Anda di halaman 1dari 25

NASKAH SIDANG

Panitera (Irma): Bismillah Hirohman Nirohhim. Assalamualaikum warahmatullahi Wabarakatuh. Selamat


siang dan salam sejahtera untuk kita semua. Pada hari ini tanggal 22 November 2022, pukul 14.15 WIB akan
dilaksanakan sidang perkara pidana penggelapan uang dan penipuan travel haji. Sebelumnya saya akan
membacakan peraturan tata tertib persidangan (dibacakan peraturannya). majelis hakim memasuki ruang
sidang. Hadirin dimohon untuk berdiri.

(setelah hakim duduk)

Panitera : Hadirin silahkan duduk kembali

Hakim Ketua (Varva) :Baik,sodara jaksa penuntut umum siap mengikuti persidangan hari ini

JPU: Siap yang mulia

Hakim ketua (Varva): Penasehat hukum

PU: Siap yang mulia

Hakim ketua ( Varva): Baik. Sidang Pengadilan Negeri Sukabumi perkara pidana yang memeriksa dan
mengadili perkara pidana nomor 01 pid.b/2022/ pn skb , atas nama terdakwa(Viona putri mylani,Siti Nurlita
Sari Azzizah,Diandra Dwi Nugroho) dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum, (ketuk palu 3 kali).Penuntut
umum mohon hadirkan terdakwa dalam ruang persidangan.

JPU (Alya) : Saudara terdakwa, dipersilahkan masuk dalam ruang persidangan (terdakwa dalam keadaan
bebas dan didampingi kuasa hukumnya)

Hakim Ketua (varva) : Baiklah saya akan menanyakan identitas saudara terlebih dahulu, saudara terdakwa
(Viona) apakah saudara dalam keadaan sehat.

Terdakwa (Viona ) : Sehat yang mulia

Hakim Ketua (Varva): Siap mengikuti persidangan hari ini?

Terdakwa (Viona): Siap yang mulia

Hakim ketua ( Varva): Untuk terdakwa ke 2 apakah dalam keadaan sehat?

Terdakwa 2: Sehat yang mulia

Hakim ketua (Varva): Siap mengikuti persidangan hari ini?

Terdakwa 2: Siap yang mulia

Hakim Ketua (Varva): Terdakwa 3 apakah dalam keadaan sehat?

Terdakwa 3: Sehat yang mulia


Hakim Ketua (Varva): Siap mengikuti persidangan hari ini?

Terdakwa 3: Siap yang mulia

Hakim Ketua (Varva): Baik, Sebelumnya saya akan menanyakan identitas saudara,

Nama:

Tempat lahir:

Umur tanggal lahir:

Jenis kelamin:

Kebangsaan:

Tempat tinggal:

Agama:

Pekerjaan:

Pendidikan:

(Ulangi sampai terdakwa 3)

Hakim ketua: Apakah semua identitas terdakwa benar?

Terdakwa: Benar yang mulia

Hakim Ketua (Varva): Baik, berdasarkan ketentuan pasal 56 kuhp, sodara dapat di dampingi oleh penasehat
hukum, apakah saat ini saudara di dampingi oleh penasehat hukum saudara?

Terdakwa (Viona) : Ya, saat ini saya didampingi oleh penasehat hukum saya.

Hakim Ketua (Varva) : Saudara penasehat hukum apakah saudara benar penasehat hukum terdakwa?

Penasehat Hukum : Ya yang mulia

Hakim Ketua (Varva) : Saudara penasehat hukum, apakah saudara membawa surat kuasa khusus dari
terdakwa kartu advokat saudara? Jika ada mohon ditunjukkan

PenasehatHukum (Zahra ) : Ya, yang mulia kami membawanya

(ph menunjukkan surat kuasadan surat tugas pada majelis hakim / serta surat kuasa dan kartu advokatnya
ditinggalkan di meja hakim) (setelah Hakim Ketua (Varva) menerima kedua surat tersebut, kemudian
menunjukkan pada hakim 1 dan 2 dan menunjukan kepada penuntut umum untuk memeriksa)

Hakim Ketua (Varva) : Baiklah, kepada saudara jaksa penuntut umum, apakah sudah siap membacakan
dakwaannya?
JPU (Alya) : Sudah siap yang mulia

Hakim Ketua (varva) : Baiklah silakan dibacakan saudara jaksa penuntut umum.

JPU (alya) : "Membacakan dakwaannya sambil berdiri"

Hakim Ketua (Varva) : Baik saudara terdakwa, apakah saudara terdakwa mengerti dengan dakwaan yang
dibacakan oleh jaksa penuntut umum?

Terdakwa : Mengerti yang mulia

Hakim ketua (varva) : Apakah saudara keberatan terhadap dakwaan penuntut umum?

Terdakwa : Saya menyerahkan sepenuhnya kepada penasehat hukum saya yang mulia

Hakim ketua : Baik, apakah penasehat hukum ingin memberikan eksepsi (penolakan/keberatan)?

Penasehat hukum : Tidak yang mulia kami tidak mengajukan eksepsi oleh karena itu sudah mengerti

Hakim ketua : Baik karena penasehat hukum tidak mengajukan eksepsi maka sidang kita lanjutkan dengan
pemeriksaan barang bukti dan saksi. Saksi untuk jaksa penuntut umum apakah telah siap dengan barang
bukti dan saksi ?

JPU : Yang mulia kami akan mengajukan bukti dan saksi, namun pada persidangan ini kami belum siap. Untuk
itu kami mohon agar persidangan ini bisa di tunda yang mulia.

Hakim ketua : Apakah penasehat hukum setuju sidang ini untuk ditunda?

Penasehat hukum: Kami setuju yang mulia

Hakim II : Baik, dengan ini persidangan ditunda dan dilanjutkan pada hari berikutnya dengan jadwal
pemeriksaan alat bukti dan saksi untuk jaksa penuntut umum agar menghadap kembali dan menghadirkan
bukti dan saksi pada persidangan berikut. Dengan demikian sidang dinyatakan ditunda ( ketuk palu 3 kali )

SIDANG II ( PEMERIKSAAN BUKTI DAN SAKSI KORBAN )

Panitera: Selamat siang dan salam sejahtera untuk kita semua. Pada hari ini 2022, pukul akan dilaksanakan
sidang lanjutan perkara pidana penggelapan uang dan penipuan travel haji.

