KELAS 8
Di Susun Oleh :
LIDYA SUSDIANI, S.Psi
KIDUL tahun pelajaran 2021/2022 ini telah disetujui dan di sahkan pada :
Hari : SENIN
Penyusun
DAFTAR ISI
LAMPIRAN-LAMPIRAN
A. Proses Penyusunan Angket Kebutuhan Peserta Didik Berdasarkan SKKPD
D. DESKRIPSI KEBUTUHAN
Kebutuhan peserta didik/konseli dapat diidentifikasi berdasarkan
asumsi teoretik dan hasil asesmen kebutuhan yang dilakukan. Dalam
melaksanakan tugasnya, guru Bimbingan dan Konseling terlebih dahulu
9nalisa9 daftar kebutuhan (Need Assesment). Tujuan penyusunan
instrumen tersebut untuk mengetahui kebutuhan dan permasalahan
Konseli.
Ada beberapa contoh aplikasi 9nalisa9nt yang dapat digunakan
untuk mengetahui kebutuhan Konseli, antara lain Daftar Cek Masalah
(DCM), Inventori Tugas Perkembangan (ITP), Alat Ungkap Masalah (AUM),
Analisis Tugas Perkembangan (ATP), Identifikasi Kebutuhan dan Masalah
Konseli (IKMS) dan lain-lain. Selain itu pengalaman Konselor dalam
melaksanakan program pelayanan konseling dan masukan dari berbagai
fihak terkait juga dapat digunakan sebagai dasar penyusunan daftar
kebutuhan peserta didik.
Angket masalah Konseli atau peserta didik di MTs. Miftahul Ulum 2
Banyu Putih dibuat dan disusun sendiri oleh tim guru bimbingan dan
konseling sesuai dengan lingkungan dan masalah/kebutuhan peserta
didik di sekolah.
Angket Kebutuhan Peserta Didik diolah dengan Aplikasi Angket
Kebutuhan Peserta Didik (AKPD). Hasilnya sebagai berikut :
2. Profil kelas dari hasil 10nalisa Angket Kebutuhan Peserta Didik
% JENIS
NO PERNYATAAN JUMLAH
BIDANG BIMBINGAN
1 Saya kadang lupa bersyukur atas nikmat dan karunia dari Tuhan YME 30 30%
2 Saya kadang lupa untuk berprilaku sopan dan santun dalam kehidupan 23 23%
Saya merasa belum paham etika yang baik dan benar dalam pergaulan
25 25%
3 teman sebaya
6 Waktu saya banyak dihabiskan untuk bermain game atau games online 20 20%
287%
7 Saya sulit meminta maaf jika melakukan kesalahan terhadap orang lain 21 21%
10 Saya belum tahu cara melakukan eksplorasi bakat secara mandiri 22 22%
Saya sering lupa waktu ketika bermain/membuka media sosial (fb, wa,
15 15%
15 instagram, dll)
Kata maaf, tolong dan terimakasih kadang lupa saya ucapkan dalam
13 13%
19 pergaulan
Saya belum tahu tentang bentuk-bentuk kenakalan remaja saat ini dan
16 16%
20 cara mensikapinya
23 Saya belum tahu cara untuk menjaga persahabatan agar tetap langgeng 13 13%
28 Saya malu jika membicarakan masalah seks dan pacar kepada orang tua 19 19%
29 Saya merasa malu jika bergaul dengan teman yang beda jenis kelamin 17 17%
33 Saya belum tahu cara memilih lembaga bimbingan belajar 23 23% 370%
Saya belum paham tentang gaya belajar dan strategi yang sesuai
23 23%
36 dengannya
41 Saya belajarnya jika akan ada ulangan atau ujian saja 19 19%
45 Saya belum paham cara kerja otak kiri dan otak kanan 27 27%
48 Saya kurang dapat menyalurkan bakat dan minat di sekolah 21 21% 147%
49 Saya belum tahu tentang prospek karir untuk setiap mapel 26 26%
E. RUMUSAN KEBUTUHAN
Rumusan tujuan dibuat berdasarkan hasil assesmen yang dilakukan
atau hasil deskripsi kebutuhan peserta didik/konseli. Rumusan tujuan
akan dicapai dan disusun dalam bentuk prilaku yang harus dikuasai
peserta didik/konseli setelah memperoleh layanan bimbingan dan
konseling. Berikut rumusan tujuannya
BIDANG
RUMUSAN KEBUTUHAN TUJUAN LAYANAN
LAYANAN
Kesadaran untuk Peserta didik/konseli memiliki
beribadah Allah SWT kesadaran untuk beribadah pada
dengan Ikhlas Allah SWT
Kesadaran untuk selalu Peserta didik/konseli memiliki
PRIBADI
bersikap jujur kebiasaan untuk selalu bersikap
jujur
Memiliki sikap selalu Peserta didik/konseli selau
bersyukur pada Allah SWT bersyukur pada Allah SWT atas
segala yang telah diberikan-Nya
F. KOMPONEN PROGRAM
Komponen program bimbigan dan konseling di SMP meliputi : (1)
layanan dasar, (2) layanan peminatan dan perencanaan individual, (3)
Layanan Responsif, dan (4) dukungan sistem. Berikut penjelasan mengenai
masing-masing komponen
1. Layanan Dasar
Layanan dasar adalah proses pemberian bantuan kepada semua
peserta didik/konseli yang berkaitan dengan pengembangan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan dalam bidang pribadi, sosial, belajar,
dan karir sebagai pengejawantahan tugas-tugas perkembangan mereka.
Layanan dasar merupakan inti pendekatan perkembangan yang
diorganisasikan berkenaan dengan pengetahuan tentang diri dan orang
lain, perkembangan belajar, serta perencanaan dan eksplorasi karir.
Layanan dasar pada sekolah dasar dilaksanakan dalam aktivitas yang
langsung diberikan kepada peserta didik/konseli adalah bimbingan
kelompok, bimbingan klasikal, dan bimbingan lintas kelas. Aktivitas
yang dilaksanakan melalui media adalah papan bimbingan, leaflet dan
media inovatif bimbingan dan konseling. Bagi guru kelas yang
menjalankan fungsi sebagai guru bimbingan dan konseling, layanan
bimbingan klasikal dapat diintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran
tematik.
2. Layanan Responsif
Layanan responsif adalah layanan untuk memenuhi kebutuhan
jangka pendek peserta didik, atau masalah-masalah yang dialami
peserta didik/konseli yang bersumber dari lingkungan kehidupan
pribadi, sosial, belajar, dan karir. Layanan terdiri atas konseling
individual, konseling kelompok, konsultasi, konferensi kasus, referal
dan advokasi. Sementara aktivitas layanan responsif melalui media
adalah konseling melalui elektronik dan kotak masalah. Pada konteks
layanan responsif di Sekolah Dasar, guru bimbingan dan konseling atau
konselor memberikan intervensi secara singkat. Pada layanan responsif
juga dilakukan advokasi yang menitikberatkan pada membantu peserta
didik/konseli untuk memiliki kesempatan yang sama dalam mencapai
tugas-tugas perkembangan. Guru bimbingan dan konseling atau
konselor menyadari terdapat rintangan-rintangan bagi peserta didik
yang disebabkan oleh disabilitas, jenis kelamin, suku bangsa,
bahasa, orientasi seksual, status sosial ekonomi, pengaruh orangtua,
keberbakatan, dan sebagainya. Guru bimbingan dan konseling atau
konselor harus memberikan advokasi agar semua peserta didik/konseli
mendapatkan perlakuan yang setara selama menempuh pendidikan di
Sekolah Dasar.
3. Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual Peserta Didik
Layanan peminatan dan perencanaan individual merupakan
proses pemberian bantuan kepada semua peserta didik/konseli dalam
membuat dan mengimplementasikan rencana pribadi, sosial, belajar,
dan karir. Tujuan utama layanan ini ialah membantu peserta didik
belajar memantau dan memahami pertumbuhan dan perkembangannya
sendiri dan mengambil tindakan secara proaktif terhadap informasi
tersebut Layanan peminatan dan perencanaan individual berisi aktivitas
membantu setiap peserta didik untuk mengembangkan dan meninjau
minat dan perencanaan pribadi, sosial, belajar, dan karir. Aktivitas
dimulai sejak peserta didik masih di sekolah dasar dan berlanjut terus
sampai di sekolah menengah. Rencana yang telah dibuat oleh peserta
didik ditinjau dan diperbaharui secara berkala dan didokumentasikan di
dalam profil peserta didik, misalnya dalam bentuk grafik. Aktivitas
layanan peminatan dan perencanaan individual yang langsung diberikan
kepada peserta didik dapat berupa kegiatan bimbingan klasikal,
konseling individual, konseling kelompok, bimbingan kelas besar atau
lintas kelas, bimbingan kelompok, konsultasi dan kolaborasi. Aktivitas
peminatan dan perencanaan individual di Sekolah Dasar terintegrasi
dengan kegiatan ekstrakurikuler. Pemilihan kegiatan ekstrakurikuler
juga dapat menggambarkan minat peserta didik pada aktivitas tertentu.
Guru bimbingan dan konseling atau konselor dap at memberikan
informasi tentang perencanaan pribadi, akademik dan karir dalam
pemilihan kegiatan ekstra kurikuler bagi peserta didik.
4. Dukungan Sistem
Dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan
manajemen, tata kerja infrastruktur dan pengembangan keprofesionalan
konselor secara berkelanjutan yang secara tidak langsung memberikan
bantuan kepada peserta didik atau memfasilitasi kelancaran
perkembangan peserta didik. Aktivitas yang dilakukan dalam dukungan
sistem adalah (1) administrasi, yang di dalamnya termasuk
melaksanakan dan menindaklanjuti asesmen, kunjungan rumah,
menyusun dan melaporkan program bimbingan dan konseling,
membuat evaluasi, dan melaksanakan administrasi dan mekanisme
bimbingan dan konseling, serta (2) kegiatan tambahan dan
pengembangan profesi, bagi konselor atau guru kelas yang berfungsi
sebagai guru bimbingan dan konseling, kegiatan pengembangan profesi
dilaksanakan sesuai dengan tugasnya sebagai guru kelas dengan
diperkaya oleh kegiatan pelatihan atau lokakarya tentang bimbingan
dan konseling untuk memperkuat kompetensi dalam menjalankan
fungsi sebagai guru bimbingan dan konseling atau konselor.
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (guru sebagai pembelajar)
bagi konselor atau guru bimbingan dan konseling dapat dilakukan
dengan moda tatap muka, daring dan kombinasi antara tatap muka dan
daring.
Berdasarkan hasil angket kebutuhan peserta didik, maka alokasi
waktu komponen program adalah sebagai berikut :
JML PERHITU
KOMPONE PRO
MATERI / TOPIK / LAY NGAN
NO N NO POR
KEGIATAN A WAKTU/
PROGRAM SI
NAN JAM
1 Layanan 1 Tuhan selalu hadir dalam 28 49% 49% x 24
Dasar hidupku = 11,28
2 Nilai suatu sikap kejujuran
3 Bersyukur dengan hati yang
ikhlas
4 Saya cinta budaya sendiri
5 Langkahku tanggung jawabku
6 Pola hidup bersih dan sehat
7 Potensi diri
8 Kelebihan dan kekurangan diri
9 Cara mengatur waktu
10 Pemahaman diri sendiri
11 Masa remaja dan
perubahannya
12 Disiplin diri
13 Menjadi pribadi mandiri
14 Bahaya rokok dan dampaknya
15 Melakukan 3 kata penting
dalam pergaulan
16 Adaptasi di lingkungan sekolah
baru
17 Kiat mencari dan disenangi
teman
18 Stop bulliying
19 Mengelola sarana media sosial
20 Mengenal norma kehidupan
21 Manusia sebagai makhluk
sosial
22 Pentingnya disiplin belajar
23 Tanggung jawab seorang siswa
24 Cara belajar di rumah
25 Kiat sukses meraih prestasi
26 Pentingnya motivasi belajar
27 Cara belajar kelompok
28 Cara belajar di sekolah baru
2 Layanan 1 Cara mendapatkan beasiswa 8 14% 24% x 24
Peminatan 2 Cara mengatur waktu belajar = 3,36
dan sambil bekerja
Perencana 3 Cara memilih kegiatan ekstra
an kurikuler yang sesuai
Individual 4 Optimis untuk naik kelas
Peserta 5 Cita-cita karirku
Didik 6 Jenis pekerjaan dan
prospeknya
7 Mengenal osis dan
kegiataannya
8 Mengenal bakat, minat, hobi
dan karir
3 Layanan 1 Akibat suka menyontek 14 25% 25% x 24
Responsif 2 Mengelola marah = 5,76
3 Menghilangkan rasa rendah
diri
4 Menerima diriku apa adanya
5 Kiat mendapat perhatian orang
tua
6 Menjaga kesehatan diri
7 Kiat mengatur keuangan
8 Membina hubungan baik
dengan guru dan karyawan
9 Kiat membina hubungan
dengan teman
10 Menyelesaikan masalah
dengan teman
11 Kiat agar orang tua peduli
dengan kegiatan belajar kita
12 Identifikasi kesulitan belajar
13 Bahaya menunda pekerjaan
sekolah
14 Cara mencari teman yang
cocok untuk belajar
4 Dukungan 1 Pengembangan Jejaring 7 12% 12% x 24
Sistem 2 Kegiatan Manajemen = 3,6
3 Pengembangan staf
4 Kunjungan rumah
5 Kolaborasi
6 Pengembangan Profesi
Konselor
a. In House Training
b. Pendidikan Lanjut
7 Penelitian dan Pengembangan
100
JUMLAH JAM 57
% 24
G. BIDANG LAYANAN
Bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan mencakup empat
bidang layanan, yaitu bidang layanan yang memfasilitasi perkembangan
pribadi, sosial, belajar, dan karir yang merupakan satu kesatuan utuh
dapat dipisahkan dalam setiap diri individu peserta didik/konseli
1. Pribadi
Suatu proses pemberian bantuan dari guru bimbingan dan
konseling atau konselor kepada peserta didik atau konseli untuk
memahami, menerima, mengarahkan, mengambil keputusan, dan
merealisasikan keputusannya secara bertanggung jawab tentang
perkembangan aspek pribadinya, sehingga dapat mencapai
perkembangan secara optimal dan mencapai kebahagiaan,
kesejahteraan dan keselamatan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkan
meliputi (1) memahami potensi diri dan memahami kelebihan dan
kelemahannya, baik kondisi fisik maupun psikis, (2) mengembangkan
potensi untuk mencapai kesuksesan dalam kehidupannya, (3) menerima
kelemahan kondisi diri dan mengatasinya secara baik.
2. Sosial
Suatu proses pemberian bantuan dari konselor kepada peserta
didik/konseli untuk memahami lingkungannya dan dapat melakukan
interaksi sosial secara positif, terampil berinteraksi sosial, mampu
mengatasi masalah-masalah sosial yang dialaminya, mampu
menyesuaikan diri dan memiliki keserasian hubungan dengan
lingkungan sosialnya sehingga mencapai kebahagiaan dan
kebermaknaan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkan
meliputi (1) berempati terhadap kondisi orang lain, (2) memahami
keragaman latar sosial budaya, (3) menghormati dan menghargai orang
lain, (4) menyesuaikan dengan nilai dan norma yang berlaku, (5)
berinteraksi sosial yang efektif, (6) bekerjasama dengan orang lain
secara bertanggung jawab, dan (8) mengatasi konflik dengan orang lain
berdasarkan prinsip yang saling menguntungkan.
