Anda di halaman 1dari 37

Q

PENDALAMAN MATERI
(Lembar Kerja Resume LK- 11)

Judul Modul : LK-11a Penyusunan Proposal PTK


Satuan Pendidikan : SMP NEGERI 3 TALANG UBI
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Fase/ Kelas : D / L/K1
Tahun Pelajaran : 2023/2024
Penyusun : EKA NOVIYANI
PROPOSAL
PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK
PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
KELAS VII-2 SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 3
TALANG UBI MELALUI METODE INQUIRI DAN
PENUGASAN POSTER
TAHUN PELAJARAN 2023/2024

DISUSUN OLEH EKA NOVIYANI, S.Pd.I

TAHUN PELAJARAN 2023/2024

PEMERINTAH KABUPATEN PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR


DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 3 TALANG UBI
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Segala puji bagi Allah Swt atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
Penelitian Tindakan Kelas ini dapat diselesaikan. Penelitian Tindakan Kelas ini berjudul “

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA


PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS VII-2 SEKOLAH MENENGAH
PERTAMA NEGERI 3 TALANG UBI MELALUI METODE INKUIRI DAN
PENUGASAN POSTER
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
disusun sebagai salah satu proses pengembangan profesi guru.
Penulis menyadari, bahwa Laporan Penelitian ini masih jauh dari
kesempurnaan.Oleh karena itu setiap saran dan teguran dari segenap pembaca akan penulis
terima dengan sepenuh hati.
Selama proses penyusunan laporan penelitian tindakan kelas ini Penulis telah banyak
sekali mendapat bantuan dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan yang setinggi- tingginya kepada:
1. Ibu Dra. YOULAIDA selaku kepala SMPN 3 TALANG UBI yang telah memberi
kesempatan kepada penulis untuk mengadakan penelitian di lembaga yang ibu pimpin
dan memberikan bantuan dan kemudahan bagi penulis untuk mengumpulkan data yang
penulis perlukan dalam penyusunan laporan ini.
2. Ibu Dr. Annisa Astrid, M. Pd. Selaku dosen pembimbing karya tulis yang telah
memberikan bimbingan, masukan dan perbaikan sehingga PTK ini dapat diselesaikan
dengan lancar.
3. Bapak Sirajuddin S. Ag, M.Pd. I selaku guru pamong yang telh banyakmemberikan
bimbingan dan arahannya.
4. Rekan guru dan tenaga kependidikan yang yang selalu mendukung dan memberikan
semangat untuk kesuksesan Penulis.
5. Peserta Didik Kelas VII 2 SMP Negeri 3 Talang Ubi
6. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu
sehingga laporan ini dapat terselesaikan.
Sekali lagi penulis berharap, semoga karya tulis dalam bentuk Laporan Hasil Penelitian
Tindakan Kelas dapat memberikan manfaat bagi kita semua, amin

Talang Ubi, Maret 2022


Penulis

EKA NOVIYANI, S.Pd.I


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i


HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii
NOTA DINAS ............................................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iv
PERSEMBAHAN ......................................................................................... v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... vi
MOTTO ........................................................................................................ vii
KATA PENGANTAR................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................. x
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiv
ABSTRAK .................................................................................................... xv

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
B. Batasan Masalah ............................................................................ 3
C. Rumusan Penelitian ....................................................................... 3
D. Hipotesis ....................................................................................... 4
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................................... 4
1. Tujuan Penelitian ................................................................. 4
2. Manfaat Penelitian ............................................................... 4

II. LANDASAN TEORI


A. Konsep dan Tujuan Pembelajaran PAI ........................................... 13
1. Pengertian............................................................................ 13
2. Dasar dan Tujuan Pendidikan PAI ....................................... 14
3. Konsep Pembelajaran PAI ................................................... 15
4. Ruang Lingkup Pembelajaran PAI ....................................... 16
B. Hasil Belajar................................................................................. 17
1. Pengertian Hasil Belajar ....................................................... 17
2. Hal-hal Yang Mempengaruhi Hasil Belajar .......................... 19
6

C. Metode Inkuiri .............................................................................. 20


. Pengertian Metode Inkuiri.....................................................20
. Dampak Intruksional dan Dampak Penyerta .........................24
. Karakteristik Pembelajaran Inkuiri........................................24
. Fase Pembelajaran Inkuiri ....................................................25
. Keunggulan dan kelemahan Pembelajaran Inkuiri .................26
D. Penugasan Poster .........................................................................29

III. DESKRIPSI HASIL PENELITIAN


A. Metodologi Penelitian ..................................................................... 5
1. Prosedur dan Jenis Penelitian ................................................ 5
2. Variabel Penelitian ............................................................... 7
3. Populasi dan Sampel.............................................................11
4. Teknik Pengumpulan Data ....................................................11
5. Teknik Analisis Data ............................................................11

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 47

LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Agama adalah pedoman hidup. Pendidikan Agama Islam (Pendidikan

Agama Islam) diajarkan melalui tuntunan bahwa agama diajarkan kepada

manusia dengan visi untuk mewujudkan manusia yang bertakwa kepada Allah

SWT dan berakhlak mulia, serta bertujuan untuk menghasilkan manusia yang

jujur, adil, berbudi pekerti, etis, saling menghargai, disiplin, harmonis dan

produktif, baik personal maupn sosial. Pemahaman yang mendalam dan

komitmen yang kuat serta konsisten terhadap agama perlu ditanamkan kepada

seluruh komponen bangsa Indonesia, khususny generasi muda sebagai generasi

penerus.

Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam merupakan mata pelajaran yang

memfokuskaan pada perwujudan manusia Indonesia yang taat beragama dan

berakhlak mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas,

produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), menjaga

keharmonisan secara personal dan sosial serta mengembangkn budaya agama

dalam komunitas sekolah.

Seiriing dengan perkembangan zaman, kebutuhan hidup yang semakin

tinggi, persaingan semakin, membuat manusia semakin bersikap individualiis.

Nilai-nilai karakter bangsa semakin melemaah. Masyarakat remaja yang sedang

tumbuh yang tidak dapat berkomunikasi antara satu sama lain. Bahkan ketika

bertemu, seringkali mereka terkunci dalam hiburan mereka masing-masing.

1
Mereka sepenuhnya terbungkus dalam dunia mereka sendiri, bukan dunia di luar

mereka, tetapi dunia yang sedang meledak di dalam kepala mereka. Jadi,

hubungan sosial menjadi semakin tertelantarkn, dan orang semakin menjadi

sendirian, dan tanpa disadari menjadi semakin tertekan dan hilang kepribadian

dan membawa dampak hubungan yang tidak harmonis antar umat. Padahal

seharusnyahubungan dengan sesama muslim adalah mesra selayaknya saudara,

karena sesama muslim adalah saudara.

Kenyataan yang juga menjadi faktor penyebab adalah bahwa pemahaman

siswa terhadap konsep materi yang berkaitan dengan shalat juga masih kurang,

hal ini berarti hasil belajar kognitif mereka juga rendah. Hasil belajar yang

rendah, memiliki relevansi yang kuat dengan


kualitas proses pembelajaran Pendidikan Agama Islamsiswa kelas VII,

khususnya kelas VII-1 di Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 TALANG UBI

terseebut. Siswa dengan potensi lebih perlu mendapat tantangan yang lebih,

kenyataaannya, siswa lebih banyak mendengar daripada berbuat, bergerak untuk

mengeksplorasi, dan menemukan makna dari pesan moral yang dibelajarkan

oleh Pendidikan Agama Islam. Siswa kurang diberi ruang lebih untuk mencaari

dan membuktikan kebenaran dalil dan hadist tentang shalat.

Batasan Masalah

Masalah pada proposal ini dibatasi pada hasil belajar siswa yang masih

rendah, meliputi: Hasil belajar Pendidikan Agama Islam pada ranah afektif baru

mencapai tingkataan terendah, karena meskipun secara teori tahu bahwa sholat

adalah dapat mencegah perbuatan keji dan munkar, mereka masih sering

mengabaikannya. Hasil belajar kognitif juga masih rendah. Hal ini terbukti dari

pemahaman siswa terhadap konsep materi yang berkaitan dengan shaalat.

Rumusan Masalah

Rumusan masalaah yang diajukan dalam penelitian ini adalah Adakah

Peningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Pada Materi shalat Yang

Membanggakan Siswa Kelas VII-2 Sekolaah Menengah Pertama 3 TALANG

UBI Melalui Metode Inkuiri dan Penugasan Poster Tahun

Pelajaran 2023/2024
Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang ingin dicapai adaalah ingin mengetahui adanya

Peningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Pada Materi shalat

Yang Membanggakan Siswa Kelas VII-2 Sekolah Menengah Pertama 3

TALANG UBI Melalui Metode Inkuiri dan Penugasan Poster Tahun

Pelajaaran 2023/2023.

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi Guru

Manfaaat yang dapat diperoleh dari penggunaan media Aplikasi

Poster dengan penugasan adalah sebagai berikut:

1) Dapat memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran PAI dikelas

sehingga permasalahan yang dihadapi oleh siswa maupun guru

dapat diminimalkaan

2) Adanya informasi bagaimana membangun media Aplikasi

bembuatan Poster baik dari aplikasi caanwa atau yang lainnya

dengan penugasan bagi para guru;

3) Penerapan informasi tersebut pada semua mata pelajaraan

di sekolah;

4) Membangun kreativitas guru dalam pembelajaraan;


5) Mendorong upaya peningkatan kompetensi guru terhdap

penguasaan TI;

6) Membantu memperbaiki kualitas proses pembelajarn dalam kelas

masing-masing.

b. Bagi Siswa

1) Memperoleh pelayanan pembelajaraan yang lebih baik.

2) Mendapatkan pengalaman belajar yang menantang dan

memberikan kesempatan untuk mengeksplorasi diri dan

lingkungn.

3) Mendapatkan kesempatan untuk meningkatkan keterlibatan mereka

selama proses pembelajarn.

4) Mendapatkan kesempatan menembangkan kemampuan komputer

dalam memahami materi Pendidikan Agama Islaam.


BAB II LANDASAN TEORI

B. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Menurut Zakiah Daradjat, Pendidikan Agama Islam adalah

pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran Islam, yaitu berupa bimbingan dan

asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia

dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran- ajaran agama Islam

yang telah diyakininya secara menyeluruh, serta menjadikn ajaran agama

Islam itu sebagai suatu pandangan hidupnya demi keselamatan dan

kesejahteraan hidup di dunia maupun di akhirat kelak2

Dari pengertian tersebut, dapat penulis simpulkan bahwa Pendidikan

Agama Islam adalah suatu usaha secara sadar dan terencana yang diberikan

oleh pendidik kepada peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati

hingga mengimani ajaran agama Islam, melalui bimbingan-pengajaran dan

latihan serta menjadikan ajaran agama Islam itu sebagai suatu pandangaan

hidupnya untuk mencapai suatu tujuaan.

