Hakim Ketua (Varva) :Baik,sodara jaksa penuntut umum siap mengikuti persidangan hari ini
Hakim ketua ( Varva): Baik. Sidang Pengadilan Negeri Sukabumi perkara pidana yang memeriksa dan
mengadili perkara pidana nomor 01 pid.b/2022/ pn skb , atas nama terdakwa(Viona putri mylani,Siti Nurlita
Sari Azzizah,Diandra Dwi Nugroho) dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum, (ketuk palu 3 kali).Penuntut
umum mohon hadirkan terdakwa dalam ruang persidangan.
JPU (Alya) : Saudara terdakwa, dipersilahkan masuk dalam ruang persidangan (terdakwa dalam keadaan
bebas dan didampingi kuasa hukumnya)
Hakim Ketua (varva) : Baiklah saya akan menanyakan identitas saudara terlebih dahulu, saudara terdakwa
(Viona) apakah saudara dalam keadaan sehat.
Hakim Ketua (Varva): Baik, Sebelumnya saya akan menanyakan identitas saudara,
Nama:
Tempat lahir:
Jenis kelamin:
Kebangsaan:
Tempat tinggal:
Agama:
Pekerjaan:
Pendidikan:
Hakim Ketua (Varva): Baik, berdasarkan ketentuan pasal 56 kuhp, sodara dapat di dampingi oleh penasehat
hukum, apakah saat ini saudara di dampingi oleh penasehat hukum saudara?
Terdakwa (Viona) : Ya, saat ini saya didampingi oleh penasehat hukum saya.
Hakim Ketua (Varva) : Saudara penasehat hukum apakah saudara benar penasehat hukum terdakwa?
Hakim Ketua (Varva) : Saudara penasehat hukum, apakah saudara membawa surat kuasa khusus dari
terdakwa kartu advokat saudara? Jika ada mohon ditunjukkan
(ph menunjukkan surat kuasadan surat tugas pada majelis hakim / serta surat kuasa dan kartu advokatnya
ditinggalkan di meja hakim) (setelah Hakim Ketua (Varva) menerima kedua surat tersebut, kemudian
menunjukkan pada hakim 1 dan 2 dan menunjukan kepada penuntut umum untuk memeriksa)
Hakim Ketua (Varva) : Baiklah, kepada saudara jaksa penuntut umum, apakah sudah siap membacakan
dakwaannya?
JPU (Alya) : Sudah siap yang mulia
Hakim Ketua (varva) : Baiklah silakan dibacakan saudara jaksa penuntut umum.
Hakim Ketua (Varva) : Baik saudara terdakwa, apakah saudara terdakwa mengerti dengan dakwaan yang
dibacakan oleh jaksa penuntut umum?
Hakim ketua (varva) : Apakah saudara keberatan terhadap dakwaan penuntut umum?
Terdakwa : Saya menyerahkan sepenuhnya kepada penasehat hukum saya yang mulia
Hakim ketua : Baik, apakah penasehat hukum ingin memberikan eksepsi (penolakan/keberatan)?
Penasehat hukum : Tidak yang mulia kami tidak mengajukan eksepsi oleh karena itu sudah mengerti
Hakim ketua : Baik karena penasehat hukum tidak mengajukan eksepsi maka sidang kita lanjutkan dengan
pemeriksaan barang bukti dan saksi. Saksi untuk jaksa penuntut umum apakah telah siap dengan barang
bukti dan saksi ?
JPU : Yang mulia kami akan mengajukan bukti dan saksi, namun pada persidangan ini kami belum siap. Untuk
itu kami mohon agar persidangan ini bisa di tunda yang mulia.
Hakim ketua : Apakah penasehat hukum setuju sidang ini untuk ditunda?
Hakim II : Baik, dengan ini persidangan ditunda dan dilanjutkan pada hari berikutnya dengan jadwal
pemeriksaan alat bukti dan saksi untuk jaksa penuntut umum agar menghadap kembali dan menghadirkan
bukti dan saksi pada persidangan berikut. Dengan demikian sidang dinyatakan ditunda ( ketuk palu 3 kali )
Panitera: Selamat siang dan salam sejahtera untuk kita semua. Pada hari ini 2022, pukul akan dilaksanakan
sidang lanjutan perkara pidana penggelapan uang dan penipuan travel haji.
