Anda di halaman 1dari 14

Contoh Format Pledoi (Pembelaan)

PERHIMPUNAN ADVOKAT INDONESIA

KANTOR HUKUM
ADVOKAT/PENGACARA dan KONSULTAN HUKUM

Ir.H. ACHMAD WAHYUDI, SH.MH. & Associates


Jl. Ikan Teri No.34-B Sobo, Telp./Fax.(0333) 422999 BANYUWANGI e-mail : ir.wahyudi@gmail.com

NOTA PEMBELAAN
DALAM PERKARA PIDANA NOMOR : 596 /Pid.B/2011/PN.Bwi.
Bahwa kami Penasihat Hukum atas nama Terdakwa :
Nama
: H. ALI IMRON ABDULLAH Bin ABDULLAH
Tempat Lahir
: Banyuwangi
Umur/Tanggal Lahir :
39 Tahun / 01 April 1972
Jenis Kelamin
: Laki-Laki
Kebangsaan
: Indonesia
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Pengasuh Pondok Pesantren ASWAJA
Alamat
: Dusun Cempokosari RT. 002/RW.004, Desa Sarimulyo,
Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi.
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 21 Juli 2011, dengan memperhatikan hasil
pemeriksaan perkara a quo di muka persidangan Pengadilan Negeri Banyuwangi, dengan ini
menyampaikan Nota Pembelaan (Pleidooi) sebagai berikut :
Bahwa sesuai dengan Surat Dakwaan Nomor Register Perkara : PDM183/Ep.2/BWNGI/07/2011 tanggal 11 Juli 2011, Surat Penetapan Hakim Pengadilan Negeri
Banyuwangi Nomor: 700/Pen.Pid/2011/PN.Bwi tanggal 18 Juli 2011 Terdakwa telah
dihadapkan di depan persidangan dengan dakwaan :
Dakwaan Pertama
Terdakwa didakwa melakukan pelanggaran sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam
Pasal 82 UU RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
Atau
Dakwaan Kedua

Terdakwa didakwa melakukan pelanggaran sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam
Pasal 289 KUHPidana.
Atau
Dakwaan Ketiga
Terdakwa didakwa melakukan pelanggaran sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam
Pasal 290 ke-2 KUHPidana.
Bahwa selanjutnya di dalam Surat Tuntutan Nomor Register Perkara : PDM183/Ep.2/BWNGI/07/2011, yang diajukan pada persidangan hari Kamis tanggal 13 Oktober
2011, Sdr. Jaksa Penuntut Umum berkeyakinan dan menyimpulkan bahwa Terdakwa telah
terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melanggar tindak pidana sebagaimana diatur
dan diancam pidana dalam Pasal 290 ke-2 KUHPidana sebagaimana Dakwaan Ketiga.
Dan menuntut agar Pengadilan Negeri Banyuwangi menjatuhkan hukuman kepada Terdakwa
dengan pidana penjara selama 8 (delapan) bulan dipotong tahanan sementara.

