Anda di halaman 1dari 98

PROGRAM

BIMBINGAN DAN KONSELING

KELAS 8

TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Di Susun Oleh :
LIDYA SUSDIANI, S.Psi

YAYASAN MIFTAHUL ULUM BANYUPUTIH KIDUL JATIROTO

MTs. MIFTAHUL ULUM 2


BANYUPUTIH KIDUL JATIROTO LUMAJANG 67355 JAWA TIMUR
TAHUN PELAJARAN 2021 – 2022
Website : mtsmu2bakid.sch.id
LEMBAR PENGESAHAN

Program Bimbingan dan Konseling MTS MIFTAHUL ULUM 2 BANYUPUTIH

KIDUL tahun pelajaran 2021/2022 ini telah disetujui dan di sahkan pada :

Hari : SENIN

Tanggal : 22 JULI 2021

Lumajang, 18 Juli 2021


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru BK

SAHRONI, S.Pd.I., M.Pd LIDYA SUSDIANI, S.Psi


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan ke hadirat Allah SWT, yang telah


melimpahkan rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga kami dapat
menyusun program Bimbingan dan Konseling tahun pelajaran 2019/2020
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 111 Tahun 2014
tentang bimbingan dan konseling pada pendidikan dasar. Dalam
permendiknas tersebut menyebutkan bahawa Komponen layanan Bimbingan
dan Konseling memiliki 4 (empat) program yang mencakup: (a) layanan dasar;
(b) layanan peminatan dan perencanaan individual; (c) layanan responsif; dan
(d) layanan dukungan sistem”. Sehubungan dengan hal tersebut guru
Bimbingan dan konseling perlu 3nalisa3 program guna menunjang kelancaran
pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah.
Penyusunan program Bimbingan dan Konseling ini di dahului dengan
menyusun angket kebutuhan yang telah di sesuaikan dengan kondisi
kebutuhan di sekolah, agar dapat memenuhi kebutuhan peserta didik dan
pihak-pihak lain yang terkait.
Pada kesempatan ini ijinkanlah kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kepala Madrasah MTS MIFTAHUL ULUM 2 Banyu Putih Kidul
2. Teman sejawat guru BK MTS MIFTAHUL ULUM 2 Banyu Putih Kidul
3. Bapak/Ibu Guru dan Karyawan MTS MIFTAHUL ULUM 2 Banyu Putih Kidul
Kami berharap buku program pelayanan Bimbingan dan Konseling ini
dapat bermanfaat untuk kita semua. Kritik dan saran sangat kami perlukan
dari teman-teman guru Bimbingan dan Konseling untuk peningkatan mutu
dalam menyusun buku program Bimbingan dan Konseling yang akan datang.
Akhirnya kami mengucapkan banyak-banyak terima kasih pada semua
pihak yang membantu mudah-mudahan segala bantuan yang diberikan
kepada kami menjadi pahala dan mendapat imbalan pahala yang sepantasnya
dari Allah SWT. Amin

Lumajang, Juli 2021


Hormat Kami

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman Judul .......................................................................................... i


Lembar Pengesahan .................................................................................. ii
Kata Pengantar .......................................................................................... iii
Daftar Isi .................................................................................................... iv

PROGRAM TAHUNAN .............................................................................. 1


A. Rasional ............................................................................................. 1
B. Dasar Hukum .................................................................................... 3
C. Visi dan Misi ....................................................................................... 3
1. Visi Misi MTS MU 2… ..................................................................... 4
2. Visi Misi Bimbingan dan Konseling MTS MU 2…............................. 4
D. Deskripsi Kebutuhan .......................................................................... 4
1. Profil Kelas dari Hasil Angket Kebutuhan Peserta Didik ................ 4
2. Profil Peserta Didik dari Hasil Angket Kebutuhan Peserta Didik ...... 8
3. Deskripsi Kebutuhan dari Hasil Asesmen ...................................... 9
E. Rumusan Kebutuhan ...................................................................... 11
F. Komponen Program ............................................................................ 14
1. Layanan Dasar .............................................................................. 14
2. Layanan Responsif ........................................................................ 15
3. Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual .......................... 15
4. Dukungan Sistem ....................................................................... 16
G. Bidang Layanan ............................................................................... 18
1. Bidang Pribadi ............................................................................ 18
2. Bidang Sosial ................................................................................. 18
3. Bidang Belajar................................................................................. 18
4. Bidang Karir..................................................................................... 19
H. Pengembangan Tema atau Topik ....................................................... 19
I. Rencana Kegiatan / Operasional (Action Plan) ................................... 25
J. Rencana Evaluasi, Pelaporan dan Tindak Lanjut ................................ 31
K. Sarana Prasarana ............................................................................. 32
L. Anggaran Biaya ................................................................................. 33

PROGRAM SEMESTERAN ....................................................................... 34


A. Program Semester Ganjil ................................................................... 34
B. Program Semester Genap ................................................................... 38
C. RPL BK ( Klasikal, Kelas Besar/Lintas Kelas, Kelompok, Individu ) ..... 43

LAMPIRAN-LAMPIRAN
A. Proses Penyusunan Angket Kebutuhan Peserta Didik Berdasarkan SKKPD

B. Angket Kebutuhan Peserta Didik (AKPD) Kelas 7


PROGRAM TAHUNAN
A. RASIONAL
Paradigma bimbingan dan konseling dewasa ini lebih berorientasi
pada pengenalan potensi, kebutuhan, dan tugas perkembangan serta
pemenuhan kebutuhan dan tugas-tugas perkembangan tersebut. Alih-alih
memberikan pelayanan bagi peserta didik yang bermasalah, pemenuhan
perkembangan optimal dan pencegahan terjadinya masalah merupakan
6nali pelayanan. Atas dasar pemikiran tersebut maka pengenalan potensi
individu merupakan kegiatan urgen pada awal layanan bantuan.
Bimbingan dan konseling saat ini tertuju pada mengenali kebutuhan
peserta didik, orangtua, dan sekolah.
Bimbingan dan konseling di sekolah memiliki peranan penting dalam
membantu peserta didik dalam mencapai tugas-tugas perkembangan
sebagaimana tercantum dalam Standar Kompetensi Kemandirian Peserta
Didik dan Kompetensi Dasar (SKKPD). Dalam upaya mendukung
pencapaian tugas perkembangan tersebut, program bimbingan dan
konseling dilaksanakan secara utuh dan kolaboratif dengan seluruh
stakeholder sekolah.
Dewasa ini, layanan bimbingan dan konseling yang diselenggarakan
oleh MTs. Miftahul Ulum 2 Banyu Putih Kidul memiliki banyak tantangan
baik secara internal maupun eksternal. Dari sisi internal, problematika
yang dialami oleh 6nalisa6 besar peserta didik bersifat kompleks. Beberapa
diantaranya adalah problem terkait penyesuaian akademik di sekolah,
penyesuaian diri dengan pergaulan 6nalis di sekolah, ketidakmatangan
orientasi pilihan karir, dan lain-lainnya.
Dari sisi eksternal, peserta didik yang notabene berada dalam rentang
usia anak persiapan menuju remaja awal juga dihadapkan dengan
perubahan-perubahan cepat yang terjadi dalam skala global.
Perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat dan massif seringkali
memberikan dampak 6nalisa6 bagi perkembangan pribadi-sosial peserta
didik di sekolah. Sebagai contoh, akses tak terbatas dalam dunia maya
seringkali melahirkan budaya instan dalam mengerjakan tugas, maraknya
pornografi, dan problem lainnya.
Namun demikian, pada dasarnya setiap individu memiliki
kecenderungan untuk menata diri dan mencapai tujuan hidup yang lebih
bermakna, tidak terkecuali peserta didik di sekolah. Dari berbagai problem
yang ada, masih terdapat harapan yang besar terhadap keunggulan-
keunggulan yang dimiliki oleh peserta didik. Beberapa peserta didik
memiliki potensi untuk dikembangkan bakat dan minatnya, aktif dalam
kegiatan olahraga, berbakat dalam bidang seni dan lain-lainnya. Di
samping itu, daya dukung yang tersedia di MTs. Miftahul Ulum 2 Banyu
Putih dapat dikatakan cukup baik. Hal ini didukung oleh fakta bahwa
6nalisa6 besar orang tua/wali peserta didik memiliki profesi beragam dan
telah menyatakan kesediaan untuk turut berkontribusi dengan
kemampuan profesionalnya masing-masing.
Kondisi ini merupakan modal yang luar biasa dalam mendukung
keberhasilan layanan bimbingan dan konseling di sekolah. Begitu pula dari
segi daya dukung sarana dan prasarana yang dimiliki, MTs. Miftahul Ulum
2 Banyu Putih memiliki kecukupan fasilitas untuk menopang kegiatan
pengembangan bakat dan minat peserta didik melalui berbagai wadah
kegiatan intra maupun ekstrakurikuler.
B. DASAR HUKUM
1. Pelayanan bimbingan dan konseling sebagai salah satu layanan
7nalisa7nt yang harus diperoleh semua peserta didik telah termuat
dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 89 Tahun 1989
tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 28
Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar dan Nomor 29 Tahun 1990
tentang Pendidikan Menengah.
2. ”Konselor” sebagai salah satu jenis tenaga kependidikan dalam Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Pada Bab I Pasal 1 angka 6 dinyatakan bahwa
“pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru,
dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur,
fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta
berpartisipasi dalam penyelenggaraan 7nalisa7nt”.
3. Pelayanan konseling yang merupakan bagian dari kegiatan
pengembangan diri telah termuat dalam struktur kurikulum yang
ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan
Pendidikan Dasar Menengah.
4. Beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 54
ayat (6) Peraturan Pemerintah 7nalisa7 Indonesia Nomor 74 Tahun 2008
tentang Guru yang menyatakan bahwa beban kerja Guru Bimbingan dan
Konseling atau Konselor yang memperoleh tunjangan profesi dan
maslahat tambahan adalah mengampu bimbingan dan konseling paling
sedikit 150 (7nalisa7 lima puluh) peserta didik per tahun pada satu atau
lebih satuan 7nalisa7nt. Lebih lanjut dalam penjelasan Pasal 54 ayat (6)
yang dimaksud dengan “mengampu layanan bimbingan dan konseling”
adalah pemberian perhatian, pengarahan, pengendalian, dan
pengawasan kepada sekurang-kurangnya 150 (7nalisa7 lima puluh)
peserta didik, yang dapat dilaksanakan dalam bentuk pelayanan tatap
muka terjadwal di kelas dan layanan perseorangan atau kelompok bagi
yang dianggap perlu dan memerlukan.
5. Penilaian kinerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada
Pasal 22 ayat (5) Peraturan 7nalisa Menteri Pendidikan Nasional dan
Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14
tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru
dan Angka Kreditnya dinyatakan bahwa penilaian kinerja guru
bimbingan dan konseling atau konselor dihitung secara proporsional
berdasarkan beban kerja wajib paling kurang 150 (8nalisa8 lima puluh)
orang Konseli dan paling banyak 250 dua ratus lima puluh) orang
Konseli per tahun.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27
Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi
Konselor, yang menyatakan bahwa kualifikasi akademik konselor dalam
satuan 8nalisa8nt pada jalur 8nalisa8nt formal dan nonformal adalah: (i)
sarjana 8nalisa8nt (S-1) dalam bidang bimbingan dan konseling; (ii)
berpendidikan profesi konselor. Kompetensi konselor meliputi
kompetensi 8nalisa8n, kompetensi kepribadian, kompetensi 8nalis, dan
kompetensi 8nalisa8nt8l, yang berjumlah 17 kompetensi dan 76 sub
kompetensi.
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 68 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
SMP/MTs, Nomor 69 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum SMA/MA, dan Nomor 70 Tahun 2013 Tentang Kerangka
Dasar dan Struktur Kurikulum SMK/MAK, yang memberikan
kesempatan kepada peserta didik belajar berdasarkan minat mereka.
Struktur kurikulum memperkenankan peserta didik melakukan pilihan
dalam bentuk pilihan kelompok peminatan, lintas minat atau
pendalaman minat.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 111 Tahun 2014 tentang
bimbingan dan konseling pada 8nalisa8nt dasar. Dalam permendiknas
tersebut menyebutkan bahawa Komponen layanan Bimbingan dan
Konseling memiliki 4 (empat) program yang mencakup: (a) layanan dasar;
(b) layanan peminatan dan perencanaan individual; (c) layanan
8nalisa8nt; dan (d) layanan dukungan system. Bidang layanan
bimbingan dan konseling mencakup : (a) bidang layanan pribadi, (b)
bidangan layanan belajar, (c) bidang layanan sosial, (d) bidang layanan
karir
9. Panduan Operasional Penyelenggaran Bimbingan dan Konseling SMP,
2016, Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK). Pada POP BK SMP
ini dapat memfasilitasi guru BK / Konselor dalam merencanakan,
melaksanakan, mengevaluasi, melaporkan dan menindaklanjuti layanan
bimbingan dan konseling
C. VISI DAN MISI
1. Visi dan Misi MTs. Miftahul Ulum 2 Banyu Putih
a. Visi
TERWUJUDNYA GENERASI YANG UNGGUL DALAM IMTAQ,
IPTEK DAN AKHLAKUL KARIMAH.
b. Misi
a) Mewujudkan lingkungan madrasah yang suci, bersih, sehat,
nyaman dan religious.
b) Menanamkan dan menumbuhkan nilai-nilai IMTAQ dan akhlakul
karimah melauli pemahaman, pembiasaan, pengamalan dan
keteladanan di lingkungan madrasah.
c) Menyelenggarakan pembelajaran pembelajaran yang efektif untuk
menumbuhkembangkan potensi peserta didik secara optimal.
d) Melaksanakan pembelajaran yang inovatif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan yang berorientasi pada Student Active Learning dan
semangat keunggulan Akademik dan Non-Akademik.
e) Melaksanakan 5 (lima) nilai budaya madrasah (Integritas,
Profesionalitas, Inovasi, Tanggung Jawab, dan Keteladanan)
2. Visi dan Misi Bimbingan dan Konseling MTs. Miftahul Ulum 2
Banyu Putih
a. Visi
Visi bimbingan dan konseling adalah terwujudnya layanan
bimbingan dan konseling yang profesional dalam memfasilitasi
perkembangan peserta didik/konseli menuju pribadi unggul dalam
imtak, iptek, tangguh, mandiri dan bertanggung jawab
b. Misi
1) Menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling yang
memandirikan peserta didik/konseli berdasarkan pendekatan yang
humanis dan multikultur.
2) Membangun kolaborasi dengan guru mata pelajaran, wali kelas,
orang tua, dunia usaha dan industri, dan pihak lain dalam rangka
menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling
3) Meningkatkan mutu guru bimbingan dan konseling atau konselor
melalui kegiatan pengembangan keprofesionalan berkelanjutan.

D. DESKRIPSI KEBUTUHAN
Kebutuhan peserta didik/konseli dapat diidentifikasi berdasarkan
asumsi teoretik dan hasil asesmen kebutuhan yang dilakukan. Dalam
melaksanakan tugasnya, guru Bimbingan dan Konseling terlebih dahulu
9nalisa9 daftar kebutuhan (Need Assesment). Tujuan penyusunan
instrumen tersebut untuk mengetahui kebutuhan dan permasalahan
Konseli.
Ada beberapa contoh aplikasi 9nalisa9nt yang dapat digunakan
untuk mengetahui kebutuhan Konseli, antara lain Daftar Cek Masalah
(DCM), Inventori Tugas Perkembangan (ITP), Alat Ungkap Masalah (AUM),
Analisis Tugas Perkembangan (ATP), Identifikasi Kebutuhan dan Masalah
Konseli (IKMS) dan lain-lain. Selain itu pengalaman Konselor dalam
melaksanakan program pelayanan konseling dan masukan dari berbagai
fihak terkait juga dapat digunakan sebagai dasar penyusunan daftar
kebutuhan peserta didik.
Angket masalah Konseli atau peserta didik di MTs. Miftahul Ulum 2
Banyu Putih dibuat dan disusun sendiri oleh tim guru bimbingan dan
konseling sesuai dengan lingkungan dan masalah/kebutuhan peserta
didik di sekolah.
Angket Kebutuhan Peserta Didik diolah dengan Aplikasi Angket
Kebutuhan Peserta Didik (AKPD). Hasilnya sebagai berikut :
2. Profil kelas dari hasil 10nalisa Angket Kebutuhan Peserta Didik

% JENIS
NO PERNYATAAN JUMLAH
BIDANG BIMBINGAN

1 Saya kadang lupa bersyukur atas nikmat dan karunia dari Tuhan YME 30 30%

2 Saya kadang lupa untuk berprilaku sopan dan santun dalam kehidupan 23 23%

Saya merasa belum paham etika yang baik dan benar dalam pergaulan
25 25%
3 teman sebaya

4 Saya merasa sulit mematuhi tata tertib di sekolah 28 28%

5 Kadang-kadang saya masih suka menyontek pada waktu ulangan 20 20%

6 Waktu saya banyak dihabiskan untuk bermain game atau games online 20 20%
287%
7 Saya sulit meminta maaf jika melakukan kesalahan terhadap orang lain 21 21%

8 Saya masih merasa belum memiliki rasa percaya diri 18 18%

9 Saya belum tahu cara mengendalikan emosi 26 26%

10 Saya belum tahu cara melakukan eksplorasi bakat secara mandiri 22 22%

11 Saya masih sering mengalami sakit / alergi 20 20%

12 Kondisi keluarga saya sedang tidak harmonis 13 13%

13 Saya sedang mempunyai masalah dengan anggauta keluarga di rumah 21 21%

14 Saya merasa belum bisa menjadi pribadi yang mandiri 28 28%

Saya sering lupa waktu ketika bermain/membuka media sosial (fb, wa,
15 15%
15 instagram, dll)

16 Saya merasa sulit mengendalikan ketergantungan dengan handphone 26 26%


175%
17 Saya merasa tidak betah tinggal di rumah sendiri 15 15%

18 Saya merasa tidak pernah di perhatikan dari orang tua 21 21%

Kata maaf, tolong dan terimakasih kadang lupa saya ucapkan dalam
13 13%
19 pergaulan
Saya belum tahu tentang bentuk-bentuk kenakalan remaja saat ini dan
16 16%
20 cara mensikapinya

21 Saya sering beda pendapat dengan orang lain 11 11%

22 Saya sedang mempunyai masalah dengan teman di sekolah 17 17%

23 Saya belum tahu cara untuk menjaga persahabatan agar tetap langgeng 13 13%

24 Saya belum tahu tentang bullying dan cara mensikapinya 16 16%

25 Saya sukar bergaul dengan teman-teman di sekolah 31 31%

Saya merasa masih sedikit pemahaman tentang kesehatan reproduksi


20 20%
26 remaja

27 Saya belum banyak tahu tentang dampak dari pacaran 15 15%

28 Saya malu jika membicarakan masalah seks dan pacar kepada orang tua 19 19%

29 Saya merasa malu jika bergaul dengan teman yang beda jenis kelamin 17 17%

30 Saya merasa takut bertanya atau menjawab di kelas 16 16%

Saya belum paham yang harus dilakuan dengan adanya pemanasan


19 19%
31 global

Saya belum mengetahui banyak tentang jenis obat-obat terlarang serta


15 15%
32 dampaknya

33 Saya belum tahu cara memilih lembaga bimbingan belajar 23 23% 370%

34 Saya merasa tidak memiliki semangat belajar 23 23%

35 Saya belum tahu cara meraih prestasi di sekolah 16 16%

Saya belum paham tentang gaya belajar dan strategi yang sesuai
23 23%
36 dengannya

37 Saya merasa kesulitan dalam memahami pelajaran 14 14%

38 Saya belum terbiasa belajar bersama atau kelompok 19 19%

39 Saya merasa belum menenumkan cara belajar yang efektif 14 14%

40 Saya selalu malas untuk belajar di rumah 22 22%

41 Saya belajarnya jika akan ada ulangan atau ujian saja 19 19%

42 Orang tua kurang peduli dengan kegiatan belajar saya 6 6%

43 Saya belum bisa membuat peta pikiran (mind mapping) 14 14%


44 Saya belum mengenal tentang macam-macam kecerdasan 9 9%

45 Saya belum paham cara kerja otak kiri dan otak kanan 27 27%

46 Saya sering dimarahi orang tua karena boros 33 33%

47 Saya tidak terbiasa menabung 18 18%

48 Saya kurang dapat menyalurkan bakat dan minat di sekolah 21 21% 147%

49 Saya belum tahu tentang prospek karir untuk setiap mapel 26 26%

Saya belum banyak tahu tentang jenis-jenis profesi di masyarakat dan


22 22%
50 Prospeknya

2. Profil Peserta Didik dari Hasil Angket Kebutuhan Peserta Didik

JUMLAH % JUMLAH % BIMBINGAN


NO NAMA SISWA
MASALAH MASALAH P S B K
1 FERDI FIRMANSYAH 17 17%
2 FERDY 2 2%
3 FIKY FEBRIANSYAH 11 11%
4 FIRDANA DIKA SAPUTRA 6 6%
5 FIRDAUS 10 10%
6 GHARAT ALFI BARAKA 6 6%
7 GILANG RAMADHANI 12 12%
8 HADDAD ALWI 5 5%
9 HAFID FIQRI LUTFIANSYAH 12 12%
10 HAIRONI 8 8%
11 HAMADA SYAHRULLAH 11 11%
12 HAMDAN KARIMULLOH 6 6%
13 HARFI MUSYABBA ILMI LILFIRDAUS 8 8%
14 HARMOKO SAPUTRA 12 12%
15 HASAN ABBAS 9 9%
274 175 370 147
16 HENGKI KURNIAWAN 8 8%
17 HILMI YAHYA 9 9%
18 HOIRUL ANWAR 8 8%
19 IBRA MILAN FIRMANSYAH 9 9%
20 IDO CAHYONO 7 7%
21 IMAM HANAFI 9 9%
22 IQBAL ABDUL GHOFUR 9 9%
23 IZUL FAIQ 8 8%
24 JAMALLUDIN 9 9%
25 JEFRI FEBRIAN MAULANA ABDILLAH 7 7%
26 KING ABDUL AJIES 13 13%
27 M. AYYUBI AL ANSORY 3 3%
28 M. FARHAN MAULANA 11 11%
29 M. RAVI TAUFIQUR RIZQI 8 8%
30 M. REFLI ARDIYANSYAH 8 8%
31 M. RIZKI HADI 5 5%
32 M. ROSI 13 13%
33 M. ZAINUDIN 7 7%
34 MAHESA RETNO AMIRULLAH 12 12%
35 MAULANA ISHAK 10 10%
36 MIKO KURNIAWAN 10 10%
37 MOCH. AKBARI ROZAKI 10 10%
38 MOCH. ALIM ARDIYANSAH 11 11%
39 MOCH. ANDRE VEBRIANSYAH 9 9%
40 MOCH. DIMAS ARDYANSAH 7 7%
41 MOCH. HAFID ZAINUL HASAN 15 15%
42 MOCH. HOSIN 7 7%
43 MOCH. NOVA AINUL YAQIN 9 9%
44 MOCH. RIFKI 13 13%
45 MOCH. ULIL ALBAB 7 7%
46 MOCHAMMAD AFAREL PUTRA RAMDHANA 9 9%
47 MOCHAMMAD FAISOL 11 11%
48 MOCHAMMAD FIRDAUS ASSADILI 13 13%
49 MOCHAMMAD IFAN YUSRIL KURNIAWAN 10 10%
50 MOCHAMMAD MA'DHUM IBRAHIM 6 6%
51 MUHAMMAD UMARUL FARUQ 7 7%
52 MUHAMMAD WAHYU SAFRIL 8 8%
53 MUHAMMAD WILDANUS SOFA MAULANA 11 11%
54 MUHAMMAD ZAENUL ALFIN 5 5%
55 MUHAMMAD ZIDAN ARFANI 14 14%
56 MUHAMMAD ZIDQI 6 6%
57 MUHAMMAT FEBRIANTO 11 11%
58 MUKSIN 9 9%
59 MUSTAIN 10 10%
60 NABIL ADITYA PUTRA 12 12%
61 NASIHUDDIN 10 10%
62 NOVAL HUSAIRI 12 12%
63 PUTRA PRATAMA 11 11%
64 RAFI AHMAT 6 6%
65 RASYID RIDHO 17 17%
66 RAYHAN AHIMSYA RAMADHAN 8 8%
67 SOBRI WALID ARIYANTO 14 14%
68 ABY YUSUF AL BAIHAQI 8 8%
69 AHMAD FAREL ABBASY 10 10%
70 AHMAD GUFFARU 9 9%
71 AHMAD IQLILUL ULUM 8 8%
72 AHMAD KAVIN ZIDNI MUBAROK 11 11%
73 AHMAD ZAUMAR FAWWAS 9 9%
74 ALDO 16 16%
75 ALFAN HABIBI 10 10%
76 ALFAN RIZIQ 13 13%
77 ALFIN RAMADHANI 11 11%
78 AQIL BAHTIAR AHMAD 12 12%
79 ARIL MAULANA 7 7%
80 AYUB DAUD 6 6%
81 BIMA SETIAWAN 16 16%
82 DIMAS FIRLY ANDREAN 12 12%
83 FAHMIR ROFIK 11 11%
84 FEBRIAN TUNKY DINAR AZIZI 10 10%
85 IKBAL MAULANA MALIK I. 6 6%
86 M. KHUSNI MUBAROK 12 12%
87 MOCH. TAUFIKUR ROHMAN 14 14%
88 MOH. WILDAN 12 12%
89 MOHAMMAD IKMAL AZAMI 7 7%
90 MOHAMMAD ROFLAN JAYA 10 10%
91 MUCHAMMAD WARIEL FRIZY FRADIANSYAH 10 10%
92 MUHAMAD ADI ALMAS ZARAFI 11 11%
93 MUHAMMAD ALFIN 16 16%
94 MUHAMMAD FAHMI 9 9%
95 MUHAMMAD HUSNI MUBAROK 7 7%
96 MUHAMMAD IBNU FARHAN 8 8%
97 MUHAMMAD KUMARUDDIN 13 13%
98 MUHAMMAD LUQMAN 9 9%
99 MUHAMMAD RIFKI 9 9%
100 REZA FADILLAH HASYIM 8 8%

3. Deskripsi Kebutuhan dari Hasil Asesmen

BIDANG ASSESMEN KEBUTUHAN RUMUSAN KEBUTUHAN


LAYANAN
Saya belum bersungguh-
Kesadaran untuk beribadah
sungguh beribadah pada Allah
Allah SWT dengan Ikhlas
SWT
Kadang-kadang perbuatan saya
Kesadaran untuk selalu
tidak sesuai dengan yang
bersikap jujur
diucapkan
Saya kadang lupa bersyukur
Memiliki sikap selalu bersyukur
atas nikmat dan karunia dari
PRIBADI pada Allah SWT
Allah SWT
Saya merasa pernah
Pemahaman terhadap dampak
menyontek pada waktu
menyontek
ulangan
Saya lebih senang budaya luar
Kesadaran untuk mencintai
(asing) daripada budaya
budaya indonesia
Indonesia
Saya merasa kurang memiliki Kemampuan untuk selalu
rasa tanggung jawab bertanggung jawab
Saya gampang marah tanpa Kemampuan mengendalikan diri
tahu penyebabnya dari rasa marah
Saya merasa rendah diri Memiliki kepercaya diri
Saya merasa malu dengan
Kesadaran untuk menerima
kondisi fisik (jasmani) yang
pemberian terbaik dari Tuhan
dimiliki
Saya merasa kurang
Memperoleh perhatian orang tua
mendapatkan perhatian dari
yang cukup
orang tua
Saya belum tahu cara menjaga Memiliki kesehatan jasmani dan
kesehatan yang baik dan benar rohani yang baik
Saya belum tahu tentang
Menggali Potensi Diri Sendiri
potensi diri saya sendiri
Saya sering mengalami sakit / Memiliki kesehatan jasmani dan
alergi rohani yang baik
Saya belum memahami
Mengetahui Kelebihan dan
kelebihan dan kekurangan
Kelemahan yang dimiliki
yang saya miliki
Orang tua saya tidak Meningkatkan taraf hidup
mempunyai penghasilan tetap /ekonomi keluarga
Saya merasa kesulitan
Mengatur jadwal kegiatan
mengatur waktu belajar dan
sehari-hari dengan baik
bermain
Saya belum mengenal jati diri Kemampuan mengenal diri
saya yang sebenarnya sendiri sendiri
Saya belum tahu perubahan Menyadari dan memahami
apa saja yang terjadi pada perubahan yang terjadi pada
masa remaja masa remaja
Saya belum terbiasa disiplin Memiliki disiplin diri dalam
dalam kehidupan kehidupan
Saya belum tahu cara menjadi Memiliki kepribadian yang
pribadi mandiri mandiri
Pemahaman saya masih sedikit
Menghindari bahaya atau
tentang bahaya atau dampak
dampak rokok
rokok
Kata maaf, tolong dan
Kemampuan mengucapkan kata
terimakasih kadang lupa saya
SOSIAL maaf, tolong dan terima kasih
ucapkan dalam pergaulan
Saya merasa malu untuk
Dapat berinteraksi dengan guru
berinteraksi dengan para guru
dan karyawan sekolah
dan karyawan di sekolah
Saya belum banyak mengenal Mudah beradaptasi dengan
lingkungan sekolah baru saya lingkungan sekolah baru
(guru, fasilitas, prestasi, dll)
Saya merasa sulit
Kemudahan bergaul dengan
bergaul/kaku dengan teman-
teman-teman di sekolah
teman di sekolah
Saya ingin menyelesaikan
Kemampuan mengatasi masalah
masalah dengan teman
dengan teman di sekolah
bermain
Saya belum banyak teman atau Kemudahan mencari dan
sahabat disenangi teman
Saya belum tahu tentang
Memahami tentang bullying dan
bullying dan cara
cara mensikapinya
mensikapinya
Saya sering lupa waktu ketika
Mengendalikan penggunaan
bermain/membuka medsos (fb,
medsos sesuai kebutuhan
wa, dll)
Saya merasa malu jika bergaul Dapat berinteraksi dengan
dengan teman yang beda jenis lawan jenis sesuai norma yang
kelamin berlaku
Saya jarang bermain/berteman
Kesadaran sebagai makhluk
di lingkungan tempat saya
sosial yang harus berinteraksi
tinggal
Kesadaran orang tua untuk
Orang tua saya tidak peduli
peduli pada kegiatan belajar
dengan kegiatan belajar saya
anaknya
Saya masih kesulitan dalam Kemudahan memaham
memahami pelajaran tertentu pelajaran
Saya merasa tidak nyaman
Melakukan disiplin belajar
kalau belajar di rumah sendiri
Saya belajarnya jika akan ada
Melakukan kebiasaan belajar
ulangan atau ujian saja
Saya belajar di rumah kalau Memiliki kebiasaan belajar di
BELAJAR
disuruh/diperintah orang tua rumah
Saya sering menunda-nunda Kemampuan untuk tidak
pekerjaan sekolah menunda pekerjaan sekolah
Saya belum tahu cara meraih Memperoleh atau meraih
prestasi di sekolah prestasi di sekolah
Saya selalu malas untuk
Memiliki Motivasi belajar
belajar
Saya belum terbiasa belajar
Melakukan belajar kelompok
kelompok, biasanya saya selalu
yang baik
belajar sendiri
KARIR Saya belum paham cara yang Pemahaman cara belajar di
baik belajar di sekolah baru SMP/MTs yang baik
(SMP/MTs)
Saya belum ada teman yang Menemukan cara belajar yang
cocok untuk belajar bersama sesuai
Saya belum tahu cara
memperoleh bantuan Memperoleh informasi beasiswa
pendidikan (beasiswa)
Saya terpaksa harus bekerja
Kemampuan mengatur waktu
untuk mencukupi kebutuhan
bekerja dan sekolah
hidup
Saya merasa bingung memilih
kegiatan esktrakurikuler di Memilih Ekskul yang sesuai
sekolah
Saya merasa pesimis bisa naik Memiliki Sikap optimis dapat
kelas naik kelas
Saya belum mempunyai cita- Mengidentifikasi cita-cita yang
cita yang pasti sesuai dengan dirinya
Saya belum banyak tahu
Pemahaman mengenai jenis-
tentang jenis-jenis pekerjaan di
jenis profesi di masyarakat
masyakarat
Saya belum tahu tentang osis
Mengenal osis dan kegiataannya
dan kegiatannya
saya merasa belum paham
Memahami hubungan hobi,
hubungan antara hobi, bakat,
bakat, minat dan kemampuan
minat dan kemampuan

