Anda di halaman 1dari 85

LAPORAN TUGAS AKHIR

TENTANG

MEKANISME PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME PADA BADAN

PENGELOLAAN PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH KOTA MEDAN

Diajukan

oleh :

NAMA : EGA CLAUDIA MANURUNG

NIM : 142600063

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Menyelesaikan Studi Pada Program Studi Diploma III

Administrasi Perpajakan

PROGRAM STUDI DIPLOMA III ADMINISTRASI PERPAJAKAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2017

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan

kemudahan, berkat dan kesehatan kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan

tugas akhir ini tepat waktu dan sesuai dengan yang direncanakan.

Tugas akhir ini yang berjudul “MEKANISME PEMUNGUTAN PAJAK

REKLAME PADA BADAN PENGELOLAAN PAJAK DAN RETRIBUSI

DAERAH” disusun dalam rangka menyelesaikan studi pada Program Studi

Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas

Sumatera Utara.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tulisan ini masih terdapat banyak

kekurangan baik dari struktur bahasa maupun teknik penyajian, oleh karena itu

Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi

kesempurnaan Tugas Akhir ini.

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini Penulis banyak mendapat sumbangan

pemikiran, dorongan semangat, dan bimbingan dari berbagai pihak yang lebih

memiliki banyak pengalaman. Oleh karena itu dengan segala hormat dan

kerendahan hati perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Muryanto Amin, S.Sos, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

Universitas Sumatera Utara


2. Bapak Drs. Rasudyn Ginting,M.Si selaku Ketua Jurusan Program Studi

Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara.

3. Selaku Drs. Kariono,M.Si Sekretaris Program Studi Diploma III Administrasi

Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA selaku Dosen Pembimbing dalam

penyelesaian Tugas Akhir.

5. Bapak dan Ibu staff pegawai maupun staff pengajar di Program Studi

Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan

selama penulis berada di bangku perkuliahan.

6. Kepala kantor, kepala seksi, dan seluruh pegawai Badan Pengelolaan Pajak

dan Retribusi Daerah kota Medan yang telah memberikan waktu dan saran

bagi penulis dalam menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini.

7. Ibu Sucilawati selaku Pegawai Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi

Daerah kota Medan yang telah membantu penulis dalam proses riset dan

pengumpulan data tentang Pajak Reklame.

8. Kepada Dholle dan Opung Boru selaku wali penulis yang telah

membesarkan, mendidik, dan yang telah banyak berkorban dalam hal materil

demi penulis.

9. Kepada Ayahanda Pandapotan Manurung dan Ibunda Rita Tampubolon

terimakasih atas doa dan motivasi yang diberikan sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan Tugas Akhir.

Universitas Sumatera Utara


10. Mamak-mamakku Tante Tin, Mamah Tante Me, Tante Ni, yang selalu

menasihati, memperhatikan serta menguatkan penulis dalam segala hal. Yang

terkhusus Mommy tercinta Yosefa Gestanti Tampubolon tempat curhat

terbaik yang tak lupa menyelipkan namaku disetiap doanya, selalu peduli dan

mengerti yang terbaik bagi penulis.

11. Saudara-saudaraku Olga, Yefta, Cayom, Echa, Gerald, Anya, dan terkhusus

kepada Octora Hana Grace Manurung dan Petra Yesaya Khalisto Manurung

yang telah memberikan canda dan tawa kepada penulis dalam menyelesaikan

Tugas Akhir ini.

12. Teman-teman D-III Administrasi Perpajakan angkatan 2014, Tax B 2014,

khususnya untuk “TaxSquad” (Devi Yohana, Dini Lestari, Duti Betharia,

Syinthia Rosa) yang mempunyai banyak planning tapi gak pernah terrealisasi,

terimakasih untuk 3 tahun ini (eh dini udah lebih dari 3 tahun ya sister from

another mother) dan teman-teman yang tidak bisa disebutkan satu per satu

terima kasih membantu dan menemani dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.

13. Saudara sekampung penulis “Kenangan Terindah” (Indae, Jijae, Uwelku, Esra

Jojo, Arman, Frydo, Richad, bang Erwin, Sugenk) terima kasih untuk

kegilaan yang kalian ciptakan, terimakasih selalu nerima penulis yang gak

punya waktu lama setiap keluar malam, terimakasih buat ajakan jalan-jalan

yang menghibur penulis dalam menghadapi jenuhnya hidup ini (haha iya

kalee). Yang punya selogan “Berpisah karena perjuangan, bertemu karena

kau dimana ? ayok ngumpul”. Tak lupa juga Abangda Gibson selaku teman

jogging terbaik, tiada kesan tanpa kehadiranmu bang.

Universitas Sumatera Utara


14. Kepada teman-teman sekost GGM (Gadis Gadis Malvin), adikku terkasih

Sanny Sipayung a.k.a Mak sifah, Perdana Loebis, dan Chintia Boangmanalu

yang telah membantu dan menemani dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.

Penulis hanya dapat mengucapkan terima kasih atas segala jerih payah dan

doa serta dukungan dari semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis menyadari kekurangan dan kelemahan

baik dalam teknik penulisan maupun isi Tugas Akhir ini, untuk itu dengan segala

kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan sarang yang sifatnya

membangun demi kesempurnaan Tugas Akhir ini.

Akhir kata penulis mendoakan semoga Tuhan Yesus selalu memberkati kita

semua dan semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Juli 2017

Penulis,

Ega Claudia Manurung

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... v

DAFTAR TABEL .......................................................................................... vii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. viii

BAB I (PENDAHULUAN) ............................................................................ 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Tujuan dan Manfaat Proposal Tugas Akhir ......................................... 4

C. Uraian Teoritis ..................................................................................... 6

D. Ruang Lingkup ..................................................................................... 9

E. Metode Tugas Akhir............................................................................. 10

F. Metode Pengumpulan Data Tugas Akhir ............................................. 11

G. Sistematika Penulisan Laporan Tugas Akhir ....................................... 12

BAB II (GAMBARAN UMUM BADAN PENGELOLAAN PAJAK

DAN RETRIBUSI DAERAH) ....................................................... 14

A. Sejarah Berdirinya Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah

kota Medan......................................................................................... 14

B. Struktur Organisasi Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah

kota Medan......................................................................................... 16

C. Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Badan Pengelolaan Pajak dan

Retribusi Daerah kota Medan ............................................................ 19

D. Visi dan Misi Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah ........ 35

Universitas Sumatera Utara


E. Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, dan Tata Kerja

Perangkat Daerah ............................................................................... 37

BAB III (GAMBARAN UMUM PAJAK REKLAME) .............................. 38

A. Ketentuan Umum Pajak Reklame ...................................................... 38

B. Dasar Hukum Pemungutan Pajak Reklame ....................................... 40

C. Objek dan Subjek Pajak Reklame ...................................................... 40

D. Mekanisme Pemungutan Pajak Reklame ........................................... 43

E. Lokasi Penyelenggaraan Reklame dan Ketentuan Bangunan

Reklame ............................................................................................. 51

F. Tarif Pajak dan Nilai Sewa Reklame ................................................. 52

G. Cara Penghitungan Besarnya Pajak Reklame .................................... 54

H. Bagi Hasil Pajak dan Biaya Pemungutan Pajak Reklame ................. 55

I. Realisasi Penerimaan Pajak Reklame ................................................ 56

BAB IV (ANALISIS DAN EVALUASI DATA) .......................................... 58

A. Analisis Realisasi Penerimaan Pajak Reklame .................................. 58

B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemungutan Pajak Reklame ..... . 60

C. Masalah-Masalah Dalam Pemungutan Pajak Reklame ..................... 61

D. Upaya-Upaya yang Dilakukan untuk Meningkatkan Penerimaan

Pajak Reklame ................................................................................... 64

BAB V (KESIMPULAN DAN SARAN) ...................................................... 66

A. Kesimpulan ........................................................................................ 66

B. Saran .................................................................................................. 67

DAFTAR PUSTAKA

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR TABEL

TABEL 2.1 Jumlah PNS Berdasarkan Golongan ............................................ 37

TABEL 3.1 Data Realisasi Penerimaan Pajak Reklame .................................. 57

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I Peraturan Walikota Medan Nomor 17 Tahun 2014 Tentang

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 11 Tahun

2011 Tentang Pajak Reklame

LAMPIRAN II Peraturan Walikota Medan Nomor 17 Tahun 2014 Tentang

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 11 Tahun

2011 Tentang Pajak Reklame

LAMPIRAN III Peraturan Walikota Medan Nomor 17 Tahun 2014 Tentang

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 11 Tahun

2011 Tentang Pajak Reklame

LAMPIRAN IV Peraturan Walikota Medan Nomor 17 Tahun 2014 Tentang

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 11 Tahun

2011 Tentang Pajak Reklame

Universitas Sumatera Utara


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Laporan Tugas Akhir

Tugas Akhir merupakan salah satu kegiatan yang harus dilakukan

mahasiswa/i untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan studi pada Program

Diploma III Administrasi Perpajakan. Karena pelaksanaan tugas akhir merupakan

bagian dari mata kuliah yang dikerjakan oleh mahasiswa administrasi perpajakan

sebagai bentuk aplikasi ilmu yang telah dipelajari baik secara teori maupun

praktiknya dalam memahami berbagai masalah dibidang perpajakan. Oleh sebab

itu, demi kelancaran pelaksanaan Tugas Akhir mahasiswa/i diwajibkan

melakukan riset dan pengumpulan data yang diperlukan untuk pembuatan Tugas

Akhir. Melalui Tugas Akhir yang akan penulis laksanakan di Badan Pengelolaan

Pajak dan Retribusi Daerah kota Medan.

Sebagaimana yang kita ketahui bahwasannya pajak merupakan iuran wajib

rakyat kepada negara. Peranan pajak dalam kehidupan bernegara menjadi

dominan bagi sumber pendapatan negara. Indonesia sebagai negara berkembang

tengah menggalakan pembangunan di berbagai bidang, yaitu pembangunan

bidang ekonomi, sosial budaya, hukum, dan lain-lain. Pembangunan tersebut

bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan untuk mensejahterakan

rakyat Indonesia secara adil dan makmur. Demi mewujudkan tujuan

Pembangunan Nasional tersebut diperlukan dana cukup besar yang berasal dari

penerimaan negara yaitu pajak, baik pajak negara maupun pajak daerah. Pajak

Universitas Sumatera Utara


dapat mempengaruhi pembangunan nasional dan dapat mengurangi tingkat

ketergantungan negara terhadap pinjaman luar negeri. Oleh karena itu, pemerintah

harus lebih memperhatikan serta meningkatkan penerimaan daerah untuk

mendukung perkembangan ekonomi setiap daerah.

Dalam rangka meningkatkan kemampuan keuangan daerah agar dapat

melaksanakan otonomi daerah, melalui peningkatan dan penggalian setiap potensi

yang ada pada masing-masing daerah melalui pajak daerah sebagai salah satu

Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pemerintah daerah telah berusaha memungut

setiap pajak daerah secara profesional dan transparan berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang telah ditetapkan yaitu Undang-Undang Nomor 28

tahun 2009 tentang pajak daerah agar dapat mencapai target penerimaan pajak

derah yang telah ditetapkan dalam rangka meningkatkan kontribusinya terhadap

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Dalam Undang-Undang No.28 tahun 2009 dan Peraturan Pemerintah ada

beberapa jenis pajak yang dapat dipungut oleh pemerintah daerah dan salah

satunya yaitu pajak Reklame. Dasar hukum pengenaan Pajak Reklame kota

Medan yaitu Peraturan Daerah No. 11 tahun 2011 tentang pajak reklame.

Pajak Reklame adalah pajak atas penyelenggaraan reklame. Sedangkan yang

dimaksud dengan Reklame sesuai dengan Peraturan Daerah No. 11 tahun 2011

pasal 1 angka 10 adalah benda, alat perbuatan atau media yang bentuk dan corak

ragamnya dirancang untuk tujuan komersial, memperkenalkan, mengajukan,

mempromosikan atau untuk menarik perhatian umum terhadap barang, jasa orang

atau badan yang dapat dilihat, dibaca, didengar, dirasakan, dan atau dinikmati

oleh umum.

Universitas Sumatera Utara


Pajak Reklame sebagai salah satu pajak yang cukup potensial mempengaruhi

pendapatan kota Medan. Sebagai ibu kota provinsi dan tempat berlangsungnya

kegiatan, baik dalam bidang pendidikan, politik, agama, kesehatan, kesenian dan

budaya, tidak mungkin semua kegiatan tersebut tidak menggunakan reklame

untuk mempromosikan kegiatan tersebut. Untuk itu tiap penyelenggaraan reklame

diminta kesadarannya untuk membayar pajak yang digunakan untuk membiayai

kegiatan pemerintah. Sedangkan dalam pelaksanaan pemungutan pajak reklame

pemerintah harus melaksanakannya sesuai dengan peraturan yang ditetapkan agar

tercapai pembangunan daerah. Tidak jarang dalam melaksanakan pemungutan

Pajak Reklame terdapat permasalahan-permasalahan yang dihadapi. Adapun

permasalahan yang dihadapi misalnya tingkat pengetahuan dan kesadaran Wajib

Pajak Reklame masih rendah, serta tingkat kesadaran Wajib Pajak dalam hal izin

perpanjangan masa penyelenggaraan reklame. Oleh sebab itu, petugas yang

berwenang dalam pelaksanaan pemungutan Pajak Reklame harus lebih

meningkatkan kinerjanya sehingga dapat mengatasi permasalahan yang terjadi

pada saat melaksanakan pemungutan pajak reklame. Apabila permasalahan

tersebut telah diatasi akan meningkatkan pendapatan daerah sehingga dapat

membiayai pembangunan daerah.

