Anda di halaman 1dari 16

Perawang, 18 April 2022

Perihal : Pleidoi/Nota Pembelaan Penasehat Hukum


Perkara Nomor : 45/Pid.B/2022/PN Sak

Kepada Yth;

Majelis Hakim Pemeriksa dan Pemutus Pekara


Nomor : 45/Pid.B/2022/PN Sak Terdakwa atas nama Bobby Criswood
Di_
Pengadilan Negeri Siak Sri Indrapura

Dengan Hormat,
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Kucon Sianturi, S.H, Nofrija Mulyana, S.H.,M.H, Adi Tavip, NST, S.H, dan Ismail, S.H,
dan, semuanya adalah Advokat Pada KANTOR HUKUM KUCON SIANTURI, S.H &
REKAN, yang beralamat di Jl.KH Dewantara No.02 Perawang Barat, Kec.Tualang, Kab.Siak-
Riau.
Bertindak untuk dan atas nama klien kami berdasarkan surat kuasa tertanggal 28 Februari 2022,
atas nama :

Nama : Bobby Criswod


Tempat Tanggal Lahir : Minas, 07 Juni 1997
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Jl. Sepakat, Perumahan Alam Lestari No.8 RT.001 RW.006 Kel.
Rumbai Bukit, Kec. Rumbai, Kota Pekanbaru-Riau

Majelis Hakim yang kami Muliakan,


Jaksa Penuntut umum yang kami Hormati,
Marilah terlebih dahulu kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
diberikannya kesempatan, kekuatan dan semangat kepada kita semua, khususnya kepada Tim
Kuasa Hukum untuk menyusun dan menyampaikan Nota Pembelaan (Pleidoi) bagi Terdakwa
BOBBY CRISWOD atas Tuntutan (Requisitoir) Jaksa Penuntut Umum, tertanggal 11 April
2022, dalam persidangan yang bertempat di Pengadilan Negeri Siak, sebagaimana diisyaratkan
oleh Pasal 182 ayat (1) KUHAP yang menyebutkan, Setelah pemeriksaan dinyatakan selesai,
Penuntut Umum mengajukan tuntutan Pidana. Selanjutnya Terdakwa dan atau Penasehat
Hukum mengajukan pembelaannya.

1
Terima kasih kami sampaikan kepada Mejelis Hakim yang mulia, yang dengan bijaksana dan
penuh kesabaran serta ketelitian, telah memimpin persidangan dalam memeriksa dan mengadili
perkara atas nama Terdakwa BOBBY CRISWOD. Juga terima kasih atas sikap Majelis Hakim
yang tetap menjunjung tinggi azas praduga tak bersalah (presumption of innocence), salah satu
azas yang menjadi pilar peradilan pidana di Indonesia. Hal tersebut tercermin dari sikap Majelis
yang mulia dengan tetap bersikap “netral” selama pemeriksaan persidangan dan Majelis Hakim
selalu memberikan kesempatan kepada Jaksa Penuntut Umum maupun Tim Penasehat Hukum
untuk memberikan pertanyaan serta pendapat secara adil dan berimbang.

Pengadilan adalah benteng terakhir para pencari keadilan, guna memperoleh kebenaran dan
keadilan hakiki di bumi pertiwi ini berdasarkan fakta-fakta yang terungkap di persidangan.

Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada Jaksa Penuntut Umum yang telah
melaksanakan tugasnya dengan baik, dengan tetap berupaya dan bersikap obyektif tanpa
melupakan posisinya sebagai Jaksa Penuntut Umum.

Sebagaimana diyakini dalam upaya mencari kebenaran materil dan demi keadilan pada peradilan
pidana, bahwa Hakim, Jaksa Penuntut Umum, maupun Penasihat Hukum mempunyai fungsi
yang sama walaupun berlainan posisi. Baik Hakim, Jaksa Penuntut Umum, dan Penasihat
Hukum sama-sama menjalankan fungsi sebagai aktor dalam upaya menerapkan prinsip-prinsip
keadilan dalam peradilan pidana. Sedangkan posisi masing-masing aktor tersebut berbeda,
seperti yang dinyatakan oleh Prof. Dr. M. Trapman sebagai berikut:
”Bahwa Terdakwa mempunyai pertimbangan subyektif dalam posisi yang subyektif,
Penasihat Hukum mempunyai pertimbangan yang obyektif dalam posisi yang subyektif,
Penuntut Umum mempunyai pertimbangan yang subyektif dalam posisi yang obyektif,
sedangkan Hakim mempunyai pertimbangan yang obyektif dalam posisi yang obyektif pula.”
(Prof. Mr. Van Bemmelen, Leerboek van Het Nederland Strafprocesrecht, hal. 132, 6e Herziene
Druk)

Atas dasar pandangan tersebut di atas, maka jika pandangan kami dalam pembelaan ini berbeda
dari apa yang sudah diuraikan oleh Jaksa Penuntut Umum dalam Surat Tuntutan, maka ini
bukanlah sekedar untuk berbeda saja, melainkan memang sungguh demikian seharusnya menurut
hukum. Dengan demikian, diharapkan apa yang akan kami sampaikan ini dapat membantu
Majelis Hakim yang terhormat untuk memperoleh segala informasi, pandangan, analisa fakta dan
yuridis yang diperlukan untuk mengambil sebuah putusan yang berkeadilan dan berdasarkan
pada kebenaran semata, seperti yang diikrarkan di awal persidangan ini dilaksanakan, yakni;
”Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”. Semoga Tuhan menolong kita
semua.

