jo.
Kepada Yth :
Melalui :
Dengan Hormat,
Hlm 1 dari 10
M E N G A D I L I
M E N G A D I L I
Hlm 2 dari 10
Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Medan No. 439/Pid/2013/PT.Mdn
jo. No. 564/Pid.B/2013/PN.Mdn jo. No. 78/Akta Pid/2013/PN.Mdn jo.
No.81/Akta Pid/2013/PN.Mdn tertanggal 29 Januari 2014.
1. BAHWA JUDEX FACTIE TELAH SALAH DAN KELIRU DALAM PENERAPAN HUKUM
KARENA TIDAK SESUAI DENGAN SYARAT–SYARAT BERDASARKAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN
Bahwa dalam pasal 184 Kitab Undang – Undang Hukum acara Pidana,
salah satu alat bukti yang sah adalah keterangan terdakwa dan
selanjutnya dalam pasal 189 ayat (1) Kitab Hukum Undang –
Undang Acara Pidana keterangan terdakwa adalah “ apa yang
terdakwa nyatakan di sidang tentang perbuatan yang ia lakukan
atau yang ia ketahui sendiri atau alami sendiri “.
Bahwa selanjutnya dalam pasal 189 ayat (4) Kitab Hukum Undang –
Undang Acara Pidana yang berbunyi : “ Keterangan terdakwa saja
tidak cukup untuk membuktikan bahwa ia bersalah melakukan
perbuatan yang didakwakan kepadanya, melainkan harus disertai
dengan alat bukti lainnya ”.
Hlm 4 dari 10
Bahwa berdasarkan keterkaitan ketentuan pasal 184 KUHAP dan
pasal 189 ayat (4) KUHAP maka dapat dinyatakan bahwa keterangan
terdakwa ( Pengakuan Terdakwa) yang dinyatakan di persidangan
dapat dijadikan sebagai alat bukti yang sah apabila dapat
dibuktikan oleh jaksa penuntut umum di dalam persidangan. Hal
ini merupakan prinsip pembuktian yang sering dilakukan
berdasarkan KUHAP, bahwa pengakuan terdakwa tidak menghapuskan
kewajiban penuntut umum membuktikan kesalahan terdakwa.
Bahwa dalam pasal 183 KUHAP yang berbunyi “ hakim tidak boleh
menjatuhkan pidana kepada seseorang kecuali apabila dengan
sekurang – kurangnya dua alat bukti yang sah dan ia memperoleh
keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar – benar terjadi dan
bahwa terdakwalah yang bersalah melakukannya “ seharusnya
diterapkan dalam perkara a quo, sementara dalam fakta hukum di
persidangan keterangan Pemohon Peninjauan Kembali tidak
mempunyai kekuatan pembuktian secara sah berdasarkan pasal 184
KUHAP.
Hlm 7 dari 10
Bahwa adapun unsur kwalifikasi yuridis terhadap perkara a quo
dikaitkan dengan fakta hukum di persidangan dapat Pemohon
Peninjauan Kembali sampaikan sebagai berikut :
Bahwa unsur pasal 112 ayat (2) UU No.35 Tahun 2009 adalah unsur
yang kesemuanya harus dibuktikan, artinya apabila salah satu
unsur tidak terbukti maka unsur lainnya tidak terbukti secara
sempurna (vide Yurispundesi MA-RI Nomor 2089 K/Pid.Sus/2011
[ Widyawati ] dan Nomor 1540 K/Pid.Sus/2011 [ Jonaidi dan
Mulyadi ] ).
Hlm 8 dari 10
narkotika golongan I bukan tanaman “ Tidak Terbukti dan Tidak
Terpenuhi terhadap diri Pemohon Peninjauan Kembali”
MENGADILI :
Hlm 9 dari 10
2. Membebaskan Terdakwa MUHAMMAD SYAHRIL MATONDANG als. IYAN
dari segala Dakwaan dan Tuntutan Pidana ;
Atau :
Hlm 10 dari 10