Disusun oleh :
i
LEMBAR PERSETUJUAN
ii
KATA PENGANTAR
Diktat Bimbingan Dan Konseling ini merupakan salah satu bentuk bahan ajar yang
dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan siswa dalam pembelajaran di sekolah. Mata pelajaran
Bimbingan Dan Konseling merupakan mata pelajaran yang dirancang untuk membantu siswa
mengembangkan kemampuan dalam mengembangkan Bimbingan Dan Konseling dalam
keprofesiannya.
Mata pelajaran ini akan memberikan pengetahuan dan ketrampilan tentang berbagai hal
yang berkaitan dengan bahan ajar. Hal-hal yang akan dibahas dalam mata pelajaran ini
diantaranya adalah peran dan jenis bahan ajar, baik bahan cetak, non cetak, prosedur
pengembangannya, cara pemanfaatannya dalam proses pembelajaran, serta cara-cara
mengevaluasinya.
Diktat ini disusun sebagai alternatif referensi yang diharapkan dapat mendukung
terwujudnya pembelajaran yang lebih efektif. Oleh karena itu, isi diktat ini mengacu pada
kompetensi dan satuan acara pembelajaran satu semester yang dirancang oleh guru pengampu.
Diktat ini berisikan materi dan latihan soal yang disusun untuk mendukung pembelajaran dalam
setiap kali tatap muka.
Pejagoan, 2023
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................................................................................................................. i
HALAMAN JUDUL .................................................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. iii
DAFTAR ISI ................................................................................................................................................ iv
BAB V KESADARAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
A. Materi 1 Sekolahku Pilihanku .............................................................................................. 1
1. Lembar Kerja Siswa ...................................................................................................... 3
BAB VI KESADARAN GENDER
A. Materi 1 Peran Laki-Laki & Perempuan Dalam Kehidupan Sosial .................................... 7
1. Lembar Kerja Siswa ...................................................................................................... 10
B. Materi 2 Mengetahui Batas Pergaulan Laki-Laki & Perempuan ........................................ 11
1. Lembar Kerja Siswa ...................................................................................................... 13
BAB VII PENERIMAAN DIRI DAN PENGEMBANGANNYA
A. Materi 1 Kecerdasan Majemuk ............................................................................................ 14
1. Lembar Kerja Siswa ...................................................................................................... 16
B. Materi 2 Menggali Potensi Diri Berdasarkan Teori Kecerdasan Majemuk ........................ 18
1. Lembar Kerja Siswa ...................................................................................................... 19
BAB VIII WAWASAN DAN KESIAPAN KARIR
A. Materi 1 Gaya Belajar .......................................................................................................... 20
1. Lembar Kerja Siswa ...................................................................................................... 21
B. Materi 2 Perencanaan Studi Lanjutan ................................................................................. 22
1. Lembar Kerja Siswa ...................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................... 26
iv
BAB I LANDASAN HIDUP RELIGIUS
A. Materi 1
BERIBADAH KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA
Ketaatan Kepada Tuhan Yang Maha Esa merupakan merupakan salah satu kaidah-
kaidah ajaran agama sesuai dengan keyakinan masing-masing pribadi yang menganutnya.
Bentuk ketaatan Kepada Tuhan Yang Maha Esa mempunyai makna sangat luas dan dapat
mencakup segala aspek kehidupan. Setiap ajaran agama selalu mengajak umatnya untuk selalu
bertaqwa kepada Tuhan. Taqwa adalah berhati-hati, takut atau rasa malu untuk melakukan
perbuatan yang dilarang Tuhan.
Orang yang beriman menduduki derajat yang tinggi disisi Tuhan, seseorang dapat
mencapai derajat ketaqwaan, apabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Aspek Keimanan, meliputi pikiran, ucapan, dan perilaku.
2. Aspek Ibadah, melaksanakan ibadah ritual seperti Sholat, peribadatan lain.
3. hAspek Akhlak, meliputi berbuat baik kepada kedua orang tua, saudara, guru, teman,
bisa menguasai rasa marah, selalu bersyukur, bersabar, jujur, menjauhkan diri dari
perbuatan yang dilarang Tuhan, memelihara kebersihan, serta memiliki motivasi yang
tinggi dalam belajar.
1
Sebagai remaja yang beriman ada baiknya kita mempersiapkan diri dengan amalan ibadah yang
baik, apapun yang kita lakukan dari pagi sampai malam merupakan ibadah jika dikerjakan
dengan niat baik dan dilakukan dengan niat baik pula, oleh karena itu janganlah sia-siakan
hidup kita dan jangan sampai waktu kita hidup di dunia terbuang percuma.
Aktivitas Siswa :
2
B. Materi 2
KESABARAN DALAM MENGHADAPI HIDUP
Kesabaran meliputi :
1. Kesabaran dalam menghadapi masalah duniawi.
Cobaan hidup, baik fisik maupun non fisik akan menimpa semua
orang, bisa berupa lapar, haus, sakit, rasa takut, kehilangan orang-
orang yang dicintai, kerugian harta benda, dan lain-lain. Cobaan
seperti itu bersifat alami, manusiawi karena tidak ada seorangpun
yang dapat menghindarinya, yang diperlukan adalah menerimanya
dengan lapang dada dan penuh kesabaran serta mengembalikan
segala sesuatunya kepada Tuhan.
3
3. Kesabaran dalam pergaulan.
Dalam pergaulan dengan sesama manusia, antara orang tua dan
anaknya, guru dengan muridnya atau dalam pergaulan dalam
masyarakat yang lebih luas, akan ditemui hal-hal yang tidak
menyenangkan atau menyinggung perasaan. Oleh sebab itu dalam
pergaulan sehari-hari diperlukan kesabaran, sehingga kita bisa
menguasai diri dari rasa marah, tersinggung, atau memutuskan
silaturahmi apabila menemui hal-hal yang tidak disukai.
