Guru Pembimbing :
NINIK SUKARYANI S.Pd
Disusun oleh:
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Kami panjatkan puja
dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada
kami, sehingga kami bisa selesaikan makalah ilmiah mengenai Aksi pembegalan motor di jalan Desa
Samberan Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro Tahun 2022.
Makalah ini sudah selesai kami susun dengan maksimal dengan bantuan pertolongan dari berbagai pihak
sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang sudah ikut berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari seutuhnya bahwa masih jauh dari kata sempurna baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami terbuka untuk menerima segala masukan
dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca sehingga kami bisa melakukan perbaikan makalah
ilmiah sehingga menjadi makalah yang baik dan benar.
Akhir kata kami meminta semoga makalah ilmiah tentang Aksi pembegalan motor di jalan Desa
Samberan Kanor Kabupaten Bojonegoro Tahun 2022 ini bisa memberi manfaat ataupun inspirasi pada
pembaca.
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..........................................................................................................................................................................
Daftar Isi....................................................................................................................................................................................
BAB I : PENDAHULUAN.......................................................................................................................................................
ii
BAB IV : ANALISIS MASALAH............................................................................................................................................
4.3.1 Permasalahan..................................................................................................................................................................
4.3.2 Solusi................................................................................................................................................................................
BAB V : PENUTUP...................................................................................................................................................................
5.1 Kesimpulan.........................................................................................................................................................................
5.2 Saran...................................................................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sekolah merupakan salah satu lembaga sosial yang menjadi ujung tombak Keberhasilan suatu pencapaian
tujuan pendidikan nasional. Pendidikan bertujuan Untuk mengembangkan potensi peserta didik sehingga
menjadi manusia yang Beriman dan bertakwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri
Dan menjadi warga Negara yang bertanggungjawab. Untuk bisa mewujudkan itu, Tentunya banyak faktor
yang mempengaruhi kelancaran pelaksanaan program Pendidikan di sekolah. Sekolah merupakan
lembaga sebagai wadah yang Menampung beragam peserta didik dari berbagai latar belakang yang
berbeda, hal Ini memungkinkan mereka membawa berbagai permasalahan ke sekolah yang Akan
mengganggu dan menghambat kegiatan belajarnya. Kasus bullying yang Sering dijumpai adalah kasus
senioritas atau adanya intimidasi siswa yang lebih Senior terhadap adik kelasnya baik secara fisik maupun
non-fisik. Perilaku Bullying merupakan salah satu bentuk kenakalan remaja karena perilaku tersebut
melanggar norma yang berlaku dalam masyarakat. Bullying sudah lama terjadi tetapi permasalahan ini
tetap saja menjadi topic yang masih hangat diperbincangkan dan belum menemukan titik terang.
Keberadaan bullying seakan akan di pandang sebelah mata, sehingga mungkin baru sedikit yang
menyadari bahaya dari keberadaan bullying tersebut. Padahal bahaya dari bullying dapat sampai
mengakibatkan kehilangan nyawa. Kini saatnya di butuhkan penyadaran terhadap berbagai pihak untuk
mengatasi masalah bullying. Bullying seakan akan sudah menjadi tradisi yang rutin terjadi sehingga
menimbulkan pola diantara orang orang, contohnya saja disekolah yang kami teliti saat ini. Bullying
dapat dikatakan sebagai hal yang sangat wajar. Setiap masalah pasti selalu ada penyebab yang
melatarbelakangi, sehingga kami sebagai peneliti dapat mengetahui mengapa bullying selalu terjadi
bahkan sudah menjadi sebuah tradisi. Bullying bukan saja bisa terjadi Meningkatkan kemampuan penulis
dalam melakukan penelitian sosial yang sistematis dan terstruktur, termasuk dalam perencanaan,
pengumpulan data, analisis, dan penyajian hasil penelitian. Memperdalam pemahaman penulis tentang
fenomena bullying di sekolah, termasuk karakteristik, penyebab, dan dampaknya terhadap korban dan
pelaku bullying.karena tradisi yang dilestarikan, tetapi juga bisa terjadi karena ketidaksadaran seorang
pelaku, korban dan saksi yang berujung terhadap tindakan bullying. Dalam penelitian ini kami ingin
mengetahui dan mendalami mengapa bullying bisa terjadi. Pengaruh apa saja yang dapat dirasakan bagi
pelaku, korban, dan saksi dari kasus bullying. Dari pengaruh yang berdampak negative tersebut apakah
ada sebuah pengaruh yang berkaitan terhadap keaktifan siswa disekolah.
1
2. Untuk mengetahui dampak dari bullying yang terjadi di MAN 1 Bojonegoro
3. Untuk mengetahui cara mengatasi bullying yang terjadi di MAN 1 Bojonegoro
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
3
orang lain. Orang yang memiliki faktor personal ini sering merasa lebih kuat dan superior terhadap
korban mereka.