Hakim ketua : Sidang lanjutan perkara pidana pn Sukabumi yang memeriksa dan mengadili perkara pidana
nomor 01 pid.b/2022/pn skb, atas dakwaan dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum, (ketuk palu 3 kali).
(JEDA) Sesuai sidang perkara minggu lalu, maka sidang hari ini adalah pemeriksaan bukti dan saksi. Saudara
jaksa penuntut umum apakah bukti dan saksi sudah siap dihadirkan dipersidangan ini?
JPU : Sudah yang mulia

Hakim ketua : Baik, saudara dipersilahkan memanggil terdakwa

JPU : Saudara terdakwa silahkan memasuki ruang sidang

Hakim ketua : Saudara silahkan mengambil tempat disamping penasehat hukumnya

Hakim ketua : Selanjutnya ada berapa saksi yang akan dihadirkan di persidangan ini ?

JPU : 3 orang saksi yang mulia

Hakim ketua : Silahkan hadirkan satu saksi

JPU : Baik, yang mulia. Panitera mohon hadirkan saksinya ke persidangan.

Panitera : Atas nama Adinda,Rian dan selvi silahkan memasuki ruang sidang

Hakim Ketua : Saudara jaksa penuntut umum saksi di sini sebagai apa?

JPU : Saksi di sini, merupakan saksi korban yang mulia

(Ini yang di bawah tanyanya per orang)

Hakim Ketua : baiklah, saudara saksi, apakah saudara dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan siap
untuk memberikan keterangan dalam persidangan hari ini ?

Saksi korban : ya, saya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan siap memberikan keterangan dalam
persidangan ini yang mulia

Hakim Ketua : Baiklah, pertama-tama saya akan menanyakan identitas saudara, sebagaimana terdapat
didalam bap dan saya minta saudara menjawabnya dengan jelas.

Nama : Adinda Maulani

Tgl : Sukabumi, 17 april 1997

Jenis kelamin : Perempuan

Umur : 25 tahun

Agama : islam

Alamat : jln. Babakan Sirna No.25 Kelurahan Benteng Kota Sukabumi

Perkerjaan : Ibu rumah tangga

kebangsaan  : indonesia
Nama : Rian Apriliadi

Tgl : Sukabumi, 7 april 1993

Jenis kelamin : Laki laki

Umur : 29 tahun

Agama : islam

Alamat : jln. Babakan Sirna No.25 Kelurahan Benteng Kota Sukabumi

Perkerjaan : Wirausaha

kebangsaan  : indonesia

Nama : Selvi Apriliani

Tgl : Sukabumi, 23 April 1999

Jenis kelamin : Perempuan

Umur : 23 tahun

Agama : islam

Alamat : jln. Babakan Sirna No.25 Kelurahan Benteng Kota Sukabumi

Perkerjaan : Dokter

kebangsaan : indonesia

Hakim Ketua : (Hakim Anggota I menyerahkan ktp kepada panitera pengganti) Baik, apakah identitas

Saksi korban : saya mengerti yang mulia

Hakim ketua : Apakah saudara mengetahui terkait perkara apa saudara dalam persidangan ini ?

Saksi Korban : Saya mengetahuinya yang mulia, terkait penipuan dan penggelapan uang untuk keberangkatan
hj saya

Hakim ketua : Kapan awal anda bertransaksi dengan perusahaan travel ini ?

Saksi Korban : Awal bertransaksi itu sekitar 5 tahun yang lalu setelah pengumpulan berkas berkas yang mulia

Hakim ketua : Bagaimana awal bertemu dengan perusahaan ini?


Saksi korban : Awalnya saya berencana untuk naik haji bersama suami saya, jadi saya mencari info2 tentang
perusahaan biro haji, saya mencari cari di Instagram dan memilih perusahaan ini karna kebetulan lumayan
tidak terlalu jauh dari rumah saya.

Hakim ketua : Kapan seharusnya anda diberangkatkan oleh perusahaan ini?.

Saksi Korban : Bulan ini yang mulia.

Hakim ketua : Kapan saudara tahu bahwa perusahaan ini menipu anda?.

Saksi Korban : Ketika dua bulan sebelum keberangkatan, saya bersama rombongan mendatangi perusahaan
ini untuk pelatihan haji. Kemudian ketika saya sampai ditempat, ternyata tempatnya sudah kosong.

Hakim ketua: Baik coba saudara jelaskan secara rinci, saat saudara menyadari bahwa saudara ditipu.

Saksi Korban : Karena tempatnya kosong, maka saya mencoba menghubungi perusahaan ini, namun no nya
tidak aktif. Lalu saya terus mencoba menghubunginya selama tiga hari. Karena tidak kunjung ada kabar maka
saya pun melapor kedapa polisi.

Hakim ketua : Baik, apakah ada barang bukti ?

Saksi Korban : Ada yang mulia

Hakim ketua : Baik saudara jaksa penuntut umum silahkan serahkan barang bukti ke majelis hakim.

JPU: Baik, yang mulia. (JPU maju membawa bb ke meja hakim)

Hakim ketua : Apakah benar berkas berkas ini milik saudara (korban)?

Saksi Korban : Iya benar yang mulia, berkas tersebut adalah milik saya.

Hakim ketua: Saudara jaksa penuntut umum, silahkan untuk mengajukan pertanyaan

JPU : Baik terimakasih yang mulia,saudara korban, apakah benar anda akan diberangkatkan pada
bulan..tahun..

Saksi Korban: Benar pak,saya juga menandatangani surat diatas materai.

JPU : Saudara korban, (pertanyaan)

saksi Korban: (jawab)

JPU : Baik yang mulia, pertanyaan dari saya cukup.

Hakim ketua: Kepada penasehat hukum terdakwa,apakah ada pertanyaan yang ingin ditanyakan kepada
korban?

Penasehat hukum: (pertanyaan)

Korban:(Jawab)
Penasehat hukum: Baik, pertanyaan dari kami untuk sementara cukup yang mulia

Hakim 1:(pertanyaan)

Korban:(Jawab)

Hakim ketua : Silahkan hakim anggota 2 apakah ada pertanyaan untuk saudara korban?

Hakim 2 : Tidak saya rasa sudah cukup yang mulia.

Hakim ketua : Kepada jaksa penuntut umum apakah ada yang ingin ditanyakan lagi kepada korban?

JPU : Tidak ada yang mulia

Hakim ketua : Saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari saudara korban?

