Anda di halaman 1dari 23

LK. 2.

3 Perancangan Pembelajaran (rancangan layanan bimbingan klasikal dan rancangan


konseling individual)

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2023/2024

Topik layanan Anak Hebat!! anak yang Komponen layanan Layanan


sopan santun dasar

Sasaran Kelas VIII Bidang layanan Sosial

Metode/teknik Problem Based Learning Fungsi layanan Pemahaman

Tanggal Pelaksanaan Desember 2023 Waktu 2x(2x40Menit)

1. Tujuan
SKKPD Pengenalan Akomodasi Tindakan

Landasan Perilaku Etis Mengenal patokan baik- Menghargai aturan-aturan Mengikuti


buruk atau benar-salah yang berlaku dalam aturan yang
dalam berperilaku kehidupan sehari-hari berlaku
dalam
kehidupan
sehari-hari
Peserta didik (A) mampu Siswa dapat Siswa dapat Siswa dapat
menerapkan sikap sopan menguraikan sikap membandingkan cara menggunakan
santun(B) sesuai dengan sopan dan santun yang bersikap sopan santun kata dan
norma yang berlaku sesuai dengan norma dalam kehidupan sehari perilaku yang
dikehidupan sehari- yang ada hari sesuai aspek perilaku sopan dalam
hari(C)dengan baik dan dimasyarakat(C4:HOTS) sopan santun (C5) kehidupan
benar (D) sehari- hari
(P4)
Profil Pelajar Pancasila Berkebhinekaan Global, Bernalar kritis dan kreatif,Mandiri, Beriman
dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Mah Esa
2. KEGIATAN LAYANAN
1. Tahap Awal/Pendahuluan
 Guru BK membuka kelas dengan salam dan berdoa
 Guru BK melakukan absensi peserta didik
 GuruBK menyampaikan tujuan layanan sehubungan dengan materi “Etika sopan santun”
 Guru BK menanyakan kesiapan kepada peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan
 Guru BK membina hubungan baik dengan peserta didik di dalam kelas dan memberikan
motivasi dalam kehidupan sehari-hari
 Guru BK melakukan Icebreaking “Ikuti ucapan saya

2. Tahap Inti
A. Kegiatan siswa
 Mengamati video yang ditayangkan.
o https://youtu.be/o6j_Q4ReDA4?si=lTF9IpH_aSJTuyDC&t=43

B. Kegiatan guru BK
1. Tahap Orientasi Masalah pada peserta didik
Guru BK menampilakn video tentang “Etika sopan santu “dan memunculkan masalah etika
sopan santun dari yang selama ini diterapkan oleh peserta didik.
2. Tahap mengorganisasikan peserta didik
membagi peserta didik menjadi 6 kelompok yang akan mendiskusikan 1 topik yaitu ;
 Etika sopan santun dengan orangtua
 Etika sopan santun dengan guru
 Etika sopan santun dengan orang yang lebih tua
 Etika sopan santun dengan orang yang lebih muda
 Etika sopan santun dengan teman sebaya
 Etika sopan santun dengan lawan jenis
3. Tahap membimbing penyelidikan individu dan kelompok
Secara Individu
 Peserta didik memilih etika sopan santun yang seperti apa yang baik dan tidak untuk
dilakukan dalam kehidupan sehari hari dan juga etika yang sudah dilakukan selama
ini sesuai topic yang dibagikan.Masing masing peserta didik mengungkapkan sikap
sopan santun yang sudah sesuai dengan norma dan belum yang dilakukan selama
kehidupan sehari hari.
Secara kelompok
 Peserta didik mendiskusikan pendapat masing masing tadi didalam kelompoknya
sesuai dengan etika sopan santun yang ada dimasyarakat.
 Guru BK memantau keaktifan peserta didik selama pemecahan permasalahan yang
dilakukan oleh peserta didik.
4. Tahap mengembangkan dan menyajikan hasil.
Guru BK membantu peserta didik dalam menampilkan hasil diskusi kelompok

5. Tahap menganalisis dan mengevaluasi


Guru BK dan peserta didik bersama-sama melakukan proses pemecahan masalah yang
sudah didiskusikan bersama dari 6 kelompok.

3. Tahap Penutup
 Peserta didik menyimpulkan kegiatan
 Guru BK dan Peserta didik merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan kemanfaatan dan
kebermaknaan kegiatan
 Guru BK menyampaikan pengumuman tentang tugas dan kegiatan minggu depan
 Guru BK memberikan LKPD melalui link Google Formulir
https://forms.gle/AtS1F7b827mTdqnN7
 Guru BK menutup kegiatan dengan mengajak peserta didik bersyukur dan mengucapkan
salam

4. Tindak Lanjut
 Dari hasil layanan bimbingan klasikal tersebut guru BK dapat memberikan konseling
individu dan konseling kelompok bagi peserta didik yang membutuhkan bantuan untuk
mengatasi masalah perilaku sopan santun

3. EVALUASI
Evaluasi proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan memperhatikan
prosess yang terjadi dalam kegiatan bimbingan klasikal meliputi
 Guru BK mengadakan refleksi tentang kegiatan klasikal terkait
dengan keterlaksanaan layanan dan kesesuaian layanan
 Ketrampilan peserta didik dalam mengikuti kegiatan
Evaluasi hasil Evaluasi hasil dilakukan setelah mengikuti kegiatan klasikal yaitu :
1.Merasakan pemahaman baru dan mendapat pengetahuan tentang
etika sopan santun (understanding)
2.Merasakan perasaan positif tentang materi etika sopan santun yang
sudah dibahas (comfort)
3.Merencanakan dan melakukan etika sopan santun dalam kehidupan
sehari-hari (action)
4.Peserta didik dapat belajar untuk berprilaku sopan santun

