Anda di halaman 1dari 12

BULLYING SISWA KELAS XI – IPS 2 TERHADAP

SISWA KELAS X – G MAN 1 BOJONEGORO


TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Guru Pembimbing :
NINIK SUKARYANI S.Pd

Disusun oleh:

1. Alifia Putri Balkis


2. Imam Abu Hanafi
3. M. Rafael Wahyu Dwinanda
4. M. Nurul Hikam Annafis

MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 BOJONEGORO


TAHUN AJARAN 2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Kami panjatkan puja
dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada
kami, sehingga kami bisa selesaikan makalah ilmiah mengenai Aksi pembegalan motor di jalan Desa
Samberan Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro Tahun 2022.

Makalah ini sudah selesai kami susun dengan maksimal dengan bantuan pertolongan dari berbagai pihak
sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang sudah ikut berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari seutuhnya bahwa masih jauh dari kata sempurna baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami terbuka untuk menerima segala masukan
dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca sehingga kami bisa melakukan perbaikan makalah
ilmiah sehingga menjadi makalah yang baik dan benar.

Akhir kata kami meminta semoga makalah ilmiah tentang Aksi pembegalan motor di jalan Desa
Samberan Kanor Kabupaten Bojonegoro Tahun 2022 ini bisa memberi manfaat ataupun inspirasi pada
pembaca.

Bojonegoro, April 2023

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..........................................................................................................................................................................

Daftar Isi....................................................................................................................................................................................

BAB I : PENDAHULUAN.......................................................................................................................................................

1.1 Latar Belakang...........................................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................................................1
1.4 Manfaat Penulisan.....................................................................................................................2
1.5 Metode Penelitian.......................................................................................................................2

BAB II : KAJIAN PUSTAKA..................................................................................................................................................

2.1 Pengertian Pembegalan..........................................................................................................................................

2.2 Kontruksi Hukum Begal.........................................................................................................................................

BAB III : METODE PENELITIAN........................................................................................................................................

3.1 Pendekatan Penelitian ...........................................................................................................................................

3.2 Lokasi Penelitian....................................................................................................................................................

3.3 Waktu Penelitian....................................................................................................................................................

3.4 Jenis Data................................................................................................................................................................

3.5 Metode Pengumpulan............................................................................................................................................

BAB IV : ANALISIS MASALAH............................................................................................................................................

4.1 Penyebab Pembegalan Motor................................................................................................................................

4.2 Akibat Dari Pembegalan Motor ...........................................................................................................................

4.3 Cara Menghindari Pembegalan Motor................................................................................................................

4.4 Permasalahan..........................................................................................................................................................

4.5 Solusi........................................................................................................................................................................

ii
BAB V : PENUTUP...................................................................................................................................................................

5.1 Kesimpulan...........................................................................................................................................................

5.2 Saran......................................................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sekolah merupakan salah satu lembaga sosial yang menjadi ujung tombak Keberhasilan suatu pencapaian
tujuan pendidikan nasional. Pendidikan bertujuan Untuk mengembangkan potensi peserta didik sehingga
menjadi manusia yang Beriman dan bertakwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri
Dan menjadi warga Negara yang bertanggungjawab. Untuk bisa mewujudkan itu, Tentunya banyak faktor
yang mempengaruhi kelancaran pelaksanaan program Pendidikan di sekolah. Sekolah merupakan
lembaga sebagai wadah yang Menampung beragam peserta didik dari berbagai latar belakang yang
berbeda, hal Ini memungkinkan mereka membawa berbagai permasalahan ke sekolah yang Akan
mengganggu dan menghambat kegiatan belajarnya. Kasus bullying yang Sering dijumpai adalah kasus
senioritas atau adanya intimidasi siswa yang lebih Senior terhadap adik kelasnya baik secara fisik maupun
non-fisik. Perilaku Bullying merupakan salah satu bentuk kenakalan remaja karena perilaku tersebut
melanggar norma yang berlaku dalam masyarakat. Bullying sudah lama terjadi tetapi permasalahan ini
tetap saja menjadi topic yang masih hangat diperbincangkan dan belum menemukan titik terang.
Keberadaan bullying seakan akan di pandang sebelah mata, sehingga mungkin baru sedikit yang
menyadari bahaya dari keberadaan bullying tersebut. Padahal bahaya dari bullying dapat sampai
mengakibatkan kehilangan nyawa. Kini saatnya di butuhkan penyadaran terhadap berbagai pihak untuk
mengatasi masalah bullying. Bullying seakan akan sudah menjadi tradisi yang rutin terjadi sehingga
menimbulkan pola diantara orang orang, contohnya saja disekolah yang kami teliti saat ini. Bullying
dapat dikatakan sebagai hal yang sangat wajar. Setiap masalah pasti selalu ada penyebab yang
melatarbelakangi, sehingga kami sebagai peneliti dapat mengetahui mengapa bullying selalu terjadi
bahkan sudah menjadi sebuah tradisi. Bullying bukan saja bisa terjadi Meningkatkan kemampuan penulis
dalam melakukan penelitian sosial yang sistematis dan terstruktur, termasuk dalam perencanaan,
pengumpulan data, analisis, dan penyajian hasil penelitian. Memperdalam pemahaman penulis tentang
fenomena bullying di sekolah, termasuk karakteristik, penyebab, dan dampaknya terhadap korban dan
pelaku bullying.karena tradisi yang dilestarikan, tetapi juga bisa terjadi karena ketidaksadaran seorang
pelaku, korban dan saksi yang berujung terhadap tindakan bullying. Dalam penelitian ini kami ingin
mengetahui dan mendalami mengapa bullying bisa terjadi. Pengaruh apa saja yang dapat dirasakan bagi
pelaku, korban, dan saksi dari kasus bullying. Dari pengaruh yang berdampak negative tersebut apakah
ada sebuah pengaruh yang berkaitan terhadap keaktifan siswa disekolah.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan msalah dari penelitian tersebut adalah:
1. Apakah yang di maksud dengan bullying di MAN 1 Bojonegoro?
2. Bagaimana bentuk perilaku bullying di MAN 1 Bojonegoro?
3. Bagaimana dampak dari bullying di MAN 1 Bojonegoro?
4 Bagaimana cara mengatasi bullying di MAN 1 Bojonegoro?

