Kelas IX
LEMBAR PENGESAHAN
Perangkat Administrasi Bimbingan dan Konseling
Mengetahui,
Kepala SMP Negeri 1 Lohbener Guru Bimbingan dan Konseling
Disahkan,
Pengawas Pembina
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan ke hadirat Tuhan YME, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun program
Bimbingan dan Konseling tahun pelajaran 2023/2024. Dalam Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 111 Tahun 2014 tentang bimbingan dan konseling
pada pendidikan dasar. Dalam permendiknas tersebut menyebutkan bahawa
Komponen layanan Bimbingan dan Konseling memiliki 4 (empat) program yang
mencakup: (a) layanan dasar; (b) layanan peminatan dan perencanaan individual;
(c) layanan responsif; dan (d) layanan dukungan sistem”. Sehubungan dengan hal
tersebut guru Bimbingan dan konseling perlu menyusun program guna menunjang
kelancaran pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah.
Penyusunan program Bimbingan dan Konseling ini di dahului dengan
menyusun angket kebutuhan yang telah di sesuaikan dengan kondisi kebutuhan di
sekolah, agar dapat memenuhi kebutuhan peserta didik dan pihak-pihak lain yang
terkait.
Pada kesempatan ini ijinkanlah kami mengucapkan terima kasih kepada
1. Syafii Imanudin, M.Pd. selaku kepala sekolah SMPN 1 Lohbener
2. Bapak/Ibu Guru dan Karyawan SMPN 1 Lohbener
Kami berharap program pelayanan Bimbingan dan Konseling ini dapat
bermanfaat untuk kita semua. Kritik dan saran sangat kami perlukan dari teman-
teman guru Bimbingan dan Konseling untuk peningkatan mutu dalam menyusun
program Bimbingan dan Konseling yang akan datang. Akhirnya kami
mengucapkan banyak-banyak terima kasih pada semua pihak yang membantu
mudah-mudahan segala bantuan yang diberikan kepada kami menjadi pahala dan
mendapat imbalan pahala yang sepantasnya dari Tuhan YME. Amin.
Indramayu, 15 Juli 2023
Hormat Kami
Tim Penyusun
iii
DAFTAR ISI
iv
3. Tindak Lanjut ......................................................................................... 59
K. Sarana Prasarana ........................................................................................ 60
PROGRAM SEMESTERAN ............................................................................. 62
A. Program Semester Ganjil ........................................................................... 63
B. Program Semester Genap ........................................................................... 69
C. RPL BK (Klasikal, Kelas Besar/Lintas Kelas, Konseling Kelompok, dan
Bimbingan Kelompok) SEMESTER GANJIL.................................................. 74
D. RPL BK (Klasikal, Kelas Besar/Lintas Kelas, Konseling Kelompok, dan
Bimbingan Kelompok) SEMESTER GENAP ................................................ 172
LAMPIRAN LAMPIRAN ................................................................................ 248
A. Angket Kebutuhan Peserta Didik (AKPD) Kelas 9 ................................. 249
B. Penyusunan Butir Instrumen Angket Peserta Didik Kelas 9 ................... 251
v
PROGRAM TAHUNAN
A. Rasional
Paradigma bimbingan dan konseling dewasa ini lebih berorientasi pada
pengenalan potensi, kebutuhan, dan tugas perkembangan serta pemenuhan
kebutuhan dan tugas-tugas perkembangan tersebut. Alih-alih memberikan
pelayanan bagi peserta didik yang bermasalah, pemenuhan perkembangan
optimal dan pencegahan terjadinya masalah merupakan fokus pelayanan. Atas
dasar pemikiran tersebut maka pengenalan potensi individu merupakan
kegiatan urgen pada awal layanan bantuan. Bimbingan dan konseling saat ini
tertuju pada mengenali kebutuhan peserta didik, orangtua, dan sekolah.
Bimbingan dan konseling di sekolah memiliki peranan penting dalam
membantu peserta didik dalam mencapai tugas-tugas perkembangan
sebagaimana tercantum dalam Standar Kompetensi Kemandirian Peserta Didik
dan Kompetensi Dasar (SKKPD). Dalam upaya mendukung pencapaian tugas
perkembangan tersebut, program bimbingan dan konseling dilaksanakan secara
utuh dan kolaboratif dengan seluruh stakeholder sekolah.
Dewasa ini, layanan bimbingan dan konseling yang diselenggarakan
oleh SMP Negeri 1 Lohbener memiliki banyak tantangan baik secara internal
maupun eksternal. Dari sisi internal, problematika yang dialami oleh sebagian
besar peserta didik bersifat kompleks. Beberapa diantaranya adalah problem
terkait penyesuaian akademik di sekolah, penyesuaian diri dengan pergaulan
sosial di sekolah, ketidakmatangan orientasi pilihan karir, dan lain-lainnya.
Dari sisi eksternal, peserta didik yang notabene berada dalam rentang
usia anak persiapan menuju remaja awal juga dihadapkan dengan perubahan-
perubahan cepat yang terjadi dalam skala global. Perkembangan teknologi
informasi yang begitu cepat dan massif seringkali memberikan dampak negatif
bagi perkembangan pribadi-sosial peserta didik di sekolah. Sebagai contoh,
akses tak terbatas dalam dunia maya seringkali melahirkan budaya instan dalam
mengerjakan tugas, maraknya pornografi, dan problem lainnya.
6
Namun demikian, pada dasarnya setiap individu memiliki
kecenderungan untuk menata diri dan mencapai tujuan hidup yang lebih
bermakna, tidak terkecuali peserta didik di sekolah. Dari berbagai problem yang
ada, masih terdapat harapan yang besar terhadap keunggulan-keunggulan yang
dimiliki oleh peserta didik. Beberapa peserta didik memiliki potensi untuk
dikembangkan bakat dan minatnya, aktif dalam kegiatan olahraga, berbakat
dalam bidang seni dan lain-lainnya. Di samping itu, daya dukung yang tersedia
di SMP NEGERI 1 LOHBENER dapat dikatakan cukup baik. Hal ini didukung
oleh fakta bahwa sebagian besar orang tua/wali peserta didik memiliki profesi
beragam dan telah menyatakan kesediaan untuk turut berkontribusi dengan
kemampuan profesionalnya masing-masing.
Kondisi ini merupakan modal yang luar biasa dalam mendukung
keberhasilan layanan bimbingan dan konseling di sekolah. Begitu pula dari segi
daya dukung sarana dan prasarana yang dimiliki, SMP NEGERI 1 LOHBENER
memiliki kecukupan fasilitas untuk menopang kegiatan pengembangan bakat
dan minat peserta didik melalui berbagai wadah kegiatan intra maupun
ekstrakurikuler.
B. Dasar Hukum
1. Pelayanan bimbingan dan konseling sebagai salah satu layanan pendidikan
yang harus diperoleh semua peserta didik telah termuat dalam Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 89 Tahun 1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1990
tentang Pendidikan Dasar dan Nomor 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan
Menengah.
2. ”Konselor” sebagai salah satu jenis tenaga kependidikan dalam Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Pada Bab I Pasal 1 angka 6 dinyatakan bahwa
“pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru,
dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator,
dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi
dalam penyelenggaraan pendidikan”.
7
3. Pelayanan konseling yang merupakan bagian dari kegiatan pengembangan
diri telah termuat dalam struktur kurikulum yang ditetapkan dalam
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22
Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar Menengah.
4. Beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 54
ayat (6) Peraturan Pemerintah republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008
tentang Guru yang menyatakan bahwa beban kerja Guru Bimbingan dan
Konseling atau Konselor yang memperoleh tunjangan profesi dan maslahat
tambahan adalah mengampu bimbingan dan konseling paling sedikit 150
(seratus lima puluh) peserta didik per tahun pada satu atau lebih satuan
pendidikan. Lebih lanjut dalam penjelasan Pasal 54 ayat (6) yang dimaksud
dengan “mengampu layanan bimbingan dan konseling” adalah pemberian
perhatian, pengarahan, pengendalian, dan pengawasan kepada sekurang-
kurangnya 150 (seratus lima puluh) peserta didik, yang dapat dilaksanakan
dalam bentuk pelayanan tatap muka terjadwal di kelas dan layanan
perseorangan atau kelompok bagi yang dianggap perlu dan memerlukan.
5. Penilaian kinerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal
22 ayat (5) Peraturan bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala
Badan Kepegawaian Negara Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14 tahun
2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya dinyatakan bahwa penilaian kinerja guru bimbingan dan
konseling atau konselor dihitung secara proporsional berdasarkan beban
kerja wajib paling kurang 150 (seratus lima puluh) orang Konseli dan paling
banyak 250 dua ratus lima puluh) orang Konseli per tahun.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27
Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi
Konselor, yang menyatakan bahwa kualifikasi akademik konselor dalam
satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan nonformal adalah: (i)
sarjana pendidikan (S-1) dalam bidang bimbingan dan konseling; (ii)
berpendidikan profesi konselor. Kompetensi konselor meliputi kompetensi
8
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi
profesional, yang berjumlah 17 kompetensi dan 76 sub kompetensi.
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
68 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
SMP/MTs, Nomor 69 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum SMA/MA, dan Nomor 70 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar
dan Struktur Kurikulum SMK/MAK, yang memberikan kesempatan kepada
peserta didik belajar berdasarkan minat mereka. Struktur kurikulum
memperkenankan peserta didik melakukan pilihan dalam bentuk pilihan
kelompok peminatan, lintas minat atau pendalaman minat.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 111 Tahun 2014 tentang
bimbingan dan konseling pada pendidikan dasar. Dalam permendiknas
tersebut menyebutkan bahawa Komponen layanan Bimbingan dan
Konseling memiliki 4 (empat) program yang mencakup: (a) layanan dasar;
(b) layanan peminatan dan perencanaan individual; (c) layanan responsif;
dan (d) layanan dukungan system. Bidang layanan bimbingan dan konseling
mencakup : (a) bidang layanan pribadi, (b) bidangan layanan belajar, (c)
bidang layanan sosial, (d) bidang layanan karir.
9. Panduan Operasional Penyelenggaran Bimbingan dan Konseling SMP,
2016, Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK). Pada POP BK SMP
ini dapat memfasilitasi guru BK / Konselor dalam merencanakan,
melaksanakan, mengevaluasi, melaporkan dan menindaklanjuti layanan
bimbingan dan konseling.
2. Misi
A. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif, kreatif,
inovatif untuk mengoptimalkan potensi siswa
9
B. Melaksanakan nuansa religious (islami) bagi seluruh warga sekolah
C. Menciptakan suasana yang kondusif untuk keefektifan seluruh kegiatan
sekolah
D. Seluruh warga sekolah memiliki disiplin dalam melaksanakan tugasnya
E. Mengembangkan budaya kompetitif bagi peningkatan prestasi siswa
D. Deskripsi Kebutuhan
Kebutuhan peserta didik/konseli dapat diidentifikasi berdasarkan
asumsi teoretik dan hasil asesmen kebutuhan yang dilakukan. Dalam
melaksanakan tugasnya, guru Bimbingan dan Konseling terlebih dahulu
menyusun daftar kebutuhan (Need Assesment). Tujuan penyusunan instrumen
tersebut untuk mengetahui kebutuhan dan permasalahan Konseli.
10
1. Profil Kelas dari Hasil Angket Kebutuhan Peserta Didik
WAKT BIDANG LAYANAN
BUTIR JML PRO U
PRI
ANGKET RESP SEN LAYA PRI BEL
NO ORI SOS KAR
KEBUTUHAN OND TAS NAN BAD AJA
TAS IAL IR
PESERTA DIDIK EN E (BULA I R
N)
Saya merasa
khawatir/takut 3.66 TIN OKTOB 27. 24. 19. 29.
12 51
tidak dapat lulus % GGI ER 33% 25% 15% 27%
sekolah
Saya masih
memiliki kebiasaan 3.08 TIN
34 43 MARET 381 338 267 408
belajar apabila % GGI
akan ada tes/ujian
Saya belum paham
masalah 2.94 TIN
49 41
peminatan/jurusan % GGI
di SMA/MA
Saya belum tahu
tentang cara atau 2.87 TIN
44 40 JUNI
strategi masuk % GGI
sekolah favorit
Saya belum
2.87 TIN
47 memahami tentang 40
% GGI
dunia kerja
Saya belum paham
masalah 2.87 TIN
50 40
peminatan/jurusan % GGI
di SMK/MAK
Saya merasa belum
paham tentang kiat 2.65 TIN DESEM
21 37
sukses hidup % GGI BER
bermasyarakat
Saya belum tahu
2.58 TIN
35 informasi syarat- 36 APRIL
% GGI
syarat kelulusan
Saya belum
mengenal macam- 2.58 TIN AGUST
6 36
macam kepribadian % GGI US
manusia
Saya sering merasa
tidak lancar dalam 2.58 TIN NOPEM
18 36
berkomunikasi % GGI BER
dengan orang lain
Saya masih belum
2.58 TIN
33 bisa belajar secara 36 MARET
% GGI
rutin
11
Saya masih merasa
2.51 TIN NOPEM
16 belum memiliki 35
% GGI BER
rasa percaya diri
Saya belum bisa
2.44 TIN
31 mengevaluasi hasil 34 MARET
% GGI
prestasi belajar
Saya merasa
kesulitan
2.44 TIN
37 mempelajari dan 34 APRIL
% GGI
memahami mata
pelajaran tertentu
Saya sulit untuk
mengambil 2.44 TIN
42 34 MEI
keputusan pilihan % GGI
karir
Saya belum tahu
2.37 TIN
32 kiat sukses dalam 33 MARET
% GGI
menghadapi Ujian
Saya belum
2.37 TIN
45 merencanaan karir 33 JUNI
% GGI
masa depan
Saya masih
bingung
2.37 TIN
48 memikirkan karir 33
% GGI
setelah lulus
SMP/MTs
Saya belum banyak
tahu dampak 2.30 TIN FEBRU
29 32
pacaran di % GGI ARI
kalangan remaja
Saya masih ragu
untuk melanjutkan 2.15 TIN
43 30 JUNI
sekolah ke jenjang % GGI
SLTA
Saya belum tahu
tentang bentuk-
2.15 TIN JANUA
25 bentuk kenakalan 30
% GGI RI
remaja saat ini dan
cara mensikapinya
Saya belum
mengenal jenis- 2.22 TIN
41 31 MEI
jenis organisasi di % GGI
masyarakat
Saya masih sulit
2.15 TIN AGUST
5 mengendalikan 30
% GGI US
emosi
Saya meras sulit
meninggalkan 2.15 TIN SEPTE
10 30
ketergantungan % GGI MBER
dengan media
12
sosial (fc, wa, ig,
dll)
Saya belum tahu
cara 2.08 TIN NOPEM
17 29
menyelesaikan % GGI BER
masalah (konflik)
Saya belum tahu
2.15 TIN FEBRU
28 akibat nikah di usia 30
% GGI ARI
dini
Saya belum tahu
lebih banyak akibat 2.01 TIN DESEM
22 28
tawuran di % GGI BER
kalangan pelajar
Saya belum paham
2.01 TIN
36 cara meningkatkan 28 APRIL
% GGI
konsentrasi belajar
Cita-cita saya tidak
2.01 TIN
40 sejalan dengan 28 MEI
% GGI
orang tua
Saya belum paham
pentingnya nilai- 2.01 TIN DESEM
19 28
nilai kehidupan di % GGI BER
masyarakat
Saya belum tahu
membuat
1.94 SED JANUA
26 persahabatan yang 27
% ANG RI
baik melalui
medsos
Saya merasa sulit
mengendalikan
1.87 SED NOPEM
15 ketergantungan 26
% ANG BER
dengan pada
handphone
Saya mudah putus
asa setiap 1.79 SED
39 25 MEI
menghadapi % ANG
kegagalan
Saya belum
1.72 SED DESEM
20 memahami tentang 24
% ANG BER
etika berlalu lintas
Saya belum paham
1.65 SED FEBRU
30 cara meningkatkan 23
% ANG ARI
motivasi belajar
Saya merasa
tertekan (stress) 1.65 SED AGUST
4 23
menghadapi % ANG US
kehidupan/kegiatan
Saya belum tahu
1.58 SED SEPTE
7 cara menjaga 22
% ANG MBER
kesehatan agar
13
tetap fit
menghadapi waktu
ujian
Saya masih belum
bisa menjaga
1.65 SED JANUA
23 sebuah 23
% ANG RI
persahabatan agar
tetap langgeng
Saya merasa sulit 1.58 SED JANUA
24 22
untuk antri % ANG RI
Saya kadang masih
lupa mengucapkan
1.51 SED FEBRU
27 kata maaf, tolong 21
% ANG ARI
dan terimakasih
dalam pergaulan
Kadang saya masih
1.22 SED AGUST
3 suka mencontek 17
% ANG US
saat tes
Saya merasa sulit
menghilangkan
kebiasaan keluar 1.29 SED OKTOB
11 18
malem % ANG ER
(bermain,begadang
)
Saya merasa belum
memiliki kebiasaan 1.22 SED
2 17 JULI
untuk berpikir dan % ANG
bersikap positif
Saya merasa masih
sering membuang 1.22 SED SEPTE
8 17
sampah tidak pada % ANG MBER
tempatnya
Saya kurang
berminat 1.22 SED
46 17
memikirkan masa % ANG
depan
Saya berencana
untuk indekos saat
melanjutkan ke
1.15 SED
38 SLTA tetapi 16 APRIL
% ANG
belum tahu cara
mengelola
keuangan
Saya sedang
mempunyai
0.79 REN OKTOB
13 masalah dengan 11
% DAH ER
anggota keluarga di
rumah
Saya banyak 0.79 REN OKTOB
14 11
menghabiskan % DAH ER
14
waktu dengan main
game atau games
online
Saya jenuh dan
0.43 REN SEPTE
9 enggan masuk 6
% DAH MBER
sekolah
Saya dalam
menjalankan 0.14 REN
1 2 JULI
ibadah masih % DAH
karena terpaksa
NOMOR JUMLAH
NAMA SISWA L/P %
MASALAH
Urut Kode Induk
35 K35 212207136 INTANIA MARGARETHA P 47 94.0%
46 K46 212207180 NURUL KHOTIMAH P 45 90.0%
25 K25 212207098 AINA CARL GUNAWAN P 42 84.0%
6 K6 212207026 REGIE OCTAVRIAN L 42 84.0%
56 K56 212207217 YOLA OLIVIA P 41 82.0%
50 K50 212207195 BAYU DANUTAMA ALFARITSY L 41 82.0%
22 K22 212207085 MARCELL ANDHIKA L 41 82.0%
11 K11 212207041 BELVI PUTRI SELENA P 41 82.0%
42 K42 212207165 ANDRIYAN L 38 76.0%
33 K33 212207131 ALFIN MARVEL MAULANA L 37 74.0%
27 K27 212207104 GENDIS MEZZALUNA SHEVA P 35 70.0%
48 K48 212207190 SYIFA LUTFIA P 34 68.0%
20 K20 212207081 INDRI AYU LESTARI P 34 68.0%
13 K13 212207045 CICIH ARYANTI NURANI P 33 66.0%
4 K4 232409299 LIANI AFIF ARMANIAH P 33 66.0%
38 K38 212207148 RAMADANI L 32 64.0%
1 K1 212207004 AFNI NUR KHOTIMAH P 32 64.0%
MUHAMMAD REZA
212207141 L
37 K37 RAMADHANI 31 62.0%
8 K8 212207030 SANTOSO L 31 62.0%
15
26 K26 212207101 ARIF MAULANA L 29 58.0%
12 K12 212207043 CAHAYA SAEPUDIN ALI L 29 58.0%
15 K15 212207052 MUHAMMAD RIZKY PERDANA L 28 56.0%
7 K7 212207028 RULLA ROLITA P 28 56.0%
3 K3 212207011 FATWA AULIA RAHMANI P 28 56.0%
45 K45 212207178 MUHAMMAD AFAN AFANDI L 27 54.0%
40 K40 212207160 ZAHRATUN NISA P 27 54.0%
53 K53 212207206 MUSTIKA KIRANA P 26 52.0%
43 K43 212207169 ASMARANI P 26 52.0%
31 K31 212207122 RENDI ANDIKA L 26 52.0%
28 K28 212207110 KEVIN MAULANA L 24 48.0%
47 K47 212207186 SAFITRI HANI P 23 46.0%
2 K2 212207007 BELVA PUTRI FREYA P 23 46.0%
55 K55 212207216 WINDA RATNA SARI P 22 44.0%
49 K49 212207193 ANIFAH P 22 44.0%
21 K21 212207084 KRESNA SYACHREZA L 22 44.0%
54 K54 212207211 RIRIN JUWIANTI P 21 42.0%
39 K39 212207153 SATRIA PRIYA MANDALA L 21 42.0%
32 K32 212207125 SATYA RIDHA ALTHAFUNNISA P 21 42.0%
19 K19 212207079 HESSA GELBY ALMIRA P 19 38.0%
34 K34 212207133 DANI FAUZIAN L 17 34.0%
17 K17 212207069 BERLIANA NUR FATINAH P 17 34.0%
51 K51 212207201 IKA NOVIYANTI P 16 32.0%
44 K44 212207175 HAERUL BAHIR L 16 32.0%
29 K29 212207111 KRISNA KIO L 16 32.0%
24 K24 212207093 THOMAS L 15 30.0%
AFGATHA GLADYS
212207033 P
9 K9 RAMASHANI 15 30.0%
5 K5 212207018 MUHAMMAD ADLI SETIAWAN L 14 28.0%
14 K14 212207047 DIAS SAPUTRA L 13 26.0%
30 K30 212207119 ONA LEGI RAMADHAN L 12 24.0%
18 K18 212207072 DENIS MAULANA L 11 22.0%
16
MUHAMMAD ILHAM IBNU
212207086 L
23 K23 SHINA 9 18.0%
41 K41 212207163 AMELIA NOVI WULANDARI P 8 16.0%
36 K36 212207139 MAYLINDA LAILA ASTARI P 5 10.0%
16 K16 212207064 ZIDAN AJI PANGESTU L 5 10.0%
10 K10 212207039 ANISA P 2 4.0%
52 K52 212207204 MOHAMAD DANIEL FIRDAUS L 1 2.0%
57 0 0 0 0 0 0.0%
58 0 0 0 0 0 0.0%
59 0 0 0 0 0 0.0%
60 0 0 0 0 0 0.0%
17
Saya merasa masih sering Memiliki kebiasaan untuk membuang
membuang sampah tidak pada sampah pada tempatnya
tempatnya
Saya jenuh dan enggan masuk Mampu mengatasi kejenuhan masuk
sekolah sekolah
Saya meras sulit meninggalkan Mampu meninggalkan ketergantungan
ketergantungan dengan media dengan media sosial (fc, wa, ig, dll)
sosial (fc, wa, ig, dll)
Saya merasa sulit menghilangkan Mampu menghilangkan kebiasaan
kebiasaan keluar malem keluar malem (bermain,begadang)
(bermain,begadang)
Saya merasa khawatir/takut tidak Memiliki kemampuan menghilangkan
dapat lulus sekolah rasa khawatir/takut tidak dapat lulus
sekolah
Saya sedang mempunyai masalah Mampu mengatasi masalah dengan
dengan anggota keluarga di anggota keluarga di rumah
rumah
Saya banyak menghabiskan Mampu berhenti main game atau games
waktu dengan main game atau online
games online
Saya merasa sulit mengendalikan Mampu mengendalikan ketergantungan
ketergantungan dengan pada dengan pada handphone
handphone
Saya masih merasa belum Memiliki rasa percaya diri
memiliki rasa percaya diri
Saya belum tahu cara Memiliki kemampuan dalam
menyelesaikan masalah (konflik) menyelesaian masalah
SOSIAL Saya sering merasa tidak lancar Mampu berkomunikasi secara efektif
dalam berkomunikasi dengan
orang lain
Saya belum paham pentingnya Memiliki pemahaman tentang nilai-nilai
nilai-nilai kehidupan di kehidupan
masyarakat
18
Saya belum memahami tentang Memiliki etika dan budaya tertib berlalu
etika berlalu lintas lintas
Saya merasa belum paham Memiliki kemampuan untuk sukses
tentang kiat sukses hidup hidup bermasyarakat
bermasyarakat
Saya belum tahu lebih banyak Mampu menghidari dari tawuran pelajar
akibat tawuran di kalangan
pelajar
Saya masih belum bisa menjaga Memiliki kemampuan untuk menjaga