Melalui kegiatan penyusunan Laporan Tugas Akhir ini penulis ingin

mengetahui bagaimana cara yang dilakukan dalam pemungutan atas Pajak

Reklame dan mengetahui upaya-upaya dalam meningkatkan pendapatan daerah

melalui Pajak Reklame. Atas dasar pemikiran tersebut penulis menyajikan Tugas

Akhir ini dengan judul : “MEKANISME PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME

PADA BADAN PENGELOLAAN PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH”

Universitas Sumatera Utara


B. Tujuan dan Manfaat Tugas Akhir

1. Tujuan Tugas Akhir

Adapun tujuan penulisan Tugas Akhir adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui mekanisme Pemungutanpajak Reklame pada

Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah kota Medan

b. Untuk mengetahui perkembangan jumlah penerimaan Pajak Reklame

selama tiga tahun terakhir

c. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemungutan

Pajak Reklame dan masalah-masalah yang dihadapi dalam

pemungutan pajak reklame

d. Untuk mengetahui upaya apa saja yang dilakukan fiskus dalam

meningkatkan penerimaan pajak reklame

2. Manfaat Tugas Akhir

Adapun manfaat Tugas Akhir bagi semua pihak antaranya :

a. Bagi Mahasiswa

1. Dapat menambah pengetahuan serta wawasan pada bidang

perpajakan terkhusus tentang Mekanisme Pemungutan Pajak

Reklame.

2. Menerapkan teori-teori serta ilmu yang diperoleh dibangku

perkuliahan melalui tugas akhir dengan kenyataan di lapangan serta

dapat menjadi disiplin ilmu.

b. Bagi Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah kota Medan

Universitas Sumatera Utara


1. Sebagai masukan berupa ide, saran, dan gagasan dari perguruan

tinggi menyangkut penanganan masalah dalam pemungutan Pajak

Reklame.

2. Sarana dalam mempererat hubungan antara Badan Pengelolaan Pajak

dan Retribusi Daerah Kota Medan dengan Program Studi Diploma

III Administrasi perpajakan Fakultas Ilmu Sosial Politik Univesitas

Sumatera Utara.

3. Sebagai bentuk sosialisasi perpajakan kepada masyarakat melalui

Penulisan Tugas Akhir dalam rangka membantu pihak Badan

Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah kota Medan.

c. Bagi Diploma III Administrasi Perpajakan

1. Meningkatkan hubungan kerjasama Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Universitas Sumatera Utara dengan instansi Pemerintah khususnya

Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah kota Medan.

2. Mempromosikan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki oleh

Universitas Sumatera Utara khususnya program studi Diploma III

Administrasi Perpajakan.

3. Mendapat masukan ide, gagasan dan saran bagi evaluasi kurikulum

program studi Diploma III Administrasi Perpajakan.

d. Bagi Masyarakat

Menjadi sumber informasi dalam melaksanakan perpajakannya, agar

masyarakat lebih mengerti dan taat dalam membayar Pajak Reklame.

Universitas Sumatera Utara


C. Uraian Teoritis

1. Defenisi, Fungsi dan Jenis-Jenis Pajak

1.1 Defenisi Pajak

Pajak menurut Undang-Undang No.16 Tahun 2009 tentang Ketentuan

Umum dan Tata Cara Perpajakan adalah kontribusi wajib kepada negara yang

terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan

undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan

digunakan untuk keperluan negara bagi sebsaar-besarnya kemakmuran rakyat.

Beberapa ahli dalam bidang perpajakan telah mendefenisikan pajak

yang berbeda-beda. Namun berbagai defenisi tersebut mempunya tujuan dan

maksud yang sama, sebagai berikut :

Pajak menurut S.I Djajadiningrat adalah suatu kewajiban

menyerahkan kembali sebagian dari kekayaan ke kas negara yang disebabkan

suatu keadaan, kejadian, dan perbuatan yang memberikan kedudukan tertentu,

tetapi bukan sebagai hukuman, menurut peraturan yang ditetapkan pemerintah

serta dapat dipaksakan, tetapi tidak ada jasa timbal balik dari negara secara

langsung, untuk memelihara negara secara umum. (Halim,dkk.2014:1)

Pajak menurut Prof. Dr.Rochmat Soemitro,SH adalah iuran rakyat

kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan

tidak mendapat jasa timbal balik (kontrapretasi) yang langsung dapat ditunjukkan,

dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. (Halim,dkk.2014:1)

Pajak menurut penulis, adalah iuran wajib (rakyat) kepada negara

yang bersifat memaksa tetapi tidak mendapat imbalan secara langsung dan

Universitas Sumatera Utara


digunakan untuk pembangunan dan atau keperluan negara demi mensejahterakan

rakyat.

1.2Fungsi Pajak

a. Fungsi Budgetair, Pajak memberikan sumbangan terbesar dalam

penerimaan negara, kurang lebih 60-70 persen penerimaan pajak

memenuhi postur APBN. Oleh karena itu, pajak merupakan salah satu

sumber penerimaan pemerintah untuk membiayai pengeluaran rutin

maupun pengeluaran pembangunan.

b. Fungsi Mengatur (Regulerend), pajak berfungsi sebagai alat untuk

mengatur masyarakat atau melaksanakan kebijakan pemerintah dalam

bidang sosial dan ekonomi.

1.3 Jenis-Jenis Pajak

a. Pajak Menurut Golongannya

1) Pajak Langsung yaitu pajak yang harus ditanggung sendiri oleh

wajib Pajak dan pemebebanannya tidak dapat dilimpahkan kepada

pihak lain. Contoh : Pajak Penghasilan.

2) Pajak Tidak Langsung yaitu pajak yang pembebanannya dapat

dilimpahkan kepada pihak lain. Contoh : Pajak pertambahan Nilai.

b. Pajak Menurut Sifatnya

1) Pajak Subjektif, yaitu pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada

subjeknya dan selanjutnya dicari syarat objektifnya, dalam arti

Universitas Sumatera Utara


memperhatikan keadaan diri Wajib pajak. Contoh : Pajak

Penghasilan.

2) Pajak Objektif, yaitu pajak yang berdasarkan objeknya, tanpa

memperhatikan keadaan diri Wajib pajak. Contoh : Pajak

pertambahan Nilai.

c.Pajak Menurut Lembaga Pemungutannya

1) Pajak Pusat, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan

digunakan untuk membiayai rumah tangga negara. Contoh : Pajak

Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, dan Pajak Penjualan atas

Barang mewah.

2) Pajak Daerah, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah

dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah. Pajak

daerah terdiri atas :

i. Pajak provinsi, Contoh : pajak Kendaraan Bermotor, Pajak

Bahan Bakar kendaraan Bermotor, dan Pajak Air Permukaan.

ii. Pajak Kabupaten/Kota, Contoh : Pajak Reklame, Pajak

Penerangan Jalan, Pajak Hotel, Pajak Restoran, dan Pajak

Hiburan.

2. Pengertian Pajak Reklame

Pajak reklame adalah pajak atas penyelenggaraan reklame. Pengenaan

Pajak Reklame tiap daerah kabupaten/kota yang ada di Indonesia berbeda-beda,

hal ini berkatian dengan kewenangan yang diberikan kepada Pemerintah

kabupaten/kota. Dalam pemungutan Pajak Reklame pada suatu daerah

kabupaten/kota, pemerintah daerah telah menerbitkan peraturan daerah tentang

Universitas Sumatera Utara


Pajak Reklame yang akan menjadi landasan hukum dalam pelaksanaan

pemungutan Pajak Reklame di daerah kabupaten/kota yang bersangkutan.

3. Tarif Pajak Reklame

Tarif Pajak Reklame menurut Peraturan daerah Kota Medan No. 11 tahun

2011 tentang Pajak Reklame sebesar 25% ( dua puluh lima persen). Penetapan

tarif pajak reklame ini dipandang sesuai dengan kondisi masing-masing tiap

daerah kabupaten/kota.

4. Cara Perhitungan Pajak Reklame

Cara menghitung pajak reklame adalah mengalikan tarif pajak reklame

dengan Nilai Sewa Reklame. Dan cara penghitungan Nilai Sewa Reklame adalah

menjumlahkan Nilai Jual Objek Reklame dengan Nilai Strategis Pemasaran

Reklame.

Pajak Reklame = Tarif x Nilai Sewa Reklame (NSR)

D. Ruang Lingkup

Adapun yang menjadi ruang lingkup dalam penyususnan Tugas akhir ini

adalah:

1. Dokumen-dokumen yang memberikan penjelasan tentang cara

Pemungutan pajak Reklame pada Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi

Daerah kota Medan

2. Informasi yang diberikan tentang masalah-masalah yang dihadapi dan

upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut dalam

pelaksanaan pemungutan Pajak Reklame

Universitas Sumatera Utara


3. Data-data yang mampu menggambarkan perkembangan jumlah

penerimaan Pajak Reklame selama tiga tahun terakhir

4. Informasi yang diperlukan untuk mengetahui upaya apa saja yang

dilakukan fiskus dalam meningkatkan penerimaan pajak reklame

E. MetodeTugas Akhir

Metode Tugas Akhir yang digunakan untuk mendapatkan dan mengumpulkan

data sesuai dengan judul Tugas Akhir adalah sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan

Pada tahapan ini penulis melakukan persiapan yang dimulai dari pengajuan

judul Tugas akhir kepada Ketua Program Studi Diploma III Administrasi

Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Sumatera Utara

(USU), penentuan judul oleh Ketua Program Studi Diploma III Administrasi

Perpajakan FISIP USU,Penentuan Dosen Pembimbing oleh Ketua Program Studi

Diploma III Administrasi Perpajakan FISIP USU, menyusun proposal Tugas

Akhir, seminar proposal Tugas Akhir, persetujuan proposal Tugas Akhir,

konsultasi dengan dosen pembimbing, hingga pembuatan surat izin Tugas Akhir

ke instansi yang dituju.

2. Studi Liteatur

Penulis mengumpulkan data yang berkaitan dengan judul dan tugas akhir

tersebut sebagai dasar teori yang mendukung pembuatan tugas akhir yang berasal

dari buku-buku, peraturan perundang-undangan, penelitian terlebih dahulu, dan

bahan-bahan lainnya yang berkaitan dengan objek pembahasan dalam

melaksanakan tugas akhir.

Universitas Sumatera Utara


3. Pengumpulan Data

Mencari serta mengumpulkan data mengenai topik yang akan dibahas

guna menyusun Tugas Akhir pada Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah

kota Medan. Terdapat dua tekhnik pengumpulan data yaitu :

a. Data primer : Data yang bersumber dari pihak-pihak yang terkait dalam

penulisan Tugas Akhir melalui wawancara.

b. Data Sekunder : Data yang bersumber dari Dokumentasi, peraturan

perundang-undangan, buku-buku dan bahan tertulis lainnya.

4. Analisis dan Evaluasi Data

Kegiatan pengumpulan data yang dilaksanakan dengan menganalisis dan

mengevaluasi guna mengelompokan data-data yang diperoleh selama kegiatan

penyusunan tugas akhir tentang mekanisme pemungutan pajak reklame untuk

dianalisis dan dievaluasi dalam meneyelesaikanpermasalahan serta kendala yang

sering dihadapi, mencari tahu atau menanyakan solusi yang terbaik untuk

memecahkan masalah serta menarik kesimpulan secara jelas dan sistematis.

F. Metode Pengumpulan Data Tugas Akhir

Beberapa cara pengumpulan data dan informasi serta keterangan dalam

pelaksanaan Tugas Akhir yaitu :

1. Wawancara

Pada metode ini penulis melakukan komunikasi tanya jawab langsung

dengan pegawai Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah kota Medan yang

dianggap mampu memberikan data primer dan informasi mengenai Mekanisme

Pemungutan Pajak Reklame pada Badan Pengelolaan kota Medan.

Universitas Sumatera Utara


2. Data Dokumentasi

Mengumpulkan dan mencari data dengan membuat daftar dokumentasi yang

telah diperoleh dari instansi maupun Wajib Pajak serta pengamatan yang

dilakukan berdasarkan bahan bacaan di buku, Undang-Undang Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah, Peraturan Pemerintah, Peraturan Daerah Kota Medan tentang

Pajak Reklame, dan sumber lainnya yang berhubungan untuk memperoleh data

dan keterangan dalam pembuatan tugas.

G. Sistematika Penulisan Laporan Tugas Akhir

Dalam Tugas Akhir ini penulis menguraikan penulisan yang tersusun secara

sistematika. Adapun rincian tiap-tiap BAB adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada BAB ini penulis menguraikan tentang latar belakang,

tujuan dan manfaat, uraian teoritis, ruang lingkup, metode

laporan tugas akhir, metode pengumpulan data, dan

sistematika penulisan laporan tugas akhir.

BAB II : GAMBARAN UMUM OBJEK DAN LOKASI

LAPORAN TUGAS AKHIR

Pada BAB ini penulis menguraikan gambaran umum

tentang Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah

kota Medan, seperti sejarah singkat, visi dan misi, struktur

organisasi, serta tugas pokok yang ada pada Badan

Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah kota Medan.

Universitas Sumatera Utara


BAB III : GAMBARAN DATA TENTANG PAJAK REKLAME

Penulis ingin menggambarkan yang berkaitan tentang

pajak reklame,yang meliputi pengenalan pajak reklame,

mekanisme pemungutan pajak reklame kota Medan, tarif

dan cara perhitungan pajak daerah, lokasi

penyelenggaraan reklame, sampai kepada bagi hasil

pemungutan pajak reklame kota Medan pada Badan

Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah kota Medan.

BAB IV : ANALISIS DAN EVALUASI

Dalam BAB ini penulis menganalisis data yang diperoleh

pada Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi kota Medan

dan membuat evaluasi untuk mendapatkan jawaban atas

pertanyaan yang diberikan serta dapat memecahkan

masalah yang sering dihadapi\

BAB V : PENUTUP

Penulisan menarik kesimpulan dari BAB sebelumnya dan

memberikan saran untuk masukan bagi pembaca apabila

terdapat kesalahan dalam penulisan.

