Disusun Oleh:
TAHUN 2022
PAGE \* MERGEFORMAT i
LEMBAR PENGESAHAN
Program Bimbingan dan Konseling SMPN 2 Curug Tahun Pelajaran 2022/2023 ini
Hari : Senin
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru BK/Konselor
PAGE \* MERGEFORMAT i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan ke hadirat Tuhan YME, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun program
Bimbingan dan Konseling tahun pelajaran 2022/2023.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 111 Tahun 2014 tentan
g bimbingan dan konseling pada pendidikan dasar. Dalam permendiknas tersebut
menyebutkanbahawa Komponen layanan Bimbingan dan Konseling memiliki 4
(empat) program yang mencakup: (a) layanan dasar; (b) layanan peminatan dan
perencanaan individual; (c) layanan responsif; dan (d) layanan dukungan sistem”. S
ehubungan dengan hal tersebut guru Bimbingan dan konseling perlu menyusun pro
gram guna menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling
di sekolah.
Didalam Kurikulum Merdeka Belajar, porsi tugas Guru Bimbingan dan
Konseling bertambah banyak, seperti penelusuran minat dan bakat, penyesuaian
pemilihan materi ajar yang bermuara kepada Profil Pelajar Pancasila yang
dicanangkan oleh negara.
Penyusunan program Bimbingan dan Konseling ini didahului dengan
menyusun angket kebutuhan yang telah di sesuaikan dengan kondisi kebutuhan di
sekolah, agar dapat memenuhi kebutuhan peserta didik dan pihak-pihak lain yang
terkait.
Penyusun
PAGE \* MERGEFORMAT i
DAFTAR ISI
PROGRAM TAHUNAN
A. Rasional ...........................................................................................................
1. Karakteristik Bimbingan dan Konseling di SMP.........................................
2. Karakteristik Peserta Didik/Konseli SMP...................................................
3. Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling.............................................
B. Visi dan Misi......................................................................................................
1. Visi Misi SMPN 1Parungpanjang...............................................................
2. Visi Misi Bimbingan dan Konseling SMPN 1 Parungpanjang....................
C. Deskripsi Kebutuhan / Profil Layanan...............................................................
D. Rumusan Kebutuhan.........................................................................................
1. Tabel Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling...................................
2. Tabel Hubungan antara Tugas Perkembangan dengan Aspek
Perkembangan dalam Capaian Layanan Bimbingan Konseling .............
E. Komponen Program..........................................................................................
1. Layanan Dasar..........................................................................................
2. Layanan Responsif....................................................................................
3. Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual.....................................
4. Dukungan Sistem......................................................................................
F. Bidang Layanan................................................................................................
1. Bidang Pribadi...........................................................................................
2. Bidang Sosial............................................................................................
3. Bidang Belajar...........................................................................................
4. Bidang Karir...............................................................................................
G. Rencana Kegiatan (Action Plan) / Silabus BK...................................................
1. Tabel Rencana Kegiatan (Action Plan) Bimbingan Dan Konseling............
H. Pengembangan Tema atau Topik.....................................................................
I. Rencana Evaluasi dan Tindak Lanjut................................................................
J. Anggaran Biaya.................................................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN
PAGE \* MERGEFORMAT i
PAGE \* MERGEFORMAT i
PROGRAM TAHUNAN
A. RASIONAL
Paradigma bimbingan dan konseling dewasa ini lebih berorientasi pada
pengenalan potensi, kebutuhan, dan tugas perkembangan serta pemenuhan
kebutuhan dan tugas-tugas perkembangan tersebut. Alih-alih memberikan
pelayanan bagi peserta didikyang bermasalah, pemenuhan perkembangan
optimal dan pencegahan terjadinya masalah merupakan fokus pelayanan. Atas
dasar pemikiran tersebut maka pengenalan potensi individu merupakan
kegiatan urgen pada awal layanan bantuan. Bimbingan dan konseling saat ini
tertuju pada mengenali kebutuhan peserta didik, orangtua, dansekolah.
PAGE \* MERGEFORMAT i
menyukai teknologi, (4) ahli dalam mengoperasikan teknologi tersebut, dan
peduli terhadap lingkungan (Mark McCrindle, 2020).
Generasi Z merupakan generasi yang up-ageing karena mereka
tumbuh lebih cepat. The World Health Organisation (WHO) memperkirakan
bahwa anak memulai pubertas tiga bulan lebih cepat pada setiap dekade.
Mereka juga masuk sekolah lebih cepat, terekspos pasar lebih muda
sehingga mereka merupakan konsumen terbesar jika dibandingkan dengan
anak sebelumnya. Generasi Z merupakan generasi yang memiliki literasi
digital yang baik, dapat pindah tugas dengan cepat (multi-tasking) mereka
hanya memahami wireless, hyperlinked, user-generated world dan
menggunakan klik untuk memperoleh teknologi.
PAGE \* MERGEFORMAT i
3) Aspek Sosial
Masyarakat memandang peserta didik SMP bukan lagi anak-anak,
namun belum juga diakui sebagai individu dewasa. Keadaan ini membuat
peserta didik SMP (remaja) merasa diperlakukan secara tidak konsisten.
Selain itu, remaja juga tidak suka jika diperlakukan seperti kanak-kanak,
namun merasa keberatan jika dituntut bertanggung jawab penuh
sebagaimana orang dewasa pada umumnya.
4) Aspek Emosi
Peserta didik/konseli SMP pada umumnya memiliki emosionalitas yang
labil. Transisi pada aspek fisik, kognitif, dan sosial menyebabkan
emosionalitas remaja mudah berubah-ubah. Perasaan remaja terhadap
suatu objek tertentu mudah berubah. Keadaan yang demikian jika tidak
dipahami dengan baik sangat potensial menimbulkan konflik.
