KANTOR HUKUM
ADVOKAT/PENGACARA dan KONSULTAN HUKUM
NOTA PEMBELAAN
DALAM PERKARA PIDANA NOMOR : 596 /Pid.B/2011/PN.Bwi.
Bahwa kami Penasihat Hukum atas nama Terdakwa :
Nama
: H. ALI IMRON ABDULLAH Bin ABDULLAH
Tempat Lahir
: Banyuwangi
Umur/Tanggal Lahir :
39 Tahun / 01 April 1972
Jenis Kelamin
: Laki-Laki
Kebangsaan
: Indonesia
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Pengasuh Pondok Pesantren ASWAJA
Alamat
: Dusun Cempokosari RT. 002/RW.004, Desa Sarimulyo,
Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi.
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 21 Juli 2011, dengan memperhatikan hasil
pemeriksaan perkara a quo di muka persidangan Pengadilan Negeri Banyuwangi, dengan ini
menyampaikan Nota Pembelaan (Pleidooi) sebagai berikut :
Bahwa sesuai dengan Surat Dakwaan Nomor Register Perkara : PDM183/Ep.2/BWNGI/07/2011 tanggal 11 Juli 2011, Surat Penetapan Hakim Pengadilan Negeri
Banyuwangi Nomor: 700/Pen.Pid/2011/PN.Bwi tanggal 18 Juli 2011 Terdakwa telah
dihadapkan di depan persidangan dengan dakwaan :
Dakwaan Pertama
Terdakwa didakwa melakukan pelanggaran sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam
Pasal 82 UU RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
Atau
Dakwaan Kedua
Terdakwa didakwa melakukan pelanggaran sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam
Pasal 289 KUHPidana.
Atau
Dakwaan Ketiga
Terdakwa didakwa melakukan pelanggaran sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam
Pasal 290 ke-2 KUHPidana.
Bahwa selanjutnya di dalam Surat Tuntutan Nomor Register Perkara : PDM183/Ep.2/BWNGI/07/2011, yang diajukan pada persidangan hari Kamis tanggal 13 Oktober
2011, Sdr. Jaksa Penuntut Umum berkeyakinan dan menyimpulkan bahwa Terdakwa telah
terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melanggar tindak pidana sebagaimana diatur
dan diancam pidana dalam Pasal 290 ke-2 KUHPidana sebagaimana Dakwaan Ketiga.
Dan menuntut agar Pengadilan Negeri Banyuwangi menjatuhkan hukuman kepada Terdakwa
dengan pidana penjara selama 8 (delapan) bulan dipotong tahanan sementara.
Bahwa terhadap Surat Dakwaan dan Surat Tuntutan Sdr. Jaksa Penuntut Umum
a quo, kami Kuasa Hukum Terdakwa secara tegas menolak dan tidak sependapat,
karena setelah kami membaca, mencermati dan mempelajari secara seksama Surat
Dakwaan maupun Surat Tuntutan yang selanjutnya dikaitkan dengan fakta-fakta hukum
yang terungkap di persidangan dari bukti saksi-saksi, surat-surat, petunjuk dan keterangan
Terdakwa, maka kami berpendapat : bahwa kesimpulan yang diambil oleh Sdr. Jaksa
Penuntut Umum adalah kurang tepat dan bertolak belakang dengan fakta hukum yang
terungkap di persidangan.
Yang Mulia Majelis Hakim Pemeriksa Perkara, dan
Sdr. Jaksa Penuntut Umum, yang kami hormati.
Bahwa pendapat kami tersebut adalah berdasarkan fakta-fakta yang terungkap
dipersidangan berupa :
A. KETERANGAN SAKSI-SAKSI :
Bahwa didalam persidangan telah dihadirkan saksi-saksi yaitu :
1. Saksi PUJI ROHMATI, didepan persidangan memberikan keterangan pada pokoknya
sebagai berikut :
- Bahwa saksi lahir pada tanggal 19 Oktober 1996 (berumur kurang dari 15 tahun).
- Bahwa saksi adalah santriwati di Pondok Pesantren Aswaja dibawah asuhan Terdakwa .
- Bahwa pada tanggal 06 Maret 2011 saksi dipanggil oleh Terdakwa dengan isyarat tangan,
saksi disuruh masuk kedalam kamar dan disuruh duduk didepan terdakwa, kemudian
saksi disuruh mengaku tidak perawan padahal saksi masih perawan, lalu saksi disuruh
pulang ke kamar saksi.