Aktivitas Siswa :
Carilah dan tuliskan ayat-ayat tentang kesabaran menurut kitab suci agama masing-
masing
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
Tanda Tangan
Catatan Guru
Tanggal Guru
Pembimbing
Pembimbing
4
LANDASAN PERILAKU ETIS
A. Materi 1
5
Norma Agama adalah Peraturan
atau petunjuk hidup yang
memuat perintah-perintah,
larangan-larangan dan anjuran-
anjuran yang bersumber dari
Tuhan. Norma agama merupakan
landasan dari norma-norma yang
lainnya. Contohnya adalah
sebagai berikut :
perintah untuk beribadah
kepada Tuhan
Larangan untuk berzina,
Mencuri, Berkata Kotor. Dan
mabuk-mabukan
a. Norma Kesusilaan adalah peraturan atau petunjuk hidup yang
bersumber dari suara hati nurani manusia yang mengatur tentang
patut tidaknya perbuatannya atau susila tidaknya perilaku manusia.
Norma kesusilaan memberikan petunjuk tentang cara bersikap dan
bertingkah laku dalam memutuskan hal-hal yang harus dilakukan,
dihindari dan ditentang. Pelanggaran terhadap norma kesusilaan
adalah pelanggaran penasaran yang bersifat penyesalan karena telah
melakukan pengingkaran terhadap hati nurani. Contohnya adalah :
Selalu bersikap dan bertingkah laku jujur
Tidak mengambil milik orang lain
b. Norma Kesopanan sering disebut sopan santun, tatakrama atau adat
istiadat. adalah norma yang timbul dan diadakan oleh masyarakat itu
sendiri untuk saling hormat- menghormati. Suatu kelompok
masyarakat dapat menetapkan peraturan yang berisi hal-hal yang
dianggap sopan dan boleh dilakukan dan hal-hal yang dinilai tidak
sopan dan harus dihindari. Ukuran norma kesopanan adalah
kepantasan, kebiasaan, atau kepatutan yang berlaku dalam sebuah
masyarakat, sehingga setiap masyarakat memiliki ukurannnya
sendiri-sendiri mengenai apa yang dianggap pantas, bisa dan patut.
Contohnya adalah :
Jangan makan sambil bicara
Orang yang lebih muda menghormati orang yang lebih tua
6
c. Norma Hukum adalah norma yang berisi peraturan-peraturan yang
ditetapkan dan diberlakukan oleh Negara. Norma hukum bersifat
melengkapi norma-norma yang lain yang ada dalam masyarakat.
Artinya norma hukum memperkuat sanksi atas pelanggaran norma
lainnya. Keistimewaan norma hukum terletak pada sifatnya yang
memaksa, sanksinya berupa ancaman hukuman dan biasanya
dituangkan dalam bentuk peraturan tertulis. Contohnya adalah :
Dilarang membunuh atau menghilangkan nyawa orang lain
karena bertentangan dan melanggar pasal 338 KUHP
Dilarang mencuri karena bertentangan dan melanggar pasal 362 KUHP
2. Fungsi Norma
Fungsi norma dalam kehidupan adalah sebagai berikut :
a. Pedoman dalam bertingkah laku. Norma memuat aturan tingkah
laku masyarakatdalam pergaulan sosial
b. Sistem pengendalian sosial. Tingkah laku masyarakat diawasi dan
dikendalikan olehaturan yang berlaku
c. Menjaga kerukunan anggota masyarakat. Norma mengatur agar
perbedaan dalammasyarakat tidak menimbulkan kekacauan atau
tidak tertib.
d. Membantu mencapai tujuan bersama masyarakat
e. Menjadi dasar untuk memberikan sanksi kepada warga masyarakat
yang melanggarnorma
f. Membentuk budi pekerti manusia yang baik, perilaku yang
patuh, sadar hukum,memiliki akhlak mulia
7
Sopan santun membawa rasa hormat kepada orang ang
berinteraksi dengan anda, dan anda juga mendapat rasa hormat dari
orang yang berinteraksi dengan anda. Dalam hal ini sopan santun dapat
memberikan banyak manfaat atau pengaruh yang baik terhadap diri
sendiri maupun orang lain.
8
3.3 Menerapkan Sopan Santun dalam kehidupan sehari-hari
Sopan santun haruslah diterapkan dimanapun saat itu kita berada
yang sesuai dengan tuntutan lingkungan kita berada, yang kali ini akan
dibahas adalah menerapkan sopan santun di sekolah. Di sekolah, siswa
diharapkan dapat mewujudkan sikap dan perilaku yang sehat dan serasi
sesuai dengan norma sopan santun. Perwujudan nilai sopan santun ini
disesuaikan dengan kondisi dan situasi secara pribadi maupun
kelompok.
