SKRIPSI
OLEH :
FAKULTAS HUKUM
MEDAN
2019
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji hanya bagi Allah SWT. Tuhan yang menguasai segala ilmu
sebab utama selesainya penulis skripsi ini, kecuali karena Ridha Allah SWT
SAW yang menjadi Teladan bagi Penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Dalam penulisan skripsi ini penulis telah berusaha dengan segala upaya
agar penulis ini dapat menyelesaikan dalam susunan yang sempurna. Penulis
sangat bersyukur karena tidak sendiri dalam proses penyelesaian skripsi ini.
orang.Karenanya tidak pantas jika penulis tidak memberikan ucapan terima kasih
i
Universitas Sumatera Utara
2. Bapak Prof. Dr. OK. Saidin, SH. M.Hum, selaku Wakil Dekan I Fakultas
3. Ibu Puspa Melati Hasibuan, SH. M.Hum. selaku Wakil dekan II Fakultas
4. Bapak Dr. Jelly Leviza, SH. M.Hum selaku Wakil Dekan III Fakultas
7. Bapak Prof. Dr. H. Hasim Purba, SH. M.Hum. selaku Dosen Pembimbing
8. Ibu Dr. Marianne Ketaren, SH. MKn. Selaku Dosen pembimbing II saya
ini.
10. Semua Dosen dan Staf Pengajar yang telah mengajar dan membimbing
11. Kepada Kedua Orang Tua Penulis yang tercinta.Ibunda Hotnida Wati
ii
Universitas Sumatera Utara
dan terus memberikan dukungan serta Inspirasi dan Motivasi terbesar
12. Kepada Abang Penulis Andryco Wahab Siregar yang terus mendukung
13. Kepada Kakak penulis Yana Fitriah yang selalu menemani penulis
14. Kepada Adik Penulis Andriny Lestari yang selalu menghibur penulis dan
15. Teman saya Gracia Eiler teman seperjuangan saya yang telah memberikan
16. Seluruh pihak yang telah membantu baik selama perkuliahan maupun
penulisan skripsi yang tidak dapat penulis sebut kan satu persatu. Semoga
Medan, 2019
iii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK .................................................................................................... vi
iv
Universitas Sumatera Utara
B. Analisis Putusan Yang Dikeluarkan Pengadilan Tinggi
Medan Dalam Kedudukan Akta Perdamaian Notaris
Nomor : 305/PDT/2015/PT.MDN......................................... 68
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
ELLYSNA PUTRI*
HASIM PURBA**
MARIANNE MAGDA KETAREN***
vi
Universitas Sumatera Utara
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang digelar di pengadilan memakan waktu, biaya, tenaga dan pikiran, tidak
cukup ini terkadang sangat melelahkan secara fisik maupun psikhis, meskipun
dalam teorinya bahwa dalam penyelesaian sengketa melalui proses litigasi dimuka
1
pengadilan, berasaskan sederhana, cepat dan biaya ringan. Tetapi pada
masih dirasakan sangat merugikan bagi para pihak yang berperkara sehingga asas
undang hukum perdata yakni "kesepakatan para pihak untuk mengakhiri sengketa
pengadilan negeri dimana hasil perdamaian tersebut bersifat final dan mengikat
kedua belah pihak yang bersangkutan", karena sebagai kelemahan yang melekat
pada badan peradilan dan penyelesaian sengketa, maka di cari cara lain atau upaya
penyelesaian suatu kasus hukum dapat dilakukan diluar pengadilan. Karena pada
dasarnya dalam suatu proses persidangan perkara perdata, hal pertama yang
dilakukan oleh majelis hakim adalah mendamaikan kedua belah pihak yang
berperkara. Upaya tersebut dilakukan oleh hakim sesuai dengan isi surat Edaran
"Hakim yang ditunjuk dapat sebagai fasilitator yang membantu para pihak baik
1
Undang No.4 Tahun 2004 Tentang Kekuasaan Kehakiman, LN No.8
dari segi waktu, tempat dan pengumpulan data serta argumentasi para pihak dalam
pihak yang berperkara, hakim atau pihak yang ditunjuk dapat bertindak sebagai
kemudian di konsultasikan dengan para pihak untuk memperoleh hasil yang saling
menguntungkan."
mengadakan hubungan karena hak salah satu pihak terganggu (dilanggar). 2 Untuk
dilaksanakan dengan membuat akta perdamaian. Akta Perdamaian ini berupa akta
di bawah tangan maupun akta otentik yang dibuat oleh seorang notaris. Dalam
kaitanya dengan konsekuensi hukum atas perdamaian, Pasal 1858 Kitab Undang-
diantara para pihak suatu kekuatan seperti putusan hakim dalam tingkat
membantu dan melayani masyarakat yang membuktikan alat bukti tertulis yang
bersifat otentik mengenai keadaan dan perbuatan hukum. Dengan dasar seperti ini
2
Soerjono Sorkanto, Mengenal Antropologi Hukum, Bandung, Alumni, 1985., hal.29
mereka yang diangkat sebagai notaris harus mempunyai semangat untuk melayani
masyarakat dan atas pelayanan tersebut, masyarakat yang merasa telah dilayani
kepada notaris. Oleh karena itu notaris tidak berarti apa-apa jika masyarakat tidak
membutuhkannya.3
yang diterjemahkan sebagai pejabat umum diartikan sebagai pejabat yang diserahi
untukmembuat akta otentik yang melayani kepentingan publik, dan kualifikasi itu
atau kutipan akta, semuanya itu sepanjang perbuatan akta itu tidak juga
3
Honorarium diatur dalam Pasal 30 Undang-Undang No. 30 Tahun 2004 tentang Jabatan
Notaris
4
Abib Adjie, Sanksi Perdata dan Adminitratif Terhadap Notaris Sebagai Pejabat Publik,
cet2, (Bandung : Refika Aditama, 2009), hal.27
5
.H.S. Lumban Tobing, Peraturan jabatan Notaris, hal.26
ditugaskan atau di kecualikan kepada pejabat lain atau orang lain yang ditetapkan
oleh Undang-undang."
Akta Otentik sebagai alat bukti kuat, mempunyai peran penting dalam
berbagai hubungan. Melalui akta otentik dapat ditentukan secara jelas hak dan
menghindari sengketa.
B. Perumusan Masalah
sebagai berikut :
Dihadapan Notaris.
305/PDT/2015/PT.MDN.
C. Tujuan Penelitian
Notaris
305/PDT/2015/PT.MDN.
D. Manfaat Penelitian
a. Manfaat teori
b. Manfaat praktis.
Putusan Pengadilan.
E. Keaslian Penulis
mahasiswa/i lain di Fakultas Hukum Sumatera Utara sehingga skripsi ini dapat
Penyusun penulisan skripsi ini merupakan karya asli yang berasal dari
F. Metode Penulisan
Suatu metode merupakan cara kerja atau tata kerja untuk dapat memahami
objek yang menjadi sasaran dari ilmu pengetahuan yang bersangkutan. 6 Dalam
1. Jenis Penelitian
Nomor 305/PDT/2015/PT-MDN.
yang dilakukan atau yang ditujukan hanya pada peraturan-peraturan yang tertulis
atau bahan hukum lainnya, 7 Penelitian hukum ini juga termasuk bersifat normatif,
yaitu penelitian hukum yang meletakkan hukum sebagai sebuah bangunan sistem
6
Soerjono Soekanto, Ringkasan Metodologi Penelitian Hukum Empiris, Op. Cit, Hal.106
7
Bambang Waluyo, Metode penelitian Hukum, Jakarta, Sinar Grafika, 1996, Hal.13
norma. Sistem norma yang di maksud adalah mengenai asas-asas, norma, kaidah
2. Sumber Data
Data yang digunakan dalam skripsi ini adalah data sekunder yang
didukung oleh primer dan data tersier. Data sekunder mencakup data utama
undangan yang mempunyai kekuatan hukum mengikat dan dapat menjadi acuan
wewenang pejabat umum dapat pembuatan akta perdamaian. Contoh data primer
penelitian ini.
terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, seperti kamus hukum,
kamus besar bahasa Indonesia, bahan kuliah, internet yang berkaitan dengan
penelitian ini.