- Bahwa pada hari Selasa tanggal 15 Maret 2011 sekitar pukul 09:30 Wib sepulang sekolah
saksi dipanggil lagi oleh Terdakwa dan disuruh masuk kedalam kamar, saksi diberi air
putih/aqua lalu air diminumkan kepada saksi, dan kemudian saksi disuruh kembali ke
kamar saksi dan sebelum duhur disuruh kembali ke kamar terdakwa.
- Bahwa sebelum saksi kembali ke kamar terdakwa, saksi terlebih dahulu ketempat/kamar
santri laki-laki, saksi minta tolong kalau saksi kembali ke kamar terdakwa supaya
direkam, teman-teman saksi mau merekam tetapi keburu ketahuan terdakwa.
- Bahwa kemudian saksi kembali dan disuruh masuk ke kamar, sandal saksi disembunyikan
dibelakang lemari oleh terdakwa.
- Bahwa saksi kemdian ditidurkan lalu jaket yang dipakai saksi dibuka resletingnya, lalu
kaos dan BH dibuka/disingkap keatas oleh terdakwa, selanjutnya dengan menggunakan
tangannya terdakwa meraba-raba payudara saksi.
- Bahwa waktu terdakwa akan membuka rok dan meraba vagina saksi, tangan terdakwa
ditepis oleh saksi.
- Bahwa kemudian terdakwa membuka sarungnya, saksi disuruh melihat dan ternyata
terdakwa tidak memakai celana dalam, selanjutnya tangan saksi ditarik dan saksi disuruh
pegang kelamin terdakwa, katanya untuk mengukur besar tetapi saksi tidak mau.
- Bahwa saksi dihadapkan ke utara dan disuruh menjulurkan lidah, tetapi saksi tidak mau.
- Bahwa kemudian saksi diberi uang oleh terdakwa sebesar Rp. 12.000,- untuk beli Kitab
Kuning sebesar Rp. 7.000,- sisanya Rp. 5.000,- dipakai untuk jajan.
- Bahwa saksi disuruh tidak cerita kepada siapa-siapa, namun pada tanggal 26 Mei 2011
saksi menceritakan kepada Bapak Saksi (Antok Avianto).
- Bahwa saksi menerangkan selain saksi, ada teman saksi yang dicabuli terdakwa bernama
Indah Ekawati.
Atas keterangan Saksi, Terdakwa mengatakan tidak benar dan keberatan.
2.
-
3.
-
4.
-
5.
-
6.
-
- Bahwa setelah Ujian, Saksi pulang naik colt/taxi yang kebetulan korban juga naik
colt/taxi yang dinaiki saksi menuju Ponpes Aswaja, waktu itu korban masih memakai
seragam sekolah.
- Bahwa saksi dan korban sampai di Ponpes Aswaja sekitar jam 12:00 Wib.
- Bahwa kegiatan korban selanjutnya saksi tidak tahu.
Atas keterangan Saksi, Terdakwa mengatakan benar.
7.
-
8.
-
- Bahwa setelah selesai pemeriksaan hasilnya dibaca sendiri oleh terdakwa dan tidak ada
keberatan, selanjutnya terdakwa menanda tangani berita acara pemeriksaan.
- Bahwa setelah dilakukan pemeriksaan terhadap terdakwa, istri terdakwa didatangi oleh
wartawan yang mengatakan kasusnya akan selesai di Polsek asalkan ada uang Rp.
4.000.000,- (empat juta rupiah).
- Bahwa kemudian istri terdakwa memberikan barang berupa emas senilai Rp. 4.000.000,lebih.
- Bahwa kemudian kasus tersebut diambil alih oleh Polres Banyuwangi, dan BAP hasil
pemeriksaan oleh saksi tidak dimasukkan dalam berkas perkara.
Atas keterangan Saksi, Terdakwa mengatakan keberatan.
Bahwa keterangan Saksi Korban tidak dibawah sumpah yang mengaku telah dicabuli
oleh Terdakwa, perlu dinilai kebenarannya :
Apakah keterangan saksi korban itu dapat dipercaya atau tidak, maka perlu juga dilihat
cara hidup, kesusilaan, sikap, prilaku saksi korban sehari-hari atau segala sesuatu yang
pada umumnya dapat mempengaruhi dapat tidaknya keterangan itu dipercaya.