Bahwa terhadap Surat Dakwaan dan Surat Tuntutan Sdr. Jaksa Penuntut Umum
a quo, kami Kuasa Hukum Terdakwa secara tegas menolak dan tidak sependapat,
karena setelah kami membaca, mencermati dan mempelajari secara seksama Surat
Dakwaan maupun Surat Tuntutan yang selanjutnya dikaitkan dengan fakta-fakta hukum
yang terungkap di persidangan dari bukti saksi-saksi, surat-surat, petunjuk dan keterangan
Terdakwa, maka kami berpendapat : bahwa kesimpulan yang diambil oleh Sdr. Jaksa
Penuntut Umum adalah kurang tepat dan bertolak belakang dengan fakta hukum yang
terungkap di persidangan.
Yang Mulia Majelis Hakim Pemeriksa Perkara, dan
Sdr. Jaksa Penuntut Umum, yang kami hormati.
Bahwa pendapat kami tersebut adalah berdasarkan fakta-fakta yang terungkap
dipersidangan berupa :
A. KETERANGAN SAKSI-SAKSI :
Bahwa didalam persidangan telah dihadirkan saksi-saksi yaitu :
1. Saksi PUJI ROHMATI, didepan persidangan memberikan keterangan pada pokoknya
sebagai berikut :
- Bahwa saksi lahir pada tanggal 19 Oktober 1996 (berumur kurang dari 15 tahun).
- Bahwa saksi adalah santriwati di Pondok Pesantren Aswaja dibawah asuhan Terdakwa .
- Bahwa pada tanggal 06 Maret 2011 saksi dipanggil oleh Terdakwa dengan isyarat tangan,
saksi disuruh masuk kedalam kamar dan disuruh duduk didepan terdakwa, kemudian
saksi disuruh mengaku tidak perawan padahal saksi masih perawan, lalu saksi disuruh
pulang ke kamar saksi.
- Bahwa pada hari Selasa tanggal 15 Maret 2011 sekitar pukul 09:30 Wib sepulang sekolah
saksi dipanggil lagi oleh Terdakwa dan disuruh masuk kedalam kamar, saksi diberi air
putih/aqua lalu air diminumkan kepada saksi, dan kemudian saksi disuruh kembali ke
kamar saksi dan sebelum duhur disuruh kembali ke kamar terdakwa.
- Bahwa sebelum saksi kembali ke kamar terdakwa, saksi terlebih dahulu ketempat/kamar
santri laki-laki, saksi minta tolong kalau saksi kembali ke kamar terdakwa supaya
direkam, teman-teman saksi mau merekam tetapi keburu ketahuan terdakwa.
- Bahwa kemudian saksi kembali dan disuruh masuk ke kamar, sandal saksi disembunyikan
dibelakang lemari oleh terdakwa.
- Bahwa saksi kemdian ditidurkan lalu jaket yang dipakai saksi dibuka resletingnya, lalu
kaos dan BH dibuka/disingkap keatas oleh terdakwa, selanjutnya dengan menggunakan
tangannya terdakwa meraba-raba payudara saksi.
- Bahwa waktu terdakwa akan membuka rok dan meraba vagina saksi, tangan terdakwa
ditepis oleh saksi.

- Bahwa kemudian terdakwa membuka sarungnya, saksi disuruh melihat dan ternyata
terdakwa tidak memakai celana dalam, selanjutnya tangan saksi ditarik dan saksi disuruh
pegang kelamin terdakwa, katanya untuk mengukur besar tetapi saksi tidak mau.
- Bahwa saksi dihadapkan ke utara dan disuruh menjulurkan lidah, tetapi saksi tidak mau.
- Bahwa kemudian saksi diberi uang oleh terdakwa sebesar Rp. 12.000,- untuk beli Kitab
Kuning sebesar Rp. 7.000,- sisanya Rp. 5.000,- dipakai untuk jajan.
- Bahwa saksi disuruh tidak cerita kepada siapa-siapa, namun pada tanggal 26 Mei 2011
saksi menceritakan kepada Bapak Saksi (Antok Avianto).
- Bahwa saksi menerangkan selain saksi, ada teman saksi yang dicabuli terdakwa bernama
Indah Ekawati.
Atas keterangan Saksi, Terdakwa mengatakan tidak benar dan keberatan.
2.
-

3.
-

Saksi ANTOK AVIANTO, didepan persidangan memberikan keterangan pada pokoknya


sebagai berikut :
Bahwa saksi adalah Bapak Saksi Korban PUJI ROHMATIN, Saksi Korban lahir pada
tanggal 19 Oktober 1996 (berumur kurang dari 15 tahun).
Bahwa benar pada tanggal 26 Mei 2011 sekitar jam 21:00 Wib korban memberitahukan
kepada saksi kalau dirinya telah dicabuli oleh terdakwa, dan korban tidak berani ke
Ponpes Aswaja karena takut dicabuli lagi.
Bahwa malam itu juga saksi melapor dan mengadukan kejadian tersebut ke Polsek
Cluring, sampai jam 03:00 Wib saksi mendampingi korban yang diperiksa oleh Polisi
yang bernama Suprapto.
Bahwa besoknya tanggal 27 Mei 2011 sekitar jam 17:00 Wib terdakwa dan istrinya
datang dengan maksud meminta maaf kepada saksi, terdakwa sampai nyembah-nyembah
dan meminta maaf karena khilaf atas perbuatannya, waktu itu tedakwa mengatakan kalau
bisa jangan diteruskan.
Bahwa permintaan maaf terdakwa disaksikan oleh Pak SUPRAPTO.
Bahwa saksi sudah memaafkan terdakwa dengan membuat Surat Pernyataan tertanggal 07
Juni 2011.
Atas keterangan Saksi, Terdakwa mengatakan benar dirinya minta maaf tetapi bukan
masalah pencabulan, Terdakwa minta maaf supaya Saksi mencabut laporannya karena
dapat mengganggu pendaftaran siswa/santri baru.
Saksi SHOLIHATUL FAHMI, didepan persidangan memberikan keterangan pada
pokoknya sebagai berikut :
Bahwa saksi adalah santriwati di Pondok Pesantren Aswaja dibawah asuhan Terdakwa.
Bahwa waktu kejadian saksi tidak tahu.
Bahwa saksi kenal dengan Saksi Korban sejak di Ponpes Aswaja, dan tinggal satu kamar.
Bahwa peraturan di Ponpes Aswaja santri tidak boleh membawa HP.
Bahwa Saksi pernah melihat Saksi Korban malam-malam membawa HP, Saksi Korban
ditegur oleh gurunya, gurunya didorong oleh Saksi Korban hingga jatuh.
Atas keterangan Saksi, Terdakwa mengatakan benar.

