MODUL AJAR
IDENTITAS
Kelas / Semester Kelas XI/Ganjil - 2023/2024 Bidang Pribadi
Topik / Tema Mengikatkan kualitas ibadah Waktu Layanan 2 X Pertemuan 40 Menit
pada Tuhan YME
Aspek Landasan Hidup Religius
Perkembangan
Capaian Layanan Melaksanakan berbagai bentuk dan tata cara ibadah sehari-hari atas dasar keyakinan yang
dimiliki secara konsisten disertai sikap toleransi.
Tujuan layanan 1. Peserta didik mampu meningkatkan kualitas ibadah kepada Tuhan YME
2. Peserta didik mampu memahami pentingnya kerjasama antara umat beragama serta
mampu hidup rukun melakukan hubungan
Fase F
Materi Layanan Mengikatkan kualitas ibadah pada Tuhan YME
LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
Model Layanan Langkah-langkah kegiatan:
Contextual Tahap Awal
Teaching and 1. Menyanyikan lagu Indonesia Raya, bersih-bersih lingkungan, literasi dan pemeriksaan
Learning kehadiran.
2. Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor menyapa peserta didik dengan kalimat
yang membuat bersemangat dan memotivasi
Metode Layanan 3. Membuat kesepakatan kelas
Student Teams- 4. Pada tahap ini juga diikuti dengan proses ice breaking/ games sederhana
Achievment Divisio 5. Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor menyampaikan tentang tujuan-tujuan
khusus yang akan dicapai
6. Guru memberikan pertanyaan pemantik atau mengulang materi terdahulu dilanjutkan
Alat dengan mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
Kertas Kuis pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya atau dikaitkan
dengan kehidupan sehari-hari.
7. Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor memberikan penjelasan tentang topik
Media yang akan dibicarakan
Power Point, Flip 8. Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor menanyakan kesiapan peserta didik
Chart, Papan melaksanakan kegiatan dan memulai ketahap inti
Permainan 1.
Tahap Proses
1. Membentuk kelompok yang anggotanya maksimal 4 orang secara heterogen
(campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll)
2. Guru menyajikan materi layanan
3. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota
kelompok lalu diberikan kuis
4. peserta didik yang sudah mengerti membantu menjelaskan pada anggota lainnya
sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti
5. peserta didik menjawab kuis tanpa mendapat bantuan
Tahap Penutupan
1. Peserta didik secara acak diberikan kesempatan menyimpulkan hasil kegiatan
2. Peserta didik merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan kesannya mengenai
kegiatan klasikal yang dilakukan secara lisan
3. Guru BK memberi ulasan secara garis besar mengenai topik yang dibahas dan
menyebutkan kegiatan mendatang
4. Guru BK mengajak peserta didik bersyukur dan berdoa serta mengakhiri kegiatan
dengan mengucapkan salam
PENILAIAN
Penilaian Proses 1. Menanyakan manfaat yang diperoleh peserta didik setelah kegiatan
2. Menanyakan perubahan kondisi emosi peserta didik setelah mengikuti kegiatan
pembelajaran
3. Menanyakan ketepatan media digunakan dalam layanan kepada peserta didik
4. Menanyakan ketepatan metode yang digunakan dalam layanan kepada peserta didik
Penilaian Hasil Memberikan asesmen diakhir pertemuan dan membandingan asesmen diawal
pertemuan apakah terjadi penurunan gejala masalah atau peningkatan capaian tugas
perkembangan setelah layanan dilakukan
Kedawung, ……… Juli 2023
Guru Bimbingan Konseling,
Ibadah bukan hanya shalat, zakat, puasa, haji, tetapi semua perbuatan yang ditujukan untuk
mendekatkan diri kepada Allah dan semua bentuk perbuatan baik yang berguna bagi
kepentingan orang banyak.
Ibadah memerlukan kesiapan lahir dan batin sehingga nilai ibadah bisa dari waktu- kewaktu
akan semakin meningkat. Ada beberapa upaya yang dapat dilaksanakan agar ibadah itu
semakin berkualitas:
1. Ibadah dengan kesadaran.
Ibadah dengan kesadaran mengandung maksud, bahwa ibadah yang dilaksanakan tidak ada
unsur paksaan, dan juga bisa berarti bahwa dalam melaksanakan ibadah tahu dan paham
terhadap apa yang dilaksanakan. Orang yang mabuk sedang tidak sadar, maka apapun
yang dilaksanakannya diluar kontrol akal pikiran. Oleh karena itu Allah melarang orang yang
beribadah (shalat) ketika sedang mabuk:
2. Ibadah dengan kecintaan.
Beribadah tanpa kerinduan dan kecintaan tidak akan merasakan kenikmatan dalam
beribadah, seperti orang yang sedang sakit tidak dapat merasakan lezatnya makanan. Oleh
karena itu jalan yang dapat ditempuh untuk memperoleh kenikmatan beribadah dan agar
terhindar dari sikap malas, hendaknya selalu mencari dan menambah konsentrasi dalam
beribadah.
3. Ibadah dengan ikhlas.
Nilai ikhlas dalam beribadah bukanlah diperoleh secara tiba-tiba akan tetapi memerlukan
upaya dan perjuangan secara terus- menerus. Seperti kewajiban menjalankan shalat lima
waktu pada awalnya terasa berat dan bisa jadi akan menjadi beban bahkan menjadi
penghalang setiap aktifitas. Hal yang demikian akan hilang secara mental spiritual bila
dilaksanakan secara terus menerus dan ditambah dengan ibadah shalat sunnah rawatib dan
shalat-shalat sunah lainnya. Maka shalat akan menjadi kebutuhan dan dilaksanakan dengan
penuh keikhlasan, ibadah dilakukan semata-mata karena
4. Ibadah dengan kekhusukan.
Khusuk merupakan kondisi kejiwaan yang sedang terpaut kepada Allah, menyadari dan
merasakan keagungan Allah SWT. Jalan untuk meraih kekhusukan yaitu dengan merasakan
kehadiran Allah, sembagaimana seorang mukhsin yang merasa selalu dalam pengawasan
Allah
5. Ibadah secara sembunyi.
Ibadah secara sembunyi merupakan totalitas ibadah dan melepaskan penghambaan diri
kepada Tuhan selain Allah, sehingga ibadah bukan untuk memperoleh pujian dari orang lain,
penghargaan dari atasan, sanjungan dari bawahan.
Sumber :
http://sriwijayazone.com/meningkatkan-kualitas-ibadah-dan-mewujudkan-ibadah-yang-
berkualitas
Lampiran 2. Penilaian Hasil
Identitas :
Nama Peserta Didik : ............................................
Kelas : ............................................
Total
Skor
Keterangan :
1. Skor minimal yang dicapai adalah 1 x 6 = 6, dan skor tertinggi adalah 4 x 6 = 24
2. Kategori hasil :
a. Sangat baik = 21 – 24
b. Baik = 17 – 20
c. Cukup = 13 – 16
d. Kurang = < 12
Peserta Didik
........................................
Lampiran 3 Penilaian Proses
PEDOMAN OBSERVASI
Identitas :
Nama : ……………………………….
Kelas : ……………………………….
Petunjuk :
Beri tanda centang ( √ ) pada kolom skor sesuai dengan hasil penilaian Anda.
N PERNYATA SKOR
O. AN 1 2 3 4
1 Peserta didik terlibat aktif
2 Peserta didik antusias dalam mengikuti kegiatan
3 Peserta didik kreatif
4 Peserta didik saling menghargai
5 Peserta didik saling mengeluarkan pendapat
6 Peserta didik berargumentasi mempertahankan
pendapat masing-masing
7 Layanan terselenggara dengan menyenangkan
8 Layanan sesuai alokasi waktu
Total Skor
Keterangan :
1. Skor minimal yang dicapai adalah 1 x 8 = 8, dan skor tertinggi adalah 4 x 8 = 32
2. Kategori hasil :
a. Sangat baik = 28 – 32
b. Baik = 23 – 27
c. Cukup = 22 – 26
d. Kurang = < 21
A. Identitas Siswa
Nama siswa :
Kelas :
Hari/tanggal :
Judul materi layanan :
Tujuan :
Pemberi materi :
Kegiatan Pertemuan 1
MODUL AJAR
MATERI
ETIKA DAN BUDAYA TERTIB BERLALU LINTAS
a. Pengertian Lalu Lintas
Pengertian lalu lintas, menurut Djajoesman (1976:50) bahwa secara harfia lalu lintas diartikan
sebagai gerak (bolak balik) manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan
menggunakan sarana jalan umum. Sedangkan menurut Poerwadarminta dalam kamus umum
bahasa Indonesia (1993:55) menyatakan bahwa lalu lintas adalah berjalan bolak balik, hilir mudik
dan perihal perjalanan di jalan dan sebagainya serta berhubungan antara sebuah tempat dengan
tempat lainnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa lalu lintas adalah gerak/pindahnya manusia,
hewan, atau barang dari satu tempat ke tempat lain di jalan dengan menggunakan alat gerak.