Apakah keterangan saksi korban itu ada persesuaian dengan keterangan saksi lain atau alat
bukti sah yang lain.
Bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan dipersidangan terungkap fakta tentang:
sikap/prilaku saksi korban selama menjadi santriwati di Pondok Pesantren Aswaja dinilai
kurang baik, diantaranya saksi korban banyak bicara, sulit diatur, sering membuat gaduh,
dan sering melanggar peraturan Pondok Pesantren diantaranya membawa HP, padahal
peraturan di Ponpes Aswaja tidak diperbolehkan membawa HP, dan ketika ditegur oleh
gurunya, gurunya didorong oleh korban hingga jatuh. Sehingga kami Penasihat Hukum
Terdakwa berkeyakinan bahwa keterangan Saksi Korban tidak dapat dipercaya.
keterangan saksi korban bahwa waktu kejadiannya (tempus delicti) adalah pada hari
Selasa tanggal 15 Maret 2011 jam 09:30 WIB adalah tidak ada persesuaian dengan
keterangan para saksi a de charge. Keadaan yang sebenarnya adalah pada jam dan
tanggal tersebut saksi korban masih mengikuti ujian di sekolah yang jaraknya dengan
Pondok Pesantren Aswaja sekitar 5 kilometer dan baru pulang sampai ke Ponpes Aswaja
sekitar jam 12:00 WIB.
Bahwa Para saksi yang lain yang diajukan oleh Sdr. Jaksa / Penuntut Umum yaitu Saksi
Antok Avianto, Saksi Sukatini dan Saksi Suprapto (a charge /verbalisant) yang
memberikan keterangan dibawah sumpah dimuka persidangan, menurut kami Penasihat
Hukum Terdakwa dalam perkara a quo adalah tidak memenuhi syarat sebagai saksi
menurut Pasal 1 Butir 26 KUHAP yang menyatakan bahwa Saksi adalah orang yang
dapat memberikan keterangan guna kepentingan penyidikan, penuntutan dan peradilan
tentang suatu perkara/peristiwa yang ia dengar sendiri, ia lihat sendiri dan ia alami
sendiri.
Bahwa para saksi menerangkan Terdakwa dan istrinya datang bermaksud meminta maaf
kepada saksi, terdakwa sampai menyembah-nyembah dan meminta maaf, serta meminta
agar perkara ini tidak dilanjutkan. Permintaan maaf tersebut dilakukan terdakwa bukan
karena perbuatan cabul, akan tetapi permohonan maaf itu dilakukan Terdakwa supaya
laporan polisi dicabut karena dapat mengganggu PSB (Penerimaan Siswa Baru) selain itu
terdakwa juga pernah menghukum korban.
Bahwa jika dihubungkan dengan ketentuan Pasal 185 Ayat (2) KUHAP yang berbunyi
Baik pendapat maupun rekaan, yang diperoleh dari pemikiran saja bukan merupakan
keterangan saksi, maka keterangan yang disampaikan oleh ketiga saksi tersebut (Saksi
Antok Avianto, Saksi Sukatini, dan Saksi Suprapto) bukan merupakan keterangan
saksi.
Bahwa terjadi kejanggalan dalam proses penyidikan oleh Saksi SUPRAPTO dimana
terdakwa (terlapor) ditetapkan sebagai tersangka sebelum dilakukan pemeriksaan
terhadap terlapor, serta membawa (menangkap) terlapor tidak berdasarkan bukti
permulaan yang cukup, prosedur pemeriksaan semacam ini tidak sesuai dengan Hukum
Acara Pidana.
Bahwa keterangan Saksi yang lain dan selebihnya yang diajukan oleh Jaksa Penunutut
Umum (Saksi Solihatul Fahmi dan Saksi AB. Ilham), tidak diperoleh fakta yang
mengarah pada terjadinya perkara/peristiwa a quo, justru memberikan keterangan yang
bertolak belakang dengan yang diterangkan oleh Saksi Korban.
Bahwa oleh karena itu keterangan seorang saksi korban saja tidak cukup untuk
membuktikan bahwa terdakwa bersalah terhadap perbuatan yang didakwakan (asas Unus
Testis Nullus Testis) sesuai pasal 185 ayat (2) KUHAP.
Sehingga kami berkesimpulan bahwa Keterangan Saksi Korban dan atau Saksi A
Charge tidak mempunyai kekuatan sebagai alat bukti.