5) Aspek Moral
Moralitas berisi kemampuan peserta didik membuat pertimbangan
tentang baik-buruk, benar-salah, boleh-tidak boleh dalam melakukan
sesuatu. Aspek ini sangat terkait dengan perkembangan kognitif. Karena
aspek kognitif remaja berkembang sangat pesat, maka moralitas remaja
juga mengalami perubahan cukup mendasar dibandingkan pada masa
kanak-kanak. Oleh karena itu, peserta didik/konseli SMP sering
mempersoalkan hal-hal yang terkait dengan moralitas yang sebelumnya
telah dihayati dan diyakini benar.
6) Aspek Religius
Aspek religius berkaitan dengan keyakinan dan pengakuan individu
terhadap kekuatan diluar dirinya yang mengatur kehidupan manusia.
Pada masa sebelum SMP, peserta didik menerima keyakinankeyakinan
tersebut secara dogmatis. Sejalan dengan perkembangan kognitifnya,
peserta didik/konseli SMP sering mempersoalkan religiusitas yang
sebelumnya telah diyakini dan dipegang teguh. Akibatnya, banyak
remaja mempersoalkan. kembali keyakinan keagamaan mereka,
mengalami penurunan ibadah akibat keraguan atas keyakinan
sebelumnya. Di sisi lain, keraguan ini pada beberapa peserta didik SMP
PAGE \* MERGEFORMAT i
mendorong mereka lebih giat mencari informasi dan menguji kembali
kebenaran yang mereka yakini.
PAGE \* MERGEFORMAT i
Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling dijabarkan pada tiga tahapan
internalisasi yang mencakup pengenalan, akomodasi dan tindakan. Deskripsi
Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling di SMP bila dikaitkan dengan
upaya mewujudkan peserta didik/konseli yang memiliki Psychological Well-
being, Profil Pelajar Pancasila dan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).
Dewasa ini, layanan bimbingan dan konseling yang diselenggarakan oleh
SMPN 1 Parungpanjang memiliki banyak tantangan baik secara internal
maupun eksternal. Dari sisi internal, problematika yang dialami oleh sebagian
besar peserta didik bersifat kompleks. Beberapa diantaranya adalah problem
terkait penyesuaian akademik di Sekolah, penyesuaian diri dengan pergaulan
sosial di Sekolah, ketidakmatangan orientasi pilihan karir, dan lain-lainnya.
Dari sisi eksternal, peserta didik yang notabene berada dalam rentang
usia anak persiapan menuju remaja awal juga dihadapkan dengan
perubahan-perubahan cepat yang terjadi dalam skala global. Perkembangan
teknologi informasi yang begitu cepat dan massif seringkali memberikan
dampak negatif bagi perkembangan pribadi-sosial peserta didik di sekolah.
Sebagai contoh, akses tak terbatas dalam dunia maya seringkali melahirkan
budaya instan dalam mengerjakan tugas, maraknya pornografi, dan problem
lainnya.
Namun demikian, pada dasarnya setiap individu memiliki kecenderungan
untuk menata diri dan mencapai tujuan hidup yang lebih bermakna, tidak
terkecuali peserta didik di sekolah. Dari berbagai problem yang ada, masih
terdapat harapan yang besar terhadap keunggulan-keunggulan yang dimiliki
oleh peserta didik. Beberapa peserta didik memiliki potensi untuk
dikembangkan bakat dan minatnya, aktif dalam kegiatan olahraga, berbakat
dalam bidang seni dan lain-lainnya. Di samping itu, daya dukung yang
tersedia di SMPN ! Parungpanjang dapat dikatakan cukup baik. Hal ini
didukung oleh fakta bahwa sebagian besar orang tua/wali peserta didik
memiliki profesi beragam dan telah menyatakan kesediaan untuk turut
berkontribusi dengan kemampuan profesionalnya masing-masing.
PAGE \* MERGEFORMAT i
Kondisi ini merupakan modal yang luar biasa dalam mendukung
keberhasilan layanan bimbingan dan konseling di sekolah. Begitu pula dari
segi daya dukung sarana dan prasarana yang dimiliki, SMPN 1
Parungpanjang memiliki kecukupan fasilitas untuk menopang kegiatan
pengembangan bakat dan minat peserta didik melalui berbagai wadah
kegiatan intra maupun ekstrakurikuler.
PAGE \* MERGEFORMAT i
2) Membangun kolaborasi dengan wali kelas, guru mata pelajaran, orang
tua siswa, dunia kerja serta pihak lain dalam rangka optimalisasi
pelayanan bimbingan dan konseling.
3) Meningkatkan kualitas guru bimbingan koseling/konselor melalui
kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan.
C. DESKRIPSI KEBUTUHAN
Kebutuhan peserta didik/konseli dapat diidentifikasi berdasarkan asumsi
teoretik dan hasil asesmen kebutuhan yang dilakukan. Dalam melaksanakan
tugasnya, guru Bimbingan dan Konseling terlebih dahulu menyusun daftar
kebutuhan (Need Assesment). Tujuan penyusunan instrumen tersebut untuk
mengetahui kebutuhan dan permasalahan Konseli.
