SKRIPSI
Oleh:
STEPHANIE ANGELA
170200162
FAKULTAS HUKUM
MEDAN
2021
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karna
untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan studi serta dalam rangka
Tanpa doa, bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, sangatlah sulit
bagi penulis untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini. Oleh karenanya, pada
2. Prof Dr. Budiman Ginting, SH., M.Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum
3. Prof. Dr. Ok. Saidin, SH., M.Hum selaku Wakil Dekan I Fakulas Hukum
4. Ibu Puspa Melati Hasibuan, SH., M.Hum selaku Wakil Dekan II Fakultas
Akademik.
9. Prof. Dr. Hasim Purba, SH., M.Hum, selaku Dosen Pembimbing I, penulis
10. Dr. Idha Aprilyana Sembiring, SH., M.Hum, selaku Dosen Pembimbing II,
11. Bapak-bapak dan Ibu-ibu Dosen dan Staf Administrasi pada Fakultas
12. Terima kasih kepada Bapak Andy selaku Manager Indomaret yang telah
ii
14. Seluruh pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis dalam
penyelesaian skripsi ini, yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Teristimewa kepada kedua Orang Tua penulis Papa Bona Butar Butar dan
Mama Rosmawaty Manurung, Kak Ingrid, Lala, Lolik yang telah memberikan
doa, dukungan materil, bimbingan dan menjadi semangat utama penulis dalam
merampungkan skripsi ini. Akhir kata penulis memohon maaf bila ditemukan
kesalahan dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis sangat berharap
adanya kritik dan saran yang bersifat membangun agar skripsi ini menjadi lebih
baik lagi. Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat
Stephanie Angela
NIM:170200162
iii
halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv
ABSTRAK ............................................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 3
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan ..................................................................... 4
D. Keaslian Penulisan ....................................................................................... 5
E. Tinjauan Pustaka .......................................................................................... 6
F. Metode Penelitian....................................................................................... 12
G. Sistematika Penulisan ................................................................................ 15
BAB II HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK DALAM PERJANJIAN
WARALABA INDOMARET DI KOTA KISARAN ....................................... 17
A. Pengertian dan Pengaturan Bisnis Waralaba di Indonesia ......................... 17
B. Jenis-Jenis Waralaba .................................................................................. 20
C. Para Pihak dalam Waralaba ........................................................................ 26
D. Klausula dalam Perjanjian Waralaba Indomaret ........................................ 28
E. Hak dan Kewajiban Para Pihak dalam Perjanjian Waralaba Indomaret di
Kota Kisaran...................................................................................................... 36
BAB III HAMBATAN DALAM PELAKSANAAN PERJANJIAN
WARALABA INDOMARET DI KOTA KISARAN ....................................... 40
A. Keberadaan Waralaba Indomaret di Kota Kisaran..................................... 40
B. Pelaksanaan Perjanjian Waralaba Indomaret di Kota Kisaran ................ 50
C. Hambatan dalam pelaksanaan Perjanjian Waralaba Indomaret di Kota
Kisaran .............................................................................................................. 58
BAB IV PENYELESAIAN PERSELISIHAN DALAM PELAKSANAAN
PERJANJIAN WARALABA INDOMARET DI KOTA KISARAN ............. 61
A. Perlindungan Hukum dalam Pelaksanaan Perjanjian Waralaba Indomaret
Di Kota Kisaran................................................................................................. 61
iv
Stephanie Angela*
Hasim Purba**
Idha Aprilyana***
Sistem waralaba mulai banyak diterapkan oleh perusahaan-perusahaan di
Indonesia sebagai suatu cara pemasaran dan distribusi. Cara ini memungkinkan
untuk mengembangkan saluran distribusi tanpa harus membutuhkan investasi
besar-besaran dari pihak induknya. Salah satu usaha waralaba yang
perkembangannya sangat pesat yaitu waralaba Indomaret. Indomaret dengan
sistem waralaba minimarket memiliki gerai yang lebih banyak jumlahnya jika
dibandingkan dengan kelompok retail lainnya seperti hypermarket dan
supermarket. Hal ini didorong pula oleh kecenderungan bahwa gerai-gerai
minimarket berada di lingkungan perumahan yang mudah dijangkau oleh
konsumen. Adapun Permasalahan yang dibahas dalam penulisan skripsi ini adalah
bagaimana hak dan kewajiban para pihak dalam perjanjian waralaba Indomaret di
Kota Kisaran, bagaimana hambatan dalam pelaksanaan perjanjian waralaba
Indomaret di Kota Kisaran dan bagaimana penyelesaian perselisihan dalam
pelaksanaan perjanjian waralaba Indomaret di Kota Kisaran.
Penelitian ini menggunakan penelitian hukum normatif dan empiris. Metode
pendekatan hukum normatif dilakukan dengan meneliti bahan kepustakaan
dengan data sekunder yang meliputi buku serta norma hukum yang terdapat pada
peraturan perundang-undangan, asas hukum, kaedah hukum, dan sistematika
hukum serta mengkaji ketentuan perundang-undangan. Penelitian empiris adalah
menelaah hukum sebagai pola perilaku yang ditujukan pada penerapan peraturan
hukum.
