TENTANG
Diajukan
oleh :
NIM : 142600063
Administrasi Perpajakan
MEDAN
2017
Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan
tugas akhir ini tepat waktu dan sesuai dengan yang direncanakan.
Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas
Sumatera Utara.
kekurangan baik dari struktur bahasa maupun teknik penyajian, oleh karena itu
pemikiran, dorongan semangat, dan bimbingan dari berbagai pihak yang lebih
memiliki banyak pengalaman. Oleh karena itu dengan segala hormat dan
1. Bapak Dr. Muryanto Amin, S.Sos, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial
Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
5. Bapak dan Ibu staff pegawai maupun staff pengajar di Program Studi
Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
6. Kepala kantor, kepala seksi, dan seluruh pegawai Badan Pengelolaan Pajak
dan Retribusi Daerah kota Medan yang telah memberikan waktu dan saran
Daerah kota Medan yang telah membantu penulis dalam proses riset dan
8. Kepada Dholle dan Opung Boru selaku wali penulis yang telah
membesarkan, mendidik, dan yang telah banyak berkorban dalam hal materil
demi penulis.
terimakasih atas doa dan motivasi yang diberikan sehingga penulis dapat
terbaik yang tak lupa menyelipkan namaku disetiap doanya, selalu peduli dan
11. Saudara-saudaraku Olga, Yefta, Cayom, Echa, Gerald, Anya, dan terkhusus
kepada Octora Hana Grace Manurung dan Petra Yesaya Khalisto Manurung
yang telah memberikan canda dan tawa kepada penulis dalam menyelesaikan
Syinthia Rosa) yang mempunyai banyak planning tapi gak pernah terrealisasi,
terimakasih untuk 3 tahun ini (eh dini udah lebih dari 3 tahun ya sister from
another mother) dan teman-teman yang tidak bisa disebutkan satu per satu
terima kasih membantu dan menemani dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.
13. Saudara sekampung penulis “Kenangan Terindah” (Indae, Jijae, Uwelku, Esra
Jojo, Arman, Frydo, Richad, bang Erwin, Sugenk) terima kasih untuk
kegilaan yang kalian ciptakan, terimakasih selalu nerima penulis yang gak
punya waktu lama setiap keluar malam, terimakasih buat ajakan jalan-jalan
yang menghibur penulis dalam menghadapi jenuhnya hidup ini (haha iya
kau dimana ? ayok ngumpul”. Tak lupa juga Abangda Gibson selaku teman
Sanny Sipayung a.k.a Mak sifah, Perdana Loebis, dan Chintia Boangmanalu
yang telah membantu dan menemani dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.
Penulis hanya dapat mengucapkan terima kasih atas segala jerih payah dan
doa serta dukungan dari semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis menyadari kekurangan dan kelemahan
baik dalam teknik penulisan maupun isi Tugas Akhir ini, untuk itu dengan segala
Akhir kata penulis mendoakan semoga Tuhan Yesus selalu memberkati kita
semua dan semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi kita semua.
Penulis,
kota Medan......................................................................................... 14
kota Medan......................................................................................... 16
D. Visi dan Misi Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah ........ 35
Reklame ............................................................................................. 51
A. Kesimpulan ........................................................................................ 66
B. Saran .................................................................................................. 67
DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN
mahasiswa/i untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan studi pada Program
bagian dari mata kuliah yang dikerjakan oleh mahasiswa administrasi perpajakan
sebagai bentuk aplikasi ilmu yang telah dipelajari baik secara teori maupun
melakukan riset dan pengumpulan data yang diperlukan untuk pembuatan Tugas
Akhir. Melalui Tugas Akhir yang akan penulis laksanakan di Badan Pengelolaan
Pembangunan Nasional tersebut diperlukan dana cukup besar yang berasal dari
penerimaan negara yaitu pajak, baik pajak negara maupun pajak daerah. Pajak
ketergantungan negara terhadap pinjaman luar negeri. Oleh karena itu, pemerintah
yang ada pada masing-masing daerah melalui pajak daerah sebagai salah satu
tahun 2009 tentang pajak daerah agar dapat mencapai target penerimaan pajak
beberapa jenis pajak yang dapat dipungut oleh pemerintah daerah dan salah
satunya yaitu pajak Reklame. Dasar hukum pengenaan Pajak Reklame kota
Medan yaitu Peraturan Daerah No. 11 tahun 2011 tentang pajak reklame.