Universitas Sumatera Utara


BAB II

GAMBARAN UMUM BADAN PENGELOLAAN PAJAK

DAN RETRIBUSI DAERAH

A. Sejarah Berdirinya Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah kota

Medan

Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah kota Medan dahulu hanya

satu unit kerja yang kecil yaitu sub-bagian penerimaan pada bagian keuangan

dengan tugas pokoknya mengelola bidang penerimaan / pendataan daerah.

Mengingat pada saat itu potensi pajak maupun retribusi daerah di kota Medan

belum begitu banyak, maka dalam sub-bagian penerimaan tidak terdapat seksi

atau urusan.

Dengan peningkatan perkembangan pembangunan dan laju pertumbuhan

penduduk serta potensi pajak/retribusi daerah kota Medan, sub-bagian tersebut di

atas ditingkatkan menjadi bagian dengan nama bagian IX yang tugas pokoknya

mengelola penerimaan dan pendapatan daerah. Bagian IX tersebut terdiri daeri

beberapa seksi dengan pola pendekatan secara sektoral pungutan daerah.

Pada tahun 1978 berdasarkan Instruksi Menteri dalam Negeri Nomor :

KUPD-7, tahun 1978, tentang penyeragaman struktur organisasi Badan

Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kotamadya di

seluruh Indonesia, maka pemerintah kota Medan menetapkan Peraturan Daerah

Nomor 12 tahun 1978 tentang struktur Organisasi Badan Pengelolaan Pajak dan

Universitas Sumatera Utara


Retribusi Daerah Kotamadya Medan sebagaimana dimaksudkan dalam Instruksi

Mendagri. Struktur Organisasi Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah

yang baru dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang terdiri dari 1 (satu), Bagian

Tata Usaha, dengan 3 (tiga) urusan dan 4 (empat) seksi.

Seiring dengan meningkatnya pembangunan dan pertumbuhan wajib

pajak/retribusi daerah, struktur Organisasi Badan pengelolaan Pajak dan Retribusi

Daerah selama ini dibentuk dengan membagi pekerjaan berdasarkan sektor jenis

pungutan maka pola tersebut perlu dirubah secara fungsional.

Dengan keputusan Menteri dalam Negeri Nomor 973-442, tahun 1988,

tanggal 26 mei 1988 tentang sistem dan prosedur perpajakan/retribusi daerah dan

pendapatan daerah lainnya serta Pajak Bumi dan Bangunan di 99 Kabupaten/Kota

dan Surat Edaran Menteri dalam Negeri 061/1861/PUOD, tanggal 2 mei 1988

tentang Organisasi Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Kotamadya

Medan menjadi Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 16 Tahun1990 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengelolaan pajak dan Retribusi Daerah

kotamadya Daerah TK.II Medan.

Dalam perkembangan selanjutnya dengan keputusan Menteri Dalam

Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 50 Tahun 2000, tentang Pedoman susunan

Organisasi dan Tata kerja Perangkat Daerah Kabupaten/Kota, maka pemerintah

Kota Medan membentuk Organisasi dan Tata kerja Dinas-dinas daerah

dilingkungan Pemerintah Kota Medan sebagaimana diatur dan ditetapkan dalam

Peraturan Daerah kota medan Nomor 4 Tahun 2001, sehingga Peraturan Daerah

Kotamadya Daerah TK.II Medan Nomor 16 Tahun 1990 dinyatakan tidak berlaku

dan diganti dengan SK. Walikota Medan Nomor 25 Tahun 2002 tentang Susunan

Universitas Sumatera Utara


Organisasi Badan pengelolaan pajak dan Retribusi Daerah Kota Medan. Sebagai

unsur pelaksana Pemerintah Kota Medan dalam bidang pungutan pajak, retribusi

daerah dan pendapatan daerah lainnya.

Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah di pimpin oleh seorang

Kepala Badan yang berada dan bertanggung jawab kepada kepala daerah melalui

sekretaris daerah, terdiri dari 1 (satu). Bagian Tata Usaha dengan 4 (empat) sub-

bagian dan 5 (lima) sub badan dengan masing-masing 4 (empat) seksi kelompok

jabatan fungsional.

B. Struktur Organisasi Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah

kota Medan

Untuk memperlancar dan mengatur kegiatan-kegiatan dalam

melaksanakan aktifitasnya, kantor Badan pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah

kota Medan telah membuat struktur organisasi. Struktur organisasi merupakan

salah satu sarana untuk mencapai tujuan yang efektif yakni terciptanya garis

koordinasi yang baik serta adanya hubungan yang baik antara pimpinan dengan

bawahan.

Untuk menunjang seluruh kegiatan yang ada pada Badan Pengelolaan

Pajak dan Retribusi Daerah kota Medan dan untuk pencapaian tujuan maka

diadakan pembagian tugas dan fungsi masing-masing sehingga memudahkan

mengawasi pekerjaan. Dengan adanya pembagian tugas yang dituangkan dalam

struktur organisasi akan memberikan penjelasan tentang batas-batas wewenang

dan tanggung jawab.

Struktur organisasi yang digunakan untuk Badan pengelolaan Pajak dan

Retribusi Daerah kota Medan adalah bentuk organisasi garis dimana bentuk

Universitas Sumatera Utara


tersebut menggunakan sistem koordinasi mengalir dari pimpinan ke bawahan

secara langsung dimana pihak bawahan bertanggung jawab kepada pimpinan atas

pekerjaan yang diberikan kepadanya. Adapun susunan organisasi Badan

Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah kota Medan berdasarkan keputusan

Walikota Medan Nomor 1 tahun 2010, pasal 2 tentang rincian Tugas Pokok dan

Fungsi Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah kota Medan.

Adapun susunan Organisasi Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi

Daerah kota Medan terdiri dari :

Ketentuan Umum

Dalam Peraturan Walikota yang dimaksud yaitu :

a. Daerah adalah kota Medan.

b. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah kota Medan.

c. Walikota adalah Walikota Medan.

d. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris daerah kota Medan.

e. Badan adalah Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah kota Medan.

f. Kepala Badan adalah Kepala Badan pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah

kota Medan.

g. Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) adalah unsur pelaksana teknis pada Badan

yang berada dibwah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan.

h. Kelompok Jabatan Fungsional adalah pemegang jabatan fungsional yang

tugasnya didasarkan pada keahlian dan atau keterampilan tertentu sesuai

kebutuhan daerah.

Organisasi

1. Kepala Badan

Universitas Sumatera Utara


2. Sekretariat, terdiri dari :

a. Sub bagian Umum

b. Sub bagian Keuangan

c. Sub bagian Penyusunan Program

3. Bidang Pendataan dan Penetapan terdiri dari :

a. Seksi Pendataan dan Pendaftaran

b. Seksi pemeriksaan

c. Seksi Penetapan

d. Seksi Pengelolaan Data dan Informasi

4. Bidang Penagihan terdiri dari :

a. Seksi Pembukuan dan Verifikasi

b. Seksi Penagihan dan Perhitungan

c. Seksi pertimbangan dan Restitusi

5. Bidang Bagi Hasil Pendapatan terdiri dari :

a. Seksi Bagi Hasil Pajak

b. Seksi Bagi Hasil Bukan Pajak

c. Seksi Penatausahaan Bagi Hasil

d. Seksi Peraturan Perundang – Undangan dan Pengkajian Pendapatan

6. Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah terdiri dari :

a. Seksi Pengembangan Pajak

b. Seksi Pengembangan Retribusi

c. Seksi Pengembangan Pendapatan Lain-lain

7. Unit Pelaksanaan Teknis (UPT)

8. Kelompok Jabatan Fungsional

Universitas Sumatera Utara


C. Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi

Daerah kota Medan

1. Kepala Badan

Badan merupakan unsur pelaksanaan Pemerintah Daerah, yang dipimpin

oleh Kepala Badan yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada

Walikota melalui Sekretaris Daerah. Badan mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagai urusan pemerintah daerah di bidang pendapatan daerah

berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.

Dalam melaksanakan tugas pokok, Badan menyelenggarakan fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pendapatan.

b. Penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang

pendapatan.

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pendapatan.

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

2. Sekretariat

Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang berada dibawah dan bertanggung

jawab kepada Kepala Badan. Sekretariat mempunyai tugas pokok melaksanakan

sebagaimana tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dinas lingkup

kesekretariatan meliputi pengelolaan administrasi umum, keuangan dan

penyusunan program. Adapun fungsi kesekretariatan adalah sebagai berikut :

a. Menyusun rencana, program, dan kegiatan kesekretariatan.

Universitas Sumatera Utara


b. Melaksanakan dan menyelenggarakan pelayanan administrasi

kesekretariatan Badan yang meliputi administrasi umum,

kepegawaian,keuangan, dan kerumatanggaan Badan.

c. Melaksankan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas Badan.

d. Menyiapkan bahan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian.

e. Mengelola dan pemerdayaan sumber daya manusia, pengembangan

organisasi, ketatalaksanaan.

f. Pengkoordinasian penyusunan perencanaan program Badan.

g. Melaksanakan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kesekretariatan.

h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

Bagian Sekretariatan terdiri dari beberapa sub dan tugas-tugas pokok,

yaitu :

a) Sub Bagian Umum

Sub Bagian Umum dipimpin oleh Kepala Sub Bagian. Yang berada dibawah

dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. Untuk melaksanakan tugas Sub Bagian

Umum mempunya tugas dan fungsi :

1. Sub Bagian Umum mempunya tugas pokok melaksanakan sebagian tugas

Sekretariatan lingkup administrasi umum.

2. Sub Bagian Umum menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Sub Bagian Umum.

b. Penyusunan bahan petunjuk teknis pengelolahan administrasi umum.

Universitas Sumatera Utara


c. Pengelolaan administrasi umum yang meliputi pengelolaan tata naskah

Badan, penetapan kearsipan, perlengkapan, dan penyelenggaraan kerumah

tanggaan Badan.

d. Pengelolaan administrasi keuangan.

e. Penyiapan bahan pembinaan dan pengembangan kelembagaan,

ketatalaksanaan, dan kepegawaian.

f. Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian.

g. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas.

h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

b) Sub Bagian Keuangan

Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh Kepala Sub Bagian, yang berada

dibawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. Sub Bagian Keuangan

mempunya Tugas dan fungsi :

1. Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas

sekretariat lingkup pengelolaan administrasi keuangan.

2. Dalam melaksanakan tugas pokok, Sub Bagian Keuangan menyelenggarakan

fungsi :

a. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Sub Bagian Keuangan.

b. Penyusunan bahan petunjuk teknis pengelolaan administrasi Keuangan.

c. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan meliputi kegiatan

penyusunan bahan, pemrosesan, pengusulan dan verifikasi.

d. Penyiapan bahan / pelaksanaan koordinasi pengelolaan administrasi

keuangan.

Universitas Sumatera Utara


e. Penyusunan laporan keuangan Badan.

f. Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian.

g. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas.

h. Pelaksanaan tugas lain dan diberikan oleh sekretaris sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

c) Sub Bagian Penyusunan Program

Sub Bagian Penyusunan Program sipimpin oleh Kepala Sub Bagian, yang

berada dan tanggung jawab kepada Sekretaris. Untuk melaksanakan tugas, Sub

Bagian Penyusunan Program mempunyai tugas dan fungsi :

1. Sub Bagian Penyusunan Program mempunyai tugas pokok melaksanakan

sebagian tugas sekretariat lingkup penyusunan program dan pelaporan.

2. Dalam melaksanakan tugas pokok, Sub Bagian Penyusunan Program

menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Sub Bagian Penyusunan

Program.

b. Pengumpulan bahan petunjuk teknis lingkup penyusunan rencana dan

program badan.

c. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan program badan.

d. Penyiapan bahan pembinaan pengawasan, dan pengendalian.

e. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas.

f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris sesuai dengan dan

fungsinya.

Universitas Sumatera Utara


3. Sub Bagian Pendataan dan Penetapan

Bidang Pendataan dan Penetapan dipimpin oleh Kepala Bidang, yang

berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. Bidang Pendataan

dan Penetapan mempunyai tugas dan fungsi, yaitu :

a. Bidang Pendataan dan Penetapan mempunyai tugas pokok melaksanakan

sebagian tugas Badan lingkup pendataan, pendaftaran, pemeriksaan

penetapan, dan pengelolaan data informasi.

b. Dalam melaksanakan tugas pokok, Bidang Pendataan dan Penetapan

menyelenggarakan fungsi :

1) Penyusunan rencana, program, dan kegiatan bidang pendataan dan

penetapan.

2) Penyusunan petunjuk teknis ruang lingkup pendataan, pendaftaran,

pemeriksaan penetapan, pengolahan data dan informasi.

3) Melaksanakan pendaftaran dan pendataan seluruh wajib pajak, wajib

retribusi dan pendapatan daerah lainnya.

4) Pelaksanaan pengolahan dan informasi baik dari Surat Pemberitahuan

Pajak Daerah (SPTPD), Surat Pemberitahuan Retribusi Daerah (SPTRD),

hasil pemeriksaan dari instansi yang terkait.

5) Pelaksanaan proses penetapan pajak daerah, retribusi daerah, dan

pendapatan daerah lainnya.

6) Perencanaan dan penatausahaan hasil pemeriksaan terhadap Wajib Pajak

dan Wajib Restribusi.

7) Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan lingkup bidang

pendataan dan penetapan.

Universitas Sumatera Utara


8) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

Adapun Bidang Pendataan dan Pendaftaran terdiri dari beberapa seksi

dan tugas-tugas pokok, yaitu :

a. Seksi Pendataan dan Pendaftaran

1. Seksi ini mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas bidang

pendataan dan penetapan lingkup pendataan dan pendaftaran.

