SKRIPSI
Oleh :
TIFFANY YESSA
NIM. 100200332
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2014
SKRIPSI
Oleh :
TIFFANY YESSA
NIM. 100200332
Disetujui oleh:
Ketua Departemen Hukum Internasional
Pembimbing I Pembimbing II
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2014
Bismillahirahmanirrahim
Puji dan syukur kehadhirat Allah SWT atas limpahan rahmad, nikmat dan
tugas akhir untuk menyelesaikan studi dan mendapatkan gelar Sarjana Hukum
pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Dan tidak lupa shalawat
beriring salam saya sampaikan kepada Nabi Besar Muhammad SAW yang telah
di dalam penulisannya, oleh karena itu penulis berharap adanya masukan dan
dan memberikan motivasi. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada:
skripsi ini.
Satina Waruwu, atas segala perhatian, dukungan, doa dan kasih sayangnya
menjalani perkuliahan..
7. Dan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini
baik secara langsung maupun tidak langsung, yang tidak dapat disebutkan
satu persatu.
Penulis
Halaman
B. Permasalahan ........................................................................ 4
Setelah Pemisahan................................................................. 42
Indonesia ............................................................................... 51
A. Kesimpulan ........................................................................... 73
B. Saran...................................................................................... 74
DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
State) berarti penggantian atau pergantian negara. Namun istilah penggantian atau
itu. Memang sulit untuk membuat suatu definisi yang mampu menggambarkan
adalah negara yang baru merdeka itu. Contoh lain, suatu negara terpecah-pecah
menjadi beberapa negara baru, sedangkan negara yang lama lenyap. Predecessor
1
Materi Pelajaran FH, “Konsepsi Suksesi negara Dalam Hukum Internasional”,
http://materipelajaranfh.blogspot.com/2012/07/konsepsi-pemisahan-negara-dalam-hukum.html,
Diakses tanggal 22 Pebruari 2014
2
Ibid.
apakah dengan terjadinya suksesi negara itu keseluruhan hak dan kewajiban
negara yang lama atau negara yang digantikan (predecessor state) otomatis
beralih kepada negara yang baru atau negara yang menggantikan (sucessor state).
Hukum internasional positif yang mengatur bidang ini masih belum ada.
Belum ada aturan baku yang menjadi acuan atau mengikat bagi negara-negara.
Praktek telah pula menunjukkan bahwa tidak ada aturan yang dapat diterima
3
No Gain Without Pain, “Perspektif Hukum International Mengenai Suksesi negara
Dalam Menginterpretasi Kasus Timor-Timur”, http://el-ridho-el.blogspot.com/2009/03/perspektif-
hukum-international-mengenai.html, Diakses tanggal 22 Pebruari 2014.
4
J. G. Starke, 2008, Pengantar Hukum Internasional 2, (Alih bahasa: Bambang Iriana
Djajaatmadja), Jakarta: Sinar Grafika, hal. 431.
dari sejak awal perkembangan di bidang hukum ini adalah berbagai perjanjian
bilateral antara negara baru dan lama. Contoh klasik mengenai perjanjian bilateral
ini adalah Perjanjian tahun 1919 yakni the Treaty of Paris yang mengatur utang-
utang publik (negara lama) yang beralih kepada negara baru, yaitu Hungaria.
bukannya tidak ada. Kekosongan hukum mengenai bidang hukum ini telah
atau ILC) untuk mengkodifikasi hukum internasional di bidang hukum ini. Tahun
kaitannya dengan perjanjian. Lalu pada tahun 1983, ILC juga mengesahkan
Konvensi Wina mengenai Suksesi negara dalam kaitannya dengan Harta Benda,
Hingga ini baru diketahui hanya 5 negara saja yang meratifikasi Hal ini
adalah, di dalam suksesi negara terkait di dalamnya berbagai faktor hukum dan
banyak mengingat kasus-kasus yang menyangkut lahirnya suksesi negara ini satu
pemisahan?
setelah pemisahan?
Indonesia.
setelah pemisahan.
D. Keaslian Penulisan
Negara Indonesia” ini merupakan luapan dari hasil pemikiran penulis sendiri.
cukup banyak diangkat dan dibahas, namun skripsi dengan masalah suksesi
negara Timor Leste ini belum pernah ditulis sebagai skripsi. Dan penulisan skripsi
ini tidak sama dengan penulisan skripsi lainnya. Sehingga penulisan skripsi ini
E. Tinjauan Kepustakaan
1. Pengertian Negara
5
JCT Simorangkir, dkk, 2009, Kamus Hukum, Jakarta: Sinar Grafika, hal. 104.
1. Penduduk
Penduduk merupakan warga negara yang memiliki tempat tinggal dan juga
memiliki kesepakatan diri untuk bersatu. Warga negara adalah pribumi atau
penduduk asli Indonesia dan penduduk negara lain yang sedang berada di
2. Wilayah
Wilayah adalah daerah tertentu yang dikuasai atau menjadi teritorial dari
sebuah kedaulatan. Wilayah adalah salah satu unsur pembentuk negara yang
paling utama. Wilaya terdiri dari darat, udara dan juga laut*.
3. Pemerintah
roda pemerintahan.
2. Pengertian Suksesi
itu.
latar belakang yaitu adanya perubahan baik secara keseluruhan atau sebagian
Suksesi negara ini berawal dari adanya kondisi perubahan pada negara yang
bersangkutan. 6
sederhana, suksesi negara adalah suatu keadaan di mana terjadi perubahan atau
negara” yang membawa akibat-akibat hukum yang sangat kompleks. Negara yang
lama atau negara yang “digantikan” disebut dengan istilah Predecessor State,
sebuah wilayah yang tadinya merupakan wilayah jajahan dari suatu negara
wilayah tersebut, sedangkan successor state-nya adalah negara yang baru merdeka
itu. Contoh lain, suatu negara terpecah-pecah menjadi beberapa negara baru,
sedangkan negara yang lama lenyap. Predecessor state-nya adalah negara yang
hilang atau lenyap itu, sedangkan successor state-nya adalah negara-negara baru
yang satu dengan yang lain, hukum mana menimbulkan hak-hak dan kewajiban-
6
The Angga Fantasy, “Suksesi negara”, http://anggafantasy.blogspot.com/2011/10/
pemisahan-negara.html, Diakses tanggal 22 Pebruari 2014.
merasa dirinya terikat untuk menaati, dan karenanya benar-benar ditaati secara
inter se, dapat dijumpai dalam sebagian besar karya standar hukum internasional
terjadi selama empat dekade yang lampau, definisi tersebut tidak dapat berjalan
sebagai suatu deskripsi komprehensif mengenai semua kaidah yang saat ini diakui
wilayah dari negara (berkaitan dengan darat, laut, dan ruang angkasa),
7
JCT Simorangkir, dkk, Op.Cit., hal. 67.
8
J. G. Starke, 2008, Pengantar Hukum Internasional 1, Jakarta: Sinar Grafika, hal. 3
9
Ibid., hal. 3-4.
internasional, penggunaan kekerasan oleh negara, dan hukum hak asasi manusia
hubungan antar negara. Apa yang dikemukakan oleh Brien ini dapat dipahami
mengingat sampai saat ini negara adalah subjek yang paling utama. Adapun
subjek-subjek yang lain dapat dikatakan sebagai subjek derivatif atau turunan dari
internasional. 10
hukum bangsa-bangsa, hukum antar bangsa atau hukum antar negara untuk
lpangan hukum internasional. Aneka ragam istilah ini tidak saja terdapat dalam
bahasa Indonesia, tetapi terdapat pula dalam bahasa berbagai bangsa yang telah
tersendiri. 11
Perbedaaan pendapat para sarjana ini disebabkan oleh cara pandang yang
alat-alat atau sistem yang sama seperti negara akan menyebabkan hukum
10
Sefriani, 2011, Hukum Internasional Suatu Pengantar, Jakarta: Rajawali Persada, hal. 3.