1.3 Tujuan Penulisan

1
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mendeskripsikan pengertian dari bullying di MAN 1 Bojonegoro
2. Untuk mengetahui bentuk perilaku bullying di MAN 1 Bojonegoro

3. Untuk mengetahui dampak dari bullying di MAN 1 Bojonegoro


4. Untuk mengetahui cara mengatasi bullying di MAN 1 Bojonegoro

1.4 Manfaat Penulisan


Ada beberapa manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat untuk diri sendiri
Meningkatkan kemampuan penulis dalam melakukan penelitian sosial yang sistematis dan
terstruktur, termasuk dalam perencanaan, pengumpulan data, analisis, dan penyajian hasil penelitian, serta
memperdalam pemahaman penulis tentang fenomena bullying di sekolah, termasuk karakteristik,
penyebab, dan dampaknya terhadap korban dan pelaku bullying.
2. Manfaat untuk siswa
Memperkuat pemahaman siswa tentang fenomena bullying, termasuk jenis-jenis, karakteristik, penyebab,
dan dampaknya, sehingga dapat membantu siswa mengenali tanda-tanda bullying dan menghindari
perilaku tersebuts serta meningkatkan kesadaran siswa tentang pentingnya menghargai perbedaan dan
membangun hubungan yang sehat dan positif dengan teman-teman di sekolah, sehingga dapat mencegah
terjadinya bullying.
3. Manfaat untuk masyarakat
Menyediakan sumber informasi yang bermanfaat bagi masyarakat dalam meningkatkan pemahaman dan
kesadaran tentang pentingnya pendidikan karakter dan pengembangan keterampilan sosial dalam
mencegah dan mengatasi bullying di sekolah serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mencegah
dan mengatasi bullying di sekolah, sehingga dapat membantu masyarakat untuk mengembangkan sikap
peduli dan bertanggung jawab terhadap masalah sosial yang ada di masyarakat.
4. Manfaat untuk lembaga pemerintah
Menyediakan informasi dan data yang bermanfaat bagi pemerintah dalam perumusan kebijakan dan
strategi pencegahan dan penanganan bullying di sekolah, sehingga dapat membantu pemerintah dalam
mengambil keputusan yang lebih tepat dan efektif.

1.5 METODE PENELITIAN


1. Jenis Penelitian
Penelitian ini dikategorikan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan teknis deskriptif,
Penelitian deskriptif berusa menggambarkan suatu gejala sosial.Dengan kata lain penelitian ini bertujuan

2
untuk menggambarkan suatu objek/subyek penelitian yang terjadi pada saat sekaramg berdasarkan fakta
fakta yang tampak atau sebagaimana adanya
2. lokasi dan waktu penelitian
Lokasi penelitian kami berada di MAN 1 Bojonegoro. Di sana telah terjadi pembulian oleh siwa kelas
XI – IPS 2 terhadap siwa kelas X – G pada waktu kegiatan classmeeting setelah selesai pelaksanaan
penilaian akhir semester ganjil 2023. Memang di MAN 1 Bojonegoro banyak anak yang mengikuti
organisasi bela diri yang menimbulkan siswa tersebut merasa paling jago sehingga membuat mereka
melakukan aksi bullying terhadap siswa yang lemah / netral.