2. Faktor Keluarga
Faktor keluarga juga dapat mempengaruhi perilaku bullying seseorang. Beberapa faktor keluarga yang
mungkin menyebabkan bullying termasuk pengabaian, penyalahgunaan, atau kekerasan dalam keluarga.
Ketidakstabilan dalam keluarga atau kurangnya perhatian dari orang tua juga dapat menyebabkan
seseorang merasa tidak dihargai dan mencari cara untuk menguasai orang lain.
3. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan seperti kekerasan dalam media dan budaya populer juga dapat mempengaruhi
perilaku bullying seseorang. Budaya yang mempromosikan kekerasan atau diskriminasi dapat
mempengaruhi pandangan seseorang tentang kekerasan dan diskriminasi, dan mendorong mereka
untuk melakukan tindakan yang sama.
1. Pencegahan bullying: Upaya pencegahan adalah salah satu cara efektif untuk mengurangi tingkat
bullying di lingkungan sekolah. Pencegahan dapat dilakukan dengan mengadakan program anti-
bullying yang terintegrasi, melibatkan seluruh stakeholder, termasuk guru, orang tua, dan siswa.
Program pencegahan harus meliputi edukasi, pelatihan, serta kebijakan dan prosedur yang jelas
dan tegas terkait tindakan bullying.
2. Intervensi segera: Penting untuk mengintervensi tindakan bullying secepat mungkin untuk
mencegah tindakan tersebut terus berlangsung. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan staf
sekolah, seperti guru dan konselor, serta memberikan dukungan yang tepat bagi korban dan
pengganggu.
3. Dukungan psikologis: Korban bullying membutuhkan dukungan psikologis dan emosional untuk
membantu mereka mengatasi trauma dan dampak psikologis bullying. Dukungan ini dapat berupa
konseling individu atau kelompok, serta pelatihan dan dukungan untuk meningkatkan
keterampilan sosial.
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
1.4 Manfaat Penulisan
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Bullying
2.2 Jenis – jenis Bullying
2.3 Faktor Penyebab Bullying
2.4 Upaya mengatasi Bullying
2.5 Kerangka Berfikir
BAB III : METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Data
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
3.3 Bentuk dan Strategi Penelitian
4
3.4 Sumber Data
3.5 Teknik Pengumpulan Data
3.6 Teknik Cuplikan atau Sampling
3.7 Validitas Data
3.8 Teknik Analisis
BAB IV : ANALISIS MASALAH
4.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
4.2 Hasil Penelitian
4.3 Analisis Hasil Penelitian
4.3.1 Permasalahan
4.3.2 Solusi
BAB V : PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB III
METODE PENELITIAN
5
3.2.2 waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan selama dua hari. Dimulai dari pengumpulan data-data yang berkaitan dengan
penelitian ini dan dilakukan mulai sampai selesai. Waktu tersebut di gunakan peneliti untuk memperoleh
data melalui wawancara, observasi, bahan bacaan, bahan pustaka, laporan-laporan penelitian serta
mengolah dan menganalisis data. Hal ini dilakukan agar penelitian dapat menghasilkan data secara
lengkap dan akurat.
Bantuk dan strategi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif
dan menggunakan metode deskriptif. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang bermaksud
memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya pelaku, persepsi,
motivasi tindakan secara holistik dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada
suatu konteks khusus yang alamiah serta memanfaatkan berbagai metode alamiah.
Sumber data penelitian ini di dapatkan melalui studi kasus untuk menganalisis secara mendalam
suatu kasus yang menggambarkan isu sosial yang sedang diteliti. Data studi kasus ini diperoleh
melalui observasi, wawancara, dan analisis dokumen terkait. Studi kasus memberikan perspektif
kontekstual dan memungkinkan pemahaman yang lebih mendalam tentang isu sosial yang sedang
diteliti.
Peneliti memperoleh data melalui wawancara kepada pelaku pembullyan dan pihak guru bk yang
menangani kasus ini.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Data Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik Pengumpulan data sebagai berikut:
Wawancara
Wawancara adalah proses percakapan dngan maksud untuk mengkontruksi mengenai orang,
kejadian, organisasi, motivasi, perasaan dan sebagainya yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu
pewawancara (interview) yang mengajukan pertanyaan dengan yang di wawancarai. Wawancara
berarti proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara Tanya jawab sambil
bertatapan muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau narasumber
dengan alat yang dinamakan (pedoman wawancara). Wawancara dalam penelitian ini
menggunakan alay pereka suara agar tidak ada satupun jawaban informan yang terlewatkan,
dilakukan dalam waktu yang tidak ditentukan. Hal ini untuk menggali informasi yang lebih
mendalam, terdapat pernyataan namun tidak terpaku pada pertanyaannya, dapat berubah-ubah
sesuai dengan jawaban dari informan. Hal ini dilakukan agar hasilnya lebih akurat.
6
Mereka memiliki berbagai pengalaman bullying dan berasal dari berbagai latar belakang..
Dengan memilih responden dengan sengaja berdasarkan kriteria yang relevan, kami berharap
dapat memperoleh wawasan yang mendalam dan representatif tentang penyebab dari bullying
sehingga bisa di temukannya solusi mengatasi bullying.
