Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah swt atas rahmat dan nikmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah sederhana ini dengan judul
terima kasih sekaligus penghargaan yang tulus kepada semua pihak telah secara langsung
maupun secara tidak langsung memberikan konstribusi dalam menyelesaikan karya tulis ini.
Secara lebih khusus penulis ucapkanterima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada :
karierpenulis.
yang sudah menjalin kerja sama dan hubungan yang harmonis sehingga
4. Kepada Istri dan anak-anak serta keluarga tercinta yang selalu memberikan
Dalam penulisan karya tulis ini, penulis sangat menyadari masih banyak
kekurangan dan kesalahan. Untuk itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari
ii
pembaca sangat diharapkan untuk kemajuan dan perbaikan dimasa yang akan datang.
Semoga segala bantuan, saran dan kritikan yang telah diberikan menjadi ibadah dan
memperoleh amalan yang setimpal dari Allah swt. Amin ya rabbal alamin.
BUDI HERMANSYAH
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN
B. Identifikasi Masalah.................................................................7
C. Pembatasan Masalah................................................................8
D. Perumusan Masalah..................................................................8
E. Tujuan Penelitian.......................................................................8
F. Manfaat Penelitian....................................................................9
G. Defenisi Operasional.................................................................9
A. Landasan Teori.......................................................................11
C. Kerangka Berfikir...................................................................25
D. Hipotesis Tindakan.................................................................25
A. Jenis Penelitian......................................................................26
C. Subjek Penelitian..................................................................26
D. Prosedur Penelitian................................................................26
G. Analisa Data..........................................................................32
iv
D. Indikator Keberhasilan...........................................................33
A. Temuan Penelitian.................................................................34
B. Pembahasan...........................................................................51
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................55
B. Saran......................................................................................55
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 56
v
BAB I
PENDAHULUAN
sudah dianggap sebagai sebuah hak asasi yang harus secara bebas dapat dimiliki
oleh semua warga Negara. “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara” (UU No.
Pendidikan dimulai sejak manusia lahir sampai manusia tersebut tutup usia atau
yang sering disebut dengan istilah long life education. Sesuai dengan yang
memiliki kualiatas yang lebih baik, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak
1
Pendidikan Islam adalah proses transinternalisasi pengetahuan dan nilai-nilai
Pada Sekolah Dasar (SD) Pendidikan Agama Islam atau PAI merupakan salah
satu mata pelajaran pokok yang harus dikuasai oleh siswa disamping mata
pelajaran pokok lainnya. Dengan adanya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
ini diharapkan peserta didik dapat diarahkan untuk dapat menjadi insan yang
memahami ajaran agamanya yang sekaligus dapat diarahkan untuk dapat menjadi
akhirat nantik.
diharapkan peserta didik dapat menjadi insan yang berilmu, beriman, berakhlak
mulia dan bertaqwa kepada Allah swt. Sesuai dengan tujuan akhir dari pendidikan
Islam yakninya untuk pembinaan akhlak, penguasaan ilmu dan menyiapkan anak
didik untuk hidup dunia akhirat serta keterampilan bekerja dalam masyarakat.
Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu manusia yang
2
Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) mempunyai peran yang sangat
strategis dalam mengembangkan potensi yang dimiliki peserta didik agar dapat
menghayati ajaran agama Islam. Guru juga figur utama dalam menanamkan nilai-
nilai luhur ajaran agama Islam dalam rangka pembentukan sikap dan watak serta
Tugas seorang guru PAI tidak hanya menyampaikan informasi kepada peserta
peserta didik, agar mereka dapat belajar dalam suasana yang menyenangkan,
ke dalam kepala peserta didik, tetapi lebih dari itu. Banyak hal yang dapat
apa yang perlu mereka ketahui dengan sangat cepat, tetapi mereka bahkan lebih
Apa yang saya dengar, lihat dan tanyakan atau diskusikan dengan beberapa
Apa yang saya dengar, lihat, diskusikan dan lakukan saya memperoleh
3
Dalam proses pembelajaran saat ini, siswa tidak hanya berperan sebagai
komunikan atau penerima pesan, bisa saja peserta didik berperan sebagai
untuk temannya sesama peserta didik. Dalam kondisi seperti itu terjadilah
model pembelajaran yang efektif, kreatif dan menyenangkan agar siswa dapat
Demikian juga dalam memahami tentang zakat dan ketentuannya. Materi ini
adalah materi yang berkaitan dengan aspek fiqh yang di dalamnya mempelajari
sehari-hari.
