1. Tujuan
SKKPD Pengenalan Akomodasi Tindakan
2. Tahap Inti
A. Kegiatan siswa
Mengamati video yang ditayangkan.
o https://youtu.be/o6j_Q4ReDA4?si=lTF9IpH_aSJTuyDC&t=43
B. Kegiatan guru BK
1. Tahap Orientasi Masalah pada peserta didik
Guru BK menampilakn video tentang “Etika sopan santu “dan memunculkan masalah etika
sopan santun dari yang selama ini diterapkan oleh peserta didik.
2. Tahap mengorganisasikan peserta didik
membagi peserta didik menjadi 6 kelompok yang akan mendiskusikan 1 topik yaitu ;
Etika sopan santun dengan orangtua
Etika sopan santun dengan guru
Etika sopan santun dengan orang yang lebih tua
Etika sopan santun dengan orang yang lebih muda
Etika sopan santun dengan teman sebaya
Etika sopan santun dengan lawan jenis
3. Tahap membimbing penyelidikan individu dan kelompok
Secara Individu
Peserta didik memilih etika sopan santun yang seperti apa yang baik dan tidak untuk
dilakukan dalam kehidupan sehari hari dan juga etika yang sudah dilakukan selama
ini sesuai topic yang dibagikan.Masing masing peserta didik mengungkapkan sikap
sopan santun yang sudah sesuai dengan norma dan belum yang dilakukan selama
kehidupan sehari hari.
Secara kelompok
Peserta didik mendiskusikan pendapat masing masing tadi didalam kelompoknya
sesuai dengan etika sopan santun yang ada dimasyarakat.
Guru BK memantau keaktifan peserta didik selama pemecahan permasalahan yang
dilakukan oleh peserta didik.
4. Tahap mengembangkan dan menyajikan hasil.
Guru BK membantu peserta didik dalam menampilkan hasil diskusi kelompok
3. Tahap Penutup
Peserta didik menyimpulkan kegiatan
Guru BK dan Peserta didik merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan kemanfaatan dan
kebermaknaan kegiatan
Guru BK menyampaikan pengumuman tentang tugas dan kegiatan minggu depan
Guru BK memberikan LKPD melalui link Google Formulir
https://forms.gle/AtS1F7b827mTdqnN7
Guru BK menutup kegiatan dengan mengajak peserta didik bersyukur dan mengucapkan
salam
4. Tindak Lanjut
Dari hasil layanan bimbingan klasikal tersebut guru BK dapat memberikan konseling
individu dan konseling kelompok bagi peserta didik yang membutuhkan bantuan untuk
mengatasi masalah perilaku sopan santun
3. EVALUASI
Evaluasi proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan memperhatikan
prosess yang terjadi dalam kegiatan bimbingan klasikal meliputi
Guru BK mengadakan refleksi tentang kegiatan klasikal terkait
dengan keterlaksanaan layanan dan kesesuaian layanan
Ketrampilan peserta didik dalam mengikuti kegiatan
Evaluasi hasil Evaluasi hasil dilakukan setelah mengikuti kegiatan klasikal yaitu :
1.Merasakan pemahaman baru dan mendapat pengetahuan tentang
etika sopan santun (understanding)
2.Merasakan perasaan positif tentang materi etika sopan santun yang
sudah dibahas (comfort)
3.Merencanakan dan melakukan etika sopan santun dalam kehidupan
sehari-hari (action)
4.Peserta didik dapat belajar untuk berprilaku sopan santun
Trenggalek,
Mengetahui
Dosen Pembimbing Guru Pamong
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Kegiatan :
Guru BK meminta peserta didik mengikuti apa yang diucapkana atau dikatakan oleh guru BK.