Hakim ketua : Sidang lanjutan perkara pidana pn Sukabumi yang memeriksa dan mengadili perkara pidana
nomor 01 pid.b/2022/pn skb, atas dakwaan dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum, (ketuk palu 3 kali).
(JEDA) Sesuai sidang perkara minggu lalu, maka sidang hari ini adalah pemeriksaan bukti dan saksi. Saudara
jaksa penuntut umum apakah bukti dan saksi sudah siap dihadirkan dipersidangan ini?
JPU : Sudah yang mulia
Hakim ketua : Selanjutnya ada berapa saksi yang akan dihadirkan di persidangan ini ?
Panitera : Atas nama Adinda,Rian dan selvi silahkan memasuki ruang sidang
Hakim Ketua : Saudara jaksa penuntut umum saksi di sini sebagai apa?
Hakim Ketua : baiklah, saudara saksi, apakah saudara dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan siap
untuk memberikan keterangan dalam persidangan hari ini ?
Saksi korban : ya, saya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan siap memberikan keterangan dalam
persidangan ini yang mulia
Hakim Ketua : Baiklah, pertama-tama saya akan menanyakan identitas saudara, sebagaimana terdapat
didalam bap dan saya minta saudara menjawabnya dengan jelas.
Umur : 25 tahun
Agama : islam
kebangsaan : indonesia
Nama : Rian Apriliadi
Umur : 29 tahun
Agama : islam
Perkerjaan : Wirausaha
kebangsaan : indonesia
Umur : 23 tahun
Agama : islam
Perkerjaan : Dokter
kebangsaan : indonesia
Hakim Ketua : (Hakim Anggota I menyerahkan ktp kepada panitera pengganti) Baik, apakah identitas
Hakim ketua : Apakah saudara mengetahui terkait perkara apa saudara dalam persidangan ini ?
Saksi Korban : Saya mengetahuinya yang mulia, terkait penipuan dan penggelapan uang untuk keberangkatan
hj saya
Hakim ketua : Kapan awal anda bertransaksi dengan perusahaan travel ini ?
Saksi Korban : Awal bertransaksi itu sekitar 5 tahun yang lalu setelah pengumpulan berkas berkas yang mulia
Hakim ketua : Kapan saudara tahu bahwa perusahaan ini menipu anda?.
Saksi Korban : Ketika dua bulan sebelum keberangkatan, saya bersama rombongan mendatangi perusahaan
ini untuk pelatihan haji. Kemudian ketika saya sampai ditempat, ternyata tempatnya sudah kosong.
Hakim ketua: Baik coba saudara jelaskan secara rinci, saat saudara menyadari bahwa saudara ditipu.
Saksi Korban : Karena tempatnya kosong, maka saya mencoba menghubungi perusahaan ini, namun no nya
tidak aktif. Lalu saya terus mencoba menghubunginya selama tiga hari. Karena tidak kunjung ada kabar maka
saya pun melapor kedapa polisi.
Hakim ketua : Baik saudara jaksa penuntut umum silahkan serahkan barang bukti ke majelis hakim.
Hakim ketua : Apakah benar berkas berkas ini milik saudara (korban)?
Saksi Korban : Iya benar yang mulia, berkas tersebut adalah milik saya.
Hakim ketua: Saudara jaksa penuntut umum, silahkan untuk mengajukan pertanyaan
JPU : Baik terimakasih yang mulia,saudara korban, apakah benar anda akan diberangkatkan pada
bulan..tahun..
Hakim ketua: Kepada penasehat hukum terdakwa,apakah ada pertanyaan yang ingin ditanyakan kepada
korban?
Korban:(Jawab)
Penasehat hukum: Baik, pertanyaan dari kami untuk sementara cukup yang mulia
Hakim 1:(pertanyaan)
Korban:(Jawab)
Hakim ketua : Silahkan hakim anggota 2 apakah ada pertanyaan untuk saudara korban?
Hakim ketua : Kepada jaksa penuntut umum apakah ada yang ingin ditanyakan lagi kepada korban?
Hakim ketua : Saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari saudara korban?