3.3.1 Secara Pribadi
Siswa sebagai pribadi terlepas dalam hubungannya dengan pribadi lain
atau kelompok harus dapat mewujudkan tata krama dan sopan santun
dalam kehidupan sehari-hari sesuai nilai sopan santun sebagai
pencerminan kepribadian dan budi pekerti luhur. Sikap dan perilaku
tersebut harus diwujudkan dalam :
a. Sikap berbicara
b. Sikap duduk
c. Sikap berdiri
d. Sikap berjalan
e. Sikap berpakaian
f. Sikap makan dan minum
g. Sikap pergaulan
h. Sikap penghormatan
i. Sikap menggunakan fasilitas umum
3.2.2. Secara Kelompok
Siswa sebagai insan dalam kodratnya sebagai makhluk sosial yang
memiliki norma nilai sopan santun harus dapat mewujudkan sikap dan
perilaku kelompok sehari-hari sesuaidengan norma nilai sopan santun
di lingkungan sosialnya, sebagai berikut :
a. Sikap memasuki ruangan (kelas, guru, kepala sekolah, dll)
b. Sikap duduk di kelas
c. Sikap terhadap guru, kepala sekolah dan tata usaha
d. Sikap terhadap sesama teman
e. Sikap berpakaian seragam sekolah
f. Sikap pada waktu mengikuti upacara di sekolah
g. Sikap di lapangan olah raga
9
3.2.4 Sopan santun di lingkungan Sekolah
a. Menjaga tingkah laku, seperti berperilaku baik dan terpuji
b. Menghormati semua guru, staf TU dan warga sekolah
c. Menghormati sesama teman, kakak kelas atau adik kelas
d. Mematuhi peraturan sekolah
e. Menjaga kebersihan sekolah serta berperan aktif dalam kegiatan sosial di
sekolah
Aktivitas Siswa
SIMULASI : ROLE PLAYING
Petunjuk pelaksanaan Role Playing :
1. Guru BK memilih 2 orang sampai dengan 16 orang siswa untuk berperan di
simulasi ini
2. Siswa yang terpilih diberikan petunjuk/ cue card oleh guru BK untuk
memerankan adegan yang dibagi menjadi 8 termin adegan. Masing-
masing termin diperankan oleh2 orang untuk 2 adegan yang berbeda
3. Siswa lain bertugas untuk memberikan penilaian di kertas kerja yang
telah disediakan. Penilaian yang dilakukan yaitu dengan cara sebagai
berikut :
memberikan checklist (v) jika adegan tersebut yang menunjukan sikap
yang
seharusnya diterapkan oleh siswa yang memiliki norma sopan santun
memberikan silang (XI) jika adegan tersebut sebaiknya tidak
dilakukan karena menunjukkan sikap yang tidak sopan santun
memberikan deksripsi singkat mengenai sikap positif yang harus
ditujukan sesuai dengan norma sopan santun (sesuai dengan peran
positif/ adegan seharusnya yang dilakukan atau bisa ditambahkan
berdasarkan pendapatmu secara pribadi mengenai sikap positif yang
harus ditunjukkan sesuai dengan norma sopan santun)
4. lakukan penilaian untuk 8 termin (16 adegan)
5. Selamat menonton, menilai, dan mendapatkan hikmah untuk bisa
berperilaku lebih baik!
10
LEMBAR PENILAIAN”ROLE PLAYING”
MENERAPKAN SOPAN SANTUN DISEKOLAH
Nama :
Kelas :
1. Sikap memasuki ruangan Siswa masuk ke ruangan dengan Siswa masuk ke ruangan dengan
kelas (jika belum ada guru) berlari, menggeser kursi yang berjalan, mengucapkan salam
akan diduduki dengan kaki, dan ketika di pintu, dan menyimpan tas
menyimpan tas dengan dengan perlahan
melempar
2. Sikap memasuki ruangan Siswa masuk ke ruangan dengan Siswa masuk ke ruangan kelas
kelas (jika ada guru) mengucapkan salam dan dengan mengucapkan salam, lalu
langsung menuju kursi dan duduk meminta izin kepada guru untuk
masuk ke ruangan “maaf
bapak/ibu izin masuk”. Ketika guru
sudah mempersilahkan, ucapkan
“terima kasih” lalu menghampiri
guru tsb mencium tangan dan baru
duduk di kursi
11
3. Sikap duduk di kelas Siswa duduk dengan posisi : Siswa duduk dengan posisi:
5. Sikap terhadap guru, kepala Siswa bertemu dengan guru di Siswa bertemu dengan guru di jalan
jalan dan hanya lewat saja, atau dan tersenyum, menyapa dengan
sekolah dan tata usaha sekedar Hai saja mengucapkan salam dan juga
mencium tangan
6. Sikap berpakaian seragam Siswa menggunakan baju Siswa menggunakan baju
sekolah dimasukkan, memakai sabuk, dikeluarkan, tidak memakai sabuk,
memakai kaos kaki tidak memakai kaos kaki
7. Sikap pada waktu mengikuti Siswa berdiri dengan sikap Siswa berdiri dengan sikap tidak
upacara di sekolah sempurna, hormat grak sesuai sempurna, goyang-goyang badan,
dengan yang seharusnya, tidak gerakan hormat dengan badan
bicara dengan teman condong ke kanan, bercanda dengan
disebelahnya. teman disebelahnya
8. Sikap ketika makan di Siswa mengambil jajanan dengan Siswa mengambil jajanan dengan
kantin/kelas tangan kiri, siswa makan sambil tangan kanan, makan sambil duduk,
berdiri,mengunyah dengan mulut mengunyah dengan mulut tertutup
terbuka, dan sambil tertawa dan berbicara ketika sudah tidak ada
terbahak bahak yang dikunyah
A. Materi 2:
12
pegal-pegal, kepayahan tidur, duduk dan berjalan semakin hari justru
semakin menjadi- jadi. Hal ini saja seharusnya sudah bisa mengispirasi
kita untuk senantiasa memenuhi kewajiban kita terhadap orang tua
kita.Bukan sekedar itu. Ada hari-hari yang sangat mendebarkan bagi
sang ibu ketika si kecil mulai rindu untuk bertemu. Yaitu hari dimana
nyawa dipertaruhkan padahal hanyalah satu. Isakan tangis, teriakan,
rontaan dan banjiran linangan air mata menjadi saksi yang seakan tak
pernah bisu. Darahpun mengalir deras. Tubuhpun terkuras sangat
lemas. Kuluman doapun tak pernah henti sembari terus meregang nafas.
Tiba-tiba tangisan si kecil itu meretas bersama nyawa yang seolah
hampir lepas. Akhirnya kitapun hadir di dunia ini dengan perjuangan
yang luar biasa. Ternyata tidak hanya sampai disitu. Kita yang saat itu
masih bayi merah dan hanya bisa menangis begitu disayang oleh sang
ibu. Rasa sakit sehabis melahirkan yang belum kunjung sembuh tak
menghalangi ibunda melayani kita. Dua puluh empat jam non stop.
Bahkan malam hari yang hening untuk istirahat sang ibu rela menyusui
kita. Ikatan- ikatan kecapekan dalam tubuh ibumu seolah lenyap saat
mendekap kita. Guratan- guratan lukapun seolah tak terasa saat dia
menyusui kita. Kurang lebih 2 tahun kita minum air susu ibu kita.