E. RUMUSAN KEBUTUHAN
Rumusan tujuan dibuat berdasarkan hasil assesmen yang dilakukan
atau hasil deskripsi kebutuhan peserta didik/konseli. Rumusan tujuan
akan dicapai dan disusun dalam bentuk prilaku yang harus dikuasai
peserta didik/konseli setelah memperoleh layanan bimbingan dan
konseling. Berikut rumusan tujuannya

BIDANG
RUMUSAN KEBUTUHAN TUJUAN LAYANAN
LAYANAN
Kesadaran untuk Peserta didik/konseli memiliki
beribadah Allah SWT kesadaran untuk beribadah pada
dengan Ikhlas Allah SWT
Kesadaran untuk selalu Peserta didik/konseli memiliki
PRIBADI
bersikap jujur kebiasaan untuk selalu bersikap
jujur
Memiliki sikap selalu Peserta didik/konseli selau
bersyukur pada Allah SWT bersyukur pada Allah SWT atas
segala yang telah diberikan-Nya

Pemahaman terhadap Peserta didik/konseli memahami


dampak menyontek dampak menyontek dan dapat
menghindarinya
Kesadaran untuk Peserta didik/konseli memiliki
mencintai budaya kesadaran mencintai budaya
indonesia indonesia tercinta
Kemampuan untuk selalu Peserta didik/konseli memiliki sikap
bertanggung jawab yang bertanggung jawab
Kemampuan Peserta didik/konseli mengelola
mengendalikan diri dari kemarahan
rasa marah
Memiliki kepercaya diri Peserta didik/konseli tidak rendah
diri
Kesadaran untuk Peserta didik/konseli mampu
menerima pemberian besyukur dan menerima dengan
terbaik dari Allah SWT ikhlas apa yang sudah dimilikinya
Memperoleh perhatian Peserta didik/konseli memperoleh
orang tua yang cukup perhatian orang tua yang cukup
Memiliki kesehatan Peserta didik/konseli memiliki
jasmani dan rohani yang kesehatan jasmani dan rohani yang
baik baik
Menggali Potensi Diri Peserta didik/konseli mampu
Sendiri menggali Potensi Diri Sendiri
Memiliki kesehatan Peserta didik/konseli mampu
jasmani dan rohani yang menjaga kesehatan jasmani dan
baik rohani
Mengetahui Kelebihan dan Peserta didik/konseli dapat
Kelemahan yang dimiliki mengetahui kelebihan dan
kelemahan yang dimilikinya
Meningkatkan taraf hidup Peserta didik/konseli dapat
/ekonomi keluarga meningkatkan taraf hidup /ekonomi
keluarga
Mengatur jadwal kegiatan Peserta didik/konseli mampu
sehari-hari dengan baik mengatur jadwal kegiatan sehari-
hari dengan baik
Kemampuan mengenal diri Peserta didik/konseli mampu
sendiri sendiri mengenal diri sendiri sendiri
Menyadari dan memahami Peserta didik/konseli dapat
perubahan yang terjadi menyadari dan memahami
pada masa remaja perubahan yang terjadi pada masa
remaja
Memiliki disiplin diri dalam Peserta didik/konseli memiliki
kehidupan disiplin diri dalam kehidupan
Memiliki kepribadian yang Peserta didik/konseli dapat memiliki
mandiri kepribadian yang mandiri
Menghindari bahaya atau Peserta didik/konseli dapat
dampak rokok menghindari bahaya atau dampak
rokok
Kemampuan mengucapkan Peserta didik/konseli mampu
kata maaf, tolong dan melakukan 3 kata penting dalam
terima kasih pergaulan
Dapat berinteraksi dengan Peserta didik/konseli dapat
guru dan karyawan berinteraksi dengan guru dan
sekolah karyawan sekolah
Mudah beradaptasi dengan Peserta didik/konseli mudah
lingkungan sekolah baru beradaptasi dengan lingkungan
sekolah baru
Kemudahan bergaul Peserta didik/konseli dapat mudah
dengan teman-teman di bergaul dengan teman-teman di
sekolah sekolah
Kemampuan mengatasi Peserta didik/konseli mampu
SOSIAL
masalah dengan teman di mengatasi masalah dengan teman di
sekolah sekolah
Kemudahan mencari dan Peserta didik/konseli mudah
disenangi teman mencarai dan disenangi teman
Memahami tentang Peserta didik/konseli dapat
bullying dan cara memahami tentang bullying dan
mensikapinya cara mensikapinya
Mengendalikan Peserta didik/konseli dapat
penggunaan medsos sesuai mengendalikan penggunaan medsos
kebutuhan sesuai kebutuhan
Dapat berinteraksi dengan Peserta didik/konseli dapat
lawan jenis sesuai norma berinteraksi dengan lawan jenis
yang berlaku sesuai norma yang berlaku
Kesadaran sebagai Peserta didik/konseli memiliki
makhluk sosial yang harus Kesadaran sebagai makhluk sosial
berinteraksi yang harus berinteraksi
Kesadaran orang tua Peserta didik/konseli memiliki
untuk peduli pada kegiatan kesadaran orang tua untuk peduli
belajar anaknya pada kegiatan belajar anaknya
Kemudahan memaham Peserta didik/konseli memperoleh
BELAJAR
pelajaran kemudahan memaham pelajaran
Melakukan disiplin belajar Peserta didik/konseli dapat
melakukan disiplin belajar
Melakukan kebiasaan Peserta didik/konseli dapat
belajar melakukan kebiasaan belajar
Memiliki kebiasaan belajar Peserta didik/konseli dapat belajar
di rumah di rumah
Kemampuan untuk tidak Peserta didik/konseli tidak
menunda pekerjaan menunda pekerjaan sekolah
sekolah
Memperoleh atau meraih Peserta didik/konseli dapat
prestasi di sekolah memperoleh atau meraih prestasi di
sekolah
Memiliki Motivasi belajar Peserta didik/konseli memiliki
Motivasi belajar
Melakukan belajar Peserta didik/konseli dapat
kelompok yang baik melakukan belajar kelompok yang
baik
Pemahaman cara belajar di Peserta didik/konseli memiliki
SMP/MTs yang baik pemahaman tentang cara belajar di
SMP/MTs yang baik
Menemukan cara belajar Peserta didik/konseli dapat
yang sesuai menemukan cara belajar yang
sesuai
Memperoleh informasi Peserta didik/konseli dapat
beasiswa memperoleh informasi beasiswa
Kemampuan mengatur Peserta didik/konseli memiliki
waktu bekerja dan sekolah kemampuan mengatur waktu
bekerja dan sekolah
Memilih Ekskul yang Peserta didik/konseli dapat memilih
sesuai Ekskul yang sesuai
KARIR
Memiliki Sikap optimis Peserta didik/konseli memiliki Sikap
dapat naik kelas optimis dapat naik kelas
Mengidentifikasi cita-cita Peserta didik/konseli dapat
yang sesuai dengan dirinya mengidentifikasi cita-cita yang
sesuai dengan dirinya
Pemahaman mengenai Peserta didik/konseli mampu
jenis-jenis profesi di memahami mengenai jenis-jenis
masyarakat profesi di masyarakat
Mengenal osis dan Peserta didik/konseli dapat
kegiataannya mengenal osis dan kegiataannya
Memahami hubungan Peserta didik/konseli dapat
hobi, bakat, minat dan memahami hubungan hobi, bakat,
kemampuan minat dan kemampuan

F. KOMPONEN PROGRAM
Komponen program bimbigan dan konseling di SMP meliputi : (1)
layanan dasar, (2) layanan peminatan dan perencanaan individual, (3)
Layanan Responsif, dan (4) dukungan sistem. Berikut penjelasan mengenai
masing-masing komponen
1. Layanan Dasar
Layanan dasar adalah proses pemberian bantuan kepada semua
peserta didik/konseli yang berkaitan dengan pengembangan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan dalam bidang pribadi, sosial, belajar,
dan karir sebagai pengejawantahan tugas-tugas perkembangan mereka.
Layanan dasar merupakan inti pendekatan perkembangan yang
diorganisasikan berkenaan dengan pengetahuan tentang diri dan orang
lain, perkembangan belajar, serta perencanaan dan eksplorasi karir.
Layanan dasar pada sekolah dasar dilaksanakan dalam aktivitas yang
langsung diberikan kepada peserta didik/konseli adalah bimbingan
kelompok, bimbingan klasikal, dan bimbingan lintas kelas. Aktivitas
yang dilaksanakan melalui media adalah papan bimbingan, leaflet dan
media inovatif bimbingan dan konseling. Bagi guru kelas yang
menjalankan fungsi sebagai guru bimbingan dan konseling, layanan
bimbingan klasikal dapat diintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran
tematik.
2. Layanan Responsif
Layanan responsif adalah layanan untuk memenuhi kebutuhan
jangka pendek peserta didik, atau masalah-masalah yang dialami
peserta didik/konseli yang bersumber dari lingkungan kehidupan
pribadi, sosial, belajar, dan karir. Layanan terdiri atas konseling
individual, konseling kelompok, konsultasi, konferensi kasus, referal
dan advokasi. Sementara aktivitas layanan responsif melalui media
adalah konseling melalui elektronik dan kotak masalah. Pada konteks
layanan responsif di Sekolah Dasar, guru bimbingan dan konseling atau
konselor memberikan intervensi secara singkat. Pada layanan responsif
juga dilakukan advokasi yang menitikberatkan pada membantu peserta
didik/konseli untuk memiliki kesempatan yang sama dalam mencapai
tugas-tugas perkembangan. Guru bimbingan dan konseling atau
konselor menyadari terdapat rintangan-rintangan bagi peserta didik
yang disebabkan oleh disabilitas, jenis kelamin, suku bangsa,
bahasa, orientasi seksual, status sosial ekonomi, pengaruh orangtua,
keberbakatan, dan sebagainya. Guru bimbingan dan konseling atau
konselor harus memberikan advokasi agar semua peserta didik/konseli
mendapatkan perlakuan yang setara selama menempuh pendidikan di
Sekolah Dasar.
3. Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual Peserta Didik
Layanan peminatan dan perencanaan individual merupakan
proses pemberian bantuan kepada semua peserta didik/konseli dalam
membuat dan mengimplementasikan rencana pribadi, sosial, belajar,
dan karir. Tujuan utama layanan ini ialah membantu peserta didik
belajar memantau dan memahami pertumbuhan dan perkembangannya
sendiri dan mengambil tindakan secara proaktif terhadap informasi
tersebut Layanan peminatan dan perencanaan individual berisi aktivitas
membantu setiap peserta didik untuk mengembangkan dan meninjau
minat dan perencanaan pribadi, sosial, belajar, dan karir. Aktivitas
dimulai sejak peserta didik masih di sekolah dasar dan berlanjut terus
sampai di sekolah menengah. Rencana yang telah dibuat oleh peserta
didik ditinjau dan diperbaharui secara berkala dan didokumentasikan di
dalam profil peserta didik, misalnya dalam bentuk grafik. Aktivitas
layanan peminatan dan perencanaan individual yang langsung diberikan
kepada peserta didik dapat berupa kegiatan bimbingan klasikal,
konseling individual, konseling kelompok, bimbingan kelas besar atau
lintas kelas, bimbingan kelompok, konsultasi dan kolaborasi. Aktivitas
peminatan dan perencanaan individual di Sekolah Dasar terintegrasi
dengan kegiatan ekstrakurikuler. Pemilihan kegiatan ekstrakurikuler
juga dapat menggambarkan minat peserta didik pada aktivitas tertentu.
Guru bimbingan dan konseling atau konselor dap at memberikan
informasi tentang perencanaan pribadi, akademik dan karir dalam
pemilihan kegiatan ekstra kurikuler bagi peserta didik.
4. Dukungan Sistem
Dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan
manajemen, tata kerja infrastruktur dan pengembangan keprofesionalan
konselor secara berkelanjutan yang secara tidak langsung memberikan
bantuan kepada peserta didik atau memfasilitasi kelancaran
perkembangan peserta didik. Aktivitas yang dilakukan dalam dukungan
sistem adalah (1) administrasi, yang di dalamnya termasuk
melaksanakan dan menindaklanjuti asesmen, kunjungan rumah,
menyusun dan melaporkan program bimbingan dan konseling,
membuat evaluasi, dan melaksanakan administrasi dan mekanisme
bimbingan dan konseling, serta (2) kegiatan tambahan dan
pengembangan profesi, bagi konselor atau guru kelas yang berfungsi
sebagai guru bimbingan dan konseling, kegiatan pengembangan profesi
dilaksanakan sesuai dengan tugasnya sebagai guru kelas dengan
diperkaya oleh kegiatan pelatihan atau lokakarya tentang bimbingan
dan konseling untuk memperkuat kompetensi dalam menjalankan
fungsi sebagai guru bimbingan dan konseling atau konselor.
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (guru sebagai pembelajar)
bagi konselor atau guru bimbingan dan konseling dapat dilakukan
dengan moda tatap muka, daring dan kombinasi antara tatap muka dan
daring.
Berdasarkan hasil angket kebutuhan peserta didik, maka alokasi
waktu komponen program adalah sebagai berikut :
JML PERHITU
KOMPONE PRO
MATERI / TOPIK / LAY NGAN
NO N NO POR
KEGIATAN A WAKTU/
PROGRAM SI
NAN JAM
1 Layanan 1 Tuhan selalu hadir dalam 28 49% 49% x 24
Dasar hidupku = 11,28
2 Nilai suatu sikap kejujuran
3 Bersyukur dengan hati yang
ikhlas
4 Saya cinta budaya sendiri
5 Langkahku tanggung jawabku
6 Pola hidup bersih dan sehat
7 Potensi diri
8 Kelebihan dan kekurangan diri
9 Cara mengatur waktu
10 Pemahaman diri sendiri
11 Masa remaja dan
perubahannya
12 Disiplin diri
13 Menjadi pribadi mandiri
14 Bahaya rokok dan dampaknya
15 Melakukan 3 kata penting
dalam pergaulan
16 Adaptasi di lingkungan sekolah
baru
17 Kiat mencari dan disenangi
teman
18 Stop bulliying
19 Mengelola sarana media sosial
20 Mengenal norma kehidupan
21 Manusia sebagai makhluk
sosial
22 Pentingnya disiplin belajar
23 Tanggung jawab seorang siswa
24 Cara belajar di rumah
25 Kiat sukses meraih prestasi
26 Pentingnya motivasi belajar
27 Cara belajar kelompok
28 Cara belajar di sekolah baru
2 Layanan 1 Cara mendapatkan beasiswa 8 14% 24% x 24
Peminatan 2 Cara mengatur waktu belajar = 3,36
dan sambil bekerja
Perencana 3 Cara memilih kegiatan ekstra
an kurikuler yang sesuai
Individual 4 Optimis untuk naik kelas
Peserta 5 Cita-cita karirku
Didik 6 Jenis pekerjaan dan
prospeknya
7 Mengenal osis dan
kegiataannya
8 Mengenal bakat, minat, hobi
dan karir
3 Layanan 1 Akibat suka menyontek 14 25% 25% x 24
Responsif 2 Mengelola marah = 5,76
3 Menghilangkan rasa rendah
diri
4 Menerima diriku apa adanya
5 Kiat mendapat perhatian orang
tua
6 Menjaga kesehatan diri
7 Kiat mengatur keuangan
8 Membina hubungan baik
dengan guru dan karyawan
9 Kiat membina hubungan
dengan teman
10 Menyelesaikan masalah
dengan teman
11 Kiat agar orang tua peduli
dengan kegiatan belajar kita
12 Identifikasi kesulitan belajar
13 Bahaya menunda pekerjaan
sekolah
14 Cara mencari teman yang
cocok untuk belajar
4 Dukungan 1 Pengembangan Jejaring 7 12% 12% x 24
Sistem 2 Kegiatan Manajemen = 3,6
3 Pengembangan staf
4 Kunjungan rumah
5 Kolaborasi
6 Pengembangan Profesi
Konselor
a. In House Training
b. Pendidikan Lanjut
7 Penelitian dan Pengembangan
100
JUMLAH JAM 57
% 24
G. BIDANG LAYANAN
Bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan mencakup empat
bidang layanan, yaitu bidang layanan yang memfasilitasi perkembangan
pribadi, sosial, belajar, dan karir yang merupakan satu kesatuan utuh
dapat dipisahkan dalam setiap diri individu peserta didik/konseli
1. Pribadi
Suatu proses pemberian bantuan dari guru bimbingan dan
konseling atau konselor kepada peserta didik atau konseli untuk
memahami, menerima, mengarahkan, mengambil keputusan, dan
merealisasikan keputusannya secara bertanggung jawab tentang
perkembangan aspek pribadinya, sehingga dapat mencapai
perkembangan secara optimal dan mencapai kebahagiaan,
kesejahteraan dan keselamatan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkan
meliputi (1) memahami potensi diri dan memahami kelebihan dan
kelemahannya, baik kondisi fisik maupun psikis, (2) mengembangkan
potensi untuk mencapai kesuksesan dalam kehidupannya, (3) menerima
kelemahan kondisi diri dan mengatasinya secara baik.
2. Sosial
Suatu proses pemberian bantuan dari konselor kepada peserta
didik/konseli untuk memahami lingkungannya dan dapat melakukan
interaksi sosial secara positif, terampil berinteraksi sosial, mampu
mengatasi masalah-masalah sosial yang dialaminya, mampu
menyesuaikan diri dan memiliki keserasian hubungan dengan
lingkungan sosialnya sehingga mencapai kebahagiaan dan
kebermaknaan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkan
meliputi (1) berempati terhadap kondisi orang lain, (2) memahami
keragaman latar sosial budaya, (3) menghormati dan menghargai orang
lain, (4) menyesuaikan dengan nilai dan norma yang berlaku, (5)
berinteraksi sosial yang efektif, (6) bekerjasama dengan orang lain
secara bertanggung jawab, dan (8) mengatasi konflik dengan orang lain
berdasarkan prinsip yang saling menguntungkan.
3. Belajar
Proses pemberian bantuan kepada peserta didik/ konseli dalam
mengenali potensi diri untuk belajar, memiliki sikap dan keterampilan
belajar, terampil merencanakan pendidikan, memiliki kesiapan
menghadapi ujian, memiliki kebiasaan belajar teratur dan mencapai
hasil belajar secara optimal sehingga dapat mencapai kesuksesan,
kesejahteraan, dan kebahagiaan dalam kehidupannya. Aspek
perkembangan yang dikembangkan meliputi;
a) Menyadari potensi diri dalam aspek belajar dan memahami berbagai
hambatan belajar
b) Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif
c) Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat
d) Memiliki keterampilan belajar yang efektif
e) Memiliki keterampilan perencanaan dan penetapan pendidikan
selanjutnya
f) Memiliki kesiapan menghadapi ujian
4. Karir
Proses pemberian bantuan oleh guru bimbingan dan konseling
atau konselor kepada peserta didik/konseli untuk mengalami
pertumbuhan, perkembangan, eksplorasi, aspirasi dan pengambilan
keputusan karir sepanjang rentang hidupnya secara rasional dan
realistis berdasar informasi potensi diri dan kesempatan yang tersedia di
lingkungan hidupnya sehingga mencapai kesuksesan dalam
kehidupannya.
Aspek perkembangan yang dikembangkan meliputi :
a) Pengetahuan konsep diri yang positif tentang karir
b) Kematangan emosi dan fisik dalam membuat keputusan karir
c) Kesadaran pentingnya pencapaian prestasi untuk mendapatkan
kesempatan karir
d) Kesadaran hubungan antara pekerjaan dan belajar
e) Keterampilan untuk memahami dan menggunakan informasi karir
f) Kesadaran hubungan antara tanggung jawab personal, kebiasaan
bekerja yang baik dan kesempatan karir
g) Kesadaran bagaimana karir berhubungan dengan fungsi dan
kebutuhan di masyarakat
h) Kesadaran tentang perbedaan pekerjaan dan perubahan peran laki-
laki - perempuan.

H. MENGEMBANGKAN TEMA / TOPIK LAYANAN BK


Tema/topik merupakan rincian lanjut dari identifikasi deskripsi
kebutuhan peserta didik/konseli dalam aspek perkembangan pribadi,
sosial, belajar dan karier yang akan dituangkan dalam RPL BK (Rencana
Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling)

BIDANG RUMUSAN
TUJUAN LAYANAN TOPIK/TEMA
LAYANAN KEBUTUHAN
Kesadaran untuk Peserta didik/konseli Tuhan selalu
beribadah Allah memiliki kesadaran hadir dalam
SWT dengan Ikhlas untuk beribadah pada hidupku
Allah SWT
PRIBADI
Kesadaran untuk Peserta didik/konseli Nilai suatu sikap
selalu bersikap memiliki kebiasaan kejujuran
jujur untuk selalu bersikap
jujur
Memiliki sikap Peserta didik/konseli Bersyukur dengan
selalu bersyukur selau bersyukur pada hati yang ikhlas
pada Allah SWT Allah SWT atas segala
yang telah diberikan-
Nya
Pemahaman Peserta didik/konseli Akibat suka
terhadap dampak memahami dampak menyontek
menyontek menyontek dan dapat
menghindarinya
Kesadaran untuk Peserta didik/konseli Saya cinta budaya
mencintai budaya memiliki kesadaran sendiri
indonesia mencintai budaya
indonesia tercinta
Kemampuan untuk Peserta didik/konseli Langkahku
selalu bertanggung memiliki sikap yang tanggung jawabku
jawab bertanggung jawab
Kemampuan Peserta didik/konseli Mengelola marah
mengendalikan diri mengelola kemarahan
dari rasa marah
Memiliki kepercaya Peserta didik/konseli Menghilangkan
diri tidak rendah diri rasa rendah diri
Kesadaran untuk Peserta didik/konseli Menerima diriku
menerima mampu besyukur dan apa adanya
pemberian terbaik menerima dengan
dari Allah SWT ikhlas apa yang sudah
dimilikinya
Memperoleh Peserta didik/konseli Kiat mendapat
perhatian orang tua memperoleh perhatian perhatian orang
yang cukup orang tua yang cukup tua
Memiliki kesehatan Peserta didik/konseli Pola hidup bersih
jasmani dan rohani memiliki kesehatan dan sehat
yang baik jasmani dan rohani
yang baik
Menggali Potensi Peserta didik/konseli Potensi diri
Diri Sendiri mampu menggali
Potensi Diri Sendiri
Memiliki kesehatan Peserta didik/konseli Menjaga
jasmani dan rohani mampu menjaga kesehatan diri
yang baik kesehatan jasmani
dan rohani
Mengetahui Peserta didik/konseli Kelebihan dan
Kelebihan dan dapat mengetahui kekurangan diri
Kelemahan yang kelebihan dan
dimiliki kelemahan yang
dimilikinya

Meningkatkan taraf Peserta didik/konseli Kiat mengatur


hidup /ekonomi dapat meningkatkan keuangan
keluarga taraf hidup /ekonomi
keluarga
Mengatur jadwal Peserta didik/konseli Cara mengatur
kegiatan sehari-hari mampu mengatur waktu
dengan baik jadwal kegiatan
sehari-hari dengan
baik
Kemampuan Peserta didik/konseli Pemahaman diri
mengenal diri mampu mengenal diri sendiri
sendiri sendiri sendiri sendiri
Menyadari dan Peserta didik/konseli Masa remaja dan
memahami dapat menyadari dan perubahannya
perubahan yang memahami perubahan
terjadi pada masa yang terjadi pada
remaja masa remaja
Memiliki disiplin diri Peserta didik/konseli Disiplin diri
dalam kehidupan memiliki disiplin diri
dalam kehidupan
Memiliki Peserta didik/konseli Menjadi pribadi
kepribadian yang dapat memiliki mandiri
mandiri kepribadian yang
mandiri
Menghindari bahaya Peserta didik/konseli Bahaya rokok dan
atau dampak rokok dapat menghindari dampaknya
bahaya atau dampak
rokok
Kemampuan Peserta didik/konseli Melakukan 3 kata
mengucapkan kata mampu melakukan 3 penting dalam
maaf, tolong dan kata penting dalam pergaulan
terima kasih pergaulan
Dapat berinteraksi Peserta didik/konseli Membina
SOSIAL
dengan guru dan dapat berinteraksi hubungan baik
karyawan sekolah dengan guru dan dengan guru dan
karyawan sekolah karyawan
Mudah beradaptasi Peserta didik/konseli Adaptasi di
dengan lingkungan mudah beradaptasi lingkungan
sekolah baru dengan lingkungan sekolah baru
sekolah baru
Kemudahan bergaul Peserta didik/konseli Kiat membina
dengan teman- dapat mudah bergaul hubungan dengan
teman di sekolah dengan teman-teman teman
di sekolah
Kemampuan Peserta didik/konseli Menyelesaikan
mengatasi masalah mampu mengatasi masalah dengan
dengan teman di masalah dengan teman
sekolah teman di sekolah
Kemudahan Peserta didik/konseli Kiat mencari dan
mencari dan mudah mencarai dan disenangi teman
disenangi teman disenangi teman
Memahami tentang Peserta didik/konseli Stop bulliying
bullying dan cara dapat memahami
mensikapinya tentang bullying dan
cara mensikapinya
Mengendalikan Peserta didik/konseli Mengelola sarana
penggunaan medsos dapat mengendalikan media sosial
sesuai kebutuhan penggunaan medsos
sesuai kebutuhan
Dapat berinteraksi Peserta didik/konseli Mengenal norma
dengan lawan jenis dapat berinteraksi kehidupan
sesuai norma yang dengan lawan jenis
berlaku sesuai norma yang
berlaku
Kesadaran sebagai Peserta didik/konseli Manusia sebagai
makhluk sosial memiliki Kesadaran makhluk sosial
yang harus sebagai makhluk
berinteraksi sosial yang harus
berinteraksi
Kesadaran orang Peserta didik/konseli Kiat agar orang
tua untuk peduli memiliki kesadaran tua peduli dengan
pada kegiatan orang tua untuk kegiatan belajar
belajar anaknya peduli pada kegiatan kita
belajar anaknya
Kemudahan Peserta didik/konseli Identifikasi
memaham pelajaran memperoleh kesulitan belajar
kemudahan
BELAJAR memaham pelajaran
Melakukan disiplin Peserta didik/konseli Pentingnya
belajar dapat melakukan disiplin belajar
disiplin belajar
Melakukan Peserta didik/konseli Tanggung jawab
kebiasaan belajar dapat melakukan seorang siswa
kebiasaan belajar
Memiliki kebiasaan Peserta didik/konseli Cara belajar di
belajar di rumah dapat belajar di rumah
rumah