Dari segi hak dan kewajiban sudah jelas tertulis pada perjanjian waralaba antara
para pihak, hanya saja baiknya terlebih dahulu dimusyawarakan agar mencapai
asas keseimbangan dalam melakukan suatu perjanjian. Dari segi Penerapan
Perjanjian ada beberapa hambatan diantaranya kompetisi persaingan dengan
kompetitor, kendala perizinan, investasi yang cukup besar, franchisee yang tidak
mengikuti sistem. Maka kepada franchisor agar memberikan informasi mengenai
waralaba indomaret serta meningkatkan kualitas waralaba. Dari segi penyelesaian
perselisihan dalam pelaksanaan perjanjian waralaba indomaret di Kota Kisaran,
pada perjanjian hanya disebutkan diselesaikan melalui arbitrase maka dari itu
perlu diatur secara jelas apa-apa saja yang menjadi dasar pengakhiran suatu
perjanjian waralaba indomaret.
*
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
**
Dosen Pembimbing I Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
***
Dosen Pembimbing II Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
vi
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dengan melakukan wirausaha. Waralaba adalah salah satu jenis wirausaha yang
sangat diminati oleh pebisnis amatiran yaitu kaum muda yang untuk pertama
wirausaha ini karena mereka tidak perlu membangun citra mereka dari nol yang
artinya sistem jenis wirausaha ini telah teruji dan siap dijalankan.
Waralaba diperkenalkan pertama kali pada tahun 1850-an oleh Isaac Singer,
pembuat mesin jahit Singer, ketika ingin meningkatkan distribusi penjualan mesin
jahitnya. Walaupun usahanya tersebut gagal, namun dialah yang pertama kali
metode yang sama. Teknik atau metode bisnis tersebut telah menjamur di
Para Pihak dalam jenis usaha waralaba ini yaitu terdiri dari pemberi
(Franchisor) adalah badan usaha atau perorangan yang memberikan hak kepada
pihak lain untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan
intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yang dimiliki, sedangkan penerima
1
Sonny Sumarsono,Manajemen Bisnis Waralaba, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2009, hal 2.
waralaba (franchisee) adalah badan usaha atau perorangan yang diberikan hak
untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau
Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Pendaftaran Usaha Waralaba. Peraturan ini
2
Adrian Sutedi, Hukum Waralaba, Ghalia Indonesia, Bogor, 2008, hal 22
PT. Indomarco Pristama sejak tahun 1998. Tidak heran jika jumlah gerai hingga
tahun 2015 mencapai 11.400 gerai dengan rincian 60% gerai adalah milik sendiri
dan sisanya waralaba milik masyarakat. Awal tahun 2017, jumlah gerai sebanyak
13.000 toko, Hingga Januari 2020, Indomaret memiliki 17.681 gerai, terdiri dari
60% milik sendiri dan 40% milik masyarakat. Dimana mitra usaha waralaba ini
meliputi koperasi, badan usaha dan perorangan. Gerai Indomaret tersebar merata
penulis tertarik untuk melakukan penelitian bentuk skripsi dengan judul “Analisis
B. Rumusan Masalah
maka dengan demikian, dari penulisan ini diharapkan akan dapat memberi
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
masyarakat dan bagi para praktisi hukum, khususnya bagi para pihak dalam
D. Keaslian Penulisan
akurat dan dari sumber yang tepercaya, sehingga skripsi ini tidak jauh dari
pemikiran penulis sendiri. Penulisan skripsi ini adalah asli dari ide, gagasan,
pemikiran, dan usaha sendiri dengan adanya bantuan dan bimbingan dari dosen
pembimbing penulis tanpa adanya unsur penipuan, penjiplakan, atau hal-hal lain
menjadi acuan dan referensi saya untuk melakukan penelitian ini yang berjudul ”
Kota Medan”
E. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian perjanjian
atau lebih terhadap satu orang lain atau lebih dan mengikatkan dirinya. 3
Perjanjian adalah hubungan hukum antara dua orang atau lebih, subjek
perjanjian, meskipun hanya dibuat secara lisan saja. Tetapi di dalam dunia
usaha, perjanjian adalah suatu hal yang sangat penting karena menyangkut
bidang usaha yang digeluti. Mengingat akan hal tersebut, dalam hukum
Oleh karena itu hendaknya setiap perjanjian dibuat secara tertulis agar
3
H Chairun Pasaribu, Suhrawadi Lubis, Hukum Perjanjian dalam Islam, Jakarta, Sinar
Grafika, 1994, hal.26
perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap
tersebut :5
peristiwa di mana seseorang berjanji kepada orang lain atau dimana dua
orang itu saling berjanji untuk melaksanakan sesuatu hal, dari peristiwa ini
4
Fernando R, Skripsi: “Kedudukan Hukum Ceria Mart/Toko Ceria Sebagai Penerima
Waralaba (Franchisee)”, Yogyakarta: UII, 2018, hal 16.