Di samping itu semua, lalu lintas tidak lepas dari rambu-rambu lalu lintas. Rambu-rambu lalu lintas
adalah satu alat perlengkapan jalan dalam bentuk tertentu yang memuat lambang, huruf, angka,
kalimat ataupun perpaduan di antaranya, yang digunakan untuk memberikan peringatan,
larangan, perintah dan petunjuk bagi pemakai jalan. Sehingga mengerti rambu-rambu lalu lintas
sangatlah berguna. Karena dengan rambu-rambu lalu lintas pemakai jalan dapat mengerti situasi
jalan yang mereka lewati. Sehingga kecelakaan pada lalu lintas tidak akan terjadi. Banyak orang
terutama kalangan pelajar tidak mau mempelajari tentang rambu-rambu lalu lintas yang ada.
Selain itu mengerti tentang marka yang ada juga sangatlah penting. Yaitu marka jalan yang
artinya suatu tanda yang berada di permukaan jalan atau di atas jalan yang meliputi
peralatan/tanda garis membujur, melintang, garis serong, serta lambang lainnya yang berfungsi
untuk mengarahkan arus lalu lintas yang membatasi daerah kepentingan lalu lintas. Marka itu
dapat berwarna putih atau kuning. Marka dapat memberi isyarat apakah kita diperbolehkan
medahului pemakai jalan yang ada di depan kita atau tidak. Kalau kita tidak memahaminya, maka
keselamatan kita terancam. Itulah yang sering disebut dengan kecelakaan.
Kecelakaan lalu lintas adalah suatu peristiwa di jalan yang tidak disangka-sangka dan tidak
sengaja melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pemakai jalan lainnya,mengakibatkan korban
manusia atau korban harta benda (pasal 93 peraturan pemerintah nomor 43 tahun 1999). Oleh
karena itu, kecelakaan tidak bisa kita hindari tetapi kita bisa mencegahnya. Tetapi untuk
mencegahnya membutuhkan kesadaran dari setiap masing-masing pemakai jalan. Sehingga
budaya tertib lalu lintas di jalan sangatlah dibutuhkan. Karena dengan budaya tersebut dapat
mengurangi tingkat kecelakaan yang terjadi, dimana dari tahun ke tahun tingkat kecelakaan
semakin meningkat.
b. Tertib Berlalu Lintas
Apa yang harus kita lakukan untuk tertib berlalu-lintas? Berikut yang harus dilakukan,
diantaranya :
1. Memakai helmet dengan benar. Helmet harus kita pakai dengan benar karena helmet berfungsi
untuk melindungi kepala kita dari goncangan,benturan, dan benda keras yang akan jatuh ke
kepala kita. Dengan helmet kita akan lebih nyaman dan aman.
2. Memakai jaket, dan pelindung pada siku dan lutut. Buat berjaga-jaga agar ketika tiba-tiba
terkena halangan akan mengurangi rasa sakit.
3. Memakai dua kaca sepion. Kaca sepion ini sangat berperan penting saat perjalanan, apa lagi
saat kita menyalip kita menggunakan kaca sepion untuk melihat keadaan dari belakang.
4. Lengkapi dengan spedometer. Alat ini sangat penting kita gunakan untuk mengukur seberapa
cepat kendaraan kita melaju. Jika kita tidak menggunakannya, maka kita akan lupa dengan
kecepatan yang telah kita tempuh.
5. Nyalakan lampu utama setiap saat. Hal ini telah diteliti dapat mengurangi angka kecelakaan di
jalan-jalan.
6. Taatilah rambu-rambu lalulintas. Rambu-rambu lalu-lintas sangat penting diperhatikan karena
telah dirancang khusus untuk keselamatan pengemudi.
7. Jangan lupa bawa surat-surat STNK dan SIM yah. Ini sangat penting karena akan selalu
diperiksa bapak polisi di jalan raya, so biar tidak kena tilang,dibawa yah?
c. Cara Aman Berkendara
Berikut ini ada beberap tips untuk Aman Berkendara, diantaranya :
1. Lakukan pengecekan rutin terhadap kendaraan anda.
Apapun kendaraan anda baik mobil atau motor, pengecekan terhadap mesin kendaraan
merupakan hal yang perlu diperhatikan. Sebisa mungkin apabila kita akan melakukan
perjalanan jauh, atau mudik. Satu hari sebelum perjalanan lakukan pengecekan dan service
ringan terhadap mesin kendaraan anda, termasuk kondisi tekanan udara ban, minyak, oli,
kondisi rem, kaca spion dan lampu.
2. Jangan lupa membawa kelengkapan surat kendaraan
Kelengkapan surat kendaraan akan membuat anda merasa aman dijalanan, periksa SIM
dan juga STNK kendaraan. Dengan adanya kelengkepan surat kendaraan maka anda
terhindar dari rasa takut ditilang sama polisi.
3. Membawa kelengkapan keamanan
Bagi pengendara motor helm merupakan hal yang penting untuk menjaga kepala kalau
terjadi benturan, disamping itu melindungi mata dari debu jalanan. Juga jangan lupa untuk
membawa jaket, sarung tangan, dan memakai sepatu. Jika anda menggunakan mobil
gunakan selalu sabuk pengaman, ban serep, dan juga persiapan p3k dalam mobil anda.
4. Mematuhi peraturan lalu lintas
Peraturan lalu lintas ditegakkan agar supaya dapat menjamin keselamatan para
pengendara. Oleh karena itu, mematuhi lalu lintas merupakan kewajiban bagi kita semua
sebagai pengguna jalan.
5. Tepat perhitungan dalam berkendara
Mengurangi kecepatan ketika melewati keramaian atau perkampungan. Dan menambah
kecepatan dijalan lurus dan kosong. Usahakan agar berkendara pada siang hari agar
pandangan tidak tergangu. Dengan berhati-hati dalam berkendara, semoga kita dapat
selamat sampai tujuan
Tertib lalu lintas bukan hanya untuk kebutuhan diri sendiri. Tetapi demi ketertiban bersama
dan kebaikan bersama pula.Jika kita tertib, pasti kita akan mendapatkan kenyamanan dalam
diri sendiri maupun di lingkungan sekitar kita. Tentunya kita bisa menunjukan sikap taat kita
pada hukum dan peraturan berlalu-luntas.
d. Manfaat Budaya Tertib Lalu Lintas di Jalan
Budaya tertib lalu lintas sangatlah bermanfaat bagi kita. Rambu-rambu lalu lintas dibuat karena
untuk memberitahukan sesuatu hal baik itu bersifat peringatan, larangan, perintah dan petunjuk
bagi pemakai jalan. Sehingga rambu-rambu tersebut untuk ditaati sekaligus dapat memberikan
informasi tentang kondisi jalan yang ada saat itu. Beberapa manfaat akan kita dapatkan ketika
kita memiliki budaya tertib lalu lintas, antara lain :
Sampai tujuan dengan selamat
Jika semua orang terutama kalangan pelajar memiliki budaya tertib lalu lintas maka
keselamatanpun terjamin. Karena pelajar satu dengan yang lain saling memahami dan
mengerti posisi mereka sama-sama pemakai jalan. Budaya tertib lalu lintas antara lain menjadi
pengguna jalan yang baik, menaati rambu-rambu lalu lintas, serta peraturan yang mengenai
lalu lintas. Sehingga mereka sampai tujuan dengan selamat.
Mengurangi tingkat kecelakaan pada kalangan pelajar
Menurut data catatan PT Jasa Raharja Cabang Jatim terungkap 70 persen dari total 4.286
korban kecelakaan sepanjang Januari hingga Maret 2014 adalah usia produktif. Kebanyakan
dari kalangan pelajar, mahasiswa, dan pegawai swasta. Sehingga dengan adanya kesadaran
dalam memiliki budaya tertib lalu lintas maka dapat mengurangi tingkat kecelakaan pada
kalangan pelajar.
Mengurangi tingkat pelanggaran lalu lintas
Dengan adanya budaya lalu lintas di jalan pada kalangan pelajar, maka tingkat pelanggaran
lalu lintaspun akan berkurang. Sehingga kedamaian pemakai jalan akan lebih meningkat.
Contohnya memakai mesin knalpot yang berstandart nasional makan pemakai jalan yang lain
tidak akan terganggu dengan suara knalpot yang tidak berstandart nasional.
Sumber :
https://kuswoyoaji.wordpress.com/2021/01/11/etika-dan-budaya-tertib-berlalu-lintas/
Lampiran 2. Penilaian Hasil
Total Skor
Keterangan :
1. Skor minimal yang dicapai adalah 1 x 6 = 6, dan skor tertinggi adalah 4 x 6 = 24
2. Kategori hasil :
a. Sangat baik = 21 – 24
b. Baik = 17 – 20
c. Cukup = 13 – 16
d. Kurang = < 12
Peserta Didik
Lampiran 3 Penilaian Proses
A. Identitas Siswa
Nama siswa :
Kelas :
Hari/tanggal :
Judul materi layanan :
Tujuan :
Pemberi materi :
B. Bahan, alat dan metode
1. Bahan dan alat : Kertas/buku, pena dan HP (Android)
2. Metode : Offline
C. Kegiatan/ latihan pemahaman peserta didik terhadap materi layanan
Kegiatan Pertemuan 1
1. Bagaimana pemahaman Ananda terhadap Materi yang disampaikan Guru BK?
Jawab : ...................................................................................................................... ....................
