Anda di halaman 1dari 40

PROGRAM

BIMBINGAN DAN KONSELING


TAHUN PELAJARAN 2023/2024

Di Susun Oleh :
DYAN ENNY S, S.Pd
NIP. 197703172009032006

BIMBINGAN DAN KONSELING


SMP NEGERI 5 TRENGGALEK
TRENGGALEK
2023

LEMBAR PENGESAHAN
Program Bimbingan dan Konseling SMP NEGERI 5 TRENGGALEK Tahun Pelajaran

2023/2024 ini telah disetujui dan di sahkan pada :

Hari : Senin

Tanggal : Juli 2023

Mengetahui Guru BK/Konselor,


Kepala Sekolah

NURHADI,S.Pd. DYAN ENNY SUPRAPTI, S.Pd


NIP.196904241997021003 NIP.197703172009032006

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan ke hadirat Tuhan YME, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun program Bimbingan
dan Konseling tahun pelajaran 2023/2024.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 111 Tahun 2014 tentang
bimbingan dan konseling pada pendidikan dasar. Dalam permendiknas tersebut
menyebutkan bahawa Komponen layanan Bimbingan dan Konseling memiliki 4
(empat) program yang mencakup: (a) layanan dasar; (b) layanan peminatan dan
perencanaan individual; (c) layanan responsif; dan (d) layanan dukungan sistem”. Seh
ubungan dengan hal tersebut guru Bimbingan dan konseling perlu menyusun program
guna menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling di
sekolah.
Didalam Kurikulum Merdeka Belajar, porsi tugas Guru Bimbingan dan Konseling
bertambah banyak, seperti penelusuran minat dan bakat, penyesuaian pemilihan
materi ajar yang bermuara kepada Profil Pelajar Pancasila yang dicanangkan oleh
negara.
Penyusunan program Bimbingan dan Konseling ini di dahului dengan menyusun
angket kebutuhan yang telah di sesuaikan dengan kondisi kebutuhan di sekolah, agar
dapat memenuhi kebutuhan peserta didik dan pihak-pihak lain yang terkait.

Pada kesempatan ini ijinkanlah kami mengucapkan terima kasih kepada


1. Bapak Kepala SMPN 5 Trenggalek
2. Bapak/Ibu Waka SMPN 5 Trenggalek yang selalu memberikan Support.
3. Teman Teman TIM BK SMPN 5 Trenggalek
4. Bapak/Ibu Guru dan Karyawan SMPN 5 Trenggalek

Kami berharap program pelayanan Bimbingan dan Konseling ini dapat


bermanfaat untuk kita semua. Kritik dan saran sangat kami perlukan dari teman-teman
guru Bimbingan dan Konseling untuk peningkatan mutu dalam menyusun Program
Bimbingan dan Konseling yang akan datang.
Akhirnya kami mengucapkan banyak-banyak terima kasih pada semua pihak yan
g membantu mudah-mudahan segala bantuan yang diberikan kepada kami menjadi pa
hala dan mendapat imbalan pahala yang sepantasnya dari Tuhan YME. Amin

Trenggalek, Juli 2023


Hormat Saya

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman Judul .......................................................................................................... i


Lembar Pengesahan................................................................................................. ii
Kata Pengantar.......................................................................................................... iii
Daftar Isi.................................................................................................................... iv

PROGRAM TAHUNAN
A. Rasional ...........................................................................................................
1. Karakteristik Bimbingan dan Konseling di SMPN 5 Trenggalek................
2. Karakteristik Peserta Didik/Konseli SMPN 5 Trenggalek...........................
3. Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling.............................................
B. Visi dan Misi .....................................................................................................
1. Visi Misi SMPN 5 Trenggalek...................................................................
2. Visi Misi Bimbingan dan Konseling SMPN 5 Trenggalek..........................
C. Deskripsi Kebutuhan / Profil Layanan...............................................................
D. Rumusan Kebutuhan.........................................................................................
1. Tabel Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling...................................
2. Tabel Hubungan antara Tugas Perkembangan dengan Aspek
Perkembangan dalam Capaian Layanan Bimbingan Konseling .............
E. Komponen Program..........................................................................................
1. Layanan Dasar..........................................................................................
2. Layanan Responsif....................................................................................
3. Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual.....................................
4. Dukungan Sistem......................................................................................
F. Bidang Layanan................................................................................................
1. Bidang Pribadi...........................................................................................
2. Bidang Sosial............................................................................................
3. Bidang Belajar...........................................................................................
4. Bidang Karir...............................................................................................
G. Rencana Kegiatan (Action Plan) / Silabus BK...................................................
1. Tabel Rencana Kegiatan (Action Plan) Bimbingan Dan Konseling............
H. Pengembangan Tema atau Topik.....................................................................
I. Rencana Evaluasi dan Tindak Lanjut................................................................
J. Anggaran Biaya.................................................................................................

LAMPIRAN-LAMPIRAN
Semua RPL BK yang kita gunakan harus dilampirkan
PROGRAM TAHUNAN

A. RASIONAL
Paradigma bimbingan dan konseling dewasa ini lebih berorientasi pada
pengenalan potensi, kebutuhan, dan tugas perkembangan serta pemenuhan
kebutuhan dan tugas-tugas perkembangan tersebut. Alih-alih memberikan
pelayanan bagi peserta didik yang bermasalah, pemenuhan perkembangan optimal
dan pencegahan terjadinya masalah merupakan fokus pelayanan. Atas dasar
pemikiran tersebut maka pengenalan potensi individu merupakan kegiatan urgen
pada awal layanan bantuan. Bimbingan dan konseling saat ini tertuju pada
mengenali kebutuhan peserta didik, orangtua, dan sekolah.

1. Karakteristik Bimbingan dan Konseling di SMPN 5 Trenggalek


Perkembangan individu pada setiap masa memiliki ciri khas pada setiap
generasinya, peserta didik merupakan individu yang terus menerus berkembang.
Perubahan ini pun berdampak pada perubahan kondisi sosial, ekonomi, politik,
dan teknologi. Pandangan terkini tentang generasi masa depan didasari oleh
perubahan teknologi yang sangat pesat yang mempengaruhi karakteristik
peserta didik.
Guru BK sudah selayaknya memahami karakteristisk peserta didik yang
menjadi sasaran layanan bimbingan dan konseling. Peserta didik yang akan
menjadi subjek layanan bimbingan dan konseling masa depan adalah generasi Z
(lahir pada tahun 1995–2010) dan Alpha (lahir tahun 2010--2024). Kedua
generasi ini memiliki karakteristik khas yang belum dibahas pada teori
perkembangan yang ada. Generasi Z biasanya disebut dengan generasi internet
atau i-generation. Mereka lahir pada masa transisi perkembangan teknologi.
Sejak dini, generasi ini sudah banyak dikenalkan oleh teknologi dan sangat
akrab dengan telepon pintar yang menyebabkan generasi Z menyukai hal-hal
instan dalam proses bekerja. Hal tersebut berpengaruh terhadap pola pikir dan
cara kerjanya. Generasi ini juga senang bersosialisasi melalui media sosial dan
mementingkan popularitas dengan melakukan hal-hal yang penuh sensasi.
Karakteristik generasi ini adalah (1) lebih menyukai kegiatan sosial jika
dibandingkan dengan generasi sebelumnya, (2) multitasking, (3) sangat
menyukai teknologi, (4) ahli dalam mengoperasikan teknologi tersebut, dan
peduli terhadap lingkungan (Mark McCrindle, 2020).
Generasi Z merupakan generasi yang up-ageing karena mereka tumbuh
lebih cepat. The World Health Organisation (WHO) memperkirakan bahwa anak
memulai pubertas tiga bulan lebih cepat pada setiap dekade. Mereka juga
masuk sekolah lebih cepat, terekspos pasar lebih muda sehingga mereka
merupakan konsumen terbesar jika dibandingkan dengan anak sebelumnya.
Generasi Z merupakan generasi yang memiliki literasi digital yang baik, dapat
pindah tugas dengan cepat (multi-tasking) mereka hanya memahami wireless,
hyperlinked, user-generated world dan menggunakan klik untuk memperoleh
teknologi.