5
R. Setiawan, Pokok-Pokok Hukum Perikatan, Bina Cipta, Bandung, 1994, hal.49
undang. Oleh karena itu bahwa perjanjian itu adalah sama artinya dengan
kontrak.6
hubungan hukum mengenai harta benda antara kedua belah pihak, dimana
adalah suatu persetujuan dengan mana dua orang atau lebih saling
kekayaan.8
Ilmu hukum mengenal empat unsur pokok yang harus ada agar
unsur kesepakatan secara bebas dari para pihak yang berjanji, dan
6
R. Subekti, Hukum Perjanjian, Intermasa, Jakarta, 2002, hal.10
7
R. Wirjono Projodikoro, Asas-asas Hukum Perjanjian, Mandar Maju, Bandung, 2003,
hal.9
8
Abdulkadir Muhammad, Hukum Perjanjian, Alumni, Bandung, 2012, hal.78
salah satu unsur dari keempat unsur tersebut menyebabkan cacat dalam
subjektif), maupun batal demi hukum (dalam hak tidak terpenuhinya unsur
objektif).
wajib dipenuhi serta berlaku sebagai hukum, dengan kata lain, perjanjian
terkait, sebagaimana tertuang dalam Pasal 1338 Ayat (1) KUHPerdata yang
9
Kitab Undang-undang Hukum Perdata
suatu hal yang konkret atau suatu peristiwa yang nyata mengikat para pihak
3. Asas kepercayaan
6. Asas keseimbangan
8. Asas moral
9. Asas kepatutan
2. Pengertian waralaba
hukum Indonesia. Hal ini dapat dimaklumi karena memang waralaba sejak
awal tidak terdapat dalam budaya atau tradisi bisnis masyarakat Indonesia.
10
Chairun Pasaribu, Suhrawardi Lubis, Op.Cit., hal 27.
11
Mariam Darus Badrulzaman, Kompilasi Hukum Perikatan, PT Citra Aditya Bakti,
Bandung, 2016, hal 66.
banyak pihak untuk mendalaminya. Waralaba berasal dari kata “wara” yang
berarti lebih atau istimewa dan “laba” berarti untung. Jadi, waralaba berarti
perseorangan atau badan usaha terhadap sistem bisnis dengan ciri khas
usaha dalam rangka memasarkan barang dan/atau jasa yang telah terbukti
hak khusus yang dimiliki oleh orang perseorangan atau badan usaha
terhadap sistem bisnis dengan ciri khas usaha dalam rangka memasarkan
barang dan/atau jasa yang telah terbukti berhasil dan dapat dimanfaatkan
12
Munir Fuady, Pengantar Hukum Bisnis: Menata Bisnis Modern di Era Global, Citra
Aditya Bakti, Bandung, 2015, hal.25
13
Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2007 tentang Waralaba
untuk melaksanakan bisnis dengan merek, nama, sistem, prosedur dan cara-
F. Metode Penelitian
1. Jenis penelitian
dengan meneliti bahan kepustakaan atau data sekunder yang meliputi buku-
normatif.
2. Sumber data
adalah:
14
Ibid., hal 21
15
Jhonny Ibrahim, Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif, Bayu Media
Publishing, Jakarta, 2010, hal.36
perundang-undangan.
penelitian16 meliputi :
Penyelenggaraan Waralaba
e) tinjauan pustaka,
f) jurnal,
16
Ibid, hal 105.
17
Ibid, hal 106.
g) hasil penelitian,
h) surat kabar,
i) internet,
diteliti.
bahan hukum tersier yang digunakan berupa kamus baik kamus bahasa
b) Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya, baik
18
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif, Raja Grafindo
Persada, Jakarta, 2003, hal.13-14
4. Analisis data
Analisis data yang dilakukan dalam penulisan skripsi ini dengan cara
kualitatif, yaitu menganalisis melalui data lalu diolah dalam pendapat atau
tanggapan dan data-data sekunder yang diperoleh dari bahan pustaka dan
G. Sistematika Penulisan
Pembahasan skripsi ini dilakukan dengan membagi dalam lima bab. Berikut
saran.
kecil. Pada awalnya waralaba dimulai dari keberhasilan usaha dari pemilik merek
yang cukup panjang. Kata franchise berasal dari Bahasa Perancis yaitu affranchir
yang memiliki arti bebas atau membebaskan. Menurut Pasal 1 ayat 1 Peraturan
yaitu hak khusus yang dimiliki oleh orang perseorangan atau badan usaha
terhadap sistem bisnis dengan ciri khas usaha dalam rangka memasarkan barang
dan/atau jasa yang telah terbukti berhasil dan dapat dimanfaatkan dan/atau
19
M D Aldy, Skripsi: “Analisis Hukum Pelaksanaan Perjanjian Franchise Sate Taichan
Khas Senayan Menurut Hukum Perdata”, Medan:USU,2018, hal 19.
20
Sentosa Sembiring, Himpunan Peraturan Perundang-undangan Republik Indonesia
tentang Waralaba, Nuansa Aulia, Bandung, 2008, hal 134.
17
Seiring dengan berkembangnya zaman salah satu bentuk perjanjian yang sering
2004-an. Jika kita menilik sejarah waralaba di Indonesia, waralaba sudah dirintis
sejak 29 tahun silam tepatnya pada tanggal 22 November 1991, yang ditandai
dengan didirikan sebuah Asosiasi Franchise Indonesia (AFI), wadah bagi para
pengusaha waralaba.22
waralaba yang dapat dipercaya karena menciptakan kode etik waralaba bagi para
anggotanya. Tetapi kode etik ini masih perlu dilindungi oleh perangkat hukum
agar setiap pihak dapat terlindungi. Oleh karena itu, pada tahun 1978, FTC
21
Nuratika, Skripsi: “Analisis Hukum Terhadap Perjanjian Waralaba /Franchise (Studi
Kasus Yayasan Rewana Education Branch Bulukumba Di Kabupaten Bulukumba). Global
Mitrama Perkasa Dengan X (Analisis Kasus Lembaga Pendidikan Kiwikids).”, Makassar:UIN
Alauddin, 2015, hal. 19.