dimaksud dengan Reklame sesuai dengan Peraturan Daerah No. 11 tahun 2011
pasal 1 angka 10 adalah benda, alat perbuatan atau media yang bentuk dan corak
mempromosikan atau untuk menarik perhatian umum terhadap barang, jasa orang
atau badan yang dapat dilihat, dibaca, didengar, dirasakan, dan atau dinikmati
oleh umum.
pendapatan kota Medan. Sebagai ibu kota provinsi dan tempat berlangsungnya
kegiatan, baik dalam bidang pendidikan, politik, agama, kesehatan, kesenian dan
Pajak Reklame masih rendah, serta tingkat kesadaran Wajib Pajak dalam hal izin
melalui Pajak Reklame. Atas dasar pemikiran tersebut penulis menyajikan Tugas
a. Bagi Mahasiswa
Reklame.
Reklame.
Sumatera Utara.
Administrasi Perpajakan.
d. Bagi Masyarakat
Umum dan Tata Cara Perpajakan adalah kontribusi wajib kepada negara yang
terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan
serta dapat dipaksakan, tetapi tidak ada jasa timbal balik dari negara secara
tidak mendapat jasa timbal balik (kontrapretasi) yang langsung dapat ditunjukkan,
yang bersifat memaksa tetapi tidak mendapat imbalan secara langsung dan
rakyat.
1.2Fungsi Pajak
memenuhi postur APBN. Oleh karena itu, pajak merupakan salah satu
Penghasilan.
pertambahan Nilai.
1) Pajak Pusat, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan
Barang mewah.
Hiburan.
Tarif Pajak Reklame menurut Peraturan daerah Kota Medan No. 11 tahun
2011 tentang Pajak Reklame sebesar 25% ( dua puluh lima persen). Penetapan
tarif pajak reklame ini dipandang sesuai dengan kondisi masing-masing tiap
daerah kabupaten/kota.
dengan Nilai Sewa Reklame. Dan cara penghitungan Nilai Sewa Reklame adalah
Reklame.
D. Ruang Lingkup
Adapun yang menjadi ruang lingkup dalam penyususnan Tugas akhir ini
adalah:
E. MetodeTugas Akhir
1. Tahap Persiapan
Pada tahapan ini penulis melakukan persiapan yang dimulai dari pengajuan
judul Tugas akhir kepada Ketua Program Studi Diploma III Administrasi
Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Sumatera Utara
(USU), penentuan judul oleh Ketua Program Studi Diploma III Administrasi
konsultasi dengan dosen pembimbing, hingga pembuatan surat izin Tugas Akhir
2. Studi Liteatur
Penulis mengumpulkan data yang berkaitan dengan judul dan tugas akhir
tersebut sebagai dasar teori yang mendukung pembuatan tugas akhir yang berasal
guna menyusun Tugas Akhir pada Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah
a. Data primer : Data yang bersumber dari pihak-pihak yang terkait dalam
sering dihadapi, mencari tahu atau menanyakan solusi yang terbaik untuk
1. Wawancara
dengan pegawai Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah kota Medan yang
telah diperoleh dari instansi maupun Wajib Pajak serta pengamatan yang
Pajak Reklame, dan sumber lainnya yang berhubungan untuk memperoleh data
Dalam Tugas Akhir ini penulis menguraikan penulisan yang tersusun secara
BAB I : PENDAHULUAN
BAB V : PENUTUP
Medan
Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah kota Medan dahulu hanya
satu unit kerja yang kecil yaitu sub-bagian penerimaan pada bagian keuangan
Mengingat pada saat itu potensi pajak maupun retribusi daerah di kota Medan
belum begitu banyak, maka dalam sub-bagian penerimaan tidak terdapat seksi
atau urusan.
