SKRIPSI
SOSIOLOGI
Diajukan Kepada
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
Oleh :
RIDO WARDO
NIM. GAA 116 048
JURUSAN SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2021
1
i
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan yang maha Esa karena atas karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ,,ETOS KERJA
PARA PEDAGANG PASAR ,Penelitian Terhadap Pedagang Suku Banjar di
Desa Bangkuang Dalam PevKATA PENGANTAR
1. Kepada Bapak Prof. Drs. Kumpiady Widen, MA., Ph.D selaku Dekan Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Palangka Raya, Penulis mengucapkan
terima kasih atas motivasi sehingga penulis dapat belajar dan menyelesaikan
skripsi ini dengan baik.
2. Bapak Dr. Syamsuri, S.sos., M.si selaku Pembantu Dekan I Fakultas ILmu
Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Palangka Raya.
3. Bapak Drs. Nuhing Tasi, M.Pd selaku Pembantu Dekan II Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik, Universitas Palangka Raya.
4. Bapak Dr. Jhon Retei alfi Sandi, S.sos., M.Si selaku Pembantu Dekan III
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Palangka Raya.
5. Kepada Ibu Merrisa Octora, SS., MA., selaku Ketua Jurusan Sosiologi Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Palangka Raya. Penulis mengucapkan
terima kasih.
iii
7. Kepada Bapak Evi Nurleni, M.Si selaku pembimbing kedua, penulis
mengucapkan terimakasih atas kesabaran, masukan dan motivasi kepada
penulis sehingga skripsi ini dpat terselesaikan dengan baik.
8. Kepada seluruh Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Palangka Raya penulis mengucapkan terima kasih atas pengajaran dan ilmu yang
telah dibagikan kepada penulis selama penulis menjadi mahasiswa di Fakultas
Ilmu Sosial dan ILmu Politik Universitas Palangka Raya.
9. Kepada seluruh staf di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Palangka Raya penulis mengucapkan terima kasih.
10. Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu politik Universita Palangka Raya dan
almamater Kebanggaanku. Terima kasih berkat kampus dan Universitas
tercinta ini penulis boleh menuntut ilmu dan mendapatkan ilmu yang akan
penulis pergunakan sebagaimana mestinya.
11. Kepada Orang Tua tercinta Mamah dan Papah terimaksih atas segala kasih
saying serta dorongan dan motivasi yang diberikan sehingga penulis boleh
menyelesaikan skripsi dengan baik
Palangka Raya,
Hormat Penulis,
Rido wardo
NIM. GAA116048
iv
DAFTAR ISI
v
3.5.1 Reduksi Data ........................................................... 29
3.5.2 Penyajian Data .......................................................... 30
3.5.3 Menarik Kesimpulan ............................................... 30
3.4. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 24
DAFTAR PUSTAKA
vi
BAB I
PENDAHULUAN
salah satunya di sektor perdagangan baik produk maupun jasa. Salah satu
pasar dalam arti luas adalah suatu kejadian di mana berlangsung transaksi
jual-beli antara konsumen dan produsen. Pasar tradisional adalah pasar yang
ini sangat membantu, tidak hanya bagi pemerintah daerah ataupun pusat
kembali. Hal ini menjadi contoh bahwa eksistensi pasar tradisional dapat
1
pasar tradisional telah ada sejak puluhan abad yang lalu, diperkirakan sudah
tikar-tikar kemudian terjadilah transaksi jual beli tanpa mata uang. Selain itu
dapat dilihat juga bahwa pasar pada zaman kerajaan dijadikan tempat
dijadikan air pada abad 12 Masehi, pasar digunakan sebagai alat untuk
pada kegiatan perkantoran atau disebut dengan formal dimana banyak syarat
yang harus dipenuhi untuk dapat diterima kerja misalnya mengenai tingkat
dan modal yang cukup dalam merintis usaha dari yang kecil terlebih dahulu,
bahkan bukan hanya sebagai pedagang saja tetapi banyak lagi kesempatan
kerja yang ditawarkan di sektor informal ini seperti menjadi penjaga atau
pekerja, kuli panggul dan lain sebagainya yang tidak terlepas dari kegiatan di
2
pasar tradisional1. Salah satu hal yang penting untuk menjadi seorang
tumbuh atau patahnya semangat2. Etos kerja seseorang terbentuk oleh adanya
motivasi yang terpancar dari sikap hidupnya yang mendasar terhadap kerja.
