KOTA SURABAYA
PROPOSAL SKRIPSI
OLEH
1
i
KATA PENGANTAR
Maha Esa yang telah melimpahkan Rahmat serta hidayah-Nya. Sehingga penelii
terima kasih kepada Bapak Dr. Lukman Arif, M.Si, selaku dosen pembimbing
motivasi kepada peneliti. Tak lupa juga peneliti mengucapkan rasa syukur dan
terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan berupa moril,
diantanya :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Akhmad Fauzi, MMT selaku Rektor Universitas
2. Bapak Dr. Catur Suratnoaji, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Social Dan
3. Ibu Dra. Susi Hardjati, M.A.P selaku Koordinator Program Studi Administrasi
ii
4. Seluruh dosen Program Studi Administrasi Publik Universitas Pembangunan
5. Orang tua dan adik-adik peneliti yang selalu memberikan doa, semangat, serta
6. Arvian Agung Wijaya, Rizka Larasati partner terbaik peneliti yang selalu
7. Siti, Estu, Yatasya, Retno, Ardelia, Cinta, teman dekat peneliti selama kuliah
9. Seluruh pihak yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung
Peneliti menyadari bahwa dalam proposal skripsi ini ada banyak kekurangan
dan keterbatasan pengetahuan yang dimiliki peneliti. Sehingga segala saran dan
Peneliti
iii
DAFTAR ISI
iv
PEDOMAN WAWANCARA ............................................................................. 74
PEDOMAN DOKUMENTASI .......................................................................... 82
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB I
PENDAHULUAN
negara, seperti tertera pada syarat awal pembentukan suatu negara yang harus
merupakan salah satu sumber daya yang memiliki potensi untuk meningkatkan
produksi suatu rumah tangga perusahaan atau aset suatu negara. Menurut Jonny
Purba (Andi Arfian, 2018), penduduk adalah orang yang mantranya sebagai diri
kuantitas yang bertempat tinggal di suatu tempat dalam batas wilayah negara pada
1945 Pasal 26 ayat 2 yang berbunyi: “Penduduk ialah warga negara Indonesia dan
tertentu.
Penduduk menjadi salah satu alasan keberhasilan suatu negara, hal ini
waktu dengan banyaknya perubahan dari keberagaman sumber daya yang ada.
Semakin meningkatnya penduduk yang ada pada suatu negara tentu saja akan
mempengaruhi tatanan yang ada di dalamnya, hal ini dapat menjadi masalah yang
serius apabila tidak ditangani dengan baik. Sebagai negara yang berada pada
1
2
suatu beban negara yang harus segara ditangani dengan serius. Pertumbuhan
jumlahnya, tentu ini sangat mempengaruhi pengolahan sumber daya yang ada di
negara Indonesia.
Sensus Penduduk 2020, dan untuk tahun 2021-2022 menggunakan data Proyeksi
kualitas dari sumber daya yang ada di Indonesia, karena pertumbuhan jumlah
Kualitas sumber daya manusia di Indonesia yang digolongkan cukup rendah akan
bermasyarakat. Jika hal ini terus terjadi tanpa adanya penyelesaian yang serius,
pembangunan selanjutnya.
Pemerintah terus melakukan berbagai macam upaya baik dari segi aspek fisik
pemerintah secara efektif dan efisien. Salah satu upaya yang dapat dilakukan
pemerintah dalam pertumbuhan laju penduduk ini dengan cara menekan angka
pertumbuhan penduduk.
juga menjadi upaya dalam mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal
melahirkan, mengatur kehamilan, memberikan perlindungan, dan bantuan sesuai
dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas. Dalam
program KKBPK (Kependudukan Keluarga Berencana Pembangunan Keluarga)
yang dirancang untuk menekan laju pertumbuhan penduduk membutuhkan peran
besar dari masyarakat dalam mengikuti kepesertaan ber-KB. Peningkatan
penggunaan alat kontrasepsi modern bagi Pasangan Usia Subur (PUS) menjadi
bidikan utama dari program terkait dengan efektivitasnya. Saat ini berberbagai
macam alat kontrasepsi modern telah disediakan sebagai pilihan bagi Pasangan
Usia Subur (PUS) sesuai dengan kebutuhannya seperti IUD, kondom, pil, suntik,
implan, Medis Operasi Wanita (WOM), serta Medis Operasi Pria (MOP).