atas ditingkatkan menjadi bagian dengan nama bagian IX yang tugas pokoknya
Nomor 12 tahun 1978 tentang struktur Organisasi Badan Pengelolaan Pajak dan
yang baru dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang terdiri dari 1 (satu), Bagian
Daerah selama ini dibentuk dengan membagi pekerjaan berdasarkan sektor jenis
tanggal 26 mei 1988 tentang sistem dan prosedur perpajakan/retribusi daerah dan
dan Surat Edaran Menteri dalam Negeri 061/1861/PUOD, tanggal 2 mei 1988
Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengelolaan pajak dan Retribusi Daerah
Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 50 Tahun 2000, tentang Pedoman susunan
Peraturan Daerah kota medan Nomor 4 Tahun 2001, sehingga Peraturan Daerah
Kotamadya Daerah TK.II Medan Nomor 16 Tahun 1990 dinyatakan tidak berlaku
dan diganti dengan SK. Walikota Medan Nomor 25 Tahun 2002 tentang Susunan
unsur pelaksana Pemerintah Kota Medan dalam bidang pungutan pajak, retribusi
Kepala Badan yang berada dan bertanggung jawab kepada kepala daerah melalui
sekretaris daerah, terdiri dari 1 (satu). Bagian Tata Usaha dengan 4 (empat) sub-
bagian dan 5 (lima) sub badan dengan masing-masing 4 (empat) seksi kelompok
jabatan fungsional.
kota Medan
salah satu sarana untuk mencapai tujuan yang efektif yakni terciptanya garis
koordinasi yang baik serta adanya hubungan yang baik antara pimpinan dengan
bawahan.
Pajak dan Retribusi Daerah kota Medan dan untuk pencapaian tujuan maka
Retribusi Daerah kota Medan adalah bentuk organisasi garis dimana bentuk
secara langsung dimana pihak bawahan bertanggung jawab kepada pimpinan atas
Walikota Medan Nomor 1 tahun 2010, pasal 2 tentang rincian Tugas Pokok dan
Ketentuan Umum
e. Badan adalah Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah kota Medan.
f. Kepala Badan adalah Kepala Badan pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah
kota Medan.
g. Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) adalah unsur pelaksana teknis pada Badan
kebutuhan daerah.
Organisasi
1. Kepala Badan
b. Seksi pemeriksaan
c. Seksi Penetapan
1. Kepala Badan
oleh Kepala Badan yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada
pendapatan.
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
2. Sekretariat
organisasi, ketatalaksanaan.
h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan
yaitu :
Sub Bagian Umum dipimpin oleh Kepala Sub Bagian. Yang berada dibawah
dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. Untuk melaksanakan tugas Sub Bagian
tanggaan Badan.
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh Kepala Sub Bagian, yang berada
fungsi :
keuangan.
h. Pelaksanaan tugas lain dan diberikan oleh sekretaris sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
Sub Bagian Penyusunan Program sipimpin oleh Kepala Sub Bagian, yang
berada dan tanggung jawab kepada Sekretaris. Untuk melaksanakan tugas, Sub
menyelenggarakan fungsi :
Program.
program badan.
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris sesuai dengan dan
fungsinya.
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. Bidang Pendataan
menyelenggarakan fungsi :
penetapan.
menyelenggarakan fungsi :
Pendaftaran.
pendaftaran.
b. Seksi Pemeriksaan
pemeriksa.
tugas.
c. Seksi Penetapan
daerah.
fungsi :
tugas.
menyelenggarakan fungsi :
daerah.
d) Penuangan hasil pengolahan data dan informasi data kedalam kartu data
tugas.
