Anda di halaman 1dari 39

NOTA PEMBELAAN

(PLEIDOI)
PENASIHAT HUKUM TERDAKWA

Atas Tuntutan Pidana Penuntut Umum


Dalam Perkara Pidana
Nomor Register: 968/Pid.B/2022/PN.Jkt.Utr.
Atas Nama Terdakwa: DIANA
Di Pengadilan Negeri Jakarta Utara

Jakarta, 20 Juli 2022


Kepada Yth.
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara
Pemeriksa Perkara Pidana
Dengan Nomor Register Perkara 968/Pid.B/2022/PN.Jkt.Utr.
Atas Nama Terdakwa DIANA
Di Pengadilan Negeri Jakarta Utara

Dengan hormat,
Yang bertanda tangah dibawah ini:

1. TEDRICK SOETEDJO, S.H., LL.M., CTA.


2. HARTANTO SOETEDJO, S.H.

Kesemuanya adalah Advokat dan Konsultan Hukum pada JUSTITIA LAWYERS,


yang berkantor di Menara BCA, 68th Floor, Suite 6805, Jalan M.H. Thamrin
Nomor 1, Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, 10310. Dalam hal ini,
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 8 Juni 2022 dengan nomor
068/JUST-SK/VI/2022, yang telah didaftarkan pada Kantor Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Jakarta Utara pada tanggal 9 Juni 2022, bertindak sdebagai
Tim Penasihat Hukum TERDAKWA dengan identitas sebagai berikut:

Nama Lengkap : DIANA

Tempat Lahir : Jakarta


Umur / Tanggal Lahir : 30 Tahun / 13 Juli 1992
Jenis Kelamin : Perempuan

Kebangsaan : Indonesia

Alamat : Jalan Letjen S. Parman Nomor 1, RT. 06


RW. 16, Kelurahan Tomang, Kecamatan
Grogol Petamburan, Kota Jakarta
Barat, Daerah Ibukota Jakarta
Agama : Kristen

Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : Strata 1 (S1) Sarjana Ekonomi

Majelis Hakim yang Terhormat,


Penuntut Umum, serta
Pengunjung sidang yang Kami Hormati

Puji syukur Kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-
Nya kepada kita semua, sehingga sampai dengan hari ini kita semua dapat
menghadiri tahapan persidangan kali ini, untuk menjalankan penegakkan hukum
di negeri ini. Besar harapan kami Majelis Hakim yang Mulia serta Jaksa Penuntut
Umum yang kami hormati dalam keadaan sehat serta dalam lindungan Tuhan
Yang Maha Esa, sebab tidak ada lagi berkah yang lebih tinggi selain ridho sang
pencipta atas nikmat sehat dan iman bagi setiap insan yang hidup sementara.
Dengan rendah hati, Kami selaku Penasihat Hukum Terdakwa juga senantiasa
memohon hidayah dari Tuhan Yang Maha Kuasa agar tuntunannya dapat
menyertai kita semua yang hadir pada persidangan ini dalam menggali keterangan
dari perkara ini sehingga kebenaran fakta dapat terungkapkan demi tercapainya
keadilan.

Selanjutnya, kami sampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada Majelis Hakim
Pemeriksa Perkara pada Pengadilan Negeri Jakarta Utara yang telah memberikan
kesempatan yang cukup panjang kepada kami untuk menyusun dan mengajukan
nota pembelaan. Hal ini membuktikan bahwa Majelis Hakim telah melaksanakan
tugasnya dengan baik, yaitu menghormati hak terdakwa untuk membela dirinya
sebagaimana termaktub dalam Pasal 189 ayat (2) KUHAP.

Sesuai dengan hak yang diberikan oleh Undang-Undang kepada Terdakwa dan
Penasihat Hukumnya, maka Kami menyampaikan Nota Pembelaan ini untuk
mengkaji ulang apakah Terdakwa benar-benar terbukti bersalah seperti apa yang
telah Penuntut Umum uraikan dalam Surat Tuntutannya.
Sehingga kami menyusun dan menyampaikan Nota Pembelaan dengan
sistematikan sebagai berikut:

I. Pendahuluan
II. Dakwaan dan Tuntutan
III. Fakta-Fakta yang Terungkap dalam Persidangan
IV. Analisis Fakta
V. Analisis Yuridis
VI. Pertanggungjawaban Pidana
VII. Permohonan dan Penutup

Lampiran Barang Bukti


BAB I
PENDAHULUAN

“LEBIH BAIK MEMBEBASKAN SERIBU ORANG YANG BERSALAH DARIPADA


MENGHUKUM SESEORANG YANG TIDAK BERSALAH”

Majelis Hakim yang Mulia,

Saudara Penuntut Umum yang Kami Hormati, serta

Pengunjung Sidang yang Kami Muliakan

Untuk memulai tahapan persidangan ini perlu kami sampaikan bahwa kami
Penasihat Hukum Terdakwa merasa persidangan ini sudah selesai sebelum
agenda penuntutan dari Jaksa Penuntut Umum dibacakan, dimana berdasarkan
fakta persidangan, kami cukup lega karena kebenaran berpihak kepada kami
serta kami meyakini tidak ada satu pun dakwaan dari Jaksa Penuntut Umum
yang berhasil dibuktikan di persidangan yang mulia ini.

Namun demikian, porses hukum tetaplah harus kami jalani dan hormati
sebagaimana mestinya. Meski dari lubuk hati kami yang terdalam masih terus
bertanya-tanya dimana letak kesalahan Terdakwa sehingga Terdakwa harus
menderita di balik jeruji besi dan diadili di dalam suatu ruangan yang tidak
pernah ia bayangkan sebelumnya dengan meninggalkan keluarganya yang hidup
serba kekurangan apalagi tidak ada lagi yang mencari nafkah bagi keluarga
selama Terdakwa berada dalam masa tahanan.

Sebagai seorang janda dan ibu yang harus memikul harus menjadi tulang
punggung keluarganya, Terdakwa selalu mengajarkan dan menanamkan nilai-
nilai kejujuran dan budi pekerti yang baik kepada anak-anaknya. Ia selalu
menanamkan nilai-nilai moral untuk lebih baik hidup miskin namun jujur,
karena segala yang dinikmati di dunia ini pada akhirnya akan dimintai
pertanggugjawaban kelak di akhirat.
Terdakwa sangat terdampak secara psikis ketika ia yang selalu mengajarkan
nilai-nilai kebaikan kepada anak-anaknya justru terjerumus dalam masalah
hukum yang seperti ini, meski di sisi lain Terdakwa tetap bahagia karena
keluarga, orang tua dan anak yang sangat mengenal Terdakwa, tetap percaya
bahwa Terdakwa tidak bersalah dan tidak akan mungkin melakukan hal-hal
tercela seperti yang telah dituduhkan kepadanya. Kepercayaan tersebut sudah
cukup menguatkan hati Terdakwa yang sebelumnya sudah hancur lebur, karena
menganggap namanya yang sudah hancur di keluarga besar dan di lingkungan
rumah, sebab hati ini akan lebih sakit apabila nilai-nilai yang pernah diajarkan
oleh Terdakwa di rumah hanyalah dianggap sebagai omong kosong belaka oleh
anak dan orang tua Terdakwa.

Sehingga dengan diberikan kekuatan oleh Tuhan yang Maha Penyayang,


Terdakwa telah cukup mengumpulkan kembali sisa tenaga terakhirnya untuk
membela haknya. Dimana pada titik ini, Terdakwa sadar bahwa dalam
menganalisis fakta yang telah terungkap di persidangan sebelumnya, kita semua
pasti mempunyai sudut pandang yang berbeda dan saling bertolak belakang.
Untuk itulah Terdakwa rasa perlu untuk memusyawarahkan segala sesuatu
yang terbaik, saling mendengar satu sama lain di antara kita di dalam
persidangan ini. Sehingga nantinya Terdakwa akan mendapatkan “Keadilan”
yang seadil-adilnya sebagaimana sesuai dengan jiwa persidangan ini, “DEMI
KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA.” Yang mana frasa
tersebut selalu termuat dalam kepala putusan yang dijatuhkan oleh Majelis
Hakim, meingat segala tindakan yang dilakukan oleh manusia sebagai makhluk
pendosa, pasti akan dipertanggungjawabakan kepada Tuhan yang Maha Adil.

Secara teoritis, Nota Pembelaan merupakan bagian kecil, tapi esensial dari due
process of law yang dianut dalam sistem Peradilan Pidana di Indonesia yang
berkesinambungan. Nota Keberatan ini pertama-tama kami ajukan untuk
menyampaikan bahwa Terdakwa mempunyai hak yang sama untuk membela
diri. Merupakan suatu hal yang wajar ketika Penasihat Hukum memiliki
pendapat yang berseberangan dengan Penuntut Umum, yang sesuai dengan
pernyataan yang dikemukakan oleh Prof. Mr. M. Trapamann dikutip sebagai
berikut:
“Het standpunt van de verdachte karakteriseerde hij aals de subjectieve

beoordeling van een subjctieve positie, dat van de raadsman als de objectieve

beoordeling van een subjectieve positie, dan van de openbare ministerie als de

subjectieve beoordeling van een objectieve positie, dat van de rechter als de

objectieve beoordeling van een objectieve beoordeling van een objectieve

positie.”

yang berarti :

“Bahwa Terdakwa mempunyai pertimbangan yang subjektif dalam posisi

yang subjektif, Penasihat Hukum mempunyai pertimbangan yang objektif

dalam posisi yang subjektif, Penuntut Umum mempunyai pertimbangan yang

subjektif dalam posisi yang objektif, sedangkan Hakim mempunyai

pertimbangan yang objektif dalam posisi yang objektif pula.”

Berdasarkan uraian pernyataan tersebut, dapat kita lihat setiap orang yang

terlibat dalam penegakkan proses peradilan pidana di Indonesia memiliki tanggung

jawabnya sesuai dengan porsinya masing-masing. Dimana dalam menjalankan

porsinya tersebut, merupakan hal yang wajar bilamana terdapat pandangan yang

saling bertolak belakang dalam melakukan analisis fakta.