............................................................................................................... ........................................
...........................................................................................
2. Analisis faktor internal dan faktor eksternal yang sudah disampaikan oleh Guru BK, jelaskan
berdasarkan pengalaman Ananda selama ini?
Jawab : ...................................................................................................................... ....................
............................................................................................................... ........................................
...........................................................................................
3. Buatkan Kesimpulan dari Materi yang sudah disampaikan oleh Guru BK?
Jawab : ....................................................................................................................... ...................
................................................................................................................ .......................................
...........................................................................................
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 KEDAWUNG
Desa Bendungan, Kedawung, Sragen. Kode Pos 57292 ,Telepon 0271 8825556
Faksimile 0271 8825559 Surat Elektronik : smkn1kedawungsrg@yahoo.com
MODUL AJAR
.
Kedawung , ……… Juli 2023
Guru Bimbingan Konseling,
Stres adalah perubahan reaksi tubuh ketika menghadapi ancaman, tekanan, atau situasi
yang baru. Ketika menghadapi stres, tubuh akan melepaskan hormon adrenalin dan
kortisol. Kondisi ini membuat detak jantung dan tekanan darah akan meningkat,
pernapasan menjadi lebih cepat, serta otot menjadi tegang.
Stres umum dirasakan setiap orang, baik dewasa maupun anak-anak. Saat mengalami stres,
tubuh akan menjadi waspada terhadap tantangan atau bahaya yang mengancam.
Tubuh bisa memberikan reaksi positif atau negatif dalam merespon stres. Reaksi positif bisa
berupa kemampuan beradaptasi, kewaspadaan yang meningkat, atau motivasi dalam
menghadapi tantangan. Sementara reaksi negatif ditandai dengan rasa cemas dan takut, yang
dapat disertai dengan berbagai keluhan fisik.
Penyebab Stres
Stres yang dialami setiap orang bisa berbeda-beda. Beberapa orang menganggap ujian
sekolah dapat menyebabkan stres, tetapi beberapa orang akan lancar menghadapinya.
Penyebab stres belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa faktor risiko yang dapat
menimbulkan stres, yaitu:
Keluarga yang tidak harmonis
Peristiwa yang membuat trauma
Penyakit berjangka lama (kronis)
Kesenjangan ekonomi
Lingkungan yang tidak aman, seperti area konflik
Beban pekerjaan
Kejadian buruk, seperti perceraian atau PHK
Gejala Stres
Stres terbagi dalam stres akut dan kronis. Stres akut terjadi dalam jangka waktu yang pendek
dan mudah ditangani. Sementara itu, stres kronis berlangsung dalam waktu lebih lama, yang
jika tidak ditangani dapat menimbulkan masalah kesehatan.
Stres ditandai dengan adanya perubahan fisik dan mental. Gejala yang muncul saat seseorang
mengalami stres dapat berbeda-beda, tergantung cara menyikapinya.
Gejala atau tanda stres dapat dibedakan menjadi:
1. Gejala emosi:
Mudah gusar
Frustrasi
Suasana hati yang mudah berubah
Sulit untuk menenangkan pikiran
Bingung
Perasaan tidak berguna
Cenderung menghindari orang lain
Depresi
2. Gejala fisik
Lemas
Pusing
Mual
Diare
Sembelit
Nyeri otot
Jantung berdebar
Gangguan tidur
Hasrat seksual menurun
Tubuh gemetar
Telinga berdenging
Kaki atau tangan dingin dan berkeringat
Mulut kering
Sulit menelan
3. Gejala kognitif
Sulit fokus
Sering lupa
Pesimis
Cenderung berpandangan negatif
Sering membuat keputusan yang tidak baik
4. Gejala perilaku
Perubahan pola makan
Kebiasaan menghindari tanggung jawab
Sikap gugup seperti menggigit kuku
Jalan mondar-mandir
Kebiasaan merokok atau mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan
Kapan harus ke dokter
Segera ke dokter jika anda mengalami stres yang berkepanjangan. Stres dalam waktu yang
lama dapat membahayakan kesehatan mental dan fisik.
Anda disarankan ke dokter jika mengalami stres dan menunjukkan perilaku, seperti:
Tidak bisa mengendalikan rasa takut dan panik
Tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari
Selalu teringat pada peristiwa yang membuat trauma
Sering merasakan pusing atau detak jantung meningkat
Sering mengalami gangguan tidur
Muncul pikiran untuk bunuh diri
Diagnosis Stres
Dokter akan meminta pasien mengisi kuesioner untuk mengetahui tingkat stres yang dirasakan.
Kuesioner yang digunakan adalah The Perceived Stress Scale (PSS-10), yaitu alat tes
psikologi yang berfungsi menentukan tingkat stres.
Dokter juga akan melakukan tanya jawab untuk mencari tahu penyebab stres. Saat konsultasi,
Anda diminta untuk jujur menceritakan penyebab atau hal-hal yang dapat menimbulkan stres.
Setelah mendapat gambaran dari hasil kuesioner dan tanya jawab, dokter akan menentukan
apakah Anda mengalami stres akut atau kronis.
Jika stres menimbulkan penyakit, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang untuk
mendiagnosis penyakit yang diderita. Pemeriksaan penunjang yang dilakukan dapat berupa tes
darah dan pemindaian, seperti CT scan atau MRI.
Pengobatan Stres
Stres dapat diatasi secara mandiri. Namun, manajemen stres bukan bertujuan untuk
menghilangkan stres sepenuhnya, tetapi mengelolanya agar aktivitas sehari-hari tidak
terganggu.
Manajemen stres yang dapat dilakukan, yaitu:
Identifikasi penyebab stress
Cara ini dilakukan dengan mencari tahu apa yang memicu stres, seperti masalah
pekerjaan, situasi rumah, atau hubungan dengan orang lain.
Cari pemecahan masalahnya
Jika penyebab sudah diketahui, langkah selanjutnya adalah mengatasi masalah
tersebut, kemudian susunlah rencana untuk mengatasi masalah tersebut mulai dari
rencana yang mudah diselesaikan.
Konsultasi dengan dokter
Jika Anda tidak dapat mengidentifikasi dan menemukan jalan keluar, konsultasi dengan
dokter diperlukan. Dokter dapat menyarankan konseling, terapi perilaku kognitif, atau
terapi emotional freedom technique (EFT). Dokter juga dapat meresepkan obat jika stres
menunjukkan gejala medis.
Komplikasi Stres
Stres berkepanjangan dapat menimbulkan masalah kesehatan yang serius, seperti:
Gangguan mental, seperti depresi, cemas, dan gangguan kepribadian
Gangguan jantung, seperti detak jantung yang tidak normal, tekanan darah tinggi
(hipertensi), dan serangan jantung
Gangguan pola makan sehingga timbul binge eating disorder atau obesitas
Gangguan siklus menstruasi
Penurunan gairah seksual
Masalah pada kulit, seperti jerawat, eksim atopik atau psoriasis
Rambut rontok
Gangguan sistem pencernaan, seperti GERD atau gastritis
Pencegahan Stres
Stres dapat dicegah dengan menjalani pola hidup yang sehat. Cara yang bisa dilakukan
adalah:
Beristirahat dan tidur yang cukup setiap hari
Meluangkan waktu untuk melakukan hal-hal yang disukai, seperti membaca buku,
menikmati teh hangat, mendengarkan musik, atau menonton film
Mengonsumsi makanan yang sehat, bergizi lengkap dan seimbang
Berolahraga secara rutin selama minimal 30 menit setiap hari
Bersosialisasi dengan orang yang menyenangkan dan memberikan dampak positif
Melakukan meditasi atau teknik relaksasi
Sumber :
https://www.alodokter.com/stres
Lampiran 2. Penilaian Hasil
Total Skor
Keterangan :
3. Skor minimal yang dicapai adalah 1 x 6 = 6, dan skor tertinggi adalah 4 x 6 = 24
4. Kategori hasil :
a. Sangat baik = 21 – 24
b. Baik = 17 – 20
c. Cukup = 13 – 16
d. Kurang = < 12
Peserta Didik
-----------------------------------
Lampiran 3 Penilaian Proses
A. Identitas Siswa
Nama siswa :
Kelas :
Hari/tanggal :
Judul materi layanan :
Tujuan :
Pemberi materi :
B. Bahan, alat dan metode
3. Bahan dan alat : Kertas/buku, pena dan HP (Android)
4. Metode : Offline
C. Kegiatan/ latihan pemahaman peserta didik terhadap materi layanan
Kegiatan Pertemuan 1
1. Bagaimana pemahaman Ananda terhadap Materi yang disampaikan Guru BK?
Jawab : ...................................................................................................................... ...............
