SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Memenuhi Syarat-Syarat untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Pada Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara
OLEH :
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2021
Implementasi Peraturan Kepala Bpom Nomor Hk. 03.1.23.04.12.2205 Tahun
2012 Tentang Pedoman Pemberian Sertifikasi Produksi Pangan Industri
Rumah Tangga Terhadap Home Industri Makanan Olahan
(Studi: Home Industri Buah Menjadi Keripik di Desa Bakaran Batu
Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang)
SKRIPSI
Oleh:
ARMON ALFREDO SINAGA
NIM : 160200034
DISETUJUI OLEH :
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2021
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : Armon Alfredo Sinaga
NIM : 160200034
Departemen : Hukum Ekonomi
Judul : Implementasi Peraturan Kepala Bpom Nomor Hk.
03.1.23.04.12.2205 Tahun 2012 Tentang Pedoman
Pemberian Sertifikasi Produksi Pangan Industri
Rumah Tangga Terhadap Home Industri Makanan
Olahan (Studi: Home Industri Buah Menjadi
Keripik Di Desa Bakaran Batu Kecamatan Lubuk
Pakam Kabupaten Deli Serdang)
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini adalah benar
tidak merupakan jiplakan dari skripsi atau karya ilmiah orang lain. Apabila
terbukti di kemudian hari skripsi tersebut adalah jiplakan, maka segala akibat
hukum yang timbul menjadi tanggung jawab saya.
pernyataan ini saya buat dengan dengan sebenarnya tanpa ada paksaan dari
pihak manapun.
Puji dan syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat, kemurahan, ramhat, dan kebaikan-Nya yang selalu melampaui akal dan
pikiran Penulis.Pengetahuan, kebijakan, waktu, kesempatan, dan kesehatan selalui
dilimpahkan-Nya kepada Penulis sehingga Penulisan Skripsi ini dapat
diselesaikan.
Skripsi ini ditulis dalam rangka memenuhi tugas dan syarat guna
memperoleh gelar Sarjana Hukum di Fakultas Hukum Universitas Sumatera
Utara.Adapun Skripsi ini berjudul Implementasi Peraturan Kepala Bpom Tentang
Pedoman Pemberian Sertifikasi Produksi Pangan Industri Rumah Tangga
Terhadap Home Industri Makanan Olahan (Studi: Home Industri Buah Menjadi
Keripik Di Desa Bakaran Batu Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli
Serdang).
2. Bapak Prof. Dr. Budiman ginting, S.H.,M.Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Prof. Dr. Saidin, S.H.,M.Hum, selaku Wakil Dekan I Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara
10. Bapak/ibu Dosen dan seluruh Staf Pegawai Administrasi Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara yang telah membimbing Penulis selama delapan
semester perkuliahan yang dijalani Penulis.
11. Kedua orang tua Penulis, Ayahanda Monang Sinaga dan Ibunda Sarmauli br.
Pasaribu yang telah memberi kasih sayang dan pengorbanan yang tak terhingga
sehingga Penulis bisa menyelesaikan perkuliahan.
12. Saudara-saudara Penulis, Kakak New Yearsih yang saat ini bekerja sebagai
Accounting di Medan dan Adek Hizkia Apriluga Sinaga dan Afgi Dayuna Sinaga
yang selalu memberi dukungan dan doa sehingga Penulis bisa menyelesaikan
pendidikan sampai ke jenjang ini.
13. Kelompok kecilku Bintang Siregar, Bunga Purba, Cici Sitorus, dan abg PKK
Sarmeli Manalu SH, yang selalu menjadi tempat ceritaku, tempat bertumbuh, dan
mendoakan selama perkuliahan.
14. Sahabat dari semester satu sampe sekarang dalam hal bercerita, berselisih dan
bermainku di Hita Namardongan dan THE REDS : Sautmo, Ronaldo, Frans, Ary,
Adi, Jonathan, Andre,Gefri,Nico dan yang lainnya.
15. Teman-teman stambuk 2016 khususnya Kelas D, dan juga Teman-teman
IMAHMI, terima kasih buat semua bantuan dan kebersamaanya.
Penulis menyadari bahwa Skripsi ini sangatlah sederhana dan jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu Penulis meminta maaf kepada pembaca Skripsi ini
karena keterbatasan pengetahuan dari Penulis. Besar harapan Penulis, semoga
Skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Akhir kata Penulis mengucapkan
terima kasih sebesar-besarnya kepada kita semua dan semoga doa yang telah
diberikan mendapatkan berkah dari Tuhan.
Hormat Saya
BAB V : PENUTUP.................................................................................................................
A. Kesimpulan...........................................................................................................
B. Saran.....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................
LAMPIRAN ................................................................................................................................
DAFTAR TABEL
Tabel. 1 Permohonan Pengajuan SPP-IRT di Kabupaten Deli Serdang.......................................
Tabel. 2 Penyuluhan Keamanan Pangan.......................................................................................
Tabel. 3 Pemberian Nomor P-IRT di Kab. Deli serdang..............................................................
Tabel. 4 Hasil Penyuluhan Keamanan Pangan.............................................................................
Tabel. 5 Pemberian nomor P-IRT di Home Industri Agrowisata Ponti........................................
DAFTAR BAGAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Alur Pemberian SPP IRT di Kab. Deli Serdang..........................................................
Gambar 2 Alur Pemeriksaan Rutin IRTP di Kab. Deli Serdang...................................................
Gambar 3 Syarat permohonan Home Industri Agrowisata Ponti..................................................
Gambar 4 Sertifikat Penyuluhan Keamanan Pangan....................................................................
Gambar 5 Pemeriksaan industri rumah tangga (IRTP)................................................................
Gambar 6 Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga ( Agrowisata Ponti)...................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
manusia di samping dua kebutuhan dasar lainnya yaitu sandang dan papan. 1
dan beragam dengan harga yang terjangkau oleh daya beli masyarakat, serta tidak
Dalam Pasal 27 ayat (2) UUD Tahun 1945 menyatakan bahwa “Tiap-tiap
warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan”. Dilanjut lagi dalam Pasal 28I ayat (4) disebutkan bahwa
tanggung jawab negara, terutama pemerintah.” Dalam konteks hak atas pangan,
pangan dan gizi yang terjangkau dan memadai. Oleh karena itu, pengabaian
1
Irna Nurhayati, “Efektivitas Pengawasan Badan Pengawas Obat dan Makanan terhadap
Peredaran Produk Pangan Olahan Impor dalam mewujudkan Perlindungan Konsumen”, Mimbar
Hukum, Volume 21 Nomor 2 (2009), hlm 203
2
Sagung Seto, Pangan dan Gizi Ilmu Teknologi, Industri, dan Perdagangan, (Bogor :
IPB, 2001), hlm 1
terhadap pangan dan gizi ini sendirinya bisa dianggap sebagai pelanggaran hak-
hanya berasal dari dalam negeri namun juga dari luar negeri sehingga kualitas
mengandung bahan kimia obat (BKO) berdasarkan hasil razia di 25 Apotik, depot
jamu toko obat yang ada di Kota Bengkulu. Banyak efek yang dapat ditimbulkan
dari BKO tersebut contohnya CTM yang jika dikonsumsi terus menerus dapat
mengakibatkan iritasi lambung dan yang paling berbahaya adalah jamu sehat
yang disinyalir mengandung penyakit sapi gila (mad cow), yang tidak memenuhi
standar kesehatan, sehingga tidak aman untuk dikonsumsi. Ada juga produk
makanan suplemen impor dari Australia yang setelah beredar beberapa saat di
tersebut tetapi karena usaha mereka sudah berjalan maka banyak pelaku usaha
industri rumah tangga mengelabuhi aparat kepolisian dan BPOM. Sehingga dari
3
https://nasional.tempo.co/read/272723/bpom-temukan-ratusan-jamu-mengandung-
bahan-kimia-obat-di-bengkulu/full&view=ok (diakses pada 17 Juni 2020)
4
Irna Nurhayati, Op.Cit, hlm. 204
perilaku pelaku usaha tersebut banyak ditemui produk pangan yang tidak
pangan tentang mutu dan keamanan pangan serta rendahnya kepedulian konsumen
itu sendiri.
berbunyi:
ayat (1) bahwa makanan dan minuman yang dipergunakan harus pada standar
dan/atau persyaratan kesehatan. Hal ini dikarenakan makanan merupakan hal yang
penting bagi kesehatan manusia., Pemenuhan pangan yang aman dan bermutu
Oleh karena itu pada ayat (2) Undang- Undang No. 36 tahun 2009 tentang
5
Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan,
(LN No 107 Tahun 2004 TLN Nomor 4424) Pasal 42 ayat (1)
setelah mendapat izin edar sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
perizinan. Demikian juga perizinan yang terkait dengan dunia usaha. Perizinan
merupakan salah satu aspek penting dalam pelayanan publik. Suatu Perizinan
walaupun tidak dibutuhkan setiap hari, namun sangat penting bagi kehidupan kita.