sebuah persahabatan agar tetap persahabatan agar tetap langgeng
langgeng
Saya merasa sulit untuk antri Memiliki kebiasaan untuk antri
Saya belum tahu tentang bentuk- Mengenal bentuk-bentuk kenakalan
bentuk kenakalan remaja saat ini remaja saat ini dan cara mensikapinya
dan cara mensikapinya
Saya belum tahu membuat Mampu membangun persahabatan yang
persahabatan yang baik melalui baik melalui medsos
medsos
Saya kadang masih lupa Memiliki kebiasaan mengucapkan kata
mengucapkan kata maaf, tolong maaf, tolong dan terimakasih dalam
dan terimakasih dalam pergaulan pergaulan
Saya belum tahu akibat nikah di Mampu menghindari pernikahan dini
usia dini
Saya belum banyak tahu dampak Memiliki pemahaman tentang dampak
pacaran di kalangan remaja pacaran di kalangan remaja
BELAJAR Saya belum paham cara Memiliki pemahaman tentang cara
meningkatkan motivasi belajar meningkatkan motivasi belajar
Saya belum bisa mengevaluasi Mampu mengevaluasi hasil prestasi
hasil prestasi belajar belajar
Saya belum tahu kiat sukses Memiliki pemahaman tentang kiat
dalam menghadapi Ujian sukses dalam menghadapi Ujian
Saya masih belum bisa belajar Memiliki kebiasaan belajar secara rutin
secara rutin
19
Saya masih memiliki kebiasaan Mampu menghilangkan kebiasaan
belajar apabila akan ada tes/ujian belajar apabila akan ada tes/ujian
Saya belum tahu informasi syarat- Memiliki pemahaman tentang syarat-
syarat kelulusan syarat kelulusan
Saya belum paham cara Mampu meningkatkan konsentrasi
meningkatkan konsentrasi belajar belajar
Saya merasa kesulitan Mampu mengatasi kesulitan
mempelajari dan memahami mata mempelajari dan memahami mata
pelajaran tertentu pelajaran tertentu
KARIR Saya berencana untuk indekos Memiliki kemampuan untuk mengelola
saat melanjutkan ke SLTA tetapi keuangan saat indekos
belum tahu cara mengelola
keuangan
Saya mudah putus asa setiap Memiliki ketahanan diri setiap
menghadapi kegagalan menghadapi kegagalan
Cita-cita saya tidak sejalan Memiliki keselarasan cita-cita dengan
dengan orang tua harapan orang tua
Saya belum mengenal jenis-jenis Mengenal lebih dekat dengan berbagai
organisasi di masyarakat jenis organisasi yang ada di masyarakat
Saya sulit untuk mengambil Memiliki kemantapan pada keputusan
keputusan pilihan karir pilihan karir
Saya masih ragu untuk Memiliki kemauan untuk melanjutkan
melanjutkan sekolah ke jenjang sekolah ke jenjang SLTA
SLTA
Saya belum tahu tentang cara atau Memiliki pemahaman tentang cara atau
strategi masuk sekolah favorit strategi masuk sekolah favorit
Saya belum merencanaan karir Memiliki rencana karir masa depan
masa depan
Saya kurang berminat Memiliki motivasi untuk sukses
memikirkan masa depan
Saya belum memahami tentang Mengenal Profesi di Dunia Kerja
dunia kerja
20
Saya masih bingung memikirkan Memiliki pemahaman tentang pilihan
karir setelah lulus SMP/MTs karir setelah lulus SMP/MTs
Saya belum paham masalah Memiliki pemahaman tentang
peminatan/jurusan di SMA/MA peminatan/jurusan di SMA/MA
Saya belum paham masalah Memiliki pemahaman tentang
peminatan/jurusan di SMK/MAK peminatan/jurusan di SMK/MAK
E. Rumusan Kebutuhan
Rumusan tujuan dibuat berdasarkan hasil assesmen yang dilakukan atau
hasil deskripsi kebutuhan peserta didik/konseli. Rumusan tujuan akan dicapai
dan disusun dalam bentuk prilaku yang harus dikuasai peserta didik/konseli
setelah memperoleh layanan bimbingan dan konseling. Berikut rumusan
tujuannya :
BIDANG
RUMUSAN KEBUTUHAN TUJUAN LAYANAN
LAYANAN
PRIBADI Memiliki kesadaran melakukan Peserta didik/konseli memiliki
berbagai kegiatan ibadah dengan kesadaran melakukan berbagai
kemauan sendiri kegiatan ibadah dengan kemauan
sendiri
Memiliki kebiasaan untuk berpikir Peserta didik/konseli mampu memiliki
dan bersikap positif kebiasaan berpikir positif serta
mencapai pribadi yang mampu berpikir
dan bersikap selalu positif
Memiliki kesadaran untuk tidak Peserta didik/konseli memiliki
mencontek saat mengikuti tes atau pemahaman dan kesadaran bahwa
ujian menyontek adalah perbuatan tidak baik
(tercela), memahami penyebab dan
dampak dari perbuatan menyontek
serta mampu untuk menghindarinya
Mampu menghindari stress dalam Peserta didik/konseli dapat memahami
menghadapi kehidupan/kegiatan gejala-gejala stress serta faktor-faktor
penyebab dan cara mengatasinya
21
Mampu mengendalikan emosi Peserta didik/konseli dapat
mengendalikan emosi dan
memantapkan nilai serta cara
bertingkah laku yang dapat diterima
dalam kehidupan sosial yang lebih luas
Mengenal macam-macam Peserta didik/konseli dapat mengenal
kepribadian manusia dan memahami tipe-tipe kepribadian
manusia serta dapat tumbuh menjadi
pribadi yang matang
Mampu menjaga kesehatan agar Peserta didik/konseli mampu
tetap fit menghadapi waktu ujian memahami pentingnya menjaga
kesehatan tubuh serta dapat
membiasakan pola hidup bersih dan
sehat
Memiliki kebiasaan untuk Peserta didik/konseli memiliki
membuang sampah pada tempatnya kebiasaan hidup bersih dengan
membuang sampah pada tempatnya
Mampu mengatasi kejenuhan masuk Peserta didik/konseli mampu
sekolah menghilangkan kejenuhanya masuk
sekolah
Mampu meninggalkan Peserta didik/konseli mampu
ketergantungan dengan media sosial meninggalkan ketergantungan dengan
(fc, wa, ig, dll) media sosial (fc, wa, ig, dll)
Mampu menghilangkan kebiasaan Peserta didik/konseli mampu
keluar malem (bermain,begadang) menghilangkan kebiasaan keluar
malem (bermain,begadang)
Memiliki kemampuan Peserta didik/konseli memiliki
menghilangkan rasa khawatir/takut kemampuan menghilangkan rasa
tidak dapat lulus sekolah khawatir/takut tidak dapat lulus
sekolah
Mampu mengatasi masalah dengan Peserta didik/konseli mampu
anggota keluarga di rumah mengatasi masalah dengan anggota
keluarga di rumah
22
Mampu berhenti main game atau Peserta didik/konseli dapat berhenti
games online main game atau games online dalam
mengisi waktu luangnya
Mampu mengendalikan Peserta didik/konseli mampu
ketergantungan dengan pada mengendalikan ketergantungan dengan
handphone pada handphone
Memiliki rasa percaya diri Peserta didik/konseli mampu
meningkatkan rasa percaya diri dengan
baik untuk mencapai tujuan hidupnya
Memiliki kemampuan dalam Peserta didik/konseli mampu
menyelesaian masalah menyelesaikan masalah yang sedang
dihadapi
SOSIAL Mampu berkomunikasi secara efektif Peserta didik/konseli dapat
mengetahui pentingnya komunikasi
untuk menyampaikan pesan, ide atau
gagasan dalam hidup bermasyarakat
Memiliki pemahaman tentang nilai- Peserta didik/konseli dapat memahami
nilai kehidupan nilai-nilai kehidupan serta dapat
bersosialisasi dan mengambil
keputusan berdasarkan nilai-nilai atau
norma kehidupan
Memiliki etika dan budaya tertib Peserta didik/konseli dapat memahami
berlalu lintas pentingnya memiliki budaya tertib
berlalu lintas di jalan serta
menumbuhkan kesadaran untuk
disiplin mentaati rambu-rambu lalu
lintas
Memiliki kemampuan untuk sukses Peserta didik/konseli mampu
hidup bermasyarakat memahami dan menerima peran sosial
pria dan wanita dengan norma yang
ada di masyarakat serta berprilaku
sebagai pria dan wanita sesauai dengan
norma masyarakat
23
Mampu menghidari dari tawuran Peserta didik/konseli dapat memahami
pelajar dampak dari tawuran pelajar dan
mampu menghindarinya
Memiliki kemampuan untuk Peserta didik/konseli dapat memiliki
menjaga persahabatan agar tetap perasaan positif untuk menjaga
langgeng persahabatan dengan kegiatan positif
serta memilki rencana kegiatan untuk
mengisi kegiatan persahabatan yang
positif
Memiliki kebiasaan untuk antri Peserta didik/konseli memiliki
kebiasaan antri sebagai pernghargaan
atas diri sendiri dan orang lain
Mengenal bentuk-bentuk kenakalan Peserta didik/konseli mengenal bentuk-
remaja saat ini dan cara bentuk kenakalan remaja saat ini dan
mensikapinya cara mensikapinya
Mampu membangun persahabatan Peserta didik/konseli mampu
yang baik melalui medsos membangun persahabatan yang baik
melalui medsos
Memiliki kebiasaan mengucapkan Peserta didik/konseli memiliki
kata maaf, tolong dan terimakasih kebiasaan mengucapkan kata maaf,
dalam pergaulan tolong dan terimakasih dalam
pergaulan
Mampu menghindari pernikahan dini Peserta didik/konseli dapat memahami
persiapan penting orientasi hidup
berkeluarga, mengetahui bagaimana
dampak dari pernikahan di usia muda
Memiliki pemahaman tentang Peserta didik/konseli memiliki
dampak pacaran di kalangan remaja pemahaman tentang dampak pacaran di
kalangan remaja
BELAJAR Memiliki pemahaman tentang cara Peserta didik/konseli dapat
meningkatkan motivasi belajar menerapkan sikap dan kebiasaan yang
benar dalam belajar hingga dapat
membangkitkan semangat belajar
24
Mampu mengevaluasi hasil prestasi Peserta didik/konseli mampu
belajar mengevaluasi kebiasaan belajar serta
merencanakan pencapaian prestasi
belajarnya sesuai dengan target yang
ingin dicapai
Memiliki pemahaman tentang kiat Peserta didik/konseli mampu
sukses dalam menghadapi Ujian memahami kiat sukses menghadapi
ujian sekolah maupun ujian nasional
serta memilki keyakinan terhadap
kesuksesannya
Memiliki kebiasaan belajar secara Peserta didik/konseli memiliki
rutin kebiasaan belajar secara rutin
Mampu menghilangkan kebiasaan Peserta didik/konseli mampu
belajar apabila akan ada tes/ujian menghilangkan kebiasaan belajar
apabila akan ada tes/ujian
Memiliki pemahaman tentang syarat- Peserta didik/konseli memiliki
syarat kelulusan pemahaman tentang syarat-syarat
kelulusan
Mampu meningkatkan konsentrasi Peserta didik/konseli mampu
belajar meningkatkan konsentrasi belajar
Mampu mengatasi kesulitan Peserta didik/konseli mampu
mempelajari dan memahami mata mengatasi kesulitan mempelajari dan
pelajaran tertentu memahami mata pelajaran tertentu
KARIR Memiliki kemampuan untuk Peserta didik/konseli mampu
mengelola keuangan saat indekos mengelola keuangan saat indekos
Memiliki ketahanan diri setiap Peserta didik/konseli memiliki
menghadapi kegagalan semangat diri saat mengalami suatu
kegagalan
Memiliki keselarasan cita-cita Peserta didik/konseli mampu
dengan harapan orang tua menyelaraskan cita-cita dengan
harapan orang tua
25
Mengenal lebih dekat dengan Peserta didik/konseli mengenal
berbagai jenis organisasi yang ada di berbagai organisasi yang ada di
masyarakat masyarakat
Memiliki kemantapan pada Peserta didik/konseli memiliki
keputusan pilihan karir kemantapan pilihan karir
26
dari setiap kelompok peminatan atau
jurusan yang ada di SMK/MAK.
F. Komponen Program
Komponen program bimbigan dan konseling di SMP meliputi : (1)
layanan dasar, (2) layanan peminatan dan perencanaan individual, (3) Layanan
Responsif, dan (4) dukungan sistem. Berikut penjelasan mengenai masing-
masing komponen:
1. Layanan Dasar
Layanan dasar adalah proses pemberian bantuan kepada semua
peserta didik/konseli yang berkaitan dengan pengembangan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan dalam bidang pribadi, sosial, belajar, dan
karir sebagai pengejawantahan tugas-tugas perkembangan mereka. Layanan
dasar merupakan inti pendekatan perkembangan yang diorganisasikan
berkenaan dengan pengetahuan tentang diri dan orang lain, perkembangan
belajar, serta perencanaan dan eksplorasi karir. Layanan dasar pada sekolah
dasar dilaksanakan dalam aktivitas yang langsung diberikan kepada peserta
didik/konseli adalah bimbingan kelompok, bimbingan klasikal, dan
bimbingan lintas kelas. Aktivitas yang dilaksanakan melalui media adalah
papan bimbingan, leaflet dan media inovatif bimbingan dan konseling. Bagi
guru kelas yang menjalankan fungsi sebagai guru bimbingan dan konseling,
layanan bimbingan klasikal dapat diintegrasikan dalam kegiatan
pembelajaran tematik.
2. Layanan Responsif
Layanan responsif adalah layanan untuk memenuhi kebutuhan
jangka pendek peserta didik, atau masalah-masalah yang dialami peserta
didik/konseli yang bersumber dari lingkungan kehidupan pribadi, sosial,
belajar, dan karir. Layanan terdiri atas konseling individual, konseling
kelompok, konsultasi, konferensi kasus, referal dan advokasi. Sementara
aktivitas layanan responsif melalui media adalah konseling melalui
27
elektronik dan kotak masalah. Pada konteks layanan responsif di Sekolah
Dasar, guru bimbingan dan konseling atau konselor memberikan intervensi
secara singkat. Pada layanan responsif juga dilakukan advokasi yang
menitikberatkan pada membantu peserta didik/konseli untuk memiliki
kesempatan yang sama dalam mencapai tugas-tugas perkembangan. Guru
bimbingan dan konseling atau konselor menyadari terdapat rintangan-
rintangan bagi peserta didik yang disebabkan oleh disabilitas, jenis
kelamin, suku bangsa, bahasa, orientasi seksual, status sosial ekonomi,
pengaruh orangtua, keberbakatan, dan sebagainya. Guru bimbingan dan
konseling atau konselor harus memberikan advokasi agar semua peserta
didik/konseli mendapatkan perlakuan yang setara selama menempuh
pendidikan di Sekolah Dasar.
28
menggambarkan minat peserta didik pada aktivitas tertentu. Guru
bimbingan dan konseling atau konselor dap at memberikan informasi
tentang perencanaan pribadi, akademik dan karir dalam pemilihan kegiatan
ekstra kurikuler bagi peserta didik.
4. Dukungan Sistem
Dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan
manajemen, tata kerja infrastruktur dan pengembangan keprofesionalan
konselor secara berkelanjutan yang secara tidak langsung memberikan
bantuan kepada peserta didik atau memfasilitasi kelancaran perkembangan
peserta didik. Aktivitas yang dilakukan dalam dukungan sistem adalah (1)
administrasi, yang di dalamnya termasuk melaksanakan dan
menindaklanjuti asesmen, kunjungan rumah, menyusun dan melaporkan
program bimbingan dan konseling, membuat evaluasi, dan melaksanakan
administrasi dan mekanisme bimbingan dan konseling, serta (2) kegiatan
tambahan dan pengembangan profesi, bagi konselor atau guru kelas yang
berfungsi sebagai guru bimbingan dan konseling, kegiatan pengembangan
profesi dilaksanakan sesuai dengan tugasnya sebagai guru kelas dengan
diperkaya oleh kegiatan pelatihan atau lokakarya tentang bimbingan dan
konseling untuk memperkuat kompetensi dalam menjalankan fungsi
sebagai guru bimbingan dan konseling atau konselor. Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan (guru sebagai pembelajar) bagi konselor atau
guru bimbingan dan konseling dapat dilakukan dengan moda tatap muka.
Berdasarkan hasil angket kebutuhan peserta didik, maka alokasi
waktu komponen program adalah sebagai berikut :
PERHIT
KOMPONE JUMLAH
N N MATERI / TOPIK / PROP UNGAN
N LAYANA
O O KEGIATAN ORSI WAKT
PROGRAM N
U/JAM
1 Layanan 1 Ibadah dengan kemauan 18 32% 7.58
Dasar sendiri
2 Berpikir dan bersikap positif
3 Menyontek, penyebab dan
solusinya
4 Stress dan cara mengatasinya
29
5 Cara mengendalikan emosi
6 Kepribadian Manusia
7 Pentingnya menjaga
kesehatan tubuh
8 Kebiasaan membuang
sampah pada tempatnya
9 Komunikasi efektif
10 Nilai-nilai Kehidupan
11 Etika dan budaya tertib
berlalu lintas
12 Kiat sukses hidup
bermasyarakat
13 Tawuran pelajar dan
akibatnya
14 Menjaga persahabatan
15 Dampak pernikahan di usia
muda
16 Meningkatkan Motivasi
Belajar
17 Evaluasi prestasi belajar
18 Kiat sukses hadapi ujian
(USBN - UN)
19
20
21
22
23
24
25
26
27
30
7 Cara atau strategi masuk
sekolah favorit
8 Perencanaan karir masa
depan
9 Motivasi sukses dari tokoh
inspiratif
10 Profesi di Dunia Kerja
11 Pilihan karir setelah lulus
SMP/MTs
12 Prospek karir
peminatan/jurusan di
SMA/MA
13 Prospek karir
peminatan/jurusan di
SMK/MAK
3 Layanan 1 Mengatasi kejenuhan masuk 19 33% 8
Responsif sekolah
2 Menghilangkan
ketergantungan dengan
media sosial (fc, wa, ig, dll)
3 Akibat kebiasaan keluar
malem (bermain,begadang)
4 Menghilangkan rasa
khawatir/takut tidak dapat
lulus sekolah
5 Mengatasi masalah dengan
anggota keluarga di rumah
6 Dampak main game atau
games online
7 Dampak dari ketergantungan
pada handphone
8 Membangun Rasa Percaya
Diri
9 Tahapan dalam menyelesaian
masalah
10 Kebiasaan antri
11 Bentuk-bentuk kenakalan
remaja saat ini dan cara
mensikapinya
12 Membuat persahabatan yang
baik melalui medsos
13 Kebiasaan mengucapkan
kata maaf, tolong dan
terimakasih dalam pergaulan
14 Dampak pacaran dikalangan
remaja
15 Kebiasaan belajar rutin
31
16 Menghilangkan kebiasaan
belajar saat akan ada ujian
17Syarat-syarat kelulusan
18Meningkatkan konsentrasi
belajar
19 Mengatasi kesulitan
mempelajari dan memahami
mata pelajaran tertentu
4 Dukungan 1 Pengembangan Jejaring 7 12% 2.95
Sistem 2 Kegiatan Manajemen
3 Pengembangan staf
4 Kunjungan rumah
5 Kolaborasi
6 Pengembangan Profesi
Konselor
a. In House Training
b. Pendidikan Lanjut
7 Penelitian dan
Pengembangan
JUMLAH JAM 57 100% 24
G. Bidang Layanan
Bimbingan dan Konseling pada satuan Pendidikan mencakup empat
bidang layanan yaitu, bidang layanan yang memfasilitasi perkembangan
pribadi, social, belajar, dan karir yang merupakan satu kesatuan utuh tidak dapat
dipisahkan dalam setiap diri individu peserta didik/konseli.
1. Bidang Pribadi
Suatu proses pemberian bantuan dari guru bimbingan dan
konseling atau konselor kepada peserta didik atau konseli untuk memahami,
menerima, mengarahkan, mengambil keputusan, dan merealisasikan
keputusannya secara bertanggung jawab tentang perkembangan aspek
pribadinya, sehingga dapat mencapai perkembangan secara optimal dan
mencapai kebahagiaan, kesejahteraan dan keselamatan dalam
kehidupannya.
Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkan
meliputi (1) memahami potensi diri dan memahami kelebihan dan
32
kelemahannya, baik kondisi fisik maupun psikis, (2) mengembangkan
potensi untuk mencapai kesuksesan dalam kehidupannya, (3) menerima
kelemahan kondisi diri dan mengatasinya secara baik.
2. Bidang Sosial
Suatu proses pemberian bantuan dari konselor kepada peserta
didik/konseli untuk memahami lingkungannya dan dapat melakukan
interaksi sosial secara positif, terampil berinteraksi sosial, mampu
mengatasi masalah-masalah sosial yang dialaminya, mampu menyesuaikan
diri dan memiliki keserasian hubungan dengan lingkungan sosialnya
sehingga mencapai kebahagiaan dan kebermaknaan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkan
meliputi (1) berempati terhadap kondisi orang lain, (2) memahami
keragaman latar sosial budaya, (3) menghormati dan menghargai orang lain,
(4) menyesuaikan dengan nilai dan norma yang berlaku, (5) berinteraksi
sosial yang efektif, (6) bekerjasama dengan orang lain secara bertanggung
jawab, dan (8) mengatasi konflik dengan orang lain berdasarkan prinsip
yang saling menguntungkan.
3. Bidang Belajar
Proses pemberian bantuan kepada peserta didik/ konseli dalam
mengenali potensi diri untuk belajar, memiliki sikap dan keterampilan
belajar, terampil merencanakan pendidikan, memiliki kesiapan menghadapi
ujian, memiliki kebiasaan belajar teratur dan mencapai hasil belajar secara
optimal sehingga dapat mencapai kesuksesan, kesejahteraan, dan
kebahagiaan dalam kehidupannya. Aspek perkembangan yang
dikembangkan meliputi;
(1) Menyadari potensi diri dalam aspek belajar dan memahami berbagai
hambatan belajar (2) Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif (3)
Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat (4) Memiliki
keterampilan belajar yang efektif (5) Memiliki keterampilan perencanaan
33
dan penetapan pendidikan selanjutnya (6) Memiliki kesiapan menghadapi
ujian.
4. Bidang Karir
Proses pemberian bantuan oleh guru bimbingan dan konseling atau
konselor kepada peserta didik/konseli untuk mengalami pertumbuhan,
perkembangan, eksplorasi, aspirasi dan pengambilan keputusan karir
sepanjang rentang hidupnya secara rasional dan realistis berdasar informasi
potensi diri dan kesempatan yang tersedia di lingkungan hidupnya sehingga
mencapai kesuksesan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan yang dikembangkan meliputi : (1)
Pengetahuan konsep diri yang positif tentang karir (2) Kematangan emosi
dan fisik dalam membuat keputusan karir (3) Kesadaran pentingnya
pencapaian prestasi untuk mendapatkan kesempatan karir (4) Kesadaran
hubungan antara pekerjaan dan belajar (5) Keterampilan untuk memahami
dan menggunakan informasi karir (6) Kesadaran hubungan antara tanggung
jawab personal, kebiasaan bekerja yang baik dan kesempatan karir (7)
Kesadaran bagaimana karir berhubungan dengan fungsi dan kebutuhan di
masyarakat (8) Kesadaran tentang perbedaan pekerjaan dan perubahan
peran laki-laki - perempuan.