Lebih lanjut lagi, perlu kami nyatakan pula, bahwa Nota Pembelaan ini kami

ajukan bukan hanya untuk memenuhi hak Terdakwa dalam pembelaan saja,

tetapi juga untuk mewujudkan kristalisasi penegakan hukum di negara kita

tercinta ini, untuk mengungkapkan kebenaran atas perkara yang dipersidangkan

sesuai dengan fakta-fakta yang terbukti dalam proses peradilannya. Walaupun

kami tahu betul bahwa kewenangan untuk memutuskan perkara ini sepenuhnya

ada pada Majelis Hakim yang Kami Muliakan. Akan tetapi, dalam menegakkan

hukum, kami rasa tujuan kita bersama baik Majelis Hakim Yang Mulia, Penuntut

Umum serta kami selaku Penasihat Hukum Terdakwa adalah sama, yaitu untuk
mencari kebenaran yang hakiki dalam perkara pidana a quo. Sehingga dengan

disampaikannya nota pembelaan ini, besar harapan kami dapat meringankan

tanggung jawab Majelis Hakim yang begitu besarnya untuk memperoleh

penglihatan yang terang dan jelas seperti jelas dan terang seterang matahari dalam

mempertimbangkan pengambilan keputusannya. Sehingga dengan diadakannya

Pengadilan yang Mulia ini, dapat mengungkapkan kebenaran materiil yang benar-

benar terjadi bukan hanya kebenaran dari sudut pandang Penuntut Umum saja.

Dimana sesungguhnya, kebenaran yang hakiki itu hanya dapat diperoleh dalam

suatu proses peradilan pidana yang jujur dan adil. Bilamana suatu perkara hanya

dikaji berdasarkan potongan-potongan fakta tersebut untuk ditarik sebuah

kesimpulan yang menjadi putusan dalam suatu perkara, bukankah hal tersebut

sangatlah kejam dalam bermasyarakat, melebihi dari kebohongan yang ada.

Sehingga Pengadilan sebagai benteng terakhir bagi para pengais keadilan, harus

dapat mencitrakan dan merepresentasikan Dewi Keadilan, dengan mengharumkan

aroma keadilan ke seluruh masyarakat, sesuai dengan prinsip PRO JUSTITIA.

Sehingga seluruh masyarakat, tanpa memandang bulu, dapat memiliki harapan

dan rasa aman dengan diberlakukannya suatu Pengadilan yang dibentuk untuk

keadilan.

Setelah kami mencermati dan menganalisa pekara a quo secara teliti, Kami

menemukan fakta yang menyebabkan seseorang yang awalnya ingin berbuat baik

justru harus terjerat dalam lingkaran kesalahan yang begitu besarnya dan

melumpuhkan. Merupakan stigma yang tidak dapat dipungkiri, di seluruh lapis

kalangan masyarakat yang berpendapat bahwa seluruh orang yang di penjara

merupakan orang jahat, yang mana kesimpulan tersebut sangatlah berbahaya.

Apakah mereka tidak pernah berpikir bahwa tidak selamanya suatu perbuatan

pidana selalu didasarkan atas motif dan niat yang jahat. Sehingga, besar harapan

kami, Majelis Hakim Yang Mulia dengan penuh kearifan dan kebijaksanaan dapat
dengan cermat dan teliti dalam memperoleh pertimbangannya demi mencapai

kepastian hukum dan keadilan bagi semua.

Berdasarkan uraian di atas, perkenankanlah Kami untuk menyampaikan

penjabaran perkara a quo secara sistematis dalam Nota Pembelaan ini yang kami

beri tema pokok:

DIMANAKAH KEADILAN BAGI SANG JURU SELAMAT?


BAB II
KRONOLOGI SINGKAT

Terdakwa DIANA merupakan seseorang yang didik keras untuk menjadi


seseorang yang bermoral dan beritegritas oleh orang tuanya, yang ayahnya
merupakan seorang gembala di gereja terkemuka di daerah Puri Indah dan
ibunya yang merupakan seorang dokter jantung yang telah menyelamatkan
banyak sekali nyawa. Terdakwa pun juga merupakan seorang janda dan ibu dari
2 (dua) orang anak. Ia mendidik anaknya secara tegas dengan misi untuk
menjadikan anaknya sebagai individu yang berintegritas dan budi pekerti. Pujian
pun berdatangan dari orang-orang yang mengenal Terdakwa. Guru anak-nya
pun sering menyatakan sifat dari Terdakwa yang memberikan dampak positif
bagi pertumbuhan anaknya untuk menjadi pribadi yang bermanfaat secara
sosial.

Sebagai tulang punggung keluarga, Terdakwa pun dipaksa dan dituntut untuk
menjadi mata pencaharian bagi keluarganya. Dimana pada bulan Oktober tahun
2014, ia mendirikan bersama dengan Joko Utomo sebuah perseroan terbatas
yang sah berdasarkan peraturan perundang-undangan Indonesia yang diberi
nama PT Abbasy Digital Teknologi (untuk selanjutnya disebut “PT ADT”).

Adapun hubungan hukum yang melandasi perkara a quo adalah karena adanya
hubungan kontraktual yang dinyatakan dalam surat perjanjian pemborongan
pekerjaan videotron dengan Nomor 001/YAT-ADT/II/2022 (“Kontrak”)
tertanggal 8 Februari 2022 antara PT Yasa Artha Trimanunggal (untuk
selanjutnya disebut “PT YAT”), dalam hal ini diwakili oleh Saksi Korban ANDRI
WIJAYA dan PT ADT, dalam hal ini diwakili oleh Terdakwa DIANA. Dimana di
dalam Kontrak, mengandung pokok-pokok inti sebagai berikut:

- Pasal 7 ayat (2) huruf a Jo. Pasal 2 huruf b Kontrak: PT ADT berkewajiban
untuk melakukan pekerjaan pembangunan 2 (dua) unit Videotron dengan
Tipe P.8 berukuran 6 (enam) meter x 4 (empat) meter dan Tipe P.10
berukuran 5 (lima) meter x 3 (tiga) meter secara keseluruhan, mulai dari
penyediaan dan pemasangan tiang baja dan rangka besi untuk menopang
kedua unit Videotron tersebut, instalasi listrik, dan penyediaan setya
pemasangan kedua unit Videotron tersebut ke rangka besi dengan listrik
tersambung, sehingga siap untuk beroperasi, dalam keadaan belum
dilengkapi software.
- Pasal 4 Kontrak: Pengerjaan atas 2 (dua) unit Videotron tersebut wajib
dimulai oleh PT ADT setelat-telatnya pada hari Senin, tanggal 14 Februari
2022 dan setelat-telatnya selesai pada hari Jumat, tanggal 18 Maret 2022.
- Pasal 3 Kontrak: Harga pekerjaan yang wajib dibayar oleh PT YAT ke PT
ADT untuk seluruh pekerjaan yang dimaksud di atas adalah sebesar
Rp1.199.999.999,00 (satu miliar seratus sembilan puluh sembilan juta
sembilan ratus sembilan puluh sembilan ribu sembilan ratus sembilan
puluh sembilan rupiah), dimana harga tersebut belum termasuk PPN 11%
dan sudah termasuk PPH.
- Pasal 8 ayat (1) Kontrak: Terhadap pembayaran tersebut akan dilakukan
dalam 2 (dua) tahapan, sebagai berikut:
a. Down Payment 60% (enam puluh persen) atau sebesar
Rp719.999.999,00 (tujuh ratus sembilan belas juta sembilan ratus
sembilan puluh sembilan ribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan
rupiah) yang akan dibayarkan pada saat penandatanganan Kontrak;
dan
b. Pelunasan sebesar 40% (empat puluh persen) atau sebesar
Rp479.999.999,00 (empat ratus tujuh puluh sembilan juta sembilan
ratus sembilan puluh sembilan ribu sembilan ratus sembilan puluh
sembilan rupiah) yang akan dibayarkan pada saat seluruh ruang lingkup
pekerjaan selesai dan telah mendapatkan verifikasi dan persetujuan dari
PT YAT, dalam jangka waktu maksimum 45 (empat puluh lima) hari
kalender setelah Invoice diterima dan dianggap telah lengkap dan benar
oleh PT YAT.
- Pasal 8 ayat (2) Kontrak: Pembayaran oleh PT YAT kepada PT ADT akan
dilakukan melalui transfer kepada rekening yang ditunjuk oleh PT ADT,
yaitu:
PT. ABBASY DIGITAL TEKNOLOGI
Bank Central Asia Cabang Tanjung Duren
Rekening No. 2834576320

Kontrak a quo merupakan perjanjian pemborongan pekerjaan dengan perjanjian


induk sebagaimana diatur dalam surat perjanjian pekerjaan videotron Nomor
008/RSALM-YAT/II/2022 tertanggal 4 Februari 2022 antara Rumah Sakit
Angkatan Laut Mintohardjo, dalam hal ini diwakili oleh Saksi BAGUS
PRODJODIKORO dan PT YAT, dalam hal ini diwakili oleh Saksi Korban ANDRI
WIJAYA.

Lalu pada tanggal 9 Februari 2022, Terdakwa DIANA juga mengalihkan sebagian
dari pekerjaannya kepada Saksi BAGUS PRODJODIKORO melalui Surat
Perjanjian Pemborongan Pekerjaan Rangka Videotron Nomor
006/ADT-BIL/II/2022, lantaran ia merupakan seseorang yang mahir dalam
bidang konstruksi aneka ragam rangka besi. Sehingga Terdakwa DIANA
mempercayai Saksi BAGUS PRODJODIKORO untuk menyediakan dan
memasang rangka besi yang menopang kedua unit Videotron dengan tipe P.8
dan P.10 (termasuk fondasi, tiang baja, rangka penahan Videotron, dan seluruh
kerangka lain yang diperlukan untuk menopang kedua unit Videotron tersebut
dalam keadaan terpasang). Selanjutnya Saksi BAGUS PRODJODIKORO juga
menyediakan saluran kabel terbuat dari PVC di samping tiang Videotron dengan
diameter 5 sentimeter dihitung bersih dari lobang dalam, untuk tempat kabel.
Terdakwa DIANA mewakili PT ADS telah sepakat untuk membayarkan uang
sebesar Rp175.000.000,00 (seratus tujuh puluh lima juta rupiah), belum
termasuk PPN 11% dan sudah termasuk PPH untuk konstruksi rangka besi
tersebut, yang mana 55% (lima puluh lima persen)-nya telah dibayarkan pada
saat kesepakatan terjadi (tanggal 9 Februari 2022) dan sisanya akan dibayarkan
pada saat seluruh ruang lingkup pekerjaan selesai.