Meskipun telah disediakannya alat kontrasepsi modern, masih ada beberapa
Pasangan Usia Subur (PUS) maupun suami-isteri yang telah memiliki dua anak
menggunakan alat kontrasepsi tradisional seperti pantang berkala/kalender, pijak
urut, jamu, dan senggama terputus. Namun tentu saja tetap diberikannya motivasi
untuk mengguna kontrasepsi jangka panjang, sehingga program KB dapat terus
berjalan dengan efektif dan efisien.
1. Tambaksari 1.884
2. Ploso 4.155
7
3. Gading 3.689
4. Pacar Kembang 4.360
5. Rangkah 1.987
6. Pacar Keling 2.152
7. Kapas Madya Baru 5.102
8. Dukuh Setro 3.450
Jumlah Total 26.779
Sumber : Kecamatan Tambaksari, 2023
Dalam Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 Tentang Perkembangan
Kependudukan dan Pembangunan Keluarga sebagai dasar pelaksanaan Program
Kependudukan dan Keluarga Berencana menekankan bahwa kewenangan
BKKBN tidak hanya mengatur keluarga berencana dan keluarga sejahtera saja
namun juga menyangkut mengenai masalah pengendalian penduduk. BKKBN
telah mencangkan berbagai macam program mengenai Perkembangan
Kependudukan dan Pembangunan Keluarga salah satunya melalui program
kampung KB. Program Kampung KB ini merupakan perwujudan dari
pelaksanaan agenda prioritas pembangunan (nawacita) ke 3, 5, dan 8. Nawacita
ketiga yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-
daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. Nawacita kelima yaitu
meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia, serta Nawacita kedelapan
yaitu melakukan revolusi karakter bangsa melalui kebijakan penataan kembali.
satu Kampung KB. Kampung KB adalah satuan wilayah setingkat RW, Dusun
atau setara yang memiliki kriteria tertentu dimana terdapat keterpaduan Program
Kependudukan, Keluarga Berencana Pembangunan Keluarga yang dilakukan
secara sistematik dan sistematis guna meningkatkan kualitas sumber daya
manusia, keluarga dan masyarakat. Kampung KB ini bertujuan meningkatkan
kualitas hidup masyarakat di tingkat kampung atau yang setara melalui program
KKBPK serta pembangunan sector lain dalam rangka mewujudkan keluarga
kecil berkualitas. Program KKBPK sendiri memiliki prinsip yakni mewujudkan
keluarga kecil Bahagia sejahtera dengan melaksanakan delapan fungsi keluarga.
Penerapan fungsi keluarga ini membantu keluarga lebih bahagia dan sejahtera,
terbebas dari kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan. Keberhasilan
program KKBPK dapat dilihat dari berbagai aspek yaitu pengendalian kuantitas
penduduk dan peningkatan kualitas penduduk yang diukur dengan peningkatan
ketahanan dan kesejahteraan keluarga. Peningkatan ketahanan dan kesejahteraan
keluarga dilihat dari berbagai indikator yang tercermin dari pelaksanaan delapan
fungsi keluarga. Dalam Peraturan Pemerintah No 87 Tahun 2014 tentang
Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Keluarga Berencana,
dan Sistem Informasi Keluarga disebutkan delapan fungsi keluarga meliputi (1)
fungsi keagamaan, (2) fungsi sosial budaya, (3) fungsi cinta kasih, (4) fungsi
perlindungan, (5) fungsi reproduksi, (6) fungsi sosialisasi dan pendidikan, (7)
fungsi ekonomi dan (8) fungsi pembinaan lingkungan.
Kota Surabaya sebagai salah satu daerah yang memiliki jumlah penduduk
terbanyak di Jawa Timur menjadi pertimbangan BKKBN Jawa Timur Perwakilan
Surabaya dan Bapemas KB Kota Surabaya untuk melakukan pencanangan
Kampung KB guna meningkatkan kesejahteraan penduduk di Jawa Timur
khususnya Kota Surabaya. Pencanangan Kampung KB pertama kali dilakukan di
RW XII Kelurahan Sidotopo Kecamatan Semampir oleh Ibu Walikota Tri
Rismaharini. Saat ini Kota Surabaya telah memiliki satu Kampung KB ditiap
Kecamatan, salah satunya ialah Kampung KB WR Soepratman yang berada di
Kelurahan Kapas Madya Baru Kecamatan Tambaksari. Menurut data yang ada
pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surabaya, perbandingan
jumlah penduduk perempuan dan laki-laki di Kota Surabaya adalah 1.588.412
(50,3%) perempuan dan 1.568.984 (49,7%) laki-laki. Kecamatan Tambaksari
memiliki jumlah penduduk paling tinggi sebesar 239.289 jiwa, disusul oleh
Kecamatan Sawahan dan Semampir masing-masing dengan jumlah 216.391 jiwa
dan 206.071 jiwa.
