Anda di halaman 1dari 12

NOTA PEMBELAAN/PLEDOI

Perkara pidana no. 73/PID.B/2020/PN.SLT

UNTUK DAN ATAS NAMA BERLIAN VERLINO ALIAS MAS KULIN

1.PENDAHULUAN

Majelis hakim yang terhormat;


Sdr.jaksa penuntut umum yang kami hormati;dan
Serta peserta sidang yang kami muliakan,
Selaku penasehat hukum terdakwa Berlian Verlino alias Mas Kulin bin Bagas Hutama
dalam perkara ini,sewajarnya terlebih dahulu kami memanjatkan puji syukur kepada tuhan yang
maha esa, atas dengan rahmatnya dan berkahnyalah kita bersama yakni majelis hakim
terhormat,jaksa penuntut umum,serta kami msing-masing telah memeriksa sejumlah saksi-
saksi,bukti,surat termasuk memeriksa terdakwa sendiri,sehingga pada hari ini tibalah giliran
kami selaku penasehat hukum terdakwa untuk membacakan dan menyampaikan Nota Pembelaan
(Pledoi).
Dari hati serta batin yang paling dalam,sudah sepatutnya kami memberikan rasa hormat
beserta penghargaan yang setinggi-tingginya disertai rasa tulus yang teramat sangat dalam
kepada majelis hakim,terutama kepada bapak hakim ketua,yang telah memimpin dan menata
jalanya sidang pemeriksaan perkara dengan sabar,cermat,bijaksana,dan teliti dengan tidak
menimbulkan kesan yang terburu-buru.
Kemudian kepada para hakim anggota yang telah membantu hakim ketua dengan sangat
baik dan profesional,kami ucapkan rasa terima kasih yang sebesar-sebesarnya.dan terakhir untuk
jaksa penuntut umum yang telah berusaha semaksimal mungkin guna mencari kebenaran dalam
sudut pandang kebenaran materill,dan telah membantu dalam hal memberikan masukan kepada
majelis hakim maupun kepada kami selaku penasehat hukum dapat dipandang sebagai persoalan
hukum belaka,tetapi juga harus dilihat dari permasalahan psikologi kejiwaan dan sosiologi,oleh
karena itu kebenaran materill menjadi suatu tujuan yang hakiki dalam proses pemeriksaan
pidana.
Bahwa terdakwa adalah seorang laki-laki yang dilahirkan di Cilacap 20 (dua puluh
tahun). Terdakwa  berusaha mencukupi kehidupannya dengan bekerja sebagai Buruh Harian
Lepas (Kuli Bangunan).
Maka untuk memisahkan antara hitam dan putih, memisahkan benar dengan salah,
perkenankanlah kami selaku penasihat hukum terdakwa menyampaikan nota pembelaan sebagai
berikut;

II. SURAT DAKWAAN

Majelis hakim yang terhormat;

Setelah kata-kata pendahuluan tadi,kami hendak menanggapi lebih jauh tentang surat
dakwaan yang dikemukakan oleh jaksa penuntut umum terhadap terdakwa.
Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam tiap-tiap perkara pidana ,surat dakwaan
merupakan dasar dari pemeriksaan.surat dakwaan tersebut menentukan batas-batas pemeriksaan
dan penelitian hakim yang membuat fakta-fakta yang dituduhkan terhadap terdakwa,dan hakim
memutuskan berdasarkan atas fakta-fakta tersebut,tidak boleh kurang ataupun lebih.
Bahwa disamping itu,materi dari surat dakwaan harus memuat unsur-unsur materi
berupa:

1.Adanya perbuatan

2.Adanya tempat dan waktu perbuatan

3.Masalah-masalah yang memberatkan atau meringankan

Bahwa dalam dakwaan penuntut umum mendakwa terdakwa sebagai berikut;