Hakim ketua: Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan terimakasih, dan apabila kami
membutuhkan keterangan dari korban lagi, kami berharap saudara korban tidak keberatan untuk hadir
kembali di persidangan ini, silahkan saudara korban dapat menuju tempat yang telah disediakan
Hakim Ketua : Saudara jaksa penuntut umum silahkan hadirkan saksi berikutnya
Hakim ketua : Baiklah saudara saksi terdakwa, apakah saudara dalam keadaan sehat jasmani dan rohani siap
untuk memberikan keterangan dalam persidangan ini?
Saksi I: Ya saya dalam keadaan sehat dan siap memberikan keterangan dalam persidangan ini yang mulia
Kebangsaan : Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Hakim ketua : Baiklah, sebelum saudara memberikan keterangan dipersidangan ini, saudara harus
bersumpah
Hakim II: Saudara ikuti perkataan saya " saya bersumpah bahwa saya sebagai saksi korban dalam hal ini, akan
memberikan keterangan yang benar dan tidak lain dari yang sebenarnya "
Hakim ketua : Saudara saksi telah menjamin menurut agama yang dianut, untuk itu kami berharap saudara
dapat memberikan keterangan yang benar, karena apabila anda terbukti memberikan keterangan palsu,
maka saudara akan diancam dengan pidana penjara selama tujuh tahun sebagaimana mestinya diatur dalam
pasal 242 KUHP. Apakah saudara saksi mengerti?
( JEDA )
Hakim ketua : Saudara saksi apakah saudara mengetahui terkait perkara apa saudara dalam persidangan ini?
Saksi II : Saya mengetahuinya yang mulia terkait penipuan dan penggelapan uang keberangaktan haji
JPU : Ada yang mulia, Saudara saksi seberapa dekat hubungan saudara dengan terdakwa
Saksi : Hubungan saya dengan terdakwa hanya sebatas pedagang dan pelanggan, karena terdakwa sering
makan di kedai saya.
Saksi : Saat itu keadaan di depan perusahaan sangat tidak kondusif bu.
JPU : Coba tolong dijelaskan lagi secara rinci kejadian yang saudara lihat.
Saksi : Baik Bu, awalnya saya tidak sengaja melihat banyak orang di depan perusahaan xxx sedang ribut jadi
saya samperin.
Katanya rombongan itu akan diberangkatkan haji bulan ini, tetapi saya bilang ke rombongan itu bahwa
perusahaan sudah kosong sejak .... yang lalu.
Hakim ketua: Kepada penasehat hukum terdakwa, apakah ada pertanyaan yang ingin ditanyakan kepada
korban?
Saksi : Tidak Bu, tetapi terdakwa selalu ke kedai saya setiap waktu makan siang.
Penasehat hukum : Apakah ada gelagat mencurigakan dari terdakwa sebelum terdakwa membawa kabur
uang keberangaktan hj?
Penasehat hukum: Baik, pertanyaan dari kami untuk sementara cukup yang mulia
Hakim Ketua : Kepada jaksa penuntut umum, apakah ada yang ingin di tanyakan lagi kepada saksi?
Hakim Ketua : Baik saudara saksi, apakah saudara saksi akan menambahkan keterangan yang saudara ketahui
lagi?
Saksi II : Baik, untuk sementara cukup yang mulia keterangan dari saya.
Hakim Ketua : Saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari saudara saksi?
Hakim Ketua : Saudara JPU silahkan dihadirkan saksi ke III ke ruang persidangan
JPU : Baik yang mulia. Petugas mohon hadirkan saksi III atas nama Ryan Maulana ke ruang persidangan
Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan siap untuk memberikan
keterangan dalam persidangan pada hari ini?
Saksi III : Ya, saya sehat jasmani dan rohani, dan siap memberikan keterangan dalam persidangan ini yang
mulia
Hakim Ketua : baiklah, saudara saksi pertama-tama saya akan menanyakan identitas diri saudara dan saya
minta saudara menjawabnya dengan jelas.
Kebangsaan : Indonesia
Tempat tinggal : Jln. Bhayangkara - Gg Kaswari II No. 27, Kec. Cisaat Kota Sukabumi 43152
Agama : Islam
Pekerjaan : Polisi
Hakim Ketua : Baiklah sebelum saudara memberikan keterangan di persidangan ini menurut uu, saudara
harus bersumpah atau berjanji, untuk itu saudara bersedia disumpah atau berjanji?
