Anda di halaman 1dari 10

NASKAH DRAMA PERSIDANGAN “KORUPSI”

Kelas: XI IPS 1
Nama-nama anggota kelompok 1:
1. Asifa Risqiana (pengacara & jaksa PU)
2. Dominikus Aryanto (terdakwa)
3. Faturohman Hidayat (hakim)
4. Farisa Elenasya (saksi)
5. Hiqqin ‘Ilmi (panitera & hakim anggota)
6. Salsa Paramita (hakim ketua)
HAKIM : Assalamualaikum wr.wb sidang pengadilan negeri Tipikor kota Tangerang
yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana korupsi pada tingkat pertama
dengan acara pemeriksaan biasa dengan nomor perkara 438/0.1.14/Ft/03/2021 Dengan
terdakwa Ir. DOMINIKUS ARYANTO, Pada hari ini, 26 april 2021 dibuka dan
dinyatakan terbuka untuk umumsidang pengadilan negeri Tipikor kota Tangerang yang
memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana korupsi pada tingkat pertama dengan
acara pemeriksaan biasa dengan nomorperkara 438/0.1.14/Ft/03/2021 Dengan terdaka
Ir.DOMINIKUS ARYANTO, Pada hari ini, 26 april 2021 dibuka dan dinyatakan terbuka
untuk umum
(palu di ketuk 3x)

(Hakim ketua memerintahkan panitera agar para pihak dipersilakan masuk.)

Hakim ketua: kepada panitera persilahkan terdakwa dan penasihat hukumnya untuk
masuk keruang persidangan.
Panitera: para terdakwa dan para penasehat Hukum dipersilakan masuk ke dalam ruang
sidang.

(Hakim ketua memerintahkan para pihak duduk di tempatnya masing-masing.)

Hakim ketua: Silahkan para pihak untuk duduk di tempatnya masing-masing. Dalam
kasus ini apakah saudara didampingi oleh penasehat hukum?
Terdakwa: iya saya didampingi oleh penasehat hukum

(Lalu hakim menanyakan penasehat hukum terdakwa)

Hakim ketua: Benarkah saudara Penasehat Hukum dari terdakwa Ir.Dominikus, coba
tunjukan surat kuasa dan surat izin beracara saudara, Saudara PU Sah?
PENGACARA: (menyerahkan surat kuasa ke jaksa penuntut umum)
Jaksa PU: Iya benar sah Yang mulia
PENGACARA: iya benar yang mulia saya selaku penasehat Hukum nya
Hakim ketua: baiklah untuk saat ini perkara saudara akan di persidangkan di pengadilan
negeri Tipikor kota Tangerang, jadi segala sesuatu yang terjadi dalam persidangkan ini
tolong anda dengarkan dengan baik.
Hakim ketua: bagaimana saudara penuntut umum apakah sudah siap dengan
dakwaannya? Saudara terdakwa apakah sudah menerima salinannya?
Terdakwa: sudah yang mulia
Jaksa PU: Dalam kasus ini terdakwa di dakwa dengan dakwaan sbb: Pasal 2 ayat (1)
Jo.Pasal 18 Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi Jo. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas
Undang-UndangNomor 31 Tahun 1999 Jo. Pasal 55 ayat (1) ke -1 KUHP SUBSIDAIR
Pasal 3 Jo. Pasal 18 Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi Jo. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan
Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun1999 Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP

(Hakim menanyakan terdakwa)

Hakim: apakah saudara sudah mengerti dengan surat dakwaan yang telah dibacakan oleh
PU tadi? Bagaimana saudara Penasehat Hukum apakah akan melakukan pembelaan
Hukum terhadap dakwaan dari saudara PU?
Terdakwa: iya yang mulia saya mengerti
PENGACARA: ya yang mulia saya akan melakukan pembelaan
Hakim: silakan bacakan eksepsi dari saudara
PENGACARA: Terlebih dahulu perkenankan kami selaku Tim Penasehat Hukum
Terdakwa berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 5 Mei 2021 bertindak untuk dan
atas nama terdakwa DOMINIKUS ARIYANTO pada kesempatan ini memanjatkan
segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatNya.
Selanjutnya kami selaku tim penasehat hukum terdakwa menyampaikan terimakasih
kepada majelis hakim atas kesempatan yang diberikan untuk mengajukan nota keberatan
(Eksepsi) terhadap Surat Dakwaan Penuntut Umum dalam perkara atas nama terdakwa
DOMINIKUS ARIYANTO. Eksepsi ini kami ajukan dengan pertimbangan bahwa ada
hal-hal yang prinsipal yang perlu kami sampaikan berkaitan demi tegaknya hukum,
kebenaran dan keadilan dan demi memastikan terpenuhinya keadilan yang menjadi hak
asasi tiap manusia, sebagaimana tercantum dalam
Pasal 2 ayat (1) Jo. Pasal 18 Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo. Undang-Undang RINomor 20 Tahun 2001
tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Jo.Pasal 55 ayat (1) ke -
1 KUHP SUBSIDAIR Pasal 3 Jo. Pasal 18 Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun1999
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo. Undang-Undang RI Nomor 20
Tahun2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Jo. Pasal 55
ayat (1) ke-1KUHP, yaitu “dimana semua orang adalah sama di muka hukum dan tanpa
diskriminasi apapun serta berhak atas perlindungan hukum yang sama”