Ada beberapa contoh aplikasi instrumen yang dapat digunakan untuk
mengetahui kebutuhan Konseli, antara lain Daftar Cek Masalah (DCM),
Inventori Tugas Perkembangan (ITP), Alat Ungkap Masalah (AUM), Analisis
Tugas Perkembangan (ATP), Identifikasi Kebutuhan dan Masalah Konseli
(IKMS) dan lain-lain. Selain itu pengalaman Konselor dalam melaksanakan
program pelayanan konseling dan masukan dari berbagai fihak terkait juga dapat
digunakan sebagai dasar penyusunan daftar kebutuhan peserta didik.
Angket masalah Konseli atau peserta didik di SMPN 1 Parungpanjang,
dibuat dan disusun sendiri oleh Guru Bimbingan dan Konseling sesuai dengan
lingkungan dan masalah/kebutuhan peserta didik di Sekolah. Dalam
pelaksanaannya Guru Bimbingan Konseling menggunakan Angket Kebutuhan
Peserta Didik . (ANGKET AKPD KELAS 7,8,9 TERLAMPIR)
D. ANGKET / ASESSMEN
ANGKET
LAYANAN BIMBINGAN DI SEKOLAH
A. Petunjuk pengisian
2. Kerjakan semua soal pada kolom jawaban yang telah disediakan, dengan
memberi tanda check list ( v ) sesui pendapat anda
PAGE \* MERGEFORMAT i
4. Tulis nama, kelas, nomor absen
5. Serahkan jawaban anda jika anda sudah selesai mengerjakan angket ini
6. Selamat mengerjakan
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
KS = Kurang Setuju
TS = Tidak Setuju
Nama :
Kelas :
No absen :
No Pertanyaan SS S KS TS
PAGE \* MERGEFORMAT i
11 Guru BK ada ketika siswa membutuhkan untuk bimbingan
PAGE \* MERGEFORMAT i
E. DESKRIPSI ASESSMEN 4 LAYANAN PSBK
BIDANG
ASSESMEN KEBUTUHAN RUMUSAN KEBUTUHAN
LAYANAN
PRIBADI Saya belum bersungguh-
Kesadaran untuk beribadah Tuhan
sungguh beribadah pada Tuhan
YME dengan Ikhlas
YME
Kadang-kadang perbuatan saya
tidak sesuai dengan yang Kesadaran untuk selalu bersikap jujur
diucapkan
Saya kadang lupa bersyukur
Memiliki sikap selalu bersyukur pada
atas nikmat dan karunia dari
Tuhan YME
Tuhan YME
Saya merasa pernah menyontek Pemahaman terhadap dampak
pada waktu ulangan menyontek
Saya lebih senang budaya luar
Kesadaran untuk mencintai budaya
(asing) daripada budaya
indonesia
Indonesia
Saya merasa kurang memiliki Kemampuan untuk selalu bertanggung
rasa tanggung jawab jawab
Saya gampang marah tanpa Kemampuan mengendalikan diri dari
tahu penyebabnya rasa marah
Saya merasa rendah diri Memiliki kepercaya diri
Saya merasa malu dengan
Kesadaran untuk menerima pemberian
kondisi fisik (jasmani) yang
terbaik dari Tuhan
dimiliki
Saya merasa kurang
Memperoleh perhatian orang tua yang
mendapatkan perhatian dari
cukup
orang tua
Saya belum tahu cara menjaga Memiliki kesehatan jasmani dan rohani
kesehatan yang baik dan benar yang baik
Saya belum tahu tentang
Menggali Potensi Diri Sendiri
potensi diri saya sendiri
Saya sering mengalami sakit / Memiliki kesehatan jasmani dan rohani
alergi yang baik
Saya belum memahami
Mengetahui Kelebihan dan Kelemahan
kelebihan dan kekurangan yang
yang dimiliki
saya miliki
Orang tua saya tidak Meningkatkan taraf hidup /ekonomi
mempunyai penghasilan tetap keluarga
Saya merasa kesulitan
Mengatur jadwal kegiatan sehari-hari
mengatur waktu belajar dan
dengan baik
bermain
Saya belum mengenal jati diri Kemampuan mengenal diri sendiri
saya yang sebenarnya sendiri
Saya belum tahu perubahan Menyadari dan memahami perubahan
apa saja yang terjadi pada masa yang terjadi pada masa remaja
remaja
PAGE \* MERGEFORMAT i
Saya belum terbiasa disiplin
Memiliki disiplin diri dalam kehidupan
dalam kehidupan
Saya belum tahu cara menjadi
Memiliki kepribadian yang mandiri
pribadi mandiri
Pemahaman saya masih sedikit
Menghindari bahaya atau dampak
tentang bahaya atau dampak
rokok
rokok
Kata maaf, tolong dan
Kemampuan mengucapkan kata maaf,
terimakasih kadang lupa saya
tolong dan terima kasih
ucapkan dalam pergaulan
Saya merasa malu untuk
Dapat berinteraksi dengan guru dan
berinteraksi dengan para guru
karyawan sekolah
dan karyawan di sekolah
Saya belum banyak mengenal
Mudah beradaptasi dengan lingkungan
lingkungan sekolah baru saya
sekolah baru
(guru, fasilitas, prestasi, dll)
Saya merasa sulit bergaul/kaku Kemudahan bergaul dengan teman-
SOSIAL
dengan teman-teman di sekolah teman di sekolah
Saya ingin menyelesaikan Kemampuan mengatasi masalah
masalah dengan teman bermain dengan teman di sekolah
Saya belum banyak teman atau Kemudahan mencari dan disenangi
sahabat teman
Saya belum tahu tentang Memahami tentang bullying dan cara
bullying dan cara mensikapinya mensikapinya
Saya sering lupa waktu ketika
Mengendalikan penggunaan medsos
bermain/membuka medsos (fb,
sesuai kebutuhan
wa, dll)
Saya merasa malu jika bergaul
Dapat berinteraksi dengan lawan jenis
dengan teman yang beda jenis
sesuai norma yang berlaku
kelamin
Saya jarang bermain/berteman
Kesadaran sebagai makhluk sosial
di lingkungan tempat saya
yang harus berinteraksi
tinggal
Orang tua saya tidak peduli Kesadaran orang tua untuk peduli
dengan kegiatan belajar saya pada kegiatan belajar anaknya
Saya masih kesulitan dalam