2
Yang Mulia Majelis Hakim,
Yang terhormat Jaksa Penuntut Umum,
Namun menjadi sebuah fakta, bahwa ada perbuatan oknum-oknum tertentu yang menjadikan
hukum sebagai komoditas, bahwa hukum bisa dibeli sesuai keinginan – Law by Order-, Tak
terkira akibatnya adalah wajah hukum dan peradilan di Republik ini yang tercoreng.
Kepercayaan masyarakat terhadap aparat penegak hukum dan pengadilan semakin berkurang,
seiring dengan pandangannya yang rendah dan melecehkan putusan lembaga-lembaga peradilan
yang seharusnya dihormati bersama. Maraknya mafia peradilan telah terkristalisasi bersamaan
dengan rasa ketidakpercayaan masyarakat kepada lembaga peradilan. Kita sepakat oknum
penegak hukum dan keadilan yang mengkomersilkan atau menyalahgunakan kekuasaan dan
wewenangnya untuk kepentingan dan keuntungan pribadi harus kita sikat dan habisi demi
tegaknya keadilan dan kebenaran, ”sekalipun langit runtuh” –Fiat Justitia Ruat Cuolum-.

Kita percaya pula bahwa masih banyak para penegak hukum dan keadilan yang berhati mulia,
diantaranya adalah Majelis Hakim Yang Mulia dalam persidangan ini, yang bekerja dengan
sungguh-sungguh, jujur, yang selalu siap dan sigap membangun, memperkokoh dan menegakkan
benteng keadilan di bumi pertiwi ini, dalam menjunjung tinggi kewibawaan pengadilan sebagai
pemegang amanat suara Tuhan.

Bahwa pada akhirnya terungkap melalui persidangan yang berlangsung selama ini, apa yang
semula masih samar dan terkesan dipaksakan untuk diangkat sebagai perkara pidana, sekarang
dapat terungkap secara jelas duduk perkara yang sebenarnya. Sekarang ini kita telah dapat
dengan mudah dan gamblang mengetahui bagaimana sebenarnya skenario yang dirancang agar
dapat menggiring dan menyeret Terdakwa sampai dipaksakan dan didudukkan di kursi pesakitan.

Namun demikian, kami sangat yakin bahwa Majelis Hakim Yang Mulia yang menurut William
Sheakespeare ”Hakim adalah wakil Tuhan di muka bumi”, akan dapat memberikan putusan yang
patut dan layak bagi terdakwa sesuai atau mendekati rasa keadilan atas dasar kebenaran yang
hakiki (materielle waarheid).

Majelis Hakim yang kami muliakan,


Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati,
Guna memudahkan pemahaman, Nota Pembelaan (Pleidoi) ini disusun dengan sistematika
sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN, yang berisi latar belakang peristiwa/perkara.

BAB II : FAKTA-FAKTA PERSIDANGAN, berisi fakta-fakta yang terungkap dalam


persidangan yang diperoleh melalui keterangan para saksi, termasuk alat-alat bukti lain seperti
Surat, Petunjuk dan keterangan Terdakwa.

3
BAB III : ANALISA FAKTA PERSIDANGAN, yang berisi analisa atas fakta-fakta hukum
yang terungkap dalam persidangan menyangkut sejauhmana peran atau keterlibatan Terdakwa
berkaitan dengan dakwaan.

BAB IV : TANGGAPAN ATAS TUNTUTAN JAKSA PENUNTUT UMUM, yang berisi


tanggapan umum atas dakwaan dan tuntutan pidana oleh Jaksa Penuntut Umum.

BAB V : ANALISA YURIDIS, yang berisi analisis atas unsur-unsur tindak pidana yang
didakwakan terhadap Terdakwa.

BAB VI : KESIMPULAN DAN PENUTUP, yang berisi kesimpulan akhir pembelaan


sekaligus memuat permohonan kepada Majelis Hakim.

I.1. Latar Belakang

Majelis Hakim yang kami muliakan,


Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati,
Sebuah peradilan pidana sesungguhnya memuat karakter yang spesifik dan mulia. Spesifik dan
mulia karena titik sentral peradilan pidana adalah sebuah proses yang dijalani untuk menilai ada
atau tidaknya sebuah pelanggaran norma, terlepas dari ada atau tidaknya kerugian baik materil
maupun immateril. Adapun peradilan pidana ditujukan untuk mengembalikan rasa keadilan
bersama dalam masyarakat menjadikan semua aktor yang terlibat dalam peradilan pidana
diwajibkan untuk secara bersama bekerja semata-mata untuk mencari kebenaran yang hakiki,
tanpa dikendalikan oleh kepentingan dan keuntungan pribadi semata.
Lebih menarik lagi dalam peradilan pidana ini yang menjadi taruhannya adalah manusia. Pada
ujung proses sebuah peradilan pidana, nasib manusia ditentukan di sana. Demikian juga seluruh
hasil proses peradilan pidana dalam persidangan ini akan menentukan nasib Terdakwa yang akan
terus dibawa seumur sisa hidupnya. Oleh karena itu, amat berperan keyakinan pribadi Hakim
atas alat bukti dan barang bukti yang diajukan dalam persidangan ini untuk menjatuhkan pidana.
Persidangan yang dihadapi oleh Terdakwa ini merupakan sebuah ujian atas penerapan prinsip-
prinsip pemidanaan. Terlepas dari perbedaan posisi antara Majelis Hakim, Jaksa Penuntut
Umum, dan Penasihat Hukum, namun kita semua ada di sini bersama-sama mencari dan
Berusaha menemukan hukum berdasarkan fakta-fakta persidangan yang ditujukan untuk
mencapai kebenaran materil sejati sebagai suatu keadilan.

Bahwa oleh karena itu Penasehat Hukum memandang perlu mengemukakan latar belakang dari
perkara ini dengan harapan agar Majelis Hakim yang kami muliakan dapat mempertimbangkan
secara komprehensif seluruh aspek yang menyangkut dengan Terdakwa BOBBY CRISWOD dan
kemudian dapat memberikan keputusan yang sesuai dengan rasa keadilan. Latar belakang yang
dimaksudkan adalah uraian tentang kehidupan Terdakwa; BOBBY CRISWOD sebagai Kepala
keluarga; serta peristiwa-peristiwa yang melatarbelakangi Terdakwa sampai disidangkan di
pengadilan.