Adakah kita ingat itu semua? Bukankah ini saja sudah bisa
menyakinkan kita betapa besar kewajiban anak terhadap orang tua kita
yang harus nya telah kita penuhi Ayah kitapun tak kalah tinggi jasanya.
Setiap hari bergelut dengan pahit getirnya mencari nafkah untuk anak-
anaknya. Pergi di pagi hari dan pulang terkadang malam hari demi
mencari sesuap nasi untuk menghidupi anak dan istrinya di rumah. Tak
peduli panasnya terik matahari atau hujan deras sepanjang hari.
Cucuran keringatpun menetes tiada henti. Bahkan banyak di antara
bapak kita berhari-hari dan berbulan-bulan terpaksa meninggalkan kita.
Bukan karena tak cinta, namun karena besarnya tanggungjawab
menafkahi keluarga termasuk kita. Semua itu agar kita bisa merasakan
penghidupan yang baik, bisa bersekolah seperti anak-anak yang lain,
menjadi pintar dan berakhlak baik serta berguna dimasa tua mereka.
Namun pahamkah kita saat ini akan jasa-jasa yang telah mereka kepada
kita? Mengapa cepat sekali kita lupa dengan kebaikan ayah dan bunda
kita? Renungkanlah wahai jiwa yang seringkali lupa, lupa bahwa
pentingnya hormat dan patuh kepada orangtua, termasuk guru sangat
ditekankan dalam agama.
13
Berbahagialah bagi mereka yang kini mendapati kedua orang tuanya
masih hidup. Sungguh ini merupakan kesempatan emas bagi kita untuk
masuk surga lewat perantara mereka. Jangan pernah disia-siakan akan
hal ini karena kerugian yang sangat besar bagi mereka. Semua agama
mengajarkan dan mewajibkan kita untuk berbakti dan taat kepada Ayah
dan Ibu. Tentu saja, kewajiban kita untuk berbakti kepada orangtua dan
guru bukanlah tanpa alasan. Penjelasan diatas merupakan alasan betapa
pentingnya kitaberbakti kepada kedua orangtua dan guru.
2. Balaslah jasa kedua
orangtua dengan
berbakti!
Ketinggian jasa orang
tua memang tak terbalas
dengan uang atau materi
dunia, bahkan orangtua
tidak berharap anaknya
membalas semua jasanya.
Ada sebagian orang
mengira bahwa berbakti
kepada orang tua cukup
dengan memenuhi
kebutuhan hidup mereka.
Memberikan uang setiap
bulan, mencukupi
kebutuhan sandang,
kebutuhan pangan, papan
dan lain sebagainya.
Memang tak dipungkiri hal
tersebut merupakan bentuk bakti anak kepada orang tua yang utama.
Namun satu hal penting yang harus kita perhatikan dan tidak boleh kita
lupakan yaitu masa depan akhirat orang tua kita. Bagaimanapun akhirat
adalah tujuan utama kita karena tempat abadi kita dan keluarga kita
termasuk kedua orang tua kita.
Pertanyaannya sempatkah kita sejenak merenung bagaimana masa
depan akhirat orang tua kita? Atau bahkan kita sendiri malah tak sempat
menggubris karena disibukkan dengan diri sendiri dan malah mengurusi
“pacar” yang belum tentu akan menjadi “istri/suami” kita?.
14
Langkah yang bisa kita upayakan untuk berbakti kepada orangtua
adalah dengan bersyukur dan berusaha menjalankan kewajiban kita
sebagai anak dengan baik, yaitu sebagai berikut :
a. Menaati mereka selama tidak mendurhakai perintah Tuhan
Jika orangtua memerintahkan suatu hal yang dapat kita jalankan, sesuai
dengan ketentuan agama maka janganlah menolak atau menunda-nunda.
Sangat tidak pantas ketika dimintai tolong kepada kita namun kita masih
mencari-cari alasan untuk mengelak dari perintah tersebut apalagi kita malah
balik menyuruh orangtua.
b. Berbakti dan merendahkan diri di hadapan kedua orangtua
Hendaklah kita berbuat baik pada ibu bapak dengan sebaik-baiknya.
Berbakti disini salah satunya kita sebagai anak wajib untuk
membantu meringankan beban orangtua tersebut seperti halnya
membantu menyapu halaman, mengepel lantai, membersihkan
rumah, dan pekerjaan-pekerjaan lainnya dan rendahkanlah diri
terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan. Hindarilah
perbuatan yang malah merendahkan orangtua misalnya
menyebutkan kejelekan orangtua, mencemarkan nama baik, dan
bahkan malu mengakui orangtuanya.
c. Berbicara dan berperilaku lemah lembut di hadapan mereka
Kita selayaknya berlaku lemah lembut dalam bertutur kata saat
berbicara dengan orangtua kita, jagalah setiap tutur kata kita,
berperilaku santun dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang
mulia. Jauhilah ucapan-ucapan bernada tinggi, apalagi dengan kata-
kata kasar, mencaci maki, membentak mereka sehingga membuat
orangtua sedih dan sakit hati, ditambah dengan perilaku yang
negatif misalnya bermuka masam, cemberut Karen ini merupakan
perbuatan dosa besar.
d. Meminta izin dan doa restu
Seorang anak selayaknya meminta izin dan doa restu dari kedua
orangtuanya pada setiap keinginan dan kegiatannya misalnya
mencari ilmu, mencari pekerjaan, dll. Hal ini karena restu Tuhan
disebabkan restu orangtua. Anak yang berbakti kepada orangtua,
doanya akan lebih mudah dikabulkan oleh Tuhan, Izin kepada
orangtua dilakukan sebelum pergi ke sekolah, alangkah lebih baik
dengan mencium tangan kedua orangtua dengan perasaan sayang.