2. Karakteristik peserta didik/konseli SMPN 5 Trenggalek


Karakteristik peserta didik/konseli diartikan sebagai ciri-ciri yang melekat
pada peserta didik SMP yang bersifat khas dan membedakannya dengan
peserta didik/konseli lain pada satuan pendidikan. Karakteristik peserta
didik/konseli SMP yang perlu dipahami meliputi aspek fisik, kognisi, sosial,
emosi, moral, dan spiritual.
1) Aspek Fisik
Fisik peserta didik/konseli SMPN tumbuh secara cepat sebagai akibat dari
hormon-hormon dan organ tubuh terutama terkait dengan hormon dan
organ-organ seksual. Pertumbuhan fisik yang cepat pada masa ini
membawa konsekuensi pada perubahan-perubahan aspek aspek lainnya
seperti seksualitas, emosionalitas, dan aspek-aspek psikososialnya.
2) Aspek Kognitif
Aspek kognitif peserta didik/konseli berubah secara fundamental
dibandingkan dengan masa kanak-kanak yang menyebabkan remaja
mampu berpikir abstrak. Akibatnya remaja menjadi kritis sehingga dipersepsi
oleh orang dewasa sebagai “pembangkang”, memiliki rasa ingin tahu yang
tinggi, egosentris, dan menganggap orang dewasa tidak dapat memahami
mereka. Hal demikian menyebabkan remaja banyak mengalami konflik
dengan orang lain, terutama dengan orang dewasa.
3) Aspek Sosial
Masyarakat memandang peserta didik SMP bukan lagi anak-anak, namun
belum juga diakui sebagai individu dewasa. Keadaan ini membuat peserta
didik SMP (remaja) merasa diperlakukan secara tidak konsisten. Selain itu,
remaja juga tidak suka jika diperlakukan seperti kanak-kanak, namun
merasa keberatan jika dituntut bertanggung jawab penuh sebagaimana
orang dewasa pada umumnya.
4) Aspek Emosi
Peserta didik/konseli SMP pada umumnya memiliki emosionalitas yang labil.
Transisi pada aspek fisik, kognitif, dan sosial menyebabkan emosionalitas
remaja mudah berubah-ubah. Perasaan remaja terhadap suatu objek
tertentu mudah berubah. Keadaan yang demikian jika tidak dipahami dengan
baik sangat potensial menimbulkan konflik.
5) Aspek Moral
Moralitas berisi kemampuan peserta didik membuat pertimbangan tentang
baik-buruk, benar-salah, boleh-tidak boleh dalam melakukan sesuatu. Aspek
ini sangat terkait dengan perkembangan kognitif. Karena aspek kognitif
remaja berkembang sangat pesat, maka moralitas remaja juga mengalami
perubahan cukup mendasar dibandingkan pada masa kanak-kanak. Oleh
karena itu, peserta didik/konseli SMP sering mempersoalkan hal-hal yang
terkait dengan moralitas yang sebelumnya telah dihayati dan diyakini benar.
6) Aspek Religius
Aspek religius berkaitan dengan keyakinan dan pengakuan individu terhadap
kekuatan diluar dirinya yang mengatur kehidupan manusia. Pada masa
sebelum SMP, peserta didik menerima keyakinankeyakinan tersebut secara
dogmatis. Sejalan dengan perkembangan kognitifnya, peserta didik/konseli
SMP sering mempersoalkan religiusitas yang sebelumnya telah diyakini dan
dipegang teguh. Akibatnya, banyak remaja mempersoalkan. kembali
keyakinan keagamaan mereka, mengalami penurunan ibadah akibat
keraguan atas keyakinan sebelumnya. Di sisi lain, keraguan ini pada
beberapa peserta didik SMP mendorong mereka lebih giat mencari informasi
dan menguji kembali kebenaran yang mereka yakini.

3. Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling


Layanan Bimbingan dan Konseling merupakan salah satu bentuk fasilitasi
peserta didik/konseli untuk mencapai tugas-tugas perkembangannya.
Keberhasilan peserta didik/konseli menyelesaikan tugas perkembangan dapat
membuat mereka bahagia dan akan menjadi modal bagi penyelesaian tugas-
tugas perkembangan fase berikutnya. Sebaliknya, kegagalan peserta
didik/konseli dalam menyelesaikan tugas perkembangan akan membuat mereka
kecewa dan/atau diremehkan orang lain. Kegagalan ini akan
menyulitkan/menghambat peserta didik/konseli menyelesaikan tugas-tugas
perkembangan fase berikutnya. Oleh karena itu tugas perkembangan harus
dipahami oleh Guru Bimbingan dan Konseling/konselor karena pencapaian tugas
perkembangan merupakan tujuan layanan Bimbingan dan Konseling.
Keberhasilan Guru Bimbingan dan Konseling/konselor dalam memfasilitasi
peserta didik memenuhi Capaian Layanan akan mendukung optimalisasi
Capaian Pembelajaran yang diampu oleh guru mata pelajaran. Capaian Layanan
sekaligus untuk mendukung tercapainya Profil Pelajar Pancasila yang mencakup
kompetensi dan karakter.
Capaian Layanan dirumuskan dalam bentuk fase-fase yang
menyatakan target capaian untuk rentang waktu yang lebih panjang, yaitu :
Fase pada jenjang SD terbagi dalam 3 fase yaitu fase A (kelas 1 - 2), fase B
(kelas 3-4) dan fase C (kelas 5 - 6). Pada jenjang SMP terdapat 1 fase yaitu
fase D, dengan durasi 3 tahun, untuk kelas 7- 9 SMP. Terakhir di SMA
terdapat 2 fase, yaitu fase E (kelas 10) dan fase F ( kelas 11- 12).
Lingkup Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling di SMP mencakup 4
(empat) bidang layanan. Empat bidang layanan tersebut mencakup 10 (sepuluh)
aspek perkembangan yang dikembangkan dari tugas perkembangan peserta
didik fase D (kelas 7, 8 dan 9). Layanan Bimbingan dan Konseling diberikan
untuk optimalisasi pencapaian tugas perkembangan sesuai dengan kebutuhan
peserta didik dalam rangka memandirikan peserta didik menyongsong abad 21
dalam konteks Indonesia.
Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling dijabarkan pada tiga tahapan
internalisasi yang mencakup pengenalan, akomodasi dan tindakan. Deskripsi
Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling di SMP bila dikaitkan dengan upaya
mewujudkan peserta didik/konseli yang memiliki Psychological Well-being, Profil
Pelajar Pancasila dan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).
Dewasa ini, layanan bimbingan dan konseling yang diselenggarakan oleh
SMPN 5 Trenggalek memiliki banyak tantangan baik secara internal maupun
eksternal. Dari sisi internal, problematika yang dialami oleh sebagian besar
peserta didik bersifat kompleks. Beberapa diantaranya adalah problem terkait
penyesuaian akademik di Sekolah, penyesuaian diri dengan pergaulan sosial di
Sekolah, ketidakmatangan orientasi pilihan karir, dan lain-lainnya.
Dari sisi eksternal, peserta didik yang notabene berada dalam rentang usia
anak persiapan menuju remaja awal juga dihadapkan dengan perubahan-
perubahan cepat yang terjadi dalam skala global. Perkembangan teknologi
informasi yang begitu cepat dan massif seringkali memberikan dampak negatif
bagi perkembangan pribadi-sosial peserta didik di sekolah. Sebagai contoh,
akses tak terbatas dalam dunia maya seringkali melahirkan budaya instan dalam
mengerjakan tugas, maraknya pornografi, dan problem lainnya.
Namun demikian, pada dasarnya setiap individu memiliki kecenderungan
untuk menata diri dan mencapai tujuan hidup yang lebih bermakna, tidak
terkecuali peserta didik di sekolah. Dari berbagai problem yang ada, masih
terdapat harapan yang besar terhadap keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh
peserta didik. Beberapa peserta didik memiliki potensi untuk dikembangkan
bakat dan minatnya, aktif dalam kegiatan olahraga, berbakat dalam bidang seni
dan lain-lainnya. Di samping itu, daya dukung yang tersedia di SMPN 5
Trenggalek dapat dikatakan cukup baik. Hal ini didukung oleh fakta bahwa
sebagian besar orang tua/wali peserta didik memiliki profesi beragam dan telah
menyatakan kesediaan untuk turut berkontribusi dengan kemampuan
profesionalnya masing-masing.
Kondisi ini merupakan modal yang luar biasa dalam mendukung
keberhasilan layanan bimbingan dan konseling di sekolah. Begitu pula dari segi
daya dukung sarana dan prasarana yang dimiliki, SMPN 5 Trenggalek memiliki
kecukupan fasilitas untuk menopang kegiatan pengembangan bakat dan minat
peserta didik melalui berbagai wadah kegiatan intra maupun ekstrakurikuler.

B. DASAR HUKUM
1. Pelayanan bimbingan dan konseling sebagai salah satu layanan pendidikan
yang harus diperoleh semua peserta didik telah termuat dalam Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 89 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional
dan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar dan
Nomor 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah.

2. ”Konselor” sebagai salah satu jenis tenaga kependidikan dalam Undang-Undang


Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Pada Bab I Pasal 1 angka 6 dinyatakan bahwa “pendidik adalah tenaga
kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong
belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai
dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam penyelenggaraan
pendidikan”.

3. Pelayanan konseling yang merupakan bagian dari kegiatan pengembangan diri


telah termuat dalam struktur kurikulum yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar
Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar Menengah.

4. Beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 54 ayat
(6) Peraturan Pemerintah republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang
Guru yang menyatakan bahwa beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau
Konselor yang memperoleh tunjangan profesi dan maslahat tambahan adalah
mengampu bimbingan dan konseling paling sedikit 150 (seratus lima puluh)
peserta didik per tahun pada satu atau lebih satuan pendidikan. Lebih lanjut
dalam penjelasan Pasal 54 ayat (6) yang dimaksud dengan “mengampu layanan
bimbingan dan konseling” adalah pemberian perhatian, pengarahan,
pengendalian, dan pengawasan kepada sekurang-kurangnya 150 (seratus lima
puluh) peserta didik, yang dapat dilaksanakan dalam bentuk pelayanan tatap
muka terjadwal di kelas dan layanan perseorangan atau kelompok bagi yang
dianggap perlu dan memerlukan.

5. Penilaian kinerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 22
ayat (5) Peraturan bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan
Kepegawaian Negara Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14 tahun 2010 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya
dinyatakan bahwa penilaian kinerja guru bimbingan dan konseling atau konselor
dihitung secara proporsional berdasarkan beban kerja wajib paling kurang 150
(seratus lima puluh) orang siswa dan paling banyak 250 dua ratus lima puluh)
orang siswa per tahun.