Salah satu fakta yang ditemukan di lapangan menunjukkan bahwa lebih dari
50 % peserta didik belum mengetahui tentang zakat dan beserta ketentuan dan
pelaksanaanya. Apabila peserta didik tidak mengetahui tentang tentu mereka juga
kehidupan sehari-hari. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal, antara lain motivasi
4
dan perhatian siswa yang rendah, metode pembelajaran yang belum variatif, dan
masih mengandalkan metode ceramah, media yang masih terbatas dan faktor lain
pembelajaran dimana para siswa masih banyak yang belum memahami tentang
seharusnya tidak terjadi apabila motivasi belajar peserta didik cukup bagus serta
dengan baik. Hal ini disebabkan karena pembelajaran di sekolah masih terpusat
pada buku pegangan guru dan lembar kerja siswa (LKS). Proses pembelajaran
PAI belum sepenuhnya melaksanakan pembelajaran secara aktif dan kreatif dalam
melibatkan siswa dan pembelajarannya belum terkait dengan dunia nyata siswa.
menyebabkan siswa tidak memahami materi yang diajarkan, sehingga siswa asyik
sendiri dan kurang berperan aktif pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung
dan itu semua berdampak kepada hasil belajar siswa yang rendah. Sementara itu
KKM untuk mata pelajaran PAI di kelas V SD DEK Padang adalah 75. Hal
5
Tabel 1. Data Hasil Belajar Siswa
dimana para peserta didik masih banyak yang belum memahami materi
tersebut seharusnya tidak terjadi apabila motivasi belajar peserta didik cukup
Berdasarkan kenyataan di atas. Salah satu upaya yang diyakini oleh peneliti
dapat meningkatkan motivasi peserta didik yang pada akhirnya diharapkan dapat
Place Aktivity. Penggunaan model ini bertujuan untuk memudahkan peserta didik
sehari-hari. Akibatnya adalah mereka lulus, mereka pintar secara teori tetapi
6
miskin dalam aplikasi.
berbagai metode pelajaran yang dapat digunakan untuk menyajikan materi sesuai
menyenangkan bagi peserta didik. Oleh karena itu maka penulis mencoba untuk
menyusun sebuah model pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan
belakang masalah di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang
B. Identifikasi Masalah
1. Pembelajaran masih terpusat pada buku pegangan guru dan buku pegangan siswa.
2. Proses pembelajaran PAI belum sepenuhnya melaksanakan pembelajaran
7
4. Model pembelajaran yang belum tepat dan kurang menarik bagi peserta didik,
guru.
6. Peserta didik asyik sendiri dan kurang berperan pada saat kegiatan
C. Pembatasan Masalah
dibatasi pada masalah hasil belajar PAI yang rendah dan upaya untuk
meningkatkan hasil belajar PAI pada peserta didik kelas V SD DEK Padang
pada materi Hidup Lapang Dengan Berbagi Melalui Model Market Place Aktivity.
D. Perumusan Masalah
Padang pada materi Hidup Lapang Dengan Berbagi Melalui Model Market
Place Aktivity?
DEK Padang
E. Tujuan Penelitian
Penelitan ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui upaya peningkatan hasil belajar PAI dan BP peserta didik kelas
8
2. Mengetahui peningkatan hasil belajar PAI dan BP peserta didik kelas V
F. Manfaat Penelitian
berikut:
1. Bagi Siswa
belajarnya.
2. Bagi Guru
pembelajaran.