22
A N Rahmah, Skripsi: “Perlindungan Hukum Terhadap Pelaku Usaha Waralaba
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2007 Tentang Waralaba (Studi PT Sumber
Alfaria Trijaya Tbk.).” Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2018, hal 26.
peluang bisnis waralaba yang ditawarkan, seperti sejarah bisnis, pengelola, hal
yang berkaitan dengan hukum, prakiraan investasi, deskripsi bisnis, dan Salinan
dari perjanjian waralaba.23 Serta juga terdapat beberapa konsultan bisnis waralaba
di Indonesia, yakni:24
3. The Bridge;
4. Hans Consulting;
5. JSI
7. FT Consulting
peraturan yang mengaturnya meski belum ada peraturan khusus yang dibuat oleh
23
Adrian Sutedi, Op.Cit., hal 3.
24
https://business-law.binus.ac.id/2016/07/21/kapita-selekta-hukum-waralabafranchise/
diakses pada tanggal 10 Desember 2020
ingin menjalankan bisnis waralaba tidak perlu ragu-ragu lagi. Dalam hal ini
usahanya termasuk neraca dan daftar rugi laba selama dua tahun terakhir;
2. Hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yang
penerima waralaba;
perjanjian waralaba;
7. Hal – hal lain yang perlu diketahui penerima waralaba dalam rangka
B. Jenis-Jenis Waralaba
Waralaba harus memiliki syarat dan kriteria yang benar agar dapat
25
Suharnoko, Hukum Perjanjian Teori dan Analisis Kasus, Kencana, Jakarta, 2004, hal.94.
Aturan tentang kriteria kelayakan waralaba diatur secara jelas dalam Pasal 3
tertulis;
a. Waralaba harus memiliki ciri khas usaha, maksud dari “ harus memiliki
ciri khas usaha ” adalah suatu usaha yang memiliki keunggulan atau
perbedaan yang tidak mudah ditiru atau dibandingkan dengan usaha lain
sejenis, dan yang membuat konsumen selalu mencari ciri khas tersebut;
26
Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2007 tentang Waralaba
27
Iswi Hariyani, Membangun Gurita Bisnis Franchiser, Pustaka Yustisia, Yogyakarta,
2011, hal.70
(SOP) Standar Operational Prosedur (SOP) ini adalah standar yang dibuat
waralaba dapat melaksanakan usaha dalam kerangka kerja yang jelas dan
sama standarnya;
hak cipta, merek, desain industri, desain tata letak sirkuit terpadu (DTLST),
bisnis waralaba saat ini adalah hak cipta, merek,paten, desain industri dan
rahasia dagang.
2. Chain-style business
Jenis waralaba inilah yang banyak dikenali oleh masyarakat. Dalam jenis
28
Adrian Sutedi, Op.Cit., hal 14-15.
desain tempat usaha, jam penjualan, persyaratan para karyawan, dan lain-
lain.
Di Indonesia sistem bisnis waralaba dibagi menjadi empat jenis yaitu :29
tidak hanya menawarkan merek dagang dan logo saja, tetapi juga
(pemberi waralaba).
29
Lindawaty Sewu, Franchise Pola Bisnis Spektakuler Dalam Perspektif Hukum Dan
Ekonomi, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2007, hal 16.
sistem waralaba yang dikenal di Indonesia ini, jenis waralaba yang sangat
berkembang hingga saat ini ialah waralaba sistem format bisnis dan
Di Indonesia terdapat beragam jenis waralaba yang dilihat dari sektor usaha.
c. Di bidang jasa;
f. Jasa konsultasi;
h. Photo furniture/Printing;
i. Rental mobil.
Para pihak dalam waralaba terdiri atas Pemberi waralaba atau dalam
bahasa asingnya disebut franchisor dan penerima waralaba atau dalam bahasa
badan usaha atau perorangan yang memberikan hak kepada pihak lain untuk
PP No. 42 Tahun 2007 dan Kepmendag No. 31 Tahun 2008 pemberi waralaba
merupakan orang perorangan atau badan usaha yang memiliki atau menciptakan
suatu ciri khas pada jenis usahanya ataupun hal-hal yang berkaitan dengan hak
waralaba adalah orang perorangan atau badan usaha yang diberikan hak oleh
adalah badan usaha atau perorangan yang diberikan hak untuk memanfaatkan
dan/atau menggunakan hak kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas
dua orang direktur selaku franchisor yang telah mendapatkan persetujuan dari dua
orang komisaris perseroan yang turut menandatangani akta tersebut sebagai tanda
berisikan:
30
Tulus Prijanto, Thesis: “Waralaba dan Hukum (Studi Tentang Perlindungan Hukum
dalam Perjanjian di Lembaga Bimbingan Belajar Smartgama Karanganyar)”, Surakarta:
Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012, hal 19.
Pasal 1
Toko
Pasal 2
Hak waralaba
pembukaan toko dalam radius 100 (seratus) meter dari toko indomaret
franchisor sendiri.
Pasal 3
nama saat berakhirnya perjanjian ini, penggunaan nama dan sistem selain
kondisi toko pada pihak lain/ media massa tanpa izin tertulis dari pihak
franchisor.
Pasal 4
Risiko usaha
politik dan keamanan yang kurang kondusif yang tidak stabil, kurangnya
Pasal 5
Pasal 6
pemajangan di dalam toko seperti sewa counter, sewa area ATM dan sewa
teras dengan harga sewa sebesar Rp 3.500.000,- (tiga juta lima ratus ribu
pertama.