Hakim Ketua : Saudara saksi telah berjanji menurut agama yang saudara anut, untuk itu kami berharap
saudara dapat memberikan keterangan yang benar, karena apabila terbukti saudara memberikan keterangan
palsu, maka saudara dapat diancam dengan pidana penjara selama-lamanya 7 tahun sebagaimana diatur
dalam pasal 242 kuhp, apakah saudara saksi mengerti?
Hakim Ketua : Saudara saksi, mengertikah saudara mengapa dimintai keterangan sebagai saksi dipersidangan
ini ?
Saksi III : Ya, saya mengerti yang mulia , sehubungan dengan telah terjadinya tindak pidana penipuan,
penggelapan uang dan penyidikan yang saya lakukan terhadap terdakwa.
JPU : Baik terimakasih yang mulia, baik saudara saksi, apakah benar saudara yang melakukan pemeriksaan
terhadap terdakwa ?
Saksi III : Tidak bu, kami tidak ada melakukan penekanan dan pemaksaan dalam pemeriksaan, kami
melakukan pemeriksaan sesuai dengan sop yang berlaku.
Hakim Ketua : (baik saudara jaksa penuntut umum) selanjutnya penasehat hukum terdakwa apakah ada yang
perlu dipertanyakan ?
Saksi III : Ya bu, saya yang melakukan pemeriksaan terhadap terdakwa pada hari... tanggal....
Penasehat hukum : Apakah saat melakukan pemeriksaan terdakwa sudah memberikan keterangan yang
sebenarnya dan tidak melakukan intervensi?
Saksi III : Iya , saudara terdakwa sudah memberikan keterangan dengan benar dan tanpa intervensi.
Penasehat hukum : Apakah saat melakukan penyidikan terdakwa telah mengakui perbuatannya?
Saksi III : Iya yang mulia, dalam bap sudah tercantum bahwa terdakwa telah mengakui perbuatannya.
Hakim Ketua : Baik, saudara Hakim Anggota I, apakah ada yang perlu ditanyakan kepada saudara saksi?
Hakim Ketua : Saudara Hakim Anggota Il apakah ada yang perlu dipertanyakan kepada saksi?
Hakim Ketua : Kepada JPU apakah masih ada yang ingin di tanyakan kepada saksi?
Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah saudara saksi ingin menambahkan keterangan saudara lagi ?
Hakim Ketua : Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan terima kasih, dan apabila kami
membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami berharap saudara saksi tidak berkeberatan untuk hadir
kembali di persidangan ini, silahkan saudara saksi dapat menuju tempat yang telah disediakan
Hakim Ketua : Saudara Jaksa penuntut umum apakah masih ada saksi yang ingin diajukan di persidangan ini
lagi ?
Hakim Ketua : Selanjutnya kepada penasehat hukum apakah ada saksi yang di hadirkan untuk meringankan
terdakwa ?
Hakim Ketua : Baik silahkan hadirkan saksi pertama kedalam ruang persidangan.
Ph.terdakwa : Baik, yang mulia mohon ijin untuk menghadirkan saksi atas nama Adam ke dalam ruang
persidangan.
Hakim Ketua: Jaksa penuntut umum silahkan hadirkan saksi atas nama Adam ke dalam ruang persidangan
Hakim ketua : Baiklah saudara saksi terdakwa, apakah saudara dalam keadaan sehat jasmani dan rohani siap
untuk memberikan keterangan dalam persidangan ini?
Saksi I: Ya saya dalam keadaan sehat dan siap memberikan keterangan dalam persidangan ini yang mulia
Kebangsaan : Indonesia
Tempat tinggal : jalan mangkalaya Kp. Cibencoy Des. Cisaat Kec. Cisaat Rt28/08
Agama : Islam
Pekerjaan : wiraswasta
Hakim ketua : Baiklah, sebelum saudara memberikan keterangan dipersidangan ini, saudara harus
bersumpah
Hakim II: Saudara ikuti perkataan saya " saya bersumpah bahwa saya sebagai saksi korban dalam hal ini, akan
memberikan keterangan yang benar dan tidak lain dari yang sebenarnya "
Hakim ketua : Saudara saksi telah menjamin menurut agama yang dianut, untuk itu kami berharap saudara
dapat memberikan keterangan yang benar, karena apabila anda terbukti memberikan keterangan palsu,
maka saudara akan diancam dengan pidana penjara selama tujuh tahun sebagaimana mestinya diatur dalam
pasal 242 KUHP. Apakah saudara saksi mengerti?