G. Definisi Operasional
9
dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Memahami Hidup Lapang
Dengan Berbagi Melalui Model Market Place Aktivity Pada Siswa Kelas V
Sekolah 08 VII koto sungai sariak” di laksanakan di Sekolah 08 VII koto sungai
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teoritis
1. Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar
shahih dan lengkap yang dapat digunakan untuk menunjang proses belajar
Menurut Thorndike (salah satu pendiri aliran tingkah laku): belajar adalah
interaksi antara stimulus (yang mungkin berupa pikiran, perasaan atau gerakan
dan respon yang juga bias berbentuk pikiran, perasaan atau gerakan). Jelasnya
menurut Thorndike, perubahan tingkah laku itu boleh berwujud sesuatu yang konkret
(dapat diamati) atau yang non konkret (sesuatu yang tidak dapat diamati).
Menurut pandangan Skiner “belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang
belajar, maka responnya menjadi lebih baik. Sebaliknya bila ia tidak belajar maka
responnya menurun”. Ada tida syarat terjadinya interaksi antara oerganisme dan
lingkungannya. Ketiga syarat tersebut adalah: (1) saat respon terjadi, (2) respon itu
Banyak pengertian belajar yang diungkapkan oleh para ahli, namun pada
dasarnya terletak pada perubahan tingkah laku, seperti pengertian belajar yang di
kemukakan oleh M.Surui sebagai berikut “belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
4) Proses belajar terjadi karena ada dorongan dan tujuan yang akan dicapai.
Menurut Gage and Berliner belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku
dapat dirumuskan sebagai perubahan perilaku yang relative permanen yang terjadi
karena pengalaman”.
b. Unsur-Unsur Belajar
yaitu:
12
maupun penguasaan pengetahuan dan kecakapan-kecakapan yang
mendasarinya.
ia memberikan respons.
Banyak faktor yang ada dalam diri individu atau sipelajar yang
2) Faktor-faktor lingkungan
d. Prinsip-Prinsip Belajar
lain:
Secara teoritis hasil belajar dalam lembaga pendidikan mempunyai arti yang sangat
strategis jika ditinjau dari kegunaannya, antara lain seperti yang tertera di
bawah ini:
15
2) Sebagai bahan masukan bagi bimbingan dan penyuluhan.
tentang metode dan bahan yang diberikan guru dalam pelaksanaan supervise.
8) Hasil belajar peserta didik digunakan untuk memotivasi peserta didik, dan
pembelajaran harus didukung oleh peserta didik, guru, kepala sekolah, dan
memperoleh informasi hasil belajar yang lengkap dan akurat. Untuk itu
laporan perkembangan hasil belajar peserta didik untuk guru atau sekolah,
2) Hasil belajar peserta didik harus digambarkan secara jelas dan dapat
pengamatan”.
semester
serap peserta didik terhadap pokok bahasan tersebut. Hasil tes ini
didik.
6) Ulangan semester, tes ini untuk mengukur daya serap peserta didik
7) Hasil belajar diperoleh dari hasil evaluasi, baik ulangan harian, ulangan
dan hasil belajar secara garis besar ada empat faktor yaitu faktor
seperti di pasar. Dalam kegiatan ini peserta didik melakukan kegiatan aktivitas
jual beli. Adapun yang diperjual belikan dalam hal ini adalah berupa informasi
ini terdiri dari dua kelompok, kelompok pertama adalam kelompok peserta
didik pemilik informasi untuk dijual kepada kelompok lain dan kelompok
yang kedua sebagai kelompok peserta didik yang akan membeli informasi.
Market Place Aktivity adalah salah satu model yang berbasis active
learning atau pembelajaran aktif. Salah satu ciri penerapan model ini adalah
18
peserta didik harus aktif dalam mencari dan mengumpulkan pengetahuan dari
satu kelompok ke kelompok yang lainnya. Istilahnya saling belanja atau jual
dalam kegiatan ini hanya sebagai fasilitator yang akan membimbing dan
tidak keluar dari tujuan yang ingin dicapai. Melalui model Market Place
belajar, meningkatkan interaksi antara pendidik dan perserta didik dan antar
sesama peserta didik, melatih berpikir kritis dan melatih para peserta didik
mengemukakan pendapatnya.
pasar dimana ada barang yang diperjualbelikan, ada penjual dan ada pembeli
yang sesuai dengan yang diajarkan pada hari itu. Teknisnya suatu konsep atau
belajar peserta didik setiap kelompok disepakati pembagian tugas ada yang
19
jawab bahkan mengevaluasi dan mengkritisi. Informasi yang diperjualbelikan
dalam kegiatan ini adalah materi yang dipelajari pada hari itu, bagaiman
peserta didik memahami konsep dan karya dalam setiap kelompok dengan
kelompok, kemudian dituangkan dalam sebuah karya konsep atau media yang
mudah dipahami oleh para calon pembeli yang akan berkunjung pada
kelompok tersebut.