e. Mendoakan kedua orang tua
Banyak sekali bentuk doa untuk orangtua kita tercinta yang bisa kita
panjatkan. Salah satu doa yaitu ucapkanlah, ‘Wahai Tuhanku,
kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah
mendidik aku waktu kecil hingga dewasa ini
15
f. Memelihara Orangtua
Disaat orang tua lanjut usia disitulah bukti dan bakti anak menjadi amal
utama. Bukankah secara naluri saja kewajiban seorang anaklah yang harus
mengurusinya sebagaian dulu ia kecil lemah dan tak berdaya? Tapi memang
dizaman sekarang ini banyak anak yang tidak mau direpotkan dengan
mengurusi orang tua yang barangkali telah sakit-sakitan, keriput, bungkuk
bahkan pikun. Padahal disitulah mungkin kesempatan seorang anak masuk
surga lewat orangtuanya. Disitulah seharusnya kita sebagai seorang anak
dapat memaksimalkan untuk lebih berbakti kepada orangtua kita bukan
malah menelantarkan mereka.
16
c. Menjaga tali silaturahmi yang telah dijaga dan dirintis oleh kedua orang tua
d. Melanjutkan kebaikkan yang selama ini dilakukan oleh keduanya,
sebab pahala akan terus mengalir kepada mereka berdua apabila
amal baik tersebut dilanjutkan
e. Jika memungkinkan menziarahi makam keduanya.
Aktivitas Siswa
“Membuat Surat Cinta untuk keluarga”
PETUNJUK PENGERJAAN :
1. Buat surat untuk keluargamu (boleh untuk Ayah dan Ibu, atau untuk ibu
saja, atau untuk Ayah saja, atau anggota keluarga lain di keluargamu) di
buku BK sebanyak minimal 2 lembar.
2. Isi surat :
Nyatakan bahwa anda menyayangi mereka, anda berusaha untuk
membuat mereka bahagia
Anda mempunyai keterbatasan dan kekurangan sehingga sering
timbul kesalahan- kesalahan dalam berinteraksi dengan mereka
(rincilah kesalahan-kesalahan yang sering anda lakukan, anda
menyesal telah bersikap yang kurang sesuai dengan harapan dan
keinginan mereka)
Nyatakan juga harapan anda/keinginan anda terhadap mereka
3. Akhiri surat dengan ungkapan perasaan dan penyesalan, serta harapan
anda untuk memperbaikinya
4. Tanda tangani surat di sebelah kanan bawah, beri nama jelas
17
Tanda Tangan
Catatan Guru
Tanggal Guru
Pembimbing
Pembimbing
18
KEMATANGAN EMOSI
19
b. Emosi sedih, susah, duka, atau pilu
Seseorang pasti merasa sedih. Karena sedih,
seseorang bisa menangis. Menangis adalah salah
satu ekspresi perasaan sedih. Sebaiknya anda
mampu mengendalikan emosi sedih yang anda
alami. Seseorang yang tidak mampu mengendalikan
emosi sedih biasanya mengekspresikannya secara
berlebihan yang pada akhirnya dapat merugikan diri
sendiri.
c. Emosi Iri
Orang sering membandingkan keadaan dirinya
dengan keadaan orang lain. Jika dirinya lebih rendah
atau kurang dari orang yang dibandingkannya maka
timbul rasa iri.
Emosi iri harus dapat dikendalikan dan
diekspresikan secara positif. Ekspresi rasa iri yang
positif akan menimbulkan gairah usaha dan
meningkatkan kerja secara positif untuk menyamai
orang yang dibandingkan itu.
Jika anda ingin menyamai orang lain karena anda menganggap orang
lain lebih dari diri anda, sebaiknya anda menempuh usaha yang positif
dan bukan dengan usaha yang negatif.
d. Emosi takut
Ekspresi dari rasa takut dapat berupa lari menjauh
dari objek penyebab takut. Orang takut pada
sesuatu objek karena menganggap objek tersebut
dapat menyebabkan musibah.
Perasaan takut yang berlebihan dapat menyebabkan
gangguan kejiwaan pada seseorang. Misalnya:
Sendrie sangat takut melihat api. Jika ia melihat api,
ia langsung membayangkan akan terjadi kebakaran.
Karena alasan yang tidak menggunakan akal sehat
itu,
setiap melihat api Sendrie langsung pingsan.
Agar terhindar dari gangguan kejiwaan, anda harus menggunakan akal
setiap menghadapi objek yang menakutkan.
e. Emosi cinta
Emosi dapat berupa cinta. Cinta dalam pikiran
banyak orang adala penyatuan dua cinta yang
menyebabkan kebahagiaan. Cinta memadukan
kerinduan dan keterpisahan antara dua makhluk
termasuk dengan orangtua. Cinta dapat
menumbuhkan energi dan semangat orang untuk
hidup, perasaan saling melengkapi dan kebahagiaan.
Namun dengan cinta pula dapat menyebabkan
kecemasan, rasa tidak puas, rasa sakit apabila tidak terbalas, berpaling ,
terbagi, gejolak dalam hati dan jiwa yang tidak dapat terhindarkan.
Disinilah emosi cinta harus bisa dikendalikan.
20
Sebab jika anda tidak mengendalikan, dapat merugikan diri sendiri dan
orang lain.
2. Pengendalian Emosi
Mengendalikan emosi adalah salah satu sifat penting yang harus ada
pada orang bijak sebagai salah satu cara menghindari konflik dengan
oranglain. Pengendalian emosi dituntut agar kita mempunyai jiwa yang
tenang, dan emosi yang stabil. Kemampuan seseorang mengendalikan
emosi dipengaruhi sejumlah faktor, diantaranya faktor genetika dan
faktor lingkungan. Faktor lingkungasn ialah faktor-faktor eksternal yang
memberikan pengaruh kepada jiwa dan emosi, seperti kesulitan-
kesulitan diri, kesulitan- kesulitan sosial, kesulitan-kesulitan ekonomi,
dan kesulitan-kesulitan pendidikan. Karena, orang yang tumbuh
dilingkungan yang dipenuhi dengan kekerasan watak dan emosi,
kemungkinan menjadi watak pemarah dan emosional. Meskipun
demikian, kemampuan menguasai syaraf dan mengendalikan emosi
tetap dapat diusahakan, karena ia memang sifat yang diperoleh dengan
usaha.