( JEDA )
Hakim ketua: Apakah saudara mengetahui terkait perkara apa saudara dalam persidangan ini?
Saksi I: Saya mengetahui yang mulia terkait penipuan dan penggelapan uang untuk keberangkatan haji.
Hakim anggota I: Ada yang mulia. Apakah benar anda adalah karyawan di perusahaan xxx
Hakim anggota I: Apakah semua karyawan dipecat dua bulan yang lalu? Tolong jelaskan secara rinci.
Saksi terdakwa: Tidak Bu. Tapi dua bulan yang lalu kami diinformasikan bahwa perusahaan xxx akan dipindah
tempatkan, namun sampai saat ini saya tidak mendapatkan kabar apapun lagi.
Hakim ketua: Baik kepada pehasihat hukum silahkan untuk mengajukan pertanyaan.
Ph. terdakwa: Coba saudara ceritakan apakah saat bekerja sehari hari terdapat ancaman ancaman yang
saudara dapat kan dari terdakwa?
Saksi I: Tidak Bu. Tapi yang saya tau terdakwa ini orangnya ramah makanya saya agak kaget ketika tau dia
terkena kasus penipuan dan penggelapan uang.
Hakim Ketua: Saudara saksi, apakah saudara saksi ingin menambahkan keterangan lain ?
Hakim Ketua: Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan terima kasih, dan apabila kami
membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami berharap saudara saksi tidak berkeberatan untuk hadir
kembali di persidangan ini, silahkan saudara saksi dapat menuju tempat yang telah disediakan
JPU : Baik yang mulia panitera mohon hadirkan saksi II ke persidangan
Hakim ketua : Baiklah saudara saksi terdakwa, apakah saudara dalam keadaan sehat jasmani dan rohani siap
untuk memberikan keterangan dalam persidangan ini?
Saksi II: Ya saya dalam keadaan sehat dan siap memberikan keterangan dalam persidangan ini yang mulia
Kebangsaan : Indonesia
Tempat tinggal : Prm Babakan damai Gg jambal II No. 28, Kec. Cisaat Kota Sukabumi 43152
Agama : Islam
Pekerjaan : wiraswasta
Hakim ketua : Baiklah, sebelum saudara memberikan keterangan dipersidangan ini, saudara harus
bersumpah
Hakim II: Saudara ikuti perkataan saya " saya bersumpah bahwa saya sebagai saksi korban dalam hal ini, akan
memberikan keterangan yang benar dan tidak lain dari yang sebenarnya "
Hakim ketua : Saudara saksi telah menjamin menurut agama yang dianut, untuk itu kami berharap saudara
dapat memberikan keterangan yang benar, karena apabila anda terbukti memberikan keterangan palsu,
maka saudara akan diancam dengan pidana penjara selama tujuh tahun sebagaimana mestinya diatur dalam
pasal 242 KUHP. Apakah saudara saksi mengerti?
(JEDA)
Hakim ketua: Apakah saudara mengetahui terkait perkara apa saudara dalam persidangan ini?
Saksi II: Saya mengetahui yang mulia terkait penipuan dan penggelapan uang untuk keberangkatan haji.
Saksi ll: saya kerabat kerja sekaligus sepupu dari terdakwa Diandra
Hakim ketua : Baik kepada penasehat hukum silahkan untuk mengajukan pertanyaan
PH terdakwa : Apakah saudara mengetahui terkait rencana penggelapan yang dilakukan oleh terdakwa?
Saksi II : Karna terdakwa adalah kerabat saya, jadi saya menasihatinya terlebih dahulu
Saksi Il: Tidak bu, dia ini sangat baik kepada kerabatnya.
Saksi II : Dia sempat mengajak saya untuk ikut bersamanya tetapi saya menolakanya dan berusaha
menasihatinya untuk tidak melakukan hal hal seperti itu.
PH terdakwa: Apakah terdakwa memberi tahu kapan beliau akan melakukan pelarian?
Saksi II : Tidak bu
PH terdakwa: Sodara saksi selain dari ancaman adakah tindakan lain yang terdakwa lakukan kepada sodara?