2. Dalam melaksanakan tugas pokok, Seksi Pendataan dan Pendaftaran

menyelenggarakan fungsi :

a) Penyiapan rencana, program, dan kegiatan seksi Pendataan dan

Pendaftaran.

b) Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup Pendataan dan Pendaftaran.

c) Pelaksanaan Pendataan Objek Pajak Daerah / Retribusi Daerah dan

Pendataan daerah lainnya melalui Surat Pemberitahuan Pajak Daerah

(SPTPD) dan Surat Pemberitahuan Retribusi Daerah (SPTRD).

d) Pelaksanaan Pendaftaran Wajib Pajak / Retribusi Daerah formulir

pendaftaran.

e) Penyimpanan, pendistribusian, pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak

Daerah / Wajib Retribusi Daerah serta penyimpanan surat perpajakan

daerah lainnya yang berkaitan dengan pendaftaran dan pendataan.

b. Seksi Pemeriksaan

1. Seksi ini mempunyai tugas pokok sebagian bidang pendataan dan

penetapan lingkup pemeriksaan.

Universitas Sumatera Utara


2. Dalam melaksanakan tugas pokok, seksi pemeriksaan berfungsi :

a) Penyiapan rencana, program, dan kegiatan seksi pemeriksaan.

b) Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pemeriksaan.

c) Penerimaaan laporan hasil pemeriksaan dan unit pemeriksaan / tim

pemeriksa.

d) Penatausahaan hasil pemeriksaan lapangan atas objek dan subjek pajak.

e) Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan

tugas.

f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

c. Seksi Penetapan

1. Seksi ini mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas bidang

pendataan dan penetapan pokok-pokok pajak daerah/pokok retribusi

daerah.

2. Dalam melaksanakan tugas pokok, seksi penetapan menyelenggarakan

fungsi :

a) Penyiapan rencana, program, dan kegiatan seksi penetapan.

b) Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup penetapan.

c) Penyiapan bahan dan data perhitungan penetapan pokok pajak daerah /

pokok retribusi daerah.

d) Penyiapan penerbitan, pendistribusian, serta penyimpanan arsip surat

perpajakan daerah / retribusi daerah yang berkaitan dengan penetapan.

e) Pelaksanaan perhitungan jumlah angsuran pembayaran / penyetoran

atas permohonan wajib pajak.

Universitas Sumatera Utara


f) Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan

tugas.

g) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

d. Seksi Pengolahan Data

1. Seksi ini mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas bidang

pendataan dan penetapan lingkup data dan informasi.

2. Dalam melaksanakan tugas pokok, seksi pengolahan data dan informasi

menyelenggarakan fungsi :

a) Penyiapan rencana, program, dan kegiatan seksi data dan informasi.

b) Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pendataan dan informasi.

c) Pengumpulan dan pengolahan data objek pajak daerah / retribusi

daerah.

d) Penuangan hasil pengolahan data dan informasi data kedalam kartu data

e) Pengiriman kartu data kepada seksi penetapan.

f) Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan

tugas.

g) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

4. Bidang Penagihan

Bidang penagihan dipimpin oleh Kepala Bidang, yang berada dibawah dan

bertanggung jawab kepada Kepala Badan. Bidang penagihan mempunyai tugas

dan fungsi, yaitu :

Universitas Sumatera Utara


a. Bidang Penagihan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas

Badan lingkup Pembukuan, verifikasi, penagihan, perhitungan, pertimbangan,

dan restitusi.

b. Dalam melaksanakan tugas pokok, Bidang Penagihan mempunyai tugas dan

fungsi, yaitu :

1) Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Bidang Penagihan.

2) Penyusunan petunjuk teknis lingkup pembukuan, verifikasi, penagihan,

perhitungan, pertimbangan dan restitusi.

3) Pelaksanaan pembukuan dan verifikasi atas pajak daerah, retribusi daerah

dan pendapatan daerah lainnya.

4) Pelaksanaan penagihan dan tunggakan pajak daerah, retribusi daerah dan

pendapatan daerah lainnya.

5) Pelaksanaan perhitungan restitusi dan atau pemindahbukuan atas pajak

daerah, retribusi daerah dan pendapatan lainnya.

6) Pelaksanaan telaan dan saran pertimbangan terhadap keberatan wajib

pajak atas permohonan wajib pajak.

7) Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan lingkup bidang

penagihan.

8) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

Adapun bidang pelaksanaan terdiri dari beberapa seksi dan tugas-tugas

pokok, yaitu :

Universitas Sumatera Utara


a. Seksi Pembukuan dan Verifikasi

1. Seksi Pembukuan dan Verifikasi mempunyai tugas pokok melaksanakan

sebagian tugas bidang penagihan lingkup pembukuan dan verifikasi.

2. Dalam melaksanakan tugas pokok, seksi pembukuan dan verifikasi

menyelenggarakan fungsi :

a) Pelaksanaan pembukuan dan verifikasi tentang penetapan dan

penerimaan pajak daerah / retribusi daerah dan penetapan daerah

lainnya.

b) Pelaksanaan pembukuan dan verifikasi penerimaan dan pengeluaran

benda berharga serta pencatatan uang dari hasil pungutan benda

berharga kedalam kartu persediaan benda berharga.

c) Penyiapan bahan dan data laporan tentang realisasi penerimaan dan

tunggakan pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan daerah

lainnya.

d) Penyiapan bahan dan data laporan tentang realisasi penerimaan,

pengeluaran dan sisa persediaan benda berharga secara berkala.

b. Seksi Penagihan dan Perhitungan

1. Seksi Penagihan dan Perhitungan mempunyai tugas pokok melaksanakan

tugas bidang penagihan dan perhitungan.

2. Dalam melaksanakan tugas pokok, seksi penagihan dan perhitungan

menyelenggarakan fungsi :

a) Penerimaan permohonan restitusi dan pemindahbukuan dari wajib

pajak.

Universitas Sumatera Utara


b) Penelitian kelebihan pembayaran pajak daerah / retribusi daerah yang

dapat diberikan restitusi dan atau pemindahbukuan.

c) Penyiapan surat keputusan Kepala Badan tentang pemberian restitusi

dan atau pemindahbukuan.

d) Penerimaan surat keberatan dari wajib pajak / wajib retribusi.

e) Penelitian keberatan dari wajib pajak / wajib retribusi.

f) Pembuatan pertimbangan atas surat keberatan wajib pajak / wajib

retribusi.

g) Penyiapan bahan dan data penerbitan surat keputusan Kepala Badan

tentang persetujuan atau penolakan atas keberatan.

5. Bidang Bagi Hasil Pendapatan

Bidang Bagi Hasil Pendapatan dipimpin oleh Kepala Bidang, yang berada

dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. Bidang Bagi Hasil

Pendapatan mempunyai tugas pokok dan fungsi, yaitu :

a. Bidang Bagi Hasil Pendapatan mempunyai tugas pokok melaksanakan

sebagian tugas badan lingkup bagi hasil pajak dan bukan pajak, pentausahaan

bagi hasil dan perundang-undangan dan pengkajian pendapatan.

b. Dalam melaksanakan tugas pokok bidang bagi hasil pendapatan

menyelenggarakan fungsi :

1. Penyusunan rencana, program, kegiatan bidang bagi hasil pendapatan.

2. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup bagi hasil pajak dan bukan

pajak, penatausahaan bagi hasil dan perundang-undangan dan pengkajian

pendapatan.

Universitas Sumatera Utara


3. Pelaksanaan penatausahaan bagi hasil pendapatan pajak dan bukan pajak

Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), dan lain-lain

pendapatan yang sah.

4. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi pemberi bagi hasil pajak dan

bukan pajak, DAU, DUK, dan lain-lain pendapatan yang sah.

5. Pelaksanaan perhitungan penerimaan dari bagi hasil pajak / bukan pajak

provinsi dan dana bagi hasil pajak / bukan pajak pusat, DAU,DAK, dan

lain-lain pendapatan yang sah.

6. Pelaksanaan pengkajian peraturan perundang-undangan dan pengkajian

hasil pendapatan daerah dibidang dana pertimbangan, dan lain-lain

pendapatan yang sah.

7. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan lingkup bidang bagi

hasil pendapatan.

8. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

Adapun bidang pelaksanaan terdiri dari beberapa seksi dan tugas-tugas

pokok, yaitu :

a. Seksi Bagi Hasil Pajak

1. Seksi ini mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas bidang

bagi hasil pendapatan lingkup bagi hasil pajak.

2. Dalam melaksanakan tugas pokok, seksi bagi hasil pajak

menyelenggarakan fungsi :

Universitas Sumatera Utara


a) Penerimaan dan pendistribusian Surat Pemberitahuan Pajak Terutang

(SPPT) dan Daftar Himpunan Pokok Pajak (DHPP) / Daftar Himpunan

Ketetapan Pajak (DHKP), Pajak Bumi dan Bangunan.

b) Pelaksanaan penagihan Pajak Bumi dan Bangunan.

c) Pelaksanaan perhitungan penerimaan bagi hasil pajak lainnya,

membantu menyampaikan Surat Pemberitahuan Objek Pajak (SPOP)

Pajak Bumi dan Bangunan kepada wajib pajak, penerimaan kembali

hasil pengisian SPOP dan mengirimkannya kepada Kantor Pelayanan

Pajak Bumi dan Bangunan(PBB).

b. Seksi Bagi Hasil Bukan Pajak

1. Seksi ini mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas bidang

hasil pendapatan lingkup bagi hasil bukan pajak.

2. Dalam melaksanakan tugas pokok seksi bagi hasil bukan pajak

menyelenggarakan fungsi, yaitu pelaksanaan perhitungan dan penerimaan

dana bagi hasil pajak provinsi, dana bagi hasil bukan pajak pusat,

DAU,DAK, dan lain-lain bukan pendapatan yang sah.

c. Seksi Penatausahaan bagi Hasil

1. Seksi ini mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas bidang

bagi hasil pendapatan lingkup penatausahaan bagi hasil.

2. Dalam melaksanakan tugas pokok, seksi penatausahaan bagi hasil

menyelenggarakan fungsi :

a) Pelaksanaan penatausahaan surat-surat ketetapan Pajak Bumi dan

Bangunan

Universitas Sumatera Utara


b) Pelaksanaan penatausahaan bagi hasil pajak dan bukan pajak,

DAU,DAK, dan lain-lain pendapatan yang sah.

d. Seksi Peraturan Perundang-Undangan dan Pengkajian Pendapatan

1. Seksi ini mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas bidang

bagi hasil pendapatan lingkup peraturan perundang-undangan dan kajian

pendapatan.

2. Dalam melaksanakan tugas pokok, seksi peraturan perundang-undangan

dan pengkajian pendapatan menyelenggarakan fungsi, yaitu penyiapan

bahan dan data pelaksanaan koordinasi dengan unit terkait tentang

pelaksanaan peraturan perundang-undangan dan pengkajian atas

penerimaan pendapatan dana perimbangan, dan lain-lain pendapatan yang

sah.

6. Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah

Bidang pengembangan pendapatan daerah dipimpin oleh Kepala Bidang

yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. Bidang

pengembangan pendapatan daerah mempunyai tugas pokok dan fungsi, yaitu :

a. Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian tugas badan lingkup pengembangan pajak, retribusi

dan pendapatan lain-lain.

b. Dalam melaksanakan tugas pokok bidang pengembangan pendapatan daerah

menyelenggarakan fungsi :

1. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan bidang pengembangan

pendapatan daerah.

Universitas Sumatera Utara


2. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pengembangan pajak, retribusi

dan pendapatan lain-lain.

3. Pelaksanaan pengkajian potensi pajak daerah, retribusi daerah, dan

pendapatan lainnya.

4. Penghitungan potensi pajak dan retribusi daerah.

5. Pelaksanaan monitoring,evaluasi, dan pelaporan lingkup bidang

pengembangan pendapatan daerah.

6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

Adapun bidang pelaksanaan terdiri dari beberapa seksi beserta tugas-tugas

pokok, yaitu :

a. Seksi Pengembangan Pajak

1. Seksi ini mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas bidang

pengembangan pendapatan daerah lingkup pengembangan pajak.

2. Dalam melaksanakan tugas poko, seksi pengembangan pajak

menyelenggarakan fungsi :

a) Penyiapan bahan dan data penyusunan rencana potensi pendapatan

daerah dibidang pajak daerah.

b) Penyiapan bahan dan data pengkajian pengembangan potensi pajak.

b. Seksi Pengembangan Retribusi

1. Seksi ini mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas bidang

pengembangan pendapatan daerah lingkup pengembangan retribusi.

2. Dalam melaksanakan tugas pokok, seksi pengembangan retribusi

menyelenggarakan fungsi :

Universitas Sumatera Utara


a) Penyiapan bahan dan data penyusunan rencana potensi pendapatan

daerah dibidang retribusi daerah.

b) Penyiapan bahan dan data pengkajian pengembangan potensi retribusi

daerah.

c) Pelaksanaan tugas lain yaitu bahan dan data pengkajian pengembangan

potensi retribusi daerah.

c. Seksi Pengembangan Pendapatan Lain-lain

1. Seksi ini mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas bidang

pengembangan pendapatan lain-lain.

2. Dalam melaksanakan tugas pokok, seksi pengembangan pendapatan lain-

lain menyelenggarakan fungsi :

a) Penyiapan bahan dan data penyusunan rencana potensi pendapatan

daerah dibidang pendapatan lain-lain.

b) Penyiapan bahan dan data pengkajian pengembangan potensi

pendapatan lain-lain.

7. Unit Pelaksanaan Teknis

Pembentukan, nomenklatur, tugas pokok, dan fungsi unit pelaksanaan

teknis ditetapkan lebih lanjut dengan peraturan Walikota

8. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian

tugas dinas sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.

Adapun peraturan yang berlaku, yaitu :

1. Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang

diatur dan ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Universitas Sumatera Utara


2. Setiap kelompok jabatan fungsional, dipimpin oleh tenaga fungsional senior

yang ditunjuk.

3. Jumlah tenaga fungsional, ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.

4. Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur berdasarkan perundang-undangan.

D. Visi dan Misi Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah

Visi Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah kota Medan yaitu

“Terwujudnya Pendapatan Daerah Sebagai Andalan Pembiayaan Pembangunan

Daerah”.