(Hakim menanyakan jaksa penuntut umum terhadap tanggapan atas eksepsi dari
penasehat Hukum (berunding))

Hakim: saudara penuntut umum bagaimana tanggapan saudara terhadap eksepsi yang
dibacakan penasehat Hukum tadi?
Jaksa PU: maaf yang mulia, eksepsi yang dibacakan penasihat hukum terdakwa terlalu
berbelit-belit. Saya butuh waktu untuk menyelesaikan dan mengerti apa yang dimaksud
oleh penasihat hukum terdakwa dalam eksepsi. Menurut kami, eksepsi yang dibacakan
oleh penasihat hukum terdakwa tidak sesuai dengan dakwaan kasus yang sebelumnya
telah dibacakan jaksa penuntut umum. Bahwa apa yang dibacakan dalam eksepsi PH
terdakwa disebutkan bahwa ada pihak-pihak yang mempunyai kompetisi dalam
mengeluarkan berita acara terima barang untuk menyetujui perjanjian tsb padahal dalam
kasus Ir. Dominikus ini melakukan penendatanganan sendiri dan langsung berhadapan
dengan perwakilan PT. Tawada Graha

(Setelah selesai mengadili diketuk palu sekali. TOK!)

Hakim: saudara terdakwa, PH, PU demikian putusan sela dari majelis Hukum,
sesuaidengan pelanggaran primer pasal 170 (2) ke 1 KUHP dan pelanggaran subside
pasal 170 (2) ke 1KUHP saudara dapat mmengajukan perlawanan terhadap putusan dan
sela ini kepadapengadilan tinggi maka untuk itu silahkan
saudara nanti berhubungan dengan paniteraan’’
Sesuai dengan acara putusan sela tersebut , maka acara persidangan akan dilanjutkan
denganpembuktian.

Hakim: bagaimana saudara JAKSA PU sudah siap dengan alat bukti dan tuntutannya
JAKSA PU: saya sudah siap yang mulia
Hakim: silahkan bacakan tuntutannya
Jaksa PU:
1. Menyatakan terdakwa Ir. DOMINIKUS ARYANTO bersalah secara bersama-sama
melakukan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diatur dalam Pasal 2 ayat (1) jo. Pasal 18
Undang-Undang No. 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsisebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001
tentang perubahan atas Undang-Undang No. 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi jo.Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP pidana sebagaimana dalam
dakwaan alternatif Pertama
2.Menjatuhkan pidana terhadap Ir. DOMINIKUS ARYANTO dengan pidana penjara
selama 15(lima) tahun, dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan kota, dengan
perintah supaya terdakwa ditahan rutan
3. Membayar denda terhadap terdakwa sebesar Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah)
subsidiair terdakwa selama 6 (enam) bulan kurungan.
4. Menetapkan agar Ir. DOMINIKUS ARYANTO Membayar uang pengganti sebesar
Rp.5.988.227.272,80 (lima milyar sembilan ratus delapan puluh delapan juta dua ratus
dua puluhtujuh ribu dua ratus tujuh puluh dua rupiah delapan puluh sen) yang dibebankan
secara tanggung renteng oleh terdakwa Ir. DOMINIKUS ARYANTO, dikompensasikan
dengan uang titipan yang berasal dari PT. Tawada Graha sebesar Rp. 1.700.000.000,-
(satu milyar tujuh ratus juta rupiah).Uang titipan yang dipergunakan untuk pembayaran
kerugian keuangan negara Ir. DOMINIKUS ARYANTO sebesar Rp. 2.540.000.000,-
(dua milyar lima ratus empat puluh jutarupiah) - Yang seluruhnya sejumlah Rp.
5.988.227.272 (lima milyar sembilan ratus delapanpuluh delapan juta dua ratus dua puluh
tujuh ribu dua ratus tujuh puluh dua rupiah), Apabila uang titipan Rp. 5.988.227.272
(lima milyar sembilan ratus delapan puluh delapan juta dua ratus dua puluh tujuh ribu dua
ratus tujuh puluh dua rupiah) tidak diperhitungkan sebagai uang pengganti, maka bila
terdakwa tidak membayar uang pengganti dalam waktu 1 (satu) bulan sesudah putusan
pengadilan memperoleh kekuatan hukum tetap, maka harta bendanya disita oleh Jaksa
dan dilelang untuk menutupi uang pengganti tersebut. Jika terdakwa tidak mempunyai
harta benda yang mencukupi untuk membayar uang pengganti tersebut, maka dipidana
dengan pidana penjara selama 3 (tiga) tahun penjara.