.................................................................................................................... ...............................
....................................................................................................
2. Analisis faktor internal dan faktor eksternal yang sudah disampaikan oleh Guru BK,
jelaskan berdasarkan pengalaman Ananda selama ini?
Jawab:...................................................................................................................... .................
.................................................................................................................. .................................
..................................................................................................
3. Buatkan Kesimpulan dari Materi yang sudah disampaikan oleh Guru BK?
Jawab:....................................................................................................................... ................
................................................................................................................... ................................
..................................................................................................
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 KEDAWUNG
Desa Bendungan, Kedawung, Sragen. Kode Pos 57292 ,Telepon 0271 8825556
Faksimile 0271 8825559 Surat Elektronik : smkn1kedawungsrg@yahoo.com
MODUL AJAR
Fase F
Materi Layanan Macam-macam kecerdasan dalam belajar
LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
Model Layanan Langkah-langkah kegiatan:
Contextual Tahap Awal
Teaching and 1. Menyanyikan lagu Indonesia Raya, bersih-bersih lingkungan, literasi dan pemeriksaan
Learning kehadiran.
2. Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor menyapa peserta didik dengan kalimat
yang membuat bersemangat dan memotivasi
Metode Layanan 3. Membuat kesepakatan kelas
Student Teams- 4. Pada tahap ini juga diikuti dengan proses ice breaking/ games sederhana
Achievment Divisio 5. Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor menyampaikan tentang tujuan-tujuan
khusus yang akan dicapai
6. Guru memberikan pertanyaan pemantik atau mengulang materi terdahulu dilanjutkan
Alat dengan mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
Kertas Kuis pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya atau dikaitkan
dengan kehidupan sehari-hari.
7. Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor memberikan penjelasan tentang topik
Media yang akan dibicarakan
Power Point, Flip 8. Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor menanyakan kesiapan peserta didik
Chart, Papan melaksanakan kegiatan dan memulai ketahap inti
Permainan
Tahap Proses
1. Membentuk kelompok yang anggotanya maksimal 4 orang secara heterogen
(campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll)
2. Guru menyajikan materi layanan
3. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota
kelompok lalu diberikan kuis
4. peserta didik yang sudah mengerti membantu menjelaskan pada anggota lainnya
sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti
5. peserta didik menjawab kuis tanpa mendapat bantuan
Tahap Penutupan
1. Peserta didik secara acak diberikan kesempatan menyimpulkan hasil kegiatan
2. Peserta didik merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan kesannya mengenai
kegiatan klasikal yang dilakukan secara lisan
3. Guru BK memberi ulasan secara garis besar mengenai topik yang dibahas dan
menyebutkan kegiatan mendatang
4. Guru BK mengajak peserta didik bersyukur dan berdoa serta mengakhiri kegiatan
dengan mengucapkan salam
PENILAIAN
Penilaian Proses 1. Menanyakan manfaat yang diperoleh peserta didik setelah kegiatan
2. Menanyakan perubahan kondisi emosi peserta didik setelah mengikuti kegiatan
pembelajaran
3. Menanyakan ketepatan media digunakan dalam layanan kepada peserta didik
4. Menanyakan ketepatan metode yang digunakan dalam layanan kepada peserta didik
Penilaian Hasil Memberikan asesmen diakhir pertemuan dan membandingan asesmen diawal
pertemuan apakah terjadi penurunan gejala masalah atau peningkatan capaian tugas
perkembangan setelah layanan dilakukan
Berikut 9 jenis kecerdasan manusia menurut Howard Gardner, dikutip dari akun instagram
resmi Pusat Data dan Informasi Kemendikbud dan situs resmi NIU:
1. Kecerdasan Verbal-Linguistik
Kecerdasan verbal-linguistik berkaitan erat dengan kata-kata, baik lisan maupun tertulis
berserta dengan aturan-aturannya. Orang dengan kecerdasan verbal-linguistik memiliki
kecakapan verbal yang berkembang dengan baik dan punya sensitivitas yang baik terhadap
suara, makna, dan ritme kata-kata.
2. Kecerdasan logika-matematika
Kecerdasan logika matematika berkaitan dengan kemampuan mengolah angka dan kemahiran
menggunakan logika. Orang dengan kecerdasan logika-matematika memiliki kemampuan
untuk berpikir secara konseptual, dan punya kapasitas untuk membedah pola numerik dan
logika.
3. Kecerdasan spasial
Kecerdasan visual-spasial berkaitan dengan kemampuan menangkap warna, arah, dan ruang
secara akurat serta mengubah penangkapannya ke dalam bentuk lain seperti dekorasi,
arsitektur, lukisan, dan patung. Orang dengan kecerdasan spasial-visual punya kemapuan
untuk berpikir dalam rupa gambar dan foto, untuk memvisualisasikan pikirannya secara abstrak
dan akurat.
4. Kecerdasan gerak-kinestetik
Kecerdasan gerak-kinestetik berkaitan dengan kemampuan menggunakan gerak seluruh tubuh
untuk mengekspresikan ide dan perasaan, serta keterampilan mempergunakan tangan untuk
mencipta atau mengubah sesuatu. Orang dengan kecerdasan gerak-kinestetik mampu
mengontrol gerak tubuh untuk mengatasi sebuah objek dengan baik, misalnya pemain bola
mengendalikan bolanya.
5. Kecerdasan musikal
Kecerdasan musikal berkaitan dengan kemampuan menangkap bunyi-bunyian, membedakan,
menggubah, dan mengekspresikan diri melalui bunyi-bunyi atau suara-suara yang bernada dan
berirama.orang dengan kecerdasan musikal mampu memproduksi dan mengapresiasi ritme,
pitch, dan timbre.
6. Kecerdasan intrapersonal
Kecerdasan intrapersonal berkaitan dengan aspek internal diri seseorang, seperti perasaan
hidup, rentang emosi, kemampuan membedakan ragam emosi, menandainya, dan
menggunakannya untuk memahami dan membimbing tingkah laku sendiri. Orang dengan
kecerdasan interpersonal mampu mendeteksi dan merespons sebuah suasana hati (mood),
motivasi, dan keinginan seseorang.
7. Kecerdasan interpersonal
Kecerdasan interpersonal melibatkan kemampuan untuk memahami dan bekerjasama dengan
orang lain, berempati, mengorganisasi kelompok, berteman, dan bersosialisasi. Orang dengan
kecerdasan interpersonal punya self-awareness dan mendengarkan inner feeling, nilai diri,
keyakinan, dan proses berpikir.
8. Kecerdasan naturalis
Kecerdasan naturalis berkaitan dengan kemahiran dalam mengenali dan mengklasifikasikan
flora dan fauna, serta hal-hal di alam, serta peka terhadap alam dan lingkungan.
9.Kecerdasan eksistensial
Kecerdasan eksistensial berkaitan dengan kemampuan seseorang menempatkan diri dalam
lingkup kosmos, memaknai hidup, memaknai kematian, memahami nasib dunia jasmani dan
kejiwaan, dan memaknai pengalaman mendalam seperti cinta atau kesenian. Orang dengan
kecerdasan eksistensial puya sensitivitas dan kapasitas untuk menghadapi pertanyaan
mendalam tentang kehidupan, seperti "Apa arti hidup? Kenapa kita mati? Kenapa kita ada?"
Howard menuturkan, kecerdasan tersebut sama bagusnya dan setara. Jenis kecerdasan kamu
bisa disesuaikan untuk mendukung cara belajar kamu, misalnya menghapal dengan foto dan
gambar, memanfaatkan bahan belajar berformat audio untuk memahami pelajaran, dan lain-
lain.
Sumber :
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5587544/9-jenis-kecerdasan-manusia-menurut-peneliti-
harvard-bantu-cara-belajar
Lampiran 2. Penilaian Hasil
Identitas :
Nama Peserta Didik : ............................................
Kelas : ............................................
Total
Skor
Keterangan :
1. Skor minimal yang dicapai adalah 1 x 6 = 6, dan skor tertinggi adalah 4 x 6 = 24
2. Kategori hasil :
a. Sangat baik = 21 – 24
b. Baik = 17 – 20
c. Cukup = 13 – 16
d. Kurang = < 12
Peserta Didik
........................................
Lampiran 3 Penilaian Proses
PEDOMAN OBSERVASI
Identitas :
Nama : ……………………………….
Kelas : ……………………………….
Petunjuk :
Beri tanda centang ( √ ) pada kolom skor sesuai dengan hasil penilaian Anda.