Market Place Aktivity terdiri atas dua tahap, yaitu tahap persiapan dan tahap
beberapa langkah yang dilakukan sesuai dengan yang materi yang akan
diajarkan.
a. Tahap Persiapan
berikut :
warna warni, spidol warna warni, permen dengan merk yang berbeda
20
sesuai dengan kelompok yang diinginkan.
peserta didi apa yang harus dilakukan peserta didik, instrumen apa
21
yang digunakan dalam proses pembelajaran.
nama kelompok.
materi atau pokok bahasan yang telah dibagi oleh guru. Pada tahap
b. Tahap Pelaksanaan
sulit bagi peserta didik dalam kelompok tersebut. Jika peserta didik
duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi ini dengan tujuan untuk
22
mewujudkan keakraban pendidik dengan peserta didik.
dari sumber belajar yang beragam dan tidak terbatas, seperti melalui
oleh kelompok lain baik berupa peta konsep, gambar, bagan atau tabel
kelompok tersebut.
catatan kecil, dan ada yang bertugas menjadi penjual dengan berdiri
pajangan penjual kelompok lain kurang lebih 5-6 menit dan mencatat
25
B. Kajian Penelitian Yang Relevan
1. PTK yang ditulis oleh Fatimatul Hasanah yang berjudul Penerapan Model
2. Portal Jurnal FKIP Uninus oleh E Sofyan tahun 2018 yang berjudul
C. Kerangka Berpikir
Pemecahan Masalah
Model Pembelajaran MPA
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan permasalahan dan kajian teori dan kajian teori di atas,
maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah: Penerapan model Market
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
kelas (PTK) yang terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan (planning), tindakan
laksanakan pada bulan Oktober sampai Desember selama kurang lebih 3 bulan.
C. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas V SD DEK Padang
yang berjumlah 15 orang siswa, yang terdiri laki-laki 11 orang dan perempuan 4
orang.
D. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang dilakukan ini terdiri dari beberapa siklus yang dimulai
dari siklus pertama, yang terdiri dari satu kali pertemuan. Apabila siklus I belum
berhasil maka dilanjutkan ke Siklus III untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
adalah:
1. Perencanaan (planning)
2. Pelaksanaan (Actuating)
3. Pengamatan (Observing)
27
4. Refleksi (Reflecting)
a. Siklus Pertama
1) Perencanaan (planning)
pembelajaran.
Menyusun Modul,
format observasi.
tindakan
(bila ada)
29
2) Pelaksanaan (Actuating)
3) Pengamatan (Observing)
a) Melakukan pengamatan terhadap siswa pada waktu kegiatanpembelajaran.
4) Refleksi (Reflekting)
Kegiatan pada tahap refleksi adalah peneliti dan guru mata pelajaran
dan Siklus III. Siklus penelitian ini berdasarkan daur ulang penelitian
30
Perencanaan
Refleksi
Siklus I Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Pengamatan
Siklus II Pelaksanaan
Refleksi
Perencanaan
Pengamatan
Data ini berupa hasil pengamatan, catatan lapangan dan dari setiap tindakan
perbaikan pembelajaran. Data ini tentang hal-hal yang berkaitan dengan perencanaan,
31
2. Pelaksanaan pembelajaran yang berhubungan dengan perilaku guru dan siswa
yang meliputi interaksi belajar mengajar antara guru dan siswa, siswa-siswa,
demonstrasi.
3. Penilaian pembelajaran PAI dan Budi Pekerti berupa penilaian proses dan
penilaian hasil.