Terdakwa : Benar yang mulia

Hakim ketua: Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan terimakasih, dan apabila kami
membutuhkan keterangan dari korban lagi, kami berharap saudara korban tidak keberatan untuk hadir
kembali di persidangan ini, silahkan saudara korban dapat menuju tempat yang telah disediakan

Hakim Ketua : Saudara jaksa penuntut umum silahkan hadirkan saksi berikutnya

JPU : Baik, yang mulia. Panitera mohon hadirkan saksinya ke persidangan

Panitera : Atas nama Restu silahkan memasuki ruang sidang

Hakim ketua : Baiklah saudara saksi terdakwa, apakah saudara dalam keadaan sehat jasmani dan rohani siap
untuk memberikan keterangan dalam persidangan ini?

Saksi I: Ya saya dalam keadaan sehat dan siap memberikan keterangan dalam persidangan ini yang mulia

Hakim ketua : Baik, pertama-tama saya akan menanyakan identitas saudara.

Nama                       : Restu Aulia 

Tempat lahir           : Sukabumi 

Umur tanggal lahir : 22 thn, 18 Maret 2000

Jenis kelamin         : Perempuan

Kebangsaan            : Indonesia

Tempat tinggal       : Jln.Ciandam, des. ciberem hilir, kec.Ciberem, kab.Sukabumi.

Agama                   : Islam

Pekerjaan                : Wiraswasta
Hakim ketua : Baiklah, sebelum saudara memberikan keterangan dipersidangan ini, saudara harus
bersumpah

Saksi II : Baik yang mulia

Panitera : Kepada petugas agar mengambil tempat

(Juru sumpah maju kedepan)

Hakim II: Saudara ikuti perkataan saya " saya bersumpah bahwa saya sebagai saksi korban dalam hal ini, akan
memberikan keterangan yang benar dan tidak lain dari yang sebenarnya "

Panitera : Juru sumpah silahkan kembali ke tempat

Hakim ketua : Saudara saksi telah menjamin menurut agama yang dianut, untuk itu kami berharap saudara
dapat memberikan keterangan yang benar, karena apabila anda terbukti memberikan keterangan palsu,
maka saudara akan diancam dengan pidana penjara selama tujuh tahun sebagaimana mestinya diatur dalam
pasal 242 KUHP. Apakah saudara saksi mengerti?

Saksi II : Mengerti yang mulia

( JEDA )

Hakim ketua : Saudara kenal dengan terdakwa?

Saksi II : Ya saya mengenalnya yang mulia

Hakim ketua : Saudara saksi apakah saudara mengetahui terkait perkara apa saudara dalam persidangan ini?

Saksi II : Saya mengetahuinya yang mulia terkait penipuan dan penggelapan uang keberangaktan haji

Hakim ketua : Apa hubungan saudara dengan terdakwa?

Saksi II : Saya hanya sebagai pemilik kedai di depan perusahaan xxxx

Hakim ketua : Baik silahkan kepada JPU apakah ada pertanyaan

JPU : Ada yang mulia, Saudara saksi seberapa dekat hubungan saudara dengan terdakwa

Saksi : Hubungan saya dengan terdakwa hanya sebatas pedagang dan pelanggan, karena terdakwa sering
makan di kedai saya.

JPU: Apakah anda berada di tempat saat kejadian?

Saksi : Ya saya berada di tempat Bu.

JPU : Bagaimana kondisi saat ..... sedang pergi ke perusahaan xxx

Saksi : Saat itu keadaan di depan perusahaan sangat tidak kondusif bu.

JPU : Coba tolong dijelaskan lagi secara rinci kejadian yang saudara lihat.
Saksi : Baik Bu, awalnya saya tidak sengaja melihat banyak orang di depan perusahaan xxx sedang ribut jadi
saya samperin.

Katanya rombongan itu akan diberangkatkan haji bulan ini, tetapi saya bilang ke rombongan itu bahwa
perusahaan sudah kosong sejak .... yang lalu.

JPU : Apakah anda mengetahui kenapa perusahaan kosong?

Saksi : Saya tidak tau Bu

JPU 3: Baik yang mulia, pertanyaan dari saya cukup.

Hakim ketua: Kepada penasehat hukum terdakwa, apakah ada pertanyaan yang ingin ditanyakan kepada
korban?

Penasehat hukum: Apakah anda tau keseharian terdakwa?

Saksi : Tidak Bu, tetapi terdakwa selalu ke kedai saya setiap waktu makan siang.

Penasehat hukum : Apakah ada gelagat mencurigakan dari terdakwa sebelum terdakwa membawa kabur
uang keberangaktan hj?

Saksi : Tidak ada Bu,dia seperti biasanya selalu ramah ke saya.

Penasehat hukum: Baik, pertanyaan dari kami untuk sementara cukup yang mulia

Hakim Ketua : Selanjutnya pada Hakim Anggota I, apakah ada pertanyaan?

Hakim Anggota I  : Tidak,  yang mulia

Hakim Ketua : Hakim Anggota Il, apakah ada pertanyaan?

Hakim Anggota II : Terimakasih yang mulia,(bertanya) kalo gada skip

Saksi korban : (jawab)

Hakim Anggota II : Baik cukup yang mulia.

Hakim Ketua : Kepada jaksa penuntut umum, apakah ada yang ingin di tanyakan lagi kepada saksi?

JPU : Tidak ada yang mulia

Hakim Ketua : Baik saudara saksi, apakah saudara saksi akan menambahkan keterangan yang saudara ketahui
lagi?

Saksi II : Baik, untuk sementara cukup yang mulia keterangan dari saya.

Hakim Ketua : Saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari saudara saksi?

Terdakwa : Benar yang mulia


Hakim Ketua : Baiik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan terima kasih, dan apabila kami
membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami berharap saudara saksi tidak berkeberatan untuk hadir
kembali di persidangan ini, silahkan saudara saksi dapat menuju tempat yang telah disediakan.

Hakim Ketua : Saudara JPU silahkan dihadirkan saksi ke III ke ruang persidangan

JPU : Baik yang mulia. Petugas mohon hadirkan saksi III atas nama Ryan Maulana ke ruang persidangan

Panitera : Saksi atas nama Ryan Maulana di persilahkan memasuki ruang sidang

Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan siap untuk memberikan
keterangan dalam persidangan pada hari ini?

Saksi III : Ya, saya sehat jasmani dan rohani, dan siap memberikan keterangan dalam persidangan ini yang
mulia

Hakim Ketua : Baiklah, bisa lihat kartu identitas saudara berupa (ktp)?