4. Bidang Penagihan
Bidang penagihan dipimpin oleh Kepala Bidang, yang berada dibawah dan
dan restitusi.
fungsi, yaitu :
penagihan.
8) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan
pokok, yaitu :
menyelenggarakan fungsi :
lainnya.
lainnya.
menyelenggarakan fungsi :
pajak.
retribusi.
Bidang Bagi Hasil Pendapatan dipimpin oleh Kepala Bidang, yang berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. Bidang Bagi Hasil
sebagian tugas badan lingkup bagi hasil pajak dan bukan pajak, pentausahaan
menyelenggarakan fungsi :
2. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup bagi hasil pajak dan bukan
pendapatan.
Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), dan lain-lain
provinsi dan dana bagi hasil pajak / bukan pajak pusat, DAU,DAK, dan
hasil pendapatan.
8. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan
pokok, yaitu :
menyelenggarakan fungsi :
dana bagi hasil pajak provinsi, dana bagi hasil bukan pajak pusat,
menyelenggarakan fungsi :
Bangunan
pendapatan.
sah.
yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. Bidang
menyelenggarakan fungsi :
pendapatan daerah.
pendapatan lainnya.
6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan
pokok, yaitu :
menyelenggarakan fungsi :
menyelenggarakan fungsi :
daerah.
pendapatan lain-lain.
yang ditunjuk.
Visi Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah kota Medan yaitu
Daerah”.
Misi Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Kota Medan, yaitu :
pendapatan daearah.
Daerah.
Tabel 2.1
1 Golongan IV/c 1
2 Golongan IV/b 1
3 Golongan IV/a 8
4 Golongan III/d 55
5 Golongan III/c 41
7 Golongan III/a 95
8 Golongan II/d 7
9 Golongan II/c 13
10 Golongan II/b 23
11 Golongan II/a 3
12 Golongan I/c 1
JUMLAH 371
dan 27, Pajak Reklame adalah pajak atas penyelenggaraan reklame. Sedangkan
yang dimaksud dengan reklame adalah benda, alat, perbuatan, atau media yang
barang, jasa, orang, atau badan, yang dapat dilihat, dibaca, didengar, dirasakan,
dan atau dinikmati oleh umum. Pengenaan pajak reklame tidak mutlak ada pada
seluruh daerah kabupaten atau kota yang ada di Indonesia. Hal ini sesuai dengan
Untuk dapat memungut jenis pajak pada suatu daerah kabupaten atau kota,
tentang Pajak Reklame yang menjadi landasan hukum operasional dalam teknis
1. Reklame adalah benda, alat, perbuatan, atau media yang bentuk dan
terhadap barang, jasa, orang, atau badan, yang dapat dilihat, dibaca,
6. Izin adalah izin penyelenggaraan reklame yang terdiri dari izin tetap
disingkat SPPR adalah surat yang digunakan oleh wajib pajak untuk
terutang.
Pemungutan Pajak Reklame saat ini didasarkan pada dasar hukum yang
jelas dan kuat sehingga harus dipatuhi oleh masyarakat dan pihak yang terkait.
Adapun yang menjadi dasar hukum pemungutan pajak reklame adalah sebagai
berikut :
Retribusi Daerah.
Reklame.
Reklame.
perusahaan jasa periklanan yang terdaftar pada Badan Pengelolaan Pajak dan
termasuk seng atau bahan lain yang sejenis,dipasang atau digantungkan atau
yang menggunakan layar monitor besar berupa program reklame atau iklan
bersinar dengan gambar dan atau tulisan bewarna yang dapat berubah-ubah,
bahan kain, termasuk kertas, plastik, karet, atau bahan lain yang sejenis
dengan itu.
digantung pada suatu benda dengan ketentuan luasnya tidak lebih dari 200
kata-kata yang diucapkan atau dengan suara yang ditimbulkan dari atau oleh
perantaraan alat.
klise berupa kaca atau film, ataupun bahan-bahan yang sejenis, sebagai alat
untuk diproyeksikan dan atau dipancarkan pada layar atau benda lain yang
ada di ruangan.
