SKRIPSI
Disusun Oleh:
LINDUNI GOWASA
NIM 13100121223
SKRIPSI
Disusun Oleh:
LINDUNI GOWASA
NIM 13100121223
Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi penelitian ini yang berjudul:
ini merupakan salah satu lanjutan pada tugas akhir yang disusun untuk memenuhi
kekurangan dan kelemahan. Hal tersebut dapat diatasi penulis berkat adanya
bantuan, bimbingan dan dukungan dari beberapa pihak, oleh karena itu penulis
1. Bapak Bambowo Laiya, S.Th., M.A. sebagai Ketua Yayasan Pendidikan Nias
Nias Selatan.
3. Bapak Dr. Taosige Wau, SE., M.Si. selaku Ketua STIE Nias Selatan yang
telah mengizinkan penulis menyusun skripsi ini.
4. Bapak Samalua Waoma, SE., MM. selaku wakil Ketua I STIE Nias Selatan,
5. Ibu Alwinda Manao, SE., MM. selaku wakil Ketua II STIE Nias Selatan yang
8. Bapak Progresif Buulolo S. Kom., MM. selaku kepala BAK STIE Nias
9. Ibu Elistina Wau, SE., MM. sebagai sekretaris Program Studi Manajemen
STIE Nias Selatan yang telah mengizinkan penulis untuk menyusun skripsi
ini.
10. Bapak Timotius Duha, SE., MM. sebagai Kepala lembaga penjaminan mutu
internal (LPMI) STIE Nias Selatan yang memberi masukan yang membangun
bagi penulis.
11. Bapak Ya’atulo Warae, S.Pd., SE. M.Ak. selaku pembimbing II penulis yang
telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk penulis dalam skripsi ini.
12. Bapak/Ibu Dosen yang memberikan peluang bagi penulis untuk mengikuti
13. Teristimewa bagi kedua orang tua, abang dan adik-adikku yang selalu
berguna dan bermanfaat bagi semua pihak. Semoga Tuhan Yang Maha Esa
memberikan imbalan yang setimpal kepada semua pihak atas jasa-jasa yang telah
LINDUNI GOWASA
NPM.13100121223
DAFTAR ISI
Lembaran Persetujuan…………………………………………………………… ii
Daftar Tabel.......................................................................................................... x
Daftar Gambar...................................................................................................... xi
Abstrak..................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
2.6 Hipotesis……………………………………………………………………. 35
3.2.1 Populasi………………………………………………………………..36
3.2.2 Sampel…………………………………………………………………36
3.7.3 Heteroskedastisitas…………………………………………………... 46
3.7.4 Autokorelasi…………………………………………………………...47
BAB V PENUTUP…………………………………………………………… 76
5.1 Kesimpulan………………………………………………………………… 76
5.2 Saran……………………………………………………………………….. 77
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 78
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 4.2.1 Rangkuman hasil uji coba validitas gaya kepemimpinan (X1)……. 61
Tabel 4.2.3 Rangkuman hasil uji coba validitas manajemen konflik (X2)…….. 63
Tabel 4.2.5 Rangkuman hasil uji coba validitas kinerja pegawai (Y)..........…….65
Lampiran 1 Kuesioner
Lampiran 8 Hasil Uji Validitas Angket Penelitian Validitas Kinerja Pegawai (Y)
Dosen Pembimbing:
Progresif Buulolo, S.Kom., MM dan Ya’atulo Warae, S.Pd., M.Ak
PENDAHULUAN
yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, dan terkait secara formal
dalam suatu ikatan hierarki dimana selalu terdapat hubungan antara seorang atau
sekelompok orang yang disebut pimpinan dan seorang atau sekelompok orang
yang disebut bawahan. Organisasi terdiri dari barbagai macam komponen yang
berbeda dan saling memiliki ketergantungan dalam proses kerja sama untuk
mencapai tujuan tertentu. Perbedaan yang terdapat dalam organisasi sering kali
permasalahan yang ada agar menemui suatu hasil yang diinginkan dan dapat
mempengaruhi perilaku bawahan agar mau bekerja sama dan bekerja secara
efektif dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi. Tujuan utama gaya
kepemimpinan yang baik adalah untuk pemecahan masalah yang ada di dalam
setiap pegawai dan serta menjadi dorongan bagi pegawai untuk melakukan suatu
pekerjaan yang telah diberikan oleh organisasi. Semakin baik gaya kepemimpinan
seorang pimpinan maka akan semakin baik pula dalam menyelesaikan masalah.
Gaya kepemimpinan yang baik dapat tercermin dari sikap peduli dengan
pegawainya seperti memusyawarahkan permasalahan, memberikan pemecahan
apabila semakin buruk gaya kepemimpinan seorang pimpinan maka akan semakin
buruk pula dalam penyeselesaian masalah, misalnya tidak adanya sikap tanggap
dalam menyelesaikan persoalan secara cepat dan tepat, pimpinan acuh dalam
secara maksimal.
pribadinya sendiri. Tujuan pada konflik yaitu sebagai pencegahan gangguan pada
anggota organisasi untuk memfokuskan diri pada visi, misi dan tujuan organisasi.
Di dalam organisasi tentu akan terjadi yang namanya konflik, tetapi konflik terjadi
dengan kinerja pegawai yaitu salah satu pegawai yang memiliki aspirasi atau rasa
percaya yang tinggi kemudian, perbedaan latar belakang setiap pegawai dan
konflik yang terjadi di setiap diri pegawai maupun di organisasi maka motivasi
setiap pegawai dapat menurun sehingga berdampak pada kinerja pegawai yang
pada suatu organisasi maka pimpinan perlu memiliki cara atau gaya untuk
bagian pekerjaan tertentu. Salah satu yang dapat mempengaruhi kinerja pegawai
konflik adalah salah satu kompetensi dan motivasi. Karena adanya kompetensi
yang di peroleh pegawai, tujuan organisasi dapat disampaikan dengan baik kepada
pegawai untuk satu tujuan. Kinerja dapat digambarkan sebagai fungsi proses dari
mencakup desain kinerja, proses pemberdayaan, dan pembimbingan, serta dari sisi
Camat Toma Kabupaten Nias Selatan turunnya kinerja pegawai karena faktor
yang mempengaruhi bahwa kurangnya nasehat dari pimpinan apabila ada masalah
antar sesama pegawai, masih terjadi ketidak akraban antara pimpinan dengan
dalam pribadi pegawai dan sehingga kinerja pegawai kurang meningkat secara
maksimal.
diatas, maka yang menjadi batasan masalah pada penelitian ini adalah “pengaruh
adalah:
1. Bagi Penulis
Sebagai wadah yang tepat untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama
permasalahan Bab satu sampai dengan Bab lima yang terdiri dari: Bab satu
Bab tiga Metode Penelitian: menguraikan jenis penelitian, populasi dan sampel,
defenisi operasional, jenis dan sumber data, metode analisis linier berganda,
asumsi klasik dan pengujian hipotesis. Bab empat Hasil dan Pembahasan:
klasik, pengujian hipotesi, analisis dan pembahasan, Bab lima kesimpulan dan
saran.
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
akan dipengaruhi oleh pemimpin.” Selain itu, menurut Fathoni (2006:21) gaya
tercapai.”
organisasi.
2.1.2 Konsep Manajemen Konflik
Manajemen konflik sangat berpengaruh bagi anggota organisasi.
(2009:61) manajemen konflik merupakan “ketidak sesuaian antara dua atau lebih
bahwa mereka harus membagi sumber daya yang terbatas atau kegiatan-kegiatan
kerja dan atau karena kenyataan bahwa meraka mempunyai perbedaan status,
dan hambatan, serta asumsi adanya ketidaksesuaian kepetingan dan tujuan antara
dua kelompok atau lebih.” Selanjutnya, menurut Gereth dalam Duha (2014:145)
konflik merupakan “bagian yang rasional dan bersifat iteratif, artinya bahwa
organisasi.
2.1.3 Konsep Kinerja
Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuannya tergantung pada
adalah “hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis
dapat berfungsi dan berperilaku sesuai dengan tugas yang telah dibebankan
yang telah dicapai sekelompok orang dalam suatu organisasi dalam rangka
“catatan outcome yang dihasilkan dari fungsi pegawai tertentu atau kegiatan yang
kinerja merupakan “suatu istilah secara umum yang digunakan untuk sebagian
atau seluruh tindakan atau aktifitas dari suatu organisasi pada suatu periode
dengan referensi pada sejumlah standar seperti biaya-biaya masa lalu atau yang
merupakan hasil prestasi yang dicapai oleh pegawai yang dapat diukur pada
dengan proses komunikasi yang terjadi antara pemimpin dan bawahan. Pemimipin
dalam bekerja.”
bawahan sebelum mengambil keputusan dan terbuka untuk menerima saran maka
yang baik merupakan hal yang harus ditanamkan dalam diri tiap karyawan, karena
hal ini akan menyangkut tanggung jawab moral karyawan itu pada tugas
kewajibanya. Seperti juga suatu tingkah laku yang bisa dibentuk melalui
kebiasaan. Selain, itu disiplin kerja dapat ditingkatkan apabila terdapat kondisi
kerja yang dapat merangsang karyawan untuk berdisiplin. Dari penjelasan tersebut
kedisiplinan kerja.
Sukarno dalam Zubaldah (2005) pada hakikatnya konflik tidak bisa dihindari
perilaku karyawannya agar konflik yang negatif dapat ditekan. Konflik bisa
timbulnya sikap marah, perasaan terluka, keterasingan. Akibat dari itu semua
aktivitas produksi dapat terganggu karena akan terjadi pemborosan waktu dan
stress yang dapat mengurangi kinerjanya. Akan tetapi, tidak hanya itu saja akibat
yang ditimbulkan oleh konflik yang tidak ditangani secara cermat dan tepat, dapat
pula berakibat langsung pada diri karyawan, karena mereka berada dalam suasana
1. Fungsi instruktif
Fungsi ini bersifat komunikasi satu arah. Pemimpin sebagai
komunikator merupakan pihak yang menentukan apa, bagaimana,
bilamana, dan dimana perintah itu dikerjakan agar keputusan dapat
dilaksanakan secara efektif.
2. Fungsi konsultatif
Fungsi ini bersifat komunikasi dua arah. Pada tahap pertama dalam
usaha menetapkan keputusan, pemimpin kerapkali memerlukan bahan
pertimbangan yang mengharuskannya berkonsultasi dengan orang-
orang yang dipimpinnya yang dinilai mempunyai berbagai bahan
informasi yang diperlukan dalam menetapkan keputusan.