4
Majelis Hakim yang Mulia
Serta Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati
Sebelum diuraikannya latar belakang lebih jauh terkait dihadapkannya Terdakwa di muka
persidangan ini, ada baiknya persidangan mengetahui lebih jelas latar belakang kehidupan dari
Terdakwa, terdakwa yang bernama BOBBY CRISWOD umur (25 Tahun) telah menikah dengan
seorang wanita dan telah mempunyai seorang anak perempuan yang berumur 1 (Satu) tahun 9
(Sembilan) bulan. Bahwa anak dari terdakwa mengidap penyakit kekurangan gizi (Severely
Underweight, Severely Stunted, Severely wasted), Terdakwa BOBBY CRISWOD juga
merupakan seorang anak Yatim-Piatu. Yang mana ketika pada tanggal 25 Desember 2021
Terdakwa pergi bekerja menggunakan kendaraan roda empat/mobil milik keluarga (Peninggalan
Almarhum ayah terdakwa) dengan tujuan ingin membawa anak terdakwa ke rumah sakit untuk
melakukan control kesehatan rutin, selain itu karena faktor cuaca yang juga sering hujan dibulan
Desember dan mengingat jarak tempuh dari tempat tinggal menuju tempat kerja terdakwa yang
lumayan menempuh banyak waktu dan jarak;

BAB II. FAKTA-FAKTA PERSIDANGAN

Majelis Hakim yang kami muliakan,


Jaksa Penuntut Umum yang kami yang hormati,

Di dalam persidangan telah dilakukan pemeriksaan terhadap Para Saksi, Terdakwa BOBBY
CRISWOD dan barang bukti berupa surat-surat/dokumen-dokumen, diperoleh Fakta-fakta
Persidangan sebagai berikut :

II.1. Keterangan Saksi - Saksi :

1. JAYA ISKANDAR MUDA (Karyawan PT.WAHANA Subkontrak dari PT.PHR, 41


tahun, Saksi Mandor Terdakwa, diperiksa pada hari Selasa 15 Maret 2022).
Saksi Iskandar Muda menerangkan di bawah sumpah hal-hal sebagai berikut :
- Bahwa Saksi mengenal terdakwa lebih kurang beberapa bulan terakhir;
- Bahwa Saksi memiliki hubungan Pekerjaan dengan Terdakwa karena Terdakwa
adalah anggota kerja saksi yang merupakan mandor dari PT. Wahana;
- Bahwa terdakwa baru beberapa bulan bergabung menjadi anggota kerja dari saksi;
- Saksi dan terdakwa bersama rekan-rekan kerja yang lain melakukan pekerjaan
memotong pipa pailing/besi milik PT.PHR;
- Ketika jam istirahat siang saksi dan rekan-rekan yang lain pergi meninggalkan lokasi
untuk beristirahat, meninggalkan sisa potongan besi tanpa ada penjagaan dan
pengawasan dari pihak keamanan;
- Potongan pipa pailing tersebut merupakan barang berharga milik PT. PHR;

5
- Ketika jadwal istirahat siang lokasi pemotongan pipa pailing kosong, saksi yang
merupakan mandor pengerjaan tidak meminta bantuan dari keamanan untuk menjaga
lokasi yang terdapat sisa pemotongan pipa pailing;
- Sedangkan keberadaan terdakwa ketika istirahat siang tersebut, saksi tidak
mengetahui dimana keberadaan Terdakwa;
- Setelah jam istirahat siang berakhir, saksi kembali ke lokasi untuk melanjutkan
pekerjaan memotong pipa pailing/besi, sesmpainya saksi di lokasi terdakwa datang
untuk meminta izin istirahat dengan tujuan membeli makanan dengan mengendarai 1
(satu) unit mobil merk Toyota Avanza;
- Bahwa ukuran sisa potongan pipa pailing tersebut saksi kurang mengetahui ukuran
jelasnya, tetapi saksi mengatakan bahwa jika ukuran besi tersebut kurang lebih
sepanjang kaki;
- Bagaimana proses terdakwa mengambil dan membawa sisa potongan pipa pailing
tersbeut saksi tidak melihat dan mengetahuinya secara langsung;

2. IMAM TARIGAN (Karyawan bagian keamanan atau Security PT.PHR, 53 tahun, Saksi
sebagai Security, diperiksa pada hari Selasa 15 Maret 2022);
Saksi IMAM TRIA menerangkan dibawah sumpah hal-hal sebagai berikut :
- Bahwa saksi tidka mengenal terdakwa secara pribadi maupun sebagai rekan kerja;
- Bahwa pada hari Rabu 15 Desember 2021, saksi melakukan giat razia pemeriksaan
Vaksin di daerah Simpang Minas yang merupakan kerjasama antara Polsek Minas,
Dinas Kesehatan Minas dan PT.PHR, dan ketika melakukan giat razia pemeriksaan
vaksin tersebut saksi dan pihak kepolisian dari Polsek Minas memberhentikan
kendaraan roda 4 (empat) yang sedang dikendarai oleh Terdakwa Bobby Criswod
untuk memeriksa kartu vaksinasi milik terdakwa, ketika pemeriksaan tersebut saksi
dan pihak kepolisian dari polsek minas melihat kartu tanda pengenal karyawan PT.
PHR milik terdakwa, ketika itu saksi mengetahui jika terdakwa keluar dari
perusahaan di luar jam istirahat kerja;
- Saksi menyatakan bahwa sisa potongan pipa pailing ketika razia vaksin tersebut
berada di bagasi belakang mobil yang dikendarai oleh terdakwa Bobby Criswod,
sedangkan untuk jumlah nya saksi mengatakan tidak ingat pasti berapa jumlahnya,
tetapi kurang lebih 11 batang;

- Saksi juga menyatakan mengetahui jika sisa potongan pipa pailing yang dibawa oleh
terdakwa berada dibagasi belakang dikarenakan adanya pemeriksaan terhadap mobil
yang dikendarai terdakwa tersebut;
- Untuk security yang bertugas menjaga pos masuk dan keluar PT.PHR saksi tidak
mengetahui siapa yang bertugas ketika itu, tetapi saksi juga meyakinkan bahwa pasti
ada yang menjaga pos tersebut;

6
- Adapun alasan pasti bagaimana terdakwa bisa melewati pos penjagaan pintu masuk
dan keluar PT. PHR ketika jam kerja sedang berlangsung Saksi tidak mengetahuinya;
- Sedangkan untuk prosedur keluar dan masuknya Karyawan baik ketika jam kerja
ataupun di luar jam kerja, saksi menyatakan ada prosedur pemeriksaan yang
dilalukan oleh Tim keamanan/security untuk masuk dan keluar ke lokasi PT. PHR.