Hakim: penuntut umum apakah para saksi sudah siap, silahkan saksi dipanggil
kepersidangan
JAKSA PU: sudah yang mulia
Panitera: Kepada saksi pertama , saudari Farisa Elenasya silahkan memasuki ruang
sidang.
Saksi: (masuk dan duduk di depan majelis hakim)

(Setelah saksi datang, hakim menanyakan saksi)

Hakim: apakah saudara sehat hari ini ? Dan siap mengikuti persidangan hari ini?
Saksi: hari ini alhamdullilah saya sehat yang mulia dan siap mengikuti persidangan hari
ini
Hakim: Benar anda bernama Farisa Elenasya, umur 20 tahun, pekerjaan sebagai
karyawan swasta?
Saksi: iya benar yang mulia
Hakim: apakah saudara kenal dengan terdakwa sebelumnya? Ada hubungan darah
dengan saudara dengan tersangka?
Saksi: iya saya mengenal yang mulia, dan saya tidak ada hubungan darah dengan
terdakwa
Hakim: baiklah para saksi sesuai dengan pasal 160 (3) KUHAP sebelum diminta
keterangannya saudara akan disumpah dulu sesuai dengan agama masing-masing,
saudara saksi siap?
Saksi: siap yang mulia
Hakim anggota: Ulangi setelah saya, “saya berjanji sebagai saksi akan memberikan
keterangan yang benar, tidak lain dari yang sebenarnya, semoga tuhan menolong saya”

Saksi: “saya berjanji sebagai saksi akan memberikan keterangan yang benar, tidak lain
dari
yang sebenernya,semoga tuhan menolong saya”

(Memberikan keterangan kepada saksi)

Hakim anggota: baiklah anda telah berjanji jadi kami mohon dalam memberikan
keterangan nantinya harus sesuai dan dengan keterangan yang sebenarnya, karena anda
dapat dipidana sesuai dengan pasal 351 (2) KUHP apabila anda memberikan keterangan
palsu dengan hukuman maksimal 10 bulan penjara dan denda saksi sebesar Rp 200.000
atas kasus korupsi

(Hakim menanyakan keterangan kepada saksi)

Hakim: ada hubungan apa anda dengan terdakwa??


Saksi: saya selaku sekretaris pribadinya yang mulia
Hakim: sudah berapa lama anda mengenal terdakwa??
Saksi: sudah 1 tahun yang lalu yang mulia
Hakim: apa yang anda ketahui tentang terdakwa?
Saksi: yang saya ketahui terdakwa bernama Ir.Dominikus, dia bekerja sebagai direktur
utama PT. Surveyor Indonesia, dan saya selaku karyawan PT. Surveyor Indonesia
Hakim: silahkan jaksa penuntut umum untuk mengajukan pertanyaan kepada terdakwa
Jaksa PU: ya yang mulia. Kepada saksi, jelaskan apa yang anda ketahui dalam kasus ini
Saksi: saya menerima perintah mencairkan uang di surat perjanjian kerjasama antara
PT.Surveyor Indonesia dan PT. Tawada Graha tentang audit pembangkit PT. PLN pada
sistemkelistrikan jawa-bali-madura tanggal 31 oktober
Hakim: penuntut umum apakah masih ada pertanyaan? Saudara Penasehat Hukum?
Saudara terdakwa apakah keterangan dari saksi tadi sudah jelas?
Penuntut umum: saya rasa cukup yang mulia ketua
Setelah saksi pertama selesai, selanjutnya saksi ke dua.