Saksi III: (maju dan memberikan kartu identitasnya ke pak hakim)

Hakim Ketua : baiklah, saudara saksi  pertama-tama saya akan menanyakan identitas diri saudara dan saya
minta saudara menjawabnya dengan jelas.

Nama                       : Muhammad Ryan Maulana 

Tempat lahir           : Sukabumi 

Umur tanggal lahir : 26 thn, 4 Desember 1995

Jenis kelamin         : Laki laki

Kebangsaan            : Indonesia

Tempat tinggal       : Jln. Bhayangkara - Gg Kaswari II No. 27, Kec. Cisaat Kota Sukabumi 43152

Agama                     : Islam

Pekerjaan                : Polisi

Hakim Ketua : (hakim anggota menyerahkan ktp kepada panitera pengganti)

Hakim Ketua : Baiklah sebelum saudara memberikan keterangan di persidangan ini menurut uu, saudara
harus bersumpah atau berjanji, untuk itu saudara bersedia disumpah atau berjanji?

Saksi III : Bersedia yang mulia

Hakim Ketua : Kepada petugas rohaniawan dipersilahkan untuk mengambil tempat


Hakim ang. I : (silahkan berdiri) saudara ikut kata-kata saya, saya bersumpah bahwa saya sebagai saksi
dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang benar dan tidak lain dari yang sebenarnya (silahkan
duduk, kepada rohaniawan silahkan kembali ketempat)

Hakim Ketua : Saudara saksi telah berjanji menurut agama yang saudara anut, untuk itu kami berharap
saudara dapat memberikan keterangan yang benar, karena apabila terbukti saudara memberikan keterangan
palsu, maka saudara dapat diancam dengan pidana penjara selama-lamanya 7 tahun sebagaimana diatur
dalam pasal 242 kuhp, apakah saudara saksi mengerti?

Saksi III : Mengerti yang mulia

Hakim Ketua : Apakah saudara mengenal terdakwa

Saksi III : Ya, yang mulia saya mengenal terdakwa.

Hakim Ketua : Saudara saksi, mengertikah saudara mengapa dimintai keterangan sebagai saksi dipersidangan
ini ?

Saksi III : Ya, saya mengerti yang mulia , sehubungan dengan telah terjadinya tindak  pidana penipuan,
penggelapan uang dan penyidikan yang saya lakukan terhadap terdakwa.

Hakim Ketua : Baik. Silahkan jaksa penuntut umum untuk mengajukan pertanyaan.

JPU : Baik terimakasih yang mulia, baik saudara saksi, apakah benar saudara yang melakukan pemeriksaan
terhadap terdakwa ?

Saksi II I: Benar bu, saya yang melakukan pemeriksaan.

JPU : Apakah dalam proses pemeriksaan anda melakukan penekanan dan paksaan?

Saksi III : Tidak bu, kami tidak ada melakukan penekanan dan pemaksaan dalam pemeriksaan, kami
melakukan pemeriksaan sesuai dengan sop yang berlaku.

JPU : Yang mulia pertanyaan dari kami cukup.

Hakim Ketua : (baik saudara jaksa penuntut umum) selanjutnya penasehat hukum terdakwa apakah ada yang
perlu dipertanyakan ?

Penasehat hukum : Iya ada yang mulia

Hakim Ketua : Silahkan penasehat hukum terdakwa.

penasehat hukum : Baik saudara saksi, kapan anda melakukan pemeriksaan terhadap terdakwa?

Saksi III : Ya bu, saya yang melakukan pemeriksaan terhadap terdakwa pada hari... tanggal....

Penasehat hukum : Apakah saat melakukan pemeriksaan terdakwa sudah memberikan keterangan yang
sebenarnya dan tidak melakukan intervensi?
Saksi III : Iya , saudara terdakwa sudah memberikan keterangan dengan benar dan tanpa intervensi.

Penasehat hukum : Apakah saat melakukan penyidikan terdakwa telah mengakui perbuatannya?

Saksi III : Iya yang mulia, dalam bap sudah tercantum bahwa terdakwa telah mengakui perbuatannya.

penasehat hukum : Baik yang mulia, pertanyaan dari saya cukup.

Hakim Ketua : Baik, saudara Hakim Anggota I, apakah ada yang perlu ditanyakan kepada saudara saksi?

Hakim Anggota I : Tidak yang mulia

Hakim Ketua : Saudara Hakim Anggota Il apakah ada yang perlu dipertanyakan kepada saksi?

Hakim Anggota II : Tidak yang mulia

Hakim Ketua : Kepada JPU apakah masih ada yang ingin di tanyakan kepada saksi?

JPU : Tidak ada lagi yang mulia

Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah saudara saksi ingin menambahkan keterangan saudara lagi ?

Saksi III : Cukup yang mulia

Hakim Ketua : Saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari saudara saksi?

Terdakwa : Ya, benar yang mulia

Hakim Ketua : Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan terima kasih, dan apabila kami
membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami berharap saudara saksi tidak berkeberatan untuk hadir
kembali di persidangan ini, silahkan saudara saksi dapat menuju tempat yang telah disediakan

Hakim Ketua : Saudara Jaksa penuntut umum apakah masih ada saksi yang ingin diajukan di persidangan ini
lagi ?

JPU : Tidak ada, yang mulia

Hakim Ketua : Selanjutnya kepada penasehat hukum apakah ada saksi yang di hadirkan untuk meringankan
terdakwa ?

PH. terdakwa : Iya kami akan menghadirkan 2 orang yang mulia

Hakim Ketua : Apakah saksi sudah siap?

Ph.terdakwa : Sudah yang mulia

Hakim Ketua : Baik silahkan hadirkan saksi pertama kedalam ruang persidangan.

Ph.terdakwa : Baik, yang mulia mohon ijin untuk menghadirkan saksi atas nama Adam ke dalam ruang
persidangan.
Hakim Ketua: Jaksa penuntut umum silahkan hadirkan saksi atas nama Adam ke dalam ruang persidangan

JPU : Baik, yang mulia. Panitera mohon hadirkan saksinya ke persidangan

Panitera : Atas nama Adam silahkan memasuki ruang sidang

Hakim ketua : Baiklah saudara saksi terdakwa, apakah saudara dalam keadaan sehat jasmani dan rohani siap
untuk memberikan keterangan dalam persidangan ini?

Saksi I: Ya saya dalam keadaan sehat dan siap memberikan keterangan dalam persidangan ini yang mulia

Hakim ketua : Baik, pertama-tama saya akan menanyakan identitas saudara.