Kemudahan memaham pelajaran
memahami pelajaran tertentu
Saya merasa tidak disiplin kalau
Melakukan disiplin belajar
belajar di rumah sendiri
BELAJAR Saya belajarnya jika akan ada
Melakukan kebiasaan belajar
ulangan atau ujian saja
Saya belajar di rumah kalau
Memiliki kebiasaan belajar di rumah
disuruh/diperintah orang tua
Saya sering menunda-nunda Kemampuan untuk tidak menunda
pekerjaan sekolah pekerjaan sekolah
Saya belum tahu cara meraih Memperoleh atau meraih prestasi di
prestasi di sekolah sekolah
Saya selalu malas untuk belajar Memiliki Motivasi belajar
Saya belum terbiasa belajar Melakukan belajar kelompok yang baik
PAGE \* MERGEFORMAT i
kelompok, biasanya saya selalu
belajar sendiri
Saya belum paham cara yang
Pemahaman cara belajar di SMP/MTs
baik belajar di sekolah baru
yang baik
(SMP/MTs)
Saya belum ada teman yang
Menemukan cara belajar yang sesuai
cocok untuk belajar bersama
Saya belum tahu cara
memperoleh bantuan Memperoleh informasi beasiswa
pendidikan (beasiswa)
Saya terpaksa harus bekerja
Kemampuan mengatur waktu bekerja
untuk mencukupi kebutuhan
dan sekolah
hidup
Saya merasa bingung memilih
kegiatan esktrakurikuler di Memilih Ekskul yang sesuai
KARIR
sekolah
Saya merasa pesimis bisa naik
Memiliki Sikap optimis dapat naik kelas
kelas
Saya belum mempunyai cita-cita Mengidentifikasi cita-cita yang sesuai
yang pasti dengan dirinya
Saya belum banyak tahu
Pemahaman mengenai jenis-jenis
tentang jenis-jenis pekerjaan di
profesi di masyarakat
masyakarat
Saya belum tahu tentang osis
Mengenal osis dan kegiataannya
dan kegiatannya
saya merasa belum paham
Memahami hubungan hobi, bakat,
hubungan antara hobi, bakat,
minat dan kemampuan
minat dan kemampuan
F. RUMUSAN TUJUAN
Tujuan layanan Bimbingan dan Konseling disusun berdasarkan pada
Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling. Tujuan layanan Bimbingan dan
Konseling yaitu: pengenalan (pengetahuan), akomodasi (sikap), dan tindakan
(keterampilan). Peserta didik/konseli harus memiliki dalam satu atau lebih
kegiatan layanan, yang menjadi prasyarat untuk dapat mencapai Capaian
Layanan Bimbingan dan Konseling. Peserta didik mencapai tugas
perkembangan yang terdapat pada Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling
yang dikaitkan dengan upaya mewujudkan peserta didik/konseli yang memiliki
Psychological Well Being, dan Profil Pelajar Pancasila. Guru Bimbingan dan
Konseling/konselor dalam menyusun rancangan Kegiatan Layanan Bimbingan
PAGE \* MERGEFORMAT i
dan Konseling mengacu pada alur Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling
seperti yang tercantum tabel dibawah ini.
PAGE \* MERGEFORMAT i
menggunakan konsep-konsep ilmu
pengetahuan dan perilaku belajar.
Mengembangkan alternatif
pengambilan keputusan dan
pengentasan masalah berdasarkan
Tindakan pengalaman pada saat
menggunakan konsep-konsep ilmu
pengetahuan dan perilaku belajar.
PAGE \* MERGEFORMAT i
Mengidentifikasi berbagai aktivitas
Pengenalan keseharian untuk mengembangkan
potensi dan hobi yang dimilikinya.
PAGE \* MERGEFORMAT i
2. TabelHubungan antara Tugas Perkembangan dengan Aspek Perkembangan
dalam Capaian Layanan Bimbingan Konseling (CLBK)
Berikut TabelHubungan antara Tugas Perkembangan dengan Aspek
Perkembangan dalam Capaian Layanan Bimbingan Konseling (CLBK), yang
pada awalnya di sebut sebagai Standar Kompetensi Keterampilan Peserta
Didik (SKKPD) :
Capaian Layanan Bimbingan
No Tugas Perkembangan
Konseling (CLBK)
Mencapai perkembangan diri sebagai
1 remaja yang beriman dan bertakwa Landasan Hidup Religius
kepada Tuhan Yang Maha Esa
PAGE \* MERGEFORMAT i
Perilaku Kewirausahaan/
8 Memiliki kemandirian perilaku ekonomis
Kemandirian Perilaku Ekonomis
G. KOMPONEN PROGRAM
Komponen program bimbingan dan konseling di SMP meliputi : (1) layanan
dasar, (2) layanan peminatan dan perencanaan individual, (3) Layanan
Responsif, dan (4) dukungan sistem. Berikut penjelasan mengenai masing-
masing komponen
1) LayananDasar
Layanan dasar adalah proses pemberian bantuan kepada semua peserta
didik/konseli yang berkaitan dengan pengembangan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan dalam bidang pribadi, sosial, belajar, dan karir sebagai
pengejawantahan tugas-tugas perkembangan mereka. Layanan dasar
merupakan inti pendekatan perkembangan yang diorganisasikan berkenaan
dengan pengetahuan tentang diri dan orang lain, perkembangan belajar, serta
perencanaan dan eksplorasi karir.Layanan dasar pada sekolah dasar
dilaksanakan dalam aktivitas yang langsung diberikan kepada peserta
didik/konseli adalah bimbingan kelompok, bimbingan klasikal, dan bimbingan
lintas kelas. Aktivitas yang dilaksanakan melalui media adalah papan
bimbingan, leaflet dan media inovatif bimbingan dan konseling. Bagi guru
kelas yang menjalankan fungsi sebagai guru bimbingan dan konseling,
layanan bimbingan klasikal dapat diintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran
tematik.