8
Dr. Mukti Fajar ND, Yulianto Acmad, MH, Dualisme Penulisan Hukum Normatif
&Empiris, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2010), hal.34
1. Penelitian Kepustakaan
dengan praktisi hukum dalam hal ini mengambil putusan pengadilan dan contoh
dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan
dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.10
Metode analisis data pada penelitian ini akan dilakukan secara kualitatif,
yaitu dari data yang diperoleh kemudian disusun secara sistematis kemudian
dianalisis secara kualitatif untuk mencapai kejelasan masalah yang dibahas. Dan
G. Sistematika Penelitian
BAB I : PENDAHULUAN
DIHADAPANNYA
Pengadilan.
yang dibuat dalam akta notaris dan tanggung jawab notaris atas akta
305/PDT/2015/PT-MDN
NOTARIS
dalam undang-undang ini." Pada jaman romawi kuno, notaris awalnya dikenal
sebagai penulis umum atau publieke schrijvers dengan berbagai sebutan, antara
semuanya sepanjang pembuatan akta itu oleh suatu peraturan umum tidak juga
diberi wewenang dan kewajiban oleh negara untuk melayani publik dalam hal
11
Komar Andasasmita, Notaris I,(a): (Bandung : Sumur 1984), hal.10
11
negara, yang khusus nya di bidang perdata.Bahwa untuk membuat akta otentik,
pengertian-pengertian notaris di atas ada hal penting yang tersirat, yaitu ketentuan
dalam permulaan pasal tersebut, bahwa notaris adalah pejabat umum dimana
jadi notaris merupakan pejabat umum sebagimana yang di maksud dalam pasal
1868 KUPerdata.
notaris berbeda-beda bergantung pada sistem hukum. Istilah notaris diambil dari
nama pengabdinya, notarius, yang kemudian menjadi istilah bagi golongan orang
penulis cepat atau stenographer. Notaris adalah salah satu cabang dari profesi
ditempatkan di salah satu dari ketiga badan negara tersebut maka notaris tidak lagi
memberikan pelayanan hukum untuk dan atas tindakan hukum yang dilakukan
kliennya notaris juga tidak boleh memihak kliennya, karena tugas notaris ialah
Jenis notaris yang ada di Indonesia ialah Notaris Civil Law yaitu lembaga
notariat berasal dari Italia utara juga dianut oleh Indonesia.Ciri-cirinya adalah
diangkat oleh pejabat yang berwenang atau pejabat pemerintah yang berwenang,
ini bisa dibilang adalah copian dari Notariswet yang berlaku di Belanda.
Peraturan jabatan notaris terdiri dari 66 pasal. Peraturan jabatan notaris ini
dengan menempel di fakultas hukum, sampai tahun 1970 diadakan program studi
ini mengubah program studi spesialis notaris menjadi program magister yang
yang kemudian disusul pada Universitas Pajajaran, Universitas Gajah Mada dan ,
terakhir Universitas Sumatera Utara, walaupun berasal dari Negeri Belanda yang
ujian bagian I dan II yang di praktekkan dalam Fakultas Hukum universitas negeri
Peraturan jabatan notaris di Indonesia berlaku pada tanggal 1 Juli 1860 dan
bagian dari suatu korps pegawai yang tersusun dengan hubungan kerja yang
pengadilan.
Jabatan notaris :
Neterlandsch indie, yang di singkat dengan notaris reglement, dan oleh para
(PJN). Peraturan ini terdiri dari 66 pasal dan lima (5) bab. Dikeluarkan pada
tanggal 26 februari tahun 1860 dan dimulai berlaku di seluruh Indonesia pada
itu."13
bahwa aturan hukum yang di anut oleh peraturan ini, masih masih mengikuti
suatu hal yang mengerikan, bahwa reglament itu penuh dengan peraturan-
ketat untuk suatu batalion yang bertugas melaksanakan hukuman dari pada
suatu peraturan yang dimaksud untuk menjelaskan dan menetapkan tugas dari
bahwa kewibawaan dan sifat yang unggul dari pejabat-pejabat itu sedapat
12
Ibid, hal. 13
13
Komar Andasasmita, op. Cit., hal.29
14
Komar Andasasmita, Op.Cit., hal.30
Artinya, sifat dari peraturan jabatan notaris termasuk dalam hukum publik,
karena materi yang diatur di dalamnya termasuk dalam ruang lingkup hukum
dikemukakan di atas, mengenai banyak hal yang tidak sesuai lagi dengan
situasi dan kondisi di Indonesia, sehingga perlu di ubah dengan suatu undang-
KUPerdata)
15
INI (Ikatan Notaris Indonesia) Periode 1979-1977 dalam Konggres ini yang pertama,
hal. 150-197
4. akta protes wesel dan cek (pasal 143 dan 218 KUHDagang)
Dalam hal nya notaris juga harus menolak memberikan bantuan kepada16:
2. Pembuatan akta, dimana pembuatan akta ini tidak mempunyai saksi atau
saksi yang tidak dikenal oleh notaris atau tidak diperkenalkan kepada
perbuatan tercela atau yang bertentangan dengan kesusilaan atau tindakan yang
perbuatan itu tidak ada ditetapkan hukuman tertentu dalam notaris, tatapi terdapat
1.Tegoran;
16
G.H.S Lumba Tobing, SH, Peraturan jabatan Notaris, Jakarta 1992, hal. 307
dan pemberhentian. Dari pasal 66 pasal yang terdapat dalam peraturan jabatan
hukuman pengganti biaya, kerugian dan bunga. Adapun ketentuan hukuman itu
terdiri dari :
3. 9 pemecatan sementara (schorsing), yakni pasal 6, 6j, 39, 40, 42, 48, 50,
51 dan 54;
4. 22 denda (boete), yakni pasal 6j, 7, 18, 19, 22, 24, 25, 26, 28, 30, 31, 35,
terhadap ketentuan-ketentuan dalam pasal yang bersangkutan. Dalam hal itu tidak
pasal-pasal lainnya yang tidak memuat ancaman hukuman, notaris tidak akan
dihukum karena pelanggaran itu. Pada hakikatnya seluruh pasal-pasal yang ada di
berwenang untuk itu, apabila ia sekali lagi dianggap bersalah atas sesuatu
Jabatan notaris yang telah ditetapkan tersebut mulai dibahas oleh pemerintah
bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sejak September 2003, dan setahun
kemudian pada tanggal 14 September 2004 RUU itu disahkan oleh DPR menjadi
Jakarta pada tanggal 6 Oktober 2004 dalam lembaran negara republik Indonesia
tahun 2004 nomor 117, tambahan lembaran negara republik Indonesia nomor
jabatan umum Notaris, bentu dan sifat akta notaris, minuta akta, grosse akta
pelaksanaan jabatan notaris. Dapat juga dikatakan, produk hukum yang dicita-
citakan sejak dulu ini, merupakan pengakuan akan eksistensi notaris, sebagai
notaris hanya dapat pada suatu wilayah tersebut hanya boleh mendirikan suatu
kantor, artinya jika sudah mendirikan di suatu wilayah tidak boleh didirikan lagi
cabangnya.
akta, memberikan grosee, salinan dan kutipan akta, semuanya itu sepanjang
pembuatan akta itu tidak juga ditugaskan atau dikecualikan kepada pejabat lain
atau orang lain yang ditetapkan oleh undang-undang. Jadi kewenangan notaris
dalam membuat akta otentik sebagai alat bukti yang digunakan baik dalam perdata
maupun pidana inilah kedudukan notaris yakni sebagai pejabat umum Perdata
yang membuat akta. Selain itu, penentuan wilayah kerja notaris ditentukan oleh
Menkumham atas usul dari Organisasi notaris yang dikontrol oleh negara.
