DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 PURWOKERTO
Jl. Jend. Gatot Subroto No.73, Brubahan, Purwanegara, Kec.
Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah 53116
E. Tujuan Utama Peserta didik dapat memahami pentingnya sopan santun di lingkungan
sekolah
F. Tujuan Khusus 1. Peserta didik dapat mengetahui pengertian sopan santun (C1)
2. Peserta didik dapat menguraikan aspek perilaku sopan santun (C2)
3. Peserta didik dapat merumuskan strategi pembudayaan sopan santun
(P5)
G. Materi Layanan 1. Pengertian sopan santun
2. Aspek perilaku sopan santun
3. Strategi pembudayaan sopan santun
H. Waktu 1 x 45 menit
I. Sumber 1. Fitriyah Zahrotul (2019). Pengaruh Etika Jawa terhadap sopan santun
siswa. Skripsi. Pascasarjana Pendidikan Islam. IAIN Kudus.
2. Ujuningsih, Antoro Dwi (2010). Pembudayaan Sikap Sopan Santun
di rumah dan di sekolah sebagai upaya meningkatkan karakter siswa.
FKIP Universitas Terbuka.
J. Metode/Teknik Sosiodrama
Tahap Inti
Tahap persiapan (The warm-up)
1. Konselor membagi kelompok
2. Konselor membagi peran untuk siswa
3. Konselor membagikan skenario drama yang akan diperankan
oleh siswa.
4. Siswa mempelajari dan menghayati peran masing-masing
5. Konselor menanyakan kesiapan siswa untuk memulai
bermain peran
Tahap pelaksanaan (The action)
1. Siswa memasuki area drama
2. Masing-masing siswa bermain peran sesuai tugas dan waktunya
masing-masing.
Tahap Diskusi (The Sharing)
1. Konselor memimpin diskusi berkaitan dengan drama yang telah di
perankan
2. Konselor melakukan sesi tanya jawab dengan siswa mengenai
pengertian, pentingnya, manfaat, dan strategi penerapan sopan
santun. (LKPD)
3. Konselor memberi penguatan mengenai jawaban siswa.
Mengetahui:
A. Pengertian Toleransi
Perilaku menurut Sujiono merupakan bagian dari budi pekerti yang dapat membentuk
sikap terhadap manusia, Tuhan, diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa dan alam sekitar.1
Pendapat senada juga dikemukakan dalam Teori Behaviors, bahwa seluruh perilaku umat
manusia dapat dijelaskan atau diamati sebagai respon yang terbentuk dari berbagai stimulus
yang pernah diterimanya dari lingkungannya.Sunardi, dalam Adisusilo, berpendapat bahwa
perilakumerupakan sinonim dari aktivitas, reaksi, aksi, kinerja, atau reaksi. Secara umum
perilaku adalah apa yang dilakukan dan dikatakan seseorang.
Berdasarkan beberapa pernyataan yang telah disajikan di atas, maka dapat diambil
kesimpulan tentang perilaku.Perilaku adalah bagian dari budi pekerti yaitu cerminan
kepribadian seseorang yang membentuk sikap yang tampak dalam perbuatan dan interaksi
terhadap orang laindalam lingkungan sekitarnya.Perilaku siswa mencakup moral, disiplin,
sikap beragama, sosial, emosi dan konsep diri.
Berdasarkan beberapa teori mengenai sopan santun di atas dapat disimpulkan bahwa,
sopan santun berarti sikap atau perilaku yang tertib sesuai dengan adat istiadat atau norma-
norma yang berlaku dalam pergaulan antar manusia setiap harinya memiliki sikap saling
menghormati, bertutur kata baik, bersikap rendah hati, serta suka menolong.
Sopan santun adalah bagian dari terminologi etika yang sering kali dikaitkan dengan
terminologi moral atau yang sering kali disebut sebagai filsafat moral. Secara etimologi kata
etika berasal dari dua kata Yunani: ethos dan ethikos. Ethos berarti sifat, watak kebiasaan,
tempat yang biasa.Etikhos berarti susila, keadaban, kelakuan dan perbuatan yang baik. Istilah
moral berasal dari kata latin mores, yang merupakan bentuk jamak dari mos, yang berarti adat
istiadat atau kebiasaan watak, kelakuan, tabiat, dan cara hidup.8Etika membahas baik buruk
atau benar tidaknya tingkah laku dan tindakan manusia sekaligus menyoroti kewajiban-
kewajiban manusia. Etika tidak mempersoalkan apa atau siapa manusia itu, tetapi bagaimana
manusia seharusnya berbuat atau bertindak.9 Etika bisa juga diartikan dengan ilmu yang
membahas mengenai moralitas atau tentang manusia sejauh berkaitan denganmoralitas, yaitu
sebagimana diungkapkan oleh M. Said sebagai berikut:
“Etika dan moral sama artinya, tetapi dalam penggunaannya ada sedikit perbedaan.
Moral dan moralitas dipakai untuk perbuatan yang sedang dinilai seperti baik dan buruk.
Sedangkan etika dipakai untuk pengkajian sistem nilai dan kode. Orang menyebut perbuatan
yang bermoral dan immoral, atau orang menyebut sistem nilai, norma etika atau kode etik.
Yang membedakan ialah kata akhlak yang berarti tabiat, watak, budi pekerti.”
B. Aspek perilaku sopan santun
Perilaku sopan santun memiliki ukuran yang berbeda- beda dan terikat oleh ruang dan
waktu. Contohnya; di keluarga A, bersendawa dengan suara keras tidak diperbolehkan tetapi di
keluarga B, bersendawa seperti itu adalah hal yang biasa saja.Sopan santun harus dilakukan dimana
saja, seperti di rumah, di sekolah, di tempat kerja dan di lingkungan masyarakat.Intinya sopan santun
harus dilakukan di tempat dimana adanya interaksi antar individu.Sopan santun dilaksanakan dalam
berbagai aspek kehidupan.Adapun aspek-aspek perilaku sopan santun menurut Supriyanti
terwujud dalam 6 (enam) hal, yaitu:
a) Tata krama bergaul dengan orang tua
Kasih sayang orang tua terhadap anak adalah kasih sayang yang tulus dan ikhlas, karena
anak bagian dari dirinya sendiri.Cinta dan kasih sayang yang diberikan orang tua
terhadap anak adalah bentuk pengabdian. Adapun sikap sopan santun dan lemah lembut
terhadap kedua orang tua antara lain dilakukan sebagai berikut:
- Tidak berkata kasar atau membentak terhadap orang tua.
- Senantiasa berbuat baik dan tidak menyakiti hati kedua orang tua.
- Tunduk dan patuh kepada orang tua selama perintah itu dalam hal kebaikan.
- Menghargai pendapat kedua orang tua.
- Selalu mendoakan kedua orang tua agar diberi kesehatan, merawat dengan penuh
kasih sayang ketika orang tua sedang sakit atau lanjut usia.
Pembudayaan sikap sopan santun di sekolah dapat dilakukan melalui program yang dibuat oleh
sekolah untuk mendesain skenario pembiasaan sikap sopan santun. Sekolah dapat melakukan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Peran sekolah dalam membiasakan sikap sopan santun dapat dilakukan dengan memberikan
contoh sikap sopan dan santun yang ditunjukkan oleh guru. Siswa sebagai pembelajar dapat
menggunakan guru sebagai model. Dengan contoh atau model dari guru ini siswa dengan
mudah dapat meniru sehingga guru dapat dengan mudah menananmkan sikap sopan santun.
2. Guru dapat sekalu mengitegrasikan perilakuk sopan santun ini dlam setiap mata pelajaran,
sehingga tanggungjawab perkembanagn anak didik tidak hanya menjadi beban guru agama,
pendidikan moral pancasila, dan guru BP.
3. Guru agama, guru pendidikan moral pancasila dan guru BP dapat melakukan pembiasaan
yang dikaitkan dalam penillain secara afektif. Penilaian pencapain kompetensi dalam 3
matapelajaran ini hend daknya difokuskan pada pencapain kompetensi afektif. Kompetensi
kognitif hanya sebagai pendukung mengusaan secara afektif.
Lampiran 2
NASKAH SOSIODRAMA BEDA ITU INDAH (TOLERANSI)
Anto adalah anak dari saudagar kaya, karena kekayaan orang tua sering kali Anto berilaku semena-
mena terhadap orang tua, teman dan guru-guru di sekolah.
(Sudah beberapa hari ini tidak ada satupun siswa yang mengajak bicara Anto,
bahkan dalam kelompok Anto ditolak mentah-mantah, itu membuat Anto sadar
akan perbuatannya, karena tidak sopan terhadap guru dan orang tua, membuat
teman-teman enggan berteman dengan Anto.)
Guru : Anto, kenapa kamu terlihat bersedih?
Anto : itu karena tidak ada yang mau berteman dengan saya bu..
Guru : Apakah itu benar anak-anak?
(seluruh kelas hening, tidak ada yang berani menjawab)
Anto : huhuhu (sambil menangis kencang) Aku sudah menyeselai perbuatanku
teman-teman, bahwa dari kemaren aku kurang ajar sama ibu, guru sama kalian
juga huhu (sambil menangis)
Zidqi : Kami juga tidak membencimu Anton, kami memang sengaja mendiamkan
kamu beberapa hari agar kamu paham dengan perbuatanmu yang dapat
membuat orang lain kesal dan menjauhi kami
Guru Menggelengkan kepada (tersenyum lega)
Anto : Apakah benar begitu teman-teman? (sambil menatap satu-satu wajah teman
kelasnya)
Angel : menganggukan kepala sambil tersenyum
Wanda : Iya Anto, tapi janji setelah ini kamu harus benar-benar berubah yaa..
Anto : (mengangguk yakin) nanti tegur saja aku kalau aku berbuat salah yaa..
(menangis kembali)
Hasan : Tentu Anto
(Akhirnya semua siswa saling merangkul dan berjabat tangan)
Lampiran 3 : Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
IDENTITAS SISWA
Nama :……………………………………………………………….
Kelas : ……………………………………………………………….
NIS/ Absen : ……………………………………………………………….
1. Tuliskan hasil analisismu mengenai Sopan santun berdasarkan sosiodrama yang sudah
diperankan tadi!
Nama : .................................................
Kelas : .................................................
Berilah tanda cek (V) pada kolom SS (sangat setuju) jika pernyataan sangat setuju dengan
kondisi Anda, pada kolom S jika (setuju) dengan kondisi Anda, TS (tidak setuju) jika pernyataan
tidak setuju dan berilah tanda cek (V) pada kolom STS (sangat tidak setuju) jika Anda sangat
tidak setuju.
Rubrik Penilaian :
05 – 13 = layanan BK berjalan dengan sangat tidak baik
14 – 23 = layanan BK berjalan dengan tidak baik
24 – 31 = layanan BK berjalan dengan baik
32 – 40 = layanan BK berjalan dengan sangat baik
Lampiran 5 :
Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda dan
berilah tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi
Anda! NO PERNYATAAN SETUJU TIDAK SETUJU.