2) LayananResponsif
Layanan responsif adalah layanan untuk memenuhi kebutuhan jangka
pendek peserta didik, atau masalah-masalah yang dialami peserta
didik/konseli yang bersumber dari lingkungan kehidupan pribadi, sosial,
belajar, dan karir. Layanan terdiri atas konseling individual, konseling
PAGE \* MERGEFORMAT i
kelompok, konsultasi, konferensi kasus, referal dan advokasi. Sementara
aktivitas layanan responsif melalui media adalah konseling melalui elektronik
dan kotak masalah.Pada konteks layanan responsif di Sekolah Dasar, guru
bimbingan dan konseling atau konselor memberikan intervensi secara
singkat. Pada layanan responsif juga dilakukan advokasi yang
menitikberatkan pada membantu peserta didik/konseli untuk memiliki
kesempatan yang sama dalam mencapai tugas-tugas perkembangan. Guru
bimbingan dan konseling atau konselor menyadari terdapat rintangan-
rintangan bagi peserta didik yang disebabkan oleh disabilitas, jenis
kelamin, suku bangsa, bahasa,orientasi seksual, status sosial ekonomi,
pengaruh orangtua, keberbakatan, dan sebagainya. Guru bimbingan dan
konseling atau konselor harus memberikan advokasi agar semua peserta
didik/konseli mendapatkan perlakuan yang setara selama menempuh
pendidikan di Sekolah Dasar.
3) Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual PesertaDidik
Layanan peminatan dan perencanaan individual merupakan proses
pemberian bantuan kepada semua peserta didik/konseli dalam membuat dan
mengimplementasikan rencana pribadi, sosial, belajar, dan karir. Tujuan
utama layanan ini ialah membantu peserta didik belajar memantau dan
memahami pertumbuhan dan perkembangannya sendiri dan mengambil
tindakan secara proaktif terhadap informasi tersebut Layanan peminatan dan
perencanaan individual berisi aktivitas membantu setiap peserta didik untuk
mengembangkan dan meninjau minat dan perencanaan pribadi, sosial,
belajar, dan karir. Aktivitas dimulai sejak peserta didik masih di sekolah dasar
dan berlanjut terus sampai di sekolah menengah. Rencana yang telah dibuat
oleh peserta didik ditinjau dan diperbaharui secara berkala dan
didokumentasikan di dalam profil peserta didik, misalnya dalam
bentukgrafik.Aktivitas layanan peminatan dan perencanaan individual yang
langsung diberikan kepada peserta didik dapat berupa kegiatan bimbingan
klasikal, konseling individual, konseling kelompok, bimbingan kelas besar
atau lintas kelas, bimbingan kelompok, konsultasi dan kolaborasi.Aktivitas
peminatan dan perencanaan individual di Sekolah Dasar terintegrasi dengan
kegiatan ekstrakurikuler. Pemilihan kegiatan ekstrakurikuler juga dapat
PAGE \* MERGEFORMAT i
menggambarkan minat peserta didik pada aktivitas tertentu. Guru bimbingan
dan konseling atau konselor dapat memberikan informasi tentang
perencanaan pribadi, akademik dan karir dalam pemilihan kegiatan ekstra
kurikuler bagi peserta didik.
4) DukunganSistem
Dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan
manajemen, tata kerja infrastruktur dan pengembangan keprofesionalan
konselor secara berkelanjutan yang secara tidak langsung memberikan
bantuan kepada peserta didik atau memfasilitasi kelancaran perkembangan
peserta didik. Aktivitas yang dilakukan dalam dukungan sistem adalah (1)
administrasi, yang di dalamnya termasuk melaksanakan dan menindaklanjuti
asesmen, kunjungan rumah, menyusun dan melaporkan program bimbingan
dan konseling, membuat evaluasi, dan melaksanakan administrasi dan
mekanisme bimbingan dan konseling, serta (2) kegiatan tambahan dan
pengembangan profesi, bagi konselor atau guru kelas yang berfungsi sebagai
guru bimbingan dan konseling, kegiatan pengembangan profesi dilaksanakan
sesuai dengan tugasnyasebagai guru kelas dengan diperkaya oleh kegiatan
pelatihan atau lokakarya tentang bimbingan dan konseling untuk memperkuat
kompetensi dalam menjalankan fungsi sebagai guru bimbingan dan konseling
ataukonselor.Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (guru sebagai
pembelajar) bagi konselor atau guru bimbingan dan konseling dapat
dilakukan dengan moda tatap muka, daring dan kombinasi antara tatap muka
dan daring.