3. RANI SEPTIANI (umur : 28 Tahun, Istri dari terdakwa Bobby Criswod, Saksi diperiksa
pada tanggal Selasa 22 Maret 2022).
Saksi RANI SEPTIANI tidak dibawah sumpah menerangkan hal-hal sebagai berikut :
- Terdakwa dan Saksi telah menikah pada tahun 2020 di KUA Kecamatan Rumbai
Kota Pekanbaru, dan telah mempunyai seorang anak perempuan berumur 1 (tahun) 5
(lima) bulan;
- Bahwa, anak saksi dan terdakwa mengidap penyakit Gizi buruk dan harus melakukan
kontrol kesehatan rutin ke Dokter anak dan Dokter Gizi;
- Pada tanggal 14 Desember 2021 terdakwa meminjam mobil milik keluarga yang
merupakan peninggalan almarhum ayah mertua saksi dikarenakan ingin membawa
anak terdakwa dan saksi melakukan control kesehatan rutin di RS. Andini Kota
Pekanbaru pada tanggal 15 Desember 2021, sealin itu cuaca yang sering hujan pada
bulan desember juga menjadi salah satu alasan terdakwa meminjam mobil milik
keluarga tersebut, mobil tersebut dijemput terdakwa di rumah keluarga terdakwa yang
berada di Kecamata Minas;
- Biaya pengobatan anak terdakwa untuk sekali kontrol kurang lebih Rp.500.000,-
(Lima Ratus Ribu Rupiah), adapun jadwal kontrol untuk bulan Desember 2021 adalah
pada tanggal 15 Desember 2021;
- Pada tanggal 15 Desember 2021 sore saksi mendapat kabar jika terdakwa yang
merupakan suami saksi ditangkap oleh pihak kepolisian polsek minas, tanpa saksi
tahu sebelumnya kesalahan apa yang telah diperbuat oleh Terdakwa;
- Setelah mendapat kabar tentang permasalahan yang dihadapi oleh terdakwa, saksi
datang ke kantor Polisi Sektor Minas untuk mengetahui keadaan dan kabar tentang
permasalahan yang terjadi;

- Bahwa setelah terdakwa ditahan di Polsek minas, saksi dan anak saksi tidak bisa
bertemu dengan terdakwa, hal ini juga berpengaruh pada kesehatan anak saksi dan
terdakwa, yang mana anak saksi dan terdakwa kesehatan nya sering menurun dan
suhu badan anak saksi dan terdakwa juga sering tiba-tiba tinggi dan panas;
- Saksi juga menerangkan bahwa mobil yang dipinjam terdakwa kepada keluarga untuk
surat-surat kendaraan memang atas nama saksi yaitu RANI SEPTIANI, hal ini
dikarenakan ketika terdakwa diminta tolong oleh keluarga untuk membayar Pajak

7
Kendaraan sedangkan Nama yang tertera pada Surat-surat kendaraan masih atas nama
pemilik pertama sebelum dibeli oleh Almarhum Ayah terdakwa;
- Dikarenakan Plat mobil kendaraan tersebut merupakan plat Kota Pekanbaru, maka
atas inisiatif Terdakwa, terdakwa melakukan balik nama surat kendaraan menjadi
nama Saksi yang merupakan kekasih terdakwa ketika itu, tepatnya pada bulan
September atau oktober tahun 2019, dikarenakan domisili dan kartu tanda pengenal
saksi yang berada di kota pekanbaru dengan tujuan untuk mempermudah dalam
pembayaran pajak kendaraan;
- Untuk keberadaan mobil tersebut sering berada di kediaman keluarga Terdakwa di
kecamatan Minas Kabupaten Siak, bukan menetap berada di kediaman Terdakwa dan
Saksi;

4. NELLY BR SIMATUPANG (Kakak Kandung dari Terdakwa Bobby Criswod, saksi


diperiksa pada Hari Selasa 22 Maret 2022)
Saksi NELLY BR SIMATUPANG tidak dibawah sumpah menerangkan hal-hal
sebagai berikut :
- Terdakwa merupakan adik kandung saksi yang bekerja di PT. PHR dan tinggal di
Rumbai Kota pekanbaru;
- Saksi mengetahui kabar terdakwa yang ditahan di polsek minas dari abang terdakwa
yang juga merupakan adik saksi, dan setelah mendengarkan kabar tersebut saksi
beserta keluarga yang lain langung menuju Kantor Polisi Sektor Minas yang tidak
jauh dari kediaman saksi;
- Ketika bertemu dengan terdakwa saksi menanyakan apa yang telah terjadi, terdakwa
mengatakan bahwa telah mengambil sisa potongan besi di tempat kerja terdakwa
karna butuh uang untuk biaya pengobatan anak terdakwa;
- Saksi juga menerangkan bahwa memang benar kendaraan yang dibawa oleh terdakwa
merupakan kendaraan milik bersama yang menjadi peninggalan dari Almarhum ayah
saksi dan terdakwa;
- Mobil tersebut dibeli oleh almarhum ayah saksi untuk mempermudah mobilitas
almarhum menajalani pengobatan di salah satu rumah sakit di Pekanbaru semasa
hidup Almarhum;
- Dalam keterangannya saksi menjelaskan bahwa sudah mengetahui jika surat-surat
kendaraan telah di balik nama menjadi nama istri terdakwa yang ketika itu masih
menjadi kekasih terdakwa yaitu atas nama RANI SEPTIANI, untuk mempermudah
dalam pembayaran Pajak Kendaraan;
- Untuk keberadaan kendaraan itu sendiri sering berada di kediaman saksi, dan
beberapa kali dipinjam dan ditempatkan di rumah terdakwa;