Keterangan :
1. Skor minimal yang dicapai adalah 1 x 8 = 8, dan skor tertinggi adalah 4 x 8 = 32
2. Kategori hasil :
a. Sangat baik = 28 – 32
b. Baik = 23 – 27
c. Cukup = 22 – 26
d. Kurang = < 21
Lampiran 4 LKPD
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Bimbingan dan Konseling
A. Identitas Siswa
Nama siswa :
Kelas :
Hari/tanggal :
Judul materi layanan :
Tujuan :
Pemberi materi :
Kegiatan Pertemuan 1
MODUL AJAR
IDENTITAS
Kelas / Semester Kelas XI/Genap - 2023/2024 Bidang Sosial
Topik / Tema Kiat sukses hidup Waktu Layanan 2 X Pertemuan 40 Menit
bermasyarakat
Aspek Kesadaran Gender
Perkembangan
Capaian Layanan Mendesain bentuk kolaborasi secara harmonis dengan lain jenis dalam keberagaman peran
sosial
Tujuan layanan Peserta didik memahami dan menerima peran sosial pria dan wanita dengan norma yang
ada di masyarakat serta mampu berprilaku sebagai pria dan wanita sesuai dengan
normamyang ada dimasyarakat
Fase F
Materi Layanan Kiat sukses hidup bermasyarakat
LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
Model Layanan Langkah-langkah kegiatan:
Contextual Tahap Awal
Teaching and 1. Menyanyikan lagu Indonesia Raya, bersih-bersih lingkungan, literasi dan pemeriksaan
Learning kehadiran.
2. Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor menyapa peserta didik dengan kalimat
yang membuat bersemangat dan memotivasi
Metode Layanan 3. Membuat kesepakatan kelas
Student Teams- 4. Pada tahap ini juga diikuti dengan proses ice breaking/ games sederhana
Achievment Divisio 5. Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor menyampaikan tentang tujuan-tujuan
khusus yang akan dicapai
6. Guru memberikan pertanyaan pemantik atau mengulang materi terdahulu dilanjutkan
Alat dengan mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
Kertas Kuis pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya atau dikaitkan
dengan kehidupan sehari-hari.
7. Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor memberikan penjelasan tentang topik
Media yang akan dibicarakan
Power Point, Flip 8. Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor menanyakan kesiapan peserta didik
Chart, Papan melaksanakan kegiatan dan memulai ketahap inti
Permainan
Tahap Proses
1. Membentuk kelompok yang anggotanya maksimal 4 orang secara heterogen
(campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll)
2. Guru menyajikan materi layanan
3. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota
kelompok lalu diberikan kuis
4. peserta didik yang sudah mengerti membantu menjelaskan pada anggota lainnya
sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti
5. peserta didik menjawab kuis tanpa mendapat bantuan
Tahap Penutupan
1. Peserta didik secara acak diberikan kesempatan menyimpulkan hasil kegiatan
2. Peserta didik merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan kesannya mengenai
kegiatan klasikal yang dilakukan secara lisan
3. Guru BK memberi ulasan secara garis besar mengenai topik yang dibahas dan
menyebutkan kegiatan mendatang
4. Guru BK mengajak peserta didik bersyukur dan berdoa serta mengakhiri kegiatan
dengan mengucapkan salam
PENILAIAN
Penilaian Proses 1. Menanyakan manfaat yang diperoleh peserta didik setelah kegiatan
2. Menanyakan perubahan kondisi emosi peserta didik setelah mengikuti kegiatan
pembelajaran
3. Menanyakan ketepatan media digunakan dalam layanan kepada peserta didik
4. Menanyakan ketepatan metode yang digunakan dalam layanan kepada peserta didik
Penilaian Hasil Memberikan asesmen diakhir pertemuan dan membandingan asesmen diawal
pertemuan apakah terjadi penurunan gejala masalah atau peningkatan capaian tugas
perkembangan setelah layanan dilakukan
Sumber :
https://kuswoyoaji.wordpress.com/2021/01/11/kiat-sukses-hidup-bermasyarakat/
Lampiran 2. Penilaian Hasil
Identitas :
Nama Peserta Didik : ............................................
Kelas : ............................................
Total
Skor
Keterangan :
1. Skor minimal yang dicapai adalah 1 x 6 = 6, dan skor tertinggi adalah 4 x 6 = 24
2. Kategori hasil :
a. Sangat baik = 21 – 24
b. Baik = 17 – 20
c. Cukup = 13 – 16
d. Kurang = < 12
Peserta Didik
........................................
Lampiran 3 Penilaian Proses
PEDOMAN OBSERVASI
Identitas :
Nama : ……………………………….
Kelas : ……………………………….
Petunjuk :
Beri tanda centang ( √ ) pada kolom skor sesuai dengan hasil penilaian Anda.
Keterangan :
1. Skor minimal yang dicapai adalah 1 x 8 = 8, dan skor tertinggi adalah 4 x 8 = 32
2. Kategori hasil :
a. Sangat baik = 28 – 32
b. Baik = 23 – 27
c. Cukup = 22 – 26
d. Kurang = < 21
A. Identitas Siswa
Nama siswa :
Kelas :
Hari/tanggal :
Judul materi layanan :
Tujuan :
Pemberi materi :
B. Bahan, alat dan metode
1. Bahan dan alat : Kertas/buku, pena dan HP (Android)
2. Metode : Offline
C. Kegiatan/ latihan pemahaman peserta didik terhadap materi layanan
Kegiatan Pertemuan 1
MODUL AJAR
PENILAIAN
Penilaian Proses 1. Menanyakan manfaat yang diperoleh peserta didik setelah kegiatan
2. Menanyakan perubahan kondisi emosi peserta didik setelah mengikuti kegiatan
pembelajaran
3. Menanyakan ketepatan media digunakan dalam layanan kepada peserta didik
4. Menanyakan ketepatan metode yang digunakan dalam layanan kepada peserta didik
Penilaian Hasil Memberikan asesmen diakhir pertemuan dan membandingan asesmen diawal
pertemuan apakah terjadi penurunan gejala masalah atau peningkatan capaian tugas
perkembangan setelah layanan dilakukan
Mari budayakan kata-kata yang baik sejak dini. Anak-anak perlu dibiasakan diri agar kelak
dapat terus menggunakan bahasa yang baik dalam kehidupan bermasyarakat.
Coba mulai dengan membiasakan 3 kata ajaib ini dan lihat apa yang akan terjadi ketika terus
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Maaf, Tolong, dan Terima Kasih.
1. Tolong
“Ambilin sepatu, dong!”
“Bukain pintu, dong!”
“Pakein sandal, dong!”
Kalau kamu menjadi orang yang dimintai bantuan dengan cara demikian, kira-kira kamu mau
membantu atau malah kesal mendengarnya?
Faktanya, memang kita sering terlupa bahwa meminta bantuan dapat dilakukan dengan cara-
cara yang lebih santun dan enak didengar. Mudah saja, cukup dengan menambahkan
kata tolong, maka semua terdengar lebih baik. Coba saja.
apa susahnya meminta maaf jika memang memiliki kesalahan? (free image from pexels.com)
Dengan maaf, kita dapat meruntuhkan ego atas ke-Maha Benar-an yang ada di dalam diri.
Sejatinya, tidak ada manusia yang tidak memiliki kesalahan, dan oleh karenanya “maaf” masih
diperlukan.
Dengan maaf kita jadi lebih mengerti bahwa selain perasaan kita sendiri, ada perasaan orang
lain yang berhak dihargai. Jangan pernah menuntut lebih kepada orang lain untuk menghargai
kita, jika kita belum mau belajar untuk menghargai orang lain.
Sebagai catatan menggunakan kata maaf atau meminta maaf bukan berarti kita kalah. Bukan.
Orang yang mampu mengakui kesalahannya justru adalah pemenang sejati. Jadilah pemberani
untuk mulai membiasakan diri menggunakan kata ini ketika diperlukan.
3. Terima Kasih
Banyak yang bilang, ikhlas harusnya tidak menuntut ungkapan terima kasih. Ya, tentu. Tidak
ada yang salah dari ungkapan itu. Akan tetapi, tidak salah juga, kan, jika kita memberikan
ungkapan tersebut sebagai bentuk penghargaan atas kebaikan yang telah seseorang berikan
kepada kita?
ucapan terima kasih darimu dapat menyenangkan orang yang membantumu (free image from
pexels.com)
Bentuk penghargaan atas upaya seseorang itu tidak harus berbentuk medali, piala, lencana
emas, apalagi uang. Hal paling sederhana, murah, dan mudah yang dapat kita lakukan adalah
mengucapkan terima kasih. Sekecil apa pun bantuan yang telah ia berikan, hal itu tentu sangat
membantu kita di kala kesulitan. Oleh karena itu, jangan lupa untuk selalu mengucapkan terima
kasih.
Maaf, tolong, dan terima kasih. Sederhana, sangat mudah dipraktikkan. Cobalah untuk
membiasakannya dalam kehidupan. Sama sekali tidak merugikan, kok. Kamu akan tahu
manfaatnya ketika kamu mencoba membiasakannya.
Membiasakan diri untuk berkata-kata yang baik dapat dimulai sejak kecil, lho. Anak-anak akan
lebih mudah mengingat dan mempraktikkan kata-kata ajaib itu ketika dewasa, kelak.
Kamu nggak mau dong anakmu nanti tumbuh dengan kalimat “ambilin minum, Bun!” dengan
seenaknya, bukan?