Penguasaan dan pengendalian emosi tidak terbatas pada suatu waktu
dan tempat tertentu saja. Manusia dituntut untuk dapat menguasai
emosinya untuk setiap keadaan dan tempat.
Kemampuan seseorang mengendalikan emosinya tidak bisa dinilai pada
keadaan biasa, ketika pengaruh-pengaruh yang merangsang emosi hanya
sedikit, atau bahkan tidak ada. Melainkan, hal itu baru bisa dinilai dalam
keadan ketika emosi gampang sekali tersulut. Coba perhatikan apakah anda
mampu menguasai emosi anda pada keadaan-keadaan berikut:
a. ketika orang mengkritik anda dengan nada keras dan pedas.
b. ketika anda dihina.
c. ketika seseorang membuat anda marah.
d. ketika orang lain memperlakukan anda dengan berlawanan dengan
apa yang andaharapkan.
e. ketika anda kehilangan orang yang anda cintai.
f. ketika anda tertimpa musibah.
g. ketika orang lain tidak mengerjakan pekerjaan untuk anda sesuai
dengan yang andaminta, atau tidak mengerjakannya sama sekali.
h. ketika anda tidak berhasil dalam melakukan suatu pekerjaan.
i. ketika anda berselisih pendapat dengan orang lain.
j. ketika anda berbuat kebaikan dan tidak ada orang yang
mengucapkan terima kasihkepada anda.
Jika kita mampu menguasai dan mengendalikan emosi pada
keadaan-keadaan diatas, atau keadaan-keadaan
yang serupa dengannya, maka anda termasuk
orang bijak yang memiliki kemampuan
menguasai dan mengendalikan emosi.
21
Ada beberapa cara untuk mengendalikan dan mengarahkan emosi
secara positif sebagaiberikut:
a. Setiap tindakan anda harus didasarkan pada akal sehat.
b. Berpikir tentang akibat negatif yang mungkin terjadi.
c. Berusahalah untuk memaafkan kesalahan orang lain.
Siswa yang sudah memiliki kematangan emosional ditandai oleh ciri-ciri sebagai
berikut:
Mampu mengontrol emosinya (self-control), dalam arti mampu
mengendalikan diri dari perasaan, keinginan, atau perbuatan
tertentu yang apabila diturutkan akan berdampak kurang baik (bagi
dirinya atau orang lain). Contoh orang yang tidak mampu
mengontrol emosi, itu seperti: terlibat perkelahian, minuman keras,
dan membolos dari sekolah/kuliah.
a. Bersikap optimis dalam menatap masa depan. Siswa yang memiliki
sikap optimis akan menampilkan pribadi yang penuh semangat
dalam belajar atau melaksanakan tugas-tugas. Melakukan kegiatan-
kegitan yang positif, tidak mengeluh, dan mempunyai tekad yang
kokoh untuk mencapai cita-cita.
b. Menaruh respek terhadap diri sendiri dan orang lain. Dalam hal ini
siswa merasa bahwa dirinya berharga demikian juga orang lain.
Dalam bergaul, dia tidak merasa minder (rendah diri), atau bersikap
sombong.
c. Mencintai atau menghormati orang atau aturan (norma)
secara ikhlas. Contohnya:
(1) mencintai orang tua, bukan karena ingin diberi hadiah atau takut
dimarahinya, tetapi betul-betul didasari hati yang tulus, atau berniat
ibadah. (2) menghormati guru, bukan karena ingin nilai baik, tetapi
didasarkan oleh niat yang sama; dan (3) mentaati tata tertib sekolah,
bukan karena takut dihukum, tetapi didasarkan pertimbangan,
bahwa ketaatan itu berdampak positif bagi dirinya.
d. Dapat merespon frustasi (kekecewaan) secara wajar atau dengan
cara yang positif. Frustasi itu merupakan perasaan kecewa atau
sedih karena tidak terpenuhinya kebutuhan (keinginan). Frustasi itu
ada yang ringan dan ada juga yang berat. Frustasi yang dapat
menimbulkan masalah bagi individu atau remaja, biasanya frustasi
yang berat. Tetapi itupun tergantung kekuatan pribadi atau
kematangan emosional masing-masing, sebagai ilustrasi:
1) Seorang siswa sebuah SMA mempunyai cita-cita ingin menjadi
pilot, namun pada waktu peminatan dia masuk program IPS.
Peminatan itu didasarkan kepada pertimbangan yang matang,
yaitu menggunakan kriteria: data psikotes, prestasi belajar, dan
pertimbangan para guru. Dari data yang ada, ternyata siswa
tersebut nilai matematika dan nilai fisikanya sangat rendah, dan
data psikotesnya pun kurang menunjang cita-citanya tersebut.
Dengan jurusan yang tidak diminatinya itu, dia merasa kecewa
berat. Sebagai reaksi kefustrasiannya itu, penampilan dia
menjadi berubah sama sekali, terutama sering melanggar
tatatertib sekolah.
22
2) Respon yang baik, apabila mengalami kegagalan, atau kecewa,
adalah menghadapinya dengan cara : (a) bersikap menerima
kenyataan yang dihadapi, dan (b) berusaha untuk mencari
alternatif lain yang sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.
e. Dapat menghindarkan diri dari perasan atau sifat yang tidak baik,
seperti permusuhan, tidak percaya diri, dan mudah putus asa.
Aktivitas SiswaRefleksi
Ceritakan pada kolom yang tersedia, kejadian yang membuatmu sangat
marah, sedih, iri,takut, cinta serta tuliskan apa yang anda lakukan saat itu!