Bahwa sebagaimana telah diuraikan diatas mengenai keterangan saksi-saksi baik itu saksi
korban yang masih muda usia, yang oleh karenanya tidak disumpah meskipun ada
persesuaian satu dengan lainnya tidak merupakan alat bukti, sedangkan saksi-saksi
lainnya yang telah disumpah tidak memenuhi syarat sebagai saksi menurut Pasal 1 Butir
26 KUHAP.
Bahwa petunjuk-petunjuk dari berbagai alat bukti dipersidangan setelah menggunakan
redenering atau suatu pemikiran, maka tidak ditemukan tentang adanya suatu persesuaian
antara kenyataan yang satu dengan kenyataan yang lain atau antara suatu kenyataan
dengan tindak pidananya sendiri yang didakwakan.
Bahwa justru sebaliknya, dari keterangan Saksi Solihatul Fahmi, Saksi AB. Ilham, Saksi
Arif Rusman dan Saksi Nur Rohman serta hasil visum et repertum, apabila disesuaikan
dengan keterangan terdakwa, maka menjadi petunjuk bahwa Terdakwa tidak melakukan
perbuatan pidana sebagaimana yang didakwakan.
oleh keterangan Saksi ARIF RUSMAN dan Saksi NUR ROHMAN. Mana mungkin
Terdakwa melakukan perbuatan cabul terhadap Saksi Korban pada tanggal 15 Maret 2011
jam 09:30 Wib di kamar Terdakwa, sedangkan Korban waktu itu mengikuti Ujian di
tempat Ujian yang jaraknya + 5 km.
- Bahwa permohonan maaf Terdakwa kepada Saksi ANTOK AVIANTO Bapak Korban
adalah bukan permohonan maaf tentang perbuatan cabul, akan tetapi permohonan maaf
agar Saksi ANTOK AVIANTO mencabut laporannya karena dapat mengganggu
Penerimaan Siswa Baru (PSB) di Ponpes Aswaja, serta permohonan maaf Terdakwa yang
pernah melempar korban dengan kursi dan memarahi korban. Hal ini didukung oleh
keterangan Terdakwa sendiri.
- Bahwa Berita Acara Pemeriksaan pada tanggal 27 Mei 2011 pukul 18:00 s/d 22:00 Wib
oleh Saksi SUPRAPTO di Polsek Cluring, telah dicabut oleh Terdakwa karena tidak
sesuai dengan fakta yang sebenarnya. Terdakwa terpaksa mengakui perbuatan cabul. Hal
ini dilakukan karena kondisi fisik dan mental Terdakwa yang labil ketika menjalani
pemeriksaan, sehingga saat dijanjikan akan dipulangkan dan perkaranya segera selesai di
Polsek maka tanpa pertimbangan terdakwa mengakui perbuatannya.
Bahwa Keterangan Terdakwa yang benar adalah keterangan yang disampaikan di muka
persidangan sebagai alat bukti yang sah.
Dari uraian tersebut diatas, setelah dihubungkan antara keterangan Saksi-Saksi
dengan Keterangan Terdakwa dan alat bukti lain tidak terdapat persesuaian,
sehingga unsur ini TIDAK TERPENUHI.
Ad. 3.
Unsur : Sedang Diketahuinya Bahwa Umur Orang Itu Belum Cukup 15 Tahun
Dalam unsur ini kami sependapat dengan uraian Sdr. Jaksa Penuntut Umum.
Menyatakan Terdakwa H. ALI IMRON ABDULLAH Bin ABDULLAH secara sah dan
meyakinkan tidak bersalah melakukan tindak pidana yang didakwakan.
Membebaskan Terdakwa dari dakwaan.
Memulihkan hak terdakwa dalam kemampuan, kedudukan, dan harkat serta martabatnya.
Memerintahkan agar Terdakwa dibebaskan dari tahanan.
ATAU
Jika Majelis Hakim Pemeriksa Perkara berpendapat lain, mohon putusan yang seadiladilnya (ex aequo et bono).
Demikian Nota Pembelaan ini disampaikan pada Persidangan Pengadilan
Negeri Banyuwangi hari SENIN tanggal 17 Oktober 2011, atas perkenannya disampaikan
terima kasih.
Isi Pesan*
*wajib diisi
Blog Archive
2015 (25)
o November (2)
o August (23)
About Me
alfian badry
View my complete profile