17
Gunardi dan Markus Gunawan, Kitab Undang-Undang Hukum Kenotariatan,
Himpunan Peraturan tentang Kenotariatan, Raja Grafindo Persada, Jakarta : 2007, hal.533
membuat akta otentik telah ditegaskan dalam ketentuan yang tercantum dalam
dikualifikasikan sebagai pejabat umum akan tetapi sekarang ini Pejabat Pembuat
Akta Tanah (PPAT) dan Pejabat Lelang. Pemberian kualifikasi tersebut bertolak
belakang dengan makna dari pejabat umum itu sendiri, karena seperti PPAT
hanya membuat akta-akta tertentu saja yang berkaitan dengan pertanahan dengan
jenis akta yang sudah ditentukan, dan pejabat lelang hanya untuk lelang saja.
sebagai seorang pejabat tempat memperoleh nasehat yang boleh dihandalkan dan
pembuat dokumen yang kuat dalam proses suatu hukum. Sehingga masyarakat
dapat dipercaya, dan tanda tangannya serta segala (capnya) memberikan jaminan
dan bukti kuat, seorang ahli yang tidak pemihak dan penasehat yang tidak ada
cacatnya (belum pernah melakukan tindak pidana), yang tutup mulut, dan
membuat suatu perjanjian yang dapat melindunginya di hari yang akan datang.
tugas yang sengaja dibuat oleh aturan hukum untuk keperluan dan fungsi tertentu
1. Berjiwa pancasila;
otentisitasnya atau akta yang dibuat tersebut tidak otentik oleh karena itu notaris
yang bersangkutan tidak berwenang ditempat, dimana akta itu dibuat, dalam pada
itu akta itu masih mempunyai kekuatan akta seperti akta yang dibuat dibawah
tangan, apabila akta itu ditanda tangani oleh para pihak yang bersangkutan.
Presiden, Anggota atau sekretaris Balai Harta Peninggalan, Pengacara atau pun
dilakukan terhadap para notaris dan selain itu juga dapat mengakibatkan, bahwa
itu suatu bukti tentang diterimanya jabatan itu, akan tetapi pasal 12a mengatakan
"saya bersumpah/berjanji :
1. bahwa saya akan patuh dan setia kepada Negara republik Indonesia,
undangan lainnya.
3. Bahwa saya akan menjaga sikap, tingkah laku saya, dan akan
4. Bahwa saya akan merahasiakan isi akta dan keterangan yang diperoleh
5. Bahwa saya untuk dapat diangkat dalam jabatan ini, baik secara langsung
maupun tidak langsung, dengan nama atau dalih apapun tidak pernah dan
Istilah akta dalam bahasa Belanda disebut “acte” atau “akta” dan dalam
bahasa inggris disebut “act” atau “deed” menurut pendapat umum mempunyai
2. Suatu tulisan yang dibuat untuk dipakai atau untuk digunakan sebagai
pembuktian tertentu.
peraturannya yang berlaku, disaksikan dan disahkan oleh pejabat resmi. Dengan
demikian, maka unsure yang paling penting dari suatu akta ialah kesengajaan
untuk menciptakan suatu bukti tertulis dan penandatanganan tulisan itu. Syarat
penandatanganan akta tersebut dilihat dari Pasal 1874 KUHPerdata dan Pasal 1
notaris menurut KUHPerdata pasal 1870 dan HIR pasal 165 (Rbg 285) yang
mempunyai kekuatan hukum pembuktian yang mutlak dan mengikat. Akta notaris
merupakan bukti yang sempurna sehingga tidak perlu lagi dibuktikan dengan
KUHPerdata pasal 1866 dan HIR 165 akta notaris merupakan alat bukti tulisan
atau surat pembuktian yang utama sehingga dokumen ini merupakan alat bukti
18
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Akta_Notaris
tanda tangan yang memuat peristiwa-peristiwa yang menjadi dasar dari suatu hak,
atau perikatan yang dibuat sejak semula dengan sengaja untuk pembuktian”.
Akta dibedakan atas akta otentik dan akta di bawah tangan. Akta di bawah
tangan merupakan suatu kebalikan dari akta otentik, akta tersebut dibuat dengan
maksud untuk dijadikan suatu bukti tanpa harus dibuat “oleh” atau “dihadapkan”
pejabat yang berwenang untuk itu. Bentuk dari suatu akta dibawah tangan tidak
pihak dapat nembuat suatu akta di bawah tangan dengan bentuk yang diinginkan
oleh mereka sendiri. Surat perjanjian hutang piutang, surat perjanjian sewa
menyewa kwintansi, surat perjanjian perdamaian yang dibuat sendiri oleh pihak
yang bersangkutan dan tidak diharuskan dibuat dalam bentuk akta otentik,
Akta yang dibuat di bawah tangan baru berlaku sah, yakni sebagai yang
benar-benar berasal dari orang, terhadap siapaa akta itu dipergunakan, apabila
yang menandatangani mengakui kebenaran dari tanda tangannya itu atau apabila
itu dengan cara yang sah menurut hukum dapat dianggap sebagai telah diakui oleh
yang bersangkutan. Akta di bawah tangan masih dapat di sangkal dan baru
mempunyai kekuatan pembuktian yang sempurna apabila diakui oleh kedua belah
pihak atau dikuatkan lagi dengan alat-alat bukti lainnya, karena itu akta di bawah
tangan, yang memuat peristiwa-peristiwa yang menjadi dasar dari pada suatu hak
dan perikatan, yang dibuat sejak semula dengan sengaja untuk pembuktian.19
19
Sudikno Mertokusumo, Hukum Acara Perdata Indonesia,(Yogyakarta: Liberty, 1981)
hal.110
surat yang ditandatangani, diperbuat untuk dipakai sebagai bukti, dan untuk
dipergunakan oleh orang lain, untuk keperluan siapa surat itu dibuat.
a. judul akta
b. nomor akta
mereka wakili
c. isi akta yang merupakan kehendak dari keinginan dari pihak yang
berkepentingan
perubahannya.
ketentuan-ketentuan sebagaimana yang diatur pada ayat (2), ayat (3) dan
ayat (4), juga memuat nomor dan tanggal penetapan pengangkatan, serta
1. Akta sebagai fungsi formal yang mempunyai arti bahwa suatu perbuatan hukum
akan menjadi lebih lengkap apabila dibuat suatu akta. Sebagai contoh
perbuatan hukum harus dituangkan dalam bentuk akta sebagai syarat formil
tangan.
20
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Akta_Notaris
2. Akta sebagai alat pembuktian dimana dibuatnya akta tersebut oleh para pihak
hari. Akta Otentik merupakan alat pembuktian yang sempurna bagi kedua
belah pihak dan ahli warisnya serta sekalian orang yang mendapatkan hak
otentik adalah suatu akta yang dibuat dalam bentuk yang ditentukan oleh undang-
undang, dibuat oleh atau dihadapan pegawai-pegawai umum yang berkuasa dan
a. Akta itu harus dibuat “oleh” atau “di hadapan” seorang pejabat umum ;
b. Akta itu harus dibuat dalam bentuk yang ditentukan oleh undang-undang ;
c. Pejabat umum yang “oleh” atau “di hadapan” siapa akta itu dibuat, harus
“akta otentik” akan tetapi tidak menjelaskan siapa yang dimakusd dengan “pejabat
yang dimaksud.
dan penetapan yang diharuskan oleh suatu peraturan umum atau oleh yang
kutipan semuanya sepanjang perbuatan akta itu oleh suatu peraturan umum juga
dengan “pejabat umum” adalah notaris. Wewenang Notaris adalah regel (bersifat
umum), yaitu membuat akta otentik mengenai segala peraturan, perjanjian dan
penetapan yang diharuskan oleh suatu peraturan umum atau dikehendaki oleh
yang berkepentingan.
Mengenai akta notaris, maka dalam hal ini terdapat dua golongan akta,
yaitu :
Yaitu suatu akta yang mengurai secara otentik mengenai suatu tindakan
yang dilakukan atau suatu keadaan yang dilihat atau disaksikan oleh pembuat
akta itu, yakni notaris sendiri dalam menjalankan tugasnya sebagai notaris.