Yang menjadi subjek pajak adalah orang pribadi atau badan yang
menggunakan reklame. Sementara itu, wajib pajak adalah orang pribadi atau
ketiga, misalnya jasa periklanan, pihak ketiga tersebut menjadi wajib Pajak
Reklame.
peraturan daerah tentang Pajak Reklame. Wakil wajib pajak bertanggung jawab
secara pribadi atas pembayaran pajak terutang. Selain itu, wajib pajak dapat
menunjuk seorang kuasa dengan surat kuasa khusus untuk menjalankan hak dan
Izin adalah izin reklame yang diberikan oleh Pemerintah kota Medan
wajib memiliki izin tertulis dari Walikota. Masa berlaku izin paling lama 1 (satu)
tahun, dan diproses oleh Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah, izin
Kepala Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah. Yang bertanggung jawab
reklame wajib memperoleh Surat Izin dari Kepala daerah atau pejabat yang
apabila diselenggarakan.
reklame.
g) Surat persertujuan dari pemilik tanah dan/atau bangunan yang sah, bagi
Permohonan izin pada jenis reklame yang menggunakan jalan seperti reklame
reklame lainnya yang menggunakan jalan / ruang milik jalan harus melampirkan
izin penggunaan jalan. Permohonan izin pajak reklame dapat ditolak apabila tidak
I. Jenis permohonan
1. Permohonan baru
2. Permohonan perpanjangan
2. Pekerjaan
3. NPWPD
5. Nomor telepon/HP
6. Alamat (KTP/Paspor/SIM)
1. Nama perusahaan
4. Alamat perusahaan
1. Jenis reklame
2. Materi/teks reklame
3. Jumlah unit
6. Ukuran reklame
a. Kepala Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan kota Medan mengelola
peragaan.
rombong.
Izin reklame yang telah ditandatangani dan diterbitkan oleh Kepala Dinas
Tata Ruang dan Tata Bangunan wajib disampaikan dan didaftarkan kepada Badan
Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah paling lambat 7 (tujuh) hari kerja.
Sedangkan, izin reklame yang telah ditandatangani dan diterbitkan oleh Kepala
Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah paling lambat 5 (lima) hari kerja
Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan dan Kepala Badan Pelayanan Perizinan
Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah melakukan survey ke lokasi yang
a. Memasang plat izin atau setempel masa berlakunya izin dan ukuran
bahasa Indonesia.
e. Memasang reklame pada titik atau lokasi dalam kawasan/zona yang telah
Izin penyelnggara reklame dapat dicabut atau dinyatakan tidak berlaku serta
semestinya.
Ada 2 (dua) hal utama yang membuat reklame harus dibongkar, hak
dan Tata Bangunan, Badan Pelayanan Perizinan Terpadu, dan atau Badan
Pajak Reklame. Dalam hal ini, pajak terutang telah ditetapkan oleh Kepala daerah
atau Pejabat seperti Kepala Badan sehingga wajib pajak hanya perlu membayar
pajak terutangnya.
proses kegiatan pemungutan pajak reklame tidak dapat diserahkan kepada pihak
perpajakan, pengiriman surat kepada wajib pajak, atau penghimpunan data objek
dan subjek pajak. Kegiatan yang tidak dapat dikerjasamakan dengan pihak ketiga
Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) atau dibayar sendiri oleh wajib pajak
berdasarkan Surat Tagihan Pajak Daerah (STPD). Jatuh tempo pembayaran atau
Pajak terhutang dapat dibayar paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah
pembayaran pajak terhutang bertepatan pada hari libur, maka batas waktu
pembayaran jatuh pada 1 (satu) hari kerja berikutnya. Dan bila pembayaran pajak
Kota Medan sebagai ibu kota provinsi sumatera utara, merupakan tempat
memiliki trotoar, halte dan gardu jaga, jembatan penyebrangan orang, ruang milik
jalan tol, daerah manfaat sungai dan bantaran rel kereta api. Kedua lokasi
a. Tidak menutup pandangan rambu, lampu pengatur, dan kamera lalu lintas.
g. Kaki konstruksi tidak boleh berada di saluran air, sungai atau badan jalan.