4.
-

5.
-

6.
-

Saksi AB. ILHAM, didepan persidangan memberikan keterangan pada pokoknya


sebagai berikut :
Bahwa terdakwa adalah pengasuh Ponpes Aswaja dan mengajar Kitab pada malam hari.
Bahwa terdakwa mengasuh 2 (dua) pondok pesantren, kalau pagi terdakwa mengajar di
Ponpes Timur.
Bahwa hamper setiap hari terdakwa datang ke rumah Saksi, kadang jam 06:00, jam 07:00
atau jam 09:00 Wib dengan tujuan diskusi masalah keagamaan.
Bahwa saksi tahu perkara ini karena diberitahu oleh istri terdakwa.
Bahwa saksi tidak kenal dengan korban, tetapi saksi pernah tahu terhadap korban.
Bahwa saksi tehu kamar terdakwa kemudian ada dapur dan kamar mandi (jeding), baru
kamar para santriwati.
Bahwa benar saksi pernah guyonan masalah perempuan, tetapi kenyataannya tidak ada
masalah dengan santriwatinya.
Atas keterangan Saksi, Terdakwa mengatakan tidak keberatan.
Saksi SUKATINI, didepan persidangan memberikan keterangan pada pokoknya sebagai
berikut :
Bahwa saksi adalah Ibu Tiri Saksi Korban PUJI ROHMATIN, Saksi Korban lahir pada
tanggal 19 Oktober 1996 (berumur kurang dari 15 tahun).
Bahwa benar pada tanggal 26 Maret 2011 sekitar jam 21:00 Wib korban memberitahukan
kepada Bapaknya kalau dirinya telah dicabuli oleh terdakwa, dan korban tidak berani ke
Ponpes Aswaja karena takut dicabuli lagi.
Bahwa malam itu juga Bapaknya korban /suami saksi melapor dan mengadukan kejadian
tersebut ke Polsek Cluring, sampai jam 03:00 Wib suami saksi mendampingi korban yang
diperiksa oleh Polisi yang bernama Suprapto.
Bahwa besoknya tanggal 27 Mei 2011 sekitar jam 17:00 Wib terdakwa dan istrinya
datang dengan maksud meminta maaf kepada suami saksi, terdakwa sampai nyembahnyembah dan meminta maaf karena khilaf atas perbuatannya, waktu itu tedakwa
mengatakan kalau bisa jangan diteruskan.
Bahwa permintaan maaf terdakwa disaksikan oleh Pak SUPRAPTO.
Atas keterangan Saksi, Terdakwa mengatakan benar dirinya minta maaf, tetapi minta
maaf karena terdakwa pernah melempar korban dengan kursi.
Saksi ARIF RUSMAN (a de charge), didepan persidangan memberikan keterangan
pada pokoknya sebagai berikut :
Bahwa setahu saksi, PUJI ROHMATIN (Korban) banyak bicara, sulit diatur, dan dalam
menerima pelajaran korban sering membuat gaduh.
Bahwa apakah korban punya pacar atau tidak, saksi tidak tahu.
Bahwa benar pada tanggal 15 Maret 2011 korban ikut Ujian dalam mata pelajaran Fiqih
dan SKI, Ujian dilaksanakan mulai jam 08:00 s/d 11:30 Wib.
Bahwa jarak antara tempat Ujian dengan Ponpes Aswaja kurang lebih 5 kilometer.