H. BIDANG LAYANAN
Bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan mencakup empat bidang
layanan, yaitu bidang layanan yang memfasilitasi perkembangan pribadi, sosial,
belajar, dan karir yang merupakan satu kesatuan utuh dapat dipisahkan dalam
setiap diri individu peserta didik/konseli
1. Pribadi
Suatu proses pemberian bantuan dari guru bimbingan dan konseling
ataukonselor kepada peserta didik atau konseli untuk memahami, menerima,
mengarahkan, mengambil keputusan, dan merealisasikan keputusannya
PAGE \* MERGEFORMAT i
secara bertanggung jawab tentang perkembangan aspek pribadinya, sehingga
dapat mencapai perkembangan secara optimal dan mencapai kebahagiaan,
kesejahteraan dan keselamatan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan peserta didik/konseling yang dikembangkan meliputi
(1)memahami potensi diri dan memahami kelebihan dan kelemahannya, baik
kondisi fisik maupun psikis, (2)mengembangkan potensi untuk mencapai
kesuksesan dalam kehidupannya, (3) menerima kelemahan kondisi diri dan
mengatasinya secarabaik.
2. Sosial
Suatu proses pemberian bantuan dari konselor kepada peserta didik/konseli
untuk memahami lingkungannya dan dapat melakukan interaksi sosial secara
positif, terampil berinteraksi sosial, mampu mengatasi masalah-masalah sosial
yang dialaminya, mampu menyesuaikan diri dan memiliki keserasian
hubungan dengan lingkungan sosialnya sehingga mencapai kebahagiaan dan
kebermaknaan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkan meliputi (1)
berempati terhadap kondisi orang lain, (2) memahami keragaman latar sosial
budaya, (3) menghormati dan menghargai orang lain, (4) menyesuaikan
dengan nilai dan norma yang berlaku, (5) berinteraksi sosial yang efektif, (6)
bekerjasama dengan orang lain secara bertanggung jawab, dan (8) mengatasi
konflik dengan orang lain berdasarkan prinsip yang salingmenguntungkan.
3. Belajar
Proses pemberian bantuan kepada peserta didik/ konseli dalam mengenali
potensi diri untuk belajar, memiliki sikap dan keterampilan belajar, terampil
merencanakan pendidikan, memiliki kesiapan menghadapi ujian, memiliki
kebiasaan belajar teratur dan mencapai hasil belajar secara optimal sehingga
dapat mencapai kesuksesan, kesejahteraan, dan kebahagiaan dalam
kehidupannya. Aspekperkembanganyang dikembangkan meliputi;
(1) Menyadari potensi diri dalam aspek belajar dan memahami berbagai
hambatan belajar
(2) Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif
(3) Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat
PAGE \* MERGEFORMAT i
(4) Memiliki keterampilan belajar yang efektif
(5) Memiliki keterampilan perencanaan dan penetapan pendidikan selanjutnya
(6) Memiliki kesiapan menghadapi ujian
4. Karir
Proses pemberian bantuan oleh guru bimbingan dan konseling atau
konselor kepada peserta didik/konseli untuk mengalami pertumbuhan,
perkembangan, eksplorasi, aspirasi dan pengambilan keputusan karir
sepanjang rentang hidupnya secara rasional dan realistis berdasar informasi
potensi diri dan kesempatan yang tersedia di lingkungan hidupnya
sehinggamencapai kesuksesan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan yang dikembangkan meliputi :
(1) Pengetahuan konsep diri yang positif tentang karir
(2) Kematangan emosi dan fisik dalam membuat keputusan karir
(3) Kesadaran pentingnya pencapaian prestasi untuk mendapatkan
kesempatan karir
(4) Kesadaran hubungan antara pekerjaan dan belajar
(5) Keterampilan untuk memahami dan menggunakan informasi karir
(6) Kesadaran hubungan antara tanggung jawab personal, kebiasaan bekerja
yang baik dan kesempatan karir
(7) Kesadaran bagaimana karir berhubungan dengan fungsi dan kebutuhan di
masyarakat
(8) Kesadaran tentang perbedaan pekerjaan dan perubahan peran laki-laki -
perempuan.
I. RENCANA OPERASIONAL
Rencana kegiatan (action plan) bimbingan dan konseling merupaan rencan
yang menguraikan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan
yang didapat dari hasil assesmen terhadap kondisi peserta didik/konseli serta
standar kompetensi kemandirian Konseli. Rencana kegiatan bimbingan dan
konseling terdiri dari beberapa komponen, yaitu :
PAGE \* MERGEFORMAT i
(a) Bidang layanan
Berisi tentang bidang layanan bimbingan dan konseling
(b)Capaian Layanan
Berisi Capaian Layanan Bimbingan Konseling sesuai dengan tahapan
perkembangan peserta didik
(c) Tataran Internalisasi
Berisi tentang Tahap Pengenalan, Tahap Akomodasi, dan Tahap Tindakan
(d) Metode,
Berisi teknik/strategi kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang
akandilakukan.
(e) Alat/media,
Berisi alat dan media yang akan digunakan misalnya power point
presentation, kertas kerja dansebagainya.
(f) Evaluasi,
Berisi jenis dan alat evaluasi yang digunakan untuk memastikan
ketercapaian tujuanlayanan.
(j) Pelaksanaan,
Berisi tentang waktu yang akan digunakan dalam penyampaian Capaian
Layanan Bimbingan Konseling kepada peserta didik, yang sifatnya individu,
klasikal atau kolaborasi dengan Guru Mata Pelajaran atau lainnya
berdasarkan Kurikulum Merdeka.