8
- Sebelum tanggal 15 Desember 2021 terdakwa pernah meminjam mobil tersebut
kepada saksi dan abang terdakwa dengan alasan ingin membawa anak terdakwa
melakukan kontrol kesehatan rutin ke rumah sakit di kota Pekanbaru;
- Bahwa saksi mengetahui anak terdakwa sering sakit dan tubuhnya terlihat kurus dari
usia anak seumurnya, tetapi saksi tidak mengetahui secara pasti penyakit apa yang
diderita oleh anak terdakwa;
- Dalam pernyataannya di Hadapan majelis Hakim pada persidangan pada tanggal 22
maret 2022 di Pengadilan Negeri Siak, saksi juga menyampaikan permintaan kepada
Majelis Hakim dan saudara Jaksa Penuntut Umum untuk mengembalikan mobil yang
menjadi peninggalan dari Almarhum ayah saksi kepada keluarga saksi;
- Saksi juga manyatakan bahwa keadaan kendaraan roda empat dengan jenis Toyota
avanza tersebut bagian ban kendaraan sudah berubah dan seperti sudah diganti;

II.1. Keterangan Terdakwa


Keterangan Terdakwa atas nama Bobby Criswod, Umur : 24 tahun. Menerangkan hal-hal
sebagai berikut :
- Terdakwa merupakan karyawan dari PT. Wahana sub Kontrak dari PT.PHR, pada
tanggal 15 Desember terdakwa berangkat kerja seperti biasa menggunakan kendaraan
roda empat dari kediaman terdakwa di jl.Sepakat kecamatan Rumbai Kota pekanbaru;
- Setelah melakukan pekerjaan memotong pipa pailing sesuai prosedur dan gambar
yang dikeluarkan oleh PT. PHR, sekitar pukul 12.00 Wib tepatnya ketika jam
Istirahat siang tanpa seizin pihak PHR, terdakwa membawa sisa potongan pipa
Pailing tersebut;
- Memang benar Terdakwa melakukan Penggelapan sisa potongan pipa pailing
sebanyak 13 (tiga belas) potong dan membawanya menggunakan 1 (satu) unit mobil
merk Avanza yang sebelumnya dipinjam oleh terdakwa kepada keluarga dengan
tujuan awal untuk membawa anak terdakwa berobat ke Kota Pekanbaru;
- Terdakwa mengangkat dan memasukkan potongan pipa pailing tersebut
menggunakan tangan dengan cara mengangkutnya berulang ke dalam mobil yang
terparkir tidak jauh dari lokasi;
- Alasan terdakwa membawa sisa potongan besi tersebut untuk dijual oleh terdakwa;
- Dalam keterangangannya terdakwa mengatakan bahwa gaji / upah yang didapat dari
hasil kerjanya di PT. PHR setiap bulannya terdakwa serahkan kepada istri terdakwa
untuk biaya pengobatan anak terdakwa yang mengidap penyakit gizi buruk;
- Ketika terdakwa melewati pos penjagaan pintu masuk dan keluar PT. PHR
security/keamanan yang menjaga pos tidak ada bertanya dan tidak ada menghalangi
terdakwa ketika keluar melewati pos penjagan;

9
- Dalam perjalanan menuju kota Pekanbaru tepatnya di Simpang Minas kendaraan
yang dikendarai oleh Terdakwa diberhentikan oleh pihak kepolisian yang sedang
melakukan razia vaksin;
- Mobil yang dikendarai oleh terdakwa digeledah, pihak kepolisian dan tim kemanan
PT. PHR yang sedang berada di lokasi razia ketika itu melihat ada sisa potongan besi
pada bagasi bagian belekang kendaraan;

BAB III. ANALISA FAKTA PERSIDANGAN

Majelis Hakim yang kami muliakan,


Jaksa Penuntut Umum yang kami yang hormati,

Pada bab ini akan dibahas tentang fakta-fakta yang diperoleh di persidangan, dihubungkan
dengan perbuatan hukum yang telah didakwakan kepada Terdakwa BOBBY CRISWOD oleh
Jaksa Penuntut Umum. Untuk mengetahui perbuatan-perbuatan hukum apa yang menjadi dasar
diajukannya Terdakwa BOBBY CRISWOD ke depan persidangan Pengadilan Negeri Siak oleh
Jaksa Penuntut Umum, adalah bahwa dari pemeriksaan terhadap Saksi-saksi dan Terdakwa
BOBBY CRISWOD serta dengan mempelajari alat-alat bukti berupa barang-barang bukti dan
bukti surat-surat yang diajukan dalam persidangan perkara ini, maka kami Penasehat Hukum
Terdakwa BOBBY CRISWOD memperoleh kesimpulan tentang peristiwa-peristiwa yang
mendahului perkara ini sehingga kemudian BOBBY CRISWOD diajukan sebagai Terdakwa di
depan persidangan Pengadilan Negeri Siak, adalah sebagai berikut :
- Bahwa dalam persidangan perkara pidana Nomor : 45/Pid.B/2022/PN Sak yang mana
terdakwa didampingi oleh Kuasa hukum atas nama, Kucon Sianturi, S.H, Nofrija
Mulyana, S.H.,M.H, Adi Tavip Nst, S.H dan Ismail, S.H.
- Bahwa saksi yang dihadirkan oleh sdr Jaksa Penuntut Umum berjumlah 4 (Empat)
orang. Saksi atas nama Jaya Iskandar Muda dan Saksi Imam Tarigan memberikan
kesaksian di muka pengadilan negeri siak sri indrapura, sedangkan saksi atas nama
Wisman dan saksi atas nama Palkius Robinson Martin Luter hanya menyatakan
bahwa kesaksian nya sama dengan kesaksian yang telah di sampaikan oleh Saksi atas
nama Jaya Iskandar Muda dan saksi atas nama Imam Tarigan;