- Bahwa setelah Ujian, Saksi pulang naik colt/taxi yang kebetulan korban juga naik
colt/taxi yang dinaiki saksi menuju Ponpes Aswaja, waktu itu korban masih memakai
seragam sekolah.
- Bahwa saksi dan korban sampai di Ponpes Aswaja sekitar jam 12:00 Wib.
- Bahwa kegiatan korban selanjutnya saksi tidak tahu.
Atas keterangan Saksi, Terdakwa mengatakan benar.
7.
-

8.
-

Saksi NUR ROHMAN (a de charge), didepan persidangan memberikan keterangan


pada pokoknya sebagai berikut :
Bahwa saksi adalah Guru/Pengajar di Ponpes Aswaja, keseharian korban sering guyon.
Bahwa apakah korban punya pacar atau tidak, saksi tidak tahu.
Bahwa di Ponpes Aswaja Santri/Santriwati tidak boleh membawa HP.
Bahwa saksi dengan dari guru yang lain korban kena sanksi karena bawa HP.
Bahwa benar pada tanggal 15 Maret 2011 korban ikut ujian, korban berangkat jam 06:00
Wib pagi, kembali ke Ponpes Aswaja kurang lebih jam 12:00 Wib.
Bahwa saksi melihat korban masuk kedalam kamarnya, kegiatan korban selanjutnya saksi
tidak tahu.
Atas keterangan Saksi, Terdakwa mengatakan benar.
Saksi SUPRAPTO (a charge/verbalisant), didepan persidangan memberikan
keterangan pada pokoknya sebagai berikut :
Bahwa saksi adalah penyidik/verbalisant yang memeriksa saksi PUJI ROHMATIN
(Korban), Saksi ANTOK AVIANTO (Pelapor), dan Terdakwa.
Bahwa benar Saksi Antok Avianto melaporkan / mengadukan adanya kejadian pencabulan
pada tanggal 26 Mei 2011 sekitar jam 21:00 Wib.
Bahwa pada malam itu juga saksi memeriksa korban dan hasilnya korban menerangkan
telah dicabuli oleh Terdakwa dengan cara meraba-raba payudara dan vagina korban.
Bahwa besoknya tanggal 27 Mei 2011sekitar jam 11:00 Wib saksi memeriksa Saksi Antok
Avianto (Pelapor) dan hasilnya pelapor tahu kejadiannya setelah diberitahu oleh Korban.
Bahwa sorenya saksi melihat terdakwa datang meminta maaf kepada pelapor sambil
jongkok memegang kaki pelapor, katanya khilaf atas perbuatannya kepada korban/anak
pelapor, karena menghindari kejadian yang tidak diinginkan, saksi membawa terdakwa ke
Polsek Cluring.
Bahwa terdakwa dinyatakan tersangka setelah saksi memeriksa korban, pelapor dan
melihat sendiri terdakwa minta maaf kepada pelapor.
Bahwa kemudian saksi memeriksa terdakwa pada tanggal 27 Mei 2011 sekitar pukul
18:00 Wi, waktu diperiksa terdakwa ditawari didampingi PH, tetapi waktu itu tidak ada
jawaban, sehingga pemeriksaan dilanjutkan.
Bahwa saksi memeriksa terdakwa berhadap-hadapan, saksi menanyakan kejadiannya dan
terdakwa menjawab apa yang ditanyakan saksi, saksi tidak mengarahkan, tidak
memberikan janji-janji dan, tidak memaksa terdakwa.
Bahwa waktu diperiksa terdakwa mengaku berbuat cabul terhadap korban.

- Bahwa setelah selesai pemeriksaan hasilnya dibaca sendiri oleh terdakwa dan tidak ada
keberatan, selanjutnya terdakwa menanda tangani berita acara pemeriksaan.
- Bahwa setelah dilakukan pemeriksaan terhadap terdakwa, istri terdakwa didatangi oleh
wartawan yang mengatakan kasusnya akan selesai di Polsek asalkan ada uang Rp.
4.000.000,- (empat juta rupiah).
- Bahwa kemudian istri terdakwa memberikan barang berupa emas senilai Rp. 4.000.000,lebih.
- Bahwa kemudian kasus tersebut diambil alih oleh Polres Banyuwangi, dan BAP hasil
pemeriksaan oleh saksi tidak dimasukkan dalam berkas perkara.
Atas keterangan Saksi, Terdakwa mengatakan keberatan.

----------Bahwa dari Keterangan Saksi-Saksi di depan persidangan baik yang diajukan


oleh Jaksa Penuntut Umum (saksi a charge) maupun yang diajukan oleh Terdakwa
/Penasihat Hukumnya (saksi a de charge) terungkap fakta hukum sebagai berikut:
Bahwa Para Saksi yang tidak disumpah mutlak tidak dapat didengar keterangannya
sebagai saksi karena umurnya masih muda (absolute onbevoegd) sehingga bukan
merupakan alat bukti, meskipun sesuai satu dengan yang lain, akan tetapi hanya
merupakan keterangan anak saja untuk menguatkan keyakinan.