34
Memiliki kebiasaan untuk Peserta didik/konseli Berpikir dan bersikap
berpikir dan bersikap mampu memiliki positif
positif kebiasaan berpikir
positif serta mencapai
pribadi yang mampu
berpikir dan bersikap
selalu positif
Memiliki kesadaran untuk Peserta didik/konseli Menyontek, penyebab
tidak mencontek saat memiliki pemahaman dan solusinya
mengikuti tes atau ujian dan kesadaran bahwa
menyontek adalah
perbuatan tidak baik
(tercela), memahami
penyebab dan dampak
dari perbuatan
menyontek serta mampu
untuk menghindarinya
Mampu menghindari stress Peserta didik/konseli Stress dan cara
dalam menghadapi dapat memahami gejala- mengatasinya
kehidupan/kegiatan gejala stress serta faktor-
faktor penyebab dan
cara mengatasinya
Mampu mengendalikan Peserta didik/konseli Cara mengendalikan
emosi dapat mengendalikan emosi
emosi dan memantapkan
nilai serta cara
bertingkah laku yang
dapat diterima dalam
kehidupan sosial yang
lebih luas
Mengenal macam-macam Peserta didik/konseli Kepribadian Manusia
kepribadian manusia dapat mengenal dan
memahami tipe-tipe
kepribadian manusia
serta dapat tumbuh
menjadi pribadi yang
matang
Mampu menjaga Peserta didik/konseli Pentingnya menjaga
kesehatan agar tetap fit mampu memahami kesehatan tubuh
menghadapi waktu ujian pentingnya menjaga
kesehatan tubuh serta
dapat membiasakan pola
hidup bersih dan sehat
35
Memiliki kebiasaan untuk Peserta didik/konseli Kebiasaan membuang
membuang sampah pada memiliki kebiasaan sampah pada tempatnya
tempatnya hidup bersih dengan
membuang sampah pada
tempatnya
Mampu mengatasi Peserta didik/konseli Mengatasi kejenuhan
kejenuhan masuk sekolah mampu menghilangkan masuk sekolah
kejenuhanya masuk
sekolah
Mampu meninggalkan Peserta didik/konseli Menghilangkan
ketergantungan dengan mampu meninggalkan ketergantungan dengan
media sosial (fc, wa, ig, ketergantungan dengan media sosial (fc, wa, ig,
dll) media sosial (fc, wa, ig, dll)
dll)
Mampu menghilangkan Peserta didik/konseli Akibat kebiasaan keluar
kebiasaan keluar malem mampu menghilangkan malem
(bermain,begadang) kebiasaan keluar malem (bermain,begadang)
(bermain,begadang)
Memiliki kemampuan Peserta didik/konseli Menghilangkan rasa
menghilangkan rasa memiliki kemampuan khawatir/takut tidak
khawatir/takut tidak dapat menghilangkan rasa dapat lulus sekolah
lulus sekolah khawatir/takut tidak
dapat lulus sekolah
Mampu mengatasi Peserta didik/konseli Mengatasi masalah
masalah dengan anggota mampu mengatasi dengan anggota keluarga
keluarga di rumah masalah dengan anggota di rumah
keluarga di rumah
Mampu berhenti main Peserta didik/konseli Dampak main game atau
game atau games online dapat berhenti main games online
game atau games online
dalam mengisi waktu
luangnya
Mampu mengendalikan Peserta didik/konseli Dampak dari
ketergantungan dengan mampu mengendalikan ketergantungan pada
pada handphone ketergantungan dengan handphone
pada handphone
Memiliki rasa percaya diri Peserta didik/konseli Membangun Rasa
mampu meningkatkan Percaya Diri
rasa percaya diri dengan
baik untuk mencapai
tujuan hidupnya
36
Memiliki kemampuan Peserta didik/konseli Tahapan dalam
dalam menyelesaian mampu menyelesaikan menyelesaian masalah
masalah masalah yang sedang
dihadapi
SOSIAL Mampu berkomunikasi Peserta didik/konseli Komunikasi efektif
secara efektif dapat mengetahui
pentingnya komunikasi
untuk menyampaikan
pesan, ide atau gagasan
dalam hidup
bermasyarakat
Memiliki pemahaman Peserta didik/konseli Nilai-nilai Kehidupan
tentang nilai-nilai dapat memahami nilai-
kehidupan nilai kehidupan serta
dapat bersosialisasi dan
mengambil keputusan
berdasarkan nilai-nilai
atau norma kehidupan
Memiliki etika dan budaya Peserta didik/konseli Etika dan budaya tertib
tertib berlalu lintas dapat memahami berlalu lintas
pentingnya memiliki
budaya tertib berlalu
lintas di jalan serta
menumbuhkan
kesadaran untuk disiplin
mentaati rambu-rambu
lalu lintas
Memiliki kemampuan Peserta didik/konseli Kiat sukses hidup
untuk sukses hidup mampu memahami dan bermasyarakat
bermasyarakat menerima peran sosial
pria dan wanita dengan
norma yang ada di
masyarakat serta
berprilaku sebagai pria
dan wanita sesauai
dengan norma
masyarakat
Mampu menghidari dari Peserta didik/konseli Tawuran pelajar dan
tawuran pelajar dapat memahami akibatnya
dampak dari tawuran
pelajar dan mampu
menghindarinya
37
Memiliki kemampuan Peserta didik/konseli Menjaga persahabatan
untuk menjaga dapat memiliki perasaan
persahabatan agar tetap positif untuk menjaga
langgeng persahabatan dengan
kegiatan positif serta
memilki rencana
kegiatan untuk mengisi
kegiatan persahabatan
yang positif
Memiliki kebiasaan untuk Peserta didik/konseli Kebiasaan antri
antri memiliki kebiasaan antri
sebagai pernghargaan
atas diri sendiri dan
orang lain
Mengenal bentuk-bentuk Peserta didik/konseli Bentuk-bentuk kenakalan
kenakalan remaja saat ini mengenal bentuk-bentuk remaja saat ini dan cara
dan cara mensikapinya kenakalan remaja saat mensikapinya
ini dan cara
mensikapinya
Mampu membangun Peserta didik/konseli Membuat persahabatan
persahabatan yang baik mampu membangun yang baik melalui
melalui medsos persahabatan yang baik medsos
melalui medsos
Memiliki kebiasaan Peserta didik/konseli Kebiasaan mengucapkan
mengucapkan kata maaf, memiliki kebiasaan kata maaf, tolong dan
tolong dan terimakasih mengucapkan kata maaf, terimakasih dalam
dalam pergaulan tolong dan terimakasih pergaulan
dalam pergaulan
Mampu menghindari Peserta didik/konseli Dampak pernikahan di
pernikahan dini dapat memahami usia muda
persiapan penting
orientasi hidup
berkeluarga, mengetahui
bagaimana dampak dari
pernikahan di usia muda
Memiliki pemahaman Peserta didik/konseli Dampak pacaran
tentang dampak pacaran di memiliki pemahaman dikalangan remaja
kalangan remaja tentang dampak pacaran
di kalangan remaja
BELAJAR Memiliki pemahaman Peserta didik/konseli Meningkatkan Motivasi
tentang cara dapat menerapkan sikap Belajar
meningkatkan motivasi dan kebiasaan yang
belajar benar dalam belajar
38
hingga dapat
membangkitkan
semangat belajar
Mampu mengevaluasi Peserta didik/konseli Evaluasi prestasi belajar
hasil prestasi belajar mampu mengevaluasi
kebiasaan belajar serta
merencanakan
pencapaian prestasi
belajarnya sesuai
dengan target yang ingin
dicapai
Memiliki pemahaman Peserta didik/konseli Kiat sukses hadapi ujian
tentang kiat sukses dalam mampu memahami kiat (USBN - UN)
menghadapi Ujian sukses menghadapi
ujian sekolah maupun
ujian nasional serta
memilki keyakinan
terhadap kesuksesannya
Memiliki kebiasaan belajar Peserta didik/konseli Kebiasaan belajar rutin
secara rutin memiliki kebiasaan
belajar secara rutin
Mampu menghilangkan Peserta didik/konseli Menghilangkan
kebiasaan belajar apabila mampu menghilangkan kebiasaan belajar saat
akan ada tes/ujian kebiasaan belajar akan ada ujian
apabila akan ada
tes/ujian
Memiliki pemahaman Peserta didik/konseli Syarat-syarat kelulusan
tentang syarat-syarat memiliki pemahaman
kelulusan tentang syarat-syarat
kelulusan
Mampu meningkatkan Peserta didik/konseli Meningkatkan
konsentrasi belajar mampu meningkatkan konsentrasi belajar
konsentrasi belajar
Mampu mengatasi Peserta didik/konseli Mengatasi kesulitan
kesulitan mempelajari dan mampu mengatasi mempelajari dan
memahami mata pelajaran kesulitan mempelajari memahami mata
tertentu dan memahami mata pelajaran tertentu
pelajaran tertentu
KARIR Memiliki kemampuan Peserta didik/konseli Kiat mengelola keuangan
untuk mengelola keuangan mampu mengelola saat indekos
saat indekos keuangan saat indekos
39
Memiliki ketahanan diri Peserta didik/konseli Membangkitkan
setiap menghadapi memiliki semangat diri semangat diri saat
kegagalan saat mengalami suatu mengalami kegagalan
kegagalan
Memiliki keselarasan cita- Peserta didik/konseli Keselarasan cita-cita
cita dengan harapan orang mampu menyelaraskan dengan harapan orang
tua cita-cita dengan harapan tua
orang tua
Mengenal lebih dekat Peserta didik/konseli Mengenal berbagai
dengan berbagai jenis mengenal berbagai organisasi yang ada di
organisasi yang ada di organisasi yang ada di masyarakat
masyarakat masyarakat
Memiliki kemantapan Peserta didik/konseli Mantap pada keputusan
pada keputusan pilihan memiliki kemantapan pilihan karir
karir pilihan karir
Memiliki kemauan untuk Peserta didik/konseli Mantap untuk
melanjutkan sekolah ke memiliki kemauan melanjutkan sekolah ke
jenjang SLTA untuk melanjutkan ke jenjang SLTA
jenjang yang lebih tinggi
Memiliki pemahaman Peserta didik/konseli Cara atau strategi masuk
tentang cara atau strategi memiliki pemahaman sekolah favorit
masuk sekolah favorit tentang cara atau strategi
masuk sekolah favorit
Memiliki rencana karir Peserta didik/konseli Perencanaan karir masa
masa depan mampu memahami depan
pentingnya perencanaan
karir serta memiliki
sikap positif dalam
meraih kesuksesan masa
depan
Memiliki motivasi untuk Peserta didik/konseli Motivasi sukses dari
sukses dapat belajar tentang tokoh inspiratif
kehidupan mandiri
secara emosional, sosial
dan ekonomi dari tokoh
inspiratif
Mengenal Profesi di Dunia Peserta didik/konseli Profesi di Dunia Kerja
Kerja dapat mengetahui dan
memahami macam-
macam profesi yang ada
di dunia kerja
40
Memiliki pemahaman Peserta didik/konseli Pilihan karir setelah lulus
tentang pilihan karir mampu memahami SMP/MTs
setelah lulus SMP/MTs kemampuan, minat dan
bakatnya sehingga dapat
menemukan pilihan
studi lanjutnya
Memiliki pemahaman Peserta didik/konseli Prospek karir
tentang peminatan/jurusan mampu mengenal dan peminatan/jurusan di
di SMA/MA memahami prospek SMA/MA
karir dari setiap
kelompok peminatan
atau jurusan yang ada di
SMA/MA.
Memiliki pemahaman Peserta didik/konseli Prospek karir
tentang peminatan/jurusan mampu mengenal dan peminatan/jurusan di
di SMK/MAK memahami prospek SMK/MAK
karir dari setiap
kelompok peminatan
atau jurusan yang ada di
SMK/MAK.
1. Bidang layanan
2. Tujuan Layanan
Berisi tentang tujuan yang akan dicapai yang berbasis hasil asesmen, tugas
perkembangan atau standar kompetensi kemandirian Konseli.
41
3. Komponen layanan
Terdiri dari empat komponen yaitu (1) layanan dasar, (2) layanan responsif,
(3) peminatan dan perencanaan individual, (4) dukungan system
4. Strategi layanan
5. Kelas
6. Materi
Berisi tentang tema/topik materi yang akan dibahas untuk mencapai tujuan.
7. Metode
8. Alat/media
Berisi alat dan media yang akan digunakan misalnya power point
presentation, kertas kerja dan sebagainya.
9. Evaluasi
10. Ekuivalensi
42
RENCANA KEGIATAN (ACTION PLAN) BIMBINGAN DAN KONSELING
SMP NEGERI 1 LOHBENER
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
KELAS 9A – 9G
PRIBADI Peserta
didik/konseli
memiliki kesadaran
Bimbingan Ibadah dengan kemauan Ceramah, Slide Power Proses dan
melakukan berbagai Dasar IX 2 jam
Klasikal sendiri Diskusi Point Hasil
kegiatan ibadah
dengan kemauan
sendiri
Peserta
didik/konseli mampu
memiliki kebiasaan
berpikir positif serta Bimbingan Berpikir dan bersikap Ceramah, Slide Power Proses dan
Dasar IX 2 jam
mencapai pribadi Klasikal positif Diskusi Point Hasil
yang mampu berpikir
dan bersikap selalu
positif
Peserta
Bimbingan Menyontek, penyebab Ceramah, Slide Power Proses dan
didik/konseli Dasar IX 2 jam
Klasikal dan solusinya Diskusi Point Hasil
memiliki pemahaman
43
dan kesadaran bahwa
menyontek adalah
perbuatan tidak baik
(tercela), memahami
penyebab dan
dampak dari
perbuatan menyontek
serta mampu untuk
menghindarinya
Peserta
didik/konseli dapat
memahami gejala-
Bimbingan Stress dan cara Ceramah, Slide Power Proses dan
gejala stress serta Dasar IX 2 jam
Klasikal mengatasinya Diskusi Point Hasil
faktor-faktor
penyebab dan cara
mengatasinya
Peserta
didik/konseli dapat
mengendalikan emosi
dan memantapkan
Bimbingan Cara mengendalikan Ceramah, Slide Power Proses dan
nilai serta cara Dasar IX 2 jam
Klasikal emosi Diskusi Point Hasil
bertingkah laku yang
dapat diterima dalam
kehidupan sosial
yang lebih luas
Peserta
didik/konseli dapat Bimbingan Ceramah, Slide Power Proses dan
Dasar IX Kepribadian Manusia 2 jam
mengenal dan Klasikal Diskusi Point Hasil
memahami tipe-tipe
44
kepribadian manusia
serta dapat tumbuh
menjadi pribadi yang
matang
Peserta
didik/konseli mampu
memahami
pentingnya menjaga Bimbingan Pentingnya menjaga Ceramah, Slide Power Proses dan
Dasar IX 2 jam
kesehatan tubuh serta Klasikal kesehatan tubuh Diskusi Point Hasil
dapat membiasakan
pola hidup bersih dan
sehat
Peserta
Disesuaikan Disesuaikan
didik/konseli
dengan dengan
memiliki kebiasaan Bimbingan Kebiasaan membuang Proses dan
Dasar IX pendekatan pendekatan 2 jam
hidup bersih dengan Kelompok sampah pada tempatnya Hasil
yang yang
membuang sampah
digunakan digunakan
pada tempatnya
Peserta Disesuaikan Disesuaikan
didik/konseli mampu dengan dengan
Konseling Mengatasi kejenuhan Proses dan
menghilangkan Responsif IX pendekatan pendekatan 2 jam
Individu masuk sekolah Hasil
kejenuhanya masuk yang yang
sekolah digunakan digunakan
Peserta
Disesuaikan Disesuaikan
didik/konseli mampu Menghilangkan
dengan dengan
meninggalkan Konseling ketergantungan dengan Proses dan
Responsif IX pendekatan pendekatan 2 jam
ketergantungan Individu media sosial (fc, wa, ig, Hasil
yang yang
dengan media sosial dll)
digunakan digunakan
(fc, wa, ig, dll)
45
Peserta
Disesuaikan Disesuaikan
didik/konseli mampu
Akibat kebiasaan keluar dengan dengan
menghilangkan Konseling Proses dan
Responsif IX malem pendekatan pendekatan 2 jam
kebiasaan keluar Individu Hasil
(bermain,begadang) yang yang
malem
digunakan digunakan
(bermain,begadang)
Peserta
Disesuaikan Disesuaikan
didik/konseli
Menghilangkan rasa dengan dengan
memiliki kemampuan Konseling Proses dan
Responsif IX khawatir/takut tidak pendekatan pendekatan 2 jam
menghilangkan rasa Individu Hasil
dapat lulus sekolah yang yang
khawatir/takut tidak
digunakan digunakan
dapat lulus sekolah
Peserta Disesuaikan Disesuaikan
didik/konseli mampu Mengatasi masalah dengan dengan
Konseling Proses dan
mengatasi masalah Responsif IX dengan anggota keluarga pendekatan pendekatan 2 jam
Individu Hasil
dengan anggota di rumah yang yang
keluarga di rumah digunakan digunakan
Peserta
Disesuaikan Disesuaikan
didik/konseli dapat
dengan dengan
berhenti main game Konseling Dampak main game atau Proses dan
Responsif IX pendekatan pendekatan 2 jam
atau games online Individu games online Hasil
yang yang
dalam mengisi waktu
digunakan digunakan
luangnya
Peserta
Disesuaikan Disesuaikan
didik/konseli mampu
Dampak dari dengan dengan
mengendalikan Konseling Proses dan
Responsif IX ketergantungan pada pendekatan pendekatan 2 jam
ketergantungan Individu Hasil
handphone yang yang
dengan pada
digunakan digunakan
handphone
46
Peserta
Disesuaikan Disesuaikan
didik/konseli mampu
dengan dengan
meningkatkan rasa Konseling Membangun Rasa Proses dan
Responsif IX pendekatan pendekatan 2 jam
percaya diri dengan Individu Percaya Diri Hasil
yang yang
baik untuk mencapai
digunakan digunakan
tujuan hidupnya
Peserta Disesuaikan Disesuaikan
didik/konseli mampu dengan dengan
Konseling Tahapan dalam Proses dan
menyelesaikan Responsif IX pendekatan pendekatan 2 jam
Individu menyelesaian masalah Hasil
masalah yang sedang yang yang
dihadapi digunakan digunakan
SOSIAL Peserta
didik/konseli dapat
mengetahui Disesuaikan Disesuaikan
pentingnya dengan dengan
Bimbingan Proses dan
komunikasi untuk Dasar IX Komunikasi efektif pendekatan pendekatan 2 jam
Klasikal Hasil
menyampaikan yang yang
pesan, ide atau digunakan digunakan
gagasan dalam hidup
bermasyarakat
Peserta
didik/konseli dapat
memahami nilai-nilai
kehidupan serta dapat
Bimbingan Ceramah, Slide Power Proses dan
bersosialisasi dan Dasar IX Nilai-nilai Kehidupan 2 jam
Klasikal Diskusi Point Hasil
mengambil keputusan
berdasarkan nilai-
nilai atau norma
kehidupan
47
Peserta
didik/konseli dapat
memahami
pentingnya memiliki
budaya tertib berlalu
Bimbingan Etika dan budaya tertib Ceramah, Slide Power Proses dan
lintas di jalan serta Dasar IX 2 jam
Klasikal berlalu lintas Diskusi Point Hasil
menumbuhkan
kesadaran untuk
disiplin mentaati
rambu-rambu lalu
lintas
Peserta
didik/konseli mampu
memahami dan
menerima peran
sosial pria dan wanita
dengan norma yang Bimbingan Kiat sukses hidup Ceramah, Slide Power Proses dan
Dasar IX 2 jam
ada di masyarakat Klasikal bermasyarakat Diskusi Point Hasil
serta berprilaku
sebagai pria dan
wanita sesauai
dengan norma
masyarakat
Peserta
didik/konseli dapat
Kelas
memahami dampak Tawuran pelajar dan Ceramah, Slide Power Proses dan
Dasar Besar/Lintas IX 2 jam
dari tawuran pelajar akibatnya Diskusi Point Hasil
Kelas
dan mampu
menghindarinya
48
Peserta
didik/konseli dapat
memiliki perasaan
positif untuk
membina
persahabatan dengan Bimbingan Ceramah, Slide Power Proses dan
Dasar IX Membina persahabatan 2 jam
kegiatan positif serta Klasikal Tanya jawab Point Hasil
memilki rencana
kegiatan untuk
mengisi kegiatan
persahabatan yang
positif
Peserta
didik/konseli
memiliki kebiasaan
Konseling Ceramah, Slide Power Proses dan
antri sebagai Responsif IX Kebiasaan antri 2 jam
Individu Diskusi Point Hasil
pernghargaan atas
diri sendiri dan orang
lain
Peserta
Disesuaikan Disesuaikan
didik/konseli
Bentuk-bentuk dengan dengan
mengenal bentuk- Konseling Proses dan
Responsif IX kenakalan remaja saat ini pendekatan pendekatan 2 jam
bentuk kenakalan Individu Hasil
dan cara mensikapinya yang yang
remaja saat ini dan
digunakan digunakan
cara mensikapinya
49
Peserta Disesuaikan Disesuaikan
didik/konseli mampu Membuat persahabatan dengan dengan
Konseling Proses dan
membangun Responsif IX yang baik melalui pendekatan pendekatan 2 jam
Individu Hasil
persahabatan yang medsos yang yang
baik melalui medsos digunakan digunakan
Peserta
didik/konseli Disesuaikan Disesuaikan
Kebiasaan mengucapkan
memiliki kebiasaan dengan dengan
Konseling kata maaf, tolong dan Proses dan
mengucapkan kata Responsif IX pendekatan pendekatan 2 jam
Individu terimakasih dalam Hasil
maaf, tolong dan yang yang
pergaulan
terimakasih dalam digunakan digunakan
pergaulan
Peserta
didik/konseli dapat
memahami persiapan Disesuaikan Disesuaikan
penting orientasi dengan dengan
Bimbingan Dampak pernikahan di Proses dan
hidup berkeluarga, Dasar IX pendekatan pendekatan 2 jam
Klasikal usia muda Hasil
mengetahui yang yang
bagaimana dampak digunakan digunakan
dari pernikahan di
usia muda
Peserta
didik/konseli
memiliki pemahaman Konseling Dampak pacaran Ceramah, Slide Power Proses dan
Responsif IX 2 jam
tentang dampak Individu dikalangan remaja Diskusi Point Hasil
pacaran di kalangan
remaja
50
BELAJAR Peserta
didik/konseli dapat
Disesuaikan Disesuaikan
menerapkan sikap
dengan dengan
dan kebiasaan yang Bimbingan Meningkatkan Motivasi Proses dan
Dasar IX pendekatan pendekatan 2 jam
benar dalam belajar Klasikal Belajar Hasil
yang yang
hingga dapat
digunakan digunakan
membangkitkan
semangat belajar
Peserta
didik/konseli mampu
mengevaluasi
kebiasaan belajar
Bimbingan Ceramah, Slide Power Proses dan
serta merencanakan Dasar IX Evaluasi prestasi belajar 2 jam
Klasikal Diskusi Point Hasil
pencapaian prestasi
belajarnya sesuai
dengan target yang
ingin dicapai
Peserta
didik/konseli mampu
memahami kiat
sukses menghadapi
Bimbingan Kiat sukses hadapi ujian Ceramah, Slide Power Proses dan
ujian sekolah maupun Dasar IX 2 jam
Klasikal (USBN - UN) Diskusi Point Hasil
ujian nasional serta
memilki keyakinan
terhadap
kesuksesannya
51
Peserta
didik/konseli Konseling Ceramah, Slide Power Proses dan
Responsif IX Kebiasaan belajar rutin 2 jam
memiliki kebiasaan Individu Diskusi Point Hasil
belajar secara rutin
Peserta
Disesuaikan Disesuaikan
didik/konseli mampu
Menghilangkan dengan dengan
menghilangkan Konseling Proses dan
Responsif IX kebiasaan belajar saat pendekatan pendekatan 2 jam
kebiasaan belajar Individu Hasil
akan ada ujian yang yang
apabila akan ada
digunakan digunakan
tes/ujian
Peserta Disesuaikan Disesuaikan
didik/konseli dengan dengan
Konseling Proses dan
memiliki pemahaman Responsif IX Syarat-syarat kelulusan pendekatan pendekatan 2 jam
Individu Hasil
tentang syarat-syarat yang yang
kelulusan digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta
dengan dengan
didik/konseli mampu Konseling Meningkatkan Proses dan
Responsif IX pendekatan pendekatan 2 jam
meningkatkan Individu konsentrasi belajar Hasil
yang yang
konsentrasi belajar
digunakan digunakan
Peserta
Disesuaikan Disesuaikan
didik/konseli mampu Mengatasi kesulitan
dengan dengan
mengatasi kesulitan Konseling mempelajari dan Proses dan
Responsif IX pendekatan pendekatan 2 jam
mempelajari dan Individu memahami mata Hasil
yang yang
memahami mata pelajaran tertentu
digunakan digunakan
pelajaran tertentu
52
KARIR Disesuaikan Disesuaikan
Peserta
dengan dengan
didik/konseli mampu Pem&Perenc Konseling Kiat mengelola keuangan Proses dan
IX pendekatan pendekatan 2 jam
mengelola keuangan Indv Individu saat indekos Hasil
yang yang
saat indekos
digunakan digunakan
Peserta Disesuaikan Disesuaikan
didik/konseli Membangkitkan dengan dengan
Pem&Perenc Konseling Proses dan
memiliki semangat IX semangat diri saat pendekatan pendekatan 2 jam
Indv Individu Hasil
diri saat mengalami mengalami kegagalan yang yang
suatu kegagalan digunakan digunakan
Peserta Disesuaikan Disesuaikan
didik/konseli mampu Keselarasan cita-cita dengan dengan
Pem&Perenc Konseling Proses dan
menyelaraskan cita- IX dengan harapan orang pendekatan pendekatan 2 jam
Indv Individu Hasil
cita dengan harapan tua yang yang
orang tua digunakan digunakan
Peserta Disesuaikan Disesuaikan
didik/konseli Mengenal berbagai dengan dengan
Pem&Perenc Bimbingan Proses dan
mengenal berbagai IX organisasi yang ada di pendekatan pendekatan 2 jam
Indv Kelompok Hasil
organisasi yang ada masyarakat yang yang
di masyarakat digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta
dengan dengan
didik/konseli Pem&Perenc Konseling Mantap pada keputusan Proses dan
IX pendekatan pendekatan 2 jam
memiliki kemantapan Indv Individu pilihan karir Hasil
yang yang
pilihan karir
digunakan digunakan
53
Peserta
Disesuaikan Disesuaikan
didik/konseli
Mantap untuk dengan dengan
memiliki kemauan Pem&Perenc Konseling Proses dan
IX melanjutkan sekolah ke pendekatan pendekatan 2 jam
untuk melanjutkan ke Indv Individu Hasil
jenjang SLTA yang yang
jenjang yang lebih
digunakan digunakan
tinggi
Peserta
Disesuaikan Disesuaikan
didik/konseli
dengan dengan
memiliki pemahaman Pem&Perenc Konseling Cara atau strategi masuk Proses dan
IX pendekatan pendekatan 2 jam
tentang cara atau Indv Individu sekolah favorit Hasil
yang yang
strategi masuk
digunakan digunakan
sekolah favorit
Peserta
didik/konseli mampu
memahami Disesuaikan Disesuaikan
pentingnya dengan dengan
Pem&Perenc Bimbingan Perencanaan karir masa Proses dan
perencanaan karir IX pendekatan pendekatan 2 jam
Indv Klasikal depan Hasil
serta memiliki sikap yang yang
positif dalam meraih digunakan digunakan
kesuksesan masa
depan
Peserta
didik/konseli dapat
belajar tentang
Pem&Perenc Bimbingan Motivasi sukses dari Ceramah, Slide Power Proses dan
kehidupan mandiri IX 2 jam
Indv Klasikal tokoh inspiratif Diskusi Point Hasil
secara emosional,
sosial dan ekonomi
dari tokoh inspiratif
54
Peserta
didik/konseli dapat
mengetahui dan Pem&Perenc Bimbingan Ceramah, Slide Power Proses dan
IX Profesi di Dunia Kerja 2 jam
memahami macam- Indv Klasikal Diskusi Point Hasil
macam profesi yang
ada di dunia kerja
Peserta didik/konseli
mampu memahami
kemampuan, minat
Pem&Perenc Bimbingan Pilihan karir setelah lulus Ceramah, Slide Power Proses dan
dan bakatnya IX 2 jam
Indv Klasikal SMP/MTs Diskusi Point Hasil
sehingga dapat
menemukan pilihan
studi lanjutnya
Peserta didik/konseli
mampu mengenal
dan memahami
Prospek karir
prospek karir dari Pem&Perenc Bimbingan Ceramah, Slide Power Proses dan
IX peminatan/jurusan di 2 jam
setiap kelompok Indv Klasikal Diskusi Point Hasil
SMA/MA
peminatan atau
jurusan yang ada di
SMA/MA.