3. Belajar
Proses pemberian bantuan kepada peserta didik/ konseli dalam
mengenali potensi diri untuk belajar, memiliki sikap dan keterampilan
belajar, terampil merencanakan pendidikan, memiliki kesiapan
menghadapi ujian, memiliki kebiasaan belajar teratur dan mencapai
hasil belajar secara optimal sehingga dapat mencapai kesuksesan,
kesejahteraan, dan kebahagiaan dalam kehidupannya. Aspek
perkembangan yang dikembangkan meliputi;
a) Menyadari potensi diri dalam aspek belajar dan memahami berbagai
hambatan belajar
b) Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif
c) Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat
d) Memiliki keterampilan belajar yang efektif
e) Memiliki keterampilan perencanaan dan penetapan pendidikan
selanjutnya
f) Memiliki kesiapan menghadapi ujian
4. Karir
Proses pemberian bantuan oleh guru bimbingan dan konseling
atau konselor kepada peserta didik/konseli untuk mengalami
pertumbuhan, perkembangan, eksplorasi, aspirasi dan pengambilan
keputusan karir sepanjang rentang hidupnya secara rasional dan
realistis berdasar informasi potensi diri dan kesempatan yang tersedia di
lingkungan hidupnya sehingga mencapai kesuksesan dalam
kehidupannya.
Aspek perkembangan yang dikembangkan meliputi :
a) Pengetahuan konsep diri yang positif tentang karir
b) Kematangan emosi dan fisik dalam membuat keputusan karir
c) Kesadaran pentingnya pencapaian prestasi untuk mendapatkan
kesempatan karir
d) Kesadaran hubungan antara pekerjaan dan belajar
e) Keterampilan untuk memahami dan menggunakan informasi karir
f) Kesadaran hubungan antara tanggung jawab personal, kebiasaan
bekerja yang baik dan kesempatan karir
g) Kesadaran bagaimana karir berhubungan dengan fungsi dan
kebutuhan di masyarakat
h) Kesadaran tentang perbedaan pekerjaan dan perubahan peran laki-
laki - perempuan.
BIDANG RUMUSAN
TUJUAN LAYANAN TOPIK/TEMA
LAYANAN KEBUTUHAN
Kesadaran untuk Peserta didik/konseli Tuhan selalu
beribadah Allah memiliki kesadaran hadir dalam
SWT dengan Ikhlas untuk beribadah pada hidupku
Allah SWT
PRIBADI
Kesadaran untuk Peserta didik/konseli Nilai suatu sikap
selalu bersikap memiliki kebiasaan kejujuran
jujur untuk selalu bersikap
jujur
Memiliki sikap Peserta didik/konseli Bersyukur dengan
selalu bersyukur selau bersyukur pada hati yang ikhlas
pada Allah SWT Allah SWT atas segala
yang telah diberikan-
Nya
Pemahaman Peserta didik/konseli Akibat suka
terhadap dampak memahami dampak menyontek
menyontek menyontek dan dapat
menghindarinya
Kesadaran untuk Peserta didik/konseli Saya cinta budaya
mencintai budaya memiliki kesadaran sendiri
indonesia mencintai budaya
indonesia tercinta
Kemampuan untuk Peserta didik/konseli Langkahku
selalu bertanggung memiliki sikap yang tanggung jawabku
jawab bertanggung jawab
Kemampuan Peserta didik/konseli Mengelola marah
mengendalikan diri mengelola kemarahan
dari rasa marah
Memiliki kepercaya Peserta didik/konseli Menghilangkan
diri tidak rendah diri rasa rendah diri
Kesadaran untuk Peserta didik/konseli Menerima diriku
menerima mampu besyukur dan apa adanya
pemberian terbaik menerima dengan
dari Allah SWT ikhlas apa yang sudah
dimilikinya
Memperoleh Peserta didik/konseli Kiat mendapat
perhatian orang tua memperoleh perhatian perhatian orang
yang cukup orang tua yang cukup tua
Memiliki kesehatan Peserta didik/konseli Pola hidup bersih
jasmani dan rohani memiliki kesehatan dan sehat
yang baik jasmani dan rohani
yang baik
Menggali Potensi Peserta didik/konseli Potensi diri
Diri Sendiri mampu menggali
Potensi Diri Sendiri
Memiliki kesehatan Peserta didik/konseli Menjaga
jasmani dan rohani mampu menjaga kesehatan diri
yang baik kesehatan jasmani
dan rohani
Mengetahui Peserta didik/konseli Kelebihan dan
Kelebihan dan dapat mengetahui kekurangan diri
Kelemahan yang kelebihan dan
dimiliki kelemahan yang
dimilikinya
BELAJAR Disesuaik
Kiat agar orang Disesuaika an
Peserta didik/konseli memiliki tua peduli n dengan dengan
Konseling Proses
kesadaran orang tua untuk peduli Responsif VIII dengan pendekata pendekat 2 Jam
Individual dan Hasil
pada kegiatan belajar anaknya kegiatan n yang an yang
belajar kita digunakan digunaka
n
Disesuaik
Disesuaika an
Identifikasi n dengan dengan
Peserta didik/konseli memperoleh Konseling Proses
Responsif VIII kesulitan pendekata pendekat 2 Jam
kemudahan memaham pelajaran Individual dan Hasil
belajar n yang an yang
digunakan digunaka
n
Slide
Peserta didik/konseli dapat Bimbingan Pentingnya Ceramah, Proses
Dasar VIII Power 2 Jam
melakukan disiplin belajar Klasikal disiplin belajar Diskusi dan Hasil
Point
Tanggung Slide
Peserta didik/konseli dapat Bimbingan Ceramah, Proses
Dasar VIII jawab seorang Power 2 Jam
melakukan kebiasaan belajar Klasikal Diskusi dan Hasil
siswa Point
Slide
Peserta didik/konseli dapat belajar Bimbingan Cara belajar di Ceramah, Proses
Dasar VIII Power 2 Jam
di rumah Klasikal rumah Diskusi dan Hasil
Point
Disesuaik
Disesuaika an
Bahaya
n dengan dengan
Peserta didik/konseli tidak Konseling menunda Proses
Responsif VIII pendekata pendekat 2 Jam
menunda pekerjaan sekolah Individual pekerjaan dan Hasil
n yang an yang
sekolah
digunakan digunaka
n
Peserta didik/konseli dapat Slide
Bimbingan Kiat sukses Ceramah, Proses
memperoleh atau meraih prestasi Dasar VIII Power 2 Jam
Klasikal meraih prestasi Diskusi dan Hasil
di sekolah Point
Pentingnya Slide
Peserta didik/konseli memiliki Bimbingan Ceramah, Proses
Dasar VIII motivasi Power 2 Jam
Motivasi belajar Klasikal Diskusi dan Hasil
belajar Point
Peserta didik/konseli dapat Slide
Bimbingan Cara belajar Ceramah, Proses
melakukan belajar kelompok yang Dasar VIII Power 2 Jam
Klasikal kelompok Diskusi dan Hasil
baik Point
Peserta didik/konseli memiliki Slide
Bimbingan Cara belajar di Ceramah, Proses
pemahaman tentang cara belajar Dasar VIII Power 2 Jam
Klasikal sekolah baru Diskusi dan Hasil
di SMP/MTs yang baik Point
KARIR Disesuaik
Cara mencari Disesuaika an
Peserta didik/konseli dapat teman yang n dengan dengan
Konseling Proses
menemukan cara belajar yang Responsif VIII cocok untuk pendekata pendekat 2 Jam
Individual dan Hasil
sesuai belajar n yang an yang
bersama digunakan digunaka
n
Cara Slide
Peserta didik/konseli dapat Pem&Pere Bimbingan Ceramah, Proses
VIII mendapatkan Power 2 Jam
memperoleh informasi beasiswa nc Indv Klasikal Diskusi dan Hasil
beasiswa Point
Cara memilih
Slide
Peserta didik/konseli dapat Pem&Pere Bimbingan kegiatan ekstra Ceramah, Proses
VIII Power 2 Jam
memilih Ekskul yang sesuai nc Indv Klasikal kurikuler yang Diskusi dan Hasil
Point
sesuai
Slide
Peserta didik/konseli memiliki Pem&Pere Bimbingan Optimis untuk Ceramah, Proses
VIII Power 2 Jam
Sikap optimis dapat naik kelas nc Indv Klasikal naik kelas Diskusi dan Hasil
Point
3. TINDAK LANJUT
Tindak lanjut dalam kegiatan evaluasi merupakan kegiatan yang
dilakukan untuk menindaklanjuti hasil pelaksanaan pelayanan
bimbingan dan konseling. Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh
dari hasil evaluasi, guru BK atau konselor dapat memikirkan ulang
keseluruhan program yang telah dilaksanakan denganc ara membuat
desain ulang atau merevisi seluruh program atau beberapa bagian dari
program yang dianggap belum begitu efektif.
Langkah-langkah tindak lanjut :
a. Menentukan aspek-aspek perbaikan atau peningkatan yang akan
dilakukan.
b. Menyusun ulang desain program secara umum atau layanan
bimbingan dan konseling tertentu dalam rangka perbaikan atau
pengembangan
c. Melaksanakan kegiatan tindak lanjut sesuai dengan aspek-aspek yang
akan diperbaiki atau dikembangkan dan alokasi waktu yang telah
ditentukan.
Jenis Jumlah
No Kebutuhan
Barang Barang Uang
1. Kertas HVS - Analisa AUM 2 Plano Rp. 500.000,-
- Angket Siswa
- Program BK
- Undangan orang
tua
- Format-format BK
2. Spidol - Spidol besar 2 Rp. 15.000,-
(permanen ) 3
- Spidol kecil
3. Buku Folio - Buku Tamu 1 Rp.
- Buku ijin 1 90.000,-
- Buku Agenda surat 1
- Buku Agenda Kerja 3
4. Tampilan - Biblio konseling 10 Rp.
Kepustakaan 600.000,-
5. Gunting - 1 Rp.
15.000,-
6. Snel heckter - Jurnal Kegiatan 3 Rp.
Klasikal 3 30.000,-
- Program umum 3
- Bukti Fisik
7. Staples - Kecil 1 Rp.
- Tanggung 1 10.000,-
Rp.
20.000.-
8. Transport - Home visit Rp.
( 27 X 3 X Rp. 1.065.000,-
15.000,-)
Jumlah Rp.
2.345.000,-
PROGRAM SEMESTERAN
Waktu
Layanan
bimbingan dan
3 Menyusun program konseling lebih VIII Juli
bimbingan dan terarah dan tetap
konseling sasaran
Mendapat
Konsultasi program dukungan dari
4 VIII Juli
bimbingan dan Kepala dan Komite
konseling Sekolah
Terpenuhinya
kebutuhan sarana
5 yang menunjang VIII Juli
Pengadaan sarana / keberhasilan
prasarana BK layanan BK
B. LAYANAN BK
1 LAYANAN DASAR
a. Bimbingan
Klasikal
Peserta
didik/konseli
Pema
Tuhan selalu hadir memiliki
V hama VIII Juli
dalam hidupku kesadaran untuk
n
beribadah pada
Allah SWT
Peserta
didik/konseli
memiliki
Pema
Cara Belajar di pemahaman
V hama VIII Juli
sekolah baru tentang cara
n
belajar di
SMP/MTs yang
baik
Peserta
didik/konseli
Adaptasi di Pema mudah
lingkungan sekolah V hama beradaptasi VIII Agst
baru n dengan
lingkungan
sekolah baru
Pema Peserta
Cita-cita karirku V hama didik/konseli VIII Agst
n dapat
mengidentifikasi
cita-cita yang
sesuai dengan
dirinya
Peserta
didik/konseli
Pema
Cara mengatur mampu mengatur
V hama VIII Sept.
waktu jadwal kegiatan
n
sehari-hari dengan
baik
Peserta
Pema didik/konseli
Disiplin diri V hama memiliki disiplin VIII Sept.
n diri dalam
kehidupan
Peserta
Pema didik/konseli
Potensi diri V hama mampu menggali VIII Okt
n Potensi Diri
Sendiri
Peserta
didik/konseli
Pema memiliki
Manusia sebagai Oktb
V hama Kesadaran sebagai VIII
makhluk social .
n makhluk sosial
yang harus
berinteraksi
Peserta
Pema didik/konseli
Bersyukur dengan Novb
V hama memahami VIII
hati yang ikhlas .
n berbagai macam
beaKonseli
Peserta
Pema
Kiat mencari dan didik/konseli Novb
V hama VIII
disenangi teman mampu menjaga .
n
kesehatan diri
Peserta
Pema
didik/konseli
hama
Nilai suatu sikap memiliki Desb
V n dan VIII
kejujuran pemahaman .
pence
bahaya rokok dan
gahan
narkoba
Peserta
Pema
Pentingnya disiplin didik/konseli Desb
V hama VIII
belajar dapat melakukan .
n
disiplin belajar
Pema Peserta
hama didik/konseli
Bahaya rokok dan Desb
V n dan dapat menghindari VIII
dampaknya .
pence bahaya atau
gahan dampak rokok
b. Bimbingan
Kelompok
Peserta
Pema didik/konseli
Langkahku
V hama memiliki sikap VIII
tanggung jawabku
n yang bertanggung
jawab
Peserta
didik/konseli
Pema
Saya cinta budaya memiliki
V hama VIII
sendiri kesadaran
n
mencintai budaya
indonesia tercinta
c. Papan
Bimbingan
Pema Peserta
Tips dan Trik hama didik/konseli Juli
Sukses dalam V V V V n dan memperoleh VIII –
Pengembangan diri pence informasi melalui Desb
gahan media tulis
Peserta
didik/konseli
Pema Juli
d. Pengemb. Media memperoleh
V V V V hama VIII –
BK informasi yang
n Desb
bermanfaat bagi
dirinya
Peserta
Pema didik/konseli Juli
e. Leafleat V V V V hama memperoleh VIII –
n informasi melalui Desb
media cetak
LAYANAN
2
RESPONSIF
Terbantunya
peserta didik
Penge Juli
1. Konseling dalam mengatasi
ntasa VIII –
Individual hambatan/memec
n Desb
ahkan masalah
yang dialaminya
Terbantunya
Penge memecahkan Juli
2. Konseling
ntasa masalah peserta VIII –
Kelompok
n didik melalui Desb
kelompok
Pema
hama Terbantunya
Juli
n dan memberikan
3. Konsultasi VIII –
penge informasi yang
Desb
ntasa dibutuhkan oleh
n peserta didik
Diperolehnya
Penge kesepakatan Juli
4. Konferensi
ntasa bersama mengenai VIII –
Kasus
n masalah peserta Desb
didik
Terentaskannya
masalah konseli
Penge yang terkait Juli
5. Advokasi ntasa dengan pihak lain VIII –
n agar hak-hak Desb
konseli tetap
terlindungi
Terselenggaranya
Penge layanan Juli
6. Konseling
ntasa Bimbingan dan VIII –
elektronik
n Konseling yang Desb
lebih efektif
Pema
hama
Juli
n dan Tertampungnya
7. Kotak masalah VIII –
penge masalah peserta
Desb
ntasa didik/konseli yang
n introvert
Pema Terentaskannya
PEMINATAN DAN
hama masalah konseli
3 PERENC. VIII
n dan yang terkait
INDIVIDUAL
penge dengan pemilihan
ntasa jurusan dan
n rencana karir
masa depan
DUKUNGAN
4
SISTEM
a. Melaksanakan
Pengumpulan data
dan
dan kebutuhan
menindaklanjuti
peserta didik
assesmen
Mengetahui
b. Kunjungan langsung kondisi
rumah peserta didik di
lingkungan rumah
c. Menyusun dan
Pertanggungjawab
melaporkan
an kinerja kepada
program bimbingan
kepala sekolah
dan konseling
Penilaian
ketercapaian
d. Membuat
program layanan
evaluasi
bimbingan dan
konseling
e. Melaksanakan Bukti fisik
administrasi pelaksanaan
bimbingan dan bimbingan dan
konsleing konseling
f. Pengembangan
Pengembangan
keprofesian
diri / profesi
konselor
c. Papan
Bimbingan
Pema Peserta
Tips dan Trik
hama didik/konseli
Sukses dalam Jan-
V V V V n dan memperoleh VIII
Pengembangan Jun
pence informasi melalui
diri
gahan media tulis
Peserta
didik/konseli
Pema
d. Pengemb. memperoleh Jan-
V V V V hama VIII
Media BK informasi yang Jun
n
bermanfaat bagi
dirinya
Peserta
Pema didik/konseli
Jan-
e. Leafleat V V V V hama memperoleh VIII
Jun
n informasi melalui
media cetak
LAYANAN
2
RESPONSIF
Terbantunya
peserta didik
Penge
1. Konseling dalam mengatasi
ntasa VIII
Individual hambatan/memec
n
ahkan masalah Jan
yang dialaminya -Jun
Terbantunya
Penge memecahkan
2. Konseling
ntasa masalah peserta VIII
Kelompok
n didik melalui Jan
kelompok -Jun
Pema
hama Terbantunya
n dan memberikan
3. Konsultasi VIII
penge informasi yang
ntasa dibutuhkan oleh Jan
n peserta didik -Jun
Diperolehnya
Penge
4. Konferensi kesepakatan
ntasa VIII
Kasus bersama mengenai Jan
n
masalah peserta -Jun
didik
Terentaskannya
masalah konseli
Penge yang terkait
5. Advokasi ntasa dengan pihak lain VIII
n agar hak-hak
konseli tetap Jan
terlindungi -Jun
Terselenggaranya
layanan
6. Konseling
Bimbingan dan VIII
elektronik
Konseling yang Jan
lebih efektif -Jun
Tertampungnya
7. Kotak masalah peserta
VIII
masalah didik/konseli yang Jan
introvert -Jun
3 PEMINATAN
DAN
PERENCANAAN
INVIDIVUAL
DUKUNGAN
4
SISTEM
a. Melaksanakan
Pengumpulan data
dan Jan-
dan kebutuhan VIII
menindaklanjuti Jun
peserta didik
assesmen
Mengetahui
b. Kunjungan langsung kondisi Jan-
VIII
rumah peserta didik di Jun
lingkungan rumah
c. Menyusun dan
melaporkan Pertanggungjawab
Jan-
program an kinerja kepada VIII
Jun
bimbingan dan kepala sekolah
konseling
Penilaian
ketercapaian
d. Membuat Jan-
program layanan VIII
evaluasi Jun
bimbingan dan
konseling
e. Melaksanakan Bukti fisik
administrasi pelaksanaan Jan-
VIII
bimbingan dan bimbingan dan Jun
konsleing konseling
f. Pengembangan
Pengembangan Jan-
keprofesian VIII
diri / profesi Jun
konselor
BIMBINGAN KLASIKAL
BIMBINGAN KLASIKAL KELAS BESAR/LINTAS KELAS
BIMBINGAN/KONSELING KELOMPOK
KONSELING INDIVIDU
SEMESTER
GANJIL - GENAP
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2021/2022
Komponen : Layanan Dasar
Bidang Layanan : Pribadi
Topik / Tema Layanan : Stop Mengeluh !, Selalu Bersyukur
Kelas / Semester : 8 / Ganjil
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami manfaat bersyukur
2. Peserta didik/konseli dapat memahami akibat dan ancaman jika tidak mau bersyukur
3. Peserta didik/konseli dapat memahami sebab-sebab kurang bersyukur
B. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Stop Mengeluh!, Selalu Bersyukur
C. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Memberikan salam/sapaan dengan penuh semangat dan keakraban kepada peserta didik,
kemudian mengajak peserta didik untuk mengawali kegiatan dengan berdo’a.