Bahwa keterangan Saksi Korban tidak dibawah sumpah yang mengaku telah dicabuli
oleh Terdakwa, perlu dinilai kebenarannya :
Apakah keterangan saksi korban itu dapat dipercaya atau tidak, maka perlu juga dilihat
cara hidup, kesusilaan, sikap, prilaku saksi korban sehari-hari atau segala sesuatu yang
pada umumnya dapat mempengaruhi dapat tidaknya keterangan itu dipercaya.
Apakah keterangan saksi korban itu ada persesuaian dengan keterangan saksi lain atau alat
bukti sah yang lain.
Bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan dipersidangan terungkap fakta tentang:
sikap/prilaku saksi korban selama menjadi santriwati di Pondok Pesantren Aswaja dinilai
kurang baik, diantaranya saksi korban banyak bicara, sulit diatur, sering membuat gaduh,
dan sering melanggar peraturan Pondok Pesantren diantaranya membawa HP, padahal
peraturan di Ponpes Aswaja tidak diperbolehkan membawa HP, dan ketika ditegur oleh
gurunya, gurunya didorong oleh korban hingga jatuh. Sehingga kami Penasihat Hukum
Terdakwa berkeyakinan bahwa keterangan Saksi Korban tidak dapat dipercaya.
keterangan saksi korban bahwa waktu kejadiannya (tempus delicti) adalah pada hari
Selasa tanggal 15 Maret 2011 jam 09:30 WIB adalah tidak ada persesuaian dengan
keterangan para saksi a de charge. Keadaan yang sebenarnya adalah pada jam dan
tanggal tersebut saksi korban masih mengikuti ujian di sekolah yang jaraknya dengan
Pondok Pesantren Aswaja sekitar 5 kilometer dan baru pulang sampai ke Ponpes Aswaja
sekitar jam 12:00 WIB.

Bahwa Para saksi yang lain yang diajukan oleh Sdr. Jaksa / Penuntut Umum yaitu Saksi
Antok Avianto, Saksi Sukatini dan Saksi Suprapto (a charge /verbalisant) yang
memberikan keterangan dibawah sumpah dimuka persidangan, menurut kami Penasihat
Hukum Terdakwa dalam perkara a quo adalah tidak memenuhi syarat sebagai saksi
menurut Pasal 1 Butir 26 KUHAP yang menyatakan bahwa Saksi adalah orang yang
dapat memberikan keterangan guna kepentingan penyidikan, penuntutan dan peradilan
tentang suatu perkara/peristiwa yang ia dengar sendiri, ia lihat sendiri dan ia alami
sendiri.
Bahwa para saksi menerangkan Terdakwa dan istrinya datang bermaksud meminta maaf
kepada saksi, terdakwa sampai menyembah-nyembah dan meminta maaf, serta meminta
agar perkara ini tidak dilanjutkan. Permintaan maaf tersebut dilakukan terdakwa bukan
karena perbuatan cabul, akan tetapi permohonan maaf itu dilakukan Terdakwa supaya
laporan polisi dicabut karena dapat mengganggu PSB (Penerimaan Siswa Baru) selain itu
terdakwa juga pernah menghukum korban.
Bahwa jika dihubungkan dengan ketentuan Pasal 185 Ayat (2) KUHAP yang berbunyi
Baik pendapat maupun rekaan, yang diperoleh dari pemikiran saja bukan merupakan
keterangan saksi, maka keterangan yang disampaikan oleh ketiga saksi tersebut (Saksi
Antok Avianto, Saksi Sukatini, dan Saksi Suprapto) bukan merupakan keterangan
saksi.

Bahwa terjadi kejanggalan dalam proses penyidikan oleh Saksi SUPRAPTO dimana
terdakwa (terlapor) ditetapkan sebagai tersangka sebelum dilakukan pemeriksaan
terhadap terlapor, serta membawa (menangkap) terlapor tidak berdasarkan bukti
permulaan yang cukup, prosedur pemeriksaan semacam ini tidak sesuai dengan Hukum
Acara Pidana.