11
Mochtar Kusumaatmadja dan Etty R. Agoes, 2003, Pengantar Hukum Internasional,
Bandung: Alumni, hal. 4.
bangsa)
mengatur hubungan antara negara yang satu dengan negara-negara yang lain
Piagam ini baik secara tegas maupun implisit didasarkan atas legalitas yang
sebenarnya dari hukum internasional. Hal ini juga secara tegas dinyatakan dalam
kepadanya. Salah satu manifestasi multipartit yang paling akhir yang mendukung
12
CST Kansil, 1986, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, Jakarta: Balai
Pustaka, hal. 460.
1. Sifat/materi penelitian
normatif. 13
2. Sumber data
b. Bahan hukum sekunder, berupa bacaan yang relevan dengan materi yang
diteliti.
kamus umum dan website internet baik itu melalui Google maupun Yahoo.
4. Analisis data
studi dokumen, maka hasil penelitian ini menggunakan analisa kualitatif. Analisis
13
Asri Wijayanti, 2011, Strategi Penulisan Hukum, Bandung: Lubuk Agung, hal. 43.
dikemukakan, sehingga dari teori-teori tersebut dapat ditarik beberapa hal yang
G. Sistematika Penulisan
Skripsi ini terdiri dari 5 (lima) bab yang masing-masing bab terdiri dari
Bab pertama yang merupakan Bab Pendahuluan. Bab ini pada dasarnya
Sistematika Penulisan.
Negara. Bab kedua ini membahas tentang: Negara dan Suksesi Negara, Jenis-
Jenis Suksesi Negara, Akibat Suksesi Negara serta Sekilas Sejarah Timor Leste.
Bab Ketiga yang berjudul: Akibat Hukum Suksesi Negara Timor Leste
1. Pengertian Negara
utama. 15
suatu masyarakat politik yang diorganisir secara tetap, menduduki suatu daerah
tertentu dan hidup dalam batas-batas daerah tersebut, bebas dari pengawasan
negara lain, sehingga dapat bertindak sebagai badan yang merdeka di muka
bumi”. 16
Negara adalah subjek hukum internasional dalam arti yang klasik dan telah
masih ada anggapan bahwa hukum internasional itu pada hakikatnya adalah
Negara adalah subjek hukum yang paling utama, terpenting dan memiliki
14
Huala Adolf, 2002, Aspek-Aspek Negara Dalam Hukum Internasional, Jakarta: Raja
Grafindo Persada, hal. 1.
15
Huala Adolf, 2003, Hukum Ekonomi Internasional, Jakarta: Raja Grafindo Persada, hal.
62
16
Ibid., hal. 1-2.
17
Mochtar Kusumaatmadja dan Etty R. Agoes, Op.Cit., hal. 98.
14
kecakapan hukum. 18
atas dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk dapat dikatakan sebagai sebuah negara
b. Wilayah tertentu.
c. Pemerintah.
d. Kedaulatan. 19
ada baiknya mengenai keempat unsur dari negara seperti yang telah disebut di atas
diuraikan yaitu:
a. Rakyat.
Dalam suatu negara mutlak harus ada rakyatnya. Rakyat yaitu
sekumpulan manusia yang dipersatukan oleh suatu perasaan dan
bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu.Rakyat merupakan
unsur yang utama berdirinya suatu negara, karena rakyatlah yang
pertama memiliki kehendak untuk mendirikan negara, melindunginya
serta mempertahankan kelangsungan berdirinya negara.
b. Wilayah.
Wilayah dalam suatu negara adalah tempat bagi rakyat untuk
menjalani kehidupannya. Bagi pemerintah merupakan tempat untuk
mengatur dan menjalankan pemerintahan. Wilayah suatu negara terdiri
dari wilayah darat, laut, udara dan dasar laut dan tanah dibawahnya.
c. Pemerintahan yang berdaulat.
Pemerintahan dalam arti luas yaitu seluruh lembaga negara yang terdiri
dari lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Pemerintahan dalam
arti sempit yaitu kekuasaan eksekutif yang terdiri dari Presiden, Wakil
Presiden Dan Menteri-Menteri. Pemerintah yang berdaulat yaitu
pemerintah yang syah yang diberi wewenang oleh rakyat sebagai
pemegang kedaulatan berdasarkan undang-undang.
18
Sefriani, Op.Cit., hal. 103.
19
Boer Mauna, 2001, Hukum Internasional, Pengertian, Peranan dan Fungsi Dalam Era
Dinamika Global, Bandung: Alumni, hal. 17.
pengertian bahwa suatu daerah baru dapat dimasukkan kedalam kategori negara
apabila telah memenuhi keempat unsur, seperti yang telah diijelaskan di atas.
negara yaitu :
negara. 21
mendapat atau trust. Contoh : Indonesia dari Nederland, India, Pakistan dan
20
Shvoong.com, “Syarat Berdiri Suatu Negara”, http://id.shvoong.com/social-
sciences/education/2160638-syarat-berdiri-suatu-negara/, Diakses tanggal 28 Pebruari 2014.
21
Junaidi Syahputra, “Kedudukan GSO (Geo Stasioner Orbit) Dan Implikasinya
Terhadap Suatu Negara”, Skripsi, Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2003, hal. 20.
menganggap dirinya negara baru dan Austira yang menganggap pula dirinya
sebagai negara baru. Negara Serikat Soviet yang menyatakan dirinya bukan
lanjutan dari kerajaan Rusia, Pendirian mana banyak ditentang oleh lain-lain
negara. 22
bahwa kesamaan titik pandang diantara para sarjana tersebut bahwa untuk suatu
eksistensi dari negara disyaratkan oleh hukum internasional, adanya suatu wilayah
tertentu dipermukaan bumi yang didiami oleh bangsa yang menjadi penduduk
tetap.
Ideologi yang dianut suatu Negara akan banyak mempengaruhi fungsi yang
harus dilaksanakan oleh Negara tersebut. Oleh karena itu, lahirlah beberapa teori
ekonomi.
Menurut paham ini konsep Negara hanyalah sebagai pemelihara dan penjaga
ketertiban serta keamanan individu dan masyarakat. Negara tidak perlu turut
campur dalam urusan di luar hal-hal yang berkaitan dengan ketertiban dan
keamanan. Dalam hal ini Negara bersifat pasif, dan baru aktif atau bertindak
22
Ibid.
23
White Lilies Nawulan, “Teori Terbentuknya Negara Serta Hubungan Negara Dan
Warga Negara”, http://yanawulan.blogspot.com/2012/03/teori-terbentuknya-negara-serta.html,
Diakses tanggal 28 Pebruari 2014.
Menurut paham ini semua alat-alat produksi harus dikuasai bersama. Negara
tiada lagi aktivitas sosial yang tidak diselenggarakan oleh negara. Semua
3. Teori Komunisme: salah satu bentuk ajaran sosialisme yang diajarkan oleh
peletak dasarnya Karl Marx, dengan bantuan Friedrich Engels, dan pertama
Hak milik perseorangan atas segala macam alat produksi dan capital dalam
tersebut, semua alat produksi dan capital dimiliki oleh Negara. Bahkan semua
benda lainnya yang tidak termasuk alat produksi dijadikan milik bersama atau
milik Negara. Menurut ajaran komunis dalam masyarakat selalu terdapat dua
Atas dasar hal tersebut, fungsi Negara menurut komunisme adalah sebagai alat
pemaksa oleh kelas pemilik alat produksi terhadap kelas lainnya sebagai
didasarkan pada anggapan bahwa secara kodrat manusia itu adalah baik dan
bijaksana.
dibentuk secara sukarela, tanpa alat-alat paksaan, tanpa polisi, dan terutama
a. Wilayah darat
b. Wilayah perairan
c. Wilayah udara.
permukiman atau kediaman dari warga negara atau penduduk negara yang
perairan yang merupakan wilayah suatu negara. Ini berarti bahwa di samping
wilayahnya ada pula bagian perairan yang berada di luar wilayahnya atau tidak
tunduk pada kedaulatan negara. Perairan seperti ini misalnya adalah laut lepas
(high sea). 25
suatu negara yaitu sungai, dimana apabila suatu sungai seluruhnya dari mata air
kehulu sampai ke hilir dan muaranya berada di bawah wilayah suatu negara, maka
sungai itu termasuk ke dalam wilayah dimana sungai itu berada. Akan tetapi ada
sungai yang tidak berada di suatu wilayah negara saja, tetapi mengalir melewati
beberapa negara. Jika suatu sungai mengalir melalui beberapa negara, maka setiap
internasional. Misalnya Sungai Rijn dan Maas di Eropa Barat, Donow di Eropa
24
Suryo Sakti Hadiwijoyo, 2011, Perbatasan Negara Dalam Dimensi Hukum
Internasional.Yogyakarta: Graha Ilmu, hal. 12.