Misi Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Kota Medan, yaitu :

1. Meningkatkan kualitas pelayanan terhadap sumber dan pengelolaan

pendapatan daearah.

2. Meningkatkan sarana dan prasarana Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi

Daerah.

3. Intensifikasi dan ekstensifikasi subjek dan objek pajak.

4. Meningkatkan penegakan hukum.

Universitas Sumatera Utara


Gambaran Jumlah Pegawai badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi

Daerah kota Medan

Tabel 2.1

Jumlah PNS Berdasarkan Golongan

No Jumlah PNS Berdasarkan Golongan

1 Golongan IV/c 1

2 Golongan IV/b 1

3 Golongan IV/a 8

4 Golongan III/d 55

5 Golongan III/c 41

6 Golongan III/b 123

7 Golongan III/a 95

8 Golongan II/d 7

9 Golongan II/c 13

10 Golongan II/b 23

11 Golongan II/a 3

12 Golongan I/c 1

JUMLAH 371

Sumber Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah kota Medan

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
BAB III

GAMBARAN UMUM PAJAK REKLAME

A. Ketentuan Umum Pajak Reklame

Sesuai dengan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 Pasal 1 angka 26

dan 27, Pajak Reklame adalah pajak atas penyelenggaraan reklame. Sedangkan

yang dimaksud dengan reklame adalah benda, alat, perbuatan, atau media yang

bentuk dan corak ragamnya dirancang untuk tujuan komersial memperkenalkan,

menganjurkan, mempromosikan, atau untuk menarik perhatian umum terhadap

barang, jasa, orang, atau badan, yang dapat dilihat, dibaca, didengar, dirasakan,

dan atau dinikmati oleh umum. Pengenaan pajak reklame tidak mutlak ada pada

seluruh daerah kabupaten atau kota yang ada di Indonesia. Hal ini sesuai dengan

kewenangan yang diberikan kepada pemerintah kabupaten atau kota untuk

mengenakan atau tidak mengenakan suatu jenis pajak kabupaten/kota.

Untuk dapat memungut jenis pajak pada suatu daerah kabupaten atau kota,

pemerintah daerah harus terlebih dahulu menerbitkan Peraturan Daerah terkhusus

tentang Pajak Reklame yang menjadi landasan hukum operasional dalam teknis

pelaksanaan pengenaan dan pemungutan Pajak Reklame di daerah kabupaten atau

kota yang bersangkutan. Dalam pemungutan Pajak Reklame terdapat beberapa

terminologi yang perlu diketahui, yaitu :

1. Reklame adalah benda, alat, perbuatan, atau media yang bentuk dan

corak ragamnya dirancang untuk tujuan komersial memperkenalkan,

Universitas Sumatera Utara


menganjurkan, mempromosikan, atau untuk menarik perhatian umum

terhadap barang, jasa, orang, atau badan, yang dapat dilihat, dibaca,

didengar, dirasakan, dan atau dinikmati oleh umum.

2. Penyelenggara reklame adalah orang atau badan yang

menyelenggarakan reklame baik untuk dan atas namanya sendiri atau

untuk dan atas nama pihak lain yang menjadi tanggungannya.

3. Perusahaan jasa periklanan/biro reklame adalah badan yang bergerak

di bidang periklanan yang memenuhi persyaratan sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

4. Panggung reklame adalah suatu sarana atau tempat pemasangan

reklame yang ditetapkan untuk satu atau beberapa buah reklame.

5. Jalan umum adalah suatu prasarana perhubungan darat dalam bentuk

apa pun, meliputi segala bagian jalan termasuk bangunan

pelengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas umum.

6. Izin adalah izin penyelenggaraan reklame yang terdiri dari izin tetap

dan izin terbatas.

7. Surat Permohonan Penyelenggaraan Reklame yang selanjutnya

disingkat SPPR adalah surat yang digunakan oleh wajib pajak untuk

mengajukan permohonan penyelenggaraan reklame dan mendaftarkan

identitas pemilik data reklame sebagai dasar perhitungan pajak yang

terutang.

8. Surat Kuasa Untuk Menyetor yang selanjutnya disingkat SKUM

adalah nota perhitungan besarnya Pajak Reklame yang harus dibayar

oleh wajib pajak yang berfungsi sebagai ketetapan pajak.

Universitas Sumatera Utara


B. Dasar Hukum Pemungutan Pajak Reklame

Pemungutan Pajak Reklame saat ini didasarkan pada dasar hukum yang

jelas dan kuat sehingga harus dipatuhi oleh masyarakat dan pihak yang terkait.

Adapun yang menjadi dasar hukum pemungutan pajak reklame adalah sebagai

berikut :

1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah.

2. Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 11 Tahun 2011 tentang Pajak

Reklame.

3. Peraturan Walikota Medan Nomor 17 tahun 2014 tentang Petunjuk

Teknis. Pelaksanaan Pertaturan Daerah Kota Medan Nomor 11 Tahun

2011 Tentang Pajak Reklame.

4. Peraturan Walikota Medan Nomor 38 Tahun 2014 tentang Penataan

Reklame.

C. Objek, Wajib Pajak dan Subjek Pajak Reklame

1. Objek Pajak Reklame

Objek Pajak Reklame adalah semua penyelenggaraan reklame.

Penyelenggaraan reklame dapat dilakukan oleh penyelenggara reklame atau

perusahaan jasa periklanan yang terdaftar pada Badan Pengelolaan Pajak dan

Retribusi Daerah Kabupaten/Kota. Penyelenggaraan reklame yang ditetapkan

menjadi objek Pajak Reklame yaitu:

a) Reklame papan/bilboard yaitu reklame yang terbuat dari papan, kayu,

termasuk seng atau bahan lain yang sejenis,dipasang atau digantungkan atau

Universitas Sumatera Utara


dibuat pada bangunan, tembok, dinding, pagar, pohon, tiang, dan sebagainya

baik bersinar maupun yang disinari.

b) Reklame megatron/videotron/Large Electronic Display (LED) yaitu reklame

yang menggunakan layar monitor besar berupa program reklame atau iklan

bersinar dengan gambar dan atau tulisan bewarna yang dapat berubah-ubah,

terprogram, dan difungsikan dengan tenaga listrik.

c) Reklame kain yaitu reklame yang diselenggarakan dengan menggunakan

bahan kain, termasuk kertas, plastik, karet, atau bahan lain yang sejenis

dengan itu.

d) Reklame melekat (stiker) yaitu reklame yang berbentuk lembaran lepasberupa

gambar atau lukisan, diselenggarakan dengan cara disebarkan, dipasang,

digantung pada suatu benda dengan ketentuan luasnya tidak lebih dari 200

cm2 per lembar.

e) Reklame selebaran yaitu reklame yang berbentuk lembaran lepas,

diselenggarakan dengan cara disebarkan, deberikan, atau dapat diminta

dengan ketentuan tidak untuk ditempelkan, diletakkan, dipasang, atau

digantungkan pada suatu benda lain.

f) Reklame berjalan, termasuk pada kendaraan, yaitu reklame yang ditempatkan

atau ditempelkan pada kendaraan yang diselenggarakan dengan menggunakan

kendaraan atau dengan cara dibawa oleh orang.

g) Reklame udara yaitu reklame yang diselenggarakan di udara dengan

menggunakan gas, laser, pesawat, atau alat lain yang sejenis.

Universitas Sumatera Utara


h) Reklame suara, yaitu reklame yang diselenggarakan dengan menggunakan

kata-kata yang diucapkan atau dengan suara yang ditimbulkan dari atau oleh

perantaraan alat.

i) Reklame film/slide yaitu reklame yang diselenggarakan dengan menggunakan

klise berupa kaca atau film, ataupun bahan-bahan yang sejenis, sebagai alat

untuk diproyeksikan dan atau dipancarkan pada layar atau benda lain yang

ada di ruangan.

j) Reklame peragaan yaitu reklame yang diselenggarakan dengan cara

memperagakan suatu barang dengan atau tanpa disertai suara.

Tidak semua penyelenggaraan reklame dikenakan pajak. Ada beberapa

pengecualian yang tidak termasuk sebagai objek Pajak Reklame, yaitu :

a) Penyelenggaraan reklame melalui internet, televisi, radio, warta harian, warta

mingguan, warta bulanan, dan sejenisnya.

b) Lebel/merek produk yang melekat pada barang yang diperdagangkan, yang

berfungsi untuk membedakan dari produk sejenis lainnya.

c) Nama pengenal usaha atau profesi diselenggarakan sesuai dengan ketentuan

yang mengatur nama pengenal usaha atau profesi tersebut.

d) Penyelenggaraan reklame lainnya yang ditetapkan dengan peraturan daerah,

misalnya penyelenggaraan reklame yang diadakan khusus untuk kegiatan

sosial, pendidikan, keagamaan, dna politik tanpa sponsor.

2. Subjek Pajak dan Wajib Pajak Reklame

Yang menjadi subjek pajak adalah orang pribadi atau badan yang

menggunakan reklame. Sementara itu, wajib pajak adalah orang pribadi atau

badan yang menyelenggarakan reklame. Jika reklame diselenggarakan sendiri

Universitas Sumatera Utara


secara langsung oleh orang pribadi atau badan, wajib pajak reklame adalah orang

pribadi atau badan tersebut. Apabila reklame diselenggarakan melalui pihak

ketiga, misalnya jasa periklanan, pihak ketiga tersebut menjadi wajib Pajak

Reklame.

Dalam menjalankan kewajiban perpajakannya, wajib pajak dapat

diwakili oleh pihak tertentu yang diperkenankan oleh undang-undang dan

peraturan daerah tentang Pajak Reklame. Wakil wajib pajak bertanggung jawab

secara pribadi atas pembayaran pajak terutang. Selain itu, wajib pajak dapat

menunjuk seorang kuasa dengan surat kuasa khusus untuk menjalankan hak dan

memenuhi kewajiban perpajakannya.

D. Mekanisme Pemungutan Pajak Reklame

1. Perizinan Pajak Reklame

Izin adalah izin reklame yang diberikan oleh Pemerintah kota Medan

kepada pribadi atau badan yang dimaksudkan untuk pembinaan, pengaturan,

pengendalian dan pengawasan atas kegiatan penyelenggaraan reklame di kota

Medan guna melindungi kepentingan umum dan menjaga kelestarian lingkungan

serta penataan tata ruang estetika kota yang ditentukan.

Orang pribadi atau badan yang menyelenggarakan reklame di Daerah

wajib memiliki izin tertulis dari Walikota. Masa berlaku izin paling lama 1 (satu)

tahun, dan diproses oleh Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah, izin

dapat diperpanjang dengan mengajukan permohonan perpanjang izin kepada

Kepala Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah. Yang bertanggung jawab

atas pengurusan izin adalah Pemegang Persetujuan Pemasangan Reklame. Untuk

pemasangan Reklame dibutuhkan langkah-langkah sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara


1.1 Prosedur Perolehan Izin Reklame

Setiap orang pribadi atau badan yang akan melaksanakan pemasangan

reklame wajib memperoleh Surat Izin dari Kepala daerah atau pejabat yang

ditunjuk. Mengajukan Permohonan Izin Reklame dengan melampirkan syarat-

syarat umum untuk menyelenggarakan reklame sebagai berikut :

a) Fotocopy Kartu identitas Diri/Penanggungjawab/Penerima Kuasa

(KTP/SIM/Paspor) bagi pemohon perorangan.

b) Fotocopy akta pendirian perusahaan / surat izin perusahaan/surat

keterangan lainnya bagi pemohon badan.

c) Fotocopy izin lama (bagi permohonan perpanjangan izin).

d) Surat Kuasa apabila pemilik/penanggung jawab berhalangan dengan

disertai fotocopy KTP, SIM, Paspor dari pemberi lain.

e) Surat perjanjian kontrak pembuatan dan/atau pemasangan reklame

apabila diselenggarakan.

f) Gambar sketsa titik lokasi penyelenggaraan reklame, desain, dan tipologi

reklame.

g) Surat persertujuan dari pemilik tanah dan/atau bangunan yang sah, bagi

objek pajak reklame yang pertama kali dimohonkan.

h) Pas foto warna (Ukuran 3x4) 2 lembar.

Permohonan izin pada jenis reklame yang menggunakan jalan seperti reklame

papan/billboar/videotron/megatron, reklame berupa umbul-umbul,spanduk, dan

reklame lainnya yang menggunakan jalan / ruang milik jalan harus melampirkan

izin penggunaan jalan. Permohonan izin pajak reklame dapat ditolak apabila tidak

Universitas Sumatera Utara


memenuhi persyaratan administratif dan persyaratan teknis yang telah ditentukan

dalam Peraturan Walikota.

Dalam permohonan izin menyelenggarakan reklame, penyelenggara harus

mengisi formulir permohonan izin pemasangan reklame dengan mencantumkan

data-data sebagai berikut :

I. Jenis permohonan

1. Permohonan baru

2. Permohonan perpanjangan

II. Identitas Pemilik/Penanggung Jawab

1. Nama wajib pajak

2. Pekerjaan

3. NPWPD

4. Nomor identitas (KTP/Paspor/SIM)

5. Nomor telepon/HP

6. Alamat (KTP/Paspor/SIM)

III. Identitas perusahaan

1. Nama perusahaan

2. Nama pengusaha/penanggung jawab

3. Nomor telepon /Fax perusahaan

4. Alamat perusahaan

IV. Data objek pajak reklame

1. Jenis reklame

2. Materi/teks reklame

3. Jumlah unit

Universitas Sumatera Utara


4. Lokasi pemasangan

5. Jangka waktu pemasangan

6. Ukuran reklame

Penetapan izin reklame dapat ditandatangani dan diterbitkan oleh :

a. Kepala Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan kota Medan mengelola

penetapan izin reklame papan/billboard/videotron/megatron.

b. Kepala Badan Perizinan Terpadu kota Medan mengelola penetapan izin

reklame kain seperti umbul-umbul dan spanduk, reklame selebaran,

reklame yang berjalan termasuk yang dipasang pada kendaraan, reklame

udara, reklame apung, reklame suara, reklame film/slide dan reklame

peragaan.

c. Kepala Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah mengelola

penetapan izin reklame melekat, reklame poster, reklame stiker, reklame

rombong.