PAGE \* MERGEFORMAT i
1. TABEL RENCANA KEGIATAN (ACTION PLAN) BIMBINGAN DAN KONSELING
Memperbaiki
Mengaitkan nilai nilai Menghargai berbagai Memperbaiki kebiasaan
kebiasaan perilaku
agama yang telah bentuk tata cara ibadah sehari-hari yang kurang Ceramah Slide Proses dan
yang kurang sesuai Kolaborasi
dipelajari dengan yang dijalankan olehnya sesuai dengan ajaran , Diskusi PPT Hasil
dengan
aktivitas sehari hari. maupun orang lain. yang diyakininya.
keyakinannya
Mengidentifikasi
Melakukan Aktivitas Bersikap positif terhadap Melakukan aktivitas
berbagai aktivitas
Keseharian untuk aktivitas keseharian keseharian untuk
keseharian untuk Ceramah Slide Proses dan
mengembangkan untuk mengembangkan mengembangkan otensi Kolaborasi
mengembangkan , Diskusi PPT Hasil
potensi dan hobi potensi dan hobi yang dan hobi yang
potensi dan hobi yang
yang dimilikinya dimilikinya. dimilikinya.
dimilikinya.
Sosial Menampikan Perilaku Menjelaskan fungsi Menghargai fungsi dan Menampilkan perilaku Ceramah Slide Proses dan Kolaborasi
PAGE \* MERGEFORMAT i
yang sesuai dengan yang sesuai dengan
fungsi dan peran peran sebagai laki-laki fungsi dan peran
peran sosial antara laki-
sebagai laki-laki dan atau perempuan dalam sebagai laki-laki atau
laki dan perempuan
perempuan dalam kehidupan sehari-hari perempuan dalam
sesuai dengan budaya , Diskusi PPT Hasil
kehidupan sehari-hari sesuai dengan budaya kehidupan sehari-hari
dan nilai-nilai yang
sesuai dengan dan nilai-nilai yang sesuai dengan budaya
berlaku.
budaya dan nilai-nilai berlaku dan nilai-nilai yang
yang berlaku berlaku.
Mengidentifikasi
Menyelenggarakan
keterkaitan antara Menyelaraskan norma-
norma-norma Menghargai perbedaan
norma diri sendiri norma pergaulan
pergaulan teman norma yang dianut oleh Ceramah Slide Proses dan
dengan fenomena dengan teman sebaya Kolaborasi
sebaya dengan latar lingkungan teman , Diskusi PPT Hasil
pergaulan di yang lebih beragam latar
belakang yang sebaya
lingkungan teman belakang
beragm
sebaya
Belajar Menentukan Menganalisis alternatif Memadukan keragaman Mengembangkan Ceramah Slide Proses dan Kolaborasi
Alternatif pengambilan keputusan alternatif pengambilan alternatif pengambilan , Diskusi PPT Hasil
pengambilan dan pengentasan keputusan dan keputusan dan
Keputusan dan masalah menggunakan pengentasan masalah pengentasan masalah
pengentasan konsep-konsep ilmu menggunakan konsep- berdasarkan
masalah berdasarkan pengetahuan dan konsep ilmu pengalaman pada saat
konsep imu perilaku belajar. pengetahuan dan menggunakan konsep-
pengetahuan dan perilaku belajar konsep ilmu
prilaku belajar pengetahuan dan
PAGE \* MERGEFORMAT i
perilaku belajar.
PAGE \* MERGEFORMAT i
J. PENGEMBANGAN TEMA/TOPIK
Tema/topik merupakan rincian lanjut dari identifikasi deskripsi kebutuhan peserta
didik/konseli dalam aspek perkembangan Landasan Hidup Religius, Landasan
Perilaku Etis, Kematangan Emosi, Kematangan Intelektual, Kesadaran
Tanggungjawab, Kesadaran Gender, Pengembangan Pribadi, Perilaku
Kewirausahaan / Kemandirian Perilaku Ekonomis, Wawasan Kesiapan Karir,
Kematangan Hubungan dengan Teman Sebayayang akan dituangkan dalam
RPL BK (Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling) sesuai
dengan Kurikulum Merdeka.
PAGE \* MERGEFORMAT i
ilmu pengetahuan konsep-konsep saat menggunakan
dan perilaku ilmu pengetahuan konsep-konsep
belajar. dan perilaku ilmu pengetahuan
belajar dan perilaku
belajar.
Menjelaskan cara Menyadari hak dan Saling
memperoleh hak kewajiban serta menghormati,
dan kewajiban tanggung jawab memahami, dan
dalam kehidupan untuk menjalin memiliki dalam
sehari hari persahabatan dan berinteraksi
Kesadaran Mengaitkan hak keharmonisan dengan orang lain
Tanggungjawab dan kewajiban dalam kehidupan sesuai hak dan
dalam aktivitas di sehari-hari kewajiban atas
lingkungan sekitar dasar rasa kasih
yang sudah sayang
iidentifikasi
sebelumnya
Menjelaskan fungsi Menghargai fungsi Menampilkan
peran sosial antara dan peran sebagai perilaku yang
laki-laki dan laki-laki atau sesuai dengan
perempuan sesuai perempuan dalam fungsi dan peran
dengan budaya kehidupan sehari- sebagai laki-laki
Kesadaran Gender dan nilai-nilai yang hari sesuai dengan atau perempuan
berlaku. budaya dan nilai- dalam kehidupan
nilai yang berlaku sehari-hari sesuai
dengan budaya
dan nilai-nilai yang
berlaku.
Mengidentifikasi Bersikap positif Melakukan
berbagai aktivitas terhadap aktivitas aktivitas
Pengembangan keseharian untuk keseharian untuk keseharian untuk
Pribadi mengembangkan mengembangkan mengembangkan
potensi dan hobi potensi dan hobi otensi dan hobi
yang dimilikinya. yang dimilikinya. yang dimilikinya.