Pasal 7
lainnya yang sudah jatuh tempo. Franchisee akan mengelola dana kas
anggaran setiap bulan dan berlaku wajib setelah 25 (dua puluh lima) bulan
Pasal 8
toko, pengadaan toko sesuai standar toko dan biaya promosi pembukaan
toko. Besar Royalti yang harus dibayar oleh franchisee setiap bulan yaitu
(seratus tujuh puluh lima juta rupiah) sampai Rp 200.000.000,- (dua ratus
juta rupiah) per bulan sebesar 2%, untuk Rp 200.000.000,- (dua ratus juta
rupiah) sampai Rp 225.000.000,- (dua ratus dua puluh lima juta rupiah)
per bulan sebesar 3%, untuk selebihnya dari Rp 225.000.000,- (dua ratus
Pasal 9
yaitu mulai dari pengelolaan operasionil rutin toko, segala aspek perizinan,
Pasal 10
asisten kepala toko dan/atau kepala toko yang telah di training oleh
Pasal 11
selama 5 (lima) tahun yang mana jika salah satu pihak dan atau keduanya
berhalangan atau meninggal dunia maka perjanjian ini mengikat ahli waris
melanggar satu atau semua kewajiban dan telah 2 (dua) kali dengan
Pasal 12
terjadi suatu peristiwa diluar kendali pihak pertama dan kedua seperti
kegiatan usaha waralaba ini ditutup dan/atau tidak dapat beroperasi maka
pembukaan atau tanggal serah terima toko belum mendapat izin oleh
ditutup dan/atau tidak dapat beroperasi maka segala risiko menjadi beban
terbatas pada biaya sewa-menyewa, atau jual beli tanah dan bangunan,
ataupun biaya-biaya lain yang telah dikeluarkan oleh pihak kedua untuk
perolehan hak atas penggunaan tanah dan bangunan untuk toko. Pihak
toko dan gudang yang dibeli dari pihak pertama, dan setelah lewat 3 (tiga)
yang sangat penting dalam suatu perjanjian. Pengaturan hak dan kewajiban harus
jelas, seimbang dan mempunyai batas-batas tertentu, agar tidak terjadi tindakan
sepakat untuk melaksanakan dan mematuhi perjanjian dengan itikad baik (Pasal
1338 ayat 3 KUHPerdata). Berikut beberapa hak dan kewajiban pemberi waralaba
toko baru dalam radius 100 (seratus) meter bilamana franchisor melihat
Waralaba)
sewa area ATM dan sewa teras. (Berdasarkan pasal 6 MOU Perjanjian
Kisaran)
sehari-hari, maka pada tahun 1988 didirikanlah sebuah minimarket yang diberi
yang berkualitas, harga yang pasti dan bersaing, serta suasana yang nyaman.31
maka timbul keingian luhur untuk mengabdi lebih jauh bagi nusa dan bangsa. Niat
Indomarco Pristama yang memiliki visi menjadi retail yang unggul serta motto
31
Mega Agustriani, Skripsi: “Analisis Sistem Pengendalian Intern Persediaan Barang
Dagangan untuk Menjaga Keamanan Harta Kekayaan Perusahaan pada Minimarket Indomaret
Bambang Utoyo Palembang”, Palembang: Universitas Muhammadiyah Palembang, 2016, hal 40.
32
https://indomaret.co.id/korporat/seputar-indomaret/peduli-dan berbagi/2014/01/16/
sejarah-dan-visi/diakses pada tanggal 28 Desember 2020
40
majemuk, serta memiliki luas toko sekitar 200m2 . Seiring dengan berjalannya
waktu dan kebutuhan pasar, Indomaret terus menambah gerai diberbagai kawasan
perumahan, perkantoran, niaga, wisata dan apartemen. Dalam hal ini terjadilah
45 juta struk per bulan, dapat terlaksana karena didukung oleh sistem teknologi
informasi yang andal. Sistem tersebut terintegrasi pada setiap point of sales (POS)
kasir di semua gerai yang mencakup sistem penjualan, persedian, dan penerimaan
kebutuhan perkembangan jumlah gerai dan transaksi pada masa depan. Untuk
pembayaran dengan Indomaret Card, Jak Card, pembayaran debit dan penarikan
tunai dari berbagai bank. Dalam bidang distribusi barang, Indomaret menerapkan
Digital Picking System dan Tail Gate System pada setiap pusat distribusinya.
33
Yana Puspita Rimawanti , Skripsi: “Aspek Hukum Perjanjian Pada Perjanjian Franchise
PT”, Depok: UI, 2008, hal 29.