2 Sedih
3 Iri
4 Takut
5 Cinta
A. Materi 2 :
23
Asertif mungkin dapat dipahami dengan baik bila membandingkan
asertif dengan dua gaya dalam merespon suatu situasi, yaitu: pasif atau
tidak peduli dan agresif atau menyerang.
a. Perilaku Pasif
Respon pasif bertujuan untuk menghindari konflik dengan cara
apapun. Orang yang pasif atau tidak asertif akan mengatakan hal-hal
yang tidak tidak sesuai dengan apa yang mereka pikirkan karena takut
orang lain tidak setuju.
Individu yang pasif “bersembunyi” dari orang lain dan menunggu orang
lain untuk memulai percakapan. Mereka meletakkan kepentingan atau
keinginan orang lain di atas dirinya.
Dalam suatu hubungan dengan orang lain, mereka cenderung
gelisah, khawatir bagaimana orang lain akan bereaksi kepada mereka
dan memiliki kebutuhan yang tinggi untuk disetujui. Masalah akan
muncul ketika orang yang bersikap pasif, secara rahasia, merasa marah
atau benci kepada orang lain. Orang yang pasif mungkin memandang
diri mereka sendiri sebagai korban manipulasi oleh orang lain. Cara
pandang yang seperti inilah yang merusak kepercayaan diri mereka.
b. Perilaku Agresif
Pada suatu situasi konflik, orang yang agresif ingin selalu “menang”
dengan cara mendominasi atau mengintimidasi orang lain. Orang yang
agresif memajukan kepentingannya sendiri atau sudut pandangnya
sendiri tetapi tidak peduli atau “kejam”terhadap perasaan, pemikiran,
dan kebutuhan orang lain.
Cara agresif ini sering berhasil karena orang lain mengalah untuk
menghindari konflik yang lebih buruk atau berkepanjangan. Karena
perilaku agresif dapat memberikan efek yang menguntungkan dalam
jangka pendek, seseorang bisa enggan untuk tidak menggunakan
strategi yang agresif.
Seringkali orang-orang yang cenderung untuk menggunakan strategi
agresif untuk mencapai tujuannya, memiliki sudut pandang yang
menyimpang misalnya bahwa mereka merasa dirinya terus menerus
dalam situasi yang terancam, diserang secara personal, atau merasa
diganggu oleh orang lain yang menghalangi usahanya. Individu seperti
itu mudah marah dan frustasi. Mereka nampaknya percaya bahwa
mereka seharusnya tidak merasakan frustasi. Bukannya secara rasional
menganggap suatu kejadian sebagai kekecewaan, orang yang agresif
meresponnya dengan kemarahan. Bukannya membantu menyelesaikan
masalah, mereka malah “meluapkan apa yang ada di dalam dada”
meningkatkan kemarahan dan serangan. Pada awalnya orang lain
mungkin menyerah akibat intimidasi oleh individu yang bersikap agresif,
mereka juga bisa bertindak dengan cara yang halus untuk membalas.
24
c. Perilaku Asertif
Perilaku asertif adalah menyatakan secara langsung suatu
ide, opini, dan keinginan. Tujuan perilaku asertif adalah untuk
mengkomunikasikan sesuatu pada suasana saling percaya. Konflik
yang muncul dihadapi dan solusi dicari yang menguntungkan semua
pihak. Individu yang asertif memulai komunikasi dengan cara
sedemikian rupa sehingga dapat menyampaikan kepedulian dan rasa
penghargaan mereka terhadap orang lain.
Tujuan komunikasi ini adalah untuk mengungkapkan
pendapat diri sendiri dan untuk menyelesaikan masalah
interpersonal tanpa merusak suatu hubungan. Perilaku asertif
mengharuskan kita untuk menghormati orang lain sebagaimana kita
menghormati diri sendiri. Konflik tidak dapat dihindari dalam
hubungan dengan sesama manusia. Walaupun konflik biasanya
dipandang sebagai sesuatu yang tidak diinginkan, tetapi proses
penyelesaian konflik tersebut dapat membuat seseorang
berkembang, meningkatkan pemahaman dan rasa hormat kepada
orang lain, kendati terdapat perbedaan-perbedaan. Masalah timbul
ketika konflik membuat kita memandang orang lain sebagai
“musuh”, ketika perbedaan kekuasaan dieksploitasi, atau ketika
diskusi untuk penyelesaian masalah menjadi tidak fokus dengan
membawa persoalan lain untuk mengalihkan percakapan. Faktor
penting untuk menjadi individu asertif adalah kemampuan untuk
bertindak secara konsisten sesuai standar yang kita miliki untuk
perilaku kita sendiri.
2. Upaya-upaya untuk meningkatkan sikap asertif dalam pergaulan antara lain:
a. Berlatih terus menerus bersikap langsung, jujur dan terbuka
tentang perasaan,pendapat juga kebutuhan kita.
Langsung artinya: tidak berpura-pura, pesan disampaikan dengan
jelas terfokus,berbicara tidak berputar-putar.
Jujur artinya: Ada keselarasan antara kata dan perbuatan/ perilaku
dengan perasaan,pikiran dan kebutuhan.
Terbuka berarti: memberitahukan perasaan, pikiran dan kebutuhan
kita kepadaorang lain.
Contoh: “ Saya kecewa karena anda tidak tepat waktu
mengembalikan buku saya, sehingga saya terlambat mengumpulkan
tugas.”
b. Belajar berkata” tidak “terhadap apasaja ( pikiran, perasaan,kebutuhan orang
lain
yang tidak sesuai/ bertentangan perasaan, pikiran kebutuhan kita..
Berani berkata tidak kepada orang lain terhadap apa saja, kalau itu
salah atau tidak baik secara tegas. Seperti secara tegas mengatakan “
tidak” untuk menolak dan memberikan alasannya.
c. Berusaha dan berani bertanya tentang sesuatu yang belum
diketahui atau untuk lebih mengerti/memahami sesuatu yang
sudah diketahuinya.
Jika Anda merasa belum jelas/belum memahami akan hal
tertentu bertanyalah kepada orang lain untuk mendapat
kejelasan.