1. Dakwaan

Primair

Bahwa terdakwa bernama Berlian Verlino alias Mas Kulin bin Bagas Hutama (alm), pada
hari rabu tanggal 20 Oktober 2020 sekira pukul 12.30 WIB atau setidak-tidaknya pada
hari,tanggal,atau waktu lain yang masih termasuk bulan oktober 2020 bertempat di halaman
depan masjid Baiturrohiim yang beralamat di Gang Salak Rt. 06 Rw. 05 Kelurahan Sidorejo Lor
Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih
termasuk dalam Daerah Hukum Pengadilan Salatiga yang berwenang memeriksa dan mengadili
perkara ini, yang terdakwa telah mengambil sepeda Motor Honda Beat yang berwarna hitam
merah dengan nomor polisi H 471 BV, yang seluruhnya atau sebagian milik orang lain yaitu
milik saksi Wahyu Wicaksono, dengan maksud untuk memiliki secara melawan hukum,
perbuatan tersebut dilakukan oleh terdakwa dengan cara sebagai berikut:

DAKWAAN
Bahwa terdakwa Berlian Verlino alias Mas Kulin bin Bagas Hutama (alm), pada hari Selasa 20
Oktober 2020 sekira pukul 12.30 WIB, atau setidak-tidaknya pada waktu dalam bulan Oktober
2020 bertempat di halaman depan masjid Baiturrohiim yang beralamat di Gang Salak Rt. 06 Rw.
05 Kelurahan Sidorejo Lor Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga atau setidak-tidaknya pada suatu
tempat lain yang masih termasuk dalam Daerah Hukum Pengadilan Salatiga yang berwenang
memeriksa dan mengadili perkara ini, yang terdakwa telah mengambil sepeda Motor Honda
Beat yang berwarna hitam merah dengan nomor polisi H 471 BV, yang seluruhnya atau sebagian
milik orang lain yaitu milik saksi Wahyu Wicaksono, dengan maksud untuk memiliki secara
melawan hukum, perbuatan tersebut dilakukan oleh terdakwa dengan cara sebagai berikut: -----
------- Pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut diatas, awalnya terdakwa ingin pergi ke
rumah teman terdakwa yang berada di Gang Salak, selanjutnya terdakwa memberhentikan ojek
yang dikendarai oleh saksi Asep Yanto Bin Ucup di jalan Monginsidi selanjutnya terdakwa pergi
dengan menggunakan ojek yang dikendarai oleh saksi Asep Yanto Bin Ucup melewati jalan
Diponegoro, melewati jalan kemiri kemudian masuk ke Gang Salak, setiba di depan masjid
Baiturrohiim yang berada di Gang Salak terdakwa melihat di halaman masjid tersebut terdapat
sepeda motor Honda Beat warna hitam merah dengan nomor polisi H 471 BV yang kontaknya
masih terpasang atau berada di sepeda motor tersebut karena melihat kunci kontak beserta
gantungan kunci kulit berwarna coklat yang terdapat selembar STNK yang masih terpasang di
sepeda motor tersebut kemudian timbul niat terdakwa untuk mengambil sepeda tersebut,
selanjutnya terdakwa langsung menyuruh saksi Asep Yanto Bin Ucup selaku tukang ojek untuk
memberhentikan motornya di depan masjid Baiturrohiim tersebut, setelah terdakwa melihat
kondisi lingkungan sepi selanjutnya terdakwa langsung mendekati sepeda motor, kemudian
tanpa seizin dari saksi Wahyu Wicaksono selaku pemilik motor, terdakwa langsung
menghidupkan motor tersebut dan membawa pergi sepeda motor tersebut kemudian sepeda
motor hasil curian tersebut terdakwa gadaikan kepada saksi Slamet alias Entis bin Kuncoro
senilai Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah), selanjutnya pada hari Minggu 25 Oktober 2020
terdakwa ditangkap oleh Anggota Polisi Polres Salatiga.

Perbuatan terdakwa tersebut diatas sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 362
KUHP yang unsur-unsurnya adalah sebagai berikut yaitu unsur barang siapa, mengambil
barang sesuatu, yang seluruh atau sebagian kepunyaan orang lain, dan dengan maksud
untuk memiliki secara melawan hukum
TUNTUTAN

Penuntut umum dalam requisitoirnya telah mengajukan tuntutan sebagai berikut.