3. Cara Penelitian
Bertanya langsung kepada korban pembullyan yang terjadi di MAN 1 Bojonegoro dan guru yang
menangani kasus tersebut dengan membuat daftar pertanyaan untuk riset dan observasi terlebih dahulu
dan kemudian melakukan analisis data yang diperoleh.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian pembegalan


Menurut penelitian yang dilakukan oleh Nansel et al. (2001), bullying adalah tindakan agresif
yang dilakukan dengan tujuan untuk menyakiti, mengintimidasi, atau merendahkan korban. Tindakan
bullying dapat meliputi penghinaan, ancaman, pelecehan, penganiayaan, dan penolakan sosial. Bullying
juga dapat berdampak pada kehidupan sosial dan akademik korban, seperti ketidakpercayaan diri,
ketidaknyamanan, dan penurunan kinerja akademik.
Sedangkan Sharp dan Smith (2002) mendefinisikan bullying sebagai tindakan agresi yang berulang dan
dilakukan oleh seseorang atau kelompok yang lebih kuat terhadap seseorang yang lebih lemah, dengan
tujuan untuk menyakiti, mengintimidasi, atau mempermalukan.
Menurut buku “Bullying in American Schools: Causes, Preventions, Interventions” karya Dorothy L.
Espelage dan Susan M. Swearer, bullying adalah tindakan agresi atau kekerasan yang disengaja dan
berulang, yang dilakukan oleh satu atau lebih individu terhadap orang lain yang dianggap lebih lemah
atau rentan, dengan tujuan untuk merendahkan, menyakiti, mengintimidasi, atau mempermalukan korban.

3
Dalam jurnal “Bullying: Definition, Types, Causes, Consequences and Intervention” (2019) yang
dipublikasikan dalam European Journal of Social Sciences Education and Research, bullying
didefinisikan sebagai “perilaku yang dilakukan oleh satu atau lebih orang yang secara sengaja
menganiaya, merendahkan, atau mempermalukan orang lain yang lebih lemah darinya". Penelitian ini
juga membedakan beberapa jenis bullying, yaitu fisik, verbal, psikologis, dan cyberbullying
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan menggunakan
metode deskriptif. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang bermaksud memahami fenomena
tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya pelaku, persepsi, motivasi tindakan secara
holistik dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus
yang alamiah serta memanfaatkan berbagai metode alamiah.
3. 2 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Waktu : 05 Maret 2023
Tempat: MAN 1 Bojonegoro
3.4 Jenis Data
Jenis data yang dikumpulkan pada penelitian ini meliputi data primer yaitu:
a. Data Primer yaitu data yang diperoleh dari penelitian secara langsung dari sumber asli (tidak
melalui perantara). Data primer yang dimaksud adalah data yang dikumpulkan melalui metode
wawancara. Peneliti menggunakan voice note recorder untuk merekam langsung data atau informasi
dari para informan. Data yang terbentuk rekaman tersebut kemudian, peneliti tuliskan kembali dalam
bentuk transkip yang kemudian peneliti tabulasi dengan cara melihat poin-poin penting yang
mendukung untuk analisis hasil penelitian.
3.5 Metode Pengumpulan
Data Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik Pengumpulan data sebagai berikut:
 Wawancara
Wawancara adalah proses percakapan dngan maksud untuk mengkontruksi mengenai orang,
kejadian, organisasi, motivasi, perasaan dan sebagainya yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu
pewawancara (interview) yang mengajukan pertanyaan dengan yang di wawancarai. Wawancara
berarti proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara Tanya jawab sambil
bertatapan muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau narasumber
dengan alat yang dinamakan (pedoman wawancara). Wawancara dalam penelitian ini
menggunakan alay pereka suara agar tidak ada satupun jawaban informan yang terlewatkan,
dilakukan dalam waktu yang tidak ditentukan. Hal ini untuk menggali informasi yang lebih
mendalam, terdapat pernyataan namun tidak terpaku pada pertanyaannya, dapat berubah-ubah
sesuai dengan jawaban dari informan. Hal ini dilakukan agar hasilnya lebih akurat.