Izin reklame yang telah ditandatangani dan diterbitkan oleh Kepala Dinas

Tata Ruang dan Tata Bangunan wajib disampaikan dan didaftarkan kepada Badan

Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah paling lambat 7 (tujuh) hari kerja.

Sedangkan, izin reklame yang telah ditandatangani dan diterbitkan oleh Kepala

Badan Pelayanan Perizinan Terpadu wajib disampaikan dan didaftarkan kepada

Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah paling lambat 5 (lima) hari kerja

dan paling lambat 1 (satu) hari kerja.

Setelah izin menyelenggarakan reklame disetujui dan diterbitkan oleh Kepala

Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan dan Kepala Badan Pelayanan Perizinan

Terpadu, kemudian Wajib pajak menyetorkan Pajak Reklame ke kas daerah

Universitas Sumatera Utara


melalui Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah kota Medan. Setelah itu

Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah melakukan survey ke lokasi yang

dimohon menyelenggarakan reklame. Untuk melihat secara langsung apabila

lokasi yang dimohon layak untuk dipasang reklame atau tidak.

2.1 Kewajiban Pemegang Izin Reklame

Pemegang izin reklame memiliki kewajiban yang harus dilaksanakan dan

dipenuhi dalam menyelenggarakan Reklame, yaitu :

a. Memasang plat izin atau setempel masa berlakunya izin dan ukuran

bidang reklame yang dapat terlihat jelas oleh umum.

b. Memelihara benda-benda dan alat-alat yang dipergunakan untuk reklame

agar selalu dapat berfungsi dan dalam kondisi baik.

c. Menanggung segala akibat jika penyelenggara reklame yang bersangkutan

menimbulkan kerugian kepada pihak lain.

d. Menusun naskah reklame dalam bahasa Indonesia dengan

mempergunakan huruf cetak dan apabila dipandang perlu dapat

menambah naskah dengan bahasa asing disamping atau di bawah naskah

bahasa Indonesia.

e. Memasang reklame pada titik atau lokasi dalam kawasan/zona yang telah

ditentukan oleh instansi yang berwenang.

f. Menempatkan tanda berupa stiker, plat dan/atau tanda-tanda lain yang

ditetapkan oleh instansi berwenang.

g. Menghapus atau menghilangkan dan meniadakan reklame paling lambat 7

(tujuh) hari setelah jangka waktunya berakhir.

Universitas Sumatera Utara


3.1 Penolakan Permohonan Izin Reklame

Permohonan izin penyelenggaraan Reklame yang diajukan oleh wajib pajak,

dapat ditolak apabila :

a. Melanggar Ketentuan Perundang-undangan, dimana reklame yang akan

dipergunakan menurut pertimbangan Kepala Daerah bertentangan dengan

ketertiban umum, kesusilaan, keindahan, keamanan, dan tata kota.

b. Tempat penyelenggaraan reklame yang diajukan tidak pada lokasi yang

diperbolehkan seperti, dilarang memasang reklame disekitar Kantor

Pemerintah, Gedung Sekolah, Rumah Ibadah dan Gedung Bersejarah

yang tidak dipergunakan untuk komersial.

c. Tidak memenuhi syarat administratif dan persyaratan teknis yang telah

ditentukan dalam peraturan Walikota.

4.1 Pencabutan Izin Reklame

Izin penyelnggara reklame dapat dicabut atau dinyatakan tidak berlaku serta

tidak mempunyai kekuatan hukum apabila :

a. Pemegang izin tidak memenuhi kewajiban-kewajiban dan ketentuan

penyelenggaraan reklame sebagaimana diatur dalam Peraturan Walikota.

b. Penyelenggara reklame yang dipasang tidak sesuai dengan izin yang

diberikan karena ditemukan adanya perubahan materi, ukuran, ketinggian,

titik, dan konstruksi bangunan reklame.

c. Naskah reklame yang telah ditentukan oleh pihak Badan Pengelolaan

Pajak dan Retribusi Daerah kota Medan tidak dipenuhi sebagaimana

semestinya.

Universitas Sumatera Utara


d. Menurut pertimbangan Walikota ternyata pada saat berlangsungnya

penyelenggaraan, materi reklame tidak memenuhi ketentuan seperti yang

telah diatur dalam Peraturan Walikota.

e. Masa berlaku izin telah berakhir.

5.1 Pembongkaran Reklame

Ada 2 (dua) hal utama yang membuat reklame harus dibongkar, hak

pembongkaran ini menjadi tanggungjawab pemegang izin / penyelenggara

reklame dan Kepala Badan atas nama Kepala Daerah, yaitu :

a. Pemegang Izin/Penyelenggara Reklame diharuskan melakukan

pembongkaran dan penyingkiran reklame sesuai dengan tanggal

berakhirnya Reklame dan atau dicabutnya izin.

b. Apabila dalam waktu yang telah ditentukan tersebut pembongkaran atau

penyingkiran tidak dilakukan oleh penyelenggara, maka Kepala Badan

atas nama Kepala Daerah akan melaksanakan

pembongkaran/penyingkiran, dan biaya yang timbul akibat

pembongkaran dibebankan kepada penyelenggara.

2. Penetapan Pajak Reklame

Pajak Reklame dipungut dengan System Official Assessmentyang

memperhitungkan besarnya pajak terhutang ditetapkan oleh Dinas Tata Ruang

dan Tata Bangunan, Badan Pelayanan Perizinan Terpadu, dan atau Badan

Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah dengan menerbitkan Surat Penetapan

Pajak Reklame. Dalam hal ini, pajak terutang telah ditetapkan oleh Kepala daerah

atau Pejabat seperti Kepala Badan sehingga wajib pajak hanya perlu membayar

pajak terutangnya.

Universitas Sumatera Utara


3. Pemungutan Pajak Reklame

Pemungutan pajak reklame tidak dapat diborongkan. Artinya, seluruh

proses kegiatan pemungutan pajak reklame tidak dapat diserahkan kepada pihak

ketiga. Walaupun demikian, dimungkinkan adanya kerja sama dengan pihak

ketiga dalam proses pemungutan pajak, antara lain pencetakan formulir

perpajakan, pengiriman surat kepada wajib pajak, atau penghimpunan data objek

dan subjek pajak. Kegiatan yang tidak dapat dikerjasamakan dengan pihak ketiga

adalah kegiatan perhitungan besarnya pajak yang terutang, pengawasan

penyetoran pajak, dan penagihan pajak.

4. Tata Cara Pembayaran Pajak Reklame

Setiap wajib pajak membayar pajak terhutang berdasarkan Surat

Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) atau dibayar sendiri oleh wajib pajak

berdasarkan Surat Tagihan Pajak Daerah (STPD). Jatuh tempo pembayaran atau

penyetoran pajak terhutang yang telah ditetapkan adalah :

a. Reklame tetap terbatas ditetapkan 7 (tujuh) hari kerja.

b. Reklame tetap permanen ditetapkan 5 (lima) hari kerja.

c. Reklame insidentil ditetapkan 1 (satu) hari kerja.

Pajak terhutang dapat dibayar paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah

Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) diterbitkan. Apabila batas waktu

pembayaran pajak terhutang bertepatan pada hari libur, maka batas waktu

pembayaran jatuh pada 1 (satu) hari kerja berikutnya. Dan bila pembayaran pajak

terutang dilakukan setelah jatuh tempo pembayaran akan dikenakan sanksi

administrasi berupa bunga keterlambatan sebesar 2 % (dua persen) setiap bulan

Universitas Sumatera Utara


untuk jangka waktu paling lama 24 (dua puluh empat) bulan dan ditagih dengan

Surat Tagihan Pajak Daerah (STPD).

E. Lokasi Penyelenggaraan Reklame dan Ketentuan Bangunan Reklame

1. Lokasi penyelenggaraan Reklame kota Medan

Kota Medan sebagai ibu kota provinsi sumatera utara, merupakan tempat

berlangsungnya berbagai kegiatan, yang juga melakukan kegiatan

mempromosikan dengan menggunakan reklame. Adapun lokasi yang digunakan

untuk menyelenggarakan reklame tersebut yaitu pertama lokasi bangunan bukan

persil diselenggarakan di trotoar, persimpangan jalan, bahu jalan yang belum

memiliki trotoar, halte dan gardu jaga, jembatan penyebrangan orang, ruang milik

jalan tol, daerah manfaat sungai dan bantaran rel kereta api. Kedua lokasi

bangunan reklame di lokasi persil yang diselenggarakan di atas bangunan,

menempel pada bangunan dan pada halaman persil. Lokasi-lokasi merupakan

tempat melenggarakan berbagai jenis reklame di setiap sudut kota Medan.

2. Ketentuan Bangunan Pajak Reklame

Ketentuan persyaratan teknis bangunan reklame adalah sebagai berikut :

a. Tidak menutup pandangan rambu, lampu pengatur, dan kamera lalu lintas.

b. lampu reklame yang dipasang diarahkan ke bidang reklame sehingga tidak

menyilaukan pandangan pemakai jalan.

c. Instalasi listrik yang dipasang harus memenuhi persyaratan teknis

sehingga tidak membahayakan keselamatan umum.

d. Tidak menutup/mengganggu pandangan perlintasan kereta api.

e. Jarak jaringan kabel listrik tegangan menengah ke atas harus mendapat

rekomendasi dari PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)

Universitas Sumatera Utara


f. Tidak mengganggu fungsi atau merusak sarana dan prasarana kota serta

tidak mengganggu pemeriharaan.

g. Kaki konstruksi tidak boleh berada di saluran air, sungai atau badan jalan.

h. Tidak diperkenankan bangunan konstruksi reklame di atas tanah milik PT

Kereta Api Indonesia yang berbatasan dengan rel kereta api.

F. Tarif Pajak dan Nilai Sewa Reklame

1. Tarif Pajak Reklame

Tarif pajak reklame sesuai dengan Peraturan Daerah kota Medan Nomor 11

tahun 2011 tentang Pajak Reklame sebesar 25 % (dua puluh lima persen).

Penetapan tarif pajak reklame ini dipandang sesuai dengan kondisi masing-masing

daerah. Besarnya pajak reklame yang terutang dapat dihitung dengan mengalikan

tari pajak reklame dengan dasar pengenaan pajak / nilai sewa reklame.

2. Nilai Sewa Reklame

Dasar pengenaan pajak reklame adalah Nilai Sewa Reklame (NSR), yaitu

nilai yang ditetapkan sebagai dasar perhitungan penetapan besarnya Pajak

Reklame. Bila reklame diselenggarakan oleh pihak ketiga, NSR ditetapkan

berdasarkan nilai kontrak reklame. Sedangkan reklame yang diselenggarakan

sendiri, maka NSR dapat dihitung dengan memperhatikan faktor jenis, bahan yang

digunakan, lokasi penempatan,waktu, jangka waktu penyelenggaraan, jumlah, dan

ukuran media reklame. Apabila NSR tidak diketahui dan atau dianggap tidak

wajar, dapat ditetapkan dengan menggunakan faktor-faktor jenis, bahan yang

digunakan dan faktor lainnya.

Nilai Sewa Reklame (NSR) terhadap jenis reklame papan / billboard /

videotron / megatron dihitung berdasarkan penjumlahan Nilai Jual Objek

Universitas Sumatera Utara


Reklame (NJOR) dengan Nilai Strategis Pemasangan Reklame (NSPR). Dengan

rumus :

NSR = NJOR + NSPR

Nilai Jual Objek Reklame (NJOR) adalah keseluruhan

pembayaran/pengeluaran yang dikeluarkan oleh pemilik dan atau penyelenggara

reklame, termasuk dalam hal ini adalah biaya/harga beli bahan reklame,

konstruksi, instalasi listrik, pembayaran/ongkos perakitan, pemancaran, peragaan,

penayangan, pengecatan, pemasangan dan transportasi pengangkutan, dan lain

sebagainya sampai dengan bangunan reklame selesai dipancarkan, diperagakan,

ditayangkan dan atau terpasang di tempat yang diizinkan. Besarnya NJOR dapat

dihitung dengan :

NJOR = (Ukuran Reklame x Harga Dasar Ukuran Reklame) + (Ketinggian

Reklame x Harga Dasar Ketinggian Reklame)

Nilai Strategis Pemasangan Reklame yang disingkat dengan NSPR

adalahukuran nilai yang ditetapkan pada titik lokasi pemasangan reklame tersebut,

berdasarkan kriteria kepadatan pemanfaatan tata ruang kota untuk berbagai aspek

kegiatan dibidang usaha. Besarnya NSPR dihitung dengan rumus :

NSPR = (Nilai Fungsi Ruang + Nilai Sudut Pandang + Nilai Fungsi Jalan)

x Harga Dasar Nilai Strategis

Komponen nilai sewa reklame terdiri dari :

a. Luas Reklame

b. Harga satuan luas

Universitas Sumatera Utara


c. Jangka waktu pemasangan

Adapun komponen nilai strategis reklame terdiri dari :

a. Kelas jalan

b. Harga satuan

Nilai sewa reklame terhadap jenis pajak reklame kain, reklame melekat /

poster / Stiker / Rombong, reklame selebaran, reklame berjalan termasuk pada

kendaraan, reklame udara, reklame apung, reklame suara, reklame film/slide, dan

reklame peragaan dihitung berdasarkan penetapan yang perhitungkan dan

penjelasannya telah ditetapkan dalam Lampiran I, Lampiran II, dan Lampiran IV

Peraturan Walikota Medan Nomor 17 tahun 2014.