BAB IV
ANALISIS MASALAH
NPSN : 20580136
Desa/Kelurahan : Sukorejo
7
Kecamatan : Kec. Bojonegoro
Bentuk Pendidikan : MA
Akreditasi :A
1. Waktu Penelitian
8
yang tegas harus di berlakukan kepada pelaku agar menjadi sebuah pelajaran untuk siswa yang lainnya
sehingga tidak terulang kembali kejadian yang sama.
4.3.1 Permasalahan
Setelah kita teliti dan bertanya dengan para pelaku pembullyan tersebut, ternyata alasan mereka
melakukan bullying terhadap siswa kelas X – G di karenakan alasan sepele yaitu selebrasi kemenangan
yang dilakukan oleh korban pada saat pertandingan futsal dalam kegiatan classmeeting, pelaku
menganggap jika selebrasi tersebut sebagai sebuah ejekan sehingga membuat pelaku menajadi emosi.
Para pelaku bercerita bahwa pada mulanya korban di ajak oleh pelaku ke kamar mandi pojok di
lantai dua sebelah ruang terbuka lalu pelaku melakukan kekerasan verbal dan fisik kepada korban
sehingga setelah kejadian korban mengalami trauma dan tidak berani berangkat ke sekolah.
Lalu orang tua korbanpun curiga mengapa anaknya tidak berangkat ke sekolah dan setelah di
tanyai oleh orang tuanya ternyata dia telah di bully oleh kakak kelasnya di sekolah, lantas hal tersebut
membuat orang tua korban geram dan melaporkannya ke pihak kepolisian tanpa melakukan konfirmasi
terlebih dahulu kepada pihak sekolah. Sehingga membuat kasus tersebut menjadi rumit karena harus
berurusan dengan pihak kepolisian.
4.3.2 Solusi
Akibat kejadian tersebut pelakupun di kenai sanksi yang cukup berat karena apabila anak yang di
bully tersebut tidak mau berangkat sekolah lagi maka mereka akan di keluarkan dari sekolah dan kegiatan
classmeetingpun di tiadakan terlebih dahulu karena di takutkan kejadian yang sama bisa terulang kembali.
BAB V
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Bullying di sekolah adalah masalah sosial yang serius dan berdampak negatif pada kesejahteraan
psikologis dan emosional siswa. Penelitian sosial yang telah dilakukan menunjukkan bahwa bullying
dapat menyebabkan stres, kecemasan, depresi, dan bahkan bunuh diri. Berbagai jenis bullying, seperti
verbal, fisik, cyber, relasional, seksual, dan rasis, sering terjadi di lingkungan sekolah.
Untuk mengatasi masalah bullying di sekolah, perlu dilakukan upaya pencegahan yang terintegrasi dan
melibatkan seluruh stakeholder, termapsikologis dan emosional yang tepat bagi korban dan pengganggu.
Dalam mengatasi masalah bullying, penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor kontekstual yang
berbeda dan menerapkan strategi yang tepat secara holistik dan berkelanjutan. Evaluasi terhadap
efektivitas program anti-bullying juga harus dilakukan secara reguler. Dalam mengatasi masalah bullying,
penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor kontekstual yang berbeda dan menerapkan strategi yang
tepat secara holistik dan berkelanjutan. Evaluasi terhadap efektivitas program anti-bullying juga harus
dilakukan secara reguler.
9
Dengan melakukan upaya pencegahan dan intervensi yang tepat, diharapkan dapat mengurangi tingkat
bullying di lingkungan sekolah dan meningkatkan kesejahteraan psikologis dan emosional siswa
4.2 Saran - saran
Adapun saran yang ingin penulis sampaikan adalah sebaiknya perlu dilakukan pengawasan yang
lebih ketat lagi oleh guru kedisiplinan terhadap siswanya juga melakukan pengecekan pada lokasi di
sekolah yang jarang di lewati oleh guru seperti kamar mandi siswa dan daerah belakang sekolah karena
lokasi tersebut biasa menjadi tempat yang di gunakan siswa nakal untuk melanggar tata tertib di sekolah.
Selain itu perlu adanya sanksi yang lebih tegas agar hal tersebut tidak terulang kembali, lalu untuk
kegiatan classmeeting seharusnya tetap di selenggarakan karena kegiatan tersebut mampu
mengembangkan potensi yang di miliki oleh siswa karena bukan karena classmeetingnya yang membuat
hal itu terjadi namun kurangnya peran guru dalam pengawasan serta penanaman nilai moral yang kurang
terhadap siswanyalah penyebabnya.
DAFTAR PUSTAKA
Kurniawan, Y. (2018). Fenomena Bullying di Sekolah: Analisis Psikologis dan Strategi Pencegahan.
Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental, 6(1), 13–24
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5830145/5-faktor-penyebab-keberagaman-suku-bangsa-dan-
budaya-indonesia/amp
https://bakri.uma.ac.id/dampak-buruk-akibat-bullying/
10
11