Tarif pajak reklame sesuai dengan Peraturan Daerah kota Medan Nomor 11
tahun 2011 tentang Pajak Reklame sebesar 25 % (dua puluh lima persen).
Penetapan tarif pajak reklame ini dipandang sesuai dengan kondisi masing-masing
daerah. Besarnya pajak reklame yang terutang dapat dihitung dengan mengalikan
tari pajak reklame dengan dasar pengenaan pajak / nilai sewa reklame.
Dasar pengenaan pajak reklame adalah Nilai Sewa Reklame (NSR), yaitu
sendiri, maka NSR dapat dihitung dengan memperhatikan faktor jenis, bahan yang
ukuran media reklame. Apabila NSR tidak diketahui dan atau dianggap tidak
rumus :
reklame, termasuk dalam hal ini adalah biaya/harga beli bahan reklame,
ditayangkan dan atau terpasang di tempat yang diizinkan. Besarnya NJOR dapat
dihitung dengan :
adalahukuran nilai yang ditetapkan pada titik lokasi pemasangan reklame tersebut,
berdasarkan kriteria kepadatan pemanfaatan tata ruang kota untuk berbagai aspek
NSPR = (Nilai Fungsi Ruang + Nilai Sudut Pandang + Nilai Fungsi Jalan)
a. Luas Reklame
a. Kelas jalan
b. Harga satuan
Nilai sewa reklame terhadap jenis pajak reklame kain, reklame melekat /
kendaraan, reklame udara, reklame apung, reklame suara, reklame film/slide, dan
mengalikan tarif pajak reklame dengan Nilai Sewa Reklame (NSR). Rumus
= Rp. 520.125.-
= Rp. 130.031,-
kota Medan di atas, diketahui besarnya jumlah pajak reklame yang terutang
Pajak dan Retribusi Daerah kota Medan dengan menggunakan Surat Setroran
desa di wilayah daerah kabupaten yang bersangkutan. Bagian desa yang berasal
Pengelola se (%)
PERTAMANAN
2014 TMT
2014
2014
s/d Desember
2014
s/d Desember
2014
Pengelola se (%)
des 2015)
(Realisasi s/d 31
des 2015)
des 2016)
(Realisasi s/d 31
des 2016)
produk, reklame juga memerlukaan penataan reklame yang diatur dalam Peraturan
Walikota Medan Nomor 38 tahun 2014 supaya reklame yang terpasang disetiap
sudut kota Medan teratur dan dapat menambah keindahan kota. Reklame yang
terpasang pada setiap sudut kota Medan harus memiliki izin penyelenggaraan dan
pemasangan dari Pemerintah kota Medan melalui Badan Pengelolaan Pajak dan
komponen dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pajak reklame juga memberikan
Kota Medan sebagai ibu kota provinsi dan sebagai tempat berlangsungnya
pemasukan bagi kas Daerah dari sisi Pajak Reklame. Untuk mengetahui
bagaimana Realisasi penerimaan pajak reklame kota Medan, dapat dilihat pada
anggaran pajak.