Supaya majelis hakim pengadilan negeri salatiga pemeriksa perkara ini memutuskan sebagai
berikut;

1) Menyatakan terdakwa bersalah melakukan tindak pidana pencurian sebagaiman yang diatur
dalam Pasal 362 KUHP dalam dakwaan Penuntut Umum.
2) Menjatuhkan pidana terhadapa terdakwa dengan pidana penjara selama 1 (satu) Tahun enam
bulan dengan dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan sementara dengan perintah
terdakwa tetap ditahan.
3) Menetapkan barang bukti berupa:
- 1 (satu) lembar STNK sepeda motor motor Honda Beat warna hitam merah dengan
Nomor polisi H 471 BV, Nomor Rangka: MH1KC8112JK182094 No. Mesin: JM21E-
2468095; An. Wahyu Wicaksono; dan
- 1 (satu) unit sepeda motor Honda Beat warna hitam merah dengan Nomor polisi H 471
BV, Nomor Rangka: MH1KC8112JK182094 No. Mesin: JM21E-2468095 dikembalikan
kepada yang berhak.
4) Menetapkan agar terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.000,- (dua ribu rupiah)
Demikianlah surat tuntutan ini kami bacakan dan diserahkan dalam sidang hari Rabu tanggal 23

REKONSTRUKSI PERISTIWA

Terhadap segala yang terungkap di persidangan maupun terhadap dakwaan dan tuntutan
penuntut umum, penasehat hukum terdakwa menyampaikan hal-hal sebagai berikut;

1.bahwa terdakwa melakukan pencurian sepeda motor Honda Beat warna hitam merah berwarna
merah hitam bernomor polisi H 471 BV dan tanggal 20 oktober 2020 sekira pukul 12.30 Wib.
Hal tersebut dibuktikan dari keterangan saksi Wahyu Wicaksono, Saksi Yanto bin Ucup dan
Saksi Slamet alias Entis bin Kuncoro.
2.bahwa benar terjadi pencurian tersebut.

III. FAKTA YANG TERUNGKAP DALAM PENGADILAN.

Memberikan keterangan dan sumpah dibawah fakta yang terungkap dalam pengadilan.
Fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan secara berturut sebagai berikut:
Keterangan Saksi

 Saksi I ( Korban )
- Bahwa saksi adalah korban pencurian yang dilakukan oleh terdakwa;
- Bahwa pencurian tersebut terjadi pada hari Selasa 20 Oktober 2020 sekira pukul 12.30 WIB di
halaman depan masjid Baiturrohiim yang beralamat di Gang Salak Rt. 06 Rw. 05 Kelurahan
Sidorejo Lor Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga;
- Bahwa barang milik saksi yang dicuri oleh terdakwa adalah berupa 1 (satu) unit sepeda motor
Honda Beat Beat warna hitam merah dengan Nomor polisi H 471 BV, Nomor Rangka:
MH1KC8112JK182094 No. Mesin: JM21E-2468095;
- Bahwa pencurian motor milik saksi tersebut terjadi pada saat saksi sedang berada di dalam
masjid Baiturrohiim sedang mengajar ngaji, pada saat itu saksi melihat terdakwa masuk ke
halaman depan masjid Baiturrohiim kemudian terdakwa langsung menghidupkan motor milik
saksi yang kunci motornya (kunci kontaknya) masih berada di sepeda motor saksi, kemudian
saksi langsung mengejar terdakwa akan tetapi tidak berhasil dikarenakan terdakwa sudah lari
dengan menggunakan motor milik saksi;
- Bahwa yang saksi ketahui, pelaku yang mengambil sepeda motor milik saksi adalah satu orang;
- Bahwa saksi tidak mengetahui bahwa motor milik saksi yang dicuri oleh terdakwa telah
digadaikan oleh terdakwa kepada saksi Slamet alias Entis bin Kuncoro;
- Bahwa selanjutnya saksi mengetahui dari pihak Kepolisian Polres Salatiga bahwa motor saksi
sudah ditemukan dan sudah berada di Kantor Polres Salatiga;
- Bahwa kerugian yang saksi alami akibat kejadian pencurian tersebut adalah sebesar
Rp.8.000.000,- (tujuh juta rupiah);
- Bahwa barang bukti berupa satu unit sepeda motor Honda Beat warna hitam merah tersebut
adalah benar barang milik saksi yang telah diambil oleh terdakwa;
- Bahwa barang bukti STNK yang ada di persidangan ini adalah benar STNK sepeda motor milik
saksi yang sepeda motornya telah diambil oleh terdakwa