padat serta masyarakatnya cukup heterogen yang terdiri dari berbagai suku, ras,
dan 92 RT dengan jumlah penduduk 39.577 jiwa menjadi satu tantangan dalam
Tabel 1.4 Jumlah Individu Dalam Keluarga Menurut Kesertaan Dalam Jaminan
Kesehatan
stunting dan pendidikan rendah dapat teratasi. Pendidikan yang rendah tentu
12
menjadi masalah bagi masa depan keluarga yang akan berdampak pada
perekonomian kecil atau tidak cukup bagi keluarga, maka dari itu Kampung KB
memberikan pengarahan melalui edukasi dan juga pelatihan bagi keluarga agar
Kebijakan merupakan produk sebuah keputusan yang telah dibuat oleh badan
dalam proses kebijakan telah termasuk di dalamnya berbagai aktivitas praktis dan
(1992: 2-4) mendefinisikan bahwa kebijakan publik adalah segala sesuatu yang
dikerjakan atau tidak dikerjakan oleh pemerintah, alasan suatu kebijakan harus
yang holistic agar kebijakan tersebut mengandung manfaat yang besar bagi
yang dilakukan oleh individu atau pejabat atau swasta yang diarahkan untuk
13
mencapai tujuan yang telah digariskan dalam keputusan kebijakan. Secara garis
berbagai elemen dalam bekerja sama secara harmonis dengan ditandai adanya
berjalan secara baik apabila terdapat kolaborasi yang baik antara pembuat
keikutsertaan.
Negeri Sipil yang memenuhi standar kompetensi dan kualifikasi tertentu yang
diberi tugas tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang
tentunya PKB tidak dapat bekerja sendiri, oleh karena itu dibentuklah Petugas
masyarakat mulai dari RT, RW, Kader, serta Karang Taruna dalam melakukan
menurun dan sulitnya mencapai harapan keluarga sejahtera. Dalam penelitian ini
secara khusus peneliti mengunakan teori George Charles Edward III yang terdiri
dari 4 variabel, yaitu (1) komunikasi, (2) sumber daya, (3) disposisi, (4) struktur
birokrasi.
Baru termasuk wilayah padat penduduk yang masyarakatnya beragam dan juga
telah dijelaskan diatas, peneliti berpendapat perlu adanya kajian lebih lanjut
Kapasmadya Baru. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan latar belakang yang telah di uraikan, maka
kajian untuk penelitian yang akan datang dengan topik yang sama.
ilmu pengetahuan.
3. Bagi Mahasiswa
KAJIAN PUSTAKA
persamaan dan perbedaan dengan tujuan sebagai acuan, referensi, dan masukan
bagi peneliti. Terdapat 4 penelitian terdahulu yang digunakan oleh peneliti, antara
lain:
18
19
dengan berbagai pihak, serta menambah fasilitas hingga tenaga ahli. Namun
solusi ini masih berlum dapat diterapkan secara maksimal dan teratur oleh
yaitu Bina Keluarga Balita, Bina Keluarga Remaja, Bina Keluarga Lansia,
tinggi yaitu angkat pernikahan usia dini yang masih tinggi, adanya anggapan
Kampung KB yang terdiri dari BKL, BKR, BKB, dan UPPKS untuk
terutama BKL, BKB, dan UPPKS, sedangkan BKR masih belum dapat
berencana dari aspek pemberdayaan meliputi input, proses dan output. Hasil
dari penelitian ini menunjukkan bahwa input program belum sesuai indikator
karena tidak adanya dana kegiatan dan kurangnya SDM. Proses kegiatan
karena kurangnya SDM dan dana kegiatan yang tidak mencukupi, serta
pelayanan KB sehingga lebih efektif dan efisien. Tujuan penelitian ini adalah
kualitatif dengan fokus penelitian menggunakan teori dari Van Meter dan Van
salah satu kegiatan yang belum terlaksana, yakni Pusat Informasi Konseling
Judul Penelitian,
Tujuan dan Jenis Relevansi dan
No. Peneliti, Tahun
Penelitian Perbedaan Penelitian
Terbit
1. Implementasi Tujuan dari penelitian Relevansi penelitian
Program Kampung ini adalah untuk terdahulu dengan
KB dalam mendeskripsikan penelitian sekarang yaitu
Meningkatkan implementasi tujuan penelitian berupa
Kesejahteraan program Kampung mendeskripsikan
Masyarakat di KB serta kendala implementasi program
Kelurahan Gunung dalam meningkatkan Kampung KB.