Trenggalek,

Dyan Enny Suprapti

Mengetahui
Dosen Pembimbing Guru Pamong

Dr.TYAS MARTIKA RINA NUGRAHANI,S.Pd


ANGGRIANA,S.Psi.M.Pd

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Lampiran Materi, Media dan LKPD


2. Lampiran Evaluasi Proses
3. Lembar Refleksi Kegiatan Bimbingan Klasikal
ICE BREAKING
IKUTI UCAPAN SAYA

Kegiatan :
Guru BK meminta peserta didik mengikuti apa yang diucapkana atau dikatakan oleh guru BK.

Misalnya :

Guru BK mengucapkan “Ayam, Ayam, Bebek, Bebek”

PD mengikuti dengan mengucapkan “Ayam, Ayam, Bebek, Bebek”

Guru BK mengucapkan “Bebek, Bebek, Ayam, Ayam”

PD mengikuti dengan mengucapkan “Bebek, Bebek, Ayam, Ayam”

Guru BK mengucapkan “Bebek, Ayam, Ayam, Bebek”

PD mengikuti dengan mengucapkan “Bebek, Ayam, Ayam, Bebek”

Guru BK mengucapkan “ada berapa ayam dan bebek”

PD jika konsentrasi maka akan mengikuti dengan mengucapkan “ada berapa ayam dan bebek”,
dan jika tidak konsentrasi maka akan mengucapkan “2 bebek dan ayam”
1. Lampiran Materi
ETIKA SOPAN SANTUN

A. Pengertian
Menurut Oetomo (2012: 20) sopan adalah sikap hormat dan beradap dalam
perilaku, santun dalam tutur kata, budi bahasa dan kelakuan yang baik sesuai dengan
adat istiadat dan budaya setempat yang harus kita lakukan.
Perilaku sopan mencerminkan perilaku diri sendiri, karena sopan memiliki arti
hormat, takzim dan tertib menurut adat. Maka dari itu wajib kita lakukan setiap
bertemu orang lain sebagai wujud kita dalam menghargai orang lain. Orang yang tidak
sopan biasanya dijauhi orang lain. Kita sesama manusia mempunyai keinginan untuk
dihargai, itulah alasan mengapa kita harus senantiasa sopan terhadap orang lain.
Sedangkan menurut Mustari (2014: 129) santun adalah sifat yang halus dan baik hati
dari sudut pandang tata bahasa maupun tata perilakunya kesemua orang. Kesantunan
bisa mengorbankan diri sendiri demi masyarakat atau orang lain.
Demikian karena orang – orang itu sudah mempunyai aturan yang solid, yang
setiap kita hanya kebagian untuk ikut saja. Itulah inti bersifat santun, yaitu perilaku
interpersonal sesuai tata norma dan adat istiadat setempat. Sopan santun adalah sikap
ramah yang diperlihatkan pada beberapa orang di hadapannya dengan maksud untuk
menghormati serta menghormati orang itu, hingga membuat kondisi yang nyaman serta
penuh keharmonisan. Sikap sopan santun adalah satu kewajiban yang harus dikerjakan
oleh tiap-tiap kelompok mulai dari anak-anak sampai orangtua tanpa ada kecuali.

B. Aspek-Aspek Perilaku Sopan Santun


Adapun aspek-aspek perilaku sopan santun menurut Supriyanti terwujud dalam 6
(enam) hal, yaitu:

1. Tata krama bergaul dengan orang tua


Kasih sayang orang tua terhadap anak adalah kasih sayang yang tulus dan ikhlas,
karena anak bagian dari dirinya sendiri.Cinta dan kasih sayang yang diberikan orang
tua terhadap anak adalah bentuk pengabdian.

Adapun sikap sopan santun dan lemah lembut terhadap


kedua orang tua antara lain dilakukan sebagai berikut:
a. Tidak berkata kasar atau membentak terhadap orang tua.
b. Senantiasa berbuat baik dan tidak menyakiti hati kedua orang tua.
c. Tunduk dan patuh kepada orang tua selama perintah itu dalam hal kebaikan.
d. Menghargai pendapat kedua orang tua.
e. Selalu mendoakan kedua orang tua agar diberi kesehatan, merawat dengan penuh
kasih sayang ketika orang tua sedang sakit atau lanjut usia.

2. Tata krama bergaul dengan guru


Peranan pengasuh di sekolah adalah sangat besar. Disamping sebagai pendidik guru
juga berperan sebagai pembimbing, pengajar dan peran pengganti orang tua di sekolah.
Sikap sopan santun terhadap guru antara lain:
a. Selalu tunduk dan patuh kepada guru.
b. Melaksanakan segala hal baik.
c. Berbicara yang halus dan sopan.
d. Mendoakan pengasuh guru diberikan kesehatan dan ketabahan dalam memberikan
ilmu pendidikan dan bimbingan di sekolah.
e. Menjaga nama baik dan menghormati guru.
f. Menyapa dengan ramah bila bertemu dengan guru.
g. Menampilkan contoh tingkah laku yang baik.