5. Sumber data penelitian adalah proses kegiatan belajar mengajar PAI dan Budi
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan metode tes, dan
observasi. Metode tes digunakan untuk mengumpulkan data hasil belajar siswa
1. Tes
Tes digunakan untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah PAI peserta
didik yang berupa tes hasil belajar. Instrumen tes dalam penelitian ini terdiri
atas soal-soal hasil belajar untuk mengukur kemampuan siswa pada siklus
2. Lembar observasi
32
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Market Place
Aktivity (MPA). Lembar observasi ini disusun dengan beberapa aspek yang
(MPA) tersebut.
G.Analisis Data
penyederhanaan data yang dilakukan melalui reduksi data, (2) paparan data, dan
penyimpulan merupakan proses pengambilan inti sari dari sajian data yang telah
luas
Data yang diperoleh dari observasi dan tes hasil belajar selama proses
1. Statistic deskriptif untuk melihat teknik persentase dan nilai rata-rata hitung.
individual.
(2) 26 % - 50 % = sedikit
(3) 51 % - 75 % = banyak
Dalam penelitian ini, aktivitas siswa dinyatakan tuntas jika minimal rata-rata
dilakukan (51 % - 75 %)
2. Tes hasil belajar setelah satu siklus diolah secara statistic untuk menentukan
nilai rata-rata. Peserta didik dinyatakan tuntas apabila sudah menacapai batas
H. Indikator Keberhasilan
34
BAB IV
dan ketentuannya melalui penerapan Market Place Aktivity (MPA) pada siswa kelas
V Sekolah Dasar DEK Padang dilaksanakan dengan Tiga siklus. Pada tiap siklus
A. Temuan Penelitian
1. Pra Siklus
Pada Pertemuan Pertama, peneliti memberikan tes awal kepada peserta didik.
Tes tersebut berupa tes tertulis materi tentang zakat dan ketentuannya. Tujuannya
adalah untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik dalam memahami tentang
Hasil tes awal menunjukkan bahwa 15 orang yang mengikuti tes, 5 orang
tuntas dan 10 orang yang tidak tuntas dengan rata-rata 62,2 dan ketuntasan secara
memiliki pengetahuan dan pengalaman awal materi tentang zakat dan ketentuannya.
Kondisi ini disebabkan karena materi tentang materi tentang zakat dan ketentuannya
sudah pernah dipelajari pada tingkat sebelumnya, sehingga peserta didik sudah
mengetahui konsep awal tentang zakat dan ketentuannya, namun walaupun demikian
peserta didik masih belum memahami dan menguasai materi tentang zakat dan
siklus
35
2. Siklus I
a. Perencanaan
36
Kelima, mempersiapkan rancangan penilaian. Penilaian meliputi
melihat aktivitas guru dalam kelas dan yang kedua untuk melihat
b. Pelaksanaan
zakat dan ketentuannya ini sesuai dengan ketentuan ajaran agama Islam
zakat.
37
Selanjutnya peserta didik mengamati tayangan melalui infocus
berkaitan dengan materi tentang zakat dan ketentuannya. Pada saat tanya
peserta didik.
c. Observasi
38
1. Pengamatan terhadap Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar
Belajar Mengajar
Jumlah Kriteria
NO Aktivitas Yang Diamati %
Siswa Keaktifan
dalam mendemonstrasikan
materi pembelajaran
39
dalam bertanya dan
mengemukakan pendapat
dalam PBM
Peserta didik yang senang dalam PBM berjumlah 8 orang (50 %) yang
berarti banyak peserta didik yang senang dalam PBM. peserta didik yang aktif
tersebut banyak dilakukan oleh peserta didik. peserta didik yang aktif dalam
kategori sedikit dilakukan oleh siswa. 8 orang peserta didik (40 % ) yang aktif
Sedangkan peserta didik yang senang dalam PBM berjumlah 11 orang (60 % )
bagi umat Islam sampai pada hikmah membanyarkan zakat. Rata-rata nilai hasil
belajar dan persentase peserta didik yang belum mencapai kriteria. Ketuntasan
Minimal (KKM) 75 dan ketuntasan hasil belajar siswa secara kalsikal pada siklus
40
Tabel 3 :
Data Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik pada Pra Siklus dan Siklus I
Dari tabel di atas terlihat bahwa terjadi peningkatan hasil belajar peserta
didik. Pada Pra Siklus, yakni sebelum PBM dengan menggunakan model Market
mencapai standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), dan 8 orang peserta didik
masih belum mencapai standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) atau belum
tuntas belajar, dengan rata-rata hasil belajar adalah 62, 2 dan ketuntasan klasikal
36,3 %
didik, yakni terdapat 8 orang yang telah tuntas mencapai standar Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) dan 8 orang peserta didik peserta didik masih belum
belajar, dengan nilai rata-rata hasil belajar adalah 50,0 % dan ketuntasan klasikal
50,0 %
d. Refleksi
41
teman sejawat dan hasil belajar peserta didik pada siklus I terjadi peningkatan
dan Ketentuan Zakat, tetapi belum maksimal. Aktivitas siswa masih ada dalam
kategori sedikit, belum sesuai dengan apa yang diharapkan, yakni minimal
3. Siklus II
a. Perencanaan
42
Kelima, mempersiapkan rancangan penilaian. Penilaian meliputi
melihat aktivitas guru dalam kelas dan yang kedua untuk melihat
e. Pelaksanaan
43
cara penghitungan zakat tersebut tersebut.