1.2. Guru BK memberikan pengantar singkat tentang tujuan layanan Bimbingan dan
Konseling
1.3. Membina hubungan baik dengan peserta didik serta membuat suasana kegiatan menjadi
lebih semangat/bergairah dengan diawali ice breaking. (Mencaikan kebekuan di kelas)
2. Tahap Inti
2.1. Guru pembimbing menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan
materi layanan tersebut diatas.
2.2. Peserta didik memperhatikan penjelasan materi yang diberikan serta Guru BK mengajak
peserta didik berdialog interaktif tentang contoh penerapannya.
2.3. Setelah itu, peserta didik memperhatikan, mengamati tampilan video yang terkait
dengan “Inspirasi Bersyukur ”
2.4. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab setelah peserta didik melihat
tayangan video tersebut.
2.5. Beberapa peserta didik mencari atau membuat kata-kata motivasi atau inspirasi yang
berkaitan dengan bersyukur.
2.6. Peserta didik membuat poster terkait dengn tema “Bersyukur, Jangan Mengeluh!” dan
mempublikasikannya melalui media sosial
3. Tahap Penutup
3.1. Guru BK mengajak peserta didik melakukan refleksi atas kegiatan yang telah dilakukan
3.2. Guru BK mengajak peserta didik untuk selalu mau rajin belajar untuk meraih masa depan
3.3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang dan mengakhiri kegiatan
dengan berdoa dan salam
D. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Guru BK memperhatikan proses layanan serta melakukan refleksi dari
kegiatan layanan klasikal tersebut menggunakan lembar observasi
2. Evaluasi Hasil : Peserta didik mengisi angket evaluasi setelah mengikuti kegiatan layanan
klasikal, antara lain: suasana yang dirasakan, pentingnya topik yang dibahas, cara
penyampaiannya. (bisa melalui link google form.
1. Manfaat Bersyukur
Dalam kehidupan kita pasti pernah mangalami hal yang membuat kita bahagia dan
kadang juga malah membuat kita merasa menjalani hidup adalah sebuah penderitaan.
Bersyukurlah atas kehidupan yang telah Allah berikan, kita masih diberi kesempatan untuk
hidup bernafas bebas, panca indra yang sempurna.
a. Hidup Menderita
Hidup rasanya selalu menjadi beban, iri dengan keberuntungan orang lain, dan enggan
untuk berusaha lebih baik. Meraka yang tidak mau bersyukur hidupnya penuh dengan
kesusahan,suka mengeluh dan menyelahkan takdir.
b. Hidup menjadi selalu sial
Penelitian membuktikan orang yang tidak bersyukur selalu memiliki sifat negatif pada diri
sendiri (Pesimis) dan pada orang lain (buruk sangka). Orang yang berfikir negatif lebih
banyak mendapat kesialan dari pada orang yang berfikir Positif.
c. Mudah terserang penyakit
Pemarah, Pengiri dan berfikirnegatif adalah sifat dari orang yang tidak mau bersyukur
dengan keadaan yang dia miliki. Meraka cenderung cuek dengan lingkungan dan diri sendri,
akibatnya kekebalan tubuh.
d. Dapat Balasan Di Akhirat
Allah berfirman : "Dan jika kalian manusia mau bersyukur atas nikmat yang telah Aku
berikan kepada kalian maka niscaya Aku akan menambah nikmat yang telah Aku berikan
kepada kalian, dan jika kalian kufur (tidak mau bersyukur) maka ketahuilah niscaya siksa-
Ku itu pedih." Firman Allah ini menjelaskan bahwa orang yang tidak mau bersyukur atau
kufur atas nikmat Allah bahwa siksaan yang pedih akan menimpa pada dirinya kelak
ketika di akhirat.
1. Tujuan Kegiatan :
Mengaplikasikan rasa syukur kepada Tuhan dengan membantu sesama
2. Alat yang di butuhkan :
Spidol atau kapur dan papan tulis
3. Deskripsi Kegiatan :
- Setiap siswa secara bergantian membuat sebuah lingkaran di papan tulis di depan
kelas. Besar atau kecilnya lingkaran menunjukkan seberapa besar rasa syukur siswa
yang telah diwujudkan dalam bentuk nyata.
- Setelah siswa semua siswa menggambar lingkaran di papan tulis, diharapkan secara
suka rela beberapa siswa menjelaskan hubungan antara besarnya lingkungan yang
dibuat dari wujud rasa syukur yang telah di lakukan. Bagaimana perasaan kalian
ketika menggambar lingkaran tersebut, dan hikmah apa yang kalian dapatkan dari
aktivitas itu ?
A. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian belajar kelompok
2. Peserta didik/konseli dapat memahami belajar kelompok yang efektif
3. Peserta didik dapat memahami hal-hal yang harus diperhatikan dalam kegiatan belajar
kelompok
B. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Belajar Kelompok Itu.. Asyik dan Bermanfaat
C. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Memberikan salam/sapaan dengan penuh semangat dan keakraban kepada peserta didik,
kemudian mengajak peserta didik untuk mengawali kegiatan dengan berdo’a.
1.2. Guru BK memberikan pengantar singkat tentang tujuan layanan Bimbingan dan
Konseling
1.3. Membina hubungan baik dengan peserta didik serta membuat suasana kegiatan menjadi
lebih semangat/bergairah dengan diawali ice breaking. (Mencaikan kebekuan di kelas)
2. Tahap Inti
2.1. Guru pembimbing menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan
materi layanan tersebut diatas.
2.2. Peserta didik memperhatikan penjelasan materi yang diberikan serta Guru BK mengajak
peserta didik berdialog interaktif tentang contoh penerapannya.
2.3. Setelah itu, peserta didik memperhatikan, mengamati tampilan video yang terkait
dengan “ Tipe – tipe Bekerja Kelompok ”
2.4. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab setelah peserta didik melihat
tayangan video tersebut.
2.5. Peserta didik membentuk kelompok, ( 1 Kelompok : 5 – 6 oang ), kemudian guru bk
memberikan menjelasan cara bermain “Building Sedotan” (dilihat prosedur permainan)
2.6. Peserta didik setiap kelompok akan menyusun sedotan tersebut dengan solasi. Setelah
selesai, guru BK memberikan pertanyaan-pertanyaan terkait dengan makna dari permaian
tersebut.
3. Tahap Penutup
3.1. Guru BK mengajak peserta didik melakukan refleksi atas kegiatan yang telah dilakukan
3.2. Guru BK mengajak peserta didik untuk selalu mau rajin belajar untuk meraih masa depan
3.3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang dan mengakhiri kegiatan dengan
berdoa dan salam
D. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Guru BK memperhatikan proses layanan serta melakukan refleksi dari
kegiatan layanan klasikal tersebut menggunakan lembar observasi
2. Evaluasi Hasil : Peserta didik mengisi angket evaluasi setelah mengikuti kegiatan layanan
klasikal, antara lain: suasana yang dirasakan, pentingnya topik yang dibahas, cara
penyampaiannya. (bisa melalui link google form.
Belajar Kelompok adalah sebuah model pembelajaran dimana peserta didik belajar bekerja
sama dalam sebuah kelompok untuk menyelesaikan tugas belajar. Menurut Modjiono (1992:61),
metode belajar kelompok dapat diartikan sebagai format belajar mengajar yang menitikberatkan
kepada interaksi anggota yang satu dengan anggota yang lain dalam suatu kelompok guna
menyelesaikan tugas-tugas belajar secara bersama-sama. Jadi, belajar kelompok adalah kegiatan
belajar dalam kelompok dengan tujuan untuk memecahkan permasalahan yang ada.
Tujuan dari belajar kelompok adalah untuk mengembangkan cara berpikir kritis dalam
memecahkan masalah, mengembangkan kemampuan bersosialisasi dan komunikasi,
meninggikan rasa percaya diri terhadap kemampuan siswa. Selain itu, belajar kelompok juga
bertujuan agar siswa dapat memahami dan menghargai orang lain.
Manfaat dari belajar kelompok :
Dengan membentuk kelompok belajar, dapat memotivasi semangat belajar antara teman
satu dengan lainnya.
Saling berbagi informasi dan pengetahuan antara teman.
Membangun komunikasi timbal balik dengan adanya diskusi.
Meringankan tugas yang dberikan karena dikerjakan bersama.
Mengoptimalkan kemampuan berpikir siswa dalam menanggapi suatu permasalahan
bekerja sama dalam menyelesaikan tugas dan bersosialisasi di luar sekolah.
Belajar lebih menyenangkan karena dikerjakan secara berkelompok.
Meningkatkan kualitas kepribadian, seperti adanya kerja sama, toleransi, berpikir kritis dan
disiplin.
Belajar kelompok yang efisien :
1. Pilih teman yang paling cocok untuk bergabung dalam satu kelompok yang terdiri dari 3-5
orang. Dengan anggota yang tidak terlalu banyak diharapkan lebih fokus dalam berdiskusi.
2. Tentukan dan sepakati bersama, kapan, di mana dan apa yang akan dibahas serta apa yang
perlu dipersiapkan untuk keperluan belajar kelompok. Hal ini penting agar semua anggota
dapat mempersiapkan diri akan materi yang akan didiskusikan.
3. Setelah berkumpul secara bergilir tetapkan siapa pimpinan kelompok yang akan mengatur
diskusi dan siapa penulis yang akan mencatat hasil diskusi.
4. Ciptakan suasana belajar yang serius tapi santai.
5. Rumuskan pertanyaan atau permasalahan yang akan dipecahkan bersama dan batasi ruang
lingkupnya agar pembahasan tidak menyimpang.
6. Bahas dan pecahkan setiap persoalan satu persatu sampai tuntas. Berikan kesempatan
kepada setiap anggota untuk berpendapat, lalu kaji bersama manakah yang paiing tepat.
7. Bila terdapat persoalan yang tidak dapat dipecahkan atau tidak ada kesepakatan antar
anggota, tangguhkan saja kemudian minta pendapat guru. Lanjutkan ke persoalan yang lain.
8. Kesimpulan hasil diskusi dicatat penulis, lalu dibagikan kepada anggota kelompok untuk
dipelajari lebih lanjut di rumah masing-masing.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam KKB adalah :
a. Pembentukan Kelompok
Kelompok dalam KKB dibentuk atas bimbingan wali kelas, Guru BK atau prakarsa siswa
sendiri. Besarnya anggota KKB 5 sampai 8 orang, apabila KKB terlalu banyak anggotanya
dimungkinkan akan berubah fungsinya menjadi arena gosip.
Dalam pembentukan KKB perlu diperhatikan :
1. Jarak antara rumah dengan tempat belajar.
2. Kemampuan anggota.
3. Kualitas anggota.
4. Jenis kelamin, diusahakan tiap kelompok terdapat siswa putra dan putri.
Musyawarahkan nama kelompok, tetapkan nama yang menarik dan bermakna. Boleh
berupa nama-nama tokoh, singkatan-singkatan yang bermakna, nama kota/negara/tempat
yang menarik dan semua anggota kelompok menjadi bangga bila nama itu disebut. Contoh :
ARAGANI : Anak Rajin Gabung Di Sini
CLEOPATRA : Clubnya Orang Patuh Dan Trampil
ALBATROZ : Anak loyal Bagus Trampil Obyektif dan Zopan
ARIZONA : Anak Rajin Zopan dan Bijaksana
PITAGORAS : Pintar Tangguh Gotong Royong Rajin dan Semangat
PITALOKA : Pintar Tangguh Loyal dan Kompak Dan lain – lain
Selanjutnya rumuskan Aturan, Undang – undang atau Tata Tertib Kelompok. Agar lebih
mentereng point-point aturan itu boleh kamu namakan pasal-pasal. Tetapkan aturan-aturan
yang berkaitan dengan kedisiplinan, kerapian, kerajinan, kesopanan, kekompakan dan
motivasi pencapaian prestasi belajar.