3. Tata krama bergaul dengan orang yang lebih tua


Sikap sopan santun itu tidak hanya ditujukan kepada orang tua dan guru, akan tetapi
ditujukan kepada orang yang lebih tua seperti kakak kandung sendiri.

Sikap sopan santun terhadap orang yang lebih tua antara lain:
a. Bersikap hormat kepada agar terjalin hubungan yang harmonis.
b. Menyapa dengan sopan dan ramah.
c. Saling menghargai pendapat.
d. Suka membantu pekerjaan.

4. Tata krama bergaul dengan orang yang lebih muda


Tata krama dalam pergaulan sehari-hari tidak hanya meng-hormati kepada orang tua
saja,namun kepada usia yang lebih muda pun harus dihargai dan diberikan kasih.

Sikap sopan santun terhadap orang yang muda antara lain:


a. Bersikap sayang kepada orang yang lebih muda.
b. Memberi contoh teladan yang baik dan memberi motivasi.
c. Menghargai pendapat.
d. Tidak bersikap otoriter.

5. Tata krama bergaul dengan teman sebaya


Bergaul dengan teman sebaya hendaknya dilandasi dengan akhlak yang mulia.Teman
sebaya harus saling berbagi rasa, saling menghormati dan saling berbagi pengalaman.

Sikap sopan santun terhadap teman sebaya antara lain dilakukan sebagai berikut:
a. Memberi dan menerima nasihat satu sama lain.
b. Menolong apabila ada teman yang mendapatkan kesulitan.
c. Memaafkan satu sama lain, apabila ada yang berbuat kesalahan.
d. Berbagi rasa.
e. Tidak mencari-cari kesalahan.
f. Tidak saling mengejek dan menghina satu dengan yang lain.

6. Tata krama bergaul dengan lawan jenis


Bergaul dengan lawan jenis ada aturan dan nilai budi pekerti di antara keduanya.Baik
pria atau wanita saling menghargai danmenghormati, baik dalam sikap, bertutur kata,
ataupun dalam perilaku kehidupan sehari-hari. Sikap sopan santun terhadap lawan
jenis antara lain dilakukan sebagai berikut:
a. Saling menghormati dan menghargai.
b. Mentaati norma agama dan norma masyarakat.
c. Menghindari pergaulan bebas dan menjaga keseimbangan diri.

C. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi


Perilaku sopan santun bukan merupakan sesuatu yang terjadi secara otomatis atau
spontan pada diri seseorang, melainkan perilaku tersebut terbentuk atas dasar beberapa
faktor. Pembentukan perilaku dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berasal dari dalam
dan dan luar individu itu sendiri.

1. Faktor intern mencakup pengetahuan, sikap, kecerdasan, persepsi, emosi, dan


motivasi.
2. Faktor ekstern meliputi lingkungan sekitar, sosial ekonomi, dan kebudayaan.
Faktor dominan yang mempengaruhi perilakusopan santun, antara lain: pengalaman
pribadi, orang yang dianggap penting, lembaga pendidikan dan agama, serta
kebudayaan.

Disimpulkan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku sopan santun antara lain adat
istiadat

(kebiasaan yang dilakukan masyarakat), agama sebagai pedoman hidup, serta


pendidikan)

D. Belajar Dan Berperilaku Sopan Santun

1. Senyum, Sapa, Salam, dan Sopan serta Santun

2. Iman dan Taqwa

3. Patuh terhadap Orang Tua

4. Hormat kepada Guru

5. Menghormati Saudara Tua

6. Menghormati para Pemimpin

7. Menghormati sesama

8. Menghargai Kedudukan setiap Insan

9. Memanfaatkan Alam secara Wajar

10. Cinta Tanah Air

2. Lampiran Media

Link : https://www.youtube.com/watch?v=o6j_Q4ReDA4

Media PPT
3 Lampiran LKPD

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

(LKPD)

Nama :

Kelas :

Petunjuk Pengisian:

Isilah pertanyaan di bawah ini sesuai dengan diri kalian masing-masing!

1. Mengapa kita harus bersikap sopan santun ?

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

2. Kendala apa saja yang Anda hadapi dalam bersikap sopan santun?

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

3. Upaya apa saja yang Anda lakukan agar dapat bersikap sopan santun ?

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

4. Coba tuliskan sikap sopan santun yang sudah Anda lakukan selama ini !

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………
4. Lampiran Evaluasi
EVALUASI PROSES
A. Identitas
Kelas :
Topik Layanan :
Tanggal Layanan :

B. Petunjuk Pengisian
1. Berilah tanda centang (v) pada kolom pilihan di bawah ini sesuai dengan apa yang terjadi
selama proses layanan bimbingan klasikal:
STS (Sangat Tidak Sesuai), TS (Tidak Sesuai), S (Sesuai), SS (Sangat Sesuai).