berkaitan dengan materi tentang zakat dan mustahik zakat serta cara
menghitung zakat. Pada saat tanya jawab sedang berlangsung guru tetap
f. Observasi
Jumlah peserta didik pada siklus pertama ini adalah 20 orang. Guru
Belajar Mengajar
44
Aktivitas peserta didik yang diamati pada pertemuan pertama
Jumlah Kriteria
NO Aktivitas Yang Diamati %
Siswa Keaktifan
dalam mendemonstrasikan
materi pembelajaran
mengemukakan pendapat
dalam PBM
Peserta didik yang senang dalam PBM berjumlah 12 orang (81.1 %) yang
berarti banyak sekali peserta didik yang senang dalam PBM. peserta didik yang
45
aktif dalam mendemonstrasikan berjumlah 10 orang (72,7 %) yang berarti
aktivitas tersebut banyak dilakukan oleh peserta didik. peserta didik yang aktif
dalam kategori sedikit dilakukan oleh siswa. 7 orang peserta didik (45,4 % ) yang
dilakukan. Sedangkan peserta didik yang senang dalam PBM berjumlah 12 orang
bagi umat Islam sampai pada hikmah membanyarkan zakat.. Rata-rata nilai hasil
belajar dan persentase peserta didik yang belum mencapai kriteria. Ketuntasan
Minimal (KKM) 75 dan ketuntasan hasil belajar siswa secara kalsikal pada pra
Tabel 4 :
Data Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik pada Siklus I dan Siklus II
Dari tabel di atas terlihat bahwa terjadi peningkatan hasil belajar peserta
didik. Pada Siklus I, yakni sebelum PBM dengan menggunakan model Market
mencapai standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), dan 8 orang peserta didik
46
belum tuntas belajar, dengan rata-rata hasil belajar adalah 50,0 % dan ketuntasan
klasikal 50,0 %
Pada siklus II, yakni setelah PBM dengan menggunakan model Market
didik, yakni terdapat 13 orang yang telah tuntas mencapai standar Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) dan 7 orang peserta didik peserta didik masih belum
mencapai standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) atau belum tuntas belajar,
dengan nilai rata-rata hasil belajar adalah 70,5 % dan ketuntasan klasikal 68,1 %
g. Refleksi
pengamatan oleh teman sejawat dan hasil belajar peserta didik pada
Aktivitas siswa masih ada dalam kategori sedikit, belum sesuai dengan
kategori banyak.
4. Siklus III
Pada siklus III, langkah-langkah yang dilakukan sama dengan siklus II.
materi siklus III sama dengan siklus II, akan tetapi pada siklus III materi lebih
47
karena berdasarkan hasil siklus II, aspek inilah yang harus ditingkatkan.
a. Perencanaan
didik sudah meningkat pada siklus I, masih ada aspek penilaian yang perlu
penghitungan besarnya zakat yang harus dikeluarkan baik zakat fitrah maupun
zakat mal.