BAB IV

4
ANALISIS MASALAH

4.1 Pengertian Bullying


Bullying adalah suatu tindakan agresi atau kekerasan yang dilakukan secara terus-menerus dan
sengaja oleh seseorang atau kelompok tertentu terhadap individu lain yang lebih lemah atau rentan.
Tindakan ini bisa berupa penghinaan, pelecehan, intimidasi, atau kekerasan baik secara fisik maupun
psikologis.
4.2 Jenis-jenis Bullying
1. Verbal bullying: Jenis bullying ini melibatkan penggunaan kata-kata yang kasar, menghina, atau
merendahkan korban. Contoh dari verbal bullying adalah memaki, mengolok-olok, atau memberikan
julukan yang tidak diinginkan.
2. Fisik bullying: Jenis bullying ini melibatkan tindakan agresif yang menyakiti fisik korban, seperti
meninju, menendang, atau menarik rambut.
3. Cyberbullying: Jenis bullying ini terjadi melalui media sosial atau teknologi digital, seperti pesan teks,
email, atau media sosial. Cyberbullying dapat berupa pengiriman pesan atau gambar yang menghina,
memfitnah, atau merendahkan korban.

4.3 Faktor Penyebab Bullying


Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan perilaku bullying, baik itu faktor internal maupun eksternal
yang berasal dari lingkungan sosial. Berikut adalah beberapa faktor yang mungkin dapat menyebabkan
terjadinya bullying:
1. Faktor personal
Faktor personal atau individu merupakan faktor yang paling sering dianggap sebagai penyebab
bullying. Beberapa faktor personal yang mungkin berkontribusi terhadap perilaku bullying meliputi
kurangnya empati, rasa percaya diri yang rendah, serta keinginan untuk menguasai dan mendominasi
orang lain. Orang yang memiliki faktor personal ini sering merasa lebih kuat dan superior terhadap
korban mereka.
2. Faktor Keluarga
Faktor keluarga juga dapat mempengaruhi perilaku bullying seseorang. Beberapa faktor keluarga yang
mungkin menyebabkan bullying termasuk pengabaian, penyalahgunaan, atau kekerasan dalam keluarga.
Ketidakstabilan dalam keluarga atau kurangnya perhatian dari orang tua juga dapat menyebabkan
seseorang merasa tidak dihargai dan mencari cara untuk menguasai orang lain.
3. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan seperti kekerasan dalam media dan budaya populer juga dapat mempengaruhi perilaku
bullying seseorang. Budaya yang mempromosikan kekerasan atau diskriminasi dapat mempengaruhi
pandangan seseorang tentang kekerasan dan diskriminasi, dan mendorong mereka untuk melakukan
tindakan yang sama.
4.4 Dampak Perilaku Bullying

5
Berikut beberapa damapak yang di akibatkan oleh perilaku bullying:
1. Dampak psikologis: Bullying di sekolah dapat menyebabkan korban mengalami stres,
kecemasan, dan depresi. Hal ini dapat mempengaruhi kinerja akademik korban, serta
mengganggu kesehatan mental dan emosional mereka. Dampak psikologis bullying di sekolah
dapat berlangsung jangka panjang dan memengaruhi kualitas hidup korban di kemudian hari.
2. Dampak sosial: Bullying di sekolah dapat menyebabkan korban merasa terisolasi dan sulit untuk
menjalin hubungan sosial dengan teman sebaya. Dampak sosial bullying di sekolah dapat
memengaruhi kualitas hidup korban di kemudian hari, serta menghambat kemampuan mereka
untuk berinteraksi secara sosial.
3. Dampak fisik: Beberapa bentuk bullying di sekolah, seperti kekerasan fisik atau intimidasi, dapat
menyebabkan korban mengalami masalah kesehatan fisik, seperti cedera atau sakit kepala.
Dampak fisik bullying di sekolah dapat mengganggu kesehatan dan kesejahteraan korban, serta
memengaruhi kinerja akademik mereka.

4.5 Upaya mengatasi perilaku bullying


1. Pencegahan bullying: Upaya pencegahan adalah salah satu cara efektif untuk mengurangi
tingkat bullying di lingkungan sekolah. Pencegahan dapat dilakukan dengan mengadakan
program anti-bullying yang terintegrasi, melibatkan seluruh stakeholder, termasuk guru,
orang tua, dan siswa. Program pencegahan harus meliputi edukasi, pelatihan, serta
kebijakan dan prosedur yang jelas dan tegas terkait tindakan bullying.
2. Intervensi segera: Penting untuk mengintervensi tindakan bullying secepat mungkin
untuk mencegah tindakan tersebut terus berlangsung. Hal ini dapat dilakukan dengan
melibatkan staf sekolah, seperti guru dan konselor, serta memberikan dukungan yang
tepat bagi korban dan pengganggu.
3. Dukungan psikologis: Korban bullying membutuhkan dukungan psikologis dan
emosional untuk membantu mereka mengatasi trauma dan dampak psikologis bullying.
Dukungan ini dapat berupa konseling individu atau kelompok, serta pelatihan dan
dukungan untuk meningkatkan keterampilan sosial.