G. Cara Penghitungan Besarnya Pajak Reklame

Cara menghitunga besarnya pajak reklame yang terutang adalah dengan

mengalikan tarif pajak reklame dengan Nilai Sewa Reklame (NSR). Rumus

penghitungan Pajak Reklame sebagai berikut:

Pajak Reklame = Tarif x Nilai Sewa Reklame (NSR)

Contoh Perhitungan Pajak Reklame :

Perusahaan X memasang reklame jenis billboard di Gatot Subroto dengan

ketinggian di atas 20 M s/d 25 M sisi dipasang diluar ruangan. Reklame setelah

memperoleh izin dengan penyelenggaraan reklame 365 hari (1 tahun).

Berdasarkan Peraturan Walikota Medan Nomor 17 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Teknis Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 11 Tahun 2011

Tentang Pajak Reklame,ditetapkan besarnya nilai sewa sebesar Rp. 1.425,-/hari.

Universitas Sumatera Utara


Perhitungan pajak terutang :

Nilai Sewa = 365 hari x Rp. 1.425,-

= Rp. 520.125.-

Pajak 365 hari = Rp. 520.125,- x 25%

= Rp. 130.031,-

Dari contoh perhitungan pajak reklame pada sarana Pemerintahan Daerah

kota Medan di atas, diketahui besarnya jumlah pajak reklame yang terutang

sebesar Rp. 130.031,- jumlah tersebut harus disetorkan ke Badan Pengelolaan

Pajak dan Retribusi Daerah kota Medan dengan menggunakan Surat Setroran

Pajak Daerah (SSPD).

H. Bagi Hasil Pajak dan Biaya Pemungutan Pajak Reklame

1. Bagi Hasil Pajak Reklame

Hasil penerimaan Pajak Reklame merupakan pendapatan daerah yang

harus disetorkan seluruhnya ke kas daerah kabupaten/kota. Khusus Pajak Reklame

yang dipungut oleh pemerintah kabupaten sebagian diperuntukkan bagi desa di

wilayah daerah kabupaten tempat pemungutan pajak reklame. Hasil penerimaan

pajak reklame tersebut diperuntukkan paling sedikit 10 % ( sepuluh persen) bagi

desa di wilayah daerah kabupaten yang bersangkutan. Bagian desa yang berasal

dari pajak kabupaten ditetapkan dengan peraturan daerah kabupaten dengan

memerhatikan aspek dan potensi antardesa.

2. Biaya Pemungutan Pajak Reklame

Dalam pelaksanaan kegiatan pemungutan dan pengelolaan pajak

reklame, diberikan biaya pemungutan sebesar 5 % (lima persen) dari hasil

penerimaan pajak yang telah disetor ke kas daerah kabupaten/kota. Biaya

Universitas Sumatera Utara


pemungutan adalah biaya yang diberikan kepada aparat pelaksana pemungutan

dan aparat penunjang dalam rangka kegiatan pemungutan. Alokasi biaya

pemungutan pajak reklame ditetapkan dengan keputusan bupati/walikota.

I. Realisasi Penerimaan Pajak Reklame

Tabel 3.1 Data Realisasi Penerimaan Pajak Reklame

Tahun Instansi Target Realisasi Persenta

Pengelola se (%)

2012 DINAS Rp. 56.161.250.000 Rp.25.954.919.442,70 46,21%

2013 PERTAMANAN Rp. 69.161.250.000 Rp. 23.348.045.567,70 33,76%

DINAS Rp. 59.161.250.000 Rp. 9.620.486.121 16,26%

PERTAMANAN

2014 TMT

Januari s/d Maret

2014

DISPENDA TMT - Rp. 6.998.831.867

april s/d desember

2014

TRTB TMT April - -

s/d Desember

2014

BPPT TMT April - Rp. 1.089.242.796

s/d Desember

2014

Total Realisasi Tahun 2014 Rp. 17.708.560.784 29.93%

Universitas Sumatera Utara


Tahun Instansi Target Realisasi Persenta

Pengelola se (%)

DISPENDA Rp. 29.256.425.000 Rp. 9.282.185.619,25 31,73%

2015 (Realisasi s/d 31

des 2015)

TRTB (Realisasi Rp. 30.380.000.000 Rp. 2.692.918.475 7,61%

s/d 31 des 2015)

BPPT TMT Rp. 13.715.950.000 Rp. 859.028.944 6,26%

(Realisasi s/d 31

des 2015)

DISPENDA Rp. 19.304.000.000 Rp. 12.591.242.919,32 65,23%

2016 (Realisasi s/d 31

des 2016)

TRTB (Reaslisasi Rp. 55.582.425.000 Rp. 3.932.503.000 7,08%

s/d 31 des 2016)

BPPT TMT Rp. 14.965.950.000 Rp. 984.510.311 6,58%

(Realisasi s/d 31

des 2016)

Sumber Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah kota Medan

Universitas Sumatera Utara


BAB IV

ANALISIS DAN EVALUASI DATA

Pajak reklame merupakan salah satu pajak yang cukup mempengaruhi

pendapatan kota Medan. Sebagai salah satu sarana mempromosikan suatu

produk, reklame juga memerlukaan penataan reklame yang diatur dalam Peraturan

Walikota Medan Nomor 38 tahun 2014 supaya reklame yang terpasang disetiap

sudut kota Medan teratur dan dapat menambah keindahan kota. Reklame yang

terpasang pada setiap sudut kota Medan harus memiliki izin penyelenggaraan dan

pemasangan dari Pemerintah kota Medan melalui Badan Pengelolaan Pajak dan

Retribusi Daerah kota Medan serta membayar pajak reklamenya. Sebagai

komponen dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pajak reklame juga memberikan

kontribusinya yang akan dipergunakan untuk mendukung dan membiayai

penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan kota Medan, dan pembiayaan

berbagai pelayanan umum.

A. Analisis Realisasi Penerimaan Pajak Reklame

Kota Medan sebagai ibu kota provinsi dan sebagai tempat berlangsungnya

setiap kegiatan, yang dalam kegiatan tersebut menggunakan reklame dalam

mempromosikan segala sesuatunya. Hal ini diharapkan dapat menambah

pemasukan bagi kas Daerah dari sisi Pajak Reklame. Untuk mengetahui

bagaimana Realisasi penerimaan pajak reklame kota Medan, dapat dilihat pada

Universitas Sumatera Utara


tabel 3.1 tentang Data Realisasi Penerimaan Pajak Reklame dalam delapan tahun

anggaran pajak.

Sebelumnya pajak reklame dikelola oleh Dinas Pertamanan, kemudian

pada tahun 1 april 2014 pindah ke tiga dinas yaitu Dinas Pendapatan Daerah

(DISPENDA) yang sekarang sudah berganti nama menjadi Badan Pengelolaan

Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) kota Medan, Dinas Tata Ruang dan Tata

Bangunan (TRTB), dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang

memiliki jenis reklame yang dikelola masing-masing.

Pada tahun 2012 target yang tidak tercapai sebesar Rp. 30.206.330.557,3

persentase sebesar 46,21%, serta pada tahun 2013 target penerimaan pajak

reklame yang tidak terpenuhi sebesar Rp. 45.813.204.432,3 dengan persentase

yang dicapai sebesar 33,76%. Bulan Januari sampai dengan Maret 2014 pajak

reklame masih dikelola oleh Dinas Pertamanan kota Medan, namun pada tiga

bulan tersebut realisasi kurang untuk mencapai target sebesar Rp. 49.540.763.879

dengan persentase 16,26%. Pada bulan April 2014, pajak reklame dialihkan ketiga

dinas yaitu DISPENDA yang berubah nama menjadi BPPRD, TRTB, dan BPPT

yang memiliki jenis reklame yang dikelola masing-masing. Karena Pajak

Reklame dialihkan pada pertengahan tahun anggaran, maka ketiga dinas tersebut

tidak memiliki target, hal ini sebabkan karena target anggaran ditetapkan setiap

awal tahun anggaran. Namun meskipun tidak memiliki target ketiga dinas tersebut

tetap bekerja dan memiliki realisasi, untuk BPPRD realisasi sebesar Rp.

6.998.831.867 serta bagi BPPT realisasi sebesar Rp. 1.089.242.796. dengan

demikian hasil realisasi pada tahun 2014 dikumulatifkan menjadi Rp.

17.708.560.784 dengan persentase yang dicapai sebesar 29,93%.

Universitas Sumatera Utara


Tahun 2015 dan 2016 realisasi penerimaan pajak reklame tidak memenuhi

target dan masih mengalami penurunan. Penerimaan pajak reklame yang diterima

BPPRD tidak memenuhi target sebesar Rp.19.974.239.387,75 dan Rp.

6.712.757.080,68 dengan persentase masing-masing sebesar 31,73% serta

65,23%. Penerimaan pajak reklame oleh TRTB juga tidak memenuhi target yang

telah ditetapkan sebesar Rp. 27.687.081.525 dan Rp.51.649.922.000 dengan

persentase sebesar 7,61% dan 7,08%. Sedangkan penerimaan pajak reklame pada

BPPT juga tidak memenuhi target sebesar Rp. 12.856.921.056 dan Rp.

13.981.439.689 masing-masing persentase sebesar 6,26% dan 6,58%.

Dapat kita lihat penerimaan pajak reklame pada tahun 2012 sampai dengan

tahun 2016 terus menurun dan tidak mencapai target penerimaan pajak reklame.

Hal ini disebabkan kurangnya kesadaran wajib pajak dalam melakukan

kewajibannya untuk membayar pajak reklame, sehingga akan mengakibatkan

kurangnya dana bagi pembangunan daerah. Selain itu pemerintah juga diharapkan

lebih berupaya untuk meningkatkan penrimaan pajak reklame agar peranan pajak

reklame dapat memberikan pengaruh besar terhadap Pendapatan Asli Daerah

untuk pembangunan daerah.

B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemungutan Pajak Reklame

Ada beberapa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penmungutan pajak

reklame, dan faktor-faktor tersebut sudah pasti dapat mempengaruhi pendapatan

daerah. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penerimaan pajak daerah tersebut

adalah :

Universitas Sumatera Utara


1. Ajakan Menyadarkan Wajib Pajak

Seringnya Wajib Pajak kurang perduli terhadap kewajibannya untuk

membayar pajak, menjadi kendala utama yang sering terjadi. Oleh karena itu,

menjadi tugas penyelenggara pajak untuk lebih giat menyadarkan Wajib Pajak

untuk melaksanakan tanggungjawabnya. Karena hanya dengan cara inilah maka

pendapatan daerah dapat ditingkatkan melalui pajak reklame.

2. Pengenalan Pajak (Sosialisasi Pajak) Kepada Wajib Pajak

Beberapa masalah yang sering terjadi dalam pemungutan pajak reklame

menjadi kendala pemungutan pajak dari sektor pajak reklame, salah satunya

adalah kurangnya pengenalan pajak kepada Wajib Pajak. Karenanya dibutuhkan

sosialisasi pajak yang tidak terputus atau berkesinambungan.

3. Pengawasan Pajak Reklame

Pengawasan pajak reklame menjadi salah satu cara untuk memantau dan

mengukur seberapa besar keuntungan daerah dari pajak reklame. Hal ini juga

dapat mencegah kerugian daerah jika terjadi kesalahan atau pelanggaran yang

dilakukan oleh wajib pajak. Oleh karenanya pengawasan ini haruslah dilakukan

secara berkala atau konsisten.

C. Masalah – Masalah Dalam Pemungutan Pajak Reklame

Dari beberapa sumber dan informasi yang dicari serta ditemui, penulis

mencoba mencari fakta atas masalah yang menyebabkan pemungutan pajak

reklame. Hal-hal yang menjadi faktor kendala tersebut :

Universitas Sumatera Utara


1. Rendahnya Pengetahuan Wajib Pajak Reklame Terhadap Kewajiban-

Kewajibannya

Penulis melihat bahwa ketaatan dan kepatuhan wajib pajak reklame

menjadi dasar penyebab utama penerimaan penyelenggara pajak menjadi rendah.

Wajib Pajak hanya berfokus pada tanggung jawab pembayaran pajak tanpa

mengetahui dasar-dasar hukum pajak reklame. Dimana Undang-Undang ataupun

Peraturan Pemerintah tidak dijadikan dasar yang kuat.

2. Tingkat Kesadaran Wajib Pajak Reklame masih kurang

Semakin bertambah tingginya jumlah wajib pajak reklame tidak disertai

dengan meningkatnya pendapatan penerimaan pajak. Hal ini dapat terjadi karena

pandangan negatif peserta wajib pajak terhadap pajak itu sendiri (pajak reklame).

Wajib pajak reklame kurang menyadari bahwa dengan membayar pajak reklame

kepada daerah dapat meningkatkan pemasukan kas daerah. Sehingga segala

program pembangunan daerah yang telah di programkan oleh pemerintah daerah

dapat terealisasi dengan baik. Sehingga wajib pajak itu sendiri dapat menikmati

dan merasakan hasil dari kesadarannya membayar pajak itu sendiri.

3. Kurangnya Peranan Petugas Pendataan, Penagihan dan Petugas-Petugas

yang Berhubungan Dengan Wajib Pajak Reklame

Peranan petugas pendataan, penagihan dan petugas-petugas yang

berhubungan dengan wajib pajak reklame dapat menyebabkan kurangnya

kedisiplinan peserta pajak, karenanya kedisiplinan ini menjadi tanggung jawab

awal para petugas untuk meninjau dan mendata dengan benar setiap peserta wajib

pajak reklame di lapangan. Sementara itu, petugas penerimaan hendaklah selalu

siap untuk terjun kelapangan menagih pajak tertunggak.

Universitas Sumatera Utara


4. Sikap Oknum Pajak yang Tidak Relevan

Ada beberapa oknum petugas pajak yang melaksanakan tugasnya tidak

relevan dengan fungsi yang seharusnya diemban oknum-oknum ini sering

memanipulasi hasil pajak. Misalnya dengan tidak menyetorkan pajak yang telah

dibayar oleh wajib pajak kepada kas daerah.

