Anda di halaman 1dari 14

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 PURWOKERTO
Jl. Jend. Gatot Subroto No.73, Brubahan, Purwanegara, Kec.
Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah 53116

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN & KONSELING


KEGIATAN BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2022/2023

A. Komponen Layanan Layanan Dasar


B. Bidang Layanan Pribadi Sosial

C. Topik/tema layanan Ayo budayakan sopan santun di lingkungan sekolah!

D. Fungsi Layanan Pecegahan dan pengembangan

E. Tujuan Utama Peserta didik dapat memahami pentingnya sopan santun di lingkungan
sekolah
F. Tujuan Khusus 1. Peserta didik dapat mengetahui pengertian sopan santun (C1)
2. Peserta didik dapat menguraikan aspek perilaku sopan santun (C2)
3. Peserta didik dapat merumuskan strategi pembudayaan sopan santun
(P5)
G. Materi Layanan 1. Pengertian sopan santun
2. Aspek perilaku sopan santun
3. Strategi pembudayaan sopan santun

H. Waktu 1 x 45 menit
I. Sumber 1. Fitriyah Zahrotul (2019). Pengaruh Etika Jawa terhadap sopan santun
siswa. Skripsi. Pascasarjana Pendidikan Islam. IAIN Kudus.
2. Ujuningsih, Antoro Dwi (2010). Pembudayaan Sikap Sopan Santun
di rumah dan di sekolah sebagai upaya meningkatkan karakter siswa.
FKIP Universitas Terbuka.
J. Metode/Teknik Sosiodrama

K. Media/Alat Naskah drama.


L. Pelaksanaan Tahap Awal (Pendahuluan)
1. Pembukaan (salam)
2. Konselor menyapa peserta didik sambil menanyakan kabar
3. Konselor menyuruh salah satu siswanya memimpin doa
4. Konselor mempresensi siswa
5. Konselor menyampaikan tujuan dan agenda kegiatan hari ini
(Membahas mengenai lestarikan sopan santun)
6. Konselor menanyakan kesiapan siswa untuk mengikuti kegiatan
hari ini
7. Jika telah siap, konselor dapat melanjutkan ke tahap inti

Tahap Inti
Tahap persiapan (The warm-up)
1. Konselor membagi kelompok
2. Konselor membagi peran untuk siswa
3. Konselor membagikan skenario drama yang akan diperankan
oleh siswa.
4. Siswa mempelajari dan menghayati peran masing-masing
5. Konselor menanyakan kesiapan siswa untuk memulai
bermain peran
Tahap pelaksanaan (The action)
1. Siswa memasuki area drama
2. Masing-masing siswa bermain peran sesuai tugas dan waktunya
masing-masing.
Tahap Diskusi (The Sharing)
1. Konselor memimpin diskusi berkaitan dengan drama yang telah di
perankan
2. Konselor melakukan sesi tanya jawab dengan siswa mengenai
pengertian, pentingnya, manfaat, dan strategi penerapan sopan
santun. (LKPD)
3. Konselor memberi penguatan mengenai jawaban siswa.

Tahap Akhir (Penutup)


1. Konselor mengajak siswa untuk mengambil kesimpulan terkait
Toleransi terhadap perbedaan
2. Konselor memberitahukan bahwa kegiatan akan berakhir.
3. Konselor meminta siswa untuk mengisi instrument hasil
penilaian layanan.
4. Konselor mengakhiri kegiatan dengan mengucapkan salam.
M Evaluasi
.
Evaluasi Aspek yang dievaluasi :
Proses 1. Keterlibatan atau partisipasi peserta didik dalam mengikuti
layanan
2. Antusiasme peserta didik dalam mengikuti layanan
3. Peserta didik saling mengemukakn pesan moral
4. Layanan terselenggara dengan menyenangkan
5. Layanan sesuai alokasi waktu

Evaluasi Hasil Aspek yang dievaluasi :


1. Peserta didik memahami tujuan yang diharapkan dari
layanan yang telah dilaksanakan
2. Peserta didik memperoleh pengetahuan dan informasi dari
layanan yang telah dilaksanakan
3. Peserta didik berkomitmen untuk menerapkan perilaku
sopan santun dalam kehidupan sehari-hari
4. Peserta didik dapat mengembangkan perilaku yang lebih
positif setelah mendapat layanan

Malang, 22 Februari 2023

Mengetahui:

Konselor Pamong, Guru BK/Konselor

Khairul Bariyyah Dhea Fitri Rahmawati


Lampiran 1 : Uraian Materi

A. Pengertian Toleransi

Perilaku menurut Sujiono merupakan bagian dari budi pekerti yang dapat membentuk
sikap terhadap manusia, Tuhan, diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa dan alam sekitar.1
Pendapat senada juga dikemukakan dalam Teori Behaviors, bahwa seluruh perilaku umat
manusia dapat dijelaskan atau diamati sebagai respon yang terbentuk dari berbagai stimulus
yang pernah diterimanya dari lingkungannya.Sunardi, dalam Adisusilo, berpendapat bahwa
perilakumerupakan sinonim dari aktivitas, reaksi, aksi, kinerja, atau reaksi. Secara umum
perilaku adalah apa yang dilakukan dan dikatakan seseorang.
Berdasarkan beberapa pernyataan yang telah disajikan di atas, maka dapat diambil
kesimpulan tentang perilaku.Perilaku adalah bagian dari budi pekerti yaitu cerminan
kepribadian seseorang yang membentuk sikap yang tampak dalam perbuatan dan interaksi
terhadap orang laindalam lingkungan sekitarnya.Perilaku siswa mencakup moral, disiplin,
sikap beragama, sosial, emosi dan konsep diri.
Berdasarkan beberapa teori mengenai sopan santun di atas dapat disimpulkan bahwa,
sopan santun berarti sikap atau perilaku yang tertib sesuai dengan adat istiadat atau norma-
norma yang berlaku dalam pergaulan antar manusia setiap harinya memiliki sikap saling
menghormati, bertutur kata baik, bersikap rendah hati, serta suka menolong.
Sopan santun adalah bagian dari terminologi etika yang sering kali dikaitkan dengan
terminologi moral atau yang sering kali disebut sebagai filsafat moral. Secara etimologi kata
etika berasal dari dua kata Yunani: ethos dan ethikos. Ethos berarti sifat, watak kebiasaan,
tempat yang biasa.Etikhos berarti susila, keadaban, kelakuan dan perbuatan yang baik. Istilah
moral berasal dari kata latin mores, yang merupakan bentuk jamak dari mos, yang berarti adat
istiadat atau kebiasaan watak, kelakuan, tabiat, dan cara hidup.8Etika membahas baik buruk
atau benar tidaknya tingkah laku dan tindakan manusia sekaligus menyoroti kewajiban-
kewajiban manusia. Etika tidak mempersoalkan apa atau siapa manusia itu, tetapi bagaimana
manusia seharusnya berbuat atau bertindak.9 Etika bisa juga diartikan dengan ilmu yang
membahas mengenai moralitas atau tentang manusia sejauh berkaitan denganmoralitas, yaitu
sebagimana diungkapkan oleh M. Said sebagai berikut:
“Etika dan moral sama artinya, tetapi dalam penggunaannya ada sedikit perbedaan.
Moral dan moralitas dipakai untuk perbuatan yang sedang dinilai seperti baik dan buruk.
Sedangkan etika dipakai untuk pengkajian sistem nilai dan kode. Orang menyebut perbuatan
yang bermoral dan immoral, atau orang menyebut sistem nilai, norma etika atau kode etik.
Yang membedakan ialah kata akhlak yang berarti tabiat, watak, budi pekerti.”
B. Aspek perilaku sopan santun
Perilaku sopan santun memiliki ukuran yang berbeda- beda dan terikat oleh ruang dan
waktu. Contohnya; di keluarga A, bersendawa dengan suara keras tidak diperbolehkan tetapi di
keluarga B, bersendawa seperti itu adalah hal yang biasa saja.Sopan santun harus dilakukan dimana
saja, seperti di rumah, di sekolah, di tempat kerja dan di lingkungan masyarakat.Intinya sopan santun
harus dilakukan di tempat dimana adanya interaksi antar individu.Sopan santun dilaksanakan dalam
berbagai aspek kehidupan.Adapun aspek-aspek perilaku sopan santun menurut Supriyanti
terwujud dalam 6 (enam) hal, yaitu:
a) Tata krama bergaul dengan orang tua
Kasih sayang orang tua terhadap anak adalah kasih sayang yang tulus dan ikhlas, karena
anak bagian dari dirinya sendiri.Cinta dan kasih sayang yang diberikan orang tua
terhadap anak adalah bentuk pengabdian. Adapun sikap sopan santun dan lemah lembut
terhadap kedua orang tua antara lain dilakukan sebagai berikut:
- Tidak berkata kasar atau membentak terhadap orang tua.
- Senantiasa berbuat baik dan tidak menyakiti hati kedua orang tua.
- Tunduk dan patuh kepada orang tua selama perintah itu dalam hal kebaikan.
- Menghargai pendapat kedua orang tua.
- Selalu mendoakan kedua orang tua agar diberi kesehatan, merawat dengan penuh
kasih sayang ketika orang tua sedang sakit atau lanjut usia.

b) Tata krama bergaul dengan guru


Peranan pengasuh di sekolah adalah sangat besar.Disamping sebagai pendidik guru juga
berperan sebagai pembimbing, pengajar dan peran pengganti orang tua di sekolah.
Sikap sopan santun terhadap guru antara lain:
- Selalu tunduk dan patuh kepada guru.
- Melaksanakan segala hal baik.
- Berbicara yang halus dan sopan..
- Menjaga nama baik dan menghormati guru.
- Menyapa dengan ramah bila bertemu dengan guru.
- Menampilkan contoh tingkah laku yang baik.

C. Strategi pembudayaan sopan santun


Pembudayaan merupakan suatu proses pembiasaan. Pembudayaan sopan santun dapat
dimaksudkan sebagai upaya pembisaan sikap sopan santun agar menjadi bagian dari pola hidup
seseorang yang dapat dicerminkan melalui sikap dan perilaku keseharian. Sopan santun sebagai
perilaku dapat dicapai oleh anak melalui berbagai cara. Salah satu yang dibahas dalam makalah
ini adalah melalui proses pembudayaan. Proses ini dapat dilakuakn di rumah dan disekolah.
Pembudayaan sopan santun di rumah dapat dilakukan melalui peran orang tua dalam mendidik
anaknya.
Orang tua dapat melakukan hala-hal sebagai berikut:
1. Orang tua memberikan contoh-contoh penerapan perilaku sopan santun di depan anak.
Contoh merupakan alat pendidikan yang sekaligus dapat memberikan pengetahuan pada
anak tentang makna dan implementasi dari sikap sopan santun itu sendiri. Menurut
pendapat Dyah Kusuma (2009) seperti yang dimuat dalam  
http://indteacher.wordpress.com/2009/05/06/    “pembentukan perilaku sopan santun sangat
dipengaruhi lingkungan. Anak pasti menyontoh perilaku orang tua sehari-hari. Tak
salahlah kalau ada yang menyebutkan bahwa ayah/ibu merupakan model yang tepat bagi
anak. Di sisi lain, anak dianggap sebagai sosok peniru yang ulung. Lantaran itu, orang tua
sebaiknya selalu menunjukkan sikap sopan santun. Dengan begitu, anak pun secara
otomatis akan mengadopsi tata- krama tersebut.” Contoh merupakan sarana yang paling
ampuh dalam menanamkan sikap sopan santun pada anak, dengan contoh anak dapat
secara langung melihat model dan sekaligus dapat meniru dan mengetahui
implementasinya. Orang tua dapat menanamkan makna dari sikap sopan ini akan lebih
mudah.
2. Menanamkan sikap sopan santun melalui pembiasaan. Anak dibiasakan bersikap sopan
dalam kehidupan sehari hari baik dalam bergaul dalam satu keluarga maupun dengan
lingkungan. Seperti yang diungkapkan oleh Dyah Kusuma (2009) dalam
http://indteacher.wordpress.com/2009/05/06/ yaitu: “Kelak, anak yang dibiasakan dari
kecil untuk bersikap sopan santun akan lebih mudah bersosialisasi. Dia akan mudah
memahami aturan-aturan yang ada di masyarakat dan mau mematuhi aturan umum
tersebut. Anak pun relatif mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, supel, selalu
menghargai orang lain, penuh percaya diri, dan memiliki kehidupan sosial yang baik. Pen-
dek kata, dia tumbuh menjadi sosok yang beradab.” Pembiasaan merupakan metode yang
paling tepat dalam pelaksanaan proses pendidikan karakter. Pelaksanaan pembiasaan ini
tentu dialkuak melalui proses panjang yang harus dimonitor, dibimbing dan dinilai oleh
guru maupun orang tua.
3. Menanamkan sikap sopan santun sejak anak masih kecil, anak yang sejak kecil dibiasakan
bersikap sopan akan berkembang menjadi anak yang berperilaku sopan santun dalam
bergaul dengan siapa saja dan selalu dpat menempatkan dirinya dalam suasana apapun.
Sehingga sikap ini dapat diajadikan bekal awal dalam membina karakter anak

Pembudayaan sikap sopan santun di sekolah dapat dilakukan melalui program yang dibuat oleh
sekolah untuk mendesain skenario pembiasaan sikap sopan santun. Sekolah dapat melakukan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Peran sekolah dalam membiasakan sikap sopan santun dapat dilakukan dengan memberikan
contoh sikap sopan dan santun yang ditunjukkan oleh guru. Siswa sebagai pembelajar dapat
menggunakan guru sebagai model. Dengan contoh atau model dari guru ini siswa dengan
mudah dapat meniru sehingga guru dapat dengan mudah menananmkan sikap sopan santun.
2. Guru dapat sekalu mengitegrasikan perilakuk sopan santun ini dlam setiap mata pelajaran,
sehingga tanggungjawab perkembanagn anak didik tidak hanya menjadi beban guru agama,
pendidikan moral pancasila, dan guru BP.
3. Guru agama, guru pendidikan moral pancasila dan guru BP dapat melakukan pembiasaan
yang dikaitkan dalam penillain secara afektif. Penilaian pencapain kompetensi dalam 3
matapelajaran ini hend daknya difokuskan pada pencapain kompetensi afektif. Kompetensi
kognitif hanya sebagai pendukung mengusaan secara afektif.
Lampiran 2
NASKAH SOSIODRAMA BEDA ITU INDAH (TOLERANSI)

Anto adalah anak dari saudagar kaya, karena kekayaan orang tua sering kali Anto berilaku semena-
mena terhadap orang tua, teman dan guru-guru di sekolah.

Di suatu pagi yang cerah….

Ibu Anto : Nanti mau dijemput jam berapa nak?


Anto : Nggak usah! (sambil memberntak)
Ibu Anto : Ya sudah kalau begitu, sana masuk keburu gerbang sekolah ditutup (sambil
mengulurkan tangan untuk di salimi)
Anto : Apa, pengin apa? Berharap aku menyalimi tangan ibu? Nggak akan, tangan
ibu kan bau udang, aku jijik!
Suara keras Anto berhasil membuat semua orang merasa ingin tahu, akhirnya
semua orang melihat dengan heran sikap anto yang tidak sopan kepada ibunya
itu.
Wanda : San, san. Itu kan teman kelas kita.
Hasan : Kamu benar Wan.
Angel : Bisa-bisanya dia bersikap tidak sopan kepada ibunya sendiri, kalau aku sih
nggak mau temenan sama dia (sambil memalingkan muka)
Wanda : Ih, aku setuju sama kamu Ngel. Lebih baik kita jauhi saja anak yang begitu.
Hasan : Sudah, sudah ayo masuk kelas saja.
Wanda dan : Shapp Bos!
Angel
(Di Kelas….)

Guru : Sekarang kalian langsung membentuk menjadi 6 kelompok, dengan masing-


masing kelompok terdapat 4 anggota.
Siswa : (menjawab serentak) Baik ibu..
Anto : Siapa mau kelompokan sama aku?
(Satu kelas hening, seolah tidak ada yang mau menerima Anto sebagai anggota
kelompoknya karena kelakuan Anto yang tidak sopan.)
Angel : Duh mati, tinggal kelompok kita aja yang kurang 1 anggota (raut wajah
cemas)
Wanda : Oh iya, ngga ada jalan lain selain satu kelompok sama si Anto
Hasan : Anto, sini masuk kelompok kami aja.
(Wanda dan Angel menatap wajah Hasan dengan perasaan kesal, karena tanpa
breafing terlebih dahulu Hasan mengajak Anto masuk kelompok mereka.
Anto : Heh miskin, tolong ya aku bagin yang mudah saja. Kalau ngga aku laporin ke
papa ku
Wanda : Bisa ngga sih kamu sopan dikit, bersyukur kamu, kelompok ini udah mau
menerima kamu sebagai anggota.
Angel : Bener banger, kalau mau masuk kelompok kami syaratnya harus sopan!
Anto : Kalian ini ya, udah miskin bau terasi banyak omong!
Hasan : Ssstt, sudah sudah lebih baik sekarang kita mengerjakan saja.

Hari demi hari tingkah sopan Anto semakin menjadi jadi


Guru : Anto, duduk! Ini saatnya jam pelajaran bukan untuk bermain game
Anto : Ibu siapa berani-beraninya menyuruh saya!
Guru : Kamu ini ya dibilangin malah gini
Zidqi : Anto sini duduk saja, kamu ini
Anto : Ih, ngga mau! Lebih baik aku ke kantin saja
(Ibu guru mengelus dada dengan kelakuan Anto yang semakin menjadi-jadi,
akhrinya seluruh siswa membuat kesepakatan)

(Sudah beberapa hari ini tidak ada satupun siswa yang mengajak bicara Anto,
bahkan dalam kelompok Anto ditolak mentah-mantah, itu membuat Anto sadar
akan perbuatannya, karena tidak sopan terhadap guru dan orang tua, membuat
teman-teman enggan berteman dengan Anto.)
Guru : Anto, kenapa kamu terlihat bersedih?
Anto : itu karena tidak ada yang mau berteman dengan saya bu..
Guru : Apakah itu benar anak-anak?
(seluruh kelas hening, tidak ada yang berani menjawab)
Anto : huhuhu (sambil menangis kencang) Aku sudah menyeselai perbuatanku
teman-teman, bahwa dari kemaren aku kurang ajar sama ibu, guru sama kalian
juga huhu (sambil menangis)
Zidqi : Kami juga tidak membencimu Anton, kami memang sengaja mendiamkan
kamu beberapa hari agar kamu paham dengan perbuatanmu yang dapat
membuat orang lain kesal dan menjauhi kami
Guru Menggelengkan kepada (tersenyum lega)
Anto : Apakah benar begitu teman-teman? (sambil menatap satu-satu wajah teman
kelasnya)
Angel : menganggukan kepala sambil tersenyum
Wanda : Iya Anto, tapi janji setelah ini kamu harus benar-benar berubah yaa..
Anto : (mengangguk yakin) nanti tegur saja aku kalau aku berbuat salah yaa..
(menangis kembali)
Hasan : Tentu Anto
(Akhirnya semua siswa saling merangkul dan berjabat tangan)
Lampiran 3 : Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

IDENTITAS SISWA
Nama :……………………………………………………………….
Kelas : ……………………………………………………………….
NIS/ Absen : ……………………………………………………………….

1. Tuliskan hasil analisismu mengenai Sopan santun berdasarkan sosiodrama yang sudah
diperankan tadi!

Pengertian dari Sopan santun Pentingnya sikap sopan santun


dalalm lingkungan keluarga dan
sekolah

Strategi pembudayaan sopan santu


Lampiran 4 :
INSTRUMEN PENILAIAN PROSES

Nama : .................................................
Kelas : .................................................
Berilah tanda cek (V) pada kolom SS (sangat setuju) jika pernyataan sangat setuju dengan
kondisi Anda, pada kolom S jika (setuju) dengan kondisi Anda, TS (tidak setuju) jika pernyataan
tidak setuju dan berilah tanda cek (V) pada kolom STS (sangat tidak setuju) jika Anda sangat
tidak setuju.

No. Pernyataan Skor


Sangat tidak Tidak setuju Setuju Sangat setuju
setuju
1 2 3 4
1. Saya aktif dalam
mengikuti bimbingan
yang diberikan
konselor
2. Saya bersemangat
mengikuti bimbingan
yang diberikan
konselor
3. Penyampaianmateri
toleransi membuat
saya mengerti
pentingnya saling
menghargai
4. Selama bimbingan
saya bebas dalam
berpendapat
5. Media yang
digunakan dalam
layanan BK
sudah tepat
6. Layanan BK yang
digunakan membuat
saya bersemangat
mengikutinya
7. Metode yang
digunakan sesuai
dengan topik yang
disampaikan
Total skor

Rubrik Penilaian :
05 – 13 = layanan BK berjalan dengan sangat tidak baik
14 – 23 = layanan BK berjalan dengan tidak baik
24 – 31 = layanan BK berjalan dengan baik
32 – 40 = layanan BK berjalan dengan sangat baik
Lampiran 5 :

INSTRUMEN PENILAIAN HASIL

Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda dan
berilah tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi
Anda! NO PERNYATAAN SETUJU TIDAK SETUJU.

No. Pernyataan Setuju Tidak setuju


1. Saya merasa senang menerima materi layanan BK
tentang ayo budayakan sopan santun

2. Setelah menerima layanan informasi BK, saya


mengerti tentang pengertian, aspek perilaku dan
strategi pembudayaan sopan santun
3. Setelah menerima materi layanan BK tentang ayo
budayakan sopan santun, timbul kesadaran saya
untuk manumbuhkan sikap sopan santun
dimanapun saya berada

4. Kegiatan layanan klasikal tentang sopan santun


sangat menarik perhatian saya

5. Materi sopan santun ini sangat penting karena


saya mendapat informasi cara membudaykan
sopan santun

6. Dengan adanya materi sopan santun yang


disampaikan saya memahami bahwa setiap orang
orang harus dihormati

Anda mungkin juga menyukai