2
Zakiah Daradjat. Ilmu Pendidikan Islam, ( Jakarta. Bumi Aksara. 2008) h. 86
2. Dasar dan Tujuan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Yang menjadi dasar Pendidikan Agama Islam adalaah kewajiban

mendakwahkan kebenaran kepad a13semu


a manusia agar menempuh jalan yang

benar untuk meraih kebahagiaan dunia dan akherat. Hal ini sebagaimana

termaktub dalam al qur‟an:

Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah) dan

pengajaran yang baik, dan berdebatlaah dengan mereka dengan cara yang

baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang

sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengaetahui siapa yaang

mendapat petunjuk (Q.S. an Nahl:125)3

Sedangkan upaya mencapai Pendidikan Agama Islam sesuai tujuan

pendidikan nasional tidk bisa dilepaskan dari pendidikan agaama. Oleh

karena itu Pendidikan Agama Islam mempunyai tujuan untak

“Menumbuh kembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan


pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta
pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia
muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah
SWT, dan mewujudkan manuasia Indonesia yng taat beragama dan
berakhlak mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas,
produktif, jujur, adil, etis, berdisipliin, bertoleransi (tasamuh),

3
Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahnya, Surabaya: Fajar Mulya, 2008),
hal. . 493
menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta mengembangkn
budaya agama dalam komunitas sekolah”4.
Seiring dengan perubahan kurikulum dari Kurikulum Tingkat Satuan

Penambahan jam pelajaran Pendidikan Agama Islam pada satuan

pendidikan tidak akan menambah hasil belajar yang lebih baik secara

maksimal jika tidak diimbangi dengan pelaksanaan pembelajaran yang lebih

baaik. Harus ada perubahan metode atau strategi dalam pelaksanaan

pembelajaran. Substansi siswa harus menjadi subjek dalam pembelajaran

merupakan kata kunci yang harus dipedomani untuk hasil belajar yang lebih

baik.

3. Konsep Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Tingkat kehidupan seorang anak pada usia SMP adalah memasuki fase

atau tahapaan yang penting serta rawan. Pada masa ini tingkat

4
Permendiknas nomor 26 tahun 2006. Standar Is, Kementerian Pendidikan Nasional.
perkembangan si anak sedang mengalami perkembangan yang pesat, baik

pada aspek fisik maupun psikis. Pada masa ini seorang anak sangat

membutuhkan bimbingan dari orang dewasa untuk mengarahkan serta

mengantar mereka pada tahap perkembangan yang dapat membentuk mereka

menjadi calon-calon manusia dewaasa. Salah satu faktor yang sangat

berperan dalam pembentukan perkembangan pribadi dan kehidupan relegius

seorang anak adalah melalui pembelajaran Pendidikan Agaama Islam di

sekolah.

Sesungguhnya pembelajaran Pendidikan Agama Islam sangatlah besar

perannya dalam pembinaan sekaligus pembentukan pribadi dan karakter

siswaa. Dalam hal ini peran seorang guru Pendidikan Agama Islam dalam

pembelajaran di kelas sangatlaah penting, sehingga mereka dituntut untuk

terus meningkatkan profesionalitas dan kompetensinya. Diantaranya adalah

dengan mengadakan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model-

model pembelajaran active learning yang dapat memotivaasi siswa untuk

berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran tersebut. Disamping itu

pengelolaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas dengan

memanfaat media pembelajaran yang berbasis Teknologi Informasi

Komputer (TIK) sudah tidak dapat diabaikaan lagi.

4. Ruang Lingkup Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam adalah keseluruhan dan ajaran agama Islam

yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW yang meliputi hubungan manusia

dengan Allah, dengan sesama manusia, dengaan dirinya dan


dengan alam sekitarnya. Dalam penjabaranya meliputi akidah, syari'ah dan

akhlak. Kemudian dikembangkan melalui disiplin bidang kajian atau disiplin

ilmunya seperti tafsir hadits, tauhid/ilmu kalam, fiqh, akhlaq tasawuf dan

sebagaainya5

Dari hal tersebut dapat dipahami bahwa ruang lingkup Pendidikan

Agama Islaam meliputi keserasian, keselarasan dan keseimbangan antara:

1) Hubungan manusia dengn Allah SWT

2) Hubungan manusia dengan sesaama manusia

3) Hubungan manusia dengaan dirinya

4) Hubungan manusia dengan maakhluk dan lingkungannya.

C. Penelitian Terdahulu

1. Pengertian Hasil Belajar

Setiap siswa yang mengikuti proses pembelajaran diharapkan dapat

menguasai apa yang dipelajarinyaa. Mengikuti proses berarti melakukan

berbagai aktivitas dimana setiap aktivitas yang disadari biasanya mempunyai

tujuaan. Tujuan itu menjadi arah kegiatan untuk mendapat kejelasan, maka

salah satu tujuan dan aktifitaas adalah untuk memperoleh hasil yang

seoptimal mungkin, bermanfaat bagi dirinya dan bagi orang laain. Hasil

belajar selalu merupakan dampak dari kegiatan beljar. Ada banyak sekali

pengertian belajar yang diungkapkn oleh para ahli.

5
Yunus Namsa. Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Ternate: Pustaka Firdaus,
2000). h.23
Menurut Skinner belajar adalh suatu proses adaptasi atau penyesuaian

tingkah laku yang berlangsung secara progresif6.