Bahwa keterangan Saksi yang lain dan selebihnya yang diajukan oleh Jaksa Penunutut
Umum (Saksi Solihatul Fahmi dan Saksi AB. Ilham), tidak diperoleh fakta yang
mengarah pada terjadinya perkara/peristiwa a quo, justru memberikan keterangan yang
bertolak belakang dengan yang diterangkan oleh Saksi Korban.

Bahwa oleh karena itu keterangan seorang saksi korban saja tidak cukup untuk
membuktikan bahwa terdakwa bersalah terhadap perbuatan yang didakwakan (asas Unus
Testis Nullus Testis) sesuai pasal 185 ayat (2) KUHAP.
Sehingga kami berkesimpulan bahwa Keterangan Saksi Korban dan atau Saksi A
Charge tidak mempunyai kekuatan sebagai alat bukti.

B. SURAT HASIL VISUM ET REPERTUM


Bahwa selain mengajukan saksi-saksi, Sdr. Jaksa/Penuntut Umum juga telah mengajukan
surat hasil Visum Et Repertum Dokter Puskesmas Benculuk Banyuwangi No.
053/058/429.178/2011 tanggal 31 Mei 2011 yang ditanda tangani oleh dr.

H.MUHAMMAD FATHONI, yang kesimpulannya menyatakan tidak dapat disimpulkan


adanya persetubuhan.
Sehingga kami berkesimpulan bahwa surat hasil Visum Et Repertum tersebut tidak dapat
membuktikan dakwaan dalam perkara a quo.
C. KETERANGAN TERDAKWA
Bahwa Terdakwa dipersidangan menerangkan yang pada pokoknya sebegai berikut :
- Bahwa Terdakwa pernah diperiksa oleh penyidik Polri sebanyak tiga kali, pertama pada
tanggal 27 Mei 2011 jam 18:00 Wib (tidak didampingi PH), kedua tanggal 03 Juni 2011
jam 13:30 Wib, dan ketiga tanggal 15 Juni 2011 jam 09:00 Wib.
- Bahwa terdakwa dilaporkan ke polisi pada tanggal 26 Mei 2011, besok sorenya terdakwa
bersama istrinya datang menemui pelapor/Bapak korban dirumahnya untuk minta maaf,
kedatangan pertama terdakwa tidak diterima, kedatangan kedua sudah ada polisi.
- Bahwa terdakwa minta maaf bukan karena masalah ini, tetapi terdakwa pernah melempar
korban dengan kursi dan membentak-bentak korban.
- Bahwa terdakwa kemudian dibawa ke Polsek Cluring oleh Polisi bernama Suprapto.
- Bahwa malamnya terdakwa diperiksa di Polsek Cluring, yang melakukan pemeriksaan
adalah Saksi Suprapto.
- Bahwa keterangan Terdakwa dalam pemeriksaan pertama adalah tidak benar/ dicabut,
keterangan Terdakwa dalam pemeriksaan kedua dan ketiga adalah yang benar.
- Bahwa keterangan pertama tidak benar/ dicabut karena diberikan pada saat terdakwa
sudah capek diperiksa/sudah malam sekitar jam 22:00 WIb, dan Terdakwa diiming-imingi
kalau cepat mengaku akan dipulangkan.
- Bahwa ternyata malam itu terdakwa langsung ditahan.
- Bahwa Terdakwa sudah dimaafkan oleh Pelapor tanggal 7 Juni 2011.
- Bahwa terdakwa tidak merasa bersalah melakukan perbuatan cabul.
D. PETUNJUK
Bahwa alat bukti petunjuk diatur dalam Pasal 188 KUHAP yang berbunyi :
1. Petunjuk adalah perbuatan, kejadian, atau keadaan, yang karena persesuaiannya, baik
antara yang satu dengan yang lain, maupun dengan tindak pidana itu sendiri, menandakan
bahwa telah terjadi suatu tindak pidana dan siapa pelakunya.
2. Petunjuk sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) hanya dapat diperoleh dari :
a. Keterangan Saksi;
b. Surat;
c. Keterangan terdakwa.
Bahwa adanya syarat petunjuk yang satu dengan yang lain harus terdapat persesuaian,
maka dengan demikian berakibat bahwa sekurang-kurangnya perlu ada 2 (dua) petunjuk
untuk memperoleh bukti yang sah atau sebuah alat bukti petunjuk dengan satu buah bukti
lain ada persesuaian dalam keseluruhan yang dapat menimbulkan alat bukti. Pengertian
diperoleh berarti alat bukti petunjuk bukan merupakan alat bukti langsung (indirect
bewijs).