Terdakwa DIANA dengan Saksi BAGUS PRODJODIKORO telah menyepakati


bahwa Saksi BAGUS PRODJODIKORO akan memulai pekerjaannya selambat-
lambatnya pada tanggal 14 Februari 2022 dan setelat-telatnya selesai pada
tanggal 25 Februari 2022. Akan tetapi, pada tanggal 24 Februari 2022, Terdakwa
DIANA menerima laporan dari Saksi Korban ANDRI WIJAYA bahwa pemasangan
Videotron belum dimulai. Mendapat kabar tersebut, Terdakwa DIANA langsung
menanyakan kepada Saksi BAGUS PRODJODIKORO melalui pesan Whatsapp,
yang menyatakan bahwa pekerja-pekerja masih dalam perjalanan dari kampung,
padahal sudah dipanggil datang sejak tanggal 9 Februari 2022, dan menjanjikan
bahwa pekerja akan hadir dan siap untuk bekerja pada hari Sabtu, tanggal 26
Februari 2022.
Pada hari Sabtu, tanggal 26 Februari 2022, Terdakwa DIANA melalui grup
Whatsapp “Proyek Videotron RSALM” menyatakan para pekerja sudah siap dan
akan langsung bekerja pada hari itu juga. Akan tetapi, pada hari itu, Saksi HERI
HARYADI yang merupakan Head Project Coordinator yang ditunjuk oleh Saksi
BAGUS PRODJODIKORO melalui pesan Whatsapp dengan Terdakwa DIANA,
menyatakan bahwa lahan yang akan digunakan untuk pengadaan 2 (dua) unit
Videotron jelas tidak layak. Hal ini disebabkan karena lahan yang tidak rata dan
berposisi rendah dan sudah terdapat banyak sekali bangunan pencakar langit
yang berada di radius letak lahan tersebut. Sehingga bilamana terjadi hal seperti
itu, titik pemasangan rangka besi harus secara spesifik ditentukan oleh ahli
Geologi. Karena bilamana main diletakkan secara sembarangan, maka tidak
hanya akan membahayakan bagi orang yang memasangnya, akan tetapi juga
berbahaya kepada bangunan-bangunan di sekelilingnya. Dimana di skenario
terburuk bisa membuat bangunan-bangunan tersebut terbelah, atau bahkan
runtuh dalam hal terjadinya guncangan bumi (gempa bumi).

Terhadap pesan tersebut, Terdakwa DIANA sangatlah kaget dan langsung


menyampaikan kekhawatiran tersebut ke Saksi ADITYA, selaku Head of General
Affairs PT YAT melalui pesan Whatsapp. Akan tetapi, kekhawatiran tersebut
tidak ditanggapi dengan serius oleh Saksi ADITYA. Terdakwa DIANA, sebagai
seseorang yang sangat mengutamakan keselamatan para pekerja, walaupun
notabenenya pekerja tersebut bukanlah orangnya, ia memutuskan untuk
menunda sementara pekerjaan tersebut.

Dan pada hari yang sama, Terdakwa DIANA langsung menghubungi Saksi
HENDRIK KUSUMAATMADJA, seorang ahli geologi, yang merupakan teman
semasa kuliahnya untuk dibuatkan Kelayakan Konstruksi Reklame, dengan
tujuan untuk mengetahui titik lokasi penanaman tiang kerangka besi ke dalam
tanah, sehingga tidak berbahaya bagi orang yang memasang Videotron tersebut,
bagi konstruksi Videotron tersebut, dan bagi bangunan di sekelilingnya.
Terhadap pembuatan Laporan Perhitungan Konstruksi tersebut, Saksi HENDRIK
KUSUMAATMADJA menyatakan akan selesai selambat-lambatnya pada tanggal
5 Maret 2022. Dimana pada hari yang sama PT ADT menyepakati untuk
membayar uang sebesar Rp25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah) yang
akan dibayar di muka untuk pembuatan Laporan Perhitungan Konstruksi
tersebut.
Lalu, pada tanggal 5 Maret 2022, Laporan Perhitungan Konstruksi tersebut telah
berhasil diberikan oleh Saksi HENDRIK KUSUMAATMADJA. Dari laporan
tersebut, telah ditentukan titik yang PALING AMAN dan tidak berisiko untuk
menanamkan tiang besi tersebut. Sehingga pada tanggal 7 Maret 2022,
Terdakwa DIANA melalui Saksi BAGUS PRODJODIKORO mengirimkan orang
untuk langsung segera memulai pekerjaan pemasangan rangka besi Videotron
tersebut. Akan tetapi, alangkah terkejutnya, tenaga kerja yang dikirimkan oleh
Saksi BAGUS PRODJODIKORO tidak diperbolehkan untuk memulai pekerjaan
tersebut dan bahkan tidak diperbolehkan untuk masuk ke dalam area rumah
sakit. Lebih mengejutkannya lagi, pada hari Rabu, tanggal 9 Maret 2022,
Terdakwa DIANA dipanggil oleh pihak Kepolisian Resor Jakarta Barat (Polres
Jakarta Barat) untuk pemeriksaan terkait dengan dugaan tindak pidana
penipuan. Akan tetapi, lalu pada tanggal hari Rabu, tanggal 16 Maret 2022,
laporan tersebut dicabut oleh Saksi Korban ANDRI WIJAYA. Dan lalu, pada
tanggal hari Rabu, tanggal 23 Maret 2022, Terdakwa DIANA dipanggil kembali
oleh Kepolisian Resor Jakarta Utara (Polres Jakarta Utara).
BAB III
DAKWAAN DAN TUNTUTAN

A. DAKWAAN

Majelis Hakim Yang Mulia


Saudara Penuntut Umum Yang Kami Hormati,

Terlebih dahulu perlu kami tekankan terkait dengan pentingnya surat


dakwaan dalam jalannya pemeriksaan suatu perkara dalam wilayah
Hukum Acara Pidana. Surat Dakwaan sendiri merupakan dasar dari
pemeriksaan suatu persidangan dan sering diibaratkan sebagai sebuah
“MAHKOTA PERSIDANGAN,” yang merupakan bibit dari berjalannya
suatu persidangan. Sebagai mahkota persidangan, surat dakwaan akan
dijadikan sebagai tolok ukur bagi Penuntut Umum untuk menyajikan dan
mengungkapkan pembuktian serta dalam penyusunan Surat Tuntutan
dan segala upaya hukum lainnya. Dari sudut pandang Majelis Hakim,
Majelis harus memposisikan surat dakwaan sebagai dasar berjalannya
pemeriksaan, pembuktian dan penjatuhan putusan. Lebih lanjut lagi,
pengambilan keputusan oleh Majelis Hakim dibatasi dengan dasar fakta-
fakta yang diuraikan oleh Jaksa Penuntut Umum dalam Surat
Dakwaannya. Oleh sebab itu, Surat Dakwaan dipandang sebagai suatu
Litis Contestatie.
Penuntut Umum dalam menyikapi perkara a quo, menghadapkan
Terdakwa dengan Dakwaan berbentuk Alternatif, yang lebih rinci adalah
sebagai berikut:

DAKWAAN PERTAMA
Pasal 378 Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 Kitab Undang-Undang Hukum
Pidana

ATAU

DAKWAAN KEDUA
Pasal 372 Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 Kitab Undang-Undang Hukum
Pidana

B. TUNTUTAN

Selanjutnya, setelah proses pemeriksaan perkara a quo selesai, Saudara


Penuntut Umum telah mengasumsikan bahwa Terdakwa telah terbukti
melakukan perbuatan pidana sebagaimana telah didakwakan dan
mengajukan Tuntutan, yang kami kutip sebagai berikut:

MENUNTUT

Agar Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara yang memeriksa dan
mengadili perkara ini memutuskan:
1. Menyatakan Terdakwa DIANA telah terbukti secara sah dan meyakinkan
menurut hukum bersalah melakukan tindak pidana “telah
menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum,
dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu
muslihat, ataupun rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain
untuk menyerahkan sesuatu barang, membuat utang atau
menghapuskan piutang” sebagaimana diatur dan diancam pidana
dalam Pasal 378 Jo. Pasal 55 ayat (1) ke – 1 Kitab Undang – Undang
Hukum Pidana sebagaimana didakwakan dalam DAKWAAN ALTERNATIF
PERTAMA.
2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa DIANA berupa Pidana Denda
sebesar Rp.1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
3. Menyatakan barang bukti berupa:
1) 1 (satu) lembar Kartu Tanda Penduduk atas nama DIANA dengan
Nomor Induk Kependudukan: 3173055307920002
2) 1 (satu) lembar Kartu Tanda Penduduk atas nama UCUP dengan
Nomor Induk Kependudukan: 3173042802970005
3) 1 (satu) lembar Kartu Tanda Penduduk atas nama BAGUS
PRODJODIKORO dengan Nomor Induk Kependudukan:
3173020605920004
4) Surat Perjanjian Pekerjaan Videotron Nomor
008/RSALM-YAM/II/2022
5) Surat Perjanjian Pekerjaan Videotron Nomor 001/YAT-ABS/II/2022
6) Surat Perjanjian Pekerjaan Rangka Tiang Besi Nomor 006/ABS-
BIL/II/2022
7) 1 (satu) buah ponsel IPHONE Xr warna merah
8) 1 (satu) buah ponsel IPHONE 11 Warna Hitam
9) 1 (satu) buah ponsel SAMSUNG A71 warna putih
10) 1 (satu) buah Kartu ATM BCA atas nama Terdakwa DIANA
11) 1 (satu) buah Kartu ATM BCA atas nama Saksi BAGUS
PRODJODIKORO
12) 1 (satu) buah Kartu ATM BCA atas nama saksi UCUP

Barang bukti sebagaimana tersebut pada angka 1 sampai dengan


angka 13 tetap dalam penyitaan dan dikembalikan kepada
Penuntut Umum untuk dipergunakan sebagai barang bukti dalam
perkara lain atas nama Terdakwa BAGUS PRODJODIKORO dan
UCUP.

4. Membayar biaya perkara sebesar Rp. 15.000,00 (lima belas ribu rupiah)
BAB IV
FAKTA PERSIDANGAN

Majelis Hakim yang Mulia,

Saudara Penuntut Umum yang kami hormati,

Sidang yang kami muliakan

Kami selaku Tim Penasihat Hukum Terdakwa DIANA meyakinin bahwa Penuntut
Umum tidak mengutip secara keseluruhan keterangan Saksi, keterangan Ahli,
dan keterangan Terdakwa yang telah disampaikan pada kesempatan sebelumnya
di persidangan yang mulia ini, sehingga tentunya menutup sebelah mata
pembaca dan/atau pendengar isi Surat Tuntutan tersebut.