25
Aktivitas Siswa
Mengerjakan Quiz Asertifitas:
Nilailah seberapa baik anda membuat batasan dan mengasertifkan diri
pada kolom yang tersedia sejajar dengan pernyataan di sampingnya
dengan berpedoman pada skala penilaian berikut:
5. sangat baik
4. baik
3. tidak buruk dan tidak baik
2. buruk
1. sangat buruk
Arti skor:
89 – 100 = sangat asertif
71 – 87 = asertif
54 – 70 = cukup asertif
37 – 53 = kurang asertif
20 – 36 = tidak asertif
26
BAB IV KEMATANGAN INTELEKTUAL
A. Materi 1 :
CIRI-CIRI KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS
27
Mengidentifikasi tuntutan dan argument yang
tidak jelas atau samar-samar; 8). Mengakui
perbuatan yang keliru dan tidak konsisten; 9).
Membedakan antara pendapat yang tidak dan
dapat dipertanggungjawabkan;10).
Menentukan kekuatan argumen.
Fisher (2009: 7) menyebutkan ciri-ciri kemampuan berpikir
kritis sebagaiberikut:
1. Mengenal masalah
2. Menemukan cara-cara yang dapat dipakai untuk menangani masalah-masalah
itu
3. Mengumpulkan dan menyusun informasi yang diperlukan.
4. Mengenal asumsi-asumsi dan nilai-nilai yang tidak dinyatakan.
5. Memahami dan menggunakan bahasa yang tepat, jelas, dan khas
6. Menilai fakta dan mengevalusai pernyataan-pernyataan
7. Mengenal adanya hubungan yang logis antara masalah-masalah
8. Menarik kesimpulan-kesimpulan dan kesamaaan-kesamaan yang diperlukan
9. Menguji kesamaan-kesamaan dan kesimpulan-kesimpulan yang seeorang
ambil
10. Menyusun kembali pola-pola keyakinan seseorang berdasarkan
pengalaman yang lebih luas k) Membuat penilaian yang tepat
tentang hal-hal dan kualitas-kualitas tertentu dalam kehidupan
sehari-hari.
28
4. Kemampuan mengemukakan pendapat. Hal ini terdiri atas dapat
memberikan alasan yang logis, mampu menunjukkan fakta – fakta
yang mendukung pendapatnya, dan mampu memberikan ide-ide
atau gagasan yang baik.
B. Materi 2
ANTARA KEBUTUHAN DAN KEINGINAN
29
a. Dalam membuat skala prioritas kebutuhan jangan berpedoman pada
dorongan nafsu sesaat, melainkan berpedoman pada kepentingan
jangka panjang, misalnya selama satu bulan atau satu minggu
b. Skala prioritas kebutuhan setiap orang umumnya berbeda, karena
masing-masing memiliki kebutuhan dan kepentingan yang berbeda.
Oleh karena itu, buatlah skala prioritas berdasarkan kebutuhan dan
kepentingan sendiri, jangan melihat skala prioritas orang lain.
c. Bila skala prioritas kebutuhan telah dibuat, mulailah menggunakan
pendapatan yang ada untuk memenuhi kebutuhan mulai dari yang
terpenting menuju ke yang kurang penting.
2. Menyusun pedoman belanja
Bagi Anda yang kos atau mengontrak atau jauh dari orang tua, tentunya
anda diberikan kepercayaan untuk mengatur keuangan bisa selama satu
minggu atau mungkin selama satu bulan. Dalam menyusun pedoman
belanja mulailah dengan paling prioritas, sesuai dengan kebutuhan diri
secara tepat guna, tepat waktu dan tepat jumlah serta tepat mutu.
3. Mencari Informasi yang Banyak tentang Cara- Cara Mengelola Keuangan
Dengan banyak mencari ilmu tentang informasi ini maka kita akan
semakin cermat untuk menentukan kebutuhan kita bukan, bahkan jika kita
terbiasa untuk menentukan skala prioritas tidak mustahil kita pun dapat
membudayakan menabung setiap harinya, jangn khawatir walaupun anda
menabung sehari seribu rupiah dalam setahun lumayan kan ayo kita hitung
bersama.
4. Jadikan keinginan sebagai pembelajaran untuk menabung
Jika kita memiliki keinginan yang memang diluar kebutuhan dan kita
ingin mendapatkannya maka tidak salah kita bersabar untuk mendapatkan
barang tersebut. Belajarlah untuk mandiri dengan meminimalisir
permintaan kepada orang tua kita, mulailah menabung sedikit demi sedikit
hingga tercapai harga sesuai dengan barang yang kita inginkan.
Jadi bila kita sudah menguasai tentang kebutuhan dan keinginan maka
tentunya kita sudah mampu menentukan mana yang memang harus kita
dulukan bukan?
30
Aktivitas Siswa Membuat Skala Prioritas
No PERNYATAAN 1 2 3 4
1 Makan nasi dan lauknya
2 Makan mie ayam
3 Minum es krim
4 Makan di restoran cepat saji
5 Jajan gorengan
6 Jajan Kue-kue
7 Membayar SPP
8 Membayar iuran kegiatan sekolah
9 Memphoto copy tugas-tugas sekolah
10 Membeli buku tulis sekolah
11 Membeli pulpen/pensil/penggaris/Penghapus
12 Membeli pulsa
13 Membeli kaset cd favorit
14 Membeli komik/majalah
15 Membeli kaos kaki sekolah
16 Membeli atribut sekolah
17 Jalan-jalan ke mall
18 Mentraktir teman/pacar
19 Nonton konser music
20 Membeli barang koleksi
Tanda Tangan
Catatan Guru
Tanggal Guru
Pembimbing
Pembimbing
31
Armstrong, T. 2000. Multiple Intelligence in The Classroom. Alexandria,
Virginia US :ASCD.
Armstrong, T. (2004). Kamu itu Lebih Cerdas daripada yang Kamu Duga.
Alih bahasa:Arvin Saputra. Batam : Interaksara.
32