Jika belajar adalah suatu proses adaptasi, maka hasil mengandung

beberapa aspek sebagai berikut: 1) Kemaajuan akan pengetahuan atau

keterampilan dari suatu pekerjaan; 2) Dari pekerjaan tersebut dapat

menunjukkan haasil dari pekerjaan; 3) Dihasilkan dari sesuatu yang sedang

atau telah di kerjakaan. Hasilnya berpengaruh baik terhadap jenis kerjaan

yang sama pada tahaap berikutnya.

Belajar meliputi berbagai cara baru dalam mengerjakan sesuatu

sebagaimana mengatasi rintangan-rintangan atau memperoleh atau

mempermudaah cara menyelesaikan diri terhadap situasi baru. Ciri-ciri

tertentu menunjukkan belajaar antara lain :

1) Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku dimana

perubahan itu dapat mengarah kepda tingkah laku yang baik, tetapi juga

ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang tidaak baik.

2) Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan dan

pengalaman dalm arti perubahan oleh karena pertumbuhan atau

kematangaan.

3) Untuk dapat disebut belajar, maka perubahan itu merupakan proses

panjang, proses belajaar itu dari hari kehari, bulan kebulan, tahun

ketahun, yang berarti akaan mengalami perubahan tingkah laku

6
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Bandung:P.T. Rosdakarya, 2008).
disebabkan oleh motivasi, perhatian, adaptasi, kepekaan, ketajaman

yang berlangsung sementara.

Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar

menyangkut beberapa aspek kepribadiaan, baik fisik maupun psikis,

seperti perubahan dalm berpikir atau memecahkan masalah, kebiasaan

dalam bersikaap

2. Hal-hal Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Hal-hal yang mempengaruhi hasil belajer dapat digolongkan ke dalam

dua golongan yaitu faktor intern yang bersumber pada diri siswa dan faktor

ekstern yang bersumber dari luar diri siswa. Faktor intern terdiri dari

kecerdasaan atau intelegensi, perhatian, bakat, minat, motivasi, kematangan,

kesiapan dan kelelahan. Sedangkn faktor ekstern terdiri dari lingkungan

keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat7. Selain faktor

intern dan ekstern ada pendapat yang menyatakan bahwa ada Hal-hal lain

yang mempengaruhi hasil belaajar. Terdapat empat faktor yang

mempengaruhi hasil belaajar, yaitu:

a. Pengaruh keluarga dan kebudayaan

Besarnya kebebasaan yang diberikan orang tua kepada anaknya, jenis

pekerjaan orang tua dan jumlah serta urutan anak dalam keluarga

memiliki pengaruh yang sangat besar dalam perkembangaan hasil.

Produk-produk kebudayaan pada suatu daerah seperti cerita rakyat,

sering mengandung tema hasil yang bisa meningkatkan semngat.

7
Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003)
b. Peranan konsep diri

Konsep diri merupakn bagaimana individu berpikir tentang dirinya

sendiri. Apabila individu percaya bahwa diriny mampu untuk melakukan

sesuatu, maka individu akan termotivasi untuk melakukan hal tersebut

sehingga berpengaruh dalam tingkah lakunya.

c. Pengaruh dari peran jenis kelamin

Hasil akademik yang tinggi biasanya diidentikkan dengan maskulinitas,

sehingga banyak wanita yang belajar tidak maksimal khususnya jika

wanita tersebut berada di antara pria. Pada wanita terdapat

kecenderungan takut akan kesuksesan yang artinya pada wanita terdapat

kekhawatiran bahwa dirinya akan ditolak oleh masyarakat apabila dirinya

memperoleh kesuksesan, namun samPendidikan Agama Islamsaat ini

konsep tersebut masih diperdebatkan.

d. Pengakuan dari hasil

Individu akan berusaha bekerja keras jika dirinya merasa diperdulikan

oleh orang lain. Di mana hasil sangat dipengaruhi oleh peran orang tua,

keluarga dan dukungan lingkungan tempat di mana individu berada.

Individu yang diberi dorongan untuk berhasil akan lebih realistis dalam

tujuannya.

D. Metode Inkuiri

1. Pengertian Metode Inkuiri dan Macamnya


Upaya untuk menguasai ilmu pengetahuan dan keterampilan selalu

diawali dari bertanya, dan mencari, kemudian menemukn pengetahun

tersebut. Pengetahuan itu akan bermakna manakala dicari dan ditemukan

sendiri oleh siswa8. Mencari dan menemukan merupakan process “To

Inquire” yang berarti “Menyelidiki” atau “Menanyakan tentang”. Metode

inkuiri sebagai pembelajaran di mana guru dan anak mempelajari peristiwa-

peristiwa dan gejala-gejala ilmiah dengaan pendekatan dan jiwa para

ilmuwan9. Pembelajaran inkuiri dibentuk atas dasar diskoveri, sebab seorang

siswa harus menggunakan kemampuanny dalam melakukan diskoveri dan

kemampuan lainnya. Hal ini semakin diperkuat pernyataaan bahwa “Dalam

inkuiri, seseorang bertindak sebagai seorang ilmuwan (scientist), melakukan

ekperimen, dan mampu melakukaan proses mental berinkuiri”.10

Sementara itu, diartikan juga bahwa metode inkuiri sebagai proses

mendefinisikan dan menyelidiki masalah-masalah, merumuskan hipotesis,

merancang eksperimen, menemukan data, dan limbah kesimpulan masalah-

masalah terseebut 11. Lebih lanjut, esensi dari pengajaran inkuiri adalah

menata lingkungan dan suasana belajar yang

berfokus pada siswa dengn memberikan bimbingan secukupnya dalam

8
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran, Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:
Kencana Prenada Media Group, 2007). h 194
9
Dahar, R.W. Teori-teori Belajar, (Jakarta: Erlangga. 1991). h. 47
10
Oemar Hamalik. Proses Belajar Mengajar, ( Jakarta: PT. Bumi Aksara. 2007) h. 219
11
Trowbridge, L.W. & R.W. Bybee. (Becoming a Secondary School Science Teacher.
Melbourne: Merill Publishing Company, 1990).
menemukan konsep - konsep dan prinsip - prinsip ilmiah. Senada dengan