Merupakan hal yang patut dipertanyakan, apakah hal tersebut hanyalah


kelalaian dari Saudara Penuntup Umum, yang notabenenya harus menuntut
secara cermat, jelas, dan lengkap, ataukan hal tersebut merupakan kesengajaan
yang dimaksudkan agar fakta-fakta yang terungkap hanyalah fakta yang
mendukung dalil dalam Surat Dakwaan Penuntut Umum. Kami pun sebagai
Penasihat Hukum Terdakwa bilamana disuruh membaca Surat Tuntutan
Penuntut Umum, juga akan menyimpulkan bahwa “Terdakwa DIANA terbukti
bersalah.” Akan tetapi, terhadap kesimpulan tersebut hanyalah didasarkan
setelah menutup sebelah mata.
Sehingga kami Penasihat Hukum Terdakwa DIANA disini merasakan urgensi
yang mendesak untuk menyampaikan Nota Pembelaan ini, untuk “membuka
mata yang tertutup tersebut.” Sehingga kita semua yang hadir di sidang pada
kali ini, dapat melihat dan mengetahui apa yang sesungguhnya terjadi, untuk
menggali bersama nilai-nilai keadilan yang ada dalam norma-norma hidup.
Dengan ini, kami akan menguraikan pokok-pokok Pembelaan yang lebih rinci,
dengan mulai memasuki dan membahas materi pembuktian perkara
persidangan dan akan mengungkapkan fakta yang sebenar-benarnya terungkap
dari pembuktian persidangan tersebut. Terhadap fakta-fakta ini, telah dicatat
masing-masing secara rinci oleh tim yang terdiri atas 2 (dua) orang Advokat dan
5 (lima) orang paralegal kami yang turut duduk bersama pengunjung sidang.
Terhadap fakta-fakta tersebut yang dicatat, telah bersama-sama kami cocokkan,
gambarkan dan simpulkan secara kronologis dan sistematis, sehingga dapat
memberikan gambaran yang akurat terkait dengan fakta-fakta yang
diungkapkan untuk mendukung penegakan hukum di negeri ini. Karena
bilamana fakta-fakta tersebut diungkapkan secara menyeluruh, maka dengan
penuh keyakinan dapat kami nyatakan fakta-fakta tersebut tidak memenuhi
semua unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan. Yang memiliki implikasi,
dakwaan tidak terbukti secara sah dan meyakinkan, maka Terdakwa HARUS
DIBEBASKAN. Adapun fakta-fakta yang kami cantumkan mencakup fakta-fakta
yang dikesampingkan dan/atau diubah oleh Penuntut Umum sebagai berikut:

A. KETERANGAN SAKSI:

Bahwa Penuntut Umum di persidangan menghadirkan alat bukti berupa


Keterangan Saksi sebagai berikut:

1. Saksi Andri Wijaya; laki-laki, lahir di Jakarta 19 September 1983, umur


39 (tiga puluh sembilan) tahun, kebangsaan Indonesia, tempat tinggal di
Jalan Pantai Indah Kapuk Nomor 7, RT. 06 RW. 02, Kamal Muara,
Kecamatan Penjaringan, Kota Jakarta Utara, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta, agama Kristen, pekerjaan Wiraswasta, pendidikan S1 Sargana
Teknik Informatika Jurusan Komputer.

Saksi diperiksa di persidangan pada hari Senin, tanggal 4 Juli 2022 dan
di bawah sumpah secara Kristen, pada pokoknya memberikan
keterangan sebagai berikut:
 Bahwa benar pada saat diperiksa, Saksi berada dalam keadaan sehat
jasmani dan rohani serta bersedia untuk memberikan keterangan
yang sebenar-benarnya.
 Bahwa Saksi dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar.
 Bahwa benar Saksi mengenal Terdakwa, tidak memiliki hubungan
darah, hubungan keluarga, maupun hubungan semenda (hubungan
karena perkawinan) dengan Terdakwa.
 Bahwa benar Saksi mengetahui diperiksa di depan persidangan
untuk menjelaskan perihal Tindak Pidana Penipuan atau
Penggelapan.
 Bahwa benar Saksi merupakan pemilik dan menjabat sebagai
direktur di PT Yasa Artha Trimanunggal.
 Bahwa benar Saksi adalah Kontraktor yang dipekerjakan oleh
Rumah Sakit Angkatan Laut Mintoraharjo melalui Surat Perjanjian
Pekerjaan Videotron Nomor 008/RSALM-YAT/II/2022 tertanggal 4
Februari 2022, untuk pemasangan Videotron sebanyak 2 (dua) unit
dengan Tipe P.8 berukuran 6 (enam) meter x 4 (empat) meter dan
Tipe P.10 dengan ukuran 5 (lima) meter x 3 (tiga) meter (untuk
selanjutnya disebut “Videotron”).
 Bahwa benar Saksi mengalihkan pekerjaannya tersebut secara
sebagian kepada Terdakwa DIANA melalui Surat Perjanjian
Pemborongan Pekerjaan Videotron Nomor 001/YAT-ADT/II/2022,
untuk penyediaan, pemasangan, dan pengadaan Videotron, mulai
dari pondasi, tiang baja, kerangka besi, listrik, dan Videotron.
Pekerjaan Terdakwa DIANA harus sampai Videotron dalam keadaan
menyala dan siap untuk beroperasi, dalam keadaan belum terpasang
software.
 Bahwa benar dari perjanjian tersebut bersama Terdakwa DIANA,
Saksi telah sepakat untuk memberikan uang sebesar Rp.
1.199.999.999,- (satu miliar seratus sembilan puluh sembilan juta
sembilan ratus sembilan puluh sembilan ribu sembilan ratus
sembilan puluh sembilan rupiah) dengan dibagi menjadi 2 (dua)
tahapan pembayaran, Down Payment (DP) 60% (enam puluh persen)
pada saat penandatanganan kontrak dan sisanya sebesar 40%
(empat puluh persen) akan dibayarkan setelah diselesaikannya
seluruh ruang lingkup pekerjaan.
 Bahwa benar dari perjanjian tersebut, Terdakwa DIANA telah
sepakat untuk memulai pekerjaannya pada tanggal 14 Februari
2022.
 Bahwa benar pada tanggal 24 Februari 2022, Saksi melalui pesan
Whatsapp, menghubungi Terdakwa DIANA menanyakan alasan
proses pemasangan Videotron belum dimulai. Yang Terdakwa DIANA
balas dengan menyatakan pekerja masih berada di kampung dan
sulit untuk diatur, dan mengklaim pekerja akan datang selambat-
lambatnya pada tanggal 26 Februari 2022.
 Bahwa benar pada tanggal 26 Februari 2022, pekerja dari Terdakwa
DIANA sudah siap di lokasi pekerjaan.
 Bahwa benar pada tanggal 28 Februari 2022, Saksi hanya
mengetahui 13 pekerja yang berada di lokasi pembangunan
Videotron tidak memulai pekerjaan karena belum menerima barang
berupa rangka besi Videotron dan tidak mengetahui alasan yang
fundamental terkait dengan penundaan pelaksanaan pekerjaan
tersebut.
 Bahwa benar Saksi mengadakan teleconference melalui Zoom Meeting
bersama dengan Saksi YENNA HARTATI, untuk membahas
penundaan pemasangan Videotron.
 Bahwa benar ketika Saksi meminta untuk melihat secara langsung
Videotron, Terdakwa DIANA meminta untuk membayar sisa
pembayaran sebesar 40%.
 Bahwa benar setelah Terdakwa DIANA menyatakan hal tersebut,
Saksi langsung marah dan menyatakan tidak bisa secara tegas,
karena bertentangan dengan isi perjanjian. Sehingga tidak
memberikan Terdakwa DIANA kesempatan untuk memberikan
penjelasannya.
 Bahwa benar Saksi tidak pernah berkomunikasi dengan Saksi
ADITYA, selaku Head of General Affairs PT YAT, yang bertindak
sebagai person in charge (PIC) dari PT YAT untuk berhubungan
dengan PT ADT (Terdakwa DIANA).
 Bahwa benar, pada tanggal 1 Maret 2022, Saksi mengirimkan Surat
Somasi Pertama dan Terakhir nomor surat 018/LIB/SOM/III/2022
kepada Terdakwa DIANA untuk dalam batas waktu 2 (dua) hari
setelah tanggal surat (3 Maret 2022), memulai pemasangan
Videotron melalui pesan Whatsapp ke Terdakwa DIANA dan melalui
pos.
 Bahwa benar pada tanggal 4 Maret 2022, Saksi mengirimkan Surat
Pemberhentian Kerja Nomor 003/YAT/III/2022 untuk membatalkan
Surat Perjanjian Pemborongan Pekerjaan Videotron Nomor 001.YAT-
ADT/II/2022 dan meminta Terdakwa DIANA untuk dalam jangka
waktu 5 (lima) hari sejak tanggal surat (9 Maret 2022) untuk
mengembalikan Down Payment sebesar Rp 719.999.999,- (tujuh
ratus sembilan belas juta sembilan ratus sembilan puluh sembilan
ribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan rupiah), akan tetapi
tidak ditanggapi oleh Terdakwa DIANA.
 Bahwa benar Saksi mengirimkan Surat Pemberhentian Kerja
tersebut kepada Nomor Whatsapp Terdakwa DIANA yang lama
(sudah tidak aktif), yang mana sudah pernah dinyatakan oleh
Terdakwa DIANA melalui pesan Whatsapp bahwa nomor tersebut
tidak lagi aktif.
 Bahwa benar pada tanggal 15 Maret 2022, Saksi mengirimkan Surat
Somasi Pertama dan Terakhir dengan nomor surat
019/LIB/SOM/III/2022, untuk menanggapi pengembalian DP
tersebut.
 Bahwa benar Saksi mengirimkan Surat Somasi tersebut kepada
Nomor Whatsapp Terdakwa DIANA yang lama (sudah tidak aktif),
yang mana sudah pernah dinyatakan tidak aktif oleh Terdakwa
DIANA melalui pesan Whatsapp bahwa nomor tersebut tidak lagi
aktif.

TANGGAPAN TERDAKWA:

Bahwa Terdakwa membenarkan sebagian Keterangan Saksi ANDRI


WIJAYA karena memang Terdakwa BELUM memulai pekerjaannya
sesuai dengan Perjanjian, yang mana Saksi ANDRI WIJAYA tidak
mengetahui alasan sebenarnya Terdakwa belum juga memulai
pekerjaannya karena KELALAIANNYA.

2. Saksi Yenna Hartati: perempuan, lahir di Jakarta 12 Juli 1976, umur


45 (empat puluh lima) tahun, kebangsaan Indonesia, tempat tinggal di
Jalan Senopati Dalam III Nomor 12, RT. 06 RW. 018, Senayan,
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, agama Kristen, pekerjaan Karyawan
Swasta, Pendidikan terakhir S1 Sarjana Teknik Informatika Jurusan
Komputer.