pada tahun 1 april 2014 pindah ke tiga dinas yaitu Dinas Pendapatan Daerah
Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) kota Medan, Dinas Tata Ruang dan Tata
Bangunan (TRTB), dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang
Pada tahun 2012 target yang tidak tercapai sebesar Rp. 30.206.330.557,3
persentase sebesar 46,21%, serta pada tahun 2013 target penerimaan pajak
yang dicapai sebesar 33,76%. Bulan Januari sampai dengan Maret 2014 pajak
reklame masih dikelola oleh Dinas Pertamanan kota Medan, namun pada tiga
bulan tersebut realisasi kurang untuk mencapai target sebesar Rp. 49.540.763.879
dengan persentase 16,26%. Pada bulan April 2014, pajak reklame dialihkan ketiga
dinas yaitu DISPENDA yang berubah nama menjadi BPPRD, TRTB, dan BPPT
Reklame dialihkan pada pertengahan tahun anggaran, maka ketiga dinas tersebut
tidak memiliki target, hal ini sebabkan karena target anggaran ditetapkan setiap
awal tahun anggaran. Namun meskipun tidak memiliki target ketiga dinas tersebut
tetap bekerja dan memiliki realisasi, untuk BPPRD realisasi sebesar Rp.
target dan masih mengalami penurunan. Penerimaan pajak reklame yang diterima
65,23%. Penerimaan pajak reklame oleh TRTB juga tidak memenuhi target yang
persentase sebesar 7,61% dan 7,08%. Sedangkan penerimaan pajak reklame pada
BPPT juga tidak memenuhi target sebesar Rp. 12.856.921.056 dan Rp.
Dapat kita lihat penerimaan pajak reklame pada tahun 2012 sampai dengan
tahun 2016 terus menurun dan tidak mencapai target penerimaan pajak reklame.
kurangnya dana bagi pembangunan daerah. Selain itu pemerintah juga diharapkan
lebih berupaya untuk meningkatkan penrimaan pajak reklame agar peranan pajak
adalah :
membayar pajak, menjadi kendala utama yang sering terjadi. Oleh karena itu,
menjadi tugas penyelenggara pajak untuk lebih giat menyadarkan Wajib Pajak
menjadi kendala pemungutan pajak dari sektor pajak reklame, salah satunya
Pengawasan pajak reklame menjadi salah satu cara untuk memantau dan
mengukur seberapa besar keuntungan daerah dari pajak reklame. Hal ini juga
dapat mencegah kerugian daerah jika terjadi kesalahan atau pelanggaran yang
dilakukan oleh wajib pajak. Oleh karenanya pengawasan ini haruslah dilakukan
Dari beberapa sumber dan informasi yang dicari serta ditemui, penulis
Kewajibannya
Wajib Pajak hanya berfokus pada tanggung jawab pembayaran pajak tanpa
dengan meningkatnya pendapatan penerimaan pajak. Hal ini dapat terjadi karena
pandangan negatif peserta wajib pajak terhadap pajak itu sendiri (pajak reklame).
Wajib pajak reklame kurang menyadari bahwa dengan membayar pajak reklame
dapat terealisasi dengan baik. Sehingga wajib pajak itu sendiri dapat menikmati
awal para petugas untuk meninjau dan mendata dengan benar setiap peserta wajib
memanipulasi hasil pajak. Misalnya dengan tidak menyetorkan pajak yang telah
Penyelenggaraan Reklame
Dari sekian banyak reklame yang terpasang disetiap sudut kota medan,
jika jujur ditelusuri ada beberapa yang sebenarnya masa berlakunya telah habis.
tersebut dapat dengan mudah kita jumpai dan lihat terpampang di sepanjang jalan.