Tanpa adanya suatu perizinan, banyak hal yang tak dapat kita lakukan karena izin
adalah bukti penting secara hukum. Tidak ada bagian lain dalam domain publik
tempat interaksi antara pemerintah dan masyarakatnya begitu jelas dan langsung
tersebar di suatu daerah aman untuk dikonsumsi dan mudah diawasi, maka dari itu
yang tujuannya supaya dapat dicatat dan diklasifikasikan agar dapat diizinkan
negeri di seluruh wilayah Indonesia adalah Badan Pengawasan Obat dan Makanan
(BPOM) RI. Di Sumatera Utara sendiri, terdapat Unit Pelaksana Teknis (UPT)
BPOM yaitu Balai Besar POM (BBPOM) Medan yang akan membantu Badan
POM untuk melaksanakan kebijakan pengawasan obat dan makanan salah satunya
6
Fahmi Wibawa, Panduan Praktis Perizinan Usaha Terpadu, (Jakarta : Grasindo, 2007),
hlm. 7
7
Sagung Seto,Op.cit, hlm. 2
8
Mawar Dwi Yulianti, Resmi Mustarichie,” Tata Cara Registrassi Untuk Pangan Olahan
Industri Tumah Tangga (PIRT) dan makanan dalam negeri (MD) dalam Rangka Peningkatan Prod
uk yang Aman dan Bermutu di Bandung Jawa”, Farmaka, Volume 15 No. 3 (2018), hlm. 59
Berdasarkan Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 26
Tahun 2017 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Badan Pengawas Obat dan
Pasal 1
(1) Badan Pengawas Obat dan Makanan yang selanjutnya disingkat
BPOM adalah lembaga pemerintah nonkementerian yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengawasan Obat
dan Makanan9
kewenangan yaitu:
Pasal 4
(a) menerbitkan izin edar produk dan sertifikat sesuai dengan standar dan
persyaratan keamanan, khasiat/manfaat, dan mutu, serta pengujian
obat dan makanan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan;
(b) melakukan intelijen dan penyidikan di bidang pengawasan Obat dan
Makanan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
dan
Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 112, dalam hal ini termasuk
9
Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 26 tahun 2017 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Badan Pengawas Obat dan Makanan, Pasal 1 ayat (1)
Industri Rumah Tangga (SPP-IRT) di Kabupaten Deli Serdang diselenggarakan
produk pangan yang beredar yang tidak sesuai dengan izin edar yang berlaku yang
dilakukan oleh pelaku usaha. Maka Penulis tertarik untuk menulis skripsi yang
Rumah Tangga Terhadap Home Industri Makanan Olahan (Studi : Home Industri
B. Rumusan Masalah
Adapun yang merupakan rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
Indonesia ?
1. Tujuan Penulisan
Berdasarkan uraian yang terdapat dalam rumusan masalah diatas, maka
2. Manfaat Penulisan
a. Manfaat Teoritis
makanan olahan.
b. Manfaat Praktis
D. Keaslian Penulisan
Penelitian ini dilakukan atas ide dan pemikiran sendiri atas masukan yang
Pangan Industri Rumah Tangga Terhadap Home Industri Makanan Olahan (Studi:
Home Industri Buah Menjadi Keripik di Desa Bakaran Batu Kecamatan Lubuk
Pakam Kabupaten Deli Serdang)” belum pernah diteliti ole peneliti sebelumnya.
Oleh karena itu, dapat dinyatakan bahwa isi dari tulisan ini asli ditulis dan
dibuat oleh penulis, dan telah sesuai dengan asas-asas keilmuan yang harus
dijunjung tinggi secara akademik yaitu kejujuran, rasional, objektif, dan terbuka.
Penulis menyusun skripsi ini melalui referensi buku-buku dan informasi dari
E. Tinjauan Kepustakaan
Terhadap Home Industri Makanan Olahan (Studi: Home Industri Buah Menjadi
kepustakaan. Hal ini akan berguna untuk membantu melihat ruang lingkup skripsi
agar tetap berada didalam topik yang diangkat dari permasalahan diatas. Adapun
yang menjadi pengertian secara etimologis daripada judul skripsi ini adalah
sebagai berikut:
1. Implementasi
aktivitas, adanya aksi, tindakan, atau mekanisme suatu sistem. Suatu mekanisme
dapat mengandung arti bahwa implementasi bukan hanya sekedar aktivitas,
a. Agar dapat melaksanakan rencana yang telah atau sudah disusun dengan
2. Pangan
pasal 1 ayat (1), menjelaskan bahwa Pangan adalah segala sesuatu yang berasal
peternakan, perairan, dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang
10
Arinda Firdianti, Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Dalam Meningkatkan
Prestasi Belajar Siswa ( Yogyakarta : Cv.GrePublishing, 2018) hlm 19.
11
https://pendidikan.co.id/implementasi-adalah/ ( diakses pada 9 juli 2020 )
bahan tambahan Pangan, bahan baku Pangan, dan bahan lainnya yang digunakan
minuman.12
dasar manusia yang memberikan manfaat secara adil, merata, dan berkelanjutan
Dalam pangan terdapat beberapa jenis pangan yang dapat kita ketahui.
yakni:
a. Pangan segar
Pangan segar yang dimaksud disini adalah pangan yang belum mengalami
pengolahan pangan. Misalnya beras, gandum, segala macam buah, ikan, air segar.
b. Pangan olahan
Pangan siap saji adalah makanan atau minuman yang sudah diolah dan
bisa langsung disajikan di tempat usaha atau di luar tempat usaha atas dasar
pesanan. Pangan yang dikonsumsi secara teratur setiap hari tidak hanya sekedar
memenuhi ukuran kuantitas saja namun juga harus memenuhi unsur kualitas.
Undang-Undang No. 18 tahun 2012 tentang Pangan (LN No 227 Tahun 2012 TLN
12
Bagi mereka, ukuran cukup mungkin adalah kenyang, atau yang penting sudah
makan. Sedangkan ukuran kualitas adalah terkait dengan nilai - nilai intrinsik
tersebut.14
Industri rumah tangga (home industry) atau yang lebih sering dikenal
dengan istilah industri kecil merupakan suatu usaha mencari manfaat bentuk fisik
dari suatu barang sehingga dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan dan
tangan. Sehingga industri rumah tangga atau industri kecil dapat diartikan sebagai
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) perusahaan atau usaha industri dapat
14
https://tipsserbaserbi.blogspot.com/2015/07/pengertian-pangan-dan-keamanan-
pangan.html (diakases pada 9 juli 2020)
15
Syahdan & Husnan, “Peran Industri Rumah Tangga (Home industry) Pada Usaha
Kerupuk Terigu Terhadap Pendapatan Keluarga Di Kecamatan Sakra Kabupaten Lombok Timur”,
Jurnal Manajemen dan Ilmu Pendidikan,Volume 1, Nomor 1,(2019), hlm 49-50
16
Badan Pusat Statistik, (diakses dari https://www.bps.go.id/subject/9/industri-besar-dan-
sedang.html) Pada Tanggal 9 juli 2020
Dalam perkembangannya industri rumah tangga/industri kecil membawa
Suatu usaha industri rumah tangga atau yang dikenal dengan istilah
3. flexibility in management
berikut :
17
Rahel Widiawati Kimbal, modal sosial dan ekonomi industri kecil sebuah studi
kualitatif, (yogyakarta : Deepublish, 2015), hlm 39
2. Masih lebih banyak membuat produk sederhana yang tidak terlalu
mebutuhkan pendidikan formal yang tinggi, melainkan hanya keahlian
khusus yang harus dimiliki warga setempat lewat sumber-sumber
informasi.
3. Secara umum, industri rumah tangga diindonesia masih secara
agricultural based, karena memang banyak komoditas-komoditas
pertanian yang dapat diolah dalam skala kecil. Karena sektor pertanian,
paling tidak secara potensial merupakan sektor terbesar di indonesia.