Akta yang dibuat demikian dan memuat uraian dari apa yang dilihat dan
disaksikan serta dialaminya itu dinamakan akta yang dibuat “oleh” (door)
notaris sebagai pejabat umum. Yang termaksud dalam akta ini antara lain
adalah berita acara rapat pemenang saham dalam perseroan terbatas dan akta
b. Akta yang dibuat “di hadapan” (ten overstan) notaris atau yang dinamakan
“akta partij”
Yaitu akta yang berisikan suatu “cerita” dari apa yang terjadi karena
perbuatan yang dilakukan oleh pihak lain di hadapan notaris, artinya segala
sesuatu yang terangkan atau yang diceritakan oleh pihak lain yang sengaja
dalam suatu akta otentik. Yang termasuk dalam golongan ini adalah akta jual
beli, akta perdamaian di luar pengadilan, akta sewa menyewa dan akta wasiat.
Akta otentik merupakan suatu alat bukti yang cukup, dan bila sudah ada
akta otentik maka tidak perlu ditambahkan pembuktian lagi.Bukti yang cukup ini
tersebut juga pembuktian sempurna, ini berarti bahwa segala yang menjadi isi akta
tersebut harus dianggap benar, kecuali apabila diajukan bukti perlawanan yang
megikat.
yang dapat menunjukkan bukti tentang ketidak mampuannya menurut tata cara
yang disebut dalam pasal 875 KUPerdata yaitu seseorang yang dinyatakan tidak
mampu dan adanya surat perintah dari hakim pengadilan kepada notaris untuk
membuat akta dengan cuma-cuman atau setengah tarif dan akta tersebut original
atau asli, dimana adanya terdapat pemberian grossed an salinan dari akta itu
terutang bea materai dan kutipan akta yang diberikan berdasarkan 8 Peraturan
Jabatan Notaris.
yang memberikan sesaksian baik secara lisan maupun tulisan yakni menerangkan
apa yang ia saksikan sendiri, baik berupa perbuatan atau tindakan dari orang lain
mengatakan saksi adalah saksi harus hadir pada pembuatan akta, sedang dengan
pembuatan akta dalam hal ini diartikan pembacaan dan penandatangan akta, hal
undang-undang, yang disebutkan dalam akta itu dan yang disaksikan oleh para
saksi itu.
Syarat-syarat yang ditentukan oleh pasal 22 tentang para saksi tersebut adalah :
1. Para saksi harus dikenali oleh notaris atau identitas dan wewenang mereka
harus dinyatakan kepada notaris oleh seorang atau lebih dari pada
Arti dari "dikenal" ialah orang-orang yang tercantum dalam akta itu benar-
benar adalah sama dengan orang-orang yang bertindak sebagai saksi-saksi pada
sebagai saksi keluarga sedarah dan keluarga semenda, baik dari notaris maupun
dari para penghadap sampai dengan derajat ketiga, demikian juga pembantu
akta, yakni di tengah-tengah isi dari akta itu. Hal ini di dasarkan pada pasal 26
Peraturan Jabatan Notaris, dimana dikatakan bahwa akta harus ditulis dengan
dapat dibaca, dalam hubungan satu sama lain yang tidak terputus, tanpa ruang-
ruang atau sela-sela kosong, sedang ruangan-ruangan yang terpaksa tidak ditulis
dalam badan akta harus digaris dengan jelas dengan tinda, agar tidak dapat
dan ditanda tangani oleh para pihak yang bersangkutan dan diletakkan pada
minuta akta.
tersebut membuat akta tidak jelas isinya dan tanda tanda seperti nama huruf kecil
dan tanda kurung. Notaris harus membacakan akta tanpa diwakilkan dalam
Peraturan Jabatan Notaris yaitu pembacaan akta dihadapan penghadap dan para
saksi, baik itu akta (partij akten) maupun akta pejabat (ambtelijke akten).
penandatangan) dari akta. Dalam pembuatan kutipan akta kepala dan penutup akta
harus juga memuat hal yang sama antar akta original dan salinan, termasuk
hukum perdata dan diyakini oleh penanya bahwa dirinya akan mendapat jawaban
secara umum menjadi tugas dari jabatan notaris. Notaris dipercaya karena segala
sesuatu yang ditulis serta ditetapkan oleh notaris adalah benar, dan notaris adalah
ketentuan dalam pasal 16 ayah (1) huruf d undang-undang nomor 30 tahun 2004
tugas pokok dari notaris adalah membuat akta otentik, sebagai alat bukti yang
terkuat dan terpenuh, apa yang dinyatakan dalam akta notaris harus diterima,
undang-undang No. 30 Tahun 2004 tentang jabatan notaris. Dalam ayat (1)
salinan dan kutipan akta, semuanya itu sepanjang perbuatan akta itu tidak juga
ditugaskan atau dikecualikan kepada pejabat lain atau orang lain yang ditetapkan
oleh undang-undang."
2. Akta otentik memiliki minuta akta yang disimpan oleh Negara melalui
Notaris.
1. Akta itu harus dibuat dalam bentuk yang ditentukan oleh undang undang.
satu unsur akta otentik itu tidak dipenuhi dan jika terpenuhi unsur dari
padanya maka tidak akan pernah ada yang disebut dengan akta otentik.
2. Akta itu dibuat oleh door atau dihadapkan ten overstaan (seorang pejabat
umum)
3. Bahwa akta itu dibuat oleh atau dihadapan pejabat umum yang berwenang
kekuatan hukum tidak boleh dibuat oleh pejabat yang tidak mempunyai
21
Ira Koesoemawati, Yunirman Rijai, Notaris, Jakarta, Raih Asa Sukses, 2009, hal.85
22
Sjaifurrachman, Habib Adjie, Aspek Pertanggungjawaban Notaris Dalam Pembuatan
Akta, Bandung, Mandar Maju, 2011, hal. 107
23
Komar Andasasmita, Notaris dengan Sejarah, Peraturan, Sejarah, Tugas kewajiban,
Rahasia Jabatannya, Sumur, Bandung, 1981, hal.97
bahwa :
voegdheden)."
perundang-undangan.
Tidak bisa dipungkiri jaman sekarang sudah banyak terjadi kejahatan, baik
dalam bidang hukum perdata dan pidana, hal tersebut disebabkan karna semakin
dihandalkan dan dapat dipercayai yang tanda tangannya serta segelnya (capnya)
memberi jaminan dan bukti yang kuat dalam akta yang di buatnya.24
Perdamaian notaris sebagai alat bukti dipersidangan pengadilan iyalah sebagai alat
bukti yang sempurna, sepanjang dibuat di hadapan notaris dan tidak ada keraguan
di dalam nya, kedudukannya paling baik karna telah memenuhi persyaratan dan
saksi-saksi.25
tentunya diharapkan oleh para pihak yang ingin membuat akta otentik,
tentunya notaris sebelum memasukkan identitas para pihak kedalam suatu akta,
24
Maria S.W. Sumardjono, 2001 Kebijakan Pertanahan Antara Regulasi dan Impletasi,
Cetakan Pertama, Kompas, Jakarta, hal. 14
25
Hasil wawancara Hamonangan Rambe SH. MH. Wakil Panitera Pengadilan Tinggi
Medan Tanggal 27 Maret 2019
pada pihak apakah berwenang dan cakap atau tidak dalam melakukan
perbuatan hukum sehingga dapat memenuhi syarat sahnya dari suatu akta
seperti, apakah pihak yang bertindak sudah berumur minimal 18 Tahun atau
telah menikah menurut Pasal39 ayat 1 huruf a UUJNP. Sedangkan bagian dari
proses memvalidasi data objek adalah merupakan bagian dari proses dalam
agar tidak terburu-buru dan dapat bekerja secara cermat serta teliti sehingga
menimbulkan penafsiran.
Untuk membuat akta notaris yang jauh dari kata indikasi permasalahan
hukum tentunya notaris harus memenuhi syarat formal dan syarat formil dari
mengenai syarat formal dalam pembuatan akta diatur dalam Pasal 38 UUJN
Akta otentik sebagai alat bukti yang terkuat dan terpenuh, mempunyai
Diperlukan adanya pembuktian tertulis berupa akta otentik. 26 Hal ini sejalan
ekonomi dan sosial, akta otentik dengan jelas menentukan hak dan kewajiban para
ialah kekuatan pembuktiannya yang lengkap.Bukti lengkap ialah bukti yang dapat
kebalikannya.