pendapat di atas bahwa “ Pembelajarn inkuiri menekankan pada

proses mencari dan menemukaan. Materi pelajaran tidak diberikan secara

laangsung”12.

Siswa harus menjadi subjek dalam pembelajaran. „Peran siswa dalam

pembelajaran inkuiri ini adalah mencari sendiri materi pelajaran sebagai kaata

kunci”13. Oleh karena itu tugas guru adalah mendorong siswa untuk terlibaat

secara aktif, sehingga “Guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing

siswa untuk belaajar”14. Sebagai tambahan pada proses diskoveri, inkuiri

mengandung proses mental yang lebih tinggi tingkatannya, misalnya

merumuskan masalah, merancang eksperimen, melakukan eksperimen,

mengumpulkan dan menganalisis data, menaarik

kesimpulan, menumbuhkan sikap objektif, jujur, hasrat ingin tahu, terbuka

dan sebagainya.

Metode inkuiri adalah suatu rangkaiaan kegiatan belajar yang

melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan

menyelidiki secara sistematis. Metode inkuiri mempunyai beberapa macam

jenis antara lain inkuiri terpimpin, inkuiri bebas dan inkuiri bebas yaang

dimodifikasi. Tiga macam metode inkuiri sebagai berikut15:

12
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran, Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007), h. 193
13
Syaiful Sagala. Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu Memecahkan
Problematika Belajar Mengajar, (Bandung: Alfabeta, 2007), h. 89
14
Wina Sanjaya, Op. Cit, h. 193
15
Sund & Trowbridge. Teaching Science by Inquiry in the Secondary School, (Columb
E. Merill Publishing Company, 1973).
1) Inkuiri terpimpin (Guide inquiry ); Siswa memperoleh pedoman sesuai

dengan yang dibutuhkaan. Pedoman pedoman tersebut biasanya berupa

pertanyaan pertanyaan yang membimbing. Pendekatan ini terutama bagi

para Siswa yang belum berpengalaman belajar dengan metode inkuiri,

dalam hal ini guru memberikaan bimbingan dan pengarahan yang cukup

luas. Pada tahap awal bimbingan lebih banyak diberikan, dan sedikit

demi sedikit dikurangi sesuai dengan perkembangan pengalaman Siswa

. Dalam pelaksanaannya sebagiaan besar perencanaan dibuat oleh guru.

Siswa tidak merumuskan permasalahan. Petunjuk yang cukup luas

tentang menyusun dan mencatat data diberikaan oleh guru.

2) Inkuiri bebas (free inquiry), pada inkuiri bebas Siswa melakukan

penelitian sendiri bagaikaan seorang ilmuan. Pada pengajaran ini Siswa

harus mengidentifikasikan dan merumuskan berbagai topikpermasalahan

yang hendaak diselidiki. Metodenya adalah inquiry role approach yang

melibatkaan Siswa dalam inkuiri tertentu, setiap anggota inkuiri

memiliki tugasnya sendiri sendiri, misalnya koordinator inkuiri,

pembimbing teknis, pencatatan data dan pengevaluasi proses.

3) Inkuiri bebaas yang dimodifikasi (modified free Inquiry); pada inkuiri

ini guru memberikan permasalahan atau problem dan kemudian Siswa

diminta untuk memecahkan permasalahan tersebut melalui pengamatan,

eksplorasi, dan prosedur penelitiaan.


a
2. Fase Pembelajaran Inkuiri

Berikut langkah-langkah dalam pelaksanaan model pembelajaran

berbasis inkuiri, meliputi fase-fase: Apersepsi. Upaya menghubungkan

pengetahuan yang sudah dimiliki siswa sebelumnya dengan pengetahuan

16
Trianto, 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.
Konsep, Landasan Teoritis-Praktis dan Implementasinya, ( Jakarta : Hasil Pustaka, 2007) h. 136
17
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran, Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007), h. 202
18
Ibid, h. 195
19
Ibid, h.198
yang akan dipelajari berikutnya; Fase 1 : Berhadapan dengan masalah. Guru

menyajikan prosedur inkuiri, menyajikaan peristiwa yang membingungkan

sehingga menundang pertanyaan-pertanyaan dari siswa. Fase 2 :

Pengumpulaan data yang untuk verifikasi. Menemukan sifat obyek dan

kondisi. Fase 3 : Pengumpulan data dalaam eksperimen. Mengenali variabel-

variabel yang relevan, merumuskan hipotesis dan mengujinya. Fase 4:

Merumuskan penjelasaan. Merumuskan aturan-aturan atau penjelasan-

penjelasan. Siswa mencerna informasi yang berasal dari data yang terkumpul

dan menjelaskan sesuai kemampuaannya.

3. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Inkuiri

1) Keunggulan

Model pembelajaran inkuiri mempunyai keunggulan sebagai

berikut: (1) menekankaan pada pengembangan aspek kognitif, afektif,

dan psikomotorik secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui

model ini dianggap lebih bermaknaa. (2) memberikan ruang kepada siswa

untuk belajar sesuai dengan gaya belajar merekaa. (3) inkuiri merupakan

model yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi modern

yang menganggap belajar adalaah proses perubahan tingkah laku berkat

pengalaman. (4) inkuiri dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki

kemampuan di atas rata-rata. Artinya, siswa yang memiliki kemaampuan

belajar bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah

dalam belajar.
2) Kelemahan

Model pembelajaran inkuri juga mempunyai beberapa

kelemahan yaitu: (1) mengalami kesulitan dalam mengontrol kegiatan

dan keberhasilan siswaa, (2) sulit dalam merencanakan pembelajaran

oleh karena terbentur kebiasaan siswa dalam belaajar, (3) Perlu waktu

yang panjang sehingga guru kesulitan dalam menyesuaikan dengan

waktu yang telah ditentukaan, (4) Selama kriteria keberhasilan belajar

ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi pelajaran, maka

model pembelajaraan inkuiri akan sulit diimplementasikan oleh setiap

guru.

Disimpulkan bahwa model inkuiri merupakan suatu proses

pembelajaran yang ditempuh oleh siswa untuk memecahkan masaalah,

merencanakan dan melakukan eksperimen, mengumpulkan dan

menganalisis data, dan menarik kesimpulan.

E. Penugasan

Metode Penugasan atau pemberian tugas adalah cara dalam proses belajar

mengajar dengan jalan memberi tugas kepada siswaa. Tugas- tugas itu dapat

berupa mengikhtisarkan kaarangan, membuat poster membuat kliping,

mengumpulkan gambar, perangko, dan dapat pula menyusun karaangan terkait

dengan Pendidikan Agama Islam. Metode pemberian tugas, dianjurkan antara

lain untuk mendukung metode ceramah, inkuiri. Penggunaan metode ini

memerlukan pemberian tugas dengan baik, baik ruang lingkup maupun


bahaannya. Pelaksanaannya dapat diberikan secara individual maupun

kealompok. Dalam proses pembelajaran, siswa hendaknya didorong untuk

melakukan kegiatan yang dapat menumbuhkan proses kegiatan kreaatif.

Oleh karena itu metode pemberian tugas dapat dipergunakan untuk

mendukung metode pembelajaran yng lain. Penggunaan metode pemberian

tugas bertujuan: 1) menumbuhkn proses pembelajaran yang eksploratif; 2)

mendorong perilaku kreatif; 3) membiasakan berpikir komprehensif; 4)

memupuk kemandirian dalam proses pembelajarn.

Metode pemberian tugas yang digunakan secara tepat dan terencana

dapat bermanfaat untuk: 1) menumbuhkn kebiasaan belajar secara mandiri

dalam lingkungan bersama (kolektif) maupun sendiri; 2) melatih cara

mencari informasi secara langsung dari sumber belajr yang terdapat

di lingkungan sekolah, rumah dan masyarakat; 3) menumbuhkan suasana

pembelajaran yang menggairahkn (rekreatif).

Kelebihan metode penugasan adalah: 1) Hasil pelajaraan lebih tahan lama

dan membekas dalam ingatan siswa, 2) Siswa belajar dan mengembangkan

inisiatif dan sikap maandiri, 3) Memberikan kebiasaan untuk disiplin dan giat

belajar, 4) Dapat mempraktekkan hasil-hasil teori dalam kehidupan yang nyata,

5) Dapat memperdalam pengetahuan siswa dalam spesialisasi tertentu.

Kekurangan metode penugasan adalah 1) Siswa dapaat melalukan

penipuan terhadap tugas yang diberikan (Dikerjakan oleh orang lain atau

menjiplak karya orang lain), 2) Bila tugas diberikan terlaalu banyak, maka
siswa dapat mengalami kejenuhan sehingga mengganggu ketenangan batin

siswa, 3) Sulit memberikaan tugas yang dapat memenuhi sifat perbedaan

individunya dan minat dari masing-masing siswa, 4) Pemberian tugas cenderung

memakaan waktu dan tenaga serta biaya yang cukup berarti.

Hipotesis

Melalui penerapan metode inkuiri dan media Poster dalaam penugasan

akan dapat meningkatkan hasil belajaar Pendidikan Agama Islam Materi shalat

yang membanggakan siswa kelas Sekolah Menengaah Pertama 3 TALANG UBI

Tahun Pelajaran 2023/2024.


BAB III
DESKRIPSI HASIL PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini akan mengungkap rangkaian proses pembelajaran,

dimana peneliti akan terlibat sekaligus sebagai subjEek penelitian. Jenis

penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitaAtif. Penelitian

berjenis deskriptif karena menggambarkan secara terperinci fenomena yang

terjadi selama proses pembelajaraan. Aktivitas para subjek penelitian akan

diobservasi oleh teman sejawaat. Dikatakan kualitatif karena penelitian yang

dilakukan akan berusaha mengungkap keterkaitan perubahan perilaku yang

diharapkan terjadi setelah subjek penelitiaan diberi


tindakan dan memberi tindakan. Perubahan perilaku guru dalam

membelajarkan dan respon secara keseluruhan penelitian akan menghasilkan

data berupa data angka-angka sebagai hasil perubahan perilaku dalam ranah

kognitif maaupun psikomotor. Data kualitatif merupakan perubahan ranah

afektif karena data tersebut diperoleh dari angket dan pengamtan.