2. Saksi Asep Yanto Bin Ucup, dibawah sumpah didepan persidangan pada pokoknya
menerangkan sebagi berikut:
- Bahwa saksi dijadikan saksi dalam perkara ini karena kejadian pencurian motor milik saksi
Wahyu Wicaksono yang telah dilakukan oleh terdakwa;
- Bahwa kejadian pencurian tersebut pada hari Selasa 20 Oktober 2020 sekira pukul 12.30 WIB
di halaman depan masjid Baiturrohiim yang beralamat di Gang Salak Rt. 06 Rw. 05 Kelurahan
Sidorejo Lor Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga;
- Bahwa barang milik saksi Wahyu Wicaksono yang dicuri oleh terdakwa berupa 1 (satu) unit
sepeda motor Honda Beat warna hitam merah dengan Nomor polisi H 471 BV, Nomor Rangka:
MH1KC8112JK182094 No. Mesin: JM21E-2468095;
- Bahwa kejadian pencurian tersebut, berawal pada saat itu saksi sedang mengojek dan
menunggu penumpang kemudian saksi diminta oleh terdakwa untuk mengantarkan terdakwa ke
rumah teman terdakwa yang berada di Gang Salak, kemudian saksi mengantarkan terdakwa
melewati jalan Diponegoro, jalan kemiri kemudian masuk ke Gang Salak lalu terdakwa meminta
saksi untuk memberhentikannya di halaman depan masjid Baiturrohiim dan saksi disuruh
terdakwa untuk menunggu dengan alasan terdakwa ke masjid hanya untuk menemui orang, dan
tidak lama kemudian saksi melihat terdakwa mengambil motor yang ada di masjid dan kabur
dengan mengendarai motor tersebut dan pada saat itu juga saksi mendengar ada orang yang
berteriak-teriak maling dari arah dalam masjid, kemudian saat terdakwa melewati saksi sambil
membawa motor tersebut saksi langsung mengejar terdakwa bersama dengan warga yang lain
akan tetapi saksi dan warga lain kehilangan jejak pada saat itu;
- Bahwa saksi tidak tahu bagaimana cara terdakwa mengambil motor milik saksi Wahyu
Wicaksono tersebut;
- Bahwa saksi tidak tahu selanjutnya sepeda motor milik saksi Wahyu Wicaksono tersebut
diapakan oleh terdakwa;
- Bahwa barang bukti berupa 1 (satu) unit sepeda motor Honda Beat hitam merah tersebut adalah
benar barang milik saksi Wahyu Wicaksono yang telah diambil oleh terdakwa;

3. Sanksi Slamet alias Entis bin Kuncoro, dibawah sumpah didepan persidangan pada
pokoknya menerangkan sebagi berikut:
- Bahwa saksi dijadikan saksi dalam perkara ini karena saksi telah menerima pegadaian sepeda
motor dari terdakwa;
- Bahwa saksi menerima gadaian sepeda motor dari terdakwa pada hari Rabu tanggal 21 Oktober
2020 sekira pukul 10.30 WIB dirumah saksi yaitu di Jalan Butuh Blok B9 No. 104, Kelurahan
Kuntowinangun Kidul, Kecamatan Tingkir Kota Salatiga;
- Bahwa barang yang telah digadaikan terdakwa kepada saksi berupa 1 (satu) unit sepeda motor
Honda Beat warna hitam merah dengan Nomor polisi H 471 BV, Nomor Rangka:
MH1KC8112JK182094 No. Mesin: JM21E-2468095; dengan harga sebesar Rp.2.000.000,- (dua
juta rupiah);
- Bahwa pada saat terdakwa menggadaikan motor tersebut kepada saksi, terdakwa tidak
melengkapinya dengan surat-surat bukti kepemilikan motor tersebut;
- Bahwa pada saat saksi menggadai motor tersebut, terdakwa mengatakan bahwa motor tersebut
adalah milik pamannya dan saksi tidak mengetahui bahwa motor tersebut adalah motor hasil
pencurian;
- Bahwa saksi mau menerima gadaian motor tersebut dikarenakan saat itu terdakwa berjanji akan
mengembalikan uang gadaian tersebut selama 5 (lima) hari dengan uang sebesar Rp.2.500.000,-
(dua juta lima ratus ribu rupiah);
- Bahwa barang bukti berupa satu unit sepeda motor Honda Beat warna hitam merah dengan
Nomor polisi H 471 BV tersebut adalah benar sepeda motor yang telah digadaikan oleh terdakwa
kepada saksi;