Karena itu, isi keterangan yang dimuat di dalam akta itu berlaku sebagai
yang btenar, isinya itu mempunyai kepastian sebagai yang sebenarnya, menjadi
terbukti dengan sah di antara pihak dan para ahli waris serta para pihak penerima
26
Pasal 1867 KUHPerdata
Yang berarti bahwa kesaksian para saksi misalnya tidak mengikat hakim
pada alat bukti itu, akan tetapi lain halnya dengan akta otentik, dimana undang-
undang mengikat hakim pada alat bukti itu. Sebab jika tidak demikian apa
akta otentik sebagai alat bukti, jika hakim begitu saja tidak dapat
menyampingkannya.
para pihak beserta ahli beserta ahli warisnya atau orang-orang yang mendapat hak
dari mereka suatu bukti yang sempurna tentang apa yang dimuat didalamnya.
Akta otentik merupakan suatu bukti yang sempurna, dalam arti bahwa ia sudah
dibuat seorang notaris adalah akta otentik (sah). Sesuai dengan pengertiannya akta
peraturannya yang berlaku, disaksikan dan disahkan oleh pejabat resmi. Dengan
demikian, maka unsur yang paling penting dari suatu akta ialah kesengajaan untuk
penandatanganan akta tersebut dilihat dari Pasal 1874 KUHPerdata dan Pasal 1
pembuktian dari tulisan-tulisan dibawah tangan yang dibuat oleh seorang notaris.
27
Subekti, Hukum Pembuktian,(Jakarta: PT. Pradnya Paramitha, 2005), hal.27
Pasal 131 ayat (1) HIR jo. 155 (1) Rbg, menyebutkan jika kedua belah
pihak telah datang menghadap akan tetapi tidak dapat di damaikan (hal mana
pihak bersepakat untuk melakukan perdamaian dihadapan notaris. Oleh karena itu
tangan yang memuat peristiwa-peristiwa yang menjadi dasar suatu hak atau
diperbuat untuk dipakai sebagai bukti, dan untuk dipergunakan oleh orang, untuk
kata akta bukan berarti surat melainkan harus diartikan dengan perbuatan hukum,
bersal dari kata acte yang dalam bahasa prancis berarti perbuatan.”30
Suatu akta dapat menjadi suatu alat bukti tertulis karena akta tersebut
merupakan surat yang ditandatangani para pihak yang berisikan suatu peristiwa
28
Sudikno Mertokusumo, Mengenal Hukum, Suatu Pengantar, Yogyakarta, Liberty.
2003, hal.116
29
A.Pitlo, Pembuktian dan Daluwarsa, Ali Bahasa M.Isa, Jakarta, Intermassa, 1986,
hal.52
30
Subekti, Pokok-pokok Hukum Perdata, Jakarta, Intermassa, 1980, hal.29
yang menjadi dasar suatu hak atau perikatan yang dibuat secara semula dengan
1. Akta notaris wajib dibuat dalam bentuk yang sudah ditentukan oleh
2. Akta notaris dibuat karena ada permintaan para pihak, dan bukan
keinginan notaris
3. Meskipun dalam akta notaris tercantum nama notaris, tetapi dalam hal ini
dengan akta notaris serta tidak dapat ditafsirkan lain, selain yang
5. Pembatalan daya ikat akta notaris hanya dapat dilakukan atas kesepakatan
para pihak yang namanya tercantum dalam akta. Jika ada yang tidak
diputuskan oleh hakim, tidak dapat diajukan banding Penjelasan Pasal130 HIR
mengatur bahwa akta perdamaian yang dibuat secara sah akan mengikat dan
mempunyai kekuatan hukum yang sama dengan putusan pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap dan tidak dilakukan upaya banding. akta
31
Habib Adjie, Kebatalan Dan Pembatalan Akta Notaris, Bandung, PT. Refika Aditama,
2013, hal. 17
undang-undang.32
32
M. Yahya Harahap, Op.Cit, hal.281
BERSENGKETA
Notaris
1864 KUHPerdata, Peraturan Mahkamah Agung Nomor 2 tahun 2003 yang mana
dengan adanya PERMA tersebut Pasal 130 HIR jo Pasal 154 RBG tidak berlaku
tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Sengketa, menjadi salah satu
43
sehingga memakan biaya tinggi dan sering memberikan hasil yang kurang
memuaskan.
memuaskan.
ahli.
1. Konsultasi.
"personal" antara suatu pihak tertentu, yang disebut dengan "klien" dengan pihak
kliennya tersebut. Tidak ada suatu rumusan yang menyatakan sifat "keterikatan"
pendapat tersebut menurut kliennya dapat diterima atau tidak diteima klien
2. Negosiasi.
adanya pihak lain sebagai mediator. Pasal 121 KUHPidana menyebut barang siapa
ditugaskan oleh pemerintah untuk berunding dengan suatu negara asing, dengan
sengaja merugikan negara, diancam dengan pidana penjara paling lama 12 (dua
belas) tahun.Oleh karena itu perundingan harus dilakukan dengan itikad baik
secara tertulis.
3. Mediasi.
pihak dengan bantuan mediator. Mediator adalah pihak yang bersifat netral dan
tidak memihak, yang berfungsi membantu para pihak dalam mencari berbagai
mediasi ini dilakukan supaya gugatan atau sengketa di pengadilan dapat segera
kesepakatan tersebut dibuat dalam suatu akta atau surat perjanjian. Apabila tidak
4. Konsiliasi.
dibutuhkan pihak ketiga yang netral dan tidak berpihak sehingga dapat mencapai
Arti dari konsiliasi adalah suatu suatu proses untuk mencari perdamaian
5. Penilaian Ahli.
menyebutkan para pihak dalam suatu perjanjian berhak untuk memohon pendapat
yang mengikat dari lembaga arbitrase atas hubungan hukum tertentu dari suatu
persetujuan itu harus sesuai dengan ketentuan Pasal 1321 KUHPperdata yang
menyatakan, bahwa tidak suatu persetujuan atau sepakat sah diberikan apabila
karena :
a. Kekhilafan ;
b. Paksaan ;
c. Penipuan ;
atau mengenai pokok perselisihan.Ia dapat membatalkan dalam segala hal dimana
tersebut meliputi :
dilakukan atas perkara yang telah ada baik yang sedang berjalan di pengadilan
Pada dasarnya siapa saja dapat menjadi subyek dari perjanjian perdamaian
untuk melepaskan haknya atas hal-hal yang termasuk dalam perdamaian itu. Wali-
selain jika mereka bertindak menurut ketentuan dari bab kelima belas dan ketujuh
belas dari buku kesatu kitab undang-undang ini. Kepala-kepala daerah yang
dari suatu kejahatan atau pelanggaran. Dalam hal ini, perdamaian sekali-kali
yang bersangkutan.
perdamaian yang diadakan para pihak harus dibuatkan dalam bentuk tertulis. 35
Dan jika perdamaian dilakukan di hadapan Hakim sama kekuatannya dengan Akta
otentik, yaitu yang dibuat di hadapan pejabat yang berwenang dalam hal ini
notaris ini dapat dijadikan sebagai alat bukti bagi para pihak untuk diajukan
para pihak namun undang-undang telah mengatur berbagai jenis perdamaian yang
35
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Op. Cit., Pasal 1851
36
Hasil Wawancara dengan Hamonangan Rambe, Wakil Panitera Pengadilan Tinggi
Medan tanggal 27 Maret 2019
hak yang batal, kecuali bila para pihak telah mengadakan perdamaian tentang
palsu ;
hakim yang telah memperoleh kekuatan hukum yang pasti, namun tidak
diketahui oleh para pihak atau salah satu pihak. Akan tetapi jika keputusan
ditentukan kemudian ternyata salah satu pihak tidak berhak atas hal itu.