Kata ajaib ini dapat dibacakan sebagai dongeng sehari-hari dari buku Naura dan Nabil.
Bersama mereka, belajar kata-kata ajaib ini menjadi lebih mudah dan menyenangkan. Selain 3
kata ajaib tersebut, masih banyak kata ajaib lainnya yang dapat diajarkan kepada anak agar
dapat berbicara dengan tutur kata yang santun. Salah satunya adalah kata permisi.
Sumber :
https://blog.mizanstore.com/3-kata-ajaib-yang-sering-terlupa-maaf-tolong-dan-terima-kasih/
Lampiran 2. Penilaian Hasil
Identitas :
Nama Peserta Didik : ............................................
Kelas : ............................................
Tot
al
Sk
or
Keterangan :
1. Skor minimal yang dicapai adalah 1 x 6 = 6, dan skor tertinggi adalah 4 x 6 = 24
2. Kategori hasil :
a. Sangat baik = 21 – 24
b. Baik = 17 – 20
c. Cukup = 13 – 16
d. Kurang = < 12
Peserta Didik
........................................
Lampiran 3 Penilaian Proses
PEDOMAN OBSERVASI
Identitas :
Nama : ……………………………….
Kelas : ……………………………….
Petunjuk :
Beri tanda centang ( √ ) pada kolom skor sesuai dengan hasil penilaian Anda.
Keterangan :
1. Skor minimal yang dicapai adalah 1 x 8 = 8, dan skor tertinggi adalah 4 x 8 = 32
2. Kategori hasil :
a. Sangat baik = 28 – 32
b. Baik = 23 – 27
c. Cukup = 22 – 26
d. Kurang = < 21
A. Identitas Siswa
Nama siswa :
Kelas :
Hari/tanggal :
Judul materi layanan :
Tujuan :
Pemberi materi :
B. Bahan, alat dan metode
1. Bahan dan alat : Kertas/buku, pena dan HP (Android)
2. Metode : Offline
C. Kegiatan/ latihan pemahaman peserta didik terhadap materi layanan
Kegiatan Pertemuan 1
MODUL AJAR
IDENTITAS
Kelas / Semester Kelas XI/Genap - 2023/2024 Bidang Pribadi
Topik / Tema Motivasi diri dan Waktu Layanan 2 X Pertemuan 40 Menit
pengaruhnya dalam
kehidupan
Aspek Pengembangan Pribadi
Perkembangan
Capaian Layanan Mengelola dan mengembangkan kemampuan dan keunikan diri yang dimiliki dalam
lingkungan sosial yang lebih luas.
Tujuan layanan 1. Peserta didik memahami berbagai bentuk motivasi dan mampu meningkatkan
motivasi diri untuk kualitas hidup yang lebih baik
2. Peserta didik berusaha untuk ikut membina keluarganya menjadi keluarga yang
harmonis
Fase F
Materi Layanan Motivasi diri dan pengaruhnya dalam kehidupan
LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
Model Layanan Langkah-langkah kegiatan:
Contextual Tahap Awal
Teaching and 1. Menyanyikan lagu Indonesia Raya, bersih-bersih lingkungan, literasi dan pemeriksaan
Learning kehadiran.
2. Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor menyapa peserta didik dengan kalimat
yang membuat bersemangat dan memotivasi
Metode Layanan 3. Membuat kesepakatan kelas
Student Teams- 4. Pada tahap ini juga diikuti dengan proses ice breaking/ games sederhana
Achievment Divisio 5. Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor menyampaikan tentang tujuan-tujuan
khusus yang akan dicapai
6. Guru memberikan pertanyaan pemantik atau mengulang materi terdahulu dilanjutkan
Alat dengan mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
Kertas Kuis pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya atau dikaitkan
dengan kehidupan sehari-hari.
7. Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor memberikan penjelasan tentang topik
Media yang akan dibicarakan
Power Point, Flip 8. Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor menanyakan kesiapan peserta didik
Chart, Papan melaksanakan kegiatan dan memulai ketahap inti
Permainan
Tahap Proses
1. Membentuk kelompok yang anggotanya maksimal 4 orang secara heterogen
(campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll)
2. Guru menyajikan materi layanan
3. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota
kelompok lalu diberikan kuis
4. peserta didik yang sudah mengerti membantu menjelaskan pada anggota lainnya
sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti
5. peserta didik menjawab kuis tanpa mendapat bantuan
Tahap Penutupan
1. Peserta didik secara acak diberikan kesempatan menyimpulkan hasil kegiatan
2. Peserta didik merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan kesannya mengenai
kegiatan klasikal yang dilakukan secara lisan
3. Guru BK memberi ulasan secara garis besar mengenai topik yang dibahas dan
menyebutkan kegiatan mendatang
4. Guru BK mengajak peserta didik bersyukur dan berdoa serta mengakhiri kegiatan
dengan mengucapkan salam
PENILAIAN
Penilaian Proses 1. Menanyakan manfaat yang diperoleh peserta didik setelah kegiatan
2. Menanyakan perubahan kondisi emosi peserta didik setelah mengikuti kegiatan
pembelajaran
3. Menanyakan ketepatan media digunakan dalam layanan kepada peserta didik
4. Menanyakan ketepatan metode yang digunakan dalam layanan kepada peserta didik
Penilaian Hasil Memberikan asesmen diakhir pertemuan dan membandingan asesmen diawal
pertemuan apakah terjadi penurunan gejala masalah atau peningkatan capaian tugas
perkembangan setelah layanan dilakukan
Perjalan yang begitu panjang yang kita sebut sebagai kehidupan adalah satu kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan dengan diri kita. Banyak sekali kejadian dan peristiwa yang
terjadi di dalamnya. Baik itu berdampak positif, negatif, atau bahkan tidak berdampak apa-
apa terhadap diri kita. Dibalik itu semua, ada satu hal yang penting agar kita bisa menjalani
hidup, itulah yang kita sebut sebagai motivasi.
Berikut ini beberapa pengertian mengenai motivasi dari beberapa ahli :
1. Menurut Wexley & Yukl motivasi adalah pemberian atau penimbulan motif, dapat pula
diartikan hal atau keadaan menjadi motif.
2. Mitchell motivasi mewakili proses-proses psikologikal, yang menyebabkan timbulnya,
diarahkanya, dan terjadinya persistensi kegiatan- kegiatan sukarela yang diarahkan ke
tujuan tertentu.
3. Gray lebih suka menyebut pengertian motivasi sebagai sejumlah proses, yang bersifat
internal, atau eksternal bagi seorang individu, yang menyebabkan timbulnya sikap
antusiasme dan persistensi, dalam hal melaksanakan kegiatan- kegiatan tertentu.
4. Morgan mengemukakan bahwa motivasi bertalian dengan tiga hal yang sekaligus
merupakan aspek- aspek dari motivasi. Ketiga hal tersebut adalah: keadaan yang
mendorong tingkah laku, tingkah laku yang di dorong oleh keadaan tersebut, dan tujuan
dari pada tingkah laku tersebut.
5. McDonald memilih pengertian motivasi sebagai perubahan tenaga di dalam diri
seseorang yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi- reaksi mencapai tujuan. Motivasi
merupakan masalah kompleks dalam organisasi, karena kebutuhan dan keinginan setiap
anggota organisasi berbeda satu dengan yang lainnya. Hal ini berbeda karena setiap
anggota suatu organisasi adalah unik secara biologis maupun psikologis, dan berkembang
atas dasar proses belajar yang berbeda pula.
6. Chung dan Megginson yang dikutip oleh Faustino Cardoso Gomes, menerangkan
bahwa pengertian motivasi adalah tingkat usaha yang dilakukan oleh seseorang yang
mengejar suatu tujuan dan berkaitan dengan kepuasan kerja dan perfoman pekerjaan.
7. T. Hani Handoko mengemukakan bahwa motivasi adalah keadaan pribadi seseorang
yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan tertentu guna mencapai
tujuan.
8. A. Anwar Prabu Mangkunegara, memberikan pengertian motivasi dengan kondisi yang
berpengaruh membangkitkan, mengarahkan dan memelihara prilaku yang berubungan
dengan lingkungan kerja.
9. H. Hadari Nawawi mendefinisikan motivasi sebagai suatu keadaan yang mendorong
atau menjadi sebab seseorang melakukan sesuatu perbuatan atau kegiatan yang
berlangsung secara sadar.
10. Henry Simamora, motivasi adalah Sebuah fungsi dari pengharapan individu bahwa
upaya tertentu akan menghasilkan tingkat kinerja yang pada gilirannya akan membuahkan
imbalan atau hasil yang dikehendaki.
11. Soemanto secara umum mendefinisikan motivasi sebagai suatu perubahan tenaga
yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi- reaksi pencapaian tujuan. Karena kelakuan
manusia itu selalu bertujuan, kita dapat menyimpulkan bahwa perubahan tenaga yang
memberi kekuatan bagi tingkahlaku mencapai tujuan,telah terjadi di dalam diri seseorang.