Perlakuan yang diberikan akan sangat tergantung pada kondisi yang

ditemukan pada saat pengamatan awaal. Penelitian ini diarahkan untuk

memperbaiki praktik pembelajaran yang dilaksanakan guru dalm kelas. Oleh

karena itu penelitian ini disebut dengan Penelitian Tindakan Kelas

(PTK).Penelitian adalaah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan

aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang

bermanfaat bagi peneliti atau orang-orang yang berkepentingaan dalam

rangka peningkatan kualitas diberbagai bidang.

Gambar: 1
Alur Spiral PTK Model Kemmis and Taggart
Pelaksanaaan PTK meliputi (1) planning, (2) acting, (3) observing,

(4) reflecting1). Langkahnya disebut dengan siklus, dan pelaksanaannya

tidak hanya cukup satu kali, jika ternyata satu siklus belum menunjukkan

adanya perubahan, maka dilakukan secara berulang sampai benar-benar

tampak adanya perubahaaan sebagaimana yang diharapkan.

Penelitian dilaksanakan di SMPN 3 TALANG UBI pada semester

genap tahun pelajaran 2023/2024 dan berlaangsung selama tiga bulan dari

bulan Maret sampai dengan Mei 2022. Pelaksanaan PTK dilakukan secara

disesuaikan dengan jadwal jam pembelajaraan.

Secara rinci prosedur penelitian sebagai berikut:

a. Perencanaan

Langkah pertama yang akan dilakukan tentunya melakukan

perencanaan tindakan. Dalam hal ini, penggunakan inkuiri dalam kelas

dimulai dari metode inkuiri yang paling mudah dari berbagai jenis inkuiri

yang ada, yaitu inkuiri terbimbing. Sebelum inkuiri dimulai, peneliti akan

menampilkan Poster poster tertentu terlebih dahulu untuk merangsang

pemunculan ide dan kritik, atau tanggapan dari siswa. Tanggapan dimulai

dari siswa yang manapun secara curah pendapat dalam bentuk apapun.

Peneliti tidak akan memberikan kritik tetapi hanya penguatan baik secara

verbal maupun isyarat untuk menumbuhkan keberanian dan kemampuan

mengutarakan pendapat
selama proses inkuiri. Selanjutnya siswa diberi penugasan untuk

menyusun poster yang berisi berbagai materi yang sesuai dengan tujuan

pembelajaran. Penugasan poster nantinya akan menjadi bahan presentasi

dari siswa-siswa.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan pembelajaran dimulai dengan menampilkan poster

poster tertentu. Hal ini dimaksudkan untuk membagi beberapa Poster

sesuai dengan materi yang akan dibelajarkan. Setelah diputarkan Poster

yang pertama, maka proses curah pendapat dilakukan. Untuk mendorong

munculnya tanggapan siswa maka guru memberikan pertanyaan terkait

dengan Poster tersebut. Ketika tanggapan mulai muncul apapun

bentuknya, maka guru mengarahkan siswa pada pembahasan materi

sesuai Poster tersebut. Jika diperlukan, maka guru akan memutar kembali

bagian-bagian tertentu sehingga memberikan relevansi tanggapan siswa.

Pada akhir pembelajaran guru memberikan tes untuk mengukur

penguasaan siswa terhadap materi.

c. Pengamatan/Evaluasi

Pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran menggunakan

lembar observasi dan dilakukan oleh teman sejawat sebagai observer.

Lembar pengamatan penilaian berbasis produk tugas siswa. Tes hasil

belajar dilakukan setelah siswa diberi tindakan. Kemudian siswa diberi

angket untuk diisi oleh orang tua sebagai bentuk ceksilang terhadap
kebenaran informasi yang diberikan pada angket yang diisi siswa

sendiri.

b. Refleksi

Refleksi dilakukan bersama dengan teman sejawat sebagai observer

terhadap data dan fenomena pelaksanaan pembelajaran yang telah

dilaksanakan. Hasil refleksi selanjutnya digunakan sebagai acuan untuk

menyusun rencana pembelajaran pada siklus berikutnya. Poter yang

digunakan menyesuaikan dengan materi.

B.Variabel Penelitian

a.Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam

Hasil belajar Pendidikan Agama Islam Materi shalat yang

membanggakan dibagi dalam dua ranaah, yaitu ranah kognitif yang

diperoleh dari hasil mengikuti tes berupa pertanyaan esai terbatas,

penilaian tugas poster kemudiaan ranah afektif yang diperoleh dari

pengisian angket

c.Metode Inkuiri

Metode merupakan suatu proses pembelajaran yang ditempuh oleh

siswa untuk memecahkan masalah, merencanakan dan melakukan

eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data, dan menarik

kesimpulan. Dalam inkuiri ini siswa terlibat secara mental maupun fisik

untuk memecahkan permasalahan yang diberikan guru melalui

penugasan.
a. Metode Penugasan

Pemberian tugas adalah cara dalam proses belajar mengajar

dengan jalan memberi tugas kepada siswa. Tugas-tugas itu dapat berupa

mengikhtisarkan karangan, (dari surat kabar, majalah atau buku

bacaan) membuat kliping, mengumpulkan gambar, perangko, dan dapat

pula menyusun karangan terkait dengan materi.

e.Media Poster

Media Poster merupakan salah satu aplikasi Microsoft Office yang

diputar dengan bantuan komputer dan proyektor dimana aplikasi tersebut

mengekspos point-point yang menjadi substansi dari penugasan untuk

menguasai materi Pendidikan Agama Islaam tentang shalat dapat

mencegah perbuatan keji dan mungkaar.