Kemampuan untuk Peserta didik/konseli Bahaya menunda


tidak menunda tidak menunda pekerjaan sekolah
pekerjaan sekolah pekerjaan sekolah
Memperoleh atau Peserta didik/konseli Kiat sukses
meraih prestasi di dapat memperoleh meraih prestasi
sekolah atau meraih prestasi
di sekolah
Memiliki Motivasi Peserta didik/konseli Pentingnya
belajar memiliki Motivasi motivasi belajar
belajar
Melakukan belajar Peserta didik/konseli Cara belajar
kelompok yang baik dapat melakukan kelompok
belajar kelompok yang
baik
Pemahaman cara Peserta didik/konseli Cara belajar di
belajar di SMP/MTs memiliki pemahaman sekolah baru
yang baik tentang cara belajar di
SMP/MTs yang baik
Menemukan cara Peserta didik/konseli Cara mencari
belajar yang sesuai dapat menemukan teman yang cocok
cara belajar yang untuk belajar
sesuai bersama
Memperoleh Peserta didik/konseli Cara
informasi beasiswa dapat memperoleh mendapatkan
informasi beasiswa beasiswa
Kemampuan Peserta didik/konseli Cara mengatur
mengatur waktu memiliki kemampuan waktu belajar
KARIR bekerja dan sekolah mengatur waktu sambil bekerja
bekerja dan sekolah
Memilih Ekskul Peserta didik/konseli Cara memilih
yang sesuai dapat memilih Ekskul kegiatan ekstra
yang sesuai kurikuler yang
sesuai
Memiliki Sikap Peserta didik/konseli Optimis untuk
optimis dapat naik memiliki Sikap naik kelas
kelas optimis dapat naik
kelas
Mengidentifikasi Peserta didik/konseli Cita-cita karirku
cita-cita yang sesuai dapat mengidentifikasi
dengan dirinya cita-cita yang sesuai
dengan dirinya
Pemahaman Peserta didik/konseli Jenis pekerjaan
mengenai jenis-jenis mampu memahami dan prospeknya
profesi di mengenai jenis-jenis
masyarakat profesi di masyarakat
Mengenal osis dan Peserta didik/konseli Mengenal osis
kegiataannya dapat mengenal osis dan kegiataannya
dan kegiataannya
Memahami Peserta didik/konseli Mengenal bakat,
hubungan hobi, dapat memahami minat, hobi dan
bakat, minat dan hubungan hobi, karir
kemampuan bakat, minat dan
kemampuan

I. RENCANA KEGIATAN/OPERASIOAL (ACTION PLAN)


Rencana kegiatan (action plan) bimbingan dan konseling merupaan
rencan yang menguraikan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk
mencapai tujuan yang didapat dari hasil assesmen terhadap kondisi peserta
didik/konseli serta standar kompetensi kemandirian Konseli. Rencana
kegiatan bimbingan dan konseling terdiri dari beberapa komponen, yaitu :
1. Bidang layanan
Berisi tentang bidang layanan bimbingan dan konseling
2. Tujuan Layanan
Berisi tentang tujuan yang akan dicapai yang berbasis hasil
asesmen, tugas perkembangan atau standar kompetensi kemandirian
Konseli
3. Komponen layanan
Terdiri dari empat komponen yaitu (1) layanan dasar, (2) layanan
responsif, (3) peminatan dan perencanaan individual, (4) dukungan
system
4. Strategi layanan
Merupakan kegiatan/strategi layanan yang dilakukan dan
disesuaikan dengan komponen layanan. Contohnya, untuk komponen
layanan dasar, strategi layanan yang dapat dilaksanakan adalah
bimbingan
a) Kelas
Berisi kelas yang akan mendapatkan layanan bimbingan dan
konseling
b) Materi,
Berisi tentang tema/topik materi yang akan dibahas untuk mencapai
tujuan.
c) Metode,
Berisi teknik/strategi kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang
akan dilakukan.
d) Alat/media,
Berisi alat dan media yang akan digunakan misalnya power point
presentation, kertas kerja dan sebagainya.
e) Evaluasi,
Berisi jenis dan alat evaluasi yang digunakan untuk memastikan
ketercapaian tujuan layanan.
f) Ekuivalensi,
Berisi penyetaraan kegiatan bimbingan dan konseling yang
dilakukan dengan jumlah jam. (secara rinci dapat dilihat pada
Lampiran Permendikbud No.111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan
Konseling pada Pendidikan Dasar dan Menengah).
RENCANA KEGIATAN (ACTION PLAN) BIMBINGAN DAN KONSELING
KOMPON
BIDANG EN STRATEGI KE EVA EKUI
TUJUAN LAYANAN MATERI METODE MEDIA
LAYANAN PROGRA LAYANAN LAS LUASI VALENSI
M
Peserta didik/konseli memiliki Tuhan selalu Slide
Bimbingan Ceramah, Proses
kesadaran untuk beribadah pada Dasar VIII hadir dalam Power 2 Jam
Klasikal Diskusi dan Hasil
Allah SWT hidupku Point
Peserta didik/konseli memiliki Nilai suatu Slide
Bimbingan Ceramah, Proses
kebiasaan untuk selalu bersikap Dasar VIII sikap Power 2 Jam
Klasikal Diskusi dan Hasil
jujur kejujuran Point
Peserta didik/konseli selau Bersyukur Slide
Bimbingan Ceramah, Proses
bersyukur pada Allah SWT atas Dasar VIII dengan hati Power 2 Jam
Klasikal Diskusi dan Hasil
segala yang telah diberikan-Nya yang ikhlas Point
Disesuaik
Disesuaika an
Peserta didik/konseli memahami n dengan dengan
Konseling Akibat suka Proses
dampak menyontek dan dapat Responsif VIII pendekata pendekat 2 Jam
Individual menyontek dan Hasil
menghindarinya n yang an yang
PRIBADI digunakan digunaka
n
Disesuaik
Disesuaika an
Peserta didik/konseli memiliki n dengan dengan
Bimbingan Saya cinta Proses
kesadaran mencintai budaya Dasar VIII pendekata pendekat 2 Jam
Kelompok budaya sendiri dan Hasil
indonesia tercinta n yang an yang
digunakan digunaka
n
Disesuaik
Disesuaika an
Langkahku n dengan dengan
Peserta didik/konseli memiliki Bimbingan Proses
Dasar VIII tanggung pendekata pendekat 2 Jam
sikap yang bertanggung jawab Kelompok dan Hasil
jawabku n yang an yang
digunakan digunaka
n
Disesuaik
Disesuaika an
n dengan dengan
Peserta didik/konseli mengelola Konseling Mengelola Proses
Responsif VIII pendekata pendekat 2 Jam
kemarahan Individual marah dan Hasil
n yang an yang
digunakan digunaka
n
Disesuaik
Disesuaika an
Menghilangkan n dengan dengan
Peserta didik/konseli tidak rendah Konseling Proses
Responsif VIII rasa rendah pendekata pendekat 2 Jam
diri Individual dan Hasil
diri n yang an yang
digunakan digunaka
n
Disesuaik
Disesuaika an
Peserta didik/konseli mampu Menerima n dengan dengan
Konseling Proses
besyukur dan menerima dengan Responsif VIII diriku apa pendekata pendekat 2 Jam
Individual dan Hasil
ikhlas apa yang sudah dimilikinya adanya n yang an yang
digunakan digunaka
n
Disesuaik
Disesuaika an
Kiat mendapat n dengan dengan
Peserta didik/konseli memperoleh Konseling Proses
Responsif VIII perhatian pendekata pendekat 2 Jam
perhatian orang tua yang cukup Individual dan Hasil
orang tua n yang an yang
digunakan digunaka
n
Peserta didik/konseli memiliki Pola hidup Slide
Bimbingan Ceramah, Proses
kesehatan jasmani dan rohani Dasar VIII bersih dan Power 2 Jam
Klasikal Diskusi dan Hasil
yang baik sehat Point
Slide
Peserta didik/konseli mampu Bimbingan Ceramah, Proses
Dasar VIII Potensi diri Power 2 Jam
menggali Potensi Diri Sendiri Klasikal Diskusi dan Hasil
Point
Disesuaik
Disesuaika an
Peserta didik/konseli mampu n dengan dengan
Konseling Menjaga Proses
menjaga kesehatan jasmani dan Responsif VIII pendekata pendekat 2 Jam
Individual kesehatan diri dan Hasil
rohani n yang an yang
digunakan digunaka
n
Disesuaik
Disesuaika an
Peserta didik/konseli dapat Kelebihan dan n dengan dengan
Bimbingan Proses
mengetahui kelebihan dan Dasar VIII kekurangan pendekata pendekat 2 Jam
Kelompok dan Hasil
kelemahan yang dimilikinya diri n yang an yang
digunakan digunaka
n
Disesuaik
Disesuaika an
Peserta didik/konseli dapat n dengan dengan
Konseling Kiat mengatur Proses
meningkatkan taraf hidup Responsif VIII pendekata pendekat 2 Jam
Individual keuangan dan Hasil
/ekonomi keluarga n yang an yang
digunakan digunaka
n
Peserta didik/konseli mampu Slide
Bimbingan Cara mengatur Ceramah, Proses
mengatur jadwal kegiatan sehari- Dasar VIII Power 2 Jam
Klasikal waktu Diskusi dan Hasil
hari dengan baik Point
Slide
Peserta didik/konseli mampu Bimbingan Pemahaman Ceramah, Proses
Dasar VIII Power 2 Jam
mengenal diri sendiri sendiri Klasikal diri sendiri Diskusi dan Hasil
Point
Peserta didik/konseli dapat
Masa remaja Slide
menyadari dan memahami Bimbingan Ceramah, Proses
Dasar VIII dan Power 2 Jam
perubahan yang terjadi pada masa Klasikal Diskusi dan Hasil
perubahannya Point
remaja
Slide
Peserta didik/konseli memiliki Bimbingan Ceramah, Proses
Dasar VIII Disiplin diri Power 2 Jam
disiplin diri dalam kehidupan Klasikal Diskusi dan Hasil
Point
Slide
Peserta didik/konseli dapat Bimbingan Menjadi pribadi Ceramah, Proses
Dasar VIII Power 2 Jam
memiliki kepribadian yang mandiri Klasikal mandiri Diskusi dan Hasil
Point
Peserta didik/konseli dapat Bahaya rokok Slide
Bimbingan Ceramah, Proses
menghindari bahaya atau dampak Dasar VIII dan Power 2 Jam
Klasikal Diskusi dan Hasil
rokok dampaknya Point
Disesuaik
Disesuaika an
Melakukan 3
Peserta didik/konseli mampu n dengan dengan
Bimbingan kata penting Proses
melakukan 3 kata penting dalam Dasar VIII pendekata pendekat 2 Jam
Kelompok dalam dan Hasil
pergaulan n yang an yang
pergaulan
digunakan digunaka
n
Disesuaik
an
Membina
Peserta didik/konseli dapat dengan
Konseling hubungan baik Ceramah, Proses
berinteraksi dengan guru dan Responsif VIII pendekat 2 Jam
Individual dengan guru Diskusi dan Hasil
karyawan sekolah an yang
dan karyawan
digunaka
n
SOSIAL
Peserta didik/konseli mudah Adaptasi di Slide
Bimbingan Ceramah, Proses
beradaptasi dengan lingkungan Dasar VIII lingkungan Power 2 Jam
Klasikal Diskusi dan Hasil
sekolah baru sekolah baru Point
Disesuaik
Disesuaika an
Peserta didik/konseli dapat Kiat membina n dengan dengan
Konseling Proses
mudah bergaul dengan teman- Responsif VIII hubungan pendekata pendekat 2 Jam
Individual dan Hasil
teman di sekolah dengan teman n yang an yang
digunakan digunaka
n
Disesuaik
Disesuaika an
Peserta didik/konseli mampu Menyelesaikan n dengan dengan
Konseling Proses
mengatasi masalah dengan teman Responsif VIII masalah pendekata pendekat 2 Jam
Kelompok dan Hasil
di sekolah dengan teman n yang an yang
digunakan digunaka
n
Kiat mencari Slide
Peserta didik/konseli mudah Bimbingan Ceramah, Proses
Dasar VIII dan disenangi Power 2 Jam
mencarai dan disenangi teman Klasikal Diskusi dan Hasil
teman Point

Peserta didik/konseli dapat Slide


Bimbingan Ceramah, Proses
memahami tentang bullying dan Dasar VIII Stop bulliying Power 2 Jam
Klasikal Diskusi dan Hasil
cara mensikapinya Point

Peserta didik/konseli dapat Mengelola Slide


Bimbingan Ceramah, Proses
mengendalikan penggunaan Dasar VIII sarana media Power 2 Jam
Klasikal Diskusi dan Hasil
medsos sesuai kebutuhan sosial Point

Peserta didik/konseli dapat Mengenal Slide


Bimbingan Ceramah, Proses
berinteraksi dengan lawan jenis Dasar VIII norma Power 2 Jam
Klasikal Diskusi dan Hasil
sesuai norma yang berlaku kehidupan Point

Peserta didik/konseli memiliki Manusia Slide


Bimbingan Ceramah, Proses
Kesadaran sebagai makhluk sosial Dasar VIII sebagai Power 2 Jam
Klasikal Diskusi dan Hasil
yang harus berinteraksi makhluk sosial Point

BELAJAR Disesuaik
Kiat agar orang Disesuaika an
Peserta didik/konseli memiliki tua peduli n dengan dengan
Konseling Proses
kesadaran orang tua untuk peduli Responsif VIII dengan pendekata pendekat 2 Jam
Individual dan Hasil
pada kegiatan belajar anaknya kegiatan n yang an yang
belajar kita digunakan digunaka
n
Disesuaik
Disesuaika an
Identifikasi n dengan dengan
Peserta didik/konseli memperoleh Konseling Proses
Responsif VIII kesulitan pendekata pendekat 2 Jam
kemudahan memaham pelajaran Individual dan Hasil
belajar n yang an yang
digunakan digunaka
n
Slide
Peserta didik/konseli dapat Bimbingan Pentingnya Ceramah, Proses
Dasar VIII Power 2 Jam
melakukan disiplin belajar Klasikal disiplin belajar Diskusi dan Hasil
Point
Tanggung Slide
Peserta didik/konseli dapat Bimbingan Ceramah, Proses
Dasar VIII jawab seorang Power 2 Jam
melakukan kebiasaan belajar Klasikal Diskusi dan Hasil
siswa Point
Slide
Peserta didik/konseli dapat belajar Bimbingan Cara belajar di Ceramah, Proses
Dasar VIII Power 2 Jam
di rumah Klasikal rumah Diskusi dan Hasil
Point
Disesuaik
Disesuaika an
Bahaya
n dengan dengan
Peserta didik/konseli tidak Konseling menunda Proses
Responsif VIII pendekata pendekat 2 Jam
menunda pekerjaan sekolah Individual pekerjaan dan Hasil
n yang an yang
sekolah
digunakan digunaka
n
Peserta didik/konseli dapat Slide
Bimbingan Kiat sukses Ceramah, Proses
memperoleh atau meraih prestasi Dasar VIII Power 2 Jam
Klasikal meraih prestasi Diskusi dan Hasil
di sekolah Point
Pentingnya Slide
Peserta didik/konseli memiliki Bimbingan Ceramah, Proses
Dasar VIII motivasi Power 2 Jam
Motivasi belajar Klasikal Diskusi dan Hasil
belajar Point
Peserta didik/konseli dapat Slide
Bimbingan Cara belajar Ceramah, Proses
melakukan belajar kelompok yang Dasar VIII Power 2 Jam
Klasikal kelompok Diskusi dan Hasil
baik Point
Peserta didik/konseli memiliki Slide
Bimbingan Cara belajar di Ceramah, Proses
pemahaman tentang cara belajar Dasar VIII Power 2 Jam
Klasikal sekolah baru Diskusi dan Hasil
di SMP/MTs yang baik Point
KARIR Disesuaik
Cara mencari Disesuaika an
Peserta didik/konseli dapat teman yang n dengan dengan
Konseling Proses
menemukan cara belajar yang Responsif VIII cocok untuk pendekata pendekat 2 Jam
Individual dan Hasil
sesuai belajar n yang an yang
bersama digunakan digunaka
n
Cara Slide
Peserta didik/konseli dapat Pem&Pere Bimbingan Ceramah, Proses
VIII mendapatkan Power 2 Jam
memperoleh informasi beasiswa nc Indv Klasikal Diskusi dan Hasil
beasiswa Point

Peserta didik/konseli memiliki Cara mengatur Slide


Pem&Pere Bimbingan Ceramah, Proses
kemampuan mengatur waktu VIII waktu belajar Power 2 Jam
nc Indv Klasikal Diskusi dan Hasil
bekerja dan sekolah sambil bekerja Point

Cara memilih
Slide
Peserta didik/konseli dapat Pem&Pere Bimbingan kegiatan ekstra Ceramah, Proses
VIII Power 2 Jam
memilih Ekskul yang sesuai nc Indv Klasikal kurikuler yang Diskusi dan Hasil
Point
sesuai
Slide
Peserta didik/konseli memiliki Pem&Pere Bimbingan Optimis untuk Ceramah, Proses
VIII Power 2 Jam
Sikap optimis dapat naik kelas nc Indv Klasikal naik kelas Diskusi dan Hasil
Point

Peserta didik/konseli dapat Slide


Pem&Pere Bimbingan Cita-cita Ceramah, Proses
mengidentifikasi cita-cita yang VIII Power 2 Jam
nc Indv Klasikal karirku Diskusi dan Hasil
sesuai dengan dirinya Point

Peserta didik/konseli mampu Jenis Slide


Pem&Pere Bimbingan Ceramah, Proses
memahami mengenai jenis-jenis VIII pekerjaan dan Power 2 Jam
nc Indv Klasikal Diskusi dan Hasil
profesi di masyarakat prospeknya Point
Mengenal osis Ceramah, Slide
Peserta didik/konseli dapat Pem&Pere Bimbingan Proses
VIII dan Tanya Power 2 Jam
mengenal osis dan kegiataannya nc Indv Kelas besar dan Hasil
kegiataannya jawab Point
Peserta didik/konseli dapat Mengenal Slide
Pem&Pere Bimbingan Ceramah, Proses
memahami hubungan hobi, bakat, VIII bakat, minat, Power 2 Jam
nc Indv Klasikal Diskusi dan Hasil
minat dan kemampuan hobi dan karir Point
J. RENCANA EVALUASI. PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT
1. EVALUASI
Evaluasi merupakan langkah penting dalam manajemen pelayanan
bimbingan dan konseling (BK). Evaluasi secara umum ditujukan untuk
mengetahui tingkat keterlaksanaan kegiatan dan ketercapaian tujuan
program yang telah ditetapkan. Dalam evaluasi program bimbingan dan
konseling terdapat 2 (dua) jenis evaluasi, yaitu evaluasi proses dan
evaluasi hasil.
Evaluasi proses adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan melalui analisis
hasil penilaian proses selama kegiatan pelayanan bimbingan dan
konseling brlangsung. Fokus penilaian adalah keterlibatan unsur-unsur
dalam pelaksanaan kegitan bimbingan dan konseling.
Evaluasi hasil adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan untuk
memperoleh informasi tentang keefektifan layanan bimbingan dan
konseling dilihat dari hasilnya. Evaluasi hasil pelayanan bimbingan dan
konseling ditujukan pada hasil yang diacapi oleh peserta didik yang
menjalin pelayanan bimbingan dan konseling. Fokus penilaian dapat
diaragakan pada berkembangnya :
a. Pemahaman diri, sikap, dan prilaku yang diperoleh berkaitan dengan
materi / topik / masalah yang dibahas
b. Perasaan positif sebagai dampak dari proses atau
meteri/topik/masalah yang dibahas
c. Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pasca layanan dalam
rangka mewujudkan upaya pengembangan/pengetasan masalah.
Langkah-langkah pelaksanaan :
a. Penyusunan rencana evaluasi
b. Pengumpulan Data
c. Analisa dan interpretasi data
2. PELAPORAN
Pelaporan merupakan langkah lanjutan setelah evaluasi. Isi dalam
pelaporan lebih bersifat mendeskripsikan dan memberi uraian analisis
terhadap hasil-hasil yang telah dicapai dalam kegiatan evaluasi
sebelumnya. Pelaporan pada hakikatnya merupakan kegiatan menyusun
dan mendeskripsikan seluruh hasil yang telah dicapai dalam evaluasi
proses maupun hasil dalam format laporan yang dapat memberikan
informasi kepada seluruh pihak yang terlibat tentang keberhasilan dan
kekurangan dari program bimbingan dan konseling yang telah dilakukan.
Terdapat tiga aspek pokok yang perlu diperhatikan dalam penyusunan
laporan yiatu :
a. Sistematika laporan hendaknya logis dan dapat dipahami
b. Deskripsi laporan yang disusun hendaknya memperhatikan kaidah
penulisan dan kebahasan yang telah dilakukan
c. Laporan pelaksanaan program bimbingan dan konseling harus
dilaporkan secara akurat dan tepat waktu.
Langkah-langkah dalam penyusunan laporan :
a. Tahap persiapan
b. Pengumpulan dan penyajian data
c. Penulisan laporan
d. Sistematika laporan

3. TINDAK LANJUT
Tindak lanjut dalam kegiatan evaluasi merupakan kegiatan yang
dilakukan untuk menindaklanjuti hasil pelaksanaan pelayanan
bimbingan dan konseling. Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh
dari hasil evaluasi, guru BK atau konselor dapat memikirkan ulang
keseluruhan program yang telah dilaksanakan denganc ara membuat
desain ulang atau merevisi seluruh program atau beberapa bagian dari
program yang dianggap belum begitu efektif.
Langkah-langkah tindak lanjut :
a. Menentukan aspek-aspek perbaikan atau peningkatan yang akan
dilakukan.
b. Menyusun ulang desain program secara umum atau layanan
bimbingan dan konseling tertentu dalam rangka perbaikan atau
pengembangan
c. Melaksanakan kegiatan tindak lanjut sesuai dengan aspek-aspek yang
akan diperbaiki atau dikembangkan dan alokasi waktu yang telah
ditentukan.

K. SARANA DAN PRASARANA BIMBINGAN DAN KONSELING


Prasarana pokok yang diperlukan ialah ruang bimbingan dan konseling
yang cukup memadai. Ruang dimaksud hendaknya diatur sedemikian rupa
sehingga peserta dididk yang berkunjung merasa senang dan nyaman, serta
ruangan tersebut dapat digunakan untuk pelaksanaan berbagai jenis
kegiatan layanan bimbingan dan konseling baik individu maupun kelompok
sesuai dengan asas-asas dan kode etik bimbingan dan konseling.
Sedangkan Sarana dan prasarana berisi fasilitas dan perlengkapan yang
mendukung terhadap keterlaksanaan program bimbingan dan konseling.
Sarana yang akan digunakan dalam kegiatan pelayanan bimbingan dan
konseling meliputi :
1. Alat pengumpul data, baik tes maupun non tes, yaitu :
a) Angket Masalah Konseli / Aplikasi Angket Masalah Konseli
b) Sosiometri
c) Alat Ungkap Pemahaman Diri
d) Alat Penelusuran Minat Peserta Didik SMP
e) Alat Ungkap Masalah Seri PTSDL
f) Inventori Tugas Perkembangan
2. Alat penyimpan data, khususnya dalam bentuk himpunan data yaitu :
a) Cummulative Record
b) Basis Data Prestasi Akademik
c) Daftar Peserta Didik Asuh
3. Kelengkapan penunjang teknis yaitu :
a) Data informasi meliputi: Peta Peserta Didik
b) Paket bimbingan meliputi : Paket Materi Klasikal
c) Alat bantu bimbingan meliputi : Buku Saku, Poster.
d) Perlengkapan administrasi, yaitu :
1) Alat tulis
2) Format rencana kegiatan
3) Blanko laporan kegiatan
Sedangkan prasarana penunjang layanan : Ruang bimbingan dan
konseling terdiri atas : ruang tamu, ruang kerja, ruang bimbingan dan
konseling kelompok/diskusi, ruang dokumentasi (terlampir)

L. ANGGARAN DAN BIAYA


Anggaran biaya menyesuaikan dengan anggaran sekolah yang
dialokasikan untuk kegiatan bimbingan dan Konseling dengan rincian
kebutuhan sebagai berikut :
Rencana anggaran berisi uraian jenis kegiatan dan rincian besar
anggaran yang dibutuhkan. Jumlah besar anggaran menunjukkan
kebutuhan besaran anggaran untuk mendukung keterlaksanaan program
bimbingan dan konseling. Rencana anggaran disusun untuk mendukung
implementasi program secara cermat, rasional dan realistik.
Adapun rencana anggaran kegiatan bimbingan dan konseling pada
tahun ini adalah sebagai berikut :

Jenis Jumlah
No Kebutuhan
Barang Barang Uang
1. Kertas HVS - Analisa AUM 2 Plano Rp. 500.000,-
- Angket Siswa
- Program BK
- Undangan orang
tua
- Format-format BK
2. Spidol - Spidol besar 2 Rp. 15.000,-
(permanen ) 3
- Spidol kecil
3. Buku Folio - Buku Tamu 1 Rp.
- Buku ijin 1 90.000,-
- Buku Agenda surat 1
- Buku Agenda Kerja 3
4. Tampilan - Biblio konseling 10 Rp.
Kepustakaan 600.000,-
5. Gunting - 1 Rp.
15.000,-
6. Snel heckter - Jurnal Kegiatan 3 Rp.
Klasikal 3 30.000,-
- Program umum 3
- Bukti Fisik
7. Staples - Kecil 1 Rp.
- Tanggung 1 10.000,-
Rp.
20.000.-
8. Transport - Home visit Rp.
( 27 X 3 X Rp. 1.065.000,-
15.000,-)
Jumlah Rp.
2.345.000,-
PROGRAM SEMESTERAN

Setelah membuat rencana kegiatan yang akan dilakukan selama satu


tahun, kemudian mendistribusikan komponen layanan dan strategi kegiatan
dalam porgam semesteran dalam bentuk yang lebih rinci.
Terdapat beberapa komponen dalam program semeseteran, yaitu :
1. Bulan dan komponen program
2. Layanan Dasar
Berisi tentang strategi layanan dan topik/tema layanan dalam komponen
layanan dasar, seperti bimbingan klasikal dengan tema yang sudah dibuat
dalam rencana kegiatan
3. Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual
Berisi tentang strategi layanan dan topik/tema dalam komponen layanan
perencanaan individual misalnya bimbingan klasikal dengan tema memilih
sekolah lanjutan di tingkat SMA/SMK - MA/MAK
4. Layanan Responsif
Berisi strategi layanan dan topik/tema (bila ada) dalam komponen layanan
responsif, misalnya : konseling kelompok dengan tema/topik “3 Kata Penting
dalam Pergaulan”
5. Dukungan sistem
Berisis tentang strategi kegiatan dalam dukungan sistem seperti
pengembangan jejaring, kegiatan manajemen dan PKB
Berikut program semesteran dalam bentuk yang lebih rinci, baik semester
ganjil maupun semester genap :

A. PROGRAM SEMESTER GANJIL


Berikut program semester ganjil dalam bentuk yang lebih rinci :

PROGRAM SEMESTER GANJIL BIMBINGAN DAN KONSELING

MTS MIFTAHUL ULUM 2


TAHUN PELAJARAN 2021/2022
Bidang
Sasaran

Waktu

Jenis Bimbingan Fungs


No Tujuan
Kegiatan/Layanan i BK
P S B K
A. PERSIAPAN
Pembagian tugas Tercapainya
guru bimbingan efektivitas layanan
1 VIII Juli
dan bimbingan dan
konseling/konselor konseling
Assesmen Terungkapnya
2 VIII Juli
kebutuhan (Angket kebutuhan peserta
Masalah Konseli) didik/konseli