Saksi diperiksa di persidangan pada hari Senin, tanggal 4 Juli 2022 dan
di bawah sumpah secara Kristen, pada pokoknya memberikan
keterangan sebagai berikut:
 Bahwa benar pada saat diperiksa, Saksi berada dalam keadaan sehat
jasmani dan rohani serta bersedia untuk memberikan keterangan
yang sebenar-benarnya.
 Bahwa Saksi dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar.
 Bahwa benar Saksi mengenal Terdakwa, tidak memiliki hubungan
darah, hubungan keluarga, maupun hubungan semenda (hubungan
karena perkawinan) dengan Terdakwa.
 Bahwa benar Saksi mengetahui diperiksa di depan persidangan
untuk menjelaskan perihal Tindak Pidana Penipuan atau
Penggelapan.
 Bahwa benar Saksi adalah Direktur dari PT Yasa Artha
Trimanunggal.
 Bahwa benar Saksi menerangkan, sempat memastikan ketersediaan
2 (dua) unit Videotron. Dimana Terdakwa DIANA dengan tegas dan
menyakinkan, Videotron tersebut sudah ada dan ready.
 Bahwa benar Saksi menghadiri penandatanganan Surat Perjanjian
Pemborongan Pekerjaan Videotron Nomor 001/YAT-ADT/II/2022
tertanggal 8 Februari 2022.
 Bahwa benar pada tanggal 28 Februari 2022, Saksi ikut menghadir
teleconference melalui Zoom Meeting bersama dengan Saksi ANDRI
WIJAYA untuk bertemu dengan Terdakwa DIANA.

Bahwa Terdakwa tidak menanggapi keterangan dari Saksi Yenna


Hartati.

3. Saksi Bagus Prodjodikoro, laki-laki, lahir di Tangerang, 6 Mei 1992,


umur 30 (tiga puluh) tahun, kebangsaan Indonesia, tempat tinggal di
Jalan Dr. Nurdin I Nomor 3, RT. 01 RW. 07, Kelurahan Grogol,
Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat, agama Kristen, pekerjaan
TNI, pendidikan terakhir Akademi Angkatan Laut (AL)

Saksi diperiksa di persidangan pada hari Senin, tanggal 4 Juli 2022 dan
di bawah sumpah secara Kristen, pada pokoknya memberikan
keterangan sebagai berikut:

 Bahwa benar pada saat diperiksa, Saksi berada dalam keadaan sehat
jasmani dan rohani serta bersedia untuk memberikan keterangan
yang sebenar-benarnya.
 Bahwa Saksi dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar.
 Bahwa benar Saksi mengenal Terdakwa, tidak memiliki hubungan
darah, hubungan keluarga, maupun hubungan semenda (hubungan
karena perkawinan) dengan Terdakwa.
 Bahwa benar Saksi mengetahui diperiksa di depan persidangan
untuk menjelaskan perihal Tindak Pidana Penipuan atau
Penggelapan.
 Bahwa benar pada tanggal 8 Januari 2022, Saksi bersama dengan
Saksi UCUP bertemu dengan Terdakwa DIANA untuk melakukan
pembangunan Videotron. Terdakwa DIANA merekomendasikan Saksi
Korban ANDRI WIJAYA untuk melakukan pekerjaan tersebut. Yang
nantinya pekerjaan tersebut akan Saksi Korban ANDRI WIJAYA
alihkan secara sebagian ke Terdakwa DIANA dan lalu Terdakwa
DIANA akan mengalihkan sebagian pekerjaan kepada Saksi melalui
sebuah Perjanjian Kerja.
 Bahwa benar pada tanggal 12 Januari 2022, Saksi menerangkan
akan menunjuk Saksi ANDRI WIJAYA sebagai Kontraktor Videotron
tersebut.
 Bahwa benar pada tanggal 4 Februari 2022, Saksi yang mewakili
Rumah Sakit Angkatan Laut Mintorahrjo menandatangani Surat
Perjanjian Pekerjaan Videotron Nomor 008/RSALM-YAT/II/2022,
bersama dengan Saksi Korban ANDRI WIJAYA yang mewakili PT
YAT.
 Bahwa benar pada tanggal 9 Februari 2022, Terdakwa DIANA yang
mewakili PT ADT menandatangani Surat Perjanjian Pemborongan
Pekerjaan Rangka Videotron Nomor 006/ADT-BIL/II/2022 dengan
Saksi yang mewakili PT Bajatama Indah Lestari.
 Bahwa benar Saksi menerangkan pada tanggal 26 Februari 2022,
anak buahnya yang dikepalai oleh Saksi HERI HARYADI selaku
Head Project Coordinator proyek pembangunan rangka videotron
tersebut, menyatakan kondisi lahan tidak layak karena sudah ada
terlalu banyak bangunan pencakar langit di dalam radius area
tersebut. Sehingga bilamana proyek tersebut dipaksakan, maka akan
menyebabkan bahaya baik bagi proyek tersebut sendiri dan bagi
gedung di sekelilingnya. Di satu sisi proyek tersebut berada di lahan
yang tidak rata dan rendah, dibandingkan di sekelilingnya, sehingga
menimbulkan bahaya bagi konstruksi Videotron. Di sisi yang lain,
bilamana posisi rangka tersebut tidak sesuai, maka akan
memberikan dampak kepada Gedung di sekelilingnya, dimana
mungkin gedung tersebut dapat terbelah dan bahkan runtuh.
Sehingga diperlukan kajian untuk menentukan titik yang paling
aman untuk mengadakan konstruksi Videotron tersebut.
 Bahwa benar terhadap laporan tersebut, Saksi langsung
memerintahkan Saksi HERI HARYADI untuk melaporkan langsung
kepada Terdakwa DIANA. Saksi pun juga memerintahkan Saksi HERI
HARYADI untuk menyuruh Terdakwa DIANA membuat kelayakan
konstruk reklame, yang menghasilkan suatu produk laporan
perhitungan konstruksi.
 Bahwa benar terhadap hal tersebut, Terdakwa DIANA
menanggapinya dengan baik. Ia memaklumi atas kejadian tersebut,
lantaran peristiwa tersebut menyangkut banyak nyawa, sehingga
tidak bisa diperlakukan seenaknya.
 Bahwa benar pada tanggal 5 Maret 2022, telah keluar hasil laporan
perhitungan konstruksi, yang di dalamnya termuat titik teraman
untuk melakukan konstruksi.
 Bahwa benar pada tanggal 7 Maret 2022, Saksi telah mengirimkan
Saksi HERI HARYADI beserta dengan timnya untuk memulai
pekerjaan pengadaan rangka besi di lapangan.

Tanggapan Terdakwa:

 Bahwa pengalihan pekerjaan yang Terdakwa lakukan kepada Saksi


BAGUS PRODJODIKORO bukanlah untuk mendapatkan pekerjaan
konstruksi Videotron tersebut, seperti yang didalilkan oleh Penuntut
Umum. Pada nyatanya Terdakwa mengalihkan pekerjaan tersebut
kepada Saksi BAGUS PRODJODIKORO karena memang Terdakwa
mengetahui kompetensi Saksi BAGUS PRODJODIKORO dalam
perindustrian rangka besi. Saksi BAGUS PRODJODIKORO dikenal
dengan perusahaan yang memberikan harga relatif tidak mahal
dengan kualitas yang memuaskan. Ditambah lagi, Terdakwa juga
sudah beberapa kali bekerjasama dengan Saksi BAGUS
PRODJODIKORO untuk menyediakan dan mengadakan Videotron,
dimana pekerjaan sebelum-sebelumnya berjalan lancar, tanpa
masalah, sehingga sudah terjalin kepercayaan diantara keduanya.

 Lebihnya lagi, Terdakwa juga telah mendapatkan persetujuan dari PT


YAT untuk dapat mengalihkan secara sebagian kepada PIHAK
KETIGA (in casu Saksi BAGUS PRODJODIKORO) TANPA
DIPERLUKAN PERSETUJUAN DARI PT YAT.

4. Saksi Ucup, laki-laki, lahir di Jakarta, 28 Februari 1997, umur 25 (dua


puluh lima) tahun, kebangsaan Indonesia, tempat tinggal di Jalan Prof.
Dr. Latumenten Nomor 33, RT. 03 RW. 01, Jembatan Besi, Kecamatan
Tambora, agama Islam, pekerjaan Perawat, pendidikan terakhir Sarjana
Keperawatan

Saksi diperiksa di persidangan pada hari Senin, tanggal 4 Juli 2022 dan
di bawah sumpah secara Islam, pada pokoknya memberikan keterangan
sebagai berikut:

 Bahwa benar pada saat diperiksa, Saksi berada dalam keadaan sehat
jasmani dan rohani serta bersedia untuk memberikan keterangan
yang sebenar-benarnya.
 Bahwa Saksi dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar.
 Bahwa benar Saksi mengenal Terdakwa, tidak memiliki hubungan
darah, hubungan keluarga, maupun hubungan semenda (hubungan
karena perkawinan) dengan Terdakwa.
 Bahwa benar Saksi mengetahui diperiksa di depan persidangan
untuk menjelaskan perihal Tindak Pidana Penipuan atau
Penggelapan.
 Bahwa benar pada tanggal 8 Januari 2022, Saksi baru pertama kali
mengenai Terdakwa DIANA ketika bertemu di Brother’s Cafe.
 Bahwa benar Saksi ikut menemani Saksi BAGUS PRODJODIKORO
untuk menyatakan Saksi ANDRI WIJAYA terpilih sebagai kontraktor
pelaksana proyek Videotron tersebut.

Bahwa Terdakwa tidak menanggapi keterangan dari Saksi UCUP.

5. Saksi Tora Prawira, perempuan, lahir di Jakarta, 17 September 1988,


umur 33 (tiga puluh tiga) tahun, kebangsaan Indonesia, tempat tinggal
di Jalan Casablanca Raya Kavling 88, RT. 05 RW. 08, Menteng Dalam,
Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, agama Kristen, pekerjaan Karyawan
Swasta, pendidikan terakhir S1 Sarjana Ilmu Komunikasi.
Saksi diperiksa di persidangan pada hari Senin, tanggal 4 Juli 2022 dan
di bawah sumpah secara Kristen, pada pokoknya memberikan
keterangan sebagai berikut:

 Bahwa benar pada saat diperiksa, Saksi berada dalam keadaan sehat
jasmani dan rohani serta bersedia untuk memberikan keterangan
yang sebenar-benarnya.
 Bahwa Saksi dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar.
 Bahwa benar Saksi mengenal Terdakwa, tidak memiliki hubungan
darah, hubungan keluarga, maupun hubungan semenda (hubungan
karena perkawinan) dengan Terdakwa.
 Bahwa benar Saksi menerima uang sebesar Rp10.000.000,- (sepuluh
juta rupiah) dari Terdakwa DIANA sebagai bentuk kompensasi, agar
tidak mempermasalahkan belum dimulainya pekerjaan
pembangunan Videotron.

Bahwa Terdakwa tidak menanggapi keterangan dari Saksi TORA


PRAWIRA.