Dari pengertian motivasi yang di utarakan oleh beberapa ahli diatas, bisa diambil
kesimpulan bahwa motivasi adalah faktor pendorong dan faktor pendongkrak dalam
kehidupan kita yang memberikan semangat kepada kita dalam menjalani hidup ini,
terutama dalam menjalankan tugas-tugas tertentu yang memiliki arah dan tujuan.
Motivasi bisa dibagi menjadi dua kategori umum :
1. Motivasi kearah positif
Salah contoh motivasi kearah positif adalah dalam hal belajar/pembalajaran di perguruan
tinggi bagi mahasiswa. Misalnya mahasiswa tersebut ingin pintar, membahagiakan orang
tua, ingin disukai banyak teman, mendapatkan nilai yang bagus, dan lain-lain. Maka
dengan adanya motivasi ini, pada akhirnya mahasiswa menjadi terpacu untuk berusaha
lebih keras lagi dengan mempergunakan cara-cara yang positif.
2. Motivasi kearah negatif
Sama seperti motivasi kearah positif, akan tetapi cara-cara yang digunakan dalam hal
pencapaian tujuan tersebut lebih condong kearah yang negatif.
Sumber :
https://ranggablack89.wordpress.com/2009/11/11/pengaruh-motivasi-dalam-kehidupan/
Lampiran 2. Penilaian Hasil
Identitas :
Nama Peserta Didik : ............................................
Kelas : ............................................
Total Skor
Keterangan :
1. Skor minimal yang dicapai adalah 1 x 6 = 6, dan skor tertinggi adalah 4 x 6 = 24
2. Kategori hasil :
a. Sangat baik = 21 – 24
b. Baik = 17 – 20
c. Cukup = 13 – 16
d. Kurang = < 12
Peserta Didik
........................................
Lampiran 3 Penilaian Proses
PEDOMAN OBSERVASI
Identitas :
Nama : ……………………………….
Kelas : ……………………………….
Petunjuk :
Beri tanda centang ( √ ) pada kolom skor sesuai dengan hasil penilaian Anda.
Keterangan :
3. Skor minimal yang dicapai adalah 1 x 8 = 8, dan skor tertinggi adalah 4 x 8 = 32
4. Kategori hasil :
a. Sangat baik = 28 – 32
b. Baik = 23 – 27
c. Cukup = 22 – 26
d. Kurang = < 21
A. Identitas Siswa
Nama siswa :
Kelas :
Hari/tanggal :
Judul materi layanan :
Tujuan :
Pemberi materi :
Kegiatan Pertemuan 1
MODUL AJAR
Fase F
Materi Layanan Memulai usaha secara mandiri
LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
Model Layanan Langkah-langkah kegiatan:
Contextual Tahap Awal
Teaching and 1. Menyanyikan lagu Indonesia Raya, bersih-bersih lingkungan, literasi dan pemeriksaan
Learning kehadiran.
2. Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor menyapa peserta didik dengan kalimat
yang membuat bersemangat dan memotivasi
Metode Layanan 3. Membuat kesepakatan kelas
Student Teams- 4. Pada tahap ini juga diikuti dengan proses ice breaking/ games sederhana
Achievment Divisio 5. Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor menyampaikan tentang tujuan-tujuan
khusus yang akan dicapai
6. Guru memberikan pertanyaan pemantik atau mengulang materi terdahulu dilanjutkan
Alat dengan mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
Kertas Kuis pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya atau dikaitkan
dengan kehidupan sehari-hari.
7. Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor memberikan penjelasan tentang topik
Media yang akan dibicarakan
Power Point, Flip 8. Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor menanyakan kesiapan peserta didik
Chart, Papan melaksanakan kegiatan dan memulai ketahap inti
Permainan
Tahap Proses
1. Membentuk kelompok yang anggotanya maksimal 4 orang secara heterogen
(campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll)
2. Guru menyajikan materi layanan
3. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota
kelompok lalu diberikan kuis
4. peserta didik yang sudah mengerti membantu menjelaskan pada anggota lainnya
sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti
5. peserta didik menjawab kuis tanpa mendapat bantuan
Tahap Penutupan
1. Peserta didik secara acak diberikan kesempatan menyimpulkan hasil kegiatan
2. Peserta didik merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan kesannya mengenai
kegiatan klasikal yang dilakukan secara lisan
3. Guru BK memberi ulasan secara garis besar mengenai topik yang dibahas dan
menyebutkan kegiatan mendatang
4. Guru BK mengajak peserta didik bersyukur dan berdoa serta mengakhiri kegiatan
dengan mengucapkan salam
PENILAIAN
Penilaian Proses 1. Menanyakan manfaat yang diperoleh peserta didik setelah kegiatan
2. Menanyakan perubahan kondisi emosi peserta didik setelah mengikuti kegiatan
pembelajaran
3. Menanyakan ketepatan media digunakan dalam layanan kepada peserta didik
4. Menanyakan ketepatan metode yang digunakan dalam layanan kepada peserta didik
Penilaian Hasil Memberikan asesmen diakhir pertemuan dan membandingan asesmen diawal
pertemuan apakah terjadi penurunan gejala masalah atau peningkatan capaian tugas
perkembangan setelah layanan dilakukan
Identitas :
Nama Peserta Didik : ............................................
Kelas : ............................................
Total Skor
Keterangan :
1. Skor minimal yang dicapai adalah 1 x 6 = 6, dan skor tertinggi adalah 4 x 6 = 24
2. Kategori hasil :
a. Sangat baik = 21 – 24
b. Baik = 17 – 20
c. Cukup = 13 – 16
d. Kurang = < 12
Peserta Didik
........................................
Lampiran 3 Penilaian Proses
PEDOMAN OBSERVASI
Identitas :
Nama : ……………………………….
Kelas : ……………………………….
Petunjuk :
Beri tanda centang ( √ ) pada kolom skor sesuai dengan hasil penilaian Anda.
Keterangan :
1. Skor minimal yang dicapai adalah 1 x 8 = 8, dan skor tertinggi adalah 4 x 8 = 32
2. Kategori hasil :
a. Sangat baik = 28 – 32
b. Baik = 23 – 27
c. Cukup = 22 – 26
d. Kurang = < 21
Lampiran 4 LKPD
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Bimbingan dan Konseling
A. Identitas Siswa
Nama siswa :
Kelas :
Hari/tanggal :
Judul materi layanan :
Tujuan :
Pemberi materi :
B. Bahan, alat dan metode
1. Bahan dan alat : Kertas/buku, pena dan HP (Android)
2. Metode : Offline
C. Kegiatan/ latihan pemahaman peserta didik terhadap materi layanan
Kegiatan Pertemuan 1
MODUL AJAR
Sekolah : SMK Negeri 1 Kedawung Sragen
Mata Pelajaran : Bimbingan Konseling
Fase / Kelas / Smt : F / XI / Ganjil
Alokasi Waktu : 2 JP
Materi Ajar : Pilihan karir sesuai tipe kepribadian
IDENTITAS
Kelas / Semester Kelas XI/Genap - 2023/2024 Bidang Karir
Topik / Tema Pilihan karir sesuai tipe Waktu Layanan 2 X Pertemuan 40 Menit
kepribadian
Aspek Wawasan Kesiapan Karir
Perkembangan
Capaian Layanan Menentukan alternatif perencanaan karir dengan mempertimbangkan kemampuan, nilai-
nilai, persyaratan, peluang dan ragam pendidikan lanjutan.
Tujuan layanan 1. Peserta didik memahami tentang kepribadian dan memahami tipe-tipe kepribadian
serta pilihan karir yang sesuai dengan kepribadian tersebut
2. Peserta didik memahami pentingnya cara untuk meraiah kesuksesan serta mampu
memahami konsep ABCD untuk menumbuhkan semangat meraih sukses masa
depan
Fase F
Materi Layanan Pilihan karir sesuai tipe kepribadian
LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
Model Layanan Langkah-langkah kegiatan:
Contextual Teaching Tahap Awal
and Learning 1. Menyanyikan lagu Indonesia Raya, bersih-bersih lingkungan, literasi dan pemeriksaan
kehadiran.
2. Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor menyapa peserta didik dengan kalimat
Metode Layanan yang membuat bersemangat dan memotivasi
Student Teams- 3. Membuat kesepakatan kelas
Achievment Divisio 4. Pada tahap ini juga diikuti dengan proses ice breaking/ games sederhana
5. Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor menyampaikan tentang tujuan-tujuan
khusus yang akan dicapai
Alat 6. Guru memberikan pertanyaan pemantik atau mengulang materi terdahulu dilanjutkan
Kertas Kuis dengan mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya atau dikaitkan
dengan kehidupan sehari-hari.