Bahwa sebagaimana telah diuraikan diatas mengenai keterangan saksi-saksi baik itu saksi
korban yang masih muda usia, yang oleh karenanya tidak disumpah meskipun ada
persesuaian satu dengan lainnya tidak merupakan alat bukti, sedangkan saksi-saksi
lainnya yang telah disumpah tidak memenuhi syarat sebagai saksi menurut Pasal 1 Butir
26 KUHAP.
Bahwa petunjuk-petunjuk dari berbagai alat bukti dipersidangan setelah menggunakan
redenering atau suatu pemikiran, maka tidak ditemukan tentang adanya suatu persesuaian
antara kenyataan yang satu dengan kenyataan yang lain atau antara suatu kenyataan
dengan tindak pidananya sendiri yang didakwakan.
Bahwa justru sebaliknya, dari keterangan Saksi Solihatul Fahmi, Saksi AB. Ilham, Saksi
Arif Rusman dan Saksi Nur Rohman serta hasil visum et repertum, apabila disesuaikan
dengan keterangan terdakwa, maka menjadi petunjuk bahwa Terdakwa tidak melakukan
perbuatan pidana sebagaimana yang didakwakan.

Yang Mulia Majelis Hakim Pemeriksa Perkara, dan


Sdr. Jaksa Penuntut Umum, yang kami hormati.
Maka berdasarkan fakta-fakta hukum yang terungkap dipersidangan
sebagaimana tersebut di atas, menurut hemat kami Penasihat Hukum Terdakwa
berkeyakinan dan menyimpulkan dalam nota pembelaan ini sebagai berikut :
Bahwa Dakwaan Jaksa Penuntut Umum tidak didukung oleh sedikitnya dua alat bukti
yang sah menurut ketentuan hukum acara pidana, baik itu Dakwaan Pertama, Dakwaan
Kedua maupun Dakwaan Ketiga.
Bahwa oleh karenanya unsur dari dakwaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 290 ke-2
KUHPidana, tidak terbukti secara sah dan meyakinkan, dengan uraian sebagai berikut :
1. Unsur : Barang Siapa
2. Unsur : Melakukan Perbuatan Cabul Dengan Seseorang
3. Unsur : Sedang Diketahuinya Bahwa Umur Orang Itu Belum Cukup 15 Tahun
Ad. 1. Unsur : Barang Siapa
Dalam unsur ini kami sependapat dengan uraian Sdr. Jaksa Penuntut Umum.
Ad. 2. Unsur : Melakukan Perbuatan Cabul Dengan Seseorang
- Bahwa menurut pengakuan Saksi PUJI ROHMATIN (Koban) telah dicabuli oleh
terdakwa dengan cara diraba-raba payudara dan vaginanya pada hari Selasa tanggal 15
Maret 2011, sekitar jam 09:30 Wib di kamar terdakwa. Keterangan korban ini tidak
pernah dilakukan oleh Terdakwa, dan tidak sesuai dengan fakta yang terungkap
dipersidangan bahwa pada hari Selasa tanggal 15 Maret 2011 jam 08:00 s/d 11:30 Wib
tengah berlangsung ujian mata pelajaran Fiqih dan SKI ditempat ujian yang jaraknya
dengan Ponpes Aswaja sekitar 5 km yang diikuti oleh korban sampai selesai, setelah itu
korban pulang ke Ponpes Aswaja naik colt taxi sekitar jam 12:00 Wib. Hal ini didukung