Peserta didik/konseli
mampu mengenal
dan memahami
Prospek karir
prospek karir dari Pem&Perenc Bimbingan Ceramah, Slide Power Proses dan
IX peminatan/jurusan di 2 jam
setiap kelompok Indv Klasikal Diskusi Point Hasil
SMK/MAK
peminatan atau
jurusan yang ada di
SMK/MAK.
55
JADWAL KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING
SMP NEGERI 1 LOHBENER
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
56
Mengetahui, Indramayu, 15 Juli 2023
Kepala SMPN 1 Lohbener Guru Bimbingan dan Konseling
57
J. Rencana Evaluasi, Pelaporan dan Tindak Lanjut
1. Evaluasi
Evaluasi merupakan langkah penting dalam manajemen pelayanan
bimbingan dan konseling (BK). Evaluasi secara umum ditujukan untuk
mengetahui tingkat keterlaksanaan kegiatan dan ketercapaian tujuan
program yang telah ditetapkan. Dalam evaluasi program bimbingan dan
konseling terdapat 2 (dua) jenis evaluasi, yaitu evaluasi proses dan evaluasi
hasil.
58
2. Pelaporan
Pelaporan merupakan langkah lanjutan setelah evaluasi. Isi dalam
pelaporan lebih bersifat mendeskripsikan dan memberi uraian analisis
terhadap hasil-hasil yang telah dicapai dalam kegiatan evaluasi sebelumnya.
Pelaporan pada hakikatnya merupakan kegiatan menyusun dan
mendeskripsikan seluruh hasil yang telah dicapai dalam evaluasi proses
maupun hasil dalam format laporan yang dapat memberikan informasi
kepada seluruh pihak yang terlibat tentang keberhasilan dan kekurangan
dari program bimbingan dan konseling yang telah dilakukan.
3. Tindak Lanjut
Tindak lanjut dalam kegiatan evaluasi merupakan kegiatan yang
dilakukan untuk menindaklanjuti hasil pelaksanaan pelayanan bimbingan
dan konseling. Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dari hasil
evaluasi, guru BK atau konselor dapat memikirkan ulang keseluruhan
program yang telah dilaksanakan denganc ara membuat desain ulang atau
merevisi seluruh program atau beberapa bagian dari program yang dianggap
belum begitu efektif.
59
Langkah-langkah tindak lanjut : (a) Menentukan aspek-aspek
perbaikan atau peningkatan yang akan dilakukan, (b) Menyusun ulang
desain program secara umum atau layanan bimbingan dan konseling
tertentu dalam rangka perbaikan atau pengembangan, (d) Melaksanakan
kegiatan tindak lanjut sesuai dengan aspek-aspek yang akan diperbaiki atau
dikembangkan dan alokasi waktu yang telah ditentukan.
K. Sarana Prasarana
Prasarana pokok yang diperlukan ialah ruang bimbingan dan konseling
yang cukup memadai. Ruang dimaksud hendaknya diatur sedemikian rupa
sehingga peserta dididk yang berkunjung merasa senang dan nyaman, serta
ruangan tersebut dapat digunakan untuk pelaksanaan berbagai jenis kegiatan
layanan bimbingan dan konseling baik individu maupun kelompok sesuai
dengan asas-asas dan kode etik bimbingan dan konseling.
60
c. Alat bantu bimbingan meliputi : Buku Saku, Poster.
a. Alat tulis
61
PROGRAM SEMESTERAN
Setelah membuat rencana kegiatan yang akan dilakukan selama satu tahun,
kemudian mendistribusikan komponen layanan dan strategi kegiatan dalam porgam
semesteran dalam bentuk yang lebih rinci.
4. Layanan Responsif
Berisi strategi layanan dan topik/tema (bila ada) dalam komponen
layanan responsif, misalnya : konseling kelompok dengan tema/topik “3 Kata
Penting dalam Pergaulan”
5. Dukungan system
Berisis tentang strategi kegiatan dalam dukungan sistem seperti
pengembangan jejaring, kegiatan manajemen dan PKB
Berikut program semesteran dalam bentuk yang lebih rinci, baik semester
ganjil maupun semester genap :
( Dicetak dari Aplikasi Angket Kebutuhan Peserta Didik yang sudah diisi dan
diolah ).
62
A. Program Semester Ganjil
63
PROGRAM SEMESTER GANJIL BIMBINGAN DAN KONSELING
Bidang
Jenis Bimbingan
No. Fungsi BK Tujuan Sasaran Waktu
Kegiatan/Layanan
P S B K
A. PERSIAPAN
1 Pembagian tugas Tercapainya efektivitas
guru bimbingan layanan bimbingan dan
IX Juli
dan konseling
konseling/konselor
2 Assesmen Terungkapnya
kebutuhan kebutuhan peserta
IX Juli
(Angket Masalah didik/konseli
Siswa)
3 Menyusun Layanan bimbingan
program dan konseling lebih
IX Juli
bimbingan dan terarah dan tetap
konseling sasaran
4 Konsultasi Mendapat dukungan
program dari Kepala dan
IX Juli
bimbingan dan Komite Sekolah
konseling
5 Pengadaan sarana Terpenuhinya
/ prasarana BK kebutuhan sarana yang
menunjang IX Juli
keberhasilan layanan
BK
B. LAYANAN BK
LAYANAN
1.
DASAR
a. Bimbingan
Klasikal
Berpikir dan Peserta didik/konseli
bersikap positif mampu memiliki
kebiasaan berpikir
V Pemahaman positif serta mencapai IX Juli
pribadi yang mampu
berpikir dan bersikap
selalu positif
Stress dan cara Peserta didik/konseli
Pemahaman
mengatasinya dapat memahami
V dan IX Juli
gejala-gejala stress
Pencegahan
serta faktor-faktor
64
penyebab dan cara
mengatasinya
Bullying Peserta didik/konseli
dapat mengenal dan
memahami jenis-jenis
V Pemahaman IX Agst
bullying serta
mengetahui dampak
dari bullying
Komunikasi Peserta didik/konseli
efektif dapat memahami
Pemahaman pentingnya komunikasi
V dan untuk menyampaikan IX Agst
Pencegahan pesan, ide atau gagasan
dalam hidup
bermasyarakat.
Cara Peserta didik/konseli
mengendalikan dapat mengendalikan
emosi emosi dan
memantapkan nilai
V Pemahaman serta cara bertingkah IX Sept.
laku yang dapat
diterima dalam
kehidupan sosial yang
lebih luas
Stop Menyontek Peserta didik/konseli
memiliki pemahaman
dan kesadaran bahwa
menyontek adalah
Pemahaman perbuatan tidak baik
V V V dan (tercela), memahami IX Sept.
Pencegahan penyebab dan dampak
dari perbuatan
menyontek serta
mampu untuk
menghindarinya
Pentingnya Peserta didik/konseli
menjaga kesehatan mampu memahami
tubuh Pemahaman pentingnya menjaga
V dan kesehatan tubuh serta IX Oktb
Pencegahan dapat membiasakan
pola hidup bersih dan
sehat
Kerjasama Peserta didik/konseli
(toleransi) antar mampu melakukan
umat beragama V Pemahaman hubungan serta IX Oktb.
kerjasama yang baik
antar umat beragama.
65
Nilai-nilai Peserta didik/konseli
Kehidupan dapat memahami nilai-
nilai kehidupan serta
dapat bersosialisasi
V Pemahaman IX Novb.
dan mengambil
keputusan berdasarkan
nilai-nilai atau norma
kehidupan
Etika dan budaya Peserta didik/konseli
tertib berlalu lintas dapat memahami
pentingnya memiliki
budaya tertib berlalu
lintas di jalan serta
V Pemahaman IX Novb.
menumbuhkan
kesadaran untuk
disiplin mentaati
rambu-rambu lalu
lintas
Kiat sukses hidup Peserta didik/konseli
bermasyarakat mampu memahami dan
menerima peran sosial
pria dan wanita dengan
norma yang ada di
V Pemahaman IX Desb.
masyarakat serta
berprilaku sebagai pria
dan wanita sesauai
dengan norma
masyarakat
Tawuran pelajar Peserta didik/konseli
dan akibatnya Pemahaman dapat memahami
V dan dampak dari tawuran IX Desb.
Pencegahan pelajar dan mampu
menghindarinya
Menjaga Peserta didik/konseli
persahabatan dapat memiliki
perasaan positif untuk
menjaga persahabatan
V Pemahaman dengan kegiatan positif IX Desb.
serta memilki rencana
kegiatan untuk mengisi
kegiatan persahabatan
yang positif
b. Bimb.Kelas
besar
Tawuran pelajar Peserta didik/konseli
dan akibatnya dapat memahami
V Pemahaman dampak dari tawuran IX Desb.
pelajar dan mampu
menghindarinya
66
c. Bimbingan
Kelompok
Dampak bermain Peserta didik/konseli
game online mengetahui dan
V Pemahaman memahami dampak IX Nop
dari bermain game
online
d. Papan
Bimbingan
Tips dan Trik Peserta didik/konseli
Pemahaman
Sukses dalam memperoleh informasi Juli -
V V V V dan IX
Pengembangan melalui media tulis Desb
pencegahan
diri
Peserta didik/konseli
e. Pengemb. memperoleh informasi Juli -
V V V V Pemahaman IX
Media BK yang bermanfaat bagi Desb
dirinya
Peserta didik/konseli
memperoleh informasi Juli -
f. Leafleat V V V V Pemahaman melalui media cetak IX
Desb
LAYANAN
2.
RESPONSIF
Terbantunya peserta
didik dalam mengatasi
1. Konseling Juli -
Pengentasan hambatan/memecahkan IX
Individual Desb
masalah yang
dialaminya
Terbantunya
2. Konseling memecahkan masalah Juli -
Pengentasan IX
Kelompok peserta didik melalui Desb
kelompok
Terbantunya
Pemahaman
memberikan informasi Juli -
3. Konsultasi dan IX
yang dibutuhkan oleh Desb
pengentasan
peserta didik
Diperolehnya
4. Konferensi kesepakatan bersama Juli -
Pengentasan IX
Kasus mengenai masalah Desb
peserta didik
Terentaskannya
masalah konseli yang
terkait dengan pihak Juli -
5. Advokasi Pengentasan IX
lain agar hak-hak Desb
konseli tetap
terlindungi
PEMINATAN Terentaskannya Juli -
3.
DAN masalah konseli yang Desb
67
terkait dengan
Pemahaman
PERENC. pemilihan jurusan dan
dan IX
INVIDIVUAL rencana karir masa
pengentasan
depan
DUKUNGAN
4.
SISTEM
a. Melaksanakan Pengumpulan data dan
dan kebutuhan peserta
menindaklanjuti didik
assesmen
b. Kunjungan Mengetahui langsung
rumah kondisi peserta didik di
lingkungan rumah
c. Menyusun dan Pertanggungjawaban
melaporkan kinerja kepada kepala
program sekolah
bimbingan dan
konseling
d. Membuat Penilaian ketercapaian
evaluasi program layanan
bimbingan dan
konseling
e. Melaksanakan Bukti fisik pelaksanaan
administrasi bimbingan dan
bimbingan dan konseling
konsleing
f. Pengembangan Pengembangan diri /
keprofesian profesi
konselor
68
B. Program Semester Genap
69
PROGRAM SEMESTER GENAP BIMBINGAN DAN KONSELING
Bidang
Jenis Bimbingan
No. Fungsi BK Tujuan Sasaran Waktu
Kegiatan/Layanan
P S B K
A. PERSIAPAN
Pembagian tugas
Tercapainya efektivitas
guru bimbingan
1 layanan bimbingan dan Jan
dan
konseling
konseling/konselor
Konsultasi Tercapainya
program keberhasilan layanan
2 Jan
bimbingan dan bimbingan dan
konseling konseling
Terpenuhinya
kebutuhan sarana yang
Pengadaan sarana
3 menunjang Jan
/ prasarana BK
keberhasilan layanan
BK
B. LAYANAN BK
LAYANAN
1.
DASAR
a. Bimbingan
Klasikal
Peserta didik/konseli
dapat memahami
persiapan penting
Dampak Pemahaman orientasi hidup
pernikahan di usia V dan berkeluarga, IX Feb
muda Pencegahan mengetahui bagaimana
dampak dari
pernikahan di usia
muda
Peserta didik/konseli
dapat menerapkan
sikap dan kebiasaan
Meningkatkan
V Pemahaman yang benar dalam IX Feb
Motivasi Belajar
belajar hingga dapat
membangkitkan
semangat belajar
Peserta didik/konseli
Evaluasi prestasi mampu mengevaluasi
V Pemahaman IX Feb
belajar kebiasaan belajar serta
merencanakan
70
pencapaian prestasi
belajarnya sesuai
dengan target yang
ingin dicapai
Peserta didik/konseli
mampu memahami
kiat sukses
Kiat sukses hadapi
menghadapi ujian
ujian (USBN - V Pemahaman IX Mar
sekolah maupun ujian
UN)
nasional serta memilki
keyakinan terhadap
kesuksesannya
Peserta didik/konseli
mampu memahami
pentingnya
Perencanaan karir perencanaan karir serta
V Pemahaman IX Mar
masa depan memiliki sikap positif
dalam meraih
kesuksesan masa
depan
Peserta didik/konseli
dapat belajar tentang
Motivasi sukses
kehidupan mandiri
dari tokoh V Pemahaman IX Mar
secara emosional,
inspiratif
sosial dan ekonomi
dari tokoh inspiratif
Peserta didik/konseli
dapat mengetahui dan
Profesi di Dunia
V Pemahaman memahami macam- IX Apr
Kerja
macam profesi yang
ada di dunia kerja
Peserta didik/konseli
mampu memahami
Pilihan karir
kemampuan, minat dan
setelah lulus V Pemahaman IX Apr
bakatnya sehingga
SMP/MTs
dapat menemukan
pilihan studi lanjutnya
Peserta didik/konseli
mampu mengenal dan
Prospek karir memahami prospek
peminatan/jurusan V Pemahaman karir dari setiap IX Mei
di SMA/MA kelompok peminatan
atau jurusan yang ada
di SMA/MA.
Peserta didik/konseli
Prospek karir mampu mengenal dan
peminatan/jurusan V Pemahaman memahami prospek IX
di SMK/MAK karir dari setiap
kelompok peminatan
71
atau jurusan yang ada
di SMK/MAK.
b. Bimbingan
Kelompok
Peserta didik/konseli
Hobi dan bakatku dapat mengetahui
menentukan V hubungan antara hobi Mei
karirku dan bakat dalam
menentukan karir
c. Papan
Bimbingan
Tips dan Trik
Pemahaman Peserta didik/konseli
Sukses dalam Jan-
V V V V dan memperoleh informasi IX
Pengembangan Jun
pencegahan melalui media tulis
diri
Peserta didik/konseli
d. Pengemb. memperoleh informasi Jan-
V V V V Pemahaman IX
Media BK yang bermanfaat bagi Jun
dirinya
Peserta didik/konseli
Jan-
e. Leafleat V V V V Pemahaman memperoleh informasi IX
Jun
melalui media cetak
LAYANAN
2.
RESPONSIF
Terbantunya peserta
didik dalam mengatasi
1. Konseling
Pengentasan hambatan/memecahkan IX
Individual
masalah yang
dialaminya
Terbantunya
2. Konseling memecahkan masalah
Pengentasan IX
Kelompok peserta didik melalui
kelompok
Terbantunya
Pemahaman
memberikan informasi
3. Konsultasi dan IX
yang dibutuhkan oleh
pengentasan
peserta didik
Diperolehnya
4. Konferensi kesepakatan bersama
Pengentasan IX
Kasus mengenai masalah
peserta didik
Terentaskannya
masalah konseli yang
terkait dengan pihak
5. Advokasi Pengentasan IX
lain agar hak-hak
konseli tetap
terlindungi
72
PEMINATAN Terentaskannya
3.
DAN masalah konseli yang
Pemahaman
terkait dengan
dan IX
PERENC. pemilihan jurusan dan
pengentasan
INVIDIVUAL rencana karir masa
depan
DUKUNGAN
4.
SISTEM
a. Melaksanakan
Pengumpulan data dan
dan Jan-
kebutuhan peserta IX
menindaklanjuti Jun
didik
assesmen
Mengetahui langsung
b. Kunjungan Jan-
kondisi peserta didik di IX
rumah Jun
lingkungan rumah
c. Menyusun dan
melaporkan Pertanggungjawaban
Jan-
program kinerja kepada kepala IX
Jun
bimbingan dan sekolah
konseling
Penilaian ketercapaian
d. Membuat program layanan Jan-
IX
evaluasi bimbingan dan Jun
konseling
e. Melaksanakan
Bukti fisik pelaksanaan
administrasi Jan-
bimbingan dan IX
bimbingan dan Jun
konseling
konsleing
f. Pengembangan
Pengembangan diri / Jan-
keprofesian IX
profesi Jun
konselor
73
C. RPL BK (Klasikal, Kelas
Besar/Lintas Kelas, Konseling
Kelompok, dan Bimbingan
Kelompok) SEMESTER GANJIL
PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UPTD SMP NEGERI 1 LOHBENER
Terakreditasi : A ( Amat Baik )
E-mail : smpn1lohbener@gmail.com
Jl. Raya Pamayahan No. 65 Telp ( 0234 ) 7121408 Lohbener – Indramayu 45252
BIMBINGAN KLASIKAL
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BIMBINGAN KLASIKAL
4
K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
L Media / Alat LCD, Power Point Stress dan Cara Mengatasinya
M PELAKSANAAN
1 Tahap Awal/Pendahuluan
A Pernyataan Tujuan - Membuka dengan salam dan berdoa
- Membina hubungan baik dengan peserta didik
(mananyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice
breaking)
- Menyampaikan tujuan layanan materi bimbingan
dan konseling
- Menanyakan kesiapan peserta didik untuk
mengikuti kegiatan layanan
B Penjelasan tentang langkah- - Memberikan langkah-langkah kegiatan, tugas dan
langkah kegiatan tanggung jawab peserta didik.
- Kontrak layanan (kesepakatan layanan), hari ini kita
akan melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan,
kita sepakat akan melakukan dengan baik.
C Mengarahkan kegiatan - Guru BK memberikan penjelasan tentang topik yang
(konsolidasi) akan dibicarakan.
D Tahap peralihan ( Transisi) - Guru BK menanyakan kesiapan peserta didik untuk
melakukan kegiatan, dan memulai tahap inti.
2 Tahap Inti
A Kegiatan Peserta Didik - Peserta didik mengamati slide ppt yang ditayangkan.
- Peserta didik mendengarkan dengan seksama
penjelan guru BK.
- Peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan
guru BK.
- Peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan guru
BK.
PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UPTD SMP NEGERI 1 LOHBENER
Terakreditasi : A ( Amat Baik )
E-mail : smpn1lohbener@gmail.com
Jl. Raya Pamayahan No. 65 Telp ( 0234 ) 7121408 Lohbener – Indramayu 45252
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BIMBINGAN KLASIKAL
4
K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
L Media / Alat LCD, Power Point Stop Bullying!
M PELAKSANAAN
1 Tahap Awal/Pendahuluan
A Pernyataan Tujuan - Guru BK membuka dengan salam dan berdoa
- Membina hubungan baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya)
- Menyampaikan tujuan layanan materi bimbingan
dan konseling
- Menanyakan kesiapan peserta didik.
B Penjelasan tentang langkah-langkah - Memberikan langkah-langkah kegiatan, tugas dan
kegiatan tanggung jawab peserta didik.
- Kontrak layanan (kesepakatan layanan), hari ini
kita akan melakukan kegiatan selama 1 jam
pelayanan, kita sepakat akan melakukan dengan
baik.