Media 7. Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor memberikan penjelasan tentang topik
Power Point, Flip yang akan dibicarakan
Chart, Papan 8. Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor menanyakan kesiapan peserta didik
Permainan melaksanakan kegiatan dan memulai ketahap inti
Tahap Proses
1. Membentuk kelompok yang anggotanya maksimal 4 orang secara heterogen
(campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll)
2. Guru menyajikan materi layanan
3. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota
kelompok lalu diberikan kuis
4. peserta didik yang sudah mengerti membantu menjelaskan pada anggota lainnya
sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti
5. peserta didik menjawab kuis tanpa mendapat bantuan
Tahap Penutupan
1. Peserta didik secara acak diberikan kesempatan menyimpulkan hasil kegiatan
2. Peserta didik merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan kesannya mengenai
kegiatan klasikal yang dilakukan secara lisan
3. Guru BK memberi ulasan secara garis besar mengenai topik yang dibahas dan
menyebutkan kegiatan mendatang
4. Guru BK mengajak peserta didik bersyukur dan berdoa serta mengakhiri kegiatan
dengan mengucapkan salam
PENILAIAN
Penilaian Proses 1. Menanyakan manfaat yang diperoleh peserta didik setelah kegiatan
2. Menanyakan perubahan kondisi emosi peserta didik setelah mengikuti kegiatan
pembelajaran
3. Menanyakan ketepatan media digunakan dalam layanan kepada peserta didik
4. Menanyakan ketepatan metode yang digunakan dalam layanan kepada peserta didik
Penilaian Hasil Memberikan asesmen diakhir pertemuan dan membandingan asesmen diawal
pertemuan apakah terjadi penurunan gejala masalah atau peningkatan capaian tugas
perkembangan setelah layanan dilakukan
Sumber :
https://bk.man1jepara.sch.id/pilihan-karir-sesuai-tipe-kepribadian/
Lampiran 2. Penilaian Hasil
Identitas :
Nama Peserta Didik : ............................................
Kelas : ............................................
Total Skor
Keterangan :
1. Skor minimal yang dicapai adalah 1 x 6 = 6, dan skor tertinggi adalah 4 x 6 = 24
2. Kategori hasil :
a. Sangat baik = 21 – 24
b. Baik = 17 – 20
c. Cukup = 13 – 16
d. Kurang = < 12
Peserta Didik
........................................
Lampiran 3 Penilaian Proses
PEDOMAN OBSERVASI
Identitas :
Nama : ……………………………….
Kelas : ……………………………….
Petunjuk :
Beri tanda centang ( √ ) pada kolom skor sesuai dengan hasil penilaian Anda.
Keterangan :
1. Skor minimal yang dicapai adalah 1 x 8 = 8, dan skor tertinggi adalah 4 x 8 = 32
2. Kategori hasil :
a. Sangat baik = 28 – 32
b. Baik = 23 – 27
c. Cukup = 22 – 26
d. Kurang = < 21
Lampiran 4 LKPD
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Bimbingan dan Konseling
A. Identitas Siswa
Nama siswa :
Kelas :
Hari/tanggal :
Judul materi layanan :
Tujuan :
Pemberi materi :
Kegiatan Pertemuan 1
MODUL AJAR
IDENTITAS
Kelas / Semester Kelas XI/Genap - 2023/2024 Bidang Karir
Topik / Tema Menyelesaikan konflik Waktu Layanan 2 X Pertemuan 40 Menit
dengan teman dekat (pacar)
Aspek Kematangan Hubungan dengan Teman Sebaya
Perkembangan
Capaian Layanan Mengembangkan kemampuan kerjasama yang harmonis dengan teman sebaya
antarbudaya tanpa stereotip dan prasangka
Tujuan Layanan 1. Peserta didik mampu menyelesaikan konflik dengan teman dekat (lawan jenis)
2. Peserta didk Mampu menjaga persahabatan agar langgeng
Fase F
Materi Layanan Menyelesaikan konflik dengan teman dekat (pacar)
LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
Model Layanan Langkah-langkah kegiatan:
Contextual Tahap Awal
Teaching and 1. Menyanyikan lagu Indonesia Raya, bersih-bersih lingkungan, literasi dan pemeriksaan
Learning kehadiran.
2. Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor menyapa peserta didik dengan kalimat
yang membuat bersemangat dan memotivasi
Metode Layanan 3. Membuat kesepakatan kelas
Student Teams- 4. Pada tahap ini juga diikuti dengan proses ice breaking/ games sederhana
Achievment Divisio 5. Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor menyampaikan tentang tujuan-tujuan
khusus yang akan dicapai
6. Guru memberikan pertanyaan pemantik atau mengulang materi terdahulu dilanjutkan
Alat dengan mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
Kertas Kuis pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya atau dikaitkan
dengan kehidupan sehari-hari.
7. Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor memberikan penjelasan tentang topik
Media yang akan dibicarakan
Power Point, Flip 8. Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor menanyakan kesiapan peserta didik
Chart, Papan melaksanakan kegiatan dan memulai ketahap inti
Permainan
Tahap Proses
1. Membentuk kelompok yang anggotanya maksimal 4 orang secara heterogen
(campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll)
2. Guru menyajikan materi layanan
3. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota
kelompok lalu diberikan kuis
4. peserta didik yang sudah mengerti membantu menjelaskan pada anggota lainnya
sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti
5. peserta didik menjawab kuis tanpa mendapat bantuan
Tahap Penutupan
1. Peserta didik secara acak diberikan kesempatan menyimpulkan hasil kegiatan
2. Peserta didik merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan kesannya mengenai
kegiatan klasikal yang dilakukan secara lisan
3. Guru BK memberi ulasan secara garis besar mengenai topik yang dibahas dan
menyebutkan kegiatan mendatang
4. Guru BK mengajak peserta didik bersyukur dan berdoa serta mengakhiri kegiatan
dengan mengucapkan salam
PENILAIAN
Penilaian Proses 1. Menanyakan manfaat yang diperoleh peserta didik setelah kegiatan
2. Menanyakan perubahan kondisi emosi peserta didik setelah mengikuti kegiatan
pembelajaran
3. Menanyakan ketepatan media digunakan dalam layanan kepada peserta didik
4. Menanyakan ketepatan metode yang digunakan dalam layanan kepada peserta didik
Penilaian Hasil Memberikan asesmen diakhir pertemuan dan membandingan asesmen diawal
pertemuan apakah terjadi penurunan gejala masalah atau peningkatan capaian tugas
perkembangan setelah layanan dilakukan
Keberadaan sahabat ternyata cukup penting bagi beberapa orang. Ada banyak manfaat yang
bisa kamu rasakan ketika memiliki sahabat. Mulai dari berbagai kebahagiaan, mencurahkan isi
hati, menghindari kesedihan, hingga melakukan hobi yang serupa bersama.
Namun, ada satu hal yang perlu kamu perhatikan saat bersahabat dengan orang lain. Salah
satunya adalah komunikasi yang baik. Komunikasi menjadi salah satu rahasia mengapa
persahabatan dapat berjalan baik dan berlangsung lama.
Lalu, bagaimana jika dalam hubungan persahabat muncul sebuah konflik? Banyak orang yang
memutuskan untuk menjauh dari sahabat agar konflik dapat segera diatasi. Namun, itu
bukanlah cara tepat untuk mengatasi konflik dengan sahabat.
Tidak ada salahnya, simak beberapa cara efektif yang mampu mengatasi konflik dengan
sahabat.
1.Tenangkan Diri
Jika muncul konflik diantara kamu dan sahabat, sebaiknya tenangkan diri terlebih dahulu.
Menenangkan diri membuat kamu dapat berpikir lebih sehat dan baik. Selain itu, kamu bisa
menggunakan waktu ini untuk memikirkan apa saja yang membuat kamu merasa tidak nyaman
dan menyebabkan konflik. Tidak ada salahnya melakukan introspeksi diri terlebih dahulu
sebelum memutuskan untuk bertemu dengan sahabat.
Sumber :
https://www.halodoc.com/artikel/ini-cara-tepat-mengatasi-konflik-dengan-sahabat
Lampiran 2. Penilaian Hasil
Identitas :
Nama Peserta Didik : ............................................
Kelas : ............................................
Total Skor
Keterangan :
1. Skor minimal yang dicapai adalah 1 x 6 = 6, dan skor tertinggi adalah 4 x 6 = 24
2. Kategori hasil :
a. Sangat baik = 21 – 24
b. Baik = 17 – 20
c. Cukup = 13 – 16
d. Kurang = < 12
Peserta Didik
........................................
Lampiran 3 Penilaian Proses
PEDOMAN OBSERVASI
Identitas :
Nama : ……………………………….
Kelas : ……………………………….
Petunjuk :
Beri tanda centang ( √ ) pada kolom skor sesuai dengan hasil penilaian Anda.
Keterangan :
1. Skor minimal yang dicapai adalah 1 x 8 = 8, dan skor tertinggi adalah 4 x 8 = 32
2. Kategori hasil :
a. Sangat baik = 28 – 32
b. Baik = 23 – 27
c. Cukup = 22 – 26
d. Kurang = < 21
A. Identitas Siswa
Nama siswa :
Kelas :
Hari/tanggal :
Judul materi layanan :
Tujuan :
Pemberi materi :
Kegiatan Pertemuan 1