oleh keterangan Saksi ARIF RUSMAN dan Saksi NUR ROHMAN. Mana mungkin
Terdakwa melakukan perbuatan cabul terhadap Saksi Korban pada tanggal 15 Maret 2011
jam 09:30 Wib di kamar Terdakwa, sedangkan Korban waktu itu mengikuti Ujian di
tempat Ujian yang jaraknya + 5 km.
- Bahwa permohonan maaf Terdakwa kepada Saksi ANTOK AVIANTO Bapak Korban
adalah bukan permohonan maaf tentang perbuatan cabul, akan tetapi permohonan maaf
agar Saksi ANTOK AVIANTO mencabut laporannya karena dapat mengganggu
Penerimaan Siswa Baru (PSB) di Ponpes Aswaja, serta permohonan maaf Terdakwa yang
pernah melempar korban dengan kursi dan memarahi korban. Hal ini didukung oleh
keterangan Terdakwa sendiri.
- Bahwa Berita Acara Pemeriksaan pada tanggal 27 Mei 2011 pukul 18:00 s/d 22:00 Wib
oleh Saksi SUPRAPTO di Polsek Cluring, telah dicabut oleh Terdakwa karena tidak
sesuai dengan fakta yang sebenarnya. Terdakwa terpaksa mengakui perbuatan cabul. Hal
ini dilakukan karena kondisi fisik dan mental Terdakwa yang labil ketika menjalani
pemeriksaan, sehingga saat dijanjikan akan dipulangkan dan perkaranya segera selesai di
Polsek maka tanpa pertimbangan terdakwa mengakui perbuatannya.
Bahwa Keterangan Terdakwa yang benar adalah keterangan yang disampaikan di muka
persidangan sebagai alat bukti yang sah.
Dari uraian tersebut diatas, setelah dihubungkan antara keterangan Saksi-Saksi
dengan Keterangan Terdakwa dan alat bukti lain tidak terdapat persesuaian,
sehingga unsur ini TIDAK TERPENUHI.
Ad. 3.

Unsur : Sedang Diketahuinya Bahwa Umur Orang Itu Belum Cukup 15 Tahun
Dalam unsur ini kami sependapat dengan uraian Sdr. Jaksa Penuntut Umum.

Yang Mulia Majelis Hakim Pemeriksa Perkara, dan


Sdr. Jaksa Penuntut Umum, yang terhormat
Bahwa oleh karena dakwaan tidak didukung oleh paling sedikit 2 (dua) alat
bukti yang sah, dan terdapat unsur dalam pasal 290 ke-2 KUHP sebagaimana dakwaan
ketiga tidak terpenuhi, maka kami selaku Penasihat Hukum Terdakwa pantaslah jika
memohon kepada Majelis Hakim Pemeriksa Perkara berkenan mengadili perkara ini
dengan menjatuhkan putusan berupa :

Menyatakan Terdakwa H. ALI IMRON ABDULLAH Bin ABDULLAH secara sah dan
meyakinkan tidak bersalah melakukan tindak pidana yang didakwakan.
Membebaskan Terdakwa dari dakwaan.
Memulihkan hak terdakwa dalam kemampuan, kedudukan, dan harkat serta martabatnya.
Memerintahkan agar Terdakwa dibebaskan dari tahanan.
ATAU

Jika Majelis Hakim Pemeriksa Perkara berpendapat lain, mohon putusan yang seadiladilnya (ex aequo et bono).
Demikian Nota Pembelaan ini disampaikan pada Persidangan Pengadilan
Negeri Banyuwangi hari SENIN tanggal 17 Oktober 2011, atas perkenannya disampaikan
terima kasih.

Hormat Penasihat Hukum Terdakwa,

H. ACHMAD WAHYUDI, SH. MH.

ABD. MANAN, SH.

Diposkan oleh alfian badry di 21:48


Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
No comments:
Post a Comment
Link ke posting ini
Create a Link
Newer Post Older Post Home
Subscribe to: Post Comments (Atom)
Nama*
Email Valid*

Isi Pesan*

*wajib diisi

Blog Archive

2015 (25)
o November (2)
o August (23)

Produk kesehatan untuk Anda yang memiliki masalah ...

Produk kesehatan untuk Anda yang memiliki masalah ...

Nasihat Dokter Berusia 103 Tahun Agar Memiliki Tub...

Sejarah Masuknya Vespa ke Indonesia

Dekatlah dengan Al Quran :)

Jangan Menunggu Mapan Untuk Menikah

Bekerja Menurut Al Quran

Contoh Format Pledoi (Pembelaan)

Contoh Format SOMASI (Peringatan Sebelum Mengajuka...

Percepat Pertumbuhan Badan

Batu Akik Termahal di Indonesia

Herbal Untuk Menambah Berat Badan dan Nafsu Makan ...

Herbal khusus Wanita ya Nes V

Apa itu handphone SUPERCOPY?

Contoh Format Pembatalan Jual Beli dan Pengembalia...

Contoh Surat Kuasa PGRI

Tips Merawat Vespa

Contoh Jurnal Pembelajaran

Contoh Surat Lamaran Kerja Guru atau Tenaga Pengaj...

Contoh Daftar Riwayat Hidup Curriculum Vitae

Rangkuman Ilmu Tajwid

Perbandingan Hukum Pidana Indonesia dengan Hukum P...

Diet Alami Tanpa Efek Samping

About Me

alfian badry
View my complete profile

Anda mungkin juga menyukai