Contoh :
Pasal 1 : Semua anggota kelompok harus selalu berpenampilan rapi
Pasal 2 : Semua anggota kelompok harus saling menjaga kekompakan, dsb,
Lengkapi aturan / tata tertib kelompok dengan sanksi bagi pelanggar. Hindari sanksi /
hukuman fisik, rumuskan sanksi yang bersifat kreatif dan mendidik, yang bila sanksi itu
diterapkan justru bisa menambah kekompakan dan keakraban. Contoh : Membawa makanan
ringan saat pertemuan kelompok sebatas kemampuan, membersihkan meja kursi anggota
selama 3 hari berturut-turut, menggantikan kerja piket, mentraktir anggota kelompok sebatas
kemampuan, dan lain-lain.
b. Tempat Belajar
Tempat penyelenggaraan KKB, diantaranya :
1. Di rumah anggota dengan diatur bergiliran.
2. Di ruang kelas pada sore hari.
3. Di tempat lain yang memenuhi syarat antara lain adanya meja, kursi, penerangan dan
kenyamanan.
c. Persiapan Belajar
Agar KKB benar-benar bermanfaat, setiap anggota wajib menyiapkan bahan-bahan dan
alat-alat belajar. Bahan dapat berupa soal-soal yang akan diselesaikan PR, tugas-tugas yang
akan dilaporkan hasilnya, dan sebagainya. Alat-alat dan sumber belajar seperti buku referensi
dan kamus harus pula disiapkan.
d. Pengantar Bicara
Secara bergiliran tiap pertemuan KKB diantarkan oleh seorang anggota, untuk membuka
suatu pertemuan dan menyebutkan apa-apa yang akan dibahas agar tujuan KKB tidak
menyimpang. Pembuka pertemuan sekaligus bertindak sebagai ketua saat itu.
e. Waktu Belajar
Waktu pelaksanaan KKB harus dijadwalkan hari dan waktunya / jam berapa. Setiap
anggota harus disiplin mentaati jadwal yang telah disepakati. Lama pelaksanaannya bisa 1,5
jam efektif ditambah 15 menit istirahat. Waktu yang terlalu lama dimungkinkan digunakan
untuk bergurau atau ngobrol.
f. Cara Pelaksanaan
Berbagai cara untuk membangkitkan KKB diantaranya :
1. Membahas dan menyelesaikan soal.
2. Tanya jawab.
3. Memahami kata dan istilah yang cukup kompleks.
4. Mencatat pertanyaan untuk diajukan kepada guru di kelas, dan lain-lain.
Hal yang sangat berharga dalam KKB yang tersimpan dalam sanubari para anggota setelah
mereka dewasa adalah “kenangan indah” saat aktifitas KKB. Masih tersimpan jelas kesan-kesan
kehidupan remaja pada saat mengadakan KKB dengan kelompoknya yang penuh suka dan
suka. Nama-nama anggota KKB seakan terpatri dalam batin dan menjadi sejarah kehidupan
yang sulit dilupakan.
Games team building solidot biasanya dimainkan kurang lebih 8 orang setiap kelompok.
Bahan yang digunakan adalah sedotan plastik.
Tujuan dari permainan ini adalah untuk mencari solusi dari setiap masalah, belajar
membentuk pribadi yang kreatif, inovatif, dan strategis, serta melatih betapa pentingnya
kekompakan dan kerja sama dalam tim
Adapun cara bermainnya bahwa setiap kelompok akan menyusun sedotan tersebut dengan
solasi. supaya sedotan itu bisa disusun tinggi dan bagi tim yang berhasil menyusun sampai
tinggi dengan menopang gelas aqua di atas dalam waktu yang telah ditentukan dia lah
pemenangnya dengan syarat sedotan itu dibuat seperti menara
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2021/2022
Komponen : Layanan Dasar
Bidang Layanan : Pribadi
Topik / Tema Layanan : Eksplorasi bakat secara mandiri
Kelas / Semester : 8 / Ganjil
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian bakat
2. Peserta didik/konseli dapat memahami jenis-jenis bakat
3. Peserta didik/konseli memahami antara potensial dan aktual
B. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Eksplorasi bakat secara mandiri
C. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Memberikan salam/sapaan dengan penuh semangat dan keakraban kepada
peserta didik, kemudian mengajak peserta didik untuk mengawali kegiatan dengan
berdo’a.
1.2. Guru BK memberikan pengantar singkat tentang tujuan layanan Bimbingan dan
Konseling
1.3. Membina hubungan baik dengan peserta didik serta membuat suasana kegiatan
menjadi lebih semangat/bergairah dengan diawali ice breaking. (Mencaikan
kebekuan di kelas)
2. Tahap Inti
2.1. Guru pembimbing menayangkan media slide power point yang berhubungan
dengan materi layanan tersebut diatas.
2.2. Peserta didik memperhatikan penjelasan materi yang diberikan serta Guru BK
mengajak peserta didik berdialog interaktif tentang contoh penerapannya.
2.3. Setelah itu, peserta didik memperhatikan, mengamati tampilan video yang
terkait dengan “Coretan Bakat ”
2.4. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab setelah peserta didik
melihat tayangan video tersebut.
2.5. Peserta didik melakukan permainan untuk mengeksploarasi bakat dengan teman
dalam sebangku (dilihat prosedur permainan)
2.6. Setelah melakukan kegiatan tersebut, peserta didik mencari poin belajar terkait
dengan makna dari permaian tersebut.
3. Tahap Penutup
3.1. Guru BK mengajak peserta didik melakukan refleksi atas kegiatan yang telah
dilakukan
3.2. Guru BK mengajak peserta didik untuk melakukan eksplorasi bakat secara
mandiri
3.3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang dan mengakhiri
kegiatan dengan berdoa dan salam
D. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Guru BK memperhatikan proses layanan serta melakukan refleksi
dari kegiatan layanan klasikal tersebut menggunakan lembar observasi
2. Evaluasi Hasil : Peserta didik mengisi angket evaluasi setelah mengikuti kegiatan
layanan klasikal, antara lain: suasana yang dirasakan, pentingnya topik yang dibahas,
cara penyampaiannya. (bisa melalui link google form.
Menurut KBBI, bakat adalah dasar (kepandaian, sifat, dan pembawaan) yg dibawa
sejak lahir. Bakat dalam pengertian bahasa atau dalam pengertian yang umum kita
pahami, adalah kelebihan atau keunggulan alamiah yang melekat pada diri kita dan
menjadi pembeda antara kita dengan orang lain.
Bakat (aptitude) pada umumnya diartikan sebagai kemampuan bawaan sebagai
potensi yang masih perlu dikembangkan dan dilatih agar dapat terwujud. S.C. Utami
Munandar (1985)
Thomas Amstrong, pakar pendidikan dari Harvard University yang sering
berkolaborsi dengan Howard Gardner dalam membahas kecerdasan. Dalam tulisannya,
Little Geniuses, yang pernah diterbitkan majalah Parenting (1989), ia menjelaskan,
bakat manusia bisa muncul dalam berbagai bentuk. Perhatikan daftar kemampuan
(ability) di bawah ini lalu deteksi mana yang paling kuat di dalam diri Anda :
Acting Ability (akting / gerakan)
Adventuresomeness (kepetualangan)
Aesthetic perceptiveness (estitika)
Artistic Talent (artistik)
Athletic prowess (ke-atlit-an)
Common sense (pengetahuan umum)
Compassion (peduli orang lain, mudah tersentuh)
Courage (keberanian)
Creativity (kreativitas)
Emotional maturity (kematangan emosi)
Excellent memory (kehebatan menyimpan data / menghafal)
Imagination (imajinasi)
Inquiring mind (keingintahuan)
Intuition (intuisi)
Inventiveness (daya cipta, penemuan)
Knowledge of a given subject (Pengetahuan spesifik)
Leadership abilities (kepemimpinan)
Literary aptitude (bakat kesastraan)
Logical-reasoning ability (kemampuan berlogika)
Manual dexterity (ketangkasan manual / ketrampilan tangan)
Mathematical ability (kemampuan matematis)
Mechanical know-how (penguasaan mekanis)
Moral character (karakter moral)
Musicality (permusikan)
Passionate interest in a specific topic (kegairahan mengikuti / mendalami topik
tertentu)
Patience (kesabaran)
Persistence (ketangguhan)
Physical coordination (kerapian fisik)
Political astuteness (kelihaian berpolitik)
Problem-solving capacity (kemampuan menghadapi masalah)
Reflectiveness (kemampuan merefleksikan)
Resourcefulness (kepandaian mengatasi masalah)
Self-discipline (disiplin-diri)
Sense of humor (naluri melucu)
Social savvy (pemahaman sosial)
Spiritual sensibility (ketajaman spiritual)
Strong will (kemauan keras)
Verbal ability (kemampuan mengungkapkan secara verbal)
Daftar di atas baru sebagian dari sekian. Masih banyak kemampuan alamiah
manusia yang belum atau tidak bisa dijabarkan. Dan lagi, kalau kita perhatikan praktek
hidup, amat sangat jarang ada orang yang hanya diberi satu kemampuan dari daftar di
atas. Dalam diri setiap manusia ada sekian kemampuan dari daftar di atas. Orang yang
hebat di bidang IT tidak berarti hanya dibekali kemampuan tekun dalam meng-otak-atik
komputer. Ia juga punya kemauan keras, punya disiplin, kreatif, mau mempelajari hal-
hal baru dan seterusnya. Seorang tokoh agama tidak berarti hanya dibekali kemampuan
spiritual sensibility saja. Ia juga punya kemampuan lain yang mendukung
keunggulannya, seperti verbal, sosial, dan lain-lain.
Jenis-Jenis Bakat
Menurut Rahayu (2), ada dua jenis bakat, yaitu diantaranya:
Bakat umum, merupakan kemampuan yang berupa potensi dasar yang bersifat umum,
artinya setiap orang memiliki.
Bakat khusus, merupakan kemampuan yang berupa potensi khusus, artinya tidak
semua orang memiliki misalnya bakat seni, memimpin, berceramah, olahraga. Bakat
khusus ini terbagi lagi menjadi beberapa macam, diantaranya:
Bakat Verbal, yaitu bakat tentang konsep-konsep yang diungkapkan dalam bentuk
kata-kata.
Bakat Numerikal, yaitu bakat tentang konsep-konsep dalam bentuk angka.
Bakat bahasa (linguistik), yaitu bakat tentang penalaran analitis bahasa (ahli sastra)
misalnya untuk jurnalistik, stenografi, penyiaran, editing, hukum, pramuniaga dan
lain-lainnya.
Bakat kecepatan, ketelitian, klerikal, yaitu bakat tentang tugas tulis menulis, ramu-
meramu untuk laboratorium, kantor dan dalam kerohanian.
Bakat Relasi Ruang (spasial), yaitu bakat untuk mengamati, menceritakan pola dua
dimensi atau berpikir dalam 3 dimensi. Mempunyai kepekaan yang tajam terhadap
detail visual dan dapat menggambarkan sesuatu dengan begitu hidup, melukis atau
membuat sketsa ide secara jelas, serta dengan mudah menyesuaikan orientasi dalam
ruang tiga dimensi.
Bakat Mekanik, yaitu bakat tentang prinsip-prinsip umum IPA, tata kerja mesin,
perkakas dan alat-alat lainnya.
Bakat Abstrak, yaitu bakat yang bukan kata maupun angka tetapi berbentuk pola,
rancangan, diagram, ukuran-ukuran, bentuk-bentuk dan posisi-posisinya.
Bakat Skolastik, yaitu kombinasi kata-kata (logika) dan angka-angka. (Termasuk
didalamnya kemampuan dalam penalaran, mengurutkan, berpikir dalam pola sebab-
akibat, menciptakan hipotesis, mencari keteraturan konseptual atau pola numerik,
pandangan hidupnya umumnya bersifat rasional).
1. Tujuan Kegiatan :
Mengembangan diri dan keperibadian untuk dapat mengenali diri, bakat,
dan potensi dalam meraih masa depan.
2. Alat yang di butuhkan :
kertas catatan kecil dan alat tulis
3. Waktu :
15 menit
4. Deskripsi Kegiatan :
A. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian bakat
2. Peserta didik/konseli dapat memahami jenis-jenis bakat
3. Peserta didik/konseli memahami antara potensial dan aktual
B. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Eksplorasi bakat secara mandiri
C. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Memberikan salam/sapaan dengan penuh semangat dan keakraban kepada
peserta didik, kemudian mengajak peserta didik untuk mengawali kegiatan dengan
berdo’a.
1.2. Guru BK memberikan pengantar singkat tentang tujuan layanan Bimbingan dan
Konseling
1.3. Membina hubungan baik dengan peserta didik serta membuat suasana kegiatan
menjadi lebih semangat/bergairah dengan diawali ice breaking. (Mencaikan
kebekuan di kelas)
2. Tahap Inti
2.1. Guru pembimbing menayangkan media slide power point yang berhubungan
dengan materi layanan tersebut diatas.
2.2. Peserta didik memperhatikan penjelasan materi yang diberikan serta Guru BK
mengajak peserta didik berdialog interaktif tentang contoh penerapannya.
2.3. Setelah itu, peserta didik memperhatikan, mengamati tampilan video yang
terkait dengan “Pelajar Tidak Punya Kaki dan Tangan ”
2.4. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab setelah peserta didik
melihat tayangan video tersebut.
2.5. Peserta didik diminta mengerjakan kuis “ Orang PEDE atau Pemalu” dengan
penuh kesadaran dan kejujuran (soal bisa dilihat slide atau lembar yang dibagikan
oleh guru)
3. Tahap Penutup
3.1. Guru BK mengajak peserta didik melakukan refleksi atas kegiatan yang telah
dilakukan
3.2. Guru BK mengajak peserta didik untuk selalu percaya diri dan tidak rendah diri
3.3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang dan mengakhiri
kegiatan dengan berdoa dan salam
D. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Guru BK memperhatikan proses layanan serta melakukan refleksi
dari kegiatan layanan klasikal tersebut menggunakan lembar observasi
2. Evaluasi Hasil : Peserta didik mengisi angket evaluasi setelah mengikuti kegiatan
layanan klasikal, antara lain: suasana yang dirasakan, pentingnya topik yang dibahas,
cara penyampaiannya. (bisa melalui link google form.
Pengertian
Percaya Diri (Self Confidence) adalah meyakinkan pada kemampuan dan
penilaian (judgement) diri sendiri dalam melakukan tugas dan memilih pendekatan yang
efektif. Hal ini termasuk kepercayaan atas kemampuannya menghadapi lingkungan
yang semakin menantang dan kepercayaan atas keputusan atau pendapatnya.
kepercayaan diri adalah sikap positif seorang individu yang memampukan dirinya
untuk mengembangkan penilaian positif baik terhadap diri sendiri maupun terhadap
lingkungan atau situasi yang dihadapinya. Hal ini bukan berarti induvidu tersebut
mampu dan kompeten melakukan segala sesuatu seorang diri. Rasa percaya diri yang
tinggi sebenarnya hanya merujuk pada adanya beberapa aspek dari kehidupan induvidu
tersebut dimana ia merasa memiliki kompetensi, yakin, mampu dan percaya bahwa dia
bisa karena didukung oleh pengalaman, potensi aktual, prestasi serta harapan yang
realistik terhadap diri sendiri.
Percaya diri adalah suatu keyakinan seseorang terhadap segala aspek kelebihan
yang dimiliki seseorang dan keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu untuk
bisa mencapai tujuan dalam hidupnya. (Hakim, 2004:6).
Tujuan Kegiatan :
Mengenali kelebihan dan kelemahan diri siswa.
Alat yang di butuhkan :
kertas dan pulpen untuk mencatat
Deskripsi Kegiatan :
• Dalam kegiatan ini, siswa melibatkan teman-temannya dalam sebuah kelompok.
Setiap kelompok berjumlah lima orang. Langkah-langkah kegiatan sebagai
berikut :
• Sediakan dan bagikan selembar kertas kepada setiap peserta atau anggota
kelompok !
• Gambarlah benda atau apa aja yang menggambarkan diri kalian masing-masing
. misalnya, binatang, tumbuh-tumbuhan, dan bintang. Gambar itu merupakan
lambangmu (siswa)!.
• Tuliskan alasanmu, baik yang positif maupun yang negatif, memilih gambar
tersebut!
• Alasan yang positif di letakan sebelah kanan, sebaliknya yang negatif sebelah
kiri, sebagai contohc; kalian menggambar sebuah bunga mawar sebagai lambang
dirimu. Alasan memilih bunga mawar karena bunga mawar indah tapi berduri.
Hal itu melambangkan keindahan . tapi sulit di dekati.
• Setiap kelompok menempelkan gambar-gambar tersebut pada sebuah karton
besar yang di beri hiasan dengan berbagai kreasi agar terlihat indah.
• Persentasikan hasl karyamu di depan kelas, peserta dari kelompok lain dapat
menyanggah atau memberi masukan,
Dari kegiatan ini , kamu dapat melihat kekuatan dan kelemahanmu, alasan yang
positif adalaH KEKUATANMU sementara yang negatif adalah kelemahan yang
dapat kamu perbaiki
Kita isikan kuis ini yuk….! Pilihlah jawaban yang sesuai dengan sikapmu. Lalu tengok
hasilnya, apakah kamu memang PE – DE, MPO (Mencari Perhatian Orang) atau Pemalu!!
1. Waktu istirahat, teman – temanku sedang berkumpul. Aku mau nimbrung, maka
aku akan ….
a. Berteriak, “Hoi! Ikutan dong! Lagi cerita apa nih? Eh, Si Eni tadi dipanggil Pak
KepSek, Lho…”
b. Masuk ke kerumunan, dengarkan pembicaraan mereka. Pada saat yang tepat, aku
akan menambahiatau mengomentari pembicaraan/cerita mereka.
c. Masuk ke kerumunan, dengarkan pembicaraan mereka. Mereka tertawa aku ikut
tertawa.
2. Sehabis menerangkan pelajaran, Bu Guru mulai bertanya kepada temanku satu – satu.
Aku akan ….
a. Menggerak – gerakkan kepala dan tubuh sambil mengacung – acungkan jari. Kalau
perlu sambil berdiri sambil berkata, “Saya Bu! Saya Bu!”
b. Duduk diam, tenang sambil menyiapkan jawaban.
c. Ketakutan setengah mati keringat dingin keluar. “Ah, Minta izin ke kamar kecil ah!”
rencanaku.
3. Aku sedang jalan – jalan bertiga. Lalu ada orang tersesat. Aku dan teman – temanku
tidak begitu tahu tujuan orang itu. Aku akan ….
a. Menjawab mendahului teman – temanku, “kalau tidak salah, dari sini Bapak Belok
Kiri, lalu terus. Nanti belok kanan ….”
b. Menyarankan begini, “Pak, kami lupa nama jalan itu. Sebaiknya bertanya ke pos
polisi, 100 meter dari sini!”
c. Diam saja, “Biar teman – teman yang menjawab, ah!”
4. Di sebuah pesta ulang tahun temanku, ia memintaku untuk membuat acara. Aku
akan….
a. Menolak permintaannya, lalu berteriak, “Tuuu, SI Ani aja deh! Ayo An maju aja!
Jangan malu – malu…. Rasanya lama betuul!
b. Mengiyakan sambil bertanya, “Acara apa yang kamu inginkan?”.
c. Menggelengkan kepala sambil tersipu – sipu. Lalu menyembunyikan diri ke
belakang.
Analisis Kuis PE – DE
Jawaban Saya lebih banyak ………, jadi saya adalah seorang yang …………
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2021/2022
Komponen : Layanan Dasar
Bidang Layanan : Belajar
Topik / Tema Layanan : Belajar efektif dan efisien
Kelas / Semester : 8 / Ganjil
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengetian belajar
2. Peserta didik/konseli dapat memahami faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
3. Peserta didk/konseli dapat memahami strategi belajar efektif dan efisien
B. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Belajar efektif dan efisien
C. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Memberikan salam/sapaan dengan penuh semangat dan keakraban kepada
peserta didik, kemudian mengajak peserta didik untuk mengawali kegiatan dengan
berdo’a.
1.2. Guru BK memberikan pengantar singkat tentang tujuan layanan Bimbingan dan
Konseling
1.3. Membina hubungan baik dengan peserta didik serta membuat suasana kegiatan
menjadi lebih semangat/bergairah dengan diawali ice breaking. (Mencaikan
kebekuan di kelas)
2. Tahap Inti
2.1. Guru pembimbing menayangkan media slide power point yang berhubungan
dengan materi layanan tersebut diatas.
2.2. Peserta didik memperhatikan penjelasan materi yang diberikan serta Guru BK
mengajak peserta didik berdialog interaktif tentang contoh penerapannya.
2.3. Setelah itu, peserta didik memperhatikan, mengamati tampilan video yang
terkait dengan “Proses Belajar ”
2.4. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab setelah peserta didik
melihat tayangan video tersebut.
2.5. Peserta didik diminat untuk membaca kisah inspiratif “ Kisah Batu, Krikil dan
Pasir ”, dengan penuh semangat dan antusias serta penuh penghayatan
2.6. Peserta didik mencari makna atau poin belajar dari kisah tersebut, kemudian
Guru BK minta beberapa peserta didik untuk menyampaikan makna atau poin
belajar dari kisah tersebut
3. Tahap Penutup
3.1. Guru BK mengajak peserta didik melakukan refleksi atas kegiatan yang telah
dilakukan
3.2. Guru BK mengajak peserta didik untuk selalu mau rajin belajar untuk meraih
masa depan
D. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Guru BK memperhatikan proses layanan serta melakukan refleksi
dari kegiatan layanan klasikal tersebut menggunakan lembar observasi
2. Evaluasi Hasil : Peserta didik mengisi angket evaluasi setelah mengikuti kegiatan
layanan klasikal, antara lain: suasana yang dirasakan, pentingnya topik yang dibahas,
cara penyampaiannya. (bisa melalui link google form.
Belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan secara sadar untuk mendapatkan
sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari ( Bari Djamarah, 1994: 21). Menurut
James O. Wittaker belajar dapat didefinisikan sebagai proses dimana tingkah laku
ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman. sedangkan menurut
Cronbach belajar yang efektif adalah melalui penglaman. Dan menurut Howard L.
Kingsley belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau
diubah melalui praktek dan latihan (Dalyono, 2006: 104).
Belajar dikatakan sebagai suatu proses karena perubahan tingkah laku yang
terjadi melalui suatu tahapan-tahapan yang pada akhirnya menjadi suatu hasil belajar.
Misalnya: Seorang anak yang ingin dapat berjalan, maka ia mulai dilatih oleh orangtua,
merangkak, berdiri,dituntun untuk mulai melangkah yang pada akhirnya si anak bisa
mulai berdiri dan mulai sedikit demi sedikit melangkahkan kakinya dan kemudian ia
mulai dapat berjalan dengan sempurna.
Demikian juga bila seorang siswa ingin mengetahui,dapat serta memahami sesuatu
dengan baik maka ia harus melalui proses yang disebut proses belajar. Proses belajar
akan menghasilkan perubahan yang bersifat “Intensional
(disengaja)”,positif,aktif,efisien,efektif dan fungsional.
Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Belajar itu merupakan aktivitas fisik dan mental yang tidak berdiri sendiri, tetapi
keberhasilan belajar ditentukan oleh banyak faktor. Faktor-faktor itu bisa berasal dari
dalam diri sendiri (faktor Internal) dan faktor dari luar (faktor eksternal). Faktor-faktor
tersebut diantaranya :
Kondisi internal
Kondisi ini adalah kondisi yang berasal dari dalam diri siswa yang meliputi :
1. Fisik / Jasmaniah, artinya apabila secara umum kondisi seseorang apabila
dikatakan sehat,maka akan mempengaruhi aktivitas dan hasil belajarnya. Misalnya :
siswa kondisi sakit : secara tiba-tiba terjadi sakit kepala,sakit perut, siswa sedang
menjalani perawatan operasi, amandel,jantung,paru-paru,kecelakaan lalu lintas
sejenisnya
2. Psikis / Kejiwaan, artinya apabila kondisi kejiwaan seseorang dalam belajar kurang
stabil,maka akan mempengaruhi aktivitas belajar dan hasil belajarnya. Misalnya :
Siswa diliputi rasa ketakutan, kecemasan, adanya konflik-konflik batin, diliputi rasa
kekecewaan,serta gangguan psikis lainnya.
3. Adanya Kemauan ( Niat ) yang muncul dari daalam diri individu. Dan kemauan atau
niat tersebut benar-benar tulus. Maka akan mempengaruhi aktivitas belajar dan hasil
belajarnya..Misalnya : Siswa niat belajar dengan sungguh-sungguh karena belajar/
sekolah itu merupakan suatu kebutuhan diri sendiri apabila ingin mencapai masa
depan yang gemilang. Siswa juga berniat bahwa : “saya harus menjadi orang yang
sukses dan berhasil dalam sekolah dan karir saya”. “Saya tidak boleh bermalas
malasan dalam hidup ini, saya harus bekerja keras”.
4. Kecerdasan ( IQ)
Faktor kecerdasan (IQ) ini juga sangat mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar
seseorang. Seseorang yang dikategorikan mempunyai IQ Normal (100-110) menurut
hasil psykhotes),maka ia disimpulkan akan mampu mengikuti belajar di sekolah-
sekolah umum dengan lancar, selama ia tidak mengalami gangguan-gangguan
lainnya. Demikian juga apabila seseorang mempunyai kecerdasan dibawah normal,
tentunya akan mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar disekolah jika dibanding
dengan seseorang yang berkecerdasan normal.
5. Minat
Minat juga menentukan aktivitas dan hasil belajar seseorang. Minat adalah tertarik
yang kuat terhadap obyek tertentu. Apabila seseorang dalam belajarnya sudah tidak
mempunyai rasa ketertarikan yang kuat terhadap obyek yang dipelajari tentunya
aktivitas dan hasil belajar yang dicapai juga tidak optimal. Demikian juga sebaliknya.
Oleh karena itu perlu seseorang terus menerus untuk belajar mencintai,menyenangi
suatu obyek belajar sehingga pada akhirnya mampu dengan seutuhnya tertarik yang
kuat dan mencintai dengan setulus-tulusnya obyek belajar tersebut, yang pada
akhirnya motivasi belajar semakin meningkat untuk mencapai keberhasilan dalam
belajarnya.
6. Motivasi
Motivasi adalah dorongan yang ada dalam diri seseorang untuk mencapai suatu hasil
tertentu / suatu perbuatan. Motivasi bisa dikelompokkan menjadi dua, yaitu motivasi
internal dan motivasi eksternal. Motivasi Internal adalah dorongan yang muncul dari
dalam diri seseorang. Misalnya ; Belajar adalah suatu kebutuhan untuk masa depan,
dan sejenisnya. Sedangkan motivasi eksterinsik adalah dorongan yang dilakukan oleh
seseorang karena adanya faktor dari luar. Misalnya : Hadiah/Reward. Siswa akan
dapat hadiah apabila nilai hasil belajarnya di atas 80. Kedua motivasi tersebut sudah
dilaksanakan baik oleh orangtua,guru atau suatu lembaga. Alangkah baiknya
seseorang memiliki motivasi internal yang kuat, sehingga aktivitas dan hasil belajar
yang diharapkan dapat tercapai.
Kondisi Eksternal
Kondisi eksternal meliputi kondisi lingkungan di mana siswa berada. Kondisi
lingkungan adalah keadaan alam sekitar siswa yang mempengaruhi kegiatan belajarnya
baik lingkungan personal maupun lingkungan-lingkungan material (sarana prasarana).
Kondisi eksternal tersebut yaitu :
1. Sarana dan Prasarana
Sarana prasarana penunjang keberhasilan belajar juga mempengaruhi aktivitas
dan hasil belajar seseorang. Sarana dan prasarana ini juga bisa dari siswa dan dari
lembaga pendidikan. Misalnya di rumah mempunyai sarana dan prasarana
penunjang keberhasilan belajar, sedangkan di sekolah sarana dan prasarana
penunjang belajar juga lengkap, maka kemungkinan untuk mencapai hasil belajar
yang maksimal akan tercapai. Sarana dan prasarana belajar misalnya ; buku-buku
paket, buku catatan,ruang laboratorium, komputer, laptop, conect internet (hotspot),
dan sejenisnya
2. Lingkungan Sekitar
Lingkungan dimana individu tinggal dan lingkungan bermain individu akan
sangat mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar. Apabila lingkungan sekitar sangat
mendukung kemajuan individu,maka keberhasilan belajar dapat tercapai. Demikian
juga sebaliknya, termasuk didalamnya adalah lingkungan bermain dan kelompok
individu. Oleh sebab itu seseorang harus bijak dalam menyikapi dirinya untuk hidup
bermasyarakat, artinya mampu memilih mana yang bermanfaat dan mana yang tidak.
Pada suatu waktu, terdapat seorang guru yang bijak. Banyak murid yang datang
dari tempat jauh, untuk mendengarkan petuah bijaknya. Pada suatu hari, seperti biasa,
para murid berkumpul untuk mendengarkan pelajaran dari sang guru.
Banyak murid mulai datang memenuhi ruang pengajaran. Mereka datang dan
duduk dengan tenang, memandang ke depan, siap untuk mendengar apa yang
dikatakan oleh sang guru.
Akhirnya sang guru pun datang, lalu duduk di depan para murid-muridnya. Sang
guru membawa sebuah toples besar, disampingnya terdapat setumpuk batu kehitaman
seukuran genggaman tangan. Tanpa bicara sepatah kata pun, Sang guru mengambil
batu-batu tersebut satu persatu, lalu memasukkannya hati-hati ke dalam toples kaca.
Ketika toples tersebut sudah penuh dengan batu hitam tadi, sang Guru berbalik
kepada para murid, lalu bertanya. "Apakah toplesnya sudah penuh? "Ya guru," jawab
para murid, "Benar, toples itu sudah penuh". Tanpa berkata apa-apa, sang guru mulai
memasukkan keri kil-kerikil bulat berwarna merah ke dalam toples itu. Kerikil-kerikil
itu cukup kecil sehingga jatuh di sela-sela batu hitam besar tadi. Setelah semua kerikil
masuk kedalam toples, sang guru berbalik kepada para murid, lalu bertanya. "Apakah
toplesnya sudah penuh?" "Ya guru," jawab para murid, "Benar, toples itu sudah penuh".
Masih tanpa berkata apa-apa lagi, kini sang guru mengambil satu wadah pasir
halus, lalu memasukkannya ke dalam toples. Dengan mudah pasir-pasir tersebut pun
masuk memenuhi sela-sela kerikil merah dan batu hitam. Setelah masuk semua, kini
sang guru berbalik kepada para murid, lalu bertanya lagi.
"Apakah toplesnya sudah penuh?" Sekarang para murid tak terlalu percaya diri
menjawab pertanyaan gurunya. Namun terlihat bahwa pasir tersebut jelas memenuhi
sela-sela kerikil di dalam toples, membuatnya terlihat sudah penuh. Kali ini hanya
sedikit yang mengangguk, lalu menjawab, "Ya guru," jawab beberapa murid, "Benar,
toples itu sudah penuh".
Tetap tanpa berkata apa-apa lagi, sang guru berbalik mengambil sebuah tempayan
berisi air, lalu menuangkannya dengan hati-hati ke dalam toples besar tersebut. Ketika
air sudah mencapai bibir toples, kini sang guru berbalik kepada para murid, lalu
bertanya lagi. "Apakah toplesnya sudah penuh?" sambil tertawa murid tersebut
menjawab “Ya guru”.
HIKMAH :
Toples ini mewakili kehidupan kita. Batu, Kirikil dan Pasir adalah hal-hal yang ada
dalam kehidupan kita dan hal-hal yang penting dalam hidup kita. Misalnya Pendidikan
mengajarkan sesuatu kepada orang lain, melakukan pekerjaan yang kita cintai, waktu
untuk diri sendiri, kesehatan, teman
dan semua hal yang berharga.
Kita harus dapat memprioritaskan kebutuhan hidup. Ingat untuk dapat sukses dalam
hidup ini,
kita harus selalu memasukan batu pertama kali. Jika tidak
kita akan kehilangan semuanya.
Bila kita mengisi dengan hal-hal yang kecil ( kerikil dan pasir ) maka hidup kita akan
penuh
dengan hal-hal yang kecil dan merisaukan dan ini semestinya tidak perlu.
Karena dengan demikian kita tidak akan pernah memiliki waktu yang sesungguhnya
kita ada perlukan untuk hal-hal besar dan penting.
Oleh karena itu tanyakan pada diri Anda sendiri
“Apakah batu yang ada dalam hidup Anda ?” Lalu kerjakan itu pertama kali
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2021/2022
Komponen : Layanan Dasar
Bidang Layanan : Belajar
Topik / Tema Layanan : Aku Bisa Berpikir Kritis dan Logis
Kelas / Semester : 8 / Genap
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat menjelaskan pengertian berpikir secara kritis dan logis serta
manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari
2. Peserta didik/konseli dapat menemukan cara-cara yang logis dalam mengambil keputusan-
keputusan penting dalam hidupnya
3. Peserta didk/konseli dapat mengkritisi pengalaman-pengalaman tokoh inspiratif
B. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Aku Bisa Berpikir Kritis dan Logis
C. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Memberikan salam/sapaan dengan penuh semangat dan keakraban kepada peserta didik,
kemudian mengajak peserta didik untuk mengawali kegiatan dengan berdo’a.
1.2. Guru BK memberikan pengantar singkat tentang tujuan layanan Bimbingan dan
Konseling
1.3. Membina hubungan baik dengan peserta didik serta membuat suasana kegiatan menjadi
lebih semangat/bergairah dengan diawali ice breaking. (Mencaikan kebekuan di kelas)
2. Tahap Inti
2.1. Guru pembimbing menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan
materi layanan tersebut diatas.
2.2. Peserta didik memperhatikan penjelasan materi yang diberikan serta Guru BK mengajak
peserta didik berdialog interaktif tentang contoh penerapannya.
2.3. Setelah itu, peserta didik memperhatikan, mengamati tampilan video yang terkait
dengan “Life a Simple ”
2.4. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab setelah peserta didik melihat
tayangan video tersebut.
2.5. Guru BK membagai kelas menjadi kelompok (1 kel. : 5 – 6 orang), kemudian membagikan
“kertas kasus” untuk dibagikan kepada peserta didik dalam kelompok
2.6. Peserta didik bersama kelompok berdiskusi memecahkan persoalan yang tertera pada
“kertas kasus”. Kemudian memberi makna dari diskusi kelompok tersebut.
3. Tahap Penutup
3.1. Guru BK mengajak peserta didik melakukan refleksi atas kegiatan yang telah dilakukan
3.2. Guru BK mengajak peserta didik untuk berpikir logis dan kritis dalam kehidupan sehari-
hari
3.3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang dan mengakhiri kegiatan
dengan berdoa dan salam
D. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Guru BK memperhatikan proses layanan serta melakukan refleksi dari
kegiatan layanan klasikal tersebut menggunakan lembar observasi
2. Evaluasi Hasil : Peserta didik mengisi angket evaluasi setelah mengikuti kegiatan layanan
klasikal, antara lain: suasana yang dirasakan, pentingnya topik yang dibahas, cara
penyampaiannya. (bisa melalui link google form.
Berpikir Kritis
Berpikir kritis (critical thinking) adalah sinonim dari pengambilan keputusan (decision
making), perencanaan strategik (strategic planning), proses ilmiah (scientific process), dan
pemecahan masalah (problem solving). Berpikir kritis merupakan upaya pendalaman kesadaran
serta kecerdasan membandingkan dari beberapa masalah yang sedang dan akan terjadi sehingga
menghasilkan sebuah kesimpulan dan gagasan yang dapat memecahkan masalah tersebut.
setiap orang memiliki pola pikir yang berbeda. Akan tetapi, apabila setiap orang mampu berpikir
secara kritis, masalah yang mereka hadapi tentu akan semakin sederhana dan mudah dicari
solusinya.
Berpikir kritis mengandung makna sebagai proses penilaian atau pengambilan keputusan
yang penuh pertimbangan dan dilakukan secara mandiri. Peter Facione, mengemukakan bahwa
berpikir kritis merupakanpProses perumusan alasan dan pertimbangan mengenai fakta,
keadaan, konsep, metode dan kriteria. Richard Paul mendefinisikan berpikir kritis sebagai proses
merumuskan alasan yang tertib secara aktif dan terampil dari menyusun konsep,
mengaplikasikan, menganalisis, mengintegrasikan (sintesis), atau mengevaluasi informasi yang
dikumpulkan melalui proses pengamatan, pengalaman, refleksi, pemberian alasan (reasoning)
atau komunikasi sebagai dasar dalam menentukan tindakan.
Menurut Halpen (dalam Achmad, 2007) menyatakan bahwa berpikir kritis adalah
memberdayakan keterampilan atau strategi kognitif dalam menentukan tujuan. Proses tersebut
dilalui setelah menentukan tujuan, mempertimbangkan, dan mengacu langsung kepada sasaran-
merupakan bentuk berpikir yang perlu dikembangkan dalam rangka memecahkan masalah,
merumuskan kesimpulan, mengumpulkan berbagai kemungkinan, dan membuat keputusan
ketika menggunakan semua keterampilan tersebut secara efektif dalam konteks dan tipe yang
tepat. Berpikir kritis juga merupakan kegiatan mengevaluasi, mempertimbangkan kesimpulan
yang akan diambil manakala menentukan beberapa faktor pendukung untuk membuat
keputusan.
Berpikir kritis ini juga biasa disebut dengan directed thinking, sebab berpikir langsung
kepada fokus yang akan dituju. R. Matindas (dalam Sarwono, 2009) menyatakan bahwa:
“Berpikirkritisadalah aktivitas mental yang dilakukan untuk mengevaluasi kebenaran sebuah
pernyataan. Umumnya evaluasi berakhir dengan putusan untuk menerima, menyangkal, atau
meragukan kebenaran pernyataan yang bersangkutan”.
Hal terpenting yang perlu diperhatikan dalam konsep berpikir kritis bahwa dalam proses
berpikir kritis, seseorang dapat dikatakan sedang mengevaluasi bahan atau topic yang sedang
dibahas. Sebab dalam proses berpikir kritis, seseorang akan mengalami berbagai pertimbangan
dari berbagai aspek untuk menentukan suatu tujuan yang menghasilkan jawaban yang
disampaikan. Selain mampu berpikir logis dan kritis, seorang peserta didik juga harus mampu
berpikir kreatif.
Berpikir Logis
Berpikir secara logis adalah suatu proses berpikir dengan menggunakan logika, rasional dan
masuk akal. Secara etymologis logika berasal dari kata logos yang mempunyai dua arti 1)
pemikiran 2) kata-kata. Jadi logika adalah ilmu yang mengkaji pemikiran. Karena pemikiran
selalu diekspresikan dalam kata-kata, maka logika juga berkaitan dengan “kata sebagai ekspresi
dari pemikiran”. Dengan berpikir logis, kita akan mampu membedakan dan mengkritisi kejadian-
kejadian yang terjadi pada kita saat ini apakah kejadian-kejadian itu masuk akal dan sesuai
dengan ilmu pengetahuan atau tidak. Tidak hanya itu, seorang peserta didik juga harus mampu
berpikir kritis sehingga ia mampu mengolah fenomena-fenomena yang diterima oleh sistem indera
hingga dapat memunculkan berbagai pertanyaan yang berkaitan dan menggelitik untuk dicari
jawabannya.
Contoh real-nya ketika seorang siswa atau peneliti melakukan metode ilmiah, maka pelaku
ilmiah ini harus melakukan kegiatan ilmiah ini dengan berpikir secara logis, mulai dari saat
pelaku ilmiah melakukan observasi/ pengamatan, merumuskan masalah, menyusun hipotesis,
melaksanakan penelitian, mengumpulkan data, mengolah dan menganalisis data, hingga
menarik kesimpulan. Seluruh proses kerja ilmiah tersebut harus dikerjakan berdasarkan prinsip
yang logis, rasional, dan masuk akal agar dapat dipertanggungjawabkan.
Cara berpikir logis yang biasa dikembangkan, dapat dibagi menjadi dua, yaitu berpikir secara
deduktif dan berpikir secara induktif. Logika deduktif adalah penarikan kesimpulan yang diambil
dari proposisi umum ke proposisi khusus. Sederhananya kata umum-khusus. Adapun logika
induktif kebalikan dari logika deduktif. Jenis logika ini harus mengikuti penalaran yang
berdasarkan pengalaman atau kenyataan. Artinya, jika tidak ada bukti maka kesimpulannya
belum tentu benar atau pasti. Dengan demikian, dia tidak akan mempercayai suatu kesimpulan
yang tidak berdasarkan pengalaman atau kenyataan lewat tangkapan panca indranya.
1. Kenali Masalah
2. Tentukan Prioritas
3. Kumpulkan Informasi
4. Kenali Persepsi yang muncul
5. Analisa Data
6. Buat Keputusan / Kesimpulan
KERTAS KASUS
Tujuan : Agar peserta dapat berpikir kritis dan logis untuk mencari cara agar semua keluarga
bisa menyembrang dengan selamat
Aturan Bermain
Guru membagi peserta menjadi beberapa kelompok dalam satu kelompok terdiri dari 5 – 6
orang
Setiap kelompok akan mendapatakn satu kertas kasus yang harus didiskusikan bersama
Kelompok wajib menjelaskan argumen mereka kepada teman-teman yang lain
Kertas Kasus
Beberapa hari yang lalu terjadi kecelakaan pesawat dan membuat pesawat itu terdampar di
sebuah pulau asing. Para penumpang tidak dapat mengubungi keluarga dan kerabat mereka di
rumah. Persedian makanan pun juga semakin menipis.
Para penumpang pesawat itu adalah seorang dokter, seorang kakek tua, seorang tentara,
seorang ibu hamil, seorang anak kecil, pilot pesawat, dua orang laki-laki bertubuh besar,
seorang pemuka agama, seorang wanita, sepasang kekasih.
Anda adalah tim penyelamat dan Anda berhasil menemukan posisi mereka. Namun sayang
kapal yang Anda kendarai hanya cukup untuk 3 orang, yaitu dirimu sendiri, dan dua orang
untuk penumpang pesawat.
Anda diminta untuk memilih siapa 2 orang yang akan Anda selamatkan. Tuliskan alasan Anda
mengapa 2 orang tersebut yang Anda selamatkan !
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2021/2022
Komponen : Layanan Dasar
Bidang Layanan : Pribadi - Sosial
Topik / Tema Layanan : Cinta Tanah Air dan NKRI
Kelas / Semester : 8 / Genap
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami, bersikap menghargai dan mencintai tanah air dan NKRIm
2. Peserta didik/konseli dapat menjelaskan arti cinta tanah air
3. Peserta didik/konseli dapat mengidentifikasi contoh sikap cinta tanah air dan NKRI dalam
kehidupan sehari-hari
B. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Cinta Tanah Air dan NKRI
C. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Memberikan salam/sapaan yang semangat dengan penuh keakraban kepada peserta didik,
kemudian mengajak peserta didik untuk mengawali kegiatan dengan berdo’a.
1.2. Guru BK memberikan pengantar singkat tentang tujuan layanan Bimbingan dan Konseling
1.3. Membina hubungan baik dengan peserta didik dengan menanyakan kabar, membuat
suasana penuh semangat dengan melakukan ice breaking. (Bernyanyi lagu nasional)
2. Tahap Inti
2.1. Peserta didik memperhatikan materi layanan pada beberapa slide ppt yang sudah disiapkan
2.2. Setelah itu, peserta didik memperhatikan, mengamati tampilan video yang terkait dengan
“Anak Indoneisa yang Berprestasi di Internasional”
2.3. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab setelah peserta didik melihat
tayangan video tersebut.
2.4. Peserta didik mengamati berbagai permasalahan berkaitan dengan bentuk perilaku, sikap,
bentuk atau cara mencinta tanah air dan NKRI dalam kehidupan sehari-hari
2.5. Peserta didik diminta untuk memberikan contoh perilaku sikap cintah tanah air di
lingkungan sekolah, contoh cintah tanah air di lingkungan masyarakat serta contoh cinta
tanah air dalam menghadapi globalisasi.
2.6. Peserta didik diminta untuk memberikan makna atau poin belajar kegiatan tersebut
diatas.
3. Tahap Penutup
3.1. Guru BK mengajak peserta didik melakukan refleksi atas kegiatan yang telah dilakukan
3.2. Guru BK mengajak peserta didik untuk bersikap cinta tanah air dalam kehidupan sehari-
hari
3.3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang dan mengakhiri kegiatan
dengan berdoa dan salam
D. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Guru BK memperhatikan proses layanan serta melakukan refleksi dari
kegiatan layanan klasikal tersebut menggunakan lembar observasi
2. Evaluasi Hasil : Peserta didik mengisi angket evaluasi setelah mengikuti kegiatan layanan klasikal,
antara lain: suasana yang dirasakan, pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaiannya. (bisa
melalui link google form
Cinta tanah air adalah mencintai bangsa sendiri, yakni munculnya perasaan mencintai
oleh warga negara untuk negaranya dengan sedia mengabdi, berkorban, memelihara persatuan
dan kesatuan, melindungi tanah airnya dari segala ancaman, gangguan dan tantangan yang
dihadapi oleh negaranya. Dalam definisi lain, cinta tanah air adalah munculnya rasa kebanggaan,
rasa kecintaan, rasa memiliki, rasa menghargai, rasa menghormati, rasa kesetiaan dan
kepatuhan yang dimiliki oleh setiap warga negara terhadap negaranya atau tanah airnya.
Kita sebagai warga negara Indonesia dan Indonesia sebagai tanah air kita, maka kita harus
memiliki perasaan cinta tanah air dan mewujudkan kecintaan itu dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut saya, wujud kecintaan warga negara kepada tanah airnya dapat dimulai dari hal-hal
yang sederhana yaitu mencerminkan perilaku cinta tanah air dengan ikut serta dalam
pembangunan nasional. Setiap warga negara ikut serta dalam pembangunan nasional melalui
bidangnya masing-masing, misal bekerja dengan baik sesuai dengan keahlian yang dimiliki,
membayar pajak dan membayar pajak dengan tepat waktu, mencintai produk-produk Indonesia
dengan lebih mengutamakan membeli produk-produk dalam negeri dibanding produk-produk
asing. Jadi, sebagai warga negara, kita boleh saja membeli produk-produk asing.
Ada pun wujud cinta tanah air lainnya yang dapat dilakukan oleh warga negara adalah
memelihara sarana-prasarana umum dengan tidak merusaknya, menciptakan suasana aman dan
damai dalam kehidupan bersosial/ bermasyarakat dengan toleran dan tenggang rasa, menghargai
jasa pahlawan, serta berkarakter Indonesia dengan menerapkan 5S (senyum, salam, sapa, sopan,
santun) berjiwa Pancasila, bhineka tunggal ika, dan menaati peraturan undang-undang yang
berlaku, dan sebagainya.
Sedangkan sebagai generasi muda yang masih sekolah atau pelajar dan yang sedang
berkuliah atau seorang mahasiswa sikap cinta tanah air dapat diwujudkan dengan banyak ragam
cara, di antaranya belajar dengan rajin, mengikuti upacara bendera, taat terhadap perintah
Tuhan, saling menyayangi antar sesama, menghormati orang tua dan guru, menghargai jasa para
pahlawan, menjadi pelajar yang membanggakan Indonesia dengan berprestasi baik dalam bidang
akademik maupun nonakademik, tidak bersikap kebarat-baratan, berjiwa Indonesia dan
Pancasila, berpegang pada bhineka tunggal ika, dan sebagainya.
https://www.kompasiana.com/idriskamisopa/5929804f8e7e61c67214ba46/cinta-tanah-air
Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah bangsa yang lahir karena adanya contoh sikap
cinta tanah air. Tanpa rasa cinta tanah air, negara ini tidak akan terbentuk. Seperti yang kita
tahu, bangsa Indonesia memiliki sejarah yang panjang untuk menjadi sebuah negara yang
berdaulat. Banyak bangsa lain yang datang dan menjajah Indonesia selama ratusan tahun.
Tanpa rasa cinta tanah air, mungkin bangsa ini sudah menjadi milik bangsa lain. Dan mungkin
juga tidak akan pernah ada nama Indonesia.
Makna Cinta Tanah Air
Tanah dan air adalah dua elemen penting dalam kehidupan. Tanah adalah tempat manusia
berpijak, dan dari tanahlah manusia berasal. Ke pada tanah pula akhir dari manusia. Sedangkan
air, air adalah satu – satunya hal yang membuat kita bisa hidup di bumi ini. Sebegitu pentingnya
tanah air, tidak lah berlebihan apabila kedua kata tersebut digunakan untuk menyebut negeri
tempat kita hidup, tempat kita berawal dan berakhir. Apabila kita lahir, hidup, dan berakhir di
Indonesia, maka layak disebut apabila kita bertanah air Indonesia.
Sedangkan cinta tanah air, adalah sebuah ungkapan yang berarti kecintaan pada negeri tempat
kita menjalani kehidupan dari lahir hingga akhir hayat. Selain itu, cinta tanah air juga diartikan
sebagai rasa cinta yang sesungguhnya mengandung unsur kasih sayang terhadap tanah air,
dimana rasa cinta itu menimbulkan keinginan untuk menjaga, melindungi dan membela dari
semua ancaman. Cinta tanah air juga berarti rela berkorban untuk kepentingan tanah air. Rasa
tersebut lahir dari dalam hati nurani seorang warga negara untuk mengabdi, memelihara,
membela, melindungi tanah airnya dari segala mara bahaya. Lebih dari itu, cinta tanah air juga
merupakan sebuah kebanggan, rasa memiliki, rasa menghargai, menghormati, dan loyalitas
sehingga menimbulkan keinginan untuk merawat dan membela tanah air. Dari semua definisi
diatas, semuanya merujuk pada ungkapan bahwa kecintaan itu menimbulkan rasa memiliki dan
ingin melindungi apa yang kita miliki.
Contoh Sikap Cinta Tanah Air
Dahulu kala, Contoh Sikap Cinta Tanah Air ditunjukkan oleh para pahlawan bangsa dengan
sikap rela berkorban melawan para penjajah dan berusaha merebut kemerdekaan Indonesia.
Tujuan utama dari perwujudan rasa cinta tanah air tersebut adalah mencapai kemerdekaan
Indonesia. Pada 17 Agustus 1945, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia menyatakan Indonesia
telah merdeka. Lalu apakah para pahlawan berhenti berjuang? Tentu saja tidak. Di masa setelah
itu, Indonesia masih banyak mendapat ancaman dari pihak luar. Saat itulah rakyat Indonesia
masih tetap berjuang mempertahankan kemerdekaan. Lalu bagaimana pada saat ini? Saat
Indonesia sudah tidak dijajah di bawah kolonialisme bangsa lain? Apakah perjuangan sebagai
wujud rasa cinta tanah air itu masih dilakukan?
Walaupun saat ini kita hidup di masa setelah Indonesia merdeka, kita masih tetap harus
berjuang seperti yang dilakukan para pahlawan. Akan tetapi dengan cara yang berbeda. Bukan
lagi mengangkat senjata dan pergi ke medan perang. Saat ini dengan semangat yang sama, yaitu
kecintaan pada tanah air, kita bisa melakukan banyak hal untuk menjaga dan melindungi
bangsa kita dari berbagai ancaman. Karena pada saat ini, justru lebih banyak hal yang harus
kita perhatikan, jaga, dan lindungi. Oleh karena itu, berikut contoh sikap cinta tanah air yang
bisa kita lakukan dalam kegiatan sehari – hari.
1. Bangga sebagai bangsa Indonesia
Salah satu contoh sikap cinta tanah air adalah bahwa kita sebagai warga negara harus merasa
bangga terhadap tanah air Indonesia. rasa bangga itu tentu saja tidak akan muncul tanpa adanya
rasa memiliki. Dan siapa lagi yang akan merasa memiliki tanah air jika bukan rakyatnya sendiri?
Sebagai wujud dari rasa bangga itu, kita harus menampilkan identitas kita sebagai rakyat
Indonesia yang cinta pada tanah air. Tidak perlu merasa malu atau menyembunyikan asal kita
di mata dunia.
2. Menjaga nama baik tanah air Indonesia
Dengan rasa cinta tanah air kepada bangsa Indonesia, kita akan secara otomatis menjaga nama
baik Indonesia baik di dalam negeri, maupun di luar negeri. Sebetulnya tidak hanya para atlet
yang berjuang meraih kemenangan pada event- event internasional seperti Olimpiade, SEA
games, dan ASIAN Games yang mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional, yang
bisa dikatakan menjaga nama baik Indonesia. Menjaga nama baik Indonesia bahkan bisa
dilakukan di setiap lingkup kehidupan, oleh setiap komponen masyarakat.
3. Menggunakan hak pilih dalam pemilu
Pemilu atau pemilihan umum adalah salah satu wujud demokrasi di Indonesia. seperti yang kita
tahu, Indonesia menganut Sistem Pemerintahan Presidensial yang demokratis. Oleh karena itu,
sudah selayaknya bagi warga negara yang sudah mempunyai hak pilih untuk ikut berpartisipasi
dalam pemilu. Pemilu bertujuan untuk mencari pemimpin baru. Pemimpin adalah orang yang
akan bertanggung jawab membawa tanah air Indonesia menuju kemajuan. Oleh karena itu,
dalam menggunakan hak pilih, kita juga harus menimbang baik – baik siapa yang kita pilih. Dan
siapapun nanti yang terpilih, kita harus tetap ikut menyepakati, dan menjalankan kebijakan –
kebijakan pemimpin tersebut. Tentu saja dengan terus mengkontrol kinerja pemimpin agar tetap
di jalan yang benar.
4. Menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan
Contoh lain dari contoh sikap cinta tanah air adalah menjunjung tinggi hukum dan
pemerintahan. Hal itu bisa kita lakukan dengan menaati setiap peraturan yang berlaku. Analogi
yang paling sederhana dari hal ini adalah kita kan menaati setiap perkataan dari orang yang kita
cintai, seperti halnya kita patuh kepada orang tua. Dan dalam konteks kehidupan berbangsa dan
bernegara, kita bisa menunjukkan rasa cinta kepada tanah air atau negara ini dengan menaati
setiap peratuaran yang tercantum dalam undang – undang dan pancasila. Seperti yang kita tahu,
Indonesia memiliki Makna Pancasila Sebagai Ideologi Negara Indonesia dan Pokok Pikiran dalam
Pembukaan UUD 1945.
5. Aktif berpartisipasi dalam pembangunan nasional
Seperti yang disebutkan dalam undang – undang, setiap warga negara berhak ikut berpartisipasi
dalam pembangunan nasional. Pembangunan nasional tidak akan mencapai Pengertian, Fungsi,
dan Tujuan Pembangunan Nasional apabila tidak dilakukan oleh semua elemen negara termasuk
pemerintah dan rakyat. Oleh kerna itu, sebagai rakyat Indonesia kita harus ikut berpartisipasi
dalam pembanguan nasional sebagai wujud dari contoh sikap cinta tanah air.
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk berpartisipasi dalam pembangunan, tergantung peran
masing-masing. Sebagai contoh, pelajar bisa ikut aktif dalam pembangunan nasional dengan
terus tekun belajar menggapai cita – cita yang kelak bermanfaat bagi orang banyak. Selain itu,
para pekerja bisa ikut aktif berpartisipasi dengan bekerja membangun perekonomian negara, dan
tidak lupa juga semua warga negara harus taaat dalam membayar pajak. Itulah contoh Peran
Warga Negara Indonesia dalam Proses Pembangunan.
6. Menuntut ilmu dengan sungguh – sungguh
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa salah satu contoh sikap cinta tanah air adalah
berpartisipasi dalam pembangunan. Untuk pelajar, pelajar bisa ikut berpartisipasi dengan terus
menuntut ilmu dengan tekun. Akan tetapi, tidak hanya pelajar saja yang dianjurkan untuk
menuntut ilmu. Semua kalangan masyarakat juga harus menuntut ilmu. Menuntut ilmu tidak
terbatas pada kegiatal formal belajar mengajar di sekolah. Semua warga negara Indonesia tidak
boleh berhenti menuntut ilmu dengan terus belajar mengenai nilai – nilai yang baik untuk
improvisasi diri sendiri, masyarakata, dan bangsa juga negara.
7. Melestarikan kebudayaan Indonesia
Indonesia adalah bangsa yang kaya akan budaya. Akan tetapi, bangsa Indonesia juga selalu
digempur oleh masuknya budaya – budaya dari bangsa asing. Gempuran tersebut bukan tidak
mungkin menyebabkan hilangnya kebudayaan bangsa kita. Hal itu bisa sangat mudah terjadi
saat rakyat bangsa Indonesia lebih menyukai budaya bangsa asing dan melupakan budaya
bangsa sendiri. Kita tidak dilarang untuk ikut menyukai budaya bangsa asing. Selama hal
tersebut tidak berlebohan dan tidak menggeser nilai – nilai budaya lokal Indonesia. kita juga
sebenarnya bisa mengambil nilai positif dari kebudayaan bangsa lain demi perbaikan bangsa
kita, selama itu sesuai untuk diterapkan.
8. Menjaga kelestarian lingkungan
Banyak hal buruk yang bisa terjadi hanya karena kita tidak menjaga kelestarian lingkungan.
Salah satu hal buruk tersebut adalah bencana alam seperti banjir dan tanah longsor. Bencana
alam yang terjadi di Indonesia tentu saja akan merugikan bangsa. Dan sebagai warga negara
yang cinta tanah air, sudah seharusnya kita terus menjaga dan melindungi Indonesia dari
berbagai ancaman, termasuk ancaman bencana alam. Oleh karena itu, menjaga kelestarian alam
adalah hal sederhana yang bisa kita lakukan untuk melindungi tanah air. Sebagai contoh, kita
bisa menjaga kebersihan lingkungan, melakukan penghijauan, dan mengolah sampah dan
limbah secara bijak.
9. Menciptakan kerukunan antar umat beragama
Indonesia adalah negara yang terbentuk di tengah keberagaman. Salah satunya, Indonesia
mempunyai agama yang berbeda-beda. Persatuan dan kesatuan bangsa tidak akan terjadi tanpa
ada tenggang rasa atau kerukunan antar umat beragama sebagai wujud dari contoh sikap cinta
tanah air.
10. Hidup rukun dan gotong royong
contoh sikap cinta tanah air tidak hanya menunjukkan kecintaan kita terhadap negara. Selain
itu kita juga harus mencintai sesama manusia. Seperti yang kita tahu, manusia adalah salah
satu unsur penting dalam negara selain pemerintahan dan wilayah. Oleh karena itu, kita harus
senantiasa hidup rukun dengan menerapkan asas kekeluargaan. Kita juga harus selalu
menerapkan semangat gotong royong seperti para pendahulu kita. Saat ini, kita mendapat
ancaman besar dari dalam negeri sendiri, dalam wujud individualisme. Individualism adalah
salah satu akibat tidak menerapkan asas kekeluargaan. Dan bagaimana persatuan akan terjalin
tanpa hal tersebut?
Itulah contoh – contoh sikap yang mencerminkan rasa cintah air warga negara kepada bangsa
Indonesia. Semoga kita semua dapat terus mengamalkannya dalam kehidupan sehari – hari.
https://guruppkn.com/contoh-sikap-cinta-tanah-air
a. Peserta didik diminta untuk memberikan contoh perilaku sikap cintah tanah air di
lingkungan sekolah, contoh cintah tanah air di lingkungan masyarakat serta contoh cinta
tanah air dalam menghadapi globalisasi.
b. Peserta didik diminta untuk memberikan makna atau poin belajar kegiatan tersebut diatas
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2021/2022
Komponen : Layanan Dasar
Bidang Layanan : Belajar
Topik / Tema Layanan : Aku Pantang Menyerah
Kelas / Semester : 8 / Genap
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat menjelaskan pengertian pantang menyerah
2. Peserta didik dapat menjelaskan manfaat yang diperoleh jika memiliki sikap pantang menyerah
3. Peserta didk dapat menjelaskan cara yang dilakukan untuk menumbuhkan sikap patang
menyerah
B. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Aku Pantang Menyerah
C. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Memberikan salam/sapaan dengan penuh semangat dan keakraban kepada peserta didik,
kemudian mengajak peserta didik untuk mengawali kegiatan dengan berdo’a.
1.2. Guru BK memberikan pengantar singkat tentang tujuan layanan Bimbingan dan
Konseling
1.3. Membina hubungan baik dengan peserta didik serta membuat suasana kegiatan menjadi
lebih semangat/bergairah dengan diawali ice breaking. (Mencaikan kebekuan di kelas)
2. Tahap Inti
2.1. Guru pembimbing menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan
materi layanan tersebut diatas.
2.2. Peserta didik memperhatikan penjelasan materi yang diberikan serta Guru BK mengajak
peserta didik berdialog interaktif tentang contoh penerapannya.
2.3. Setelah itu, peserta didik memperhatikan, mengamati tampilan video yang terkait
dengan “Potret Perjuangan Anak Sekolah ”
2.4. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab setelah peserta didik melihat
tayangan video tersebut.
2.5. Peserta didik membentuk kelompok (1 Kel. : 5 – 6 orang) dan melakukan permainan
dinamaka kelompok “Membangun Menara” dengan antusias dan serius.
2.6. Peserta didik merefleksikan secara individual perasaan, pikiran, pengalaman yang
dihayati/muncul dalam permainan tersebut !
3. Tahap Penutup
3.1. Guru BK mengajak peserta didik melakukan refleksi atas kegiatan yang telah dilakukan
3.2. Guru BK mengajak peserta didik untuk selalu berjuang tanpa menyerah untuk mencapi
tujuan
3.3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang dan mengakhiri kegiatan
dengan berdoa dan salam
D. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Guru BK memperhatikan proses layanan serta melakukan refleksi dari
kegiatan layanan klasikal tersebut menggunakan lembar observasi
2. Evaluasi Hasil : Peserta didik mengisi angket evaluasi setelah mengikuti kegiatan layanan
klasikal, antara lain: suasana yang dirasakan, pentingnya topik yang dibahas, cara
penyampaiannya. (bisa melalui link google form.
Sikap dan perilaku yang dilakukan seseorang dalam mengerjakan sesuatu dengan penuh
semangat tanpa mengenal putus asa, meskipun usaha yang dilakukan gagal tetapi terus
mencoba agar mencapai tujuan yang diharapkan. Contoh sikap pantang menyerah adalah
ketika seorang peserta didik mendapatkan nilai yang kurang memuaskan maka peserta didik
akan terus berusaha tanpa mengenal putus asa agar mendapatkan nilai yang baik dengan cara
terus menerus dan sungguh-sungguh dalam belajar
Tujuan :
Peserta didik dapat mengetahui, memahami, dan mengembangkan sikap pantang menyerah dalam
diri
Bahan :
5-6 Tali rafia (tiap Kelompok)
1 buah karet gelang (tiap kelompok)
6 buah gelas plastik air mineral kosong (tiap kelompok)
Aturan Permainan :
1. Peserta didik dibagi kedalam kelompok ( 1 Kel. : 5 – 6 Orang)
2. Setiap kelompok diberikan satu paket bahan
3. Setiap kelompok diharapkan membuat bangunan istana / menara dari susunan 6 buah
gelas plastik, dengan sususan gelas seperti menara ( 3 buah, 2 buah, dan 1 buah)
4. Dalam menyusun menara dari gelas tersebut, setiap anggota dalam kelompok hanya
diperbolehkan menyusun dengan menggunakan alat yang ada , yaitu tali rafia dan karet
gelang yang telah disediakan TIDAK BOLEH MENYENTUH / MENYUSUN GELAS SECARA
LANGSUNG DENGAN TANGAN
5. Setiap kelompok diberikan waktu untuk menyusun selam 5 – 10 menit
6. Kelompok yang berhasil menyusun menara dengan baik ialah pemenangnya
7. Contoh gambaran sususan menara
Sebelum disusun gelas plastik harus tersusun tidur (tidak berdiri)
Gelas plastik harus disusun seperti menara
KERTAS KASUS
Tujuan : Agar peserta dapat berpikir kritis dan logis untuk mencari cara agar semua keluarga bisa
menyembrang dengan selamat
Aturan Bermain
Guru membagi peserta menjadi beberapa kelompok dalam satu kelompok terdiri dari 5 – 6 orang
Setiap kelompok akan mendapatakn satu kertas kasus yang harus didiskusikan bersama
Kertas Kasus
Beberapa hari yang lalu terjadi kecelakaan pesawat dan membuat pesawat itu terdampar di
sebuah pulau asing. Para penumpang tidak dapat mengubungi keluarga dan kerabat mereka di
rumah. Persedian makanan pun juga semakin menipis.
Para penumpang pesawat itu adalah seorang dokter, seorang kakek tua, seorang tentara, seorang
ibu hamil, seorang anak kecil, pilot pesawat, dua orang laki-laki bertubuh besar, seorang pemuka
agama, seorang wanita, sepasang kekasih.
Anda adalah tim penyelamat dan Anda berhasil menemukan posisi merek. Namun sayang kapal
yang Anda kendarai hanya cukup untuk 3 orang, yaitu dirimu sendiri, dan dua orang untuk
penumpang pesawat.
Anda diminta untuk memilih siapa 2 orang yang akan Anda selamatkan. Tuliskan alasan Anda
mengapa 2 orang tersebut yang Anda selamatkan !
MENARA BATANG KOREK API
Tujuan : melatih konsentrasi dan berusaha tanpa menyerah untuk membangun menara setinggi
mungkin sesuai dengan bahan yang ada
Aturan main :
A. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat membedakan antara gender dan seks (jenis kelamin)
2. Peserta didik dapat mengidentifikasi sifat dan peran pribadi dan sosial sebagai pria atau
wanita
3. Peserta didk/konseli mampu menyebutkan karakteristik gender pada diri mereka masing-
masing
B. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Menghargai Peran Gender
C. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Memberikan salam/sapaan dengan penuh semangat dan keakraban kepada peserta didik,
kemudian mengajak peserta didik untuk mengawali kegiatan dengan berdo’a.
1.2. Guru BK memberikan pengantar singkat tentang tujuan layanan Bimbingan dan
Konseling
1.3. Membina hubungan baik dengan peserta didik serta membuat suasana kegiatan menjadi
lebih semangat/bergairah dengan diawali ice breaking. (Mencaikan kebekuan di kelas)
2. Tahap Inti
2.1. Guru pembimbing menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan
materi layanan tersebut diatas.
2.2. Peserta didik memperhatikan penjelasan materi yang diberikan serta Guru BK mengajak
peserta didik berdialog interaktif tentang contoh penerapannya.
2.3. Setelah itu, peserta didik memperhatikan, mengamati tampilan video yang terkait
dengan “Kesetaraan Gender”
2.4. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab setelah peserta didik melihat
tayangan video tersebut.
2.5. Peserta didik membentuk kelompok (1 Kel. : 5 – 6 orang) dan melakukan permainan
dinamaka kelompok “Tebak Siapa Aku” dengan antusias dan serius.( lihat deskripsi
kegiatan)
2.6. Peserta didik bergabung dalam kelompok. Bermain tebak-tebakan menebak peran,
kemudian memberi makna dari permainan tersebut !
3. Tahap Penutup
3.1. Guru BK mengajak peserta didik melakukan refleksi atas kegiatan yang telah dilakukan
3.2. Guru BK mengajak peserta didik untuk selalu menghargai peran gender di masyarakat
3.3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang dan mengakhiri kegiatan
dengan berdoa dan salam
D. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Guru BK memperhatikan proses layanan serta melakukan refleksi dari
kegiatan layanan klasikal tersebut menggunakan lembar observasi
2. Evaluasi Hasil : Peserta didik mengisi angket evaluasi setelah mengikuti kegiatan layanan
klasikal, antara lain: suasana yang dirasakan, pentingnya topik yang dibahas, cara
penyampaiannya. (bisa melalui link google form.
Sebenarnya apa yang dimaksud dengan gender? Gender dapat didefinisikan sebagai keadaan
dimana individu yang lahir secara biologis sebagai laki-laki dan perempuan yang kemudian
memperoleh pencirian sosial sebagai laki-laki dan perempuan melalui atribut-atribut
maskulinitas dan feminitas yang sering didukung oleh nilai-nilai atau sistem dan simbol di
masyarakat yang bersangkutan.
Lebih singkatnya, gender dapat diartikan sebagai suatu konstruksi sosial atas seks,
menjadi peran dan perilaku sosial.
Istilah gender seringkali tumpang tindih dengan seks (jenis kelamin), padahal dua kata itu
merujuk pada bentuk yang berbeda. Seks merupakan pensifatan atau pembagian dua jenis
kelamin manusia yang ditentukan secara biologis yang melekat pada jenis kelamin tertentu.
Contohnya jelas terlihat, seperti laki-laki memiliki penis, scrotum, memproduksi sperma.
Sedangkan perempuan memiliki vagina, rahim, memproduksi sel telur. Alat-alat biologis tersebut
tidak dapat dipertukarkan sehingga sering dikatakan sebagai kodrat atau ketentuan dari Tuhan
(nature), Sedangkan konsep gender merupakan suatu sifat yang melekat pada kaum laki-laki
maupun perempuan yang dikonstruksikan secara sosial maupun kultural. Misalnya, laki-laki itu
kuat, rasional, perkasa. Sedangkan perempuan itu lembut, lebih berperasaan, dan keibuan. Ciri-
ciri tersebut sebenarnya bisa dipertukarkan. Artinya ada laki-laki yang lembut dan lebih
berperasaan. Demikian juga ada perempuan yang kuat, rasional, dan perkasa. Perubahan ini
dapat terjadi dari waktu ke waktu dan bisa berbeda di masing-masing tempat. Jaman dulu, di
suatu tempat, perempuan bisa menjadi kepala suku, tapi sekarang di tempat yang sama, laki-
laki yang menjadi kepala suku. Sementara di tempat lain justru sebaliknya. Artinya, segala hal
yang dapat dipertukarkan antara sifat perempuan dan laki-laki, yang bisa berubah dari waktu
ke waktu serta berbeda dari suatu kelas ke kelas yang lain, komunitas ke komunitas yang lain,
dikenal dengan gender.
Perbedaan gender dengan seks dapat dengan lebih mudah diamati melalui tabel berikut:
Gender
Seks
Biologis, dibawa sejak lahir (nature) Dibentuk oleh Sosial (nurture)
Tidak dapat diubah Dapat diubah
Bersifat Universal Berbeda di setiap budaya
Sama dari waktu ke waktu Berbeda dari waktu ke waktu
Tidak Bergantung Masa Bergantung
Kodrat Bukan Kodrat
Gender bisa diartikan sebagai ide dan harapan dalam arti yang luas yang bisa ditukarkan
antara laki-laki dan perempua, ide tentang karakter femini dan makulin, kemampuan dan
harapan tentang bagaimana seharusya laki-laki dan perempuan berperilaku dalam berbagai
situasi. Ide-ide ini disosialisasikan lewat perantara keluarga, teman, agama dan media. Lewat
perantara-perantara ini, gender terefleksikan ke dalam peran-peran, status sosial, kekuasaan
politik dan ekonomi antara laki-laki- dan peempuan.
Peran Reproduktif
Peran reproduktif adalah peran-peran yang dijalankan laki-laki ataupun perempuan (suami/istri)
dalam keluarga dan tidak menghasilkan uang, serta dilakukan karena hak/tanggung jawab
sebagai keluarga. Contoh peran reproduktif antara lain : melahirkan anak (bagi isteri), mengasuh
atau memelihara anak, mengerjakan tugas rumah tangga, menjamin seluruh anggota keluarga
sehat, menjamin seluruh anggota keluarga kecukupan makan, menjamin seluruh anggota
keluarga aman, kewajiban mendidik dan menyekolahkan anak, merawat anak ketika sakit, dan
lain-lain.
Peran Produktif
Yaitu peran-peran yang dilaksanakan (laki-laki atau perempuan) dalam bekerja yang
menghasilkan imbalan jasa berupa uang langsung (gaji) atau penghasilan bentuk lainnya. Contoh
peran produkstif yang dijalankan dirumah sebagai guru disuatu sekolah, dokter di rumah sakit,
manajer perusahaan, pegawai/karyawan instansi, pilot/pramugari penerbangan,
programer/blogger, buruh perusahaan, pedagang di pasar. Conth peran produktif yang
dijalankan di dalam rumah : usaha salon di rumah, usaha menjahit di rumah, berternak hewan
produksi, berjualan di rumah dan sebagainya.
Kesetaraan gender, dikenal juga sebagai keadilan gender, adalah pandangan bahwa semua
orang harus menerima perlakuan yang setara dan tidak didiskriminasi berdasarkan identitas
gender mereka, yang bersifat kodrati. Dalam praktiknya, tujuan dari kesetaraan gender adalah
agar tiap orang memperoleh perlakuan yang sama dan adil dalam masyarakat, tidak hanya
dalam bidang politik, di tempat kerja, atau bidang yang terkait dengan kebijakan tertentu.
Tujuan : Peserta didik mampu mengidentifikasi peran gender berdasarkan peran yang
dimainkan tokoh-tokoh yang diperagakan oleh model
Langkah Permainan :
KERTAS KASUS
Tujuan : Agar peserta dapat berpikir kritis dan logis untuk mencari cara agar semua keluarga bisa
menyembrang dengan selamat
Aturan Bermain
Guru membagi peserta menjadi beberapa kelompok dalam satu kelompok terdiri dari 5 – 6
orang
Setiap kelompok akan mendapatakn satu kertas kasus yang harus didiskusikan bersama
Kelompok wajib menjelaskan argumen mereka kepada teman-teman yang lain
Kertas Kasus
Beberapa hari yang lalu terjadi kecelakaan pesawat dan membuat pesawat itu terdampar di
sebuah pulau asing. Para penumpang tidak dapat mengubungi keluarga dan kerabat mereka di
rumah. Persedian makanan pun juga semakin menipis. Para penumpang pesawat itu adalah
seorang dokter, seorang kakek tua, seorang tentara, seorang ibu hamil, seorang anak kecil, pilot
pesawat, dua orang laki-laki bertubuh besar, seorang pemuka agama, seorang wanita, sepasang
kekasih. Anda adalah tim penyelamat dan Anda berhasil menemukan posisi merek. Namun sayang
kapal yang Anda kendarai hanya cukup untuk 3 orang, yaitu dirimu sendiri, dan dua orang untuk
penumpang pesawat.
Anda diminta untuk memilih siapa 2 orang yang akan Anda selamatkan. Tuliskan alasan Anda
mengapa 2 orang tersebut yang Anda selamatkan !
Tujuan : melatih konsentrasi dan berusaha tanpa menyerah untuk membangun menara
setinggi mungkin sesuai dengan bahan yang ada
Aturan main :
A. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian belajar menurut para ahli
2. Peserta didik/konseli dapat memahami gaya belajar
3. Peserta didik/konseli dapat memahami modalitas belaja, ciri-ciri serta strategi belajarnya
B. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Strategi belajar sesuai dengan gaya belajar
C. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Memberikan salam/sapaan dengan penuh semangat dan keakraban kepada peserta didik,
kemudian mengajak peserta didik untuk mengawali kegiatan dengan berdo’a.
1.2. Guru BK memberikan pengantar singkat tentang tujuan layanan Bimbingan dan Konseling
1.3. Membina hubungan baik dengan peserta didik serta membuat suasana kegiatan menjadi
lebih semangat/bergairah dengan diawali ice breaking. (Mencaikan kebekuan di kelas)
2. Tahap Inti
2.1. Guru pembimbing menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan
materi layanan tersebut diatas.
2.2. Peserta didik memperhatikan penjelasan materi yang diberikan serta Guru BK mengajak
peserta didik berdialog interaktif tentang contoh penerapannya.
2.3. Setelah itu, peserta didik memperhatikan, mengamati tampilan video yang terkait dengan
“Gaya Belajar ”
2.4. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab setelah peserta didik melihat
tayangan video tersebut.
2.5. Peserta didik diminta untuk mengerkan kuis “gaya belajar” yang sudah disiapkan oleh guru
bk (bisa lihat di tampilan slide / lembaran soal kuis yang udah disiapkan)
2.6. Peserta didik menjawab pertanyaan secara jujur, kemudian memberikan skor dan makna
dari kuis gaya belajar tersebut.
3. Tahap Penutup
3.1. Guru BK mengajak peserta didik melakukan refleksi atas kegiatan yang telah dilakukan
3.2. Guru BK mengajak peserta didik untuk selalu mau rajin belajar untuk meraih masa depan
3.3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang dan mengakhiri kegiatan
dengan berdoa dan salam
D. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Guru BK memperhatikan proses layanan serta melakukan refleksi dari
kegiatan layanan klasikal tersebut menggunakan lembar observasi
2. Evaluasi Hasil : Peserta didik mengisi angket evaluasi setelah mengikuti kegiatan layanan klasikal,
antara lain: suasana yang dirasakan, pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaiannya. (bisa
melalui link google form.
1. Kalau ada orang yang meminta petunjuk jalan, biasanya saya akan ….
a. Menggambar peta jalan pada sebuah kertas
b. Memberitahu secara lisan (melalui ucapan)
c. Mencoba memberitahu dengan isyarat tangan atau langsung mengantarnya.
2. Saya paling suka permainan …
a. Kata bergambar
b. Acak kata
c. Pantomin
3. Saya ingin sekali menonton film di bioskop karena …
a. Melihat cover iklan yang menarik
b. Membaca synopsis cerita
c. Menonton potongan film
4. Saya punya guru favorit. Saat mengajar, ia selalu menggunakan…
a. Ceramah, diskusi, dan deba
b. Diagram, bagan, alur, dan slide
c. Trial, Uji coba dan praktik
5. Ketika bicara, biasanya saya paling suka…
a. Suka berbicara, perlahan, dan jelas, tapi tidak suka mendengarkan terlalu lama
b. Suka mendengarkan orang lain bicara, baru kemudian berbicara
c. Berbicara dengan menggunakan bahasa tubuh dan gerakan yang banyak
6. Sebelum mengerjakan sesuatu, saya biasanya…
a. Membaca instruksinya terlebih dahulu.
b. Mendengarkan intruksi dari orang lain, baru mengerjakan
c. Langsung melakukan uji coba
7. Ketika lupa sesuatu, biasanya saya..
a. Berusaha mengingat dari gambaran bentuk, warna, atau cirinya
b. Berusaha mengingat dari cirri suaranya
c. Berusaha mengingat apa yang dilakukan dan penggunaanya.
8. Hal yang paling bisa saya ingat dari seseorang adalah…
a. Ekspresi wajah yang menawan
b. Suaranya yang khas
c. Gerakan tubuhnya yang memukau
9. Saat berkomunikasi, saya suka kalau..
a. Bertemu secara langsung
b. Bicara melalui telepon
c. Bertemu dalam sebuah kegiatan aktif
10. Kemampuan yang saya bisa dan paling saya sukai adalah
a. Menggambar, melukis atau mewarnai
b. Bernyanyi atau bermain alat music
c. Menari atau beladiri
11. Ketika santai, saya biasaya…
a. Membaca novel atau buku
b. Mendengarkan music atau radio
c. Berolahraga atau bermain
12. Saat marah, saya biasanya..
a. Lebih memilih untuk diam saja
b. Memaki dan berkata-kata secara emosional
c. Membanting barang atau memukul
Jumlahkan Skornya. Perhatikan, pilihan mana yang paling dominan atau sering dipilih :
A, B, atau C
Tipe VISUAL (Dominan A)
Tipe visual adalah tipe orang yang cenderung menerima informasi paling banyak dan paling efektif
menggunakan indera penglihatan (visual).
a. Gunakanlah variasi warna dalam melakukan pencatatan, seperti memberi garis bawah atau
membuat grafik.
b. Meyoritas, tipe visual suka membaca. Namun, buku bacaan yang banyak memiliki gambar
ilustrasi dan warna yang menarik lebih mudah dipahami daripada buku bacaan yang penuh
dengan teks.
c. Perhatikan penerangan saat belajar dan hindari “polusi visual”
d. Saat mengingat sesuatu, bayangkan dan buat tulisa yang memudahkan
e. Catat kembali bahan pelajaran dengan warna dan gambar yang menarik.
Tipe auditory adalah tipe orang yang cenderung menerim informasi paling banyak dan paling efektif
menggunakan indera pendengaran (Audio)
Tipe kinestetik adalah tipe orang yang cenderung menerima informasi paling banyak dan paling
efektif dengan melibatkan gerakan tubuh, peragaan, dan aktivitas fisik.
1. GUnakanlah gerakan dalam pelajaran, seperti aktivitas atau uji coba secara langsung
2. Perbanyak praktik yang berkaitan dengan pelajaran (praktik di laboratorium) dan langsung
bisa diaplikasikan
3. Hindari belajar yang menoton (terlalu banyak duduk)
4. Saat mengingat sesuatu, lakukan hal yang diingat dengan aktivitas gerak.
5. Menulis di udara, gunakan gerak imajinatif.