6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27 Tahun


2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor, yang
menyatakan bahwa kualifikasi akademik konselor dalam satuan pendidikan pada
jalur pendidikan formal dan nonformal adalah: (i) sarjana pendidikan (S-1) dalam
bidang bimbingan dan konseling; (ii) berpendidikan profesi konselor. Kompetensi
konselor meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi
sosial, dan kompetensi profesional, yang berjumlah 17 kompetensi dan 76 sub
kompetensi.

7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 68


Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMP/MTs, Nomor
69 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA/MA, dan
Nomor 70 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
SMK/MAK, yang memberikan kesempatan kepada peserta didik belajar
berdasarkan minat mereka. Struktur kurikulum memperkenankan peserta didik
melakukan pilihan dalam bentuk pilihan kelompok peminatan, lintas minat atau
pendalaman minat.

8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 111 Tahun 2014 tentang


bimbingan dan konseling pada pendidikan dasar. Dalam permendiknas tersebut
menyebutkan bahawa Komponen layanan Bimbingan dan Konseling memiliki 4
(empat) program yang mencakup: (a) layanan dasar; (b) layanan peminatan dan
perencanaan individual; (c) layanan responsif; dan (d) layanan dukungan
system. Bidang layanan bimbingan dan konseling mencakup : (a) bidang
layanan pribadi, (b) bidangan layanan belajar, (c) bidang layanan sosial, (d)
bidang layanan karir

9. Panduan Operasional Penyelenggaran Bimbingan dan Konseling SMP, 2016,


Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK). Pada POP BK SMP ini dapat
memfasilitasi guru BK / Konselor dalam merencanakan, melaksanakan,
mengevaluasi, melaporkan dan menindaklanjuti layanan bimbingan dan
konseling

10. Kepmendikbudristek No.56/M/Tahun 2022 tentang Pedoman Penerapan


Kurikulum dalam rangka Pemulihan Pembalajaran (Kurikulum Merdeka).
11. Keputusan Kepala BSKP Kemendikbudristek No.027/ H/KR/2022 tentang Satuan
Pendidikan Pelaksanaan Implementasi Kurikulum Jalur Mandiri Tahun Ajaran
2022/2023 Tahap II

C. VISI DAN MISI

1. Visi dan Misi SMP NEGERI 5 TRENGGALEK


a. Visi
“BERIMAN DAN BERTAQWA, SANTUN, UNGGUL DALAM MUTU, KREATIF, DAN
BERBUDAYA LINGKUNGAN”

Indikator Visi

1. Terwujudnya lulusan yang berkualitas, beriman dan bertaqwa.


2. Terwujudnya sekolah berpribadi sopan dan santun, serta berbudi pekerti luhur
3. Terwujudnya Kurikulum SMP Negeri 5 Trenggalek yang sesuai dengan
standart isi dalam SNP.
4. Terwujudnya sarana prasarana yang berbasis teknologi informasi sesuai SNP
5. Terwujudnya sekolah yang mencetak siswa unggul dan kompetitif baik dalam
bidang akademik maupun non-akademik.
6. Terwujudnya proses pembelajaran yang inovatif, efektif dan efisien
7. Terwujudnya budaya Managemen Berbasis Sekolah yang tangguh
8. Terwujudnya pengembangan sistem penilaian yang otentik dan variatif.
9. Terwujudnya sekolah yang sehat dan berbudaya lingkungan sebagai tempat
pendidikan yang nyaman dan menyenangkan

C.MISI SATUAN PENDIDIKAN


Misi merupakan penjabaran pencapaian visi dalam bentuk pernyataan terukur
dan dapat dicapai.Untuk mewujudkan Visi diatas maka rumusan misi SMP Negeri
5 Trenggalek Sebagai berikut :
1. Terwujudnya lulusan yang berkualitas, beriman dan bertaqwa.
1.1. Mewujudkan pendidikan yang menghasilkan lulusan yang cerdas,
terampil yang beriman dan bertaqwa
1.2. Mewujudkan kegiatan keagamaan peserta didik untuk bertaqwa kepada
Tuhan YME dan menanamkan jiwa toleransi antar umat beragama
2. Terwujudnya sekolah berpribadi sopan dan santun,serta berbudi pekerti luhur
2.1. Mewujudkan sekolah melaksanakan progam 5S( Senyum, Salam, Sapa,
Santun, sayang
2.2. Mewujudkan budaya tertib dan dislipin dalam kehidupan
3. Terwujudnya Kurikulum SMP Negeri 5 Trenggalek sesuai dengan standart isi
dalam SNP
3.1. Mewujudkan perangkat kurikulum yang lengkap sesuai standart isi dalam
SNP
4. Terwujudnya sarana prasarana yang berbasis teknologi informasi sesuai SNP
4.1. Mewujudkan fasilitas sekolah yang lengkap, relevan dan mutakhir.
5. Terwujudnya sekolah yang mencetak siswa unggul dan kompetitif baik dalam
bidang Akademik maupun non akademik.
5.1. Mewujudkan pendidikan yang menghasilkan lulusan yang memiliki
keunggulan Kompetitif dibidang akademik.
5.2. Mewujudkan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler yang memadai dan
memenuhi kebutuhan. Siswa
6. Terwujudnya proses pembelajaran yang inovatif, efektif dan efisien..
6.1. Mewujudkan penyelenggaraan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif
efektif, efisien dan menyenangkan.
6.2. Mewujudkan pembelajaran yang berbasis ICT
7. Terwujudnya budaya Managemen Berbasis Sekolah yang tangguh
7.1. Mewujudkan menegemen berbasis sekolah yang berbasis TIK
7.2. Mewujudkan administrasi menegemen berbasis sekolah yang
transparan.
8. Terwujudnya pengembangan sistem penilaian yang otentik dan variatif.
8.1. Mewujudkan sistem penilaian yang otentik
8.2. Mewujudkan sistem penilaian yangs sesuai dengan Standar Nasional
Pendidikan.
9. Terwujudnya sekolah yang sehat dan berbudaya lingkungan sebagai tempat
pendidikan yang nyaman.
9.1. Mewujudkan sekolah yang bersih, indah dan sehat yang berbudaya
lingkungan
9.2. Mewujudkan kantin sehat tanpa 5P (penyedap, pengawet, pewarna,
pengenyap, pemanis) Sintetis.
9.3.Mewujudkan penyelenggaraan kegiatan jumat bersih

2. Visi dan Misi Bimbingan dan Konseling SMP Negeri 5 Trenggalek


Visi
Visi bimbingan dan konseling adalah terwujudnya kehidupan kemanusiaan yang
membahagiakan melalui tersedianya pelayanan bantuan dalam pemberian
dukungan perkembangan dan pengentasan masalah agar peserta didik
berkembang secara optimal, mandiri dan bahagia.
Misi
1) Misi pendidikan, yaitu memfasilitasi pengembangan peserta didik melalui
pembentukan perilaku afektif-normatif dalam kehidupan keseharian dan masa
depan.
2) Misi pengembangan, yaitu memfasilitasi pengembangan potensi dan
kompetensi peserta didik di dalam lingkungan sekolah/madrasah, keluarga dan
masyarakat.
3) Misi pengentasan masalah, yaitu memfasilitasi pengentasan masalah peserta
didik mengacu pada kehidupan efektif sehari-hari.

Unggul dalam prestasi, beriman, berbudi dan berwawasan lingkungan

Misi
a. Mewujudkan prestasi Konseli yang cerdas, trampil, cinta tanah air, beriman,
bertaqwa dan berwawasan lingkungan
b. Mewujudkan pembelajaran yang efektif dan efisien
c. Melaksanakan pengembangan profesionalisme guru dalam proses pembelajaran
d. Memenuhi sarana dan prasarana pendidikan sesuai kebutuhan Konseli
e. Melaksanakan manajemen pengelolaan sesuai system pendidikan yang
transparan dan akuntabel
D. DESKRIPSI KEBUTUHAN
Kebutuhan peserta didik/konseli dapat diidentifikasi berdasarkan asumsi
teoretik dan hasil asesmen kebutuhan yang dilakukan. Dalam melaksanakan
tugasnya, guru Bimbingan dan Konseling terlebih dahulu menyusun daftar
kebutuhan (Need Assesment). Tujuan penyusunan instrumen tersebut untuk
mengetahui kebutuhan dan permasalahan Konseli.
Ada beberapa contoh aplikasi instrumen yang dapat digunakan untuk
mengetahui kebutuhan Konseli, antara lain Daftar Cek Masalah (DCM), Inventori
Tugas Perkembangan (ITP), Alat Ungkap Masalah (AUM), Analisis Tugas
Perkembangan (ATP), Identifikasi Kebutuhan dan Masalah Konseli (IKMS) dan lain-
lain. Selain itu pengalaman Konselor dalam melaksanakan program pelayanan
konseling dan masukan dari berbagai fihak terkait juga dapat digunakan sebagai
dasar penyusunan daftar kebutuhan peserta didik.
Angket masalah Konseli atau peserta didik di SMPN 5 Trenggalek, dibuat
dan disusun sendiri oleh Guru Bimbingan dan Konseling sesuai dengan lingkungan
dan masalah/kebutuhan peserta didik di Sekolah. Dalam pelaksanaannya Guru
Bimbingan Konseling menggunakan Angket Kebutuhan Peserta Didik .