- Bahwa Analisa kami selaku kuasa hukum terdakwa dari keterangan-keterangan saksi
yang dihadirkan oleh sdr. Jaksa Penuntut Umum adalah saksi yang tidak melihat
secara langsung ketika terjadinya tindak pidana yang disangkakan dilakukan oleh
terdakwa, padahal jelas dalam KUHAP Pasal 1 butir 27 KUHAP mengatur sebagai
berikut : “Keterangan saksi adalah salah satu alat bukti dalam perkara pidana yang
berupa keterangan dari saksi mengenai suatu peristiwa pidana yang ia dengar
sendiri, ia lihat sendiri dan ia alami sendiri dengan menyebut alasan
pengetahuannya itu”

10
- Bahwa dari kesaksian saksi tidak dibawah sumpah atas nama Rani Septiani
menjelaskan bahwa anak terdakwa yang bernama sabira adiva mengidap
penyakit Gizi Buruk, yang mengharuskan anak terdakwa tersebut melakukan
kontrol rutin ke dokter spesialis anak dan gizi, yang mana biaya pengobatan
tersebut cukup menguras biaya;
- Dalam fakta persidangan juga diketahui bahwa barang bukti berupa 1 (Satu) unit
mobil merk Toyota Avanza yang digunakan oleh Terdakwa bukanlah sepenuhnya
milik terdakwa, melainkan milik Keluarga terdakwa yang merupakan peninggalan
dari Almarhum ayah terdakwa, walaupun dokumen-dokumen kendararaan atas nama
Istri terdakwa (Ketika pengurusan balik nama statusnya masih kekasih terdakwa),
dengan alasan untuk mempermudah membayar pajak kendaraan;
- Bahwa adapun untuk fakta - fakta persidangan yang muncul dari keterangan-
keterangan saksi dan bukti-bukti yang dihadirkan telah dituangkan dalam keterangan-
keterangan saksi baik di bawah sumpah maupun tidak dibawah sumpah;

BAB IV TANGGAPAN ATAS TUNTUTAN JAKSA PENUNTUT UMUM

Majelis Hakim yang kami muliakan


Jaksa Penuntut Umum yang kami yang hormati

Bahwa dalam konstruksi Surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum (”JPU”) dibuat secara Alternatif
campuran (Alternatif dan Subsidair), yang mana dalam Dakwaan terdapat primair subsidair.
Sehingga apabila JPU telah yakin dengan Primair pada Dakwaan yang disusunnya, maka JPU
tidak lagi berusaha untuk membuktikan Subsidair. Begitu pula sebaliknya jika JPU telah yakin
dengan Primair pada Dakwaan KEDUA yang disusunnya, maka JPU tidak lagi berusaha untuk
membuktikan Subsidair pada Dakwaan KEDUA dan seluruh Dakwaan KESATU.

Bahwa pada Surat Tuntutan/Requisitor dengan berdasarkan keyakinan dan bukti-bukti di


persidangan, Jaksa Penuntut Umum memilih Dakwaan dengan Pasal 374 Ayat KUHP yang
dijadikan dasar untuk melakukan penuntutan terhadap TERDAKWA.

Dan adapun Tanggapan kami selaku kuasa Hukum Terdakwa atas Dakwaan dan Tuntutan yang
diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum adalah : “Kami Menerima Dakwaan Jaksa Penuntut
Umum (JPU) tetapi kami keberatan dengan Tuntutan yang dituntut oleh jaksa Penuntut
Umum”. Yang mana pada Tuntutan Jaksa Penuntut Umum yang dibacakan pada Persidangan
hari Senin, tanggal 11 April 2022 menyatakan bahwa :

11
1. Terdakwa Bobby Criwod bersalah telah melakukan tindak pidana “Penggelapan dalam
jabatan” sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam waktu dakwaan tunggal penuntut
umum yaitu Pasal 374 KUHP;

Tanggapan : Berdasarkan fakta Persidangan dan Pengakuan Terdakwa kami Terima tuntutan
Jaksa Penuntut umum yang mendakwakan Terdakwa Bobby Criswod telah melakukan tindak
Pidana Penggelapan dalam jabatan sebagaimana diatur dalam Pasal 374 KUHP.

2. Menjatuhkan Pidana Penjara terhadap Terdakwa Bobby Criswod selama 1 (Satu) tahun 6
(Enam) bulan, dikurangi selama terdakwa menjalani masa penahanan sementara dengan
Perintah tetap ditahan;

Tanggapan : Mejelis Hakim Yang Mulia dan Sdr. Jaksa Penuntut Umum yang kami Hormati,
Kami sangat mengharagi atas Tuntutan Pidana Penjara Selama 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan
yang Sdr. Jaksa Tuntut terhadap Terdakwa, akan tetapi izinkan kami menyampaikan keberatan
kami terhadap lamanya masa Pidana penjara yang sdr, Jaksa Penunutut Umum Sampaikan,
mengingat latar belakang kehidupan Terdakwa yang merupakan kepala rumah tangga dan juga
sebagai tulang punggung dalam keluarga yang telah dibangunnya bersama seorang wanita yang
bernama Rani Septiani dan telah memiliki anak yang bernama sabira adiva. Seperti yang kita
ketahui bersama berdasarkan Fakta Persidangan yaitu dari keterangan saksi dan bukti surat yang
kami ajukan diketahui bahwa anak Terdakwa yang berumur 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan
mengidap penyakit Gizi Buruk yang mengharuskan anak terdakwa melakukan kontrol kesehatan
dan kontrol asupan gizi secara rutin ke salah satu rumah sakit yang berada di Kota Pekanbaru.
Majelis Hakim Yang Mulia, dengan tanggapan keberatan atas tuntutan lamanya pidana penjara
yang dituntut oleh Jaksa Penuntut umum yang telah kami uraikan diatas kami selaku kuasa
Hukum Terdakawa atas nama Bobby Criswod memohon kepada Yang Mulia Majelis
Hakim untuk dapat mempertimbangkan dan meringankan Putusan masa kurungan
Penjara yang akan Majelis Hakim Yang Mulia Putuskan nanti terhadap terdakwa Bobby
Criswod.