Layanan
bimbingan dan
3 Menyusun program konseling lebih VIII Juli
bimbingan dan terarah dan tetap
konseling sasaran
Mendapat
Konsultasi program dukungan dari
4 VIII Juli
bimbingan dan Kepala dan Komite
konseling Sekolah
Terpenuhinya
kebutuhan sarana
5 yang menunjang VIII Juli
Pengadaan sarana / keberhasilan
prasarana BK layanan BK
B. LAYANAN BK
1 LAYANAN DASAR
a. Bimbingan
Klasikal
Peserta
didik/konseli
Pema
Tuhan selalu hadir memiliki
V hama VIII Juli
dalam hidupku kesadaran untuk
n
beribadah pada
Allah SWT
Peserta
didik/konseli
memiliki
Pema
Cara Belajar di pemahaman
V hama VIII Juli
sekolah baru tentang cara
n
belajar di
SMP/MTs yang
baik
Peserta
didik/konseli
Adaptasi di Pema mudah
lingkungan sekolah V hama beradaptasi VIII Agst
baru n dengan
lingkungan
sekolah baru
Pema Peserta
Cita-cita karirku V hama didik/konseli VIII Agst
n dapat
mengidentifikasi
cita-cita yang
sesuai dengan
dirinya
Peserta
didik/konseli
Pema
Cara mengatur mampu mengatur
V hama VIII Sept.
waktu jadwal kegiatan
n
sehari-hari dengan
baik
Peserta
Pema didik/konseli
Disiplin diri V hama memiliki disiplin VIII Sept.
n diri dalam
kehidupan
Peserta
Pema didik/konseli
Potensi diri V hama mampu menggali VIII Okt
n Potensi Diri
Sendiri
Peserta
didik/konseli
Pema memiliki
Manusia sebagai Oktb
V hama Kesadaran sebagai VIII
makhluk social .
n makhluk sosial
yang harus
berinteraksi
Peserta
Pema didik/konseli
Bersyukur dengan Novb
V hama memahami VIII
hati yang ikhlas .
n berbagai macam
beaKonseli
Peserta
Pema
Kiat mencari dan didik/konseli Novb
V hama VIII
disenangi teman mampu menjaga .
n
kesehatan diri
Peserta
Pema
didik/konseli
hama
Nilai suatu sikap memiliki Desb
V n dan VIII
kejujuran pemahaman .
pence
bahaya rokok dan
gahan
narkoba
Peserta
Pema
Pentingnya disiplin didik/konseli Desb
V hama VIII
belajar dapat melakukan .
n
disiplin belajar
Pema Peserta
hama didik/konseli
Bahaya rokok dan Desb
V n dan dapat menghindari VIII
dampaknya .
pence bahaya atau
gahan dampak rokok
b. Bimbingan
Kelompok
Peserta
Pema didik/konseli
Langkahku
V hama memiliki sikap VIII
tanggung jawabku
n yang bertanggung
jawab
Peserta
didik/konseli
Pema
Saya cinta budaya memiliki
V hama VIII
sendiri kesadaran
n
mencintai budaya
indonesia tercinta
c. Papan
Bimbingan
Pema Peserta
Tips dan Trik hama didik/konseli Juli
Sukses dalam V V V V n dan memperoleh VIII –
Pengembangan diri pence informasi melalui Desb
gahan media tulis
Peserta
didik/konseli
Pema Juli
d. Pengemb. Media memperoleh
V V V V hama VIII –
BK informasi yang
n Desb
bermanfaat bagi
dirinya
Peserta
Pema didik/konseli Juli
e. Leafleat V V V V hama memperoleh VIII –
n informasi melalui Desb
media cetak
LAYANAN
2
RESPONSIF
Terbantunya
peserta didik
Penge Juli
1. Konseling dalam mengatasi
ntasa VIII –
Individual hambatan/memec
n Desb
ahkan masalah
yang dialaminya
Terbantunya
Penge memecahkan Juli
2. Konseling
ntasa masalah peserta VIII –
Kelompok
n didik melalui Desb
kelompok
Pema
hama Terbantunya
Juli
n dan memberikan
3. Konsultasi VIII –
penge informasi yang
Desb
ntasa dibutuhkan oleh
n peserta didik
Diperolehnya
Penge kesepakatan Juli
4. Konferensi
ntasa bersama mengenai VIII –
Kasus
n masalah peserta Desb
didik
Terentaskannya
masalah konseli
Penge yang terkait Juli
5. Advokasi ntasa dengan pihak lain VIII –
n agar hak-hak Desb
konseli tetap
terlindungi
Terselenggaranya
Penge layanan Juli
6. Konseling
ntasa Bimbingan dan VIII –
elektronik
n Konseling yang Desb
lebih efektif
Pema
hama
Juli
n dan Tertampungnya
7. Kotak masalah VIII –
penge masalah peserta
Desb
ntasa didik/konseli yang
n introvert
Pema Terentaskannya
PEMINATAN DAN
hama masalah konseli
3 PERENC. VIII
n dan yang terkait
INDIVIDUAL
penge dengan pemilihan
ntasa jurusan dan
n rencana karir
masa depan

DUKUNGAN
4
SISTEM
a. Melaksanakan
Pengumpulan data
dan
dan kebutuhan
menindaklanjuti
peserta didik
assesmen
Mengetahui
b. Kunjungan langsung kondisi
rumah peserta didik di
lingkungan rumah
c. Menyusun dan
Pertanggungjawab
melaporkan
an kinerja kepada
program bimbingan
kepala sekolah
dan konseling
Penilaian
ketercapaian
d. Membuat
program layanan
evaluasi
bimbingan dan
konseling
e. Melaksanakan Bukti fisik
administrasi pelaksanaan
bimbingan dan bimbingan dan
konsleing konseling
f. Pengembangan
Pengembangan
keprofesian
diri / profesi
konselor

Lumajang, 18 Juli 2021


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru BK

SAHRONI, S.Pd.I., M.Pd LIDYA SUSDIANI, S.Psi


B. PROGRAM SEMESTER GENAP

PROGRAM SEMESTER GENAP BIMBINGAN DAN KONSELING

MTS MIFTAHUL ULUM 2


TAHUN PELAJARAN
2019/2020
Bidang
Jenis Fungsi Sasar Wakt
No Bimbingan Tujuan
Kegiatan/Layanan BK an u
P S B K
A. PERSIAPAN
Pembagian
Tercapainya
tugas guru
efektivitas layanan KLS
1 bimbingan dan Jan
bimbingan dan VIII
konseling/konse
konseling
lor
Tercapainya
Konsultasi keberhasilan
KLS
2 program layanan Jan
VIII
bimbingan dan bimbingan dan
konseling konseling
Persiapan Tersedianya
Perangkat perangkat layanan KLS
3 Jan
Bimbingan dan bimbingan dan VIII
Konseling konseling
B. LAYANAN BK
LAYANAN
1
DASAR
a. Bimbingan
Klasikal
Peserta
didik/konseli
Pema dapat menyadari
Masa remaja dan
V ha dan memahami VIII Feb
perubahannya
Man perubahan yang
terjadi pada masa
remaja
Peserta
Pema
Pemahaman diri didik/konseli
V ha VIII Feb
sendiri mampu mengenal
man
diri sendiri sendiri
Pentingnya Pema Peserta
V VIII Feb
motivasi belajar ha didik/konseli
man memiliki Motivasi
belajar
Pema Konseli dapat
Tanggung jawab
V ha melakukan VIII Mar
seorang Konseli
man kebiasaan belajar
Konseli memiliki
Pema
Pola hidup bersih kesehatan jasmani
V ha VIII Mar
dan sehat dan rohani yang
man
baik
Peserta
Pema didik/konseli
Kiat sukses
V ha dapat memperoleh VIII Mar
meraih prestasi
man atau meraih
prestasi di sekolah
Peserta
didik/konseli
Mengenal Pema
dapat memahami
bakat,minat hobi V ha VIII Apr
hubungan hobi,
dan karir man
bakat, minat dan
kemampuan
Peserta
Pema didik/konseli
Menjadi pribadi
V ha dapat memiliki VIII Apr
mandiri
man kepribadian yang
mandiri
Peserta
didik/konseli
Pema
Mengenal norma dapat berinteraksi
V ha VIII Mei
kehidupan dengan lawan
man
jenis sesuai norma
yang berlaku
b. Bimbingan
Kelompok
Peserta
didik/konseli
Pema
Kelebihan dan dapat mengetahui
V hama VIII Mei
kekurangan diri kelebihan dan
n
kelemahan yang
dimilikinya
Peserta
Melakukan 3 Pema didik/konseli
kata penting V hama mampu VIII Mei
dalam pergaulan n melakukan 3 kata
penting dalam
pergaulan

c. Papan
Bimbingan
Pema Peserta
Tips dan Trik
hama didik/konseli
Sukses dalam Jan-
V V V V n dan memperoleh VIII
Pengembangan Jun
pence informasi melalui
diri
gahan media tulis
Peserta
didik/konseli
Pema
d. Pengemb. memperoleh Jan-
V V V V hama VIII
Media BK informasi yang Jun
n
bermanfaat bagi
dirinya
Peserta
Pema didik/konseli
Jan-
e. Leafleat V V V V hama memperoleh VIII
Jun
n informasi melalui
media cetak
LAYANAN
2
RESPONSIF
Terbantunya
peserta didik
Penge
1. Konseling dalam mengatasi
ntasa VIII
Individual hambatan/memec
n
ahkan masalah Jan
yang dialaminya -Jun
Terbantunya
Penge memecahkan
2. Konseling
ntasa masalah peserta VIII
Kelompok
n didik melalui Jan
kelompok -Jun
Pema
hama Terbantunya
n dan memberikan
3. Konsultasi VIII
penge informasi yang
ntasa dibutuhkan oleh Jan
n peserta didik -Jun
Diperolehnya
Penge
4. Konferensi kesepakatan
ntasa VIII
Kasus bersama mengenai Jan
n
masalah peserta -Jun
didik

Terentaskannya
masalah konseli
Penge yang terkait
5. Advokasi ntasa dengan pihak lain VIII
n agar hak-hak
konseli tetap Jan
terlindungi -Jun
Terselenggaranya
layanan
6. Konseling
Bimbingan dan VIII
elektronik
Konseling yang Jan
lebih efektif -Jun
Tertampungnya
7. Kotak masalah peserta
VIII
masalah didik/konseli yang Jan
introvert -Jun
3 PEMINATAN
DAN
PERENCANAAN
INVIDIVUAL

DUKUNGAN
4
SISTEM
a. Melaksanakan
Pengumpulan data
dan Jan-
dan kebutuhan VIII
menindaklanjuti Jun
peserta didik
assesmen
Mengetahui
b. Kunjungan langsung kondisi Jan-
VIII
rumah peserta didik di Jun
lingkungan rumah
c. Menyusun dan
melaporkan Pertanggungjawab
Jan-
program an kinerja kepada VIII
Jun
bimbingan dan kepala sekolah
konseling
Penilaian
ketercapaian
d. Membuat Jan-
program layanan VIII
evaluasi Jun
bimbingan dan
konseling
e. Melaksanakan Bukti fisik
administrasi pelaksanaan Jan-
VIII
bimbingan dan bimbingan dan Jun
konsleing konseling
f. Pengembangan
Pengembangan Jan-
keprofesian VIII
diri / profesi Jun
konselor

Lumajang, 18 Juli 2021


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru BK

SAHRONI, S.Pd.I., M.Pd LIDYA SUSDIANI, S.Psi


C. RENCANA PROGRAM LAYANAN BK (KLASIKAL, KELAS BESAR/LINTAS
KELAS, KELOMPOK, DAN INDIVIDU)

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN

BIMBINGAN DAN KONSELING (RPL BK)

 BIMBINGAN KLASIKAL
 BIMBINGAN KLASIKAL KELAS BESAR/LINTAS KELAS
 BIMBINGAN/KONSELING KELOMPOK
 KONSELING INDIVIDU

SEMESTER
GANJIL - GENAP
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2021/2022
Komponen : Layanan Dasar
Bidang Layanan : Pribadi
Topik / Tema Layanan : Stop Mengeluh !, Selalu Bersyukur
Kelas / Semester : 8 / Ganjil
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami manfaat bersyukur
2. Peserta didik/konseli dapat memahami akibat dan ancaman jika tidak mau bersyukur
3. Peserta didik/konseli dapat memahami sebab-sebab kurang bersyukur
B. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Stop Mengeluh!, Selalu Bersyukur
C. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Memberikan salam/sapaan dengan penuh semangat dan keakraban kepada peserta didik,
kemudian mengajak peserta didik untuk mengawali kegiatan dengan berdo’a.
1.2. Guru BK memberikan pengantar singkat tentang tujuan layanan Bimbingan dan
Konseling
1.3. Membina hubungan baik dengan peserta didik serta membuat suasana kegiatan menjadi
lebih semangat/bergairah dengan diawali ice breaking. (Mencaikan kebekuan di kelas)
2. Tahap Inti
2.1. Guru pembimbing menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan
materi layanan tersebut diatas.
2.2. Peserta didik memperhatikan penjelasan materi yang diberikan serta Guru BK mengajak
peserta didik berdialog interaktif tentang contoh penerapannya.
2.3. Setelah itu, peserta didik memperhatikan, mengamati tampilan video yang terkait
dengan “Inspirasi Bersyukur ”
2.4. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab setelah peserta didik melihat
tayangan video tersebut.
2.5. Beberapa peserta didik mencari atau membuat kata-kata motivasi atau inspirasi yang
berkaitan dengan bersyukur.
2.6. Peserta didik membuat poster terkait dengn tema “Bersyukur, Jangan Mengeluh!” dan
mempublikasikannya melalui media sosial
3. Tahap Penutup
3.1. Guru BK mengajak peserta didik melakukan refleksi atas kegiatan yang telah dilakukan
3.2. Guru BK mengajak peserta didik untuk selalu mau rajin belajar untuk meraih masa depan
3.3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang dan mengakhiri kegiatan
dengan berdoa dan salam
D. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Guru BK memperhatikan proses layanan serta melakukan refleksi dari
kegiatan layanan klasikal tersebut menggunakan lembar observasi
2. Evaluasi Hasil : Peserta didik mengisi angket evaluasi setelah mengikuti kegiatan layanan
klasikal, antara lain: suasana yang dirasakan, pentingnya topik yang dibahas, cara
penyampaiannya. (bisa melalui link google form.

Lumajang, 18 Juli 2021


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru BK

SAHRONI, S.Pd.I., M.Pd LIDYA SUSDIANI, S.Psi


1. URAIAN MATERI

STOP MENGELUH !, SELALU BERSYUKUR

1. Manfaat Bersyukur

Dalam kehidupan kita pasti pernah mangalami hal yang membuat kita bahagia dan
kadang juga malah membuat kita merasa menjalani hidup adalah sebuah penderitaan.
Bersyukurlah atas kehidupan yang telah Allah berikan, kita masih diberi kesempatan untuk
hidup bernafas bebas, panca indra yang sempurna.

Berikut manfaat bersyukur dalam kehidupan, diantaranya :


a. Hidup dalam keberuntungan : Orang yang hidupnya bersyukur akan selalu berfikir positif
didalam setiap hal yang menimpanya baik yang menyenangkan ataupun yang
menyedihkan.
b. Hidup dalam kebahagiaan : Orang yang bersyukur akan selalu merasa hidupnya penuh
dengan kecukupan, oleh karena itu mereka selalu merasa bahagia karena yakin bahwa
setiap apa yang dia peroleh itulah yang terbaik.
c. Memiliki wibawa dimata orang lain : Orang yang berbahagia adalah orang yang hidupnya
penuh dengan kebaikan, mereka memiliki wajah yang di hormati dan disayang oleh banyak
orang karena wajah mereka dihiasi oleh wajah penuh syukur
d. Terilihat lebih rupawan : Menurut para pakar psikologi orang yang bersyukur akan
memiliki wajah yang selalu tersenyum menjalani hidup dan orang yang selalu tersenyum
itu manambah kecantikan dan ketampanannya
e. Awet muda dan umur panjang : Orang yang selalu bersyukur memiliki watak yang sabar,
sedangkan orang yang sabar berdampak pada kesehatan dan awet muda karena otot wajah
beraktifitas tidak terlalu banyak dibandingkan dengan orang yang memiliki watak
pemarah.

2. Akibat dan Ancaman Jika Tidak Mau Bersyukur

Berikut akibat dan ancaman jika tidak mensyukuri nikmat, diantaranya :

a. Hidup Menderita
Hidup rasanya selalu menjadi beban, iri dengan keberuntungan orang lain, dan enggan
untuk berusaha lebih baik. Meraka yang tidak mau bersyukur hidupnya penuh dengan
kesusahan,suka mengeluh dan menyelahkan takdir.
b. Hidup menjadi selalu sial
Penelitian membuktikan orang yang tidak bersyukur selalu memiliki sifat negatif pada diri
sendiri (Pesimis) dan pada orang lain (buruk sangka). Orang yang berfikir negatif lebih
banyak mendapat kesialan dari pada orang yang berfikir Positif.
c. Mudah terserang penyakit
Pemarah, Pengiri dan berfikirnegatif adalah sifat dari orang yang tidak mau bersyukur
dengan keadaan yang dia miliki. Meraka cenderung cuek dengan lingkungan dan diri sendri,
akibatnya kekebalan tubuh.
d. Dapat Balasan Di Akhirat
Allah berfirman : "Dan jika kalian manusia mau bersyukur atas nikmat yang telah Aku
berikan kepada kalian maka niscaya Aku akan menambah nikmat yang telah Aku berikan
kepada kalian, dan jika kalian kufur (tidak mau bersyukur) maka ketahuilah niscaya siksa-
Ku itu pedih." Firman Allah ini menjelaskan bahwa orang yang tidak mau bersyukur atau
kufur atas nikmat Allah bahwa siksaan yang pedih akan menimpa pada dirinya kelak
ketika di akhirat.

3. Sebab-sebab kurang bersyukur :

Berikut sebab-sebab yang menjadikan manusia kurang bersyukur :


a. Lalai dari nikmat Allah.
Sesungguhnya banyak manusia yang hidup dalam kenikmatan yang besar, baik nikmat
yang umum maupun khusus. Akan tetapi dia lalai darinya.
b. Kebodohan terhadap hakikat nikmat
Sebagian orang tidak mengetahui nikmat, tidak mengenal dan tidak memahami hakikat
nikmat. Dia tidak tahu bahwa dirinya berada dalam kenikmatan, karena dia tidak
mengetahui hakikat nikmat.

c. Pandangan sebagian manusia kepada orang yang berada di atasnya


Jika seorang manusia melihat kepada orang yang diatasnya, yaitu orang-orang yang diberi
kelebihan atasnya, dia akan meremehkan karunia yang Allah berikan kepadanya. Sehingga
dia pun kurang dalam melaksanakan kewajiban syukur. Karena dia melihat apa yang
diberikannya adalah sedikit.

d. Melupakan masa lalu


Di antara manusia ada yang pernah melewati kehidupan yang menyusahkan dan sempit.
Dia hidup pada masa-masa yang menegangkan dan penuh rasa takut, baik dalam masalah
harta, penghidupan atau tempat tinggal. Dan tatkala Allah memberikan kenikmatan dan
karunia kepadanya, dia enggan untuk membandingkan antara masa lalunya dengan
kehidupannya sekarang agar menjadi jelas baginya karunia Robb atasnya.

2. KEGIATAN (ACTIVITY) PESERTA DIDIK

WUJUDKAN RASA SYUKUR

1. Tujuan Kegiatan :
Mengaplikasikan rasa syukur kepada Tuhan dengan membantu sesama
2. Alat yang di butuhkan :
Spidol atau kapur dan papan tulis
3. Deskripsi Kegiatan :
- Setiap siswa secara bergantian membuat sebuah lingkaran di papan tulis di depan
kelas. Besar atau kecilnya lingkaran menunjukkan seberapa besar rasa syukur siswa
yang telah diwujudkan dalam bentuk nyata.
- Setelah siswa semua siswa menggambar lingkaran di papan tulis, diharapkan secara
suka rela beberapa siswa menjelaskan hubungan antara besarnya lingkungan yang
dibuat dari wujud rasa syukur yang telah di lakukan. Bagaimana perasaan kalian
ketika menggambar lingkaran tersebut, dan hikmah apa yang kalian dapatkan dari
aktivitas itu ?

4. Poin Belajar dari Kegiatan di atas atau Refleksi atau… :


…………………………………………..
…………………………………………..
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2021/2022
Komponen : Layanan Dasar
Bidang Layanan : Belajar
Topik / Tema Layanan : Belajar Kelompok Itu.. Asyik dan Bermanfaat
Kelas / Semester : 8 / Ganjil
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian belajar kelompok
2. Peserta didik/konseli dapat memahami belajar kelompok yang efektif
3. Peserta didik dapat memahami hal-hal yang harus diperhatikan dalam kegiatan belajar
kelompok
B. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Belajar Kelompok Itu.. Asyik dan Bermanfaat
C. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Memberikan salam/sapaan dengan penuh semangat dan keakraban kepada peserta didik,
kemudian mengajak peserta didik untuk mengawali kegiatan dengan berdo’a.
1.2. Guru BK memberikan pengantar singkat tentang tujuan layanan Bimbingan dan
Konseling
1.3. Membina hubungan baik dengan peserta didik serta membuat suasana kegiatan menjadi
lebih semangat/bergairah dengan diawali ice breaking. (Mencaikan kebekuan di kelas)
2. Tahap Inti
2.1. Guru pembimbing menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan
materi layanan tersebut diatas.
2.2. Peserta didik memperhatikan penjelasan materi yang diberikan serta Guru BK mengajak
peserta didik berdialog interaktif tentang contoh penerapannya.
2.3. Setelah itu, peserta didik memperhatikan, mengamati tampilan video yang terkait
dengan “ Tipe – tipe Bekerja Kelompok ”
2.4. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab setelah peserta didik melihat
tayangan video tersebut.
2.5. Peserta didik membentuk kelompok, ( 1 Kelompok : 5 – 6 oang ), kemudian guru bk
memberikan menjelasan cara bermain “Building Sedotan” (dilihat prosedur permainan)
2.6. Peserta didik setiap kelompok akan menyusun sedotan tersebut dengan solasi. Setelah
selesai, guru BK memberikan pertanyaan-pertanyaan terkait dengan makna dari permaian
tersebut.
3. Tahap Penutup
3.1. Guru BK mengajak peserta didik melakukan refleksi atas kegiatan yang telah dilakukan
3.2. Guru BK mengajak peserta didik untuk selalu mau rajin belajar untuk meraih masa depan
3.3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang dan mengakhiri kegiatan dengan
berdoa dan salam
D. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Guru BK memperhatikan proses layanan serta melakukan refleksi dari
kegiatan layanan klasikal tersebut menggunakan lembar observasi
2. Evaluasi Hasil : Peserta didik mengisi angket evaluasi setelah mengikuti kegiatan layanan
klasikal, antara lain: suasana yang dirasakan, pentingnya topik yang dibahas, cara
penyampaiannya. (bisa melalui link google form.

Lumajang, 18 Juli 2021


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru BK

SAHRONI, S.Pd.I., M.Pd LIDYA SUSDIANI, S.Psi


1. URAIAN MATERI

BELAJAR KELOMPOK YANG EFEKTIF

Belajar Kelompok adalah sebuah model pembelajaran dimana peserta didik belajar bekerja
sama dalam sebuah kelompok untuk menyelesaikan tugas belajar. Menurut Modjiono (1992:61),
metode belajar kelompok dapat diartikan sebagai format belajar mengajar yang menitikberatkan
kepada interaksi anggota yang satu dengan anggota yang lain dalam suatu kelompok guna
menyelesaikan tugas-tugas belajar secara bersama-sama. Jadi, belajar kelompok adalah kegiatan
belajar dalam kelompok dengan tujuan untuk memecahkan permasalahan yang ada.
Tujuan dari belajar kelompok adalah untuk mengembangkan cara berpikir kritis dalam
memecahkan masalah, mengembangkan kemampuan bersosialisasi dan komunikasi,
meninggikan rasa percaya diri terhadap kemampuan siswa. Selain itu, belajar kelompok juga
bertujuan agar siswa dapat memahami dan menghargai orang lain.
Manfaat dari belajar kelompok :
 Dengan membentuk kelompok belajar, dapat memotivasi semangat belajar antara teman
satu dengan lainnya.
 Saling berbagi informasi dan pengetahuan antara teman.
 Membangun komunikasi timbal balik dengan adanya diskusi.
 Meringankan tugas yang dberikan karena dikerjakan bersama.
 Mengoptimalkan kemampuan berpikir siswa dalam menanggapi suatu permasalahan
 bekerja sama dalam menyelesaikan tugas dan bersosialisasi di luar sekolah.
 Belajar lebih menyenangkan karena dikerjakan secara berkelompok.
 Meningkatkan kualitas kepribadian, seperti adanya kerja sama, toleransi, berpikir kritis dan
disiplin.
Belajar kelompok yang efisien :
1. Pilih teman yang paling cocok untuk bergabung dalam satu kelompok yang terdiri dari 3-5
orang. Dengan anggota yang tidak terlalu banyak diharapkan lebih fokus dalam berdiskusi.
2. Tentukan dan sepakati bersama, kapan, di mana dan apa yang akan dibahas serta apa yang
perlu dipersiapkan untuk keperluan belajar kelompok. Hal ini penting agar semua anggota
dapat mempersiapkan diri akan materi yang akan didiskusikan.
3. Setelah berkumpul secara bergilir tetapkan siapa pimpinan kelompok yang akan mengatur
diskusi dan siapa penulis yang akan mencatat hasil diskusi.
4. Ciptakan suasana belajar yang serius tapi santai.
5. Rumuskan pertanyaan atau permasalahan yang akan dipecahkan bersama dan batasi ruang
lingkupnya agar pembahasan tidak menyimpang.
6. Bahas dan pecahkan setiap persoalan satu persatu sampai tuntas. Berikan kesempatan
kepada setiap anggota untuk berpendapat, lalu kaji bersama manakah yang paiing tepat.
7. Bila terdapat persoalan yang tidak dapat dipecahkan atau tidak ada kesepakatan antar
anggota, tangguhkan saja kemudian minta pendapat guru. Lanjutkan ke persoalan yang lain.
8. Kesimpulan hasil diskusi dicatat penulis, lalu dibagikan kepada anggota kelompok untuk
dipelajari lebih lanjut di rumah masing-masing.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam KKB adalah :
a. Pembentukan Kelompok
Kelompok dalam KKB dibentuk atas bimbingan wali kelas, Guru BK atau prakarsa siswa
sendiri. Besarnya anggota KKB 5 sampai 8 orang, apabila KKB terlalu banyak anggotanya
dimungkinkan akan berubah fungsinya menjadi arena gosip.
Dalam pembentukan KKB perlu diperhatikan :
1. Jarak antara rumah dengan tempat belajar.
2. Kemampuan anggota.
3. Kualitas anggota.
4. Jenis kelamin, diusahakan tiap kelompok terdapat siswa putra dan putri.
Musyawarahkan nama kelompok, tetapkan nama yang menarik dan bermakna. Boleh
berupa nama-nama tokoh, singkatan-singkatan yang bermakna, nama kota/negara/tempat
yang menarik dan semua anggota kelompok menjadi bangga bila nama itu disebut. Contoh :
ARAGANI : Anak Rajin Gabung Di Sini
CLEOPATRA : Clubnya Orang Patuh Dan Trampil
ALBATROZ : Anak loyal Bagus Trampil Obyektif dan Zopan
ARIZONA : Anak Rajin Zopan dan Bijaksana
PITAGORAS : Pintar Tangguh Gotong Royong Rajin dan Semangat
PITALOKA : Pintar Tangguh Loyal dan Kompak Dan lain – lain

Selanjutnya rumuskan Aturan, Undang – undang atau Tata Tertib Kelompok. Agar lebih
mentereng point-point aturan itu boleh kamu namakan pasal-pasal. Tetapkan aturan-aturan
yang berkaitan dengan kedisiplinan, kerapian, kerajinan, kesopanan, kekompakan dan
motivasi pencapaian prestasi belajar.
Contoh :
Pasal 1 : Semua anggota kelompok harus selalu berpenampilan rapi
Pasal 2 : Semua anggota kelompok harus saling menjaga kekompakan, dsb,
Lengkapi aturan / tata tertib kelompok dengan sanksi bagi pelanggar. Hindari sanksi /
hukuman fisik, rumuskan sanksi yang bersifat kreatif dan mendidik, yang bila sanksi itu
diterapkan justru bisa menambah kekompakan dan keakraban. Contoh : Membawa makanan
ringan saat pertemuan kelompok sebatas kemampuan, membersihkan meja kursi anggota
selama 3 hari berturut-turut, menggantikan kerja piket, mentraktir anggota kelompok sebatas
kemampuan, dan lain-lain.
b. Tempat Belajar
Tempat penyelenggaraan KKB, diantaranya :
1. Di rumah anggota dengan diatur bergiliran.
2. Di ruang kelas pada sore hari.
3. Di tempat lain yang memenuhi syarat antara lain adanya meja, kursi, penerangan dan
kenyamanan.
c. Persiapan Belajar
Agar KKB benar-benar bermanfaat, setiap anggota wajib menyiapkan bahan-bahan dan
alat-alat belajar. Bahan dapat berupa soal-soal yang akan diselesaikan PR, tugas-tugas yang
akan dilaporkan hasilnya, dan sebagainya. Alat-alat dan sumber belajar seperti buku referensi
dan kamus harus pula disiapkan.
d. Pengantar Bicara
Secara bergiliran tiap pertemuan KKB diantarkan oleh seorang anggota, untuk membuka
suatu pertemuan dan menyebutkan apa-apa yang akan dibahas agar tujuan KKB tidak
menyimpang. Pembuka pertemuan sekaligus bertindak sebagai ketua saat itu.
e. Waktu Belajar
Waktu pelaksanaan KKB harus dijadwalkan hari dan waktunya / jam berapa. Setiap
anggota harus disiplin mentaati jadwal yang telah disepakati. Lama pelaksanaannya bisa 1,5
jam efektif ditambah 15 menit istirahat. Waktu yang terlalu lama dimungkinkan digunakan
untuk bergurau atau ngobrol.
f. Cara Pelaksanaan
Berbagai cara untuk membangkitkan KKB diantaranya :
1. Membahas dan menyelesaikan soal.
2. Tanya jawab.
3. Memahami kata dan istilah yang cukup kompleks.
4. Mencatat pertanyaan untuk diajukan kepada guru di kelas, dan lain-lain.
Hal yang sangat berharga dalam KKB yang tersimpan dalam sanubari para anggota setelah
mereka dewasa adalah “kenangan indah” saat aktifitas KKB. Masih tersimpan jelas kesan-kesan
kehidupan remaja pada saat mengadakan KKB dengan kelompoknya yang penuh suka dan
suka. Nama-nama anggota KKB seakan terpatri dalam batin dan menjadi sejarah kehidupan
yang sulit dilupakan.

2. KEGIATAN (ACTIVTIY) PESERTA DIDIK

GAMES TEAM BUILDING SOLIDOT

Games team building solidot biasanya dimainkan kurang lebih 8 orang setiap kelompok.
Bahan yang digunakan adalah sedotan plastik.
Tujuan dari permainan ini adalah untuk mencari solusi dari setiap masalah, belajar
membentuk pribadi yang kreatif, inovatif, dan strategis, serta melatih betapa pentingnya
kekompakan dan kerja sama dalam tim
Adapun cara bermainnya bahwa setiap kelompok akan menyusun sedotan tersebut dengan
solasi. supaya sedotan itu bisa disusun tinggi dan bagi tim yang berhasil menyusun sampai
tinggi dengan menopang gelas aqua di atas dalam waktu yang telah ditentukan dia lah
pemenangnya dengan syarat sedotan itu dibuat seperti menara
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2021/2022
Komponen : Layanan Dasar
Bidang Layanan : Pribadi
Topik / Tema Layanan : Eksplorasi bakat secara mandiri
Kelas / Semester : 8 / Ganjil
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian bakat
2. Peserta didik/konseli dapat memahami jenis-jenis bakat
3. Peserta didik/konseli memahami antara potensial dan aktual
B. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Eksplorasi bakat secara mandiri
C. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Memberikan salam/sapaan dengan penuh semangat dan keakraban kepada
peserta didik, kemudian mengajak peserta didik untuk mengawali kegiatan dengan
berdo’a.
1.2. Guru BK memberikan pengantar singkat tentang tujuan layanan Bimbingan dan
Konseling
1.3. Membina hubungan baik dengan peserta didik serta membuat suasana kegiatan
menjadi lebih semangat/bergairah dengan diawali ice breaking. (Mencaikan
kebekuan di kelas)
2. Tahap Inti
2.1. Guru pembimbing menayangkan media slide power point yang berhubungan
dengan materi layanan tersebut diatas.
2.2. Peserta didik memperhatikan penjelasan materi yang diberikan serta Guru BK
mengajak peserta didik berdialog interaktif tentang contoh penerapannya.
2.3. Setelah itu, peserta didik memperhatikan, mengamati tampilan video yang
terkait dengan “Coretan Bakat ”
2.4. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab setelah peserta didik
melihat tayangan video tersebut.
2.5. Peserta didik melakukan permainan untuk mengeksploarasi bakat dengan teman
dalam sebangku (dilihat prosedur permainan)
2.6. Setelah melakukan kegiatan tersebut, peserta didik mencari poin belajar terkait
dengan makna dari permaian tersebut.
3. Tahap Penutup
3.1. Guru BK mengajak peserta didik melakukan refleksi atas kegiatan yang telah
dilakukan
3.2. Guru BK mengajak peserta didik untuk melakukan eksplorasi bakat secara
mandiri
3.3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang dan mengakhiri
kegiatan dengan berdoa dan salam
D. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Guru BK memperhatikan proses layanan serta melakukan refleksi
dari kegiatan layanan klasikal tersebut menggunakan lembar observasi
2. Evaluasi Hasil : Peserta didik mengisi angket evaluasi setelah mengikuti kegiatan
layanan klasikal, antara lain: suasana yang dirasakan, pentingnya topik yang dibahas,
cara penyampaiannya. (bisa melalui link google form.

Lumajang, 18 Juli 2021


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru BK

SAHRONI, S.Pd.I., M.Pd LIDYA SUSDIANI, S.Psi


1. URAIAN MATERI

EKSPLORASI BAKAT SECARA MANDIRI

Menurut KBBI, bakat adalah dasar (kepandaian, sifat, dan pembawaan) yg dibawa
sejak lahir. Bakat dalam pengertian bahasa atau dalam pengertian yang umum kita
pahami, adalah kelebihan atau keunggulan alamiah yang melekat pada diri kita dan
menjadi pembeda antara kita dengan orang lain.
Bakat (aptitude) pada umumnya diartikan sebagai kemampuan bawaan sebagai
potensi yang masih perlu dikembangkan dan dilatih agar dapat terwujud. S.C. Utami
Munandar (1985)
Thomas Amstrong, pakar pendidikan dari Harvard University yang sering
berkolaborsi dengan Howard Gardner dalam membahas kecerdasan. Dalam tulisannya,
Little Geniuses, yang pernah diterbitkan majalah Parenting (1989), ia menjelaskan,
bakat manusia bisa muncul dalam berbagai bentuk. Perhatikan daftar kemampuan
(ability) di bawah ini lalu deteksi mana yang paling kuat di dalam diri Anda :
 Acting Ability (akting / gerakan)
 Adventuresomeness (kepetualangan)
 Aesthetic perceptiveness (estitika)
 Artistic Talent (artistik)
 Athletic prowess (ke-atlit-an)
 Common sense (pengetahuan umum)
 Compassion (peduli orang lain, mudah tersentuh)
 Courage (keberanian)
 Creativity (kreativitas)
 Emotional maturity (kematangan emosi)
 Excellent memory (kehebatan menyimpan data / menghafal)
 Imagination (imajinasi)
 Inquiring mind (keingintahuan)
 Intuition (intuisi)
 Inventiveness (daya cipta, penemuan)
 Knowledge of a given subject (Pengetahuan spesifik)
 Leadership abilities (kepemimpinan)
 Literary aptitude (bakat kesastraan)
 Logical-reasoning ability (kemampuan berlogika)
 Manual dexterity (ketangkasan manual / ketrampilan tangan)
 Mathematical ability (kemampuan matematis)
 Mechanical know-how (penguasaan mekanis)
 Moral character (karakter moral)
 Musicality (permusikan)
 Passionate interest in a specific topic (kegairahan mengikuti / mendalami topik
tertentu)
 Patience (kesabaran)
 Persistence (ketangguhan)
 Physical coordination (kerapian fisik)
 Political astuteness (kelihaian berpolitik)
 Problem-solving capacity (kemampuan menghadapi masalah)
 Reflectiveness (kemampuan merefleksikan)
 Resourcefulness (kepandaian mengatasi masalah)
 Self-discipline (disiplin-diri)
 Sense of humor (naluri melucu)
 Social savvy (pemahaman sosial)
 Spiritual sensibility (ketajaman spiritual)
 Strong will (kemauan keras)
 Verbal ability (kemampuan mengungkapkan secara verbal)
Daftar di atas baru sebagian dari sekian. Masih banyak kemampuan alamiah
manusia yang belum atau tidak bisa dijabarkan. Dan lagi, kalau kita perhatikan praktek
hidup, amat sangat jarang ada orang yang hanya diberi satu kemampuan dari daftar di
atas. Dalam diri setiap manusia ada sekian kemampuan dari daftar di atas. Orang yang
hebat di bidang IT tidak berarti hanya dibekali kemampuan tekun dalam meng-otak-atik
komputer. Ia juga punya kemauan keras, punya disiplin, kreatif, mau mempelajari hal-
hal baru dan seterusnya. Seorang tokoh agama tidak berarti hanya dibekali kemampuan
spiritual sensibility saja. Ia juga punya kemampuan lain yang mendukung
keunggulannya, seperti verbal, sosial, dan lain-lain.

Jenis-Jenis Bakat
Menurut Rahayu (2), ada dua jenis bakat, yaitu diantaranya:
Bakat umum, merupakan kemampuan yang berupa potensi dasar yang bersifat umum,
artinya setiap orang memiliki.
Bakat khusus, merupakan kemampuan yang berupa potensi khusus, artinya tidak
semua orang memiliki misalnya bakat seni, memimpin, berceramah, olahraga. Bakat
khusus ini terbagi lagi menjadi beberapa macam, diantaranya:
 Bakat Verbal, yaitu bakat tentang konsep-konsep yang diungkapkan dalam bentuk
kata-kata.
 Bakat Numerikal, yaitu bakat tentang konsep-konsep dalam bentuk angka.
 Bakat bahasa (linguistik), yaitu bakat tentang penalaran analitis bahasa (ahli sastra)
misalnya untuk jurnalistik, stenografi, penyiaran, editing, hukum, pramuniaga dan
lain-lainnya.
 Bakat kecepatan, ketelitian, klerikal, yaitu bakat tentang tugas tulis menulis, ramu-
meramu untuk laboratorium, kantor dan dalam kerohanian.
 Bakat Relasi Ruang (spasial), yaitu bakat untuk mengamati, menceritakan pola dua
dimensi atau berpikir dalam 3 dimensi. Mempunyai kepekaan yang tajam terhadap
detail visual dan dapat menggambarkan sesuatu dengan begitu hidup, melukis atau
membuat sketsa ide secara jelas, serta dengan mudah menyesuaikan orientasi dalam
ruang tiga dimensi.
 Bakat Mekanik, yaitu bakat tentang prinsip-prinsip umum IPA, tata kerja mesin,
perkakas dan alat-alat lainnya.
 Bakat Abstrak, yaitu bakat yang bukan kata maupun angka tetapi berbentuk pola,
rancangan, diagram, ukuran-ukuran, bentuk-bentuk dan posisi-posisinya.
 Bakat Skolastik, yaitu kombinasi kata-kata (logika) dan angka-angka. (Termasuk
didalamnya kemampuan dalam penalaran, mengurutkan, berpikir dalam pola sebab-
akibat, menciptakan hipotesis, mencari keteraturan konseptual atau pola numerik,
pandangan hidupnya umumnya bersifat rasional).

Antara potensial & Aktual


Untuk meng-aktual-kan energi potensial itu dibutuhkan pembangkit, pengolahan
atau pendeknya bisa disebut proses aktualisasi. Proses aktualisasi seperti apa saja yang
bisa kita lakukan? Berdasarkan temuan ilmiyah para ahli atau juga pengalaman orang
lain yang sudah menemukannya :
1. Hasrat sejati (inner calling)
Di sini yang perlu kita lakukan adalah menemukan keinginan-keinginan yang selalu
mendorong kita untuk meraihnya atau melakukannya. Konon, di setiap diri manusia
sudah dipasang semacam stasiun radio yang selalu menyuarakan dorongan kepada
kita untuk melakukan sesuatu yang sifatnya sangat spesifik. Inilah yang disebut
hasrat sejati – yaitu sebuah hasrat yang terus menggelora di dalam diri kita. Supaya
hasrat sejati itu teratur dan tersalurkan, cobalah merumuskan dan memperjuangkan
tujuan hidup yang sudah kita buat berdasarkan kemampuan kita hari ini.
Kesimpulan Mary Lou Retton mengatakan,“Setiap orang memiliki bara api yang
menyala-nyala di dalam hatinya untuk meraih sesuatu. Tujuan hidup adalah alat
untuk menemukannya dan menjaganya supaya tetap menyala.”
2. Pembuktian diri
Membuktikan diri artinya kita memunculkan ide, gagasan atau keinginan lalu kita
memperjuangkannya sampai berhasil. Agar kita tidak terlalu sering gagal, pilihlah
yang kira-kira bisa kita lakukan dengan kapasitas yang kita miliki hari ini. Semakin
banyak yang bisa kita realisasikan, semakin tahu di mana sebetulnya keunggulan
dan kelemahan kita. “Selama Anda belum bisa melihat hasil karya Anda, selama itu
pula Anda belum tahu kemampuan Anda”, pengalaman Martine Grime. Biasanya,
selama kita belum bisa membuktikan apa yang sanggup kita lakukan (menghasilkan
kreasi atau karya), penilaian kita tentang kemampuan kita masih belum akurat.
Terkadang kita hanya merasa mampu padahal belum tentu kita memiliki
kemampuan. Pembuktian adalah jalan untuk mengetahui apakah kita sudah
memiliki kemampuan atau baru merasa mampu.
3. Perbandingan positif
Ini juga bisa kita lakukan. Tehniknya, kita dapat membuat perbandingan antara kita
dengan orang lain. Orang lain itu bagaikan cermin buat kita. Mengetahui di mana
keunggulan dan kelemahannya, biasanya akan menunjukkan di mana keunggulan
dan kelemahan kita. Tehnik melihat dan melakukan sesuatu dengan orang lain
(bersinergi atau bekerja sama) inilah yang pernah dilakukan Bruce Lee. Cuma ada
satu yang perlu dicatat. Model perbandingan yang kita butuhkan adalah
perbandingan positif. Maksudnya, kita membandingkan diri kita dengan orang lain,
bukan untuk tujuan yang macam-macam, tetapi murni untuk memperbaiki diri.
4. Pengasahan (Practicing)
Konon, sekitar tahun 1998, tim ahli dari Universitas Exter di Amerika pernah
melakukan studi terhadap kehidupan orang-orang berprestasi, seperti Mozart,
Picasco, dan macam-macam. Hasilnya, mereka merekomendasikan kepada umat
manusia untuk membuang mitos yang selama ini diyakini. Mitos seperti apa yang
biasa kita yakini? Kita sering meyakini bahwa orang-orang berprestasi tinggi itu
meraih prestasinya karena Tuhan “mengistimewakan” mereka dengan bakat yang
dimiliki sementara kita bukan seperti mereka.
Mengapa keyakinan semacam ini disebut mitos? Telaah di lapangan menyimpulkan,
ternyata bukan karena bakat semata yang membuat mereka berhasil. Memang
benar, mereka meraih prestasi tinggi karena punya bakat, ada peluang, ada
dukungan dan ada pelatihan, tetapi faktor yang paling banyak mendukung
keberhasilan mereka adalah “practicing” atau mengasah bakat, keunggulan atau
kelebihan alamiah yang melekat pada dirinya.
“Orang selalu berkata kepada saya bahwa bakat saya dan kejelian saya yang menjadi
alasan kesuksesan saya. Mereka tidak pernah berkata tentang praktek, praktek, dan
praktek yang saya jalankan.” (Ted Williams, 1918)
5. Penempatan / penyaluran
Tidak semua keunggulan alamiah itu berada di lokasi yang sangat jauh dari kita
sehingga kita perlu mencarinya setengah mati. Ada kalanya bisa muncul dari hobi,
kegemaran-kegemaran kecil, kegiatan tertentu yang kita lakukan tanpa beban seperti
orang main-main atau dari hal-hal yang sangat dekat dengan kebiasaan kita sehari-
hari. Di sini yang dibutuhkan adalah menyalurkan atau menempatkannya pada
saluran atau bidang-bidang yang kira-kira menguntungkan kita lalu kita perbaiki dan
kita kembangkan.
Sebagai tambahan, saya ingin mengutip hasil telaah dua orang pakar dari dunia
yang berbeda. Mudah-mudahan ini juga bisa kita jadikan referensi. Pertama, dari
seorang konsultan olahraga yang banyak menggeluti kehidupan atlet, Marie Dalloway,
Ph.D, (2000-2004). Ia mensyaratkan adanya lima hal mendasar bagi seorang atlet
untuk mengaktualkan bakat potensialnya, seperti berikut:
1. Bakat (Talent)
2. Kemauan keras untuk maju (Steel Will).
3. Dedikasi (cinta pekerjaan atau profesi)
4. Pembinaan dan Latihan
5. Training – diri
Sidney Moon dalam konferensi tahunan kedelapan tentang bakat di Yunani (2002)
menjelaskan bahwa supaya bakat seseorang itu muncul dan bermanfaat bagi orang
itu (ter-aktualkan), maka ini menuntut tiga hal, yaitu :
1. Kemampuan memahami diri (tahu kelebihan, tahu kelemahan, tahu tujuan)
2. Kemampuan membuat keputusan hidup yang bagus (berpikir positif, ber-aksi
positif, bergaul di lingkungan kondusif, dst)
3. Kemampuan menaati disiplin–diri (kemauan, ketekunan, kegigihan, dst)
Harus diakui memang bahwa ada rahasia Tuhan di balik istilah bakat itu.
Maksudnya, bakat dalam arti keunggulan alamiah (potensi) memang dimiliki oleh
semua orang, tetapi kenyataannya ada orang yang tahu (“ditunjukkan”) harta
karunnya lebih dini sementara yang lain tidak. Ada bakat tertentu yang punya nilai
sendiri untuk masa tertentu sementara yang lain tidak atau belum. Mengapa ini
harus terjadi, tentu kita tidak tahu seratus persennya. Selamat mengeksplorasi
bakat Anda
2. KEGIATAN (ACTIVITY) PESERTA DIDIK

MENGENALI BAKAT DAN POTENSI

1. Tujuan Kegiatan :
Mengembangan diri dan keperibadian untuk dapat mengenali diri, bakat,
dan potensi dalam meraih masa depan.
2. Alat yang di butuhkan :
kertas catatan kecil dan alat tulis
3. Waktu :
15 menit
4. Deskripsi Kegiatan :

- Kegiatan ini di lakukan bersama teman sembakumu


- Ambilah secarik kertas , kemudian Tanya kepada teman sebangkumu itu apa
yang menjadi kelebihan potensinya yang ia sadari sebagai modal untuk
menggapai karier masa depan
- Selanjutnya, tanyakan kepadanya apakah yang menjadi kendala dalam
mengejar cita-cita kariernya tersebut
- Jika ada, tanyakan kepadanya apakah yang bisa kamu lakukan untuk
membantu mengatasi kendala tersebut
- Jika tidak ada, tanyakan bagaimana menyalurkan bakatnya sehingga
mendapatkan menghasilkan prestasi yang gemilang.
- Lakukan kegiatan ini secara bergantian, kemudian buatlah catatan kecil
dikertasmu mengenai apa yang telah dijelaskan teman sebangkumu
terhadapmu

5. Poin Belajar dari Kegiatan diatas atau Refleksi atau… :


…………………………………………..
…………………………………………..
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2021/2022
Komponen : Layanan Dasar
Bidang Layanan : Pribadi
Topik / Tema Layanan : Aku Percaya Diri, Tidak Rendah Diri
Kelas / Semester : 8 / Ganjil
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian bakat
2. Peserta didik/konseli dapat memahami jenis-jenis bakat
3. Peserta didik/konseli memahami antara potensial dan aktual
B. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Eksplorasi bakat secara mandiri
C. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Memberikan salam/sapaan dengan penuh semangat dan keakraban kepada
peserta didik, kemudian mengajak peserta didik untuk mengawali kegiatan dengan
berdo’a.
1.2. Guru BK memberikan pengantar singkat tentang tujuan layanan Bimbingan dan
Konseling
1.3. Membina hubungan baik dengan peserta didik serta membuat suasana kegiatan
menjadi lebih semangat/bergairah dengan diawali ice breaking. (Mencaikan
kebekuan di kelas)
2. Tahap Inti
2.1. Guru pembimbing menayangkan media slide power point yang berhubungan
dengan materi layanan tersebut diatas.
2.2. Peserta didik memperhatikan penjelasan materi yang diberikan serta Guru BK
mengajak peserta didik berdialog interaktif tentang contoh penerapannya.
2.3. Setelah itu, peserta didik memperhatikan, mengamati tampilan video yang
terkait dengan “Pelajar Tidak Punya Kaki dan Tangan ”
2.4. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab setelah peserta didik
melihat tayangan video tersebut.
2.5. Peserta didik diminta mengerjakan kuis “ Orang PEDE atau Pemalu” dengan
penuh kesadaran dan kejujuran (soal bisa dilihat slide atau lembar yang dibagikan
oleh guru)
3. Tahap Penutup
3.1. Guru BK mengajak peserta didik melakukan refleksi atas kegiatan yang telah
dilakukan
3.2. Guru BK mengajak peserta didik untuk selalu percaya diri dan tidak rendah diri
3.3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang dan mengakhiri
kegiatan dengan berdoa dan salam
D. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Guru BK memperhatikan proses layanan serta melakukan refleksi
dari kegiatan layanan klasikal tersebut menggunakan lembar observasi
2. Evaluasi Hasil : Peserta didik mengisi angket evaluasi setelah mengikuti kegiatan
layanan klasikal, antara lain: suasana yang dirasakan, pentingnya topik yang dibahas,
cara penyampaiannya. (bisa melalui link google form.

Lumajang, 18 Juli 2021


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru BK

SAHRONI, S.Pd.I., M.Pd LIDYA SUSDIANI, S.Psi


URAIAN MATERI

AKU PERCAYA DIRI, TIDAK RENDAH DIRI

Pengertian
Percaya Diri (Self Confidence) adalah meyakinkan pada kemampuan dan
penilaian (judgement) diri sendiri dalam melakukan tugas dan memilih pendekatan yang
efektif. Hal ini termasuk kepercayaan atas kemampuannya menghadapi lingkungan
yang semakin menantang dan kepercayaan atas keputusan atau pendapatnya.
kepercayaan diri adalah sikap positif seorang individu yang memampukan dirinya
untuk mengembangkan penilaian positif baik terhadap diri sendiri maupun terhadap
lingkungan atau situasi yang dihadapinya. Hal ini bukan berarti induvidu tersebut
mampu dan kompeten melakukan segala sesuatu seorang diri. Rasa percaya diri yang
tinggi sebenarnya hanya merujuk pada adanya beberapa aspek dari kehidupan induvidu
tersebut dimana ia merasa memiliki kompetensi, yakin, mampu dan percaya bahwa dia
bisa karena didukung oleh pengalaman, potensi aktual, prestasi serta harapan yang
realistik terhadap diri sendiri.
Percaya diri adalah suatu keyakinan seseorang terhadap segala aspek kelebihan
yang dimiliki seseorang dan keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu untuk
bisa mencapai tujuan dalam hidupnya. (Hakim, 2004:6).

Ciri-citi Individu yang Percaya Diri :


Berikut beberapa ciri atau karakteristik individu yang memiliki rasa percaya diri yang
proposional diantaranya :
a. Selalu mearasa tenang disaat mengerjakan sesuatu
b. Mempunyai potensi dan kemampuan yang memadai
c. Mampu menetralisasi ketegangan yang muncul di dalam berbagai situasi
d. Mampu menyesuaikan diri dan berkomunikasi di berbagai situasi
e. Memiliki kondisi mental da fisik yang cukup menunjang penampilannya.
f. Memiliki kecerdasan yang cukup
g. Memiliki tingkat pendidikan formal yang cukup
h. Memiliki keahlian dan keterampilan lain yang menunjang kehidupannya, misalnya
keterampilan berbahasa asing.
i. Memiliki kemampuan bersosialisasi
j. Memiliki latar belakang pendidikan keluarga yang baik.
k. Memiliki pengalaman hidup yang menempa mentalnya menjadi kuat dan tahan di
dalam menghadapi berbagai cobaan hidup.
l. Selalu bereaksi positif di dalam menghadapi berbagai masalah, misalnya dengan
tetap tegar, sabar dan tabah dalam mengahdapi persoalan hidup yang berat justru
semakin memperkuat rasa percaya diri seseorang

Memupuk Rasa Percaya Diri


Menumbuhkan rasa percaya diri dan proposional harus dimulai dari dalam diri
individu. Hal ini sangat penting mengingat bahwa hanya individu yang bersangkutan
yang dapat mengatasi rasa percaya diri yang sedang dialaminya. Ada beberapa cara
yang bisa dilakukan untuk memupuk rasa percaya diri, diantaranya :
a. Bangkitkan kemauan yang keras. Kemauan dapat dikatakan merupakan pondasi
yang pertama dan utama untuk membangun kepribadian yang kuat, termasuk rasa
percaya diri.
b. Biasakan untuk memberanikan diri. Manfaat situasi sebagai salah satu sarana
untuk berlatih dan membangun rasa percaya diri, dengan cara membangkitkan
keberanian dan berusaha menetralisir ketegangan dengan bernapas panjang dan
rileks.
c. Biasakan untuk memberanikan diri. Menghilangkan pikiran yang negatif dan
membiasakan diri untuk berpikir yang logis dan realistis, dapat membangun rasa
percaya diri yang kuat dalam individu.
d. Membiasakan untuk selalu berinisiatif. Salah satu cara efektif untuk
membangkitkan rasa percaya diri adalah dengan membiasakan diri berinisiatif
dalam setiap kesempatan, tanpa menungguh perintah orang lain.
e. Selalu bersikap mandiri.Melakukan segala sesuatu terutama berkaitan dengan
pemenuhan kebutuhan hidupnya dengan tidak terlalu bergantung pada orang lain.
f. Mau belajar dari kegagalan Sikap positif yang harus dilaksanakan dalam
menghadapi kegagalan adalah sikap mental untuk menerimanya, untuk kemudian
mengambil hikmah dan pelajaran dan mengetahui faktor penyebeb dari kegagalan
tersebut.
g. Tidak mudah menyerahMenguatkan kemauan untuk melangkah, bersikap sabar
dalam menghadapi rintangan dan mau berpikir kritis untuk menyelesaikan masalah
merupakan sikap yang harus dilakukan oleh seorang individu untuk membentuk
rasa percaya diri yang kuat dalam dirinya.
h. Membangun pendirian yang kuat Pendirian yang kuat teruji jika kita dihadapkan
dalam berbagai masalah dan pengaruh negatif sebagai imbas dari proses interaksi
sosial. Individu yang percaya diri selalu yakin dengan dirinya dengan tidak berubah
pendiriannyameskipun banyak pengaruh negatif disekitarnya.
i. Bersikap kritis dan objektif Untuk membngun rasa percaya diri yang kuat, setiap
orang hendaknya selalu mengembangkan sikap kritis dan objektif

Orang yang memiliki kepercayaan rendah atau telah kehilangan kepercayaan,


cenderung merasa bersikap sebagai berikut :
a. Tidak memiliki sesuatu (keinginan, tujuan, target) yang diperjuangkan secara
sungguh-sungguh.
b. Mudah frustasi atau give-up ketika menghadapi masalah atau kesulitan.
c. Kurang termotivasi untuk maju, malas-malasan atau setengah-setengah.
d. Sering gagal dalam menyempurnakan tugas-tugas atau tanggung jawab (tidak
optimal).
e. Canggung dalam menghadapi orang.
f. Tidak bisa mendemonstrasikan kemampuan berbicara dan kemampuan
mendengarkan yang meyakinkan.
g. Sering memiliki harapan yang tidak realistis.
h. Terlalu perfeksionis.i.Terlalu sensitif.

Akibat Kurang Percaya Diri


Ketika ini dikaitkan dengan praktek hidup sehari-hari, orang yang memiliki
kepercayaan diri rendah atau telah kehilangan kepercayaan, cenderung merasa /
bersikap sebagai berikut :
a. Tidak memiliki sesuatu (keinginan, tujuan, target) yang diperjuangkan secara
sungguh sungguh.
b. Tidak memiliki keputusan melangkah yang decissive (ngambang)
c. Mudah frustasi atau give-up ketika menghadapi masalah atau kesulita
d. Kurang termotivasi untuk maju, malas-malasan atau setengah-setengah
e. Sering gagal dalam menyempurnakan tugas-tugas atau tanggung jawab (tidak
optimal)
f. Canggung dalam menghadapi orang
g. Tidak bisa mendemonstrasikan kemampuan berbicara dan kemampuan
mendengarkan yang meyakinkan.
h. Sering memiliki harapan yang tidak realistis
i. Terlalu perfeksionis
j. Terlalu sensitif (perasa)

Proses Pembentukan Rasa Percaya Diri


Proses terbentuknya rasa percaya dirin menurut Hakim (2002 : 6) secara garis
besar sebagai berikut :
a. Terbentuknya kepribadian yang baik sesuai dengan proses perkembangan yang
melahirkan kelebihan-kelebihan tertentu.
b. Pemahaman seorang terhadap kelebihan-kelebihan yang dimilikinya dan
melahirkan keyakinan kuat untuk bisa berbuat segala sesuatu dengan
memanfaatkan kelebihan-kelebihannya.
c. Pemahaman dan reaksi positif seseorang terhadap kelemahan-kelemahan yang
dimilikinya agar tidak menimbulkan rasa rendah diri atau sulit menyesuaikan diri.
d. Pengalaman di dalam menjalani berbagai aspek kehidupan dengan menggunakan
segala kelebihan yang ada pada dirinya.

Membangun Percaya Diri


Bagi sebagian kita yang punya masalah seputar rendahnya kepercayaan diri atau
merasa telah kehilangan kepercayaan diri, berikut ini merupakan teknik dan cara
meraih pribadi yang percaya diri :
1. Cintailah dirimuKetika seseorang merasa harga dirinya rendah, tentu hal itu akan
berpengaruh terhadap emosinya.
2. Hadapi dunia nyata Keberanian dalam mengambil risiko ini penting, sebab daripada
menyerah pada rasa takut alangkah lebih baik belajar mengambil risiko yang masuk
akal.
3. Berjalan 25 Persen Lebih Cepat Gerak tubuh adalah hasil dari tindakan pikiran.
Gerak sempoyongan menandakan rasa percaya diri mendekati titik nol
4. Tunjukkan apa yang anda banggakanKebanyakan dari kita merasa bahwa kita
memiliki kemampuan lebih dari apa yang kita perlihatkan, tetapi tidak mengambil
langkah-langkah yang diperlukan untuk mengubah keadaan.
5. Jadilah diri sendiri dan mandiri. Dalam hidup ini kita pasti membutuhkan orang
lain. Bercermin pada orang lain yang memiliki kelebihan juga merupakan anjuran
untuk bisa meneladaninya.
6. Jangan kalah sama ejekan orangJangan perdulikan segala ejekan yang kemarin,
sekarang, dan suatu saat yang akan datang menghampirimu.
7. Banyak-banyak senyumSenyuman merupakan komunikasi non verbal yang
menunjukkan kita sebagai orang yang baik dan ramah.
8. Masuki lingkungan orang-orang yang percaya diri Rasa percaya diri merupakan sifat
menular. Artinya jika kita dikelilingi oleh orang-orang yang memiliki cara pandang
yang positif, bersemangat, optimis, dan sebagainya.
9. Pandang semua orang dengan kaca mata yang sama Tuhan mencipatakan manusia
dengan segala kelebihan dan kekurangannya
10. Buang prasangka buruk, Jangan biarkan pikiran negatif berlarut-larut karena tanpa
sadar pikiran tersebut akan terus berakar, bercabang dan berdaun. Semakin besar
dan menyebar, makin sulit dikendalikan dan dipotong.
11. Mintalah pendapat orang lain. Sebagai pribadi kita tidak bisa menilai diri kita
sendiri. Apalagi kita tidak pernah jujur tentang kekurangan kita sendiri.
12. Percaya diri bukan hanya sekedar fisik percaya diri bukan melulu masalah fisik
namun kepercayaan diri muncul karena kelebihan yang kita miliki.
13. Praktekkan Berbicara Terus Terang Dalam setiap kesempatan jadilah sebagai
pemecah kekakuan, orangpertama yang memberikan komentar.
14. Belajarlah untuk lebih komunikatif. Berkomunikasi adalah hal yang pentingyang
harus kita lakukan kapan dan dimana saja.
15. Berhentilah mengeluh. Hidup ini terasa indah namun, mengapa masih begitu sering
kita menemukan orang yang merasakan hidup ini, penuh kesulitan, dan masalah,
sehingga tiada lagi keindahan dan bumi pun terasasempit menghimpit.

1. KEGIATAN (ACTIVITY) PESERTA DIDIK

A. NAMA KEGIATAN : KELEMAHAN DAN KELEBIHANKU

Tujuan Kegiatan :
Mengenali kelebihan dan kelemahan diri siswa.
Alat yang di butuhkan :
kertas dan pulpen untuk mencatat
Deskripsi Kegiatan :
• Dalam kegiatan ini, siswa melibatkan teman-temannya dalam sebuah kelompok.
Setiap kelompok berjumlah lima orang. Langkah-langkah kegiatan sebagai
berikut :
• Sediakan dan bagikan selembar kertas kepada setiap peserta atau anggota
kelompok !
• Gambarlah benda atau apa aja yang menggambarkan diri kalian masing-masing
. misalnya, binatang, tumbuh-tumbuhan, dan bintang. Gambar itu merupakan
lambangmu (siswa)!.
• Tuliskan alasanmu, baik yang positif maupun yang negatif, memilih gambar
tersebut!
• Alasan yang positif di letakan sebelah kanan, sebaliknya yang negatif sebelah
kiri, sebagai contohc; kalian menggambar sebuah bunga mawar sebagai lambang
dirimu. Alasan memilih bunga mawar karena bunga mawar indah tapi berduri.
Hal itu melambangkan keindahan . tapi sulit di dekati.
• Setiap kelompok menempelkan gambar-gambar tersebut pada sebuah karton
besar yang di beri hiasan dengan berbagai kreasi agar terlihat indah.
• Persentasikan hasl karyamu di depan kelas, peserta dari kelompok lain dapat
menyanggah atau memberi masukan,

Dari kegiatan ini , kamu dapat melihat kekuatan dan kelemahanmu, alasan yang
positif adalaH KEKUATANMU sementara yang negatif adalah kelemahan yang
dapat kamu perbaiki

B. NAMA KEGIATAN : KUIS PEDE ATAU PEMALU

Kita isikan kuis ini yuk….! Pilihlah jawaban yang sesuai dengan sikapmu. Lalu tengok
hasilnya, apakah kamu memang PE – DE, MPO (Mencari Perhatian Orang) atau Pemalu!!
1. Waktu istirahat, teman – temanku sedang berkumpul. Aku mau nimbrung, maka
aku akan ….
a. Berteriak, “Hoi! Ikutan dong! Lagi cerita apa nih? Eh, Si Eni tadi dipanggil Pak
KepSek, Lho…”
b. Masuk ke kerumunan, dengarkan pembicaraan mereka. Pada saat yang tepat, aku
akan menambahiatau mengomentari pembicaraan/cerita mereka.
c. Masuk ke kerumunan, dengarkan pembicaraan mereka. Mereka tertawa aku ikut
tertawa.
2. Sehabis menerangkan pelajaran, Bu Guru mulai bertanya kepada temanku satu – satu.
Aku akan ….
a. Menggerak – gerakkan kepala dan tubuh sambil mengacung – acungkan jari. Kalau
perlu sambil berdiri sambil berkata, “Saya Bu! Saya Bu!”
b. Duduk diam, tenang sambil menyiapkan jawaban.
c. Ketakutan setengah mati keringat dingin keluar. “Ah, Minta izin ke kamar kecil ah!”
rencanaku.
3. Aku sedang jalan – jalan bertiga. Lalu ada orang tersesat. Aku dan teman – temanku
tidak begitu tahu tujuan orang itu. Aku akan ….
a. Menjawab mendahului teman – temanku, “kalau tidak salah, dari sini Bapak Belok
Kiri, lalu terus. Nanti belok kanan ….”
b. Menyarankan begini, “Pak, kami lupa nama jalan itu. Sebaiknya bertanya ke pos
polisi, 100 meter dari sini!”
c. Diam saja, “Biar teman – teman yang menjawab, ah!”
4. Di sebuah pesta ulang tahun temanku, ia memintaku untuk membuat acara. Aku
akan….
a. Menolak permintaannya, lalu berteriak, “Tuuu, SI Ani aja deh! Ayo An maju aja!
Jangan malu – malu…. Rasanya lama betuul!
b. Mengiyakan sambil bertanya, “Acara apa yang kamu inginkan?”.
c. Menggelengkan kepala sambil tersipu – sipu. Lalu menyembunyikan diri ke
belakang.

5. Ada teman baru di kelasku, saat istirahat aku akan ….


a. Berdiri di depan sambil memperkenalkannya. “Hoi, anak baru mau kita kerjain
nggak?” Ujarku seraya menanyainya macam – macam.
b. Kalau dia tidak senang dikerumuni teman – teman yang lain, aku akan
mengajaknya bersalaman sambil memperkenalkan diriku terlebih dahulu.
c. Mendiamkannya saja. Diakan anak baru, jadi harus memperkenalkan diri lebih
dulu.

Jika Jawabanmu yang lebih banyak:


A : Kamu cenderung menonjolkan diri, suka menarik perhatian orang. Ucapanmu juga
sering tidak di pikir lebih dahulu. Padahal bisa saja ucapanmu itu menyesatkan atau
menyakiti hati orang lain.
B : Kamu cenderung tenang, tidak suka ribut, tidak terburu – buru, dan tentu saja PE –
DE! Segala ucapan dan tindakanmu sudah kamu pikirkan sebelumnya.
C : Aiih, kamu pemalu sekali! Kadang – kadang mulai lagi! Coba deh, ikuti taktik menjadi
PE – DE yang dilakukan teman - temanmu.

Analisis Kuis PE – DE

Jawaban Saya lebih banyak ………, jadi saya adalah seorang yang …………
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2021/2022
Komponen : Layanan Dasar
Bidang Layanan : Belajar
Topik / Tema Layanan : Belajar efektif dan efisien
Kelas / Semester : 8 / Ganjil
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengetian belajar
2. Peserta didik/konseli dapat memahami faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
3. Peserta didk/konseli dapat memahami strategi belajar efektif dan efisien
B. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Belajar efektif dan efisien
C. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Memberikan salam/sapaan dengan penuh semangat dan keakraban kepada
peserta didik, kemudian mengajak peserta didik untuk mengawali kegiatan dengan
berdo’a.
1.2. Guru BK memberikan pengantar singkat tentang tujuan layanan Bimbingan dan
Konseling
1.3. Membina hubungan baik dengan peserta didik serta membuat suasana kegiatan
menjadi lebih semangat/bergairah dengan diawali ice breaking. (Mencaikan
kebekuan di kelas)
2. Tahap Inti
2.1. Guru pembimbing menayangkan media slide power point yang berhubungan
dengan materi layanan tersebut diatas.
2.2. Peserta didik memperhatikan penjelasan materi yang diberikan serta Guru BK
mengajak peserta didik berdialog interaktif tentang contoh penerapannya.
2.3. Setelah itu, peserta didik memperhatikan, mengamati tampilan video yang
terkait dengan “Proses Belajar ”
2.4. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab setelah peserta didik
melihat tayangan video tersebut.
2.5. Peserta didik diminat untuk membaca kisah inspiratif “ Kisah Batu, Krikil dan
Pasir ”, dengan penuh semangat dan antusias serta penuh penghayatan
2.6. Peserta didik mencari makna atau poin belajar dari kisah tersebut, kemudian
Guru BK minta beberapa peserta didik untuk menyampaikan makna atau poin
belajar dari kisah tersebut
3. Tahap Penutup
3.1. Guru BK mengajak peserta didik melakukan refleksi atas kegiatan yang telah
dilakukan
3.2. Guru BK mengajak peserta didik untuk selalu mau rajin belajar untuk meraih
masa depan
D. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Guru BK memperhatikan proses layanan serta melakukan refleksi
dari kegiatan layanan klasikal tersebut menggunakan lembar observasi
2. Evaluasi Hasil : Peserta didik mengisi angket evaluasi setelah mengikuti kegiatan
layanan klasikal, antara lain: suasana yang dirasakan, pentingnya topik yang dibahas,
cara penyampaiannya. (bisa melalui link google form.

Lumajang, 18 Juli 2021


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru BK

SAHRONI, S.Pd.I., M.Pd LIDYA SUSDIANI, S.Psi


1. URAIAN MATERI

BELAJAR EFEKTIF, EFISIEN DAN MENYENANGKAN

Belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan secara sadar untuk mendapatkan
sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari ( Bari Djamarah, 1994: 21). Menurut
James O. Wittaker belajar dapat didefinisikan sebagai proses dimana tingkah laku
ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman. sedangkan menurut
Cronbach belajar yang efektif adalah melalui penglaman. Dan menurut Howard L.
Kingsley belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau
diubah melalui praktek dan latihan (Dalyono, 2006: 104).
Belajar dikatakan sebagai suatu proses karena perubahan tingkah laku yang
terjadi melalui suatu tahapan-tahapan yang pada akhirnya menjadi suatu hasil belajar.
Misalnya: Seorang anak yang ingin dapat berjalan, maka ia mulai dilatih oleh orangtua,
merangkak, berdiri,dituntun untuk mulai melangkah yang pada akhirnya si anak bisa
mulai berdiri dan mulai sedikit demi sedikit melangkahkan kakinya dan kemudian ia
mulai dapat berjalan dengan sempurna.
Demikian juga bila seorang siswa ingin mengetahui,dapat serta memahami sesuatu
dengan baik maka ia harus melalui proses yang disebut proses belajar. Proses belajar
akan menghasilkan perubahan yang bersifat “Intensional
(disengaja)”,positif,aktif,efisien,efektif dan fungsional.
Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Belajar itu merupakan aktivitas fisik dan mental yang tidak berdiri sendiri, tetapi
keberhasilan belajar ditentukan oleh banyak faktor. Faktor-faktor itu bisa berasal dari
dalam diri sendiri (faktor Internal) dan faktor dari luar (faktor eksternal). Faktor-faktor
tersebut diantaranya :
Kondisi internal
Kondisi ini adalah kondisi yang berasal dari dalam diri siswa yang meliputi :
1. Fisik / Jasmaniah, artinya apabila secara umum kondisi seseorang apabila
dikatakan sehat,maka akan mempengaruhi aktivitas dan hasil belajarnya. Misalnya :
siswa kondisi sakit : secara tiba-tiba terjadi sakit kepala,sakit perut, siswa sedang
menjalani perawatan operasi, amandel,jantung,paru-paru,kecelakaan lalu lintas
sejenisnya
2. Psikis / Kejiwaan, artinya apabila kondisi kejiwaan seseorang dalam belajar kurang
stabil,maka akan mempengaruhi aktivitas belajar dan hasil belajarnya. Misalnya :
Siswa diliputi rasa ketakutan, kecemasan, adanya konflik-konflik batin, diliputi rasa
kekecewaan,serta gangguan psikis lainnya.
3. Adanya Kemauan ( Niat ) yang muncul dari daalam diri individu. Dan kemauan atau
niat tersebut benar-benar tulus. Maka akan mempengaruhi aktivitas belajar dan hasil
belajarnya..Misalnya : Siswa niat belajar dengan sungguh-sungguh karena belajar/
sekolah itu merupakan suatu kebutuhan diri sendiri apabila ingin mencapai masa
depan yang gemilang. Siswa juga berniat bahwa : “saya harus menjadi orang yang
sukses dan berhasil dalam sekolah dan karir saya”. “Saya tidak boleh bermalas
malasan dalam hidup ini, saya harus bekerja keras”.
4. Kecerdasan ( IQ)
Faktor kecerdasan (IQ) ini juga sangat mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar
seseorang. Seseorang yang dikategorikan mempunyai IQ Normal (100-110) menurut
hasil psykhotes),maka ia disimpulkan akan mampu mengikuti belajar di sekolah-
sekolah umum dengan lancar, selama ia tidak mengalami gangguan-gangguan
lainnya. Demikian juga apabila seseorang mempunyai kecerdasan dibawah normal,
tentunya akan mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar disekolah jika dibanding
dengan seseorang yang berkecerdasan normal.
5. Minat
Minat juga menentukan aktivitas dan hasil belajar seseorang. Minat adalah tertarik
yang kuat terhadap obyek tertentu. Apabila seseorang dalam belajarnya sudah tidak
mempunyai rasa ketertarikan yang kuat terhadap obyek yang dipelajari tentunya
aktivitas dan hasil belajar yang dicapai juga tidak optimal. Demikian juga sebaliknya.
Oleh karena itu perlu seseorang terus menerus untuk belajar mencintai,menyenangi
suatu obyek belajar sehingga pada akhirnya mampu dengan seutuhnya tertarik yang
kuat dan mencintai dengan setulus-tulusnya obyek belajar tersebut, yang pada
akhirnya motivasi belajar semakin meningkat untuk mencapai keberhasilan dalam
belajarnya.
6. Motivasi
Motivasi adalah dorongan yang ada dalam diri seseorang untuk mencapai suatu hasil
tertentu / suatu perbuatan. Motivasi bisa dikelompokkan menjadi dua, yaitu motivasi
internal dan motivasi eksternal. Motivasi Internal adalah dorongan yang muncul dari
dalam diri seseorang. Misalnya ; Belajar adalah suatu kebutuhan untuk masa depan,
dan sejenisnya. Sedangkan motivasi eksterinsik adalah dorongan yang dilakukan oleh
seseorang karena adanya faktor dari luar. Misalnya : Hadiah/Reward. Siswa akan
dapat hadiah apabila nilai hasil belajarnya di atas 80. Kedua motivasi tersebut sudah
dilaksanakan baik oleh orangtua,guru atau suatu lembaga. Alangkah baiknya
seseorang memiliki motivasi internal yang kuat, sehingga aktivitas dan hasil belajar
yang diharapkan dapat tercapai.

Kondisi Eksternal
Kondisi eksternal meliputi kondisi lingkungan di mana siswa berada. Kondisi
lingkungan adalah keadaan alam sekitar siswa yang mempengaruhi kegiatan belajarnya
baik lingkungan personal maupun lingkungan-lingkungan material (sarana prasarana).
Kondisi eksternal tersebut yaitu :
1. Sarana dan Prasarana
Sarana prasarana penunjang keberhasilan belajar juga mempengaruhi aktivitas
dan hasil belajar seseorang. Sarana dan prasarana ini juga bisa dari siswa dan dari
lembaga pendidikan. Misalnya di rumah mempunyai sarana dan prasarana
penunjang keberhasilan belajar, sedangkan di sekolah sarana dan prasarana
penunjang belajar juga lengkap, maka kemungkinan untuk mencapai hasil belajar
yang maksimal akan tercapai. Sarana dan prasarana belajar misalnya ; buku-buku
paket, buku catatan,ruang laboratorium, komputer, laptop, conect internet (hotspot),
dan sejenisnya
2. Lingkungan Sekitar
Lingkungan dimana individu tinggal dan lingkungan bermain individu akan
sangat mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar. Apabila lingkungan sekitar sangat
mendukung kemajuan individu,maka keberhasilan belajar dapat tercapai. Demikian
juga sebaliknya, termasuk didalamnya adalah lingkungan bermain dan kelompok
individu. Oleh sebab itu seseorang harus bijak dalam menyikapi dirinya untuk hidup
bermasyarakat, artinya mampu memilih mana yang bermanfaat dan mana yang tidak.

Ada 3 hal yang mendukung terhadap cara belajar efektif diantaranya :


1. Belajar Mandiri
Yaitu sebuah konsep pembelajaran atas inisiatif sendiri bukan belajar sendiri, kedua
hal itu sangat berbeda artinya, yang benar adalah belajar atas inisiatif diri sendiri
karena dengan begitu diri kita akan merasa teringat akan hal yang kita pelajari karena
kita tertarik pada hal tersebut. Cara ini adalah cara paling efektif untuk belajar
sehingga kita terus mengingatnya, tetapi cara ini juga sangat sulit karena butuh
kemauan pada dirinya sendiri. Dan kemauan itu tumbuh dengan sendirinya karena
kebiasaan diri orang tersebut.
2. Media belajar
Media belajar adalah sebuah sarana kita yang akan membantu kita dalam belajar
karena kita tinggal membaca dari media itu sehingga kita sudah tinggal memahami
hal tersebut ini juga butuh kita cari sesuai yang akan kita pelajari. Bentuk sumber
belajar banyak diantaranya ; buku, transparansi, film dengan topik tertentu, internet,
dan sebagainya.
3. Strategi atau cara belajar
Strategi belajar efektif sangat penting untuk mencapai presatasi belajar yang ingin
dicapai. Berikut adalah beberapa strategi dalam belajar supaya efektif dan efisein,
diantaranya :
Strategi Belajar Efeketif dan Efisien
1. Siapkan buku-buku materi pelajaran yang akan dipelajari dan kumpulkan dengan
rapi di atas meja belajar.
2. Mulailah pelajari buku paket atau buku catatan untuk jam pertama dan
seterusnya
3. Jangan terlalu lama membaca buku pelajaran, uapayakan kira-kira 20 menit
4. Pahami setiap alenia materi yang dipelajari
5. Catat hal-hal yang penting dalam buku anda,jika belum dimengerti maka
tanyakan pada guru atau teman yang mengerti
6. Untuk pelajaran non eksakta ( yang tidak menggunakan rumus-rumus), cobalah
sambil berbicara sendiri layaknya seorang guru ketika berdiri di depan kelas. Hal
itu untuk menguji berapa persen anda menguasai materi yang baru dipelajari.
7. Untuk pelajaran eksakta (menggunakan rumus-rumus), upayakan anda tulis
rumus-rumus tersebut pada folio, karton manila dsb. Tempelkan/gantungkan
pada tempat belajarmu atau di kamarmu agar sering terlihat dan mudah untuk
mengingatnya
8. Kerjakan latihan-latihan soal sebanyak-banyaknya dan catat temuan-temuan soal
yang belum dimengerti untuk ditanyakan kepada teman atau guru yang mengerti
9. Seringlah mendiskusikan atau menanyakan soal-soal atau materi pelajarnmu baik
dengan teman maupun bapak/ibu guru
10. Upayakan kelompok belajar kecil yang solid
Stevent R. Covey dalam bukunya berjudul Seven Habits of Highly Effective
People, memaparkan tujuh langkah yang bisa Anda kembangkan untuk mendapatkan
belajar yang efektif.
1) Bertanggung jawab atas dirimu sendiri.
Merupakan tolok ukur sederhana Anda sudah berusaha menentukan sendiri
prioritas, waktu, sumber-sumber terpercaya dalam mencapainya
2) Pusatkan dirimu terhadap nilai dan prinsip yang kamu percaya.
Tentukan sendiri mana yang penting bagi dirimu. Jangan biarkan teman atau orang
lain mendikte kamu apa yang penting.

3) Kerjakan dahulu mana yang penting.


Kerjakanlah dulu prioritas yang telah Anda tentukan sendiri.
4) Anggap dirimu berada dalam situasi "co-opetition" (Bukan situasi "win-win" lagi).
"Co-opetition" merupakan gabungan dari kata "cooperation" (kerja sama) dan
"competition" (persaingan). Jadi, selain sebagai teman yang membantu dalam belajar
bersama, anggaplah dia sebagai sainganmu juga dalam kelas. Dengan begini, Anda
akan selalu terpacu untuk melakukan yang terbaik (do your best) di dalam kelas
5) Pahami orang lain, maka mereka akan memahamimu.
Banyaklah belajar memahami orang lain, sehingga orang akan memahami Anda.
6) Cari solusi yang lebih baik.
Bila Anda tidak mengerti bahan yang diajarkan pada hari ini, jangan hanya membaca
ulang bahan tersebut. Coba cara lainnya. Misalnya, diskusikan bahan tersebut
dengan guru, teman, kelompok belajar
7) Tantang dirimu sendiri secara berkesinambungan.
Dengan cara ini, belajar akan terasa mengasyikkan, dan mungkin kamu
mendapatkan ide-ide yang cemerlang.
Seseorang belajar dapat kita kategorikan seperti ini:
10% dari apa yang dibaca
20% dari apa yang didengar
30% dari apa yang dilihat
50% dari apa yang dilihat dan didengar 70% dari apa yang dikatakan
90% dari apa yang dilakukan

2. KEGIATAN (ACTIVITY) PESERTA DIDIK

MENENTUKAN PRIORITAS KEGIATAN


(KISAH BATU, KRIKIL DAN PASIR)

Pada suatu waktu, terdapat seorang guru yang bijak. Banyak murid yang datang
dari tempat jauh, untuk mendengarkan petuah bijaknya. Pada suatu hari, seperti biasa,
para murid berkumpul untuk mendengarkan pelajaran dari sang guru.
Banyak murid mulai datang memenuhi ruang pengajaran. Mereka datang dan
duduk dengan tenang, memandang ke depan, siap untuk mendengar apa yang
dikatakan oleh sang guru.
Akhirnya sang guru pun datang, lalu duduk di depan para murid-muridnya. Sang
guru membawa sebuah toples besar, disampingnya terdapat setumpuk batu kehitaman
seukuran genggaman tangan. Tanpa bicara sepatah kata pun, Sang guru mengambil
batu-batu tersebut satu persatu, lalu memasukkannya hati-hati ke dalam toples kaca.
Ketika toples tersebut sudah penuh dengan batu hitam tadi, sang Guru berbalik
kepada para murid, lalu bertanya. "Apakah toplesnya sudah penuh? "Ya guru," jawab
para murid, "Benar, toples itu sudah penuh". Tanpa berkata apa-apa, sang guru mulai
memasukkan keri kil-kerikil bulat berwarna merah ke dalam toples itu. Kerikil-kerikil
itu cukup kecil sehingga jatuh di sela-sela batu hitam besar tadi. Setelah semua kerikil
masuk kedalam toples, sang guru berbalik kepada para murid, lalu bertanya. "Apakah
toplesnya sudah penuh?" "Ya guru," jawab para murid, "Benar, toples itu sudah penuh".
Masih tanpa berkata apa-apa lagi, kini sang guru mengambil satu wadah pasir
halus, lalu memasukkannya ke dalam toples. Dengan mudah pasir-pasir tersebut pun
masuk memenuhi sela-sela kerikil merah dan batu hitam. Setelah masuk semua, kini
sang guru berbalik kepada para murid, lalu bertanya lagi.
"Apakah toplesnya sudah penuh?" Sekarang para murid tak terlalu percaya diri
menjawab pertanyaan gurunya. Namun terlihat bahwa pasir tersebut jelas memenuhi
sela-sela kerikil di dalam toples, membuatnya terlihat sudah penuh. Kali ini hanya
sedikit yang mengangguk, lalu menjawab, "Ya guru," jawab beberapa murid, "Benar,
toples itu sudah penuh".
Tetap tanpa berkata apa-apa lagi, sang guru berbalik mengambil sebuah tempayan
berisi air, lalu menuangkannya dengan hati-hati ke dalam toples besar tersebut. Ketika
air sudah mencapai bibir toples, kini sang guru berbalik kepada para murid, lalu
bertanya lagi. "Apakah toplesnya sudah penuh?" sambil tertawa murid tersebut
menjawab “Ya guru”.

HIKMAH :

Toples ini mewakili kehidupan kita. Batu, Kirikil dan Pasir adalah hal-hal yang ada
dalam kehidupan kita dan hal-hal yang penting dalam hidup kita. Misalnya Pendidikan
mengajarkan sesuatu kepada orang lain, melakukan pekerjaan yang kita cintai, waktu
untuk diri sendiri, kesehatan, teman
dan semua hal yang berharga.
Kita harus dapat memprioritaskan kebutuhan hidup. Ingat untuk dapat sukses dalam
hidup ini,
kita harus selalu memasukan batu pertama kali. Jika tidak
kita akan kehilangan semuanya.
Bila kita mengisi dengan hal-hal yang kecil ( kerikil dan pasir ) maka hidup kita akan
penuh
dengan hal-hal yang kecil dan merisaukan dan ini semestinya tidak perlu.
Karena dengan demikian kita tidak akan pernah memiliki waktu yang sesungguhnya
kita ada perlukan untuk hal-hal besar dan penting.
Oleh karena itu tanyakan pada diri Anda sendiri
“Apakah batu yang ada dalam hidup Anda ?” Lalu kerjakan itu pertama kali
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2021/2022
Komponen : Layanan Dasar
Bidang Layanan : Belajar
Topik / Tema Layanan : Aku Bisa Berpikir Kritis dan Logis
Kelas / Semester : 8 / Genap
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat menjelaskan pengertian berpikir secara kritis dan logis serta
manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari
2. Peserta didik/konseli dapat menemukan cara-cara yang logis dalam mengambil keputusan-
keputusan penting dalam hidupnya
3. Peserta didk/konseli dapat mengkritisi pengalaman-pengalaman tokoh inspiratif
B. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Aku Bisa Berpikir Kritis dan Logis
C. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Memberikan salam/sapaan dengan penuh semangat dan keakraban kepada peserta didik,
kemudian mengajak peserta didik untuk mengawali kegiatan dengan berdo’a.
1.2. Guru BK memberikan pengantar singkat tentang tujuan layanan Bimbingan dan
Konseling
1.3. Membina hubungan baik dengan peserta didik serta membuat suasana kegiatan menjadi
lebih semangat/bergairah dengan diawali ice breaking. (Mencaikan kebekuan di kelas)
2. Tahap Inti
2.1. Guru pembimbing menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan
materi layanan tersebut diatas.
2.2. Peserta didik memperhatikan penjelasan materi yang diberikan serta Guru BK mengajak
peserta didik berdialog interaktif tentang contoh penerapannya.
2.3. Setelah itu, peserta didik memperhatikan, mengamati tampilan video yang terkait
dengan “Life a Simple ”
2.4. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab setelah peserta didik melihat
tayangan video tersebut.
2.5. Guru BK membagai kelas menjadi kelompok (1 kel. : 5 – 6 orang), kemudian membagikan
“kertas kasus” untuk dibagikan kepada peserta didik dalam kelompok
2.6. Peserta didik bersama kelompok berdiskusi memecahkan persoalan yang tertera pada
“kertas kasus”. Kemudian memberi makna dari diskusi kelompok tersebut.
3. Tahap Penutup
3.1. Guru BK mengajak peserta didik melakukan refleksi atas kegiatan yang telah dilakukan
3.2. Guru BK mengajak peserta didik untuk berpikir logis dan kritis dalam kehidupan sehari-
hari
3.3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang dan mengakhiri kegiatan
dengan berdoa dan salam
D. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Guru BK memperhatikan proses layanan serta melakukan refleksi dari
kegiatan layanan klasikal tersebut menggunakan lembar observasi
2. Evaluasi Hasil : Peserta didik mengisi angket evaluasi setelah mengikuti kegiatan layanan
klasikal, antara lain: suasana yang dirasakan, pentingnya topik yang dibahas, cara
penyampaiannya. (bisa melalui link google form.

Lumajang, 18 Juli 2021


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru BK

SAHRONI, S.Pd.I., M.Pd LIDYA SUSDIANI, S.Psi


1. URAIAN MATERI

AKU BISA BERPIKIR KRITIS DAN LOGIS

Berpikir Kritis
Berpikir kritis (critical thinking) adalah sinonim dari pengambilan keputusan (decision
making), perencanaan strategik (strategic planning), proses ilmiah (scientific process), dan
pemecahan masalah (problem solving). Berpikir kritis merupakan upaya pendalaman kesadaran
serta kecerdasan membandingkan dari beberapa masalah yang sedang dan akan terjadi sehingga
menghasilkan sebuah kesimpulan dan gagasan yang dapat memecahkan masalah tersebut.
setiap orang memiliki pola pikir yang berbeda. Akan tetapi, apabila setiap orang mampu berpikir
secara kritis, masalah yang mereka hadapi tentu akan semakin sederhana dan mudah dicari
solusinya.
Berpikir kritis mengandung makna sebagai proses penilaian atau pengambilan keputusan
yang penuh pertimbangan dan dilakukan secara mandiri. Peter Facione, mengemukakan bahwa
berpikir kritis merupakanpProses perumusan alasan dan pertimbangan mengenai fakta,
keadaan, konsep, metode dan kriteria. Richard Paul mendefinisikan berpikir kritis sebagai proses
merumuskan alasan yang tertib secara aktif dan terampil dari menyusun konsep,
mengaplikasikan, menganalisis, mengintegrasikan (sintesis), atau mengevaluasi informasi yang
dikumpulkan melalui proses pengamatan, pengalaman, refleksi, pemberian alasan (reasoning)
atau komunikasi sebagai dasar dalam menentukan tindakan.
Menurut Halpen (dalam Achmad, 2007) menyatakan bahwa berpikir kritis adalah
memberdayakan keterampilan atau strategi kognitif dalam menentukan tujuan. Proses tersebut
dilalui setelah menentukan tujuan, mempertimbangkan, dan mengacu langsung kepada sasaran-
merupakan bentuk berpikir yang perlu dikembangkan dalam rangka memecahkan masalah,
merumuskan kesimpulan, mengumpulkan berbagai kemungkinan, dan membuat keputusan
ketika menggunakan semua keterampilan tersebut secara efektif dalam konteks dan tipe yang
tepat. Berpikir kritis juga merupakan kegiatan mengevaluasi, mempertimbangkan kesimpulan
yang akan diambil manakala menentukan beberapa faktor pendukung untuk membuat
keputusan.
Berpikir kritis ini juga biasa disebut dengan directed thinking, sebab berpikir langsung
kepada fokus yang akan dituju. R. Matindas (dalam Sarwono, 2009) menyatakan bahwa:
“Berpikirkritisadalah aktivitas mental yang dilakukan untuk mengevaluasi kebenaran sebuah
pernyataan. Umumnya evaluasi berakhir dengan putusan untuk menerima, menyangkal, atau
meragukan kebenaran pernyataan yang bersangkutan”.
Hal terpenting yang perlu diperhatikan dalam konsep berpikir kritis bahwa dalam proses
berpikir kritis, seseorang dapat dikatakan sedang mengevaluasi bahan atau topic yang sedang
dibahas. Sebab dalam proses berpikir kritis, seseorang akan mengalami berbagai pertimbangan
dari berbagai aspek untuk menentukan suatu tujuan yang menghasilkan jawaban yang
disampaikan. Selain mampu berpikir logis dan kritis, seorang peserta didik juga harus mampu
berpikir kreatif.

Berpikir Logis
Berpikir secara logis adalah suatu proses berpikir dengan menggunakan logika, rasional dan
masuk akal. Secara etymologis logika berasal dari kata logos yang mempunyai dua arti 1)
pemikiran 2) kata-kata. Jadi logika adalah ilmu yang mengkaji pemikiran. Karena pemikiran
selalu diekspresikan dalam kata-kata, maka logika juga berkaitan dengan “kata sebagai ekspresi
dari pemikiran”. Dengan berpikir logis, kita akan mampu membedakan dan mengkritisi kejadian-
kejadian yang terjadi pada kita saat ini apakah kejadian-kejadian itu masuk akal dan sesuai
dengan ilmu pengetahuan atau tidak. Tidak hanya itu, seorang peserta didik juga harus mampu
berpikir kritis sehingga ia mampu mengolah fenomena-fenomena yang diterima oleh sistem indera
hingga dapat memunculkan berbagai pertanyaan yang berkaitan dan menggelitik untuk dicari
jawabannya.
Contoh real-nya ketika seorang siswa atau peneliti melakukan metode ilmiah, maka pelaku
ilmiah ini harus melakukan kegiatan ilmiah ini dengan berpikir secara logis, mulai dari saat
pelaku ilmiah melakukan observasi/ pengamatan, merumuskan masalah, menyusun hipotesis,
melaksanakan penelitian, mengumpulkan data, mengolah dan menganalisis data, hingga
menarik kesimpulan. Seluruh proses kerja ilmiah tersebut harus dikerjakan berdasarkan prinsip
yang logis, rasional, dan masuk akal agar dapat dipertanggungjawabkan.
Cara berpikir logis yang biasa dikembangkan, dapat dibagi menjadi dua, yaitu berpikir secara
deduktif dan berpikir secara induktif. Logika deduktif adalah penarikan kesimpulan yang diambil
dari proposisi umum ke proposisi khusus. Sederhananya kata umum-khusus. Adapun logika
induktif kebalikan dari logika deduktif. Jenis logika ini harus mengikuti penalaran yang
berdasarkan pengalaman atau kenyataan. Artinya, jika tidak ada bukti maka kesimpulannya
belum tentu benar atau pasti. Dengan demikian, dia tidak akan mempercayai suatu kesimpulan
yang tidak berdasarkan pengalaman atau kenyataan lewat tangkapan panca indranya.

Manfaat Berpikir Kritis :

1. Memiliki banyak alternatif jawaban dan ide kreatif


2. Mudah memahami sudut pandang orang lain
3. Menjadi rekan kerja yang baik
4. Lebih Mandiri
5. Sering menemukan peluang baru
6. Meminimalkan salah persepsi
7. Tidak mudah ditipu

Proses Berpikir Kritis Secara Individu

1. Kenali Masalah
2. Tentukan Prioritas
3. Kumpulkan Informasi
4. Kenali Persepsi yang muncul
5. Analisa Data
6. Buat Keputusan / Kesimpulan

2. KEGIATAN (ACTIVITY) PESERTA DIDIK

KERTAS KASUS

Tujuan : Agar peserta dapat berpikir kritis dan logis untuk mencari cara agar semua keluarga
bisa menyembrang dengan selamat
Aturan Bermain
 Guru membagi peserta menjadi beberapa kelompok dalam satu kelompok terdiri dari 5 – 6
orang
 Setiap kelompok akan mendapatakn satu kertas kasus yang harus didiskusikan bersama
 Kelompok wajib menjelaskan argumen mereka kepada teman-teman yang lain

Kertas Kasus
Beberapa hari yang lalu terjadi kecelakaan pesawat dan membuat pesawat itu terdampar di
sebuah pulau asing. Para penumpang tidak dapat mengubungi keluarga dan kerabat mereka di
rumah. Persedian makanan pun juga semakin menipis.
Para penumpang pesawat itu adalah seorang dokter, seorang kakek tua, seorang tentara,
seorang ibu hamil, seorang anak kecil, pilot pesawat, dua orang laki-laki bertubuh besar,
seorang pemuka agama, seorang wanita, sepasang kekasih.
Anda adalah tim penyelamat dan Anda berhasil menemukan posisi mereka. Namun sayang
kapal yang Anda kendarai hanya cukup untuk 3 orang, yaitu dirimu sendiri, dan dua orang
untuk penumpang pesawat.
Anda diminta untuk memilih siapa 2 orang yang akan Anda selamatkan. Tuliskan alasan Anda
mengapa 2 orang tersebut yang Anda selamatkan !
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2021/2022
Komponen : Layanan Dasar
Bidang Layanan : Pribadi - Sosial
Topik / Tema Layanan : Cinta Tanah Air dan NKRI
Kelas / Semester : 8 / Genap
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami, bersikap menghargai dan mencintai tanah air dan NKRIm
2. Peserta didik/konseli dapat menjelaskan arti cinta tanah air
3. Peserta didik/konseli dapat mengidentifikasi contoh sikap cinta tanah air dan NKRI dalam
kehidupan sehari-hari
B. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Cinta Tanah Air dan NKRI
C. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Memberikan salam/sapaan yang semangat dengan penuh keakraban kepada peserta didik,
kemudian mengajak peserta didik untuk mengawali kegiatan dengan berdo’a.
1.2. Guru BK memberikan pengantar singkat tentang tujuan layanan Bimbingan dan Konseling
1.3. Membina hubungan baik dengan peserta didik dengan menanyakan kabar, membuat
suasana penuh semangat dengan melakukan ice breaking. (Bernyanyi lagu nasional)
2. Tahap Inti
2.1. Peserta didik memperhatikan materi layanan pada beberapa slide ppt yang sudah disiapkan
2.2. Setelah itu, peserta didik memperhatikan, mengamati tampilan video yang terkait dengan
“Anak Indoneisa yang Berprestasi di Internasional”
2.3. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab setelah peserta didik melihat
tayangan video tersebut.
2.4. Peserta didik mengamati berbagai permasalahan berkaitan dengan bentuk perilaku, sikap,
bentuk atau cara mencinta tanah air dan NKRI dalam kehidupan sehari-hari
2.5. Peserta didik diminta untuk memberikan contoh perilaku sikap cintah tanah air di
lingkungan sekolah, contoh cintah tanah air di lingkungan masyarakat serta contoh cinta
tanah air dalam menghadapi globalisasi.
2.6. Peserta didik diminta untuk memberikan makna atau poin belajar kegiatan tersebut
diatas.
3. Tahap Penutup
3.1. Guru BK mengajak peserta didik melakukan refleksi atas kegiatan yang telah dilakukan
3.2. Guru BK mengajak peserta didik untuk bersikap cinta tanah air dalam kehidupan sehari-
hari
3.3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang dan mengakhiri kegiatan
dengan berdoa dan salam

D. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Guru BK memperhatikan proses layanan serta melakukan refleksi dari
kegiatan layanan klasikal tersebut menggunakan lembar observasi
2. Evaluasi Hasil : Peserta didik mengisi angket evaluasi setelah mengikuti kegiatan layanan klasikal,
antara lain: suasana yang dirasakan, pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaiannya. (bisa
melalui link google form

Lumajang, 18 Juli 2021


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru BK

SAHRONI, S.Pd.I., M.Pd LIDYA SUSDIANI, S.Psi


1. URAIAN MATERI

CINTA TANAH AIR

Cinta tanah air adalah mencintai bangsa sendiri, yakni munculnya perasaan mencintai
oleh warga negara untuk negaranya dengan sedia mengabdi, berkorban, memelihara persatuan
dan kesatuan, melindungi tanah airnya dari segala ancaman, gangguan dan tantangan yang
dihadapi oleh negaranya. Dalam definisi lain, cinta tanah air adalah munculnya rasa kebanggaan,
rasa kecintaan, rasa memiliki, rasa menghargai, rasa menghormati, rasa kesetiaan dan
kepatuhan yang dimiliki oleh setiap warga negara terhadap negaranya atau tanah airnya.
Kita sebagai warga negara Indonesia dan Indonesia sebagai tanah air kita, maka kita harus
memiliki perasaan cinta tanah air dan mewujudkan kecintaan itu dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut saya, wujud kecintaan warga negara kepada tanah airnya dapat dimulai dari hal-hal
yang sederhana yaitu mencerminkan perilaku cinta tanah air dengan ikut serta dalam
pembangunan nasional. Setiap warga negara ikut serta dalam pembangunan nasional melalui
bidangnya masing-masing, misal bekerja dengan baik sesuai dengan keahlian yang dimiliki,
membayar pajak dan membayar pajak dengan tepat waktu, mencintai produk-produk Indonesia
dengan lebih mengutamakan membeli produk-produk dalam negeri dibanding produk-produk
asing. Jadi, sebagai warga negara, kita boleh saja membeli produk-produk asing.
Ada pun wujud cinta tanah air lainnya yang dapat dilakukan oleh warga negara adalah
memelihara sarana-prasarana umum dengan tidak merusaknya, menciptakan suasana aman dan
damai dalam kehidupan bersosial/ bermasyarakat dengan toleran dan tenggang rasa, menghargai
jasa pahlawan, serta berkarakter Indonesia dengan menerapkan 5S (senyum, salam, sapa, sopan,
santun) berjiwa Pancasila, bhineka tunggal ika, dan menaati peraturan undang-undang yang
berlaku, dan sebagainya.
Sedangkan sebagai generasi muda yang masih sekolah atau pelajar dan yang sedang
berkuliah atau seorang mahasiswa sikap cinta tanah air dapat diwujudkan dengan banyak ragam
cara, di antaranya belajar dengan rajin, mengikuti upacara bendera, taat terhadap perintah
Tuhan, saling menyayangi antar sesama, menghormati orang tua dan guru, menghargai jasa para
pahlawan, menjadi pelajar yang membanggakan Indonesia dengan berprestasi baik dalam bidang
akademik maupun nonakademik, tidak bersikap kebarat-baratan, berjiwa Indonesia dan
Pancasila, berpegang pada bhineka tunggal ika, dan sebagainya.
https://www.kompasiana.com/idriskamisopa/5929804f8e7e61c67214ba46/cinta-tanah-air

10 Contoh Sikap Cinta Tanah Air Dalam Kehidupan Sehari-hari

Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah bangsa yang lahir karena adanya contoh sikap
cinta tanah air. Tanpa rasa cinta tanah air, negara ini tidak akan terbentuk. Seperti yang kita
tahu, bangsa Indonesia memiliki sejarah yang panjang untuk menjadi sebuah negara yang
berdaulat. Banyak bangsa lain yang datang dan menjajah Indonesia selama ratusan tahun.
Tanpa rasa cinta tanah air, mungkin bangsa ini sudah menjadi milik bangsa lain. Dan mungkin
juga tidak akan pernah ada nama Indonesia.
Makna Cinta Tanah Air
Tanah dan air adalah dua elemen penting dalam kehidupan. Tanah adalah tempat manusia
berpijak, dan dari tanahlah manusia berasal. Ke pada tanah pula akhir dari manusia. Sedangkan
air, air adalah satu – satunya hal yang membuat kita bisa hidup di bumi ini. Sebegitu pentingnya
tanah air, tidak lah berlebihan apabila kedua kata tersebut digunakan untuk menyebut negeri
tempat kita hidup, tempat kita berawal dan berakhir. Apabila kita lahir, hidup, dan berakhir di
Indonesia, maka layak disebut apabila kita bertanah air Indonesia.
Sedangkan cinta tanah air, adalah sebuah ungkapan yang berarti kecintaan pada negeri tempat
kita menjalani kehidupan dari lahir hingga akhir hayat. Selain itu, cinta tanah air juga diartikan
sebagai rasa cinta yang sesungguhnya mengandung unsur kasih sayang terhadap tanah air,
dimana rasa cinta itu menimbulkan keinginan untuk menjaga, melindungi dan membela dari
semua ancaman. Cinta tanah air juga berarti rela berkorban untuk kepentingan tanah air. Rasa
tersebut lahir dari dalam hati nurani seorang warga negara untuk mengabdi, memelihara,
membela, melindungi tanah airnya dari segala mara bahaya. Lebih dari itu, cinta tanah air juga
merupakan sebuah kebanggan, rasa memiliki, rasa menghargai, menghormati, dan loyalitas
sehingga menimbulkan keinginan untuk merawat dan membela tanah air. Dari semua definisi
diatas, semuanya merujuk pada ungkapan bahwa kecintaan itu menimbulkan rasa memiliki dan
ingin melindungi apa yang kita miliki.
Contoh Sikap Cinta Tanah Air
Dahulu kala, Contoh Sikap Cinta Tanah Air ditunjukkan oleh para pahlawan bangsa dengan
sikap rela berkorban melawan para penjajah dan berusaha merebut kemerdekaan Indonesia.
Tujuan utama dari perwujudan rasa cinta tanah air tersebut adalah mencapai kemerdekaan
Indonesia. Pada 17 Agustus 1945, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia menyatakan Indonesia
telah merdeka. Lalu apakah para pahlawan berhenti berjuang? Tentu saja tidak. Di masa setelah
itu, Indonesia masih banyak mendapat ancaman dari pihak luar. Saat itulah rakyat Indonesia
masih tetap berjuang mempertahankan kemerdekaan. Lalu bagaimana pada saat ini? Saat
Indonesia sudah tidak dijajah di bawah kolonialisme bangsa lain? Apakah perjuangan sebagai
wujud rasa cinta tanah air itu masih dilakukan?
Walaupun saat ini kita hidup di masa setelah Indonesia merdeka, kita masih tetap harus
berjuang seperti yang dilakukan para pahlawan. Akan tetapi dengan cara yang berbeda. Bukan
lagi mengangkat senjata dan pergi ke medan perang. Saat ini dengan semangat yang sama, yaitu
kecintaan pada tanah air, kita bisa melakukan banyak hal untuk menjaga dan melindungi
bangsa kita dari berbagai ancaman. Karena pada saat ini, justru lebih banyak hal yang harus
kita perhatikan, jaga, dan lindungi. Oleh karena itu, berikut contoh sikap cinta tanah air yang
bisa kita lakukan dalam kegiatan sehari – hari.
1. Bangga sebagai bangsa Indonesia
Salah satu contoh sikap cinta tanah air adalah bahwa kita sebagai warga negara harus merasa
bangga terhadap tanah air Indonesia. rasa bangga itu tentu saja tidak akan muncul tanpa adanya
rasa memiliki. Dan siapa lagi yang akan merasa memiliki tanah air jika bukan rakyatnya sendiri?
Sebagai wujud dari rasa bangga itu, kita harus menampilkan identitas kita sebagai rakyat
Indonesia yang cinta pada tanah air. Tidak perlu merasa malu atau menyembunyikan asal kita
di mata dunia.
2. Menjaga nama baik tanah air Indonesia
Dengan rasa cinta tanah air kepada bangsa Indonesia, kita akan secara otomatis menjaga nama
baik Indonesia baik di dalam negeri, maupun di luar negeri. Sebetulnya tidak hanya para atlet
yang berjuang meraih kemenangan pada event- event internasional seperti Olimpiade, SEA
games, dan ASIAN Games yang mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional, yang
bisa dikatakan menjaga nama baik Indonesia. Menjaga nama baik Indonesia bahkan bisa
dilakukan di setiap lingkup kehidupan, oleh setiap komponen masyarakat.
3. Menggunakan hak pilih dalam pemilu
Pemilu atau pemilihan umum adalah salah satu wujud demokrasi di Indonesia. seperti yang kita
tahu, Indonesia menganut Sistem Pemerintahan Presidensial yang demokratis. Oleh karena itu,
sudah selayaknya bagi warga negara yang sudah mempunyai hak pilih untuk ikut berpartisipasi
dalam pemilu. Pemilu bertujuan untuk mencari pemimpin baru. Pemimpin adalah orang yang
akan bertanggung jawab membawa tanah air Indonesia menuju kemajuan. Oleh karena itu,
dalam menggunakan hak pilih, kita juga harus menimbang baik – baik siapa yang kita pilih. Dan
siapapun nanti yang terpilih, kita harus tetap ikut menyepakati, dan menjalankan kebijakan –
kebijakan pemimpin tersebut. Tentu saja dengan terus mengkontrol kinerja pemimpin agar tetap
di jalan yang benar.
4. Menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan
Contoh lain dari contoh sikap cinta tanah air adalah menjunjung tinggi hukum dan
pemerintahan. Hal itu bisa kita lakukan dengan menaati setiap peraturan yang berlaku. Analogi
yang paling sederhana dari hal ini adalah kita kan menaati setiap perkataan dari orang yang kita
cintai, seperti halnya kita patuh kepada orang tua. Dan dalam konteks kehidupan berbangsa dan
bernegara, kita bisa menunjukkan rasa cinta kepada tanah air atau negara ini dengan menaati
setiap peratuaran yang tercantum dalam undang – undang dan pancasila. Seperti yang kita tahu,
Indonesia memiliki Makna Pancasila Sebagai Ideologi Negara Indonesia dan Pokok Pikiran dalam
Pembukaan UUD 1945.
5. Aktif berpartisipasi dalam pembangunan nasional
Seperti yang disebutkan dalam undang – undang, setiap warga negara berhak ikut berpartisipasi
dalam pembangunan nasional. Pembangunan nasional tidak akan mencapai Pengertian, Fungsi,
dan Tujuan Pembangunan Nasional apabila tidak dilakukan oleh semua elemen negara termasuk
pemerintah dan rakyat. Oleh kerna itu, sebagai rakyat Indonesia kita harus ikut berpartisipasi
dalam pembanguan nasional sebagai wujud dari contoh sikap cinta tanah air.
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk berpartisipasi dalam pembangunan, tergantung peran
masing-masing. Sebagai contoh, pelajar bisa ikut aktif dalam pembangunan nasional dengan
terus tekun belajar menggapai cita – cita yang kelak bermanfaat bagi orang banyak. Selain itu,
para pekerja bisa ikut aktif berpartisipasi dengan bekerja membangun perekonomian negara, dan
tidak lupa juga semua warga negara harus taaat dalam membayar pajak. Itulah contoh Peran
Warga Negara Indonesia dalam Proses Pembangunan.
6. Menuntut ilmu dengan sungguh – sungguh
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa salah satu contoh sikap cinta tanah air adalah
berpartisipasi dalam pembangunan. Untuk pelajar, pelajar bisa ikut berpartisipasi dengan terus
menuntut ilmu dengan tekun. Akan tetapi, tidak hanya pelajar saja yang dianjurkan untuk
menuntut ilmu. Semua kalangan masyarakat juga harus menuntut ilmu. Menuntut ilmu tidak
terbatas pada kegiatal formal belajar mengajar di sekolah. Semua warga negara Indonesia tidak
boleh berhenti menuntut ilmu dengan terus belajar mengenai nilai – nilai yang baik untuk
improvisasi diri sendiri, masyarakata, dan bangsa juga negara.
7. Melestarikan kebudayaan Indonesia
Indonesia adalah bangsa yang kaya akan budaya. Akan tetapi, bangsa Indonesia juga selalu
digempur oleh masuknya budaya – budaya dari bangsa asing. Gempuran tersebut bukan tidak
mungkin menyebabkan hilangnya kebudayaan bangsa kita. Hal itu bisa sangat mudah terjadi
saat rakyat bangsa Indonesia lebih menyukai budaya bangsa asing dan melupakan budaya
bangsa sendiri. Kita tidak dilarang untuk ikut menyukai budaya bangsa asing. Selama hal
tersebut tidak berlebohan dan tidak menggeser nilai – nilai budaya lokal Indonesia. kita juga
sebenarnya bisa mengambil nilai positif dari kebudayaan bangsa lain demi perbaikan bangsa
kita, selama itu sesuai untuk diterapkan.
8. Menjaga kelestarian lingkungan
Banyak hal buruk yang bisa terjadi hanya karena kita tidak menjaga kelestarian lingkungan.
Salah satu hal buruk tersebut adalah bencana alam seperti banjir dan tanah longsor. Bencana
alam yang terjadi di Indonesia tentu saja akan merugikan bangsa. Dan sebagai warga negara
yang cinta tanah air, sudah seharusnya kita terus menjaga dan melindungi Indonesia dari
berbagai ancaman, termasuk ancaman bencana alam. Oleh karena itu, menjaga kelestarian alam
adalah hal sederhana yang bisa kita lakukan untuk melindungi tanah air. Sebagai contoh, kita
bisa menjaga kebersihan lingkungan, melakukan penghijauan, dan mengolah sampah dan
limbah secara bijak.
9. Menciptakan kerukunan antar umat beragama
Indonesia adalah negara yang terbentuk di tengah keberagaman. Salah satunya, Indonesia
mempunyai agama yang berbeda-beda. Persatuan dan kesatuan bangsa tidak akan terjadi tanpa
ada tenggang rasa atau kerukunan antar umat beragama sebagai wujud dari contoh sikap cinta
tanah air.
10. Hidup rukun dan gotong royong
contoh sikap cinta tanah air tidak hanya menunjukkan kecintaan kita terhadap negara. Selain
itu kita juga harus mencintai sesama manusia. Seperti yang kita tahu, manusia adalah salah
satu unsur penting dalam negara selain pemerintahan dan wilayah. Oleh karena itu, kita harus
senantiasa hidup rukun dengan menerapkan asas kekeluargaan. Kita juga harus selalu
menerapkan semangat gotong royong seperti para pendahulu kita. Saat ini, kita mendapat
ancaman besar dari dalam negeri sendiri, dalam wujud individualisme. Individualism adalah
salah satu akibat tidak menerapkan asas kekeluargaan. Dan bagaimana persatuan akan terjalin
tanpa hal tersebut?
Itulah contoh – contoh sikap yang mencerminkan rasa cintah air warga negara kepada bangsa
Indonesia. Semoga kita semua dapat terus mengamalkannya dalam kehidupan sehari – hari.
https://guruppkn.com/contoh-sikap-cinta-tanah-air

2. KEGIATAN (ACTIVITY) PESERTA DIDIK

a. Peserta didik diminta untuk memberikan contoh perilaku sikap cintah tanah air di
lingkungan sekolah, contoh cintah tanah air di lingkungan masyarakat serta contoh cinta
tanah air dalam menghadapi globalisasi.
b. Peserta didik diminta untuk memberikan makna atau poin belajar kegiatan tersebut diatas
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2021/2022
Komponen : Layanan Dasar
Bidang Layanan : Belajar
Topik / Tema Layanan : Aku Pantang Menyerah
Kelas / Semester : 8 / Genap
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat menjelaskan pengertian pantang menyerah
2. Peserta didik dapat menjelaskan manfaat yang diperoleh jika memiliki sikap pantang menyerah
3. Peserta didk dapat menjelaskan cara yang dilakukan untuk menumbuhkan sikap patang
menyerah
B. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Aku Pantang Menyerah
C. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Memberikan salam/sapaan dengan penuh semangat dan keakraban kepada peserta didik,
kemudian mengajak peserta didik untuk mengawali kegiatan dengan berdo’a.
1.2. Guru BK memberikan pengantar singkat tentang tujuan layanan Bimbingan dan
Konseling
1.3. Membina hubungan baik dengan peserta didik serta membuat suasana kegiatan menjadi
lebih semangat/bergairah dengan diawali ice breaking. (Mencaikan kebekuan di kelas)
2. Tahap Inti
2.1. Guru pembimbing menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan
materi layanan tersebut diatas.
2.2. Peserta didik memperhatikan penjelasan materi yang diberikan serta Guru BK mengajak
peserta didik berdialog interaktif tentang contoh penerapannya.
2.3. Setelah itu, peserta didik memperhatikan, mengamati tampilan video yang terkait
dengan “Potret Perjuangan Anak Sekolah ”
2.4. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab setelah peserta didik melihat
tayangan video tersebut.
2.5. Peserta didik membentuk kelompok (1 Kel. : 5 – 6 orang) dan melakukan permainan
dinamaka kelompok “Membangun Menara” dengan antusias dan serius.
2.6. Peserta didik merefleksikan secara individual perasaan, pikiran, pengalaman yang
dihayati/muncul dalam permainan tersebut !
3. Tahap Penutup
3.1. Guru BK mengajak peserta didik melakukan refleksi atas kegiatan yang telah dilakukan
3.2. Guru BK mengajak peserta didik untuk selalu berjuang tanpa menyerah untuk mencapi
tujuan
3.3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang dan mengakhiri kegiatan
dengan berdoa dan salam
D. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Guru BK memperhatikan proses layanan serta melakukan refleksi dari
kegiatan layanan klasikal tersebut menggunakan lembar observasi
2. Evaluasi Hasil : Peserta didik mengisi angket evaluasi setelah mengikuti kegiatan layanan
klasikal, antara lain: suasana yang dirasakan, pentingnya topik yang dibahas, cara
penyampaiannya. (bisa melalui link google form.

Lumajang, 18 Juli 2021


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru BK

SAHRONI, S.Pd.I., M.Pd LIDYA SUSDIANI, S.Psi


1. URAIAN MATERI

AKU PANTANG MENYERAH

Pengertian Pantang Menyerah

Sikap dan perilaku yang dilakukan seseorang dalam mengerjakan sesuatu dengan penuh
semangat tanpa mengenal putus asa, meskipun usaha yang dilakukan gagal tetapi terus
mencoba agar mencapai tujuan yang diharapkan. Contoh sikap pantang menyerah adalah
ketika seorang peserta didik mendapatkan nilai yang kurang memuaskan maka peserta didik
akan terus berusaha tanpa mengenal putus asa agar mendapatkan nilai yang baik dengan cara
terus menerus dan sungguh-sungguh dalam belajar

Karakteristik Sikap Pantang Menyerah


1. Kerja keras, ulet dan disiplin
2. Mandiri dan realistis
3. Komitmen tinggi
4. Berpikir positif dan bertanggung jawab
5. Kreatif dan Inovatif
Cara-cara Membangun Sikap Pantang Menyerah :
1. Tidak Mudah Menyerah
2. Optimis
3. Fokus pada Tujuan yang akan dicapai
4. Berani Mengambil Resiko
5. Bekerja Keras
6. Percaya Diri
7. Memotivasi Diri Sendiri

Manfaat Sikap Pantang Menyerah


1. Memberikan semangat dalam diri
2. Meningkatkan Prestasi Diri
3. Meningkatkan Keberhasilan Kerja

2. KEGIATAN (ACITIVITY) PESERTA DIDIK

NAMA KEGIATAN : BANGUN MENARA

Tujuan :
Peserta didik dapat mengetahui, memahami, dan mengembangkan sikap pantang menyerah dalam
diri
Bahan :
5-6 Tali rafia (tiap Kelompok)
1 buah karet gelang (tiap kelompok)
6 buah gelas plastik air mineral kosong (tiap kelompok)
Aturan Permainan :
1. Peserta didik dibagi kedalam kelompok ( 1 Kel. : 5 – 6 Orang)
2. Setiap kelompok diberikan satu paket bahan
3. Setiap kelompok diharapkan membuat bangunan istana / menara dari susunan 6 buah
gelas plastik, dengan sususan gelas seperti menara ( 3 buah, 2 buah, dan 1 buah)
4. Dalam menyusun menara dari gelas tersebut, setiap anggota dalam kelompok hanya
diperbolehkan menyusun dengan menggunakan alat yang ada , yaitu tali rafia dan karet
gelang yang telah disediakan TIDAK BOLEH MENYENTUH / MENYUSUN GELAS SECARA
LANGSUNG DENGAN TANGAN
5. Setiap kelompok diberikan waktu untuk menyusun selam 5 – 10 menit
6. Kelompok yang berhasil menyusun menara dengan baik ialah pemenangnya
7. Contoh gambaran sususan menara
 Sebelum disusun gelas plastik harus tersusun tidur (tidak berdiri)
 Gelas plastik harus disusun seperti menara

KERTAS KASUS

Tujuan : Agar peserta dapat berpikir kritis dan logis untuk mencari cara agar semua keluarga bisa
menyembrang dengan selamat

Aturan Bermain

Guru membagi peserta menjadi beberapa kelompok dalam satu kelompok terdiri dari 5 – 6 orang

Setiap kelompok akan mendapatakn satu kertas kasus yang harus didiskusikan bersama

Kelompok wajib menjelaskan argumen mereka kepada teman-teman yang lain

Kertas Kasus

Beberapa hari yang lalu terjadi kecelakaan pesawat dan membuat pesawat itu terdampar di
sebuah pulau asing. Para penumpang tidak dapat mengubungi keluarga dan kerabat mereka di
rumah. Persedian makanan pun juga semakin menipis.

Para penumpang pesawat itu adalah seorang dokter, seorang kakek tua, seorang tentara, seorang
ibu hamil, seorang anak kecil, pilot pesawat, dua orang laki-laki bertubuh besar, seorang pemuka
agama, seorang wanita, sepasang kekasih.

Anda adalah tim penyelamat dan Anda berhasil menemukan posisi merek. Namun sayang kapal
yang Anda kendarai hanya cukup untuk 3 orang, yaitu dirimu sendiri, dan dua orang untuk
penumpang pesawat.

Anda diminta untuk memilih siapa 2 orang yang akan Anda selamatkan. Tuliskan alasan Anda
mengapa 2 orang tersebut yang Anda selamatkan !
MENARA BATANG KOREK API

Tujuan : melatih konsentrasi dan berusaha tanpa menyerah untuk membangun menara setinggi
mungkin sesuai dengan bahan yang ada

Aturan main :

1. Peserta didik dibagi ke dalam kelompok ( 1 kel. : 5 – 6 orang )


2. Guru BK memberi penjelasan bahwa permainan ini membangun menara dimulut botol
dengan batang korek api. Syaratnya peserta didik menaruh batang korek api satu persatu
dan bergantian sampai batang korek api habis
3. Siapkan botol dan batang korek api di depan masing-masing kelompok
4. Mulai kegiatan tiap kelompok. Saat waktu yang diberikan habis, guru BK mengecek
ketinggian menara yang telah berhasil disusun.
5. Akhiri kegiatan dengan memaknai tujuan permainan.
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2021/2022
Komponen : Layanan Dasar
Bidang Layanan : Belajar
Topik / Tema Layanan : Menghargai Peran Gender
Kelas / Semester : 8 / Genap
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat membedakan antara gender dan seks (jenis kelamin)
2. Peserta didik dapat mengidentifikasi sifat dan peran pribadi dan sosial sebagai pria atau
wanita
3. Peserta didk/konseli mampu menyebutkan karakteristik gender pada diri mereka masing-
masing
B. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Menghargai Peran Gender
C. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Memberikan salam/sapaan dengan penuh semangat dan keakraban kepada peserta didik,
kemudian mengajak peserta didik untuk mengawali kegiatan dengan berdo’a.
1.2. Guru BK memberikan pengantar singkat tentang tujuan layanan Bimbingan dan
Konseling
1.3. Membina hubungan baik dengan peserta didik serta membuat suasana kegiatan menjadi
lebih semangat/bergairah dengan diawali ice breaking. (Mencaikan kebekuan di kelas)
2. Tahap Inti
2.1. Guru pembimbing menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan
materi layanan tersebut diatas.
2.2. Peserta didik memperhatikan penjelasan materi yang diberikan serta Guru BK mengajak
peserta didik berdialog interaktif tentang contoh penerapannya.
2.3. Setelah itu, peserta didik memperhatikan, mengamati tampilan video yang terkait
dengan “Kesetaraan Gender”
2.4. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab setelah peserta didik melihat
tayangan video tersebut.
2.5. Peserta didik membentuk kelompok (1 Kel. : 5 – 6 orang) dan melakukan permainan
dinamaka kelompok “Tebak Siapa Aku” dengan antusias dan serius.( lihat deskripsi
kegiatan)
2.6. Peserta didik bergabung dalam kelompok. Bermain tebak-tebakan menebak peran,
kemudian memberi makna dari permainan tersebut !
3. Tahap Penutup
3.1. Guru BK mengajak peserta didik melakukan refleksi atas kegiatan yang telah dilakukan
3.2. Guru BK mengajak peserta didik untuk selalu menghargai peran gender di masyarakat
3.3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang dan mengakhiri kegiatan
dengan berdoa dan salam
D. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Guru BK memperhatikan proses layanan serta melakukan refleksi dari
kegiatan layanan klasikal tersebut menggunakan lembar observasi
2. Evaluasi Hasil : Peserta didik mengisi angket evaluasi setelah mengikuti kegiatan layanan
klasikal, antara lain: suasana yang dirasakan, pentingnya topik yang dibahas, cara
penyampaiannya. (bisa melalui link google form.

Lumajang, 18 Juli 2021


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru BK

SAHRONI, S.Pd.I., M.Pd LIDYA SUSDIANI, S.Psi


1. URAIAN MATERI

MENGHARGAI PERAN GENDER

Sebenarnya apa yang dimaksud dengan gender? Gender dapat didefinisikan sebagai keadaan
dimana individu yang lahir secara biologis sebagai laki-laki dan perempuan yang kemudian
memperoleh pencirian sosial sebagai laki-laki dan perempuan melalui atribut-atribut
maskulinitas dan feminitas yang sering didukung oleh nilai-nilai atau sistem dan simbol di
masyarakat yang bersangkutan.
Lebih singkatnya, gender dapat diartikan sebagai suatu konstruksi sosial atas seks,
menjadi peran dan perilaku sosial.
Istilah gender seringkali tumpang tindih dengan seks (jenis kelamin), padahal dua kata itu
merujuk pada bentuk yang berbeda. Seks merupakan pensifatan atau pembagian dua jenis
kelamin manusia yang ditentukan secara biologis yang melekat pada jenis kelamin tertentu.
Contohnya jelas terlihat, seperti laki-laki memiliki penis, scrotum, memproduksi sperma.
Sedangkan perempuan memiliki vagina, rahim, memproduksi sel telur. Alat-alat biologis tersebut
tidak dapat dipertukarkan sehingga sering dikatakan sebagai kodrat atau ketentuan dari Tuhan
(nature), Sedangkan konsep gender merupakan suatu sifat yang melekat pada kaum laki-laki
maupun perempuan yang dikonstruksikan secara sosial maupun kultural. Misalnya, laki-laki itu
kuat, rasional, perkasa. Sedangkan perempuan itu lembut, lebih berperasaan, dan keibuan. Ciri-
ciri tersebut sebenarnya bisa dipertukarkan. Artinya ada laki-laki yang lembut dan lebih
berperasaan. Demikian juga ada perempuan yang kuat, rasional, dan perkasa. Perubahan ini
dapat terjadi dari waktu ke waktu dan bisa berbeda di masing-masing tempat. Jaman dulu, di
suatu tempat, perempuan bisa menjadi kepala suku, tapi sekarang di tempat yang sama, laki-
laki yang menjadi kepala suku. Sementara di tempat lain justru sebaliknya. Artinya, segala hal
yang dapat dipertukarkan antara sifat perempuan dan laki-laki, yang bisa berubah dari waktu
ke waktu serta berbeda dari suatu kelas ke kelas yang lain, komunitas ke komunitas yang lain,
dikenal dengan gender.

Perbedaan gender dengan seks dapat dengan lebih mudah diamati melalui tabel berikut:

Gender
Seks
Biologis, dibawa sejak lahir (nature) Dibentuk oleh Sosial (nurture)
Tidak dapat diubah Dapat diubah
Bersifat Universal Berbeda di setiap budaya
Sama dari waktu ke waktu Berbeda dari waktu ke waktu
Tidak Bergantung Masa Bergantung
Kodrat Bukan Kodrat

Gender bisa diartikan sebagai ide dan harapan dalam arti yang luas yang bisa ditukarkan
antara laki-laki dan perempua, ide tentang karakter femini dan makulin, kemampuan dan
harapan tentang bagaimana seharusya laki-laki dan perempuan berperilaku dalam berbagai
situasi. Ide-ide ini disosialisasikan lewat perantara keluarga, teman, agama dan media. Lewat
perantara-perantara ini, gender terefleksikan ke dalam peran-peran, status sosial, kekuasaan
politik dan ekonomi antara laki-laki- dan peempuan.

Peran Reproduktif
Peran reproduktif adalah peran-peran yang dijalankan laki-laki ataupun perempuan (suami/istri)
dalam keluarga dan tidak menghasilkan uang, serta dilakukan karena hak/tanggung jawab
sebagai keluarga. Contoh peran reproduktif antara lain : melahirkan anak (bagi isteri), mengasuh
atau memelihara anak, mengerjakan tugas rumah tangga, menjamin seluruh anggota keluarga
sehat, menjamin seluruh anggota keluarga kecukupan makan, menjamin seluruh anggota
keluarga aman, kewajiban mendidik dan menyekolahkan anak, merawat anak ketika sakit, dan
lain-lain.

Peran Produktif
Yaitu peran-peran yang dilaksanakan (laki-laki atau perempuan) dalam bekerja yang
menghasilkan imbalan jasa berupa uang langsung (gaji) atau penghasilan bentuk lainnya. Contoh
peran produkstif yang dijalankan dirumah sebagai guru disuatu sekolah, dokter di rumah sakit,
manajer perusahaan, pegawai/karyawan instansi, pilot/pramugari penerbangan,
programer/blogger, buruh perusahaan, pedagang di pasar. Conth peran produktif yang
dijalankan di dalam rumah : usaha salon di rumah, usaha menjahit di rumah, berternak hewan
produksi, berjualan di rumah dan sebagainya.

Peran Kemasyarakatan ( Sosial )


Terdiri dari aktivitas yang dilakukan di tingkat masyarakat. Peran kemasyarakatan yang
dijalankan oleh perempuan adalah melakukan aktivitas sosial. Contohnya : pelayanan posyandu,
pengeloaan sampah rumah tangga, pekerjaan sosial di masyarakat (kewajiban moral sosial tidak
berbayar)
Setara gender itu apa ?

Kesetaraan gender, dikenal juga sebagai keadilan gender, adalah pandangan bahwa semua
orang harus menerima perlakuan yang setara dan tidak didiskriminasi berdasarkan identitas
gender mereka, yang bersifat kodrati. Dalam praktiknya, tujuan dari kesetaraan gender adalah
agar tiap orang memperoleh perlakuan yang sama dan adil dalam masyarakat, tidak hanya
dalam bidang politik, di tempat kerja, atau bidang yang terkait dengan kebijakan tertentu.

2. KEGIATAN (ACTIVITY) PESERTA DIDIK

TEBAK SIAPAKAH AKU ?

Tujuan : Peserta didik mampu mengidentifikasi peran gender berdasarkan peran yang
dimainkan tokoh-tokoh yang diperagakan oleh model

Langkah Permainan :

1. Peserta didik dibagai kedalam beberapa kelompok ( 1 Kel. : 5 – 6 orang )


2. Masing-masing kelompok wajib mengirimkan satu anggotanya sebagai model atau
mengarah gaya
3. Model dari setiap perwakilan kelompok, akan memperagakan satu peran yang
menggambarkan seorang tokoh ( Diperagakan dengan bahasa non verbal artinya tidak
boleh berbicara)
4. Anggota kelompok lainnya selain model, wajib menebak siapakah tokoh sesuai peran yang
telah diperagakannya dan menuliskannya didalam kertas

KERTAS KASUS

Tujuan : Agar peserta dapat berpikir kritis dan logis untuk mencari cara agar semua keluarga bisa
menyembrang dengan selamat
Aturan Bermain
 Guru membagi peserta menjadi beberapa kelompok dalam satu kelompok terdiri dari 5 – 6
orang
 Setiap kelompok akan mendapatakn satu kertas kasus yang harus didiskusikan bersama
 Kelompok wajib menjelaskan argumen mereka kepada teman-teman yang lain
Kertas Kasus
Beberapa hari yang lalu terjadi kecelakaan pesawat dan membuat pesawat itu terdampar di
sebuah pulau asing. Para penumpang tidak dapat mengubungi keluarga dan kerabat mereka di
rumah. Persedian makanan pun juga semakin menipis. Para penumpang pesawat itu adalah
seorang dokter, seorang kakek tua, seorang tentara, seorang ibu hamil, seorang anak kecil, pilot
pesawat, dua orang laki-laki bertubuh besar, seorang pemuka agama, seorang wanita, sepasang
kekasih. Anda adalah tim penyelamat dan Anda berhasil menemukan posisi merek. Namun sayang
kapal yang Anda kendarai hanya cukup untuk 3 orang, yaitu dirimu sendiri, dan dua orang untuk
penumpang pesawat.
Anda diminta untuk memilih siapa 2 orang yang akan Anda selamatkan. Tuliskan alasan Anda
mengapa 2 orang tersebut yang Anda selamatkan !

MENARA BATANG KOREK API

Tujuan : melatih konsentrasi dan berusaha tanpa menyerah untuk membangun menara
setinggi mungkin sesuai dengan bahan yang ada

Aturan main :

1. Peserta didik dibagi ke dalam kelompok ( 1 kel. : 5 – 6 orang )


2. Guru BK memberi penjelasan bahwa permainan ini membangun menara dimulut botol
dengan batang korek api. Syaratnya peserta didik menaruh batang korek api satu persatu
dan bergantian sampai batang korek api habis
3. Siapkan botol dan batang korek api di depan masing-masing kelompok
4. Mulai kegiatan tiap kelompok. Saat waktu yang diberikan habis, guru BK mengecek
ketinggian menara yang telah berhasil disusun.
5. Akhiri kegiatan dengan memaknai tujuan permainan.
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2021/2022
Komponen : Layanan Dasar
Bidang Layanan : Belajar
Topik / Tema Layanan : Strategi belajar sesuai dengan gaya belajar
Kelas / Semester : 8 / Genap
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian belajar menurut para ahli
2. Peserta didik/konseli dapat memahami gaya belajar
3. Peserta didik/konseli dapat memahami modalitas belaja, ciri-ciri serta strategi belajarnya
B. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Strategi belajar sesuai dengan gaya belajar
C. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Memberikan salam/sapaan dengan penuh semangat dan keakraban kepada peserta didik,
kemudian mengajak peserta didik untuk mengawali kegiatan dengan berdo’a.
1.2. Guru BK memberikan pengantar singkat tentang tujuan layanan Bimbingan dan Konseling
1.3. Membina hubungan baik dengan peserta didik serta membuat suasana kegiatan menjadi
lebih semangat/bergairah dengan diawali ice breaking. (Mencaikan kebekuan di kelas)
2. Tahap Inti
2.1. Guru pembimbing menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan
materi layanan tersebut diatas.
2.2. Peserta didik memperhatikan penjelasan materi yang diberikan serta Guru BK mengajak
peserta didik berdialog interaktif tentang contoh penerapannya.
2.3. Setelah itu, peserta didik memperhatikan, mengamati tampilan video yang terkait dengan
“Gaya Belajar ”
2.4. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab setelah peserta didik melihat
tayangan video tersebut.
2.5. Peserta didik diminta untuk mengerkan kuis “gaya belajar” yang sudah disiapkan oleh guru
bk (bisa lihat di tampilan slide / lembaran soal kuis yang udah disiapkan)
2.6. Peserta didik menjawab pertanyaan secara jujur, kemudian memberikan skor dan makna
dari kuis gaya belajar tersebut.
3. Tahap Penutup
3.1. Guru BK mengajak peserta didik melakukan refleksi atas kegiatan yang telah dilakukan
3.2. Guru BK mengajak peserta didik untuk selalu mau rajin belajar untuk meraih masa depan
3.3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang dan mengakhiri kegiatan
dengan berdoa dan salam
D. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Guru BK memperhatikan proses layanan serta melakukan refleksi dari
kegiatan layanan klasikal tersebut menggunakan lembar observasi
2. Evaluasi Hasil : Peserta didik mengisi angket evaluasi setelah mengikuti kegiatan layanan klasikal,
antara lain: suasana yang dirasakan, pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaiannya. (bisa
melalui link google form.

Lumajang, 18 Juli 2021


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru BK

SAHRONI, S.Pd.I., M.Pd LIDYA SUSDIANI, S.Psi


1. URAIAN MATERI

STRATEGI BELAJAR SESUAI DENGAN GAYA BELAJAR

Pengertian belajar menurut para ahli


James O. Whittaker (Djamarah, Syaiful Bahri , Psikologi Belajar) Belajar adalah Proses dimana
tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.
Winkel, belajar adalah aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif
dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman,
ketrampilan, nilai dan sikap.

Ciri-ciri Belajar - Hakikat belajar


Ciri-ciri belajar adalah sebagai berikut :
 Adanya kemampuan baru atau perubahan. Perubahan tingkah laku bersifat pengetahuan
(kognitif), keterampilan (psikomotorik), maupun nilai dan sikap (afektif).
 Perubahan itu tidak berlangsung sesaat saja melainkan menetap atau dapat disimpan.
 Perubahan itu tidak terjadi begitu saja melainkan harus dengan usaha. Perubahan terjadi
akibat interaksi dengan lingkungan.
 Perubahan tidak semata-mata disebabkan oleh pertumbuhan fisik/ kedewasaan, tidak
karena kelelahan, penyakit atau pengaruh obat-obatan
Hakekat belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan secara sadar dan terus menerus
melalui bermacam-macam aktivitas dan pengalaman guna memperoleh pengetahuan baru
sehingga menyebabkan perubahan tingkah laku yang lebih baik. Perubahan tersebut bisa
ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan dalam hal pemahaman, pengetahuan,
perubahan sikap, tingkah laku dan daya penerimaan.
Strategi adalah sebuah cara yang dipakai oleh seseorang dalam melakukan sesuatu smart
(cerdik)
Tentang Gaya Belajar
Gaya belajar atau learning style sering diartikan sebagai karakteristik dan preferensi atau pilihan
individu mengenai cara mengumpulkan informasi, menafsir kan, mengorganisasi, merespon, dan
memikirkan informasi tersebut. Gaya belajar merupakan kunci untuk mengembangkan kinerja
dalam pekerjaan, di sekolah, dan dalam situasi-situasi antar pribadi. Ketika Kamu sudah bisa
mengenal gaya belajar Kamu yakni bagaimana Kamu menyerap dan mengolah informasi, maka
Kamu akan dapat menjadikan belajar dan berkomunikasi lebih mudah sesuai dengan gaya
belajar Kamu sendiri.
Ada tiga macam gaya belajar, yaitu :
1. Gaya Belajar Visual; yaitu gaya belajar yang lebih banyak menggunakan indra mata sebagai
alat untuk menyerap informasi. Orang-orang visual banyak mengikuti ilustrasi atau membaca
instruksi sendiri.
2. Gaya Belajar Auditorial; yaitu gaya belajar yang banyak menggunakan telinga sebagai alat
untuk menyerap informasi yang masuk. Orang-orang auditorial lebih senang informasi itu dia
dengarkan dari orang lain
3. Gaya Belajar Kinestetik, yaitu gaya belajar yang lebih menekankan praktik langsung atas
apa yang sedang dipelajari. orang-orang kinestetik lebih senang kalau dibiarkan mengerjakan
sendiri atau praktik langsung.
Modalitas Belajar dan Ciri-cirinya
Lingkungan belajar memberi pengaruh besar pada keberhasilan belajarmu. Karena itu,
ciptakanlah suasana belajar yang nyaman, sehat, dan santai. Lingkungan yang nyaman bersifat
subjektif karena terkait dengan modalitas belajar.
Jika Anda adalah seorang dengan modalitas VISUAL, pengingat-pengingat visual seperti poster,
akuarium atau lukisan akan membuatmu memiliki sikap positif dalam belajar.
Jika Anda memiliki modalitas AUDITORIAL, penggunaan musik untuk belajar atau suasana yang
tenang tanpa suara merupakan syarat mutlak untuk membantu Anda lebih berkonsentrasi.
Jika Anda memiliki modalitas KINESTETIK, biasanya senam ringan diperlukan sebelum belajar.
Bahkan, sekadar melompat-lompat di ruang belajar dapat membantu Anda berkonsentrasi dalam
belajar.
Setiap modalitas memiliki ciri-ciri tersendiri, adapun ciri-ciri tersebut sebagai berikut :
Ciri-ciri Orang dengan Modalitas Visual
1. Rapi dan teratur
2. Berbicara dengan cepat
3. Perencana dan pengatur jangka panjang yang baik
4. Teliti terhadap detail
5. Mementingkan penampilan
6. Pengeja yang baik dan dapat melikat kata-kata yang sebenarnya dalam pikiran mereka
7. Lebih mengingat apa yang dilihat daripada yang didengar
8. Mengingat dengan asosiasi visual
9. Biasanya tidak terganggu oleh keributan
10. Mempunyai masalah untuk menginat instruksi verbal kecuali ditulis dan seringkali minta
bantuan orang untuk mengulanginya.
11. Pembaca cepat dan tekun
12. Lebih suka membaca daripada dibacakan
13. Memerlukan pandangan hidup dan tujuan yang menyeluruh serta sikap waspada sebelum
secara mental merasa pasti mengenai suatu masalah atau proyek
14. Mencorat-coret tanpa arti selama berbicara di telepon dan dalam rapat
15. Lupa menyampaikan pesan verbal kepada orang lain
16. Sering menjawab pertanyaan dengan jawaban singkat “ya” atau “tidak”
17. Lebih suka melakukan demonstrasi daripada berpidato
18. Lebih suka seni lukis daripada seni musik
Strategi Belajar Efektifnya :
a. Belajar dengan gambar, diagram dan peta
b. Membuat coretan, simbol, tanda-tanda penting
c. Gunakan video, gambar-gambar berwarna
d. Membuat pengelompokan
Ciri-ciri Orang dengan Modalitas Auditorial
1. Berbicara kepada diri sendiri pada saat bekerja
2. Mudah terganggu oleh keributan
3. Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca
4. Senang membaca dengan keras dan mengdengarkan
5. Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, irama dan warna suara
6. Merasa kesulitas untuk menulis, tetapi hebat dalam bercerita
7. Berbicara dalam irama yang terpola
8. Biasanya merupakan pembicara yang fasih
9. Lebih suka seni musik daripada seni lukis
10. Belajar dengan mendengarkan dan lebih mengingat apa yang didiskusikan daripada yang
dilihat
11. Suka berbicara, suka berdiskusi, dan menjelaskan sesuatu dengan panjang lebar
12. Mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan visualisasi, seperti
memotong bagian-bagian hingga sesuai satu sama lain.
13. Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskan sesuatu
14. Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik
Strategi Belajar Efektifnya :
a. Membaca dengan suara / cerita
b. Menulis ulang yang dipelajari / ringkasan
c. Diskusi, berdebat, wawancara
d. Mendengar melalui kaset, seminar, lokakarya
Ciri-ciri Orang dengan Modalitas Kinestetik
1. Berbicara dengan perlahan
2. Menanggapi perhatian fisik
3. Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka
4. Berdiri dekat ketika berbicara dengan orang
5. Selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak
6. Mempunyai perkembangan awal otot-otot yang besar
7. Belajar melalui manipulasi dan praktik
8. Menghafal dengan cara berjalan dan melihat
9. Menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca
10. Banyak menggunakan isyarat tubuh
11. Tidak dapat duduk diam untuk waktu lama
Strategi Belajar Efektifnya :
a. Melakukan Praktek
b. Mengamati demo / contoh konkret
c. Drama, permainan, aktivitas lapangan
d. Menggunakan model, lego, alat praktik, kerajinan tangan, puzzle
e. Menggunakan gerak dalam belajar

2. KEGIATAN (ACTIVITY) PESERTA DIDIK

NAMA KEGIATAN : “KUIS - GAYA BELAJAR ANDA YANG COCOK”

1. Kalau ada orang yang meminta petunjuk jalan, biasanya saya akan ….
a. Menggambar peta jalan pada sebuah kertas
b. Memberitahu secara lisan (melalui ucapan)
c. Mencoba memberitahu dengan isyarat tangan atau langsung mengantarnya.
2. Saya paling suka permainan …
a. Kata bergambar
b. Acak kata
c. Pantomin
3. Saya ingin sekali menonton film di bioskop karena …
a. Melihat cover iklan yang menarik
b. Membaca synopsis cerita
c. Menonton potongan film
4. Saya punya guru favorit. Saat mengajar, ia selalu menggunakan…
a. Ceramah, diskusi, dan deba
b. Diagram, bagan, alur, dan slide
c. Trial, Uji coba dan praktik
5. Ketika bicara, biasanya saya paling suka…
a. Suka berbicara, perlahan, dan jelas, tapi tidak suka mendengarkan terlalu lama
b. Suka mendengarkan orang lain bicara, baru kemudian berbicara
c. Berbicara dengan menggunakan bahasa tubuh dan gerakan yang banyak
6. Sebelum mengerjakan sesuatu, saya biasanya…
a. Membaca instruksinya terlebih dahulu.
b. Mendengarkan intruksi dari orang lain, baru mengerjakan
c. Langsung melakukan uji coba
7. Ketika lupa sesuatu, biasanya saya..
a. Berusaha mengingat dari gambaran bentuk, warna, atau cirinya
b. Berusaha mengingat dari cirri suaranya
c. Berusaha mengingat apa yang dilakukan dan penggunaanya.
8. Hal yang paling bisa saya ingat dari seseorang adalah…
a. Ekspresi wajah yang menawan
b. Suaranya yang khas
c. Gerakan tubuhnya yang memukau
9. Saat berkomunikasi, saya suka kalau..
a. Bertemu secara langsung
b. Bicara melalui telepon
c. Bertemu dalam sebuah kegiatan aktif
10. Kemampuan yang saya bisa dan paling saya sukai adalah
a. Menggambar, melukis atau mewarnai
b. Bernyanyi atau bermain alat music
c. Menari atau beladiri
11. Ketika santai, saya biasaya…
a. Membaca novel atau buku
b. Mendengarkan music atau radio
c. Berolahraga atau bermain
12. Saat marah, saya biasanya..
a. Lebih memilih untuk diam saja
b. Memaki dan berkata-kata secara emosional
c. Membanting barang atau memukul

13. Konsentrasi saya terganggu jika..


a. Kondisi ruangan yang berantakan dan tidak rapi
b. Bising dan suara gaduh
c. Gerakan yang ada di sekitar

14. Saat belajar, saya biasanya…


a. Membuat catatan atau rangkuman dari materi
b. Menghafal sambil menggunakan suara
c. Melakukan praktik atau simulasi dari pelajaran
15. Saat membaca sesuatu, saya biasanya…
a. Menyukai bacaan yang bercerita tentang detil peristiwa
b. Menyukai bacaan yang memiliki banyak percakapan antar tokoh
c. Menyukai bacaan yang melibatkan aksi dari tokohnya.

Jumlahkan Skornya. Perhatikan, pilihan mana yang paling dominan atau sering dipilih :

A, B, atau C
Tipe VISUAL (Dominan A)

Tipe visual adalah tipe orang yang cenderung menerima informasi paling banyak dan paling efektif
menggunakan indera penglihatan (visual).

Strategi belajar yang cocok bagi tipe visual :

a. Gunakanlah variasi warna dalam melakukan pencatatan, seperti memberi garis bawah atau
membuat grafik.
b. Meyoritas, tipe visual suka membaca. Namun, buku bacaan yang banyak memiliki gambar
ilustrasi dan warna yang menarik lebih mudah dipahami daripada buku bacaan yang penuh
dengan teks.
c. Perhatikan penerangan saat belajar dan hindari “polusi visual”
d. Saat mengingat sesuatu, bayangkan dan buat tulisa yang memudahkan
e. Catat kembali bahan pelajaran dengan warna dan gambar yang menarik.

TIpe Auditory (Dominan B)

Tipe auditory adalah tipe orang yang cenderung menerim informasi paling banyak dan paling efektif
menggunakan indera pendengaran (Audio)

Strategi belajar yang cocok bagi tipe Auditory :

a. Gunakanlah voice recorder atau perekam suara saat mendengarkan pelajaran


b. Perbanyak melakukan presentasi dan Tanya jawab.
c. Lagukan apa yang diingat dengan irama dan hindari “polusi suara” (kebisingan)
d. Berpikir dan menginat sambil menguncapkannya kembali
e. Dengarkan kembali pelajaran melalui rekaman atau penjelasan orang lain
Tipe KINESTETIK (Dominan C)

Tipe kinestetik adalah tipe orang yang cenderung menerima informasi paling banyak dan paling
efektif dengan melibatkan gerakan tubuh, peragaan, dan aktivitas fisik.

Strategi belajar yang cocok bagi tipe kinestetik

1. GUnakanlah gerakan dalam pelajaran, seperti aktivitas atau uji coba secara langsung
2. Perbanyak praktik yang berkaitan dengan pelajaran (praktik di laboratorium) dan langsung
bisa diaplikasikan
3. Hindari belajar yang menoton (terlalu banyak duduk)
4. Saat mengingat sesuatu, lakukan hal yang diingat dengan aktivitas gerak.
5. Menulis di udara, gunakan gerak imajinatif.

Anda mungkin juga menyukai