Panitera: kepada saksi kedua, Siti Saropah silahkan memasuki ruang sidang
Saksi: (masuk dan duduk di hadapan majelis hakim)
Hakim: apakah saudara sehat hari ini? Dan siap mengikuti persidangan hari ini?
Saksi: hari ini alhamdullilah saya sehat yang mulia dan siap mengikuti persidangan hari
ini
Hakim: Benar anda bernama Siti Saropah, umur 22 tahun, pekerjaan sebagai
karyawanswasta?
Saksi: iya benar yang mulia
Hakim: apakah saudara kenal dengan terdakwa sebelumnya? Ada hubungan darah
dengan saudara dengan tersangka?
Saksi: iya saya mengenal yang mulia, dan saya tidak ada hubungan darah dengan
terdakwa

Hakim: baiklah para saksi sesuai dengan pasal 160 (3) KUHAP sebelum diminta
keterengannyasaudara akan disumpah dulu sesuai engan agama masing-masing, saudara
saksi siap?
Saksi : siap yang mulia
Hakim anggota: “saya berjanji sebagai saksi akan memberikan keterangan yang benari,
tidaklain dari yang sebenarnya , semoga tuhan menolong saya”

Saksi: “saya berjanji sebagai saksi akan memberikan keterangan yang benar, tidak lain
dari
yang sebenernya,semoga tuhan menolong saya’’

(Memberikan keterangan kepada saksi)

Hakim anggota: baiklah anda telah di berjanji jadi kami mohon dalam memberikan
keterangannantinya harus sesuai dan dengan keterangan yang sebenarnya , karena anda
dapat dipidanasesuai dengan pasal 351 (2) KUHP apabila anda memberikan keteringan
palsu dengan hukuman maksimal 10 bulan penjara dan denda saksi sebesar Rp 200.000
atas kasus narkoba.
Hakim menanyakan keterangan kepada saksi

Hakim: ada hubungan apa anda dengan terdakwa??


Saksi: saya hanya sebagai teman biasa yang mulia
Hakim: sudah berapa lama anda mengenal terdakwa??
Saksi: sudah setahun lebih yang lalu yang mulia
Hakim: apa yang anda ketahui tentang terdakwa?
Saksi: saya selaku sekretaris terdakwa, mencatat semua schedul meeting. Tercatat bahwa
terdakwa melakukan pertemuan dengan perwakilan PT. Tawada Graha dalam dalam hal
penandatanganan berita acara serah terima barang yang telah terbukti fiktif/palsu.
Hakim: jaksa penuntut umum apakah masih ada yang di pertanyakan kepada saksi?
Saudara Penasehat Hukum? Saudara terdakwa apakah keterangan dari saksi tadi sudah
jelas?
JAKSA PU: saya rasa cukup yang mulia ketua
Hakim: ya, selanjutnya pembelaan dari terdakwa, silahkan penasehat hukum saudara
TashyaDambamutia
PENGACARA: terima kasih yang Mulia. Majelis Hukum yang kami muliakan, Saudara
Jaksa Penuntut Umum, dan sidang yang Mulia, perkenankanlah kami memohon kepada
Majelis yang memeriksa dan mengadili perkara ini agar;
1)Menyatakan Terdakwa tidak terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum
melakukan tindak pidana yang didakwakan dalam surat dakwaan
2)Membebaskan Terdakwa dari dakwaan Primair dan Dakwaan subsidair tersebut sesuai
dengan pasal 191 ayat (1) KUHAP atau setidak-tidaknya melepaskan Terdakwa dari
semua tuntutan hukum sesuai dengan pasal 191 ayat (2) KUHAP
3)Mengembalikan kemampuan nama baik, harkat dan martabat Terdakwa ke dalam
kedudukan semula.
4) Membebankan ongkos perkara kepada negara. Atau apabila Majelis Hukum
berpendapat lain mohon putusan seadil-adilnya sesuai dengan ketentuan hukum yang
berlaku. Terima kasih.
Hakim: terima kasih saudara Asifa. Apakah penuntut umum sudah mengerti dan apakah
ada barang bukti?
JAKSA PU: ada yang mulia saya mempunyai barang bukti bahwa dalam persidangan ini,
rekan jaksa penuntut umum telah mengajukan barang bukti berupa: CEK, sejumlah emas,
buku tabungan.

Panitera : selanjutnya pembacaan amar putusan dan vonis untuk terdakwa oleh hakim
anggota.

Hakim ketua: berdasarkan catatan sidang tadi maka agenda sekarang yaitu akan
dilanjutkan dengan pembacaan putusan
Hakim: (membaca putusan berbagi dengan hakim anggota, namun awal dan amar putusan
harus hakim ketua majelis)
“menyatakan bahwa terdakwa Ir. DOMINIKUS ARYANTO terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah dari dakwaan. menjatuhkan hukuman selama 10 tahun penjara.
Membebankan membayar ganti rugi kerugian negara sebesar Rp. 200.000.000” (ketuk
palu 3x) ( menyimpulkan dan menutup)
Sidang kasus Korupsi hari jum’at tanggal 26 april 2021 di Pengadilan Negri Tipikor kota
Tangerang berakhir dengan hasil: Terdakwa DOMINIKUS ARYANTO dijatuhkan
hukuman 10 tahun kurungan penjara.

Anda mungkin juga menyukai