Pangilun Kecamatan kesejahteraan Persamaan lainnya
Padang Utara Kota masyarakat di terletak pada metode
Padang. Kampung KB Berok. penelitian yang
Metode penelitian digunakan, yakni
Ragman HM dan menggunakan metode metode deskriptif
Junaidi Indrawadi deskriptif kualitatif. kualitatif.
(2019). Teknik pengumpulan
Jurnal of Civic data menggunakan Perbedaan penelitian
Education, Vol. 2, Teknik wawancara terdahulu dengan
No. 4, Hal 295 – 301. dan dokumentasi. penelitian sekarang
Analisis data adalah fokus penelitian.
menggunakan Teknik Penelitian terdahulu
kualitatif dengan fokus pada
reduksi penyajian dan kesejahteraan
penarikan simpulan. masyarakat, sedangkan
penelitian sekarang
berfokus pada program
kegiatan yang dilakukan.
Perbedaan lainnya
24
Judul Penelitian,
Tujuan dan Jenis Relevansi dan
No. Peneliti, Tahun
Penelitian Perbedaan Penelitian
Terbit
terletak pada lokus
penelitian. Penelitian
terdahulu terletak di
Kelurahan Gunung
Pangilun Kecamatan
Padang Utara Kota
Padang, sedangkan
penelitian sekarang
terletak di Kelurahan
Kapasmadya Baru
Kecamatan Tambaksari
Kota Surabaya.
2. Efektivitas Program Tujuan penelitian ini Relevansi penelitian
Kampung KB di adalah untuk terdahulu dengan
Desa Sidorejo mengetahui penelitian sekarang
Kecamatan Keluang efektivitas program adalah metode penelitian
Kabupaten Musi kampung KB dan yang digunakan yakni
Banyuasin. faktor penghambat metode deskriptif
program kampung kualitatif.
Erwin Apriani, Nina KB di Desa Sidorejo
Damayati, dan Kecamatan Keluang
Muhamad Idris Kabupaten Musi Perbedaan penelitian
(2021). Banyuasin. Metode terdahulu dengan
Jurnal Swarnabhumi, penelitian yang penelitian sekarang
Vol. 6, No. 1, Hal 38 digunakan adalah adalah tujuan penelitian.
– 45. metode deskriptif Tujuan penelitian
kualitatif. Teknik terdahulu yaitu untuk
25
Judul Penelitian,
Tujuan dan Jenis Relevansi dan
No. Peneliti, Tahun
Penelitian Perbedaan Penelitian
Terbit
pengumpulan data mengetahui efektivitas
menggunakan program kampung KB
observasi, di Desa Sidorejo
dokumentasi, dan Kecamatan Keluang
kuisioner/angket. Kabupaten Musi
Analisis datanya Banyuasin. Sedangkan
menggunakan Teknik penelitian sekarang
analisis data yang bertujuan untuk
bersifat induktif. mendeskripsikan dan
menganalisis
implementasi program
Kampung KB di
Kelurahan Kapasmadya
Baru Kecamatan
Tambaksari Kota
Surabaya. Perbedaan
lainnya terletak pada
lokus penelitian.
3. Kampung Keluarga Tujuan penelitian ini Relevansi penelitian
Berencana Dalam adalah untuk terdahulu dengan
Peningkatan mengetahui evaluasi penelitian sekarang
Efektivitas Program program Kampung adalah mengunakan
Keluarga Berencana. KB. Metode metode penelitian
penelitian yang deskriptif kualitatif.
Aminatuz Zuhriyah, digunakan adalah
Sofwan Indarjo, dan deskriptif kualitatif. Perbedaan penelitian
Bambang Budi Teknik pengumpulan terdahulu dengan
26
Judul Penelitian,
Tujuan dan Jenis Relevansi dan
No. Peneliti, Tahun
Penelitian Perbedaan Penelitian
Terbit
Raharjo (2017). data dengan penelitian sekarang
Higeia Journal of wawancara, observasi adalah tujuan penelitian.
Public Health dan dokumentasi. Penelitian terdahulu
Research and Analisis data yang bertujuan untuk
Development, Vol. 1, digunakan adalah mengetahui evaluasi
No. 4, Hal 1-13. menelaah seluruh program kampung KB,
data dengan reduksi sedangkan penelitian
data, penyajian data, sekarang untuk
dan verifikasi. mendeskripsikan
implementasi program
kampung KB.