C. Populasi dan Sampel

Subjek penelitian ini adalah para siswa kelas VII-1 Sekolah

Menengah Pertama 3 TALANG UBI Tahun Pelajaraan 2023/2024. Terdapat

sebanyak 20 siswa pada kelas tersebut. Terdiri dari 8 orang siswa laki- laki

dan 12 orang siswa perempuaan.

D. Teknik Pengumpulan Data

Data penelitian ini akan diperoleh menggunakan instrumen berupa

tes hasil belajaar, angket, dan lembar pengamatan perilaku siswa selama

proses pembelajaran. Lembar pengamatan penilaian berbasis produk tugas


poster siswa juga dilakukaan. Tes hasil belajar diberikan pada awal

sebelum pemberian tindakan, setelah tindakan siklus I, dan siklus

seterusnya sampai indikator keberhasilan penelitian yaang ingin

dicapai oleh peneliti.

E. Teknik Analisis

Tes hasil belajar merupakan skor yang berbentuk intervaal.

Skor tersebut adalah angka-angka dengan interval yang konsisten

dan menjadi data. Data berupa angka-angka yang diperoleh dari tes

hasil belajar kognitif dihitung menggunakan statistik deskriptif

meliputi ukuran pemusataan. Untuk mempermudah perhitungan

maka digunaakan aplikasiMicrosoft Excell.

Kemudian data yang diperoleh dari angket akan digunakan

untuk memetakan kecenderungan subjek terhadap skala tertentu

dalam angket tersbut. Hal ini dilakukan dengan cara menghitung

jumlah skor yang menunjuk pada predikat afektif yg ada. Data yang

telah diolah selanjutnya ditampilkan dalaam bentuk tabel dan

grafik sesuai kebutuhan.


LK-11b: Penyusunan Instrumen PTK

No Alat Instrumen Jenis Instrumen Contoh instrumen


1. Angket no Pernyataan SS S ts sts
1. Saya sering
membaca
materi
pelajaran
dengan
cermat

2. Saya
tertarik
untuk
berbagi
ilmu
dengan
sesama
teman
2. Wawancara Di sajikan beberapa
pertanyaan pertanyaan

3. Pada tahapan ini no Aktivitas siswa muncul Tidak


Pengamatan
siswayang muncul
(Observasi)
menjadi 1. Memperhatikan
subyek tutor dengan penuh
penelitian perhatian
diobservasi
oleh guru 2. Menuliskan poinpoin
(peneliti) pentingyang
dengan
disampaikan
beberapa
tutor
kriteria yang
nilai.
4. Tes
5. Dokumentasi
INSTRUMEN WAWANCARA DENGAN PESERTA
DIDIK
Nama Peserta Didik :

Hari/Tangga :

Tempat :

1. Apakah anda mengetahui metode belajar inkuir ?

2. Apakah anda merasa senang dengan adanya metode belajar

inkuiri dalampelajaran fiqih ?

3. Apakah anda merasa mudah menerima materi dengan

diterapkannya metodebelajar inkuiri pada pelajaran fiqih ?

4. Apakah anda merasakan kesulitan dalam pelajaran fiqih dengan

diterapkannyametode belajar inkuiri ?

5. Apa manfaat yang anda dapat dari metode belajar inkuiri

dalam pelajaranfiqih ?

6. Bagaimana kesan anda setelah diterapkannya metode belajar

inkuiri dalampelajaran fiqih ?


LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA SELAMA PROSES PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran :
Materi Pokok :
Siklus ke :
Nama Guru :

Petunjuk Pengisian:
Amatilah aktivitas siswa selama proses pembelajaran dalam inkuiri . Isilah lembar pengamatan dengan prosedur
sebagai berikut:
1. Pengamat dalam melakukan pengamatan duduk di tempat yang mungkin dapat melihat semua aktivitas
siswa
2. Setiap 150 detik, pengamat melakukan aktivitas pengamatan aktivitas siswa yang dominan, dan 30 detik
berikutnya pengamat menulis hasil pengamatan.

Skor Hasil
No Aktivitas yang diamati Ket
Mak. Baik Cukup Rendah
1 Mengerjakan tugas inkuiri secara aktif 3
Berlatih melakukan kerjasama menyusunn peta konsep
(berada dalam tugas, mengambil giliran, bertanya,
2 3
mendengarkan dengan aktif, memberikan dan menghargai
kontribusi)
Aktif dalam kegiatan diskusi kelas/presentasi:
 Seluruh perhatian diarahkan pada materi presentasi
 Mengikuti kegiatan diskusi/presentasi secara aktif 3
 Pertanyaan yang diajukan relevan dengan tema yang
didiskusikan 3
 Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan
3 tujuan pertanyaan 3
 Memberikan pendapat/tanggapan yang argumentatif
 Menghargai saran dan pendapat sesama teman 3
peserta presentasi
3

3
Total 24
Capaian (%)

Observer,

(…………………….............)
Daftar Dokumentasi

N Dokumen HASIL
O
YA TIDAK

1 Sejarah berdiri dan letak geografis 


Madrasah

2 Peraturan dan tata tertib peserta didik 

3 Struktur Organisasi 
4 Data Guru dan Pegawai 

5 Data Pesertadidik 

6 RPP 

Anda mungkin juga menyukai