BIMBINGAN KONSELING
SEKOLAH MENEGAH PERTAMA
KELAS VIII
Peserta didik/ konseli dapat memahami, menerima, mengarahkan, mengambil keputusan dan
merealisasikan keputusannya secara bertanggung jawab tentang perkembangan aspek pribadinya
secara optimal dan mencapai kebahagiaan, kesejahteraan dan keselamatan dalam hidupnya
1. IDENTITAS MODUL
Jenjang/kelas SMP/8
Fase D
Jumlah siswa 32
Profil Pelajar Beriman, Bertaqwa Kepada Tuhan YME dan Berakhlak Mulia,
Pancasila Bernalar Kritis
Tahap Awal
1. Membuka dengan salam dan berdoa
2. Membina hubungan baik dengan konseli
3. Menegosiasikan kontrak waktu, tugas dan kerjasama proses layanan
4. Menyampaikan tujuan layanan sehubungan dengan kegiatan layanan yang
akan dilakukan
5. Menanyakaan kesiapan kepada konseli dalam mengikuti kegiatan layanan
konseling individual
6. Mengisi daftar hadir melalui layanan
Tahap Inti
1. Guru pembimbing menayangkan media slide power point yang
berhubungan dengan materi layanan tersebut diatas.
2. Peserta didik memperhatikan penjelasan materi yang diberikan serta Guru
BK mengajak peserta didik berdialog interaktif tentang contoh
penerapannya.
3. Setelah itu, peserta didik memperhatikan, mengamati tampilan video
yang terkait dengan “Perilaku Tatakrama / Sopan dan Santu ”
4. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab setelah peserta
didik melihat tayangan video tersebut.
5. Peserta didik dapat mengamati dan mencari informasi tentang contoh-
contoh perilaku atau sikap. Tata krama sopan dan santun dalam
kehidupan, baik di sekolah atau di masyarakat.
6. Peserta didik diberi tugas untuk mengklasifikasikan adab atau tatakrama,
sopan dan santun yang baik dan tidak baik
3. Tahap Penutup
1. Guru BK mengajak peserta didik melakukan refleksi atas kegiatan yang
telah dilakukan
1. Guru BK mengajak peserta didik untuk selalu bertindak sopan dan
santun dimanapun berada
2. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang dan
mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
4. PENILAIAN
Penilaian Sikap peserta didik dalam kegiatan layanan dasar melalui
proses observasi /jurnal menggunakan format pengamatan.
Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan
kriteria: 100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai
1. URAIAN MATERI
Secara bebas di dalam tembang macapat dhandhang Gula tadi terkandung unsur-unsur sikap dan perilaku baik
sebagi tuntunan dan perilaku sopan santun ialah:
1. Bahwa jika mengetahui dan melaksanakan peraturan-peraturan hukum dengan bersungguh-sungguh, kita
aka terhindar dari kenistaan dan kehinaan.
2. Apabila bercakap-cakap maka berbicaralah dengan sopan , sebab yang demikian akan disenangi oleh
lawan bicara kita dan yang yang mendengarkannya.
3. Bersikap dan berperilakulah yang sesuai dengan tuntunan tatkrama dan sopan santun akan menjauhkan
dari gunjingan orang.
4. Apabila kita memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang baik maka dapat dipergunakan untuk mencari
nafkah, sehingga akan tecukupi kebutuhan hidup kita.
5. Sedangkan sikap dan perilaku yang baik itu dapat menyelamatkan manusia dalam hidupnya.
Pendek kata, makna dari temabang macapat dhandhang gula diatas memberikan tuntunan bahwa jiia
kita bersikap dan berperilaku baik akan selamat dan sejahtera hidup kita. Dalam kenyataannya, banyak hal
yang harus kita ketahui dan kita laksanakan dalam kaitannya untuk bersikap dan berperilaku baik, sehinga
apabila kita pelajari secara keseluruhan kadang kala dapat menjadikan diri kita enggan untuk memulainya.
Oleh sebab itu, secara garis besar tuntunan bersikap dan berperilaku yang baik itu dapat dimulai dari hal-hal
yang sederhana.
Perlu dicatat bahwa memulai sesuatu dari hal yang sederhana itu ternyata bukan karena tak mampu,
tetapi semat-mata agar kita mudah mempelajarinya dan malaksanakannya.berikut ini beberapa hal yang
dapat dilakukan untuk memulai belajar dan berperilaku sopan santun itu.