Sikap itu mungkin bersumber dari akal dan pandangan hidup/nilai-nilai yang
dianut tanpa harus terkait dengan iman atau ajaran agama. Khusus bagi orang
wahyu bekerja sama dengan akal. Sistem keimanan itu identik dengan sikap
hidup mendasar (aqidah kerja). Ia menjadi sumber motivasi dan sumber nilai
bagi terbentuknya etos kerja islami. Etos kerja ini secara dinamis selalu
sesuai dengan kodrat manusia selaku makhluk psikofisik yang tidak kebal
demikian, proses terbentuknya etos kerja (termasuk etos kerja islami), seiring
1
Indri Ajuah, “Mengangkat Eksistensi Pasar Tradisional dengan Konsep
Revitalisasihttp://indrisama.wordpress.com/2011/01/13/mengangkat-eksistensi-pasar-tradisional-
dengankonsep-revitalisasi.html (online 11 mei 2017)
2
Ekonomika Mikro. Bandung: PT. Refika Aditama, 2014, h. 17. 2Akhmad Mujahidin,
Ekonomi Islam, Jakarta: PT. 1Lia Amaliawiati RajaGrafindo Persada, 2007, h.144
3
sosio kultural dan mungkin spiritual transendental3. Jadi, etos kerja bersifat
Bangkuang kebanyakan berasal dari Suku banjar tetapi ada juga pedagang
lainnya yang berasal dari Suku jawa Suku Dayak, dan Suku Madura
terdapat berbagai jenis suku dalam suatu kegiatan usaha guna memajukan.
Eksistensi pasar tradisional itu sendiri secara tidak langsung disamping dari
hal ini dapat mempermudah bagi pembeli ataupun pengunjung untuk membeli
Barang dagangan terlihat rapi disusun mulai dari pukul 07.00 WIB,
ada yang meletakkan di atas tikar, dalam keranjang, dan ada juga yang
maupun mobil pick up kembali. Pasar Bangkuang biasanya tutup pada siang
3
Ahmat Janan Asifudin, Etos Kerja Islam, Surakarta: Muhamadiyah University Press,
2004, h. 90
4
Observasi awal,etos kerja pedagang pasar Bangkuang hari senin tanggal 22 mei 2017
puku l 07 .00WIb
4
Etos kerja yang ditunjukkan oleh pedagang pada pasar bangkuang
yang menjadi daya tarik sendiri seperti berjualan sekali seminggu dikarena
kan para pedagang pasar dibangkuang rata -rata orang suku banjar dengan
pagi hari mereka mulai membuka pasar dan niatnya untuk meningkatkan
1. Meneliti dan menjelaskan etos kerja pedagang pasar suku Banjar dipasar
Bangkuang ?
5
1.4. Manfaat Penelitian
1. Secara Akademis
ini menganalisis tentang etos kerja, membahas suku banjar dalam etos
2. Secara Praktis
Khususnya bagi masyarakat banjar agar selalu menjaga etos kerja dengan
Lebih daripada itu, nilai keagamaan dalam hal ini semakin kuat,
6
tentang etos kerja pedagang pasar dalam melihat eksistensi,suku banjar
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
hidup (worldview).
pada tataran kognitif atau kata lain etika merupakan bentuk senantiasa
8
terbentuk oleh berbagai kebiasaan, pengaruh budaya dan sistem nilai
yang diyakininya.
pengejawantah.
9
agama yang penuh nilai asketisme, karena disebarkan oleh para
Dalam buku Penjaja dan Raja yang ditulis Geertz (1977), para
santri di salah satu kota kecil Jawa Timur memiliki etos kerja tinggi,
mereka merupakan pekerja yang sangat taat beribadah dan aktif dalam
yaitu bersikap jujur, disiplin, hemat dan pekerja keras. Demikian pula
5
Kritikannya adalah, 1) Weber dengan sembarangan telah membuat asumsi bahwa
agama merupakan satu-satunya sumber tumbuhnya “etos spiritual”. 2). Weber hanya menganggap
bahwa sekularisasi sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari proses modernisasi dan sivilisasi.
Menurut Davis, masyarakat moderen hakekatnya memiliki berbagai macam spirit yang
diasumsikan berbeda, sehingga masyarakat tersebut tidak dapat spiritnya mengalami sekularisasi
10
daerah tersebut adalah para santri yang berafiliasi dengan organisasi
suasana hati dan keyakinan yang kuat atas nilai- nilai yang dipercaya,
Dalam dunia kerja saat ini banyak sekali tantangan yang harus
bisnis atau dunia perdagangan jual beli. Hal ini tentu akan menciptakan
sebuah semangat Etos Kerja pada masyarakat. Dalam kamus ilmiah populer
etos diartikan sebagai semangat, jiwa atau pandangan hidup khas bangsa.