2. Menyusun materi dan bahan ajar sesuai dengan tujuan perbaikan pada siklus
III, yakni difokuskan pada penguasaan cara penghitungan jumlah atau besar
4. Menyiapkan penugasan. Penugasan pada siklus III masih sama dengan siklus
II, namun pada siklus III peneliti memberikan kesempatan pada peserta didik
b. Pelaksanaan
Pada siklus III ini, hasil belajar peserta didik pada siklus II disampaikan
pada peserta didik. Peserta didik diberikan penjelasan mengenai hasil belajar
pada siklus II, aspek utama yang perlu ditingkatkan adalah penugasan cara
48
penghitungan dan jumlah zakat yang harus dikeluarkan. Selanjutnya peserta
didik melakukan tanya jawab dan berdiskusi lagi tentang cara penghitungan
dikeluarkan dengan benar sesuai dengan ketentuan ajaran Islam. Setelah itu
didik.
c. Observasi
infocus.
berkelompok.
mengajar
49
Aktivitas peserta didik yang diamati pada siklus III ini adalah peserta didik
didik yang aktif dalam bertanya dan mengemukakan pendapat, peserta didik
yang aktif dalam menjawab pertanyaan, dan peserta didik yang senang dalam
Tabel 4 :
Jumlah Kriteria
NO Aktivitas Yang Diamati %
Peserta Didik Keaktifan
pembelajaran
pendapat
menjawab pertanyaan
Peserta didik yang senang dalam proses belajar mengajar berjumlah 13 orang
(90,9 %) yang berarti banyak sekali peserta didik yang senang dalam proses belajar
50
orang (90,9 %) yang berarti banyak sekali peserta didik yang aktif
mendemonstrasikan keserasian gerakan dan bacaan shalat, peserta didik yang aktif
termasuk dalam kategori banyak sekali dilakukan peserta didik, 11 orang (77,2 %)
yang aktif dalam menjawab pertanyaan dengan kategori aktivitas yang banyak
dilakukan. Sedangkan peserta didik yang senang dalam proses belajar mengajar
berjumlah 13 orang (90,9 %) dengan kategori aktivitas yang banyak sekali dilakukan
peserta didik.
nilai siswa. Rata-rata nilai hasil belajar dengan persentase peserta didik yang
hasil belajar peserta didik secara klasikal pada siklus III dapat dilihat pada
tabel berikut.
Tabel 5 :
Hasil nilai ujian peserta didik pada siklus III menunjukkan jumlah peserta
didik yang tuntas sesuai dengan standar kriteria ketuntasan minimal (KKM)
51
dalam belajar (nilai ˂ 75) adalah 11 orang siswa dan yang belum tuntas
belajar (nilai ˃ 75) adalah sebanyak 4 orang peserta didik, dengan nilai rata-
d. Refleksi
teman sejawat, dan penilaian hasil belajar peserta didik tergambar bahwa telah
tentang zakat dan ketentuannya dan cara perhitungan membayar Zakat bagi
B. Pembahasan
hidup lapang dengan berbagi peserta didik pada pra siklus sangat rendah karena
dari 20 peserta didik hanya 8 orang peserta didik yang dianggap tuntas sesuai
dengan KKM yang telah ditetapkan yaitu 75, sedangkan 9 orang peserta didik
belum tuntas hasil belajarnya dalam materi hidup lapang dengan berbagi.
Artinya, rata-rata hasil belajar siswa 64,0 dan ketuntasan secara klasikal baru
mencapai 36,0 %.
memahami tentang zakat dan ketentuannya, sehingga peserta didik tidak mampu
dalam menjelaskan tentang zakat. Kedua, peserta didik belum menguasai tentang
jenis-jenis zakat, sehingga dalam peserta didik tidak bisa membedakan antara
zakat fitrah dan zakat mal. Ketiga, peserta didik belum memahami orang-orang
52
Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa peserta didik belum
memahami tentang zakat dan ketentuannya dengan benar. Pembayaran zakat ini
harus sesuai dengan ketentuan ajaran Islam karena zakat adalah ibadah yang
hukumnya wajib bagi setiap umat Islam yang mampu sesuia dengan apa yang
ada dalam rukun Islam. Pembayaran zakat ini harus sesuai dengan ketentuan-
pembayaran zakat ini, maka guru melakukan tindakan kelas. Sejalan dengan
bertugas membantu peserta didik untuk mencapai tujuannya. Guru akan lebih
sebagai suatu tim yang bekerja sama untuk menemukan sesuatu yang baru bagi
siswa. Dengan konsep itu, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi
siswa. Guru tidak hanya mentransfer pengetahuan pada peserta didik (Depdiknas,
2003:1).