penyelenggara reklame yang masa berlakunya telah habis tidak ada niat baik
petugas pajak sendiri untuk menindak para wajib pajak reklame dengan
kooordinasi dengan dinas yang saling terkait, kurangnya sarana dan prasarana
Pajak Reklame
Reklame
pendapatan Pajak Reklame harus menjadi faktor utama. Sebab itu, perlu
reklame langsung pada wajib pajak. Pemerintah kota Medan juga mengadakan
penataran atau pelatihan bagi para petugas pajak, dengan harapan bahwa
kerjasama antara Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) kota
Medan dengan Pemerintah kota Medan sendiri dan Biro Periklanan. Berjalannya
Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah , pemasangan reklame yang teratur, akan
Pemerintah kota Medan penataan baik menjadikan kota terlihat lebih teratur dan
rapi. Sementara untuk Biro Periklanan kerjasama dengan pengguna jasa biro
dengan pengolahan atas Pajak Reklame yang telah ada dengan sasaran untuk
penerimaan dilakukan dlama ruang lingkup Pajak Reklame tersebut. Maksud dari
hal ini adalah Wajib Pajak Reklame yang telah ada atau yang telah terdaftar harus
dimaksimalkan untuk meningkatkan pajak. Salah satu bentuk dari intensifikasi ini
penyelenggara pajak membuat sanksi bagi setiap oknum pajak yang berlaku
curang dan tidak jujur. Sanksi ini dapat berupa teguran kepada petugas yang
sudah Pegawai Negeri Sipil (PNS) sampai kepada pemecatan bagi petugas Non
A. KESIMPULAN
Pemungutan Pajak dan Retribusi Daerah kota Medan maka dapat disimpulkan hal-
1. Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah kota medan merupakan salah
kota Medan pada bidang Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah kota
Medan.
2. Setiap orang pribadi atau badan yang akan menyelenggarakan reklame harus
3. Cara pengenaan pajak reklame yang dilakukan oleh Badan Pengelolaan Pajak
dan Retribusi Daerah kota Medan yaitu dengan menjumlahkan Nilai Jual
Objek Pajak dengan Nilai Strategis Pajak Reklame. Apabila dasar pengenaan
pajak telah ditetapkan maka dapat menentukan besarnya pajak reklame yang
tempat dipungutnya pajak reklame paling sedikit sebesar 10% dan 5% dari
masalah yang harus dihadapi Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah
kota Medan yang disebabkan oleh kurangnya kesadaran wajib pajak untuk
B. SARAN
Pajak Reklame pada Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah kota Medan
penulis dapat memberikan saran-saran atas permasalahan yang ada sebagai berikut
dengan tegas, yaitu dengan membongkar reklame yang tidak memiliki izin
pihak Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah kota Medan agar
yang sudah terdaftar menjadi wajib pajak maupun yang belum terdaftar
sebagai wajib pajak, bila terdapat wajib pajak yang belum terdaftar akan
Peraturan Perundang-Undangan
Retribusi daerah.
Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 11 tahun 2011 tentang Pajak Reklame
Reklame
Buku
Halim, Abdul, dkk, 2014, Perpajakan : Konsep, Aplikasi, Contoh, dan Studi
GravindoPersada
Nilai Sewa Reklame Jenis Reklame Kain, Reklame Melekat/Stiker, Reklame Selebaran, Reklame Berjalan Termasuk Pada Kendaraan , Reklame
Udara, Reklame Apung, Reklame Suara, Reklame Film / Slide, Dan Reklame Peragaan, ditetapkan sebagai berikut :
ttd
DZULMI ELDIN S
b. Untuk reklame Kain berupa Umbul-umbul, Spanduk dan Banner, Reklame Menempel/Rombong/Reklame Berjalan serta Reklame Neon Box
sebagai berikut :
No Jenis Reklame Ukuran Luas Reklame Jangka Waktu Harga Satuan
Pemasangan
1 Kain berupa Umbul-umbul, Spanduk, dan Banner 1 m2 1 hari Rp. 9.600
2
2 Reklame Menempel/Rombong/Reklame Berjalan 1m 1 hari Rp. 6.000
3 Reklame Neon Box 1 m2 1 hari Rp. 1.440
DZULMI ELDIN S
B. Untuk jenis reklame Mini Billboard yang dikenakan nilai strategis dengan
sudut pandang lebih dari satu dikenakan pertambahan pajak sebesar :
a. Dua sudut pandang dikenakan pajak Rp. 500.000
b. Tiga sudut pandang dikenakan pajak Rp. 1000.000
c. Empat sudut pandang dikenakan pajak Rp. 1.500.000
d. Di atas empat sudut pandang dikenakan pajak Rp. 2.000.000
Ttd
DZULMI ELDIN S