dunia kerja, etos kerja melekat pada jiwa seseorang. Mereka yang memegang
standard etos kerja akan cenderung lebih tenang dalam mencari solusi
11
tentang permasalahan yang dihadapi. Sukses atau tidaknya seseorang dalam
menjalankan kerja sangat tergantung dari etos yang dimiliki. Semangat untuk
mau berkembang, kegigihan, pantang menyerah, serta tidak mudah putus asa
adalah bagian dari seseorang yang harus dimiliki. Ukuran sukses dari
akan menempati sistem ekonomi yang rendah. Etos kerja merupakan suatu
yang sesuai dengan perasaan tulus setiap individunya. Etos muncul sebagai
menganggap etos sebagai suatu keserasian atau penyatuan dalam dunia kerja.
muslim dalam hasil kerja sikap dan perilakuperilaku yang menuju atau
12
perbaikan (improvement) dan terus berupaya dengan amat bersungguh-
kongkrit pedagang dalam menerapkan suatu nilai atau ide-ide, agar mampu
perlu untuk ditingkatkan lagi. Dari hasil etos kerja ini, melahirkan suatu
strategi dalam bidang penjualan suatu produk. Para ahli mengatakan bahwa
Dengan demikian, etos kerja terbaik dan mulia berbasis nurani dapat
seseorang dalam bekerja yang tak lepas dari landasan keyakinan nilai-nilai
laku kita dalam bekerja7 Sedangkan budaya bisa diartikan sebagai akal
6
Frans Von Magnis. “Menuju Etos Pekerjaan Yang Bagaimana?”,1978. Prisma No II.
Hlm. 16.
7
Ibid. 16 .
13
kerja terbaik dan mulia akan berkaitan erat dengan persepsi dan nilai-nilai
yang melahirkan makna dan pandangan hidup seseorang, inilah yang akan
Kerja adalah bentuk aktualisasi dari nilai-nilai keyakinan dalam hati. Nilai
yang kita yakini sebagai makna hidup akan melahirkan cara kita bersikap
dan akhlak yang baik. Garis singgung antara etos kerja dan akhlak mulia ini
mulia.
Jujur adalah sebuah sikap apa adanya yang dimiliki seseorang, tanpa
yang memiliki sikap jujur selalu berusaha teliti, cermat dan berhati-hati
dalam setiap tindakannya. Dalam kaitannya dengan etos kerja, sikap jujur
14
yang beriman agar selalu berperilaku jujur. Dalam halnya di dunia
pekerjaan sikap ini wajib diterapkan secara kuat meskipun ada hasutan dari
dunia luar (eksternal) untuk berperilaku tidak jujur. Hasutan tersebut berupa
korupsi terhadap waktu, tidak disiplin terhadap aturan, selalu bolos dalam
Dalam dunia jual beli perilaku jujur ini perlu diterapkan antara
sesungguhnya adalah berpegang teguh pada ajaran islam, baik dalam hal
aqidah, amal dan perilaku. Huruf Sin dan ta’ dalam kata ini menunjukkan
8
Eko Jalu Santoso, Good Ethos: 7 Etos kerja terbaik dan mulia (Jakarta: Gramedia,
2012),hlm 6-8
15
penghambaan (kepada Allah).18 Kunci utama istiqomah adalah berpegang
teguh pada ajaran Islam. Maksudnya adalah menjalankan apa yang syariat
islam anjurkan, dan menjauhi apa yang dilarang dalam islam. Istiqomah
tempatnya9.
9
Musnid al-Qathany, Meniti Jalan Istiqomah (Mirqat: Pustaka Al-Bashirah, 2008),hlm. 1
16
Masalah dari dalam diri sendiri muncul karena keadaan emosi
masyarakat.
17
pelaku organisasi memiliki peran tersendiri terhadap organisasi tersebut,
organisasinya10.
kegiatan yang dinyatakan dalam bentuk usaha yang keras atau lemah. Faktor-
faktor itu sering disebut motivasi, sebagai tujuan yang diinginkan yang
perilaku seseorang kearah yang positif bukan ke hal-hal yang sifatnya negatif.
percaya diri yang tinggi dalam dirinya. Mereka senantiasa terpacu untuk
bekerja keras untuk maju kearah yang lebih progresif. Ada dua jenis motivasi,
18
2.3.1. Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah motivasi atau dorongan yang muncul dari
dalam diri sendiri. Motivasi ini muncul karena keinginan seseorang untuk
dari luar. Motivasi ini muncul karena adanya kompetitor dari dunia luar.
Etos kerja pada bentuk ini menciptakan daya saing positif antar seseorang.
gaji yang lebih besar, dan kepala bagian secara otomatis menduduki strata
yang lebih dihormati dari pada karyawan biasa. Oleh karena si B adalah
2.4. Etos Kerja Pedagang Pasar Suku Banjar Tinjauan Teori Etika Protestan
dan Spirit Kapitalisme Max Weber
19
dibuktikan di sekitar pemukiman warga desa bangkuang yang digunakan
bisa menjumpaii para pedagang yang berderet di pinggir jalan. Tetapi pada
keras itu merupakan calling atau panggilan suci bagi kehidupan manusia.