E. ANGKET / ASESSMEN

ANGKET KEBUTUHAN

Nama :

Kelas/Fase : VII / D

Guru BK : Dyan Enny S,S.Pd

NO PERTANYAAN YA TIDAK

Landasan Hidup Religius

1. Sikap beriman dan bertakwa kepada Tuhan


Yang Maha Esa
2. Kebiasaan perilaku yang sesuai dengan
agama.
Landasan Perilaku Etis

3. Hidup Harus Beretika


4. Sopan Santun Dalam Bermasyarakat

5. Memahami dan menunaikan hak dan


kewajibannya sebagai warga negara

Kematangan Emosi

6. Emosi yang stabil

7. Yuk Hindari Konflik dengan orang tua,


keluarga dan teman
8. Sikap postif, inisiatif, tangguh, dan disiplin.

Kematangan Intelektual

9. Menentukan alternatif pengambilan


keputusan dan pengentasan masalah
10. Belajar memecahkan masalah, dan
mengambil keputusan.
11. Belajar yang Efektif

12. Trik Memahami dan mengahafal dengan


cepat
Kesadaran Tanggung Jawab

13. Komunikasi yang baik

14. Cara Memahami Orang Lain

15. Indahnya Bekerjasama

16. Mengembangkan sikap Solidaritas/ Gotong


Royong
17. Belajar Bertanggung Jawab Pada Diri Sendiri

Kesadaran Gender

18. Pergaulan Yang Sehat

19. Masa Remaja

20. Persamaan Gender

21. Tugas dan Kwajiban sesuai dengan Gender

Pengembangan Diri

22. Who Am I?

23. Mengenal Potensi Diri

24. Hobby, Bakat dan Minatku


Perilaku Kewirausahaan/ Kemandirian
Perilaku Ekonomis
25. Perlunya Hidup Hemat

26. Pentingnya kewirausahaan untuk masa


depan
27. Memupuk Jiwa Wirausaha Remaja

Wawasan dan Kesiapan Karier

28. Menentukan pilihan pendidikan lanjutan

29. Cita-citaku

30. Kemana setelah lulus SMP?

31. Mengembangkan Potensi dan kemampuan


untuk mewujudkan cita-cita
32. Menyusun Rencana Masa depan

Kematangan Hubungan dengan Teman


Sebaya
33. Pergaulan sehat menurut norma

34. Bekerjasama dengan orang lain

35. Memupuk jiwa Solidaritas

36. Memahami orang lain dengan beragam


Budaya
F. DESKRIPSI ASESSMEN 4 LAYANAN PSBK
BIDANG
ASSESMEN KEBUTUHAN RUMUSAN KEBUTUHAN
LAYANAN
Saya belum bersungguh-
Kesadaran untuk beribadah Tuhan
sungguh beribadah pada Tuhan
YME dengan Ikhlas
YME
Kadang-kadang perbuatan saya
tidak sesuai dengan yang Kesadaran untuk selalu bersikap jujur
diucapkan
Saya kadang lupa bersyukur
Memiliki sikap selalu bersyukur pada
atas nikmat dan karunia dari
Tuhan YME
Tuhan YME
Saya merasa pernah menyontek Pemahaman terhadap dampak
pada waktu ulangan menyontek
Saya lebih senang budaya luar
Kesadaran untuk mencintai budaya
(asing) daripada budaya
indonesia
Indonesia
Saya merasa kurang memiliki Kemampuan untuk selalu bertanggung
rasa tanggung jawab jawab
Saya gampang marah tanpa Kemampuan mengendalikan diri dari
tahu penyebabnya rasa marah
Saya merasa rendah diri Memiliki kepercaya diri
Saya merasa malu dengan
PRIBADI Kesadaran untuk menerima pemberian
kondisi fisik (jasmani) yang
terbaik dari Tuhan
dimiliki
Saya merasa kurang
Memperoleh perhatian orang tua yang
mendapatkan perhatian dari
cukup
orang tua
Saya belum tahu cara menjaga Memiliki kesehatan jasmani dan rohani
kesehatan yang baik dan benar yang baik
Saya belum tahu tentang
Menggali Potensi Diri Sendiri
potensi diri saya sendiri
Saya sering mengalami sakit / Memiliki kesehatan jasmani dan rohani
alergi yang baik
Saya belum memahami
Mengetahui Kelebihan dan Kelemahan
kelebihan dan kekurangan yang
yang dimiliki
saya miliki
Orang tua saya tidak Meningkatkan taraf hidup /ekonomi
mempunyai penghasilan tetap keluarga
Saya merasa kesulitan
Mengatur jadwal kegiatan sehari-hari
mengatur waktu belajar dan
dengan baik
bermain
Saya belum mengenal jati diri Kemampuan mengenal diri sendiri

PAGE \* MERGEFORMAT xxiv


saya yang sebenarnya sendiri
Saya belum tahu perubahan
Menyadari dan memahami perubahan
apa saja yang terjadi pada masa
yang terjadi pada masa remaja
remaja
Saya belum terbiasa disiplin
Memiliki disiplin diri dalam kehidupan
dalam kehidupan
Saya belum tahu cara menjadi
Memiliki kepribadian yang mandiri
pribadi mandiri
Pemahaman saya masih sedikit
Menghindari bahaya atau dampak
tentang bahaya atau dampak
rokok
rokok
Kata maaf, tolong dan
Kemampuan mengucapkan kata maaf,
terimakasih kadang lupa saya
tolong dan terima kasih
ucapkan dalam pergaulan
Saya merasa malu untuk
Dapat berinteraksi dengan guru dan
berinteraksi dengan para guru
karyawan sekolah
dan karyawan di sekolah
Saya belum banyak mengenal
Mudah beradaptasi dengan lingkungan
lingkungan sekolah baru saya
sekolah baru
(guru, fasilitas, prestasi, dll)
Saya merasa sulit bergaul/kaku Kemudahan bergaul dengan teman-
SOSIAL
dengan teman-teman di sekolah teman di sekolah
Saya ingin menyelesaikan Kemampuan mengatasi masalah
masalah dengan teman bermain dengan teman di sekolah
Saya belum banyak teman atau Kemudahan mencari dan disenangi
sahabat teman
Saya belum tahu tentang Memahami tentang bullying dan cara
bullying dan cara mensikapinya mensikapinya
Saya sering lupa waktu ketika
Mengendalikan penggunaan medsos
bermain/membuka medsos (fb,
sesuai kebutuhan
wa, dll)
Saya merasa malu jika bergaul
Dapat berinteraksi dengan lawan jenis
dengan teman yang beda jenis
sesuai norma yang berlaku
kelamin
BELAJAR Saya jarang bermain/berteman
Kesadaran sebagai makhluk sosial
di lingkungan tempat saya
yang harus berinteraksi
tinggal
Orang tua saya tidak peduli Kesadaran orang tua untuk peduli
dengan kegiatan belajar saya pada kegiatan belajar anaknya
Saya masih kesulitan dalam
Kemudahan memaham pelajaran
memahami pelajaran tertentu
Saya merasa tidak disiplin kalau
Melakukan disiplin belajar
belajar di rumah sendiri
Saya belajarnya jika akan ada
Melakukan kebiasaan belajar
ulangan atau ujian saja
Saya belajar di rumah kalau Memiliki kebiasaan belajar di rumah
disuruh/diperintah orang tua

PAGE \* MERGEFORMAT xxiv


Saya sering menunda-nunda Kemampuan untuk tidak menunda
pekerjaan sekolah pekerjaan sekolah
Saya belum tahu cara meraih Memperoleh atau meraih prestasi di
prestasi di sekolah sekolah
Saya selalu malas untuk belajar Memiliki Motivasi belajar
Saya belum terbiasa belajar
kelompok, biasanya saya selalu Melakukan belajar kelompok yang baik
belajar sendiri
Saya belum paham cara yang
Pemahaman cara belajar di SMP/MTs
baik belajar di sekolah baru
yang baik
(SMP/MTs)
Saya belum ada teman yang
Menemukan cara belajar yang sesuai
cocok untuk belajar bersama
Saya belum tahu cara
memperoleh bantuan Memperoleh informasi beasiswa
pendidikan (beasiswa)
Saya terpaksa harus bekerja
Kemampuan mengatur waktu bekerja
untuk mencukupi kebutuhan
dan sekolah
hidup
Saya merasa bingung memilih
kegiatan esktrakurikuler di Memilih Ekskul yang sesuai
KARIR
sekolah
Saya merasa pesimis bisa naik
Memiliki Sikap optimis dapat naik kelas
kelas
Saya belum mempunyai cita-cita Mengidentifikasi cita-cita yang sesuai
yang pasti dengan dirinya
Saya belum banyak tahu
Pemahaman mengenai jenis-jenis
tentang jenis-jenis pekerjaan di
profesi di masyarakat
masyakarat
Saya belum tahu tentang osis
Mengenal osis dan kegiataannya
dan kegiatannya
saya merasa belum paham
Memahami hubungan hobi, bakat,
hubungan antara hobi, bakat,
minat dan kemampuan
minat dan kemampuan

G. RUMUSAN TUJUAN
Tujuan layanan Bimbingan dan Konseling disusun berdasarkan pada
Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling. Tujuan layanan Bimbingan dan
Konseling yaitu: pengenalan (pengetahuan), akomodasi (sikap), dan tindakan
(keterampilan). Peserta didik/konseli harus memiliki dalam satu atau lebih
kegiatan layanan, yang menjadi prasyarat untuk dapat mencapai Capaian
Layanan Bimbingan dan Konseling. Peserta didik mencapai tugas

PAGE \* MERGEFORMAT xxiv


perkembangan yang terdapat pada Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling
yang dikaitkan dengan upaya mewujudkan peserta didik/konseli yang memiliki
Psychological Well Being, dan Profil Pelajar Pancasila. Guru Bimbingan dan
Konseling/konselor dalam menyusun rancangan Kegiatan Layanan Bimbingan
dan Konseling mengacu pada alur Capaian Layanan Bimbingan dan
Konseling seperti yang tercantum tabel dibawah ini.
1. Tabel Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling :
Tataran
Aspek Fase D (SMP) Pada fase ini peserta
No Internalisasi
Perkembangan didik dapat:
Tujuan

Mengaitkan nilai nilai agama yang


Pengenalan telah dipelajari dengan aktivitas
sehari hari.