2. Pernyataan diisi sesuai dengan jumlah konseli yang aktif selama proses layanan.
Keterangan :
STS = Peserta didik aktif 0 - 25 %
TS = Peserta didik aktif 26 - 50 %
S = Peserta didik aktif 51 - 75 %
SS = Peserta didik aktif 75 - 100 %

NO PROSES YANG DINILAI HASIL KET


PENGAMATAN

STS TS S SS

A. ANTUSIASME PESERTA
DIDIK

1. Communication

1. Peserta didik membaca


materi layanan

2. Peserta didik menjawab


pertanyaan

3. Peserta didik mengajukan


pertanyaan

4. Peserta didik
mempresentasikan hasil kerja

5. Peserta didik menanggapi


peserta lain

2. Collaboration

1. Peserta didik mengerjakan


tugas kelompok

2. Peserta didik melakukan


aktifitas bermain bergiliran
3. Peserta didik memperhatikan
presentasi peserta didik lain

4. Peserta didik menerima


masukan dari peserta didik lain

3. Critical Thinking

1. Peserta didik
mengidentifikasikan
permasalahan etika sopan
santun (focus)

2. Peserta didik menyampaikan


alasan dari pilihannya. (reason)

3. Peserta didik menyimpulkan


hasil tugasnya untuk bersikap
sopan santun (inference)

4. Peserta didik
membandingkan hasil tugas
dengan pengalaman
dilapangan (clarity)

5. Peserta didik mengecek dan


merevisi hasil tugas dengan
menyesuaikan kondisi
dilapangan (overview)

4 Creativity

1. Peserta didik
mengidentifikasi masalah dan
pengelolaannya

2. Peserta didik melakukan


analisis hasil

3. Peserta didik menunjukan


hasil diskusi untuk
menemukan solusi

4. Peserta didik menemukan


solusi dengan membuat
rencana

B KESESUAIAN PROGRAM

1 Langkah Kegiatan

1. kegitan pendahuluan
minimal melakukan 4 kegiatan

2. Ada kegiatan inti dan


penutup

3. Kegiatan pendahuluan, inti


dan penutup dilaksanakan
secara berurutan

4. Kegiatan pendahuluan, inti


dan penutup dilaksanakan
secara proporsional sesuai
aturan waktu

2 Metode yang digunakan

1. Metode yang digunakan


bervariasi

2. Metode yang digunakan


menghasilkan respon positif

3 Kesesuaian tujuan dengan


materi layanan

1. Materi layanan sesuai tujuan

2. Materi layanan mengacu


pada sumber yang jelas

C KETERSEDIAAN SARANA
PRASARANA

1. Keberfungsian peralatan yang


diperlukan

2. Kesesuaian instrumen yang


digunakan

3. Keberfungsian media yang


digunakan

4. Kecukupan waktu

KATEGORI PENILAIAN

SKOR KATEGORI

≤ 60 Rendah

61-90 Sedang
≥ 91 Tinggi

Mengetahui Trenggalek,
Kepala Sekolah Guru BK

NURHADI, S.Pd DYAN ENNY SUPRAPTI


ANCANGAN/RENCANA KONSELING INDIVIDU
Pertemuan ke…
A. DESKRIPSI KASUS
Eka adalah seorang siswa perempuan,sekolah di SMP Negeri 5 Trenggalek dan kelas VIII
merupakan anak yang tergolong normal secara fisik. Eka mempunyai orangtua yang keadaan
ekonominya pas pasan, dirumahnya tinggal bersama ibunya dan saudara saudara ayahnya yang
ikut tinggal bersamanya dirumah itu. Disekolah awal mula masuk memang cenderung
pendiam,pemalu,tidak banyak berbaur dengan teman temanya.
Penyebab dari sikapnya yang pendiam,sering melamun dan tidak mau bebaur dengan
temannya itu menurutnya karena dia berfikiran orangtua tidak saying,tidak peduli pada kemajuan
anak-anak jman sekarang, malu ,tidak bisa seperti teman temannya yang mempunyai orangtua
mampu dan segala yang diminta dipenuhi.Terkadang perilaku melamun yang dia lakukan itu
muncul karena dia berfikiran mengapa aku tidak seperti mereka, kenapa aku selalu dimarahi dan
setiap keinginanku selalu juga orangtua hanya memberikan harapan. Teman temanya disekolah
juga mengiyakan kalau si Eka memang nggak pernah mau kalau diajak untuk ngobrol,dikelas saja
melihat temanya yang keluar masuk kelas saling bercanda.
Informasi dari teman yang sebangku mengatakan bahwa eka sering dimarahi ortunya karena
eka enggan membantu orangtuanya (Menyapu,membereskan rumah dan sebagainya) sehingga
orangtua memarahinya dan ujungnya tidak memenuhi apa yang diminta/dibutuhkan eka.
Dari segi keadaan orangtua eka dirumah, ibuknya sering sakit , bapaknya bekerja diluar kota
yang pulangnya hanya dua minggu sekali, punya adik kecil 1 yang usianya masih TK. Bapaknya
hanya titip pesan kepada saudaranya itu (Adiknya bapaknya eka) untuk membantu mengawasi
Eka bila ada apa-apa.
Jadi penyebab dari semua itu karena Eka nya sendiri belum mampu membedakan mana
kebutuhan dan keinginan yang harus didahulukan.Disisi orangtuanya juga kurang bisa membujuk
Eka sehingga Eka kepikiran akan keinginanya yang belum dipenuhi,sehingga dia sering melamun,
banyak diamnya dan hanya berteman dengan teman sebangkunya yang kebetulan juga rumahnya
satu RT dengan dia.

B. TUJUAN KONSELING
Tujuan layanan konseling individu pada Eka ini adalah supaya konseli mampu menganalisis
fikiran negative yang mempengaruhi dirinya menjadi fikiran positif sehingga konsentrasi konseli
meningkat, serta agar konseli mampu mengembangkan fikiran positif dalam kehidupan sehari-
hari.
Tujuan pendekatan Cognitif Behaviour Therapy adalah untuk mengajak konseli menentang
pikiran dan emosi yang salah dengan menampilkan bukti bukti yang bertentangan dengan
keyakinan mereka tentng masalah yang dihadapi.
C. PERENCANAAN PELAKSANAAN KONSELING
Perencanaan Pelaksanaan Konseling :
Hari /Tanggal : Desember 2023
Waktu : 2 x 40 menit (80 Menit)
Tempat : Ruang BK
Nama Konseli : Eka (VIII B)
Pendekatan : Cognitive Behaviour Therapy
Teknik : Relaksasi
Media : Video Pembelajaran tentang cara mengatasi sering melamun, Musik
relaksasi dan kalimat penguatan positif (Materi Berupa Artikel)
D. PENDEKATAN DAN TEKNIK KONSELING

 Cognitive Behavioral Therapy (CBT) merupakan psikoterapi yang


menggabungkan antara terapi prilaku dan terapi kognitif yang didasarkan pada
asumsi bahwa prilaku manusia secara bersama dipengaruhi oleh pemikiran,
perasaan, proses fisiologis serta konsekuensinya pada prilaku.(2015:22)
Tahapan dalam Konseling Cognitif Behaviour Therapy (CBT) adalah :

 Mencari tahu akar masalah: Konseli sering dimarahi karena enggan


membantu orang tua
 Menyadari perasaan dan pikiran yang muncul: Konseli memiliki
pemikiran bahwa dia sering dimarahi karena orang tua tidak
menyayanginya
 Mengelola pola pikir yang salah atau negatif :

Konselor meyakinkan konseli (dengan membandingkan situasi yang


berbeda) untuk mengubah pikiran yang irasional menjadi rasional
 Membentuk pola pikir yang salah atau negatif: Konselor mengajak konseli
untuk menilai apakah pola pikirnya selama ini salah atau benar, contoh :
Disaat anda berfikir bahwa orang tua sering marah karena tidak sayang
kepada anda. Konselor juga akan membantu konseli untuk menanamkan
pola pikir yang yang lebih baik (rasional) dengan tujuan konseli bisa
mengendalikan pola pikir dan perilaku ketika masalah muncul.
B. Langkah-langkah Kegiatan Layanan

1.Pra Konseling Kelompok (Pembentukan/Forming)


 Peserta diperoleh dari penunjukan dan laporan/referral (Wali kelas dan guru
mapel)

2.Tahap Awal (Beginning Stage)


 Guru BK mengucapkan salam kepada konseli
 Guru BK mempersilahkan konseli duduk dengan aman dan nyaman
 Guru BK mengajak konseli untuk berdoa

3.Tahap Transisi (Transition Stage)


 Guru BK melakukan topik netral untuk mencairkan suasana
 Guru BK mengingatkan konseli mengenai tujuan konseling
 Guru BK memotivasi konseli untuk terlibat aktif dan mengambil manfaat
dalam tahap inti.
 Guru BK menanyakan kesiapan konseli untuk konseling
 Guru BK menetapkan masalah yang dibahas adalah sering melamun
 Guru BK merumuskan tujuan konseling

4.Tahap Inti (Working Stage)
 Guru BK memberi kesempatan konseli menyampaikan masalah sebab
dari sering melamun
 Guru BK memotivasi konseli agar menyadari perasaan dan pikiran yang
muncul Ketika melamun
 Guru BK mendorong memotivasi konseli mengelola pola pikir yang
negative
 Guru BK membentuk pola pikir yaitu mengajak konseli untuk menilai
apakah pola pikirnya selama ini salah atau benar
 Guru BK mengajak konseli untuk merelaksasi pikiran, disini guru BK
memberikan penguatan positif

5.Tahap Penutup (Terminating Stage)


 Guru BK menyimpulkan hasil konseling
 Guru BK mengucapkan terima kasih kepada konseli dan mengajak
konseli untuk berdo’a
 Guru BK bersalaman dengan konseli dan mengucapkan salam

6. Tindak Lanjut
 Guru BK mengamati hasil rekaman konseling dengan menggunakan
pedoman pengamatan

 Guru BK melakukan evaluasi hasil konseling dengan menggunakan Instrumen


penilaian hasil layanan konseling
LAMPIRAN
Alat asesmen yang digunakan untuk menggali informasi konseling

Lampiran 1. Media
Materi Video Pembelajaran
Link : https://www.youtube.com/watch?v=DvWuWagp2-s
Ringkasan isi video: Video yang digunakan konselor dalam konseling berisi mengenai
Penyebab dari seseorang yang sering melamun dan cara mengatasinya . Dalam video
tersebut menjelaskan beberapa trik agar seseorang tidak melamun lagi . Sehingga
konselor terbantu dengan adanya video tersebut untuk dapat menjelaskan ke konseli
bagaimana cara mengatasi seseorang yang sering melamun, sehingga konseli bisa lebih
konsentrasi/fokus dengan kegiatannya.
Tampilan Video :

Lampiran 2. Materi Sering Melamun


Materi
 Melamun atau daydreaming adalah kondisi dimana terputusnya pikiran
seseorang dengan lingkungan sekitar. Hal ini mengakibatkan hilangnya kontak
seseorang menjadi kabur dan sebagian digantikan oleh khayalan visual.
Daydreaming merupakan kondisi dimana individu terdiam dan termenung
dengan memikirkan sesuatu hal.Bukan hal yang aneh jika memikirkan kejadian
masa lalu, hal-hal yang ingin dikerjakan di masa depan, atau sekedar ingin
melakukan tanpa memikirkan apapun. Kebanyakan hal ini kerap dianggap
sebagai aktivitas dengan konotasi negatif. Karena kegiatan ini dianggap tidak
memiliki manfaat dan hanya membuang-buang waktu. Dampak terburuk jika
kamu sering melamun ternyata juga bisa menyebabkan stres . Menurut para
pakar, melamun atau daydreaming bisa memicu otak bekerja terlalu keras untuk
berpikir dan membayangkan sesuatu. Banyak orang kerap terjebak dengan
khayalan sendiri hingga bisa mengalaminya selama berjam-jam.

 Seseorang kerap melamun biasanya karena tidak ada aktifitas menarik yang
dilakukan. Bisa juga, melamun ini disebabkan oleh pikiran yang tidak fokus,
misalnya saat Anda sedang sedih, takut, cemas, panik, merasa bersalah, merasa
tidak berdaya, atau justru bahagia berlebihan atas sesuatu. Pada kasus yang
lebih berat, melamun ini bisa pula merupakan dampak dari suatu gangguan
kejiwaan (misalnya depresi, gangguan stres pasca trauma, gangguan delusi,
skizofrenia) serta kelainan organik tertentu (misalnya epilepsi, hipoglikemia,
anemia, dan sebagainya).Meski seringnya tidak berbahaya, melamun berlebihan
tentu bisa sangat menurunkan produktifitas Anda. Sebab itu, sebaiknya Anda
tetap menghentikan kebiasaan ini, misalnya dengan:

 Menyibukkan hari-hari Anda dengan aktifitas yang positif,


seperti belajar, membaca, berolahraga, membantu orang tua,
mengasah hobi, dan sebagainya

 Jangan terlalu banyak menyendiri apalagi berkhayal berlebihan

 Jalani gaya hidup sehat, termasuk dengan makan variasi


makanan yang bernilai gizi seimbang, tidur teratur, jangan
merokok, jangan mengkonsumsi sembarang obat ataupun
alcohol

 Bila memiliki masalah, jangan diratapi atau dicemaskan


berlebihan, kontrol emosi Anda dengan baik, selesaikan masalah
tersebut dengan kemampuan terbaik Anda, kemudian serahkan
hasilnya pada Tuhan

 5 Dampak buruk sering melamun :


1. Kehilangan konsesntrasi yang sulit menangkap informasi
2. Pikiran menjadi kosong dan tidak fokus pada saat tertentu
Kamu yang sering melamun, tentu bisa alami kondisi kurang nyaman dan
membuatpikiran menjadi kosong. Pikiran kosong biasanya merupakan tanda
bahwa kamu lebih tertarik pada hal laindari sesuatu yang sedang dilakukan
pada saat tertentu.Umumnya, ini berarti pikiran kamu tidak terfokus pada
apa yang sedang terjadi padasaat ini.Jika memiliki masalah seperti pikiran
kosong, perlu diketahui apakah kamu membutuhkan bantuan medis atau
hanya sekadar istirahat.
3. Membuat seseorang malas melakukan sesuatu
4. Membuat seseorang melepaskan diri dari kehidupan sehari-harinya.
5. Mengakibatkan seseorang menjadi stress
 Cara mengatasi seseorang yang sering melamun:
a. Meningkatkan kesadaran yang tinggi
Kebiasaan melamun sering terjadi ketika tingkat kesadaran rendah. Dalam
kesadaran yang rendah, kita pasti akan memikirkan sesuatu yang membuat kita
melamun. Maka dari itu, kita perlu meningkatkan kesadaran agar kita tidak
melamun dalam melakukan aktivitas.
b. Mencatat pikiran apa yang sedang di lamunkan
Dengan mencatat lamunan, kita tahu apa yang sedang kita lamun. Jika kita tahu
penyebabnya, kita dapat mengatasinya. Biasanya banyak orang melamun karena
banyak pikiran. Sehingga kita bisa mencari tahu apa yang selalu kita pikirkan.
Jadi, kita harus tahu apa sedang kita lamun agar kita dapat mencari solusinya.
c. Menulis Masalah yang dihadapi
Dengan menulis kita dapat menuliskan masalah yang kita hadapi dan membuat
kita menjadi lebih tenang. Berbeda dengan melamun, yang membuat kita menjadi
tidak fokus dalam mengerjakan sesuatu.
d. Cari kegiatan yang disukai
Melamun juga sering terjadi di waktu yang kosong. Oleh karena itu, kita perlu
mengisinya dengan melakukan kegiatan yang kita sukai. Dengan melakukan
kegiatan tersebut, kita dapat terhindar dari melamun. Selain itu, juga membuat
kita menjadi tidak mudah stres.
e. Istirahat atau tidur yang cukup
Tidur yang cukup membuat diri kita menjadi tidak gampang lelah. Ini akan
membuat kita menjadi semangat dalam beraktivitas. Jika kita semangat, tentu
tidak ada waktu yang membuat kita menjadi melamun. Tidak hanya itu, tidur
yang cukup juga membuat diri menjadi bugar
Lampiran 3. Pendekatan konseling Cognitive Behavior Therapy (CBT)
A. Pengertian Cognitive Behavior Therapy (CBT)

Cognitive Behavioral Therapy (CBT) merupakan psikoterapi yang menggabungkan


antara terapi prilaku dan terapi kognitif yang didasarkan pada asumsi bahwa
prilaku manusia secara bersama dipengaruhi oleh pemikiran, perasaan, proses
fisiologis serta konsekuensinya pada prilaku.(2015:22)
B. Tahapan Konseling CBT ( Berdasarkan Mayo Clinic) yaitu :

 Mencari tahu akar masalah: Konseli sering dimarahi karena enggan


membantu orang tua
 Menyadari perasaan dan pikiran yang muncul: Konseli memiliki
pemikiran bahwa dia sering dimarahi karena orang tua tidak
menyayanginya
 Mengelola pola pikir yang salah atau negatif :

Konselor meyakinkan konseli (dengan membandingkan situasi yang


berbeda) untuk mengubah pikiran yang irasional menjadi rasional
 Membentuk pola pikir yang salah atau negatif: Konselor mengajak konseli
untuk menilai apakah pola pikirnya selama ini salah atau benar, contoh :
Disaat anda berfikir bahwa orang tua sering marah karena tidak sayang
kepada anda. Konselor juga akan membantu konseli untuk menanamkan
pola pikir yang yang lebih baik (rasional) dengan tujuan konseli bisa
mengendalikan pola pikir dan perilaku ketika masalah muncul.

C. Teknik Relaksasi

Relaksasi merupakan proses merilekskan otot- otot yang mengalami


ketegangan atau mengendorkan otot-otot tubuh dan pikiran agar tercapai
kondisi yang nyaman atau berada pada gelombang otak alfa-teta (Yunus,
2014).
D. Tahapan Teknik Relaksasi

 Duduk dengan posisi santai dan nyaman. Bayangkan hal yang


menyenangkan dengan mata terpejam.
 Mensyukuri nikmat dari Tuhan YME, ikhlas dan sabar.

 Tarik nafas dari hidung, tahan 3 hitungan, lalu hembuskan nafas dari
mulut. Bayangkan seolah beban pikiran sudah dilepaskan.
Lampiran 4. Materi PPT

Lampiran 5. Media Relaksasi


Media Relaksasi berupa kata – kata penguatan positif dan diiringi oleh musik relaksasi.
Link : https://www.youtube.com/watch?v=XQT25lqxRJ
Kata – kata penguatan positif :
Konselor Memberikan instruksi kepada konseli untuk mengambil posisi duduk dengan
nyaman dan tenang, kemudian konselor menyuruh konseli untuk merilekskan tubuh mulai dari
ujung kepala sampai ujung kaki, pikirannya dibuat rilek seolah-olah semua beban yang ada di bahu
dilepaskan, penat yang ada di pikiran dibuat rileks dulu kemudian mata dipejamkan dan
mengambil nafas dari hidung dikeluarkan dari mulut begitu sampai 3 kali, sekali lagi disuruh
membayangkan semua beban pikiran telah dilepaskan.(Setelah itu konselor memberikan terapi ke
konseli berupa kata-kata motivasi)
“ Nak, sudahkah hari ini kita bersyukur kepada Alloh, sudahkah hari ini kita sadar akan karunia
yang telah Alloh berikan, sehingga hari ini kita masih dalam keadaan bisa nafas, tangan dan kaki
masih bisa digerakkan, begitu juga dengan tubuh kita yang masih dalam keadaan sehat.
Kita masih bisa bertemu dengan orang-orang yang menyayangi kita seperti orang tua yang
selalu peduli dan sayang dengan kita, sahabat yang selalu menemani kita, Tidak lain tidak bukan
semua itu atas izin Alloh. Dialah yang memberikan kehidupan kepada kita, Kehidupan yang bisa
dibilang sangat layak.. pantaskah kita melupakannya..?
Kadang kita diberikan ujian/cobaan kita sering mengeluh, padahal kalau kamu tahu nak, Alloh itu
sayang kepada kita, hanya dengan cara itu supaya kita ingat denganNya..Jika kamu merasa hidup
ini susah, pikirkanlah derita anak dengan satu lengan mengemis dijalanan..Bersyukurlah wahai
anakku..kebahagiaan kita tidak bergantung kepada situasi yang kita alami, melainkan kepada cara
kita mengatasi situasi tersebut. Kedewasaan tidak diukur dari usia, tetapi dari bagaimana kita
menyikapi suatu situasi dengan penuh rasa tanggung jawab. Jadilah manusia yang selalu siap
dalam situasi dan kondisi apapun”.

LAPORAN KONSELING
Pertemuan ke…
Hari/tanggal : .......................................................................................................
Konselor : ........................................................................................................
Konseli : ........................................................................................................
PROSES KONSELING
Berisi deskripsi tentang pelaksanaan konseling: jumlah pertemuan, waktu pelaksanaan, dan proses
konseling secara detail (apa yang dilakukan oleh konselor sejak awal hingga akhir sesi konseling
bersama konseli).

Deskripsi konseli : Cara berpakaian, penampilan fisik, tanda-tanda sakit fisik, cacat fisik, level
energi, presentasi diri secara umum
Keluhan subjektif : Presentasi masalah-masalah atau isu-isu dari sudut pandang konseli. Apa yang
konseli katakan tentang penyebab, lama, dan tingkat keseriusan isu atau masalah. Apabila konseli
memiliki lebih dari satu masalah, masalah tersebut diurut berdasarkan sudut pandang konseli.
Penemuan obyektif : Observasi konselor tentang tingkah laku konseli selama sesi konseling. Hal ini
meliputi: tingkah laku verbal dan non verbal antara lain: kontak mata, nada suara, volume suara dan
gerak tubuh. Konselor perlu membuat catatan bila terjadi perubahan bila mendiskusikan topik tertentu
atau terdapat tingkah laku yang kontradiktif.

DIAGNOSIS DAN PROGNOSIS


Berisi diagnosa berdasarkan pendekatan teori yang digunakan serta rekomendasi treatment yang akan
dilakukan, kemungkinan keberhasilan pelaksanaan konseling serta kemungkinan yang akan terjadi
bila masalah konseli tidak ditangani
Selain itu berisi rencana konselor antara lain : apa sumber bacaan (buku, artikel, hasil penelitian) yang
perlu dibaca dan dianalisis sebagai persiapan? Bagaimana pelaksanaannya? Apakah konselor
membutuhkan bantuan orang yang lebih ahli atau berpengalaman?

HASIL KONSELING
Berisi tentang hasil apa yang dicapai pada penerapan pendekatan dan teknik konseling yang telah
dilakukan. Hasil konseling akan menggambarkan sejauh apa pencapaian tujuan konseling yang telah
ditetapkan pada ancangan konseling dapat diperoleh.
Deskripsi hasil asesmen yang telah dilakukan dengan menggunakan berbagai instrumen yang telah
direncanakan untuk mencapai tujuan konseling yang ditetapkan. Dilengkapi interpretasi atau
kesimpulan dari semua data hasil asesmen yang diperoleh pada sesi ini. Berisi pula penjelasan
mengenai langkah-langkah penerapan teknik yang akan dilakukan oleh konselor berdasarkan referensi
teoritis yang membantu. Di dalamnya juga terdapat skenario pelaksanaan konseling, misalnya: Teknik
Manajemen Diri. Langkah Pertama yang akan dilakukan adalah self-monitoring, jelaskan hal apa yang
akan dilakukan oleh konselor terhadap konseli pada langkah pertama tersebut, dst.
Selanjutnya penjelasan mengenai hasil dari setiap langkah penerapan teknik yang telah dilakukan.
Hasil penerapan teknik juga akan memperlihatkan hasil menyeluruh dari proses konseling yang telah
dijalankan oleh konseli, meliputi ada tidaknya perubahan dalam emosi, kognisi, dan tingkah laku
konseli.

EVALUASI PERKEMBANGAN
Berisi pandangan konselor tentang konseli, apa yang ada dibalik perkataan dan perbuatan konseli.
Evaluasi ini dilakukan secara berkelanjutan. Sejauh apa konseli mengalami perubahan dari sesi demi
sesi, meliputi: emosi, kognisi, dan tingkah laku konseli. Identifikasi tema dan pola perkataan dan
perbuatan konseli dengan mengacu pada teori-teori perkembangan dan kepribadian. Termasuk pula
hipotesis, interpretasi dan konseptualisasi tentang konseli.
Berisikan penjelasan mengenai hasil dari setiap langkah penerapan teknik yang telah dilakukan. Hasil
penerapan teknik juga akan memperlihatkan hasil menyeluruh dari proses konseling yang telah
dijalankan oleh konseli, meliputi ada tidaknya perubahan dalam emosi, kognisi, dan tingkah laku
klien.

RENCANA SESI SELANJUTNYA


Berisi rencana yang akan dilakukan pada sesi konseling selanjutnya.
Rencana untuk sesi berikut :
Rencana untuk konseli, bukan untuk konselor. Rencana jangka pendek dan panjang. Bagaimana
konselor ingin berinteraksi dengan konseli, apa yang direncanakan untuk merespons konseli pada sesi
selanjutnya (kelanjutan diskusi masalah). Apakah konselor berencana untuk membantu perasaan,
pemikiran atau tingkah laku? Apa strategi atau pendekatan tertentu yang mungkin digunakan? Apa
dasar berpikir rencana tersebut?
Berisikan penjelasan mengenai langkah-langkah penerapan teknik yang akan dilakukan oleh konselor
berdasarkan referensi teoritis yang membantu. Di dalamnya juga terdapat skenario pelaksanaan
konseling, misalnya : Teknik Manajemen Diri. Langkah Pertama yang akan dilakukan adalah self-
monitoring, jelaskan hal apa yang akan dilakukan oleh konselor terhadap konseli pada langkah
pertama tersebut, dst.

Rencana untuk konselor :


Apa sumber bacaan (buku, artikel, hasil penelitian) yang perlu dibaca dan dianalisis sebagai persiapan?
Bagaimana pelaksanaannya? Apakah konselor membutuhkan bantuan orang yang lebih ahli atau
berpengalaman?

REFLEKSI KONSELOR
Berisi refleksi konselor dalam proses konseling

LAMPIRAN
1. Verbatim wawancara konseling
2. Kertas kerja atau homework yang digunakan (tergantung pada pendekatan dan teknik konseling
yang digunakan)
3. Rekaman digital (audio visual)

Anda mungkin juga menyukai