4. Pengusaha-pengusaha industri rumah tangga lebih banya
menggantungkan diri pada uang sendiri, untuk modal kerja investasi
mereka. walaupun banyak juga yang memakai fasilitas-fasilitas kredit
khusus dari pemerintahan.18
bersaing masih sangat lemah, tidak hanya dipasar domestik terhadap produk-
produk dari industri besar atau impor tetapi juga dipasar ekspor. Tidak hanya
tingkat daya saing globalnya, tetapi tingkat diversifikasi produk dari industri kecil
melekat pada ciri pengusaha kecil yaitu : (1). poor management dan (2).
independence financing
perubahan.19
4. Perizinan
undang atau peraturan pemerintah yang disyaratkan untuk perbuatan yang pada
18
Ibid, hlm 45-48
19
Ibid, hlm 49-50
umumnya memerlukan pengawasan khusus. Dalam memformulasi definisi
perizinan, terlihat sangat sukar dilakukan oleh para ahli dalam membuat definisi
untuk menyatakan pengertian dari perizinan. Hal ini dikarenakan banyak nya
terhadap definisi perizinan. Maka dari itu Berikut pengertian perizinan dari para
ahli :
2. Bagir Manan, izin dalam arti luas berarti persetujuan dari penguasa
20
Teuku Saiful Bahri Johan, Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi Negara
Dalam Tataran Reformasi Ketatanegaraan Indonesia, (Yogyakarta: Deepublish, 2018), hlm 192
1. Dispensasi, adalah keputusan administrasi negara yang membebaskan
tersebut.
suatu perusahaan
F. Metode Penelitian
penelitian sangat diperlukan agar penelitian skripsi menjadi lebih terarah dengan
1. Jenis Penelitian
didalam tujuan penyusunan bahan analisis, maka didalam penulisan skripsi ini
primer, sekunder dan tersier. Penelitian yuridis normatife ini digunakan untuk
yang dilakukan dengan cara mendekati masalah yang diteliti dengan sifat hukum
yang nyata atau yang sesuai dengan kehidupan yang nyata dalam masyarakat dan
temuan dilapangan yang bersifat individual atau kelompok akan dijadikan bahan
2. Sifat Penelitian
Sifat Penelitian dalam skripsi ini adalah bersifat deskriptif yaitu penelitian
peraturan hukum. 25
3. Sumber Data
Data yang digunakan dalam skripsi ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung ke lapangan
Sedangkan data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui studi kepustakaan,
23
Ibid, hlm 29
24
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta : Universitas Indonesia
Press, 2010), hlm 45.
25
Ibid, hlm 19
objek penelitian, sartikel hukum dari internet, media massa dan kamus serta data
Makanan Nomor 26 tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan
hukum primer seperti pendapat para ahli yang diambil dari berbagai buku,
makalah, surat kabar, harian elektronik, dan lain sebagainya yang memiliki
seperti kamus dan Internet. Selain itu, penelitian ini juga didukung dengan
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara
adalah:
a. Studi Dokumen
penelitian untuk mendapatkan data-data yang valid dan relevan. Studi dokumen
b. Pedoman Wawancara
27
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : Remaja
Rosdakarya, 2008), hlm 221
Pedoman wawancara adalah pedoman wawancara yang bertujuan sebagai
pedoman agar wawancara berjalan dengan baik, sistematis dan sesuai rencana.
Pedoman wawancara umumnya bersifat berstruktur dan ada yang bersifat tidak
dengan menentukan keterkaitan antara bagian dan keseluruhan data yang telah
penyelesaian masalah, kemudian ditarik kesimpulan secara deduktif, yaitu dari hal
G. Sistematika Penulisan
28
Janu Murdiyatmoko, Sosiologi : Memahami dan Mengkaji Masyarakat (Bandung: PT
Grafindo Media Pratama, 2007), hlm 85
29
P. Joko Subagyo, Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta,
2006), hlm 87
Keseluruhan sistematika dalam penulisan skripsi ini adalah satu kesatuan
yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya Secara garis besar
skripsi inidibagi dalam 5 (lima) bab dan masingmasing bab dibagi lagi dalam
BAB I : PENDAHULUAN
HUKUM DI INDONESIA
yang diedarkan.
BAB III : PERAN BADAN PENGAWAS OBAT-OBATAN DAN
tangga.
Tangga.
BAB V : PENUTUP
BAB II
terhadap pangan hasil produksi Industri Rumah Tangga yang telah memenuhi
persyaratan dan standar keamanan tertentu, dalam rangka produksi dan peredaran
produk pangan. Dengan kata lain, SPP-IRT memiliki fungsi sebagai izin edar
suatu produk pangan, di mana setelah memiliki SPP-IRT produk tersebut dapat
secara legal diedarkan atau dipasarkan, baik dengan cara dititipkan atau dijual
mengedarkan produknya dengan jalur distribusi yang lebih luas, khususnya jika
SPP-IRT hanya dapat diajukan oleh pelaku usaha yang masih berskala
tidak dapat dipisahkan dari kegiatan pembinaan mutu. setiap pangan olahan
baik yang diproduksi di dalam negeri atau yang dimasukkan ke dalam wilayah
28/2004 yaitu:
Ketentuan Lebih lanjut Pada tahun 2018 lalu Badan POM menerbitkan
31
https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt59e559f732f11/wajib-sertifikasi-
pangan-olahan-produksi-rumah-tangga/ ( diakses pada 29 juli 2020 )
32
https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt5c1f5c0c34705/sertifikasi-yang-
dibutuhkan-jika-ingin-berjualan-rendang-skala-rumah-tangga/ (diakses pada 29 juli 2020 )
Standard kualitas produk ditunjukkan dengan suatu lisensi yang
terkait dapat dipercaya. Proses untuk memperoleh lisensi bahwa produk terkait
sertifikasi.
sayur segar yang dikonsumsi memiliki mutu baik dan aman untuk
dikonsumsi.
3. Meningkatkan perekonomian para pelaku usaha buah dan sayur segar dan
wilayah.33
Pangan segar maupun olahan yang ada, sebagian besar masih dengan
sengaja menggunakan kimia sintetis berlebihan dan bahan tambahan yang tidak
sesuai dengan takaran, dan bahan yang dilarang untuk kepentingan bisnis semata.
Karena itu wajib memiliki sertifikat bagi pengusaha pangan yang mendirikan
usaha industri makanan olahan. Maka Manfaat adanya sertifikasi bagi produk
akan sulit keluar dari keterpurukan. Oleh karena itu, pembuktian bahwa suatu
produk pangan memang aman dan layak untuk dikonsumsi sehingga bersifat
beredar harus memenuhi standar keamanan baik mutu maupun gizi yang
ditentukan Pemerintah.
bahan baku, atau bahan baku menjadi barang jadi sehingga menjadi barang yang
bernilai bagi masyarakat. Sedangkan industri rumah tangga atau yang sering
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/70356/Pentingnya-Sertifikat-Untuk-
34
sampai 4 orang35
yang lebih sering diistilahkan industri kecil merupakan suatu usaha mencari
manfaat atau faedah bentuk fisik dari suatu barang sehingga dapat dipergunakan
Home industry atau industri rumah tangga adalah sistem produksi yang
menghasilkan nilai tambah yang dilakukan di lokasi rumah perorangan, dan bukan
di suatu pabrik. Dari skala usaha, industri rumahan termasuk usaha mikro.
unik, terkait dengan kearifan local, sumber daya setempat dan mengedepankan
buatan tangan. Home industri bergerak dalam sekala kecil, dari tenaga kerja yang
tenaga kerja, karena didalam industri ini menggunakan tenaga kerja kurang dari
empat orang. Bisa dilihat dari ciri industri ini memiliki modal yang sangat
terbatas, tenaga kerja berasal dari anggota keluarga, dan pemilik atau pengelola
industri biasanya kepala rumah tangga itu sendiri atau anggota keluarganya.
35
Joko Untoro& Tim Guru Indonesia, Buku Pintar Pelajaran, (Jakarta : WahyuMedia,
2010), hlm. 319
36
Syahdan & Husnan, “ Peran Industri Rumah Tangga (Homeindustry) Pada Usaha
Kerupuk Terigu Terhadap Pendapatan Keluarga Di Kecamatan Sakra Kabupaten Lombok
Timur”, Jurnal Manajemen dan Ilmu Pendidikan, Volume 1, Nomor 1, (2019), Hlm 49-50.
37
Riski Ananda,”Peran Home Industri Dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga (Studi
Kasus Home Industry Keripik Di Kelurahan Kubu Gabang)”, Jurnal JPM FISIP,Volume 3,
Nomor 2,( 2016),Hlm 3.
Misalnya: industri kerajinan, industri anyaman, industri makanan ringan, dan
1) Pasal 1 ayat (1), usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala
kecil dan memenuhi beberapa kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan
tahun serta kepemilikan sebagaimana diatur dalam undang-undang ini.