JPU: Apakah sodara saksi mengetahui bagaimana keseharian terdakwa di luar pekerjaan
Saksi Il: Saya tidak mengetahuinya yang mulia dikarenakan rumah kami berjauhan dan ketika kumpul
keluarga besarpun kami tidak pernah menyinggung masalah pekerjaan.
Saksi II : pernah
Hakim ketua: Baik sudah cukup jelas jaksa penuntut umum jawabannya
Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah saudara saksi ingin menambahkan keterangan lain ?
Hakim Ketua : Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan terima kasih, dan apabila kami
membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami berharap saudara saksi tidak berkeberatan untuk hadir
kembali di persidangan ini, silahkan saudara saksi dapat menuju tempat yang telah disediakan
Hakim Ketua : Saudara penasihat hukum apakah ada saksi lain yang akan dihadirkan lagi ke dalam ruang
persidangan ?
Hakim Ketua: Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan terima kasih, dan apabila kami
membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami berharap saudara saksi tidak berkeberatan untuk hadir
kembali di persidangan ini, silahkan saudara saksi dapat menuju tempat yang telah disediakan
Hakim Ketua: Saudara penasihat hukum apakah ada saksi lain yang akan dihadirkan lagi ke dalam ruang
persidangan ?
Hakim Ketua: (berembuk dengan hakim I dan hakim 2) Dengan demikian, sidang hari ini kami tunda selama
1 (satu) minggu, dan dilanjutkan pada hari rabu tanggal…. Bulan …. Tahun…. jam ….wib dengan agenda acara
pemeriksaan terdakwa. Kepada Jaksa penuntut umum agar dapat menghadirkan kembali terdakwa dan
barang bukti pada persidangan yang akan datang. Maka dengan demikian sidang hari ini dinyatakan ditunda
dan ditutup (ketuk palu 3 kali)
Hakim Ketua: Sdang lanjutan perkara pidana pn Sukabumi yang memeriksa dan mengadili perkara
pidana nomor 1777pid.b/2017/pn dps, atas nama terdakwa Diandra Dwi, Siti Nur Lita dan Viona dinyatakan
dibuka dan terbuka untuk umum, (ketuk palu 3 kali).
Hakim Ketua : Sesuai berita acara sidang yang lalu, maka sidang hari ini adalah pemeriksaan terdakwa,
kepada terdakwa dipersilahkan mengambil tempat kembali didepan.
Hakim Ketua: Baik kepada saudara terdakwa silahkan kembali mengambil tempat duduk saudara di depan.
( JEDA) baik, saudara terdakwa, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan siap untuk memberikan
keterangan dalam persidangan pada hari ini?
Terdakwa: Ya, saya sehat jasmani dan rohani, dan siap memberikan keterangan dalam persidangan ini yang
mulia
Hakim Ketua: Baiklah sebagaimana identitas saudara sudah jelas di dalam bap. Maka kita lanjutkan saja
persidangan ini.
Hakim Ketua: Saudara terdakwa, apa benar barang ini adalah bagian dari barang yang saudara beli dengan
menggunakan uang haji milik korban (sambil menunjukkan barang bukti kepada terdakwa) Berupa : 1 buah
sertifikat rumah, 1 buah kunci mobil, 1 buah kunci motor dan beberapa barang branded.
Hakim Ketua: Baik. Kepada jaksa penuntut umum, apakah ada yang ingin ditanyakan ?
JPU: Ada yang mulia, saudara terdakwa, apakah benar saudara yang telah melakukan penipuan jasa biro
haji?.
JPU: Apakah benar saudara juga yang telah menggelapkan uang jasa biro haji?.
JPU: Apakah benar saudara juga melakukan korupsi jasa biro haji?.
JPU: Baik saudara terdakwa, apakah sebelumnya saudara merencanakan tindak kejahatan tersebut?
Terdakwa: Sebelumnya, saya tidak berencana untuk melakukan tindak kejahatan tersebut, tetapi karena saya
tergiur dengan uang yang sangat banyak. Jadi saya langsung berniat menggunakan uang tersebut.
JPU: Saudara terdakwa coba saudara jelaskan apakah ada orang lain yang ikut membantu saudara dalam
melakukan penipuan tersebut?.