Nama                       : Adam Baldan Insanul Haq

Tempat lahir           : Sukabumi

Umur tanggal lahir : 22 thn,8 Juni 2000

Jenis kelamin         : Laki laki

Kebangsaan            : Indonesia

Tempat tinggal       : jalan mangkalaya Kp. Cibencoy Des. Cisaat Kec. Cisaat Rt28/08

Agama                     : Islam

Pekerjaan                : wiraswasta

Hakim ketua : Baiklah, sebelum saudara memberikan keterangan dipersidangan ini, saudara harus
bersumpah

Saksi I : Baik yang mulia

Panitera : Kepada petugas agar mengambil tempat

(Juru sumpah maju kedepan)

Hakim II: Saudara ikuti perkataan saya " saya bersumpah bahwa saya sebagai saksi korban dalam hal ini, akan
memberikan keterangan yang benar dan tidak lain dari yang sebenarnya "

Panitera : Juru sumpah silahkan kembali ke tempat

Hakim ketua : Saudara saksi telah menjamin menurut agama yang dianut, untuk itu kami berharap saudara
dapat memberikan keterangan yang benar, karena apabila anda terbukti memberikan keterangan palsu,
maka saudara akan diancam dengan pidana penjara selama tujuh tahun sebagaimana mestinya diatur dalam
pasal 242 KUHP. Apakah saudara saksi mengerti?

Saksi I : Mengerti yang mulia

( JEDA )

Hakim ketua : Saudara kenal dengan terdakwa?


Saksi I: kenal yang mulia

Hakim ketua: Apakah saudara mengetahui terkait perkara apa saudara dalam persidangan ini?

Saksi I: Saya mengetahui yang mulia terkait penipuan dan penggelapan uang untuk keberangkatan haji.

Hakim ketua: Apa hubungan anda dengan terdakwa?

Saksi I: Rekan kerja yang mulia

Hakim ketua: Apakah anda dekat dengan terdakwa?

Saksi I: Tidak yang mulia.

Hakim ketua : Baik Hakim anggota 1 apakah ada pertanyaan?

Hakim anggota I: Ada yang mulia. Apakah benar anda adalah karyawan di perusahaan xxx

Saksi terdakwa: Iya bu saya adalah karyawan di perusahaan xxx

Hakim anggota I: Apakah semua karyawan dipecat dua bulan yang lalu? Tolong jelaskan secara rinci.

Saksi terdakwa: Tidak Bu. Tapi dua bulan yang lalu kami diinformasikan bahwa perusahaan xxx akan dipindah
tempatkan, namun sampai saat ini saya tidak mendapatkan kabar apapun lagi.

Hakim anggota I: Baik, cukup yang mulia pertanyaan dari saya

Hakim ketua: Hakim anggota 2 ada pertanyaan?

Hakim anggota 2: Tidak, Sudah cukup yang mulia

Hakim ketua: Baik kepada pehasihat hukum silahkan untuk mengajukan pertanyaan.

Ph. terdakwa: Coba saudara ceritakan apakah saat bekerja sehari hari terdapat ancaman ancaman yang
saudara dapat kan dari terdakwa?

Saksi I: Tidak ada

Ph. terdakwa: Apakah anda tahu keseharian terdakwa?

Saksi I: Tidak Bu. Tapi yang saya tau terdakwa ini orangnya ramah makanya saya agak kaget ketika tau dia
terkena kasus penipuan dan penggelapan uang.

Hakim Ketua: Saudara saksi, apakah saudara saksi ingin menambahkan keterangan lain ?

Saksi terdakwa: Cukup yang mulia

Hakim Ketua: Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan terima kasih, dan apabila kami
membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami berharap saudara saksi tidak berkeberatan untuk hadir
kembali di persidangan ini, silahkan saudara saksi dapat menuju tempat yang telah disediakan
JPU : Baik yang mulia panitera mohon hadirkan saksi II ke persidangan

Panitera: Atas nama Andhika silahkan memasuki ruang sidang

Hakim ketua : Baiklah saudara saksi terdakwa, apakah saudara dalam keadaan sehat jasmani dan rohani siap
untuk memberikan keterangan dalam persidangan ini?

Saksi II: Ya saya dalam keadaan sehat dan siap memberikan keterangan dalam persidangan ini yang mulia

Hakim ketua : Baik, pertama-tama saya akan menanyakan identitas saudara.

Nama                       : Andhika fauziana f

Tempat lahir           : Sukabumi 

Umur tanggal lahir : 23 thn, 23 Mei 1999

Jenis kelamin         : Laki laki

Kebangsaan            : Indonesia

Tempat tinggal       : Prm Babakan damai  Gg jambal II No. 28, Kec. Cisaat Kota Sukabumi 43152

Agama                     : Islam

Pekerjaan                : wiraswasta 

Hakim ketua : Baiklah, sebelum saudara memberikan keterangan dipersidangan ini, saudara harus
bersumpah

Saksi Il : Baik yang mulia

Panitera : Kepada petugas agar mengambil tempat

(Juru sumpah maju kedepan)

Hakim II: Saudara ikuti perkataan saya " saya bersumpah bahwa saya sebagai saksi korban dalam hal ini, akan
memberikan keterangan yang benar dan tidak lain dari yang sebenarnya "

Panitera : Juru sumpah silahkan kembali ke tempat

Hakim ketua : Saudara saksi telah menjamin menurut agama yang dianut, untuk itu kami berharap saudara
dapat memberikan keterangan yang benar, karena apabila anda terbukti memberikan keterangan palsu,
maka saudara akan diancam dengan pidana penjara selama tujuh tahun sebagaimana mestinya diatur dalam
pasal 242 KUHP. Apakah saudara saksi mengerti?

Saksi Il : Mengerti yang mulia

(JEDA)

Hakim ketua : Apakah saudara mengenal terdakwa?


Saksi II: Iya saya mengenalnya yang mulia

Hakim ketua: Apakah saudara mengetahui terkait perkara apa saudara dalam persidangan ini?

Saksi II: Saya mengetahui yang mulia terkait penipuan dan penggelapan uang untuk keberangkatan haji.

Hakim ketua: Apa hubungan anda dengan terdakwa

Saksi ll: saya kerabat kerja sekaligus sepupu dari terdakwa Diandra

Hakim ketua : Baik kepada penasehat hukum silahkan untuk mengajukan pertanyaan

PH terdakwa : Apakah saudara mengetahui terkait rencana penggelapan yang dilakukan oleh terdakwa?

Saksi II : Saya mengetahuinya Bu.