2) Pasal 5 ayat (1) memiliki kekayaan bersih paling banyak rp. 200.000.000,-
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, (2) memiliki hasil penjualan
tahunan paling banyak rp. 1.000.000.000,-, (3) milik warga indonesia, (4)
berdiri sendiri bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung
dengan usaha menengah atau usaha besar, (5) berbentuk usaha orang
perseorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang
berbadan hukum, termasuk koperasi.38
2. Pengertian Makanan Olahan
Makanan olahan adalah makanan siap saji yang komersial atau (sering
Makanan olahan biasanya siap dimakan tanpa persiapan lebih lanjut, mudah
istilah ini jarang diterapkan pada restoran. Makanan olahan sendiri memiliki
makanan olahan
38
Undang-Undang Republik Indonesia No. 9 tahun 1995 tentang usaha kecil, (LN No
74 Tahun 1995 TLN NO. 3611) Pasal 1 ayat (1) dan pasal 5 ayat (1)
39
https://id.wikipedia.org/wiki/Makanan_olahan (diakses pada 30 juli 2020)
Sertifikasi merupakan salah satu pengakuan terhadap kinerja
produk pangan yang tidak bermutu baik produksi dari dalam negeri ataupun
produk berasal dari impor. 40 untuk itu pemerintah perlu membuat rantai
pangan secara terpadu untuk melindungi masyarakat dari pangan yang tidak
cara yang dapat dilakukan guna menjamin produk pangan agar memenuhi
standar yang ditetapkan. Selain menentukan jaminan mutu hasil olahan, tujuan
lain dari sertifikasi produk pangan terhadap makanan olahan juga dapat kita lihat
sebagai berikut :
Keamanan, Mutu, dan Gizi Pangan, pangan olahan yang diproduksi Industri
Rumah Tangga (IRTP) wajib memiliki sertifikat produksi pangan industri rumah
40
https://bsn.go.id/main/berita/detail/7900/produk-pangan-wajib-tersertifikasi-mutu-dan-
aman (diakses pada 5 agustus 2020 )
41
https://dinaspangan.sumbarprov.go.id/details/pages/24 ( diakses pada 5 agustus 2020 )
tangga (SPP-IRT). maka SPP-IRT dapat berlaku sebagai jaminan pangan produksi
Pada pasal 2 ayat (2) Peraturan badan pengawas obat dan makanan nomor
IRT
Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 22 tahun 2018 tentang Pedoman
1. Hasil olahan daging kering (contoh: abon, dendeng, kerupuk kulit dan
sejenisnya).
2. Hasil olahan ikan kering (contoh: abon, ikan asin, ebi dan sejenisnya).
3. Hasil olahan unggas kering (contoh: abon, unggas goreng, dendeng dan
sejenisnya).
4. Hasil olahan sayur (contoh: asinan, sayur kering, keripik sayur dan
sejenisnya).
5. Hasil olahan kelapa (contoh: kelapa parut kering, serundeng dan
sejenisnya).
6. Tepung dan hasil olahnya (contoh: mi kering, biskuit, kerupuk dan
sejenisnya).
7. Minyak dan lemak (contoh: minyak kacang tanah, minyak kelapa dan
sejenisnya).
42
Peraturan badan pengawas obat dan makanan nomor 22 tahun 2018 tentang pedoman
pemberian sertifikat produksi pangan (Berita Negara Republik Indonesia Nomor 1106 Tahun
2018) pasal 2 ayat (2)
43
https://farmasetika.com/2019/05/13/cara-terbaru-sertifikasi-pangan-olahan-produksi-
rumah-tangga-bpom/ ( diakses pada 5 agustus 2020 )
8. Selai, jeli dan sejenisnya (contoh: selai, jeli, cincau dan sejenisnya).
9. Gula, kembang gula dan madu (contoh: gula merah, permen, madu dan
sejenisnya).
8. Kopi dan teh kering (contoh: kopi biji kering/bubuk, teh daun
kering/bubuk dan sejenisnya).
9. Bumbu (contoh: bumbu masakan kering, kecap, saos cabe dan sejenisnya).
10. Rempah-rempah (contoh: bawang merah kering/bubuk, lada kering/bubuk
dan sejenisnya).
11. Minuman serbuk
12. Hasil olahan buah (contoh: keripik buah, asinan, manisan dan sejenisnya).
13. Hasil olahan biji-bijian, kacang-kacangan dan umbi.
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan ini, dan terdapat
d. Pangan diet khusus dan pangan keperluan medis khusus, antara lain MP-ASI,
diabetes.44
menyebutkan bahwa SPP-IRT berlaku paling lama 5 (lima) tahun terhitung sejak
44
Ibid, lampiran I
konsekuensi dari berakhirnya SPP-IRT tanpa diperpanjang adalah pelarangan
usaha dalam pemberian sertifikat produksi pangan bagi industri rumah tangga.
dikatakan sesuai jika telah memenuhi formulir permohonan SPP-IRT yang harus
dilengkapi sebagai berikut: Nama jenis pangan; Nama dagang; Jenis kemasan;
Berat bersih/isi bersih (mg/g/kg atau ml/l/kl); Bahan baku dan bahan lainnya yang
digunakan; Tahapan produksi; Nama, alamat, kode pos dan nomor telepon IRTP;
(kedaluwarsa); Informasi tentang kode produksi. Dokumen lain antara lain: Surat
Kabupaten/Kota.
bidangnya.
jawab IRTP
Pangan.
industri rumah tangga. Sama halnya pada tahap sebelumnya, pada tahap
Pemeriksaan Sarana Produksi Pangan Industri Rumah Tangga dikatakan sesuai
Badan Pengawas Obat dan Makanan tentang Tata Cara Pemeriksaan Sarana
Keempat, pemberian Nomor P-IRT. Pada tahap ini Pemberian Nomor PIRT harus
berdasarkan sebagai berikut: Nomor P- IRT minimal terdiri dari 15 (lima belas)
digit tersebut antara lain sebagai berikut : digit ke-1 menunjukkan kode jenis
kemasan, digit ke-2 dan 3 menunjukkan nomor urut/kode jenis pangan IRTP, digit
ke- 4,5,6 dan 7 menunjukkan kode propinsi dan kabupaten/kota, digit ke 8 dan 9
menunjukkan nomor urut pangan IRTP yang telah memperoleh SPP-IRT, digit
disesuaikan dengan kode baru untuk Provinsi, Kabupaten, dan Kota yang
kabupaten dan kota. Selain memenuhi kelima tahap diatas, berdasarkan Peraturan
penunjang.
rumit dan memakan waktu lama serta biaya terlalu mahal. Hal ini
verifikasi terhadap tindak lanjut perbaikan yang dilakukan oleh IRTP. Selama
46
Andi Hilman Imtiyaz dkk, Analisis Nomor P-IRT pada Label Pangan Produksi IRTP di
Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember (Analysis of P-IRT Number on The Food Label IRTP
Production in Kaliwates District Jember Regency), Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa
2016
47
https://smartlegal.id/galeri-hukum/pandemi-covid-19/2020/05/12/6-hal-ini-bisa
mengakibatkan-sertifikat-produksi-pangan-industri-rumah-tangga-bakal-dicabut/ ( diakses pada 8
agustus 2020)
48
Sutrisno koswara &astrid daniari, Peningkatan Mutu dan Cara Produksi pada Industri
Minuman Jahe Merah Instan di Desa Benteng, Ciampea, Bogor, Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada
Masyarakat, volume 1, nomor 2, (2015), hlm 153
pemeriksaan, tenaga Pengawas Pangan Kabupaten/Kota (District Food
c) Peralatan Produksi
h) Penyimpanan
i) Pengendalian Proses
j) Pelabelan Pangan
l) Penarikan Produk
2. Pengawasan/pemeriksaan pre-market
produk tersebut. Dalam hal ini hanya produk-produk yang memenuhi kriteria
dipasarkan di Indonesia. Pengawasan pre market harus lebih ketat dan lebih tegas
sesuai aturan yang berlaku. Uji makanan oleh Balai Besar POM hendaknya juga
Indonesia baik itu produk impor maupun produk domestik agar dapat diketahui
manfaat secara positif maupun negatif dari makanan tersebut terhadap manusia.