JPU: Coba saudara jelaskan kronologis saat saudara membawa kabur uang tersebut.
Terdakwa 1: 2bulan yang lalu saya memberi tau semua karyawan bahwa perusahan akan pindah tempat.
Dan saya memberi libur satu minggu kepada semua karyawan untuk mempersiapkan kepindahan
perusahaan. Tetapi sebenarnya waktu satu minggu itu saya gunakan untuk membawa kabur uang tsb.
JPU : kemudian saudara gunakan untuk apa uang tersebut?
Terdakwa 1 : Saya gunakan untuk membeli mobil lamborghini, dua buah motor zx, dan motor ducati.
Korban (Adinda): APAKAH ANDA TIDAK PUNYA OTAKK?!! anda pikir daftar haji itu murah? Anda fikir dengan
mudah saya mendapatkan uang itu? Saya hingga menjual tanah saya untuk berangkat naik haji dan anda
dengan enaknya menggunakan uang itu untuk foya foya
Hakim ketua: Sauadara korban dimohon untuk tenang, JPU silahkan dilanjutkan
Penasehat hukum: Ada yang mulia, apakah saudara terdakwa merencanakan penipuan atau penggelapan
uang ini? Dan pernahkah ada rencana jahat lainnya?
Penasehat hukum: Apakah saudara terdakwa pernah melakukan kejahatan selain ini sebelumnya?
Terdakwa I: Tidak
Penasehat hukum: Seperti yang anda dengar yang mulia terdakwa ini hanya khilaf saja untuk kasus kali ini,
bahkan dia tidak pernah ada catatan kepolisian sebelumnya
Hakim ketua: Baiklah jika tidak ada pertanyaan lagi, kepada Saudara JPU silahkan hadirkan terdakwa
berikutnya
Hakim ketua : baik, saudara terdakwa, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan siap untuk memberikan
keterangan dalam persidangan pada hari ini?
Terdakwa : ya, saya sehat jasmani dan rohani , dan siap memberikan keterangan dalam persidangan ini yang
mulia
Hakim ketua : baiklah sebagaimana identitas saudara sudah jelas di dalam bap. Maka kita lanjutkan saja
persidangan ini.
Hakim ketua : saudara terdakwa apakah benar barang yang di beli dengan menggunakan uang haji milik
korban hanya, 1 buah kunci mobil, dan beberapa barang branded?
Hakim ketua : baik.kepada jaksa penuntut umum apakah ada yang ingin ditanyakan?
JPU : ada yang mulia.Saudara terdakwa, apakah benar saudara juga termasuk orang yang menggelapkan
uang jasa biro haji?
Terdakwa : Awalnya itu dia mengajak saya untuk berbisnis, karena dia saat itu bilang tidak punya patner
untuk berbisnis
Terdakwa: saya cukup dekat dengan dia, sebelumnya dia menceritakan tentang keadaan ekonomi
keluarganya kepada saya, terus dia mengajak saya berbisnis ini untuk melancarkan ekonominya kembali
akhirnya saya ikut menjalankan bisnis ini. Pada awalnya bisnis ini berjalan sesuai rencana,tapi saat itu kami
mengalami masalah di keuangan. Dia awalnya menyarankan untuk meminjam uang perusahaan, saya
menyetujuinya karena niat awalnya itu meminjam, setelah itu bisnis itu berjalan lancar kembali kesemula.
Terdakwa: sepengetahuan saya uang itu di bayar kembali ke perusahaan tapi ternyata beliau tidak
mengembalikannya
Hakim ketua : Baiklah jika tidak ada pertanyaan lagi, kepada saudara JPU silahkan hadirkan terdakwa
berikutnya
JPU: Baik yang mulia. Sodara terdakwa silahkan memasuki ruang sidang
(JEDA)
Hakim ketua: Baik, saudara terdakwa, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan siap untuk memberikan
keterangan dalam persidangan pada hari ini?
Terdakwa: Ya, saya sehat jasmani dan rohani, dan siap memberikan keterangan dalam persidangan ini pak
hakim.
Hakim Ketua: Baiklah sebagaimana identitas saudara sudah jelas di dalam bap. Maka kita lanjutkan saja
persidangan ini.