Perbedaan lainnya
terletak pada lokus
penelitian.
4. Implementasi Tujuan dari penelitian Relevansi penelitian
Program Kampung ini adalah untuk terdahulu dengan
Keluarga Berencana mendeskripsikan dan penelitian sekarang
di Dusun Ambeng- menganalisis adalah fokus penelitian
Ambeng Desa Implementasi berupa implementasi
Ngingas Kecamatan Program Kampung program kebijakan.
Waru Kabupaten Keluarga Berencana
Sidoarjo. di Dusun Ambeng- Perbedaan penelitian
Ambeng Desa terdahulu dengan
Nosa Arighi Ngingas Kecamatan penelitian sekarang
Bachtiyar dan Sri Waru Kabupaten adalah lokus penelitian.
Wibawani (2017). Sidoarjo. Metode Penelitian terdahulu di
Jurnal Dinamika penelitian yang Dusun Ambeng-
27
Judul Penelitian,
Tujuan dan Jenis Relevansi dan
No. Peneliti, Tahun
Penelitian Perbedaan Penelitian
Terbit
Governance FISIP digunakan yaitu Ambeng Desa Ngingas
UPN “Veteran” deskriptif kualitatif. Kecamatan Waru
Jatim, Vol. 7, No. 1, Teknik pengumpulan Kabupaten Sidoarjo,
Hal 13 – 26. data menggunakan sedangkan penelitian
metode observasi, sekarang di Kelurahan
dokumentasi, dan Kapasmadya Baru
wawancara. Analisis Kecamatan Tambaksai
data yang dilakukan Kota Surabaya.
dengan pengumpulan
data, reduksi data,
penyajian data, dan
penarikan data.
Sumber : E-journal yang diperoleh peneliti, 2023
kebijakan public adalah segala sesuatu yang dikerjakan atau tidak dikerjakan oleh
pemerintah, alasan suatu kebijakan harus dilakukan dan manfaat bagi kehidupan
mengandung manfaat yang besar bagi warganya dan tidak menimbulkan kerugian,
authoritative allocation of values for the whole society” (kebijakan public adalah
sebagai suatu rangkaian tindakan atau kegiatan yang diusulkan oleh individu,
adalah suatu upaya atau tindakan untuk memengaruhi sistem pencapaian tujuan
yang diinginkan. Upaya dan tindakan tersebut bersifat strategis, yaitu berjangka
Pressman dan Widavsky sebagaimana dikutip dalam Budi Winarno (2003: 17)
kebijakan publik sangatlah luas dengan mencakup berbagai bidang dan sektor
seperti politik, sosial, ekonomi, hukum, budaya, dan sebagainya. Selain itu jika
dilihat dari hirarkinya, kebijakan publik bersifat nasional, regional maupun lokal
bupati/walikota.
29
tengah masyarakat, baik secara langsung maupun melalui berbagai lembaga yang
(Anggara, 2014) menyatakan bahwa kebijakan publik tidak bersifat spesifik dan
sempit, tetapi luas dan berada pada strata strategi. Berdasarkan definisi yang telah
dikemukakan oleh para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa kebijakan publik
fenomena atau peristiwa yang ada dianggap sebagai masalah. Sebab suatu
masyarakat, tetapi dapat juga tidak dianggap sebagai sebuah masalah oleh
3. Implementasi Kebijakan
pelaksanaan kebijakan.
4. Evaluasi Kebijakan
Van Meter dan Van Horn (1975) dalam (Subianto, 2012) mengatakan bahwa
kebijakan publik merupakan tindakan yang dilakukan baik oleh individu, swasta,
maupun pemerintah yang diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah digariskan
31
(Tachjan, 2006). Abdul Wahab (1997:53) dalam (Tahir, 2014) mengatakan bahwa
yang akan dicapai dan juga berbagai upaya untuk mengatur segala bentuk proses
implementasinya.
politik ke dalam kegiatan birokrasi, tetapi juga berkaitan dengan masalah konflik,
keputusan dan siapa yang memperoleh manfaat dari suatu kebijakan. Grindle juga
ditetapkan, program kegiatan terlah tersusun, serta dana yang mendukung dan
(Situmorang, 2016).
yang nyata (Handoyo, 2012). Implementasi kebijakan adalah cara yang tepat
32
kebijakan agar berjalan dengan baik dalam mencapai tujuannya (Tahir, 2014).
Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan oleh para ahli, dapat disimpulkan
suatu kebijakan publik yang telah ditetapkan dengan saran untuk mencapai tujuan
yang optimal. Dalam model ini bersifat sentralistis, yang mana akan menjadi
c. Memiliki struktur implementasi yang telah disusun secara legal dan tepat
kebijakan.
Van Meter dan Van Horn dikutip oleh (Tahir, 2014) merumuskan sebuah
di lapangan relative tinggi. Model yang dikemukakan oleh Van Meter dan Van
b. Sumber daya
variabel besar tersebut, terdapat isi atau poin penting dalam implementasi
sebagai salah satu tahapan dalam proses kebijakan, terletak di antara tahapan-
1) Komunikasi (communication)
a. Transmisi (transmission)
dengan tepat tidak hanya kepada pelaksana kebijakan tetapi juga kpada
b. Kejelasan (Clarity)
c. Konsistensi
yang berkepentingan.
daya yang dimaksudkan antara lain Sumber daya manusia, Sumber daya
efektif”. Oleh karena itu, sumber daya manusia harus ada ketepatan
dan kelayakan antara jumlah staff yang dibutuhkan dan keahlian yang
sudah sangat jelas jika kondisi dari keterbatasannya dana juga dapat
3) Disposisi (dispositions)
oleh kemauan para pelaksana kebijakan yang memiliki disposisi yang kuat
diberikan.
4) Struktur birokrasi
sumber daya yang dimiliki cukup dan pelaksana mengetahui apa yang
membutuhkan kerja sama dengan banyak pihak dan mungkin juga dapat
pemerintah.
2.2.5 Program
rancangan mengenai asas serta usaha yang akan dijalankan. Menurut Hans
sistematis, dan terpadu yang dilaksanakan oleh suatu atau beberapa instansi
maupun sektor swasta dalam hal kerjasama antara masyarakat, swasta maupun
pihak terkait guna mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan. Suatu program
disusun berdasarkan dengan tujuan atau target yang ingin dicapai untuk
kepentingan bersama.
kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi
cara yang disahkan untuk mencapai tujuam, beberapa karakterstik tertentu dapat
tidak, dianatranya :
c. Program memiliki identitas sendiri, apabila berjalan secara efektif dapat diakui
oleh publik.
adalah program yang di dasari oleh mode teoritis yang jelas, yakni : sebelum
menentukan masalah sosial dan melalukan intervensi, maka sebelumnya harus ada
pemikiran yang serius terhadap bagaimana dan mengapa masalah itu terjadi dan
Berkualitas yaitu :
2.2.6 Kampung KB
BKKBN ini tidak hanya mengatur keluarga berencana dan kluarga sejahtera,
tetapi juga mengatu mengenai pengendalian penduduk, hal ini tertuang dalam
Kampung KB adalah satuan wilayah setingkah RW, Dusun atau setara yang
tidak hanya berfokus pada penekan laju partumbuhan penduduk, namun juga pada
Kampung KB menjadi salah satu upaya yang dilakukan oleh BKKBN untuk
fungsi sosial budaya, (3) fungsi cinta kasih, (4) fungsi perlindungan, (5) fungsi
reproduksi, (6) fungsi sosialisasi dan Pendidikan, (7) fungsi ekonomi dan (8)
dijadikan lokasi Kampung KB terdapat tiga kriteria yang dipakai, yakni kriteria
1) Kriteria Utama
desa/kelurahan.
a. Kumuh,
48
f. Wilayah Terpencil,
g. Perbatasan,
h. Kawasan Industri,
i. Kawasan Wisata,
3) Kriteria Khusus
a. Kriteria data, setiap RT/RW memiliki Data dan Peta Keluarga yang
rendah.
KB dalam 1 (satu) Kecamatan, Hal ini dikarenakan, kualitas sumber daya manusia
yang baik akan dimulai dari keluarga, dengan membangun atau membentuk
karakter keluarga yang sejahtera maka diharapkan kualitas dari sumber daya
manusia akan semakin memiliki nilai yang tinggi. Dengan pertimbangan dari
BKKBN Jawa Timur saat ini Kota Surabaya telah memiliki 1 (satu) Kampung KB
ditiap Kecamatan.
49
Keluarga Berencana (PKB) yang nantinya akan dibantu oleh seluru elemen
masyarakat mulai dari RT, RW, Kader, serta Karang Taruna yang ada pada
wilayah tersebut.
51
Informasi Keluarga
Sumber :
Informasi Keluarga
METODE PENELITIAN
kompleks dan holistic menurut pandangan dari para informan dengan data yang
akurat dan kondisi ilmiah. Metode penelitiian kualitatif menurut (Sugiyono, 2018)
adalah sebuah metode yang digunakan untuk meneliti pada kondisi alamiah, di
trianggulasi.