Terdakwa
Nama : Berlian Verlino alias Mas Kulin, lakilaki 20 tahun, alamat Desa Kalijambe No. 69, RT
06 / RW 09, Kelurahan Sidorejo Lor, Keca,atan Sidorejo Kota Salatiga,
Memberikan keterangan dan sumpah dibawah ini :
- Bahwa terdakwa telah melakukan pencurian sepeda motor Honda Beat warna hitam merah
dengan Nomor polisi H 471 BV, Nomor Rangka: MH1KC8112JK182094 No. Mesin: JM21E-
2468095; milik saksi Wahyu Wicaksono pada hari Selasa tanggal 20 Oktober 2020 sekira pukul
12.30 WIB di halaman depan masjid Baiturrohiim yang beralamat di Gang Salak Rt. 06 Rw. 05
Kelurahan Sidorejo Lor Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga;
- Bahwa terdakwa melakukan pencurian terhadap sepeda motor Honda Beat warna hitam merah
milik saksi Wahyu Wicaksono tersebut berawal pada saat terdakwa ingin pergi kerumah teman
terdakwa yang ada yang berada di Gang Salak, kemudian terdakwa memberhentikan ojek pada
saat itu terdakwa lewat di Masjid Baiturrohiim dan melihat ada motor dihalaman masjid tersebut
yang kunci kontaknya masih tergantung dimotor tersebut, lalu timbul niat jahat terdakwa untuk
mengambil motor tersebut dan terdakwa langsung menyuruh tukang ojek tersebut untuk berhenti
dan menunggu didepan masjid tersebut lalu terdakwa mendekati motor tersebut dan kemudian
menghidupkan motor lalu membawa lari motor tersebut ke rumah terdakwa, selanjutnya
beberapa hari kemudian terdakwa menggadaikan sepeda motor hasil curian tersebut kepada saksi
Slamet alias Entis bin Kuncoro dengan harga sebesar Rp.2.000.000,- (dua juta rupiah) dan
terdakwa mengatakan kepada saksi Slamet alias Entis bin Kuncoro akan mengembalikan uang
tersebut sebesar Rp.2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah), yang mana uang hasil
penggadaian tersebut terdakwa pergunakan untuk kebutuhan hidup terdakwa sehari-hari;
- Bahwa pada saat menggadaikan motor tersebut terdakwa tidak memberitahu kepada saksi
Slamet alias Entis bin Kuncoro jika motor tersebut adalah hasil curian dan terdakwa juga tidak
ada memberikan surat-surat bukti kepemilikan motor tersebut kepada saksi Slamet alias Entis bin
Kuncoro;
- Bahwa terdakwa tidak memiliki ijin untuk melakukan pencurian motor milik Saksi Wahyu
Wicaksono;
- Bahwa terdakwa menyesal atas perbuatan yang telah dilakukannya dan berjanji tidak akan
mengulanginya lagi;
- Bahwa barang bukti berupa satu unit sepeda motor Honda Beat warna hitam merah dengan
Nomor polisi H 471 BV tersebut adalah benar barang milik saksi Wahyu Wicaksono yang telah
diambil oleh terdakwa dan telah terdakwa gadaikan kepada saksi Slamet alias Entis bin Kuncoro;
III. BARANG BUKTI:
- 1 (satu) lembar STNK sepeda motor motor Honda Beat warna hitam merah dengan Nomor
polisi H 471 BV, Nomor Rangka: MH1KC8112JK182094 No. Mesin: JM21E-2468095; An.
Wahyu Wicaksono yang disita dari saksi Wahyu Wicaksono berdasarkan Penetapan Ketua
Pengadilan Negeri Salatiga Nomor: 73/Pid.B/2020/PN Slt tertanggal 6 November 2020; dan
- 1 (satu) unit sepeda motor Honda Beat warna hitam merah dengan Nomor polisi H 471 BV,
Nomor Rangka: MH1KC8112JK182094 No. Mesin: JM21E-2468095 yang disita dari saksi
Slamet alias Entis bin Kuncoro berdasarkan berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Negeri
Salatiga Nomor: 73/Pid.B/2020/PN Slt tertanggal 6 November 2020;
Barang-barang bukti yang diajukan dalam persidangan ini telah disita secara sah menurut
hukum, karena itu dapat dipergunakan untuk memperkuat pembuktian dan Majelis Hakim telah
memperlihatkan barang bukti tersebut kepada saksi-saksi dan atau terdakwa dan oleh yang dan
oleh yang bersangkutan telah membenarkannya.