Hakim ketua: Baik, menurut barang bukti yang sudah ada, ada beberapa barang branded dan 1 buah
sertifikat rumah mewah, apa benar barang ini adalah bagian dari barang yang saudara beli dengan
menggunakan uang haji milik korban? (sambil menunjukkan barang bukti kepada terdakwa)
Hakim Ketua: Baik. Kepada jaksa penuntut umum, apakah ada yang ingin ditanyakan ?
JPU: ada yang mulia, saudara terdakwa, apakah benar saudara yang telah melakukan penipuan jasa biro
haji?.
JPU: Apakah benar saudara juga yang telah menggelapkan uang jasa biro haji?.
Terdakwa: Jadi awalnya pada saat itu saya ada jadwal meeting bersama atasan saya pada awalnya
perbincangan meeting tersebut benar mengenai keberangkatan para jamaah, setelah selesai meeting saya
undur diri dari tempat tersebut, saat saya kembali kesana saya tidak sengaja mendengar mereka sedang
membicarakan tentang bisnis properti ini yang mulia, terus saya juga mendengar mereka membicarakan
tentang uang kantor, saat mereka menyadari ada saya di luar ruangan mereka mengajak saya untuk
berdiskusi dan mereka juga mengajak saya untuk ikut bisnis itu yang mulia. Pada awalnya saya tidak berfikir
untuk melakukannya, Namun saya terus terusan dihasut dan dijanjikan sesuatu oleh atasan saya, awalnya
saya fikir ini tidak akan menghasilkan uang sebanyak itu tapi lama kelamaan saya nyaman dengan hasilnya
yang besar.
Hakim Ketua: baiklah jika tidak ada pertanyaan lagi, kepada saudara penuntut umum, apakah sudah siap
untuk membacakan tuntutannya pada sidang hari ini?
JPU : kami belum mempersiapakan tuntutannya, maka kami mohon yang mulia agar menunda sidang ini 1
minggu ke depan, agar kami dapat mempersiapkan tuntutan kami majelis hakim.
Hakim Ketua : baik apakah penasehat hukum terdakwa setuju sidang di tunda 1 minggu ke depan?
Penasehat hukum: iya yang mulia, kami setuju sidang ditunda 1 minggu ke depan.
Hakim Ketua : (berembuk dengan hakim anggota), baiklah sidang hari ini rabu tanggal, tahun, kami rasa
cukup dan kami tunda selama 1 (satu) minggu kedepan, yaitu pada hari tanggal bulan tahun dengan agenda
pembacaan tuntutan penuntut umum, untuk itu kami beritahu kepada saudara penuntut umum agar
menyiapkan tuntutannya, serta menghadirkan terdakwa pada persidangan yang akan datang dan kepada
penasehat hukum agar hadir kembali pada persidangan yang akan datang tanpa dipanggil kembali. Dengan
demikian, sidang pada hari ini kami nyatakan ditunda dan ditutup (ketuk palu 3 kali).
(JEDA)
Hakim Ketua (Varva) : sesuai berita acara sidang yang lalu, maka sidang hari ini adalah pembacaan tuntutan.
Apakah saudara jaksa penuntut umum sudah siap membacakan tuntutannya?
Hakim Ketua (Varva) : Saudara terdakwa agar dapat mengambil tempat duduk kembali di depan. Silahkan
jaksa penuntut umum untuk membacakannya (membacakan tuntutan pidana sebagaiman terlampir)
Hakim Ketua (Varva) : demikianlah tuntutan pidana yang telah dibacakan oleh jaksa penuntut umum, kepada
terdakwa, apakah saudara akan mengajukan pembelaan atas tuntutan pidana tersebut?
Terdakwa : saya serahkan sepenuhnya kepada penasehat hukum saya yang mulia
Hakim Ketua (Varva) : bagaimana penasehat hukum terdakwa apakah akan mengajukan pembelaan atas
tuntutan tersebut?
Hakim ketua ( varva) : apakah saudara terdakwa sudah siap mendengar putusan sidang hari ini?
(Ketua majelis membacakan putusan sebagaimana terlampir dan apabila selesai membaca putusan majelis
hakim mengetuk palu 1 kali)
Hakim ketua (varva) : kepada terdakwa apakah saudara mengerti dengan putusan ini?
Hakim ketua (varva) : saudara penasehat hukum siap di bantu ya apabila terdakwa akan mengajukan
bandingan.