3. Fungsi partisipasi
Dalam menjalankan fungsi ini pemimpin berusaha mengaktifkan
orang-orang yang dipimpinnya, baik dalam keikutsertaan mengambil
keputusan maupun dalam melaksanakannya.
4. Fungsi delegasi
Fungsi ini dilaksanakan dengan memberikan pelimpahan wewenang
membuat atau menetapkan keputusan, baik melalui persetujuan
maupun tanpa persetujuan dari pimpinan.
5. Fungsi pengendalian
Fungsi pengendalian bermaksud bahwa kepemimpinan yang sukses
atau efektif mampu mengatur aktivitas anggotanya secara terarah dan
dalam koordinasi yang efektif, sehingga memungkinkan tercapainya
tujuan bersama secara maksimal.
Menurut Rivai (2007:53) fungsi gaya kepemimpinan adalah sebagai
berikut:
3. Mengadakan hubungan kerja atau komunikasi dengan baik dan benar kedalam
maupun diluar.
1. Teknik kepengikutan
Merupakan teknik untuk membuat orang-orang suka mengikuti apa
yang menjadi kehendak si pemimpin.
2. Teknik human relations
Merupakan hubungan kemanusiaan yang bertujuan untuk
mendapatkan kepuasan psikologis maupun kepuasan jasmaniah.
3. Teknik memberi teladan, semangat, dan dorongan
Dengan teknik ini pemimpin menempatkan diri sebagai pemberi
teladan, pemberi semangat, dan pemberi dorongan.
sebagai berikut:
dalam melaksanakan suatu kegiatan dengan tujuan untuk mencapai kinerja yang
sebagainya.
sebagai berikut:
berikut:
1. Kepentingan organisasi.
Organisasi dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan dengan
pendidikan, pelatihan, adanya rotasi pekerjaan dan lain-lain.
2. Kepentingan operasinal.
Untuk dapat mengatur penggunaan waktu dan biaya secara
bertanggung jawab tanpa ada pemborosan dan cara-cara penghematan
yang tidak tepat.
3. Kepentingan oportunitas.
Indvidu berkesepakatan mendapatkna peningkatan kompensasi.
sebagai berikut:
manfaat evaluasi kinerja adalah untuk memotivasi para pegawai dalam mencapai
saat orang tersebut mencoba mempengaruhi orang lain seperti yang ia lihat.
yaitu:
1. Karakteristik organisasi
Karakteristik organisasi terdiri dari struktur dan teknologi yang dapat
digunakan didalamnya. Efektivitas sebuah organisasi dipengaruhi oleh
tingkat kompleksitas dan formalitas struktur serta sistem kewenangan
dalam pengambilan keputusan.
2. Karakteristik lingkungan
Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan, dipengaruhi
oleh kemampuan dalam berinteraksi dilingkungannya.
3. Karakteristik pekerja
Faktor manusia merupakan faktor yang paling besar pengaruhnya
terhadap efektivitas gaya kepemimpinan seorang manajer (penyelia)
di dalam sebuah organisasi.
4. Karakteristik kebijakan dan pratek manjemen.
Kebijaksanaan dan praktek manajemen dapat mempengaruhi
pencapaian tujuan. Dalam hal ini mencakup kebijaksanaan dan
praktek pimpinan dalam tanggung jawabnya terhadap para pekerja dan
manjemennya.
1. Diri pemimpin
Kepribadian, pengalaman masa lampau, latar belakang dan harapan
pemimpin sangat mempengaruhi efektifitas kepemimpinan disamping
mempengaruhi gaya kepemimpinan yang dipilihnya.
2. Ciri atasan
Gaya kepemimpinan atasan dari manajer sangat mempengaruhi
orientasi kepemimpinan manajer.
3. Ciri bawahan.
Respon yang diberikan oleh bawahan akan menentukan efektivitas
kepemimpinan manajer.
4. Persyaratan tugas.
Tuntutan tanggungjawab pekerjaan bawahan akan mempengaruhi
gaya kepemimpinan manajer.
5. Iklim organisasi dan perilaku.
Ini akan mempengaruhi harapan dan prilaku anggota kelompok serta
gaya kepemimpinan yang dipilih
menunjang untuk berhasilnya suatu kepemimpinan, oleh sebab itu suatu tujuan
akan tercapai apabila terjadinya keharmonisan dalam hubungan atau interaksi
yang baik antara atasan dengan bawahan, di samping dipengaruhi oleh latar
manusiawi.
karena terdapat beberapa faktor yang mempengaruhinya salah satu dengan pihak
memiliki ansipirasi yang tinggi karena alternatif yang bersifat intergrative dinilai
1. Konflik dapat terjadi hanya karena salah satu pihak memiliki aspirasi
tinggi karena allternatif yang bersifat integrative dinilai sulit didapat.
2. Aspirasi dapat mengakibatkan konflik karena salah satu dari dua
alasan, yaitu masing-masing pihak memiliki alasan untuk percaya
bahwa mereka mampu mendapatkan sebuah objek bernilai untuk diri
mereka sendiri atau mereka percaya bahwa berhak memeiliki objek
tersebut.
faktor yang berhubungan manajemen konflik dengan kinerja adalah salah satu
Perbedaan hal ini merupakan suatu faktor utama bagi kinerja pegawai yang akan
1. Kerjasama
Kerjasama adalah kemampuan seorang pegawai bersama-sama dengan
orang lain dalam menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan yang telah
ditentukan sehingga mencapai daya guna dan hasil guna yang sebesar-
besarnya.
2. Tanggung jawab
Tanggung jawab merupakan kesanggupan seorang pegawai dalam
meyelesaikan tugas dan pekerjaan yang telah diserahkan kepadanya
dengan sebaik-baiknya dan tepat diambil atau tindakan yang telah
dilakukannya.
4. Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah kemampuan yang dimiliki oleh seorang
pegawai untuk meyakinkan orang lain sehingga dapat digunakan
secara maksimal untuk melaksanakan tugas pokok.
5. Kualitas kerja
Kualitas kerja pegawai sangat diperhitungkan di dalam penilaian
karena dengan adanya kualitas kerja dapat diketahui sejauh mana hasil
kerja pegawai.
1. Gaya kepemimpinan
2. Prosedur kerja
3. Komunikasi
4. Tingkat pendidikan
5. Pengalaman kerja
6. Kompensisasi
7. Motivasi
8. Pelatihan
9. Pengembangan karir
10. Promosi jabatan
11. Loyalita
12. Lingkungan fisik
13. Iklim organisasi
14. Manajemen konflik
15. Komitmen organisasi
16. Efektivitas organisasi
1. Pengembangan
Dapat digunakan untuk menentukan pegawai yang perlu ditraining
dan membantu hasil evaluasi training.
2. Pemberian reward
Dapat digunakan untuk proses penentuan kenaikan gaji, insentif dan
promosi.
3. Motivasi
Dapat digunakan untuk memotivasi pegawai, mengembangkan
inisiatif, tanggungjawab sehingga mereka terdorong untuk
meningkatkan kinerjanya.
4. Kompensasi
Dapat memberikan informasi yang digunakan untuk menentukan apa
yang harus diberikan kepada pegawai yang berkinerja tinggi atau
rendah dan bagaimana prinsip pemberian kompenisasi yang adil.
1. Sikap mental (motivasi kerja, disiplin kerja, etika kerja). Sikap mental
yang dimiliki seorang karyawan akan memberikan pengaruh terhadap
kinerjanya.
2. Pendidikan. Pendidikan yang dimiliki seorang karyawan
mempengaruhi kinerja karyawan tersebut.
3. Ketrampilan. Karyawan yang memiliki ketrampilan akan mempunyai
kinerja yang lebih baik dari pada karyawan yang tidak mempunyai
ketrampilan.
4. Kepemimpinan. Kepemimpinan manajer memberikan pengaruh
terhadap kinerja karyawannya.
5. Tingkat penghasilan. Tingkat penghasilan karyawan berpengaruh
terhadap kinerja karyawan. Karyawan akan termotivasi untuk
meningkatkan kinerjanya apabila mempunyai penghasilan yang
sesuai.
kerja. Faktor ini dapat mempengaruhi turunya kinerja pegawai secara optimal.
seseorang mempengaruhi orang-orang lain untuk mencapai suatu misi, tugas atau
suatu sasaran dan mengarahkan organisasi dengan cara yang lebih masuk akal.
berikut:
1. Sifat.
Sifat seorang pemimpin sangat berpengaruh dalam gaya
kepemimpinan untuk menentukan keberhasilanannya menjadi seorang
pemimpin yang berhasil, serta ditentukan oleh kemampuan pribadi
pemimpin.
2. Kebiasaan
Kebiasaan memegang peranan utama dalam gaya kepemimpinan
sebagai penentu pergerakan perilaku seorang pemimpin yang
menggambarkan segala tindakan yang dilakukan sebagai pemimpin
baik.
3. Temperamen
Temperamen adalah gaya perilaku seorang pemimpin dan cara
khasnya dalam memberi tanggapan dalam berinteraksi dengan orang
lain.
4. Watak
Watak seorang pemimpin yang lebih subjektif dapat menjadi penentu
bagi keunggulan seorang pemimpin dalam mempengaruhi keyakinan
(determination), ketekunan (persistence), daya tahan (endurance),
keberanian (courage).
5. Kepribadian
Kepribadian seorang pemimpin menentukan keberhasilannya yang
ditentukan oleh sifat-sifat/ krakteristik keperibadian yang dimilikinya.
sebagai berikut:
1. Diri pemimpin
Kepribadian, pengalaman masa lampau, latar belakang dan harapan
pemimpin sangat mempengaruhi efektifitas kepemimpinan disamping
mempengaruhi gaya kepemimpinan yang dipilihnya.
2. Ciri atasan
Gaya kepemimpinan atasan dari manajer sangat mempengaruhi
orientasi kepemimpinan manajer.
3. Ciri bawahan.
Respon yang diberikan oleh bawahan akan menentukan efektivitas
kepemimpinan manajer.
indikator gaya kepemimpinan adalah tolok ukur pada perilaku pemimpin untuk
tugas, tugas yang tidak jelas (tidak ada deskripsi jabatan), perbedaan dalam
4. Perbedaan pemahaman
a. Mutu kerja
Dalam hal ini berkaitan dengan ketepatan waktu, keterampilan dalam
melakukan pekerjaan.
b. Kualitas kerja
Berkaitan dengan pemberian tugas-tugas tambahan yang diberikan
oleh atasan kepada bawahan.
c. Ketangguhan pegawai
Disini berkaitan dengan tingkat kehadiran pemberian waktu libur dan
jadwal mengenai keterlambatan hadir ditempat kerja.
d. Sikap pegawai
Merupakan sikap yang ada pada pegawai yang menunjukkan seberapa
jauh sikap dan tanggungjawab mereka terhadap sesama teman dan
atasan serta seberapa jauh tingkat kerja sama dalam mengevaluasi
tugas.
a. Kesetiaan
Penilai mengukur kesetiaan pegawai atau karyawan terhadap
pekerjaanya, jabatanya dan organisasi. Kesetiaan dicerminkan oleh
kesediaan pegawai menjaga dan membela organisasi didalam maupun
diluar pekerjaan dorongan orang yang tidak bertanggung jawab.
b. Kejujuran
Penilai menilai kejujuran dalam melaksanakan tugas-tugasnya
memenuhi perjanjian baik bagi dirinya sendiri maupun terhadap orang
lain seperti kepada para bawahanya.
c. Kedisiplinan
Penilai menilai disiplin pegawai dalam mematuhi peraturan-peraturan
yang ada dan melakukannya sesuai dengan instruksi yang diberikan
kepadanya.
d. Kreativitas
Penilai menilai kemampuan pegawai dalam mengembangkan
kreativitasnya untuk menyelesaikan pekerjaanya, sehingga bekerja
lebih berdaya guna dan berhasil guna.
e. Kerjasama
Penilai menilai kesediaan pegawai berpartisipasi dan kerjasama
dengan pegawai atau karyawan lainya secara vertikal dan horizontal
didalam maupun diluar pekerja akan semakin baik.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
indikator kinerja pegawai merupakan salah satu cara untuk mengetahui efektifitas
dan efesien, otoritas dan tanggunjawab, kedisiplinan, insiatif, mutu kerja pegawai,
kualitas kerja, sikap pegawai, kejujuran dan kesetiaan dan sebagainya. Dengan hal
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode analisis regresi linier
Multicom Sulawesi. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
4.238+ 0.684X1 + 0.218X2. Sedangkan, nilai Fhitung sebasar 41.222. Artinya semua
variabel bebas (gaya kepemimpinan dan manajemen konflik) dapat menjelaskan
variabel kinerja pegawai. Dengan kata lain bahwa variabel gaya kepemimpinan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh gaya
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode analisis regresi linier
penelitian ini adalah metode analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini
perilaku bawahan agar mau bekerja sama dan bekerja secara efektif dan efisien
sesuaian nilai atau tujuan antara anggota kelompok organisasi. Kinerja merupakan
sebagai kemampuan pegawai dalam bekerja untuk dapat memberikan hasil yang
berikut:
Gambar 2.1
Kerangka Berpikir
pada data-data numerical atau angka yang diperoleh dengan metode statistik serta
penelitian.” Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang terdapat di
3.2.2 Sampel
Menurut Arikunto (2010:174) sampel adalah “sebagian atau wakil dari
populasi yang diteliti, dimana apabila subjeknya kurang dari 100 orang, lebih baik
perilaku bawahan agar mau bekerja sama dan bekerja secara efektif dan efisien
untuk mencapai tujuan organisasi. Adapun yang menjadi indikator gaya
Tabel 3.3.1
Kisi-kisi instrument variabel gaya kepemimpinan (X1)
Nomor Butir
No Indikator Jumlah
Pernyataan
1 Sifat 1,2, 2
2 Kebiasaan 3,4 2
3 Teperamen 5,6 2
4 Watak 7,8 2
5 Kepribadian 9,10 2
6 Kepribadian 11,12 2
7 Karakteristik harapan dan perilaku bawahan 13 1
8 Kebutuhan tugas 14,15 2
9 Iklim dan kebijakan organisasi 16,17 2
10 Diri pemimpin 18 1
11 Cirri atasan 19 1
12 Cirri bawahan 20 1
Jumlah 20
Sumber: Istianto (2009), Hasibuan (2001), Siagian (2008)
atau pihak ketiga dalam rangka mengarahkan perselisihan kearah tertentu yang
mungkin atau tidak menghasilkan suatu akhi berupa penyelesaian konflik dan
agresif. Yang menjadi indikator manajmen konflik dapat ditunjukkan pada tabel
Tabel 3.3.2
Kisi-kisi instrumen variabel manajemen konflik (X1)
Nomor Butir
No Indikator Jumlah
Pernyataan
1 Perbedaan kepribadian 21, 22 2
2 Perbedaan cara pandang 23,24,25,26 4
3 Perbedaan tujuan dan kepentingan 27,28 2
4 Perbedaan pemahaman 29 1
5 Asumsi mengenai konflik 30 1
6 Persepsi mengenai penyebab konflik 31 1
7 Ekspektasi atas reaksi lawan konfliknya 32 1
8 Pola komunikasi dalam interaksi konflik 32 1
9 Koordinasi kerja yang tidak dilakukan 34 1
Ketergantungan dalam pelaksanaan
10 35 1
tugas
11 Tugas yang tidak jelas 36 1
12 Perbedaan orientasi kerja 37 1
Perbedaan dalam memahami tujuan
13 38 1
organisasi
14 Perbedaan persepsi 39 1
15 Sistem kompetensi insentif 40 1
Jumlah 20
Sumber : Hasibuan (2006), Luthas (2006), Handoko (2009)
Tabel 3.3.3
Kisi-kisi intrumen kinerja pegawai (Y)
Nomor Butir
No Indikator Jumlah
Pernyataan
1 Mutu kerja 41,42 2
2 Kualitas kerja 43,44 2
3 Ketangguhan pegawai 45,46,47 3
4 Sikap pegawai 48,49,50 3
5 Efektifitas dan efesien 51 1
6 Otoritas dan tanggung jawab 52 1
7 Disiplin 53 1
8 Inisiatif 54 1
9 Kesetiaan 55 1
10 Kejujuran 56 1
11 Kedisiplinan 57 1
12 Kreativitas 58 1
13 Kerjasama 59,60 2
Jumlah 20
Sumber : Mangkunegara (2006), Flippo (2005), Hasibuan (2001)
kepada seluruh pegawai di Kantor Camat Toma Kabupaten Nias Selatan diperoleh
data dengan memberikan daftar pernyataan kepada responden untuk diisi. Adapun
konflik dan kinerja pegawai. Sehubungan dengan pengumpulan data penelitian ini
pernyataan sebanyak 60 item soal (20 item pernyataan gaya kepemimpinan, dan
Skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,
fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti yang selanjutnya
disebut sebagai variabel penelitian pemberian skor untuk skala likert adalah
mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif yakni; pernyataan
sangat setuju (SS) diberi skor 5, pernyataan setuju (S) diberi skor 4, pernyataan
ragu-ragu (RR) diberi skor 3, pernyataan tidak setuju (TS) diberi skor 2,
adalah merujuk lima alternatif jawaban, sebagai mana terlihat dibawah ini :
adalah menganalisis atau mengolah data tersebut sesuai dengan data yang ada.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah yaitu analisis
Y = β0 + β1X1 +β2X2+ e
Keterangan :
Y = Kinerja pegawai
β0 = Koefisien konstanta
X1 = Gaya kepemimpinan
X2 = Manajemen konflik
E = Error
̂ β̂ β̂ β̂
Keterangan:
β̂ = Konstanta
Nilai koefisien regresi dan konstanta dapat dihitung dengan rumus sebagai
β̂ ̅ β̂ ̅ β̅ ̅
β̂
β̂
Keterangan:
̅ = Nilai rata-rata Y
̅ = Nilai rata-rata
̅ = Nilai rata-rata
β̂ = Konstanta
β̂ β̂ = Koefisien regresi yang diprediksikan
instrumen penelitian di Kantor Camat Toma Kabupaten Nias Selatan dengan cara
memenuhi batasan yang diisyaratkan. Suatu alat ukur pengumpul data harus
memenuhi syarat validitas dan reliabilitas sehingga data yang diperoleh dari
dengan instrumen tersebut. Untuk mengetahui kevalidasi data dalam penelitian ini
digunakan korelasi product moment (r). Jika rhitung > rtabel, maka akan ada korelasi
yang nyata antara variabel sehingga alat ukur tersebut dikatakan valid. Pengujian
SPSS 20. for Windows. Kemudian untuk menghitung nilai korelasi antara data
pada masing-masing pernyataan dengan skor total memakai rumus teknik korelasi
r=
√( )( )
Keterangan:
r = Koefisien korelasi
n = Jumlah subyek
product moment (r). Jika rhitung > rtabel, maka akan ada korelasi yang nyata antara
Pengujian reliabilitas ini hanya dilakukan terhadap butir-butir yang valid, yang
diperoleh melalui uji validitas. Salah satu teknik yang dapat digunakan adalah
terhadap butir-butir yang valid yang diperoleh melalui uji validitas. SPSS
=( )( )
Keterangan:
= Reliabilitas instrumen
product moment (r) dengan interval kepercayaan 95% atau taraf signifikan 5% apa
bila harga rhitung > harga rtabel, maka item tersebut dinyatakan reliable.
dilakukan memenuhi kriteria BLUE (Best Linier Unbias Estimator). Uji asumsi
klasik ini terdiri uji normalitas, uji multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas
tidak. Nilai residual dikatakan berdistribusi normal jika nilai residual tersebut
Sminorv menunjukkan nilai signifikan di atas 0,05 maka data residual terdistribusi
signifikan di bawah 0,05 maka data residual terdistribusi tidak normal. Metode
lain yang dapat digunakan untuk mendeteksi apakah nilai residual terstandardisasi
berdistribusi normal atau tidak adalah dengan melihat normal probability plot
berikut:
a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal
klasik.
b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis
diagonal tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak
linear yang mendekati sempurna antara lebih dari dua variabel bebas. Cara
Keterangan:
TOL = Tolerance
R2 = Koefisien determinasi
sebagai berikut:
multikolinearitas.
b. Jika nilai TOL mendekati angka 1, maka tidak terdapat masalah
multikolinearitas.
3.7.3 Heteroskedastisitas
Adanya heteroskedastisitas berati ada varian variabel dalam model yang
residual kuadrat. Jika sscater plot membentuk pola tertentu, maka hal tersebut
3.7.4 Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk mendeteksi ada atau tidaknya gejala
2004:273).
∑
∑
Keterangan:
e = Nilai residual
sebagai berikut:
Tabel 3.3
Kriteria Pengujian Autokorelasi dengan Durbin Watson
DW Kesimpulan
DW < dL Ada autokorelasi positif
dL< DW <dU Ragu-ragu
dU < DW < 4-dU Tidak ada autokorelasi
4-dU < DW <4-dL Ragu-ragu
DW > 4-dL Ada autokorelasi negative
Keterangan:
regresi linier berganda. Metode ini digunakan untuk mengetahui pengaruh antara
gaya kepemimpinan dan manajemen konflik terhadap kinerja pegawai. Dari hasil
variabel terikat dan seberapa besar pengaruhnya. Untuk itu bentuk pengujian yang
pengaruh yang berarti terhadap variabel terikat atau tidak. Rumus yang digunakan
Keterangan:
t = Nilai thitung
̂ = Konstanta
= Koefisien regresi
Hipotesis:
Fhitung digunakan untuk menguji ketepatan model (goodness of fit). Uji F ini sering
di sebut sebagai uji simultan, yang digunakan untuk menguji apakah variabel
bebas yang digunakan dalam model mampu menjelaskan perubahan nilai variabel
tergantung atau tidak. Untuk menyimpulkan apakah model masuk dalam kategori
goodness of fit atau tidak, kita harus membandingkan nilai F_hitung dengan nilai
F_tabel dengan derajat bebas: df : (k-1), (n-k). Rumus yang digunakan untuk
Keterangan:
F = Nilai F_hitung
R2 = Koefisien determinasi
k = Jumlah variabel
R² = Koefisien determinasi
Agustus 2008 oleh Bupati Nias Selatan Fahuwusa Laia, SH., MH. Kecamatan
Toma membawahi 14 pemerintah desa yang memiliki 56 dusun dengan ibu Kota
daerah landai atau dataran rendah, berbukit bergelombang, berbukit terja, dan
4.1.3 Visi dan Misi Kantor Camat Toma Kabupaten Nias Selatan
Kecamatan Toma sebagai penyelenggara pemerintah dan coordinator
turut secara langsung mensukseskan visi pemerintah Kabupaten Nias Selatan. Visi
Kecamatan Toma Kabupaten Nias Selatan adalah “mewujudkan masyarakat yang
maju, sehat dan cerdas dengan kepemimpinan yang melayani jujur dan sederhana.
Dengan demikian misi Kantor Camat Toma Kabupaten Nias Selatan adalah
sebagai berikut:
Gambar 4.1.4
Struktur Organisasi Kecamatan Toma
Kabupaten Nias Selatan
CAMAT
Kelompok Jabatan Sekretaris Camat
(dua) variabel bebas yaitu gaya kepemimpinan dan manajemen konflik. Masing-
masing variabel dituangkan dalam bentuk indikator dan dibuat butir pernyataan
(instrumen). Dari hasil yang diperoleh melalui butir pernyataan, untuk variabel
konflik pegawai sebanyak 20 item, dan untuk variabel kinerja pegawai sebanyak
orang dan wanita sebanyak 8 orang. Pegawai negeri sipil sebanyak 24 orang dan
telah dikumpulkan dengan mencari nilai statistik yaitu ukuran pemusatan data
yakni dengan menggunakan alat bantu perangka lunak Program IBM SPSS
Dari hasil olahan nilai skor total data variabel gaya kepemimpinan (X1)
maka dapat dideskripsikan bentuk data untuk mengetahui nilai statistik yaitu:
1. Rata-rata hitung
Rata-rata hitung didapat dari jumlah seluruh nilai data dibagi dengan
banyaknya data. Dari tabel 4.2.1 di atas, didapat rata-rata hitung (Mean)
sebesar 75,57 dengan nilai median atau titik tengah dipreroleh sebesar 76,00
berarti 50% data berada di atas 76,00 dan sisanya berada di bawahnya dengan
nilai modus atau nilai yang paling banyak muncul yaitu 76.
2. Standar Deviasi
Standar deviasi adalah akar dari ragam, dimana ragam merupakan jumlah
kuadrat dari selisih nilai observasi dengan rata-rata hitung dibagi banyaknya
observasi. Untuk melihat tingkat sebaran data, pada tabel 4.2.1 diperoleh
distribusi. Dari hasil olahan pada tabel 4.2.1 diperoleh Skewnessi sebesar -.105
dengan standar error sebesar .427, maka distribusi data tersebut adalah
menceng ke kiri.
distribusi. Dari hasil olahan di atas diperoleh kurtosis sebesar ,236 dengan
standar error ,833, maka data tersebut adalah platikurtik yaitu distribusi yang
gambaran hasil olahan nilai total data variabel gaya kepemimpinan (X1) dapat
Gambar 4.2.1
Histogram Variabel Gaya Kepemimpinan (X1)
Sumber : Data diolah dengan menggunakan IBM SPSS statistic version 20.
4.2.2 Deskriptif Variabel Manajemen Konflik (X2)
Tabel 4.2.2
Deskriptif Variabel Manajemen Konflik (X2)
Statistics
Manajemen
konflik
N Valid 30
Missing 0
Mean 76,33
Std. Error of Mean 1,852
Median 78,00
Mode 78a
Std. Deviation 10,142
Variance 102,851
Skewness -1,272
Std. Error of Skewness ,427
Kurtosis 2,044
Std. Error of Kurtosis ,833
Range 44
Minimum 45
Maximum 89
Sum 2290
Percentiles 25 72,75
50 78,00
75 83,25
a. Multiple modes exist. The smallest value is
shown
Sumber: Data diolah dengan menggunakan IBM SPSS statistic version 20.
Dari hasil olahan nilai skor total data variabel manajemen konflik (X2)
maka dapat dideskripsikan bentuk data untuk mengetahui nilai statistik yaitu:
1. Rata-rata hitung
Rata-rata hitung didapat dari jumlah seluruh nilai data dibagi dengan
banyaknya data. Dari tabel 4.2.2 di atas, didapat rata-rata hitung (Mean)
sebesar 76,33 dengan nilai median atau titik tengah dipreroleh sebesar 78,00
berarti 50% data berada di atas 75,00 dan sisanya berada di bawahnya dengan
nilai modus atau nilai yang paling banyak muncul yaitu 82.
2. Standar Deviasi
Standar deviasi adalah akar dari ragam, dimana ragam merupakan jumlah
kuadrat dari selisih nilai observasi dengan rata-rata hitung dibagi banyaknya
observasi. Untuk melihat tingkat sebaran data, pada tabel 4.2.2 diperoleh
distribusi. Dari hasil olahan pada tabel 4.2.2 diperoleh Skewnessi sebesar -
1,272 dengan standar error sebesar .427, maka distribusi data tersebut adalah
menceng ke kiri.
distribusi. Dari hasil olahan di atas diperoleh kurtosis sebesar 2,044 dengan
standar error ,833, maka data tersebut adalah platikurtik yaitu distribusi yang
gambaran hasil olahan nilai total data variabel manajemen konflik (X2) dapat di
Gambar 4.2.2
Histogram Variabel Manajemen Konflik (X1)
Sumber : Data diolah dengan menggunakan IBM SPSS statistic version 20.
4.2.3 Deskriptif Variabel Kinerja Pegawai (Y)
Tabel 4.2.3
Deskriptif Variabel Kinerja Pegawai (Y)
Statistics
Kinerja pegawai
N Valid 30
Missing 0
Mean 72,93
Std. Error of Mean 2,343
Median 75,00
Mode 82
Std. Deviation 12,836
Variance 164,754
Skewness -1,499
Std. Error of Skewness ,427
Kurtosis 1,948
Std. Error of Kurtosis ,833
Range 49
Minimum 40
Maximum 89
Sum 2188
Percentiles 25 69,25
50 75,00
75 82,25
a. Multiple modes exist. The smallest value is
shown
Sumber : Data diolah dengan menggunakan IBM SPSS statistic version 20.
Dari hasil olahan nilai skor total data variabel kinerja pegawai (Y) maka
1. Rata-rata hitung
Rata-rata hitung didapat dari jumlah seluruh nilai data dibagi dengan
banyaknya data. Dari tabel 4.2.3 di atas, didapat rata-rata hitung (Mean)
sebesar 72,93 dengan nilai median atau titik tengah diperoleh sebesar 75,00
berarti 50% data berada di atas 75,00 dan sisanya berada di bawahnya dengan
nilai modus atau nilai yang paling banyak muncul yaitu 82.
2. Standar Deviasi
Standar deviasi adalah akar dari ragam, dimana ragam merupakan jumlah
kuadrat dari selisih nilai observasi dengan rata-rata hitung dibagi banyaknya
observasi. Untuk melihat tingkat sebaran data, pada tabel 4.2.3 diperoleh
distribusi. Dari hasil olahan pada tabel 4.2.3 diperoleh Skewnessi sebesar -
,1499 dengan standar error sebesar .427, maka distribusi data tersebut adalah
menceng ke kiri.
distribusi. Dari hasil olahan di atas diperoleh kurtosis sebesar 1,948 dengan
standar error .833, maka data tersebut adalah platikurtik yaitu distribusi yang
gambaran hasil olahan nilai total data variabel kinerja pegawai (Y) dapat di
Gambar 4.2.3
Histogram Variabel Kinerja Pegawai (Y)
Sumber : Data diolah dengan menggunakan IBM SPSS statistic version 20.
4.3 Pengujian Instument Penelitian
Setelah dilakukan penyebaran kuesinor instrumen penelitian di Kantor
pengolahan uji validitas dan reliabilitas sebanyak 30 pegawai. Suatu alat ukur
pengumpul data harus memenuhi syarat validitas dan reliabilitas sehingga data
yang diperoleh dari pengukuran jika diolah tidak memberikan hasil yang tidak
valid.
sebagai alat ukur yang akurat dan dapat dipercaya. Maka digunakan cara
variabel gaya kepemimpinan (X1) dapat di lihat pada tabel di bawah ini.
Validitas pernyataan dilakukan dengan bantuan perangkat lunak SPSS dan nilai
Correlation.
Tabel 4.3.1
Uji Validitas Gaya Kepemimpinan (X1)
No. Item Rhitung rtabel Keterangan
Pernyataan
1 ,513 0,361 Valid
2 ,555 0,361 Valid
3 ,555 0,361 Valid
4 ,555 0,361 Valid
5 ,870 0,361 Valid
6 ,400 0,361 Valid
7 ,419 0,361 Valid
8 ,428 0,361 Valid
9 ,476 0,361 Valid
10 ,976 0,361 Valid
11 ,606 0,361 Valid
12 ,618 0,361 Valid
13 ,734 0,361 Valid
14 ,677 0,361 Valid
15 .677 0,361 Valid
16 ,721 0,361 Valid
17 ,423 0,361 Valid
18 ,555 0,361 Valid
19 ,754 0,361 Valid
20 ,870 0,361 Valid
Sumber: Hasil Olahan Penulis 2017.
Pada tabel 4.3.1 di atas, di uji validitaskan penelitian kepada 30 responden,
koefisien korelasi rhitung item nomor 1 sampai 20 bernilai positif. Sedangkan rtabel
pada taraf singnifikansi α = 0,05 adalah rtabel = 0,361 (Lampiran 9). Maka
daftar pernyataan (kuesioner) dianggap valid karena rhitung > rtabel, sehingga
Uji reabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat
sedangkan nilai r kritis sebesar 0,361 (Lampiran 9). Maka dapat disimpulkan
Perolehan hasil uji validitas untuk variabel manajemen konflik (X2) dapat di
lihat pada tabel dibawah ini. Validitas pernyataan dilakukan dengan bantuan
perangkat lunak SPSS dan nilai hasil pengolahan data dapat di lihat pada
Tabel 4.3.3
Uji Validitas Variabel Manajemen Konflik (X2)
No. Item Rhitung rtabel Keterangan
Pernyataan
21 ,410 0,361 Valid
22 ,378 0,361 Valid
23 ,753 0,361 Valid
24 ,393 0,361 Valid
25 ,393 0,361 Valid
26 ,531 0,361 Valid
27 ,475 0,361 Valid
28 ,530 0,361 Valid
29 ,695 0,361 Valid
30 ,683 0,361 Valid
31 ,705 0,361 Valid
32 ,676 0,361 Valid
33 ,736 0,361 Valid
34 ,817 0,361 Valid
35 ,666 0,361 Valid
36 ,742 0,361 Valid
37 ,684 0,361 Valid
38 ,688 0,361 Valid
39 ,597 0,361 Valid
40 ,658 0,361 Valid
Sumber: Hasil Olahan Penulis 2017.
diperoleh nilai koefisien korelasi rhitung item nomor 21 sampai 40 bernilai positif.
Sedangkan rtabel pada taraf singnifikansi α = 0,05 adalah rtabel = 0,361 (Lampiran
9). Maka disimpulkan bahwa item nomor 1 sampai 20 dinyatakan valid. Artinya,
dalam daftar pernyataan (kuesioner) dianggap valid karena karena rhitung > rtabel,,
Uji reabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat
Tabel 4.3.4
Uji Reliabilitas Variabel Manajemen Konflik (X2)
Reliability Statistics
Cronbach's N of
Alpha Items
,898 20
Berdasarkan tabel 4.3.4 didapatkan nilai cronbach’s alpha sebesar ,898
sedangkan nilai r kritis sebesar 0,361 (Lampiran 9). Maka dapat disimpulkan
Perolehan hasil uji validitas untuk variabel kinerja pegawai (Y) dapat di lihat
perangkat lunak SPSS dan nilai hasil pengolahan data dapat di lihat pada
Tabel 4.3.5
Uji Validitas Variabel Kinerja Pegawai (Y)
No. Item Rhitung rtabel Keterangan
Pernyataan
41 ,659 0,361 Valid
42 ,470 0,361 Valid
43 ,473 0,361 Valid
44 ,599 0,361 Valid
45 ,643 0,361 Valid
46 ,729 0,361 Valid
47 ,463 0,361 Valid
48 ,669 0,361 Valid
49 ,761 0,361 Valid
50 ,690 0,361 Valid
51 ,775 0,361 Valid
52 ,775 0,361 Valid
53 ,772 0,361 Valid
54 ,779 0,361 Valid
55 ,757 0,361 Valid
56 ,866 0,361 Valid
57 ,805 0,361 Valid
58 ,861 0,361 Valid
59 ,778 0,361 Valid
60 ,669 0,361 Valid
Sumber: Hasil Olahan Penulis 2017.
Pada tabel 4.3.5 di atas, di uji validitaskan penelitian kepada 30 responden,
koefisien korelasi rhitung item nomor 41 sampai 60 bernilai positif. Sedangkan rtabel
pada taraf singnifikansi α = 0,05 adalah rtabel = 0,361 (Lampiran 9). Maka
pernyataan mengenai variabel kinerja pegawai (Y) yang terdapat dalam daftar
pernyataan (kuesioner) dianggap valid karena karena rhitung>rtabel, sehingga
Uji reabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat
Tabel 4.3.6
Uji Reliabilitas Variabel Kinerja Pegawai (Y)
Reliability Statistics
Cronbach's N of
Alpha Items
,940 20
Berdasarkan tabel 4.3.6 didapatkan nilai cronbach’s alpha sebesar .820
sedangkan nilai r kritis sebesar 0,361 (Lampiran 9). Maka dapat disimpulkan
dilakukan memenuhi kriteria BLUE (Best Linier Unbias Estimator). Uji asumsi
klasik ini terdiri uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji
autokorelasi.
terstandardisasi berdistribusi normal atau tidak adalah melalui uji statistik non
signifikan di bawah 0,05 maka data residual terdistribusi tidak normal. Metode
a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
asumsi klasik.
b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis
diagonal tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak
memenuhi asumsi normalitas.
Tabel 4.4.1
Hasil Uji Normalitas Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Standardized Standardized
Predicted Value Residual
N 30 30
Normal Parametersa,b Mean ,0000000 ,0000000
Std. Deviation 1,00000000 ,96490128
Most Extreme Differences Absolute ,102 ,098
Positive ,092 ,089
Negative -,102 -,098
Kolmogorov-Smirnov Z ,102 ,098
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber : Data diolah dengan menggunakan IBM SPSS statistic version 20.
mendeteksi normalitas data melalui normal probability plot seperti di bawah ini:
Gambar 4.4.2
Normal Probability Plot
Sumber: Hasil Olahan Penulis 2017 Dengan Menggunakan Alat Bantu IBM SPSS statistic version 20.
memenuhi asumsi klasik, karena data menyebar disekitar garis diagonal dan
berikut:
multikolinearitas.
multikolinearitas.
Tabel 4.4.2
Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 38,556 23,364
Gaya kepemimpinan ,561 ,267 ,260 ,008 ,992
Manajemen konflik ,905 ,157 ,715 ,008 ,992
a. Dependent Variable: Kinerja pegawai
Sumber: Hasil Olahan Penulis 2017 Dengan Menggunakan Alat Bantu IBM SPSS statistic version 20.
sebesar ,992 dan nilai Tolerance sebesar ,008 untuk semua variabel bebas.
multikolinieritas antara variabel bebas dalam model regresi. Karena nilai VIF
(Variance Inflation Factor) tidak melebihi 1 dan nilai Tolerance lebih besar dari 0,1
4.4.3 Heteroskedastisitas
Adanya heteroskedastisitas berati ada varian variabel dalam model yang tidak
residual kuadrat. Jika sscater plot membentuk pola tertentu, maka hal tersebut
bawah ini:
Gambar 4.4.3
Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Hasil Olahan Penulis 2016 Dengan Menggunakan Alat Bantu IBM SPSS statistic version 20.
pola tertentu atau teratur dari titik yang ada. Hal ini berarti model yang digunakan
dalam penelitian ini bebas dari uji asumsi aklasik dan telah memenuhi asumsi
4.4.4 Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk mendeteksi ada atau tidaknya gejala
autokorelasi. Adapun pengujian yang telah dilakukan dapat di lihat pada tabel
berikut ini:
Tabel 4.4.4
Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
1 ,765a ,585 ,554 8,567 1,340
a. Predictors: (Constant), Manajemen konflik, Gaya kepemimpinan
b. Dependent Variable: Kinerja pegawai
Sumber: Hasil Olahan Penulis 2017 Dengan Menggunakan Alat Bantu IBM SPSS statistic version 20
Berdasarkan tabel 4.4.4 di atas diperoleh nilai Durbin-Watson sebesar
1,340 nilai dU dari tabel Durbin-Watson diperoleh sebesar 1.3223 dan dL=1.2399,
dU= 1,3223 dan 4-dU = 2,6777 dimana df (n-k-1)= (30-2-1)= 27, sehingga nilai
Durbin-Watson berada dalam selang dU<DW < 4-dU atau 1.3223 <1,340< 2,6777
hal ini dapat disimpulkan bahwa model yang digunakan tidak terdapat
regresi linier berganda. Metode ini digunakan untuk mengetahui pengaruh antara
gaya kepemimpinan dan manajemen konflik terhadap kinerja pegawai. Dari hasil
variabel terikat dan seberapa besar pengaruhnya. Untuk itu bentuk pengujian yang
pengaruh yang berarti terhadap variabel terikat atau tidak. Kriteria pengujian
adalah Jika thitung < ttabel, maka variabel bebas secara individu tidak berpengaruh
signifikan terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika thitung > ttabel, maka variabel
Hipotesis:
Ho = artinya, variabel gaya kepemimpinan (X1) secara parsial tidak berpengaruh
Tabel 4.5.1
Hasil Uji t
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 38,556 23,364 1,650 ,110
Gaya kepemimpinan ,561 ,267 ,260 2,099 ,045
Manajemen konflik ,905 ,157 ,715 5,768 ,000
a. Dependent Variable: Kinerja pegawai
Sumber: Hasil Olahan Penulis 2017 dengan Menggunakan Alat Bantu IBM SPSS statistic version 20
Berdasarkan tabel 4.5.1 di atas diperoleh nilai thitung untuk variabel gaya
Sementara nilai ttabel pada alfa 0,05 dengan degree of freedom (df) n–k–1 (30-2-
Berdasarkan tabel 4.5.1di atas diperoleh nilai thitung untuk variabel manajemen
konflik (X2) sebesar 5,768 dengan tingkat signifikan sebesar ,000. Sementara
nilai ttabel pada alfa 0,05 dengan degree of freedom (df) n–k–1 (30-2-1) = 27
sebesar 1.703 (lampiran 9). Maka Ha diterima dan Ho ditolak, artinya variabel
Camat Toma Kabupaten Nias Selatan Kabupaten Nias Selatan. Adapun Uji F
Tabel 4.5.2
Hasil Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 2796,075 2 1398,037 19,047 ,000b
Residual 1981,792 27 73,400
Total 4777,867 29
a. Dependent Variable: Kinerja pegawai
b. Predictors: (Constant), Manajemen konflik, Gaya kepemimpinan
Sumber: Hasil Olahan Penulis 2017 dengan Menggunakan Alat Bantu IBM SPSS statistic version 20.
nilai Ftabel sebesar 3.354 (lampiran 10) pada df numerator 3 df deminator 29 pada
antara variabel bebas dengan variabel terikat. Nilai R2 terletak antara 0 sampai
Tabel 4.5.3
Hasil Uji Determinasi
Model Summaryb
Adjusted R
Model R R Square Square
a
1 ,765 ,585 ,554
a. Predictors: (Constant), Manajemen konflik, Gaya
kepemimpinan
b. Dependent Variable: Kinerja pegawai
Sumber: Hasil Olahan Penulis 2017 dengan Menggunakan Alat Bantu IBM SPSS statistic version 20 .
Berdasarkan tabel 4.5.3 di atas diperoleh nilai R2 sebesar ,585 yang artinya
kinerja pegawai adalah sebesar 58,5%, dengan kata lain variabel gaya
kinerja pegawai sebesar 58,5%, sedangkan 41.5% dipengaruhi oleh variabel lain
analisis dimana pengujian Fhitung memiliki nilaia sebasar 19,047> nilai Ftabel
sebesar 3.354. Pengujian tersebut dapat dikatakan bahwa gaya kepemimpinan dan
Selatan dengan menunjukkan nilai thitung 2,099 >ttabel 1.703 (lampiran 9).
4.6.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil pengolahan data tersebut, maka dalam penelitian ini
dapat dilihat model regresi linier berganda pada tabel 4.6 di bawah ini.
Tabel 4.6
Model Regresi
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
Model B Std. Error
1 (Constant) 38,556 23,364
Gaya kepemimpinan ,561 ,267
Manajemen konflik ,905 ,157
a. Dependent Variable: Kinerja pegawai
Sumber: Data olahan 2017
Berdasarkan tabel 4.6 di atas dapat diketahui persamaan regresi seperti di bawah
in:
sebagai berikut:
Camat Toma Kabupaten Nias Selatan, hal ini menunjukkan semakin baik gaya
Selatan akan semakin meningkat kinerja pegawai. Dengan kata lain jika
Toma Kabupaten Nias Selatan juga akan naik 0,561 dengan asumsi variabel
Camat Toma Kabupaten Nias Selatan, hal ini menunjukkan semakin sesuainya
Selatan akan semakin meningkat kinerja pegawai. Dengan kata lain jika
Toma Kabupaten Nias Selatan juga akan naik 0,905 dengan asumsi variabel
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, dapat
1. Berdasarkan nilai thitung untuk variabel gaya kepemimpinan (X1) sebesar 2,099
dengan tingkat signifikan sebesar ,045. Sementara nilai ttabel pada alfa 0,05
dengan degree of freedom (df) n–k–1 (30-2-1) = 27 sebesar 1.703 (lampiran 9).
2. Berdasarkan nilai thitung untuk variabel manajemen konflik (X2) sebesar 5,768
dengan tingkat signifikan sebesar ,000. Sementara nilai ttabel pada alfa 0,05
dengan degree of freedom (df) n–k–1 (30-2-1) = 27 sebesar 1.703 (lampiran 9).
Nias Selatan.
3. Berdasarkan tabel 4.5.2 di atas menunujkan nilai Fhitung sebasar 19,047> nilai
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian, penulis menyampaikan saran
yaitu:
dan terus meningkatkan hubungan yang baik dengan pegawainya, serta dapat
memotivasi diri dan dapat berprestasi sehingga bisa dijadikan teladan bagi
para pegawai
DAFTAR PUSTAKA
Flippo Edwin. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi kedua. Penerbit:
BPFE-Yogyakarta. Anggota Ikapi. No. 008.
Lodge. 2003. Perilaku Organisasi 1. Edisi Dua Belas. Jakarta: Salemba Empat.
Rivai. 2007. Kepemimpinan dan perilaku organisasi. Jakarta PT. Raja Grafindo Persada
Tipjotono. 2014. Gaya Kepemimpinan Otokratis, Demokratis dan Leissez Faire
Terhadap Peningkatan Prestasi Kerja Karyawan Pada KPP Pratama
Manado. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Vol 2
Wilson. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi kedua. Penerbit: BPFE-
Yogyakarta. Anggota Ikapi. No. 008.
Lampiran 1
Telukdalam, 2018
Kepada:
Yth. Bpk/Ibu/Sdr/Sdri
Di
Tempat
pengolahan data pada penelitian karya ilmiah (Skripsi) dengan judul “Pengaruh
Kantor Camat Toma Kabupaten Nias Selatan.” Hal ini data yang di isi oleh
Hormat saya,
LINDUNI GOWASA
NIM: 13100121223
(Mahasiswa Jurusan Manajemen STIE
Nias Selatan)
Nama Responden :
Alamat :
Pekerjaan :
ANGKET PENELITIAN
Berikan tanda chek (√ ) pada kolom yang tersedia sesuai dengan pendapat
saudara dengan kategori penilaian:
5= Sangat Setuju., 4= Setuju., 3= Ragu-Ragu., 2= Tidak Setuju., 1= Sangat
Tidak Setuju.
No No Pernyataan Option
SS S RR TS STS
1. Sifat
1. Sifat pimpinan di Kantor Camat Toma
masih memiliki kebiasaan yang suka
marah.
2. Sifat seorang pemimpin yang baik
merupakan faktor utama bagi pegawai
untuk mencapai kepuasan kerja.
2. Kebiasaan
3. Pemimpin Kantor Camat Toma memiliki
kebiasaan yang bisa menekan aktifitas
pegawai bawahan.
4. Setiap pegawai di Kantor Camat Toma
telah menggambarkan gaya yang baik.
3. Temperamen
5. Pegawai Kantor Camat Toma memiliki
gaya yang menggambarkan kepedulianya
kepada sesama bawahanya.
6. Kekompakan pemimpin dengan pegawai
bawahan merupakan salah satu faktor
utama dalam mencapai tujuan organisasi.
4. Watak
7. Pemimpin Kantor Camat Toma memiliki
watak yang suka mempengaruhi seseorang
untuk bekerja sama.
8. Watak merupakan faktor utama untuk
mencapai tujuan organisasi
5. Kepribadian
9. Kepribadian seorang pemimpin yang baik
merupakan cermin bagi organisasi dalam
mencapai keberhasilan
10. Kepribadian seorang pemimpin dapat
menentukan keberhasilan seorang
pemimpin.
6 Kepribadian
11. Pimpinan Kantor Camat Toma memiliki
pengalaman yang cukup banyak
12. Pimpinan Kantor Camat Toma
mempunyai nilai-nilai yang cukup baik
sehingga pegawai bawahanya selalu
patuh dengan peraturanya yang telah
disepakati
7 Karakteristik harapan dan perilaku bawahan
13. Perilaku pegawai dalam bekeraja di
Kantor Camat Toma cukup baik.
8 Kebutuhan tugas
14. Tugas yang di kerjakan oleh setiap
pegawai memiliki pengaruh pada kinerja
yang di peroleh.
15. Untuk mencapai gaya kepemimpinan
yang baik, maka pegawai perlu
mengikuti pelatihan.
9 Iklim dan kebijakan organisasi
16. Iklim yang ada di Kantor Camat Toma
cukup tinggi, sehingga kenyamanan
pegawai dalam bekerja kurang maksimal.
17. Kebijakan organisasi yang telah di
tentukan kurang di patuhi oleh sebagian
pegawai.
10 Diri pemimpin
18. Pemimpin Kantor Camat Toma memiliki
latar belakang yang cukup baik.
11 Ciri atasan
19. Ciri atasan Kantor Camat Toma memiliki
gaya yang suka disiplin.
12 Ciri bawahan
20. Pegawai yang ada di Kantor Camat
Toma mempunyai ciri-ciri yang cukup
malas datang ke kantor.
B. Variabel manajemen konflik ( X2)
No No Pernyataan Option
SS S RR TS STS
1. Perbedaan kepribadian
21. Manajemen konflik terjadi apa bila
ada perbedaan pendapat.
22. Perbedaan pegawai merupakan salah
satu dasar faktor trjadinya kekonflik.
2. Perbedaan cara pandang
23. Konflik terjadi apa bila sering terjadi
kecurigaan.
24. Cara pandang yang negatif terhadap
sesama pegawai akan menimbulkan
konflik.
25. Cara pandang yang positif merupakan
faktor utama dalam mencapai tujuan
organisasi.
26. Pola komunikasi yang diterapkan dalam
organisasi sangat efektif.
3. Perbedaan tujuan dan kepentingan
27. Tidak terjadinya konflik antar rekan-
rekan kerja apa bila tetap sama
tujuannya.
28. Setiap pegawai yang ada di Kantor
Camat Toma memiliki tujuan yang
berbeda-beda.
4. Perbedaan pemahaman
29. Pemahaman yang salah akan
menimbulkan konflik antar pegawai.
5 Asumsi mengenai konflik
30. Pegawai yang ada di Kantor Camat
Toma asumsi konflik sangatlah
berbeda-beda.
6 Persepsi mengenai penyebab konflik
31. Persepsi dapat mempengaruhi gaya
manajemen konflik setiap pegawai.
7. Ekspektasi atas reaksi lawan konflik
32. Setiap pegawai yang ada di Kantor
Camat Toma mengetahui bahwa di
dalam organisasi akan terjadi konflik
antar sesama oleh faktor perbedaan
pendapat.
8 Pola komunikasi dalam interaksi konflik
33. Komunikasi yang memiliki pola yang
suka menekan perasaan sesama
pegawai maka dapat menimbulkan
konflik.
9 Koordinasi kerja yang tidak di lakukan
34. Tugas yang telah di tentukan akan tetap
di kerjakan oleh pegawai.
10 Ketergantungan dalam pelaksanaan tugas
35. Pegawai di Kantor Camat Toma masih
bergantung pada pimpinan dalam
melaksanakan tugas yang kerjakan.
11 Tugas yang tidak jelas
36. Pegawai di Kantor Camat Toma masih
ada yang tidak memiliki promosi
jabatan.
12 Perbedaan orientasi kerja
37. Akibat dari perbedaan profesi yang di
miliki oleh pegawai maka kinerja yang
di peroleh kurang maksimal.
13 Perbedaan dalam memahami tujuan
organisasi
38. Pegawai yang ada di Kantor Camat
Toma masih ada yang memiliki
perbedaan dalam memahami tujuan
organisasi yang di ingikan.
14 Perbedaan persepsi
39. Adanya perbedaan persepsi setiap
pegawai maka dapat menimbulkan
konflik manajemen.
15 Sistem kompetensi insentif
40. Insentif merupakan faktor utama dalam
memotivasi setiap pegawai dalam
melaksanakan suatu pekerjaan yang
akan di kerjakan.
No No Pernyataan Option
SS S RR TS STS
1. Mutu kerja
. 41. Jika pegawai mempunyai target dalam
melakukan pekerjaan maka pada
kuantitas kerja meliputi suatu penilaian
yang baik bagi pegawai.
42. Pegawai yang disiplin dalam
mengerjakan suatu pekerjaan maka
hasil kerjanya akan menghasilkan yang
baik.
2. Kualitas kerja
43. Pegawai di Kantor Camat Toma
memperoleh keterampilan dalam
melakukan suatu pekerjaan maka
kualitas kerja pegawai dapat
meningkat.
44. Ketelitian dalam melakukan tugas akan
lebih mencerminkan kualitas kerja
pegawai.
3. Ketangguhan pegawai
45. Pimpinan memperoleh sikap yang baik
terhadap pegawai sehingga kegiatan
organisasi terlaksana dengan baik.
46. Pegawai yang memiliki motivasi kerja
akan mencapai tujuan organisasi sesuai
yang dinginkan.
47. Untuk mendapatkan hasil yang baik
maka pimpinan memberikan kepada
pegawai penyesuaian pekerjaan sesuai
dengan kemampuanya.
4. Sikap pegawai
48. Pimpinan menilai pegawai berdasarkan
sikap sehingga hubungan kerja terhadap
pegawai semakin meningkat.
49. Pegawai penting melakukan
penyesuaian pekerjaan dapat menerima
penilaian dari pimpinan berdasarkan
dengan kemampuanya.
50. Kepribadian pemimpin yang mampu
menghargai pegawainya dalam arti
pegawai tidak merasa terpaksa dan
tertekan dalam bekerja tetapi bekerja
dengan penuh semangat.
5 Efektif dan efesien
51. Setiap pekerjaan yang di kerjakan oleh
pegawai Kantor Camat Toma sangatlah
efektif dan efesien
6 Otoritas dan tanggung jawab
52. Pegawai Kantor Camat Toma sangatlah
bertanggung jawab dalam melakukan
suatu kegiatan organisasi
7 Disiplin
53. Pegawai di Kantor Camat Toma selalu
disiplin dalam bekerja.
8 Inisiatif
54. Pegawai di Kantor Camat Toma sangat
berinisiatif dalam bekerja.
9 Kesetiaan
55. Pegawai di Kantor Camat Toma selalu
setia dalam melakukan suatu pekerjaan.
10 Kejujuran
56. Pegawai di Kantor Camat Toma
memiliki kejujuran yang cukup tinggi
dalam bekerja.
11 Kedisiplinan
57. Kedisiplinan merupakan faktor utama
dalam mencapai tujuan organisasi.
12 Kreativitas
58. Pegawai di Kantor Camat Toma
memiliki kreativitas yang cukup baik.
13 Kerjasama
59. Pegawai di Kantor Camat Toma selalu
kerjasama dalam menyelesaikan suatu
pekerjaan.
60. Kerjasama dapat mencerminkan
keberhasilan Kantor Camat Toma
Lampiran : 3
103
Item26 Pearson ,358
,07
Correlation ,481** ,069 ,510** ,617** 1 ,521** ,177 ,307 ,378* ,356 ,220 ,158 ,329 ,209 ,145 ,102 -,063 ,220 ,531**
5
Sig. (2-
tailed) ,69
,007 ,052 ,717 ,004 ,000 ,003 ,349 ,099 ,040 ,054 ,243 ,404 ,076 ,267 ,444 ,593 ,742 ,243 ,003
5
N
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Item27 Pearson
,07
Correlation ,502** ,518** ,429* ,298 ,381* ,521** 1 ,309 ,253 ,254 ,145 ,025 ,197 ,218 ,003 ,092 ,048 ,075 ,255 ,475**
1
Sig. (2-
tailed) ,70
,005 ,003 ,018 ,110 ,038 ,003 ,096 ,177 ,175 ,444 ,897 ,297 ,246 ,986 ,628 ,799 ,694 ,175 ,008
8
N
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Item28 Pearson
,16
Correlation ,197 ,205 ,256 ,289 ,153 ,177 ,309 1 ,297 ,347 ,447* ,313 ,274 ,428* ,362* ,236 ,199 ,138 ,414* ,530**
9
Sig. (2-
tailed) ,37
,296 ,277 ,173 ,121 ,420 ,349 ,096 ,111 ,060 ,013 ,092 ,142 ,018 ,049 ,208 ,293 ,467 ,023 ,003
1
N
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Item29 Pearson
,45
Correlation ,182 ,212 ,092 ,416* ,099 ,307 ,253 ,297 1 ,749** ,414* ,401* ,477** ,504** ,347 ,434* ,414* ,333 ,525** ,695**
2*
Sig. (2-
tailed) ,01
,335 ,262 ,629 ,022 ,602 ,099 ,177 ,111 ,000 ,023 ,028 ,008 ,005 ,060 ,017 ,023 ,072 ,003 ,000
2
N
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Item30 Pearson
,46
Correlation ,162 ,354 ,084 ,218 ,246 ,378* ,254 ,347 ,749** 1 ,430* ,382* ,485** ,407* ,337 ,409* ,392* ,347 ,312 ,683**
1*
Sig. (2-
tailed) ,01
,392 ,055 ,658 ,247 ,190 ,040 ,175 ,060 ,000 ,018 ,037 ,007 ,026 ,068 ,025 ,032 ,061 ,093 ,000
0
N
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Item31 Pearson
,38
Correlation ,093 -,125 ,082 ,100 ,066 ,356 ,145 ,447* ,414* ,430* 1 ,808** ,635** ,779** ,754** ,562** ,436* ,333 ,523** ,705**
6*
Sig. (2-
tailed) ,03
,626 ,512 ,665 ,600 ,730 ,054 ,444 ,013 ,023 ,018 ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,016 ,072 ,003 ,000
5
N
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
104
Item32 Pearson -,191
,42
Correlation ,094 -,135 ,079 ,029 ,220 ,025 ,313 ,401* ,382* ,808** 1 ,744** ,869** ,955** ,583** ,465** ,379* ,424* ,676**
4*
Sig. (2-
tailed) ,01
,619 ,313 ,478 ,677 ,878 ,243 ,897 ,092 ,028 ,037 ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,010 ,039 ,020 ,000
9
N
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Item33 Pearson
,49
Correlation ,180 ,083 ,024 -,079 -,017 ,158 ,197 ,274 ,477** ,485** ,635** ,744** 1 ,757** ,737** ,652** ,538** ,665** ,574** ,736**
4**
Sig. (2-
tailed) ,00
,342 ,662 ,898 ,678 ,930 ,404 ,297 ,142 ,008 ,007 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,002 ,000 ,001 ,000
6
N
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Item34 Pearson
,49
Correlation ,245 ,024 ,016 ,146 ,176 ,329 ,218 ,428* ,504** ,407* ,779** ,869** ,757** 1 ,902** ,646** ,528** ,466** ,606** ,817**
9**
Sig. (2-
tailed) ,00
,191 ,898 ,932 ,440 ,352 ,076 ,246 ,018 ,005 ,026 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,003 ,009 ,000 ,000
5
N
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Item35 Pearson
,45
Correlation ,060 -,152 -,203 ,017 -,004 ,209 ,003 ,362* ,347 ,337 ,754** ,955** ,737** ,902** 1 ,619** ,494** ,418* ,466** ,666**
7*
Sig. (2-
tailed) ,01
,755 ,424 ,283 ,930 ,981 ,267 ,986 ,049 ,060 ,068 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,006 ,022 ,009 ,000
1
N
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Item36 Pearson
,90
Correlation ,044 ,119 -,079 ,095 ,063 ,145 ,092 ,236 ,434* ,409* ,562** ,583** ,652** ,646** ,619** 1 ,952** ,725** ,498** ,742**
7**
Sig. (2-
tailed) ,00
,817 ,532 ,680 ,618 ,742 ,444 ,628 ,208 ,017 ,025 ,001 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,005 ,000
0
N
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Item37 Pearson
Correlation -,006 ,138 -,079 ,167 ,145 ,075 ,071 ,169 ,452* ,461* ,386* ,424* ,494** ,499** ,457* ,907** 1 ,952** ,795** ,461* ,684**
Sig. (2-
tailed) ,974 ,468 ,678 ,379 ,444 ,695 ,708 ,371 ,012 ,010 ,035 ,019 ,006 ,005 ,011 ,000 ,000 ,000 ,010 ,000
N
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
105
Item38 Pearson
,95
Correlation ,046 ,125 -,082 ,100 ,110 ,102 ,048 ,199 ,414* ,392* ,436* ,465** ,538** ,528** ,494** ,952** 1 ,761** ,476** ,688**
2**
Sig. (2-
tailed) ,00
,808 ,512 ,665 ,600 ,564 ,593 ,799 ,293 ,023 ,032 ,016 ,010 ,002 ,003 ,006 ,000 ,000 ,008 ,000
0
N
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Item39 Pearson
,79
Correlation -,014 ,116 -,068 -,031 ,041 -,063 ,075 ,138 ,333 ,347 ,333 ,379* ,665** ,466** ,418* ,725** ,761** 1 ,559** ,597**
5**
Sig. (2-
tailed) ,00
,940 ,543 ,721 ,872 ,831 ,742 ,694 ,467 ,072 ,061 ,072 ,039 ,000 ,009 ,022 ,000 ,000 ,001 ,000
0
N
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Item40 Pearson
,46
Correlation ,115 0,000 -,017 ,108 ,122 ,220 ,255 ,414* ,525** ,312 ,523** ,424* ,574** ,606** ,466** ,498** ,476** ,559** 1 ,659**
1*
Sig. (2-
tailed) ,01
,546 1,000 ,929 ,571 ,521 ,243 ,175 ,023 ,003 ,093 ,003 ,020 ,001 ,000 ,009 ,005 ,008 ,001 ,000
0
N
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
R_Hitung Pearson
,68
Correlation ,410* ,378* ,188 ,393* ,393* ,531** ,475** ,530** ,695** ,683** ,705** ,676** ,736** ,817** ,666** ,742** ,688** ,597** ,659** 1
4**
Sig. (2-
tailed) ,00
,025 ,039 ,319 ,032 ,032 ,003 ,008 ,003 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
0
N
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Reliability
Statistics
Cronb
ach's N of
Alpha Items
,898 20
106
Lampiran: 8
Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja
Pegawai (Y)
Correlations
Item Item Item Item Item Item Item Item Item Item Item Item Item Item Item Item Item Item Item R_Hitu
41 42 43 44 Item45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 ng
Item41 Pearson
Correlat ,639* ,577* ,518* ,498* ,519*
1 ,396* * * ,635** ,302 ,254 ,409* * ,228 ,370* ,370* * ,451* ,377* ,392* ,450* * ,379* ,387* ,659**
ion
Sig. (2-
tailed)
,031 ,000 ,001 ,000 ,104 ,175 ,025 ,003 ,226 ,044 ,044 ,005 ,012 ,040 ,032 ,013 ,003 ,039 ,035 ,000
N
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Item42 Pearson
Correlat ,480*
,396* 1 ,456* ,343 ,546** ,071 ,128 ,146 ,258 ,312 ,222 ,222 ,227 ,228 ,123 ,330 ,454* ,287 * ,256 ,470**
ion
Sig. (2-
tailed)
,031 ,011 ,064 ,002 ,707 ,499 ,440 ,168 ,094 ,238 ,238 ,229 ,225 ,516 ,075 ,012 ,124 ,007 ,173 ,009
N
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Item43 Pearson
Correlat ,639* ,646*
* ,456* 1 * ,440* ,067 ,225 ,256 ,176 ,306 ,049 ,049 ,200 ,184 ,087 ,233 ,414* ,359 ,440* ,216 ,473**
ion
Sig. (2-
tailed)
,000 ,011 ,000 ,015 ,727 ,233 ,172 ,352 ,100 ,799 ,799 ,290 ,332 ,648 ,215 ,023 ,051 ,015 ,251 ,008
N
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
107
Item44 Pearson ,646*
Correlat ,577* *
,559*
* ,343 1 ,448* ,378* ,354 ,267 ,322 ,287 ,290 ,290 ,256 ,327 ,371* ,373* ,364* ,294 * ,451* ,599**
ion
Sig. (2-
tailed)
,001 ,064 ,000 ,013 ,039 ,055 ,154 ,083 ,125 ,120 ,120 ,172 ,078 ,044 ,042 ,048 ,114 ,001 ,012 ,000
N
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Item45 Pearson
Correlat ,635* ,546* ,479* ,496* ,492* ,558* ,640* ,470*
* * ,440* ,448* 1 ,304 ,151 ,290 ,395* ,271 ,325 ,325 ,394* ,334 * * * * * * ,643**
ion
Sig. (2-
tailed)
,000 ,002 ,015 ,013 ,103 ,426 ,120 ,031 ,147 ,080 ,080 ,031 ,071 ,007 ,005 ,006 ,001 ,000 ,009 ,000
N
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Item46 Pearson
Correlat ,673* ,656* ,583* ,583* ,574* ,529* ,597* ,689* ,617* ,549* ,519*
,302 ,071 ,067 ,378* ,304 1 * * ,449* ,462* * * * * * * ,393* * * * ,729**
ion
Sig. (2-
tailed)
,104 ,707 ,727 ,039 ,103 ,000 ,000 ,013 ,010 ,001 ,001 ,001 ,003 ,000 ,000 ,032 ,000 ,002 ,003 ,000
N
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Item47 Pearson
Correlat ,673* ,544*
,254 ,128 ,225 ,354 ,151 * 1 * ,172 ,176 ,185 ,185 ,305 ,141 ,200 ,351 ,050 ,323 ,265 ,320 ,463**
ion
Sig. (2-
tailed)
,175 ,499 ,233 ,055 ,426 ,000 ,002 ,362 ,353 ,328 ,328 ,101 ,456 ,290 ,057 ,794 ,082 ,157 ,084 ,010
N
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
108
Item48 Pearson ,290
Correlat * ,656* ,544* ,507* ,496* ,496* ,580* ,586* ,514* ,597* ,476*
,409 ,146 ,256 ,267 * * 1 * ,276 * * * ,440* ,448* * * * * ,267 ,669**
ion
Sig. (2-
tailed)
,025 ,440 ,172 ,154 ,120 ,000 ,002 ,004 ,140 ,005 ,005 ,001 ,015 ,013 ,001 ,004 ,000 ,008 ,153 ,000
N
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Item49 Pearson
Correlat ,518* ,507* ,645* ,747* ,747* ,754* ,685* ,591* ,711* ,669* ,737*
* ,258 ,176 ,322 ,395* ,449* ,172 * 1 * * * * * * * * * ,368* ,369* ,761**
ion
Sig. (2-
tailed)
,003 ,168 ,352 ,083 ,031 ,013 ,362 ,004 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,045 ,045 ,000
N
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Item50 Pearson
Correlat ,645* ,604* ,604* ,602* ,570* ,493* ,703* ,633* ,675* ,512*
,228 ,312 ,306 ,287 ,271 ,462* ,176 ,276 * 1 * * * * * * * * * ,376* ,690**
ion
Sig. (2-
tailed)
,226 ,094 ,100 ,125 ,147 ,010 ,353 ,140 ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,006 ,000 ,000 ,000 ,004 ,040 ,000
N
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Item51 Pearson
Correlat ,583* ,496* ,747* ,604* 1,00 ,694* ,798* ,818* ,697* ,651* ,651* ,471*
,370* ,222 ,049 ,290 ,325 * ,185 * * * 1 ,454* ,775**
ion 0** * * * * * * *
Sig. (2-
tailed) 0,00
,044 ,238 ,799 ,120 ,080 ,001 ,328 ,005 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,012 ,009 ,000
0
N
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
109
Item52 Pearson ,290
Correlat * ,583* ,496* ,747* ,604* 1,00 ,694* ,798* ,818* ,697* ,651* ,651* ,471*
,370 ,222 ,049 ,325 * ,185 * * * 1 ,454* ,775**
ion 0** * * * * * * *
Sig. (2-
tailed) 0,00
,044 ,238 ,799 ,120 ,080 ,001 ,328 ,005 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,012 ,009 ,000
0
N
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Item53 Pearson
Correlat ,498* ,574* ,580* ,754* ,602* ,694* ,694* ,658* ,573* ,640* ,658* ,789*
* ,227 ,200 ,256 ,394* * ,305 * * * * * 1 * * * * * ,432* ,367* ,772**
ion
Sig. (2-
tailed)
,005 ,229 ,290 ,172 ,031 ,001 ,101 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,017 ,046 ,000
N
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Item54 Pearson
Correlat ,529* ,685* ,570* ,798* ,798* ,658* ,673* ,742* ,768* ,704* ,492* ,606*
,451* ,228 ,184 ,327 ,334 * ,141 ,440* * * * * * 1 * * * * * * ,779**
ion
Sig. (2-
tailed)
,012 ,225 ,332 ,078 ,071 ,003 ,456 ,015 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,006 ,000 ,000
N
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Item55 Pearson
Correlat ,597* ,591* ,493* ,818* ,818* ,573* ,673* ,657* ,539* ,593* ,674* ,695*
,377* ,123 ,087 ,371* ,479** * ,200 ,448* * * * * * * 1 * * * * * ,757**
ion
Sig. (2-
tailed)
,040 ,516 ,648 ,044 ,007 ,000 ,290 ,013 ,001 ,006 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,002 ,001 ,000 ,000 ,000
N
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
110
Item56 Pearson ,373*
Correlat ,689* ,586* ,711* ,703* ,697* ,697* ,640* ,742* ,657* ,776* ,895* ,682* ,533*
,392* ,330 ,233 ,496** * ,351 * * * * * * * * 1 * * * * ,866**
ion
Sig. (2-
tailed)
,032 ,075 ,215 ,042 ,005 ,000 ,057 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,002 ,000
N
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Item57 Pearson
Correlat ,514* ,669* ,633* ,651* ,651* ,658* ,768* ,539* ,776* ,805* ,726* ,469*
,450* ,454* ,414* ,364* ,492** ,393* ,050 * * * * * * * * * 1 * * * ,805**
ion
Sig. (2-
tailed)
,013 ,012 ,023 ,048 ,006 ,032 ,794 ,004 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,002 ,000 ,000 ,000 ,009 ,000
N
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Item58 Pearson
Correlat ,519* ,617* ,597* ,737* ,675* ,651* ,651* ,789* ,704* ,593* ,895* ,805* ,621*
* ,287 ,359 ,294 ,558** * ,323 * * * * * * * * * * 1 * ,462* ,861**
ion
Sig. (2-
tailed)
,003 ,124 ,051 ,114 ,001 ,000 ,082 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,010 ,000
N
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Item59 Pearson
Correlat ,480* ,559* ,549* ,476* ,512* ,492* ,674* ,682* ,726* ,621* ,683*
,379* * ,440* * ,640** * ,265 * ,368* * ,454* ,454* ,432* * * * * * 1 * ,778**
ion
Sig. (2-
tailed)
,039 ,007 ,015 ,001 ,000 ,002 ,157 ,008 ,045 ,004 ,012 ,012 ,017 ,006 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
111
Item60 Pearson ,216
Correlat * ,519* ,471* ,471* ,606* ,695* ,533* ,469* ,683*
,387 ,256 ,451* ,470** * ,320 ,267 ,369* ,376* * * ,367* * * * * ,462* * 1 ,669**
ion
Sig. (2-
tailed)
,035 ,173 ,251 ,012 ,009 ,003 ,084 ,153 ,045 ,040 ,009 ,009 ,046 ,000 ,000 ,002 ,009 ,010 ,000 ,000
N
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
R_Hitu Pearson
ng Correlat ,659* ,470* ,473* ,599* ,729* ,463* ,669* ,761* ,690* ,775* ,775* ,772* ,779* ,757* ,866* ,805* ,861* ,778* ,669*
* * * * ,643** * * * * * * * * * * * * * * * 1
ion
Sig. (2-
tailed)
,000 ,009 ,008 ,000 ,000 ,000 ,010 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Reliability
Statistics
Cronbac N of
h's Item
Alpha s
,940 20
112