Mengidentifikasi Menyadari Menampilkan
perilaku hemat, manfaat perilaku contoh perilaku
Perilaku ulet, dan kompetitif hemat, ulet, hemat, ulet,
Kewirausahaan / dengan kompetitif, kompetitif,
Kemandirian karakteristik jiwa kompetitif, dan kompetitif, dan
Perilaku Ekonomis kewirausahaan kolaboratif dengan kolaboratif dalam
karakteristik karakteristik jiwa
wirausaha kewirausahaan
Wawasan Kesiapan Memilih alternatif Meyakini alternatif Menentukan pilihan
Karir pendidikan SLTA pendidikan SLTA pendidikan SLTA
yang sesuai yang sesuai dan pekerjaan
dengan dengan yang sesuai
kemampuan diri kemampuan diri. dengan
PAGE \* MERGEFORMAT i
dalam rangka kemampuan diri.
merencanakan
karier.
Mengidentifikasi Menghargai Menyelaraskan
keterkaitan antara perbedaan norma norma-norma
Kematangan norma diri sendiri yang dianut oleh pergaulan dengan
Hubungan dengan dengan fenomena lingkungan teman teman sebaya
Teman Sebaya pergaulan di sebaya yang lebih
lingkungan teman beragam latar
sebaya belakang
PAGE \* MERGEFORMAT i
Langkah-langkah pelaksanaan :
a. Penyusunan rencana evaluasi
b. Pengumpulan Data
c. Analisa dan interpretasi data
2. Pelaporan
Pelaporan merupakan langkah lanjutan setelah evaluasi. Isi dalam pelaporan
lebih bersifat mendeskripsikan dan memberi uraian analisis terhadap hasil-
hasil yang telah dicapai dalam kegiatan evaluasi sebelumnya. Pelaporan pada
hakikatnya merupakan kegiatan menyusun dan mendeskripsikan seluruh hasil
yang telah dicapai dalam evaluasi proses maupun hasil dalam format laporan
yang dapat memberikan informasi kepada seluruh pihak yang terlibat tentang
keberhasilan dan kekurangan dari program bimbingan dan konseling yang
telah dilakukan.
Terdapat tiga aspek pokok yang perlu diperhatikan dalam penyusunan laporan
yiatu :
a. Sistematika laporan hendaknya logis dan dapat dipahami
b. Deskripsi laporan yang disusun hendaknya memperhatikan kaidah
penulisan dan kebahasan yang telah dilakukan
c. Laporan pelaksanaan program bimbingan dan konseling harus dilaporkan
secara akurat dan tepat waktu.
Langkah-langkah dalam penyusunan laporan :
a. Tahap persiapan
b. Pengumpulan dan penyajian data
c. Penulisan laporan
d. Sistematika laporan
3. Tindak Lanjut
Tindak lanjut dalam kegiatan evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan
untuk menindaklanjuti hasil pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling.
Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dari hasil evaluasi, guru BK
atau konselor dapat memikirkan ulang keseluruhan program yang telah
dilaksanakan denganc ara membuat desain ulang atau merevisi seluruh
PAGE \* MERGEFORMAT i
program atau beberapa bagian dari program yang dianggap belum begitu
efektif.
Langkah-langkah tindak lanjut :
a. Menentukan aspek-aspek perbaikan atau peningkatan yang akan
dilakukan.
b. Menyusun ulang desain program secara umum atau layanan bimbingan
dan konseling tertentu dalam rangka perbaikan atau pengembangan
c. Melaksanakan kegiatan tindak lanjut sesuai dengan aspek-aspek yang
akan diperbaiki atau dikembangkan dan alokasi waktu yang telah
ditentukan.
L. ANGGARAN BIAYA
Anggaran biaya menyesuaikan dengan anggaran sekolah yang dialokasikan
untuk kegiatan bimbingan dan Konseling dengan rincian kebutuhan sebagai berikut
Rencana anggaran berisi uraian jenis kegiatan dan rincian besar anggaran
yang dibutuhkan. Jumlah besar anggaran menunjukkan kebutuhan besaran
anggaran untuk mendukung keterlaksanaan program bimbingan dan konseling.
Rencana anggaran disusun untuk mendukung implementasi program secara
cermat, rasional dan realistik.
Adapun rencana anggaran kegiatan bimbingan dan konseling pada tahun ini
adalah sebagai berikut :
Jenis Jumlah
No Kebutuhan
Barang Barang Uang
1. Kertas HVS - Analisa AUM 2 Plano Rp. 500.000,-
- Angket Siswa
- Program BK
- Undangan orang tua
- Format-format BK
2. Spidol - Spidol besar 2 Rp. 30.000,-
(permanen ) 3
- Spidol kecil
3. Buku Folio - Buku Tamu 1 Rp. 100.000,-
- Buku ijin 1
- Buku Agenda surat 1
- Buku Agenda Kerja 1
4. Tampilan - Biblio konseling 10 Rp. 500.000,-
Kepustakaan - Kotak Curhat 1
PAGE \* MERGEFORMAT i
5. Banner BK - 10 Rp. 500.000,-
6. Snel heckter - Jurnal Kegiatan 3 Rp. 50.000,-
Klasikal
- Program umum 3
- Bukti Fisik 3
7. Staples - Kecil dan besar 2 Rp. 50.000,-
Gunting - sedang 1 Rp. 20.000.-
8. Transport - Home visit Rp. 2.430.000,-
( 27 X 3 X Rp. 30.000,)
Jumlah Rp. 4.180.000,-
PAGE \* MERGEFORMAT i