5. Kewajiban Wajib Pajak yang Sering Melanggar Izin Perpanjangan Waktu

Penyelenggaraan Reklame

Dari sekian banyak reklame yang terpasang disetiap sudut kota medan,

jika jujur ditelusuri ada beberapa yang sebenarnya masa berlakunya telah habis.

Namun belum mendapat teguran dari petugas pajak. Sehingga reklame-reklame

tersebut dapat dengan mudah kita jumpai dan lihat terpampang di sepanjang jalan.

Misalnya, Reklame Papan Billboard yang masih berdiri, spanduk-spanduk yang

masih bergantungan, stiker-stiker yang masih melekat pada tembok-tembok atau

tiang-tiang listrik. Melihat dari fakta ini dapatlah disimpulkan bahwa

penyelenggara reklame yang masa berlakunya telah habis tidak ada niat baik

untuk memperpanjangnya kepada petugas pajak. Dilain pihak kurangnya peranan

petugas pajak sendiri untuk menindak para wajib pajak reklame dengan

membongkar atau mencabut penyelenggaraan reklame tersebut membuat para

wajib pajak reklame diuntungkan, sebaliknya pemerintah daerah dirugikan.

6. Kendala-kendala dari dalam yang membuat kurangnya penerimaan pajak

antara lain : masih kurangnya sumber daya manusia, kurang optimalnya

kooordinasi dengan dinas yang saling terkait, kurangnya sarana dan prasarana

yang menunjang pelaksanaan pemungutan pajak reklame, belum semua titik-titik

Universitas Sumatera Utara


reklame yang dilelangkan berhasil terjual, masih banyaknya tingkat kebocoran

akibat pemasangan reklame ilegal.

D. Upaya-Upaya yang Dilakukan untuk Meningkatkan Penerimaan

Pajak Reklame

1. Meningkatkan Keterampilan dan Kemampuan Petugas Pendataan,

Penagihan, maupun Petugas yang Berhubungan Langsung dengan Pajak

Reklame

Kemampuan para petugas pajak dilapangan dalam meningkatkan

pendapatan Pajak Reklame harus menjadi faktor utama. Sebab itu, perlu

ditingkatkan keterampilan petugas pendataan, penagihan, dan sosialisasi pajak

reklame langsung pada wajib pajak. Pemerintah kota Medan juga mengadakan

penataran atau pelatihan bagi para petugas pajak, dengan harapan bahwa

kemampuan dan keterampilan petugas pajak semakin baik.

2. Penataan Pemasangan Penyelenggaraan Reklame

Untuk penataan ini diperlukan perencanaan yang baik agar dapat

dilaksanakan dengan baik. Dalam rencana penataan ini diperlukan hubungan

kerjasama antara Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) kota

Medan dengan Pemerintah kota Medan sendiri dan Biro Periklanan. Berjalannya

kerjasama ini akan menguntungkan ketiga pihak tersebut.untuk Badan

Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah , pemasangan reklame yang teratur, akan

mempermudah pendanaan terhadap penyelenggaraan reklame itu sendiri. Untuk

Pemerintah kota Medan penataan baik menjadikan kota terlihat lebih teratur dan

rapi. Sementara untuk Biro Periklanan kerjasama dengan pengguna jasa biro

Universitas Sumatera Utara


periklanan akan sangat baik sehingga wajib pajak puas dan senang dalam

mempergunakan jasa biro periklanan.

3. Mengadakan Pelatihan terhadap Wajib Pajak Reklame.

Dengan mengadakan pelatihan yang sistematis dan berkelanjutan, dalam

hal peraturan dan pembayaran pajak reklame, diharapkan mampu meningkatkan

kesadaran wajib pajak reklame bahwa pemungutan pajak sepenuhnya

dipergunakan untuk pembiayaan rumah tangga Pemerintahan Daerah kota Medan.

4. Intensifikasi Pajak Reklame

Intensifikasi adalah kegiatan yang secara terus menerus yang dibarengi

dengan pengolahan atas Pajak Reklame yang telah ada dengan sasaran untuk

meningkatkan penerimaan objek pajak tersebut. Lebih jelasnya peningkatan

penerimaan dilakukan dlama ruang lingkup Pajak Reklame tersebut. Maksud dari

hal ini adalah Wajib Pajak Reklame yang telah ada atau yang telah terdaftar harus

dimaksimalkan untuk meningkatkan pajak. Salah satu bentuk dari intensifikasi ini

adalah dengan mengevaluasi objek pajak selama sebulan sekali.

5. Memberi Hukuman / Sanksi kepada oknum petugas yang tidak jujur

Agar upaya penerimaan pajak yang baik dan berkeadilan, maka

penyelenggara pajak membuat sanksi bagi setiap oknum pajak yang berlaku

curang dan tidak jujur. Sanksi ini dapat berupa teguran kepada petugas yang

sudah Pegawai Negeri Sipil (PNS) sampai kepada pemecatan bagi petugas Non

Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Universitas Sumatera Utara


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan tugas akhir tentang Mekanisme

Pemungutan Pajak dan Retribusi Daerah kota Medan maka dapat disimpulkan hal-

hal sebagai berikut :

1. Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah kota medan merupakan salah

satu Badan daerah kota Medan yang menyelenggarakan urusan Pemerintahan

kota Medan pada bidang Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah kota

Medan.

2. Setiap orang pribadi atau badan yang akan menyelenggarakan reklame harus

memperoleh Surat Izin dari Kepala Daerah serta melampirkan syarat-syarat

yang dibutuhkan. Permohonan izin reklame juga dapat ditolak, dicabut,

hingga pembongkaran reklame apabila penyelenggara reklame tidak

mematuhi ketentuan yang telah berlaku.

3. Cara pengenaan pajak reklame yang dilakukan oleh Badan Pengelolaan Pajak

dan Retribusi Daerah kota Medan yaitu dengan menjumlahkan Nilai Jual

Objek Pajak dengan Nilai Strategis Pajak Reklame. Apabila dasar pengenaan

pajak telah ditetapkan maka dapat menentukan besarnya pajak reklame yang

terutang dengan mengalikan tarif pajak reklame dengan dasar pengenaan

pajak/nilai sewa reklame.

4. Hasil penerimaan pajak reklame yang telah disetorkan ke kas daerah

kabupaten/kota akan dibagi kepada desa di wilayah daerah kabupaten/kota

tempat dipungutnya pajak reklame paling sedikit sebesar 10% dan 5% dari

Universitas Sumatera Utara


hasil penerimaan pajak reklame yang telah disetorkan ke kas daerah

kabupaten/kota akan diberikan kepada pelaksana pemungutan pajak reklame.

5. Tidak tercapainya target penerimaan pajak reklame, merupakan salah satu

masalah yang harus dihadapi Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah

kota Medan yang disebabkan oleh kurangnya kesadaran wajib pajak untuk

membayar pajak yang terutang sehingga mengakibatkan realisasi penerimaan

pajak dari tahun ke tahun akan menurun.

B. SARAN

Berdasarkan analisis dan pembahasan tentang Mekanisme Pemungutan

Pajak Reklame pada Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah kota Medan

penulis dapat memberikan saran-saran atas permasalahan yang ada sebagai berikut

1. Menindak wajib pajak yang tidak melaksanakan kewajiban perpajakannya

dengan tegas, yaitu dengan membongkar reklame yang tidak memiliki izin

dan tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2. Kurangnya pengetahuan pajak reklame terhadap wajib pajak akan

memberikan pengaruh besar bagi penerimaan pajak reklame, diharapkan

pihak Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah kota Medan agar

mengadakan sosialisasi dan penyuluhan kepada wajib pajak tentang

pentingnya pajak reklame terhadap penerimaan daerah.

3. Melaksanakan pendataan ke lapangan terhadap objek maupun subjek pajak

yang sudah terdaftar menjadi wajib pajak maupun yang belum terdaftar

sebagai wajib pajak, bila terdapat wajib pajak yang belum terdaftar akan

ditindak sesuai peraturan yang berlaku.

Universitas Sumatera Utara


4. Hendaknya paara fiskus yang melakukan pemungutan pajak reklame dapat

meningkatkan kinerjanya, agar lebih produktif dalam melaksanakan

pekerjaannya sehingga tujuan untuk meningkatkan penerimaan pajak reklame

dapat terlaksana dengan baik.

5. Hasil dari pemungutan pajak reklame hendaknya dipergunakan tepat sasaran

untuk pembangunan daerah dan pelayanan masyarakat.

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Perundang-Undangan

Undang-undang Republik Indonesia No. 28 tahun 2009 Pajak Daerah dan

Retribusi daerah.

Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 11 tahun 2011 tentang Pajak Reklame

Peraturan Walikota Medan Nomor 38 tahun 2014 tentang Penataan Reklame

Peraturan Walikota Medan Nomor 17 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis

Pelaksanaan Peraturan kota Medan Nomor 11 tahun 2017 tentang Pajak

Reklame

Buku

Suandy, Erly,2014, Hukum Pajak, Salemba Empat, Jakarta Selatan

Halim, Abdul, dkk, 2014, Perpajakan : Konsep, Aplikasi, Contoh, dan Studi

Kasus, Salemba Empat, Jakarta Selatan

Siahaan,P.Marihot,2005,Pajak Daerah danRetribusi Daerah, Jakarta, PT. Raja

GravindoPersada

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN I
PERATURAN WALIKOTA MEDAN
NOMOR 17 TAHUN 2014
TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA MEDAN NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG
PAJAK REKLAME

Nilai Sewa Reklame Jenis Reklame Kain, Reklame Melekat/Stiker, Reklame Selebaran, Reklame Berjalan Termasuk Pada Kendaraan , Reklame
Udara, Reklame Apung, Reklame Suara, Reklame Film / Slide, Dan Reklame Peragaan, ditetapkan sebagai berikut :

a. Reklame Melekat/Stiker Rp. 600/cm2 sekurang-kurangnya Rp. 3.250.000,- setiap kali


penyelenggaraan
b. Reklame Selebaran Rp. 600/lembar sekurang-kurangnya Rp. 3.250.000,- setiap kali
penyelenggaraan
c. Reklame Berjalan termasuk pada Kendaraan Rp. 5000/m2/hari
d. Reklame Udara Rp. 2.600.000 sekali peragaan paling lama satu bulan
e. Reklame Suara Rp. 1.300/ 15 detik, bagian-bagian yang kurang dari 15 detik dihitung
menjadi 15 detik
f. Reklame Film/Slide Rp. 6.500/15 detik dengan suara, Rp.2000/15 detik tanpa suara. Bagian-
bagian yang kurang dari 15 detik dihitung menjadi 15 detik
g. Reklame Peragaan Rp. 15.600/hari, dan sekurang-kurangnya Rp. 240.000
h. Reklame Apung Rp. 2.600.000 sekali peragaan, paling lama 1 bulan

Plt. WALIKOTA MEDAN


WAKIL WALIKOTA

ttd

DZULMI ELDIN S

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN II
PERATURAN WALIKOTA MEDAN
NOMOR 17 TAHUN 2014
TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA MEDAN NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG
PAJAK REKLAME

PEMBOBOTAN KELAS JALAN


a. Untuk jenis reklame Billboard/Baliho/Bando/Videotron/Megatron dan Mini Billboard sejenisnya ditetapkan sebagai berikut
No Jenis Reklame Ukuran Jangka Waktu Sisi Nilai Strategis
Luas Pemasangan 1 2 Kelas Jalan 1 Kelas Jalan 2 Kelas Jalan 3
Reklame
1 Billboard/ Baliho/ 1 m2 1 hari Rp. 1.425 Rp. 1.480 Rp. 215.000.000 Rp. 185.000.000 Rp. 155.000.000
Bando/
Videotron/
Megatron
2 Mini Billboard 1 m2 1 hari Rp. 3.975 Rp. 4.975 Rp. 37.000.000 Rp. 31.000.000 Rp. 25.000.000

b. Untuk reklame Kain berupa Umbul-umbul, Spanduk dan Banner, Reklame Menempel/Rombong/Reklame Berjalan serta Reklame Neon Box
sebagai berikut :
No Jenis Reklame Ukuran Luas Reklame Jangka Waktu Harga Satuan
Pemasangan
1 Kain berupa Umbul-umbul, Spanduk, dan Banner 1 m2 1 hari Rp. 9.600
2
2 Reklame Menempel/Rombong/Reklame Berjalan 1m 1 hari Rp. 6.000
3 Reklame Neon Box 1 m2 1 hari Rp. 1.440

Plt. WALIKOTA MEDAN


WAKIL WALIKOTA
ttd

DZULMI ELDIN S

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN IV
PERATURAN WALIKOTA MEDAN
NOMOR 17 TAHUN 2014
TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PERATURAN
DAERAH KOTA MEDAN NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK
REKLAME

NILAI STRATEGIS DENGAN SUDUT PANDANG LEBIH DARI SATU

A. Untuk jenis reklame Papan/Billboard/Videotron/Megatron yang dikenakan


nilai strategis dengan sudut pandang lebih dari satu dikenakan
pertambahan pajak sebesar :
a. Dua sudut pandang dikenakan pajak Rp. 2.000.000
b. Tiga sudut pandang dikenakan pajak Rp. 3.000.000
c. Empat sudut pandang dikenakan pajak Rp. 4.000.000
d. Di atas empat sudut pandang dikenakan pajak Rp. 7.000.000

B. Untuk jenis reklame Mini Billboard yang dikenakan nilai strategis dengan
sudut pandang lebih dari satu dikenakan pertambahan pajak sebesar :
a. Dua sudut pandang dikenakan pajak Rp. 500.000
b. Tiga sudut pandang dikenakan pajak Rp. 1000.000
c. Empat sudut pandang dikenakan pajak Rp. 1.500.000
d. Di atas empat sudut pandang dikenakan pajak Rp. 2.000.000

Plt. WALIKOTA MEDAN


WAKIL WALIKOTA

Ttd

DZULMI ELDIN S

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai