Anda di halaman 1dari 61

ANALISIS PROSES DAN SUBSTANSI PENYUSUNAN DOKUMEN

PERENCANAAN DI GAMPONG LHOK JHOK KECAMATAN KUTA


MAKMUR KABUPATEN ACEH UTARA

SKRIPSI

Oleh :

NURMI

NIM. 170230053

PROGRAM STUDI ANTRPOLOGI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILU POLITIK
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
LHOKSEUMAWE
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat, karunia serta hidayah-Nya kepada kita semua berupa kesehatan, kekuatan serta

ilmu pengetahuan sehingga penulisan skripsi ini yang berjudul “Analisis Proses Dan

Substansi Penyusunan Dokumen Perencanaan Di Gampong Lhok Jhok Kecamatan Kuta

Makmur Kabupaten Aceh Utara”, dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktunya,

untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Antropologi pada

Fakultas Sosial Dan Politik Universitas Malikussaleh. Selawat dan salam kita

sanjungkan kepangkuan Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari

alam jahiliyah yang penuh dengan kebodohan ke alam yang berilmu pengetahuan

seperti yang kita rasakan saat ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak terdapat

kekurangan dan kelemahan karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan. Oleh

sebab itu penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran-saran dari pihak manapun

yang sifatnya membangun guna kesempurnaan penyusunan skripsi ini.

Selama penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan dan dorongan

dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima

kasih kepada:

1. Bapak Dr. Ir. Herman Fitrah, S.T., I.PM. ASEAN Eang selaku Rektor Universitas

Malikussaleh.

2. Bapak Dr. Nazarruddin, S.Sos., M.Si selaku Dekan Fakultas llmu Sosial Dan Ilmu

Poitik Universitas Malikussaleh.

i
3. Bapak Abdullah Akhyar Nasution, S.Sos., M.Si selaku Ketua Prodi Sarjana

Pendidikan Antropologi Fakultas llmu Sosial Dan Ilmu Poitik Universitas

Malikussaleh.

4. Bapak Iromi Ilham, S.Pd.I., MA selaku Pembimbing yang bersedia meluangkan

waktu diantara kesibukan beliau untuk memberikan bimbingan dalam

menyelesaikan skripsi ini.

5. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta staf Jurusan Antropologi beserta karyawan dan

karyawati Perpustakaan Universitas Malikussaleh, yang telah membimbing penulis

selama mengikuti perkuliahan di Fakultas llmu Sosial Dan Ilmu Poitik Universitas

Malikussaleh.

6. Penghargaan dan terima kasih kepada Ayahanda tercinta Ilyas dan Ibunda Hayani

tersayang yang telah mendoakan kesuksesan untuk ananda.

7. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah memberi

dukungan selama ini, dan seluruh teman-teman Antropologi angkatan 2017 yang

tidak mungkin penulis sebutkan satu per satu.

Semoga rahmat dan hidayah serta lindungan-Nya senantiasa dilimpahkan kepada

kita semua, selaku orang-orang yang selalu ingin mencari kehidupan yang lebih baik

didunia dan diakhirat. Kepada-Mu kami menyerahkan diri dan keampunan-Mu kami

harapkan, semoga tulisan ini dapat berguna dan bermanfaat. Amin Ya Rabbal ‘alamin...

Bukit Indah, Desember 2021


Penulis,

Nurmi
NIM. 170230053

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................………………………………..
………………………………....i
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
DAFTAR TABEL............................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
1. 1 Latar Belakang Masalah......................................................................................1
1. 2 Rumusan Masalah...............................................................................................3
1. 3 Fokus Penelitian..................................................................................................4
1. 4 Tujuan Penelitian.................................................................................................4
1. 5 Manfaat Penelitian...............................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................6
2. 2 Landasan Teori....................................................................................................7
2.2. 1 Konsep Analisis.........................................................................................7
2.2. 2 Analisis Proses...........................................................................................9
2.2. 3 Analisis Substansi....................................................................................11
2.2. 4 Pembangunan...........................................................................................12
2.2. 5 Perencanaan Pembangunan Desa.............................................................14
2.2. 6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Pembangunan Desa...18
2.2. 7 Otonomi Daerah.......................................................................................19
2.2. 8 Otonomi Desa..........................................................................................20
2. 3 Landasan Konseptual........................................................................................23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN....................................................................25
3.1 Lokasi Penelitian...............................................................................................25
3.2 Pendekatan Penelitian.......................................................................................25
3.3 Informan Penelitian...........................................................................................26
3.4 Jenis dan Sumber Data......................................................................................26
3.5 Teknik Pengumpulan Data................................................................................26
3.6 Teknik Analisis Data.........................................................................................27
iii
BAB IV HASIL DAN PEMAHASAN.........................................................................28
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian.................................................................28
4.1.1 Kondisi Umum Gampong Lhok Jok.................................................................28
4.2 Gambaran Umum Dokumen RPJM Gampong Lhok Jok..................................28
4.3 Dasar Hukum Penyusunan Dokumen Perencanaan..........................................29
4.4 Proses Penyusunan Dokumen Perencanaan......................................................31
4.4.1 Tujuan Penyusunan RPJM Gampong Lhok Jok......................................36
4.4.2 Pembentukan Tim Perencanaan Gampong Lhok Jok.............................37
4.4.3 Sistematika Dokumen RPJM Gampong..................................................38
4.5 Analisis Dokumen Perencanaan Pembangunan di Gampong Lhok Jok..........38
4.6 Faktor – faktor yang mempengaruhi perencanaan pembangunan di Gampong
Lhok Jok Kec. Kuta Makmur Kab. Aceh Utara................................................45
4.7 Tantangan dan hambatan dalam perencanaan pembangunan di Gampong Lhok
Jok Kecamatan Kuta Makmur kabupaten Aceh Utara......................................47
BAB V PENUTUP.........................................................................................................49
5.1 Kesimpulan........................................................................................................49
5.2 Saran..................................................................................................................49
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................51

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 4. 1 Keanggotakan Tim Penyusunan RPM Gampong Lhok Jok......................37

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Landasan Konseptual..................................................................................23

Gambar 4. 1 Musyawarah masyarakat gampong Lhok Jok mengenai Pembentukan tim

penyusunan RPJM dan pengkajian tentang gampong................................32

Gambar 4. 2 Proses Musrenbang Gampong Lhok Jok....................................................33

Gambar 4. 3 Proses sosialisasi hasil penyusnan RPJM kepada masyarakat gapong Lhok

Jok……………………………………………………………………......34

vii
BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang Masalah

Pembangunan desa merupakan suatu perencanaan dalam upaya peningkatan

kualitas hidup yang bertujuan memperoleh kesejahteraan sebesar-besarnya untuk

kehidupan bermasayarakat. Dalam perkembangan pembangunan desa, pemerintah

semakin memperhatikan dan memberi jalan kepada desa dalam melakukan

pembangunan melalui otonomi daerah atau otonomi pemerintahan desa.

Pemerintahan desa dalam penyeleggarakan pembagunan desa harus mampu

mengakomodasi aspirasi masyarakat dengan mewujudkan peran aktif masyarakat

untuk ikut serta dalam bertaggungjawab terhadap pembangunan dan perkembangan

desa.

Sesuai dengan amanah Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa

dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman

Pembangunan Desa setiap Desa di seluruh Indonesia wajib mempunyai Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Gampong (RPJMG). RPJMG merupakan sebuah

dokumen yang menunjukkan arah, tujuan dan kebijakan pembangunan Desa. Oleh

karena itu, maka kualitas RPJMG, baik dari segi proses penyusunan, kualitas

dokumen maupun kesesuaiannya dengan peraturan perundangan-undangan yang

berlaku, menjadi sangat penting untuk diperhatikan.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Gampong disusun berdasarkan

hasil musyawarah masyarakat Gampong tentang RPJMG untuk dilaksanakan oleh

perangkat Gampong dan semua pihak yang di amanatkan. Pada prinsipnya

dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Gampong adalah dokumen

1
2

perencanan yang memuat cita – cita Gampong untuk dapat di capai dalam kurun

waktu 5 (Lima) tahun yang memuat arah kebijakan pembangunan Gampong, arah

kebijakan keuangan Gampong, kebijakan umum dan program Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD), lintas SKPD, dan program prioritas kewilayahan

disertai dengan rencana kerja.

Kesuksesan pembangunan Gampong sangat bergantung kemampuan

birokrasi pemerintah dalam menggerakan pembangunan ditingkat desa, karena

Desa memegang peranan penting dalam pembangunan nasional. Bukan hanya

dikarenakan sebagian besar rakyat Indonesia bertempat tinggal di desa, tetapi desa

memberikan sumbangan besar dalam menciptakan stabilitas nasional.

Pembangunan desa bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Pembangunan desa akan berjalan optimal apabila program yang dibuat bertujuan

untuk mencapai suatu keadaan pertumbuhan dan peningkatan kesejahteraan berupa

pendapatan, peningkatan serta mewujudkan kehidupan masyarakat yang mandiri,

maju, sejahtera dan berkeadilan.

Pemerintah Gampong Lhok Jok memandang perlu untuk menyusun

dokumen RPJMG periode tahun 2019-2024 mengikuti panduan sesuai dengan

peratuan Menteri Dalam Negeri No. 114 Tahun 2014. Sehingga diharapkan

Gampong Lhok Jok memiliki sebuah dokumen RPJMG yang layak dan dapat

menjadi pedoman dalam pembangunan di Gampong Lhok Jok. Penyusunan

RPJMG pada Pemerintah Gampong Lhok Jok bertujuan untuk melaksanakan

program-program pembangunan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sesuai dengan

visi misi Geuchik gampong. Sasarannya adalah untuk peningkatan dan pemerataan

pembangunan dalam wilayah gampong yang pada gilirannya akan dapat

meningkatkan kesejahteraan masyarakat Gampong Lhok Jok.

Hal ini mengisyaratkan bahwa keikut sertaan masyarakat di dalam


3

perencanaan pembangunan Desa memang benar-benar sangat dibutuhkan untuk

mensinkronkan perencanaan pembangunan Desa yang akan dilaksanakan dengan

apa yang dibutuhkan masyarakat dalam meningkatkan kehidupan di Desa.

Pentingnya penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui apakah pembangunan

dilakukan berjalan dengan baik dan sesuai RPJMG yang telah disusun, karena bila

tidak demikian, bisa saja pembangunan tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan

masyarakat yang bersangkutan sehingga pembangunan yang dilaksanakan hanya

sia-sia belaka.

Sehubungan dengan fenomena–fenomena diatas, maka saya selaku penulis

ingin melakukan penelitian dengan judul:” Analisis Proses dan Substansi

Penyusunan Dokumen Perencanaan di Gampong Lhok Jhok Kecamatan Kuta

Makmur Kabupaten Aceh Utara.”.

1. 2 Rumusan Masalah

Berdasarkan gejala-gejala yang telah dikemukakan diatas, maka selanjutnya

penulis merumuskan masalah :

1. Bagaimana proses peyusunan Rencana Pembangunan di Desa Lhok Jok

Kecamatan Kuta Makmur Kabupaten Aceh Utara ?

2. Faktor-faktor apa sajakah yang memperngaruhi Perencanaan Pembangunan

Desa Lhok Jok Kecamatan Kuta Makmur Kabupaten Aceh Utara ?

3. Apa tantangan dan hambatan dalam perencanaan Pembangunan di Desa

Lhok Jok Kecamatan Kuta Makmur Kabupaten Aceh Utara ?

1. 3 Fokus Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah diatas maka yang menjadi fokus penelitian

adalah sebagai berikut :

1. Proses penyusunan rencana pembangunan didesa Lhok Jok kecamatan


4

Kuta Makmur kabupaten Aceh Utara.

2. Faktor-faktor yang memperngaruhi Perencanaan Pembangunan Desa

Lhok Jok Kecamatan Kuta Makmur Kabupaten Aceh Utara.

3. Tantangan dan hambatan dalam perencanaan Pembangunan di Desa

Lhok Jok Kecamatan Kuta Makmur Kabupaten Aceh Utara.

1. 4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui tentang perencanaan pembangunan di Desa Lhok Jok

Kecamatan Kuta Makmur Kabupaten Aceh Utara.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan

pembangunan di Desa Desa Lhok Jok Kecamatan Kuta Makmur Kabupaten

Aceh Utara.

3. Untuk mengetahui tantangan dan hambatan dalam perencanaan

Pembangunan di Desa Lhok Jok Kecamatan Kuta Makmur Kabupaten

Aceh Utara.

1. 5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Manfaat Teoritis

1. Menjadi bahan masukan bagi instansi terkait dalam hal perencanaan

pembangunan di Desa Lhok Jok Kecamatan Kuta Makmur Kabupaten

Aceh Utara.

2. Sebagai bahan masukan bagi peneliti-peneliti selanjutnya dalam

kontek penelitian yang sama.

b. Manfaat Praktis
5

1. Akademis, Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk bahan

informasi, pustaka dan referensi bagi fakultas dan semua pihak yang

membutuhkan.

2. Peneliti, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai pedoman dan

sebagai tambahan ilmu pengetahuan dalam perencanaan

pembangunan di Desa-Desa lainnya.


6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2. 1 Penelitian Terdahulu

Didik Sukriono (2021), Penyusunan Dan Penetapan Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Desa Dan Rencana Kerja Pemerintah Desa, kajian ini bertujuan

untuk mendeskripsikan pelaksanaan penyusunan dan penetapan rencana

pembangunan jangka menengah desa dan rencana kerja pemerintah desa dan

faktor- faktor yang mempengaruhi penyusunan dan penetapannya. Penelitian ini

menggunakan pendekatan hukum yuridis empiris atau penelitian hukum sosiologis,

dengan jenis penelitian yuridis sosiologis. Jenis data dalam kajian ini meliputi data

primer, sekunder, dan tersier yang diperoleh melalui observasi, dokumentasi,

wawancara, focus group discussion, dan studi kepustakaan secara konvensional

maupun elektronik.

Aisyah Oktaviani Putri,(2018), proses perencanaan pembangunan daerah

yang berlangsung secara umum masih memiliki beberapa kekurangan. Yang

menjadi kekurangan dalam hasil pelaksanaan perencanaan pembangunan adalah

(1) faktor anggaran. (2) sumber daya masyarakat yang umumnya masih lemah. (3)

sumber daya organisasi atau perangkat daerah yang belum memadai. (4)

pergeseran usulan kegiatan. Serta faktor lainnya seperti mekanisme penyampaian

usulan kegiatan yang belum baku dan peran aktor perumus kebijakan publik yang

signifikan. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui dan mendeskripsikan (1)

bagaimana pelaksanaan perencanaan pembangunan di Kelurahan Sei Putih Tengah

terhadap infrastruktur, berupa pembangunan jalan dan perbaikan di bidang fisik.

(2) faktor-faktor yang menjadi kendala tidak berjalannya pelaksanaan perencanaan

pembangunan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif.


6
7

Yang menjadi sampel dalam penelitian ini berjumlah 11 orang. Pengumpulan data

di peroleh dari wawancara, dokumentasi dan observasi. Setelah data di peroleh

kemudian di analisis dengan menggunakan reduksi data, penyajian data dan

verifikasi.

Jovan Febriantoko (2017) Proses Penyusunan Dokumen Perencanaan Dan

Laporan Pertanggung Jawaban Pemerintah Daerah Di Indonesia, Penelitian ini

bertujuan untuk memberikan gambaran tentang proses penyusunan dan

menganalisis faktor-faktor yang menjadi kendala dalam proses penyusunan

dokumen perencanaan dan laporan pertanggungjawaban pemerintah daerah dalam

Indonesia. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian kualitatif. Tipe

Data dalam penelitian ini didasarkan pada data primer. Teknik pengumpulan data

digunakan adalah wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses

penyusunan dokumen perencanaan dan laporan pertanggungjawaban kepada

pemerintah daerah masih mengalami kendala dalam tahapan identifikasi sumber

daya, evaluasi terbatas pada implementasi, bukan menunjukkan kegiatan yang

berorientasi pada hasil, dan menyiapkan laporan pertanggungjawaban karena

kewajiban.

2. 2 Landasan Teori

2.2. 1 Konsep Analisis

Pengertian analisis dalam kamus Bahasa Indonesia (1990 : 32) adalah :

Penyelidikan terhadap suatu peristiwa (perbuatan) untuk mengetahui keadaan yang

sebenarnya (sebab musabab) dimana penguraian suatu pokok atau berbagai bagian

untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti secara keseluruhan.

Soejadi (1997 : 107) mendefinisikan analisis sebagai berikut : Analisis adalah

rangkaian kegiatan pemikiran yang logis, rasional, sistematis dan objektif dengan
8

menerapkan metodologi atau teknik ilmu pengetahuan, untuk melakukan

pengkajian, penelaahan, penguraian, perincian, pemecahan terhadap suatu objek

atau sasaran sebagai salah satu kebulatan komponen yang utuh kedalam sub

komponen–sub komponen yang lebih kecil.

The Liang Gie (2011:26) mengemukakan pengertian analisis sebagai

berikut : Analisis adalah segenap rangkaian perubahan pikiran yang menelaah

sesuatu secara mendalam terutama mempelajari bagian-bagian dari suatu kebulatan

untuk mengetahui ciri- ciri masing–masing bagian, hubungannya satu sama lain

dan peranannya dalam keseluruhan yang bulat itu. Di bidang Administrasi analisis

yang dilakukan itu tergolong dalam pengertian logical analysis (analisis dengan

pikiran menurut logika) untuk dibedakan dengan analisis dalam ilmu alam atau

kimia (physycal atau chemical analysis).

Selanjutnya Komaruddin (2014 : 31) mengemukakan pengertian analisis

sebagai berkut : Analisis adalah kegiatan berfikir untuk menguraikan suatu

keseluruhan menjadi komponen, sehingga dapat mengenal tandatanda komponen,

hubungannya satu sama lain dan fungsi masingmasing dalam suatu keseluruhan.

Dari pengertian di atas, maka analisis menyangkut beberapa unsur pokok antara

lain sebagai berikut :

1. Analisis merupakan suatu perbuatan atau rangkaian perbuatan yang

didasari pikiran yang logis mengenai suatu hal yang ingin diketahui.

2. Mempelajari bagian pembagian secara rinci dan cermat sehingga apa yang

ingin diketahui menjadi gambaran yang utuh dan jelas.

3. Ada tujuan yang ingin dicapai yaitu pemahaman yang tepat terhadap

sebuah objek kajian.

` Menurut Handoko (2000 : 24) analisis secara sistematik adalah

mengumpulkan, mengevaluasi dan mengorganisasi informasi tentang sesuatu


9

pekerjaan-pekerjaan.

Partisipatif dari aspek masyarakat yang senantiasa memberikan bantuan

material/benda dalam perencanaan pembangunan desa. Intinya adalah agar

masyarakat memiliki jiwa tanggung jawab untuk meningkatkan, memperlancar,

mempercepat dan menjamin berhasilnya suatu usaha perencanaan pembangunan.

Karena keberhasilan suatu perencanaan pembangunan tidak hanya peran dari

aparatur desa, melainkan juga peran partisipatif dari kesadaran masyarakat itu

sendiri untuk mau melibatkan diri dari proses perencanaan pembangunan desa.

2.2. 2 Analisis Proses

Analisis proses merupakan proses identifikasi atas aktivitas

dan proses organisasi yang signifikan agar dapat menetapkan dasar yang jelas dan

singkat untuk menjelaskan proses bisnis serta untuk menetapkan biaya maupun

performansinya. Menurut P. de Haan dan kawan-kawan (2016: 55) konsep Analisis

Proses dalam arti luas didefinisikan sebagai persiapan dan pelaksanaan yang

sistematis dan terkoordinasi mengenai keputusan-keputusan kebijakan yang

didasarkan pada suatu rencana kerja yang terkait dengan tujuan-tujuan dan cara-

cara pelaksanaanya.

Menurut Manullang (2014: 45), mengatakan bahwa untuk membuat suatu

rencana ada beberapa tingkatan yang harus dilalui. Tingkatan atau langkah-

langkah tersebut adalah:

1. Menetapkan tugas dan tujuan.

Maksutnya tujuan harus ditetapkan terlebih dahulu agar dapat

menggambarkan hasil akhir yang akan dicapai dari serangkaian aktivitas dan

tindakan yang akan dilaksanakan.

2. Mengobservasi dan menganalisis.


10

Maksutnya keadaan atau kondisi yang dimiliki oleh organisasi harus

dianalisa dengan tujuan untuk menemukan kuatan-kekuatan dan kelemahan-

kelemahan yang dimiliki. Hal ini sangat penting agar rencana yang disusun

relistis dan objektif.

3. Membuat kemungkinan-kemungkinan

Maksutnya peluang yang mungkin diraih serta hambatan-hambatan yang

muncul perlu diidentifikasi. Hal ini akan memberikan gambaran yang luas

tentang kondisi eksternal organisasi agar rencana yang disusun dapat

mengoptimalkan peluang dan bisa menghadapi hambatan-hambatan yang

mungkin terjadi.

4. Menyusun rencana.

Merupakan konsep tentang segala kegiatan yang dilaksanakan, hal ini agar

organisasi mempunyai konsep aktivitas yang jelas serta kearah mana hasil

yang ingin dicapai dari sebuah aktivitasnya.

Menurut Mahduh M. Hanafi (2015 : 2) Analisis Proses adalah suatu proses

yang mengoganisir, mengarahkan dan mengendalikan kegiatan untuk mencapai

tujuan dalam organisasi dengan menggunakan sumber daya yang ada didalam

organisasi. Dari definisi diatas yang dikemukakan oleh Mahduh M. Hanafi dapat di

artikan bahwa Analisis Proses merupakan fungsi yang sangat penting. Bahkan

kegiatan Analisis Proses selalu melekat dalam kegiatan hidup kita sehari-hari, baik

disadari maupun tidak. Sebuah Analisis Proses akan sangat mempengaruhi sukses

dan tidaknya suatu pekerjaan. Karena itu pekerjaan yang baik adalah perkerjaan

yang direncanakan. Dengan melakukan Analisis Proses berarti kita bisa mengukur,

mengendali dan dapat mengevaluasi setiap perkerjaan.

Dengan melakukan Analisis Proses yang matang maka kemungkinan-

kemungkinan atau akibat yang tidak diinginkan ketika melakukan sesuatu


11

perkerjaan dapat diminimalisir. Karena Analisis Proses yang produktif merupakan

syarat bagi setiap perkerjaan untuk mewujudkan tujuan yang optimal. Dalam

kerangka ini, maka Analisis Proses dalam suatu perkerjaan yang matang harus

memperhatikan sistem pertanggung jawaban yang tepat, jelas, dan legitimasi,

sehingga aktivitas perkerjaan yang dilaksanakan dapat berlangsung berdaya guna,

berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab.

Selain itu juga Analisis Proses merupakan proses untuk menentukan ke

mana harus melangkah dan mengidentifikasi berbagai persyaratan yang dibutuhkan

dengan cara efektif dan efisien. Analisis Proses yang baik dalam diri manusia atas

segala tindakan selama di dunia ia akan mendapatkan keselamatan di akhirat nanti.

Dalam setiap langkah gerak , manusia harus instrospeksi memperhatikan apa-apa

yang telah diperbuatnya untuk kebaikan masa depan, dengan kata lain berarti

manusia harus memiliki rencana, sehingga manusia hidupnya terarah dan tidak

terjerumus dalam kesesatan.

2.2. 3 Analisis Substansi

Substansi adalah kata yang berasal dari akar bahasa Latin substare, yang

berarti "berdiri teguh. "Dalam bahasa Inggris, substansi berarti sesuatu yang

bersifat esensial. Esensial berarti elemen yang sangat mendasar dan hakiki.

Substansi dapat dilihat sebagai sesuatu atau lebih tepatnya fondasi dari suatu hal.

Substansi adalah istilah yang berkaitan dengan inti atau pokok pikiran. Istilah

substansi kerap ditemukan dalam filsafat, kimia, bahkan ilmu sosial. Dalam

kehidupan sehari-hari, substansi adalah hal yang paling mendasar.

Menurut KBBI, substansi adalah waktak yang sebenarnya dari sesuatu, isi,

pokok, atau inti. Subtansi juga berarti unsur atau zat. Definisi lain substansi adalah

kekayaan atau harta. Dalam konteks linguistik, substansi adalah medium yang
12

dipakai untuk mengungkapkan bahasa. Menurut Cambridge Dictonary, dalam hal

yang berhubungan dengan kimiawi, substansi adalah zar atau bahan dengan ciri

fisik tertentu. Dalam konteks kepentingan, substansi adalah poin yang paling

penting bagian dari apa yang seseorang telah katakan atau tulis. Subtansi berkaitan

dengan pentingnya, keseriusan, atau hubungan dengan fakta nyata.

Menurut Merriam Webster (2017), substansi adalah sifat esensial. Ini

mengacu pada bagian atau kualitas mendasar atau karakteristik. Subtansi juga

berarti realitas tertinggi yang mendasari semua manifestasi lahiriah dan perubahan.

Subtansi berkaitan dengan kepentingan praktis.

Perencanaan pembangunan yang dibuat oleh aparatur desa harus berpihak

kepada masyarakat khususnya masyarakat miskin karena desa memegang peranan

penting dalam pembangunan nasional. Selain itu juga perencanaan pembangunan

desa bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Maka dari itu

perencanaan pembangunan desa masih perlu penyesuaian-penyesuaian dalam

rangka memajukan desa dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

2.2. 4 Pembangunan

Definisi pembangunan menurut (Sondang P Siagian: 2016) pembangunan

adalah suatu usaha pertumbuhan dan perubahan yang berencana yang di lakukan

secara sadar oleh suatu Bangsa, Negara dan Pemerintah menuju modernitas dalam

rangka pembinaan bangsa. Dari definisi menurut Sondang P Siagian, dapat penulis

artikan bahwa pembangunan merupakan arah untuk menuju modernitas.

Modernitas disini maksutnya tentang bagaimana cara hidupnya yang baru dan lebih

baik dari pada yang sebelumnya. Walaupun demikian, perlu diingat bahwa konsep

dari modernitas tidak hanya identik dengan gaya hidup orang barat. Setiap bangsa

dan Negara harus mempertahankan jati dirinya yang bersumber dari nilai-nilai
13

leluhur oleh bangsa yang bersangkutan.

Pembangunan dapat diartikan sebagai suatu konsep perubahan sosial yang

berlangsung secara terus menerus menuju kearah perkembangan dan kemajuan

yang memerlukan masukan-masukan baik secara menyeluruh maupun

berkesinambungan dan merupakan usaha-usaha yang dilakukan oleh pemerintah

dan Masyarakat untuk mencapai tujuan Negara (Haryono Sudiramunawar, 2015:

15 ).

Mustopodijoyo mengatakan proses pembangunan ditentukan oleh sistem

pemerintah yang dianut dan dipengaruhi oleh sejumlah faktor diantaranya:

1. Idiologi dan pandangan hidup bangsa dan Negara yang bersangkutan.

2. Kebudayaan dan kebiasaan hidup didalam masyarakat bersangkutan.

3. Tingkat kemajuan sosial ekonomiyang telah dicapai bangsa tersebut.

Dari uraian diatas maka dapat dilihat bahwa pembangunan adalah hasil dari

kegiatan dan program yang dibuat oleh pemerintah yang peruntukan bagi

masyarakat untuk menunjang pencapaian kesejahteraan sosial, tujuan Ekonomi,

demografi politik dan sebagainya dengan cara meningkatkan pembangunan.

Sedangkan tujuan utama dari pembangunan yang telah dilaksanakan oleh

pemerintah adalah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Beragam usaha

dari berbagai sektor terus dikembangkan dalam pencapaian tujuan tersebut. Namun

demikian, seringkali terjadi bahwa usaha dan niat baik tersebut tidak menjangkau

seluruh lapisan masyarakat terutama masyarakat dipedesaan.

Disamping itu banyak terjadi kerusakan lingkungan karena pendayagunaan

yang berlebihan dalam mengejar target pembangunan tertentu dan juga terjadi

pelanggaran norma-norma dalam kehidupan masyarakat di pedesaan.

2.2. 5 Perencanaan Pembangunan Desa


14

Perencanaan pembangunan desa memegang peranan yang penting karena

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan pada hakikatnya bersinergi terhadap

pembangunan daerah dan nasional. Hal tersebut terlihat melalui banyaknya

program pembangunan yang dirancang pemerintah untuk pembangunan desa.

Hampir seluruh instansi, terutama pemerintah daerah mengakomodir perencanaan

pembangunan desa dalam program kerjanya. Tentunya berlandaskan pemahaman

bahwa desa sebagai kesatuan geografis terdepan yang merupakan tempat sebagian

besar penduduk bermukim. Dalam struktur pemerintahan, desa menempati posisi

terbawah, akan tetapi justru terdepan dan langsung berada di tengah masyarakat.

Karenanya dapat dipastikan apapun bentuk setiap program pembangunan dari

pemerintah akan selalu bermuara ke desa.

Meskipun demikian, pembangunan desa masih memiliki berbagai

permasalahan, seperti adanya desa terpencil atau terisolir dari pusat-pusat

pembangunan, masih minimnya prasarana sosial ekonomi serta penyebaran jumlah

tenaga kerja produktif yang tidak seimbang, termasuk tingkat produktivitas, tingkat

pendapatan masyarakat dan tingkat pendidikan yang relatif masih rendah.

Semuanya itu pada akhirnya berkontribusi pada kemiskinan penduduk. Fakta

tersebut menyebabkan pemerintah semakin intensif menggulirkan program dan

proyek pembangunan dalam pelaksanaan pembangunan desa.

Namun demikian program atau proyek yang diarahkan dalam pembangunan

desa justru tidak dapat berjalan optimal, karena kebanyakan direncanakan jauh dari

desa. Masyarakat masih dianggap sebagai obyek/sasaran yang akan dibangun.

Hubungan yang terbangun adalah pemerintah sebagai subyek/pelaku pembangunan

dan masyarakat desa sebagai obyek/sasaran pembangunan.

Dalam penyusunan perencanaan pembangunan Desa sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) wajib melibatkan lembaga kemasyarakatan Desa. Menurut
15

UU No. 66 Tahun 2017 tentang perencanaan pembangunan Desa, Pemerintah Desa

dalam membuat suatu rencana pembangunan berdasarkan:

1. Pemberdayaan, yaitu upaya untuk mewujudkan kemampuan dan

kemandirian masyarakat, berbangsa dan bernegara.

2. Partisipatif, merupakan keikutsertaan dan keterlibatan masyarakat Desa

Dalam proses pembangunan. Partisipatif tersebut dapat dilihat dari sisi

kehadiran masyarakat dalam rapat, menyampaikan pendapat, menghadiri

rapat, ikut serta dalam kegiatan gotong royong dan memberikan bantuan

berupa material.

3. Berpihak pada masyarakat, maksutnya adalah suatu proses pembangunan

dalam memberikan manfaat dan kesempatan yang seluas-luasnya bagi

masyarakat Desa, sesuai dengan aspirasi dan kebutuhan ekonomi

masyarakat, khususnya masyarakat miskin yang ada di Desa.

4. Terbuka, yaitu proses produk perencanaan pembangunan yang bersifat

terbuka sehingga dapat diketahui atau dilihat oleh masyarakat, baik itu

dilihat dari rencana pembangunan jangka menengah Desa, pembangunan

fisik Desa dan jumlah dana yang masuk dan jumlah dana yang dikeluarkan

yang semuanya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat

Desa

5. Akuntabel, yaitu setiap proses dan tahapan-tahapan kegiatan pembangunan

dapat dipertanggungjawabkan dengan benar, baik pada pemerintah Desa

maupun pada masyarakat.

6. Selektif, semua masalah terseleksi dengan baik untuk mencapai hasil yang

optimal. Efisiensi dan efektif, yaitu suatu pelaksanaan perencanaan

pembangunan yang dibuat oleh pemerintah harus sesuai dengan sarana dan

prasarana kedepanya dan selalu tepat waktu baik itu dalam pembuatan dan
16

penyelesaianya.

7. Keberlanjutan, yaitu setiap proses dan tahapan kegiatan perencanaan harus

berjalan secara berkelanjutan.

8. Cermat, merupakan proses pelaksanaan perencanaan pembangunan

pemerintah yang dilakukan dengan teliti baik itu dilihat dari ketelitian

pemerintah dalam membuat suatu perencanaan pembangunan, datang

kelokasi perencanaan pembangunan, tidak pernah melakukan

penyimpangan dalam perencanaan pembangunan dan selalu memperbaiki

kalau arah perencanaan pembangunan jika terjadi penyimpangan.

9. Proses berulang, yaitu pengkajian terhadap sesuatu masalah/hal dilakukan

secara berulang sehingga mendapat hasil yang terbaik.

10. Penggalian informasi, yaitu didalam menemukan masalah dilakukan

penggalian informasi melalui alat kajian keadaan Desa dengan sumber

informasi utama dari peserta musyawarah perencanaan.

Menurut Soewito MD, SH. (2017 : 184) hal-hal yang diperlukan dalam

perencanaan pembangunan Desa adalahTersedianya data dan informasi

selengkapnya yang akurat dan dapat dipertanggung jawabkan tentang Desa yang

bersangkutan yang mencakup tentang :

Penyelenggaraan pemerintah Desa adalah seluruh proses kegiatan

manajemen pemerintah dan pembangunan Desa berdasarkan kewenangan Desa

yang ada, meliputi perencanaan, penetapan kebijakan, pelaksanaan,

pengorganisasian, pengawasan, pengendalian, pembiayaan, koordinasi, pelestarian,

penyempurnaan dan pengembangan. Organisasi tata laksana pemerintah Desa

adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan

merupakan kemitraan pemerintah Desa dalam memberdayakan masyarakat.


17

Informasi lain terkait dengan penyelenggaraan pemerintah, pembangunan

dan kemasyarakatan Desa adalah proses kegiatan pelaporan Kepala Desa kepada

masyarakat tentang pelaksanaan pemerintahan Desa melalui media/pengumuman

resmi dan meliputi informasi pokok-pokok kegiatan.

Tersedianya peta Desa yang lengkap yang menggambarkan Desa dari segi:

Wilayah administrasi pemerintah Desa.

1. Peta potensial Desa.

2. Peta yang menggambarkan kondisi kependudukan.

3. Analisa data, keadaan Desa dan permasalahan Desa.

4. Tokoh pemuda, tenaga ahli, kader pembangunan Desa dan lain sebagainya..

Dari uraian diatas maka dapat dilihat bahwa perencanaan merupakan hasil

dari kegiatan atau program yang dibuat oleh pemerintah yang diperuntukan bagi

masyarakat yang bertujuan untuk menunjang pencapaian kesejahteraan sosial,

tujuan Ekonomi dan politik.

Perencanaan pembangunan yang partisipatif, terbuka, bepihak, cermat,

efesiensi dan efektif pada masyarakatdan berkelanjutan memiliki peranyang

strategis dalam kerangka otonomi daerah, karena perencanaan pembangunan Desa

merupakandasar dari pembangunan nasional, dan partisipasi masyarakat

merupakan modal utamakeberhasilan dalam suatu pembangunan

Jadi sudah jelas bahwa yang paling diutamakan dalam perencanaan

pembangunan Desa adalah Pemerintah Desa, biar bagaimanapun dalam

menentukan pembangunan, pemerintah Desa sebagai haluan dalam melaksanaan

pembangunan. Karena perencanaan yang telah dibuat oleh lembaga masyarakat

bersama kepala Desa akan menentukan suatu pembangunan dan kemajuan Desa.

Maka barulah dilakukan suatu usaha dalam menggalang kekuatan untuk

perencanaan pembangunan Desa sehingga didalam pembangunan dapat dijalankan


18

dengan baik serta bisa berkembang secara teratur.

2.2. 6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Pembangunan Desa

Berdasarkan ketentuan pasal 63 peraturan pemerintah nomor 72 tahun 2016

tentang Desa, pemerintah Desa wajib menyusun Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Desa (RPJM-Desa) dan Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP-

Desa). Yang dimaksud dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa

(RPJMDesa) adalah dokumen perencanaan untuk priode 5 Tahun yang membuat

arah kebijakan pembangunan Desa, arah kebijakan keuangan Desa, kebijakan

umum, dan program prioritas kewilayahan disertai dengan rencana kerja.

Selanjutnya yang dimaksut dengan Rencana Kerja Pembangunan Desa

yang selanjutnya yang disingkat dengan (RKPDesa) adalah dokumen untuk

perencanaan untuk priode 1 tahun yang merupakan penjabaran dari RPJM-Desa

yang membuat rancangan karangka ekonomi Desa, dengan mempertimbangkan

karangka pembinaan serta perkiraan maju, baik yang dilaksanakan langsung oleh

pemerintah Desa maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi

masyarakat dengan mengacu kepada rencana kerja pemerintah daerah dan RPJM-

Desa.

Menurut Taliziduhu Ndraha (2003: 56) keberhasilan pembangunan pada

masyarakat Desa dapat dilihat dari :

1. Jumlah biaya, sarana dan prasarana sumber daya manusia yang jelas.

2. Waktu pelaksananya jelas, kapan dimulai dan kapan berakhir.

3. Pembangunan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Menurut Gibson agar perencanaan pembangunan berjalan dengan lancar harus

memiliki misi, tujuan dan sasaran. Disini penulis akan menjeaskan satu persatu

definisi tersebut yang dikemukakan oleg Gibson.


19

2.2. 7 Otonomi Daerah

Otonomi Daerah yang dilaksanakan dalam Negara Republik Indonesia telah

diatur kerangka landasan dalam UUD 1945 antara lain:

Pasal 1 ayat (1) yang berbunyi: “Negara Indonesia ialah Negara kesatuan yang

berbentuk republik”

Pasal 18 yang menyatakan:

“Pembangian Daerah Indonesia atas dasar daerah besar dan kecil dengan

bentuk susunan pemerintahnya ditetapkan dalam undang-undang dengan

memandang dan mengganti dasar musyawaratan dalam sistem pemerintah Negara

dan hak-hak dan asal usul dalam Daerah-daerah yang bersifat istimewa”.

Didasari bahwa hakekat Otonomi, pengarahan maupun prinsipnya

sebagaimana yang telah diuraikan diatas, walaupun dituangkan dalam UUD No. 5

Tahunn1974 belum sepenuhnya dapat berjalan dengan lancar. Namun dari hasil

kemajuan penyelenggaraan Otonomi tersebut minimal telah dapat diwujudkan di

Dati I dan Dati II yang tentu saja intensitas dan bobotnya masih terdapat perbedaan

antara daerah yang satu dengan daerah yang lainya yang tentunya sesuai dengan

kondisi dan tingkat perkembangan masing-masing Daerah.

Dari uraian diatas tersebut jelas bahwa dengan Otonomi Daerah dapat

dipandang sebagai cara untuk mewujudkan secara nyata dalam penyelenggaraan

pemerintah secara efektif, efisien dan berwibawa guna mewujudkan pemberian

pelayanan kepada masyarakat. Dalam meningkatkan kesejahteraan, Otonomi

Daerah juga merupakan keterkaitan yang kuat antara daerah yang satu dengan

daerah yang lainya yang bertujuan untuk menumbuh kembangkan semangat

kebersamaan dalam sampul Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2.2. 8 Otonomi Desa


20

Undang-undang nomor 22 tahun 1999 tentang pemerintahan Daerah dan

Peraturan Daerah Nomor 76 Tahun 2021 tentang pedoman umum pengaturan

mengenai Desa menegaskan bahwa Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang

memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakatnya

berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam sistem

pemerintahan Nasional.

Dengan demikian Desa harus dipahami sebagai kesatuan masyarakat

hukum yang memiliki kekuasaan untuk mengatur dan mengurus kepentingan

masyarakatnya untuk mencapai kesejahteraan. Hak untuk mengatur dan mengurus

kepentingan masyarakat inilah yang disebut Otonomi Desa. Otonomi Desa

merupakan Otonomi yang asli, bulat dan utuh dan bukan merupakan pemberian

dari pemerintah, sebaliknya pemerintah berkewajiban menghormati Otonomi asli

yang dimiliki oleh Desa tersebut.

Pengertian Desa menurut Yuliarti ( dalam Wasistono, 2017: 7 ) ialah

tempat asal, tempat tinggal, atau tanah leluhur yang merujuk pada satu kesatuan

hidup, dengan satu kesatuan norma, serta memiliki batas yang jelas. Bintoro

(Wasistiono, 2017 : 8) yang memandang Desa dari geografi, mendefinisikan Desa

sebagai suatu hasil dari perwujudan antara kegiatan sekelompok manusia dengan

lingkunganya. Hasil dari perpaduan itu ialah suatu wujud atau penampakan di

muka bumi yang ditimbulkan oleh unsur- unsur fisiografi, sosial ekonomis, politik

dan kultural yang saling berinteraksi antara unsur tersebut dan juga dalam

hubunganya dengan Daerah lain.

Jika dilihat dari sudut pandang ekonomi, menurut Suhartono (dalam

Wasistono, 2017:13) Desa mengandung arti sebagai tempat orang hidup dalam

ikatan keluarga dalam suatu kelompok perumahan dengan saling ketergantungan

yang besar dibidang sosial ekonomi. Desa biasanya terdiri dari rumah tangga
21

petani dengan kegiatan produksi, konsumsi dan investasi sebagai hasil keputusan

keluarga secara bersama.

Desa pada umumnya terletak atau sangat dekat dengan pusat wilayah usaha

Tani (sudut pandang ekonomi). Dalam wilayah itu perekonomian merupakan

kegiatan yang dominan. Tidak seperti di Kota-kota besar yang penduduknya

sebagian besar merupakan pendatang dari populasi Desa. Kontrol sosial lebih

bersifat informal dan interagsi antar warga Desa lebih bersifat personal dalam

bentuk tatap muka. merupakan salah satu bentuk langkah serius dalam memenuhi

amanah UU No. 32 tahun 2015 pasal 1 (12), Desa atau yang disebut dengan nama

lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki

batas-batas wilayah berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan

masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui

dan dihormati dalam sistem pemerintah Negara kesatuan Republik Indonesia.

Dalam melasanakan tugas sebagaimana yang dimaksut pada ayat (1),

kepala Desa mempunyai wewenang:

1. Memimpin penyelenggaraan pemerintah Desa berdasarkan kebijakan yang

ditetapkan bersama BPD.

2. Mengajukan rancangan peraturan Desa.

3. Menetapkan peraturan Desa yang telah mendapatkan persetujuan bersama

BPD.

4. Menyusun dan mengajukan rancangan peraturan Desa mengenai APB Desa

untuk dibahas dan ditetapkan bersama BPD.

5. Membina kehidupan masyarakat Desa.

6. Membina perekonomian Desa.

7. Mengkoordinasikan pembangunan Desa secara partisipatif.

8. Mewakili Desanya didalam dan diluar pengadilan dan dapat menunjuk


22

kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan perundang-

undangan.

9. Melaksanakan wewenang lain sesuai dengan peraturan perundang-

undangan.

Sedangkan menurut HAW. Widjaja (2003:165) otonomi Desa merupakan

otonomi yang asli, bulat dan utuh serta bukan merupakan pemberian dari

pemerintah sebaliknya pemerintah berkewajiban menghormati Otonomi asli yang

dimiliki oleh Desa.

2. 3 Landasan Konseptual

Adapun Landasan konseptual yang terdapat dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

Rencana Pembangunan Jangka


Menengah Gampong

Stakeholder dalam penyusunan


dokummen perencanaan dalam
Gampong :
1. Geuchik Gampong
2. Sekretaris Gampong
3. Kaur Pemerintahan
4. Unsur Pendidikan
5. Unsur Agama
6. Tokoh Pemuda
7. Unsur Perempuan

Tantangan dan hambatan dalam


Faktor-faktor yang mempengaruhi
perencanaan pada desa tempat
penyusunan dokumen RPJM
penelitian

Hasil dan Solusi Permasalahan

Sumber : Hasil Olahan Peneliti, Tahun 2022


23

Gambar 2. 1 Landasan Konseptual


Alur konseptual dari penelitian ini berawal dari proses penyusunan

dokumen perencanaan pada Gampong Lhok Jok Kecamatan Kuta Makmur

Kabupaten Aceh Barat Daya yang memilki target dan tujuan untuk meningkatkan

kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat Gampong Lhok Jok, sehingga semua

Stakeholder dalam pemerintahan Gampong Lhok Jok melakukan pengembangan

perencanaan guna untuk mendapatkan target pelaksanaan. Dari perumusan masalah

akan di kaji dan didasarkan dengan beberapa konsep, teori serta akan dianalisis

dengan metode studi kasus . setelah itu diharapkan akan ditemukan suatu hasil dan

kemudian akan direkomendasikan.


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Gampong Lhok Jok Kecamatan Kuta

Makmur Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh. Dalam hal ini Gampong Lhok Jok

dipilih sebagai lokasi penelitian karena penulis melihat adanya potensi untuk

menjadi gampong yang lebih berkembang, banyak potensi yang dapat

dikembangkan misalnya pertanian, wisata, hasil laut, SDA dan lain sebagainya.

salah satu dari banyaknya seperti bidang pertanian dikarenakan mata pencaharian

penduduk Gampong Lhok Jok adalah bertani dan berkebun, pinang dan karet

merupakan dua komoditi utamanya. Melihat adanya potensi yang dapat di

kembangkan penulis berharap dengan usia Geuchik Gampong yang tergolong

masih muda, mampu membawa perubahan ke Gampong Tersebut.

3.2 Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif yang

memudahkan peneliti untuk melihat persoalan secara nyata dan sesuai dengan

realita yang berkembang di lapangan. Menurut Strauss dan Corbin (2007)

Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang memiliki karakteristik, yang

dimana datanya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan

namun diperoleh melalui pengumpulan data. Selanjutnya dijelaskan oleh Sugiyono

(2009) bahwa pengumpulan data dapat diperoleh dari hasil observasi, wawancara,

dokumentasi dan gabungan/triangulasi. Pada penelitian ini peneliti menggunakan

teknik pengumpulan data dengan cara observasi, dokumentasi, dan wawancara.

24
25

Hasil yang diperoleh dinyatakan dalam keadaan sewajarnya atau sebagaimana

adanya dengan tidak berubah simbol-simbol atau bilangan.

Penelitian kualitatif dilakukan dalam keadaan atau situasi yang wajar

(natural setting) dan data yang dikumpulkan umumnya bersifat kualitatif.

Penelitian kualitatif lebih berdasarkan pada filsafat femenologis yang

mengutamakan penghayatan (verstehen) dan dalam memahami serta menafsirkan

makna suatu peristiwa interaksi manusia dalam situasi tertentu hal tersebut

menurut perspektif peneliti itu sendiri.

3.3 Informan Penelitian

Adapun yang menjadi informan kunci dalam penelitian ini adalah :

Tabel 3. 1 Informan Penelitian

No Jabatan Jumlah
1 Geuchik Gampong Lhok Jok 1
2 Bendahara Desa 1
3 Kaur Perencanaan 1
4 Masyarakat 5
Sumber : Diolah oleh peneliti pada tahun 2022

3.4 Jenis dan Sumber Data

Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan informasi

mengenai data. Berdasarkan sumbernya, data dapat dibedakan menjadi dua yaitu :

1. Data Primer

Menurut Hasan (2002: 82) data primer adalah data yang diperoleh atau

dikumpulkan langsung di lapangan oleh orang yang melakukan penelitian

atau yang bersangkutan yang memerlukannya. Data primer didapat dari

sumber informan yaitu individu atau perseorangan seperti hasil wawancara

yang dilakukan oleh peneliti. Data primer ini antara lain; 

25
26

a. Catatan hasil wawancara

b. Hasil observasi lapangan

c. Data-data mengenai informan

2. Data sekunder

Menurut Hasan (2002:58) Data sekunder adalah data yang diperoleh atau

dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber yang ada.

Digunakan untuk mendukung informasi utama yang telah diperoleh yaitu

informasi yang diperoleh dari bahan pustaka, literatur, penelitian sebelumnya,

dan buku. dan masih banyak lagi. Data sekunder adalah data yang sudah di

publikasikan atau diolah oleh instansi yang terkait. Data yang dibutuhkan

peneliti dalam penelitian ini antara lain: Jumlah penduduk.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam

memperoleh data adalah dengan cara:

1. Observasi

Menurut Kusuma dalam Sugiyono (2009) observasi adalah pengamatan

yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis terhadap aktivitas

individu atau obyek lain yang diselidiki. Pada penelitian ini peneliti

melakukan observasi terhadap Rencana Pembangunan Jangka

Menengah (RPJM) Gampong Lhok Jok dan proses pembuatan RPJM

tersebut. Dalam penelitian ini, sesuai dengan objek penelitian maka

peneliti memilih observasi partisipan. Observasi partisipan yaitu suatu

teknik pengamatan dimana peneliti ikut ambil bagian dalam kegiatan

yang dilakukan oleh objek yang diselidiki. Dalam teknik pengumpulan

26
27

menggunakan wawancara hampir sama dengan kuesioner kepada

aparatur serta masyarakat Gampong Lhok Jok.

2. Analisis dokumen

Menurut Sugiyono (2005: 83) analisis dokumen merupakan pelengkap

dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian

kualitatif. Tujuan dari analisis dokumen ini adalah untuk mempelajari

dokumen yang berkaitan dengan Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Gampong Lhok Jok. Dengan teknik ini diharapkan akan

memperoleh data-data tertulis berupa rencana-rencana pembangunan

Gampong Lhok Jok serta kesesuaian penerapan perencanaan yang

sudah dilakukan sehingga membantu peneliti mendapatkan informasi

mengenai penelitian yang sedang dilakukan.

3. Studi literature

Menurut J. Supranto yang dikutip oleh Ruslan dalam bukunya

metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi, bahwa studi

literature adalah studi atau teknik yang dilakukan untuk mencari data

atau informasi riset melalui membaca jurnal ilmiah, buku-buku

referensi dan bahan publikasi yang tersedia guna untuk mendapatkan

informasi mengenai penelitian yang sedang dilakukan (Ruslan,

2008:31). Pada penelitian ini peneliti melakukan studi literature

terhadap informasi mengenai Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Gampong Lhok Jok yang dilakukan dengan cara

melakukan riset RPJM Gampong Lhok Jok serta membaca Jurnal –

jurnal yang bersangkutan dengan penelitian yang sedang dilakukan.

27
28

4. Interview/wawancara

Menurut R.A Fadhallah dalam buku Wawancara Interview atau

wawancara adalah komunikasi yang dilakukan oleh dua orang atau

lebih dengan beberapa pertanyaan mengenai informasi yang diinginkan

oleh pewawancara. Dalam proses ini salah satu pihak berperan sebagai

pewanwancara, sedangkan pihak lainnya sebagai informan atau

narasumber. Pada penelitian ini wawancara dilakukan kepada aparatur

dan masyarakat Gampong Lhok Jok mengenai RPJM Gampong Lhok

Jok serta kesesuain pengrealisasian RPJM.

3.6 Teknik Analisis Data

Noeng Muhadjir (1998: 104) mengemukakan pengertian dari analisis data

merupakan tekinik yang dilakukan sebagai upaya mencari dan menata secara

sistematis catatan hasil observasi, wawancara, dan lain sebagainya untuk

meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus yang diteliti dan menyajikannya

sebagai temuan bagi orang lain. Seperti yang dikutip Moleong (2007) tahapan

analisis data kualitatif adalah membaca/mempelajari data, menandai kata-kata

kunci dan gagasan yang ada dalam data. Analisis data dimulai dengan melakukan

wawancara mendalam dengan informan kunci, yaitu seseorang yang benar-benar

memahami dan mengetahui situasi obyek penelitian. Setelah melakukan

wawancara, analisis data dimulai dengan membuat transkrip hasil wawancara

dengan cara memutar kembali rekaman hasil wawancara, mendengarkan dengan

seksama, kemudian menuliskan kata-kata yang di dengar sesuai dengan apa yang

ada direkaman tersebut.

Setelah data yang diperlukan dalam penelitian ini terkumpulkan, maka data

tersebut akan dikelompokan sesuai dengan keperluan dan kegunaan serta dianalisis

28
29

baik secara kualitatif, kemudian data dianalisa secara deskriptif lalu disusun dan

dihubungkan dengan teori-teori yang berhubungan dengan masalah prencanaan

pembangunan Gampong Lhok Jok Kecamatan Kuta Makmur Kabupaten Aceh

Utara,kemudian diambil dalam suatu kesimpulan.

29
BAB IV

HASIL DAN PEMAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4.1.1 Kondisi Umum Gampong Lhok Jok

Gampong Lhok Jok merupakan salah satu Gampong yang terletak

dikemukiman Beureughang kecamatan Kuta Makmur kabupaten Aceh Utara yang

berjarak 6 km dari pusat kecamatan. Luas wilayah Gampong Lhok Jok adalah ±

120 Ha, yang terbagi kedalam empat dusun yaitu Dusun Cot Tgk.Ben , Dusun

Blang Jruen, Dusun Blang Cot dan Dusun Lhok Lahuda. Gampong Lhok Jok

memiliki perbatasan sebagai berikut :

- Sebelah Utara : dengan Gampong Ceupeudak dan Blang Riek

- Sebelah Timur : dengan Gampong Alue Rambe dan Suneubok Drien

- Sebelah Selatan : dengan Gampong Buket

- Sebelah Barat : dengan Gampong Blang Ara

Dengan Jumlah penduduk 715 jiwa yang mayoritas penduduknya bermata

pencaharian 90% sebagai petani sawah, hanya sebagian kecil yang berkerja sebagai

PNS, pedagang dan pekebun. Mayoritas penduduk gampong Lhok Jok adalah suku

Aceh dan Beragama Islam.

4.2 Gambaran Umum Dokumen RPJM Gampong Lhok Jok

RPJM merupakan dokumen rencana induk pembangunan yang dijadikan

acuan semua program yang dilaksanakan di wilayah Gampong Lhok Jok. RPJM

memilki keduduan yang sangat strategis dalam pelaksanaan program pembangunan

gampong Lhok Jok selama 6 (enam) tahun ke depan. Berdasarkan Qanun

Gampong Lhok Jok disusun Rencana Kerja Pembangunan Gampong (RKPG)

30
31

ditetapkan dengan keputusan Geuchik dan merupakan jabaran kegiatan dari

RPJMG. RKPG sebagaimana dimaksud pada pasal 4 merupakan landasan dan

pedoman bagi pemerintah gampong dalam pelaksanaan pembangunan untuk

periode 1 (satu) tahun yang dituangan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja

Gampong (APBG).

4.3 Dasar Hukum Penyusunan Dokumen Perencanaan

Adapun yang menjadi dasar hukum dalam penyusunan dokumen

perencanaan pada gampong Lhok Jok kecamatan Kuta Makmur kabupaten Aceh

Utara adalah sebagai berikut :

1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 204 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional;

2. Undang-undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh;

3. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan

Pelaksanaan Undang-undang Desa sebagaimana tealh dirubah dengan

Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2014;

5. Peraturan Pemerintah Noor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang

Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanjan Negara (APBN)

Sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 22

Tahun 2015;

6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014 tentang

Pedoman Teknis Peraturan di Desa;

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Noor 112 Tahun 2014 tentang

Pemilihan Kepala Desa;

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang

31
32

Pengelolaan Keuangan Desa;

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang

Pedoman Desa;

10. Peraturan Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pedoman Kewenangan Berdasaran Hak

Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa;

11. Peraturan Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

Nomor 2 Tahun 2015 tentang Tata Tertib dan Mekanisme Pengambilan

Keputusan Musyawarah Desa;

12. Peraturan Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

Nomor 3 Tahun 2015 tentang Pendamping Desa;

13. Peraturan Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pendirian, Pengurusan, Pengelolaan dan

Pembubaran Badan Usaha Milik Desa;

14. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2017 tentang

Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2018;

15. Peraturan Bupati Aceh Utara Nomor 4 Tahun 2009 tentang

Pemerintahan Gampong;

16. Peraturan Bupati Aceh Utara Nomor 21 Tahun 2016 tentang Petunjuk

Teknis Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Gampong dan Rencana Kerja Pemerintahan Gampong Dalam

Kabupaten Aceh Utara;

17. Peraturan Bupati Aceh Utara Nomor 17 Tahun 2018 Tentang Perubahan

Atas Peraturan Bupati Aceh Utara Nomor 42 Tahun 2017 tentang

32
33

Pengelolaan Keuangan Gampong;

18. Qanun Gampong Lhok Jok Nomor 03 Tahun 2018 tentang Anggaran

Pendapatan dan Belanja Gampong Lhok Jok Tahun Anggaran 2018

(Lembaran Gampong Lhok Jok tahun 2018 Nomor 03).

4.4 Proses Penyusunan Dokumen Perencanaan

Dalam sebuah desa pasti memiliki sebuah visi dan misi yang ingin di

penuhi guna untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian

untuk memperoleh visi dan misi tersebut maka diperlukan adanya penyusunan

perencanaan yang maksimal.

Perencanaan pembangunan pada suatu desa dilakukan secara partisipatif

oleh pemerintah desa sesuai dengan kewenangannya (Undang-undang Nomor 6

tahun 2014 tentang Desa). Dokumen yang dimaksud dalam penyusunan

perencanaan pembangunan desa, yaitu Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Desa (RPJM Gampong). RPJM Gampong adalah dokumen perencanaan untuk

periode 5 (lima) tahun yang memuat strategi, tujuan dan arah kebijakan

pembangunan Desa, arah kebijakan keuangan Desa dan program prioritas

kewilayahan, yang disertai dengan rencana kerja.

Proses penyusunan RPJM Gampong Lhok Jok terlebih dahulu menyusun

tim untuk penyusunan dokumen RPJM, adapun tim penyusunan RPJM dipilih

berdasarkan ketentuan dari Peraturan Menteri pasal 8 Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang pedoman pembangunan gampong. Setelah

tim penyusun RPJM terbentuk kemudian akan dilakukan musyawarah dengan

seluruh perangkat Gampong Lhok Jok untuk selanjutnya dilakukan tahap persiapan

musrenbang RPJM Gampong Lhok Jok. Adapun tahapan dalam persiapan

33
34

musrenbang pada gampong Lhok Jok berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan

Geuchik Gampong Lhok Jok adalah sebagai berikut :

a) Menyusun jadwal dan agenda pelaksanaan musrenbang serta

menginformasikan epada masyarakat luas dan kepada aparatur

gampong Lhok Jok.

b) Membuat dan merangkum berita acara dan menyususn laporan

pelaksanaan musrenbang dilengkapi dengan berita acara, daftar hadir,

dokumentasi dan rekapitulasi daftar usulan program dan kegiatan yang

harus disampaikan ketingkat kecamatan.

Setelah didapat hasil dari musyawarah yang merupakan semua proses ini

dilakukan mulai dari sosialisasi kepada seluruh masyarakat Gampong Lhok Jok

mengenai hasil musyawarah yang dilakukan sebelumnya, selain itu perintah

Gampong Lhok Jok juga melakukan pengkajian desa bersama masyarakat. Adapun

pengkajian desa gampong Lhok Jok sebagai berikut :

a) Sketsa gampong Lhok Jok

- Batas gampong Lhok Jok

- Sumber daya alam seperti sungai, hutan dan laut

- Penggunaan lahan

- Sumber daya buatan (prasarana dan sarana) seperti alan, jembatan,

sekolah dan lain-lain.

b) Diagram kelembagaan gampong Lhok Jok

- Lembaga kunci di masyarakat gampong Lhok Jok

- Gambaran peran/manfaat lembaga bagi masyarakat

c) Masalah dan potensi gampong Lhok Jok

34
35

- Masalah kebutuhan dasar masyarakat

- Masalah kegiatan masyarakat

- Masa krisis pada musim tertenttu

Untuk mengetahui apa saja yang harus direncanakan kedepannya dalam

RPJM Gampong Lhok Jok untuk mencapai kesejahteraan yang tinggi bagi

masyarakat Gampong Lhok Jok, dan selanjutnya penyusunan draft rancangan awal

RPJM Gampong. Terakhir, adalah persiapan teknis penyelenggaraan

musrenbangnya sendiri, mulai dari penyebaran undangan, pemberitahuan secara

terbuka, penyiapan tempat, materi, alat dan bahan. Adapun teknis pelaksanaan

musrenbang pada gampong Lhok Jok adalah sebagai berikut :

1) Tahap pelaksanaan musrenbang

- Pembukaan oleh geuchik gampong Lhok Jok

- Penjelasan teknis mengenai pelaksaaan musyawarah, pembacaan

agenda dan tata tertib musrenbang gampong Lhok Jok yang sedang

berlangsung

- Pemaparan dari geuchik gampong Lhok Jok tentang pengkajian

gampong Lhok Jok serta daftar usulan dari masyarakat mengenai

perencanaan yang harus dilakukan oleh pemerintah gampong

- Tanggapan peserta musrenbang mengenai pemaparan perencanaan

RPJM gampong Lhok Jok

- Musrenbang gampong Lhok Jok yang dimusyawarahan dalam

musrenbang; perumusan prioritas masalah dan prioritas usulan kegiatan.

- Pembacaan berita acara musrenbang gampong Lhok Jok dan

penandatangan oleh wakil peserta dan pembacaan nama-nama peserta

35
36

yang menjadi delegasi gampong Lhok Jok

- Penutupan oleh Geuchik gampong Lhok Jok.

2) Tahap pasca pelaksanaan musrenbang

Setelah selesai pelaksanaan murenbang dilakukan tahap penyusunan

laporan hasil musrenbang yang mana laporan tersebut dibawa atau

dilaporkan ke tingkat kecamatan.

Gambar 4. 1 Musyawarah masyarakat gampong Lhok Jok mengenai Pembentukan


tim penyusunan RPJM dan pengkajian tentang gampong
Sumber : Dokumentasi Gampong Lhok Jok

Musrenbang merupakan salah musyawarah besar yang ada di Gampong

Lhok Jok yang dilakukan kurang lebih 3 kali dalam setahun yang dilaksanakan

pada balai musyawarah gampong/ menasah Gampong Lhok Jok. Pelaksanaan

musrenbang pada Gampong Lhok Jok diawali dengan menampung seluruh usulan-

usulan dari semua dusun yang ada di Gampong Lhok Jok yang disampaikan

kepada kepala dusun yang kemudian akan dibahas dalam musrenbang. Proses

musrenbang yang meliputi proses musyawarah bersama masyarakat Gampong

Lhok jok dan berbagai pemangku kepentingan untuk membahas draft rancangan

36
37

awal RPJM Gampong dan menyepakati berbagai hal penting di dalamnya. Ini

merupakan proses yang terpenting agar dapat diperoleh kualitas dan legitimasi

dokumen perencanaan.

Gambar 4. 2 Proses Musrenbang Gampong Lhok Jok


Sumber : Dokumentasi Gampong Lhok Jok

Selanjutnya tahap Pelembagaan Dokumen RPJM Gampong, merupakan

proses legislasi penetapan dokumen RPJM Desa ke dalam Peraturan Gampong

Lhok Jok. Pengambilan keputusan penetapan RPJMG dilakukan dalam forum

musyawarah Gampong Lhok Jok dengan mengedapankan nilai-nilai keadilan dan

demokrasi. Hasil dari penyusunan dan perumusan RPJM Gampong Lhok Jok

dalam musrenbang diparipurnakan untuk mendapatkan persetujuan bersama Tuha

Peut dan pemerintah Gampong Lhok Jok. Rapat paripurna dihadiri oleh seluruh

anggota Tuha Peut, Pemerintah Gampong Lhok Jok, Tim perencanaan Gampong

Lhok Jok, perwakilan dari lembaga permasyarakatan Gampong Lhok Jok serta

unsur mayarakat Gampong Lhok Jok. RPJM yang sudah disetujui dari hasil

musrenbang ditetapkan dalam Qanun Gampong Lhok Jok dan Kemudian

dilanjutkan dengan sosialisasi Peraturan Desa tentang RPJM Gampong tersebut

kepada masyarakat dan berbagai pemangku kepentingan (desa, kecamatan, Unit

Pelaksana Teknis Daerah (UPTD atau kepanjangan SKPD di kecamatan).

37
38

Dokumen publik wajib disebarluaskan kepada masyarakat.

Gambar 4. 3 Proses sosialisasi hasil penyusnan RPJM kepada masyarakat gapong


Lhok Jok
Sumber : Dokumentasi Gampong Lhok

4.4.1 Tujuan Penyusunan RPJM Gampong Lhok Jok

Tujuan penyusunan RPJM Gampong Lhok Jok ini adalah sebagai pedoman

pemerintahan Gampong Lhok Jok untuk melaksanakan program-program

pembangunan dalam 6 (Enam) tahun sesuai dengan visi dan misi geuchik

gampong. Sasarannya adalah untuk peningkatan dan pemerataan pebangunan dala

wilayah gampong yang pada gilirannya akan dapat meningkatkan kesejahteraan

masyarakat Gampong Lhok Jok.

Disamping itu tujuan dasar penyusunan RPJM Gampong Lhok Jok :

1. Masyarakat dapat terlibat langsung dalam penyusunan dan perumusan

isu dan masalah gampong.

2. Dokumen RPJMG yang dihasilkan sesuai dengan visi dan misi geuchik

gampong.

38
39

3. Masyarakat dapat terlibat langsung dalam menentukan kebutuhan

pembangunan gampong.

4. Masyarakat dapat memberikan kontsribusi secara langsung dalam

pelaksanaan pembangunan gampong.

5. Masyarakat dapat melakukan pengawasan terhadap semua usulan

kebutuhan pembangunan gampong yang telah diberikan.

6. Salah satu wujud pembangunan gampong secara merata yang

disesuaikan dengan prioritas kebutuhan masyarakat.

7. Menjadikan pedoman bagi pemerintah gampong sehingga lebih terarah

dan dirasa mamfaatnya oleh masyarakat.

8. Menyediakan pedoman pembangunan gampong bagi pemerintah

kecematan, pemerintah kabupaten, pemerintah provinsi, donator,

lembaga atau LSM nasional/internasional serta pelaku pembangunandi

Gampong Lhok Jok.

4.4.2 Pembentukan Tim Perencanaan Gampong Lhok Jok

Pembentukan tim penyusunan RPJM Gampong Lhok Jok ditetapkan

dengan surat keputusan Geuchik nomor 024/SK/LJ/2019 tanggal 10 Juli 2019 tim

beranggotakan tujuh (7) orang dengan komposisi sebagai berikut :

Tabel 4. 1 Keanggotakan Tim Penyusunan RPM Gampong Lhok Jok

No Nama Dari Unsur Kedudukan dalam Tim


1 Muhifuddin Geuchik Gampong Pembina
2 Irwansyah Sekretaris Gampong Ketua
3 Azhari Kaur pemerintahan Sekretaris
4 Armia Unsur pendidikan Anggota
5 Zulkarnaini Unsur agama Anggota
6 Ayi maulana Tokoh pemuda Anggota

39
40

7 …………….. Unsur perempuan Anggota


Sumber : RPJMG Gampong Lhok Jok

Jumlah keanggotaan tim yang terurai diatas memenuhi ketentuan

berdasarkan pasal 8 Peraturan Menteri Dala Negeri Nomor 114 Tahun 2014

tentang pedoman pembangunan gampong.

4.4.3 Sistematika Dokumen RPJM Gampong

RPJM Gampong Lhok Jok kecamatan Kuta Makmur kabupaten Aceh Utara

Tahun 2019-2025 disusunan dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan

BAB II : Gambaran umum Kondisi Gampong

BAB III : Visi dan Misi Gampong

BAB IV : Tujuan dan Sasaran

BAB V : Strategi Pembangunan Gampong

BAB VI : Arah Kebijakan Keuangan Gampong

BAB VII : Arah Kebijakan Umum

BAB VIII : Program Pembangunan Gampong

BAB IX : Penutup

4.5 Analisis Dokumen Perencanaan Pembangunan di Gampong Lhok Jok

Perencanaan pembangunan di Gampong Lhok Jok kecamatan Kuta

Makmur kabupaten Aceh Utara dilakukan sesuai dengan cara yang telah

ditetapkan oleh undang-undang supaya menjamin kelancaran dalam proses

penyelenggaraan perencanaan pembangunan yang bermanfaat. Beberapa tahun

belakangan ini pemerintah telah mendorong pembangunan yang merata

diseluruh penjuru wilayah dari pusat sampai didesa. Dalam melakukan

40
41

perencanaan pembangunan disetiap daerah tidak hanya menjadi tanggung jawab

pemerintah daerah saja, namun juga dibutuhkan dukungan dari masyarakat dalam

melaksanakan perencanaan pembangunan, sehingga perencanaan pembangunan

dapat bermanfaat dan berdaya bagi masyarakat.

Berikut ini merupakan tanggapan responden yang berkaitan dengan

perencanaan pembangunan di Gampong Lhok Jok berdasarkan quasioner yang

disebarkan sebagai berikut :

a) Perencanaan pembangunan dari aspek partisipatif

Keberhasilan dalam perencanaan pembangunan desa tidak terlepas dari

partisipasi semua pihak, baik dari perangkat desa maupun masyarakat. Dalam

perencanaan pembangunan di Gampong Lhok Jok yang mengikut sertakan

masyarakat guna untuk mendapatkan hasil perencanaan yang sesuai dengan apa

yang dibutuhan oleh masyarakat itu sendiri. Dengan adanya kesesuaian ini maka

hasil dari perencanaan pembangunan akan memberikan manfaat yang optimal

bagi kebutuhan masyarakat. Oleh karenanya salah satu indikator keberhasilan

pembangunan adalah dengan adanya partisipasi masyarakat.

Keikutsertaan masyarakat dalam pembangunan dapat dilihat dari sisi

kehadiran mayarakat dalam rapat dan menyampaikan pendapat. Masyarakat yang

senantiasa hadir jika diundang dalam rapat perencanaan pembangunan desa

merupakan salah satu hal yang mengisyaratkan bahwa dengan keikutsertaan

masyarakat di dalam perencanaan pembanguanan desa memang benar-benar

sangat dibutuhkan yang tujuanya untuk mensinkronkan rencana pembangunan

desa yang akan dilaksanakan dengan apa yang dibutuhkan masyarakat dalam

41
42

meningkatkan kehidupan di desa. Karena bila tidak demikian bisa saja

perencaan pembangunan tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat

yang bersangkutan sehingga pembangunan yang dilaksanakan sia-sia.

Partisipatif masyarakat dalam proses perencanaan pemebanguanan selain

menghadiri rapat juga menyampaian pendapat pada saat menghadiri rapat.

Penyampaian pendapat dilakukan secara bebas tanpa dipengaruhi oleh pihak

luar/orang lain. Keterlibatan masyarakat dalam menyampaikan pendapat

merupakan partisipasi masyarakat yang secara aktif dalam perencanaan

pembangunan untuk mencapai hasil yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh

masyrakat itu sendiri.

b) Perencanaan pembangunan dari aspek keberpihakan pada masyarakat


Gampong Lhok Jok

Pembangunan yang baik akan terselenggara apabila diawali dengan

perencanaan yang baik pula, sehingga mampu dilaksanakan oleh seluruh

pelaku pembangunan serta memenuhi kebutuhan masyarakat.Untuk itu, maka

proses perencanaan pembangunan memerlukan keterlibatan masyarakat karena

setiap perencanaan yang dibuat tujuanya adalah untuk meningkatkan

kesejahteraan dan kenyamanan bagi masyarakat.

Dari definisi diatas dapat penulis mengartikan bahwa perencanaan

pembangunan yang berpihak kepada masyarakat, khususnya masyarakat

miskin Gampong Lhok Jok benar-benar sangat dibutuhkan yang tujuanya untuk

mensinkronkan antara perencanaan pembangunan desa yang akan dilaksanakan

dengan apa yang dibutuhkan masyarakat. Karena bila tidak demikian, bisa

saja pembangunan tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang

42
43

bersangkutan sehingga pembangunan yang dilaksanakan sia-sia belaka dan

masyarakat sendiripun akan bersifat apatis terhadap pelaksanaan perencanaan

pembangunan Desa tersebut. .

Dalam perencanaan pembangunan tentunya memerlukan kebijakan,

kebijakan aparatur gampong harus mewakili aspirasi masyarakat, sebab

perencanaan pembangunan yang sepenuhnya harus mencerminkan kebutuhan

masyarakat dan dalam proses penyusunannya juga harus benar-benar

melibatkan aspirasi masyarakat setempat dalam rangka menjawab kebutuhan

masyarakat dan mencapai kehidupan baru yang lebih baik, melalui langkah-

langkah perencanaan pembangunan. Maka dari itu aparatur gampong harus

mampu menampung segala aspirasi atau keinginan masyarakat dalam perencanaan

pembangunan.

Perencanaan pembangunan yang dibuat aparatur gampong diharapkan

bisa mendukung ekonomi masyarakat sebab tujuan dari perencanaan

Pembangunan di pedesaan merupakan salah satu upaya untuk peningkatan

pendapatan masyarakat, mencapai kondisi sosial dan bisa mendukung ekonomi

masyarakat khususnya masyarakat miskin agar menjadi lebih baik.

c) Perencanaan pembangunan dari aspek keterbukaan

Salah satu aspek penting perencanaan pembangunan suatu desa adalah

adanya transparansi dimana masyarakat berhak mengetahui secara spesifik konsep

dan penerapan kebijakan yang memberi manfaat bagi masyarakat desa tersebut.

Jika dalam proses perencanaan pembangunan tidak dilengkapi dengan aspek

transparansi maka akan adanya ketertutupan dalam memutuskan berbagai

kebijakan dan akan menimbulkan resistensi dalam masyarakat sehingga dalam

43
44

pembangunan akan berdampak kurang efektifnya penerapan kebijakan dan

terhambatnya proses perencanaan pembangunan yang akan dijalankan.

Berdasarkan uraian diatas peneulis ingin mengetahui gambaran tentang

aparatur gampong Lhok Jok mengenai keterbukaan atau transparansi aparatur

Gampong dalam perencanaan pembangunan di Gampong Lhok Jok kecamatan

Kuta Makmur kabupaten Aceh Utara. Maka dapat dilihat dari inforamsi tingkat

pengetahuan masyarakat terhadap RPJMG tahun 2019-2025, informasi

perencanaan pembangunan fisik gampong, sumber dana yang diperoleh dan

dana yang dikeluarkan untuk perencanaan pembangunan gampong.

d) Perencanaan pembangunan dari aspek kecermatan

Kecermatan merupakan suatu proses pelaksanaan perencanaan

pembangunan yang dilakukan dengan teliti dilihat dari ketelitian pemerintah dalam

membuat suatu perencanaan pembangunan, datang kelokasi perencanaan

pembangunan, tidak pernah melakukan penyimpangan dalam perencanaan

pembangunan dan selalu memperbaiki arah perencanaan pembangunan jika terjadi

penyimpangan.

Berdasarkan penjelasan diatas penulis menyimpulkan tentang kecermatan

aparatur Gampong Lhok Jok dalam membuat suatu perencanaan pembangunan.

Adapun dalam pembuatan perencanaan pembangunan harus terlebih dahulu

memahami apa yang dibutuhkan dan diperlukan oleh masyarakat. Agar pada saat

pemaparan perencanaan pembangunan gampong yang sudah ditetapkan bisa

dipertanggungjawabkan dengan benar dihadapan masyarakat.

Untuk mengetahui gambaran kecermatan aparatur desa dalam perencanaan

pembangunan di Gampong Lhok Jok Kecamatan Kuta Makmur Kabupaten

44
45

Aceh Utara, maka dapat dilihat dari tingkat ketelitian aparatur gampong dalam

membuat perencanaan pembangunan, sering datang kelokasi perencanaan

pembangunan, tidak pernah melakukan penyimpangan dalam membuat

perencanaan pembangunan dan aparatur gampong sering memperbaiki jika

terjadi penyimpangan dalam perencanaan pembangunan.

e) Perencanaan pembangunan dari aspek efesiensi dan efektif

Perencanaan pembangunan yang efisien dan efektif yaitu suatu perencanaan

pembangunan yang dibuat untuk dapat memberi solusi dari berbagai

permasalahan, persoalan dan menjawab semua kebutuhan dari masyarakat, dengan

cara menentukan sejauh mana proses perencanaan pembangunan dapat

meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan yang ada di pedesaan, karena

sebagian besar penduduk berada di daerah pedesaan. Dengan demikian,

keberhasilan pembanguann desa akan memberikan dampak positif yang sangat

besar terhadap keberhasilan pembangunan nasional secara besar.

Berdasarkan uraian diatas, yang paling penting dalam membuat suatu

perencanaan pembangunan aparatur desa harus memperhatikan sarana dan

prasarana yang mendukung dalam meningkatkan produksi dan distribusi

dipedesaan yang mengatas namakan masyarakat dari berbagai kalangan juga

dilihat dari keterbelakangan dan kemiskinan.

Untuk mengetahui gambaran perencanaan pembangunan yang dibuat oleh

aparatur desa bersifat efisiensi dan efektif, maka dapat dilihat dari

perkembangan sarana dan prasarana di Gampong Lhok Jok yang memadai atau

memiliki potensi untuk mengembangkan sarana dan prasarana kedepanya dan

selalu tepat waktu dalam penyelesaianya.

45
46

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis, maka dapat

dianalisis bahwa sebagian besar masyarakat Gampong Lhok Jok kecamatan Kuta

Makmur kabupaten Aceh Utara berangggapan bahwa sarana dan prasarana di

Gampong Lhok Jok masih belum memadai, hal ini dapat dilihat dari banyak

masyarakat yang putus sekolah ula dari tingkat SD,SMP,SMA dan tingkat

perguruan tinggi. Hal ini merupakan salah satu penyebab sarana dan prasarana di

Gampong Lhok Jok kurang memadai dikarenakan masih lemahnya sumber daya

manusia (SDM).

Selanjutnya potensi untuk mengembangkan pembangunan dalam bidang

sarana dan perasarana kedepanya. Pengembangan potensi dalam bidang sarana

dan prasarana didesa harus disesuaikan dengan karakteristik desa itu sendiri

seperti fasilitas untuk pengembangan yang mampu mendukung pemberdayaan

rumah tangga dari masyarakat, peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM),

pengembangan akses informasi dan promosi produk dan kegiatan lainya sesuai

dengan kebutuhan masyarakat.

Berdasarkan hasil tanggapan dari masyarakat (responden), maka dapat

dianalisis, bahwa sebagian masyarakat menggap kalau Gampong Lhok Jok

termasuk dalam kategori cukup atau masih membtuhkan pengembangan dalam

potensi pembangunan baik dibidang sarana maupun prasarana kedepanya. Hal ini

dapat dilihat dari pembangunan pusat kesehatan dan sarana pendidikan yang masih

begitu lemah dan belum memadai.

Perencanaan pembangunan yang dibuat oleh aparatur Gampong harus tepat

wakktu dan mempunyai target dalam pembangunannya, dikarenakan perencanaan

gampong yang sesuai target merupakan suatu pedoman atau ketentuan yang

mencapai kesejahteraan masyarakat pada gampong tersebut.

46
47

Berdasarkan tanggapan dari responden mengenai pernyataan yang peneliti

ajukan, maka dapat dianalisis bahwa sebagian besar masyarakat merasa cukup

setuju apabila perencanaan pembangunan yang dibuat oleh pemerintah Gampong

Lhok Jok selalu tepat waktu. Namun masih diharapkan kesesuaian target harus

terus diperhatikan. Hal ini tentu saja akan memperngaruhi perkembangan dan

pembangunan khususnya di Gampong Lhok Jok.

Selain kesesuaian target pembuatannya masalah perencanaan pembangunan

yang dibuat oleh aparatur Gampong juga harus tepat waktu dalam penyelesaiannya.

Maka dari itu aparatur Gampong dituntut mampu dalam meningkatkan kinerja agar

tujuan perencanaan pembangunan yang ditargetkan dapat dicapai secara efektif

dan efisien. Karena keberhasilan perencanaan yang tepat waktu dalam

penyelesaiaannya merupakan faktor utama dan awal keberhasilan dari

pencapaian tujuan pembangunan dalam berbagai bidang.

4.6 Faktor – faktor yang mempengaruhi perencanaan pembangunan di


Gampong Lhok Jok Kec. Kuta Makmur Kab. Aceh Utara

Perencanaan pembangunan pada suatu desa memegang peran sangat

penting, karena desa merupakan bagian yang sangat erat dengan pembangunan

daerah dan nasional. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya program

pembangunan yang dirancang pemerintah untuk meningatan pembangunan di desa.

Hampir semua instansi, terutama peerintah daerah mengakomodasi pembangunan

desa dalam program kerjanya. Tentu dikarenakan berlandas pemahaman bahwa

desa sebagai kesatuan geografis terdepan yang merupakan tempat sebagian besar

penduduk bermukim.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti kepada aparatur

47
48

Gampong dan masyarakat Gampong Lhok Jok melalui wawancara dari beberapa

pertanyaan penulis menarik kesimpulan bahwa ada beberapa faktor yang

mempengaruhi Perencanaan pembangunan Gampong Lhok Jok kecamatan Kuta

Makmur kabupaten Aceh Utara sebagai berikut :

a. Jumlah biaya

Dalam melakukan perencanaan pembangunan baik sarana maupun

prasarana pada suatu desa yang paling mempengaruhi adalah jumlah

dana dan kesesuaian pengeluaran dana dalam pembangunan. Hal ini

dikarenakan dalam pelaksanaan pembangunan perlu dilakukan

perincian jumlah biaya agar proses pembangunan sesuai dengan

pembangunan yang diharapkan.

b. Sumber daya manusia (SDM)

Selain jumlah biaya yang perlu di perhatikan adalah sumber daya

manusia. Hal ini disebabkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas

dipercaya mampu mengolah potensi yang ada pada Gampong Lhok Jok.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Dokumen RPJM Gampong Lhok

Jok terhitung bahwa jumlah penduduk yang memiliki ijazah SMA

berjumlah 53 orang, D2 berjumlah 3 orang, D3 berjumlah 1 orang, S1

berjumlah 18 orang, S2 berjumlah 1 orang dan jenjang lainnya

berjumlah 35 orang. Sehingga dapat dilihat dari data tersebut masih

minimnya Sumber daya manusia namun diharapkan salah satu dari

Sumber daya manusia tersebut mampu mengelola potensi yang ada di

Gampong Lhok Jok dengan baik dan maksimal

c. Partisipasi masyarakat

Partisipasi masyarakat merupakan faktor pendukung yang juga

48
49

berpengaruh terhadap perencanaan pembangunan dikarenakan dari

semua aspek pembangunan pasti ada campur tangan masyarakat,

dimulai dari pendapat (saran dan kritikan) dalam MUSREMBANG,

andil dalam proses pelaksanaan pembangunan dan lain sebagainya.

4.7 Tantangan dan hambatan dalam perencanaan pembangunan di


Gampong Lhok Jok Kecamatan Kuta Makmur kabupaten Aceh Utara

Dalam melaksanakan perencanaan pembangunan pada suatu desa tidak

sepenuhnya berjalan sesuai dengan yang sudah ditargetkan pastinya ada tantangan

dan hambatan baik itu internal maupun eskternal. Berdasarkan hasil wawancara

yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 21 mei 2022 penulis merangkum

tanggapan responden mengenai tantangan dan hambatan dalam perencanaan

pembangunan Gampong Lhok Jok kecamatan Kuta Makmur kabupaten Aceh Utara

sebagai berikut :

a. Lokasi pembangunan untuk sarana dan prasarana dan biaya

pelaksanaan

Dilihat dari wilayah Gampong Lhok Jok sangat lah cuup jik

adilkuan pembangunan sarana dan prasarana yang mumpuni bagi

masyarakat. Namun, pembangunan sarana dan prasarana yang ada

pada Gampong Lhok Jok masih sangat minim, salah satu contohnya

adalah tidak adanya pusat kesehatan masyarakat. Hal ini di

sebabkan karena kurangnya pembangunan prasarana masih belum

bisa ditentukan dikarenakan masalah biaya dan dukungan

masyarakat mengenai pembangunan tersebut.

b. Masyarakat/penduduk

49
50

Dalam pelaksanaan pembangunan baik itu untuk sarana maupun

pembangunan social masyarakat tergolong kedalam kategori

penting. Karena pembangunan tanpa dukungan dari masyarakat

tidak akan berjalan dengan lancer. Contohnya dalam pembangunan

sarana dan prasarana mengenai pembebasan lahan untuk lokasi

pembangunan.

50
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. Bersadarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan pada perencanaan

pembangunan Gampong Lhok Jok kecamatan Kuta Makmur

kabupaten Aceh Utara menarik kesimpulan bahwa dari hasil analisis

terhadap perencanaan pembangunan Gampong Lhok Jok

dikategorikan cukup setuju atau masih perlu dimaksimalkan agar

dapat mengolah potensi yang ada pada Gampong Lhok Jok

kecamatan Kuta Makmur kabupaten Aceh Utara dengan baik gunan

untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

2. Adapun yang menjadi faktor-faktor yang mempengaruhi perencaaan

pembangunan Gampong Lhok Jok kecamatan Kuta Makmur

kabupaten Aceh Utara adalah jumlah biaya operasional, sumber daya

manusia (SDM) dan partisipasi masyarakat. Sama halnya dengan

faktor-faktor yang mempengaruhi perencaaan pembangunan Gampong

Lhok Jok betitu pula dengan tantangan dan hambatan dalam

perencaaan pembangunan Gampong Lhok Jok kecamatan Kuta

Makmur kabupaten Aceh Utara juga sama.

5.2 Saran

1. Agar faktor-faktor yang mempengaruhi perencaaan pembangunan

Gampong Lhok Jok bisa berjalan dengan baik maka diharapkan dari

aparatur gampong dan masyarakat harus saling bekerja sama

agarmencapai keberhasil pembangunan yang maksimal yang dapat

meningkatkan kesejahteraan bersama.

51
52

2. Sebelum aparatur Gampong menetapkan suatu perencanaan

pembangunan alangkah terlebih dahulu harus melihat apa yang

menjadi kebutuhan masyarakat, agar masyarakat bisa percaya dan

ikut partisipasi terhadap perencanaan pembangunan yang dibuat.

Dan aparatur Gampong harus menjadikan masyarakat sebagai

pelaku dalam pembangunan bukan menjadikan masyarakat sebagai

objek dalam pembangunan.

52
DAFTAR PUSTAKA

Ahadi, Nopri. 2004. Pengantar Manajemen. Pekanbaru, Uir Pres.

Gunawan, Markus. 2007. Provinsi Kepulauan Riau. Batam. Titik Cahaya Elka.

Guza, Afnil. 2008. Himpunan Peraturan Desa Kelurahan kecamatan.

Jakarta, Asa Mandiri.

Hanafi, Mahduh M. 2004. Pengantar Manajemen. UIR Press,

Manullang, 2004, Dasar – Dasar Manajemen. Yogyakarta, Gajah Mada University

Press.

Ndraha, Taliziduhu. 2003. Ilmu Pemerintahan. Jakarta, PT. Reneka cipta

Pamudi, S. Himawan, dkk. 2003. Jalan Mewujudkan Otonomi Desa. Yogyakarta.

Lappera pustaka utama.

Sedarmayanti, 2003. Good Governance dalam rangka Otonomi Daerah: upaya

membangun Organisasi Efektifitas dan Efisiensi melalui Restrukrurisasi dan

pemberdayaan. Bandung, Mandar Jaya

Soewito, MD, SH. 2007. Himpunan Peraturan Pemerintah Tentang Desa dan

Kelurahan. Bandung. Nuansa Aulia

Sondang, Siagian P, 2005. Administrasi Pembangunan. Jakarta, Bina Aksara.

Sudriamunawar, Haryono, 2002. Pembangunan Desa. Jakarta: Bumi Aksara

Undang – Undang 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah.

Wasistiono Sadu dan Tahrir Irwan, 2006. Prospek Pengembangan Desa, Bandung,

CV. Fokus Media.

Widjaja, Haw. 2002. Otonomi Desa merupakanotonomi asli, bulat dan utuh.

Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada.

Widjaja, Haw. 2003. Titik Berat Otonomi. Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada.

53
54

Widjaja, Haw. 2005. Penyelenggaraan Otonomi di Indonesia. Jakarta, PT.

Raja Grafindo Persada.

Yuliarti, yayuk dan mengku purnomo, 2003. Sosiologi Pedesaan, Yokyakarta,

Lapera Pustaka Utama.

Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 Tentang “Desa”

Undang-undang Nomor 66 Tahun 2007 Tentang “ Himpunan Peraturan Desa,


Kelurahan dan Kecamatan”

54

Anda mungkin juga menyukai