25
Ibid. hal. 24.
26
Junaidi Syahputra,, Op.Cit, hal. 25.
pernah diterima umum dalam praktek dan juga tidak merupakan azas hukum
kebiasaan internasional”. 27
internasional tersebut.
1) Ada yang menyatakan bahwa hal itu hanya berlaku dalam waktu damai.
berbatas dengan sungai dalam perkara River Order Cas (P.C.I.J. 1929).
3) Kebebasan melayari sungai tidak terbatas, namun setiap negara takluk pada
dilalui sungai. 28
b lah yang paling baik, dengan demikian negara-negara yang berada di bagian
hulu sungai itu tidak terhalang untuk menuju atau mencapai lautan. Hal ini juga
dikatakan oleh Starke sebagaimana dikutip oleh Huala Adolf, bahwa pandangan
kelompok kedualah yang dapat diterima dan masuk akal. Alasannya, yaitu bahwa
27
Ibid, hal. 26.
28
Ibid.
dan dalam Konvensi 1922 Statuta Definitif Danube disetujui serta dibentuk dua
sungai Danube.
dasar-dasar umum yang berlaku untuk perairan teritorial. Selat yang lebarnya
kurang dari 6 mil adalah teritorial, dan apabila selat itu memisahkan dua negara
maka garis pemisah terletak di tengah-tengah selat tersebut. Apabila lebar dari
selat itu lebih 6 mil maka aturan yang dipakai adalah aturan-aturan untuk laut
terbuka
Dalam hal ini ada pengecualian yaitu Selat Juan de Fuka yang mempunyai
lebar kira-kira 15 mil dianggap sebagai daerah teritorial, dan selain ini
perang asing. Selat yang menghubungkan dua bagian lautan adalah perairan
menghubungkan laut lepas dengan teluk teritorial, contoh : Selat Juan De Fuca
29
Huala Adolf, Op.Cit., hal. 143.
maritim asing. Azas umum yang disetujui dalam konvensi itu ialah bahwa
kebebasan pelayaran diperkenankan bagi semua kapal niaga baik diwaktu damai
maupun di waktu perang, dan harus tunduk atas hak-hak Turki untuk melarang
danau yang terletak dalam batas-batas wilayah suatu negara adalah merupakan
Wilayah perairan yang lain adalah teluk, dimana keadaan hukum dari pada
teluk ini sejak lama telah menjadi persoalan. Sejak dahulu kala Inggeris menuntut
terhitung dari tanjung sampai tanjung. Tuntutan ini akhirnya dilepaskan. Pendapat
sekarang adalah bahwa teluk dapat dipandang sebagai perairan teritorial. Artinya
seluruh pantainya sedang lebarnya tempat masuk tidak melebihi sesuatu angka.
jika ini lebih dari 6 mil maka ada aliran yang mengatakan bahwa teluk itu adalah
perairan teritorial jika pintu masuk dapat dikuasai oleh meriam-meriam yang
ditempatkan di kanan kirinya, pendapat ini sudah tentu tidak dapat diterima.
juga oleh Komisi ke II dari Konfrensi Kodifikasi (1930). Jika lebarnya lebih dari
10 mil, tetapi dimukanya ada pulau-pulau sehingga jarak antara pulau-pulau dan
pantai tidak melebihi 10 mil maka teluk itu dianggap juga perairan teritorial.
30
Supardan's Blog, “Hukum Laut Internasional dan Perkembangannya”, Melalui
http://supardanmansyur.blogspot.com/2011/09/hukum-laut-internasional-dan.html, Diakses
tanggal 28 Pebruari 2014.
teluk-teluk historis yaitu teluk-teluk yang sudah sejak lama dianggap sebagai
wilayah teritorial dari suatu negara dan diakui oleh negara-negara lainnya.
merupakan wilayah perairan suatu negara, wilayah ini disebut dengan laut
teritorial yaitu daerah laut dengan luas yang tertentu dan berbatasan langsung
dengan daratan.
jarak 3 mil di hitung dari garis pantai menjadi wilayah teritorialnya. Jarak 3 mil
ini berasal dari sarjana hukum internasional bahwa negara-negara pantai hanya
Pendapat ini sekarang tidak diikuti lagi oleh banyak negara disebabkan
mengkalim jarak 12 mil dan ini diakui oleh Konvensi Hukum Laut III Tahun 1982
yang dalam Pasal 3 dari Konvensi tersebut menyatakan bahwa setiap negara
berhak untuk menetapkan lebar laut teritorialnya sampai suatu batas yang tidak
melebihi 12 mil.
Apabila kita perhatikan redaksi Pasal 3 ini maka terlihatlah bahwa pasal
ini bukanlah bermaksud menetapkan batas laut teritorial yaitu 12 mil atau kurang
terdapat kepastian hukum mengenai lebar laut teritorial ini sehingga telah
dari suatu negara tanah yang berada dibawah laut yaitu Continental Shelf
(landasan benua). Yang dimaksud dengan Continental Shelf ini adalah lanjutan
dari daerah Continental dibawah laut sampai pinggir Continental plateau. Karena
batas ini tidak sama di bawah permukaan air maka umumnya dalamnya diambil
Mengenai batas dari Continental Shelf ini oleh konvensi laut yang ke 3
telah ditetapkan bahwa Continental Shelf tidak lagi diukur berdasarkan kedalaman
yaitu 200 mil seperti yang diatur oleh Konvensi Hukum Laut II tahun 1954, akan
tetapi diukur sejauh 200 mil dan boleh jauh lagi akan tetapi tidak boleh melebihi
batas 350 mil (Pasal 76 ayat 6). Dengan demikian pengukurannya tidak lagi
dikemukakan diatas, maka secara yuridis laut dapat dilihat secara horizontal dan
secara vertikal. Jika laut dilihat secara horizontal, yaitu dengan menganalisa dari
darat secara mendatar sampai ketengah laut, maka kedudukan dari hukum laut
wilayah (teritorial Seas), dan laut bebas (high seas). Sebaliknya jika laut tersebut
segi: udaranya (air space), airnya (water colomn) dan daerah dasar laut dan tanah
suatu negara dan hubungannya dengan batas-batas serta yuridiksi suatu negara
Sedangkan laut wilayah adalah lajur laut yang terletak disebelah luar dari perairan
pedalaman.
Wilayah udara suatu negara adalah ruang udara yang ada di atas wilayah
daratan, wilayah laut pedalaman, laut teritorial dan juga wilayah laut negara
adalah sampai ketinggian tidak terbatas (cujus est olum eust ad coelum). Prinsip
sampai ketinggian tidak terbatas ini sudah tidak dapat dipertahankan lagi seiring
angkasa. Peluncuran pesawat ruang angkasa yang melintasi ruang udara suatu
negara tidak pernah minta izin dari negara yang bersangkutan demikian pula
berlaku hukum dari negar yang memiliki kapal atau daerah perwakilan diplomatik
31
Sefriani, Op.Cit, hal. 224.
Seperti telah diuraikan diatas yang termasuk wilayah suatu negara terdiri
dari wilayah darat, wilayah perairan dan wilayah udara. Walaupun demikian
tindakan semua negara memiliki ketiga unsur tersebut, misalnya ada negara yang
Wilayah selain berfungsi sebagai unsur yang essensial dari suatu negara,
juga dapat berfungsi sebagai tapal batas dengan negara lain. Tapal batas ini
suatu kedalam rejin-rejin hukum yang berbeda maka unsur terpenting dalam
menentukan tapal batas adalah kepastian hukum. Kepastian hukum ini memcakup
dua hal yakni peraturannya serta kedudukan fisik dari pada tapal batas tersebut
32
Junaidi Syahputra, Op.Cit, hal. 34.
Keragu-raguan terhadap suatu tapal batas dapat terjadi karena dua hal
yaitu tidak tegangnya isi perjanjian yang dengan kenyataan dilapangan, ini dapat
wilayah, baik itu wilayah negara, maupun wilayah yang cakupannya lebih sempit.
perbatasannya 33.
menjadi 2 (dua), yaitu boundaries dan frontier. Kedua definisi ini mempunyai arti
dan makna yang berbeda meskipun keduanya saling melengkapi dan mempunyai
nilai yang strategis bagi kedaulatan wilayah negara. Perbatasan disebut frontier
karena posisinya yang terletak di depan (front) atau di belakang (hinterland) dari
suatu negara. 34
internasional ada dikenal dalam dua bentuk perbatasan yaitu perbatasan “alam”
dan perbatasan buatan. Yang dimaksud dengan perbatasan alam ialah terdiri
dari pegunungan-pegunungan, sungai, pantai, hutan, danau dan gurun pasir. dalam
arti politis “perbatasan alam” luas maknanya yaitu sebagai garis yang ditentukan
33
Suryo Sakti Hadiwijoyo, 2011, Perbatasan Negara Dalam Dimensi Hukum
Internasional.Yogyakarta: Graha Ilmu, hal. 68.
34
Ibid., hal. 63.
sengaja untuk menunjukkan garis perbatasan yang imaginer atau dengan garis
yang membagi suatu negara dengan negara lain, misalnya garis batas itu sungai
dalam Traktat perdamaian 1919-1920 telah ditentukan bahwa wilayah itu tidak
dapat dilayari, maka garis perbatasan terletak ditengah sungai atau pada
pembengkokan utama sungai jika bengkokan itu meliputi kedua tepi sungai.
Namun sebaliknya jika sungai dapat dilayari, maka garis perbatasan terletak pada
garis tengah dari saluran yang paling dalam yang dapat dilayari, secara teknis
disebut Thalweg. Thalweg secara linguistik berasal dari bahasa Jerman, Thal
berarti lembah atau valley sedang weg berarti jalan, sedang Thalweg kurang lebih
perjanjian perbatasan antara Belanda dan Inggeris pada tahun 1895 di daratan
Irian yang telah dipertegas oleh perjanjian perbetasan Indonesia – Papua New
Guinea pada tahun 1973, yang melibatkan sungai Fli. Dalam perjanjian 1895
disebutkan From that point the water way (Thalweg) of the fly river forms the
boundary. Menurut perjanjian tahun 1973 “ to the point of the most : northerly
inter section with the waterway (Thalweg) the fly river. Kemudian kaedah hukum
dengan Canada pada tahun 1908 yang melibatkan Sungai St, Croix. Perjanjian
35
Junaidi Syahputra, Op.Cit., hal. 35.
bergantung pada bentuk dan penggunaan danau dan perairan itu. Dan penggunaan
danau dan perairan itu. Dan pada umumnya garis tengah menjadi garis perbatasan.
garis yang membatasi kedua negara itu adalah tanda-tanda berupa pancang-
pancang.
keadaan tapal batas yang tidak jelas yang diakibatkan peninggalan pemerintah
kolonial. Misalnya sengketa perbatasan India dan RRC terjadi karena yang
tersebut belakangan tidak menerima garis MC. Mahon yang ditetapkan dalam
perjanjian SIMLA sebagai penyelesaian final. USSR dan RRC bersengketa karena
tidak ada kesepakatan tentang batas alam yang ditetapkan (Sungai Ussuri).
Selain itu apabila suatu negara mempunyai wilayah laut bagaimana cara
dikemukakan bahwa kedudukan hukum dari wilayah laut tersebut dapat dibagi
menjadi perairan pedalaman (internal waters), laut wilayah (teritorial seas) dan
36
Ibid., hal. 36.
sungai, teluk-teluk. Untuk menentukan tapal batas wilayah suatu negara adalah
garis tengahnya, dan mengenai laut wilayahnya adalah di dalam Konvensi Jenewa
1958 tidak ditetapkan berapa lebar laut wilayah dari suatu negara. Tetapi ada
ketentaun pasal dari kovensi itu, laut wilayah ini dapat diukur dari garis air rendah
di sepanjang pantai ataupun dari garis-garis dasar yang lurus (straight baseline)
Sementara itu dengan telah disetujuinya Konvensi Hukum Laut III Tahun
hukum laut konvensi inilah yang dipergunakan, dimana untuk mengatur garis
a. Dengan normal baseline yang diatur dalam Pasal 5 yaitu lebar laut teritorial itu
b. Dengan cara straight baseline yang diatur dalam Pasal 7 yaitu garis pangkal
lurus yang menghubungkan dua titik dari ujung ke ujung, sebagai cara
2. Suksesi Negara
latar belakang yaitu adanya perubahan baik secara keseluruhan atau sebagian
Suksesi negara ini berawal dari adanya kondisi perubahan pada negara yang
dengan Harta Benda, Arsip-Arsip dan Utang-Utang negara tanggal 7 April 1983,
wilayah itu”. 38
permasalahan internal. Secara garis besar pengertian Suksesi negara dan suksesi
Pemerintahan tidak jauh berbeda, hanya saja suksesi Pemerintahan, terjadi melaui
kendali pemerintahan.
a. Sampai sejauh mana hak-hak dan kewajiban negara atau pemerintahan yang
b. Sampai sejauh mana Negara atau Pemerintahan yang diserahi seluruh atau
kewajiban-kewajiban demikian.
a. Tanpa kekerasan. Dalam hal ini yang terjadi adalah perubahan wilayah secara
37
The Angga Fantasy, Op.Cit.
38
Ibid.
berdiri sendiri.
yang dibuat oleh negara pendahulu dan eksistensi berlakunya perjanjian antara
3. Nasionalitas;
4. Segala sesuatu yang berkaitan dengan hak milik, termasuk dana negara dan
arsip negara;
implikasi dari terjadinya suksesi negara adalah mengenai sejauh mana keterikatan
negara pengganti pada perjanjian internasional maupun kontrak yang dibuat oleh
39
El Hikmah.com, “Timor Gap Treaty 1989 dan Implikasinya bagi Timor Timur”,
http://hanunghisbullahhamda.blogspot.com/2011/04/timor-gap-treaty-1989-dan-
implikasinya.html, Diakses tanggal 29 Pebruari 2014.
negara sendiri, seperti konsesi untuk tambang atau kereta api pada umumnya
pemilik konsesi. 40
konvensi.
balik dua negara. Dengan kata lain, perjanjian atau kontrak politik yang telah
dibuat oleh negara lama dengan negara lain tidak beralih kepada negara baru
40
Ibid.
baru.
2. Menurut konvensi Wina 1978 tentang suksesi negara; bahwa pada prinsipnya
pemisahan tidak merubah tapal batas dan status teritorial lainnya. Sebaliknya
solusi kepada negara baru untuk tidak terikat pada konvensi-konvensi tersebut.
menghendakinya. 41
sebelum merdeka bernama Timor Timur, adalah sebuah negara kecil di sebelah
41
Ibid.
Timor Barat. 42
Timor Leste dulu adalah salah satu provinsi di Indonesia, Timor Leste
secara resmi merdeka pada tanggal 20 Mei 2002. Sebelumnya bernama Provinsi
Timor Timur, ketika menjadi anggota PBB, mereka memutuskan untuk memakai
2. 1902: Pembagian Timor antara kaum Portugis dan Belanda secara definitif
5. 1976 - 1980: Perang saudara; konon sekitar 100.000 - 250.000 orang tewas
Habibie
10. 2006: Sepertiga mantan tentara nasional Timor Leste memberontak menuntut
42
Wikipedia Indonesia, “Timor Leste”, http://id.wikipedia.org/wiki/Timor_Leste, Diakses
tanggal 28 Pebruari 2014..
dipilih secara langsung dengan masa bakti selama 5 tahun. Meskipun fungsinya
Menteri dipilih dari pemilihan multi partai dan diangkat/ditunjuk dari partai
Parlemen Timor Leste hanya terdiri dari satu kamar saja dan disebut
Parlamento Nacional. Anggotanya dipilih untuk masa jabatan selama lima tahun.
Jumlah kursi di parlemen antara 52 dan 65 tetapi saat ini berjumlah 65. Undang-
43
Ibid.
NEGARA INDONESIA
internasional adanya kaitan yang erat antara kedaulatan (sovereignty) dan milik
(property) dipakai menetapkan keabsahan dari hak suatu negara terhadap wilayah
konsepsi yang lebih luas dan fundamentil yakni : hak berdasarkan hukum dan hak
yang melekat pada seseorang raja atau bangsa atas suatu wilayah.
kedaulatan dapat diartikan sebagai kekuasaan yang tertinggi yang mutlak, utuh
dan bulat dan tidak dapat dibagi-bagi dan oleh karena itu tidak dapat ditempatkan
Hadiwijoyo mengatakan bahwa kedaulatan merupakan suatu sifat atau ciri hakiki
yaitu ruang berlakunya kekuasaan tertinggi ini dibatasi oleh batas-batas wilayah
negara itu, di luar wilayahnya negara tersebut tidak lagi memiliki kekuasaan
44
Suryo Sakti Hadiwijoyo, Op.Cit. hal. 41.
39
kedaulatan dari sesama negara lainnya. Dengan demikian suatu negara yang
berdaulat tetap saja tunduk pada hukum internasional serta tidak boleh melanggar
atau merugikan kedaulatan negara lain. Sehubungan dengan hal tersebut maka
dapat dikatakan pula bahwa pada masa kini kedaulatan negara merupakan sisa
dari kekuasaan yang dimiliki dalam batas-batas yang ditetapkan melalui hukum
internasional. 45
a. Yurisdiksi teritorial.
b. Yurisdiksiquasi teritorial.
Yurisdiksi ini disebut dengan quasi teritorial karena ruang atau tempat dimana
c. Yurisdiksi ekstrateritorial.
atau pada area di dekat wilayahnya, akan tetapi dapat juga meluas sampai pada
45
Ibid., hal. 43.
didasarkan pada tempat, waktu maupun pelaku dari peristiwa hukum tersebut,
universal.
e. Yurisdiksi eksklusif.
Indonesia masih memiliki aset di Timor Leste, walau negara itu sudah
(WNI) di Timor Leste pada tahun 2004 lalu, hingga kini belum sepenuhnya
selesai diproses.
46
Ibid., hal. 55-59.
yang lalu disepakati terbentuknya working group Technical Sub Committee (TSC)
mengenai asset untuk mencari jalan keluar penyelesaian masalah ini, sejauh ini
belum ada kemajaun karena pemerintah Timor Leste masih memiliki kendala
Hanya asset milik warga eks timor Leste saja yang dapat dikembalikan
oleh pemerintah Timor Leste. Sementara untuk asset milik pemerintah, negara,
Pemisahan
ada di dalam wilayah negara tersebut. Pendirian RI dan Timor Leste berbeda. RI
berpendapat bahwa aset-asetnya di wilayah itu tidak secara otomatis beralih, tetapi
status tersebut harus atau tunduk kepada aturan-aturan hukum internasional yang
berlaku.
harta benda (aset) publik dari negara yang diambil alih adalah suatu prinsip
Sarjana terkemuka yang memiliki otoritas di bidang kajian ini, yakni D.P.
digantikannya. 48
Konvensi Wina 1983 tidak membedakan harta benda publik dan privat.
Konvensi lebih menekankan kepada perlakuan yang seragam dari harta benda
negara (State property). Tampaknya yang menjadi alasan Konvensi untuk tidak
memberikan pembedaan ini karena tidak adanya kriteria dalam hukum kebiasaan
"property, rights and interests (in a legal sense) which, at the date of the
succession of State, were owned by that State." Dengan kata lain, harta benda
negara adalah harta benda, hak dan kepentingan (dalam arti hukum) yang dimiliki
negara baru merdeka, maka para negara akan berupaya mencari kesepakatan
47
Huala Adolf, Op.Cit., hal. 5.
48
Ibid., hal. 6.
49
Ibid.
50
Blogspot.com, “Perspektif Hukum International Mengenai Suksesi Negara Dalam
Menginterpretasi Kasus Timor-Timur”, http://el-ridho-el.blogspot.com/2009/03/perspektif-
hukum-international-mengenai.html, Diakses tanggal 28 Pebruari 2014..
benda bergerak yang beralih tersebut adalah harta benda yang ada kaitannya
dengan kegiatan negara yang diganti (lama) di wilayah yang sekarang menjadi
milik negara pengganti. Tidak termasuk dalam hal ini adalah harta benda yang
atas wilayah yang sekarang menjadi negara pengganti (baru). Sedangkan harta
benda bergerak lainnya di mana suatu bagian wilayah terpisah harus dibagi
Namun dalam hal negara pengganti adalah suatu negara yang baru
merdeka (newly independent State), maka kesepakatan di antara para pihak tidak
diperlukan (Pasal 15 (1) (b)). Demikian pula negara baru merdeka ini juga
mewarisi harta benda bergerak yang semula "milik" wilayah yang sekarang
menjadi negara baru meredeka selama jangka waktu wilayah tersebut masih
Ketentuan yang sama juga berlaku terhadap harta benda bergerak yang
kepada negara yang baru merdeka untuk mengklaim dirinya sebagai pemilik baru
atas aset negara lama. Dalam hal ini, Timor Leste sebagai negara baru merdeka
mengatur masalah suksesi negara ini. Hukum nasional Timor Leste telah
51
Huala Adolf, Op.Cit., hal. 6-7.
hanya mengatur suksesi negara dalam kaitannya dengan status hukum perjanjian
internasional di negara baru (pasal 20). RI tidak punya aturan susesi negara
Relations Law. Menurut Section 209 UU ini, "Subject to agreement between the
predecessor and successor states, title to state property passes as follows: ... (c)
where part of a state becomes a separate state, property of the predecessor state
located in the territory of the new state passes to the new state." 52
(Konstitusi) Timor Leste. Namun yang menarik dari hukum AS ini adalah bahwa
kepemilikan tersebut akan beralih apabila ada kesepakatan di antara para pihak.
Dari ulasan di atas, tampak ada persamaan berikut. Aset negara lama (RI)
yang terdapat di dalam wilayah negara yang baru merdeka pada prinsipnya beralih
menjadi milik negara yang baru merdeka. Ketentuan ini ditegaskan dalam
dan, apakah hukum nasional dapat dipakai sebagai pedoman dalam sengketa
52
Ibid., hal. 7-8.
53
Ibid., hal. 8.
berfungsi atau dianggap sebagai sumber hukum berupa doktrin. Dalam hal ini
ketentuan dalam Konvensi 1983 adalah hasil dari pendapat dari para ahli hukum
Hukum nasional Timor Leste dan hukum AS sudah barang tentu tidak berlaku
keluar atau mengikat pihak lainnya. Hukum nasional tersebut tidak mengikat RI. 54
mengenai suksesi negara antara hukum nasional (Konstitusi Timor Leste) dengan
hukum internasional tidak jauh beda. Artinya, klaim pemerintah Timor Leste
Masalah hukum lain yang mendapat sorotan di tanah air adalah status
Perjanjian Timor Gap (Timor Gap Treaty) antara RI dan Australia. Masalah
1. Apakah Perjanjian Timor Gap masih berlaku setelah Timor Timur lepas dari
mempunyai hak atas sumber daya alam di landas kontinen di wilayah Timor
54
Blogspot.com, Op.Cit.
dalam menetapkan garis batas landas kontinennya di wilayah Timor Gap gagal
meskipun perundingan untuk itu telah berlangsung cukup lama (sekitar 10 tahun).
prinsip hukum yang diterapkan di Timor Gap dan mengenai situasi geomorfologis
landas kontinen di wilayah Timor Gap. Daripada masalah penetapan garis batas
Hukum Laut 1982 yang antara lain menyatakan: “Pending agreement as provided
practical nature and, during this transitional period, not to jeopardize or hamper
the reaching of the final agreement. Such arrangements shall be without prejudice
Wilayah yang menjadi sengketa dibagi ke dalam tiga zona, yakni zona A,
daerah sengketa (disputed area). Di zona ini kedua pihak sepakat untuk membagi
keuntungan “fifty-fifty”.
55
Huala Adolf, Op.Cit., hal. 9.
56
Ibid., hal. 9.
maksimum Indonesia (median line), dan di utara dibatasi oleh klaim maksimum
Australia (di Palung Timor atau Timor Trough). Berdasarkan Konvensi Hukum
Laut 1982, dan sesuai dengan praktek negara, negara-negara yang bersangkutan
dapat membuat perjanjian untuk menjadikan disputed area tersebut sebagai joint
keuntungan “fifty-fifty”. 57
yang diperoleh Australia atas daerah landas kontinen yang memang berada di
bawah yurisdiksi Australia karena terletak di luar batas klaim maksimal Indonesia
(terletak di sebelah selatan median line). Hal ini dimaksudkan untuk kompensasi
bagi garis batas landas kontinen berdasarkan Perjanjian tahun 1972 yang kurang
adalah ketentuan hukum laut yang berlaku waktu itu kurang menguntungkan
memperoleh 16% dari hasil yang diperoleh Australia di daerah yang seharusnya
daerah kecil di sebelah utara klaim maksimal Australia (di utara Palung Timor) di
57
Ibid.
belah pihak sebagai daerah yang tidak prospektif. Jadi sebenarnya Zona C
mana penduduk Timor Timur memilih untuk berpisah dari RI, pemerintah
tersebut. TAP MPR ini sekaligus juga mencabut TAP MPR No VI/MPR/1976
internasional.
berubah, maka perubahan tersebut dapat dijadikan dasar oleh kedua belah pihak
Pendapat pemerintah RI ini kurang tepat. Memang benar salah satu alasan
perjanjian. Namun masalahnya adalah, obyek perjanjian ini yaitu wilayah Timor
Gap tidak berubah. Alasan yang tampaknya lebih tepat adalah alasan suksesi
negara, yaitu terpisahnya wilayah Timor Timur dari wilayah RI dan hilangnya
58
Blogspot.com, Op.Cit.
Dengan beralihnya kedaulatan atas wilayah Timor Timur ini kepada Timor
Leste, maka kejadian ini dapat dijadikan alasan untuk mengakhiri Perjanjian
Timor Gap.
2000 sepakat untuk mengakhiri Timor Gap Treaty yang mulai berlaku sejak
tanggal 1 Juni 2000. Dengan demikian, perjanjian tersebut tidak berlaku lagi dan
antara Timor Timor dan Australia. Terserah kepada kedua negara ini apakah
mereka akan merundingkan penetapan garis batas landas kontinennya atau juga
Masalah hukum kedua adalah apakah Timor Barat mempunyai hak atas
sumber daya alam di wilayah landas kontinen Timor Gap berdasarkan hukum
Timor Gap adalah daerah landas kontinen di antara Timor-Timur dan Australia,
yaitu daerah yang terletak di antara dua titik dasar pada pulau Timor, yaitu di
sebelah timur pada titik median line antara pulau Leti (Indonesia) dan pulau Yako
(Timor-Timur), dan di sebelah barat pada titik mulut sungai Mota Masin di
Australia tahun 1972. Daerah tersebut dinamakan Timor Gap karena adanya gap
atau celah di mana garis batas landas kontinen kedua negara belum dapat
Indonesia- dengan Australia mengenai cara menarik garis batas landas kontinen di
Dengan demikian daerah di sebelah Barat dan Timur dari Timor Gap tidak
termasuk Timor Gap, dan garis batas landas kontinen antara kedua negara di
dari wilayah RI, Indonesia (termasuk Timor Barat) tidak lagi mempunyai hak
internasional.
Republik Indonesia. Suatu hal utama dalam membahas suksesi negara Timor
Leste terhadap Indonesia adalah dikenalnya istilah suksesi negara itu sendiri
dalam kasus Timor Leste, karena ada beberapa pendapat sarjana hukum
Pendapat sarjana tersebut dapat dilihat dari yang dikemukakan oleh Huala
Adolf yang memberi judul tulisannya “Beberapa Masalah Suksesi Negara Dalam
Kasus Timor Timur”, 60 bukan beberapa masalah suksesi negara dalam kasus
Timor-Timur.
59
Ibid.
60
Huala Adolf, “Beberapa Masalah Suksesi Negara Dalam Kasus Timor Timur”,
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc, Diakses tanggal 28 Pebruari 2014.
Timur dari wilayah RI juga berkaitan dengan masalah suksesi negara. Namun
dalam melihat masalah Timor Timur ini ini masih dapat diperdebatkan apakah
bahwa Timor Timur merupakan wilayah yang diduduki oleh Indonesia yang
Timur adalah kasus suksesi adalah Sefriani yang mengatakan “Lepasnya Timor-
Timur sebagai provinsi Indonesia yang ke-27 menjadi negara baru yang merdeka
dianeksasi oleh militer Indonesia menjadi sebuah provinsi yang pernah menjadi
Timor Timor atau Timor Leste menjadi bagian dari Indonesia tahun 1976
sebagai provinsi ke-27 setelah gubernur jendral Timor Portugis terakhir Mario
Lemos Pires melarikan diri dari Dili setelah tidak mampu menguasai keadaan
pada saat terjadi perang saudara. Portugal juga gagal dalam proses dekolonisasi di
61
Boer Muna, Op.Cit., hal. 48.
62
Ibid., hal. 49.
63
Sefriani, Op.Cit., hal. 318.
64
Media Indonesia, “28 November 1975: Timor Timur memproklamasikan kemerdekaan
dari Portugal”, http://www.indonesiamedia.com, Diakses tanggal 28 Pebruari 2014..
yaitu: partai UDT yang menginginkan Timor Timur bergabung dengan portugal,
partai ASDT yang berganti nama menjadi FRETILIN menginginkan Timor Timur
menjadi Negara merdeka, serta tiga partai lain yang menginginkan Timor Timur
bergabung dengan Indonesia yaitu: AITI yang berubah nama menjadi APODETI,
Dan pada tanggal 28 November 1975 atas cetusan FRETILIN, Timor Timur pun
meminta dukungan agar Indonesia ambil alih Timor Timur dari kekuasaan
dari udara oleh Indonesia, kelaparan, penyakit, dan bahkan ada yang karena
yang ada menimbulkan perang saudara dan Indonesia terus mengikuti kondisi atas
65
Blogspot.com, “Mengenang Kasus Lepasnya Timor Timur Dari Indonesia”,
http://kumsej.blogspot.com/2012/11/sejarah-lepasnya-timor-timur.html, Diakses tanggal 28
Pebruari 2014.
Pada tahun 1975, ketika terjadi Revolusi Bunga di Portugal dan Gubernur
terakhir Portugal di Timor Leste, Lemos Pires, tidak mendapatkan jawaban dari
yang sedang terjadi perang saudara, maka Lemos Pires memerintahkan untuk
mengevakuasi ke Pulau Kambing atau dikenal dengan Pulau Atauro. Setelah itu
Menurut suatu laporan resmi dari PBB, selama berkuasa selama 3 bulan ketika
Indonesia). Dalam sebuah wawancara pada tanggal 5 April 1977 dengan Sydney
Morning Herald, Menteri Luar Negeri Indonesia Adam Malik mengatakan bahwa
Indonesia belakangan, Timor Timur pun bukan bagian utuh dari Indonesia, karena
66
Ibid.
67
Media Indonesia, Op.Cit.
disebabkan saat itu terjadi kekosongan kekuasaan di Timor Timur dan karena
khawatir Timor Timur menjadi daerah komunis lewat FRETILIN. Namun setelah
Pada hari Rabu Tanggal 27 Januari 1999, sesuai Sidang Kabinet Menlu Ali
sejarah kebersamaan dengan rakyat kita di Timor Timor untuk menyatu dengan
kita. Maka kiranya adalah wajar dan bijaksana, bahkan demokratis dan
konstitusional bila kepada wakil-wakil rakyat kita yang kelak akan terpilih
Indonesia´. Pada tanggal 21-23 April 1999, pemerintah menawarkan Opsi untuk
meyakinkan masyarakat Timor Timor yaitu ‘Otonomi luas´. Hal-hal penting yang
68
Blogspot.com, Op.Cit.
69
Media Indonesia, Op.Cit.
berasal dari pemerintah pusat dan sisanya 7 % dari pendapatan asli daerah
Timor Timor. Namun ternyata tawaran inipun ditolak sehingga tidak ada pilihan
lain selain merdeka atau harus melepaskan diri dari Negara Kesatuan Republik
Timor Timor menjadi sebuah keharusan dan tidak bisa dibendung lagi. Konflik
semakin merajalela dan banyak memakan korban jiwa. Pada saat itu muncul dua
mereka yang ingin memisahkan diri dari NKRI. Kelompok yang kedua adalah
mereka yang berjuang ingin tetap bersatu dengan Indonesia. Pada tanggal 5 Mei
Menteri Luar Negeri (Menlu) Ali Alatas dan Menlu Portugal Jame Gama,
70
Ibid.
pendapat.
internasional, sejak awal peralihan Orde Baru ke Reformasi Timor Timur masih
terus menjadi beban bagi Indonesia karena gejolak masyarakat disana yang
sebagian besar pro referendum sementara tidak sedikit curahan sumber daya untuk
Timor Timur yaitu 93% APBD provinsi ini ditanggung oleh Negara yang jauh
berbeda dengan bantuan untuk daerah lain. Alokasi dana dari Indonesia ditujukan
untuk pembangunan di Timor Timur yang luasnya 14.609 km². Bantuan itu
Timor Timur. Hasilnya kesejahteraan sosial, angka melek huruf, ruas jalan
beraspal, hingga bangsal di Rumah Sakit pun terus bertambah. Bahkan saat
semakin besar potensi untuk berpisah dengan Indonesia tahun 1999, Timor Timur
provinsi, kota, desa, dan jaringan pengaman sosial, serta untuk menanggulangi
kemiskinan. Sehingga Timor Timur menjadi seperti benalu bagi Indonesia bahkan
71
Blogspot.com, Op.Cit.
masalah daerah lain yang ikut ingin merdeka, masalah gerilya politik oleh
pelanggaran HAM di Timor Timur yang terus ditujukan kepada Indonesia, semua
Timur dan pendudukan Indonesia selama 23 tahun (1976-1999), sudah lebih dari
yaitu karena keracunan bahan kimia dari bom. Karena hal tersebut PBB tidak
pembantaian balasan secara besar-besaran dimana sekitar 1.400 jiwa tewas dan
status khusus/otonomi khusus. Namun PBB dan Portugal tetap menolak dan
mendesak dengan alasan walau kebijakan itu dibuat, kedepannya Timor Timur
rakyat Timor Timur untuk menerima ataupun menolak tawaran otonomi khusus.
Dengan kata lain lebih banyak rakyat Timor Timur yang memutuskan untuk
72
Ibid.
Indonesia karena itu pilihan rakyat Timor Timur sendiri. Pada tanggal 20 Mei
2002 Timor Timur diakui dunia sebagai Negara merdeka dengan nama Timor
Leste/ Republica Democratica de Timor Leste dan mendapat sokongan dana yang
luar biasa dari PBB. Sejak merdeka, pemerintah Timor Leste berusaha memutus
segala hubungan dengan Indonesia seakan Indonesia penjajah dan tidak pernah
membantu mereka. Dengan kata lain Timor Timur tidak tahu berterimakasih atas
pengorbanan, dana, dan nyawa. Diperkirakan lebih dari 5.000 pahlawan gugur
Pada tanggal 30 Oktober Pukul 09.00 waktu setempat, Bendera Merah Putih
diturunkan dari Timor Timor dalam upacara yang sangat sederhana dan tanpa
liputan. Interfet melarang wartawan untuk meliput acara tersebut, kecuali RTP
Portugal. Pada tanggal 31 Oktober pukul 00.00 waktu setempat seluruh prajurit
dan perwira TNI meninggalkan perairan Dili. Timor Timor telah lepas dari
pangkuan Ibu pertiwi. Secara resmi Timor Timur bukan lagi bagian dari wilayah
kedaulatan NKRI.
kesempatan lawan politik Presiden Habibie (yang saat itu menggantikan Presiden
73
Ibid.
Indonesia yang menjabat pada waktu itu tidak salah dalam kasus Timor Timur,
sebelumnya. Dan lepasnya Timor Timur adalah memang jalan keluar terbaik pada
saat itu.
negara Timor Timur dari Indonesia adalah bagian dari suksesi sendiri. Hal ini
Indonesia dan menjadi negara baru dengan nama Timor Leste, maka peristiwa
telah resmi menjadi bagian wilayah Indonesia pada tahun 1976. Karena itu, ketika
Timor Timur kemudian memisahkan diri dari Indonesia pada tahun 1999, maka
telah terjadi suksesi negara pada waktu itu. Pandangan kedua dari negara-negara
lain, termasuk PBB, yang menganggap peristiwa tahun 1976 tersebut adalah
itu, ketika Timor Timur lepas dari wilayah Indonesia, yang terjadi bukanlah
Dari fakta ini, menurut Huala Adolf, suksesi negara telah terjadi. Wilayah
alih Indonesia), bukan wilayah merdeka. Karena itu dengan lepasnya Timor
Timur dari Indonesia pada tahun 1999, telah terjadi pemisahan wilayah dan
kemudian telah lahirnya suatu negara baru. Artinya, telah terjadi suatu proses
suksesi negara. 75
rakyat Timor Timur maka Indonesia bukanlah penjajah Timor- Timur sehingga
74
Huala Adolf, Op.Cit.
75
Ibid.
lain, baik karena ditaklukkan maupun karena meleburkan diri kedalam Negara
lain secara sukarela. Ini juga dapat terjadi kalau suatu Negara pecah-belah
Pada bentuk pemisahan universal ini tidak ada lagi international identity
dari suatu negara (predecessor state) karena seluruh wilayahnya hilang. Sebagai
contoh dapat dikemukakan hilangnya Korea pada tahun 1910 karena dianeksasi
oleh Jepang, juga Kongo yang dianeksasi oleh Belgia. Dalam kasus lain Columbia
terpecah menjadi tiga negara merdeka yaitu Vezezuela, Equador serta New
Gradana pada Tahun 1832. Dengan demikian tidak ada lagi Columbia pada waktu
itu. 77
Mirip dengan kasus ini yang juga tergolong pemisahan universal adalah
ketika wilayah suatu negara (predecessor state) habis terbagi-bagi yang masing-
Polandia yang habis terbagi masing-masing bagian dimiliki oleh Rusia, Austria,
dan Prusia pada tahun 1975. Beberapa negara kecil yang kemudian meleburkan
diri menjadi satu negara besar juga tergolong bentuk pemisahan universal. 78
76
Prabu Gomong, “Suksesi negara”, http://prabugomong.wordpress.com/
2011/03/11/pemisahan-negara/, Diakses tanggal 28 Pebruari 2014.
77
Sefriani, Op.Cit., hal. 294.
78
Ibid., hal. 294-295.
sebagian dari wilayah Negara lain dengan cara sukarela (cession). Cara lain dari
terjadinya partial succession ialah kalau Negara yang berdaulat dan merdeka
bergabung dengan negara lain. Contoh untuk bentuk pemisahan parsial ini adalah
membentuk negara Timor Leste pada tahun 1999. Negara Indonesia sebagai
predecessor state masih ada, yang terjadi adalah bahwa Indonesia kehilangan
sebagian wilayahnya. 80
Ada tiga teori yang menyatakan sejauh mana hak dan kewajiban negara
a. Teori Common Doctrine yaitu teori yang menyatakan apabila terjadi suksesi
suksesornya.
b. Teori Clean Slate Doctrine yaitu teori yang menyatakan apabila terjadi suksesi
79
Prabu Gomong, Op.Cit.