IV.ANALISIS

Berdasrkan fakta-fakta tersebut diatas,maka sampailah kepada pembuktian mengenai


unsur-unsur perbuatan pidana yang didakwaan;
Bahwa terdakwa dengan dengan dakwaan pasal 362 KUHP, dengan unsur-unsur sebagai berikut;
1.barang siapa
2.dengan sengaja
3.mengambil barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang Lain,
4. dan dengan maksud untuk memiliki secara melawan hukum

Dengan merupakan kewajiban dari penuntut umum untuk membuktikan surat dakwaan
dengan membuktikan unsur-unsur dalam pasal 362 KUHP berdasarkan fakta-fakta yang
terungkap dalam persidangan sebagai berikut;

1). Unsur “Barang Siapa”;


Yang dimaksud dengan unsur “Barang siapa” disini adalah subyek hukum pendukung hak dan
kewajiban yang mampu bertanggung jawab atas perbuatan yang dilakukannya; bahwa dalam
persidangan telah dihadapkan terdakwa yang selama pemeriksaan dipersidangan terdakwa dalam
keadaan sehat jasmani maupun rohani dan berdasarkan keterangan saksi-saksi, keterangan
terdakwa serta barang bukti, bahwa terdakwa adalah pribadi yang dapat diminta pertanggung
jawaban selaku terdakwa atas perbuatan yang didakwakan kepadanya. Oleh karena itu menurut
Majelis Hakim Unsur tindak pidana “Barang Siapa” telah terpenuhi.
2) Unsur “Mengambil Barang Sesuatu”;
Yang dimaksud dengan “Mengambil” adalah memindahkan penguasaan nyata terhadap suatu
barang kedalam penguasaan nyata sendiri dari penguasaan nyata orang lain. Dan berdasarkan
keterangan saksi-saksi dan terdakwa sendiri bahwa cara terdakwa melakukan pencurian yaitu
dengan mengambil barang milik saksi Wahyu Wicaksono berupa 1 (satu) unit sepeda motor
Honda Beat warna hitam merah dengan Nomor polisi H 471 BV pada hari Selasa 20 Oktober
2020 sekira pukul 12.30 WIB di halaman depan masjid Baiturrohiim yang beralamat di Gang
Salak Rt. 06 Rw. 05 Kelurahan Sidorejo Lor Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga, yang pada saat
itu saksi Wahyu Wicaksono parkirkan sepeda motornya di halaman masjid Baiturrohiimm
dengan cara terdakwa sebelumnya naik ojek saksi Asep Yanto Bin Ucup kemudian setelah
sampai di depan masjid Raudhatul Jannah, terdakwa minta diberhentikan dengan alasan akan
menemui temannya di masjid tersebut, selanjutnya terdakwa mendekati sepeda motor Honda
Beat warna hitam merah milik saksi Wahyu Wicaksono tersebut dan menghidupkannya
kemudian membawa kabur sepeda motor tersebut, dan pada saat terdakwa membawa lari sepeda
motor milik saksi Wahyu Wicaksono tersebut, saksi Asep Yanto Bin Ucup melihat saksi Wahyu
Wicaksono teriak maling sehingga saksi Asep Yanto Bin Ucup bersama masyarakat berusaha
mengejar terdakwa akan tetapi terdakwa berhasil melarikan diri dengan membawa sepeda motor
milik saksi Wahyu Wicaksono tersebut, selanjutnya terdakwa menggadaikan sepeda motor
Honda Beat tersebut kepada saksi Slamet alias Entis bin Kuncoro dengan harga sebesar Rp.
2.000.000,- (dua juta rupiah), yang mana uang hasil penggadaian sepeda motor milik saksi
Wahyu Wicaksono tersebut telah habis terdakwa gunakan untuk keperluan sehari hari; dan
dipersidangan telah diperlihatkan barang bukti berupa : 1 (satu) lembar STNK sepeda motor
motor Honda Beat warna hitam merah dengan Nomor polisi H 471 BV, Nomor Rangka:
MH1KC8112JK182094 No. Mesin: JM21E-2468095; An. Wahyu Wicaksono dan 1 (satu) unit
sepeda motor Honda Beat warna hitam merah dengan Nomor polisi H 471 BV, Nomor Rangka:
MH1KC8112JK182094 No. Mesin: JM21E-2468095 dan diketahui bahwa barang-barang bukti
tersebut adalah benar barang-barang milik saksi Wahyu Wicaksono dengan demikian jelaslah
akibat perbuatan Terdakwa yang mengambil barang berupa : 1 (satu) unit sepeda motor Honda
Beat warna hitam merah dengan Nomor polisi H 471 BV, Nomor Rangka:
MH1KC8112JK182094 No. Mesin: JM21E-2468095 milik saksi Wahyu Wicaksono tersebut
mengakibatkan barang berupa 1 (satu) unit sepeda motor Honda Beat hitam merah dengan
Nomor polisi H 471 BV, Nomor Rangka: MH1KC8112JK182094 No. Mesin: JM21E-2468095
tersebut berada di dalam kekuasaan Terdakwa atau setidak-tidaknya telah membuat barang
tersebut berada di luar kekuasaan pemiliknya yaitu saksi Wahyu Wicaksono; Oleh maka itu
unsur “Mengambil Barang Sesuatu” berdasarkan uraian tersebut di atas maka unsur tindak
pidana “Mengambil Barang Sesuatu” telah terpenuhi.
3. Unsur “Yang seluruhnya atau sebagian Kepunyaan Orang Lain”:
Bahwa yang dimaksud dengan “yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain” adalah
bahwa barang sebagaimana yang dimaksudkan dalam unsur terdahulu baik seluruhnya maupun
sebagiannya merupakan kepunyaan orang lain dan bukan kepunyaan si pengambil; dan
berdasarkan keterangan saksi-saksi dan didukung dengan keterangan terdakwa Berlian Verlino
als Mas Kulin bin Bagas Hutama (alm) sendiri bahwa bersesuaian dengan keterangan saksi Raja
Abadi dan keterangan Terdakwa diketahui bahwa barang berupa: 1 (satu) sepeda motor Honda
Beat warna hitam merah dengan Nomor polisi H 471 BV, Nomor Rangka:
MH1KC8112JK182094 No. Mesin: JM21E-2468095 yang diambil oleh terdakwa dari halaman
depan masjid Baiturrohiimm seluruhnya adalah kepunyaan saksi Wahyu Wicaksono atau
setidak-tidaknya adalah kepunyaan orang lain selain dari terdakwa; Oleh maka itu unsur tindak
pidana “Yang Seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain” telah terpenuhi menurut hukum.
4). Unsur “Dengan Maksud Untuk Dimiliki Secara Melawan Hukum”;
Yang dimaksud dimaksud dengan “memiliki” adalah melakukan perbuatan apa saja terhadap
barang itu seperti halnya seorang pemilik. Dan berdasarkan keterangan saksi Wahyu Wicaksono,
saksi Asep Yanto Bin Ucup, dan saksi Slamet alias Entis bin Kuncoro yang bersesuaian dengan
keterangan terdakwa diketahui bahwa terdakwa telah mengambil barang milik saksi Wahyu
Wicaksono berupa 1 (satu) unit 1 (satu) sepeda motor Honda Beat warna hitam merah dengan
Nomor polisi H 471 BV, Nomor Rangka: MH1KC8112JK182094 No. Mesin: JM21E-2468095
untuk selanjutnya terdakwa gadaikan kepada saksi Slamet alias Entis bin Kuncoro dengan harga
sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) yang mana uang hasil penggadaian sepeda motor
tersebut telah habis terdakwa gunakan untuk keperluan terdakwa sehari-hari, atau setidak-
tidaknya terdakwa bermaksud agar dapat berbuat terhadap 1 (satu) unit sepeda motor Honda
Beat warna hitam merah tersebut yang telah diambilnya tersebut seperti seorang pemilik barang
itu, yaitu dengan menguasai 1 (satu) unit sepeda motor Honda Beat warna hitam merah dengan
Nomor polisi H 471 BV tersebut itu seolah-olah barang itu adalah milik Terdakwa dengan cara
membawa pergi dan memakai atau menggunakan 1 (satu) unit sepeda motor Honda Beat warna
hitam merah dengan Nomor polisi H 471 BV tersebut, dan kemudian terdakwa menggadaikan 1
(satu) unit sepeda motor Honda Beat warna hitam merah dengan Nomor polisi H 471 BV
tersebut kepada saksi Slamet alias Entis bin Kuncoro tanpa seizin atau tanpa persetujuan dari
pemilik barang itu yaitu saksi Wahyu Wicaksono, atau setidak-tidaknya telah bertentangan
dengan hak saksi Wahyu Wicaksono selaku pemilik barang itu, dengan demikian jelas perbuatan
itu telah dilakukan Terdakwa dengan cara yang melawan hukum. Oleh maka itu unsur tindak
pidana “Yang Seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain” telah terpenuhi.