Apabila keenam hal itu dilakukan maka perdamaian itu dapat dimintakan
mengikat sama dengan putusan hakim pada tingkat akhir, baik itu putusan kasasi
maupun peninjauan kembali. Perdamaian itu tidak dapat dijadikan dengan alasan
pembatalan bahwa telah terjadi kekhilafan mengenai hukum atau dengan alasan
Definisi lain dari perdamaian persetujuan dengan mana kedua belah pihak
atas dasar saling pengertian mengakhiri suatu perkara yang sedang berlangsung
atau mencegah timbulnya suatu sengketa,38 jadi tidak perlu dibacakan isi dari akta
secara menyeluruh, hakimlah yang membuat putusan atas dasar akta perdamaian
37
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Op, Cit., Pasal 1858
38
Hasil wawancara dengan Hamonangan Rambe SH. MH. Wakil panitera Pengadilan
Tinggi Medan, 27 Maret
yang dibuat oleh kedua belah di hadapan notaris untuk mengakhiri perkara di
persidangan.
bahwa Akta Perdamaian yang diputuskan oleh hakim, tidak dapat diajukan
banding. Penjelasan Pasal 130 HIR mengatur bahwa Akta Perdamaian yang dibuat
secara sah akan mengikat dan mempunyai kekuatan hukum yang sama dengan
putusan pengadilan, Akta Perdamaian itu dapat dibatalkan bila isi substansinya
bertentangan dengan undang-undang. Apabila salah satu pihak tidak puas atas
putusan hakim, tidak lah dapat mengajukan banding tetapi membuat gugatan baru
kembali.39
biasanya jika timbul suatu sengketa maka hal yang di lakukan terlebih dahulu
39
Hasil Wawancara dengan Hamonangan Rambe SH. MH. Wakil Panitera Pengadilan
Tinggi Medan tanggal 27 Maret 2019
oleh para pihak yang bersengketa, karena dalam sistem peradilan kita banyak
sekali kelemahannya. Kritik yang sering kali muncul terhadap peradilan bukan
hanya di Indonesia, melainkan terjadi di seluruh dunia. Hal tersebut antara lain di
sebabkan karena :
sangat formal (formalistic) dan sangat teknis (technically), selain itu arus
b. Faktor biaya
Semua pihak menganggap faktor biaya perkara sangat mahal, apalagi jika
mengakibatkan makin tinggi biaya yang harus dikeluarkan, seperti biaya resmi
40
Munawar Kholil et al., Silabus dan Teacing Material Pilihan Penyelesaian sengketa
PPS/Alternative Dispute Resolution (ADR). Jakarta 1998, hal.6
41
suyud Margono, ADR (Altenative Dispute Resolution) 7 Arbitrase, proses
Pengembagaan dan Aspek Hukum, Ghalia Indonesia, Jakarta : 2000, hal. 66
kurang tanggap dam tidak responsive dalam bentuk perilaku. Hal tersebut
dianggap sering berperilaku tidak adil atau unfairkarena didasarkan atas alasan
kedua belah pihak pada posisi yang saling berhadapan, yaitu menempatkan
satu pihak pada posisipemenang (the winner) dan menwujutkan pihak lain
sebagai pihak yang kalah (the losser). Dalam posisi menang dan kalah tersebut,
bukan demaian yang timbul, tetapi terkadang timbul dendam dan kebencian
ilmu pengetahuan yang mereka miliki hanya bidang hukum, di luar itu
Pada dasarnya tugas seorang notaris adalah membuat akta otentik dimana
akta tersebut dapat menjadi suatu bukti yang sah bila terjadi sengketa, Notaris
aturan hukum yang terkait dengan sagala tindakan yang akan diambil untuk
yang berlaku akan memberikan kepada pihak, bahwa akta yang akan dibuat di
“hadapan” atau “oleh” Notaris telah sesuai dengan aturan hukum yang berlaku,
sehingga jika terjadi permasalahan, akta notaris dapat dijadikan pedoman oleh
para pihak.44
Kata “tanggung jawab” merupakan kata benda yang abstak. Dalam kamus
Jawab notaris atas Akta yang dibuatnya iyalah bahwa akta tersebut benar-benar
44
Habib Anjie (a), 2009, Hukum Notaris Indonesia Tafsir Temanik Terhadap UU No. 30
Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris, Refika Aditama, Bandung, hal.37
45
Soekidjo Notoatmojo, Etika dan Hukum Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta, 2010,
hlm.84
atas dari kesepakatan bersama tidak ada paksaan dan isi akta tersebut telah di
wajib menanggung segala sesuatu (kalau ada sesuatu hal, boleh dituntut, di
jawab hukum dalam bidang hukum publik dan tanggung jawab hukum dalam
(onrechtmatige daad).
yang dikenal dengan tanggung jawab resiko atau tanggungjawab mutlak (strick
46
Hasil Wawancara dengan Hamonangan Rambe Sh. MH. Wakil Panitera Pengadilan
Tinggi Medan Tanggal 27 Maret 2019
47
W.J.S.Purwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta, 976, hal. 1014
48
Van Apeldoorn, Op.Cit.,hal. 174
berbeda sekali arti dan pengaturannya dengan perbuatan melawan hukum dalam
hal pidana. Perbuatan melawan hukum tidak hanya mencakup perbuatan yang
keperdataan yaitu mengenai perikatan yang dibuat oleh para pihak atau lebih
Sifat dan asas yang dimuat oleh hukum perikatan khususnya perikatan yang lahir
karena perjanjian, bahwa undang-undang hanya mungkin dan boleh diubah atau
diganti atau dinyatakan tidak berlaku, hanya oleh meraka yang membuatnya,
maksudnya kesepakatan kedua belah pihak yang dituangkan dalam suatu akta
kesepakatan itu tidak dapat ditarik selain terjadi kesepakatan kedua belah pihak
pula yang membuatnya (Pasal1138 KUHPerdata). Oleh karena itu suatu perjanjian
hanya dapat dibatalkan oleh atau atas persetujuan pihak-pihak yang membuatnya.
melibatkan notaris dalam sengketa itu dengan alasan, bahwa yang menjadi objek
sengketa tersebut aktanya telah dibuat oleh atau dihadapan notaris. 49.
1. Didalam hal-hal yang secara tegas ditentukan oleh Peraturan Jabatan Notaris;
1366 dan Pasal 1367 KUHPerdata terdapat kewajiban untuk membayar ganti
kerugian.
kewenangan lain dari Menteri hukum dan hak Asasi Manusia, yaitu:51
makro;
49
https://media.neliti.com/media/publications/147736-ID-kekuatan-pembuktian-akta-
yang-dibuat-oleh.pdf
50
Pasal 1 angka 12 Undang-Undang Nomor 2 tahun 2014 tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris.
51
H.Salim HS, Teknik Pembuatan Akta Satu ( Konsep Teoritis, Kewenangan Notaris,
Bentuk dan Minuta Akta, PT. Raja Grafindo persada, Jakarta, 2015 hal.21
tampak bahwa kemenhum, tidak hanya berwenang mengangkat notaris, tetapi juga
prinsipnya tidak setiap orang atau warga negara dapat di angkat untuk menjadi
4. Sehat jasmani dan rohani yang dinyatakan dengan surat keterangan sehat
notaris dalam waktu paling singkat 24 (dua puluh empat) bulan berturut-
turut pada kantor notaris atas prakarsa sendiri atau surat rekomendasi
Dengan adanya izin praktik tersebut, maka dalam waktu paling lama 60
a. Menteri
3. Menyampaikan :
a. Alamat kantor;
untuk membuktikan bahwa kerugian itu timbul karena kesalahan dan atau
kelalaian dari notaris ternyata cukup sulit, apalagi untuk membuktikan bahwa
52
H. Salim Hs, Op.Cit, hal.40
seorang notaris benar-benar sengaja dan juga dengan direncanakan terlebih dahulu
melakukan tindakan untuk merugikan para pihak dalam akta yang dibuatnya.
benar mengetahi akibatnya, maka terdapat unsur kesalahan dan jika tidak maka
Namun demikian tidak lepas dari perdebatan mengenai dasar hukum yang
dapat dipergunakan untuk menuntut tanggung jawab notaris, para ahli sepakat
bahwa notaris harus bertanggung jawab atas akta yang dibuat oleh dan atau
dan bunga pada diri kliennya untuk pelanggaran yang telah dilakukan. Apabila
1. Di dalam hal-hal yang secara tegas ditentukan oleh peraturan jabatan notaris.
dibatalkan dimuka pengadilan atau dianggap hanya dapat berlaku sebagai akta
Pasal 1366 dan Pasal 1367 kitab undang-undang hukum perdata, terdapat
24 jo pasal 28 itu terhadap notaris dapat dikenakan denda, dan akta yang
dibuatnya hanya mempunyai kekuatan seperti akta di bawah tangan. Pasal 28 ayat
itu kepada para penghadap dan para saksi”. Sedangkan Pasal 28 ayat 6 tersebut
menentukan bahwa, “dalam hal pelanggaran terhadap suatu atau lebih ketentuan
dalam Pasal ini, akta itu hanya mempunyai kekuatan seperti akta yang dibuat
Dari ketentuan pasal 28 tersebut diatas, dapat diketahui bahwa setiap akta
keseluruhannya kepada para penghadap dan para saksi, baik itu akta partij
pelanggaran terhadap ketentuan dalam ayat 1 diatas, maka mengakibatkan akta itu
mempunyai kekuatan seperti akta di bawah tangan. Dalam kasus diatas, sesuai
ketentuan Pasal 28 Peraturan Jabatan Notaris, sehingga dengan demikian akta itu
tidak batal demi hukum, melainkan hanya menjadi sama dengan akta dibawah
pengadilan.