Misalnya :
PD jika konsentrasi maka akan mengikuti dengan mengucapkan “ada berapa ayam dan bebek”,
dan jika tidak konsentrasi maka akan mengucapkan “2 bebek dan ayam”
1. Lampiran Materi
ETIKA SOPAN SANTUN
A. Pengertian
Menurut Oetomo (2012: 20) sopan adalah sikap hormat dan beradap dalam
perilaku, santun dalam tutur kata, budi bahasa dan kelakuan yang baik sesuai dengan
adat istiadat dan budaya setempat yang harus kita lakukan.
Perilaku sopan mencerminkan perilaku diri sendiri, karena sopan memiliki arti
hormat, takzim dan tertib menurut adat. Maka dari itu wajib kita lakukan setiap
bertemu orang lain sebagai wujud kita dalam menghargai orang lain. Orang yang tidak
sopan biasanya dijauhi orang lain. Kita sesama manusia mempunyai keinginan untuk
dihargai, itulah alasan mengapa kita harus senantiasa sopan terhadap orang lain.
Sedangkan menurut Mustari (2014: 129) santun adalah sifat yang halus dan baik hati
dari sudut pandang tata bahasa maupun tata perilakunya kesemua orang. Kesantunan
bisa mengorbankan diri sendiri demi masyarakat atau orang lain.
Demikian karena orang – orang itu sudah mempunyai aturan yang solid, yang
setiap kita hanya kebagian untuk ikut saja. Itulah inti bersifat santun, yaitu perilaku
interpersonal sesuai tata norma dan adat istiadat setempat. Sopan santun adalah sikap
ramah yang diperlihatkan pada beberapa orang di hadapannya dengan maksud untuk
menghormati serta menghormati orang itu, hingga membuat kondisi yang nyaman serta
penuh keharmonisan. Sikap sopan santun adalah satu kewajiban yang harus dikerjakan
oleh tiap-tiap kelompok mulai dari anak-anak sampai orangtua tanpa ada kecuali.
Sikap sopan santun terhadap orang yang lebih tua antara lain:
a. Bersikap hormat kepada agar terjalin hubungan yang harmonis.
b. Menyapa dengan sopan dan ramah.
c. Saling menghargai pendapat.
d. Suka membantu pekerjaan.
Sikap sopan santun terhadap teman sebaya antara lain dilakukan sebagai berikut:
a. Memberi dan menerima nasihat satu sama lain.
b. Menolong apabila ada teman yang mendapatkan kesulitan.
c. Memaafkan satu sama lain, apabila ada yang berbuat kesalahan.
d. Berbagi rasa.
e. Tidak mencari-cari kesalahan.
f. Tidak saling mengejek dan menghina satu dengan yang lain.
Disimpulkan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku sopan santun antara lain adat
istiadat
7. Menghormati sesama
2. Lampiran Media
Link : https://www.youtube.com/watch?v=o6j_Q4ReDA4
Media PPT
3 Lampiran LKPD
(LKPD)
Nama :
Kelas :
Petunjuk Pengisian:
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
2. Kendala apa saja yang Anda hadapi dalam bersikap sopan santun?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
3. Upaya apa saja yang Anda lakukan agar dapat bersikap sopan santun ?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
4. Coba tuliskan sikap sopan santun yang sudah Anda lakukan selama ini !
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
4. Lampiran Evaluasi
EVALUASI PROSES
A. Identitas
Kelas :
Topik Layanan :
Tanggal Layanan :
B. Petunjuk Pengisian
1. Berilah tanda centang (v) pada kolom pilihan di bawah ini sesuai dengan apa yang terjadi
selama proses layanan bimbingan klasikal:
STS (Sangat Tidak Sesuai), TS (Tidak Sesuai), S (Sesuai), SS (Sangat Sesuai).
2. Pernyataan diisi sesuai dengan jumlah konseli yang aktif selama proses layanan.
Keterangan :
STS = Peserta didik aktif 0 - 25 %
TS = Peserta didik aktif 26 - 50 %
S = Peserta didik aktif 51 - 75 %
SS = Peserta didik aktif 75 - 100 %
STS TS S SS
A. ANTUSIASME PESERTA
DIDIK
1. Communication
4. Peserta didik
mempresentasikan hasil kerja
2. Collaboration
3. Critical Thinking
1. Peserta didik
mengidentifikasikan
permasalahan etika sopan
santun (focus)
4. Peserta didik
membandingkan hasil tugas
dengan pengalaman
dilapangan (clarity)
4 Creativity
1. Peserta didik
mengidentifikasi masalah dan
pengelolaannya
B KESESUAIAN PROGRAM
1 Langkah Kegiatan
1. kegitan pendahuluan
minimal melakukan 4 kegiatan
C KETERSEDIAAN SARANA
PRASARANA
4. Kecukupan waktu
KATEGORI PENILAIAN
SKOR KATEGORI
≤ 60 Rendah
61-90 Sedang
≥ 91 Tinggi
Mengetahui Trenggalek,
Kepala Sekolah Guru BK
B. TUJUAN KONSELING
Tujuan layanan konseling individu pada Eka ini adalah supaya konseli mampu menganalisis
fikiran negative yang mempengaruhi dirinya menjadi fikiran positif sehingga konsentrasi konseli
meningkat, serta agar konseli mampu mengembangkan fikiran positif dalam kehidupan sehari-
hari.
Tujuan pendekatan Cognitif Behaviour Therapy adalah untuk mengajak konseli menentang
pikiran dan emosi yang salah dengan menampilkan bukti bukti yang bertentangan dengan
keyakinan mereka tentng masalah yang dihadapi.
C. PERENCANAAN PELAKSANAAN KONSELING
Perencanaan Pelaksanaan Konseling :
Hari /Tanggal : Desember 2023
Waktu : 2 x 40 menit (80 Menit)
Tempat : Ruang BK
Nama Konseli : Eka (VIII B)
Pendekatan : Cognitive Behaviour Therapy
Teknik : Relaksasi
Media : Video Pembelajaran tentang cara mengatasi sering melamun, Musik
relaksasi dan kalimat penguatan positif (Materi Berupa Artikel)
D. PENDEKATAN DAN TEKNIK KONSELING
6. Tindak Lanjut
Guru BK mengamati hasil rekaman konseling dengan menggunakan
pedoman pengamatan
Lampiran 1. Media
Materi Video Pembelajaran
Link : https://www.youtube.com/watch?v=DvWuWagp2-s
Ringkasan isi video: Video yang digunakan konselor dalam konseling berisi mengenai
Penyebab dari seseorang yang sering melamun dan cara mengatasinya . Dalam video
tersebut menjelaskan beberapa trik agar seseorang tidak melamun lagi . Sehingga
konselor terbantu dengan adanya video tersebut untuk dapat menjelaskan ke konseli
bagaimana cara mengatasi seseorang yang sering melamun, sehingga konseli bisa lebih
konsentrasi/fokus dengan kegiatannya.
Tampilan Video :
Seseorang kerap melamun biasanya karena tidak ada aktifitas menarik yang
dilakukan. Bisa juga, melamun ini disebabkan oleh pikiran yang tidak fokus,
misalnya saat Anda sedang sedih, takut, cemas, panik, merasa bersalah, merasa
tidak berdaya, atau justru bahagia berlebihan atas sesuatu. Pada kasus yang
lebih berat, melamun ini bisa pula merupakan dampak dari suatu gangguan
kejiwaan (misalnya depresi, gangguan stres pasca trauma, gangguan delusi,
skizofrenia) serta kelainan organik tertentu (misalnya epilepsi, hipoglikemia,
anemia, dan sebagainya).Meski seringnya tidak berbahaya, melamun berlebihan
tentu bisa sangat menurunkan produktifitas Anda. Sebab itu, sebaiknya Anda
tetap menghentikan kebiasaan ini, misalnya dengan:
C. Teknik Relaksasi
Tarik nafas dari hidung, tahan 3 hitungan, lalu hembuskan nafas dari
mulut. Bayangkan seolah beban pikiran sudah dilepaskan.
Lampiran 4. Materi PPT
LAPORAN KONSELING
Pertemuan ke…
Hari/tanggal : .......................................................................................................
Konselor : ........................................................................................................
Konseli : ........................................................................................................
PROSES KONSELING
Berisi deskripsi tentang pelaksanaan konseling: jumlah pertemuan, waktu pelaksanaan, dan proses
konseling secara detail (apa yang dilakukan oleh konselor sejak awal hingga akhir sesi konseling
bersama konseli).
Deskripsi konseli : Cara berpakaian, penampilan fisik, tanda-tanda sakit fisik, cacat fisik, level
energi, presentasi diri secara umum
Keluhan subjektif : Presentasi masalah-masalah atau isu-isu dari sudut pandang konseli. Apa yang
konseli katakan tentang penyebab, lama, dan tingkat keseriusan isu atau masalah. Apabila konseli
memiliki lebih dari satu masalah, masalah tersebut diurut berdasarkan sudut pandang konseli.
Penemuan obyektif : Observasi konselor tentang tingkah laku konseli selama sesi konseling. Hal ini
meliputi: tingkah laku verbal dan non verbal antara lain: kontak mata, nada suara, volume suara dan
gerak tubuh. Konselor perlu membuat catatan bila terjadi perubahan bila mendiskusikan topik tertentu
atau terdapat tingkah laku yang kontradiktif.
HASIL KONSELING
Berisi tentang hasil apa yang dicapai pada penerapan pendekatan dan teknik konseling yang telah
dilakukan. Hasil konseling akan menggambarkan sejauh apa pencapaian tujuan konseling yang telah
ditetapkan pada ancangan konseling dapat diperoleh.
Deskripsi hasil asesmen yang telah dilakukan dengan menggunakan berbagai instrumen yang telah
direncanakan untuk mencapai tujuan konseling yang ditetapkan. Dilengkapi interpretasi atau
kesimpulan dari semua data hasil asesmen yang diperoleh pada sesi ini. Berisi pula penjelasan
mengenai langkah-langkah penerapan teknik yang akan dilakukan oleh konselor berdasarkan referensi
teoritis yang membantu. Di dalamnya juga terdapat skenario pelaksanaan konseling, misalnya: Teknik
Manajemen Diri. Langkah Pertama yang akan dilakukan adalah self-monitoring, jelaskan hal apa yang
akan dilakukan oleh konselor terhadap konseli pada langkah pertama tersebut, dst.
Selanjutnya penjelasan mengenai hasil dari setiap langkah penerapan teknik yang telah dilakukan.
Hasil penerapan teknik juga akan memperlihatkan hasil menyeluruh dari proses konseling yang telah
dijalankan oleh konseli, meliputi ada tidaknya perubahan dalam emosi, kognisi, dan tingkah laku
konseli.
EVALUASI PERKEMBANGAN
Berisi pandangan konselor tentang konseli, apa yang ada dibalik perkataan dan perbuatan konseli.
Evaluasi ini dilakukan secara berkelanjutan. Sejauh apa konseli mengalami perubahan dari sesi demi
sesi, meliputi: emosi, kognisi, dan tingkah laku konseli. Identifikasi tema dan pola perkataan dan
perbuatan konseli dengan mengacu pada teori-teori perkembangan dan kepribadian. Termasuk pula
hipotesis, interpretasi dan konseptualisasi tentang konseli.
Berisikan penjelasan mengenai hasil dari setiap langkah penerapan teknik yang telah dilakukan. Hasil
penerapan teknik juga akan memperlihatkan hasil menyeluruh dari proses konseling yang telah
dijalankan oleh konseli, meliputi ada tidaknya perubahan dalam emosi, kognisi, dan tingkah laku
klien.
REFLEKSI KONSELOR
Berisi refleksi konselor dalam proses konseling
LAMPIRAN
1. Verbatim wawancara konseling
2. Kertas kerja atau homework yang digunakan (tergantung pada pendekatan dan teknik konseling
yang digunakan)
3. Rekaman digital (audio visual)