Memang benar dalam analis dari penuntut umum teatas telah berhasil dibuktikan
bahwasanya terdakwa memenuhi seluruh unsur pada pasal 362 KUHP. Namun apakah terdakwa
dapat dipidana ? pertanyaan tersebut harus dibuktikan dengan ada tidaknya alasan pembenar dan
alasan pemaaf atas perbuatan terdakwa.
Dari hal-hal yang telah terungkap dipersidangan, jelas bahwa terdakwa tidak mengambil
sepeda motor milik korban karena barang bukti tidak di temukan di rumah korban dan beberapa
saksi tidak mengetahui dengan jelas apa yang terjadi. Selain itu, barang bukti kunci pas yang
telah di sebutkan dalam dakwaan tidak dapat ditunjukkan dalam persidangan sehingga jelas
bahwa bukti tersebut tidak dapat dipercaya.
Hal lain yang perlu untuk diperhatikan yaitu, bahwa korban tidak dapat menunjukkan alat
bukti kepemilikan kendaraan bermotor yang di laporkannya tersebut, jadi belum jelas bahwa
terdakwa adalah orang yang mengambil sepeda motor tersebut dan saksi I adalah pemilik sepeda
motor tersebut.
  
Majelis hakim yang mulia
Akhirnya timbul lah 3 pertanyaan yang harus kami jawab dengan hati nurani berasaskan
keadilan serta kepastian hukum,yakni:
1.      benarkah pencuri sebenarnya adalah Terdakwa Berlian Verlino?
2.      Apakah memang benar si pelapor adalah memang pemilik kendaraan bermotor tersebut ?
karena jika pelapor memang adalah pemilik kendaraan bermotor tersebut maka sudah
sepantasnya, ia memiliki bukti kendaraan bermotor tersebut. Jika tidak, maka perlu dicurigai
bahwa sepeda motor yang dibawa korban tersebut adalah barang curian.

V. PENUTUP
Sesuai dengan apa yang telah kami uraikan diatas, kami berkeyakinan bahwa Majelis
hakim yang mulia sependapat  dengan kami bahwa terdakwa memenuhi rumusan pasal yang
disebutkan di atas. Terdakwa tidak dapat di pidana karena adanya alasan kesalahan dan
kekhilafan dari pihak kejaksaan yang salah dalam melakukan penangkapan terhadap terdakwa,
kaburnya dakwaan da tidak lengkapnya alat bukti yang disebutkan. Kami berharap agar Majelis
Hakim dapat bersikap adil dan bijak terhadap terdakwa Berlian Verlino berkenan untuk
menjatuhkan putusan sebagai berikut :

Primer:
1.      Menyatakan bebas terhadap terdakwa Berlian Verlino
2.      Memulihkan nama baik Berlian Verlino, harkat dan martabat yang melekat pada dirinya seperti
sedia kala.
3.      Membebankan seluruh biaya perkara kepada negara.

subsider
Jika majelis hakim berpendapat lain, mohon keputusan yang seadil-adilnya (ex aeque et
bono)
Sebagai penutup pembelaan kami,izinkanlah kami mengungkapkan kata-kata bijak kuno
yang menjadi adgium yang dapat direnungkan bagi kita semua.
”lebih baik tidak memidana 1000 (seribu) orang yang bersalah dari pada menghukum 1(satu)
orang yang tidak bersalah.”

Fiat justitia coelum (sekalipun langit runtuh hukum tetap di tegakkan).

     

Salatiga, 11 November 2020


Hormat Kami,
Penasehat Hukum Terdakwa

Mutiara.W.T., SH

Anda mungkin juga menyukai