metode demonstrasi dan pemanfaatan saran multi media audio Vsual dalam
Peningkatan tidak hanya terlihat pada hasil belajar, tetapi aktivitas peserta
didik juga terlihat dalam proses belajar mengajar, berdiskusi, tanya jawab dan
keantusiasan siswa dalam proses belajar mengajar (dapat dilihat pada tabel 2
dan 3).
namun masih ada timbul permasalahan setelah direfleksi. Sasaran utama pada
siklus II dan III adalah memperbaiki hal-hal yang belum dicapai pada siklus I.
53
Materi pembelajaran antara siklus I siklus II dan Siklus III memiliki sedikit
mencapai standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), dan 7 orang peserta didik
masih belum mencapai standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) atau belum
tuntas belajar, dengan rata-rata hasil belajar adalah 50,0 % dan ketuntasan
klasikal 50,0 %
Pada siklus II, yakni setelah PBM dengan menggunakan model Market
didik, yakni terdapat 9 orang yang telah tuntas mencapai standar Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) dan 6 orang peserta didik peserta didik masih belum
mencapai standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) atau belum tuntas belajar,
dengan nilai rata-rata hasil belajar adalah 70,5 % dan ketuntasan klasikal 68,1 %
Hasil belajar pada siklus III menunjukkan peningkatan dari pada siklus I,
yaitu 11 orang peserta didik sudah tuntas sesuai standar kriteria minimal (KKM),
hanya 4 orang peserta didik yang belum mencapai standar KKM. Rata-rata hasil
peserta didik sudah aktif dalam proses belajar mengajar dengan skor rata-rata
90,9 % dengan klasikal baik sekali dengan rata-rata skor 81,8 % dan 90,9 % dari
berada pada klasikal baik dengan rata-rata skor 77,2 % atau 11 orang peserta
didik.
54
tentang zakat dan ketentuannya dengan menggunakan model Market Place
memahami materi tentang zakat dan ketentuannya. Di samping itu juga dapat
55
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
56
DAFTAR PUSTAKA
Al-quran Dan Terjemahan, Departemen Agama Republik Indonesia, Agung Harapan Arsyad,
Azhar. 1997. Media Pengajaran. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada
Arief, Sadiman. 1986. Media Pendidikan. Jakarta: Pustekom Dikbud dan PT. Raja Grafindo.
Asmani. 2014. 7 Tips Aplikasi Pakem (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan
Menyenangkan Yogyakarta: Diva Press
Dedi Supriawan dan A. Benyamin Surasega, 1990. Strategi Belajar Mengajar, FPTK-IKIP
Bandun Direktorat Pendidikan Agama Islam Pada Sekolah Dasar Depag RI, 2007.
Standar Isi dan Standar Kelulusan, Subdit Kurikulum dan Evaluasi
Dr. Abdul Mujib, M.Ag dan Dr. Jusuf Mudzakir, M.Si. 2006, Ilmu Pendidikan Islam,
PrenadMedia Group
Dr.I.G.A Wardani. 2004. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Pusat penerbit Universitas Terbuka.
Ginnis. 2008. Trik dan Taktik Mengajar Strategi Meningkatkan Pencapaian
Pengajaran di Kela California : Corwin Press
MelVn L Silberman. 2006. Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung: Nusamedia.
Natawijaja. 1984. Alat Peraga dan Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Depdikbud.
Omar Hamalik. 1994. Media Pendidikan. Cetakan ke V. Bandung: Citra Aditya Bakti. Prof.
Ahmad Tafsir. 2006, Filsafat Pendidikan Islam, PT Remaja Rosdakarya Bandung
Rachmat Taufik Hidayat dkk. 2000, Almanak Alam Islam, Pustaka Jaya
Tafsir Ahmad , Ilmu Pendidikan Perspektif Islam, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2004), h.49
Udin. S Winataputra, 2003. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas
Terbuka
57