B. KETERANGAN AHLI

Bahwa Penuntut Umum di persidangan menghadirkan Keterangan Ahli


sebagai berikut:
1. Prof. Mahmud Salehudin, S.H., LL.M., laki-laki, lahir di Jakarta, 28
Februari 1972, umur 50 (lima puluh) tahun, kebangsaan Indonesia,
tempat tinggal di Jalan Tomang Raya Blok AB Nomor 32, Kelurahan
Grogol, Kecamatan Grogol, Jakarta Barat, agama Islam, pekerjaan
Dosen.

Ahli diperiksa di persidangan pada hari Senin, tanggal 4 Juli 2022 dan di
bawah sumpah secara Islam, pada pokoknya memberikan keterangan
sebagai berikut:

 Bahwa Ahli Prof. Mahmud Salehudin S.H., LL.M saat ini dalam
keadaan sehat jasmani dan rohani serta bersedia memberi keterangan
pada persidangan;
 Bahwa Ahli Prof. Mahmud Salehudin S.H., LL.M mengerti tentang
kewajiban untuk memberikan keterangan dengan benar;
 Bahwa Ahli Prof. Mahmud Salehudin S.H., LL.M Tidak mengenal
Terdakwa DIANA
 Bahwa Ahli Prof. Mahmud Salehudin S.H., LL.M memiliki riwayat
pekerjaan sebagai Dosen Fakultas Hukum Universitas Indonesia dan
Guru Besar Ilmu Hukum Pidana Universitas Indonesia;
 Bahwa Ahli Prof. Mahmud Salehudin S.H., LL.M menjelaskan
pengertian penipuan adalah suatu tindakan yang bertujuan untuk
mengambil keuntungan atau memanfaatkan sesuatu secara berlebihan
dan sewenang-wenang demi dirinya sendiri;
 Bahwa Ahli Prof. Mahmud Salehudin S.H., LL.M menjelaskan kembali
pengertian penggelapan menurut hukum, sebagaimana disebutkan
dalam Pasal 372 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP). Yang
termasuk perbuatan penggelapan adalah perbuatan mengambil barang
yang seluruhnya atau sebagian milik orang lain di mana penguasaan
atas barang itu ada pada pelaku tanpa melalui perbuatan melanggar
hukum;
 Bahwa Ahli Prof. Mahmud Salehudin S.H., LL.M menjelaskan bahwa,
Dalam Pasal 378 KUHP mengenai penipuan terdapat beberapa unsur,
yaitu : Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri
sendiri atau orang lain secara melawan hukum Dengan penggunaan
nama palsu, martabat palsu, tipu muslihat, rangkaian kebohongan.
Menggerakkan atau membujuk orang lain untuk menyerahkan barang,
memberi utang, atau menghapus piutang;
 Bahwa Ahli Prof. Mahmud Salehudin S.H., LL.M menerangkan bahwa
Berdasarkan unsur-unsur pada Pasal 378 mengenai penipuan, jika
dikaitkan dengan perkara tersebut. Unsur barang siapa sudah
tergambar jelas, dimana pada ringkasan perkara sudah tertera dan
tercantum identitas dari Terdakwa yang melakukan tindak pidana
tersebut;
 Kemudian, Unsur Dengan maksud dan untuk menguntungkan diri
sendiri atau orang lain secara melawan hukum dapat dibuktikan
secara bersama-sama dikarenakan pihak Terdakwa sudah
merencanakan untuk melakukan tindak pidana ini dengan partnernya
sebelumnya. Maka dari itu, dapat dikatakan bahwa Terdakwa sudah
memiliki maksud dan memiliki tujuan yang kuat untuk
menguntungkan dirinya dan orang lain;
 Bahwa Ahli Prof. Mahmud Salehudin S.H., LL.M menerangkan, Unsur
tipu muslihat dan rangkain kebohongan dapat dilihat pada ringkasan
perkara yang menyatakan bahwa pihak Terdakwa sudah menyatakan
bahwa Terdakwa memiliki stok dari videotron yang akan dipasangkan.
Kebohongan ini terus terjadi dan menjadi rangkaian kebohongan
dikarenakan setiap kali Terdakwa ditanya, Pihak Terdakwa selalu
menyatakan bahwa barang dalam hal ini videotron dalam keadaan
ready. Namun, Pihak Terdakwa tidak bisa membuktikan bahwa barang
tersebut memang ada kenyataannya;
 Bahwa Ahli Prof. Mahmud Salehudin S.H., LL.M menerangkan Unsur
menggerakan atau membujuk orang lain untuk menyerahkan barang
dapat dilihat pada saat pihak Terdakwa menyatakan bahwa untuk
dapat melihat videotron yang akan dipasang maka harus melakukan
pembayaran secara penuh yang dimana hal tersebut berbeda atau
melawan dari apa yang telah disepakati pada perjanjian yang telah
dibuat sebelumnya;
 Bahwa Ahli Prof. Mahmud Salehudin S.H., LL.M menerangkan bahwa,
Unsur menghapus piutang dapat dilihat dari Terdakwa yang sudah
menerima sejumlah uang melalui transfer yang dapat dikatakan bahwa
setelah mendapatkan uang tersebut, seharusnya pihak Terdakwa
harus mengerjakan apa yang menjadi tanggung jawab Terdakwa sesuai
dengan yang tercantum pada perjanjian. Namun, Terdakwa tidak
melakukan apa yang seharusnya dilakukan sesuai dengan perjanjian
yang telah ada. Maka ada piutang yang tidak dijalankan oleh pihak
Terdakwa.

Terhadap keterangan ahli, Terdakwa tidak memberikan tanggapan

2. sssss

C. KETERANGAN SAKSI YANG DIHADIRKAN PENASIHAT HUKUM DAN


TERDAKWA (A DE CHARGE)

1. Saksi Aditya, laki-laki, lahir di Jakarta, 28 Oktober 1986, umur 35 (tiga


puluh lima) tahun, kebangsaan Indonesia, tempat tinggal di Jalan
Jembatan Lima Nomor 133, RT. 05, RW. 03, Kelurahan Duri Utara,
Kecamatan Tambora, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta 11270, agama Kristen, pekerjaan Karyawan Swasta
Saksi diperiksa di persidangan pada hari Senin, tanggal 11 Juli 2022
dan di bawah sumpah secara Kristen, pada pokoknya memberikan
keterangan sebagai berikut:

 Bahwa benar pada saat diperiksa, Saksi berada dalam keadaan sehat
jasmani dan rohani serta bersedia untuk memberikan keterangan
yang sebenar-benarnya.
 Bahwa Saksi dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar.
 Bahwa benar Saksi mengenal Terdakwa, tidak memiliki hubungan
darah, hubungan keluarga, maupun hubungan semenda (hubungan
karena perkawinan) dengan Terdakwa.
 Bahwa benar Saksi mengetahui diperiksa di depan persidangan
untuk menjelaskan perihal Tindak Pidana Penipuan atau
Penggelapan.
 Bahwa benar Saksi bekerja sebagai Head of General Affairs di PT
YAT.
 Bahwa benar menurut keterangan Saksi, pada tanggal 10 Februari
2022, ia ditunjuk sebagai person in charge (PIC) dalam proyek
pembangunan Videotron yang dilakukan oleh PT ADT, untuk
memastikan semuanya berjalan sesuai dengan rencana dan
konkritnya sesuai perjanjian.
 Bahwa benar pada tanggal 26 Februari 2022, Saksi mendapatkan
klarifikasi dan alasan terkait dengan belum dimulainya pekerjaan
pemasangan Videotron dari Terdakwa. Melalui pesan Whatsapp,
Saksi menyatakan pada pokoknya Terdakwa menyatakan pekerjaan
pemasangan fondasi Videotron tidak dapat dimulai, karena lahan
yang dimaksud untuk mendirikan Videotron tidak rata dan berposisi
rendah. Lebih parahnya lagi, sudah ada terlalu banyak bangunan
pencakar langit di dalam radius area tersebut. Sehingga bilamana
proyek tersebut dipaksakan, maka akan menyebabkan bahaya baik
bagi proyek tersebut sendiri dan bagi gedung di sekelilingnya. Di
satu sisi proyek tersebut berada di lahan yang tidak rata dan rendah,
dibandingkan di sekelilingnya, sehingga menimbulkan bahaya bagi
konstruksi Videotron. Di sisi yang lain, bilamana posisi rangka
tersebut tidak sesuai, maka akan memberikan dampak kepada
Gedung di sekelilingnya, dimana mungkin gedung tersebut dapat
terbelah dan bahkan runtuh dalam hal terjadinya getaran bumi
(gempa bumi). Sehingga diperlukan kajian untuk menentukan titik
yang paling aman untuk mengadakan konstruksi Videotron tersebut.
Sehingga dengan titik yang pas tersebut, dapat diletakkan fondasi
Videotron untuk memulai pekerjaannya tersebut.
 Bahwa benar terhadap hal tersebut, Saksi menerangkan Terdakwa
DIANA telah meminta waktu untuk sementara menunda
pekerjaannya tersebut, untuk meminta ahli geologi untuk mengkaji
kelayakan konstruksi reklame dengan pembuatan Laporan
Perhitungan Konstruksi.
 Bahwa benar, Saksi lebih lanjut hanya membalas dengan
menyatakan penyelenggaraan Videotron tidak memerlukan
pembuatan laporan perhitungan konstruksi lebih lanjut, karena
sudah dikeluarkan dan diberlakukan Izin Penyelenggaraan Reklame
(IPR) terhadap 2 (dua) unit Videotron tersebut.