C Mengarahkan kegiatan (konsolidasi) - Guru BK memberikan penjelasan tentang topik
yang akan dibicarakan.
D Tahap peralihan ( Transisi) - Guru BK menanyakan kesiapan peserta didik untuk
melakukan kegiatan, dan memulai tahap inti.
2 Tahap Inti
A Kegiatan Peserta Didik - Peserta didik mengamati slide ppt yang
ditayangkan.
- Peserta didik mendengarkan dengan seksama
penjelan guru BK.
- Peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan
guru BK.
PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UPTD SMP NEGERI 1 LOHBENER
Terakreditasi : A ( Amat Baik )
E-mail : smpn1lohbener@gmail.com
Jl. Raya Pamayahan No. 65 Telp ( 0234 ) 7121408 Lohbener – Indramayu 45252
1. Pengertian Bullying
Bullying adalah salah satu bentuk perilaku yang merugikan seseorang dengan
mengandalkan kekuatan yang lebih dominan yang dilakukan secara berulang-
ulang dengan tujuan mengganggu anak lain atau korban yang lebih lemah
darinya
2. Sebab-sebab dan dampak bullying
- Sebab munculnya perilaku bullying
a. Bullying terjadi karena tradisi turun menurun dari senior
b. Keinginan untuk balas dendam karena dulu pernah mendapatkan
perilaku yang sama
c. Perasaan ingin menunjukan kekuasaan dan kekuatan (superior)
d. Kecewa karena oranglain tidak berperilaku sesuai dengan yang
diharapkan
e. Dorongan untuk mendapatkan kepuasan
f. Dianggap menghina atau mengganggu kelompok tertentu (genk)
- Dampak dari bullying
a. Terganggu fisiknya seperti cedera, terluka, sakit, dan lain sebagainya
b. Tertekan psikisnya (kejiwaannya) seperti takut, cemas, rasa tidak
nyaman, resah, tertekan dan gejala tekanan psikis lain.
c. Pergaulan sosial terganggu, seperti minder, menyendiri, grogi, pendiam,
dan tertutup
d. Terganggu prestasi belajarnya seperti nilai jelek, tidak konsentrasi
belajar, lupa mengerjakan tugas, sampai menurunnya rangking atau
tidak naik kelas
3. Cara mencegah dan melawan bullying
Untuk mencegah agar tidak menjadi korban tindakan bullying antara lain yang
dapat dilakukan adalah :
a. Hindari membawa atau memakai barang-barang mahal atau uang yang
berlebihan
b. Jangan sendirian terutama di tempat sepi
c. Hindari cari garag-gara dengan pelaku bullying
d. Jangan berada didekat dengan orang yang suka melakukan tindakan
bullying atau berada disekitar mereka
e. Kenali dan perhatikab pelaku bullying
f. Jangan ikut-ikutan melakukan tindakan bullying dalam bentuk apapun
a. Jadilah orang yang peracay diri dan tunjukan ketahanan diri bahwa kita
tidak mau mengganggu dan diganggu
b. Bersikap tenang saat ada yang mengganggu, jangan biarkan emosi
terpancing
c. Jika melihat ada teman yang menjadi korban, maka tolonglah korban dan
laporkan
d. Lakukan perlawanan diikuti dengan berteriak, lari atau tindakan apapun
sambil mencari pertolongan
e. Catatlah tempat, orang-orang yang terlibat dan jenis gangguan yang mereka
lakukan, laporkan pada guru.
PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UPTD SMP NEGERI 1 LOHBENER
Terakreditasi : A ( Amat Baik )
E-mail : smpn1lohbener@gmail.com
Jl. Raya Pamayahan No. 65 Telp ( 0234 ) 7121408 Lohbener – Indramayu 45252
BIMBINGAN KLASIKAL
3
4
K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
L Media / Alat LCD, Power Point Komunikasi Efektif
M PELAKSANAAN
1 Tahap Awal/Pendahuluan
A Pernyataan Tujuan - Membuka dengan salam dan berdoa
- Membina hubungan baik dengan peserta didik
(mananyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice
breaking)
- Menyampaikan tujuan layanan materi bimbingan
dan konseling
- Menanyakan kesiapan peserta didik untuk
mengikuti kegiatan layanan
B Penjelasan tentang langkah-langkah - Memberikan langkah-langkah kegiatan, tugas dan
kegiatan tanggung jawab peserta didik.
- Kontrak layanan (kesepakatan layanan), hari ini
kita akan melakukan kegiatan selama 1 jam
pelayanan, kita sepakat akan melakukan dengan
baik.
C Mengarahkan kegiatan (konsolidasi) - Guru BK memberikan penjelasan tentang topik
yang akan dibicarakan.
D Tahap peralihan ( Transisi) - Guru BK menanyakan kesiapan peserta didik
untuk melakukan kegiatan, dan memulai tahap
inti.
2 Tahap Inti
A Kegiatan Peserta Didik - Peserta didik mengamati slide ppt yang
ditayangkan.
- Peserta didik mendengarkan dengan seksama
penjelan guru BK.
PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UPTD SMP NEGERI 1 LOHBENER
Terakreditasi : A ( Amat Baik )
E-mail : smpn1lohbener@gmail.com
Jl. Raya Pamayahan No. 65 Telp ( 0234 ) 7121408 Lohbener – Indramayu 45252
1. Pengertian Komunikasi
Komunikasi pada umumnya didefinisikan sebagai kegiatan saling bertukar
pendapat, atau hubungan antara manusia, baik individu maupun kelompok.
Komunikasi manusia merupakan proses pembentukan makna diantara dua
orang atau lebih. Dari pernyataan ini maka komunikasi berhubungan dengan
makna yang dapat diperoleh diantara pihak-pihak yang melakukan komunikasi.
Kegiatan komunikasi sudah menjadi sebagian besar kegiatan kita sehari-
hari, mulai antar teman atau pribadi, kelompok, organisasi, atau massa.
Kegiatan kominuikasi pada prinsipnya adalah aktivitas pertukaran ide atau
gagasan, secara sederhana, kegiatan komunikasi dipahami sebagai kegiatan
penyampaian dan penerimaan pesan atau ide dari satu pihak ke pihak lain,
dengan tujuan untuk mencapai kesamaan pandangan atas ide yang
dipertukarkan tersebut.
2. Kebiasaan positif dan negative dalam berkomunikasi
Dalam kenyataan kehidupan sehari-hari, dimanapun dan kapanpun kita
berada, serta dengan siapapun kita berkomunikasi sering atau kadang-kadang
terjadi pembiasaan sikap perilaku positif secara spontanitas di saat diri kita
berkomunikasi dengan orang lain. Pembiasaan dapat terjadi dalam bentuk
verbal, refleksi gerakan fisik, tampilan bahasa tubuh, dan lain sebagainya.
Dalam bentuk verbal, misalnya: disaat orang lain berbicara biasanya spontan
kita berkata “IYE” atau “IYA” dsb.Dalam bentuk gerakan fisik, misalnya:
disaat kita berbicara ataukah orang lain berbicara biasanya kedua tangan
spontan pindah atau bergerak atau berada pada bagian depan bawah perut, dsb.
Dalam bentuk bahasa tubuh, misalnya: disaat orang lain berbicara biasanya
secara spontan posisi mulut dan bibir senyum simetris, dsb.
Dalam kenyataan kehidupan sehari-hari, dimanapun dan kapanpun kita
berada, serta dengan siapapun kita berkomunikasi sering atau kadang-kadang
terjadi pembiasaan sikap perilaku positif secara spontanitas di saat diri kita
berkomunikasi dengan orang lain. Pembiasaan dapat terjadi dalam bentuk
verbal, refleksi gerakan fisik, tampilan bahasa tubuh, dan lain sebagainya.
Dalam bentuk verbal, misalnya: disaat orang lain berbicara biasanya
spontan kita berkata “Alla....Gayanya...” dsb. Dalam bentuk gerakan fisik,
misalnya: disaat kita berbicara ataukah orang lain berbicara biasanya kedua
tangan spontan pindah atau bergerak atau berada pada bagian depan bawah
perut, dsb. Dalam bentuk bahasa tubuh, misalnya: disaat orang lain berbicara
biasanya secara spontan posisi mulut dan bibir senyum simetris
3. Tips dalam berkomunikasi
Komunikasi adalah pemecah masalah ketika kita mengalami konflik,
konflik secara internal maupun secara external, komunikasi membawa kita pada
perubahan yang lebih baik, seorang komunikator yang baik cenderung mampu
membentuk opini publik, mampu menggerakkan massa, mampu
mengendalikan situasi dan mampu mengeksekusi sebuah gagasan menjadi
sebuah realita. Seorang komunikator yang baik sangat disegani oleh lawan
maupun kawan, seorang komunikator yang baik sangat diperhitungkan daam
berbagai tatanan.
Komunikasi yang baik telah melahirkan beberapa penulis yang luar biasa,
komunikasi yang baik telah melahirkan pembicara - pembicara besar, hampir
semua masalah dalam kehidupn manusia cenderung berakar pada masalah
komunikasi, ketidaksanggupan untuk menerima kekurangan orang lain,
ketidaksanggupan untuk menerima hal buruk orang lain, bahkan
ketidaksanggupan menerima kekurangan diri. Jika ingin mengubah hidup maka
kita hanya perlu memperbaiki komunikasi kita.
PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UPTD SMP NEGERI 1 LOHBENER
Terakreditasi : A ( Amat Baik )
E-mail : smpn1lohbener@gmail.com
Jl. Raya Pamayahan No. 65 Telp ( 0234 ) 7121408 Lohbener – Indramayu 45252
A. PENGERTIAN
Kata emosi berasal dari bahasa Prancis, emotion yang berasal dari kata
emouvoiryang berarti “kegembiraan”. Emosi juga berasal dari bahasa Latin
emovere dari e- ( varian eks) yang berarti “luar” dan movere yang berarti
“bergerak”. Dengan kata lain, emosi adalah hasil dari reaksi tubuh dalam
menghadapi situasi tertentu.
Pada dasarnya emosi adalah dorongan untuk bertindak, reaksi terhadap
rangsangan dari luar dan dalam diri individu. Sebagai contoh emosi gembira
mendorong perubahan suasana hati seseorang, sehingga secara fisiologi terlihat
tertawa, emosi sedih mendorong seseorang berperilaku menangis
Orang-orang sering menganggap bahwa emosi hanya berkaitan dengan
perasaan marah saja. Padahal anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Sekali
lagi, emosi adalah reaksi tubuh untuk menghadapi situasi tertentu. Situasi yang
dihadapi disini mencakup emosi marah, malu, bahagia, takut, dan sedih.
B. JENIS- JENIS EMOSI
Berasarkan sebab dan reaksi yang ditimbulkan, emosi dikelompokkan
menjadi tiga, yaitu :
1. Emosi yang berkaitan dengan perasaan (syaraf-syaraf jasmaniah), misalnya
perasaan dingin, panas, hangat, sejuk dan sebagainya. Munculnya emosi
seperti ini lebih banyak dirasakan karena faktor fisik diluar individu,
misalnya cuaca, kondisi ruangan dan tempat dimana individu itu berada.
2. Emosi yang berkaitan dengan kondisi fisiologis, misalnya sakit, meriang
dan sebagainya. Munculnya emosi sepertinini lebih banyak dirasakan
karena faktor kesehatan.
3. Emosi yang berkaitan dengan kondisi psikologis, misalnya cinta, rindu,
sayang, benci dan sejenisnya. Munculnya emosi seperti ini lebih banyak
dirasakan karena faktor hubungan dengan orang lain.
C. MACAM-MACAM EMOSI
Setiap orang tentunya pernah emosi. Akan tetapi, banyak orang
mengidentifikasi emosi sebagai suatu hal yang negatif, seperti memukul,
melempar barang, menghancurkan barang yang biasa kita sebut "marah". Marah
memang merupakan bagian dari dasar emosi, tapi bukan hanya itu jenis dari
emosi. Emosi itu sendiri ada yang negatif dan ada yang positif.
Perbedaan rangsang yang diterima oleh indra memberikan pengaruh
terhadap perasaan seseorang. Adanya perbedaan pengaruh tersebut,
menimbilkan emosi yang berbeda pula.
Berikut adalah macam-macam emosi :
1. Emosi marah
Seseorang yang marah terhadap orang lain disebabkan ia menganggap
bahwa orang itu bersalah terhadap dirinya. orang yang marah bisa
menunjukkan tingkah laku agresif, menganggu orang yang dikenai marah,
membanting barang, memukul, bahkan membunuh.
2. Emosi sedih, duka, susah dan pilu
Semua orang yang mengalami musibah pasti merasa sedih. karena sedih,
seseorang bisa menangis, bisa mengurung diri di kamar dan tidak mau
bergaul dengan orang lain.
3. Emosi Iri
Orang sering membandingkan keadaan dirinya dengan orang lain. jika
dirinya lebih rendah atau kurang dari orang yang dibandingkan maka timbul
rasa iri. emosi iri harus dapat di kendalikan dan di ekspresikan secara positif.
ekspresi iri yang positif akan menimbulkan gairah usaha dan meningkatkan
kerja secara positif untuk menyamai orang yang dibandingkan itu.
4. Emosi takut
Ekspresi dari rasa takut dapat berupa lari menjauh dari obyek penyebab
takut. rasa takut menyebabkan seseorang menghindari objek penyebab takut
5. Emosi Cinta
Contoh dari ekspresi cinta adalah kisah remaja yang menjalin asmara.
Semua orang harus dapat mengendalikan emosi. emosi yang tidak dapat di
kendalikan dapat merugikan diri sendiri dan orang lain
D. CARA MENGENDALIKAN EMOSI
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengendalikan dan
mengarahkan emosi secara positif yaitu :
1. Setiap tindakan harus didasarkan pada akal sehat
2. Berfikir tenang akibat negative yang mungkin terjadi.
PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UPTD SMP NEGERI 1 LOHBENER
Terakreditasi : A ( Amat Baik )
E-mail : smpn1lohbener@gmail.com
Jl. Raya Pamayahan No. 65 Telp ( 0234 ) 7121408 Lohbener – Indramayu 45252
BIMBINGAN KLASIKAL
3 Eliasalmania Eva,Swarjo.2011,Perminan
(Games) dalam Bimbingan dan
konseling.Yogyakarta:Paramitra
4
K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
L Media / Alat LCD, Power Point Stop Menyontek!
M PELAKSANAAN
1 Tahap Awal/Pendahuluan
a Pernyataan Tujuan - Membuka dengan salam dan berdoa
- Membina hubungan baik dengan peserta didik
(mananyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice
breaking)
- Menyampaikan tujuan layanan materi bimbingan
dan konseling
- Menanyakan kesiapan peserta didik untuk
mengikuti kegiatan layanan
b Penjelasan tentang langkah-langkah - Memberikan langkah-langkah kegiatan, tugas dan
kegiatan tanggung jawab peserta didik.
- Kontrak layanan (kesepakatan layanan), hari ini
kita akan melakukan kegiatan selama 1 jam
pelayanan, kita sepakat akan melakukan dengan
baik.
c Mengarahkan kegiatan - Guru BK memberikan penjelasan tentang topik
(konsolidasi) yang akan dibicarakan.
d Tahap peralihan ( Transisi) - Guru BK menanyakan kesiapan peserta didik
untuk melakukan kegiatan, dan memulai tahap
inti.
2 Tahap Inti
a Kegiatan Peserta Didik - Peserta didik mengamati slide ppt yang
ditayangkan.
PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UPTD SMP NEGERI 1 LOHBENER
Terakreditasi : A ( Amat Baik )
E-mail : smpn1lohbener@gmail.com
Jl. Raya Pamayahan No. 65 Telp ( 0234 ) 7121408 Lohbener – Indramayu 45252
1. Pengertian Menyontek
Pengertian menyontek atau menjiplak atau ngepek menurut Purwadarminta
sebagai suatu kegiatan mencontoh / meniru / mengutip tulisan, pekerjaan orang
lain sebagaimana aslinya. Cheating (menyontek) menurut Wikipedia
Encyclopedia sebagai suatu tindakan tidak jujur yang dilakukan secara sadar
untuk menciptakan keuntungan yang mengabaikan prinsip keadilan. Ini
mengindikasikan bahwa telah terjadi pelanggaran aturan main yang ada.
Nyontek sering kali dipahami dan merupakan sikap pecundang yang
menginginkan hasil paling bagus tanpa harus bersusah payah. Biasanya,
nyontek dilakukan oleh para siswa yang sedang mengerjakan soal ulangan atau
ujian, dan yang bersangkutan tidak mempersiapkan penguasaan bahan/materi
pelajaran yang memadai dengan berbagai alasan. Mereka menyontek pekerjaan
temannya yang dianggap lebih pintar atau mengerjakan soal dengan jawaban
yang dilihatnya dari catatan yang sudah dipersiapakan. Catatan ini bisa berupa
apa saja, buku-buku, atau catatan kecil lainnya.
2. Faktor penyebab dan akibat menyontek
➢ Faktor penyebab
Menurut Nugroho (2008), yang menjadi penyebab munculnya tindakan
”menyontek” bisa dipengaruhi beberapa hal. Baik yang sifatnya berasal dari
dalam (internal) yakni diri sendiri maupun dari luar (eksternal) misalnya
dari guru, orang tua maupun sistem pendidikan itu sendiri.
a. Faktor dari dalam diri sendiri
• Kurangnya rasa percaya diri pelajar dalam mengerjakan soal.
Biasanya disebabkan ketidaksiapan belajar baik persoalan malas dan
kurangnya waktu belajar.
• Orientasi pelajar pada nilai bukan pada ilmu.
• Sudah menjadi kebiasaan dan merupakan bagian dari insting untuk
bertahan.
• Merupakan bentuk pelarian/protes untuk mendapatkan keadilan. Hal
ini disebabkan pelajaran yang disampaikan kurang dipahami atau
tidak mengerti dan sehingga merasa tidak puas oleh penjelasan dari
guru/dosen.
• Melihat beberapa mata pelajaran dengan kacamata yang kurang
tepat, yakni merasa ada pelajaran yang penting dan tidak penting
sehingga mempengaruhi keseriusan belajar.
• Terpengaruh oleh budaya instan yang mempengaruhi sehingga
pelajar selalu mencari jalan keluar yang mudah dan cepat ketika
menghadapi suatu persoalan termasuk test/ujian.
• Tidak ingin dianggap sok suci dan lemahnya tingkat keimanan.
b. Faktor dari Guru
• Guru tidak mempersiapkan proses belajar mengajar dengan baik
sehingga yang terjadi tidak ada variasi dalam mengajar dan pada
akhirnya murid menjadi malas belajar.
• Guru terlalu banyak melakukan kerja sampingan sehingga tidak ada
kesempatan untuk membuat soal-soal yang variatif. Akibatnya soal
yang diberikan antara satu kelas dengan kelas yang lain sama atau
bahkan dari tahun ke tahun tidak mengalami variasi soal.
• Soal yang diberikan selalu berorientasi pada hafal mati dari text
book.
• Tidak ada integritas dan keteladan dalam diri guru berkenaan dengan
mudahnya soal diberikan kepada pelajar dengan imbalan sejumlah
uang.
c. Faktor dari Orang Tua
• Adanya hukuman yang berat jikalau anaknya tidak berprestasi.
• Ketidaktahuan orang tua dalam mengerti pribadi dan keunikan
masing-masing dari anaknya, sehingga yang terjadi pemaksaan
kehendak
BIMBINGAN KLASIKAL
3 Eliasalmania Eva,Swarjo.2011,Perminan
(Games) dalam Bimbingan dan
konseling.Yogyakarta:Paramitra
4
K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
L Media / Alat LCD, Power Point.
M PELAKSANAAN
1 Tahap Awal/Pendahuluan
a Pernyataan Tujuan - Membuka dengan salam dan berdoa
- Membina hubungan baik dengan peserta didik
(mananyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice
breaking)
- Menyampaikan tujuan layanan materi bimbingan
dan konseling
- Menanyakan kesiapan peserta didik untuk
mengikuti kegiatan layanan
b Penjelasan tentang langkah-langkah - Memberikan langkah-langkah kegiatan, tugas dan
kegiatan tanggung jawab peserta didik.
- Kontrak layanan (kesepakatan layanan), hari ini
kita akan melakukan kegiatan selama 1 jam
pelayanan, kita sepakat akan melakukan dengan
baik.
c Mengarahkan kegiatan - Guru BK memberikan penjelasan tentang topik
(konsolidasi) yang akan dibicarakan.
d Tahap peralihan ( Transisi) - Guru BK menanyakan kesiapan peserta didik
untuk melakukan kegiatan, dan memulai tahap
inti.
2 Tahap Inti
a Kegiatan Peserta Didik - Peserta didik mengamati slide ppt yang
ditayangkan.
PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UPTD SMP NEGERI 1 LOHBENER
Terakreditasi : A ( Amat Baik )
E-mail : smpn1lohbener@gmail.com
Jl. Raya Pamayahan No. 65 Telp ( 0234 ) 7121408 Lohbener – Indramayu 45252
A. Pentingnya Kesehatan
Kesehatan adalah yang terpenting dari segalanya. Utamakan kesehatan anda
dari pada hal yang lainnya dengan cara menjaga kesehatan anda dengan benar
dan tepat, mengingat manfaat kesehatan melebihi segalanya dan lebih berharga
dari pada harta sekalipun. Kesehatan pada dasarnya dimiliki oleh setiap orang,
namun banyak orang dalam hidupnya tidak ingin menghabiskan kegiatan yang
bersangkutan dengan nilai kesehatan, kesehatan adalah nilai yang fantastis
harga tinggi, praktis tidak ada nilai yang terukur yang tak tertandingi dengan
harga apapun, Anda mungkin memiliki banyak harta, uang melimpah, motor,
mobil mewah, rumah seperti istana, tetapi jika penyakit yang diderita setiap kali
pasti itu tidak ada nilainya sama sekali. Mari kita lihat saudara-saudara yang
telah berbaring di rumah sakit, bagaimana mereka mengharapkan suatu
kesembuhan. Kita telah diberikan nikmatnya sehat sehingga bisa beraktivitas
serta menikmati apa saja yang kita inginkan. Kita harus bisa merawat dan
menjaga kesehatan, agar dapat mensyukuri setiap nikmat yang telah diberikan
oleh Tuhan. Untuk menjaga kesehatan tidak membutuhkan biaya yang besar,
tapi membutuhkan suatu kedisiplinan serta selalu berpikir dan bersikap positif.
B. Manfaat Kesehatan
Secara Langsung
Ada berbagai manfaat kesehatan yang kita peroleh secara langsung,
diantaranya :
1. Mengurangi pengeluaran.
Manfaat yang pertama ini sudah jelas sekali. Bayangkan saja jika anda
sedang sakit tentu akan mengeluarkan biaya yang lumayan banyak
untuk ke rumah sakit dan membeli segala jenis obat.
2. Menambah pemasukkan.
Jika tubuh anda dalam keadaan sehat alami tentu kita dapat bekerja
secara total dan segar bugar untuk mencari uang, hal ini tentu akan
menambah pemasukkan kita dibandingkan kita sedang sakit.
3. Menghemat waktu.
Mengapa salah satu manfaat kesehatan adalah untuk menghemat waktu?
hal ini dikarenakan banyaknya kegiatan dan tugas yang akan tertunda
jika kita sedang sakit. Bayangkan berapa banyak tugas yang akan
tertunda jika kita sakit dan berapa banyak tugas yang akan kita kerjakan
jika kita dalam keadaan sehat. Tentu waktu kita tidak akan terbuang sia-
sia jika dalam keadaan sakit. Tapi, jika kita dalam keadaan sehat, waktu
itu akan termanfaatkan dengan baik.
Secara Tidak Langsung
Manfaat Kesehatan secara tidak langsung tidak kalah pentingnya dengan
manfaat sehat secara langsung. Berikut beberapa manfaat yang akan kita
peroleh secara tidak langsung jika kita terus dalam kondisi sehat.
1. Peluang Untuk Sukses.
Sukses hanya dapat kita peroleh dengan kerja keras dan juga dukungan
kesehatan pada diri kita.Kegiatan harian kita tidak akan terganggu jika kita
dalam keadaan sehat.