Pengawasan pre market dirasa lebih penting juga dengan pertimbangan yang
3. Pengawasan/pemeriksaan post-market
Pengawasan post-market ialah pengawasan dengan pemeriksaan terhadap
produk beredar, dan penyidikan serta tindakan penegakan hukum. Pada tahap ini,
yang tidak memiliki izin edar dan kadaluarsa di pasaran, dengan tujuan
melakukan pengawasan langsung atas kegiatan produksi dan distribusi dan untuk
pendaftaran produk makanan impor tersebut. Hal ini sangat penting sebagai
sistem pengawasan yang menjamin mutu pada seluruh proses produksi dan
produk makanan dan minuman beredar hanya dilakukan secara periodik maka ada
tidak dilakukan. Perlu adanya peningkatan kinerja dari Balai Besar POM. Pihak
Balai Besar POM hendaknya lebih fokus terhadap masyarakat, misalnya dengan
menyampaikan laporan kemajuan suatu kasus yang terjadi dengan jelas dan cepat
tanggap, atau mempublikasikan setiap hasil penelitian yang dilakukan Balai Besar
POM.54 .
53
Ibid, Mardiah dan Ernawaty, hlm 8
54
Ibid, Mardiah dan Ernawaty, hlm 9
E. Tanggung Jawab Pelaku Usaha Industri Rumah Tangga Pangan
merupakan paduan dari dua kata, yakni response, artinya jawaban, dan ability
memberikan jawaban atas suatu pernyataan.55 Dalam hal pelaku usaha industri
hukum.56
jawab ini disebut dengan tanggung jawab produk. Tanggung jawab produk atau
product liability adalah suatu tanggung jawab secara hukum dari orang atau badan
yang menghasilkan suatu produk atau dari orang atau badan yang bergerak dalam
suatu proses untuk menghasilkan suatu produk, atau dari orang atau badan yang
55
Kasdin Sihotang , Kerja Bermartabat: Kunci meraih sukses, (Jakarta :Universitas
Atma Jaya, 2019), hlm 114.
56
I Gusti Ngurah Dharma Laksana, Buku Ajar Sosiologi Hukum, (Pustaka Ekspresi,
Tabanan 2017), hlm 9.
57
Celin Tri Siwi Kristiyanti, Hukum Perlindungan Konsumen,( Jakarta: Sinar Grafika,
2011) hlm 101.
(1) Pelaku usaha bertanggung jawab memberi ganti rugi atas kerusakan,
pencemaran, dan/atau kerugian konsumen akibat mengkonsumsi barang
dan/atau jasa yang dihasilkan atau diperdagangkan.
(2) Ganti rugi sebagaimana dimaksud tersebut dapat berupa pengembalian uang
atau penggantian barang dan/atau jasa yang sejenis atau setara nilainya, atau
perawatan kesehatan dan/atau pemberian santunan yang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(3) Pemberian ganti rugi dilaksanakan dalam tenggang waktu 7 (tujuh) hari
setelah tanggal transaksi.
(4) Pemberian ganti rugi sebagaimana dimaksud ayat (1) dan ayat (2) tidak
menghapuskan adanya kemungkinan tuntutan pidana berdasarkan pembuktian
lebih lanjut mengenai adanya unsur kesengajaan.
(5) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) tidak berlaku
apabila pelaku usaha dapat membuktikan bahwa kesalahan tersebut
merupakan kesalahan konsumen.58
Selain itu, Penegasan bahwa Pelaku Usaha yang dapat digugat konsumen
(UUPK), yaitu :
2) Apabila pelaku usaha lain yang membeli barang dan/atau jasa menjual
kembali kepada 53 konsumen dengan melakukan perubahan atas barang
dan/atau jasa tersebut. Pelaku usaha sebagaimana dimaksud pada ayat 1
dibebaskan dari tanggung jawab atas tuntutan ganti rugi dan/atau gugatan
konsumen .59
pelaku usaha harus memiliki izin edar. Apabila produk pangan olahan kemasan
tidak memiliki izin edar hal itu dianggap melanggar hukum karena dapat
58
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen ( LN No.22
Tahun 1999, TLN No. 3821) pasal 19 ayat 1sd 5
59
Ibid, pasal 24
dipastikan produk tersebut belum sesuai standar mutu yang dipersyaratkan dan
diatur dalam peraturan perundang-undangan. Maka dalam hal ini pelaku usaha
(2) Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi
(3) Memperlakukan dan melayani konsumen secara benar dan jujur serta
tidak diskriminatif
diperdagangkan
yang diperdagangkan
dengan perjanjian.60
60
Edy Nurcahyo, Pengaturan dan Pengawasan Produk Pangan Olahan Kemasan , Jurnal
Magister Hukum Udayana, Volume. 7 Nomor. 3, 2018, hlm 408-409.
BAB III
PERAN BADAN PENGAWAS OBAT-OBATAN DAN MAKANAN DALAM
TANGGA
1. Sejarah BPOM
Hindia Belanda, kemudian berlanjut pada masa penjajahan Jepang dan masa
kemerdekaan. Dimasa orde lama, masalah obat dan makanan belum begitu
menjadi perhatian serius pemerintah karena masih tidak stabilnya kondisi
ekonomi, politik, dan sosial Indonesi.61 Berikut ini adalah sejarah terbentuknya
Pada zaman ini diawali dengan pendidikan asisten apoteker yang pada
jangka waktu tertentu di apotek tersebut dan telah memenuhi syarat, maka
No.50) tanggal 28 januari 1923 dan No.45 (Stb. No.392) tanggal 28 Juni
61
Badan POM RI, dalam http://www.pom.go.id/new/index.php/view/latarbelakang,
(diakses 2 september 2020)
62
Eti Asaroh, Skripsi : “ Peran Badan Pengawas Obat dan Makanan Dalam
Menanggulangi Peredaran Obat Non-Halal ( Studi kasus Suplemen Viostin Ds), (Jakarta: UIN,
2019 ) hlm. 42
Yakugaku sebagai bagian dari Jakarta Ika Daigaku pada tahun 1944
Pada periode ini jumlah tenaga farmasi, terutama tenaga asisten apoteker
mulai bertambah dalam jumlah yang relatif besar. Namun pada tahun 1953
daerah yang belum ada atau belum memadai jumlah apoteknya. Setelah
apotek darurat ini sebenarnya harus berakhir pada tahun 1958 karena
63
Ibid, Eti Asaroh, hlm 43.
diperpanjang sampai tahun 1963 dan perpanjangan tersebut berdasarkan
Pada periode ini meskipun usaha untuk memproduksi obat telah banyak
hambatan dan kesulitan yang cukup berat, antara lain kekurangan devisa
dan terjadinya sistem penjatahan bahan baku obat sehingga industri yang
dapat bertahan hanyalah industri yang mendapat jatah atau mereka yang
mempunyai relasi dengan luar negeri. Oleh karena itu, penyediaan obat
menjadi sangat terbatas dan sebagian besar berasal dari import. Sementara
itu karena pengawasan belum dapat dilakukan dengan baik, banyak terjadi
kasus bahan baku maupun obat jadi yang tidak memenuhi standar. Pada
periode ini pula ada hal penting yang patut dicatat dalam sejarah
darurat, Dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan No. 33148/ Kab/ 176
Januari 196365
64
http://repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11404/1/158400024%20%20Muhamm
ad%20Ridho%20Al%20Hasymi%20Daulay%20-%20Fulltext.pdf ( diakses pada 9 september
2020 )
65
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/42400/Ch?sequence=3 ( diakses
pada 9 september 2020 )
dilaksanakan dengan lebih terarah dan terencana. Dalam Pembangunan
mutu pelayanan yang semakin baik serta jangkauan yang semakin luas
perubahan yang cepat dan signifikan pada industri farmasi, obat asli Indonesia,
sangat besar mencakup berbagai produk dengan “range” yang sangat luas.
konsumsinya.
memilih dan menggunakan produk secara tepat, benar dan aman. dari keresahan
makanan dan produk impor serta memberikan sanksi terhadap produsen ilegal.
Maka dalam hal ini Indonesia harus memiliki Sistem Pengawasan Obat dan
memilki aturan hukum baik dari segi manapun. Maka dari itu Dibawah ini
66
Bahmid Panjaitan, Junindra Martua, Arbiah, “Peranan Badan Pengawas Obat Dan
Makanan Dalam Memberikan Perlindungan Studi Di Kantor Cabang Badan Pengawas Obat Dan
Makanan Badan Pengawas Obat Makanan (BPOM) Tanjungbalai”, Jurnal Ilmu Hukum,Volume 5,
Nomor 2, (2020), hlm 3
1. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2017 tentang
salahgunakan
Wilayah Indonesia
Dasar Hukum terkait Birokrasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) :
3. Peraturan BPOM Nomor 30 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Nasional BPOM
BPOM Nomor 12 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja UPT di
Lingkungan BPOM
5. Peraturan BPOM Nomor 35 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Pemberian
Kerja BPOM67
Produk pangan tehadap industri rumah tangga, Badan Pengawas Obat dan
sebagai berikut :
obat dan makanan sebagaimana dimaksud terdiri atas obat, bahan obat, narkotika,
Obat dan Makanan Nomor 12 Tahun 2018, Unit Pelaksana Teknis BPOM
undangan68.