3. Menetapkan Barang Bukti berupa :


- 13 (Tiga Belas) potong pipa Besi ukuran 8 (delapan) inchi, dikembalikan kepada
PT. PHR Minas melalui saksi PALKIUS ROBINSON MARTIN LUTER.S

Tanggapan : Adapun atas tuntutan Jaksa terkait barang bukti berupa 13 (Tiga belas) potong pipa
Besi ukuran 8 (delapan) inchi untuk dikembalikan kembali kepada pemiliknya yakni PT.PHR
Minas melalui saksi Palkius Ribonson Martin Luter.s. Mengingat potongan tersebut memang
milik PT. PHR Minas.

- 1 (satu) unit mobil Toyota Avanza Warna Silver dengan Nopol : BM 1760 JG
Dirampas Untuk Negara

12
Tanggapan : Kami selaku Kuasa Hukum terdakwa keberatan dan menolak atas tuntutan Jaksa
Penuntut Umum yang menuntut agar barang bukti berupa 1 (satu) unit mobil Toyota Avanza
Warna Silver dengan Nopol : BM 1760 JG Dirampas Negara. Adapun 1 (Satu) unit mobil
tersebut bukanlah milik Terdakwa Bobby Criswod sepenuhnya melainkan milik keluarga besar
dari Terdakwa yang merupakan peninggalan dari Almarhum ayah terdakwa, maka dengan ini
kami meminta kepada Yang Mulia Majelis Hakim untuk mengembalikan 1 (satu) Unit
Mobil Toyota Avanza WArna Silver dengan Nopol : BM 1760 JG kepada keluarga besar
terdakwa melalui istri terdakwa atas nama Rani septiani berdasarkan dokumen-dokumen
kendaraan merek Toyota Avanza nopol BM 1760 JG;

- 1 (satu) baju Wearpack Warna Biru bergaris Silver,


- 1 (satu) Pasang Sepatu Safety booth Warna Coklat, Dirampas untuk dimusnahkan

Tanggapan : Untuk 1 (satu) baju wearpack Warna Biru bergaris Silver dan 1 (satu) Pasang
Sepatu Safety booth Warna Coklat, Sdr. Jaksa Penuntut Umum menuntut agar dirampas untuk
dimusnahkan. Adapun kami sebagai Kuasa Hukum Terdakwa meminta agar 1 (satu) baju
wearpack Warna Biru bergaris silver dan 1 (satu) pasang sepatu Safety untuk
dikembalikan kepada Terdakwa Bobby Criswod.

4. Menetapkan agar terdakwa dibebani membayar biaya perkara sebesar Rp. 5000,- (Lima
Ribu Rupiah).

BAB V : ANALISA YURIDIS


Majelis Hakim yang kami muliakan
Jaksa Penuntut Umum yang kami yang hormati

Bahwa berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan sebagaimana telah kami
uraikan diatas, maka sampailah kepada analisa yuridis maka kami dari Tim Penasehat Hukum
Terdakwa akan menganalisa lagi unsur-unsur pasal dalam dakwaan alternative pertama yaitu
melanggar Pasal 374 KUHP dengan unsur-unsur sebagai berikut :
1. Penggelapan Yang dilakukan oleh orang;
2. Yang penguasaannya terhadap barang disebabkan karena ada hubungan kerja
atau karena pencarian atau karena mendapat upah untuk itu;

BAB VI : KESIMPULAN DAN PENUTUP


Majelis Hakim yang kami muliakan;
Jaksa Penuntut Umum yang kami yang hormati,
Proses peradilan pidana adalah suatu persidangan yang sangat berbeda dengan proses
persidangan lainnya, karena dalam suatu proses persidangan pidana haruslah dapat diukur

13
seberapa jauh kesalahan (schuld) yang terdapat pada diri seorang Terdakwa pada dugaan tindak
pidana yang didakwakan tanpa ada sedikitpun keraguan pada Hakim Pemeriksa suatu perkara
tentang hal tersebut, untuk kemudian berdasarkan hal ini dapat pula diukur dan dimintakan
seberapa besar pertanggungjawaban pidana dilekatkan pada seorang Terdakwa, hal ini pula yang
disampaikan Curzon LB Cuzon dalam bukunya “Criminal Law” yang menjelaskan “bahwa
untuk dapat mempertanggungjawabkan seseorang dan karenanya mengenakan pidana
terhadapnya, tidak boleh ada keraguan sedikitpun pada diri Hakim tentang kesalahan Terdakwa”
hal ini pula yang disampaikan oleh Prof Moeljatno dalam Bukunya “Asas-Asas Hukum Pidana”
dengan menerangkan “orang-orang tidak mungkin dipertanggungjawabkan (dijatuhi pidana)
kalau dia tidak melakukan perbuatan pidana”.