4.4 Permasalahan
Setelah kita teliti dan bertanya dengan para pelaku pembullyan tersebut, ternyata alasan mereka
melakukan bullying terhadap siswa kelas X – G di karenakan alasan sepele yaitu selebrasi kemenangan
yang dilakukan oleh korban pada saat pertandingan futsal dalam kegiatan classmeeting, pelaku
menganggap jika selebrasi tersebut sebagai sebuah ejekan sehingga membuat pelaku menajadi emosi.
Para pelaku bercerita bahwa pada mulanya korban di ajak oleh pelaku ke kamar mandi pojok di
lantai dua sebelah ruang terbuka lalu pelaku melakukan kekerasan verbal dan fisik kepada korban
sehingga setelah kejadian korban mengalami trauma dan tidak berani berangkat ke sekolah.
Lalu orang tua korbanpun curiga mengapa anaknya tidak berangkat ke sekolah dan setelah di
tanyai oleh orang tuanya ternyata dia telah di bully oleh kakak kelasnya di sekolah, lantas hal tersebut
membuat orang tua korban geram dan melaporkannya ke pihak kepolisian tanpa melakukan konfirmasi

6
terlebih dahulu kepada pihak sekolah. Sehingga membuat kasus tersebut menjadi rumit karena harus
berurusan dengan pihak kepolisian.
4.5 Solusi
Akibat kejadian tersebut pelakupun di kenai sanksi yang cukup berat karena apabila anak yang di
bully tersebut tidak mau berangkat sekolah lagi maka mereka akan di keluarkan dari sekolah dan kegiatan
classmeetingpun di tiadakan terlebih dahulu karena di takutkan kejadian yang sama bisa terulang kembali.

BAB V
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Bullying di sekolah adalah masalah sosial yang serius dan berdampak negatif pada kesejahteraan
psikologis dan emosional siswa. Penelitian sosial yang telah dilakukan menunjukkan bahwa bullying
dapat menyebabkan stres, kecemasan, depresi, dan bahkan bunuh diri. Berbagai jenis bullying, seperti
verbal, fisik, cyber, relasional, seksual, dan rasis, sering terjadi di lingkungan sekolah.
Untuk mengatasi masalah bullying di sekolah, perlu dilakukan upaya pencegahan yang terintegrasi dan
melibatkan seluruh stakeholder, termapsikologis dan emosional yang tepat bagi korban dan pengganggu.
Dalam mengatasi masalah bullying, penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor kontekstual yang
berbeda dan menerapkan strategi yang tepat secara holistik dan berkelanjutan. Evaluasi terhadap
efektivitas program anti-bullying juga harus dilakukan secara reguler. Dalam mengatasi masalah bullying,
penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor kontekstual yang berbeda dan menerapkan strategi yang
tepat secara holistik dan berkelanjutan. Evaluasi terhadap efektivitas program anti-bullying juga harus
dilakukan secara reguler.
Dengan melakukan upaya pencegahan dan intervensi yang tepat, diharapkan dapat mengurangi tingkat
bullying di lingkungan sekolah dan meningkatkan kesejahteraan psikologis dan emosional siswa
4.2 Saran - saran
Adapun saran yang ingin penulis sampaikan adalah sebaiknya perlu dilakukan pengawasan yang
lebih ketat lagi oleh guru kedisiplinan terhadap siswanya juga melakukan pengecekan pada lokasi di
sekolah yang jarang di lewati oleh guru seperti kamar mandi siswa dan daerah belakang sekolah karena
lokasi tersebut biasa menjadi tempat yang di gunakan siswa nakal untuk melanggar tata tertib di sekolah.
Selain itu perlu adanya sanksi yang lebih tegas agar hal tersebut tidak terulang kembali, lalu untuk
kegiatan classmeeting seharusnya tetap di selenggarakan karena kegiatan tersebut mampu
mengembangkan potensi yang di miliki oleh siswa karena bukan karena classmeetingnya yang membuat
hal itu terjadi namun kurangnya peran guru dalam pengawasan serta penanaman nilai moral yang kurang
terhadap siswanyalah penyebabnya.

7
DAFTAR PUSTAKA

Kurniawan, Y. (2018). Fenomena Bullying di Sekolah: Analisis Psikologis dan Strategi Pencegahan.
Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental, 6(1), 13–24

Anda mungkin juga menyukai