2. Fungsi BPOM
Presiden Nomor 80 Tahun 2017 tentang Badan Pengawas Obat dan Makanan,
Selama Beredar
68
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2017 Tentang Badan
Pengawas Obat Dan Makanan, (LN NO.180 Tahun 2017) pasal 2
5) koordinasi pelaksanaan pengawasan Obat dan Makanan dengan instansi
Makanan.
BPOM
ditetapkan.
pengawasan Obat dan Makanan selama beredar untuk memastikan Obat dan
manfaat, dan mutu produk yang ditetapkan serta tindakan penegakan hukum.69
69
Agata Pransiska Laund, Novie Revlie Pioh,Welly Waworundeng, Tugas Dan Fungsi
Badan Pengawas Obat Dan Makanan Dalam Melindungi Kesehatan Masyarakat Di Kota Manado
(Studi Kasus Tentang Penggunaan Bahan Makanan Berbahaya Di Kota Manado), Jurnal jurusan
Ilmu Pemerintahan, Volume 4,Nomor 4, (2020) Hlm 7-8.
3. Wewenang BPOM
diatur dalam Pasal 4 Perpres BPOM yaitu BPOM berwenang menerbitkan izin
edar produk dan sertifikat sesuai dengan standar dan persyaratan keamanan,
khasiat/manfaat dan mutu, serta pengujian obat dan makanan sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan. Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan
dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga
tujuan perusahaan dapat dicapai. Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja
hubungan secara vertikal. sebagai salah satu instansi pemerintahan Maka dalam
hal ini badan pengawas obat dan makanan ( BPOM ) juga memiliki struktur
70
Siti Ajeng Putriana , Aura Nur Maulida , Reza Matulatan, Restrukturisasi Kewenangan
Bpom Dan Sistem Kooperatif Penanggulangan Peredaran Kosmetik Ilegal Secara Online,
Legislatif, Volume 3, Nomor 2, (2020), Hlm 355,.
Bagan I Struktur Organisasi BPOM
Pusat Pusat
Pusat Data dan Pusat Riset
Pengembanga Pengembangan
Informasi Obat dan Kajian &
n Sumber Pengujian Obat
& Makanan Makanan
Daya
Deputi IV
Bidang Penindakan
Deputi III
Deputi I Deputi II
Bidang Pengawasan
Bidang Pengawasan Obat, Bidang Pengawasan Obat
Pangan Olahan
Narkotika, Psikotropika, Ttadisional, Suplemen
Prekursor, dan Zat Adiktif Kesehatan dan Kosmetik Direktorat
Pengamanan
Direktorat
Direktorat Standardisasi Obat, Direktorat Standardisasi
Standardisasi Pangan Direktorat Intelijen
Narkotika, Psikotropika, Obat Tradisional, Suplemen
Olahan Obat dan Makanan
Prekursor, dan Zat Adiktif. Kesehatan, dan Kosmetik
Direktorat Registrasi Direktorat
Direktorat Registrasi Obat Direktorat Registrasi Obat Pangan Olahan Penyidikan Obat dan
Tradisional, Suplemen Makanan
Direktorat Pengawasan Kesehatan, dan Kosmetik
Distribusi dan Pelayanan Obat, Direktorat
Narkotika, Psikotropika, dan Pengawasan Pangan
Direktorat Pengawasan Obat
Prekursor Risiko Tingi dan
Tradisional, dan Suplemen
Teknologi Baru
Kesehatan
Direktorat Pengawasan
Direktorat Pengawasan Direktorat
Keamanan, Mutu, dan Ekspor
Kosmetik Pemberdayaan
Impor Obat, Narkotika,
Masyarakat dan
Psikotropika, Prekursor, dan
Zat Adiktif. Pelaku Usaha
hidup konsumen pada realitasnya meningkatkan risiko dengan implikasi yang luas
pada kesehatan dan keselamatan konsumen. Oleh sebab itu Indonesia harus
memiliki Sistem Pengawasan Obat dan Makanan (SISPOM) yang efektif dan
baik di dalam maupun diluar negeri. Maka dari itu Prinsip Dasar Sistem
ilmiah.
Beredarnya obat dan obat tradisional yang kadaluwarsa dan tidak memiliki
izin edar tidak lepas dari tanggung jawab Pemerintah. Pada 2012-2014
dituangkan dalam sistem pengawasan full spectrum mulai dari premarket hingga
https://repository.uhn.ac.id/bitstream/handle/123456789/1106/Johathan%20Manik.pdf?
72
paling penting adalah memiliki izin dari Dinas Kesehatan. karena berdasarkan
keputusan dari kepala badan pengawas obat dan makanan (BPOM) dan peraturan
daerah setempat, untuk seluruh produksi makanan dan minuman yang diedarkan
secara luas harus memiliki izin produksi, walaupun itu bentuknya adalah industri
Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT) ini diawali dengan memenuhi syarat-
tidak semua permohonan izin makanan dan minuman serta obat tradisional
diterima dan dikabulkan oleh dinas kesehatan. Ada beberapa produk makanan
dan minuman, yang harus mendapatkan izin dari dinas kesehatan dan Badan
POM yaitu : susu dan hasil olahan, unggas dan hasil olahan yang memerlukan
beralkohol dan air minum dalam kemasan, serta pangan lain yang wajib
memenuhi persyaratan SNI dan pangan lain yang ditetapkan Badan POM. jika
syarat administrative sudah dinyatakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
memberikan pertimbangan apakah suatu home indutri dapat diberikan izin oleh
Dinas Kesehatan.
Semua persyaratan yang telah ditentukan dan telah dipenuhi oleh pelaku
usaha akan diberikan izin dengan dikeluarkan sertifikat produk pangan industri
rumah tangga oleh pihak yang berwenang, ditandai dengan adanya nomor PIRT
yang terdiri dari 15 digit dan berlaku selama 5 tahun dan dapat diperpanjang
pada kemasan pangan produksi industri rumah tangga pangan. Dengan adanya
izin produksi yang telah dimiliki maka pelaku usaha industri rumah tangga akan
BAB IV
IMPLEMENTASI PERATURAN KEPALA BPOM NOMOR HK.
03.1.23.04.12.2205 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN
SERTIFIKASI PRODUKSI PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA
TERHADAP HOME INDUSTRI MAKANAN OLAHAN
(STUDI: HOME INDUSTRI BUAH MENJADI KERIPIK DI DESA
BAKARAN BATU KECAMATAN LUBUK PAKAM KABUPATEN DELI
SERDANG)
A. Gambaran Umum Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang
Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang terletak dijalan Karya Asih No.
bagi setiap warga masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya.
kesehatan, pelaksana tugas perbantuan, dan tugas lain-lain yang diberikan oleh
kesehatan.
2. Melaksanakan pembinaan umum dibidang kesehatan berdasarkan
berlaku.
tugasnya.
tugasnya.
a. Visi
gambaran sosok masa depan dari organisasi atau cara pandang jauh kedepan
kemana suatu organisasi dibawa agar dapat eksis, antisipatif, dan inovatif yang
berfungsi memberikan inspirasi dan motivasi pihak-pihak yang berkepentingan
Memacu pada nilai-nilai strategis yang termuat pada tugas pokok dan
fungsi dinas kesehatan kabupaten Deli Serdang, maka rumusan visi dinas
b. Misi
untuk mewujudkan visi yang ditetapkan, agar tujuan organisasi dapat terlaksana
dan berhasil dengan baik. Pernyataan misi merupakan pedoman tentang sasaran
yang ingin dicapai dan dan dilaksanakan oleh organisasi serta memberikan
petunjuk untuk mencapai tujuan sehingga efektif sebagai pengarah kebijakan yang
harus diterima dan didukung pencapaianya . maka dari itu misi dinas kesehatan
berwawasan lingkungan.
4. Meningkatkan tatanan kehidupan masyarakat yang religius, berbudaya
ketertiban.
tata pemerintahan yang baik dan bersih (good & clean governance)
sehat. Struktur organisasi merupakan suatu tata hubungan yang diterapkan secara
formal dari berbagai fungsi dan hubungan antara atasan dengan bawahan serta
Kesehatan Jiwa
a. Seksi Kefarmasian
kepada Kabupaten.
Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas
dan fungsinya.
Nasioanal
dan UPT
yang tersedia
pengambilan kebijakan
b. Sekretaris
1. Tugas Pokok Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang yaitu
perencanaan program
pelaporan
d. Merumuskan penyusunan program dan penyelenggaraan tugas-tugas
Program
berlaku
yang tersedia.
pengambilan kebijakan
1. Tugas pokok Kepala Sub Bagian Hukum, Kepegawaian dan Umum yaitu
kepegawaian
lingkungan kantor
yang tersedia
h. Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar
pengambilan kebijakan
1. Tugas pokok Kepala Sub Bagian Keuangan dan Pengelolaan Asset yaitu
kesehatan.
tugas yaitu
dinas
d. Memproses dan melaksanakan penyusunan daftar dan penilaian
bidang tugasnya
i. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas
penyusunan laporan
undangan
(RENJA)
yang tersedia
dan olahraga
e. Memfasilitasi kegiatan kesehatan keluarga, gizi masyarakat, promosi,
dan olahraga
Masyarakat
yang tersedia
pengambilan kebijakan
menghindari penyimpangan
yaitu
yang tersedia
pengambilan kebijakan
h. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan secara lisan
PKK, dll)
dll
Pemberdayaan Masyarakat
yang tersedia
pengambilan kebijakan
Olahraga.
Hygiene Usaha
yang tersedia
pengambilan kebijakan
menghindari penyimpangan.
Pengendalian Penyakit
pengendalian penyakit
Pengendalian Penyakit
yang tersedia
pengambilan kebijakan
menghindari penyimpangan
k. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan.
Imunisasi
yang tersedia
pengambilan kebijakan.
bersumber binatang
Penyakit Menular
yang tersedia
pengambilan kebijakan
Pengendalian Penyakit
2. Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit tidak Menular
jiwa
Jiwa
yang tersedia
i. Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar
pengambilan kebijakan
menghindari penyimpangan.
Kesehatan.
Kesehatan
sebagai berikut
Tradisional
c. Melaksanakan validasi, pendampingan dan penilaian kelayakan mutu
Kesehatan Tradisional
Kesehatan
yang tersedia
pengambilan kebijakan
sebagai berikut :
swasta)
Primer
g. Menyiapkan kegiatan bimbingan teknis yang termasuk dalam fasilitas
Primer
pengambilan kebijakan
sebagai berikut
yang tersedia
pengambilan kebijakan
Kesehatan Tradisional
yang tersedia
pengambilan kebijakan
Kesehatan.
sebagai berikut :
perundang-undangan
Kesehatan
yang tersedia
pengambilan kebijakan
yang berlaku
Kefarmasian
yang tersedia
pengambilan keputusan
(PKRT)
berlaku
yang tersedia
pengambilan kebijakan
sebagai berikut
berlaku
kesehatan
manusia kesehatan
yang tersedia
pengambilan kebijakan
Keterangan :
Dinyatakan layak
1.Dasar Hukum (aturan) Pemberian SPP.IRT
a. peraturan Pemerintah (PP) No. 38 Tahun 2007
b. peraturan Kepala Badan POM RI No. HK.03.1.23.04.12.2205 tahun 2012
c. SK Bupati Deli Serdang No. 658 tahun 2016
Deli Serdang, Secara keseluruhan ketentuan setiap tahap sudah sesuai dengan
Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor
Rumah Tangga pasal 2 ayat (2-3) bahwa SPP-IRT diberikan setelah IRTP
memenuhi persyaratan.
Nama dagang √
Jenis Kemasan √
Berat bersih √
Komposisi √
Tahapan Produksi √
Alamat Usaha √
Nama Pemilik √
Masa Simpan √
Kode Produksi √
Rancangan label pangan √
Kesehatan Kabupaten Deli serdang harus sesuai dengan diberi tanda centang
Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor
secara keseluruhan sudah sesuai dengan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat
dari 60.
Kabupaten Deli Serdang sudah sesuai dengan Peraturan Kepala Badan Pengawas
sarana produksi pangan oleh tenaga pengawas pangan dari puskesmas setempat
dilakukan 2 kali dalam setahun yaitu 1 kali pemeriksaan awal dan1 kali
pemeriksaan rutin.
6.
Lampiran 4.
4) digit ke 8 dan 9 menunjukkan nomor urut pangan IRTP yang telah memperoleh
SPP-IRT.
bersangkutan.
Tangga.
Serdang
Industri rumahan atau industri rumah tangga adalah suatu unit usaha
yang tidak berbentuk badan hukum dan dilaksanakan oleh seseorang atau
beberapa orang anggota rumah tangga yang mempunyai tenaga kerja sebanyak
lebih kurang 4 orang, dengan kegiatan mengubah bahan dasar menjadi barang jadi
01 desember 2020
atau setangah jadi atau yang kurang nilainya menjadi yang lebih tinggi nilainya
dengan tujuan untuk dijual atau ditukar dengan barang lain. Menurut undang-
undang no.5 tahun 1984 tentang perindustrian dinyatakan bahwa yang dimaksud
dengan industri adalah kegiatan ekonomi yang mengelola bahan mentah, bahan
baku, bahan setengah jadi menjadi barang yang nilainya lebih tinggi untuk
penggunaan.75
adalah sebuah Home industri rumah tangga yang bergerak dalam bidang
produksi Pembuatan Keripik dari buah salak. Home Industri ini sudah ada
semenjak tahun 2019 dimana usaha tersebut pertama kali dibuka oleh Bapak Apen
Di latar belakangi oleh Petani Salak yang mana populasi buah salak
tersebut semakin banyak. Sehingga Home Industri menciptakan hal baru pada
tahun 2019 dengan keunikan yaitu membuat salak pondoh menjadi keripik. Salak
pondoh adalah salah satu jenis buah salak yang memiliki rasa manis pada tiap
daging buahnya tanpa ada rasa asam atau pun sepat, walaupun dipetik ketika
waktu masih muda sekalipun rasanya masih tetap manis. Jenis salak ini cocok
diolah menjadi manisan salak juga tepat untuk dijadikan bahan baku keripik salak.
Pemanfaatan buah salak ini sendiri dalam industry makanan olahan belum begitu
yang sering kita jumpain yaitu dibuat menjadi manisan buah salak atau diolah
menjadi keripik salak. Pak Apen Barus Juga Mengatakan Bahwa beliau
menginginkan sebuah produk turunan dari pada buah salak itu sendiri.76
75
Undang-Undang no.5 tahun 1984 tentang Perindustrian, pasal 1
76
Wawancara dengan narasumber Bapak Apen Barus( pemilik home industri ), tanggal 04
Desember 2020
Dari berbagai macam jenis salak yang telah dipaparkan sedikit diatas,
bahwa buah salak yang baik untuk diproduksi menjadi makanan ringan keripik
buah adalah jenis salak pondoh. Karena rasa yang manis dan juga kadar
kandungan air yang lebih sedikit dari pada jenis-jenis lainnya, serta lebih
tujuan dari home industri Buah Menjadi Keripik adalah Meningkatkan efisiensi
dapat Meningkatkan produktifitas dari buah salak agar buah salak bisa dikenal
dan bisa menjadi produktifitas utama di Kabupaten deli serdang dan menjadi
77
Wawancara dengan bapak Apen Barus (Pemilik Home Industri), Tanggal 04 Desember 2020
78
Wawancara dengan bapak Apen Barus (Pemilik Home Industri), Tanggal 04 Desember 2020
4. Struktur Organisasi
Bagan III Struktur organisasi home industry
PEMILIK
(APEN BARUS)
MANAGER
MANAGER MANAGER
PEMBELIAN PENJUALAN
PRODUKSI
I. Pemilik
Tugasnya sebagai berikut:
a. Mengkoordinasi kegiatan home industri
b. Mengkoordinasi upaya pembuatan surat ijin usaha mikro dan kecil
c. Mengkoordinasi pembuatan sertifikat
d. Mengkoordinasi dalam surat menyurat
e. Mengkoordinasi penyelenggaraan kegiatan home industri
f. Membina penyelenggaraan home industry di Desa Bakaran Batu
II. Manager
V.Proses Produksi
Langkah – langkah memproduksi buah salak menjadi keripik
a. Mulai dengan mengupas kulit salak kemudian salak dipisahkan daging serta
bijinya.