Surabaya. Sesuai dengan tujuan dari metode penelitian kualitatif yakni untuk
53
54
secara rinci dan mengalanisis kondisi alamiah tentang apa yang sebenarnya terjadi
dengan tujuan dalam penelitian ini dapat memberikan hasil yang rinci, detal dan
Dalam rangka mendapatkan dan memperoleh data yang akurat, peneliti akan
menentukan lokasi penelitian yang nantinya akan menjadi tempat dimana peneliti
yang sebenarnya terjadi mengenai objek yang akan diteliti. Semua informasi
mengenai kondisi dan juga aktivitas dapat digali melalui tempat lokasi, secara
Surabaya.
memberikan batasan mengenai objek penelitian yang akan diangkat agar peneliti
tidak terjebak dan terjerumus pada banyaknya data yang diperoleh dilapangan.
Fokus penelitian merupakan hal yang sangat penting untuk dijadikan pedoman
maka peneliti dapat membatasi objek-objek yang akan diteliti sehingga peneliti
dapat mengetahui dengan pasti data mana yang nantinya akan digunakan.
penelitian lebih didasarkan pada tingkat informasi yang diperoleh dari situasi
yang digunakan sebagai landasan dalam menetapkan fokus riset. Dalam penelitian
ini sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian yaitu untuk
menurut George Charles Edward III. Adapun empat faktor kritis yang dapat
berikut :
1. Komunikasi
agar maksud dan tujuan dari kebijakan tidak disalahgunankan oleh pihak
2. Sumber Daya
yang mencukupi, agar kebijakan dapat terlaksana secara efektif. Dalam fokus
penelitian ini yang dimaksud dengan sumber daya terbagi menjadi beberapa
c. Sumber Daya Peralatan, indikator ini berkaitan dengan fasilitas fisik yang
Kota Surabaya.
3. Disposisi
hal ini dibutuhkan sikap yang baik dalam diri pelaksana kebijakan, agar
4. Struktur Birokrasi
Sumber data dalam penelitian merupakan suatu subjek dari tempat data
tersebut diperoleh, dapat berupa orang, buku, dokumen, dan sebagainya yang
dapat memberikan informasi yang relevan dengan penelitian. Sumber data dalam
dari penelitian. Bila dilihat dari sumber datanya, maka jenis data dalam penelitian
1. Data Primer
seperti narasumber. Menurut (Siyoto & Sodik, 2015) data primer disebut juga
sebagai data asli atau yang memiliki sifat up to date. Untuk mengumpulkan
kuesioner. Pada penelitian ini data primer diperoleh langsung dari informan
2. Data Sekunder
seperti melalui orang lain atau dokumen. Sumber data sekunder dapat
digunakan dalam penelitian sebagai sumber data pelengkap dari sumber data
primer. Dalam bukunya, (Siyoto & Sodik, 2015) mengatakan bahwa sumber
data sekunder dapat berupa dokumen, buku, laporan, jurnal, Biro Pusat
Statistik (BPS) dan arsip lain yang memiliki relevansi dengan penelitian yang
Kota Surabaya.
yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah
akan kesulitan untuk mendapatkan data yang memenuhi standar. Dalam penelitian
mengenai ketiga teknik pengumpulan data yang akan digunakan peneliti ialah
sebagai berikut :
61
1. Observasi
oleh peneliti ketika turun ke lapangan untuk mengamati perilaku dan kegiatan
objek yang akan diteliti ataupun yang digunakan sebagai sumber data
penelitian.
penelitian.
secara sistematis tentang apa yang akan diteliti, sehingga peneliti tidak
akan menggunakan instrumen yang telah baku, tetapi hanya berupa rambu-
rambu pengamatan.
Peneliti memilih jenis observasi tidak berstruktur, karena dalam penelitian ini
akan dapat memperoleh data dan atau mengetahui fakta di lapangan terkait
2. Wawancara
merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melallui
terstuktur pada penelitian ini, karena dalam memperoleh data yang sesuai
mendalam terhadap suatu topik yang telah ditentukan agar pembahasan tidak
3. Dokumentasi
yang sudah berlalu dan dapat berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya
Tujuan dari dokumentasi agar hasil penelitian dari observasi atau wawancara,
dan data berupa gambar, karya seni, ataupun tulisan yang berkaitan dengan
topik penelitian.