dengan lebih dari 1.000 mitra pemasok; strategi penetapan harga yang tepat serta
terdiri dari food, nonfood, general merchandise dan fresh product. Pengadaan
produk Indomaret didukung lebih dari 1.000 pemasok berskala nasional termasuk
UMKM, kemitraan terjalin dan terus berkembang dari waktu ke waktu atas dasar
jasa inovatif sesuai perkembangan gaya hidup untuk memastikan kemudahan dan
private label dengan harga ekonomis dan kuaelitas prima memberikan nilai
untuk turut serta memiliki dan mengelola sendiri gerai Indomaret. Sampai dengan
Januari 2011, gerai waralaba Indomaret telah mencapai 2.000 (40 %). Mitra usaha
waralaba ini meliputi: koperasi, badan usaha dan perorangan. Target pasar
34
Mega Agustriana, Op.Cit, hal.42
35
https://indomaret.co.id/korporart/seputar-indomaret/peduli-dan-berbagi/2014/01/16/
sejarah-dan-visi/ diakses pada tanggal 30 Desember 2020
berbagai metode sesuai dengan jenis produk dan fokus target pasarnya. Beberapa
dengan harga hemat sebagai panduan bagi konsumen untuk belanja hemat
3. Promosi bulan ini : promosi bulanan atas produk tertentu dalam bentuk
menjadi Official Event Store (OES) Piala Dunia 2010 dengan peretail-peretail
Indomaret menjadi gerai yang menjual produk Piala Dunia 2010 serta berhak
menggunakan logo dan atribut Piala Dunia 2010 pada setiap kegiatan promosi di
36
https://indomaret.co.id/korporat/seputar-indomaret/peduli-danberbagi/2014/01/16/
pemasaran-dan-promosi/ diakses pada tanggal 30 Desember 2020
keuntungan sehingga dapat menjadi kekuatan bagi yang hendak memasuki dunia
pelaku bisnis
membuat para investor tidak perlu terlibat secara full time dalam
4. Peluang Berkembang, Investor dapat memiliki lebih dari satu unit toko
37
Ibid
38
Maryadi, ”Evaluasi terhadap Program Franchise Studi Kasus Alfamart dan Indomaret”
Jurnal Aksi No.3 Tahun 2017, hal.248
memiliki dua sistem kerja sama yaitu grand opening (GO) dan take over
(TO).
Ada berbagai macam produk, supplier, promosi, dan harga yang bisa
prosedur kerja yang rapi, lengkap, dan detail, sehingga siapa pun bisa
bisnis lain.
minimarket waralaba saya malah merugi. Untung dan rugi bagaikan dua
39
Pipo Hargiyanto, Bisnis Waralaba Indomaret, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2019,
hal 29-31
sisi mata uang jika ada potensi untung, pasti sewaktu-waktu bisa rugi.
400 juta hingga 1 miliar rupiah dan mencakup semua kelengkapan dari
memakai sistem kredit tanpa bunga untuk produk yang dijual (barang
dengan properti atau real estate. Caranya dengan membeli tanah tempat
Tahapan kerja sama waralaba pada CV. Laura Jaya antara lain:40
40
Dedi Yusuf, Skripsi: “Bisnis Waralaba (Franchise) pada Pt. Indomarco Prismatama
Ditinjau menurut Perspektif Ekonomi Islam”, Pekan Baru: Universitas Islam Negeri Sultan Syarif
Kasim Riau, 2015, hal 30.
Tanda Penduduk), KK (Kartu Keluarga) dan (jika sudah ada) SIUP (Surat
Pokok Wajib Pajak), PKP (Pengusaha Kena Pajak ) serta denah lokasi.
Pada presentasi pertama ini akan dijelaskan dengan detail mekanisme kerja
Ada dua pola kerja sama waralaba pada CV. Laura Jaya yakni:41
1. Tidak memiliki tempat usaha, jika anda tidak memiliki tempat usaha,
41
Maryadi, Op.Cit hal.249
sudah teruji dan menguntungkan. Sistem ini relatif lebih aman namun nilai
ada biaya toko, sejak dibuka hingga mencapai kondisi matang. Unsur biaya
4) Perizinan
42
Maryadi, Loc.Cit
yang anda usulkan, mulai dari potensi wilayah, peruntukan bangunan dan
Jika semua dinilai layak, kerja sama dapat dilakukan, akan tetapi jika tidak
atau ada kendala lain, Indomaret akan menyarankan untuk mencari lokasi
yang lain.
410.000.000
2. Royalty fee ditarik setiap bulan yang besar jumlahnya tergantung hasil
penjualan (sales).
Rp 175.000.000/bulan : 0%
Rp 175.000.000 – Rp 200.000.000/bulan : 2%
Rp 200.000.000 – Rp 225.000.000/bulan : 3%
Rp 225.000.000/bulan : 4%
Hubungan tersebut dituangkan dalam suatu bentuk perjanjian yang disebut dengan
tepat menggambarkan janji- janji yang dibuat dan harus adil, serta pada saat yang
bersamaan menjamin bahwa ada kontrol yang cukup untuk melindungi integritas
bisnis secara umum dari pihak pemberi waralaba (franchisor) kepada calon
1. Prosedur dan mekanisme pembukaan cabang atau outlet baru adalah sebagai
berikut:
terlebih dahulu dan telah setuju terhadap seluruh isi / materi akta
perjanjian
serta data calon kedua belah pihak yang harus termuat dalam akta
43
Hasil wawancara dengan Bapak Andi selaku Manager Waralaba Indomaret pada tanggal
20 Februari 2021 pada pukul 13.00 di Indomaret CV. Laura Jaya Kota Kisaran
a. Identitas calon para pihak yang meliputi nama lengkap ,umur alamat
tempat tinggal alamat , alamat surat , alamat berdasarkan KTP (kartu tanda
transaksi pembelian cabang baru dengan syarat tidak dalam kondisi masih
cabang;
d. Alamat calon kantor cabang yang akan dibeli dengan ketentuan telah
goodwill. Tanda tangan akta perjanjian baru dapat dilakukan setelah calon
3. Apabila dari hasil identifikasi data dan dari berbagai referensi dapat
disimpulkan bahwa tidak fisible bila dilanjutkan , maka divisi legal segera
sebesar 25% untuk biaya survei dan investigasi. Dana tersebut dapat pula
4. Apabila dari hasil identifikasi data dan dari berbagai referensi dapat
kerelaan calon para pihak untuk menjalankan isi akta perjanjian. Tahap ini
membayar minimal 50% dari besarnya harga goodwiil yang harus dibayar.