79
Wawancara dengan narasumber Bapak Apen Barus ( Pemilik Industri ), Tanggal 04
Desember 2020
c. Kemudian rendam buah salak yang telah dibelah dua kedalam air yang telah
dicampur dengan air kapur sirih.
e. Lalu buah salak dicuci dengan air sampai benar-benar bersih dan keringkan
f. Goreng salak ke dalam mesin penggoreng hampa udara yang telah diisi
minyak.
g. Tunggu hingga keripik salak matang dan kadar airnya sudah dihisap semua
perolehan sertifikasi produksi pangan industri rumah tangga di home industri buah
menjadi keripik di Desa Bakaran Batu Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli
Serdang ada beberapa tahap yang harus diikuti sesuai dengan Peraturan Kepala
80
Wawancara dengan narasumber Ibu Roslina Hutajulu ( bagian Produksi), tanggal 05
Desember 2020
81
Wawancara dengan narasumber Bapak Apen Barus (Penilik Industri ), tanggal 04
Desember 2020
1. Permohonan Untuk Mendapatkan Sertifikat Produksi Pangan Industri
kabupaten Deli Serdang. Dari hasil Penelitian yang dilakukan terhadap home
memenuhi syarat sesuai dengan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan
SPP-IRT antara lain : Nama jenis pangan, Nama dagang, Jenis Kemasan, Berat
Penanggung Jawab, Masa Simpan, Kode Produksi dan berkas lain yang sesuai
Pakam
Kesehatan Kab. Deli Serdang terhadap home industri milik bapak Apen Barus
peserta Penyuluhan tidak kurang dari 60, maka Peserta penyuluhan keamanan
keamanan pangan. dan dari hasil Penelitian yang saya telah lakukan bahwa Home
industri milik bapak Apen Barus dinyatakan LULUS dan telah mendapatkan
tangga seperti yang tercantum diatas sudah saya lakukan dengan didampingi
petugas puskemas yang dilaksanakan atas pengajuan dari pengelola industri
Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor
dan Higiene Karyawan memenuhi syarat dan Higiene Gudang juga memenuhi
syarat. Tidak ada ditemukan Hygiene Sanitasi Perusahaan yang tidak memenuhi
syarat . jika pada Pemeriksaan sarana produksi pangan IRTP yang ditemukan ada
penanggungjawab IRTP.
tangga pada Home industri agrowisata Ponti milik Bapak Apen Barus sudah
sesuai dengan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik
hanya 12 digit. Dilihat dari jenis kemasan, jenis kemasan yang digunakan pada
IRTP diatas adalah aluminium foil dengan kode digit (5). Dengan menghasilkan
hasil olahan biji-bijian dan umbi degan kode digit (15). Kode Propinsi dan
Kab/Kota Deli Serdang (1212). Digit 8-13 merupakan kode yang diberikan dari
Dinas Kesehatan Kab. Deli Serdang berdasarkan nomor urut pangan IRTP yang
telah memperoleh SPP-IRT dan nomor urut IRTP di Kabupaten Deli Serdang.
Sedangkan digit terakhir menunjukkan masa berlaku dari SPP-IRT pada tahun
2024 terhitung dari tahun pembuatan SPP-IRT pada tahun 2019. Pemberian
Nomor P-IRT pada IRTP Agrowisata ponti sudah sesuai dengan kertentuan 15
digit pada Perka BPOM RI. Dibawah ini adalah SPP-IRT yang sudah diterbitkan
Rumah Tangga (SPP-IRT) sudah baik, sudah mengikuti prosedur sesuai dengan
Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor
Produksi Pangan Industri Rumah Tangga. Dan sudah terbit sertifikat produk
pangan industri rumah tangga bagi Home Industri Buah Menjadi keripik milik
bapak Apen Barus yang memproduksi Buah salak dengan nama usaha
Deli Serdang.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan Penelitian dan pembahasan yang telah penulis uraikan tersebut,
2 ayat (2) Peraturan badan pengawas obat dan makanan nomor 22 tahun
tahap yakni :
a. memenuhi syarat- syarat permohonan yaitu mencakup seluruh
syarat administrative
jika Semua persyaratan yang telah ditentukan dipenuhi oleh pelaku usaha
3. Industri rumahan atau industri rumah tangga adalah suatu unit usaha yang
sebanyak lebih kurang 4 orang. Dalam hal Pelaku usaha industri rumah
pelaku usaha harus memiliki izin edar. Apabila produk pangan olahan
kemasan tidak memiliki izin edar hal itu dianggap melanggar hukum
karena dapat dipastikan produk tersebut belum sesuai standar mutu yang
hal ini pelaku usaha dalam menjalankan usahanya yaitu industri rumah
serfikat ini diserahkan pada dinas kesehatan seluruhnya. Maka Dalam hal
ini Home industri yang sudah memiliki sertifikasi yaitu yang sudah lulus
atau layak digunakan salah satunya adalah untuk usaha home industri
pengolahan bahan dasar buah yaitu buah salak pondo yang di miliki oleh
pangan yang diikuti dengan cara yang sesuai dengan peraturan kepala
home industri makanan olahan. Maka pada Usaha ini untuk produk
secara luas baik bagi Bapak Apen sendiri dan seluruh masyarakat.
B. Saran
1. Perlu adanya komunikasi yang lebih baik lagi antara pihak Dinas Kesehatan
dengan produsen, agar penyampaian informasi lebih cepat dan hasil yang
diharapkan lebih cepat selesai dan sesuai keinginan 2 belah pihak dan sesuai
akan digunakan untuk usahanya terlebih dahulu agar saat pemeriksaan lokasi
usaha oleh Dinas kesehatan, dapat dengan cepat mendapatkan penilaian baik
makanan.
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Tabanan , 2017.
2018.
Johan, Teuku Saiful, Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi Negara
Deepublish, 2018.
Kimbal, Rahel Widiawati, modal sosial dan ekonomi industri kecil sebuah studi
Grafika, 2011.
Seto, Sagung, Pangan dan Gizi Ilmu Teknologi, Industri, dan Perdagangan,
Press, 2010.
Subagyo, P. Joko, Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek, Jakarta: Rineka
Cipta, 2006.
Rosdakarya, 2008.
Sunggono, Bahri Bambang , Metodologi Penelitian Hukum, Jakarta: PT Grafindo
Persada, 2003.
2010.
2007.
B. Perundang- undangan
Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi
Pangan.
Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 26 tahun 2017 tentang
Arrahman , Yovia Rizki dkk, Wewenang Dan Alur Pemeriksaan Oleh Balai Besar
Asaroh , Eti, Skripsi, Peran Badan Pengawas Obat dan Makanan Dalam
Dwi Yulianti , Mawar, Resmi Mustarichie, Tata Cara Registrassi Untuk Pangan
Olahan Industri Tumah Tangga (PIRT) dan makanan dalam negeri (MD)
Volume 7, 2018.
Imtiyaz , Andi Hilman dkk, Analisis Nomor P-IRT pada Label Pangan Produksi
Koswara , Sutrisno & astrid daniari, Peningkatan Mutu dan Cara Produksi pada
Syahdan & Husnan, Peran Industri Rumah Tangga (Home industry) Pada Usaha
Pendidikan,Volume 1, 2019.
B. Internet
https://nasional.tempo.co/read/272723/bpom-temukan-ratusan-jamu-mengandung-
https://tipsserbaserbi.blogspot.com/2015/07/pengertian-pangan-dan-keamanan-
https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt59e559f732f11/wajib-
2020
https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt5c1f5c0c34705/sertifikasi-
yang-dibutuhkan-jika-ingin-berjualan-rendang-skala-rumah-tangga/
%20produk%20pangan,posisi%20tawar%20yang%20lebih
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/70356/Pentingnya-Sertifikat-Untuk-
https://bsn.go.id/main/berita/detail/7900/produk-pangan-wajib-tersertifikasi-mutu-
2020
https://farmasetika.com/2019/05/13/cara-terbaru-sertifikasi-pangan-olahan-
https://smartlegal.id/galeri-hukum/pandemi-covid-19/2020/05/12/6-hal-ini-bisa
mengakibatkan-sertifikat-produksi-pangan-industri-rumah-tangga-bakal-
https://docplayer.info/34365107-Tata-cara-pemeriksaan-sarana-produksi-pangan-
http://repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/11404/1/158400024%20%20Mu
hammad%20Ridho%20Al%20Hasymi%20Daulay%20-%20Fulltext.pdf
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/42400/Ch?sequence=3
https://repository.uhn.ac.id/bitstream/handle/123456789/1106/Johathan
2020
https://dinkes.deliserdangkab.go.id/halaman/tentang-dinas-kesehatan.html,
Lampiran – Lampiran