PH terdakwa: Bagaimana reaksi saudara setelah mengetahui rencana terdebut?

Saksi II: Saya kaget……..

PH terdakwa: Kenapa saudara tidak melaporkan perkara tersebut ke polisi?

Saksi II : Karna terdakwa adalah kerabat saya, jadi saya menasihatinya terlebih dahulu

PH terdakwa: Apakah saudara mendapatkan ancaman dari terdakwa?

Saksi Il: Tidak bu, dia ini sangat baik kepada kerabatnya.

Pihak terdakwa: Apakah terdakwa mengajak saudara untuk kabur bersamanya?

Saksi II : Dia sempat mengajak saya untuk ikut bersamanya tetapi saya menolakanya dan berusaha
menasihatinya untuk tidak melakukan hal hal seperti itu.

PH terdakwa: Apakah terdakwa memberi tahu kapan beliau akan melakukan pelarian?

Saksi II : Tidak bu

PH terdakwa: Sodara saksi selain dari ancaman adakah tindakan lain yang terdakwa lakukan kepada sodara?

Saksi Il: Tidak ada yang bu

JPU: Apakah sodara saksi mengetahui bagaimana keseharian terdakwa di luar pekerjaan

Saksi Il: Saya tidak mengetahuinya yang mulia dikarenakan rumah kami berjauhan dan ketika kumpul
keluarga besarpun kami tidak pernah menyinggung masalah pekerjaan.

JPU: Apakah saudara pernah melihat terdakwa keluar bersama-sama?

Saksi II : pernah

JPU : Kapan saudara melihat mereka keluar bersama?


Saksi Ii : Setelah dia memberitahu saya tentang rencananya,ia sempat beberapa kali keluar bersama sama.

Hakim ketua: Baik sudah cukup jelas jaksa penuntut umum jawabannya

JPU: Jelas yang mulia

Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah saudara saksi ingin menambahkan keterangan lain ?

Saksi II : Cukup yang mulia

Hakim Ketua : Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan terima kasih, dan apabila kami
membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami berharap saudara saksi tidak berkeberatan untuk hadir
kembali di persidangan ini, silahkan saudara saksi dapat menuju tempat yang telah disediakan

Hakim Ketua : Saudara penasihat hukum apakah ada saksi lain yang akan dihadirkan lagi ke dalam ruang
persidangan ?

Penasehat hukum : Cukup yang mulia.

Hakim Ketua: Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan terima kasih, dan apabila kami
membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami berharap saudara saksi tidak berkeberatan untuk hadir
kembali di persidangan ini, silahkan saudara saksi dapat menuju tempat yang telah disediakan

Hakim Ketua: Saudara penasihat hukum apakah ada saksi lain yang akan dihadirkan lagi ke dalam ruang
persidangan ?

Penasehat hukum: Cukup yang mulia.

Hakim Ketua: (berembuk dengan hakim I dan hakim 2) Dengan demikian, sidang hari ini kami tunda selama
1 (satu) minggu, dan dilanjutkan pada hari rabu tanggal…. Bulan …. Tahun…. jam ….wib dengan agenda acara
pemeriksaan terdakwa. Kepada Jaksa penuntut umum agar dapat menghadirkan kembali terdakwa dan
barang bukti pada persidangan yang akan datang. Maka dengan demikian sidang hari ini dinyatakan ditunda
dan ditutup (ketuk palu 3 kali)

Sidang III … ….. …. (PEMERIKSAAN KETERANGAN TERDAKWA)

Hakim Ketua: Sdang lanjutan perkara pidana pn Sukabumi yang memeriksa dan mengadili perkara
pidana nomor 1777pid.b/2017/pn dps, atas nama terdakwa Diandra Dwi, Siti Nur Lita dan Viona dinyatakan
dibuka dan terbuka untuk umum, (ketuk palu 3 kali).

Hakim Ketua : Sesuai berita acara sidang yang lalu, maka sidang hari ini adalah pemeriksaan terdakwa,
kepada terdakwa dipersilahkan mengambil tempat kembali didepan.

Hakim Ketua: Baik kepada saudara terdakwa silahkan kembali mengambil tempat duduk saudara di depan.
( JEDA) baik, saudara terdakwa, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan  siap untuk memberikan
keterangan dalam persidangan pada hari ini?
Terdakwa:  Ya, saya sehat jasmani dan rohani, dan siap memberikan keterangan dalam persidangan ini yang
mulia

Hakim Ketua: Baiklah sebagaimana identitas saudara sudah jelas di dalam bap. Maka kita lanjutkan saja
persidangan ini.

Hakim Ketua:  Saudara terdakwa, apakah saudara kenal dengan korban ?

Terdakwa: Tidak yang mulia

Hakim Ketua: Saudara terdakwa, apa benar barang ini adalah bagian dari barang yang saudara beli dengan
menggunakan uang haji milik korban (sambil menunjukkan barang bukti kepada terdakwa) Berupa : 1 buah
sertifikat rumah, 1 buah kunci mobil, 1 buah kunci motor dan beberapa barang branded.

Terdawa: Ya, benar yang mulia (sambil menganggukan kepala)

Hakim Ketua:  Baik. Kepada jaksa penuntut umum, apakah ada yang ingin ditanyakan ?

JPU: Ada yang mulia, saudara terdakwa, apakah benar saudara yang telah melakukan penipuan jasa biro
haji?.

Terdakwa: Ya, benar bu.

JPU: Apakah benar saudara juga yang telah menggelapkan uang jasa biro haji?.

Terdakwa: Ya, benar bu.

JPU: Apakah benar saudara juga melakukan korupsi jasa biro haji?.

Terdakwa: Ya, benar bu

JPU: Baik saudara terdakwa, apakah sebelumnya saudara merencanakan tindak kejahatan tersebut?

Terdakwa: Sebelumnya, saya tidak berencana untuk melakukan tindak kejahatan tersebut, tetapi karena saya
tergiur dengan uang yang sangat banyak. Jadi saya langsung berniat menggunakan uang tersebut.

JPU: Apakah sebelumnya saudara pernah melakukan penipuan?

Terdakwa: Tidak bu, ini pertama kalinya.

JPU: Saudara terdakwa coba saudara jelaskan apakah ada orang lain yang ikut membantu saudara dalam
melakukan penipuan tersebut?.

Terdakwa: tidak ada bu, hanya kami bertiga.

JPU: Coba saudara jelaskan kronologis saat saudara membawa kabur uang tersebut.