2. Prosedur dan mekanisme perpanjangan cabang atau outlet lama adalah sebagai
berikut:44
44
Hasil wawancara dengan Bapak Andi selaku Manager Waralaba Indomaret pada tanggal
20 Februari 2021 pada pukul 15.00 di Indomaret CV. Laura Jaya Kota Kisaran
yang baik dalam arti tercapai target dan tumbuh berkembang dalam jangka
secara tertib minimal dalam jangka waktu 2 (dua) tahun terakhir berturut –
turut.
royalty dan biaya – biaya sarana akademik minimal dalam jangka waktu 2
3. Apabila berdasarkan hasil analisa data cabang atau outlet dan data
(franchisee).
tambahan atas bisnisnya yang menuntut banyak usaha. Dalam hal ini kewajiban
khusus dan bergantung pada arus pelanggan yang terkendali seperti pelayanan fast
food, demikian pula toko pengecer produk mempunyai rancangan denah dan
teknik peragaan produk yang khas. Juga dalam hal periklanan, pihak pemberi
sudah ditandatangani, maka perjanjian standar ini tidak dapat diubah, melainkan
secara mutlak seperti apa adanya yang tertuang di dalam perjanjian tersebut.
berkontrak, tentu saja hal ini bertentangan. Maka dari itu hal ini membuat posisi
pembuatan atau perancangan isi perjanjian ini, hal ini berakibat posisi franchisee
(penerima waralaba) memang sedikit lemah dari pada posisi franchisor (penerima
tersebut tentunya harus saling menguntungkan kedua belah pihak agar terciptanya
telah dibuat dengan melihat seluruh aspek dan klausula-klausula perjanjian yang
45
Hasil wawancara dengan Bapak Andi selaku Manager Waralaba Indomaret pada tanggal
15 November 2020 pada pukul 13.00 di Indomaret CV. Laura Jaya Kota Kisaran
merugikan salah satu pihak, terlebih pihak franchisor (penerima waralaba) sendiri
sebagai pemilik hak waralaba ini. Ini gunanya untuk melindungi hak kekayaan
intelektual yang mereka buat agar mereka dapat menjalankan usaha mereka dan
usaha mitra binaannya. Dengan sistem yang telah mereka buat agar dapat berjalan.
Apabila di luar dari isi perjanjian waralaba yang telah dibuat dan disepakati oleh
para pihak masih dapat dibuat perjanjian tambahan yang tidak dicantumkan di
ingin mempekerjakan orang yang ia tunjuk sebagai pegawai atau pimpinan pada
toko waralaba mereka atau mendesain tatanan barang-barang yang ada di toko
tambahan ini tidak melampaui perjanjian standar yang ada agar sistem usaha yang
perlindungan hukum bagi para pihak yang terlibat dalam perjanjian, dan tentunya
hal ini membuat posisi franchisee (penerima waralaba) masih dapat melakukan
Terbatas ataupun CV
Kota Kisaran
46
http://repository.uin-suska.ac.id/7033/3/BAB%20II.pdf diakses pada tanggal 20 Februari
2021
47
Hasil wawancara dengan Bapak Andi selaku Manager Waralaba Indomaret pada tanggal
12 November 2020 pada pukul 13.00 di Indomaret CV. Laura Jaya Kota Kisaran
2. Kendala perizinan
yang besar, ini menjadi salah satu hambatan dalam pelaksanaan perjanjian
pinjaman perbankan.
Hal ini adalah fenomena yang lebih sering terjadi setelah franchisee berada
dalam bisnis untuk suatu jangka waktu tertentu dan sukses, dia mulai
kesuksesannya sendiri. Beberapa franchisee lebih baik dari yang lain dan
beberapa yang lain lebih sejahtera dari yang lain dikarenakan kerajinan dan
kerja kerasnya. Bahaya yang timbul adalah bahwa hal ini bisa menciptakan
kesombongan franchisee. Dia merasa tahu yang terbaik dan akibatnya hal
pengayoman kepada hak asasi manusia yang dirugikan orang lain dan
semua hak-hak yang diberikan oleh hukum48 Dalam perjanjian waralaba yang
telah disepakati oleh para pihak pemberi dan penerima waralaba antara Indomaret
belum ada diatur baik dalam Peraturan Pemerintah No. 42 tahun 2007 tentang
48
Ronny Hanitijo Soemitro, “Metodologi Penelitian Hukum dan Jurumetri”, Semarang,
Ghalia Indonesia),1990, hal 11.
49
R Subekti, Op.Cit., hal 20.
61
1. Peringatan tertulis
tertulis ini diberikan paling banyak 3 (tiga) kali dalam tenggang waktu
pemberi waralaba.”
2. Denda
rupiah).
perjanjian setiap waktu atau kapan saja. Dalam Pasal 14 dinyatakan bahwa jika
penerima waralaba yang baru, hanya diberikan kalau pemberi waralaba telah
hal bisnis waralaba terkait dengan pemberi waralaba (franchisor) dan penerima
waralaba (franchisee). Sengketa yang terjadi pada saat pembuatan ataupun sedang
tersebut, apabila terjadi perselisihan, maka tindakan pertama yang dilakukan CV.