Bahwa berdasarkan fakta yang telah terungkap dimuka persidangan, kami selaku Penasihat
Hukum Terdakwa bukan ingin mengaburkan, melainkan Memohon kepada Majelis Hakim Yang
Mulia agar dapat memberikan pertimbangan secara objektif dengan melihat semua bukti-bukti
dan fakta-fakta dalam persidangan;

Berdasarkan uraian-uraian yang kami sampaikan dalam analisa yuridis dan analisa atas fakta-
fakta yang terungkap dalam persidangan melalui alat-alat bukti sebagaimana ditentukan secara
limitatif berdasarkan ketentuan Pasal 184 KUHAP, yaitu keterangan Saksi, Keterangan
Terdakwa BOBBY CRISWOD, dan Petunjuk, maka kami dengan ini akan menyampaikan hal-
hal sebagai berikut :

- Bahwa Terdakwa Bobby Criswod tidak pernah melakukan tindak Pidana apapun
sebelumnya;
- Bahwa perlu juga kami sampaikan, terdakwa merupakan kepala rumah tangga yang
harus menghidupi seorang istri yang sehari-hari sebagai Ibu Rumah tangga biasa dan
membiayai seorang anak yang kesehatannya membutuhkan perhatian khusus.
- Bahwa dari keseluruhan keterangan Saksi yang dihadirkan dalam persidangan tidak
ada keterangan yang menunjukkan bahwa saksi melihat dan mendengarkan secara
langsung terdakwa atas nama Bobby Criswod melakukan perbuatan yang bersifat
melawan hukum.
- Bahwa dari fakta Persidangan diketahui jika anak terdakwa mengidap penyakit Gizi
Buruk yang harus melakukan kontrol kesehatan rutin di salah satu Rumah sakit yang
ada di Pekanbaru, yang mana membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Selain itu untuk
barang bukti berupa 1 (satu) unit mobil merek Toyota Avanza warna silver dengan
nopol BM 1760 JG dokumen-dokumen kendaraan atas nama Rani Septiani yang
ketika itu dipinjam oleh terdakwa kepada keluarga terdakwa dengan tujuan untuk
membawa anak terdakwa berobat dan melakukan kontrol kesehatan rutin ke

14
Pekanbaru, selain itu ketika bulan Desember merupakan musim penghujan yang
mana dapat menghambat Terdakwa untuk pergi bekerja ke PT PHR yang berada di
Kecamatan Minas, Kabupaten Siak dari kediaman terdakwa yang berada di Kota
Pekanbaru menggunakan kenderaan roda dua. Bahwa 1 (satu) unit mobil tersebut
bukanlah milik Terdakwa seutuhnya, melainkan milik keluarga besar terdakwa yang
merupakan peninggalan dari Almarhum Ayah terdakwa, untuk keberadaan mobil
tersebut lebih sering berada di kediaman keluarga terdakwa yang terletak di
Kecamatan Minas, dan setalah mobil ditahan sebagai barang bukti oleh kepolisian
sektor minas hingga ke Kantor kejaksaan Negeri Siak, keadaan mobil yaitu pada
bagian ban mobil sudah berubah.
- Setelah terdakwa di tahan di Polsek Minas dari tanggal 15 Desember 2021 hingga
saat Nota Pembelaan/Pleidoi ini disampaikan keluarga terdakwa terutama istri dan
anak terdakwa tidak pernah bisa mengunjungi dan bertemu terdakwa secara langsung,
hal ini mengakibatkan kondisi kesehatan anak terdakwa akhir-akhir ini sering
menurun.
- Bahwa, terdakwa atas nama Bobby Criswod bersifat sopan ketika Persidangan, dan
terdakwa mengakui juga menyesali perbuatan yang telah diperbuatnya demi
mendapatkan uang secara cepat dengan tujuan untuk biaya pengobatan anak
terdakwa, walaupun terdakwa belum sempat memperoleh hasil dari perbuatannya
tersebut.

Atas uraian tersebut diatas, kami selaku Penasihat Hukum Terdakwa memohon kepada Majelis
Hakim Yang Mulia agar dapat memberikan rasa keadilan kepada Terdakwa, dan apabila Majelis
Hakim Yang Mulia berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya.

Majelis Hakim Yang Mulia,


Saudara Jaksa Penuntut Umum Yang Kami Hormati,

Berdasarkan semua alasan diatas kami Penasihat Hukum Terdakwa memohon dengan segala
hormat kepada Majelis Hakim Yang Mulia, yang memeriksa dan mengadili perkara a quo,
kiranya berkenan memutus yang amarnya sebagai berikut

Primair :

1. Menerima Nota Pembelaan/Pleidoi Penasihat Hukum Terdakwa BOBBY CRISWOD


untuk seluruhnya;
2. Menetapkan Barang Bukti berupa 1 (Satu) unit Mobil Toyota Avanza warna silver
dengan Nopol BM 1760 JG dikembalikan sesuai dengan nama dalam dokumen-dokumen
kendaraan yaitu atas nama RANI SEPTIANI;

15
3. Menetapkan Barang Bukti berupa 1 (Satu) Baju warepack warna biru bergaris silver dan
1 (satu) pasang sepatu safety booth Warna Coklat dikembalikan kepada terdakwa
BOBBY CRISWOD;
4. Menetapkan barang bukti berupa 13 (Tiga belas) potong pipa besi ukuran 8 (Delapan)
inchi dikembalikan kepada PT. PHR Minas melalui saksi Palkius Robinson Martin
Luter.S
5. Memberikan Putusan hukuman yang seringan-ringannya kepada Terdakwa;

Subsidair :

Apabila Majelis Hakim Yang Mulia berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex
aequo et bono). Untuk menutup Pledoi ini, izinkanlah kami mengutip kata-kata Nabi Muhammad
SAW “Menghukum dalam keraguan adalah dosa” dan di dunia hukum juga dikenal dalam
keadaan “IN DUBIO PRO REO” adalah “jika terjadi keragu-raguan apakah Terdakwa salah atau
tidak maka sebaiknya diberikan hal yang menguntungkan bagi Terdakwa.

Demikianlah Nota Pembelaan atau Pledoi ini kami bacakan pada persidangan hari ini, atas
perhatian dan pertimbangan Majelis Hakim Yang Mulia kami ucapkan terima kasih.

Hormat Kami
Kuasa Hukum TERDAKWA,

Kucon Sianturi, S.H

Nofrija Mulyana, S.H.,M.H

Adi tavip, NST, S.H

Ismail, S.H

16

Anda mungkin juga menyukai