Menghargai berbagai bentuk tata


1 Landasan Hidup cara ibadah yang dijalankan olehnya
Akomodasi
Religius maupun orang lain.

Memperbaiki kebiasaan sehari-hari


Tindakan yang kurang sesuai dengan ajaran
yang diyakininya.

Mengaitkan norma dan etika perilaku


sosial remaja dengan permasalahan
Pengenalan remaja yang sering terjadi pada
lingkungan masyarakat

Landasan Perilaku Meyakini pentingnya norma dan etika


2 Akomodasi perilaku sosial bagi remaja pada
Etis
kehidupan bermasyarakat

Menampilkan perilaku sosial yang


sesuai norma dan etika perilaku
Tindakan sosial remaja pada kehidupan
bermasyarakat.

3 Kematangan Menganalisis ekspresi perasaan diri


Emosi Pengenalan sendiri dan orang lain yang dapat
menimbulkan konflik.

Mengelola ekspresi perasaan diri


Akomodasi sendiri secara tepat atas dasar
pertimbangan kontekstual

Tindakan Mengembangkan ekspresi perasaan

PAGE \* MERGEFORMAT xxiv


diri sendiri secara bebas dan terbuka
tanpa menimbulkan konflik.

Menganalisis alternatif pengambilan


keputusan dan pengentasan masalah
Pengenalan menggunakan konsep-konsep ilmu
pengetahuan dan perilaku belajar.

Memadukan keragaman alternatif


pengambilan keputusan dan
Kematangan Akomodasi pengentasan masalah menggunakan
4 Intelektual konsep-konsep ilmu pengetahuan
dan perilaku belajar

Mengembangkan alternatif
pengambilan keputusan dan
pengentasan masalah berdasarkan
Tindakan pengalaman pada saat
menggunakan konsep-konsep ilmu
pengetahuan dan perilaku belajar.

Menjelaskan cara memperoleh hak


dan kewajiban dalam kehidupan
sehari hari Mengaitkan hak dan
kewajiban dalam aktivitas di
Pengenalan lingkungan sekitar yang sudah
iidentifikasi
sebelumnya
5 Kesadaran
Menyadari hak dan kewajiban serta
Tanggungjawab
tanggung jawab untuk menjalin
Akomodasi persahabatan dan keharmonisan
dalam kehidupan sehari-hari

Saling menghormati, memahami, dan


memiliki dalam berinteraksi dengan
Tindakan orang lain sesuai hak dan kewajiban
atas dasar rasa kasih sayang

6 Kesadaran Menjelaskan fungsi peran sosial


Gender antara laki-laki dan perempuan
Pengenalan sesuai dengan budaya dan nilai-nilai
yang berlaku.

Akomodasi Menghargai fungsi dan peran


sebagai laki-laki atau perempuan
dalam kehidupan sehari-hari sesuai
dengan budaya dan nilai-nilai yang

PAGE \* MERGEFORMAT xxiv


berlaku

Menampilkan perilaku yang sesuai


dengan fungsi dan peran sebagai
Tindakan laki-laki atau perempuan dalam
kehidupan sehari-hari sesuai dengan
budaya dan nilai-nilai yang berlaku.

Mengidentifikasi berbagai aktivitas


Pengenalan keseharian untuk mengembangkan
potensi dan hobi yang dimilikinya.

Bersikap positif terhadap aktivitas


7 Pengembangan keseharian untuk mengembangkan
Akomodasi
Pribadi potensi dan hobi yang dimilikinya.

Melakukan aktivitas keseharian untuk


Tindakan mengembangkan otensi dan hobi
yang dimilikinya.

Mengidentifikasi perilaku hemat, ulet,


Pengenalan dan kompetitif dengan karakteristik
jiwa kewirausahaan

Menyadari manfaat perilaku hemat,


Perilaku ulet, kompetitif, kompetitif, dan
8 Kewirausahaan / Akomodasi kolaboratif dengan karakteristik
Kemandirian wirausaha
Perilaku Ekonomis
Menampilkan contoh perilaku hemat,
ulet, kompetitif, kompetitif, dan
Tindakan kolaboratif dalam karakteristik jiwa
kewirausahaan

Memilih alternatif pendidikan SMA /


MA / SMK yang sesuai dengan
Pengenalan kemampuan diri dalam rangka
merencanakan karier.

Wawasan Meyakini alternatif pendidikan SMA /


9
Kesiapan Karir Akomodasi MA / SMK yang sesuai dengan
kemampuan diri.

Menentukan pilihan pendidikan


Tindakan SMA / MA / SMK dan pekerjaan yang
sesuai dengan kemampuan diri.

10 Kematangan Pengenalan Mengidentifikasi keterkaitan antara


Hubungan dengan norma diri sendiri dengan fenomena
Teman Sebaya pergaulan di lingkungan teman

PAGE \* MERGEFORMAT xxiv


sebaya

Menghargai perbedaan norma yang


Akomodasi dianut oleh lingkungan teman sebaya

Menyelaraskan norma-norma
Tindakan pergaulan dengan teman sebaya
yang lebih beragam latar belakang

2. Tabel Hubungan antara Tugas Perkembangan dengan Aspek Perkembangan


dalam Capaian Layanan Bimbingan Konseling (CLBK)
Berikut Tabel Hubungan antara Tugas Perkembangan dengan Aspek
Perkembangan dalam Capaian Layanan Bimbingan Konseling (CLBK), yang
pada awalnya di sebut sebagai Standar Kompetensi Keterampilan Peserta
Didik (SKKPD) :
Capaian Layanan Bimbingan
No Tugas Perkembangan
Konseling (CLBK)
Mencapai perkembangan diri sebagai
1 remaja yang beriman dan bertakwa Landasan Hidup Religius
kepada Tuhan Yang Maha Esa

Mengenal sistem etika dan nilai-nilai


bagi pedoman hidup sebagai pribadi,
2 Landasan Perilaku Etis
anggota masyarakat, dan minat
manusia

Mengenal gambaran dan


mengembangkan sikap tentang
3 Kematangan Emosi
kehidupan mandiri secara emosional,
sosial, dan ekonomi

Mengembangkan pengetahuan dan


keterampilan sesuai dengan
kebutuhannya untuk mengikuti dan
4 Kematangan Intelektual
melanjutkan pelajaran dan/atau
mempersiapkan karier serta berperan
dalam kehidupan masyarakat

Memantapkan nilai dan cara bertingkah


Kesadaran Tanggung Jawab
5 laku yang dapat diterima dalam
Sosial
kehidupan sosial yang lebih luas

6 Mencapai pola hubungan yang baik Kesadaran Gender

PAGE \* MERGEFORMAT xxiv


dengan teman sebaya dalam
peranannya sebagai pria atau wanita

Mempersiapkan diri, menerima dan


bersikap positif serta dinamis terhadap
7 perubahan fisik dan psikis yang terjadi Pengembangan Pribadi
pada diri sendiri untuk kehidupan yang
sehat

Perilaku Kewirausahaan/
8 Memiliki kemandirian perilaku ekonomis
Kemandirian Perilaku Ekonomis

Mengenal kemampuan, bakat, minat,


9 serta arah kecenderungan karier dan Wawasan dan Kesiapan Karir
apresiasi seni

Mencapai kematangan hubungan Kematangan Hubungan dengan


10
dengan teman sebaya Teman Sebaya

H. KOMPONEN PROGRAM
Komponen program bimbingan dan konseling di SMP meliputi : (1) layanan
dasar, (2) layanan peminatan dan perencanaan individual, (3) Layanan Responsif,
dan (4) dukungan sistem. Berikut penjelasan mengenai masing-masing komponen
1) Layanan Dasar
Layanan dasar adalah proses pemberian bantuan kepada semua peserta
didik/konseli yang berkaitan dengan pengembangan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan dalam bidang pribadi, sosial, belajar, dan karir sebagai
pengejawantahan tugas-tugas perkembangan mereka. Layanan dasar
merupakan inti pendekatan perkembangan yang diorganisasikan berkenaan
dengan pengetahuan tentang diri dan orang lain, perkembangan belajar, serta
perencanaan dan eksplorasi karir. Layanan dasar pada sekolah dasar
dilaksanakan dalam aktivitas yang langsung diberikan kepada peserta
didik/konseli adalah bimbingan kelompok, bimbingan klasikal, dan bimbingan
lintas kelas. Aktivitas yang dilaksanakan melalui media adalah papan
bimbingan, leaflet dan media inovatif bimbingan dan konseling. Bagi guru kelas
yang menjalankan fungsi sebagai guru bimbingan dan konseling, layanan
bimbingan klasikal dapat diintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran tematik.