Pada penelitian ini, teknik yang digunakan untuk menentukan informan ialah
adalah teknik pengambilan sampel sumber data atau informasi yang awalnya
penelitan dapat membantu peneliti mendapatkan informasi dari satu atau dua
sedikit melalui wawancara mendalam serta survey. Pada penelitian ini, peneliti
tidak.
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang
diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara
melakukan sistesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang
akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh peneliti
menggunakan teknik analisis data interaktif yang dikembangkan oleh Miles &
peneliti berusaha menyajikan suatu data dalam bentuk deskriptif dengan metode
kualitatif.
Miles & Huberman (1984) mengemukakan bahwa aktifitas dalam analisis data
sehingga data yang dikumpulkan cukup banyak. Aktivitas dalam analisis data,
yaitu pengumpulan data (data collection), reduksi data (data reduction), penyajian
(Sugiyono, 2018:133).
pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, mencari tema dan pola dari
keseluruhan data yang diperoleh oleh peneliti. Data yang telah direduksi akan
yang diperlukan.
66
menyajikan data yang telah diperoleh. Penyajian data dapat dilakukan dalam
bentuk uraian singkat, tabel, grafik, pie chart, pictogram, dan sejenisnya.
Pada tahap ini, data yang telah dikumpulkan dan dilakukan proses selanjutnya
akan menjadi sebuah kesimpulan akhir yang mampu menjadi jawaban dari
antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan data yang dilaporkan oleh
1. Creadibility (Kepercayaan)
Uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data yang diperoleh dari
a. Perpanjangan Pengamatan
difokuskan pada pengujian terhadap data yang diperoleh, apakah data yang
akan semakin akrab, terbuka, dan saling mempercayai satu sama lain
b. Meningkatkan Ketekunan
c. Triangulasi
data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan waktu. Terdapat tiga
1) Triangulasi Sumber
berbagai sumber.
2) Triangulasi Teknik
dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik
yang berbeda.
3) Triangulasi Waktu
waktu atau situasi yang berbeda. Bila hasil yang diperoleh berbeda,
Kasus negatif adalah kasus yang tidak sesuai dengan hasil penelitian
peneliti mencari data yang berbeda atau bertentangan dengan data yang
ditemukan. Jika terdapat data yang berbeda atau bertentangan, maka data
f. Mengadakan Membercheck
mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang
2. Pengujian Transferability
hasil penelitian dengan jelas dan dapat memutuskan dapat atau tidaknya untuk
3. Pengujian Depenability
4. Pengujian Konfirmability
yang dilakukan. Jika hasil penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian,
Media Pres.
Apriani, E., Idris, M., & Damayanti, N. (2021). Efektivitas Program Kampung Kb
palembang.ac.id/index.php/swarna/article/view/4677
Mursalim, S. W., Hasibuan, A., Sulaiman, oris krianto, Mulyanie, E., Husna, R.
A., Apriandi, I., Maiti, Bidinger, Suryana, A., Iskandar, A., Hernawan, D.,
Dengo, S., Rahmadanita, A., Santoso, E. B., Wasistiono, S., Marisa, H.,
https://kominfo.kotabogor.go.id/asset/images/web/files/buku-2.-masterplan-
smart-city-kota-bogor.pdf
71
72
NASIONAL. (2017).
Siyoto, S., & Sodik, A. (2015). Dasar Metodologi Penelitian (1 ed.). Literasi
Media Publishing
https://ejournal.stikku.ac.id/index.php/stikku/article/view/64
Analisis Proses Kebijakan Publik (12 ed.). Media Nusa Creative (MNC
Publishing).
Zuhriyah, A., Indarjo, S., Budi, B., Kesehatan, R. P., Perilaku, I., Ilmu, J., &
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/higeia
PEDOMAN WAWANCARA
ditemukan oleh George C Edward III yang dikutip dalam (Anggara, 2014).
birokrasi.
masyarakat ?
anggarannya ?
74
75
Kapasmadya Baru ?
program kampung KB
di Kapasmadya Baru ?
telah ditetapkan ?
maupun masyarakat ?
juga masyarakat ?
masyarakat ?
Kapasamadya Baru ?
anggarannya ?
77
di Kapasmadya Baru ?
KB di Kapasmadya Baru ?
masyarakat ?
masyarakat ?
Kapasmadya Baru ?
Kapasmadya Baru?
di Kapasmadya Baru ?
KB di Kapasmadya Baru ?
masyarakat ?
Kapasmadya Baru ?
81
Baru
Baru
82