Melihat kasus tersebut diatas, maka suatu akta yang merupakan akta
otentik (akta notaris) yang mempunyai kekuatan bukti yang sempurna, dapat
menjadi tidak berarti sebagai alat bukti dalam suatu perkara perdata, bila dalam
dan bertentangan dengan peraturan jabatan notaris. Notaris sebagai pejabat umum
yang berwenang untuk membuat akta otentik, dapat dituntut pula oleh para pihak
jika akta yang dibuatnya itu telah mengakibatkan kerugian terhadap pihak
tersebut.
305/PDT/2015/PT-MDN
tahun 2004 tentang Jabatan Notaris bahwa notaris berwenang untuk membuat akta
otentik mengenai semua perbuatan, janji, dan penetapan yang diharuskan oleh
pembuatan akta, menyimpan akta, memberikan grosee (salinan dan kutipan akta),
semuanya itu sepanjang pembuatan akta itu tidak juga ditugaskan atau
dikecualikan kepada pejabat lain atau orang lain yang ditetapkan oleh undang-
undang.53
Akta perdamaian yang dibuat dihadapan notaris oleh para pihak, kemudian
53
Pasal 15 ayat 1 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris
63
para pihak dengan pihak yang dibantu oleh mediator. 54 Salah satu bentuk dari
lebih lanjut kepada para pihak yang bersengketa agar perkara tersebut dapat
kedalam proses beracara dipengadilan dapat menjadi salah satu instrumen efektif
yang bersifat netral dan tidak memihak, yang berfungsi membantu para pihak
Pasal 1866 KUHPerdata menyebutkan, alat bukti yang sah yang di akui
oleh hukum acara perdata apa bila sudah melakukan perdamaian adalah :
1. Bukti tertulis;
2. Bukti saksi-saksi;
3. Pengakuan;
4. Sumpah.
nurani.Kedua belah pihak melepaskan diri dari kekakuan (legal form) kepada
54
Pasal 1 angka 6 Peraturan Mahkamah Agung Nomor : 2 Tahun 2003 tentang Prosedur
Mediasi di Pengadilan.
55
Ibid
dan asas pembuktian kea rah persamaan persepsi yang saling menguntungkan.
kepada kemauan dan kehendak hakim atau arbiter, tetapi diselesaikan oleh para
pihak sendiri sesuai dengan kemauan mereka, karena merekalah yang lebih tau
satu dua minggu paling lama satu bulan, asal ada ketulusan dan kerendahan
hati dari kedua belah pihak. Itu sebabnya disebut bersifat speedy(cepat), antara
5-6 minggu.
4. Biaya ringan. Boleh dikatakan, tidak diperlukan biaya, meski ada sangat
murah.Hal ini merupakan kebalikan dari sistem peradilan atau arbitrase, yang
5. Aturan pembuktian tidak perlu. Tidak ada pertarungan yang sengit antara para
pihak untuk saling membantah dan menjatuhkan pihak lawan melalui sistem
dan prinsip pembuktian yang formal dan teknis yang sangat menjemukan
6. Hubungan para pihak bersifat kooperatif. Oleh karena yang berbicara dalam
komunikasi aktif antara para pihak. Dalam komunikasi itu terpancar keinginan
lebih baik untuk masa depan. Jadi melalui komunikasi itu, apa yang mereka
8. Hasil yang dituju sama menang. Hasil yang dicari dan dituju para pihak dalam
menang yang disebut konsep win-win solution, dengan menjatuhkan diri dari
sifat egoistic dan serakah, atau menang sendiri.Dengan demikian tidak ada
yang kalah dan tidak ada yang menang sendiri atau winning or losing seperti
merendam sikap emosional tinggi dan bergejolak, kearah suasana bebas emosi
melepaskan haknya atas hal-hal yang termasuk didalam perdamaian itu. Kedua
belah pihak harus rela untuk tidak saling menuntut haknya dalam proses
pengadilan.56
Dengan kata lain seorang notaris dapat dikatakan sebagai mediator seperti
hakim. Akta notaris dapat menjadi suatu bukti yang sempurna yang dapat
putusan atau pertimbangan hakim untuk memutus perkara di pengadilan dalam hal
bahwa notaris hanya sekedar bertanggung jawab terhadap formalitas dari suatu
akta otentik dan tidak terhadap materi akta otentik tersebut. Hal ini mewajibkan
notaris untuk bersikap netral dan tidak memihak serta memberikan semacam
nasihat untuk bersikap netral dan tidak memihak serta memberikan semacam
nasihat hukum bagi klien yang meminta petunjuk hukum para notaris yang
pertanggungjawabkan atas kebenaran materil suatu akta bila nasehat hukum yang
Tidak boleh ada yang tertinggal.Perdamaian harus membawa para pihak terlepas
dari seluruh sengketa.Tidak ada lagi yang disengketakan karena semuanya telah
56
Hasil Wawancara Hamonangan Rambe SH.MH. Wakil panitera Pengadilan Tinggi
Medan Tanggal 27 Maret 2019
persidangan dapat dicapai, maka acara terakhir dan majelis hakim dibantu oleh
memuat isi perdamaian dan majelis hakim memerintahkan para pihak agar
dua puluh hari kerja sejak penetapan mediator dengan hasil akhir tercapai atau
para pihak yang digariskan pada pasal 1230 KUHPerdata, maka terhadapnya
akan tetapi hakim haruslah berpedoman kepada peraturan yang berlaku sesuai
dengan hierarki peraturan yang berlaku di negara kita. Apabila tidak ada peraturan
57
Hasil Wawancara Hamonangan Rambe SH. MH. Wakil Panitera Pengadilan Tinggi
Medan Tanggal 27 Maret 2019
yang mengatur suatu perkara yang diajukan kepadanya maka sesuai dengan Pasal
5 ayat (1) Undang-undang No.48 tahun 2009 tentang kekuasaan Kehakiman yang
dalam sidang pengadilan, maka majelis hakim membuat akta perdamaian menurut
Akta perdamaian yang dibuat oleh kedua pihak dihadapan notaris telah
sesuai dengan ketentuan dalam pasal 1320 KUHPerdata, dimana kedua pihak
telah sepakat mengikat diri dalam suatu perjanjian perdamaian tanpa ada paksaan
dari pihak mana pun dan kedua belah pihak cakap melakukan perbuatan hukum
hukum yang baik serta mempunyai kekuatan hukum yang kuat hakimlah yang
dapat menilai apakah perkara itu telah selesai dan diputuskan serta para pihak
Akta otentik atau akta yang dibuat notaris dapat dijadikan sebagai alat
pengadilan maka penulis akan membahas suatu kasus dari pengadilan negeri
medan.
1. Kasus posisi
Yang melibatkan Pimpinan Cabang PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) sebagai
sebagai tergugugat II, Badan Pertahanan Nasional Kantor Pertahanan Kota Medan
Subroto No. 190, Sei Putih tengah, Medan Petisah, Kota Medan.