PAGE \* MERGEFORMAT xxiv


2) Layanan Responsif
Layanan responsif adalah layanan untuk memenuhi kebutuhan jangka
pendek peserta didik, atau masalah-masalah yang dialami peserta didik/konseli
yang bersumber dari lingkungan kehidupan pribadi, sosial, belajar, dan karir.
Layanan terdiri atas konseling individual, konseling kelompok, konsultasi,
konferensi kasus, referal dan advokasi. Sementara aktivitas layanan responsif
melalui media adalah konseling melalui elektronik dan kotak masalah. Pada
konteks layanan responsif di Sekolah Dasar, guru bimbingan dan konseling
atau konselor memberikan intervensi secara singkat. Pada layanan responsif
juga dilakukan advokasi yang menitikberatkan pada membantu peserta
didik/konseli untuk memiliki kesempatan yang sama dalam mencapai tugas-
tugas perkembangan. Guru bimbingan dan konseling atau konselor menyadari
terdapat rintangan-rintangan bagi peserta didik yang disebabkan oleh
disabilitas, jenis kelamin, suku bangsa, bahasa, orientasi seksual, status
sosial ekonomi, pengaruh orangtua, keberbakatan, dan sebagainya. Guru
bimbingan dan konseling atau konselor harus memberikan advokasi agar
semua peserta didik/konseli mendapatkan perlakuan yang setara selama
menempuh pendidikan di Sekolah Dasar.
3) Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual Peserta Didik
Layanan peminatan dan perencanaan individual merupakan proses
pemberian bantuan kepada semua peserta didik/konseli dalam membuat dan
mengimplementasikan rencana pribadi, sosial, belajar, dan karir. Tujuan utama
layanan ini ialah membantu peserta didik belajar memantau dan memahami
pertumbuhan dan perkembangannya sendiri dan mengambil tindakan secara
proaktif terhadap informasi tersebut Layanan peminatan dan perencanaan
individual berisi aktivitas membantu setiap peserta didik untuk
mengembangkan dan meninjau minat dan perencanaan pribadi, sosial, belajar,
dan karir. Aktivitas dimulai sejak peserta didik masih di sekolah dasar dan
berlanjut terus sampai di sekolah menengah. Rencana yang telah dibuat oleh
peserta didik ditinjau dan diperbaharui secara berkala dan didokumentasikan di
dalam profil peserta didik, misalnya dalam bentuk grafik. Aktivitas layanan
peminatan dan perencanaan individual yang langsung diberikan kepada

PAGE \* MERGEFORMAT xxiv


peserta didik dapat berupa kegiatan bimbingan klasikal, konseling individual,
konseling kelompok, bimbingan kelas besar atau lintas kelas, bimbingan
kelompok, konsultasi dan kolaborasi. Aktivitas peminatan dan perencanaan
individual di Sekolah Dasar terintegrasi dengan kegiatan ekstrakurikuler.
Pemilihan kegiatan ekstrakurikuler juga dapat menggambarkan minat peserta
didik pada aktivitas tertentu. Guru bimbingan dan konseling atau konselor dap
at memberikan informasi tentang perencanaan pribadi, akademik dan karir
dalam pemilihan kegiatan ekstra kurikuler bagi peserta didik.
4) Dukungan Sistem
Dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan manajemen,
tata kerja infrastruktur dan pengembangan keprofesionalan konselor secara
berkelanjutan yang secara tidak langsung memberikan bantuan kepada
peserta didik atau memfasilitasi kelancaran perkembangan peserta didik.
Aktivitas yang dilakukan dalam dukungan sistem adalah (1) administrasi, yang
di dalamnya termasuk melaksanakan dan menindaklanjuti asesmen,
kunjungan rumah, menyusun dan melaporkan program bimbingan dan
konseling, membuat evaluasi, dan melaksanakan administrasi dan mekanisme
bimbingan dan konseling, serta (2) kegiatan tambahan dan pengembangan
profesi, bagi konselor atau guru kelas yang berfungsi sebagai guru bimbingan
dan konseling, kegiatan pengembangan profesi dilaksanakan sesuai dengan
tugasnya sebagai guru kelas dengan diperkaya oleh kegiatan pelatihan atau
lokakarya tentang bimbingan dan konseling untuk memperkuat kompetensi
dalam menjalankan fungsi sebagai guru bimbingan dan konseling atau
konselor. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (guru sebagai
pembelajar) bagi konselor atau guru bimbingan dan konseling dapat dilakukan
dengan moda tatap muka, daring dan kombinasi antara tatap muka dan daring.

I. BIDANG LAYANAN
Bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan mencakup empat bidang
layanan, yaitu bidang layanan yang memfasilitasi perkembangan pribadi, sosial,
belajar, dan karir yang merupakan satu kesatuan utuh dapat dipisahkan dalam
setiap diri individu peserta didik/konseli

PAGE \* MERGEFORMAT xxiv


1. Pribadi
Suatu proses pemberian bantuan dari guru bimbingan dan konseling atau
konselor kepada peserta didik atau konseli untuk memahami, menerima,
mengarahkan, mengambil keputusan, dan merealisasikan keputusannya secara
bertanggung jawab tentang perkembangan aspek pribadinya, sehingga dapat
mencapai perkembangan secara optimal dan mencapai kebahagiaan,
kesejahteraan dan keselamatan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkan meliputi (1)
memahami potensi diri dan memahami kelebihan dan kelemahannya, baik
kondisi fisik maupun psikis, (2) mengembangkan potensi untuk mencapai
kesuksesan dalam kehidupannya, (3) menerima kelemahan kondisi diri dan
mengatasinya secara baik.
2. Sosial
Suatu proses pemberian bantuan dari konselor kepada peserta didik/konseli
untuk memahami lingkungannya dan dapat melakukan interaksi sosial secara
positif, terampil berinteraksi sosial, mampu mengatasi masalah-masalah sosial
yang dialaminya, mampu menyesuaikan diri dan memiliki keserasian hubungan
dengan lingkungan sosialnya sehingga mencapai kebahagiaan dan
kebermaknaan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkan meliputi (1)
berempati terhadap kondisi orang lain, (2) memahami keragaman latar sosial
budaya, (3) menghormati dan menghargai orang lain, (4) menyesuaikan dengan
nilai dan norma yang berlaku, (5) berinteraksi sosial yang efektif, (6)
bekerjasama dengan orang lain secara bertanggung jawab, dan (8) mengatasi
konflik dengan orang lain berdasarkan prinsip yang saling menguntungkan.
3. Belajar
Proses pemberian bantuan kepada peserta didik/ konseli dalam mengenali
potensi diri untuk belajar, memiliki sikap dan keterampilan belajar, terampil
merencanakan pendidikan, memiliki kesiapan menghadapi ujian, memiliki
kebiasaan belajar teratur dan mencapai hasil belajar secara optimal sehingga
dapat mencapai kesuksesan, kesejahteraan, dan kebahagiaan dalam
kehidupannya. Aspek perkembangan yang dikembangkan meliputi;

PAGE \* MERGEFORMAT xxiv


(1) Menyadari potensi diri dalam aspek belajar dan memahami berbagai
hambatan belajar
(2) Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif
(3) Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat
(4) Memiliki keterampilan belajar yang efektif
(5) Memiliki keterampilan perencanaan dan penetapan pendidikan selanjutnya
(6) Memiliki kesiapan menghadapi ujian
4. Karir
Proses pemberian bantuan oleh guru bimbingan dan konseling atau konselor
kepada peserta didik/konseli untuk mengalami pertumbuhan, perkembangan,
eksplorasi, aspirasi dan pengambilan keputusan karir sepanjang rentang
hidupnya secara rasional dan realistis berdasar informasi potensi diri dan
kesempatan yang tersedia di lingkungan hidupnya sehingga mencapai
kesuksesan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan yang dikembangkan meliputi :
(1) Pengetahuan konsep diri yang positif tentang karir
(2) Kematangan emosi dan fisik dalam membuat keputusan karir
(3) Kesadaran pentingnya pencapaian prestasi untuk mendapatkan
kesempatan karir
(4) Kesadaran hubungan antara pekerjaan dan belajar
(5) Keterampilan untuk memahami dan menggunakan informasi karir
(6) Kesadaran hubungan antara tanggung jawab personal, kebiasaan bekerja
yang baik dan kesempatan karir
(7) Kesadaran bagaimana karir berhubungan dengan fungsi dan kebutuhan di
masyarakat
(8) Kesadaran tentang perbedaan pekerjaan dan perubahan peran laki-laki -
perempuan.