20
berorientasi kemasa depan, hemat dalam kegiatan ekonomi sehari-hari
Dengan kata lain, etika Protestan telah dijadikan dasar doktrin bagi
11
Muhammad Zakki. Spiritual Enterpreuneurship Transformasi Spiritualitas
Kewirausahaan.(Yogyakarta: LkiS. 2013), hlm. 8
12
The Protestan Ethic and The Spirit of Capitalism, (trans. By Talcott Parson), London:
Unwin University Book, 1967. Komentar Kritis terhadap Tesis Weber ditulis R.H Tawney,
Religion and the Rise Of Capitalism, Pelican Book, 193
21
BAB III
METODE PENELITIAN
dan memahami makna yang dianggap berasal dari masalah sosial dan
oleh saya sendiri, yaitu “Etos kerja pedagang pasar Dalam penelitian
data temuannya tidak diperoleh secara statistic atau bentuk hitungan lainnya.
menonjol.
yang dapat diamati. Dan tujuan dari metode penelitian kualitatif deskriptif ini
22
adalah untuk meneliti kondisi kelompok sosial, baik itu suatu sistem
tinggi. Secara standarisasi hidup desa bangkuang sangat bagus letaknya yang
strategis dekat dengan Rumah sakit, pasar, dan kompleks pertokoan yang
berjajar. Alasan memilih desa ini karena di desa ini terdapat banyak pedagang
pasar suku banjar telah ditentukan dan selama proses penelitian berlangsung.
Pemilihan subjek dalam penelitian ini adalah etos kerja pedagang pasar
Terhadap suku banjar dari kelas bawah, kelas menengah, atau kelas atas. Dari
13
Lexy J. Maleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2010)
23
pengecer yang menjajakan secara keliling, atau pedagang yang sudah
banjar dalam etos kerjanya dari perspektif weber dengan data yang dicari
peneliti yaitu tentang etos kerja para pedagang pasar dalam meningkatkan
24
3.4.1 Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan
ini.
a. Observasi Langsung
25
menggunakan buku, majalah, internet dan lain-lain sebagai sumber data.
Observasi tidak langsung ini juga mungkin bisa dipakai peneliti karena
3.4.2 Wawancara
Kahayan serta bagaimana pasar bangkuang ini sebagai tempat ruang jual
diperlukan
26
a. Wawancara Terstruktur
27
tujuan, dan bila sudah terbuka kesempatan untuk menanyakan sesuatu
3.4.3 Dokumentasi
untuk mengumpulkan data yang bersumber dari arsip dan dokumen yang
pengumpulan data. Diantaranya adalah melalui tiga tahap model air, yaitu
reduks data, penyajian data, dan verifikasi. Analisis data kualitatif adalah
upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisir data,
28
memilah milahnya menjadikan satuan yang dapat dikelola,
pilihan penelitian tentang bagian data mana yang dikode, dibuang, pola-pola
mana yang meringkas sejumlah bagian yang tersebut, cerita-cerita apa yang
Lazimnya dari hasil observasi penelitian akan di peroleh banyak data yang
datayang akan di tampilkan begitu saja dalam laporan penelitian, tetapi harus
yang cermat. Dari hasil proses reduksi, dapat di tampilkan tema-tema yang
14
Lexy J. Moeleong.Metode Penelitian Kualitatif hal 248
29
catatan naratif dilapangan sebagai data yang harus disajikan. Data tersebut
mudahmemahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan.
hasil wawancara dan pengamatan yang penulis lakukan, maka penulis akan
satu kesatuan yang utuh, sehingga data yang kemudian nantinya yang di
sajikan akan menjadi sangat mudah untuk dapat di pahami maksud dan
penarikan kesimpulan, yang dimaknai sebagai penarikan arti data yang telah
proses ini adalah melakukan pencatatan untuk pola-pola dan tema yang
30
sama, pengelompokan, dan pencarian kasus-kasus negatif (kasus khas,
dilakukan reduksi dan penyajian data. Hanya saja perlu disadari bahwa
kesimpulan yang dibuat ini bukan sebagai sebuah kesimpulan final. Hal
observasi dan wawancaranya. Proses verifikasi hasil temuan ini dapat saja
melakukan cek silang (cross check) dengan temuan lainnya. Namun, proses
31
DAFTAR PUSTAKA
Tasmara, Toto. 2002. Membudayakan Etos Kerja Islami. Jakarta, Gema Insani
Waluya, Bagja.
32