2. Tabungan Masa Depan.
Jika kita dalam keadaan sehat maka kita akan menabung untuk masa depan
kita. Tabungan ini dapat berupa kegiatan positif ataupun kegiatan amal yang
kita lakukan sehari hari.
PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UPTD SMP NEGERI 1 LOHBENER
Terakreditasi : A ( Amat Baik )
E-mail : smpn1lohbener@gmail.com
Jl. Raya Pamayahan No. 65 Telp ( 0234 ) 7121408 Lohbener – Indramayu 45252
BIMBINGAN KLASIKAL
BIMBINGAN KLASIKAL
3 Eliasalmania Eva,Swarjo.2011,Perminan
(Games) dalam Bimbingan dan
konseling.Yogyakarta:Paramitra
4
K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
L Media / Alat LCD, Power Point.
M PELAKSANAAN
1 Tahap Awal/Pendahuluan
a Pernyataan Tujuan - Membuka dengan salam dan berdoa
- Membina hubungan baik dengan peserta didik
(mananyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice
breaking)
- Menyampaikan tujuan layanan materi bimbingan
dan konseling
- Menanyakan kesiapan peserta didik untuk
mengikuti kegiatan layanan
b Penjelasan tentang langkah-langkah - Memberikan langkah-langkah kegiatan, tugas dan
kegiatan tanggung jawab peserta didik.
- Kontrak layanan (kesepakatan layanan), hari ini
kita akan melakukan kegiatan selama 1 jam
pelayanan, kita sepakat akan melakukan dengan
baik.
c Mengarahkan kegiatan - Guru BK memberikan penjelasan tentang topik
(konsolidasi) yang akan dibicarakan.
d Tahap peralihan ( Transisi) - Guru BK menanyakan kesiapan peserta didik
untuk melakukan kegiatan, dan memulai tahap
inti.
2 Tahap Inti
a Kegiatan Peserta Didik - Peserta didik mengamati slide ppt yang
ditayangkan.
PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UPTD SMP NEGERI 1 LOHBENER
Terakreditasi : A ( Amat Baik )
E-mail : smpn1lohbener@gmail.com
Jl. Raya Pamayahan No. 65 Telp ( 0234 ) 7121408 Lohbener – Indramayu 45252
1. Pengertian Kepribadian
Gordon Allport merumuskan kepribadian sebagai “sesuatu” yang
terdapat dalam diri individu yang membimbing dan memberi arah kepada
seluruh tingkah laku individu yang bersangkutan. Lebih detail Allport
mendefinisikan kepribadian sebagai suatu organisasi yang dinamis dari sistem
psikofisik individu yang menentukan tingkah laku dan pikiran individu secara
khas. Allport menggunakan istilah sistem psikofisik dengan maksud
menunjukkan bahwa jiwa dan raga manusia adalah suatu sistem yang terpadu
dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain, serta di antara keduanya selalu terjadi
interaksi dalam mengarahkan tingkah laku. Sedangkan istilah khas dalam
batasan kepribadian Allport itu memiliki arti bahwa setiap individu memiliki
kepribadiannya sendiri. Tidak ada dua orang yang berkepribadian sama, karena
itu tidak ada dua orang yang berperilaku sama.
Sigmund Freud memandang kepribadian sebagai suatu struktur yang
terdiri dari tiga sistem yaitu Id, Ego dan Superego. Tingkah laku tidak lain
merupakan hasil dari konflik dan rekonsiliasi ketiga sistem kepribadian
tersebut.
2. Faktor-faktor yang membentuk kepribadian
Kepribadian terbentuk karena proses keterlibatan subjek atau individu atas
pengaruh-pengaruh internal dan eksternal yang mencakup factor-faktor genetis
atau biologis, pengalaman-pengalaman sosial, dan perubahan lingkungan.
Dengan kata lain corak dan keunikan kepribadian individu itu dipengaruhi oleh
faktor-faktor bawaan dan lingkungan.
Kepribadian terbentuk oleh faktor-faktor :
➢ Internal yang lebih menunjuk kepada faktor bawaan
➢ Eksternal, meliputi pengaruh lingkungan baik sosial maupun non-sosial
3. Tipe-tipe Kepribadian
Ada beberapa tipe kepribadian menurut Hipocrates :
➢ Kepribadian Sanguinis
Tipe kepribadian ini memiliki ciri-ciri ekstrovert, optimis , periang dan
penuh semangat, penuh rasa ingin tahu. Tipe ini memiliki rasa humor yang
tinggi, ditambah dengan antusiasme dan sikap ekspresif mereka selalu
menjadi bintang dalam setiap pertemuan.Tipe ini memiliki kebutuhan
mendasar akan pengakuan dan penghargaan.
➢ Kepribadian Melankolis
Kepribadian ini memiliki cirri-ciri : introvert, pemikir, pesimis mendalam
dan penuh pikiran yang analitis, serius dan tekun, cenderung jenius,
berbakat dan kreatif, tipe ini sangat teliti, hati-hati dan suka curiga, taat
aturan, sangat konsisten dengan perasaan yang halus. Tipe ini memiliki
kebutuhan mendasar berupa jawaban yang bermutu dan didukung data yang
lengkap dan akurat.
➢ Kepribadian Koleris
Ciri-ciri kepribadian ini adalah : ekstrovert, keras, tegas, tidak emosional
bertindak, tidak mudah patah semangat, bebas dan mandiri, memancarkan
keyakinan dan bisa menjalankan apa saja, berbakat menjadi pemimpin. Tipe
ini sangat dinamis, aktif, dan membutuhkan perubahan. Tipe ini memiliki
kebutuhan mendasar berupa tantangan, pilihan, dan pengendalian.
➢ Kepribadian Phlegmatis
Kepribadian ini memiliki ciri-ciri: introvert, mudah bergaul dan santai,
diam tenang, sabar, pemalu, hidup konsisten, tenang tapi cerdas, simpatik
dan rendah hati, menyembunyikan emosi, bahagia menerima kehidupan,
tidak suka konflik dan pertentangan. Mereka sulit mengatakan “tidak”,
sangat sentimental dan suka hal yang sama “status quo”. Tipe ini memiliki
kebutuhan mendasar berupa penghargaan dan penerimaan.
4. Kepribadian Matang
Kematangan kepribadian menggambarkan kedewasaan seseorang. Kematangan
pribadi, ditunjukkan dengan cirri-ciri antara lain :
a) Mampu menerima diri sendiri apa adanya
Mampu menerima kekurangan dan kelebihan diri secara positif
b) Memiliki pegangan hidup yang kuat
Agama merupakan pegangan hidup kita, bagi orang yang memiliki
kematangan pribadi, maka ia akan memiliki kehidupan agama yang kuat
c) Mampu menjalin hubungan dengan orang lain dengan rasa aman
Dalam berkehidupan sosial, pribadi yang matang dapat diterima dan
menerima orang lain tanpa hambatan yang berarti. Dia dapat segera
menyesuaikan diri tanpa ikut arus.
d) Mempunyai perencanaan masa depan
e) Mempunyai perencanaan akan masa yang akan datang dalam kehidupannya,
tidak berpikiran sempit
PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UPTD SMP NEGERI 1 LOHBENER
Terakreditasi : A ( Amat Baik )
E-mail : smpn1lohbener@gmail.com
Jl. Raya Pamayahan No. 65 Telp ( 0234 ) 7121408 Lohbener – Indramayu 45252
BIMBINGAN KLASIKAL
1. Memakai helmet dengan benar. Helmet harus kita pakai dengan benar karena
helmet berfungsi untuk melindungi kepala kita dari goncangan,benturan, dan
benda keras yang akan jatuh ke kepala kita. Dengan helmet kita akan lebih
nyaman dan aman.
2. Memakai jaket, dan pelindung pada siku dan lutut. Buat berjaga-jaga agar
ketika tiba-tiba terkena halangan akan mengurangi rasa sakit.
3. Memakai dua kaca sepion. Kaca sepion ini sangat berperan penting saat
perjalanan, apa lagi saat kita menyalip kita menggunakan kaca sepion untuk
melihat keadaan dari belakang.
4. Lengkapi dengan spedometer. Alat ini sangat penting kita gunakan untuk
mengukur seberapa cepat kendaraan kita melaju. Jika kita tidak
menggunakannya, maka kita akan lupa dengan kecepatan yang telah kita
tempuh.
5. Nyalakan lampu utama setiap saat. Hal ini telah diteliti dapat mengurangi
angka kecelakaan di jalan-jalan.
6. Taatilah rambu-rambu lalulintas. Rambu-rambu lalu-lintas sangat penting
diperhatikan karena telah dirancang khusus untuk keselamatan pengemudi.
7. Jangan lupa bawa surat-surat STNK dan SIM yah. Ini sangat penting karena
akan selalu diperiksa bapak polisi di jalan raya, so biar tidak kena
tilang,dibawa yah?
C) Cara Aman Berkendara
Berikut ini ada beberap tips untuk Aman Berkendara, diantaranya :
Tertib lalu lintas bukan hanya untuk kebutuhan diri sendiri. Tetapi demi
ketertiban bersama dan kebaikan bersama pula.Jika kita tertib, pasti kita akan
mendapatkan kenyamanan dalam diri sendiri maupun di lingkungan sekitar kita.
Tentunya kita bisa menunjukan sikap taat kita pada hukum dan peraturan
berlalu-luntas.
D) Manfaat Budaya Tertib Lalu Lintas di Jalan
Budaya tertib lalu lintas sangatlah bermanfaat bagi kita. Rambu-rambu lalu
lintas dibuat karena untuk memberitahukan sesuatu hal baik itu bersifat
peringatan, larangan, perintah dan petunjuk bagi pemakai jalan. Sehingga
rambu-rambu tersebut untuk ditaati sekaligus dapat memberikan informasi
tentang kondisi jalan yang ada saat itu. Beberapa manfaat akan kita dapatkan
ketika kita memiliki budaya tertib lalu lintas, antara lain :
• Sampai tujuan dengan selamat
Jika semua orang terutama kalangan pelajar memiliki budaya tertib lalu
lintas maka keselamatanpun terjamin. Karena pelajar satu dengan yang lain
saling memahami dan mengerti posisi mereka sama-sama pemakai jalan.
Budaya tertib lalu lintas antara lain menjadi pengguna jalan yang baik,
menaati rambu-rambu lalu lintas, serta peraturan yang mengenai lalu lintas.
Sehingga mereka sampai tujuan dengan selamat.
• Mengurangi tingkat kecelakaan pada kalangan pelajar
Menurut data catatan PT Jasa Raharja Cabang Jatim terungkap 70 persen
dari total 4.286 korban kecelakaan sepanjang Januari hingga Maret 2014
adalah usia produktif. Kebanyakan dari kalangan pelajar, mahasiswa, dan
pegawai swasta. Sehingga dengan adanya kesadaran dalam memiliki
budaya tertib lalu lintas maka dapat mengurangi tingkat kecelakaan pada
kalangan pelajar.
• Mengurangi tingkat pelanggaran lalu lintas
Dengan adanya budaya lalu lintas di jalan pada kalangan pelajar, maka
tingkat pelanggaran lalu lintaspun akan berkurang. Sehingga kedamaian
pemakai jalan akan lebih meningkat. Contohnya memakai mesin knalpot
yang berstandart nasional makan pemakai jalan yang lain tidak akan
terganggu dengan suara knalpot yang tidak berstandart nasional.
PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UPTD SMP NEGERI 1 LOHBENER
Terakreditasi : A ( Amat Baik )
E-mail : smpn1lohbener@gmail.com
Jl. Raya Pamayahan No. 65 Telp ( 0234 ) 7121408 Lohbener – Indramayu 45252
BIMBINGAN KLASIKAL
2 Tahap Inti
a Kegiatan Peserta Didik - Peserta didik mengamati slide ppt yang
ditayangkan.
- Peserta didik mendengarkan dengan seksama
penjelan guru BK.
- Peserta didik menjawab pertanyaan yang
diberikan guru BK.
- Peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan
guru BK.
b Kegiatan Guru BK/Konselor - Guru BK menampilkan ppt yang berhubungan
dengan materi yang diberikan.
- Guru BK memberi penjelasan tentang Kiat sukses
hidup bermasyarakat.
- Guru BK mengajak peserta didik untuk curah
pendapat dan tanya jawab.
- Guru BK memberi tugas individual tentang kiat
sukses hidup bermasyarakat.
3 Tahap Penutup - Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan.
- Peserta didik merefleksi kegiatan dengan
mengungkapan kemanfaatan dan kebermaknaan
kegiatan secara lisan.
- Guru BK memberi penguatan dan perencanaan
tindak lanjut.
- Guru BK menutup kegiatan layanan dan
mengajak peserta didik bersyukur/berdoa dan
mengakhiri dengan salam.
N Evaluasi
1 Evaluasi Proses Guru BK melakukan evaluasi dengan memperhatikan
proses yang terjadi :
PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UPTD SMP NEGERI 1 LOHBENER
Terakreditasi : A ( Amat Baik )
E-mail : smpn1lohbener@gmail.com
Jl. Raya Pamayahan No. 65 Telp ( 0234 ) 7121408 Lohbener – Indramayu 45252
BIMBINGAN KLASIKAL
4
K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
L Media / Alat LCD, Power Point.
M PELAKSANAAN
1 Tahap Awal/Pendahuluan
a Pernyataan Tujuan - Membuka dengan salam dan berdoa
- Membina hubungan baik dengan peserta didik
(mananyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice
breaking)
- Menyampaikan tujuan layanan materi bimbingan
dan konseling
- Menanyakan kesiapan peserta didik untuk
mengikuti kegiatan layanan
b Penjelasan tentang langkah-langkah - Memberikan langkah-langkah kegiatan, tugas dan
kegiatan tanggung jawab peserta didik.
- Kontrak layanan (kesepakatan layanan), hari ini
kita akan melakukan kegiatan selama 1 jam
pelayanan, kita sepakat akan melakukan dengan
baik.
c Mengarahkan kegiatan - Guru BK memberikan penjelasan tentang topik
(konsolidasi) yang akan dibicarakan.
d Tahap peralihan ( Transisi) - Guru BK menanyakan kesiapan peserta didik
untuk melakukan kegiatan, dan memulai tahap
inti.
2 Tahap Inti
a Kegiatan Peserta Didik - Peserta didik mengamati slide ppt yang
ditayangkan.
- Peserta didik mendengarkan dengan seksama
penjelan guru BK.
PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UPTD SMP NEGERI 1 LOHBENER
Terakreditasi : A ( Amat Baik )
E-mail : smpn1lohbener@gmail.com
Jl. Raya Pamayahan No. 65 Telp ( 0234 ) 7121408 Lohbener – Indramayu 45252
A) Pengertian
Tawuran pelajar adalah salah satu bentuk kenakalan remaja dengan melakukan
perkelahian secara berkelompok atau beramai-ramai. Dalam tawuran tersebut,
mereka tidak hanya bermain dengan tangan kosong, melainkan bisa juga
menggunakan batu hingga senjata tajam. Tawuran pelajar merupakan sebuah
perilaku perkelahian yang melibatkan beberapa individu atau perilaku
perkelahian yang dilakukan secara bersama- sama dimana terdapat kelompok
yang menjadi pelaku dan ada kelompok yang menjadi korbannya, juga adanya
tindak kekerasan fisik. Tawuran pelajar merupakan salah satu perbuatan anak
yang dapat dikategorikan sebagai kenakalan remaja atau juvenile deliquency
yang dikemukakan oleh Alder.
B) Dampak negatif akibat tawuran diantaranya :
1) Kerugian fisik, pelajar yang ikut tawuran seperti luka-luka baik ringan
maupun luka berat karena lemparan benda tumpul atau batu dan adu fisik
dengan tangan kosong.
2) Masyarakat sekitar tempat terjadinya tawuran, contohnya rusaknya rumah
warga akibat pelajar yang tawuran melempari batu dan mengenai rumah
warga.
3) Menggangu kenyamanan pengendara jalan, karena tawuran banyak terjadi
di pusat kota dimana banyak aktivitas dari warga masyarakat.
4) Tersandung masalah hukum .
5) Timbulnya stres, frustasi, dan bahkan traumatik dalam diri individu
6) Merusak citra diri pelajar yang terlibat tawuran
7) Merusak nama baik sekolah sebagai lembaga pendidikan
8) Terganggunya proses belajar- mengajar
C) Cara menghindari Tawuran antar Pelajar adalah :
1) Saling menghormati dan menyayangi sesama pelajar yang terpelajar
2) Menghindari tongkrongan yang akhirnya menjerumuskan diri anda pada hal
yang negative
3) Tidak masuk dalam kelompok / Genk tertentu .
4) Tidak mengikuti ajakan teman yang akan melakukan tawuran pelajar .
5) Selalu mengisi kegiatan positif , baik dalam sekolah maupun di rumah.
6) Bekali diri dengan kemampuan agama sebanyak-banyaknya
7) Jangan mudah terprofokasi, bijaklah dalam menyelesaikan masalah.
PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UPTD SMP NEGERI 1 LOHBENER
Terakreditasi : A ( Amat Baik )
E-mail : smpn1lohbener@gmail.com
Jl. Raya Pamayahan No. 65 Telp ( 0234 ) 7121408 Lohbener – Indramayu 45252
BIMBINGAN KLASIKAL
4
K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
L Media / Alat LCD, Power Point.
M PELAKSANAAN
1 Tahap Awal/Pendahuluan
a Pernyataan Tujuan - Membuka dengan salam dan berdoa
- Membina hubungan baik dengan peserta didik
(mananyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice
breaking)
- Menyampaikan tujuan layanan materi bimbingan
dan konseling
- Menanyakan kesiapan peserta didik untuk
mengikuti kegiatan layanan
b Penjelasan tentang langkah-langkah - Memberikan langkah-langkah kegiatan, tugas dan
kegiatan tanggung jawab peserta didik.
- Kontrak layanan (kesepakatan layanan), hari ini
kita akan melakukan kegiatan selama 1 jam
pelayanan, kita sepakat akan melakukan dengan
baik.
c Mengarahkan kegiatan - Guru BK memberikan penjelasan tentang topik
(konsolidasi) yang akan dibicarakan.
d Tahap peralihan ( Transisi) - Guru BK menanyakan kesiapan peserta didik
untuk melakukan kegiatan, dan memulai tahap
inti.
2 Tahap Inti
a Kegiatan Peserta Didik - Peserta didik mengamati slide ppt yang
ditayangkan.
- Peserta didik mendengarkan dengan seksama
penjelan guru BK.
PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UPTD SMP NEGERI 1 LOHBENER
Terakreditasi : A ( Amat Baik )
E-mail : smpn1lohbener@gmail.com
Jl. Raya Pamayahan No. 65 Telp ( 0234 ) 7121408 Lohbener – Indramayu 45252
1) Pengertian
Tawuran pelajar adalah salah satu bentuk kenakalan remaja dengan melakukan
perkelahian secara berkelompok atau beramai-ramai. Dalam tawuran tersebut,
mereka tidak hanya bermain dengan tangan kosong, melainkan bisa juga
menggunakan batu hingga senjata tajam. Tawuran pelajar merupakan sebuah
perilaku perkelahian yang melibatkan beberapa individu atau perilaku
perkelahian yang dilakukan secara bersama- sama dimana terdapat kelompok
yang menjadi pelaku dan ada kelompok yang menjadi korbannya, juga adanya
tindak kekerasan fisik. Tawuran pelajar merupakan salah satu perbuatan anak
yang dapat dikategorikan sebagai kenakalan remaja atau juvenile deliquency
yang dikemukakan oleh Alder.
2) Dampak negatif akibat tawuran diantaranya :
a. Kerugian fisik, pelajar yang ikut tawuran seperti luka-luka baik ringan
maupun luka berat karena lemparan benda tumpul atau batu dan adu fisik
dengan tangan kosong.
b. Masyarakat sekitar tempat terjadinya tawuran, contohnya rusaknya rumah
warga akibat pelajar yang tawuran melempari batu dan mengenai rumah
warga.
c. Menggangu kenyamanan pengendara jalan, karena tawuran banyak terjadi
di pusat kota dimana banyak aktivitas dari warga masyarakat.
d. Tersandung masalah hukum .
e. Timbulnya stres, frustasi, dan bahkan traumatik dalam diri individu
f. Merusak citra diri pelajar yang terlibat tawuran
g. Merusak nama baik sekolah sebagai lembaga pendidikan
h. Terganggunya proses belajar- mengajar
3) Cara menghindari Tawuran antar Pelajar adalah :
a. Saling menghormati dan menyayangi sesama pelajar yang terpelajar
b. Menghindari tongkrongan yang akhirnya menjerumuskan diri anda pada hal
yang negative
c. Tidak masuk dalam kelompok / Genk tertentu .
d. Tidak mengikuti ajakan teman yang akan melakukan tawuran pelajar .
e. Selalu mengisi kegiatan positif , baik dalam sekolah maupun di rumah.
f. Bekali diri dengan kemampuan agama sebanyak-banyaknya
g. Jangan mudah terprofokasi, bijaklah dalam menyelesaikan masalah.
PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UPTD SMP NEGERI 1 LOHBENER
Terakreditasi : A ( Amat Baik )
E-mail : smpn1lohbener@gmail.com
Jl. Raya Pamayahan No. 65 Telp ( 0234 ) 7121408 Lohbener – Indramayu 45252
Catatan :
*) Materi/topik pembahasan dilampirkan terlampir
Dampak Bermain Game Online
BIMBINGAN KLASIKAL
2 Tahap Inti
a Kegiatan Peserta Didik - Peserta didik mengamati slide ppt yang
ditayangkan.
- Peserta didik mendengarkan dengan seksama
penjelan guru BK.
- Peserta didik menjawab pertanyaan yang
diberikan guru BK.
- Peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan
guru BK.
b Kegiatan Guru BK/Konselor - Guru BK menampilkan ppt yang berhubungan
dengan materi yang diberikan.
- Guru BK memberi penjelasan tentang pernikahan
di usia muda
- Guru BK mengajak peserta didik untuk curah
pendapat dan tanya jawab.
- Guru BK memberi tugas individual tentang
pernikahan di usia muda.
3 Tahap Penutup - Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan.
- Peserta didik merefleksi kegiatan dengan
mengungkapan kemanfaatan dan kebermaknaan
kegiatan secara lisan.
- Guru BK memberi penguatan dan perencanaan
tindak lanjut.
- Guru BK menutup kegiatan layanan dan
mengajak peserta didik bersyukur/berdoa dan
mengakhiri dengan salam.
N Evaluasi
1 Evaluasi Proses Guru BK melakukan evaluasi dengan memperhatikan
proses yang terjadi :
PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UPTD SMP NEGERI 1 LOHBENER
Terakreditasi : A ( Amat Baik )
E-mail : smpn1lohbener@gmail.com
Jl. Raya Pamayahan No. 65 Telp ( 0234 ) 7121408 Lohbener – Indramayu 45252
1. Faktor Pribadi
Tidak sedikit pasangan memiliki alasan yang salah ketika menikah,
sehingga terjebak pada pernikahan yang sebetulnya tak diinginkan.
Agar pernikahan berjalan langgeng, sebaiknya para pasangan memiliki
alasan yang kuat dan benar untuk menikah. Beberapa alasan pribadi
yang salah antara lain: agar bisa menjauh dari orangtua dan mendapat
kebebasan, agar bisa menyalurkan hasrat seksual, untuk menghilangkan
rasa sepi, agar mendapatkan kebahagiaan, agar bisa menjadi pribadi
yang dewasa, karena telanjur hamil, karena pasangan mencintai anda,
untuk mendapatkan uang atau kesejahteraan finansial yang lebih baik.
2. Faktor Keluarga
Kian maraknya seks bebas dikalangan remaja dan dewasa muda,
maupun meningkatnya angka aborsi setidaknya menjadi indikator
tingkat pergaulan bebas sudah berada pada tahap mengkhawatirkan dan
harus segera dipikirkan solusinya. Salah satu jalan yang dipikirkan
keluarga, walaupun bukan yang mutlak adalah menikahkan pasangan
remaja di usia muda.
3. Faktor Lainnya
• Faktor Budaya
Maraknya kawin di usia muda ini berkaitan dengan kultur yang
berkembang di masyarakat. Bagi sebagian masyarakat, seorang anak
perempuan harus segera berkeluarga karena takut tidak laku dan tak
kunjung menikah di usia 20-an tahun.
• Faktor Pendidikan
Sebagian orang tua yang masih belum paham pentingnya pendidikan
memaksa anak-anak mereka untuk segera menikah. Hal itu biasanya
terjadi setelah remaja lulus SMP atau bahkan belum. Mereka
menganggap, pendidikan tinggi itu tidak penting.
• Faktor Ekonomi
Penyebab lain praktek ini masih saja ditemui antara lain karena
kemiskinan. Tingginya angka kawin muda dipicu oleh rendahnya
kemampuan ekonomi masyarakat atau kesulitan ekonomi, maka
agar tidak terus membebani secara ekonomi karena orang tua juga
tidak sanggup lagi membiayai pendidikan anak, orang tua
mendorong anaknya untuk menikah agar bisa segera mandiri.
• Faktor Hukum
Hukum negara yang lemah merupakan salah satu penyebab anak-
anak tidak terlindungi dari praktek ini. Negara mengabaikan
terjadinya pelanggaran hak-hak anak padahal negara wajib
melindungi warganya khususnya anak-anak dari keadaan bahaya.
C. Dampak Pernikahan di Usia Muda
1. Tingginya Angka Kematian Ibu dan Anak serta Gangguan Kesehatan
Lainnya.
2. Penyakit HIV
3. Kanker Leher Rahim
4. Depresi Berat (Neoritis Deperesi)
5. Pernikahan yang Tidak Berkekuatan Hukum.
6. Munculnya Pekerja Anak
7. Kekerasan dalam Rumah Tangga
8. Konflik yang Berujung Perceraian
9. Banyaknya Anak Terlantar
10. Kurangnya Jaminan Masa Depan.
D. Mengatasi Pernikahan di Usia Muda
Angka pernikahan di usia muda terus meningkat sehingga diperlukan upaya
untuk menekan tingginya angka pernikahan usia muda. Beberapa langkah
yang dapat dilakukan antara lain:
1. Keluarga harus mengajarkan dan menanamkan nilai-nilai yang baik
sejak dini kepada anak, serta memberikan bimbingan, perlindungan, dan
pengawasan agar anak tidak terjerumus dalam pergaulan bebas yang
dapat mengarah pada berbagai hal negatif.
2. Sekolah bekerja sama dengan organisasi-organisasi sosial untuk
memberikan penyuluhan atau bimbingan mengenai berbagai
permasalahan sosial terutama tentang risiko pernikahan di usia muda
melalui pendidikan seks dini, konseling kesehatan reproduksi juga
memberikan kesadaran kepada para siswa untuk menghindari seks
pranikah yang bisa mengakibatkan kehamilan.
3. Masyarakat diminta untuk melapor jika menemukan kasus pernikahan
di bawah umur karena pernikahan seperti ini merupakan kebiasaan
sebagian masyarakat di daerah.
4. Pemerintah Daerah diharapkan dapat melakukan perlindungan anak
secara optimal yaitu memenuhi hak kesehatan dan pendidikan anak-
anak yang dimaksudkan untuk mencegah terjadinya perkawinan muda
yang kerap terjadi di daerah dan memantau perkembangan anak di
bawah umur agar tidak terjadi lagi eksploitasi anak-anak dalam
pernikahan.
5. Pemerintah Pusat melalui Departemen Pendidikan Nasional dan
Departemen Agama diharapkan dapat memberikan penjelasan bagi
masyarakat mengenai perlindungan atas hak anak tersebut termasuk
menjaga anak agar tidak menikah muda.
6. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan juga harus mengupayakan
sosialisasi kepada warga untuk menyekolahkan anak-anak mereka
hingga tamat SMA /SMK.
7. Pemerintah Indonesia harus membuat hukum perkawinan yang
menjamin perlindungan hukum bagi semua pihak dan pada saat
bersamaan tetap melahirkan keadilan untuk melindungi keamanan,
kesehatan, kesejahteraan, serta hak-hak anak.
8. Pemerintah maupun kalangan masyarakat harus terus mengembangkan
pendidikan dan membuka lapangan kerja agar perempuan dan laki-laki
mempunyai alternatif kegiatan lain sehingga menikah muda bukan satu-
satunya pilihan hidup. Misalnya mengembangkan program
pemberdayaan orang muda agar meneruskan sekolah, dan bagi yang
terpaksa putus sekolah diberikan pendidikan keterampikan agar tidak
segera memasuki jenjang pernikahan.
E. Aspek-Aspek yang Memerlukan Kedewasaan dalam Membangun
Rumah Tangga
Dalam pernikahan, usia dan kedewasaan memang menjadi hal yang harus
diperhatikan bagi para pria dan wanita yang ingin melangsungkan
pernikahan. Setidaknya ada beberapa macam hal yang diharapkan dari
pendewasaan usia, seperti:
BIMBINGAN KLASIKAL
3 Eliasalmania Eva,Swarjo.2011,Perminan
(Games) dalam Bimbingan dan
konseling.Yogyakarta:Paramitra
4
K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
L Media / Alat LCD, Power Point
M PELAKSANAAN
1 Tahap Awal/Pendahuluan
a Pernyataan Tujuan - Membuka dengan salam dan berdoa
- Membina hubungan baik dengan peserta didik
(mananyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice
breaking)
- Menyampaikan tujuan layanan materi bimbingan
dan konseling
- Menanyakan kesiapan peserta didik untuk
mengikuti kegiatan layanan
b Penjelasan tentang langkah-langkah - Memberikan langkah-langkah kegiatan, tugas dan
kegiatan tanggung jawab peserta didik.
- Kontrak layanan (kesepakatan layanan), hari ini
kita akan melakukan kegiatan selama 1 jam
pelayanan, kita sepakat akan melakukan dengan
baik.
c Mengarahkan kegiatan - Guru BK memberikan penjelasan tentang topik
(konsolidasi) yang akan dibicarakan.
d Tahap peralihan ( Transisi) - Guru BK menanyakan kesiapan peserta didik
untuk melakukan kegiatan, dan memulai tahap
inti.
2 Tahap Inti
a Kegiatan Peserta Didik - Peserta didik mengamati slide ppt yang
ditayangkan.
PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UPTD SMP NEGERI 1 LOHBENER
Terakreditasi : A ( Amat Baik )
E-mail : smpn1lohbener@gmail.com
Jl. Raya Pamayahan No. 65 Telp ( 0234 ) 7121408 Lohbener – Indramayu 45252
BIMBINGAN KLASIKAL
3 Eliasalmania Eva,Swarjo.2011,Perminan
(Games) dalam Bimbingan dan
konseling.Yogyakarta:Paramitra
4
K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
L Media / Alat LCD, Power Point
M PELAKSANAAN
1 Tahap Awal/Pendahuluan
a Pernyataan Tujuan - Membuka dengan salam dan berdoa
- Membina hubungan baik dengan peserta didik
(mananyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice
breaking)
- Menyampaikan tujuan layanan materi bimbingan
dan konseling
- Menanyakan kesiapan peserta didik untuk
mengikuti kegiatan layanan
b Penjelasan tentang langkah-langkah - Memberikan langkah-langkah kegiatan, tugas dan
kegiatan tanggung jawab peserta didik.
- Kontrak layanan (kesepakatan layanan), hari ini
kita akan melakukan kegiatan selama 1 jam
pelayanan, kita sepakat akan melakukan dengan
baik.
c Mengarahkan kegiatan (konsolidasi) - Guru BK memberikan penjelasan tentang topik
yang akan dibicarakan.
d Tahap peralihan ( Transisi) - Guru BK menanyakan kesiapan peserta didik
untuk melakukan kegiatan, dan memulai tahap
inti.
2 Tahap Inti
a Kegiatan Peserta Didik - Peserta didik mengamati slide ppt yang
ditayangkan.
PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UPTD SMP NEGERI 1 LOHBENER
Terakreditasi : A ( Amat Baik )
E-mail : smpn1lohbener@gmail.com
Jl. Raya Pamayahan No. 65 Telp ( 0234 ) 7121408 Lohbener – Indramayu 45252
Istilah Evaluasi atau penilaian adalah sebagai terjemahan dari istilah asing
“Evaluation”. Dan sebagai panduan, menurut Benyamin S. Bloom (Handbook on
Formative and Sumative Evaluation of Student Learning) dikemukakan bahwa:
Evaluasi adalah pengumpulan bukti-bukti yang cukup untuk kemudian dijadikan
dasar penetapan ada-tidaknya perubahan dan derajat perubahan yang terjadi pada
diri siswa atau anak didik.
Aktivitas belajar perlu diadakan evaluasi. Hal ini penting karena dengan
evaluasi kita dapat mengetahui apakah tujuan belajar yang telah ditetapkan dapat
tercapai atau tidak. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, dikemukakan bahwa
yang dimaksud dengan prestasi belajar adalah “penguasaan pengetahuan atau
keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan
nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru”.
Prestasi belajar adalah hasil belajar yang dicapai oleh seorang siswa pada
periode tertentu. Jadi yang dimaksud dengan Evaluasi Prestasi Belajar adalah upaya
yang dilakukan untuk memperoleh informasi penyebab keberhasilan dan kegagalan
berkaitan dengan hasil belajar yang dicapai seorang siswa dalam periode waktu
tertentu.
Tujuan evaluasi dapat dilihat dari dua segi, tujuan umum dan tujuan khusus.
L. Pasaribu dan Simanjuntak, menegaskan bahwa:
Evaluasi dan Prestasi Belajar mempunyai tujuan antara lain sebagai berikut:
1. Untuk menentukan angka kemajuan atau hasil belajar para siswa angka-
angka yang diperoleh dicantumkan sebagai laporan kepada orang tua, untuk
kenaikan kelas, dan penentuan kelulusan para siswa.
2. Untuk menenmpatkan para siswa ke dalam situasi belajar mengajar yang
tepat dan serasi dengan tingkat kemampuan, minat, dan berbagai
karakteristik yang dimiliki oleh setiap siswa.
3. Untuk mengenal latar belakang siswa (psikologis, fisik, dan lingkungan),
yang berguna baik dalam hubungan dengan tujuan kedua maupun untuk
menentukan sebab-sebab kesulitan belajar para siswa, yang sehingganya
dapat memberikan bimbingan dan penyuluhan pendidikan guna mengatasi
kesulitan yang mereka hadapi.
4. Sebagai umpan balik bagi guru yang pada gilirannya dapat digunakan untuk
memperbaiki proses belajar mengajar dan program remedial bagi para
siswa.
PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UPTD SMP NEGERI 1 LOHBENER
Terakreditasi : A ( Amat Baik )
E-mail : smpn1lohbener@gmail.com
Jl. Raya Pamayahan No. 65 Telp ( 0234 ) 7121408 Lohbener – Indramayu 45252
BIMBINGAN KLASIKAL
2 Tahap Inti
a Kegiatan Peserta Didik - Peserta didik mengamati slide ppt yang
ditayangkan.
- Peserta didik mendengarkan dengan seksama
penjelan guru BK.
- Peserta didik menjawab pertanyaan yang
diberikan guru BK.
- Peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan
guru BK.
b Kegiatan Guru BK/Konselor - Guru BK menampilkan ppt yang berhubungan
dengan materi yang diberikan.
- Guru BK memberi penjelasan yang berkaitan
dengan materi yang diberikan.
- Guru BK mengajak peserta didik untuk curah
pendapat dan tanya jawab.
- Guru BK memberi tugas individual tentang
materi yang diberikan.
3 Tahap Penutup - Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan.
- Peserta didik merefleksi kegiatan dengan
mengungkapan kemanfaatan dan kebermaknaan
kegiatan secara lisan.
- Guru BK memberi penguatan dan perencanaan
tindak lanjut.
- Guru BK menutup kegiatan layanan dan
mengajak peserta didik bersyukur/berdoa dan
mengakhiri dengan salam.
N Evaluasi
1 Evaluasi Proses Guru BK melakukan evaluasi dengan memperhatikan
proses yang terjadi :
PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UPTD SMP NEGERI 1 LOHBENER
Terakreditasi : A ( Amat Baik )
E-mail : smpn1lohbener@gmail.com
Jl. Raya Pamayahan No. 65 Telp ( 0234 ) 7121408 Lohbener – Indramayu 45252
Pengertian US dan UN
Ujian Nasional (UN) adalah sistem evaluasi standar pendidikan dasar dan
menengah secara nasional dan persamaan mutu tingkat pendidikan antar daerah
yang dilakukan oleh Pusat Penilaian Pendidikan, Depdiknas. Proses pemantauan
evaluasi tersebut dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan pada
akhirnya akan dapat membenahi mutu pendidikan. Pembenahan mutu
pendidikan dimulai dengan penentuan standar. Penentuan standar yang terus
meningkat diharapkan akan mendorong peningkatan mutu pendidikan, yang
dimaksud dengan penentuan standar pendidikan adalah penentuan nilai batas
(cut off score). Seseorang dikatakan sudah lulus/kompeten bila telah melewati
nilai batas tersebut berupa nilai batas antara peserta didik yang sudah menguasai
kompetensi tertentu dengan peserta didik yang belum menguasai kompetensi
tertentu. Bila itu terjadi pada ujian nasional atau sekolah maka nilai batas
berfungsi untuk memisahkan antara peserta didik yang lulus dan tidak lulus
disebut batas kelulusan, kegiatan penentuan batas kelulusan disebut standard
setting. Motivasi sukses Ujian Nasional adalah dorongan belajar untuk
menyiapkan diri agar lulus dengan nilai memuaskan ketika menghadapi Ujian
Nasional. Hasil motivasi ini sekaligus menjadi bekal dalam menghadapi Ujian
Studi Lanjut bagi siswa SMK yang akan berkarier melanjutkan ke Perguruan
Tinggi yang dicita-citakan. Ujian Nasional merupakan suatu ujian terakhir yang
harus dilalui oleh siswa SMA/MA yang akan meraiah karier berikutnya. Apa
yang menjadi impian masa depan siswa diawali dengan kelulusan dari Ujian
Nasional. Kalau berhasil lulus, maka ada tiga kemungkinan yang akan dilakukan
yaitu bekerja, wiraswasata atau memilih melanjutkan ke Perguruan Tinggi. Bagi
yang belum lulus ada dua kemungkinan yang dapat dilakukan, yaitu alih jalur
dengan mengikuti ujian Paket C atau mengulang di kelas XII pada tahun
berikutnya.
Sehubungan dengan upaya agar sukses dalam menempuh Ujian Nasional ada
beberapa hal yang perlu dperhatikan, antara lain : persyaratan peserta Ujian
Nasional, persiapan mengikuti Ujian Nasional, dan Kiat Sukses Ujian Nasional.
Persiapan mental ialah persiapan yang berkaitan dengan sikap mental, psikis,
dan emosi. Upayakan agar situasi pribadi terutama sikap emosional tetap stabil.
Pertentangan yang dialami dalam diri, situasi kekecewaan (frustrasi, suasana
kesedihan dan sebagainya) akan berdampak buruk terhadap hasill belajar
Anda.
- Persiapan Teknis
Persiapan teknis yaitu persiapan yang berkaitan dengan penyediaan
perlengkapan yang akan digunakan dalam ujian nanti, misalnya pena, mistar
penghapus, pensil, dan peraut pensil. Perlengkapan itu sebaiknya disiapkan H-
1 sebelum ujian. Anda tidak akan lulus jika ternyata pensil 2B yang akan Anda
pakai ternyata palsu, karena proses pemeriksaan hasil ujian menggunakan
komputer. Sebelum ujian, yakinkan bahwa pensil 2B yang digunakan adalah
benar-benar asli. Selain itu, sebelum ujian berlangsung Anda harus mengecek
lokasi ujian dan tempat duduk.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar Anda lulus dalam
UNAS antara lain sebagai berikut :
1. Tidurlah lebih cepat dari biasanya agar fisik Anda prima dan tidak
mengantuk saat ujian berlangsung.
2. Siapkan alat tulis yang Anda butuhkan pada saat ujian, kartu tes, papan
pengalas, dan jam tangan (jika ada) sebelum tidur.
3. Bangun pagi-pagi. Jangan lupa sarapan dan meminta restu kedua orang tua
sebelum berangkat ke sekolah.
4. Usahakan tiba di lokasi ujian paling lambat 30 menit sebelum ujian dimulai.
5. Jangan lupa membaca doa sebelum memulai menjawab soal.
6. Pergunakan alat tulis yang baik untuk menulis jawaban pada LJK dan
tulislahlah terlebih dahulu identitas dengan lengkap dan benar.
7. Santai saja, jangan terbebani/tegang pada saat menjawab soal-soal ujian.
Tanamkan optimisme dan kepercayaan diri bahwa Anda bisa menjawab
dengan benar. Ingat ketegangan dapat membuyarkan konsentrasi Anda!
8. Dahulukan menyelesaikan soal yang dianggap mudah, kemudian baru Anda
berusaha untuk menyelesaikan soal yang sulit atau yang tadi merasa ragu-
ragu untuk menjawabnya.
9. Jaga Lembar Jawaban Komputer Anda agar tetap bersih, tidak terlipat,
jangan sama sekali dicoret-coret.Kontrol waktu Anda, jangan sampai waktu
berakhir tetapi pekerjaan Anda belum selesai. Jika tidak memiliki jam
tangan dan pengawas tidak menyampaikan, jangan ragu untuk bertanya
kepada pengawas mengenai waktu yang masih tersisa.
10. Periksa kembali jawaban dan data diri Anda sebelum menyerahkan LJK ke
pengawas. Pastikan bahwa data diri Anda (nama, nomor ujian, kode
sekolah, dan lain-lainnyanya) terisi dengan benar. Begitu pula pastikan
bahwa semua soal telah terjawab.
11. Pastikan LJK Anda telah diterima pengawas sebelum meninggalkan
ruangan ujian.
12. Pastikan Anda keluar dari ruang ujian dengan tenang, tidak usah
memikirkan bagaimana hasilnya, serahkan kepada Yang Mahakuasa.
PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UPTD SMP NEGERI 1 LOHBENER
Terakreditasi : A ( Amat Baik )
E-mail : smpn1lohbener@gmail.com
Jl. Raya Pamayahan No. 65 Telp ( 0234 ) 7121408 Lohbener – Indramayu 45252
BIMBINGAN KLASIKAL
3 Eliasalmania Eva,Swarjo.2011,Perminan
(Games) dalam Bimbingan dan
konseling.Yogyakarta:Paramitra
4
K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
L Media / Alat LCD, Power Point
M PELAKSANAAN
1 Tahap Awal/Pendahuluan
a Pernyataan Tujuan - Membuka dengan salam dan berdoa
- Membina hubungan baik dengan peserta didik
(mananyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice
breaking)
- Menyampaikan tujuan layanan materi bimbingan
dan konseling
- Menanyakan kesiapan peserta didik untuk
mengikuti kegiatan layanan
b Penjelasan tentang langkah-langkah - Memberikan langkah-langkah kegiatan, tugas dan
kegiatan tanggung jawab peserta didik.
- Kontrak layanan (kesepakatan layanan), hari ini
kita akan melakukan kegiatan selama 1 jam
pelayanan, kita sepakat akan melakukan dengan
baik.
c Mengarahkan kegiatan - Guru BK memberikan penjelasan tentang topik
(konsolidasi) yang akan dibicarakan.
d Tahap peralihan ( Transisi) - Guru BK menanyakan kesiapan peserta didik
untuk melakukan kegiatan, dan memulai tahap
inti.
2 Tahap Inti
a Kegiatan Peserta Didik - Peserta didik mengamati slide ppt yang
ditayangkan.
PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UPTD SMP NEGERI 1 LOHBENER
Terakreditasi : A ( Amat Baik )
E-mail : smpn1lohbener@gmail.com
Jl. Raya Pamayahan No. 65 Telp ( 0234 ) 7121408 Lohbener – Indramayu 45252
Pengertian Karir
Pekerjaan tidak serta merta merupakan karier. Kata pekerjaan (work, job,
employment) menunjuk pada setiap kegiatan yang menghasilkan barang atau
jasa, sedangkan kata karier (career) lebih menunjuk pada pekerjaan atau jabatan
yang ditekuni dan diyakini sebagai panggilan hidup, yang meresapi seluruh alam
pikiran dan perasaan seseorang, serta mewarnai seluruh gaya hidupnya. Pada
dasarnya yang dimaksud dengan karir adalah suatu pilihan profesi atau pekerjaan
yang menjadi tujuan bagi seorang individu. Karir juga dapat diartikan sebagai
perkembangan dari perjalanan kehidupan kerja seseorang yang digeluti secara
serius dan ditingkatkan semaksimal mungkin. Karir tertiggi (puncak karir) tidak
dapat dicapai secara instant, melainkan harus dengan perencanaan matang. Cara
yang paling efektif untuk meniti karir adalah dengan menggali bakat atau potensi
sedini mungkin. Masa remaja merupakan saat yang paling tepat untuk meniti
karir yakni dengan mengenal bakat dan minat yang dimilikinya. Sehingga
nantinya seseorang tersebut tidak hanya akan berhasil meniti karir tersebut
dengan sempurna, melainkan juga menggapainya dengan optimal.
Film ini menceritakan tentang perjuangan seorang anak suku pedalaman papua
yang bernama Denias untuk mendapatkan pendidikan yang layak.
PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UPTD SMP NEGERI 1 LOHBENER
Terakreditasi : A ( Amat Baik )
E-mail : smpn1lohbener@gmail.com
Jl. Raya Pamayahan No. 65 Telp ( 0234 ) 7121408 Lohbener – Indramayu 45252
3 Eliasalmania Eva,Swarjo.2011,Perminan
(Games) dalam Bimbingan dan
konseling.Yogyakarta:Paramitra
4
K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
L Media / Alat LCD, Power Point
M PELAKSANAAN
1 Tahap Awal/Pendahuluan
a Pernyataan Tujuan - Membuka dengan salam dan berdoa
- Membina hubungan baik dengan peserta didik
(mananyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice
breaking)
- Menyampaikan tujuan layanan materi bimbingan
dan konseling
- Menanyakan kesiapan peserta didik untuk
mengikuti kegiatan layanan
b Penjelasan tentang langkah-langkah - Memberikan langkah-langkah kegiatan, tugas dan
kegiatan tanggung jawab peserta didik.
- Kontrak layanan (kesepakatan layanan), hari ini
kita akan melakukan kegiatan selama 1 jam
pelayanan, kita sepakat akan melakukan dengan
baik.
c Mengarahkan kegiatan - Guru BK memberikan penjelasan tentang topik
(konsolidasi) yang akan dibicarakan.
d Tahap peralihan ( Transisi) - Guru BK menanyakan kesiapan peserta didik
untuk melakukan kegiatan, dan memulai tahap
inti.
2 Tahap Inti
a Kegiatan Peserta Didik - Peserta didik mengamati slide ppt yang
ditayangkan.
PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UPTD SMP NEGERI 1 LOHBENER
Terakreditasi : A ( Amat Baik )
E-mail : smpn1lohbener@gmail.com
Jl. Raya Pamayahan No. 65 Telp ( 0234 ) 7121408 Lohbener – Indramayu 45252
Pekerjaan
Pekerjaan ialah sekumpulan kedudukan (posisi) yang memiliki persamaan
kewajiban atau tugas-tugas pokoknya. Dalam kegiatan analisis jabatan, satu
pekerjaan dapat diduduki oleh satu orang, atau beberapa orang yang tersebar di
berbagai tempat.
Profesi
Profesi adalah pekerjaan atau bidang pekerjaan yang menuntut pendidikan keahlian
intelektual tingkat tinggi dan tanggung jawab etis yang mandiri dalam prakteknya.
Jabatan
Ialah sekumpulan pekerjaan yang berisi tugas-tugas yang sama atau berhubungan
satu dengan yang lain, dan yang pelaksanaannya meminta kecakapan, pengetahuan,
keterampilan dan kemampuan yang juga sama meskipun tersebar di berbagai
tempat
Karir
Menurut Gibson dkk. (1995: 305) karir adalah rangkaian sikap dan perilaku
yang berkaitan dengan pengalaman dan aktivitas kerja selama rentang waktu
kehidupan seseorang dan rangkaian aktivitas kerja yang terus berkelanjutan.
BIMBINGAN KLASIKAL
3 Eliasalmania Eva,Swarjo.2011,Perminan
(Games) dalam Bimbingan dan
konseling.Yogyakarta:Paramitra
4
K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
L Media / Alat LCD, Power Point
M PELAKSANAAN
1 Tahap Awal/Pendahuluan
a Pernyataan Tujuan - Membuka dengan salam dan berdoa
- Membina hubungan baik dengan peserta didik
(mananyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice
breaking)
- Menyampaikan tujuan layanan materi bimbingan
dan konseling
- Menanyakan kesiapan peserta didik untuk
mengikuti kegiatan layanan
b Penjelasan tentang langkah-langkah - Memberikan langkah-langkah kegiatan, tugas dan
kegiatan tanggung jawab peserta didik.
- Kontrak layanan (kesepakatan layanan), hari ini
kita akan melakukan kegiatan selama 1 jam
pelayanan, kita sepakat akan melakukan dengan
baik.
c Mengarahkan kegiatan - Guru BK memberikan penjelasan tentang topik
(konsolidasi) yang akan dibicarakan.
d Tahap peralihan ( Transisi) - Guru BK menanyakan kesiapan peserta didik
untuk melakukan kegiatan, dan memulai tahap
inti.
2 Tahap Inti
a Kegiatan Peserta Didik - Peserta didik mengamati slide ppt yang
ditayangkan.
PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UPTD SMP NEGERI 1 LOHBENER
Terakreditasi : A ( Amat Baik )
E-mail : smpn1lohbener@gmail.com
Jl. Raya Pamayahan No. 65 Telp ( 0234 ) 7121408 Lohbener – Indramayu 45252
Ke mana Anda akan melanjutkan studi setelah lulus dari SMP/MTs? Pertanyaan
diatas harus Anda jawab dan dipersiapkan sedini mungkin mulai saat ini !!, karena
sebentar lagi Anda akan segera melaluinya, semakin dipersiapkan dengan baik
diharapkan hasilnya akan semakin optimal (tidak salah pilihan). Jalur pendidikan
terdiri atas pendidikan formal, non formal, dan informal yang dapat saling
melengkapi dan memperkaya.
Pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan
pendidikan tinggi.
Pendidikan dasar : SD/ MI, SMP, MTs atau bentuk lain yang sederajat.
Pendidikan Menegah : SMA, MA (Madrasah Aliyah), SMK, MAK (Madrasah
Aliyah Kejuruan ) atau bentuk lain yang sederajat.
Pendidikan Tinggi : Akademi, Politeknik, Sekolah Tinggi, Institut atau
Universitas. Jenis pendidikan mencakup pendidikan umum, kejuruan, akademik,
profesi, vokasi, keagamaan dan khusus. Sekarang Anda tengah menyelesaikan
pendidikan dasar yang diharapkan akan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang
lebih tinggi yaitu pendidikan menengah.
SMA/SMK adalah Sekolah Menengah Atas / Kejuruan , berdasarkan jenisnya
Sekolah Menengah dibagi menjadi 2, yaitu SMA dan SMK.
PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UPTD SMP NEGERI 1 LOHBENER
Terakreditasi : A ( Amat Baik )
E-mail : smpn1lohbener@gmail.com
Jl. Raya Pamayahan No. 65 Telp ( 0234 ) 7121408 Lohbener – Indramayu 45252
BIMBINGAN KLASIKAL
Secara khusus tujuan pelayanan peminatan peserta didilk pada satauan pendidikan
SMA/MA adalah :
1. Pendidikan di SMA/MA merupakan pendidikan untuk menyiapkan peserta
didik menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri di masyarakat.
2. Kemandirian tersebut pada nomor (1) didasarkan pada kematangan pemenuhan
potensi dasar, bakat, minat dan keterampilan pekerjaan atau karir.
3. Kurikulum SMA/MA memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk
memilih kelompok mata pelajaran, lintas mata pelajaran dan pendalaman mata
pelajaran tertentu sesuai dengan kemampuan dasar umum (kecerdasan), bakat,
minat dan kecenderungan pilihan masing-masing siswa.
4. Setelah selesai pendidikan di SMA/MA, peserta didik dapat bekerja di bidang
tertentu yang masih memerlukan persiapan atau melanjutkan pelajaran ke
perguruan tinggi dengan memasuki program studi dengan pilihan dan
pendapalaman mata pelajaran sewaktu di SMA/MA.
KELOMPOK PEMINATAN MATEMATIKA DAN ILMU ALAM
Kelompok peminatan Matematika dan Sains meliputi mata pelajaran
: Matematika, Fisika, Kimia dan Biologi. Kelompok peminatan ini lebih banyak
mempelajari pada penguasaan konsep – konsep eksakta untuk
kepentingan menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Fungsi yang
lain adalah memberikan makna pembekalan agar siswa tersebut dapat survive di
percaturan kompetisi perkembangan sains dan teknologi bagi kepentingan
kesejahteraan masyarakatnya.
Dengan demikian penilaian akademik lebih terfokus pada penguasaan konsep-
konsep IPA (eksakta) dan keterampilannya dalam melakukan observasi, memahami
atau menemukan konsep-konsep dalam bidang Matematika dan Sains.
Prospek Karir Studi Lanjut :
Pada dasarnya untuk kelompok peminatan Matematika dan Sains memiliki peluang
memilih program studi apa saja yang ada di Perguruan Tinggi. Tetapi, akan lebih
baik sesuai dengan minat, bakat, kemampuan serta pilihan program studi dengan
kelompok peminatan yang dipilih. Berikut beberapa program studi yang dapat pilih
di perguruan tinggi, diantaranya :
1. Bidang Ilmu Sains :
Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, Statistik, Ilmu Komputer, Geofisika,
Astronomi, Farmasi
2. Bidang Ilmu Teknik :
Teknik Kimia, Teknik Fisika, Teknik Geofisika, Teknik Sipil, Teknik
Arsitektur, Teknik Elektro, Teknik Informatika, Teknik Industri, Teknik Mesin,
Teknik Perkapalan, Teknik Lingkungan, Teknik Planologi, Teknik
Penerbangan, Teknik Metalurgi, Teknik Geodesi, Teknik Nuklir, Teknik
Geologi, Teknik Pertambangan, Teknik Perminyakan, Teknik
Manufaktur,Teknik Geomatika.
3. Bidang Ilmu Kesehatan dan Kedokteran :
Pendidikan Dokter, Kedokteran Gigi, Kedokteran Hewan, Ilmu Keperawatan,
Gizi dan Kesehatan, Kesehatan Masyarakat, Kebidanan.
4. Bidang Ilmu Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
Ilmu Tanah, Budidaya Petanian (Agronomi), Sosial Ekonomi Pertanian
(Agrobisnis), Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan, Perikanan, Peternakan,
Kehutanan, Teknologi Hasil Pertanian, Teknologi Industri Pertanian,
5. Bidang Ilmu Pendidikan :
Pendidikan Fisika, Pendidikan matematika, Pendidikan Kimia, Pendidikan
Biologi, Pendidikan Teknik Elektronika, Pendidikan Teknik Sipil, Pendidikan
Teknik Mesin, Pendidikan Teknik Ilmu Komputer.
Prospek Karir/Profesi :
Berikut beberapa karir profesi yang dapat diraih, diantaranya :
• Menjadi ilmuwan/peneliti bidang IPA (Kimia, Fisika, Matematika, Biologi)
• Guru/Dosen/Akademisi
• Astronom
• Insinyur (Teknik Sipil, Teknik Industri, Teknik Mesin, Teknik Elektro, Geologi,
Geodesi, Teknik Penerbangan, Geofisika, Perkapalan, Perminyakan,
Pertambangan, dll
• Aristek
• Ahli Komputer : Web programming, Konsultan IT, Software enginerr, database
administator, analysis system, dll)
• Dokter : dokter spesialis, dokter umum, dokter hewan, dokter gigi,
• Ahli Gizi, Bidan, Perawat,
• Apoteker
• Polisi/TNI
• Tenaga Ahli (Kehutanan, Pertanian, Kelautan, Peternakan, Perikanan, dll
KELOMPOK PEMINATAN ILMU – ILMU SOSIAL
Kelompok peminatan Sosial meliputi mata pelajaran : Sejarah, Sosialogi dan
Antropologi, Geografi dan Ekonomi. Kelompok peminatan ini lebih banyak
mempelajari kehidupan sosial serta dan pengusaan keterampilan dalam bidan ilmu
sosial. Penilaian akademik lebih fokus pada keterampilan sosial seperti memahi
sejarah, membuat peta, interaksi sosial, dan adaptif terhadap lingkungan sosial.
Prospek Karir Studi Lanjut :
Berikut beberapa program studi yang dapat pilih di perguruan tinggi untuk
kelompok peminatan sosial, diantaranya :
1. Bidang Ilmu Ekonomi :
Ekonomi Akuntasi, Ekonomi Manajemen, Ekonomi Studi Pembangunan.
Ekonomi Islam (Muamalat).
2. Bidang Ilmu Sosial dan Politik :
Ilmu Pemerintahaan, Ilmu Hubungan Internasional, Ilmu Komunikasi,
Sosiologi, Administrasi Negara, Administrasi Niaga, Sosiatri, Kriminologi.
3. Bidang Ilmu Hukum
Hukum Perdana, Hukum Pidana
4. Bidang Ilmu Psikologi Bidang Ilmu Filsafat Bidang Ilmu Parawisata dan
Perhotelan :
Administrasi Hotel, Manajamen Kamar, Manajemen Parawisata, Manajemen
Tata Hidangan, Manajemen Bisnis Perjalanan.
5. Bidang Ilmu Seni dan Desain :
Seni Rupa, Desain Komunikasi Visual, Desain Interior, Seni Tari, Seni Kria,
Seni Musik, Pedalangan, Karawitan, Teater
6. Bidang Ilmu Pendidikan :
Pendidikan Guru SD, Pendidikan Luar Bisa, Pendidikan Luar Sekolah,
Pendidikan Sejarah, Pendidikan PPKn, Pendidikan Ekonomi, Pendidikan
Geografi, Pendidikan Sosiologi dan Antropologi, Pendidikan Bahasa Indonesia,
Pendidikan Bahasa Asing, Pendidikan Seni, Pendidikan Ilmu IPS, Pendidikan
Agama.
KELOMPOK PEMINATAN ILMU BAHASA DAN BUDAYA
Kelompok peminatan Bahasa meliputi mata pelajaran : Bahasa Indonesia, Bahasa
Inggris, Bahasa Asing). Untuk bahasa asing yang bisa dipilih, diantaranya bahasa
Mandarin, Jepang atau Arab. Kelompok peminatan ini lebih banyak mempelajari
Bahasa dan lebih fokus pada pengembangan keterampilan bahasa seperti membuat
surat, menyusun karya tulis, mengerjakan instruksi lisan, dialog, berpidato dan
penerjemah bahasa
Prospek Karir Studi Lanjut :
Berikut beberapa program studi yang dapat pilih di perguruan tinggi untuk
kelompok peminatan sosial, diantaranya :
1. Bidang Ilmu Bahasa dan Sastra :
Bahasa dan sastra Indonsesia, Bahasa dan Sastara Jawa, Bahasa Inggris, Bahasa
Arab, Bahasa Jepang, Bahasa Mandarin, Bahasa Jerman, Bahasa Jepang,
Bahasa Perancis.
2. Bidang Ilmu Seni :
Seni Rupa, Seni Musik, Seni Pedalangan, Seni Karawitan, Teater
3. Bidang Ilmu Sosial dan Politik :
Ilmu Hubungan Internasional, Ilmu Komunikasi
4. Bidang Ilmu Hukum
Hukum Perdana, Hukum Pidana
5. Bidang Ilmu Pendidikan :
Pendidikan Bahasa Indonesia, Pendidikan Bahasa Asing (Bahasa Inggris,
Bahasa Mandarin, Bahasa Jepang, Bahasa Arab), Pendidikan Seni
Prospek Karir/Profesi :
Berikut beberapa karir profesi yang dapat diraih, diantaranya :
• Peneliti bidang bahasa dan sastra
• Guru/Dosen bahasa dan sastra
• Konsultan bahasa dan sastra
• Ahli bahasa, penterjemah, interpreting, copywriting
• Diplomat
• Bidang yang kolaboratif ; editor, wartawan , penulis, penerjemah, atase
kebudayaan, diplomat, pustakawan, penulis naskah iklan atau skenario, penyulih
suara
• Jurnalistik dan Media (TV, Radio, Internet dan cetak), pariwisata, industri
kreatif
• Pegawai di instansi pemerintahan (kemenlu, kedubes, dan lain-lain), biro
perjalanan wisata
• Pengamat kebudayaan, kritikus
• Redaktur pada penerbitan / media cetak
PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UPTD SMP NEGERI 1 LOHBENER
Terakreditasi : A ( Amat Baik )
E-mail : smpn1lohbener@gmail.com
Jl. Raya Pamayahan No. 65 Telp ( 0234 ) 7121408 Lohbener – Indramayu 45252
BIMBINGAN KLASIKAL
2 Tahap Inti
a Kegiatan Peserta Didik - Peserta didik mengamati slide ppt yang
ditayangkan.
- Peserta didik mendengarkan dengan seksama
penjelan guru BK.
- Peserta didik menjawab pertanyaan yang
diberikan guru BK.
- Peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan
guru BK.
b Kegiatan Guru BK/Konselor - Guru BK menampilkan ppt yang berhubungan
dengan materi yang diberikan.
- Guru BK memberi penjelasan yang berkaitan
dengan materi yang diberikan.
- Guru BK mengajak peserta didik untuk curah
pendapat dan tanya jawab.
- Guru BK memberi tugas individual tentang
materi yang diberikan.
3 Tahap Penutup - Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan.
- Peserta didik merefleksi kegiatan dengan
mengungkapan kemanfaatan dan kebermaknaan
kegiatan secara lisan.
- Guru BK memberi penguatan dan perencanaan
tindak lanjut.
- Guru BK menutup kegiatan layanan dan
mengajak peserta didik bersyukur/berdoa dan
mengakhiri dengan salam.
N Evaluasi
1 Evaluasi Proses Guru BK melakukan evaluasi dengan memperhatikan
proses yang terjadi :
PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UPTD SMP NEGERI 1 LOHBENER
Terakreditasi : A ( Amat Baik )
E-mail : smpn1lohbener@gmail.com
Jl. Raya Pamayahan No. 65 Telp ( 0234 ) 7121408 Lohbener – Indramayu 45252
BIMBINGAN KELOMPOK
C PK mengeksplorasi pemahaman
anggota kelompok tentang apa itu
bakat, hobi, dan karir
D PK menggali pengetahuan kelompok
tentang mengembangkan hobi dan
bakat
E PK mengeksplorasi pemahaman
kelompok tentang karir
F PK mengeksplorasi pemahaman
anggota kelompok tentang
menentukan karir
G PK mencoba mengembalikan fokus
peserta didik dengan melakukan
permainan cepat tanggap
H PK menjelaskan pembahasan topik
secara tuntas
I PK mengeksplorasi komitmen
anggota kelompok tentang topik
yang dibahas
4 Tahap Pengakhiran Strategi/Teknik Waktu
A PK menjelaskan bahwa bimbingan Pengutan dan penerimaan 5 Menit
akan segera berakhir
B PK meminta kelompok untuk
mengemukakan kesan dan pesan
selama kegiatan bimbingan
kelompok berjalan
C PK mengajak kelompok untuk
merencanakan BKp selanjutnya
PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UPTD SMP NEGERI 1 LOHBENER
Terakreditasi : A ( Amat Baik )
E-mail : smpn1lohbener@gmail.com
Jl. Raya Pamayahan No. 65 Telp ( 0234 ) 7121408 Lohbener – Indramayu 45252
Catatan :
Hobi adalah kegiatan rekreasi yang dilakukan pada waktu luang untuk
menenangkan pikiran seseorang. Sementara menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), Hobi adalah kata benda (noun) yang dapat diartikan
sebagai kegemaran; kesenangan istimewa pada waktu senggang, bukan sebagai
pekerjaan utama. Tujuan hobi adalah untuk memenuhi keinginan dan mendapatkan
kesenangan. Terdapat berbagai macam jenis hobi seperti mengumpulkan suatu
(koleksi), membuat, memperbaiki, bermain dan seagainya.
Bakat adalah suatu kemampuan yang dimiliki oleh seseorang dimana
kemampuan tersebut sudah melekat dalam dirinya dan dapat digunakan untuk
melakukan hal-hal tertentu dengan lebih cepat dan lebih baik dibandingkan dengan
orang biasa. Pendapat lain mengatakan pengertian bakat adalah kemampuan yang
ada di dalam diri seseorang sejak lahir dimana kemampuan tersebut dapat
digunakan untuk mempelajari sesuatu dengan cepat dan dengan hasil yang baik.
Setiap orang memiliki bakat yang berbeda-beda dan bentuknya sangat beragam.
Misalnya seperti bakat musik, menari, melukis, dan lain sebagainya.
Karir adalah suatu rangkaian perilaku dan sikap yang berhubungan dengan
pengalaman maupun aktivitas kerja selama rentang waktu pada kehidupan seorang
individu serta merupakan rangkaian aktivitas kerja berkelanjutan. Karir yaitu
kondisi yang dapat menunjukan adanya peningkatan status kepegawaian seorang
individu dalam organisasi sesuai dengan pekerjaan yang sudah ditentukan oleh
organisasi tersebut. Karir merupakan kedudukan, rangkaian pekerjaan dan posisi
yang pernah diduduki oleh seseorang selama masa kerjanya. Karir dapat
menunjukan peningkatan maupun perkembangan pegawai secara individu pada
suatu jenjang yang dicapai selama masa kerjanya di dalam organisasi. Demikianlah
beberapa pengertian karir, semoga dapat kamu pahami.
Yang dimaksud perencanaan karir adalah proses dimana seorang individu dapat
menidentifikasi maupun mengambil langkah-langkah dalam mencapai tujuan
karirnya. Melalui perencanaan karir ini nantinya setiap individu dapat menevaluasi
kemampuan maupun minat yang dimilikinya, lalu supaya dapat
mempertimbangkan karir pilihannya, memilih karir alternatif, menyusun tujuan
karirnya dan lain-lain. Perencanaan sebuah karir juga merupakan perencanaan
mengenai kemungkinan seorang pegawai, anggota organisasi maupun seorang
individu untuk meniti proses kenaikan pangkat atau jabatan sesuai dengan syarat-
syarat jabatan tersebut dengan kemampuannya. Saat ini keterlibatan organisasi
pada perencanaan sebuah karir semakin kesini semakin bertambah. Bahkan saat ini
banyak sekali calon pegawai pada suatu organisasi khusunya calon yang
pendidikannya tinggi mereka menginginkan sebuah karir bukan hanya pada satu
jabatan saja, akan tetapi banyak yang ingin lebih.
LAMPIRAN LAMPIRAN
A. Angket Kebutuhan Peserta Didik (AKPD) Kelas 9
ANGKET KEBUTUHAN PESERTA DIDIK (KELAS 9 )
NAMA : __________________________
KELAS : __________________________
Petunjuk :
1. Dibawah ini bukan alat tes, tetapi angket yang berisi tentang berbagai
masalah yang sering dihadapi siswa
2. Jawaban anda sangat bermanfaat untuk membantu keberhasilan belajar di
sekolah ini
3. Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan kondisi anda saat ini, dengan
cara memberi tanda ( √ ) pada kolom YA atau TIDAK
4. Jawaban anda akan kami rahasiakan, untuk itu jawablah dengan sungguh-
sungguh
5. Selamat mengerjakan.
NO PERNYATAAN YA TIDAK
1 Saya lupa bersyukur atas nikmat dan karunia dari Tuhan YME
2 Saya kadang lupa untuk berprilaku sopan dan santun dalam kehidupan
Saya merasa belum paham etika yang baik dan benar dalam pergaulan
3
teman sebaya
4 Saya merasa sulit mematuhi tata tertib di sekolah
5 Kadang-kadang saya masih suka menyontek pada waktu ulangan
6 Waktu saya banyak dihabiskan untuk bermain game atau games online
7 Saya sulit meminta maaf jika melakukan kesalahan terhadap orang lain
8 Saya masih merasa belum memiliki rasa percaya diri
9 Saya belum tahu cara mengendalikan emosi
10 Saya belum tahu cara melakukan eksplorasi bakat secara mandiri
11 Saya masih sering mengalami sakit/alergi
12 Kondisi keluarga saya sedang tidak harmonis
13 Saya sedang mempunya masalah dengan anggota keluarga di rumah
14 Saya merasa belu bisa menjadi pribadi yang mandiri
Saya sering lupa waktu bermain/membuka media sosial (fb, wa,
15
intagram, dll)
16 Saya merasa sulit mengendalikan ketergantungan dengan handphone
17 Saya merasa tidak betah tinggal dirumah sendiri
18 Saya merasa tidak pernah di perhatikan oleh orang tua
Kata maaf, tolong dan terimakasih kadang lupa saya ucapkan dalam
19
pergaulan
Saya belum tahu tentang bentuk-bentuk kenakalan remaja saat ini dan
20
cara mensikapinya
21 Saya sering beda pendapat dengan orang lain
22 Saya sedang mempunyai masalah dengan teman di sekolah
23 Saya belum tahu cara untuk menjaga persahabatn agar tetap langgeng
24 Saya belum tahu tentang bullying dan cara mensikapinya
25 Saya sulit bergaul dengan teman-teman di sekolah
Saya merasa masih sedikit pemahaman tentang kesehatan reproduksi
26
remaja
27 Saya belum banyak tahu tentang dampak dari pacaran
28 Saya malu jika membicarakan masalah seks dan pacar kepada orang tua
29 Saya merasa malu jika bergaul dengan teman yang beda jenis kelamin
30 Saya merasa takut bertanya atau menjawab di kelas
Saya belum paham yang harus dilakukan dengan adanya pemanasan
31
global
Saya belum mengetahui banyak tentang jenis obat-obatan terlarang serta
32
dampaknya
33 Saya belum tahu cara memilih lembaga bimbingan belajar
34 Saya merasa tidak memiliki semangat belajar
35 Saya belum tahu cara meraih prestasi di sekolah
Saya belum paham tentang gaya belajar dan strategi yang sesuai
36
dengannya
37 Saya merasa kesulitan dalam memahami pelajaran
38 Saya belum terbiasa belajar bersama atau kelompok
39 Saya merasa belum menemukan cara belajar yang efektif
40 Saya selalu malas untuk belajar di rumah
41 Saya belajarnya jika akan ada ulangan atau ujian saja
42 Orang tua kurang peduli dengan kegiatan belajar saya
43 Saya belum bisa membuat peta pikiran (mind mapping)
44 Saya belum mengenal tentang macam-macam kecerdasan
45 Saya belum paham cara kerja otak kiri dan otak kanan
46 Saya sering dimarahi orang tua karena boros
47 Saya idak terbiasa menabung
48 Saya kurang dapat menyalurkan bakan dan minat di sekolah
49 Saya belum tahu tentang prospek karir untuk setiap mata pelajaran
Saya belum banyak tahu tentang jenis-jenis profesi di masyarakat dan
50
prospeknya
B. Penyusunan Butir Instrumen Angket Peserta Didik Kelas 9
Tataran/Internalisasi Tujuan
NOMOR
NO BIDANG SKKPD BUTIR ANGKET KONSELI BIDANG
Pengenalan Akomodasi Tindakan ITEM
1 PRIBADI Landasan Mengenal arti Berminat Melakukan 1 Saya dalam menjalankan ibadah P
Hidup dan tujuan mempelajari berbagai kegiatan masih karena terpaksa
Religius ibadah arti dan tujuan ibadah dengan
ibadah kemauan sendiri
Landasan Mengenal alasan Memahami Bertindak atas 2 Saya merasa belum memiliki P
Perilaku perlunya keragaman pertimbangan diri kebiasaan untuk berpikir dan
Etis mentaati aturan/patokan terhadap norma bersikap positif
aturan/norma dalam yang berlaku
berperilaku berperilaku
dalam konteks
budaya
3 Kadang saya masih suka P
mencontek saat tes