2. Saksi Heri Haryadi, laki-laki, lahir di Lampung, 17 Agustus 1975, umur


46 (empat puluh enam) tahun, kebangsaan Indonesia, tempat tinggal di
Jalan Dr. Cipto Mangunkusumo Nomor 40, Sumur Batu, Kecamatan Tlk.
Betung Utara, Kota Bandar Lampung, Lampung 35212, agama Islam,
pekerjaan Karyawan Swasta

Saksi diperiksa di persidangan pada hari Senin, tanggal 11 Juli 2022


dan di bawah sumpah secara Islam, pada pokoknya memberikan
keterangan sebagai berikut:

 Bahwa benar pada saat diperiksa, Saksi berada dalam keadaan sehat
jasmani dan rohani serta bersedia untuk memberikan keterangan
yang sebenar-benarnya.
 Bahwa Saksi dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar.
 Bahwa benar Saksi mengenal Terdakwa, tidak memiliki hubungan
darah, hubungan keluarga, maupun hubungan semenda (hubungan
karena perkawinan) dengan Terdakwa.
 Bahwa benar Saksi mengetahui diperiksa di depan persidangan
untuk menjelaskan perihal Tindak Pidana Penipuan atau
Penggelapan.
 Bahwa benar Saksi adalah Head Project Coordinator yang ditunjuk
oleh Saksi BAGUS PRODJODIKORO untuk mengkepalai proyek
pembangunan rangka penopang Videotron di Rumah Sakit Angkatan
Laut Mintohardjo.
 Bahwa benar Saksi telah memiliki pengalaman selama 23 (dua puluh
tiga) tahun dalam pemasangan rangka besi, khususnya rangka besi
untuk menopang beban berat, seperti genset, Videotron, bahkan
sampai pada tingkat industri mesin pabrik, dan masih banyak lagi.
 Bahwa benar Saksi baru siap berada di lokasi proyek untuk memulai
pekerjaan pada tanggal 26 Februari 2022. Pada saat itu, ia meninjau
lokasi proyek dan menemukan adanya banyak lahan yang retak dan
posisi lahan yang relatif rendah. Lebihnya lagi, pemasangan
Videotron tersebut berada di tengah-tengah banyak gedung pencakar
langit.
 Bahwa benar Saksi menerangkan bilamana proyek tersebut
dipaksakan, maka akan menyebabkan bahaya baik bagi proyek
tersebut sendiri dan bagi gedung di sekelilingnya. Di satu sisi proyek
tersebut berada di lahan yang tidak rata dan rendah, dibandingkan
di sekelilingnya, sehingga menimbulkan bahaya bagi konstruksi
Videotron. Di sisi yang lain, bilamana posisi rangka tersebut tidak
sesuai, maka akan memberikan dampak kepada Gedung di
sekelilingnya, dimana mungkin gedung tersebut dapat terbelah dan
bahkan runtuh dalam hal terjadinya getaran bumi (gempa bumi).
 Bahwa benar Saksi sebagai solusi, meminta untuk dilakukan kajian
kelayakan konstruksi reklame dengan pembuatan Laporan
Perhitungan Konstruksi, sehingga dapat ditentukan titik teraman
untuk membangun rangka Videotron tersebut.
 Bahwa benar Saksi langsung menghubungi Saksi BAGUS
PRODJODIKORO selaku Direktur dan penanggungjawab langsung
dari Saksi untuk meminta arahan.
 Bahwa benar Saksi BAGUS PRODJODIKORO mengarahkan Saksi
untuk langsung menghubungi Terdakwa untuk menjelaskan situasi
riil di lapangan.
 Bahwa benar Saksi menghubungi Terdakwa melalui pesan Whatsapp
dan menceritakan kondisi tersebut kepada Terdakwa.
 Bahwa benar sebagai jawaban, Terdakwa langsung menyatakan akan
mengunjungi temannya yang merupakan ahli geologi untuk minta
dibuatkan Laporan Perhitungan Konstruksi.
 Bahwa pada malam hari yang sama, tanggal 26 Februari 2022, Saksi
menerima pesan dari Terdakwa yang menyatakan sudah dalam
proses pembuatan Laporan tersebut, sehingga pekerjaan akan
ditunda samapi dengan tanggal 5 Maret 2022, untuk menunggu
produk laporan tersebut.
 Bahwa benar Saksi pun menyampaikan pesan tersebut ke Saksi
BAGUS PRODJODIKORO dan tidak lagi datang ke lokasi sampai
dengan tanggal 7 Maret 2022.
 Bahwa benar pada tanggal 7 Maret 2022, ketika Saksi ingin masuk
ke lokasi proyek untuk mengeksekusi hasil Laporan Perhitungan
Konstruksi untuk memulai meletakkan fondasinya, Saksi beserta
dengan timnya dihalangi oleh petugas Rumah Sakit Angkatan Laut
Mintohardjo untuk masuk ke dalam lokasi proyek, bahkan tidak
diperbolehkan untuk masuk ke dalam lokasi rumah sakit.

D. KETERANGAN AHLI YANG DIHADIRKAN PENASIHAT HUKUM DAN


TERDAKWA (A DE CHARGE)

1. Dr. Ir. Frederick Hartanto, S.Si. M.Sc., laki-laki, lahir di Jakarta, 29


Januari 1971, umur 51 (lima puluh satu) tahun, kebangsaan Indonesia,
tempat tinggal di Jalan Warung Jati Barat Nomor 39, RT. 01 RW. 05, Jati
Padang, Kecamatan Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus
Ibukota Jakarta 12540, agama Kristen, pekerjaan Dosen.

Ahli diperiksa di persidangan pada hari Senin, tanggal 11 Juli 2022 dan
di bawah sumpah secara Kristen, pada pokoknya memberikan
keterangan sebagai berikut:

 Bahwa benar pada saat diperiksa, Ahli berada dalam keadaan sehat
jasmani dan rohani serta bersedia memberikan keterangan sesuai
dengan pengetahuan dan ilmunya.
 Bahwa Ahli dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar.
 Bahwa benar Ahli tidak mengenal Terdakwa, tidak memiliki hubungan
darah, hubungan keluarga, maupun semenda dengan Terdakwa.
 Bahwa benar Ahli memiliki riwayat pekerjaan sebagai Dosen Fakultas
Teknik Universitas Tarumanagara dan Doktor Teknik Geologi
Universitas Diponegoro;
 Bahwa benar Ahli ketika diperlihatkan gambar lokasi lahan dan lokasi
sekitar lahan Videotron menerangkan kekhawatiran pembangunan
Videotron adalah hal yang wajar, karena konstruksi dari suatu benda
yang tinggi dan berat harus direncanakan terlebih dahulu secara
matang, sehingga menghasilkan konstruksi yang kokoh.
 Bahwa benar Ahli juga menerangkan gedung pencakar langit yang
terletak di sekitar lahan Videotron sangatlah berpengaruh, karena
bilamana bumi bergetar dalam suatu frekuensi, maka akan
menyebabkan risiko lebih besar bagi suatu titik dengan massa berat,
yang dapat menyebabkan suatu bangunan atau benda terbelah atau
runtuh.
 Bahwa benar Ahli menambahkan fondasi Videotron terhitung 3 (tiga)
meter dari permukaan tanah, yang menurut hematnya cukup dalam
dapat menyebabkan potensi bahaya yang lebih besar Lebih lanjut lagi,
berat dari 2 (dua) unit Videotron yang mencapai 2 (dua) tonnes
merupakan benda yang masuk ke kategori harus dibuatkan suatu
kajian kelayakan konstruksi terlebih dahulu yang dituangkan dalam
suatu laporan.
 Bahwa benar Ahli terlebih dahulu menjelaskan pengertian dari
frekuensi sebagai berapa gelombang maju mundur yang dapat tercipta
selama satu detik dan dinyatakan dalam satuan Hertz (Hz). Ahli juga
menganalogikan frekuensi dengan menggunakan pendulum.
 Bahwa benar Ahli menerangkan mengenai gerakan bumi. Dimana di
setiap saat, bahkan pada saat ini, bumi sedang bergetar dalam suatu
frekuensi. Getaran frekuensi tersebut sangatlah fundamental dan
esensial, dimana kita sudah melihat banyak sekali gedung yang
terpisah atau runtuh, bahkan jembatan yang patah akibat dari
gerakan bumi ini yang bervariatif. Sehingga ketika ingin mulai
membangun sesuatu, apalagi yang di bor ke dalam tanah dan dengan
massa yang berat pasti memerlukan laporan uji kelayakan terlebih
dahulu.
 Bahwa benar Ahli menerangkan pengaruh titik massa dengan
menggunakan analogi rumus phytagoras. Ahli menyatakan secara
sederhananya bilamana suatu sudut berbeda 1 (satu) atau 2 (dua)
derajat saja, maka pasti panjang dari sisi miringnya akan berbeda.
Sama halnya dengan kita mengganti posisi dari suatu massa dari satu
titik ke titik yang lain, pasti sudut kemiringannya dengan bumi akan
berbeda. Sehingga, bilamana hal tersebut terjadi, maka reaksi massa
tersebut terhadap suatu frekuensi bumi, akan berbeda pula.
 Bahwa benar Ahli menyampaikan frekuensi ini sangatlah penting
dalam suatu konstruksi. Karena bilamana suatu benda memiliki
frequency natural yang sama dengan frequency getaran bumi pada
suatu waktu tertentu, maka benda tersebut dapat pecah atau bahkan
hancur.
 Bahwa benar Ahli menerangkan, semakin berat suatu titik tertentu,
maka akan menyebabkan titik tersebut lebih terpapar ke frequency
bumi, dan lebih berpotensi menyebabkan getaran yang tidak
diinginkan yang dapat berdampak buruk ke bumi itu sendiri maupun
ke bangunan dan benda di atas suatu titik bumi. Dalam hal ini, bukan
hanya bangunan atau benda yang dapat terpecah, bahkan bumi juga
dapat terbelah, sehingga nantinya dapat merugikan banyak sekali
pihak.
 Bahwa benar Ahli menambahkan dengan menerangkan sifat bumi
yang saling tarik-menarik dengan segala sesuatu yang berada di
atasnya, hal ini didasarkan hukum ketiga Newton. Akan tetapi,
bilamana daya tarik tersebut melebihi batas tertentu, maka akan
menyebabkan suatu benda terpecah atau bahkan hancur.
 Bahwa Ahli menerangkan, dengan menyesuaikan posisi dari suatu
benda (in casu Videotron) dapat sangat berpengaruh bagi gerakan atau
gelombang bumi terhadap suatu titik tertentu. Karena dengan sudut
yang berbeda, maka berdasarkan teori phytagoras, sisi miring atau
dalam hal ini frekuensi juga akan memapar suatu titik secara berbeda.
 Bahwa benar ketika Ahli melihat dan mencermati Laporan Perhitungan
Konstruksi dan melihat titik merah di sebagian bawah lahan yang
ingin diletakkan Videotron, ahli berpendapat tidak boleh dilakukan
konstruksi Videotron pada titik-titik tersebut.