80
Sefriani, Op.Cit., hal. 295.
c. Teori dalam Konvensi Wina 1978 tentang perjanjian dan Konvensi Wina 1983
tentang suksesi negara yaitu konvensi hanya mengatur garis-garis besar atau
Perbedaan dari kedua jenis suksesi negara ini terletak pada bagian wilayah
dari suatu negara yang digantikan kedaulatannya. Bilamana pemisahan itu terjadi
terhadap seluruh wilayah suatu negara (berarti negara yang lama atau predecessor
Sedangkan bilamana suksesi negara itu hanya meliputi bagian tertentu saja dari
wilayah suatu negara (berarti predecessor state masih ada hanya wilayahnya saja
suatu negara lenyap sebagai akibat lenyapnya seluruh wilayah negara itu. Di sini,
itu hilang. Sedangkan pada pemisahan parsial, identitas internasional dari negara
itu tidak hilang melainkan hanya luas wilayahnya saja yang berubah. Dalam
81
Blogspot.com, “Hukum Internasional: suksesi negara”, http://wulansetyoningrumfh-
uii.blogspot.com/2013/01/hukum-internasional-pemisahan-negara.html, Diakses tanggal 28
Pebruari 2014.
negara tersebut. Maka tatkala dikaji dalam kasus Timor-Timur maka dapat
dipahami telah terjadi suksesi antara Timor Leste dengan Indonesia, dimana
Timor Leste menjadi negara baru ketika terpisah dari Indonesia. Kajian suksesi
internasional lainnya.
Ada dua kelompok masalah penting yang menjadi fokus bahasan dalam
suksesi negara?
State Succession), akan dilihat pendapat para sarjana dan pengaturan dalam
yang dipandang sebagai suksesi negara, yang bisa juga dikatakan sebagai bentuk-
82
Internet, “Suksesi negara (Succession of State)”, http://www.pemisahannegara.doc,
Diakses tanggal 28 Pebruari 2014.
beberapa negara yang masing-masing berdiri sendiri. Dalam hal ini bisa
terjadi, negara yang lama lenyap sama sekali (contohnya, lenyapnya Uni
atau negara yang lama masih ada tetapi wilayahnya berubah karena sebagian
(contohnya, Yugoslavia).
3. Kombinasi dari pemecahan dan penyerapan, yaitu satu negara pecah menjadi
beberapa bagian dan kemudian bagian-bagian itu lalu diserap oleh negara atau
wilayah yang sebelumnya merupakan bagian dari wilayah negara lain atau
yang berdaulat.
atau lebih subjek hukum internasional (dalam arti negara) atau pemecahan
negara. 83
83
Ibid.
1. Suatu wilayah negara atau suatu wilayah yang dalam hubungan internasional
menjadi tanggung jawab negara itu kemudian berubah menjadi bagian dari
2. Negara merdeka baru (newly independent state), yaitu bila negara pengganti
3. Suksesi negara yang terjadi sebagai akibat dari bergabungnya dua wilayah
4. Suksesi negara yang terjadi sebagai akibat dari bergabungnya dua wilayah
disebutkan tadi adalah berbicara tentang akibat hukum yang ditimbulkan oleh
terjadinya suksesi negara. Dalam hubungan ini ada dua teori, yaitu teori yang
dikenal sebagai Common Doctrine dan teori tabula rasa (Clean State).
segala hak dan kewajiban negara yang lama lenyap bersama dengan lenyapnya
negara itu (predecessor state) dan kemudian beralih kepada negara yang
84
Ibid.
tabula rasa (clean state) menyatakan bahwa suatu negara yang baru lahir
(successor state) akan memulai hidupnya dengan hak-hak dan kewajiban yang
sama sekali baru. Dengan kata lain, tidak ada peralihan hak dan kewajiban dari
negara Timor Leste terhadap Indonesia adalah terhapusnya hak dan segala
kewajiban yang pernah dibuat oleh Indonesia pada wilayah Timor Leste dan
melahirkan hak dan kewajiban negara baru yaitu Negara Timor Leste. Hak dan
kewajiban tersebut hak untuk mengurus negara Timor Leste oleh pemerintah
antara Negara Timor Leste dengan negara-negara lainnya di luar Timor Leste.
85
Ibid.
Jika berbicara mengenai kasus yang terjadi mengenai Timor Timur yang
kini dikenal dengan nama Timor Leste, tampak bahwa terlepasnya Timor Timur
dari wilayah RI merupakan masalah suksesi negara. Dua masalah yang serta merta
Leste dan status Perjanjian Timor Gap merupakan sebagian kecil saja masalah
yang timbul dari terlepasnya Timor Timur dari RI , dengan demikian maka dapat
ketika berpisah dari Indonesia. Demikian pula PBB dan negara-negara lain
Timur. Hal ini tentu berbeda dengan pandangan Indonesia yang menganggap
aset negara. Masalah aset negara Indonesia, menurut RI aset yang ada di
Timor Leste terhadap aset negara RI memiliki dasar yang cukup kuat. aset
69
Leste dikuatkan oleh Konvensi Wina 1983, namun Indonesia sendiri tidak
Indonesia.
3. Untuk perjanjian Timor Gap antara Indonesia dan Australia, mengenai batas
Pemisahan
11.000 klaim resmi pemerintah Indonesia terkait aset kepada Direktorat Land and
Property Timor Leste hingga saat ini belum diproses. Klaim aset milik Indonesia
tersebut telah diajukan sejak 2004 lalu, namun sampai saat ini masih dipending
Indonesia tersebut, adalah adanya revisi peraturan hukum dan belum terbentuknya
tim teknis kedua Negara untuk penyelesaian klaim aset ini. Pemerintah RDTL saat
86
Inilah.com, “Ribuan Aset Indonesia Masih Ada di Timor Leste”,
http://m.inilah.com/read/detail/1791459/ribuan-aset-indonesia-masih-ada-di-timor-leste, Diakses
tanggal 28 Pebruari 2014.
dewan menteri, dan saat ini sedang dibahas parlemen sebelum disahkan menjadi
undang-undang. 87
menyelesaikan permasalahan aset WNI di RDTL. Sementara itu, tim teknis untuk
penyelesaian asset ini juga belum terbentuk. Pemerintah Indonesia berharap dapat
semacam Technical Sub Committee (TSC) mengenai aset, namun sampai saat ini
TSC sudah dibentuk, maka pihak RI dan RDTL bisa bersama-sama untuk
bahwa semua akta yang dikeluarkan pada jaman Indonesia dinyatakan tidak
milik negara RDTL. Sedangkan milik perseorangan masih akan dikaji dan
dengan klaim atas aset tersebut, Pemerintah TL telah memberikan batas waktu
untuk pengajuan klaim yaitu sampai 10 Maret 2004. Klaim resmi yang telah
diajukan kepada Direktorat Land and Property TL mencapai 11.000 klaim dan
87
Ibid.
pemerintah Indonesia atas aset-aset BUMN dan swasta maupun aset individu
WNI yang ditinggalkan pasca jajak pendapat 1999. Saah satu penyelesaian yang
coba ditawarkan salah satunya untuk aset BUMN dan swasta dikompensasikan
aset untuk ganti rugi. Indonesia memahami kondisi ekonomi Timor Lerte
sehingga kedua negara telah bersepakat sejak awal, penyelesaian masalah aset
Karena (masalah) aset ini merupakan residual issues akibat pemisahan Timor dari
Indonesia.
Timor Leste yang mengatur masalah konflik aset belum lagi tergarap tuntas.
Registrasi aset-aset tersebut sampai saat ini masih terus dilakukan oleh
Indonesia ini merupakan salah satu agenda yang manjadi mata acara penting,
88
Ibid.
89
Tempo.Co, “Aset BUMN di Timor Leste Dikompensasi Menjadi PMA”,
http://www.tempo.co/read/news/2005/03/20/05558299/Aset-BUMN-di-Timor-Leste-Dikompensasi-
Menjadi-PMA, Diakses tanggal 28 Pebruari 2014.
A. Kesimpulan
merupakan hak kepada negara yang baru merdeka untuk mengklaim dirinya
sebagai pemilik baru atas aset negara lama. Dalam hal ini, Timor Leste
sebagai negara baru merdeka menjadi pemilik atas aset negara RI yang berada
di sana.
Timor Lerte sehingga kedua negara telah bersepakat sejak awal, penyelesaian
Karena (masalah) aset ini merupakan residual issues akibat pemisahan Timor
dari Indonesia.
73
1. Kepada negara baru dalam hal terjadinya suksesi negara hendaknya dapat
3. Kepada PBB hendaknya dapat mengambil sikap secara tepat dan cepat dalam
tersebut.
A. Buku/Literatur:
Boer Mauna, Hukum Internasional, Pengertian, Peranan dan Fungsi Dalam Era
Dinamika Global, Alumni, Bandung, 2001.
CST Kansil, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia,Balai Pustaka,
Jakarta, 1986.
B. Internet: