Anda di halaman 1dari 44

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)

BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2021/2022
Standar Kompetensi : Landasan Hidup Religius
Rumusan Kompetensi Mempelajari Hal Ihwal Ibadah
Topik Bahasan : Beribadah Kepada Tuhan Yang Maha Esa
Bidang Layanan : Pribadi
Kelas / Semester : 10 / Genap
Alokasi Waktu : 1 x 45 menit

A. Tujuan Capaian Layanan


1. Siswa dapat memahami ibadah dan makna sabar
2. Siswa dapat menilai diri sejauhmana pemahaman terhadap hal ihwal ibadah
3. Siswa dapat menerapkan perilaku sabar

B. Metode, Alat dan Media


1. Metode : Ceramah, Diskusi Interaktif
2. Alat / Media : LCD, Papan tulis, Spidol, Laptop

C. Langkah-langkah Kegiatan Layanan


1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Memberikan salam/sapaan dengan penuh semangat dan keakraban kepada peserta didik,
kemudian mengajak peserta didik untuk mengawali kegiatan dengan berdo’a.
1.2. Guru BK memberikan pengantar singkat tentang tujuan layanan Bimbingan dan Konseling
1.3. Membina hubungan baik dengan peserta didik serta membuat suasana kegiatan menjadi lebih
semangat/bergairah dengan diawali ice breaking. (Mencaikan kebekuan di kelas)
2. Tahap Inti
2.1. Guru pembimbing menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi
layanan tersebut diatas.
2.2. Peserta didik memperhatikan penjelasan materi yang diberikan serta Guru BK mengajak peserta
didik berdialog interaktif tentang contoh penerapannya
2.3. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab setelah peserta didik melihat tayangan
video tersebut.
2.5. Peserta didik diminta untuk mengerkan kuis
2.6. Peserta didik menjawab pertanyaan secara jujur,
3. Tahap Penutup

Modul Bimbingan dan Konseling

1
3.1. Guru BK mengajak peserta didik melakukan refleksi atas kegiatan yang telah dilakukan
3.2. Guru BK mengajak peserta didik agar memahami makna ibadah
3.3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang dan mengakhiri kegiatan dengan
berdoa dan salam

D. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Guru BK memperhatikan proses layanan serta melakukan refleksi dari kegiatan
layanan klasikal tersebut menggunakan lembar observasi
2. Evaluasi Hasil : Peserta didik mengisi angket evaluasi setelah mengikuti kegiatan layanan klasikal,
antara lain: suasana yang dirasakan, pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaiannya. (bisa
melalui link google form.

Surakarta, Januari 2022


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru BK Kelas X

Dr. Rahayuningsih, S.Pd., M.Pd Inmas Indratama, S.Pd


NIP -

Modul Bimbingan dan Konseling

2
LANDASAN HIDUP RELIGIUS

Standar Kompetensi Kemandirian : Landasan Hidup Religius


Rumusan Kompetensi Kelas / : Mempelajari Hal Ihwal Ibadah
Semester Alokasi waktu : X (Sepuluh) / Genap
Bidang Fungsi Tujuan : 2 x 45 menit
: Pribadi
: Pemahaman
: 1. Siswa dapat memahami ibadah dan makna sabar
Topik bahasan Siswa dapat menilai diri sejauhmana pemahaman
terhadap hal ihwal ibadah
Siswa dapat menerapkan perilaku sabar
: 1. Beribadah Kepada Tuhan Yang Maha Esa

A. Materi 1
BERIBADAH KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA

Ketaatan Kepada Tuhan Yang Maha Esa merupakan merupakan salah satu
kaidah- kaidah ajaran agama sesuai dengan keyakinan masing-masing pribadi yang
menganutnya. Bentuk ketaatan Kepada Tuhan Yang Maha Esa mempunyai makna
sangat luas dan dapat mencakup segala aspek kehidupan. Setiap ajaran agama selalu
mengajak umatnya untuk selalu bertaqwa kepada Tuhan. Taqwa adalah berhati-hati,
takut atau rasa malu untuk melakukan perbuatan yang dilarang Tuhan.

Perintah Tuhan itu menyangkut semua hal


atau perbuatan yang baik, bermanfaat dan
mensejahterakan dan membahagiakan orang lain
seperti: beribadah sholat bagi umat muslim,
menjalin silaturahmi, bekerja untuk mencapai
rejeki yang halal, berbuat baik kepada orang tua
dan orang lain, berbuat baik kepada diri sendiri,
bertutur kata yang baik, rajin belajar dan
sebagainya. Sedangkan larangan Tuhan
menyangkut berbagai hal atau perbuatan
yang haram, tidak baik, mencelakakan atau merugikan orang lain, seperti : mencuri,
membunuh, berzina, tawuran, berbohong, menyakiti orang lain, korupsi dan
sebagainya. Semuanya merupakan wujud ketaatan setiap pribadi atau individu
dalam beribadah kepada Tuhan-Nya.

Orang yang beriman menduduki derajat yang tinggi disisi Tuhan, seseorang
dapat mencapai derajat ketaqwaan, apabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Modul Bimbingan dan Konseling

3
1. Aspek Keimanan, meliputi pikiran, ucapan, dan perilaku.
2. Aspek Ibadah, melaksanakan ibadah ritual seperti Sholat, peribadatan lain.
3. hAspek Akhlak, meliputi berbuat baik kepada kedua orang tua, saudara, guru,
teman, bisa menguasai rasa marah, selalu bersyukur, bersabar, jujur, menjauhkan
diri dari perbuatan yang dilarang Tuhan, memelihara kebersihan, serta memiliki
motivasi yang tinggi dalam belajar.

Sebagai remaja yang beriman ada baiknya kita mempersiapkan diri dengan amalan ibadah
yang baik, apapun yang kita lakukan dari pagi sampai malam merupakan ibadah jika
dikerjakan dengan niat baik dan dilakukan dengan niat baik pula, oleh karena itu janganlah
sia-siakan hidup kita dan jangan sampai waktu kita hidup di dunia terbuang percuma.

Aktivitas Siswa :

Berikanlah jawabanmu, terhadap pertanyaan dibawah ini !

1. Menurut saya ibadah itu hanyalah menyembah


Tuhan. Ya / Tidak
Alasan………………………………………………………………………………………………….........................
.........................................................................................................................................
2. Saya ragu akan ajaran agama
saya. Ya / Tidak
Alasan………………………………………………………………………………………………………………….......
........................................................................................................................................
3. Saya bangga dengan agama
saya. Ya / Tidak
Alasan: ………………………………………………………………………………………………………………….....
.......................................................................................................................................
4. Saya yakin Tuhan itu tahu apapun yang saya perbuat.
Ya / Tidak
Alasan : …………………………………………………………………………………………………………………...
......................................................................................................................................
5. Saya harus rajin beribadah agar mendapat kemudahan dalam menjalani
hidup. Ya / Tidak
Alasan : …………………………………………………………………………………………………………………...
......................................................................................................................................
6. Berdoa tidak ada manfaatnya
Ya / Tidak
Alasan : …………………………………………………………………………………………………………………...
......................................................................................................................................

Modul Bimbingan dan Konseling

4
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2021/2022
Standar Kompetensi : Landasan Prilaku Etis
Rumusan Kompetensi 1. Mengenal keragaman sumber norma yang berlaku di
masyarakat
2. Berperilaku atas dasar keputusan yang mempertimbangkan
aspek-aspek etis
Topik Bahasan : Berperilaku sesuai norma sopan santun
Bidang Layanan : Pribadi, Sosial
Kelas / Semester : 10 / Genap
Alokasi Waktu : 1 x 45 menit

A. Tujuan Capaian Layanan


1. Siswa dapat memahami norma yang berlaku di masyarakat
Siswa dapat memahami pentingnya menghormati orangtua
2.
Siswa dapat menampilkan perilaku yang menunjukkan baktinya sebagai seorang anak
3.
Siswa dapat mengungkapkan rasa sayang terhadap keluarga yang disayanginya
4.
B. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Diskusi Interaktif
2. Alat / Media : LCD, Papan tulis, Spidol, Laptop

C. Langkah-langkah Kegiatan Layanan


1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Memberikan salam/sapaan dengan penuh semangat dan keakraban kepada peserta didik,
kemudian mengajak peserta didik untuk mengawali kegiatan dengan berdo’a.
1.2. Guru BK memberikan pengantar singkat tentang tujuan layanan Bimbingan dan Konseling
1.3. Membina hubungan baik dengan peserta didik serta membuat suasana kegiatan menjadi lebih
semangat/bergairah
2. Tahap Inti
2.1. Guru pembimbing menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi
layanan tersebut diatas.
2.2. Peserta didik memperhatikan penjelasan materi yang diberikan serta Guru BK mengajak peserta
didik berdialog interaktif tentang contoh penerapannya
2.3. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab setelah peserta didik melihat tayangan
video tersebut.
2.5. Siswa bermain Role Playing

Modul Bimbingan dan Konseling

5
3. Tahap Penutup
3.1. Guru BK mengajak peserta didik melakukan refleksi atas kegiatan yang telah dilakukan
3.2. Guru BK mengajak peserta didik agar dapat berprilaku sesuai norma
3.3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang dan mengakhiri kegiatan dengan
berdoa dan salam

D. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Guru BK memperhatikan proses layanan serta melakukan refleksi dari kegiatan
layanan klasikal tersebut menggunakan lembar observasi
2. Evaluasi Hasil : Peserta didik mengisi angket evaluasi setelah mengikuti kegiatan layanan klasikal,
antara lain: suasana yang dirasakan, pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaiannya. (bisa
melalui link google form.

Surakarta, Januari 2022


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru BK Kelas X

Dr. Rahayuningsih, S.Pd., M.Pd Inmas Indratama, S.Pd


NIP -

Modul Bimbingan dan Konseling

6
LANDASAN PERILAKU ETIS

Standar Kompetensi Kemandirian : Landasan Perilaku Etis


Rumusan Kompetensi : 1. Mengenal keragaman sumber norma yang berlaku di
masyarakat
2. Berperilaku atas dasar keputusan yang mempertimbangkan
aspek-aspek etis
Kelas / Semester Alokasi Waktu : X (Sepuluh) / Genap
Bidang : 4 x 45 menit
Fungsi Tujuan : Pribadi, Sosial
: Pemahaman, Pemeliharaan
: 1. Siswa dapat memahami norma yang berlaku di masyarakat
Siswa dapat memahami pentingnya menghormati orangtua
Siswa dapat menampilkan perilaku yang menunjukkan baktinya
sebagai seorang anak
Topik bahasan Siswa dapat mengungkapkan rasa sayang terhadap keluarga
yang disayanginya
: 1. Berperilaku sesuai norma sopan santun
2. Ridhonya Orangtua, Ridhonya Tuhan

A. Materi 1 :

BERPERILAKU SESUAI NORMA SOPAN SANTUN

Manusia sebagai makhluk sosial, senantiasa berhubungan dengan manusia lainnya


dalam masyarakat misalnya interaksi sosial didalam lingkungan keluarga, sekolah,
masyarakat dan lain sebagainya. Interaksi sosial juga senantiasa didasari oleh adat dan
norma yang berlaku dalam masyarakat. Norma sangat penting peranannya dalam
kehidupan untuk mewujudkan kehidupan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia,
karena tanpa norma kehidupan masyarakat seperti kehidupan di hutan belantara yakni
siapa yang kuat dialah pemenangnya. Dengan norma, setiap manusia memperjuangkan
kepentingan dan kebutuhannya dalam batas- batas yang tidak melanggar aturan dan tidak
merugikan kepentingan orang lain sehingga dapat mewujudkan kehidupan yang tertib,
aman dan tenteram.

1. Mengenal Norma yang berlaku


Norma berasal dari bahasa latin yaitu mos yang merupakan bentuk jamak dari mores
yang artinya adalah kebiasaan, tata kelakuan atau adat istiadat, ada juga yang
berpendapat bahwa norma berasal dari bahasa Belanda norm, yang berarti pokok
kaidah, patokan atau pedoman. Norma berisi dua hal yaitu PERINTAH dan LARANGAN.

Modul Bimbingan dan Konseling

7
Dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal 4 macam norma. Norma tersebut antara lain
NORMA AGAMA, NORMA KESUSILAAN, NORMA KESOPANAN dan NORMA HUKUM.
a. Norma Agama adalah Peraturan atau
petunjuk hidup yang memuat perintah-perintah,
larangan-larangan dan anjuran-anjuran yang
bersumber dari Tuhan. Norma agama merupakan
landasan dari norma-norma yang lainnya. Contohnya
adalah sebagai berikut :
 perintah untuk beribadah kepada
Tuhan
 larangan untuk berzina, mencuri,
mabuk-mabukkan dan berkata kotor
b. Norma Kesusilaan adalah peraturan atau petunjuk hidup yang bersumber dari suara
hati nurani manusia yang mengatur tentang patut tidaknya perbuatannya atau susila
tidaknya perilaku manusia. Norma kesusilaan memberikan petunjuk tentang cara
bersikap dan bertingkah laku dalam memutuskan hal-hal yang harus dilakukan,
dihindari dan ditentang. Pelanggaran terhadap norma kesusilaan adalah pelanggaran
penasaran yang bersifat penyesalan karena telah melakukan pengingkaran terhadap
hati nurani. Contohnya adalah :
 Selalu bersikap dan bertingkah laku jujur
 Tidak mengambil milik orang lain
c. Norma Kesopanan sering disebut sopan santun, tatakrama atau adat istiadat. adalah
norma yang timbul dan diadakan oleh masyarakat itu sendiri untuk saling hormat-
menghormati. Suatu kelompok masyarakat dapat menetapkan peraturan yang berisi
hal-hal yang dianggap sopan dan boleh dilakukan dan hal-hal yang dinilai tidak sopan
dan harus dihindari. Ukuran norma kesopanan adalah kepantasan, kebiasaan, atau
kepatutan yang berlaku dalam sebuah masyarakat, sehingga setiap masyarakat
memiliki ukurannnya sendiri-sendiri mengenai apa yang dianggap pantas, bisa dan
patut. Contohnya adalah :
 Jangan makan sambil bicara
 Orang yang lebih muda menghormati orang yang lebih tua
d. Norma Hukum adalah norma yang berisi peraturan-peraturan yang ditetapkan dan
diberlakukan oleh Negara. Norma hukum bersifat melengkapi norma-norma yang
lain yang ada dalam masyarakat. Artinya norma hukum memperkuat sanksi atas
pelanggaran norma lainnya. Keistimewaan norma hukum terletak pada sifatnya yang
memaksa, sanksinya berupa ancaman hukuman dan biasanya dituangkan dalam
bentuk peraturan tertulis. Contohnya adalah :
 Dilarang membunuh atau menghilangkan nyawa orang lain karena bertentangan
dan melanggar pasal 338 KUHP
 Dilarang mencuri karena bertentangan dan melanggar pasal 362 KUHP

2. Fungsi Norma
Fungsi norma dalam kehidupan adalah sebagai berikut :
a. Pedoman dalam bertingkah laku. Norma memuat aturan tingkah laku masyarakat
dalam pergaulan sosial
b. Sistem pengendalian sosial. Tingkah laku masyarakat diawasi dan dikendalikan oleh
aturan yang berlaku

Modul Bimbingan dan Konseling

8
c. Menjaga kerukunan anggota masyarakat. Norma mengatur agar perbedaan dalam
masyarakat tidak menimbulkan kekacauan atau tidak tertib.
d. Membantu mencapai tujuan bersama masyarakat
e. Menjadi dasar untuk memberikan sanksi kepada warga masyarakat yang melanggar
norma
f. Membentuk budi pekerti manusia yang baik, perilaku yang patuh, sadar hukum,
memiliki akhlak mulia

3. Pentingnya memiki norma sopan santun di masyarakat


Norma sopan santun sangat penting untuk diterapkan, terutama dalam
bermasyarakat, karena norma ini sangat erat kaitannya terhadap masyarakat. Norma
kesopanan merupakan tuntutan dalam hidup bersama dan merupakan norma yang
harus dipenuhi supaya diterima secara sosial. Bertingkah laku sesuai dengan cara yang
diterima dan dihargai oleh lingkungan sosial menunjukan rasa hormat, kepedulian, dan
perhatian kepada orang lain. Perilaku yang sangat baik dapat membantu anda memiliki
hubungan yang lebih baik dengan orang yang anda kenal, dna orang-orang yang akan
anda temui. Sopan santun membawa rasa hormat kepada orang ang berinteraksi
dengan anda, dan anda juga mendapat rasa hormat dari orang yang berinteraksi dengan
anda. Dalam hal ini sopan santun dapat memberikan banyak manfaat atau pengaruh
yang baik terhadap diri sendiri maupun orang lain.

3.1 Pengertian Sopan Santun


Dalam andas besar bahasa Indonesia, sopan berarti hormat dan takzim, tertib
menurut adat yang baik, beradab tingkah lakunya, tutur katanya, pakaian, dsb; tahu
adat, baik budi bahasanya, baik kelakuannya sedangkan santun berarti halus dan baik
budi bahasanya, tingkah lakunya sopan, sabar, dan tenang.
Sopan santun adalah peraturan hidup yang timbul dari hasil pergaulan sekelompok
itu. Norma kesopanan bersifat relatif, artinya apa yang dianggap sebagai norma
kesopanan berbeda-beda di berbagai tempat, lingkungan atau waktu, seperti sopan
santun dalam lingkungan rumah, sekolah, pergaulan dan sebagainya.

3.2 Dasar Sopan Santun


a. Bersikap sopan dan ramah kepada siapa saja
b. Memberi perhatian kepada orang lain
c. Berusaha untuk menjaga perasaan orang lain
d. Bersikap ingin membantu
e. Memiliki rasa toleransi yang tinggi
f. Dapat menguasai diri, mengendalikan emosi dalam
situasi apapun
g. Mengucapkan kata “Tolong”, “Maaf” dan “terima kasih”
h. Menerima sesuatu selalu dengan tangan kanan
i. Memperlakukan orang lain seperti memperlakukan diri
sendiri
j. Tidak meludah di sembarang tempatMembantu yang
lemah
k. Tidak menyela pembicaraan
l. Tidak berkata-kata kasar, kotor, dan takabur

Modul Bimbingan dan Konseling

9
m. Bergaul dengan orang-orang yang baik
3.3 Menerapkan Sopan Santun dalam kehidupan sehari-hari
Sopan santun haruslah diterapkan dimanapun saat itu kita berada yang sesuai
dengan tuntutan lingkungan kita berada, yang kali ini akan dibahas adalah menerapkan
sopan santun di sekolah. Di sekolah, siswa diharapkan dapat mewujudkan sikap dan
perilaku yang sehat dan serasi sesuai dengan norma sopan santun. Perwujudan nilai
sopan santun ini disesuaikan dengan kondisi dan situasi secara pribadi maupun
kelompok.
3.3.1 Secara Pribadi
Siswa sebagai pribadi terlepas dalam hubungannya dengan pribadi lain atau kelompok
harus dapat mewujudkan tata krama dan sopan santun dalam kehidupan sehari-hari
sesuai nilai sopan santun sebagai pencerminan kepribadian dan budi pekerti luhur. Sikap
dan perilaku tersebut harus diwujudkan dalam :
a. Sikap berbicara
b. Sikap duduk
c. Sikap berdiri
d. Sikap berjalan
e. Sikap berpakaian
f. Sikap makan dan minum
g. Sikap pergaulan
h. Sikap penghormatan
i. Sikap menggunakan fasilitas umum
3.2.2. Secara Kelompok
Siswa sebagai insan dalam kodratnya sebagai makhluk sosial yang memiliki norma nilai
sopan santun harus dapat mewujudkan sikap dan perilaku kelompok sehari-hari sesuai
dengan norma nilai sopan santun di lingkungan sosialnya, sebagai berikut :
a. Sikap memasuki ruangan (kelas, guru, kepala sekolah, dll)
b. Sikap duduk di kelas
c. Sikap terhadap guru, kepala sekolah dan tata usaha
d. Sikap terhadap sesama teman
e. Sikap berpakaian seragam sekolah
f. Sikap pada waktu mengikuti upacara di sekolah
g. Sikap di lapangan olah raga
3.2.4 Sopan santun di lingkungan Sekolah
a. Menjaga tingkah laku, seperti berperilaku baik dan terpuji
b. Menghormati semua guru, staf TU dan warga sekolah
c. Menghormati sesama teman, kakak kelas atau adik kelas
d. Mematuhi peraturan sekolah
e. Menjaga kebersihan sekolah serta berperan aktif dalam kegiatan sosial di sekolah

Aktivitas Siswa
SIMULASI : ROLE PLAYING
Petunjuk pelaksanaan Role Playing :
1. Guru BK memilih 2 orang sampai dengan 16 orang siswa untuk berperan di simulasi ini
2. Siswa yang terpilih diberikan petunjuk/ cue card oleh guru BK untuk memerankan
adegan yang dibagi menjadi 8 termin adegan. Masing-masing termin diperankan oleh
2 orang untuk 2 adegan yang berbeda

Modul Bimbingan dan Konseling

10
3. Siswa lain bertugas untuk memberikan penilaian di kertas kerja yang telah disediakan.
Penilaian yang dilakukan yaitu dengan cara sebagai berikut :
 memberikan checklist (v) jika adegan tersebut yang menunjukan sikap yang
seharusnya diterapkan oleh siswa yang memiliki norma sopan santun
 memberikan silang (x) jika adegan tersebut sebaiknya tidak dilakukan karena
menunjukkan sikap yang tidak sopan santun
 memberikan deksripsi singkat mengenai sikap positif yang harus ditujukan sesuai
dengan norma sopan santun (sesuai dengan peran positif/ adegan seharusnya yang
dilakukan atau bisa ditambahkan berdasarkan pendapatmu secara pribadi mengenai
sikap positif yang harus ditunjukkan sesuai dengan norma sopan santun)
4. lakukan penilaian untuk 8 termin (16 adegan)
5. Selamat menonton, menilai, dan mendapatkan hikmah untuk bisa berperilaku lebih
baik!

LEMBAR PENILAIAN”ROLE PLAYING”


MENERAPKAN SOPAN SANTUN
DISEKOLAH

Nama :
Kelas :

DESKRIPSI SIKAP YANG POSITIF YANG


N PERAN PERAN
DI SEKOLAH HARUS DITUNJUKAN SESUAI DENGAN
O A B
NORMA SOPAN SANTUN
1. Sikap memasuki ruangan
kelas (jika belum ada
guru)

2. Sikap memasuki ruangan


kelas (jika ada guru)

3. Sikap duduk di kelas

4. Sikap jika akan izin ke


toilet

5. Sikap terhadap guru,


kepala sekolah dan tata
usaha

6. Sikap berpakaian
seragam sekolah

Modul Bimbingan dan Konseling

11
7. Sikap pada waktu
mengikuti upacara di
sekolah

8. Sikap ketika makan di


kantin/kelas

CATATAN PENTING
1. Pemeran terbaik versiku adalah

Cue card/ Petunjuk “Role Playing” yang akan dimainkan siswa

NO DI SEKOLAH PERAN A PERAN B

1. Sikap memasuki ruangan Siswa masuk ke ruangan dengan Siswa masuk ke ruangan dengan
kelas (jika belum ada guru) berlari, menggeser kursi yang berjalan, mengucapkan salam
akan diduduki dengan kaki, dan ketika di pintu, dan menyimpan tas
menyimpan tas dengan dengan perlahan
melempar

2. Sikap memasuki ruangan Siswa masuk ke ruangan dengan Siswa masuk ke ruangan kelas
kelas (jika ada guru) mengucapkan salam dan dengan mengucapkan salam, lalu
langsung menuju kursi dan duduk meminta izin kepada guru untuk
masuk ke ruangan “maaf
bapak/ibu izin masuk”. Ketika guru
sudah mempersilahkan, ucapkan
“terima kasih” lalu menghampiri
guru tsb mencium tangan dan
baru duduk di kursi

3. Sikap duduk di kelas Siswa duduk dengan posisi : Siswa duduk dengan posisi:

- Tegap - Ditumpang kaki


- Kaki lurus - Kaki 1 diangkat ke kursi
- Pandangan ke depan - Badan bersandar ke kursi,
- Tangan di meja bersantai santai kursi
mengangkat seperti duduk di
kursi goyang
4. Sikap jika akan izin ke Siswa izin ke toilet dengan ”Siswa izin ke toilet dengan berdiri
toilet/WC berdiri, mengangkat tangan, dari kursi sambil berkata “Bu, saya
mengatakan “maaf/permisi mau ke toilet?” dan sebelum
Bapak/ibu”, ketika guru sudah diizinkan sudah keluar dengan
merespons, lalu mengatakan berlari
“saya mau minta izin ke toilet
Bapak/Ibu” dan diizinkan, maka
mengucapkan “terima kasih”

5. Sikap terhadap guru, kepala Siswa bertemu dengan guru di Siswa bertemu dengan guru di jalan
jalan dan hanya lewat saja, atau dan tersenyum, menyapa dengan

Modul Bimbingan dan Konseling

12
sekolah dan tata usaha sekedar Hai saja mengucapkan salam dan juga
mencium tangan

6. Sikap berpakaian seragam Siswa menggunakan baju Siswa menggunakan baju


sekolah dimasukkan, memakai sabuk, dikeluarkan, tidak memakai sabuk,
memakai kaos kaki tidak memakai kaos kaki

7. Sikap pada waktu mengikuti Siswa berdiri dengan sikap Siswa berdiri dengan sikap tidak
upacara di sekolah sempurna, hormat grak sesuai sempurna, goyang-goyang badan,
dengan yang seharusnya, tidak gerakan hormat dengan badan
bicara dengan teman condong ke kanan, bercanda
disebelahnya. dengan teman disebelahnya

8. Sikap ketika makan di Siswa mengambil jajanan dengan Siswa mengambil jajanan dengan
kantin/kelas tangan kiri, siswa makan sambil tangan kanan, makan sambil
berdiri,mengunyah dengan mulut duduk, mengunyah dengan mulut
terbuka, dan sambil tertawa tertutup dan berbicara ketika
terbahak bahak sudah tidak ada yang dikunyah

Modul Bimbingan dan Konseling

13
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2021/2022
Standar Kompetensi : Kematangan Emosi
Rumusan Kompetensi 1. Mempelajari cara-cara menghindari konflik
2. Mengekpresikan perasaan dalam cara-cara yang bebas
Topik Bahasan : Pengendalian Emosi
Bidang Layanan : Pribadi, Sosial
Kelas / Semester : 10 / Genap
Alokasi Waktu : 1 x 45 menit

A Tujuan Capaian Layanan


. 1. Siswa mampu menguasai dan mengendalikan emosi
2. Siswa mampu bersikap asertif dalam transaksi sosial sesuai dengan situasi yang
dikehendaki

B. Metode, Alat dan Media


1. Metode : Ceramah, Diskusi Interaktif
2. Alat / Media : LCD, Papan tulis, Spidol, Laptop

C Langkah-langkah Kegiatan Layanan


. 1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Memberikan salam/sapaan dengan penuh semangat dan keakraban kepada peserta didik,
kemudian mengajak peserta didik untuk mengawali kegiatan dengan berdo’a.
1.2. Guru BK memberikan pengantar singkat tentang tujuan layanan Bimbingan dan Konseling
1.3. Membina hubungan baik dengan peserta didik serta membuat suasana kegiatan menjadi
lebih semangat/bergairah
2. Tahap Inti
2.1. Guru pembimbing menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan
materi layanan tersebut diatas.
2.2. Peserta didik memperhatikan penjelasan materi yang diberikan serta Guru BK mengajak
peserta didik berdialog interaktif tentang contoh penerapannya
2.3. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab setelah peserta didik melihat
tayangan video tersebut.
2.5. Peserta didik diminta untuk refleksi diri
3. Tahap Penutup
Modul Bimbingan dan Konseling

14
3.1. Guru BK mengajak peserta didik melakukan refleksi atas kegiatan yang telah
dilakukan
3.2. Guru BK mengajak peserta didik agar dapat mengendalikan emosi
3.3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang dan mengakhiri kegiatan
dengan berdoa dan salam

D Evaluasi
. 1. Evaluasi Proses : Guru BK memperhatikan proses layanan serta melakukan refleksi dari
kegiatan layanan klasikal tersebut menggunakan lembar observasi
2. Evaluasi Hasil : Peserta didik mengisi angket evaluasi setelah mengikuti kegiatan layanan
klasikal, antara lain: suasana yang dirasakan, pentingnya topik yang dibahas, cara
penyampaiannya. (bisa melalui link google form.

Surakarta, Januari 2022


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru BK Kelas X

Dr. Rahayuningsih, S.Pd., M.Pd Inmas Indratama, S.Pd


NIP -

Modul Bimbingan dan Konseling

15
BAB III
KEMATANGAN EMOSI

Standar Kompetensi Kemandirian : Kematangan Emosi


Rumusan Kompetensi : 1. Mempelajari cara-cara menghindari konflik
2. Mengekpresikan perasaan dalam cara-cara yang bebas
Kelas / Semester Alokasi Waktu : X (Sepuluh) / Genap
Bidang : 4 x 45 menit
Fungsi Tujuan : Pribadi, Sosial
: Pemahaman
: 1. Siswa mampu menguasai dan mengendalikan emosi
Topik bahasan 2. Siswa mampu bersikap asertif dalam transaksi sosial
sesuai dengan situasi yang dikehendaki
: 1. Pengendalian Emosi

A. Materi 1 :
PENGENDA
LIAN EMOSI

1. Pengertian dan Macam-Macam Emosi

Emosi meliputi semua perasaan seseorang yang terkena pengaruh, bukan


hanya sebatas pada luapan rasa marah saja. Perasaan yang terpengaruh karena
adanya rangsang yang ditangkap indera disebut emosi. Perbedaan rangsang
yang diterima oleh indera menimbulkan emosi yang berbeda-beda pula.
a. Emosi marah
Seseorang yang marah terhadap oranglain disebabkan
ia menganggap bahwa orang itu bersalah terhadap
dirinya. Orang yang marah bisa menunjukkan tingkah
laku agresif, menganggu orang yang dikenai marah,
memukul orang bahkan membunuh.
Orang yang selalu menunjukkan ekspresi marah disebut
pemarah. Apabila Anda tidak dapat mengendalikan
emosi marah, anda dapat merugikan diri sendiri
ataupun orang lain yang dikenai marah. Ada
beberapa hal yang dapat anda lakukan untuk mengurangi atau
mengendalikan emosi marah sebagai berikut:
1) Jika anda akan marah, maka segeralah berpikir tentang akibat buruk
(negatif) yang akan terjadi.
2) Berusahalah menghilangkan sebab-sebab yang menimbulkan
kemarahan. Jika yang menyebabkan anda marah adalah orang lain,
segeralah memaafkan orang tersebut.
Modul Bimbingan dan Konseling

16
b. Emosi sedih, susah, duka, atau pilu
Seseorang pasti merasa sedih. Karena sedih, seseorang bisa
menangis. Menangis adalah salah satu ekspresi perasaan sedih.
Sebaiknya anda mampu mengendalikan emosi sedih yang anda
alami. Seseorang yang tidak mampu mengendalikan emosi sedih
biasanya mengekspresikannya secara berlebihan yang pada akhirnya
dapat merugikan diri sendiri.
c. Emosi Iri
Orang sering membandingkan keadaan dirinya dengan keadaan
orang lain. Jika dirinya lebih rendah atau kurang dari orang yang
dibandingkannya maka timbul rasa iri.
Emosi iri harus dapat dikendalikan dan diekspresikan secara positif.
Ekspresi rasa iri yang positif akan menimbulkan gairah usaha dan
meningkatkan kerja secara positif untuk menyamai orang yang
dibandingkan itu.
Jika anda ingin menyamai orang lain karena anda menganggap orang lain lebih dari diri
anda, sebaiknya anda menempuh usaha yang positif dan bukan dengan usaha yang
negatif.
d. Emosi takut
Ekspresi dari rasa takut dapat berupa lari menjauh dari objek
penyebab takut. Orang takut pada sesuatu objek karena
menganggap objek tersebut dapat menyebabkan musibah.
Perasaan takut yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan
kejiwaan pada seseorang. Misalnya: Sendrie sangat takut melihat
api. Jika ia melihat api, ia langsung membayangkan akan terjadi
kebakaran. Karena alasan yang tidak menggunakan akal sehat itu,
setiap melihat api Sendrie langsung pingsan.
Agar terhindar dari gangguan kejiwaan, anda harus menggunakan akal setiap
menghadapi objek yang menakutkan.
e. Emosi cinta
Emosi dapat berupa cinta. Cinta dalam pikiran banyak orang adala
penyatuan dua cinta yang menyebabkan kebahagiaan. Cinta
memadukan kerinduan dan keterpisahan antara dua makhluk
termasuk dengan orangtua. Cinta dapat menumbuhkan energi dan
semangat orang untuk hidup, perasaan saling melengkapi dan
kebahagiaan. Namun dengan cinta pula dapat menyebabkan
kecemasan, rasa tidak puas, rasa sakit apabila tidak terbalas, berpaling , terbagi, gejolak
dalam hati dan jiwa yang tidak dapat terhindarkan. Disinilah emosi cinta harus bisa
dikendalikan. Sebab jika anda tidak mengendalikan, dapat merugikan diri sendiri dan
orang lain.

2. Pengendalian Emosi
Mengendalikan emosi adalah salah satu sifat penting yang harus ada pada orang bijak
sebagai salah satu cara menghindari konflik dengan oranglain. Pengendalian emosi dituntut
agar kita mempunyai jiwa yang tenang, dan emosi yang stabil.

Modul Bimbingan dan Konseling

17
Kemampuan seseorang mengendalikan emosi dipengaruhi sejumlah faktor, diantaranya
faktor genetika dan faktor lingkungan. Faktor lingkungasn ialah faktor-faktor eksternal yang
memberikan pengaruh kepada jiwa dan emosi, seperti kesulitan-kesulitan diri, kesulitan-
kesulitan sosial, kesulitan-kesulitan ekonomi, dan kesulitan-kesulitan pendidikan. Karena,
orang yang tumbuh dilingkungan yang dipenuhi dengan kekerasan watak dan emosi,
kemungkinan menjadi watak pemarah dan emosional. Meskipun demikian, kemampuan
menguasai syaraf dan mengendalikan emosi tetap dapat diusahakan, karena ia memang
sifat yang diperoleh dengan usaha.
Penguasaan dan pengendalian emosi tidak terbatas pada suatu waktu dan tempat
tertentu saja. Manusia dituntut untuk dapat menguasai emosinya untuk setiap keadaan dan
tempat.
Kemampuan seseorang mengendalikan emosinya tidak bisa dinilai pada keadaan biasa,
ketika pengaruh-pengaruh yang merangsang emosi hanya sedikit, atau bahkan tidak ada.
Melainkan, hal itu baru bisa dinilai dalam keadan ketika emosi gampang sekali tersulut.
Coba perhatikan apakah anda mampu menguasai emosi anda pada keadaan-keadaan
berikut:
a. ketika orang mengkritik anda dengan nada keras dan pedas.
b. ketika anda dihina.
c. ketika seseorang membuat anda marah.
d. ketika orang lain memperlakukan anda dengan berlawanan dengan apa yang anda
harapkan.
e. ketika anda kehilangan orang yang anda cintai.
f. ketika anda tertimpa musibah.
g. ketika orang lain tidak mengerjakan pekerjaan untuk anda sesuai dengan yang anda
minta, atau tidak mengerjakannya sama sekali.
h. ketika anda tidak berhasil dalam melakukan suatu pekerjaan.
i. ketika anda berselisih pendapat dengan orang lain.
j. ketika anda berbuat kebaikan dan tidak ada orang yang mengucapkan terima kasih
kepada anda.
Jika kita mampu menguasai dan mengendalikan emosi pada
keadaan-keadaan diatas, atau keadaan-keadaan yang serupa
dengannya, maka anda termasuk orang bijak yang memiliki
kemampuan menguasai dan mengendalikan emosi.

Ada beberapa cara untuk mengendalikan dan mengarahkan emosi secara positif sebagai
berikut:
a. Setiap tindakan anda harus didasarkan pada akal sehat.
b. Berpikir tentang akibat negatif yang mungkin terjadi.
c. Berusahalah untuk memaafkan kesalahan orang lain.

Siswa yang sudah memiliki kematangan emosional ditandai oleh ciri-ciri sebagai berikut:
a. Mampu mengontrol emosinya (self-control), dalam arti mampu mengendalikan diri
dari perasaan, keinginan, atau perbuatan tertentu yang apabila diturutkan akan
berdampak kurang baik (bagi dirinya atau orang lain). Contoh orang yang tidak

Modul Bimbingan dan Konseling

18
mampu mengontrol emosi, itu seperti: terlibat perkelahian, minuman keras, dan
membolos dari sekolah/kuliah.
b. Bersikap optimis dalam menatap masa depan. Siswa yang memiliki sikap optimis
akan menampilkan pribadi yang penuh semangat dalam belajar atau melaksanakan
tugas-tugas. Melakukan kegiatan-kegitan yang positif, tidak mengeluh, dan
mempunyai tekad yang kokoh untuk mencapai cita-cita.
c. Menaruh respek terhadap diri sendiri dan orang lain. Dalam hal ini siswa merasa
bahwa dirinya berharga demikian juga orang lain. Dalam bergaul, dia tidak merasa
minder (rendah diri), atau bersikap sombong.
d. Mencintai atau menghormati orang atau aturan (norma) secara ikhlas. Contohnya:
(1) mencintai orang tua, bukan karena ingin diberi hadiah atau takut dimarahinya,
tetapi betul-betul didasari hati yang tulus, atau berniat ibadah. (2) menghormati
guru, bukan karena ingin nilai baik, tetapi didasarkan oleh niat yang sama; dan (3)
mentaati tata tertib sekolah, bukan karena takut dihukum, tetapi didasarkan
pertimbangan, bahwa ketaatan itu berdampak positif bagi dirinya.
e. Dapat merespon frustasi (kekecewaan) secara wajar atau dengan cara yang positif.
Frustasi itu merupakan perasaan kecewa atau sedih karena tidak terpenuhinya
kebutuhan (keinginan). Frustasi itu ada yang ringan dan ada juga yang berat. Frustasi
yang dapat menimbulkan masalah bagi individu atau remaja, biasanya frustasi yang
berat. Tetapi itupun tergantung kekuatan pribadi atau kematangan emosional
masing-masing, sebagai ilustrasi:
1) Seorang siswa sebuah SMA mempunyai cita-cita ingin menjadi pilot, namun
pada waktu peminatan dia masuk program IPS. Peminatan itu didasarkan
kepada pertimbangan yang matang, yaitu menggunakan kriteria: data psikotes,
prestasi belajar, dan pertimbangan para guru. Dari data yang ada, ternyata
siswa tersebut nilai matematika dan nilai fisikanya sangat rendah, dan data
psikotesnya pun kurang menunjang cita-citanya tersebut. Dengan jurusan yang
tidak diminatinya itu, dia merasa kecewa berat. Sebagai reaksi kefustrasiannya
itu, penampilan dia menjadi berubah sama sekali, terutama sering melanggar
tatatertib sekolah.
2) Respon yang baik, apabila mengalami kegagalan, atau kecewa, adalah
menghadapinya dengan cara : (a) bersikap menerima kenyataan yang dihadapi,
dan (b) berusaha untuk mencari alternatif lain yang sesuai dengan kemampuan
yang dimilikinya.
f. Dapat menghindarkan diri dari perasan atau sifat yang tidak baik, seperti
permusuhan, tidak percaya diri, dan mudah putus asa.

Aktivitas Siswa
Refleksi
Ceritakan pada kolom yang tersedia, kejadian yang membuatmu sangat marah, sedih, iri,
takut, cinta serta tuliskan apa yang anda lakukan saat itu!

Emosi Yang Anda Evaluasi Reaksi


No Uraian Kejadian
Lakukan anda
1 Marah

Modul Bimbingan dan Konseling

19
2 Sedih

3 Iri

4 Takut

5 Cinta

B. Materi 2 :

BERLATIH ASERTIF (KELUGASAN)

1. Pengertian Perilaku Asertif


Asertivitas adalah suatu kemampuan untuk
mengkomunikasikan apa yang diinginkan, dirasakan, dan
dipikirkan kepada orang lain namun dengan tetap menjaga
dan menghargai hak-hak serta perasaan pihak lain.
Pengertian perilaku asertif mengandung suatu tingkah
laku yang penuh ketegasan yang timbul karena adanya
kebebasan emosi dan keadaan efektif yang mendukung yang
antara lain meliputi : menyatakan hak-hak pribadi, berbuat
sesuatu untuk mendapatkan hak tersebut, melakukan hal
tersebut sebagai usaha untuk mencapai kebebasan emosi. Dalam bersikap asertif, seseorang
dituntut untuk jujur terhadap dirinya dan jujur pula dalam mengekspresikan perasaan,
pendapat dan kebutuhan secara proporsional, tanpa ada maksud untuk memanipulasi,
memanfaatkan ataupun merugikan pihak lainnya. Seorang yang asertif memiliki kriteria:
a. Merasa bebas untuk mengekspresikan perasaan, pikiran dan keinginan
b. Mengetahui hak mereka
c. Mampu mengontrol kemarahan. Tidak berarti me-repress perasaan ini, akan tetapi
mengontrol dan membicarakannya kembali dengan logis dan tidak dilandasi emosi
semata.
2. Memahami Perilaku Asertif

Modul Bimbingan dan Konseling

20
Asertif mungkin dapat dipahami dengan baik bila membandingkan asertif dengan dua
gaya dalam merespon suatu situasi, yaitu: pasif atau tidak peduli dan agresif atau
menyerang.

a. Perilaku Pasif
Respon pasif bertujuan untuk menghindari konflik dengan cara apapun. Orang yang
pasif atau tidak asertif akan mengatakan hal-hal yang tidak tidak sesuai dengan apa yang
mereka pikirkan karena takut orang lain tidak setuju.
Individu yang pasif “bersembunyi” dari orang lain dan menunggu orang lain untuk
memulai percakapan. Mereka meletakkan kepentingan atau keinginan orang lain di atas
dirinya.
Dalam suatu hubungan dengan orang lain, mereka cenderung gelisah, khawatir
bagaimana orang lain akan bereaksi kepada mereka dan memiliki kebutuhan yang tinggi
untuk disetujui. Masalah akan muncul ketika orang yang bersikap pasif, secara rahasia,
merasa marah atau benci kepada orang lain. Orang yang pasif mungkin memandang diri
mereka sendiri sebagai korban manipulasi oleh orang lain. Cara pandang yang seperti
inilah yang merusak kepercayaan diri mereka.
1) Ini hanya pendapat saya, tapi…’
2) ‘Maaf mengganggu waktu anda, tapi…’
Contoh perilaku 3) ‘Bila anda berpendapat demikian, kita akan….’
pasif,
antara lain

Modul Bimbingan dan Konseling

21
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2021/2022
Standar Kompetensi : Kematangan Intelektual
Rumusan Kompetensi Mempelajari cara cara pengambilan keputusan dan
pemecahan masalah secara objektif
Topik Bahasan : Antara Kebutuhan dan Keinginan
Bidang Layanan : Pribadi, Sosial
Kelas / Semester : 10 / Genap
Alokasi Waktu : 1 x 45 menit

A. Tujuan Capaian Layanan


1. Siswa mampu mempelajari cara cara pengambilan keputusan
2. Siswa bisa berlatih untuk berfikir kritis
3. Siswa mampu mengaplikasikan pengambilan
B. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Diskusi Interaktif
2. Alat / Media : LCD, Papan tulis, Spidol, Laptop

C. Langkah-langkah Kegiatan Layanan


1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Memberikan salam/sapaan dengan penuh semangat dan keakraban kepada peserta didik,
kemudian mengajak peserta didik untuk mengawali kegiatan dengan berdo’a.
1.2. Guru BK memberikan pengantar singkat tentang tujuan layanan Bimbingan dan Konseling
1.3. Membina hubungan baik dengan peserta didik serta membuat suasana kegiatan menjadi lebih
semangat/bergairah
2. Tahap Inti
2.1. Guru pembimbing menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi
layanan tersebut diatas.
2.2. Peserta didik memperhatikan penjelasan materi yang diberikan serta Guru BK mengajak peserta
didik berdialog interaktif tentang contoh penerapannya
2.3. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab setelah peserta didik melihat tayangan
power point
2.5. Siswa bermain mengisi skala prioritas

Modul Bimbingan dan Konseling

22
3. Tahap Penutup
3.1. Guru BK mengajak peserta didik melakukan refleksi atas kegiatan yang telah dilakukan
3.2. Guru BK mengajak peserta didik agar dapat mengambil keputusan secara tepat
3.3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang dan mengakhiri kegiatan dengan
berdoa dan salam

D. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Guru BK memperhatikan proses layanan serta melakukan refleksi dari kegiatan
layanan klasikal tersebut menggunakan lembar observasi
2. Evaluasi Hasil : Peserta didik mengisi angket evaluasi setelah mengikuti kegiatan layanan klasikal,
antara lain: suasana yang dirasakan, pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaiannya. (bisa
melalui link google form.

Surakarta, Januari 2022


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru BK Kelas X

Dr. Rahayuningsih, S.Pd., M.Pd Inmas Indratama, S.Pd


NIP -

Modul Bimbingan dan Konseling

23
KEMATANGAN INTELEKTUAL

Standar Kompetensi Kemandirian : Kematangan Intelektual


Rumusan Kompetensi: Mempelajari cara cara pengambilan keputusan dan
pemecahan masalah secara objektif
Kelas / Semester: X (Sepuluh) / Genap
Alokasi Waktu: 2 x 45 menit
Bidang: Pribadi Sosial
Fungsi: Pemahaman
Tujuan: 1. Siswa mampu mempelajari cara cara pengambilan keputusan
Siswa bisa berlatih untuk berfikir kritis
Siswa mampu mengaplikasikan pengambilan keputusan dalam kehidupan sehari hari dengan efektif
Topik bahasan: 1. Ciri-ciri Kemampuan Berpikir Kritis
2. Antara Kebutuhan dan Keinginan

A.Materi 1
ANTARA KEBUTUHAN DAN KEINGINAN

Pernahkah Anda menginginkan sesuatu hal/barang dan


harus dimiliki dan tanpa disadari kita memaksakan
kehendak untuk mendapatkannya? Contoh, Anda
menginginkan kendaraaan bermotor untuk fasilitas ke
sekolah, padahal anda mengetahui orang tua anda
terbatas untuk membelikan keinginan anda? Padahal
rumah anda masih terlewati akses kendaraan umum,
maka apakah anda masih meminginginkan kendaraan
motor tersebut? Apakah itu kebutuhan atau keinginan?
atau mungkin anda pernah memiliki uang seratus ribu
rupiah, anda berkeinginan untuk membeli pizza dengan
harga yang dimiliki anda sekarang, padahal kebutuhan
makan anda selama satu minggu membutuhkan seratus
ribu rupiah, nah apa yang akan akan anda lakukan?
Apakah itu keinginan atau kebutuhan?
Sebelum kita melangkah lebih jauh, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu
definisi dari kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan adalah segala sesuatu yang dibutuhkan
oleh seseorang, apabila tidak terpenuhi dapat mengganggu kelangsungan hidup orang
tersebut. Sedangkan Keinginan adalah segala sesuatu yang dibutuhkan oleh seseorang dan
apabila tidak terpenuhi tidak mempengaruhi kebutuhan orang tersebut.
Dalam menentukan kebutuhan tentunya ada hal yang perlu diperhatikan yaitu
dengan Bersikap rasional maksudnya adalah bersikap atau bertindak dengan menggunakan
pertimbangan akal sehat. Akal sehat inilah yang akan memilih dengan baik mana yang

Modul Bimbingan dan Konseling

24
memang termasuk kebutuhan ataupun keinginan.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kita bisa memilih dan memilah
antara keinginan dan kebutuhan.
1. Membuat skala prioritas /urutan kepentingan dari yang terpenting sampai ke yang
kurang penting
a. Dalam membuat skala prioritas kebutuhan jangan berpedoman pada dorongan nafsu
sesaat, melainkan berpedoman pada kepentingan jangka panjang, misalnya selama
satu bulan atau satu minggu
b. Skala prioritas kebutuhan setiap orang umumnya berbeda, karena masing-masing
memiliki kebutuhan dan kepentingan yang berbeda. Oleh karena itu, buatlah skala
prioritas berdasarkan kebutuhan dan kepentingan sendiri, jangan melihat skala
prioritas orang lain.
c. Bila skala prioritas kebutuhan telah dibuat, mulailah menggunakan pendapatan yang
ada untuk memenuhi kebutuhan mulai dari yang terpenting menuju ke yang kurang
penting.

Modul Bimbingan dan Konseling

25
2. Menyusun pedoman belanja
Bagi Anda yang kos atau mengontrak atau jauh dari orang tua, tentunya anda diberikan
kepercayaan untuk mengatur keuangan bisa selama satu minggu atau mungkin selama satu
bulan. Dalam menyusun pedoman belanja mulailah dengan paling prioritas, sesuai dengan
kebutuhan diri secara tepat guna, tepat waktu dan tepat jumlah serta tepat mutu.
3. Mencari Informasi yang Banyak tentang Cara- Cara Mengelola Keuangan
Dengan banyak mencari ilmu tentang informasi ini maka kita akan semakin cermat untuk
menentukan kebutuhan kita bukan, bahkan jika kita terbiasa untuk menentukan skala
prioritas tidak mustahil kita pun dapat membudayakan menabung setiap harinya, jangn
khawatir walaupun anda menabung sehari seribu rupiah dalam setahun lumayan kan ayo
kita hitung bersama.
4. Jadikan keinginan sebagai pembelajaran untuk menabung
Jika kita memiliki keinginan yang memang diluar kebutuhan dan kita ingin
mendapatkannya maka tidak salah kita bersabar untuk mendapatkan barang tersebut.
Belajarlah untuk mandiri dengan meminimalisir permintaan kepada orang tua kita, mulailah
menabung sedikit demi sedikit hingga tercapai harga sesuai dengan barang yang kita
inginkan.
Jadi bila kita sudah menguasai tentang kebutuhan dan keinginan maka tentunya kita
sudah mampu menentukan mana yang memang harus kita dulukan bukan?

Jadi, dalam membeli barang/makanan mana yang kita prioritaskan apakah kebutuhan
atau keinginan?

Aktivitas Siswa
Membuat Skala Prioritas

Urutkan skala prioritas di bawah ini sesuai dengan kebutuhan. Ceklist (V) sesuai dengan
nomor keterangan di bawah ini pernyataan yang sesuai dengan yang anda rasakan :

1. Penting dan mendesak


2. Penting dan tidak mendesak
3. Tidak penting dan mendesak
4. Tidak Penting dan Mendesak

No PERNYATAAN 1 2 3 4
1 Makan nasi dan lauknya
2 Makan mie ayam
3 Minum es krim

Modul Bimbingan dan Konseling

26
4 Makan di restoran cepat saji
5 Jajan gorengan
6 Jajan Kue-kue
7 Membayar SPP
8 Membayar iuran kegiatan sekolah
9 Memphoto copy tugas-tugas sekolah
10 Membeli buku tulis sekolah
11 Membeli pulpen/pensil/penggaris/Penghapus
12 Membeli pulsa
13 Membeli kaset cd favorit
14 Membeli komik/majalah
15 Membeli kaos kaki sekolah
16 Membeli atribut sekolah
17 Jalan-jalan ke mall
18 Mentraktir teman/pacar
19 Nonton konser music
20 Membeli barang koleksi

Tanda Tangan
Catatan Guru
Tanggal Guru
Pembimbing
Pembimbing

“Kekecewaan adalah salah satu cara Tuhan dalam berkata : “Aku punya sesuatu
yang lebih baik buatmu”

Modul Bimbingan dan Konseling

27
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2021/2022
Standar Kompetensi : Kesadaran dan Tanggung Jawab Sosial
Rumusan Kompetensi Mempelajari keragaman Interaksi Sosial
Topik Bahasan : Sekolahku Pilihanku
Bidang Layanan : Pribadi, Sosial
Kelas / Semester : 10 / Genap
Alokasi Waktu : 1 x 45 menit

A. Tujuan Capaian Layanan


1. Siswa menyadari tentang sekolah yang dipilihnya berdadsarkan keputusannya sendiri

B. Metode, Alat dan Media


1. Metode : Ceramah, Diskusi Interaktif
2. Alat / Media : LCD, Papan tulis, Spidol, Laptop

C. Langkah-langkah Kegiatan Layanan


1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Memberikan salam/sapaan dengan penuh semangat dan keakraban kepada peserta didik,
kemudian mengajak peserta didik untuk mengawali kegiatan dengan berdo’a.
1.2. Guru BK memberikan pengantar singkat tentang tujuan layanan Bimbingan dan Konseling
1.3. Membina hubungan baik dengan peserta didik serta membuat suasana kegiatan menjadi lebih
semangat/bergairah
2. Tahap Inti
2.1. Guru pembimbing menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi
layanan tersebut diatas.
2.2. Peserta didik memperhatikan penjelasan materi yang diberikan serta Guru BK mengajak peserta
didik berdialog interaktif tentang contoh penerapannya
2.3. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab setelah peserta didik melihat materi
PPT
2.5. Siswa mengerjakan lembar evaluasi diri

3. Tahap Penutup
3.1. Guru BK mengajak peserta didik melakukan refleksi atas kegiatan yang telah dilakukan

Modul Bimbingan dan Konseling

28
3.2. Guru BK mengajak peserta didik agar selalu menyadari akan pilihan yang telah diambil
3.3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang dan mengakhiri kegiatan dengan
berdoa dan salam

D. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Guru BK memperhatikan proses layanan serta melakukan refleksi dari kegiatan
layanan klasikal tersebut menggunakan lembar observasi
2. Evaluasi Hasil : Peserta didik mengisi angket evaluasi setelah mengikuti kegiatan layanan klasikal,
antara lain: suasana yang dirasakan, pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaiannya. (bisa
melalui link google form.

Surakarta, Januari 2022


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru BK Kelas X

Dr. Rahayuningsih, S.Pd., M.Pd Inmas Indratama, S.Pd


NIP -

Modul Bimbingan dan Konseling

29
KESADARAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL

Standar Kompetensi Kemandirian : Kesadaran tanggung jawab sosial


Rumusan Kompetensi : Mempelajari keragaman Interaksi Sosial
Kelas / Semester : X (Sepuluh) / Genap
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Bidang : Sosial Belajar
Fungsi : Penyesuaian dan pemahaman
Tujuan : 1. Siswa menyadari tentang sekolah yang di pilihnya berdasarkan
keputusannya sendiri
2. Siswa memahami tentang manfaat menjaga kebersihan diri
dan lingkungan
Topik bahasan : 1. Sekolahku Pilihanku
2. Kebersihan diri dan Lingkungan

A. Materi 1 :
SEKOLAHKU
PILIHANKU

Kelulusan SMP/MTs menjadi kebahagiaan


tersendiri bagi para siswa kelas IX, terbayang
sekolah impian ada di depan mata, seiring
dengan itu kegalauan datang menghampiri,
sekolah mana yang harus dipilih, orang tua
menginginkan kita masuk ke sekolah A, ajakan
teman-teman masuk ke sekolah B, ataupun saran
guru –guru SMP/MTs untuk ke sekolah ini, itu
pusing deh jadinya betulkah demikian yang
dirasakan anda pada saat itu?
Sekolah favorit tentu menjadi impian setiap lulusan siswa-siswi SMP/MTs untuk
dijadikan jenjang pendidikan selanjutnya, namun pernahkah kita menyadari apakah pilihan
sekolah itu adalah kehendak kita sendiri atau keinginan orang lain. Terlepas dari itu, semua
proses pasti harus dijalani untuk mendapatkan sekolah impian. Namun yang perlu diketahui
ketika kita memutuskan untuk masuk pada satu sekolah pilihan yang perlu kita lakukan
adalah melaksanakan pendekatan dulu bagaimana sekolah itu, pelajarannya, jurusannya,
kegiatan ekstrakulikulernya, fasilitasnya, aturannya dan lain sebagainya. Ayo apakah anda
melakukan itu dulu sebelum anda duduk di kelas X sekarang?
Seyogyanya pada saat kelas IX, kita merencanakan sekolah lanjutan setelah lulus ya. Dan
sekolah yang dituju tidak hanya satu pilihan saja tetapi juga ada alternatif sekolah lainnya.
jika sekolah yang pertama tidak diterima karena bukan jodoh kita, maka kita tetap merasa
tenang karena sekolah yang kita dapatkan betul-betul atas pilihan atau perencanaan kita,
ayo apakah anda melakukan ini juga pada saat di kelas IX?

Modul Bimbingan dan Konseling

30
Yang pasti, hal-hal yang perlu kita punya dalam mejalani proses pendidikan dimanapun
kita berada baik di sekolah favorit, sekolah negeri ataupun sekolah swasta, yang pertama
adalah tanamkan bahwa semua sekolah bertujuan baik yaitu untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa yang lebih lengkapnya tercantum dalam tujuan pendidikan nasional yaitu;
1. Beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2. Berakhlak mulia
3. Memiliki pengetahuan dan keterampilan
4. Memiliki kesehatan jasmani dan rohani
5. Memiliki kepribadian yang mantap dan mandiri
6. Memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Jadi sangat jelas yah, Anda bersekolah dimanapun hasilnya anda dapat memiliki sikap-
sikap dan kemampuan seperti yang tercantum pada tujuan pendidikan nasional. Yang
kedua pastikan di sekolah anda sekarang adalah pilihan anda sendiri, walaupun mungkin
pada awalnya itu atas keinginan orang tua, ajakan teman-teman, ataupun coba-coba daftar,
kenapa begitu?, iya lah kan yang menjalani sekolah adalah kita sendiri, tentunya kita yang
mesti bersungguh-sungguh menjalaninya karena proses pendidikan yang kita jalani di
sekolah yang baru ini baik buruknya buat kita sendiri, betul ga ?
Jadi hal-hal yang perlu kita miliki supaya kita berbahagia di sekolah yang baru adalah;
1. Pastikan bahwa sekolah itu adalah pilihan kita,
dan kita harus bangga dengan sekolah pilihan itu
2. Bertanggung jawab menjalankan dengan
sepenuh hati untuk bersungguh-sungguh
menuntut ilmu di sekolah kita.
3. Miliki tujuan yang jelas setiap tahunnya dan juga
buat impian setelah lulus SMA /SMK/ MA, agar
kita terus berusaha untuk berprestasi.
4. Ikuti aturan yang diberlakukan di sekolah
tersebut. Aman deh kalau kita melaksanakan itu.
5. Bertemanlah dengan orang-orang baik dan
ikutilah organisasi atau kegiatan ekstrakulikuler
yang ada di sekolah kita
6. Buatlah orang tua kita merasa bangga dengan
prestasi kita.
Jika kita sudah merasa bahagia dengan pilihan kita sendiri, pastinya kita betah dan
nyaman di sekolah tersebut dan mau melakukan yang terbaik, karena kenyamanan itu
tercipta karena kita sendiri yang mmbuatnya, jadi yuk nikmati setiap proses perjalanan
kehidupan di sekolah kita masing-masing dengan penuh semangat dan optimis bahwa masa
depan ada ditangan kita.

Modul Bimbingan dan Konseling

31
Aktivitas Siswa
LEMBAR EVALUASI
Isilah kolom di bawah ini dengan (X) yang dirasakan anda pada saat ini
Anda masuk di sekolah ini atas ?
Pilihan sendiri Keinginan orang tua Ajakan teman-teman

Modul Bimbingan dan Konseling

32
Apa yang anda rasakan selama beraktivitas di sekolah ini ?
………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Jika jawaban di atas bukan pilihan sendiri, hal-hal apa saja yang harus anda lakukan agar
berbahagia di sekolah anda?
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Sebutkan perencanaan- perencanaan yang akan dilakukan untuk mendukung prestasi di


sekolah anda di
Kelas X
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Kelas XI
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Kelas XII
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Modul Bimbingan dan Konseling

33
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2021/2022
Standar Kompetensi : Kesadaran Gender
Rumusan Kompetensi Perbedaan Peran Sosial Antara Laki-laki dan Perempuan
Topik Bahasan : Batas pergaulan laki-laki dan perempuan
Bidang Layanan : Pribadi, Sosial
Kelas / Semester : 10 / Genap
Alokasi Waktu : 1 x 45 menit

A. Tujuan Capaian Layanan


1. Siswa memahami fungsi sosial laki-laki dan Perempuan
2. Siswa memahami batas pergaulan laki-laki dan perempuan
B. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Diskusi Interaktif
2. Alat / Media : LCD, Papan tulis, Spidol, Laptop

C. Langkah-langkah Kegiatan Layanan


1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Memberikan salam/sapaan dengan penuh semangat dan keakraban kepada peserta didik,
kemudian mengajak peserta didik untuk mengawali kegiatan dengan berdo’a.
1.2. Guru BK memberikan pengantar singkat tentang tujuan layanan Bimbingan dan Konseling
1.3. Membina hubungan baik dengan peserta didik serta membuat suasana kegiatan menjadi lebih
semangat/bergairah
2. Tahap Inti
2.1. Guru pembimbing menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi
layanan tersebut diatas.
2.2. Peserta didik memperhatikan penjelasan materi yang diberikan serta Guru BK mengajak peserta
didik berdialog interaktif tentang contoh penerapannya
2.3. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab setelah peserta didik melihat materi
PPT
2.4. Diskusi Interaktif

Modul Bimbingan dan Konseling

34
3. Tahap Penutup
3.1. Guru BK mengajak peserta didik melakukan refleksi atas kegiatan yang telah dilakukan
3.2. Guru BK mengajak peserta didik agar selalu menyadari batas pergaulan laki-laki dan
perempuan
3.3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang dan mengakhiri kegiatan dengan
berdoa dan salam

D. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Guru BK memperhatikan proses layanan serta melakukan refleksi dari kegiatan
layanan klasikal tersebut menggunakan lembar observasi
2. Evaluasi Hasil : Peserta didik mengisi angket evaluasi setelah mengikuti kegiatan layanan klasikal,
antara lain: suasana yang dirasakan, pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaiannya. (bisa
melalui link google form.

Surakarta, Januari 2022


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru BK Kelas X

Dr. Rahayuningsih, S.Pd., M.Pd Inmas Indratama, S.Pd


NIP -

Modul Bimbingan dan Konseling

35
KESADARAN GENDER

A. Materi 2 :

MENGETAHUI BATAS PERGAULAN LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN

1. Pengertian Pergaulan
Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan individu,
dapat juga oleh individu dengan kelompok. Seperti yang dikemukakan oleh Aristoteles
bahwa manusia sebagai makhluk sosial (zoon-politicon), yang artinya manusia sebagai
makhluk sosial yang tak lepas dari kebersamaan dengan manusia lain. Pergaulan
mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian seorang individu.
Pergaulan yang ia lakukan itu akan mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan yang
positif maupun pergaulan yang negatif.
Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerjasama antar individu atau kelompok guna
melakukan hal-hal yang positif. Sedangkan pergaulan yang negatif itu lebih mengarah ke
pergaulan bebas, hal itulah yang harus dihindari terutama bagi remaja yang masih mencari
jati dirinya. Dalam usia remaja ini biasanya seorang sangat labil, mudah terpengaruh
terhadap bujukan dan bahkan dia ingin mencoba sesuatu yang baru yang mungkin dia
belum tahu apakah itu baik atau tidak.
Tuhan menciptakan manusia, baik laki-
laki maupun perempuan dengan suatu fitrah
yang khas. Keduanya tidak dapat dibedakan
dari aspek kemanusiaannya. Keduanya telah
ditakdirkan untuk hidup bersama dalam
sebuah masyarakat. Tuhan juga telah
menetapkan bahwa kelangsungan keturunan
manusia bergantung pada interaksi kedua
lawan jenis tersebut, selain keberadaan
keduanya dalam masyarakat. Lengkap
dengan segala kelebihan yang dimilikinya dan
segala kemampuan yang mendukung
kehidupannya.
Manusia, termasuk di dalamnya remaja, baik laki-laki maupun perempuan, keduanya
dibekali oleh Tuhan dengan sebuah potensi hidup dan pemikiran/akal. Potensi tersebut
berupa dorongan kebutuhan jasmani dan berbagai potensi naluri. Kebutuhan jasmani di
stimulus dari dalam diri manusia/internal, seperti rasa haus, lapar, dll sehingga tuntutan

Modul Bimbingan dan Konseling

36
pemenuhannya adalah suatu keniscayaan. Jika tidak dipenuhi maka akan mendatangkan
penyakit, bahkan dapat menyebabkan kematian.
Namun tidak demikian halnya dengan potensi naluriah. Tuhan menganugerahkan pada
kita naluri beragama, naluri untuk mempertahankan kehidupan dan naluri seksual untuk
melestarikan keturunan , yang ketiganya di stimulus dari luar/eksternal, berupa fakta-fakta
dan pemikiran. Tuntutan pemenuhannya tidak pasti, tidak sampai menimbulkan kematian
dan bisa di-manage. Fakta bahwa perempuan dapat membangkitkan naluri seksual laki-laki,

Modul Bimbingan dan Konseling

37
tidak berarti bahwa naluri tersebut pasti muncul setiap kali seorang laki-laki bertemu
dangan perempuan. Demikian pula sebaliknya. Akan tetapi, fakta itu menunjukkan bahwa
pada dasarnya, keberadaan setiap laki-laki atau perempuan dapat membangkitkan naluri
tersebut pada lawan jenisnya, sehingga dapat mendorong masing-masing dari keduanya
untuk melakukan hubungan di luar batas. Namun demikian, dapat pula naluri tersebut tidak
muncul meskipun terjadi interaksi, seperti ketika melakukan aktifitas jual beli, pada saat
operasi bedah pasien, pada proses belajar mengajar, dll.

Dalam sistem pergaulan, telah diatur interaksi antara laki-laki dengan perempuan atau
sebaliknya serta mengatur hubungan yang terjadi sebagai implikasi dari adanya interaksi
tersebut dan segala sesuatu yang terkait dengan hubungan tersebut, seperti tata pergaulan
secara umum.

Pengaturan hubungan antara laki-laki dan perempuan telah ditetapkan di dalam beberapa
hal diantaranya:
 Baik laki-laki maupun perempuan untuk menundukkan pandangan (dari melihat
aurat dan melihat selain aurat dengan hawa nafsu).
 Tuhaan memerintahkan manusia untuk menjaga kemaluannya yang mencakup
segala jenis penjagaan atau pemeliharaan: penjagaan dari pandangan, sentuhan,
ciuman, perbuatan zina, homoseksual (gay dan lesbi).
 Seorang perempuan dilarang melakukan perjalanan dari satu tempat ke tempat lain
selama sehari semalam, kecuali dengan keluarganya.
 Laki-laki dan perempuan dilarang untuk berdua-duaan, kecuali jika perempuan itu
disertai dengan keluarganya.
 Hubungan kerjasama antara laki-laki dan
perempuan hendaknya bersifat umum.
Kerjasama antara keduanya bertujuan
agar masing-masing mendapatkan apa
yang menjadi hak-haknya dan
kemashlahatannya, di samping agar
mereka melaksanakan apa yang menjadi
kewajiban-kewajibannya.

Modul Bimbingan dan Konseling

38
Aktivitas Siswa
Presentasi
Petunjuk Pelaksanaan Presentasi :
1. Membuat 2 kelompok laki-laki dan perempuan (dipilih oleh Guru Bimbingan dan
Konseling).
2. Masing-masing kelmpok mendiskusikan tentang fenomena pergaulan remaja saat ini.
3. Mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas secara bergiliran
4. Tanya jawab, dan kesimpulan

Tanda Tangan
Catatan Guru
Tanggal Guru
Pembimbing
Pembimbing

“Banyak anak muda studi dan hidupnya jadi berantakan setelah mulai
mengenal pacaran. Tunda pacaran selama mungkin, supaya sukses studi dan
Karir semuda mungkin. Setelah itu, cinta terbaik yang akan datang” (Mario
Teguh)

“Kita menghargai hidup kita saat kita menghargai hidup orang lain”

Modul Bimbingan dan Konseling

39
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2021/2022
Standar Kompetensi : Wawasan dan Kesiapan Karir
Rumusan Kompetensi Mempelajari kemampuan diri, peluang dan ragam pekerjaan,
pendidikan dan aktivitas yang terfokus pada pengembangan
alternatif karir yang lebih terarah
Topik Bahasan : Gaya belajar
Bidang Layanan : Karie
Kelas / Semester : 10 / Genap
Alokasi Waktu : 1 x 45 menit

A. Tujuan Capaian Layanan


1. Siswa dapat mengembangkan pengetahuan siswa mengenai Wawasan pembelajaran dan studi
lanjutan

B. Metode, Alat dan Media


1. Metode : Ceramah, Diskusi Interaktif
2. Alat / Media : LCD, Papan tulis, Spidol, Laptop

C. Langkah-langkah Kegiatan Layanan


1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Memberikan salam/sapaan dengan penuh semangat dan keakraban kepada peserta didik,
kemudian mengajak peserta didik untuk mengawali kegiatan dengan berdo’a.
1.2. Guru BK memberikan pengantar singkat tentang tujuan layanan Bimbingan dan Konseling
1.3. Membina hubungan baik dengan peserta didik serta membuat suasana kegiatan menjadi lebih
semangat/bergairah
2. Tahap Inti
2.1. Guru pembimbing menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi
layanan tersebut diatas.
2.2. Peserta didik memperhatikan penjelasan materi yang diberikan serta Guru BK mengajak peserta
didik berdialog interaktif tentang contoh penerapannya
2.3. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab setelah peserta didik melihat materi
PPT
2.4. Diskusi Interaktif

Modul Bimbingan dan Konseling

40
3. Tahap Penutup
3.1. Guru BK mengajak peserta didik melakukan refleksi atas kegiatan yang telah dilakukan
3.2. Guru BK mengajak peserta didik agar selalu memiliki perencanaan untuk studi lanjut
3.3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang dan mengakhiri kegiatan dengan
berdoa dan salam

D. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Guru BK memperhatikan proses layanan serta melakukan refleksi dari kegiatan
layanan klasikal tersebut menggunakan lembar observasi
2. Evaluasi Hasil : Peserta didik mengisi angket evaluasi setelah mengikuti kegiatan layanan klasikal,
antara lain: suasana yang dirasakan, pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaiannya. (bisa
melalui link google form.

Surakarta, Januari 2022


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru BK Kelas X

Dr. Rahayuningsih, S.Pd., M.Pd Inmas Indratama, S.Pd


NIP -

Modul Bimbingan dan Konseling

41
WAWASAN DAN KESIAPAN KARIR

Standar Kompetensi Kemandirian : Wawasan dan Kesiapan Karir


Rumusan Kompetensi: Mempelajari kemampuan diri, peluang dan ragam pekerjaan,
pendidikan dan aktivitas yang terfokus pada pengembangan alternatif karir yang lebih terarah
Kelas / Semester: X (Sepuluh) / Genap
Alokasi Waktu: 2 x 45 menit
Bidang: Karir
Fungsi: Pengembangan
Tujuan: 1. Siswa dapat mengembangkan pengetahuan siswa mengenai Wawasan pembelajaran dan studi
lanjutan
Topik bahasan: 1. Gaya belajar

A. Materi 1 :
GAYA BELAJAR

1. Apa itu Gaya Belajar?

Gaya belajar atau learning style sering diartikan sebagai karakteristik dan preferensi
atau pilihan individu mengenai cara mengumpulkan informasi, menafsirkan,
mengorganisasi, merespon, dan memikirkan informasi tersebut.
Gaya belajar merupakan kunci untuk mengembangkan kinerja dalam pekerjaan, di
sekolah, dan dalam situasi-situasi antar pribadi. Ketika anda sudah bisa mengenal gaya
belajar Anda yakni bagaimana Anda menyerap dan mengolah informasi, maka Anda akan
dapat menjadikan belajar dan berkomunikasi lebih mudah sesuai dengan gaya belajar Anda
sendiri.

2. Mengapa Perlu Mengenali Gaya Belajar Anda Sendiri?

Pengenalan gaya belajar ini akan melahirkan


orang-orang yang lebih efektif untuk belajar
dengan cara berkelompok, bekajar secara
sendiri-sendiri di kamar, belajar dengan cara
berdiskusi, dan lain sebagainya. Gaya belajar
dapat dibedakan menjadi tiga. Pertama, gaya
belajar visual; yaitu gaya belajar yang lebih
banyak menggunakan indra mata sebagai alat
untuk menyerap informasi. Kedua, Gaya belajar
auditorial; yaitu gaya belajar yang banyak
menggunakan telinga sebagai alat untuk

Modul Bimbingan dan Konseling

42
menyerap informasi yang masuk. Ketiga adalah gaya belajar kinestetik, yaitu gaya belajar
yang lebih menekankan praktik langsung atas apa yang sedang dipelajari. Sebagai ilustrasi :
a. Orang-orang visual banyak mengikuti ilustrasi atau membaca instruksi sendiri.
b. Orang-orang auditorial lebih senang informasi itu dia dengarkan dari orang lain
c. Sementara orang-orang kinestetik lebih senang kalau dibiarkan mengerjakan sendiri atau
praktik langsung.
Untuk mengetahui sebagian dari ciri-ciri gaya belajar Anda , cobalah menyelesaikan
lembar aktivitas yang tersedia di bawah ini.

Aktivitas Siswa
Tipe manakah saya?
Berikan tanda cek (√) pada angka
1 = tidak pernah anda lakukan
2 = jarang anda lakukan
3 = selalu anda lakukan

Gaya Belajar Auditori


No Pernyataan 1 2 3
1 Teliti terhadap yang detail
2 Mengingat dengan mudah apa yang dilihat
3 Mempunyai masalah dengan intruksi lisan
4 Tidak mudah terganggu dengan suara gaduh
5 Pembaca cepat dan tekun
6 Lebih suka membaca daripada dibacakan
7 Lebih suka membaca metode demonstrasi daripada ceramah
8 Bila menyampaiakn gagasan sulit memilih kata
9 Rapi dan teratur
10 Penampilan sangat penting
Jumlah
Total

Gaya Belajar Visual


No Pernyataan 1 2 3
1 Bicara pada diri sendiri pada saat bekerja
2 Konsentrasi mudah terganggu oleh suara ribut
3 Senang bersuara keras ketika membaca
4 Sulit menulis,tetapi mudah bercerita
5 Pembicara yang pasih
6 Sulit belajar dalam suasana bising
7 Lebih suka music daripada lukisan
8 Bicara dalam irama yang terpola
9 Lebih suka gurauan lisan daripada membaca buku yang
humoris
10 Mudah menirukan nada,irama, dan warna suara
Jumlah
Total

Modul Bimbingan dan Konseling

43
Gaya Belajar kinestetik
No Pernyataan 1 2 3
1 Berbicara dengan perlahan
2 Menanggapi perhatian fisisk
3 Menyentuh orang untuk mendapat perhatian
4 Banyak bergerak dan selalu berorientasi pada fisisk
5 Menggunakan jari sebagai penunjuk dalam membaca
6 Banyak menggunakan isyarat tubuh
7 Tidak bisa diam dalam waktu lama
8 Menyukai permaiann yang menyibukan
9 Selalu ingin melakukan sesuatu
10 Tidak mudah mengingat letak geografi
Jumlah
Total

Contoh:
Jika skor anda:
Skor Auditori 25
Skor Visual 12
Skor Kinestetik 10
Maka anda termasuk orang yang cenderung memiliki gaya belajar auditori, yang lebih
senang mendapatkan informasi melalui ceramah-ceramah pembelajaran dari guru.

“kemarin adalah sejarah, hari ini adalah anugerah. Buatlah sejarah terbaik
dalam hidupmu dengan melakukan hal yang baik”

“Lebih baik mencegah daripada mengobati”

Modul Bimbingan dan Konseling

44

Anda mungkin juga menyukai