J. RENCANA OPERASIONAL
Rencana kegiatan (action plan) bimbingan dan konseling merupaan rencan
yang menguraikan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang
didapat dari hasil assesmen terhadap kondisi peserta didik/konseli serta standar

PAGE \* MERGEFORMAT xxiv


kompetensi kemandirian Konseli. Rencana kegiatan bimbingan dan konseling
terdiri dari beberapa komponen, yaitu :
(a) Bidang layanan
Berisi tentang bidang layanan bimbingan dan konseling
(b) Capaian Layanan
Berisi Capaian Layanan Bimbingan Konseling sesuai dengan tahapan
perkembangan peserta didik
(c) Tataran Internalisasi
Berisi tentang Tahap Pengenalan, Tahap Akomodasi, dan Tahap Tindakan
(d) Metode,
Berisi teknik/strategi kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang akan
dilakukan.
(e) Alat/media,
Berisi alat dan media yang akan digunakan misalnya power point presentation,
kertas kerja dan sebagainya.
(f) Evaluasi,
Berisi jenis dan alat evaluasi yang digunakan untuk memastikan ketercapaian
tujuan layanan.
(j) Pelaksanaan,
Berisi tentang waktu yang akan digunakan dalam penyampaian Capaian
Layanan Bimbingan Konseling kepada peserta didik, yang sifatnya individu,
klasikal atau kolaborasi dengan Guru Mata Pelajaran atau lainnya berdasarkan
Kurikulum Merdeka.

PAGE \* MERGEFORMAT xxiv


1. TABEL RENCANA KEGIATAN (ACTION PLAN) BIMBINGAN DAN KONSELING / SILABUS

BIDANG Tataran Internalisasi Tujuan PELAK


CAPAIAN EVAL
LAYANA METODE MEDIA SANAA
LAYANAN UASI
N Pengenalan Akomodasi Tindakan N

Menghargai Memperbaiki
Memperbaiki
Mengaitkan nilai nilai berbagai bentuk kebiasaan sehari-
kebiasaan perilaku Proses
agama yang telah tata cara ibadah hari yang kurang Ceramah Slide Kolabor
yang kurang sesuai dan
dipelajari dengan yang dijalankan sesuai dengan , Diskusi PPT asi
dengan Hasil
aktivitas sehari hari. olehnya maupun ajaran yang
keyakinannya
orang lain. diyakininya.

Mengaitkan norma dan Menampilkan


Menampilkan Meyakini
etika perilaku sosial perilaku sosial yang
Perilaku yang pentingnya norma
remaja dengan sesuai norma dan Slide Proses
sesuai norma dan dan etika perilaku Ceramah Kolabor
permasalahan remaja etika perilaku sosial PPT, dan
etika pada sosial bagi remaja , Diskusi asi
yang sering terjadi remaja pada Video Hasil
kehidupan pada kehidupan
Pribadi pada lingkungan kehidupan
dimasyarakat bermasyarakat
masyarakat bermasyarakat.

Mengekspresikan Mengelola ekspresi Mengembangkan


Menganalisis ekspresi
Kematangan diri perasaan diri ekspresi perasaan
perasaan diri sendiri Proses
sendiri secara sendiri secara tepat diri sendiri secara Ceramah Slide Kolabor
dan orang lain yang dan
bebas dan terbuka atas dasar bebas dan terbuka , Diskusi PPT asi
dapat menimbulkan Hasil
tanpa menimbulkan pertimbangan tanpa menimbulkan
konflik.
koflik kontekstual konflik.

Melakukan Aktivitas Mengidentifikasi Bersikap positif Melakukan aktivitas Proses


Ceramah Slide Kolabor
Keseharian untuk berbagai aktivitas terhadap aktivitas keseharian untuk dan
, Diskusi PPT asi
mengembangkan keseharian untuk keseharian untuk mengembangkan Hasil

PAGE \* MERGEFORMAT xxiv


mengembangkan mengembangkan
potensi dan hobi otensi dan hobi
potensi dan hobi yang potensi dan hobi
yang dimilikinya yang dimilikinya.
dimilikinya. yang dimilikinya.

Sosial Menampikan Menampilkan


Perilaku yang perilaku yang
Menghargai fungsi
sesuai dengan sesuai dengan
Menjelaskan fungsi dan peran sebagai
fungsi dan peran fungsi dan peran
peran sosial antara laki- laki-laki atau
sebagai laki-laki sebagai laki-laki Proses
laki dan perempuan perempuan dalam Ceramah Slide Kolabor
dan perempuan atau perempuan dan
sesuai dengan budaya kehidupan sehari- , Diskusi PPT asi
dalam kehidupan dalam kehidupan Hasil
dan nilai-nilai yang hari sesuai dengan
sehari-hari sesuai sehari-hari sesuai
berlaku. budaya dan nilai-
dengan budaya dan dengan budaya
nilai yang berlaku
nilai-nilai yang dan nilai-nilai yang
berlaku berlaku.

Menyelenggarakan Mengidentifikasi Menyelaraskan


Menghargai
norma-norma keterkaitan antara norma-norma
perbedaan norma Proses
pergaulan teman norma diri sendiri pergaulan dengan Ceramah Slide Kolabor
yang dianut oleh dan
sebaya dengan dengan fenomena teman sebaya yang , Diskusi PPT asi
lingkungan teman Hasil
latar belakang yang pergaulan di lingkungan lebih beragam latar
sebaya
beragm teman sebaya belakang

Menampikan Menjelaskan fungsi Menghargai fungsi Menampilkan Ceramah Slide Proses Kolabor
Perilaku yang peran sosial antara laki- dan peran sebagai perilaku yang , Diskusi PPT dan asi
sesuai dengan laki dan perempuan laki-laki atau sesuai dengan Hasil
fungsi dan peran sesuai dengan budaya perempuan dalam fungsi dan peran
sebagai laki-laki dan nilai-nilai yang kehidupan sehari- sebagai laki-laki
dan perempuan berlaku. hari sesuai dengan atau perempuan
dalam kehidupan budaya dan nilai- dalam kehidupan
sehari-hari sesuai nilai yang berlaku sehari-hari sesuai
dengan budaya dan dengan budaya

PAGE \* MERGEFORMAT xxiv


nilai-nilai yang dan nilai-nilai yang
berlaku berlaku.

Mengembangkan
Memadukan alternatif
Menentukan
keragaman pengambilan
Alternatif
Menganalisis alternatif alternatif keputusan dan
pengambilan
pengambilan keputusan pengambilan pengentasan
Keputusan dan
dan pengentasan keputusan dan masalah Proses
pengentasan Ceramah Slide Kolabor
Belajar masalah menggunakan pengentasan berdasarkan dan
masalah , Diskusi PPT asi
konsep-konsep ilmu masalah pengalaman pada Hasil
berdasarkan
pengetahuan dan menggunakan saat menggunakan
konsep imu
perilaku belajar. konsep-konsep konsep-konsep
pengetahuan dan
ilmu pengetahuan ilmu pengetahuan
prilaku belajar
dan perilaku belajar dan perilaku
belajar.

Karir Menampilkan
Menampilkan Menyadari manfaat
contoh perilaku
contoh perilaku Mengidentifikasi perilaku hemat,
hemat, ulet,
hemat, ulet, perilaku hemat, ulet, ulet, kompetitif, Proses
kompetitif, Ceramah Slide Kolabor
kompetitif, dan dan kompetitif dengan kompetitif, dan dan
kompetitif, dan , Diskusi PPT asi
kolaboratif dalam karakteristik jiwa kolaboratif dengan Hasil
kolaboratif dalam
mengembangkan kewirausahaan karakteristik
karakteristik jiwa
jiwa kewirausahaan wirausaha
kewirausahaan

Menenukan Pilihan Memilih alternatif Meyakini alternatif Menentukan pilihan Ceramah Slide Proses Kolabor
Pendidikan SMA, pendidikan pendidikan pendidikan , Diskusi PPT dan asi
MA, SMK Sederajat SMA/MA/SMK yang SMA/MA/SMK yang SMA/MA/SMK dan Hasil
dan pekerjaan yang sesuai dengan sesuai dengan pekerjaan yang
sesuai dengan kemampuan diri dalam kemampuan diri. sesuai dengan
kemampuan diri rangka merencanakan kemampuan diri.

PAGE \* MERGEFORMAT xxiv


karier.

PAGE \* MERGEFORMAT xxiv


K. PENGEMBANGAN TEMA/TOPIK
Tema/topik merupakan rincian lanjut dari identifikasi deskripsi kebutuhan
peserta didik/konseli dalam aspek perkembangan Landasan Hidup Religius,
Landasan Perilaku Etis, Kematangan Emosi, Kematangan Intelektual,
Kesadaran Tanggungjawab, Kesadaran Gender, Pengembangan Pribadi,
Perilaku Kewirausahaan / Kemandirian Perilaku Ekonomis, Wawasan
Kesiapan Karir, Kematangan Hubungan dengan Teman Sebaya yang akan
dituangkan dalam RPL BK (Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan
Konseling) sesuai dengan Kurikulum Merdeka.