E. ALAT BUKTI SURAT:

Bahwa dalam Persidangan Penuntut Umum mengajukan alat bukti surat


berupa:
1. Surat Perjanjian Pekerjaan Videotron Nomor 008/RSALM-YAM/II/2022;
2. Surat Perjanjian Pekerjaan Videotron Nomor 001/YAT-ABS/II/2022;
3. Surat Perjanjian Pekerjaan Rangka Tiang Besi Nomor
006/ABS-BIL/II/2022;
4. 1 (satu) lembar Kartu Tanda Penduduk atas nama Diana dengan Nomor
Induk Kependudukan: 3173055307920002;
5. 1 (satu) lembar Kartu Tanda Penduduk atas nama Ucup dengan Nomor
Induk Kependudukan: 3173042802970005;
6. 1 (satu) lembar Kartu Tanda Penduduk atas nama Bagus Prodjodikoro
dengan Nomor Induk Kependudukan: 3173020605920004;
7. Surat Somasi Pertama dan Terakhir dengan nomor surat
018/LIB/SOM/III/2022 untuk dalam batas waktu 2 (dua) hari setelah
tanggal surat (1 Maret 2022), memulai pemasangan Videotron, baik dalam
bentuk rangka besi (tiang) maupun layar dari 2 (dua) unit Videotron
tersebut dan bilamana tidak dilaksanakan, akan dilakukan upaya hukum
secara litigasi.
8. Surat Pemberhentian Kerja Nomor 003/YAT/III/2022;
9. Surat Somasi Pertama dan Terakhir dengan nomor surat
019/LIB/SOM/III/2022 kepada Terdakwa DIANA untuk dalam batas
waktu 3 (tiga) hari setelah tanggal surat, membayarkan pengembalian DP
(Down Payment) dari pekerjaan yang tidak dilaksanakannya itu sebesar Rp
719.999.999,- (tujuh ratus sembilan belas juta sembilan ratus sembilan
puluh sembilan ribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan rupiah) dan
bilamana tidak dilaksanakan, akan dilakukan upaya hukum secara
litigasi.
10. Akta PT Yasa Artha Trimanunggal
11. Akta PT Abbasy Digital Teknologi

F. BARANG BUKTI

Adapun barang bukti yang diajukan oleh Penuntut Umum dalam


persidangan adalah sebagai berikut:

1. 1 (satu) buah ponsel IPHONE Xr warna merah;


2. 1 (satu) buah ponsel IPHONE 11 Warna Hitam;
3. 1 (satu) buah ponsel SAMSUNG A71 warna putih;
4. 1 (satu) buah Kartu ATM BCA atas nama Terdakwa DIANA;
5. 1 (satu) buah Kartu ATM BCA atas nama Saksi BAGUS PRODJODIKORO;
6. 1 (satu) buah Kartu ATM BCA atas nama saksi UCUP.

G. KETERANGAN TERDAKWA

Diana, perempuan, lahir di Jakarta, tanggal 13 Juli 1992, umur 30 (tiga


puluh) tahun, kebangsaan Indonesia, tempat tinggal di Jalan Letjen S.
Parman Nomor 1 RT. 06 RW. 16, Kelurahan Tomang, Kecamatan Grogol
Petamburan, Kota Jakarta Barat, agama Kristen, pekerjaan Wiraswasta,
Pendidikan Terakhir S1 Sarjana Ekonomi

Terdakwa diperiksa di persidangan, pada pokoknya menerangkan sebagai


berikut:
 Bahwa benar pada saat diperiksa, Terdakwa berada dalam keadaan sehat
jasmani dan rohani serta bersedia memberikan keterangan dengan
sebenar-benarnya.
 Bahwa Terdakwa dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar.
 Bahwa benar Terdakwa adalah pemilik dan direktur di PT YAT.
 Bahwa Terdakwa membenarkan mengenai rencana perkumpulan antara
dirinya dengan Saksi BAGUS PRODJODIKORO, akan tetapi perkumpulan
tersebut merupakan acara dalam rangka reunian SMA secara umum dan
bukan dalam rangka spesial dan terencana hanya diantara Terdakwa dan
Saksi BAGUS PRODJODIKORO. Di perkumpulan tersebut Saksi BAGUS
PRODJODIKORO, tidak hanya kepada Terdakwa, bercerita bahwa rumah
sakitnya berencana untuk membangun 2 (dua) unit Videotron.
 Bahwa benar Terdakwa mengajak Saksi BAGUS PRODJODIKORO untuk
bertemu dan merekomendasrikan Saksi Korban ANDRI WIJAYA, karena
perusahaannya yang bergerak di bidang software memiliki reputasi yang
sangat baik di industrinya.
 Bahwa benar pada tanggal 8 Februari 2022, Terdakwa untuk dan atas
nama PT ADT (selaku PIHAK KEDUA) menandatangani Surat Perjanjian
Pemborongan Pekerjaan Videotron Nomor 001/YAT-ADT/II/2022, untuk
menjalani penyediaan dan pembangunan Videotron, dimana unit tersebut
ada dan ready dengan mendapatkan imbalan pembayaran sebesar Rp
1.199.999.999,- (satu miliar seratus sembilan puluh sembilan juta
sembilan ratus sembilan puluh sembilan ribu sembilan ratus sembilan
puluh sembilan rupiah), dengan Down Payment (DP) sebesar 60% (enam
puluh persen) dari Nilai Kontrak dan sisanya sebesar 40% (empat puluh
persen) dari PT YAT (selaku PIHAK PERTAMA)
 Bahwa benar pada tanggal 9 Februari 2022, Terdakwa untuk dan atas
nama PT ADT (selaku PIHAK PERTAMA) menandatangani Surat
Perjanjian Pemborongan Pekerjaan Rangka Tiang Besi Nomor 006/ADT-
BIL/II/2022, untuk mengalihkan sebagian pekerjaan ke Saksi BAGUS
PRODJODIKORO. Pengalihan perjanjian ini dilakukan Terdakwa atas
dasar reputusai baik Saksi BAGUS PRODJODIKORO dalam industri
rangka besi. Sebelumnya Terdakwa juga sudah pernah bekerjasama
dengan Saksi BAGUS PRODJODIKORO untuk memasang billboard dan
layar gantung auditorium dengan Saksi BAGUS PRODJODIKORO sebagai
penyedia dan pemasang rangka dari sistem elektronik tersebut. Dimana
selama ini, Saksi BAGUS PRODJODIKORO telah menjalankan
pekerjaannya dengan baik.
 Bahwa benar Terdakwa menerima kendala dari Saksi HERI HARYADI
terkait dengan lahan untuk Videotron yang tidak rata dan berposisi
rendah, serta banyaknya gedung pencakar langit dalam radius lahan
tersebut. Bilamana pekerjaan dipaksakan, maka akan berbahaya bagi
pengerjaan Videotron tersebut dan bagi gedung di sekelilingnya. Titik
pemasangan Videotron harus diketahui secara persis untuk
meminimalisir risiko yang ada dalam pemasangan dengan membuat
kajian kelayakan konstruksi reklame. Sehingga pekerjaan tersebut harus
ditunda sampai dengan dikeluarkannya laporan perhitungan konstruksi
reklame. Terhadap kendala tersebut Terdakwa meminta seorang ahli
geologi bernama HENDRIK KUSUMAATMADJA untuk mengkaji lebih
lanjut terkait dengan kondisi lahan Videotron.
 Bahwa pada hari yang sama, tanggal 26 Februari 2022, Terdakwa telah
mengkomunikasikan kendala tersebut kepada Saksi ADITYA yang
merupakan person in charge (PIC) dari PT YAT yang menangani proyek
pembangunan Videotron ini.
 Bahwa pada tanggal 28 Februari 2022, Terdakwa bertemu dengan Saksi
Korban ANDRI WIJAYA dan meminta 40% (empat puluh persen) sisa
pembayaran untuk dibayarkan terlebih dahulu. Hal ini disebabkan oleh
ketidakcukupan dana Terdakwa untuk membeli Videotron tersebut. Hal
ini dikarenakan Terdakwa sudah menyetorkan uang kepada Saksi
BAGUS PRODJODIKORO untuk pembangunan rangka besi dan uang
diluar anggaran kepada HENDRIK KUSUMAATMADJA untuk membuat
Laporan Hasil Konstruksi.
 Akan tetapi, ketika Terdakwa meminta 40% tersebut, Saksi Korban
ANDRI WIJAYA langsung memotong omongan Terdakwa dan menyatakan
bahwa Terdakwa harus mematuhi perjanjian dan di perjanjian 40%
tersebut hanya dapat dibayarkan pada saat seluruh ruang lingkup
pekerjaan telah selesai.
 Bahwa pada tanggal 5 Maret 2022, Terdakwa menerima hasil Laporan
Hasil Konstruksi Videotron, sehingga mendapatkan titik yang akurat
untuk melaksanakan pembangunan Videotron.
 Akan tetapi, Terdakwa menyatakan pada tanggal 7 Maret 2022, orang
dari Saksi BAGUS PRODJODIKORO tidak diperbolehkan untuk masuk ke
area rumah sakit.
 Bahwa benar Terdakwa telah menerima Surat Somasi dengan Nomor
018/LIB/SOM/III/2022 tertanggal 1 Maret 2022 melalui Whatsapp dan
Surat Somasi dengan Nomor 019/LIB/SOM/III/2022 tertanggal 15 Maret
2022 melalui pos surat.
 Bahwa Terdakwa tidak bisa menanggapi Surat tersebut karena sedang
dalam keadaan sakit.

BAB V
ANALISIS FAKTA
Terhadap hal-hal yang terungkap berdasarkan persidangan terhadap Daakwaan
dan Tuntutan Penuntut Umum, pada bab ini perkenankanlah Kami Tim
Penasihat Hukum Terdakwa untuk menyampaikan analisa fakta yang terungkap
di persidangan sebagai berikut:

1. Bahwa BENAR pada tanggal 8 Januari 2022, Terdakwa DIANA bertemu


dengan Saksi BAGUS PRODJODIKORO

Hal ini dibuktikan berdasarkan keterangan Saksi UCUP, yang merupakan


pegawai dari Saksi BAGUS PRODJODIKORO. Perlu ditegaskan bahwa
Terdakwa tidak ada niat sama sekali untuk mengalihkan pekerjaan
kepada Saksi BAGUS PRODJODIKORO untuk mendapatkan pekerjaan.
Penunjukkan Saksi BAGUS PRODJODIKORO sebagai subkontraktor
hanyalah semata-mata didasarkan atas track record Saksi BAGUS
PRODJODIKORO yang bagus dan profesional.

2. Bahwa BENAR Terdakwa tidak pernah bermaksud untuk menunda


pekerjaan dan beritikad baik untuk mencegah terjadinya kecelakaan
pekerja yang notabenenya bukan orang-nya serta untuk mencegah
terjadinya bahaya terhadap gedung-gedung di sekelilingnya

Bahwa Terdakwa DIANA pada

Hal ini dapat dibuktikan oleh keterangan Saksi HERI HARYADI di bawah
sumpah, yang merupakan Head Project Coordinator yang ditunjuk oleh
Saksi BAGUS PRODJODIKORO untuk proyek pemasangan rangka besi,
pada intinya menyatakan bahwa sangatlah berbahaya untuk melanjutkan
pekerjaan pembangunan Videotron pada lahan yang tidak rata dan
berposisi rendah serta dikelilingi dengan bangunan pencakar langit.

Ahli Dr. Ir. Frederick Hartanto, S.Si. M.Sc.

3. Bahwa

Anda mungkin juga menyukai