Terdakwa 1: 2bulan yang lalu saya memberi tau semua karyawan bahwa perusahan akan pindah tempat.
Dan saya memberi libur satu minggu kepada semua karyawan untuk mempersiapkan kepindahan
perusahaan. Tetapi sebenarnya waktu satu minggu itu saya gunakan untuk membawa kabur uang tsb.
JPU : kemudian saudara gunakan untuk apa uang tersebut?

Terdakwa 1 : Saya gunakan untuk membeli mobil lamborghini, dua buah motor zx, dan motor ducati.

Korban (Adinda): APAKAH ANDA TIDAK PUNYA OTAKK?!! anda pikir daftar haji itu murah? Anda fikir dengan
mudah saya mendapatkan uang itu? Saya hingga menjual tanah saya untuk berangkat naik haji dan anda
dengan enaknya menggunakan uang itu untuk foya foya

Hakim ketua: Sauadara korban dimohon untuk tenang, JPU silahkan dilanjutkan

JPU: Baik yang mulia pertanyaan dari saya sudah cukup.

Hakim ketua : Baik, apakah penasehat hukum ada pertanyaan?

Penasehat hukum: Ada yang mulia, apakah saudara terdakwa merencanakan penipuan atau penggelapan
uang ini? Dan pernahkah ada rencana jahat lainnya?

Terdakwa I: tidak, saya tidak pernah merencanakan kejahatan apa pun

Penasehat hukum: Apakah saudara terdakwa pernah melakukan kejahatan selain ini sebelumnya?

Terdakwa I: Tidak

Penasehat hukum: Seperti yang anda dengar yang mulia terdakwa ini hanya khilaf saja untuk kasus kali ini,
bahkan dia tidak pernah ada catatan kepolisian sebelumnya

Hakim ketua: Baik, kepada Hakim anggota I apakah ada pertanyaan?

Hakim anggota I:..... (isi sendiri)

Hakim ketua: Baik, kepada Hakim anggota II apakah ada pertanyaan?

Hakim anggota II:.....

Hakim ketua: Baiklah jika tidak ada pertanyaan lagi, kepada Saudara JPU silahkan hadirkan terdakwa
berikutnya

JPU : saudara terdakwa silahkan masuk

Hakim ketua : baik, saudara terdakwa, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan siap untuk memberikan
keterangan dalam persidangan pada hari ini?

Terdakwa : ya, saya sehat jasmani dan rohani , dan siap memberikan keterangan dalam persidangan ini yang
mulia

Hakim ketua : baiklah sebagaimana identitas saudara sudah jelas di dalam bap. Maka kita lanjutkan saja
persidangan ini.

Hakim ketua : saudara terdakwa, apakah saudara kenal dengan korban?


Terdakwa : tidak yang mulia

Hakim ketua : saudara terdakwa apakah benar barang yang di beli dengan menggunakan uang haji milik
korban hanya, 1 buah kunci mobil, dan beberapa barang branded?

Terdakwa : benar yang mulia (sambil menganggukkan kepala)

Hakim ketua : baik.kepada jaksa penuntut umum apakah ada yang ingin ditanyakan?

JPU : ada yang mulia.Saudara terdakwa, apakah benar saudara juga termasuk orang yang menggelapkan
uang jasa biro haji?

Terdakwa : ya, benar Bu.

JPU : sudah berapa lama saudara bergabung di perusahaan tersebut ?

Terdakwa : sekitar tujuh tahun

JPU : apakah saudara sebelumnya pernah melakukan penipuan seperti ini?

Terdakwa : tidak yang mulia, ini pertama kalinya

JPU : coba ceritakan kronologi pertama anda melakukan penggelapan uang?

Terdakwa : Awalnya itu dia mengajak saya untuk berbisnis, karena dia saat itu bilang tidak punya patner
untuk berbisnis

Hakim Ketua: bisnis dalam bidang apa?

Terdakwa: properti yang mulia

Hakim Ketua: baik, silahkan lanjutkan

Terdakwa: saya cukup dekat dengan dia, sebelumnya dia menceritakan tentang keadaan ekonomi
keluarganya kepada saya, terus dia mengajak saya berbisnis ini untuk melancarkan ekonominya kembali
akhirnya saya ikut menjalankan bisnis ini. Pada awalnya bisnis ini berjalan sesuai rencana,tapi saat itu kami
mengalami masalah di keuangan. Dia awalnya menyarankan untuk meminjam uang perusahaan, saya
menyetujuinya karena niat awalnya itu meminjam, setelah itu bisnis itu berjalan lancar kembali kesemula.

JPU : apakah uang tersebut dikembalikan ke perusahaan?

Terdakwa: sepengetahuan saya uang itu di bayar kembali ke perusahaan tapi ternyata beliau tidak
mengembalikannya

JPU: Sudah cukup yang mulia

Hakim ketua : baik. Apakah penasehat hukum ada pertanyaan?

Penasehat hukum : tidak yang mulia


Hakim ketua : baik, kepada hakim anggota l apakah ada pertanyaan?

Anggota l : ada yang mulia (bikin sendiri)

Terdakwa: (jawab sendiri)

Hakim ketua : baik, kepada hakim anggota ll apakah ada pertanyaan?

Anggota ll : tidak yang mulia

Hakim ketua : Baiklah jika tidak ada pertanyaan lagi, kepada saudara JPU silahkan hadirkan terdakwa
berikutnya

JPU: Baik yang mulia. Sodara terdakwa silahkan memasuki ruang sidang

(JEDA)

Hakim ketua: Baik, saudara terdakwa, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan  siap untuk memberikan
keterangan dalam persidangan pada hari ini?

Terdakwa:  Ya, saya sehat jasmani dan rohani, dan siap memberikan keterangan dalam persidangan ini pak
hakim.

Hakim Ketua: Baiklah sebagaimana identitas saudara sudah jelas di dalam bap. Maka kita lanjutkan saja
persidangan ini.

Hakim Ketua:  Saudara terdakwa, apakah saudara kenal dengan korban ?

Terdakwa: Tidak yang mulia

Hakim ketua: Baik, menurut barang bukti yang sudah ada, ada beberapa barang branded dan 1 buah
sertifikat rumah mewah, apa benar barang ini adalah bagian dari barang yang saudara beli dengan
menggunakan uang haji milik korban? (sambil menunjukkan barang bukti kepada terdakwa)

Terdakwa: iya yang mulia

Hakim Ketua:  Baik. Kepada jaksa penuntut umum, apakah ada yang ingin ditanyakan ?