ASPEK TATARAN INTERNALISASI TUJUAN


PERKEMBANGAN
Pengenalan Akomodasi Tindakan
Mengaitkan nilai Menghargai Memperbaiki
nilai agama yang berbagai bentuk kebiasaan sehari-
Landasan Hidup telah dipelajari tata cara ibadah hari yang kurang
Religius dengan aktivitas yang dijalankan sesuai dengan
sehari hari. olehnya maupun ajaran yang
orang lain. diyakininya.
Mengaitkan Meyakini Menampilkan
norma dan etika pentingnya norma perilaku sosial
perilaku sosial dan etika perilaku yang sesuai
remaja dengan sosial bagi remaja norma dan etika
Landasan Perilaku
permasalahan pada kehidupan perilaku sosial
Etis
remaja yang bermasyarakat remaja pada
sering terjadi kehidupan
pada lingkungan bermasyarakat.
masyarakat
Menganalisis Mengelola Mengembangkan
ekspresi ekspresi ekspresi
perasaan diri perasaan diri perasaan diri
sendiri dan orang sendiri secara sendiri secara
Kematangan Emosi
lain yang dapat tepat atas dasar bebas dan
menimbulkan pertimbangan terbuka tanpa
konflik. kontekstual menimbulkan
konflik.
Kematangan Menganalisis Memadukan Mengembangkan
Intelektual alternatif keragaman alternatif
pengambilan alternatif pengambilan
keputusan dan pengambilan keputusan dan
pengentasan keputusan dan pengentasan
masalah pengentasan masalah
menggunakan masalah berdasarkan

PAGE \* MERGEFORMAT xxiv


konsep-konsep menggunakan pengalaman pada
ilmu pengetahuan konsep-konsep saat
dan perilaku ilmu pengetahuan menggunakan
belajar. dan perilaku konsep-konsep
belajar ilmu pengetahuan
dan perilaku
belajar.
Menjelaskan cara Menyadari hak Saling
memperoleh hak dan kewajiban menghormati,
dan kewajiban serta tanggung memahami, dan
dalam kehidupan jawab untuk memiliki dalam
sehari hari menjalin berinteraksi
Kesadaran Mengaitkan hak persahabatan dan dengan orang lain
Tanggungjawab dan kewajiban keharmonisan sesuai hak dan
dalam aktivitas di dalam kehidupan kewajiban atas
lingkungan sekitar sehari-hari dasar rasa kasih
yang sudah sayang
iidentifikasi
sebelumnya
Menjelaskan Menghargai Menampilkan
fungsi peran fungsi dan peran perilaku yang
sosial antara laki- sebagai laki-laki sesuai dengan
laki dan atau perempuan fungsi dan peran
perempuan dalam kehidupan sebagai laki-laki
Kesadaran Gender sesuai dengan sehari-hari sesuai atau perempuan
budaya dan nilai- dengan budaya dalam kehidupan
nilai yang berlaku. dan nilai-nilai sehari-hari sesuai
yang berlaku dengan budaya
dan nilai-nilai
yang berlaku.
Mengidentifikasi Bersikap positif Melakukan
berbagai aktivitas terhadap aktivitas aktivitas
Pengembangan keseharian untuk keseharian untuk keseharian untuk
Pribadi mengembangkan mengembangkan mengembangkan
potensi dan hobi potensi dan hobi otensi dan hobi
yang dimilikinya. yang dimilikinya. yang dimilikinya.
Mengidentifikasi Menyadari Menampilkan
perilaku hemat, manfaat perilaku contoh perilaku
ulet, dan hemat, ulet, hemat, ulet,
Perilaku
kompetitif dengan kompetitif, kompetitif,
Kewirausahaan /
karakteristik jiwa kompetitif, dan kompetitif, dan
Kemandirian
kewirausahaan kolaboratif kolaboratif dalam
Perilaku Ekonomis
dengan karakteristik jiwa
karakteristik kewirausahaan
wirausaha
Memilih alternatif Meyakini alternatif Menentukan
Wawasan

PAGE \* MERGEFORMAT xxiv


pendidikan SLTA pendidikan SLTA pilihan pendidikan
yang sesuai yang sesuai SLTA dan
dengan dengan pekerjaan yang
Kesiapan Karir kemampuan diri kemampuan diri. sesuai dengan
dalam rangka kemampuan diri.
merencanakan
karier.
Mengidentifikasi Menghargai Menyelaraskan
keterkaitan antara perbedaan norma norma-norma
Kematangan norma diri sendiri yang dianut oleh pergaulan dengan
Hubungan dengan dengan fenomena lingkungan teman teman sebaya
Teman Sebaya pergaulan di sebaya yang lebih
lingkungan teman beragam latar
sebaya belakang

L. RENCANA EVALUASI DAN TINDAK LANJUT


1. Evaluasi
Evaluasi merupakan langkah penting dalam manajemen pelayanan
bimbingan dan konseling (BK). Evaluasi secara umum ditujukan untuk
mengetahui tingkat keterlaksanaan kegiatan dan ketercapaian tujuan
program yang telah ditetapkan. Dalam evaluasi program bimbingan dan
konseling terdapat 2 (dua) jenis evaluasi, yaitu evaluasi proses dan
evaluasi hasil.
Evaluasi proses adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan melalui
analisis hasil penilaian proses selama kegiatan pelayanan bimbingan dan
konseling brlangsung. Fokus penilaian adalah keterlibatan unsur-unsur
dalam pelaksanaan kegitan bimbingan dan konseling.
Evaluasi hasil adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan untuk
memperoleh informasi tentang keefektifan layanan bimbingan dan
konseling dilihat dari hasilnya. Evaluasi hasil pelayanan bimbingan dan
konseling ditujukan pada hasil yang diacapi oleh peserta didik yang
menjalin pelayanan bimbingan dan konseling. Fokus penilaian dapat
diaragakan pada berkembangnya :
a. Pemahaman diri, sikap, dan prilaku yang diperoleh berkaitan dengan
materi / topik / masalah yang dibahas

PAGE \* MERGEFORMAT xxiv


b. Perasaan positif sebagai dampak dari proses atau
meteri/topik/masalah yang dibahas
c. Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pasca layanan dalam
rangka mewujudkan upaya pengembangan/pengetasan masalah.
Langkah-langkah pelaksanaan :
a. Penyusunan rencana evaluasi
b. Pengumpulan Data
c. Analisa dan interpretasi data
2. Pelaporan
Pelaporan merupakan langkah lanjutan setelah evaluasi. Isi dalam
pelaporan lebih bersifat mendeskripsikan dan memberi uraian analisis
terhadap hasil-hasil yang telah dicapai dalam kegiatan evaluasi
sebelumnya. Pelaporan pada hakikatnya merupakan kegiatan menyusun
dan mendeskripsikan seluruh hasil yang telah dicapai dalam evaluasi
proses maupun hasil dalam format laporan yang dapat memberikan
informasi kepada seluruh pihak yang terlibat tentang keberhasilan dan
kekurangan dari program bimbingan dan konseling yang telah dilakukan.
Terdapat tiga aspek pokok yang perlu diperhatikan dalam penyusunan
laporan yiatu :
a. Sistematika laporan hendaknya logis dan dapat dipahami
b. Deskripsi laporan yang disusun hendaknya memperhatikan kaidah
penulisan dan kebahasan yang telah dilakukan
c. Laporan pelaksanaan program bimbingan dan konseling harus
dilaporkan secara akurat dan tepat waktu.
Langkah-langkah dalam penyusunan laporan :
a. Tahap persiapan
b. Pengumpulan dan penyajian data
c. Penulisan laporan
d. Sistematika laporan
3. Tindak Lanjut

PAGE \* MERGEFORMAT xxiv


Tindak lanjut dalam kegiatan evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan
untuk menindaklanjuti hasil pelaksanaan pelayanan bimbingan dan
konseling. Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dari hasil
evaluasi, guru BK atau konselor dapat memikirkan ulang keseluruhan
program yang telah dilaksanakan denganc ara membuat desain ulang atau
merevisi seluruh program atau beberapa bagian dari program yang
dianggap belum begitu efektif.

Langkah-langkah tindak lanjut :


a. Menentukan aspek-aspek perbaikan atau peningkatan yang akan
dilakukan.
b. Menyusun ulang desain program secara umum atau layanan
bimbingan dan konseling tertentu dalam rangka perbaikan atau
pengembangan
c. Melaksanakan kegiatan tindak lanjut sesuai dengan aspek-aspek yang
akan diperbaiki atau dikembangkan dan alokasi waktu yang telah
ditentukan.

M. ANGGARAN BIAYA
Anggaran biaya menyesuaikan dengan anggaran sekolah yang
dialokasikan untuk kegiatan bimbingan dan Konseling dengan rincian
kebutuhan sebagai berikut :
Rencana anggaran berisi uraian jenis kegiatan dan rincian besar
anggaran yang dibutuhkan. Jumlah besar anggaran menunjukkan kebutuhan
besaran anggaran untuk mendukung keterlaksanaan program bimbingan dan
konseling. Rencana anggaran disusun untuk mendukung implementasi
program secara cermat, rasional dan realistik.
Adapun rencana anggaran kegiatan bimbingan dan konseling pada tahun
ini adalah sebagai berikut :

PAGE \* MERGEFORMAT xxiv


Jenis Jumlah
No Kebutuhan
Barang Barang Uang
1. Kertas HVS - Analisa AUM 2 Plano Rp. 500.000,-
- Angket Siswa
- Program BK
- Undangan orang tua
- Format-format BK
2. Spidol - Spidol besar 2 Rp. 15.000,-
(permanen )
- Spidol kecil 3
3. Buku Folio - Buku Tamu 1 Rp. 90.000,-
- Buku ijin 1
- Buku Agenda surat 1
- Buku Agenda Kerja 3
4. Tampilan - Biblio konseling 10 Rp. 600.000,-
Kepustakaan
5. Gunting - 1 Rp. 15.000,-
6. Snel heckter - Jurnal Kegiatan 3 Rp. 30.000,-
Klasikal
- Program umum 3
- Bukti Fisik 3
7. Staples - Kecil 1 Rp. 10.000,-
- Tanggung 1 Rp. 20.000.-
8. Transport - Home visit Rp. 1.065.000,-
( 27 X 3 X Rp.
15.000,-)
Jumlah Rp. 2.345.000,-

PAGE \* MERGEFORMAT xxiv

Anda mungkin juga menyukai