2. Kedudukan Perkara
hak atas sebidang tanah dan bangunan yang terletak di Jl. Puskesmas No.51
Utara sesuai dengan Sertifikat Hak Milik No.1171 atas nama Doktorandus
Kota Medan.
(dua ratus lima puluh juta rupiah) kepada tergugat I untuk modal dagang berlian
penggugat yang dituangkan dalam akta-akta dan Perjanjian, dalam hal ini
penggugat memberi jaminan tanah dan bangunan nya kepada tergugat Iterletak di
Jl. Puskesmas No.51 Kelurahan Lalang Kecamatan Medan Sunggal Kota Medan
didalam rumah oleh karena rencana penjualan secara lelang yang dilakukan oleh
dan bersedia melakukan pelunasan atas seluruh hutang milik penggugat kepada
melalui Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) atau tergugat
II, dimana tanah dan bangunan atas nama penggugat telah laku dengan harga
sebesar Rp.230.000.000,- (dua ratus tiga puluh juta rupiah) dan setelah dipoting
dengan biaya lainnya menjadi sebesar Rp.216.200.000,- (dua ratus enam belas
juta dua ratus ribu rupiah) sebagaimana dalam surat tergugat I No.B.131-
adalah tergugat IV, pemenang lelang tersebut dalam hal ini tergugat IV telah
dicatatkan oleh tergugat III sebagai pihak yang berwenang untuk itu, dimana
tergugat III sesuai dengan permintaan dari Tergugat II telah melakukan proses
balik nama dari penggugat kepada Tergugat IV sesuai Sertifikat Hak Milik
tergugat IV tidak lagi berdomisili di alamat tergugat IV, oleh karena itu penggugat
Oleh karena tindakan tergugat I, II, III secara nyata telah membawa
kerugian secara materil dan Immateril terhadap penggugat, oleh karena itu
status kepemilikan Sertifikat Hak Milik No.1171 yang terletak di Jl. Puskesmas
dasar hal-hal tersebut diatas Maraden Pohan Simanjuntak mohon agar pengadilan
surat gugatannya bertanggal 9 juni 2013, kecuali yang secara tegas diakui oleh
serta Nelly Boru Pakpahan telah menerima Kredit Modal kerja dari tergugat I
kredit 12 bulan terhitung sejak tanggal 25 agustus 2003, dan akan berakhir tanggal
25 agustus 2004 yang dibuat oleh Sopar Saburian, SH, S.PN, Notaris di Medan.
Rp.350.000.000,- (tiga ratus lima puluh juta rupiah) yang terbagi dalam 2 (dua)
rekening yang berbeda. Tetapi penggugat tidak beritikad baik dengan tidak
syarat dan ketentuan yang telah disepakati dalam akta rstrukrisasi kredit (cidera
terhadap objek hak tanggungan atas dasar Pasal 6 UUHT (parate eksekusi) yang
mempunyai hak untuk menjual objek hak tanggungan atas kekuasaan sendiri
untuk kredit, oleh karenanya dalam rangka penyelesaian kredit penggugat melalui
tiba tetapi telah melalui proses yang panjang dan didahului dengan adanya surat
peringatan terlebih dahulu, dengan demikian tidak ada lagi alasan bagi Penggugat
atas, dan sangat berlebihan apabila penggugat menyatakan merasa terganggu dan
rumah adalah urusan rumah tangga penggugat sendiri dan hanya penggugat
sendiri yang tahu serta tidak ada kaitannya sama sekali dengan surat
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, tidak ada satu pun perbuatan tergugat
tergugat II selama melaksanakan lelang atas objek perkara Aquo selalu tunduk
peraturan yang berlaku tidak dapat dibatalkan." Dengan demikian lelang yang
dilakukan oleh tergugat II tidak dapat dibatalkan dan telah sah secara hukum.
tersebut adalah sah menurut hukum, maka peralihan hak atas tanah dan bangunan
milik penggugat yang dicatatkan oleh tergugat III adalah sah menurut hukum.
mengosongkan tanah dan bangunan, namun saat ini tergugat IV tidak berkenan
negeri medan.
dan bangunan milik penggugat sebesar Rp.5.000.000,- (lima juta rupiah) setiap
bulan.
Dalam hal ini pengadilan meletakkan Sita jaminan atas tanah dan
Kecamatan Sunggal, Kota Medan sluas 344 m2 dengan Sertifikat Hak milik
notaris di medan dengan akta no.1 tanggal 1 juni 2015, yang selanjutnya
tersebut.
hadir di persidangan dan tidak mengajukan risalah banding, maka majelis hakim
5 november 2014 harus dibatalkan dan Pengadilan Tinggi akan mengadili sendiri
dengan putusan perdamaian (Akta Van Daling), menghukum pihak pertama dan
pihak kedua untuk mentaati kesepakatan dalam akta perdamaian dalam akta
Hukum, notaris dimedan dan menghukum pihak pertama dan kedua secara
tanggung renteng untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam dua tingkat
yang telah disetujui.Apabila salah satu pihak tidak mentaati atau melaksanakan
pemenuhan yang ditentukan dalam perjanjian secara sukarela, maka dapat diminta
eksekusi kepada Pengadilan Negeri. Atas permintaan itu Ketua Pengadilan Negeri
dimana para pihak telah mengetahui kesalahan dan kekurangan atas suatu
mengambil keputusan yang terbaik, dengan ini tidak ada ganti rugi atau sangsi
yang membuat para pihak menyesal telah membawa perkara ke dalam pengadilan.
atau perdamaian para pihak sebelum memulai proses pengadilan, yang mungkin
yang ditentukan dalam perjanjian secara sukarela, maka dapat diminta eksekusi
kepada pengadilan tinggi medan sesuai dengan ketentuan pasal 195 HIR yaitu
pertama telah diadili oleh pengadilan, dilakukan atas perintah dan dibawah
pimpinan ketua pengadilan yang telah memeriksa dan memutusnya pada tingkat
pertama"
58
M.Yahya Harahap, Hukum acara tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan,
Pembuktian, dan Putusan Pengadilan, Op. Cit, Hal.208
terlebih dahulu kepada para pihak, penggugat juga tidak cermat dalam perkara
perdata ini, sudah jelas dalam perkara ini bahwa penggugatlah yang mengingkari
perjanjian pembayaran sudah ada dan ditanda tangani. Dalam perkara ini juga
tergugat II, III, hanya melakukan tugas pekerjaan mereka yaitu sebagai
penyelenggara lelang dan pencatat pemenang lelang atas sebuah tanah dan
bangunan. Adapun pihak tergugat IV hanya sebagai korban, sejak awal tergugat
IV tidak mengetahui bahwa tanah dan bangunan adalah milik penggugat, ia hanya
membeli secara lelang dengan prosedur yang Psesuai dengan undang-undang yang
berlaku.
A. Kesimpulan
1. Akta Perdamaian yang dibuat dihadapan Notaris merupakan akta otentik yang
mempunyai kekuatan hukum sebagai bukti yang sempurna karena akta tersebut
dibuat oleh pejabat umum dan bentuknya ditentukan oleh undang-undang. Akta
untuk memastikan hak dan kewajiban para pihak demi kepastian, ketertiban
Akta perdamaian merupakan salah satu produk hukum yang dibuat oleh
penengah yang tidak memihak, pelayanan diberikan kepada semua pihak, dan
yang dituangkan dalam isi perdamaian akta tersebut, yang isinya menerangkan
hak dan kewajibannya serta memuat solusi yang harus dilaksanakan para pihak
79
selesai.
yang sah terhadap putusan pengadilan dan sebagai alat pembuktian yang
B. Saran
perdamaian. Dimana penyelesaian sengketa akan lebih cepat dan biaya lebih
murah.
2. Akta perdamaian yang dibuat notaris memiliki kekuatan hukum dan sangat
penting bagi kecepatan penyelesaian sengketa dengan biaya yang retaif murah
tertuang dalam akta perdamaian, sebagai salah satu produk hukum notaris.
berlarut-larut. Hal ini memerlukan kesungguhan dari para profesi hukum dalam
notaris agar setiap perkara hukum dapat mencapai kekuatan hukum yang