Laura Jaya dengan franchisee nya adalah dengan mediasi. Hal ini dilakukan untuk
melalui tahap ini tidak mendapatkan hasil yang diinginkan, para pihak masih
Pengadilan Negeri.
akan berakhir dengan sendirinya dengan habisnya jangka waktu yang diatur dalam
perjanjian tersebut, kecuali jika diperpanjang atau diperbaharui oleh para pihak
(Time constraint). Hal ini yang juga perlu mendapat perhatian adalah masalah
pengakhiran lebih awal. Dalam hal ini perlu diatur secara pasti dan jelas apa-apa
saja yang merupakan dan menjadi dasar pembenaran pengakhiran lebih awal.
atau diakhiri sebelum jangka waktunya jika keputusan mengenai pembatalan dan
perjanjian yang batal demi hukum. Terdapat beberapa istilah dalam sistem hukum
individu tertentu. Individu Ini tidak hanya pihak dalam perjanjian tersebut,
50
Elly Erawati dan Herlien Budiono, Penjelasan Hukum Tentang Kebatalan Perjanjian,
National Legal Reform Program, Jakarta, 2010, hal 45.
tetapi juga meliputi setiap individu yang merupakan pihak ketiga diluar
pihak yang mengadakan perjanjian. Dalam hal ini, pihak yang jika dengan
keadaan yang terakhir ini, pasal 1451 dan pasal 1452 KUHPerdata
perjanjian dibuat.
dengan pasal 1334 KUHPerdata, yang diikuti dengan pasal 1335 sampai
halal, yaitu causa yang diperbolehkan oleh hukum. Tidak adanya objek
demikian adalah kosong adanya. Berbeda dengan hal tersebut, suatu causa
dari suatu causa yang tidak halal, menjadi tampak sebagai suatu perjanjian
tanpa terkecuali.
seperti yang diatur dalam pasal 1341 ayat (2) KUHPerdata, yang melindungi hak-
hak ketiga yang telah diperolehnya dengan itikad baik atas segala kebendaan yang
menjadi pokok perjanjian yang batal tersebut. Perjanjian waralaba yang dibatalkan
51
Gunawan Widjaja, Waralaba, PT.Raja Grafindo Persada: Jakarta, 2003, hal 90
1. Salah satu pihak dalam perjanjian lalai atau gagal dan atau tidak mampu
perjanjian ini.
2. Salah satu pihak dengan suatu ketetapan pemerintah telah dicabut izin
untuk itu, atas seluruh atau sebagian harta tetapnya yang merupakan
hartanya yang paling esensial telah dirampas atau telah disita sehingga
6. Sewa bangunan yang mengalami kenaikan harga sewa dan kendala lain
pemilik bangunan.
52
Hasil wawancara dengan Bapak Andi selaku Manager Waralaba Indomaret pada tanggal
23 Februari 2021 pada pukul 13.00 di Indomaret Laura Jaya Kota Kisaran
memenuhi kewajibannya.
53
Roseno, Harjowidigdo, perspektif Pengaturan Perjanjian Franchisee, Makalah
Pertemuan Ilmiah Tentang Usaha Franchisee dalam Menunjang Pembangunan Ekonomi, Jakarta,
1993 hal 18.
PENUTUP
A. Kesimpulan
toko.
70
B. Saran
3. Kepada pemberi waralaba perlu diatur secara jelas apa-apa saja yang
A. Buku
72
B. Peraturan Perundang-undangan
C. Skripsi/Jurnal/Makalah
https://business-law.binus.ac.id/2016/07/21/kapita-selekta-hukum-waralaba
franchise/diakses pada tanggal 10 Desember 2020
https://indomaret.co.id/korporat/seputar-indomaret/peduli-danberbagi/2014/01/16/
sejarah-dan-visi/diakses pada tanggal 28 Desember 2020
https://indomaret.co.id/korporart/seputar-indomaret/peduli-dan/berbagi/2014/01/
16/sejarah-dan-visi/diakses pada tanggal 30 Desember 2020
https://indomaret.co.id/korporat/seputar-indomaret/peduli-danberbagi/2014/01/16/
pemasaran-dan-promosi/ diakses pada tanggal 30 Desember 2020
http://repository.uin-suska.ac.id/7033/3/BAB%20II.pdf diakses pada tanggal 20
Februari 2021
E. Wawancara
Hasil wawancara dengan Bapak Andi selaku Manager Waralaba PT. Indomarco
Pristama pada tanggal 20 Februari 2021 pada pukul 13.00 di Indomaret CV.
Laura Jaya Kota Kisaran
Hasil wawancara dengan Bapak Andi selaku Manager Waralaba PT. Indomarco
Pristama pada tanggal 20 Februari 2021 pada pukul 15.00 di Indomaret CV.
Laura Jaya Kota Kisaran
Hasil wawancara dengan Bapak Andi selaku Manager Waralaba PT. Indomarco
Pristama pada tanggal 12 November 2020 pada pukul 13.00 di Indomaret
CV. Laura Jaya Kota Kisaran
Hasil wawancara dengan Bapak Andi selaku Manager Waralaba PT. Indomarco
Pristama pada tanggal 12 November 2020 pada pukul 13.00 di Indomaret
CV. Laura Jaya Kota Kisaran
Hasil wawancara dengan Bapak Andi selaku Manager Waralaba Indomaret pada
tanggal 23 Februari 2021 pada pukul 13.00 di Indomaret Laura Jaya Kota
Kisaran