saudara dalam keadaan sehat ?
Terdakwa :
Sehat, bapak Hakim.
Hakim Ketua :
Apakah saudara sudah siap mengikuti persidangan ? Terdakwa : Siap pak hakim.
Hakim ketua :
Baik, sesuai dengan agenda, sidang hari ini adalah PEMBACAAN PUTUSAN dan Kepada
saudara terdakwa, JPU dan PH agar menyimak dan mendengarkan putusan ini.
MENGADILI:
1. Menyatakan ADAM terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan
Tindak Pidana “Pembunuhan”
2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa aurel oleh karena itu dengan pidana penjara
selama 12 (tiga belas) tahun ;
3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah djalani
oleh Terdakwa adam dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
4. Menetapkan agar Terdakwa aurel tetap berada dalam tahanan;
5. Menyatakan barang bukti berupa :
 1 (satu) buah pisau dapur
 1 (satu) set pakaian korban

Dirampas untuk dimusnakan


6. Diharuskan kepada Terdakwa aurel untuk membayar biaya perkara sebesar
Rp5.000,00 (lima ribu rupiah)
Demikian diputuskan dalam musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta pada
hari senin 29 Februari 2023, oleh kami Anggi, S.H.., M.H., sebagai Ketua Majelis, Zikra,
S.H M, H Henki, S.H.I., M.Ag, masing-masing sebagai Hakim Anggota, dan diucapkan
dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga, oleh Ketua Majelis tersebut dengan
dihadiri oleh Para Hakim Anggota tersebut, Najla, S.H sebagai Panitera Pengganti, serta
Noor, S.H.,M.H., Dea, S.H dan Razan, S.H sebagai Jaksa Penuntut Umum, dan
Terdakwa didampingi Penasihat Hukumnya.
KETUK PALU 3X
Hakim ketua :
Apakah saudara terdakwa, JPU dan PH, sudah mengerti dengan putusan ini?
Terdakwa :
Mengerti. bapak Hakim
JPU 1:
Mengerti. Majelis Hakim yang terhormat.
PH 1:
Mengerti. Yang mulia
H. Ketua :
Baik.. Kepada para pihak yang merasa berkeberatan terhadap isi putusan ini dapat
mengajukan upaya hukum banding dalam waktu 14 hari sejak putusan ini dibacakan.
Demikian sidang pada hari ini dinyatakan ditutup! (Ketok Palu 3X) Panitera : Majelis
hakim akan meninggalkan ruang sidang.. hadirin dimohon berdiri (PREMEMORI)

Anggota:
Panitera : Najla
Hakim Ketua : Anggi
HA 1 : Zikra
HA 2 : Henki
Saksi 1 : Meme
Saksi 2 : Suci
Terdakwa : Adam
JPU 1 : Noor
JPU 2 : Dea
JPU 3 : Razan
PH (Penasehat Hukum) 1 : Iwad
PH (Pensehat Hukum) 2 : Lia

Anda mungkin juga menyukai