JPU:  ada yang mulia, saudara terdakwa, apakah benar saudara yang telah melakukan penipuan jasa biro
haji?.

Terdakwa: Ya, benar bu.

JPU: Apakah benar saudara juga yang telah menggelapkan uang jasa biro haji?.

Terdakwa: Ya, benar bu

JPU: Apakah sebelumnya saudara pernah melakukan penipuan?

Terdakwa: Tidak ini pertama kalinya.


JPU: Coba saudara jelaskan kronologis saat saudara membawa kabur uang tersebut.

Terdakwa: Jadi awalnya pada saat itu saya ada jadwal meeting bersama atasan saya pada awalnya
perbincangan meeting tersebut benar mengenai keberangkatan para jamaah, setelah selesai meeting saya
undur diri dari tempat tersebut, saat saya kembali kesana saya tidak sengaja mendengar mereka sedang
membicarakan tentang bisnis properti ini yang mulia, terus saya juga mendengar mereka membicarakan
tentang uang kantor, saat mereka menyadari ada saya di luar ruangan mereka mengajak saya untuk
berdiskusi dan mereka juga mengajak saya untuk ikut bisnis itu yang mulia. Pada awalnya saya tidak berfikir
untuk melakukannya, Namun saya terus terusan dihasut dan dijanjikan sesuatu oleh atasan saya, awalnya
saya fikir ini tidak akan menghasilkan uang sebanyak itu tapi lama kelamaan saya nyaman dengan hasilnya
yang besar.

JPU: baik yang mulia pertanyaannya sudah cukup

Hakim Ketua: baik. Apakah penasehat hukum ada pertanyaan?

Penasehat hukum: (nanya sendiri)

Terdakwa: ( jawab sendiri)

Hakim Ketua: Baik, hakim anggota I ada pertanyaan

Anggota I: tidak ada yang mulia

Hakim Ketua: hakim anggota II ada pertanyaan?

Anggota II: Ada yang mulia ( nanya sendiri)

Terdakwa: (Jawab sendiri)

Hakim Ketua:  baiklah jika tidak ada pertanyaan lagi, kepada saudara penuntut umum, apakah sudah siap
untuk membacakan tuntutannya pada sidang hari ini?

JPU : kami belum mempersiapakan tuntutannya, maka kami mohon yang mulia agar menunda sidang ini 1
minggu ke depan, agar kami dapat mempersiapkan tuntutan kami majelis hakim.

Hakim Ketua : baik apakah penasehat hukum terdakwa setuju sidang di tunda 1 minggu ke depan?

Penasehat hukum: iya yang mulia, kami setuju sidang ditunda 1 minggu ke depan.

Hakim Ketua : (berembuk dengan hakim anggota), baiklah sidang hari ini rabu tanggal, tahun, kami rasa
cukup dan kami tunda selama 1 (satu) minggu kedepan, yaitu pada hari tanggal bulan tahun dengan agenda
pembacaan tuntutan penuntut umum, untuk itu kami beritahu kepada saudara penuntut umum agar
menyiapkan tuntutannya, serta menghadirkan terdakwa pada persidangan yang akan datang dan kepada
penasehat hukum agar hadir kembali pada persidangan yang akan datang tanpa dipanggil kembali. Dengan
demikian, sidang pada hari ini kami nyatakan ditunda dan ditutup (ketuk palu 3 kali).

SIDANG IV KAMIS 24 NOVEMBER 2022 (PEMBACAAN TUNTUTAN DAN PEMBACAAN PUTUSAN


PENGADILAN
 Hakim Ketua: Sidang lanjutan Sidang Pengadilan Negeri Sukabumi perkara pidana yang memeriksa dan
mengadili perkara pidana nomor 01 pid.b/2022/ pn skb , atas nama terdakwa(Viona putri mylani,Siti Nurlita
Sari Azzizah,Diandra Dwi Nugroho) dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum, (ketuk palu 3 kali).Penuntut
umum mohon hadirkan terdakwa dalam ruang persidangan.

JPU: Kepada petugas tolong hadirkan terdakwa

Panitera: Kepada terdakwa silahkan memasuki ruang sidang

(JEDA)

Hakim Ketua (Varva)  : sesuai berita acara sidang yang lalu, maka sidang hari ini adalah pembacaan tuntutan.
Apakah saudara jaksa penuntut umum sudah siap membacakan tuntutannya?

JPU : tuntutannya sudah siap, yang mulia

Hakim Ketua (Varva) : Saudara terdakwa agar dapat mengambil tempat duduk kembali  di depan. Silahkan
jaksa penuntut umum untuk membacakannya (membacakan tuntutan pidana sebagaiman terlampir)

JPU : (membacakan sambil berdiri)

Hakim Ketua (Varva) : demikianlah tuntutan pidana yang telah dibacakan oleh jaksa penuntut umum, kepada
terdakwa, apakah saudara akan mengajukan pembelaan atas tuntutan pidana tersebut?

Terdakwa : saya serahkan sepenuhnya kepada penasehat hukum saya yang mulia

Hakim Ketua (Varva)  :  bagaimana penasehat hukum terdakwa apakah akan mengajukan pembelaan atas
tuntutan tersebut?

Penesehat hukum : kami tidak akan mengajukan yang mulia

Hakim Ketua (Varva) :  Baik jika tidak ada

Hakim ketua(Varva) : Sidang hari ini adalah pembacaan putusan pengadilan

Hakim ketua ( varva) : apakah saudara terdakwa sudah siap mendengar putusan sidang hari ini?

Terdakwa : ya, sudah siap yang mulia

(Ketua majelis membacakan putusan sebagaimana terlampir dan apabila selesai membaca putusan majelis
hakim mengetuk palu 1 kali)

Hakim ketua (varva) : kepada terdakwa apakah saudara mengerti dengan putusan ini?

Terdakwa : saya mengerti yang mulia

Hakim ketua (varva) : saudara penasehat hukum siap di bantu ya apabila terdakwa akan mengajukan
bandingan.

Penesehat hukum: Baik yang mulia


Hakim ketua :Baik. Sidang Pengadilan Negeri Sukabumi perkara pidana yang memeriksa dan mengadili
perkara pidana nomor 01 pid.b/2022/ pn skb , atas nama terdakwa(Viona putri mylani,Siti Nurlita Sari
Azzizah,Diandra Dwi Nugroho) dinyatakan selesai dan sidang ini kami nyatakan di tutup (ketuk palu 3 kali).

Anda mungkin juga menyukai